PENERAPAN PRAKTIKUM KIMIA BERMUATAN LIFE SKILLS

advertisement
PENERAPAN PRAKTIKUM KIMIA BERMUATAN LIFE SKILLS
SEBAGAI UPAYA MEMPERSIAPKAN CALON GURU YANG BERKARAKTER
Endang Widjajanti, Eli Rohaeti, dan Isana SYL
FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (HP. 08122768553)
Abstract: Character Education for Chemistry Students Through Practicums
Laden with Life-Skills. This study aims to build chemistry students’ characters
through Physical Chemistry I and II practicums laden with life skills. This action
research study consisted of four steps, i.e. planning, action, observation and
reflection and involved students joining Physical Chemistry I and II laboratory
work. The study focused on psychomotor and affective aspects. The instruments
were observation sheets and questionnaires. The data were analyzed using the
qualitative descriptive technique. The results show that Physical Chemistry I and II
laboratory work activities laden with life skills can build students’ characters. They
can develop such characters as discipline, responsibility, obedience, thoroughness,
thriftiness, truthfulness, gentleness, tolerance, initiative, creativeness, and wisdom.
Keywords: life skills, character building
PENDAHULUAN
Manusia yang berkarakter dan berkarakter merupakan bekal hidup yang
perlu diperjuangkan untuk mencapai
kesuksesan. Pencapaian ranah karakter
seringkali hanya merupakan konsekuensi kegiatan yang kurang atau bahkan tidak mendapat perhatian dalam
proses perkuliahan. Proses perkuliahan
di bidang MIPA, salah satunya ilmu
Kimia seringkali hanya ditujukan pada
pencapaian ranah kognitif, padahal
tujuan pendidikan tidak hanya meliputi
ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif
dan ranah psikomotorik. Manusia yang
berkompetensi tanpa memiliki karakter
dapat merusak kehidupan. Misalnya,
mahasiswa yang memiliki kemampuan
tinggi dalam ilmu kimia bila tanpa karakter justru dapat menjadi orang yang
berbahaya, di antaranya dapat mem-
buat racun yang mematikan, membuat
obat palsu dan lain sebagainya. Ada
tiga macam karakter yang harus dimiliki seseorang, yaitu basic karakter
misalnya disiplin terhadap waktu, taat,
sabar, bertanggung jawab, jujur, tertib,
teliti, cermat, hemat, beautiful karakter
meliputi tidak memaksakan kehendak,
toleransi, ramah, dan brilliant karakter
misalnya inisiatif,bijaksana, kreativitas.
Kecerdasan seseorang yang meliputi kecerdasan linguistik, logika matematika, musikal, kinestika tubuh, spasial, naturalis, antar personal dan intrapersonal dapat ditumbuh kembangkan.
Manusia yang berkompetensi dan berkarakter merupakan bekal hidup yang
perlu diperjuangkan untuk mencapai
kesuksesan. Pencapaian ranah karakter
seringkali hanya sebagai konsekuensi
kegiatan yang seringkali kurang atau
204
205
bahkan tidak mendapat tidak mendapat perhatian dalam proses perkuliahan. Manusia berkompetensi tanpa
memiliki karakter yang benar dapat
saja menjadi perusak bagi manusia lain
atau alam. Untuk itu perlu diupayakan
suatu model perkuliahan yang tidak
hanya berorientasi pada kompetensi
semata melainkan juga perlu untuk
menumbuhkembangkan karakter mahasiswa sebagai bekal dalam kehidupan nyata untuk mencapai kesuksesan.
Life skills sangat berkaitan dengan
kemahiran, mempraktekkan atau berlatih kemampuan, fasilitas dan kebijaksanaan (Towns, 2000:112). Proses pengembangan keterampilan dimulai dari
sesuatu yang tidak disadari dan tidak
kompeten menjadi sesuatu yang disadari dan kompeten. Pembelajaran life
skills meliputi learning to know, learning
to be, learning to life together, dan learning
to do. Learning to know meliputi kemampuan berpikir, misalnya untuk memecahkan masalah, berpikir kritis, mengambil keputusan, memahami dan tanggung jawab. Learning to be meliputi kemampuan individu, misalnya mengelola intuisi dan stress, menghargai diri
sendiri dan percaya diri. Learning together merupakan kemampuan sosial
meliputi komunikasi, negosiasi, ketegasan, kerja kelompok dan empati.
Learning to do meliputi keterampilan
misalnya mengaplikasikan pengetahuan untuk menyelesaikan kerja atau kewajiban.
Perkembangan ilmu kimia tidak
terlepas dari kegiatan laboratorium,
seperti praktikum, eksperimen, sehingga kegiatan laboratorium menjadi bagian yang penting dalam kegiatan pem-
belajaran kimia. Demikian pula perkuliahan yang dilaksanakan di Jurusan
Pendidikan Kimia tidak terlepas dari
kegiatan praktikum. Praktikum bukanlah sekedar pelengkap dalam kegiatan
perkuliahan secara keseluruhan, melainkan merupakan bagian dari proses
pembelajaran untuk memperoleh konsep, proses maupun sikap ilmiah. Pada
umumnya kegiatan praktikum bertujuan untuk membuktikan kebenaran
konsep dan memberikan keterampilan
dasar yang diperlukan bagi mahasiswa
dalam persiapannya menjadi seorang
guru (Utomo dan Ruijter, 1994). Jika
hubungan antara praktek yang dihadapi dan konsep yang hendak di dalami tidak dapat ditangkap, maka praktikum hanyalah gerakan pelaksanaan
resep semata. Rendahnya relevansi ini
membuat rendah pula motivasi dan
minat/motivasi mereka dalam pembelajaran dan (apalagi) pengembangan
sains (Osborne, Driver, & Simon, 1996).
Praktikum, idealnya harus dapat
menambah pemahaman dari materi
teori dan menambah minat/motivasi
untuk mengembangkan suatu pengetahuan. Namun sayangnya, sejumlah acara praktikum kurang berhasil memenuhi harapan tersebut. Materi praktikum Kimia Fisika I dan II sering dianggap tidak menarik dan sulit dipahami karena banyak mengandung komponen yang bersifat abstrak. Penggalian
fakta yang diharapkan muncul dari
meja laboratorium kurang dapat tercapai. Seringkali kegiatan praktikum
ini merupakan kegiatan yang tidak
dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk itu, perlu dirancang
suatu kegiatan praktikum yang dapat
Penerapan Praktikum Kimia Bermuatan Life skillss
206
menambah penguasaan mahasiswa
terhadap materi praktikum dan menambah minat/motivasi mahasiswa untuk mengembangkan seluas-luasnya.
Sebenarnya, bentuk pembelajaran
praktikum merupakan pengajaran yang
efektif untuk mencapai 3 macam kompetensi secara bersamaan: kognitif,
afektif dan psikomotorik (Utomo &
Ruijter, 1994). Kompetensi kognitif terwujud berupa latihan membuktikan,
mengintegrasikan dan menerapkan
teori. Kompetensi afektif terbentuk lewat pemenuhan rasa ingin tahu (curriosity), latihan kerjasama, komunikasi
dan menghargai ilmu. Berikutnya, kompetensi psikomotorik jelas ditampakkan
pada ketrampilan menggunakan alat
dan bahan dan mendemonstrasikan
suatu fenomena. Sebuah praktikum
yang komprehensif, dapat menempatkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai
dalam sebuah ruang, yang disebut ‘ruang problema’ (problem room) (Utomo &
Ruijter, 1994). Dengan satu ruang problema semua ketrampilan yang penting
dalam praktikum dapat dilatih secara
bersamaan yaitu:
 menganalisa problema;
 mengumpulkan informasi;
 menyusun hipotesa;
 membuat rencana kerja (untuk membuktikan hipotesa);
 melaksanakan kerja (mengambil data);
 mengevaluasi data yang diperoleh
(melakukan pembahasan);
 menarik kesimpulan; dan
 melaporkan.
Sebuah praktikum yang apa adanya
berlangsung sekedar menyelesaikan
resep sering tidak mendapatkan tujuannya. Dengan demikian, terbentuk-
lah ‘ruang problema’ yang lain di benak
mahasiswa. Ruang problema ini bukan
ruang untuk mengembangkan keterampilan proses, melainkan sebuah ‘rantai
yang hilang’ (missing link) dari informasi yang diberikan dengan penguasaan yang dihasilkan. Kekosongan ini juga berbanding lurus dengan rendahnya
kompetensi afektif, misalnya minat dan
motivasi mahasiswa untuk mengembangkannya. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan oleh Arifin (1997:
40), kemampuan inkuiri mahasiswa
dapat lebih tinggi dicapai melalui praktikum yang berbentuk pilihan, yaitu
mahasiswa memilih dan merancang
sendiri eksperimen yang akan dilakukan secara mandiri, dibandingkan mahasiswa yang melakukan praktikum
dengan cara hanya mengikuti prosedur
yang ada pada petunjuk praktikum
saja.
Kegiatan praktikum kimia fisika I
dan II bermuatan life skills yang dirancang diharapkan mampu meningkatkan pehamaman konsep- konsep kimia
fisika I dan II serta dapat membekali
lulusan Jurusan Pendidikan Kimia dengan kemampuan life skills. Menurut
Sidi (2002), kemampuan life skills adalah
kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk berani menghadapi masalah hidup dan kehidupan dengan
wajar tanpa merasa tertekan dan secara
proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi untuk mengatasinya
dan itu juga berarti mempersiapkan
calon guru yang berkarakter. Tujuan
penelitian ini adalah menanamkan karakter pada mahasiswa yang mengikuti
kegiatan praktikum Kimia Fisika I dan
II melalui kegiatan praktikum Kimia
Cakrawala Pendidikan, Mei 2010, Th. XXIX, Edisi khusus Dies Natalis UNY
207
Fisika I dan II yang bermuatan life
skills, dan mengetahui jenis karakter
saja yang dapat ditanamkan pada mahasiswa kimia melalui kegiatan praktikum tersebut.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas, dan dilakukan pada
mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia
semester 4 tahun ajaran 2006/2007 yang
mengambil mata kuliah praktikum
Kimia Fisika I atau Kimia Fisika II,
sebagai subyek penelitian. Sedangkan
tempat penelitian dilaksanakan di laboratorium Kimia Fisika FMIPA UNY,
penelitian dilaksanakan selama semester genap tahun ajaran 2006/2007. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam
penelitian ini sebagai berikut.
Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penggalian ide untuk mengembangkan topik
yang dipelajari dengan tetap mengacu
pada silabus yang berlaku. Pada tahap
ini juga disusun instrumen penelitian
yang akan digunakan, sesuai dengan
faktor-faktor yang dipelajari dan tujuan
yang ingin dicapai. Kegiatan praktikum
dirancang menjadi 2 yaitu praktikum
pilihan terbatas dan pilihan bebas.
Tindakan
Pada tahap tindakan ditentukan
acara praktikum yang telah dimodifikasi dengan muatan life skills, dengan
tetap memperhatikan kompetensi dasar
tiap acara tersebut sesuai dengan silabusnya. Sejumlah produk fungsional
dipilih sebagai sumber belajar bagi
praktikum berorientasi aplikasi ini.
Pada siklus pertama, acara praktikum
ditentukan oleh tim dosen, lalu dilakukan evaluasi.
Pada siklus kedua para mahasiswa
hanya diberikan topik dan kompetensi
dasar, sedangkan acara dan prosedur
pelaksanaannya ditentukan oleh mereka sendiri. Pada tahap ini, penguasaan
konsep, minat/motivasi dan sikap ilmiah mahasiswa sangat menentukan pilihan acara.
Observasi/ Evaluasi
Pengamatan terhadap mahasiswa
dilakukan pada setiap fase. Tes obyektif
dilakukan pada awal (pre-test) dan
akhir (post-test) untuk mendapatkan
data penguasaan konsep selama proses
pembelajaran ini. Observasi terhadap
minat/motivasi dan sikap ilmiah dilakukan pada akhir siklus pertama dan
kedua. Pada akhir proses juga dilakukan presentasi kelompok untuk memberi penilaian secara komprehensif.
Data yang dihasilkan dianalisis dengan
analisis dekriptif.
Refleksi
Setelah selesai siklus pertama dan
dilakukan evaluasi, diperoleh data
yang merupakan profil mahasiswa peserta praktikum, baik dari aspek penguasaan konsep, minat/motivasi maupun ketampilan dan sikap ilmiah.
Masukan-masukan dari dosen peneliti
dan observer dipelajari untuk memperkuat pelaksanaan siklus kedua. Pada
akhir siklus kedua dilakukan evaluasi
kembali
Secara keseluruhan, kepada setiap
mahasiswa dilakukan penilaian tentang
penguasaan konsep, minat/motivasi
Penerapan Praktikum Kimia Bermuatan Life skillss
208
dan sikap ilmiah sebelum dan sesudah
mengikuti praktikum bermuatan life
skills.
Aspek yang dinilai meliputi aspek
afektif dan psikomotor dari setiap judul
kegiatan yang dipraktekkan. Instrumen
yang digunakan adalah lembar observasi (untuk ketrampilan dan sikap ilmiah). Kriteria penilaian untuk angket
psikomotorik meliputi Sangat Baik: 5,
Baik: 4, Cukup : 3, Kurang : 2, Sangat
Kurang: 1. Penilaian terhadap aspek
afektif juga dilakukan menggunakan
angket, sedangkan kriteria penilaian
aspek afektif hanya dibedakan menjadi
2 pilihan yaitu : Melakukan atau ada
dinilai 1 dan Tidak melakukan dinilai
2.
PEMBAHASAN
KEGIATAN PRAKTIKUM KIMIA
FISIKA I
Pelaksanaan praktikum Kimia Fisika I diterapkan pada mahasiswa Prodi Kimia non reguler semester empat
dengan jumlah mahasiswa 48 orang.
Dalam pelaksanaan praktikum selanjutnya dibagi menjadi 6 kelompok dengan jumlah mahasiswa 8 orang tiap
kelompok. Sebelum kegiatan praktikum
dimulai dilakukan asistensi serta penjelasan tentang tata tertib laboratorium,
penggunaan peralatan serta materi
yang akan dipraktekkan. Pada minggu
berikutnya dilakukan pretes atau tes
awal mengenai materi praktikum yang
akan dilakukan. Praktikum Kimia Fisika 1 yang dilakukan meliputi enam judul kegiatan praktikum. Yang menjadi
praktikum wajib meliputi percobaan.
Penentuan Kalor Pembakaran
 Penentuan distribusi 2 senyawa yang
tidak saling bercampur.
 Penentuan volum molar parsial.
Percobaan pilihan terbatas meliputi
3 macam kegiatan berikut.
 Penentuan panas pelarutan
 Penentuan titik beku
 Sel elektrokimia
Pelaksanaan praktikum Kimia Fisika II diterapkan pada mahasiswa Prodi
Pendidikan Kimia reguler semester empat dengan jumlah mahasiswa 38
orang. Dalam pelaksanaan praktikum
selanjutnya dibagi menjadi 6 kelompok
dengan jumlah mahasiswa 6 atau 7
orang tiap kelompok. Sebelum kegiatan
praktikum dimulai dilakukan asistensi
serta penjelasan tentang tata tertib laboratorium, penggunaan peralatan serta materi yang akan dipraktekkan. Pada
minggu berikutnya dilakukan pretes
atau tes awal mengenai materi praktikum yang akan dilakukan. Praktikum
kimia fisika II yang dilakukan meliputi
enam judul kegiatan praktikum. Yang
menjadi praktikum wajib meliputi percobaan :
 Penentuan tetapan ionisasi asam
 Sifat optis aktif
 Kinetika reaksi peruraian H2O2
 Percobaan pilihan terbatas meliputi 3
macam kegiatan yaitu :
o Penentuan tegangan muka suatu
larutan
o Penentuan kekentalan suatu larutan
o Adsorpsi
Pada saat praktikum masing- masing kelompok dipegang oleh satu
orang dosen atau asisten yang bertugas
untuk membantu, mengawasi, memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
Cakrawala Pendidikan, Mei 2010, Th. XXIX, Edisi khusus Dies Natalis UNY
209
dapat memancing mahasiswa untuk
menemukan konsep atau alur berpikir,
memecahkan masalah yang dihadapi
berdasarkan pengalaman yang dimiliki
atau ide yang muncul, membuat keputusan, menyimpulkan berdasarkan
fakta atau hasil pengamatan yang diperoleh dan menilai setiap anggota kelompok mahasiswa.
Kemampuan Psikomotorik
Kemampuan psikomotorik mahasiswa diperoleh melalui hasil pengamatan selama pelaksanaan praktikum,
terutama untuk percobaan Sel Elektrokimia, Penentuan titik beku dan Panas
Pelarutan yang masing-masing memiliki skor rata-rata 98,43; 96,03 dan 88,99.
Suatu perolehan skor yang relatif
sangat baik.
Masing-masing percobaan melibatkan kemampuan psikomotorik yang
berbeda, percobaan sel elektrokimia
melibatkan 9 item, penentuan titik beku
melibatkan 9 item, dan panas pelarutan
melibatkan 13 item.
Kemampuan Afektif
Kemapuan afektif mahasiswa diperoleh melalui hasil pengamatan selama pelaksanaan praktikum, terutama
untuk percobaan sel elektrokimia, penentuan titik beku dan panas pelarutan
yang masing-masing memiliki skor
rata-rata 87,50; 61,75 dan 70,58. Suatu
perolehan skor yang relatif cukup baik.
Masing-masing percobaan melibatkan kemampuan afektif yang sama,
yang meliputi 25 item.
KEGIATAN PRAKTIKUM KIMIA
FISIKA II
Matapraktikum Kimia Fisika II diikuti oleh 39 orang, merupakan kelas
yang relatif besar, yang dikelompokkan
menjadi 6 kelompok, sehingga setiap
kelompok terdiri atas 6-7 orang, merupakan kelompok yang terlalu besar,
akibatnya menjadi kurang efektif. Pengelompokan mahasiswa sangat bergantung pada peralatan dan kapasitas
laboratorium.
Kemampuan Psikomotorik
Kemapuan psikomotorik mahasiswa diperoleh melalui hasil pengamatan
selama pelaksanaan praktikum, terutama untuk percobaan Kekentalan,
Tegangan Muka dan Adsorpsi, yang
masing-masing memiliki skor rata-rata
79,74; 95,53 dan 73,68. Suatu perolehan
skor yang relatif baik.
Masing-masing percobaan melibatkan kemampuan psikomotorik yang
berbeda, percobaan kekentalan melibatkan 12 item, tegangan muka melibatkan
8 item, dan adsorbsi melibatkan 11
item.
Kemampuan Afektif
Kemapuan afektif mahasiswa diperoleh melalui hasil pengamatan selama pelaksanaan praktikum, terutama
untuk pecobaan kekentalan, tegangan
muka dan adsorbsi, yang masing-masing memiliki skor rata-rata 72; 76,63,
dan 72. Suatu perolehan skor yang
relatif baik.
Masing-masing percobaan melibatkan kemampuan afektif yang sama,
meliputi 25 item.
Penerapan Praktikum Kimia Bermuatan Life skillss
210
IMPLEMENTASI
Secara umum semua kemampuan
yang telah ditanamkan dalam kegiatan
ini ikut dalam pembentukan karakter
mahasiswa, misalnya mahasiswa menjadi terbiasa untuk jujur dalam melaporkan hasil pengamatan, atau menggunakan waktu dengan benar sehingga
kegiatan praktikum dapat diselesaikan
sesuai dengan rencana. Karakter- karakter yang telah ditanamkan atau
dibiasakan dalam kegiatan Kimia Fisika I dan II yang bermuatan life skills
meliputi basic karakter misalnya disiplin (tabel 4 dan 6, indikator 1,2,4,5,6
dan 7) bertanggung jawab ( tabel 4 dan
6 indikator 21,23,24 dan 25), jujur (tabel
4 dan 6 indikator 9 dan 20) , tertib, teliti,
cermat, hemat, beautiful karakter meliputi tidak memaksakan kehendak, toleransi (tabel 4 dan 6 indikator 17 dan
19), toleransi dan brilliant karakter inisiatif (tabel 4 dn 6 indikator 10 dan 12)
dan kreatif dalam bentuk kemampuan
merancang (tabel 3 dan 5 indikator 1)
dan menyimpulkan (tabel 6 indikator
12) serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan
memutuskan (tabel 4 dan 6 indikator
21 dan 22). Penanaman karakter pada
mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini
diharapkan dapat menjadi bekal dalam
kehidupan nyata untuk mencapai kesuksesannya.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan
kegiatan praktikum Kimia Fisika I dan
II yang bermuatan life skills dapat
menanamkan beberapa karakter pada
mahasiswa. Karakter yang diperlihatkan meliputi basic karater diantaranya
disiplin terhadap waktu, bertanggung
jawab, jujur, tertib, teliti, cermat, hemat,
beautiful karakter meliputi tidak memaksakan kehendak, toleransi dan
brilliant karakter inisiatif dan kreatif
dalam bentuk kemampuan merancang
dan menyimpulkan serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan memutuskan
UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitian ini dibiayai dengan dana
Proyek Hibah Kompetisi A2 Tahun
Anggaran 2007 No Kontrak: 020 /K/
PHK A-2/2007. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada pemberi
dana.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Mulyati. 1997. “Bentuk Kegiatan
Praktikum untuk Meningatkan
Pemahaman Siswa.” Kumpulan
Abstrak Seminar Nasional Peranan
Kimia Organik dalam Era Insdustri
Kimia di Indonesia, Jurusan kimia
FMIPA UGM.
Das, RC., and Bebera, B. 1983. Experimental Physical Chemistry. New
Delhi: tata Mc. Graw- Hill Publishing Co Ltd.
Endang W., dkk. 2005. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika I, Jurdik Kimia
FMIPA UNY.
Isana SYL, dkk. 2005. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II, Jurdik Kimia
FMIPA UNY.
Cakrawala Pendidikan, Mei 2010, Th. XXIX, Edisi khusus Dies Natalis UNY
211
Osborne, J. F., Driver, R., & Simon,
S. 1996. Attitudes to Science: A
Review of Research and Proposals for Studies to Inform Policy
Relating to Uptake of Science.
London: Kings College.
Osborne, J. F. 2001. “Science Education
for Contemporary Society: Problems, Issues and Dilemmas.
In: O. de Jong, E. R. Savelsbergh & A. Alblas (eds.), Teaching for scientific literacy. Utrecht:
cdB-Press.
Sidi, Indra Djati. 2002. “Konsep Pendidikan Berorientasi Kecakapan
Hidup (Life skills) melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas
(Broad Based Education)”. Makalah
Seminar Nasional tanggal 11 April
2002 di Yogyakarta.
Towns, M.H., Kreke K. and Fields, A.
2000. “An Action Research Proect: Student Perspective s in
Small- Group Learning in Chemistry”.
Journal of Chemical
Education, 77, 11-115.
Universitas Negeri Yogyakarta, 2004,
Kurikulum 2002. FMIPA UNY.
Utomo, T., & Ruijter, K. 1994. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan: Manajeman Perkuliahan
dan Metode Perbaikan Pendidikan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Widjajanti, Endang, Rohaeti, Eli, Isana
SYL. 2007. “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Praktikum Kimia
Fisika I dan II melalui Kegiatan
Praktikum Bermuatan Life skills”.
Laporan Penelitian Hibah Pengajaran
(Teaching Grant) PHK A2, Jurusan
Pendidikan Kimia, FMIPA UNY.
Zoller, Uri. 1999. Scaling-Up of Higher-Order
Cognitive
SkillsOriented College Chemistry
Teaching: An Action-Oriented
Research". Journal of Research in
Science Teaching, V 36 N 5 p 58396.
Penerapan Praktikum Kimia Bermuatan Life skillss
Download