BAB 2 Landasan Teori 2.1 Pengertian Komunikasi Sebagai mahkluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Menurut Dr. Everett kleinjan dari east west center Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi. Teori dasar biologi menyebutkan bahwa adanya dua kebutuhan yang mendorong manusia ingin melakukan komunikasi, yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Harold D. Lasswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab mengapa manusia perlu berkomunikasi : 1. hasrat untuk mengontrol lingkungannya 2. upaya manusia untuk beraptasi dengan lingkungannya 3. upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi 11 12 Ketiga fungsi ini menjadi patokan dasar bagi setiap individu dalam berhubungan dengan sesama anggota masyarakat. Jadi komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Istilah komunikasi sendiri berpangkal pada perkataan latin Comunis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin Communico yang artinya membagi (Cherry dalam Stuart, 1983). Claude E. Shannon dan Warren Weaver (1949) mendefinisikan komunikasi sebagai bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Dari pengertian diatas, komunikasi hanya bias terjadi jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, yang berarti bahwa komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek atau umpan balik (feedback), yang kemudian bisa disebut sebagai unsur dari komunikasi 13 Sumber (sender) Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber bisa terdiri satu orang atau lebih. Apa yang disampaikan oleh sumber di dalam pikirannya perlu diubah menjadi pesan yang dapat berupa verbal maupun noverbal sehingga dimengerti pesan tersebut oleh penerima pesan. Proses tersebutlah yang dinamakan dengan penyandian (encoding). Pesan (message) Pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat berupa nonverbal atau pun verbal. Media Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Pesan dapat disampaik secara langsung ataupun melalui sebuah media. Media dapat berupa media elektronik dan media cetak. 14 Penerima (receiver) Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran dari pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima menjadi elemen yang penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Umpan balik (feedback) Feedback atau umpan balik merupakan proses dimana penerima atau receiver memberikan tanggapan atau reaksi terhadap pesan yang telah diterima. 2.1.2 Tipe Komunikasi Komunikasi dibagi menjadi atas lima macam tipe, yakni komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), komunikasi kelompok kecil (small group communication), komunikasi organisasi (organizational communication), komunikasi massa (mass communication), dan komunikasi publik (public communication) (human communication, 1980). 2.2 Komunikasi Massa Komunukasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi dengan media. Massa di sini adalah kumpulan orang - orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu. Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau 15 sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat (Rakhmat, 2003: 188). Bagi Freidson, khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan masyarakat yang mana berarti pesan tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua orang. Menurut Freidson terdapat unsur keserempakkan dalam penerimaan pesan oleh komunikan. Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut : “This new form can be distinguished from older types by the following major characteristic: it is directed relatively large, heterogenous, and anonymous audiences; messages are transmitted publicy, often-times to reach most audience members simultaneously, and are transient character; the communicator tends to be, or to operate within, a complex organization that may involve great expense” (Rakhmat, 2003: 189). Menurut wright, bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anomim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar. 16 2.2.1 Fungsi Komunikasi Massa Salah satu pakar komunikasi, Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah: 1. fungsi informasi fungsi informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan dengan kepentingannya. Khalayak sebagai mahkluk sosial akan selalu merasa haus akan infomasi yang terjadi di sekitar mereka. 2. fungsi pendidikan media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah memlalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel. 3. fungsi memengaruhi fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklaniklan yang ditayangkan oleh televisi ataupun surat kabar. 17 2.2.2 Proses Komunikasi Massa Gejala umum dari suatu proses adalah bahwa proses merupakan suatu peristiwa yang berlangsung secara kontinyu, tidak diketahui kapan mulainya dan kapan berakhirnya. Hakikatnya, komunikasi membutuhkan sebuah proses. Schramm mengatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal diperlukannya tiga komponen yaitu source, message dan komunikan. Harold D. Lasswell mengungkapkan sebuah formula dalam menentukan suatu proses dari komunikasi massa yang tediri dari lima unsur, yaitu: 1. Who (siapa): komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, dapat perorangan ataupun organisasi. 2. Says What (apa yang dikatakan): pernyataan umum, dapat berupa ide, informasi, opini, pesan dan sikap. 3. In which channel (melalui saluran apa): media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi. 4. To whom (kepada siapa): komunikan atau audience yang menjadi sasaran komunikasi. 5. With what effect (dengan efek apa): hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. 2.3 Media Massa Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, radio, televisi. 18 Menurut Denis McQuail (2000), media massa adalah media yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas (university of reach), bersifat publik dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa (Denis, 2000:4). 2.3.1 Jenis – jenis Media Massa Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua katagori, yakni media massa cetak dan media elektronik. Media cetak dapat berupa Koran atau majalah, sedangkan media elektronik dapat berupa radio, televisi, film dan media internet. Media cetak adalah suatu media yang statis yang mengutamakan fungsinya sebagai media penyampaian informasi. Maka media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi utama untuk memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata - kata, gambar, foto dan sebagainya (Ardianto, et al 2009:99). Media elektronik merupakan media komunikasi menggunakan alat - alat elektronik (mekanis), media elektronik terdiri dari : (Deddy Iskandar, 2005:4) 1. Radio Radio adalah media massa elektronik tertua dan paling fleksibel. Keunggulan dari radio siaran ini adalah berada dimana saja. 2. Televisi Televisi adalah media massa yang memancarkan suara dan gambar atau 19 secara mudah dapat disebut dengan radio with picture. 3. Film Film atau motion pictures adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser setiap minggunya. (Warren K. Agee., Phillip H Ault & Edwin Emery, 2001: 364) 4. Internet Secara harifiah, internet (interconnected networking) adalah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. 2.3.2 Karakteristik media massa Karakteristik dari sebuah media massa: 1. bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media tersebut terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi. 2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. 3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak. 4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti media cetak ataupun media elektronik 5. Bersifat terbuka, artinya pesan dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja. 20 Pada sekarang ini peran dari media massa sangat signifikan dalam proses komunikasi massa. Berikut adalah hal-hal yang menjadikan media sangat penting menurut John Vivian (2002): 1. Melalui media massa kita dapat mempelajari hampir segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia ini. 2. Masyarakat yang berpengetahuan dan maju baru akan tercapai di masa demokrasi ini jika media massanya bekerja dengan baik. 3. Masyarakat membutuhkan media massa sebagai penyalur ide, wawasan dan aspirasi secara lebih luas dan menyebar. 4. Pihak yang lebih berkuasa dapat memanfaatkan media massa secara lebih fungsional untuk memengaruhi audience. 2.4 Televisi Sekarang ini Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Televisi boleh dikata telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Rata – rata setiap orang menghabiskan 6 – 7 jam perminggu untuk menonton sebuah televisi. Televisi dapat menyita begitu banyak perhatian tanpa mengenal usia, pekerjaan dan pendidikan. Hal ini karena televisi memiliki sejumlah kelebihan terutama kemampuannya dalam menyatukan antara fungsi audio dan visual. Selain itu juga televisi dapat mengatasi jarak dan waktu. Kata televisi berasal dari bahasa yunani dan latin, yakni “tele” yang berarti jauh dan “visio” yang berarti penglihatan. Televisi adalah media massa yang memancarkan 21 suara dan gambar atau secara mudah dapat disebut dengan radio with picture. Televisi merupakan transmisi dari gambar visual yang disertai suara atau bunyi yang dikirimkan oleh gelombang elektromagnetik dari sebuah stasiun televisi. Televisi juga merupakan paduan dari radio (broadcast) dan film (moving picture) (Effendy, 2000:174). Menurut skormis, televisi merupakan gabungan dari media dengar yang bisa bersifat politis, informative, hiburan dan pendidikan. Informasi yang disampaikan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual (Kuswandi, 1996:8). 2.4.1 Karakteristik Televisi Karakter televisi menurut ardianto adalah : (ardianto dan komala, 2004: 128-130) 1. Audiovisual Kelebihan dari televisi adalah dapat dilihat juga dapat didengar. 2. Berfikir dalam gambar Sekalipun tidak ada naskah yang mengikuti, namun dengan gambar kita dapat menyampaikan maksud dari gambar yang disiarkan ada dua tahap dalam proses berpikir dengan gambar, pertama adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua adalah penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga mengandung makna tertentu. 3. Pengoperasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio, pengoperasian televisi jauh lebih kompleks dan memerlukan banyak orang. 22 2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Televisi Televisi juga memiliki kelebihan dan kelemahan : Keunggulan televisi : • Sebagai media komunikasi • Pesan yang disampaikan melalui perpaduan gambar dan suara Mampu menarik perhatian khalayak • Televisi mampu menjangkau banyak orang • Kemampuan mempengaruhi audiens dengan audio dan visual secara serentak dalam waktu bersamaan di tempat berbeda Televisi juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya : • Biaya produksi yang besar • Audiens yang tidak sekektif, tidak setajam radio • Kesulitan teknis • Programnya tidak dapat diulang sesuai kebutuhan • Gangguan teknis berupa distorsi gambar dan warna Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan. 2.5 Program Televisi Program televisi merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Program televisi adalah sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal prorgamming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap 23 harinya. Media televisi hanya mengistilahkan programming atau pemprograman (soenarto, 2007:1). Sedangkan menurut rukmanda (2004: 213), programming adalah teknik penyusunan program televisi yang ditayangkan secara berurutan. Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program acara yang jumlahnya sangat banyak dan jenis nya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien dan selama tidak bertentangan dengan kesuliaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Penciptaan program baru harus terus dilakukan dikarenakan manusia yang mempunyai sifat bosan. Sikap kreatif menjadi faktor yang paling penting dalam memproduksi program televisi. 2.5.1 Jenis – jenis Program Televisi Secara garis besar, program TV dibagi menjadi dua berdasarkan dari isi dari program tersebut, yakni program informasi atau berita dan program hiburan atau nonberita. Sebuah program siaran mempunyai karakteristik tertentu yang dapat memengaruhi, memprovokasi dalam hal positif maupun negatif dan mampu mengubah sikap seseorang dari pendiam menjadi agresif. • Program berita (news) Program berita (news) adalah segala informasi penting dan daya tarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui oleh khalayak secepatnya. 24 Program berita ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: • Berita keras (hardnews) Merupakan segala informasi yang penting yang harus segera disiarkan oleh media massa agar dapat diketahui khalayak secepatnya. Hardnews dapat dibagi lagi menjadi tiga, yakni straight news, features dan infotaiment. • Berita lunak (softnews) Segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam, namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program softnews merupakan kombinasi dari fakta dan opini. • Program non – berita (hiburan) Program hiburan merupakan segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang temasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game). 2.6 Program Features features adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik. Feature merupakan bentuk dari softnews yang mendalam dan menarik untuk disimak. Kisahnya deskriptif, memaparkan peristiwa secara objektif, dan menghadirkan kejadian yang sesungguhnya dapat dilihat dari banyak sudut pandang. Feature adalah suatu program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkpkan lewat berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, menyoroti secara kritis, dan disajikan dengan berbagai format. Dalam feature, satu pokok bahasan 25 boleh disajikan dengan merangkai beberapa format sekaligus, misalnya wawancara, voxpop, puisi, musik, sandiwara pendek atau fragmen. Hal yang perlu diperhatikan dalam format feature adalah setiap format yang disusun harus membicarakan pokok bahasan yang sama, tetapi dari sudut pandang dan tinjauan yang berbeda. Program feature merupakan gabungan antara unsur dokumenter, opini dan ekspresi. Unsur ekspresi digunakan sebagai penambah suasana sedangkan opini dalam bentuk uraian, vox-pop atau wawancara dapat merupakan sajian yang diharapkan dapat memperkaya pandangan dan kejadian – kejadian dan fakta – fakta merupakan unsur dokumenter yang memberikan bukti dan argumentasi. Unsur - Unsur feature ada 5 yaitu: Kreatifitas (creativity), subjektivitas (subjectivity), informatif (informativeness), menghibur (entertainment) dan tidak dibatasi waktu (unperishable). Yang jamak disajikan dalam features : • Berita (news feature) investigasi • Sosok • Perjalanan • Pengetahuan praktis 2.6.1 Program Jalan – Jalan Asyik Banyaknya program traveling atau sejenis dibeberapa TV nasional maupun lokal Indonesia, oleh karena itu, MetroTV ingin menyuguhkan sebuah tayangan jalan-jalan atau traveling, tapi tidak melupakan unsur budaya atau warisan yang ada di Indonesia. 26 Hal ini bertujuan untuk kembali membuat anak muda di Indonesia,yang sudah mulai kurang aware terhadap kebudayaan dan warisan Indonesia,yang sudah seharusnya kita jaga. 2.7 Strategi Produksi 2.7.1 Pengertian Strategi Pengertian Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck & Jauch, 1989:9). Strategi program yang diungkapkan oleh Pringle Star dan rekannya mengenai perencanaan program bahwa : “Program planning involves the development of short-, medium-, and long-range plans to permit the station to attain its programming and financial objectivities” Dalam pernyataan tersebut diungkapkan bahwa perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya. Pada stasiun televisi, perencanaan program diarahkan pada produksi program apa yang akan diproduksi, pemilihan program yang akan dibeli (akuisi), dan penjadwalan program untuk menarik sebanyak mungkin audien yang tersedia pada waktu tertentu. (Morissan, 2009: 232). 27 2.7.2 Konsep Tahapan Proses Produksi Program Televisi Suatu program dihasilkan melalui proses produksi yang memerlukan banyak peralatan, dana dan tenaga dari berbagai profesi kreatif. Proses produksi itu sendiri terdiri atas tiga bagian utama, yaitu : (Morissan, 2009: 270-271) 1. Tahap pra produksi atau perencanaan Kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreatifitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan di atas kertas. Perencanaan diatas kertas merupakan imajinasi atau ide yang dituangkan yang nantinya akan diproduksi saat di lapangan. 2. Tahap produksi Hal - hal yang termasuk dalam kegiatan pra produksi antara lain penuangan ide ke dalam outline, penulisan skrip, storyboard, program meeting, peninjauan lokasi pengambilan gambar, production meeting, technical meeting, pembuatan dekor dan lainnya yang mendukung proses produksi serta pasca produksi. Namun tidak semua apa yang direncanakan akan berjalan sesuai, sering kali yang terjadi di lapangan menyimpang karena berbagai alasan. Maka dalam perencanaan sudah harus ada antisipasi atau cadangan, seperti penambahan biaya tak terduga, pemain pengganti dll. Proses pengambilan gambar (shooting) dapat dilakukan secara langsung pada saat program televisi disiarkan (live) ataupun pengambilan juga bisa dilakukan dengan tapping. Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Ini dilakukan apabila terjadi keslahan makan dapar diulang kembali pengambilan gambarnya. 28 3. Pasca produksi Kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap tayang. Kegiatan dalam pasca produksi antara lain editing, memberikan ilustrasi, musik, efek, evaluasi dan lain - lain. Sedangkan menurut Fred Wibowo, tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standard Operation Procedure (SOP), seperti berikut : (Fred Wibowo 2009:39-44) • Tahap pra produksi Tahap ini meliputi 3 tahap, yakni : 1. Penemuan ide Tahap ini merupakan tahap dimana ide atau gagasan ditemukan. 2. Perencanaan Tahap ini meliputi pembuatan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. 3. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan kontrak, perijinan dan surat – menyurat. • Tahap produksi Tahap eksekusi shooting sebuah program. Produser akan coba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar 29 • Tahap pasca produksi Tahap ini memilki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online dan mixing. 2.8 Konsep analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis Swot juga dapat diartikan sebagai sebuah alat yang cukup baik, efektif dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan – kemungkinan yang berkaitan dengan perkembangan awal program – program inovasi baru, serta sebuah analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif. Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategi harus menganalisa perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan anlisa situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisis SWOT. 30 Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT adalah (Suharyadi et al, 2007:115) 1. Melihat bagaimana kekuatan (strenght) dari sebuah stasiun televisi dalam hal ini program acara tersebut. 2. Melihat dimana letak kelemahan (weakness) agar stasiun televisi dan tim produksinya tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan. 3. Melihat peluang (opportunities) yang dapat dimanfaatkan untuk mendapat keuntungan. 4. Melihat ancaman (threats) terhadap usaha - usaha yang beresiko tinggi. 2.9 Wisata Wsata dalam bahasa Inggris disebut tour yang secara etimologi berasal dari kata torah (ibrani) yang berarti belajar, tornus (bahasa latin) yang berarti alat untuk membuat lingkaran, dan dalam bahasa Perancis kuno disebut tour yang berarti mengelilingi sirkuit. Pada umumnya orang memberi padanan kata wisata dengan rekreasi, wisata adalah sebuah perjalanan, namun tidak semua perjalanan dapat dikatakan wisata (Suyitno. 2001). Menurut Undang-undang Nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik. Dan menurut Hornby As dalam Suyitno (2001). Wisata adalah sebuah perjalanan dimana seseorang 31 dalam perjalanannya singgah sementara dibeberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal dimana ia mulai melakukan perjalanan. Menurut Fandeli (2001) wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Wisata memiliki karakteristik - karakteristik antara lain : 1. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat asalnya. 2. Melibatkan komponen - komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran, objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain. 3. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata. 4. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan. 5. Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi (Suyitno, 2001).