11 BAB 2 Landasan Teori 2.1 Pengertian Komunikasi Sebagai

advertisement
BAB 2
Landasan Teori
2.1
Pengertian Komunikasi
Sebagai mahkluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia
lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang
terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi.
Menurut Dr. Everett kleinjan dari east west center Hawaii, komunikasi sudah
merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang
manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi.
Teori dasar biologi menyebutkan bahwa adanya dua kebutuhan yang mendorong
manusia ingin melakukan komunikasi, yakni kebutuhan untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Harold D. Lasswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi menyebut tiga fungsi
dasar yang menjadi penyebab mengapa manusia perlu berkomunikasi :
1. hasrat untuk mengontrol lingkungannya
2. upaya manusia untuk beraptasi dengan lingkungannya
3. upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi
11
12
Ketiga fungsi ini menjadi patokan dasar bagi setiap individu dalam berhubungan
dengan sesama anggota masyarakat. Jadi komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
Istilah komunikasi sendiri berpangkal pada perkataan latin Comunis yang artinya
membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin Communico yang artinya
membagi (Cherry dalam Stuart, 1983).
Claude E. Shannon dan Warren Weaver (1949) mendefinisikan komunikasi
sebagai bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama
lainnya, sengaja atau tidak sengaja.
Dari pengertian diatas, komunikasi hanya bias terjadi jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, yang berarti bahwa
komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media,
penerima, dan efek atau umpan balik (feedback), yang kemudian bisa disebut sebagai
unsur dari komunikasi
13
Sumber (sender)
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim informasi. Sumber bisa terdiri satu orang atau lebih. Apa yang disampaikan
oleh sumber di dalam pikirannya perlu diubah menjadi pesan yang dapat berupa verbal
maupun noverbal sehingga dimengerti pesan tersebut oleh penerima pesan. Proses
tersebutlah yang dinamakan dengan penyandian (encoding).
Pesan (message)
Pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim
kepada penerima. Pesan dapat berupa nonverbal atau pun verbal.
Media
Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Pesan dapat disampaik secara langsung ataupun melalui sebuah
media. Media dapat berupa media elektronik dan media cetak.
14
Penerima (receiver)
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran dari pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima menjadi elemen yang penting dalam proses komunikasi, karena dialah
yang menjadi sasaran dari komunikasi.
Umpan balik (feedback)
Feedback atau umpan balik merupakan proses dimana penerima atau receiver
memberikan tanggapan atau reaksi terhadap pesan yang telah diterima.
2.1.2
Tipe Komunikasi
Komunikasi dibagi menjadi atas lima macam tipe, yakni komunikasi antarpribadi
(interpersonal
communication),
komunikasi
kelompok
kecil
(small
group
communication), komunikasi organisasi (organizational communication), komunikasi
massa (mass communication), dan komunikasi publik (public communication) (human
communication, 1980).
2.2
Komunikasi Massa
Komunukasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa atau
komunikasi dengan media. Massa di sini adalah kumpulan orang - orang yang hubungan
antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu.
Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi
lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah
populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau
15
sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan
adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat
mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat
(Rakhmat, 2003: 188).
Bagi Freidson, khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah
sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan
masyarakat yang mana berarti pesan tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang
tertentu,
melainkan
untuk
semua
orang.
Menurut
Freidson
terdapat
unsur
keserempakkan dalam penerimaan pesan oleh komunikan.
Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut :
“This new form can be distinguished from older types by the following major
characteristic: it is directed relatively large, heterogenous, and anonymous
audiences; messages are transmitted publicy, often-times to reach most audience
members simultaneously, and are transient character; the communicator tends to
be, or to operate within, a complex organization that may involve great expense”
(Rakhmat, 2003: 189).
Menurut wright, bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang
lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak
yang relatif besar, heterogen dan anomim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali
dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas; komunikator
cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya
besar.
16
2.2.1
Fungsi Komunikasi Massa
Salah satu pakar komunikasi, Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi
massa secara umum adalah:
1. fungsi informasi
fungsi informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi
bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh
khalayak media massa yang bersangkutan dengan kepentingannya. Khalayak
sebagai mahkluk sosial akan selalu merasa haus akan infomasi yang terjadi di
sekitar mereka.
2. fungsi pendidikan
media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education).
Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah
satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah memlalui pengajaran
nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca.
Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel.
3. fungsi memengaruhi
fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada editorial,
features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklaniklan yang ditayangkan oleh televisi ataupun surat kabar.
17
2.2.2
Proses Komunikasi Massa
Gejala umum dari suatu proses adalah bahwa proses merupakan suatu
peristiwa yang berlangsung secara kontinyu, tidak diketahui kapan mulainya dan
kapan berakhirnya. Hakikatnya, komunikasi membutuhkan sebuah proses.
Schramm mengatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi,
minimal diperlukannya tiga komponen yaitu source, message dan komunikan.
Harold D. Lasswell mengungkapkan sebuah formula dalam menentukan
suatu proses dari komunikasi massa yang tediri dari lima unsur, yaitu:
1. Who (siapa): komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses
komunikasi massa, dapat perorangan ataupun organisasi.
2. Says What (apa yang dikatakan):
pernyataan umum, dapat berupa ide,
informasi, opini, pesan dan sikap.
3. In which channel (melalui saluran apa): media komunikasi atau saluran yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi.
4. To whom (kepada siapa): komunikan atau audience yang menjadi sasaran
komunikasi.
5. With what effect (dengan efek apa): hasil yang dicapai dari usaha
penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju.
2.3
Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber
kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti
surat kabar, radio, televisi.
18
Menurut Denis McQuail (2000), media massa adalah media yang mampu
menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas (university of reach), bersifat publik dan
mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa (Denis,
2000:4).
2.3.1
Jenis – jenis Media Massa
Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua katagori, yakni media
massa cetak dan media elektronik. Media cetak dapat berupa Koran atau majalah,
sedangkan media elektronik dapat berupa radio, televisi, film dan media internet.
Media cetak adalah suatu media yang statis yang mengutamakan fungsinya
sebagai media penyampaian informasi. Maka media cetak terdiri dari lembaran dengan
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi
utama untuk memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga adalah suatu
dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang
ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata - kata, gambar, foto dan
sebagainya (Ardianto, et al 2009:99).
Media elektronik merupakan media komunikasi menggunakan alat - alat
elektronik (mekanis), media elektronik terdiri dari : (Deddy Iskandar, 2005:4)
1. Radio
Radio adalah media massa elektronik tertua dan paling fleksibel. Keunggulan
dari radio siaran ini adalah berada dimana saja.
2. Televisi
Televisi adalah media massa yang memancarkan suara dan gambar atau
19
secara mudah dapat disebut dengan radio with picture.
3. Film
Film atau motion pictures adalah bentuk dominan dari komunikasi massa
visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di
bioskop, film televisi dan film video laser setiap minggunya. (Warren K.
Agee., Phillip H Ault & Edwin Emery, 2001: 364)
4. Internet
Secara harifiah, internet (interconnected networking) adalah rangkaian
komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian.
2.3.2
Karakteristik media massa
Karakteristik dari sebuah media massa:
1. bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media tersebut terdiri dari
banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada
penyajian informasi.
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan
terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti media cetak ataupun media
elektronik
5. Bersifat terbuka, artinya pesan dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja.
20
Pada sekarang ini peran dari media massa sangat signifikan dalam proses
komunikasi massa. Berikut adalah hal-hal yang menjadikan media sangat penting
menurut John Vivian (2002):
1. Melalui media massa kita dapat mempelajari hampir segala sesuatu yang kita
ketahui tentang dunia ini.
2. Masyarakat yang berpengetahuan dan maju baru akan tercapai di masa
demokrasi ini jika media massanya bekerja dengan baik.
3. Masyarakat membutuhkan media massa sebagai penyalur ide, wawasan dan
aspirasi secara lebih luas dan menyebar.
4. Pihak yang lebih berkuasa dapat memanfaatkan media massa secara lebih
fungsional untuk memengaruhi audience.
2.4
Televisi
Sekarang ini Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan
medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara
luas. Televisi boleh dikata telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang.
Rata – rata setiap orang menghabiskan 6 – 7 jam perminggu untuk menonton sebuah
televisi. Televisi dapat menyita begitu banyak perhatian tanpa mengenal usia, pekerjaan
dan pendidikan. Hal ini karena televisi memiliki sejumlah kelebihan terutama
kemampuannya dalam menyatukan antara fungsi audio dan visual. Selain itu juga
televisi dapat mengatasi jarak dan waktu.
Kata televisi berasal dari bahasa yunani dan latin, yakni “tele” yang berarti jauh
dan “visio” yang berarti penglihatan. Televisi adalah media massa yang memancarkan
21
suara dan gambar atau secara mudah dapat disebut dengan radio with picture. Televisi
merupakan transmisi dari gambar visual yang disertai suara atau bunyi yang dikirimkan
oleh gelombang elektromagnetik dari sebuah stasiun televisi. Televisi juga merupakan
paduan dari radio (broadcast) dan film (moving picture) (Effendy, 2000:174). Menurut
skormis, televisi merupakan gabungan dari media dengar yang bisa bersifat politis,
informative, hiburan dan pendidikan. Informasi yang disampaikan mudah dimengerti
karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual (Kuswandi, 1996:8).
2.4.1
Karakteristik Televisi
Karakter televisi menurut ardianto adalah : (ardianto dan komala, 2004: 128-130)
1. Audiovisual
Kelebihan dari televisi adalah dapat dilihat juga dapat didengar.
2. Berfikir dalam gambar
Sekalipun tidak ada naskah yang mengikuti, namun dengan gambar kita
dapat menyampaikan maksud dari gambar yang disiarkan ada dua tahap
dalam proses berpikir dengan gambar, pertama adalah visualisasi, yakni
menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar
secara individual. Kedua adalah penggambaran, yakni kegiatan merangkai
gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga mengandung makna
tertentu.
3. Pengoperasian lebih kompleks
Dibandingkan dengan radio, pengoperasian televisi jauh lebih kompleks dan
memerlukan banyak orang.
22
2.4.2
Kelebihan dan Kelemahan Televisi
Televisi juga memiliki kelebihan dan kelemahan :
Keunggulan televisi :
•
Sebagai media komunikasi
•
Pesan yang disampaikan melalui perpaduan gambar dan suara Mampu menarik
perhatian khalayak
•
Televisi mampu menjangkau banyak orang
•
Kemampuan mempengaruhi audiens dengan audio dan visual secara serentak
dalam waktu bersamaan di tempat berbeda
Televisi juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :
•
Biaya produksi yang besar
•
Audiens yang tidak sekektif, tidak setajam radio
•
Kesulitan teknis
•
Programnya tidak dapat diulang sesuai kebutuhan
•
Gangguan teknis berupa distorsi gambar dan warna
Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yakni memberi informasi,
mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan.
2.5
Program Televisi
Program televisi merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi.
Program televisi adalah sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari
ke hari (horizontal prorgamming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap
23
harinya. Media televisi hanya mengistilahkan programming atau pemprograman
(soenarto, 2007:1). Sedangkan menurut rukmanda (2004: 213), programming adalah
teknik penyusunan program televisi yang ditayangkan secara berurutan.
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program acara yang jumlahnya
sangat banyak dan jenis nya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan
program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien
dan selama tidak bertentangan dengan kesuliaan, hukum dan peraturan yang berlaku.
Penciptaan program baru harus terus dilakukan dikarenakan manusia yang mempunyai
sifat bosan. Sikap kreatif menjadi faktor yang paling penting dalam memproduksi
program televisi.
2.5.1
Jenis – jenis Program Televisi
Secara garis besar, program TV dibagi menjadi dua berdasarkan dari isi dari
program tersebut, yakni program informasi atau berita dan program hiburan atau nonberita. Sebuah program siaran mempunyai karakteristik tertentu yang dapat
memengaruhi, memprovokasi dalam hal positif maupun negatif dan mampu mengubah
sikap seseorang dari pendiam menjadi agresif.
•
Program berita (news)
Program berita (news) adalah segala informasi penting dan daya tarik yang harus
segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan
agar dapat diketahui oleh khalayak secepatnya.
24
Program berita ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
•
Berita keras (hardnews)
Merupakan segala informasi yang penting yang harus segera disiarkan oleh
media massa agar dapat diketahui khalayak secepatnya. Hardnews dapat dibagi
lagi menjadi tiga, yakni straight news, features dan infotaiment.
•
Berita lunak (softnews)
Segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam,
namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program softnews merupakan
kombinasi dari fakta dan opini.
•
Program non – berita (hiburan)
Program hiburan merupakan segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang
temasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game).
2.6
Program Features
features adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.
Feature merupakan bentuk dari softnews yang mendalam dan menarik untuk disimak.
Kisahnya deskriptif, memaparkan peristiwa secara objektif, dan menghadirkan kejadian
yang sesungguhnya dapat dilihat dari banyak sudut pandang.
Feature adalah suatu program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema,
diungkpkan lewat berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, menyoroti
secara kritis, dan disajikan dengan berbagai format. Dalam feature, satu pokok bahasan
25
boleh disajikan dengan merangkai beberapa format sekaligus, misalnya wawancara, voxpop, puisi, musik, sandiwara pendek atau fragmen. Hal yang perlu diperhatikan dalam
format feature adalah setiap format yang disusun harus membicarakan pokok bahasan
yang sama, tetapi dari sudut pandang dan tinjauan yang berbeda.
Program feature merupakan gabungan antara unsur dokumenter, opini dan
ekspresi. Unsur ekspresi digunakan sebagai penambah suasana sedangkan opini dalam
bentuk uraian, vox-pop atau wawancara dapat merupakan sajian yang diharapkan dapat
memperkaya pandangan dan kejadian – kejadian dan fakta – fakta merupakan unsur
dokumenter yang memberikan bukti dan argumentasi.
Unsur - Unsur feature ada 5 yaitu: Kreatifitas (creativity), subjektivitas
(subjectivity), informatif (informativeness), menghibur (entertainment) dan tidak dibatasi
waktu (unperishable).
Yang jamak disajikan dalam features :
•
Berita (news feature) investigasi
•
Sosok
•
Perjalanan
•
Pengetahuan praktis
2.6.1
Program Jalan – Jalan Asyik
Banyaknya program traveling atau sejenis dibeberapa TV nasional maupun lokal
Indonesia, oleh karena itu, MetroTV ingin menyuguhkan sebuah tayangan jalan-jalan
atau traveling, tapi tidak melupakan unsur budaya atau warisan yang ada di Indonesia.
26
Hal ini bertujuan untuk kembali membuat anak muda di Indonesia,yang sudah mulai
kurang aware terhadap kebudayaan dan warisan Indonesia,yang sudah seharusnya kita
jaga.
2.7
Strategi Produksi
2.7.1
Pengertian Strategi
Pengertian Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck & Jauch, 1989:9).
Strategi program yang diungkapkan oleh Pringle Star dan rekannya mengenai
perencanaan program bahwa :
“Program planning involves the development of short-, medium-, and long-range
plans to permit the station to attain its programming and financial objectivities”
Dalam pernyataan tersebut diungkapkan bahwa perencanaan program mencakup
pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang
memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan
keuangannya. Pada stasiun televisi, perencanaan program diarahkan pada produksi
program apa yang akan diproduksi, pemilihan program yang akan dibeli (akuisi), dan
penjadwalan program untuk menarik sebanyak mungkin audien yang tersedia pada
waktu tertentu. (Morissan, 2009: 232).
27
2.7.2
Konsep Tahapan Proses Produksi Program Televisi
Suatu program dihasilkan melalui proses produksi yang memerlukan banyak
peralatan, dana dan tenaga dari berbagai profesi kreatif. Proses produksi itu sendiri
terdiri atas tiga bagian utama, yaitu : (Morissan, 2009: 270-271)
1. Tahap pra produksi atau perencanaan
Kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan
pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi
antara kreatifitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik
buruknya produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan di atas kertas.
Perencanaan diatas kertas merupakan imajinasi atau ide yang dituangkan yang
nantinya akan diproduksi saat di lapangan.
2. Tahap produksi
Hal - hal yang termasuk dalam kegiatan pra produksi antara lain penuangan ide
ke dalam outline, penulisan skrip, storyboard, program meeting, peninjauan
lokasi pengambilan gambar, production meeting, technical meeting, pembuatan
dekor dan lainnya yang mendukung proses produksi serta pasca produksi.
Namun tidak semua apa yang direncanakan akan berjalan sesuai, sering kali yang
terjadi di lapangan menyimpang karena berbagai alasan. Maka dalam
perencanaan sudah harus ada antisipasi atau cadangan, seperti penambahan biaya
tak terduga, pemain pengganti dll. Proses pengambilan gambar (shooting) dapat
dilakukan secara langsung pada saat program televisi disiarkan (live) ataupun
pengambilan juga bisa dilakukan dengan tapping. Perlu dilakukan pemeriksaan
ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Ini dilakukan
apabila terjadi keslahan makan dapar diulang kembali pengambilan gambarnya.
28
3. Pasca produksi
Kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan
siap tayang. Kegiatan dalam pasca produksi antara lain editing, memberikan
ilustrasi, musik, efek, evaluasi dan lain - lain.
Sedangkan menurut Fred Wibowo, tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di
televisi yang lazim disebut Standard Operation Procedure (SOP), seperti berikut : (Fred
Wibowo 2009:39-44)
•
Tahap pra produksi
Tahap ini meliputi 3 tahap, yakni :
1. Penemuan ide
Tahap ini merupakan tahap dimana ide atau gagasan
ditemukan.
2. Perencanaan
Tahap ini meliputi pembuatan naskah, pemilihan artis, lokasi
dan crew.
3. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan kontrak, perijinan dan surat –
menyurat.
•
Tahap produksi
Tahap eksekusi shooting sebuah program. Produser akan coba
mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting
script) menjadi gambar
29
•
Tahap pasca produksi
Tahap ini memilki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online
dan mixing.
2.8
Konsep analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut.
Analisis Swot juga dapat diartikan sebagai sebuah alat yang cukup baik, efektif
dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan –
kemungkinan yang berkaitan dengan perkembangan awal program – program inovasi
baru, serta sebuah analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif.
Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan
misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategi
harus menganalisa perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam
kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan anlisa situasi. Model yang paling
popular untuk analisis situasi adalah analisis SWOT.
30
Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT
adalah (Suharyadi et al, 2007:115)
1. Melihat bagaimana kekuatan (strenght) dari sebuah stasiun televisi dalam hal ini
program acara tersebut.
2. Melihat dimana letak kelemahan (weakness) agar stasiun televisi dan tim
produksinya tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak
dapat dilakukan.
3. Melihat peluang (opportunities) yang dapat dimanfaatkan untuk mendapat
keuntungan.
4. Melihat ancaman (threats) terhadap usaha - usaha yang beresiko tinggi.
2.9
Wisata
Wsata dalam bahasa Inggris disebut tour yang secara etimologi berasal dari kata
torah (ibrani) yang berarti belajar, tornus (bahasa latin) yang berarti alat untuk membuat
lingkaran, dan dalam bahasa Perancis kuno disebut tour yang berarti mengelilingi
sirkuit. Pada umumnya orang memberi padanan kata wisata dengan rekreasi, wisata
adalah sebuah perjalanan, namun tidak semua perjalanan dapat dikatakan wisata
(Suyitno. 2001).
Menurut Undang-undang Nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan. Wisata
adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik. Dan menurut
Hornby As dalam Suyitno (2001). Wisata adalah sebuah perjalanan dimana seseorang
31
dalam perjalanannya singgah sementara dibeberapa tempat dan akhirnya kembali lagi
ke tempat asal dimana ia mulai melakukan perjalanan.
Menurut Fandeli (2001) wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan tersebut
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik
wisata.
Wisata memiliki karakteristik - karakteristik antara lain :
1.
Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali
ke tempat asalnya.
2.
Melibatkan komponen - komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi,
restoran, objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain.
3.
Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata.
4.
Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan.
5.
Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat
memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi
(Suyitno, 2001).
Download