2. bab ii tinjauan pustaka dan landasan teori

advertisement
2. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1
Tinjauan Pustaka
Penganggaran merupakan suatu proses persiapan sebelum melakukan
penyusunan rencana, pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan untuk
rencana tersebut, pembagian tugas perencanaan, implementasi hingga pengawasan
dan evaluasi dari hasil rencana tersebut. Hasil dari penganggaran ini disebut dengan
anggaran (Mulyadi, 2010).
Sebenarnya cukup banyak para ahli yang mengemukakan pendapat tentang
apa itu anggaran, namun isinya masih mempunyai banyak kesamaan. Jika
disimpulkan maka anggaran merupakan suatu rencana dengan bentuk satuan uang
dan unit mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan, institusi
pemerintahan atau organisasi-organisasi lainnya dalam periode waktu tertentu di
masa yang akan datang, biasanya periode waktu yang digunakan dalam
penganggaran adalah 1 tahun.
Menurut Ellen et.al. (Christina Ellen, 2001) tujuan dari penyusunan anggaran
adalah:
1. Untuk menyatakan sasaran dari rencana organisasi secara jelas dan
formal, sehingga bisa menghindari kerancuan serta memberikan suatu
arah dari apa yang ingin dicapai oleh manajemen.
2. Untuk menyampaikan apa yang diharapkan oleh manajemen kepada
pihak-pihak terkait sehingga anggaran dapat dimengerti, didukung, dan
dilaksanakan.
3. Untuk menyediakan rencana yang rinci mengenai aktivitas agar bisa
mengurangi ketidakpastian serta memberika arahan kepada pihak terkait
dalam mencapai tujuan organisasi.
4. Untuk mengkoordinasi cara atau metode yang akan dilakukan agar bisa
mengoptimalkan sumber.
5. Untuk menyediakan tindakan pengukur dan mengendalikan pihak-pihak
terkait, menyediakan informasi untuk mengetahui perlu tidaknya tindakan
koreksi.
Penerapan Sistem Informasi pada suatu lembaga adalah hal yang bisa
membantu manajemen dalam melaksanakan penganggaran. Piska Andesi, Linda
Atika, dan Evi Yulianingsing (Andesi, Atika, & Yulianingsing, 2016) telah
membuat sebuah jurnal penelitian tentang “Sistem Informasi Pengelolaan Alokasi
4
5
Dana Desa di Desa Sukarami”, pada penelitian tersebut menjelaskan bahwa
penganggaran dana dengan cara manual mempunyai kelemahan dalam sisi
keamanan. Data yang ada kurang terjamin disebabkan karena data tersebut mudah
dimanipulasi oleh pihak yang tidak berhak dalam mengakses sehingga bisa
menyebabkan kesalahan dalam pembuatan laporan. Oleh karena itu pembuatan
sistem informasi dibutuhkan agar bisa menghasilkan keakuratan serta keamanan
yang bisa mempermudah dalam pembuatan laporan.
Pelaporan pada sebuah sistem penata anggaran adalah suatu struktur dan
proses meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan penyediaan, pelaporan, dan
penyampaian informasi tentang penganggaran di sistem informasi tersebut
(Komarasari, 2017). Pelaporan dianggap penting karena menyediakan informasi
yang berguna bagi pengguna potensial untuk proses pengambilan keputusan yang
rasional tentang perencanaan anggaran yang akan datang, dapat membantu dalam
penilaian jumlah, waktu, serta ketidakpastian prospek penerimaan atau pengeluaran
pada suatu penganggaran (Wahyudi, 2013).
Dari beberapa sumber di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan
teknologi pada sistem penganggaran cukup dibutuhkan mengingat pembuatan dan
penyimpanan datanya tidak mudah dalam dimanipulasi oleh pihak-pihak tidak
bertanggung jawab. Sistem informasi untuk penganggaran ini dibutuhkan agar
mempermudah proses penganggaran serta pelaporan dari penganggaran itu sendiri.
Berdasarkan penelitian yang penulis ambil, yaitu sistem pelaporan pada sistem
informasi penata anggaran pada Fakultas Teknik UMY berbasis MVC, maka
penulis mengembangkan sistem pelaporannya menggunakan Crystal Report
sebagai aplikasi pembuat laporan.
2.2
Landasan Teori
Dalam pembuatan sistem reporting atau pelaporan ini, penulis menggunakan
beberapa landasan teori sebagai berikut:
2.2.1
Penganggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dengan
bentuk angka yang dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi semua kegiatan
yang ada dalam suatu lembaga untuk jangka waktu (periode) tertentu untuk masa
yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam unit
moneter, maka anggaran seringkali disebut juga sebagai rencana keuangan. Dalam
anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menjadi suatu hal yang sangat penting
dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga bisa
diukur hasil efisiensinya serta efektivitas dari kegiatan yang dilakukan (Christina
Ellen, 2001).
6
Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan
harapan manajemen tentang pendapatan, biaya serta berbagai transaksi kegiatan
dalam periode tertentu untuk masa yang akan datang.
Dengan adanya anggaran, maka rencana-rencana lembaga akan lebih
banyak keberhasilannya dengan ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
terarah dan dibantu oleh perencanaan-perencanaan yang matang. Suatu lembaga
yang mempunyai pandangan kedepan, cenderung akan memikirkan apa saja yang
ingin dilakukan untuk masa yang akan datang. Sehingga jika sudah mempunyai
rencana-rencana yang sudah dibuat sebelumnya, lembaga ini tinggal
menjalankannya saja. Di mana, bagaimana, mengapa, dan kapan merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan seharihari. Ide-ide untuk kegiatan yang akan datang seringkali didapatkan berdasarkan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Dalam perusahaan manufaktur
(parbrik) kegiatan yang dilakukan akan lebih efisien dan penghasilan yang
didapatkan akan lebih besar jika manajemen memperhatikan rencana-rencana yang
akan dilakukan pada masa yang akan datang.
Penganggaran mempunyai manfaat-manfaat yang pada umumya adalah
sama, yaitu dalam hal perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
Dalam bidang perencanaan:
a. Mendasarkan
kegiatan-kegiatan
pada
penelitian-penelitian
dan
penyelidikan-penyelidikan studi. Anggaran bermanfaat untuk membantu
manajer dalam menyelidiki masalah-masalah yang ada untuk membuat
sebuah perencanaan. Dengan kata lain, sebelum mengadakan sebuah
perencanaan kegiatan, maka dilakukan sebuah penelitian terlebih dahulu.
Kebiasaan dalam pembuatan perencanaan akan berdampak baik bagi semua
kegiatan, terutama kegiatan-kegiatan tentang kebutuhan financial, tingkat
persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan,
sales promotion, pengembangan produk, ekspansi, dan lain-lain.
b. Mengerahkan seluruh tenaga-tenaga dalam lembaga untuk menentukan arah
yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
c. Untuk membantu dan menunjang kebijakan-kebijakan lembaga.
d. Menentukan tujuan-tujuan yang tepat untuk lembaga. Manajemen yang
dapat menentukan tujuan yang jelas dan logis (dapat dilaksanakan) adalam
manajemen yang berhasil. Anggaran dapat membantu pihak manajemen
dalam memilih tujuan mana yang dapat dilaksanakan dan yang tidak dapat
dilaksanakan.
e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang atasan
yang baik tidak akan pernah mengabaikan kesejahteraan bawahannya.
7
Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang tepat dapat menghindari
kelebihan atau kekurangan tenaga kerja. Tanpa perencanaan tenaga kerja
yang baik, akan mengakibatkan terpaksanya pemberhentian tenaga kerja.
Bila terus menerus terjadi, hal ini akan membuat tingkat kesempatan kerja
menjadi tidak stabil.
f. Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara efektif. Dengan disusun
perencanaan yang baik dan terperinci, maka akan menghindarkan dari
pemakaian biaya-biaya yang berlebihan.
Dalam bidang koordinasi:
a. Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan lembaga. Dalam
beberapa situasi hubungan manusia dengan lembaga ini adalah hal
terpenting. Dalam beberapa kasus, seorang manajer tidak tahu apa yang
harus dilakukannya untuk tahun-tahun yang akan datang. Akibatnya
kadang-kadang membuat manajer menjadi frustasi dan merasa menjadi
semakin tidak mampu mengatasinya. Jika ada penyusunan anggaran yang
terperinci maka akan membantu manajer dalam mengatasi masalah itu,
sehingga kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan
lembaga yang dipimpinnya.
b. Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang tepat. Sebelum
membelanjakan uangnya, lembaga harus mempelajari terlebih dahulu
saluran mana yang paling tepat dengan program lembaga.
c. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada dalam organisasi.
Setelah rencana disusun dan dilaksanakan. Kelemahan-kelemahan akan
terlihat untuk kemudian diperbaiki.
Dalam bidang pengawasan:
a. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan
utama dari perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling tepat untuk
lembaga. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya direncanakan, tetapi
dalam pelaksanaannya juga harus diawasi agar sesuai dengan rencana yang
ada.
b. Agar mencegah pemborosan-pemborosan. Sebenarnya ini adalah tujuan
yang paling umum dari penyusunan anggaran. Kontrol terhadap
pelaksanaan-pelaksanaan kegiatan diharapkan agar dapat mengurangi
pemborosan-pemborosan.
8
Dengan melihat uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat penyusunan
anggaran adalah:
a. Adanya perencanaan yang terpadu.
Anggaran lembaga dapat dijadikan alat dalam pembuatan perencanaan
lembaga serta menjalankan pengendalian dari berbagai kegiatan tersebut
secara menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat
dalam manajemen yang digunakan baik untuk keperluan perencanaan
ataupun pengendalian.
b. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan lembaga.
Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik untuk manajemen
puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan
baik akan membuat bawahan menyadari bahwa manajemen mempunyai
pemahaman yang baik tentang operasi lembaga. Bawahan juga akan
mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya.
c. Sebagai alat pengkoordinasian kerja.
Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi di dalam lembaga. Sistem
anggaran memberikan ilustrasi operasi lembaga secara keseluruhan.
d. Sebagai alat pengawasan kerja.
Anggaran memerluakan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa
dibandingkan dengan realisasi dari pelaksanaan setiap kegiatan, sehingga
pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dinilai kinerjanya.
e. Sebagai alat evaluasi kegiatan lembaga.
Anggaran yang disusun dengan baik dan tepat akan memberikan pedoman
bagi perbaikan operasi lembaga dalam menentukan langkah-langkah yang
harus ditempuh agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cara yang baik.
Adanya penyimpangan yang terjadi dalam operasi perlu dilakukan evaluasi
yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran
selanjutnya.
2.2.2
Sistem Informasi
Menurut Kadir (2014), yang dimaksud sistem informasi sebenarnya tidak
harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa
disebut sebagai sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information
System atau CBIS). Dalam prakteknya, istilah sistem informasi seringkali dipakai
tanpa embel-embel berbasis komputer, padahal dalam kenyataannya komputer
merupakan bagian yang penting.
9
Tabel 2.1 Definisi Sistem Informasi
Sumber
Alter (1992)
Bodnar dan Hopwood
(1993)
Gelinas, Oram, dan
Wiggins (1990)
Hall (2001)
Turban, McLean, dan
Wetherbe (1999)
Wilkinson (1992)
Definisi
Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur
kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi
yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan
dalam sebuah organisasi.
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat
keras dan perangat lunak yang dirancang untuk
mentransformasikan data ke dalam bentuk
informasi yang berguna
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri atas
sekumpulan komponen berbasis komputer dan
manual yang dibuat untuk menghimpun,
menyimpan, dan mengelola data serta
menyediakan informasi keluaran kepada para
pemakai
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal di mana data dikelompokkan,
diproses menjadi informasi, dan didistribusikan
kepada pemakai
Sebuah sistem informasi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik
Sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia,
komputer) untuk mengubah masukan (input)
menjadi keluaran (informasi), guna mencapai
sasaran-sasaran perusahaan.
Berdasarkan berbagai definisi sistem informasi yang tercantum dalam tabel
2.1, dapat disimpulkan bawa sistem informasi mencakup sejumlah komponen
(manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang
diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran
atau tujuan (Kadir, 2014).
10
2.2.3
UML (Unified Modeling Language)
UML (Unified Modeling Language) merupakan sebuah bahasa ang
menyediakan kosa kata umum teknik diagram yang cukup kaya untuk model proyek
pengembangan sistem yang didapatkan dari analisis melalui implementasi (Dennis,
Tegarden, & Wixom:, 2009).
a. Use Case Diagram.
Use Case merupakan salah satu UML (Unified Modeling Language) yang
digunakan dalam membuat desain sebuah aplikasi. Menurut John Satzinger Use
Case adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh system, biasanya dalam
menanggapi permintaan dari pengguna system (Satzinger, 2010). Notasi Use Case
bias dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Notasi Use Case
b. Activity Diagram
Activity Diagram adalah salah satu UML. Activity Diagram merupakan sebuah
diagram yang menjelaskan alur kerja dengan berbagai kegiatan pengguna (atau
sistem), orang yang melakukan masing-masing aktivitas, dan aliran sekuensial dari
aktivitas-aktivitas tersebut (Satzinger, 2010). Notasi yang umum digunakan pada
Activity Diagram bisa dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Notasi Activity Diagram
11
Penjelasan pada notasi diatas adalah:
•
•
•
•
•
•
Swimlane mewakili agen yang melakukan aktivitas.
InitialState adalah awal dari alur kerja.
ActionState melambangkan aktivitas tersendiri dalam alur kerja.
Transition melambangkan urutan di antara aktivitas.
FinalState adalah akhir dari alur kerja.
Synchronization merupakan pembagi alur kerja yang membagi menjadi
beberapa alur yang bersamaan ataupun menggabungkan kembali alur yang
bersamaan.
• Decision merupakan titik pengambilan keputusan dimana aliran proses
tersebut akan mengikuti satu jalur atau jalur lainnya.
c. Class Diagram
Class Diagram adalah salah satu diagram yang ada pada UML. Class Diagram
terbagi menjadi dua jenis, yaitu Domain Class Diagram dan Design Class Diagram.
Domain Class Diagram berfokus kepada sesuatu dalam lingkungan kerja
penggunanya, bukan pada class perangkat lunak yang akan dirancang. Sedangkan
Design Class Diagram bertujuan untuk mendokumentasikan dan menggambarkan
kelas-kelas dalam pemrograman yang akan dibangun (Satzinger, 2010).
Representasi Class Diagram bisa dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Contoh Class Diagram
12
Hubungan antar class:
•
•
•
•
Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan
class yang memiliki atribut berupa class lain atau class yang harus
mengetahui adanya class lain. Lambang:
Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”) atau
biasa disebut relasi mempunyai sebuah. Lambang:
Composition, yaitu sebuah kelas tidak bisa berdiri sediri dan harus
merupakan bagian dari kelas lain. Lambang:
Dependency, yaitu hubungan yang menunjukkan operasi pada suatu kelas
yang menggunakan kelas yang lain. Lambang:
2.2.4
Pengembangan Aplikasi Berbasis Web
Pengembangan aplikasi web adalah sebuah pembuatan serta pemeliharan
sebuah aplikasi perangkat lunak untuk digunakan pada World Wide Web. Hal ini
biasa dilakukan oleh para programmer, yang sudah akrab dengan kode untuk
membuat sebuah web, seperti HTML, XML, Flash, Perl, CSS, PHP, JSP, ASP, dan
lain-lain (Lestari, 2015).
Aplikasi berbasis web menjadi begitu populer dikarenakan kemudahan
untuk diakses oleh klien. Kemampuan untuk memperbaharui dan memlihara
aplikasi web tanpa harus mendistribusikan dan melakukan instalasi perangkat lunak
pada kemungkinan ribuan klien juga merupakan suatu alasan kepopulerannya.
Beberapa jenis yang cukup populer dari aplikasi web adalah aplikasi yang
diguakan untuk kantor. Banyak kantor modern sudah menggunakan aplikasi
berbasis web dalam melakukan operasi bisnis, termasuk semua cara akuntansi dan
fungsi pelacakan (Lestari, 2015).
2.2.5
Metode Model View Controller (MVC)
Model View Controller (MVC) adalah sebuah metode untuk membuat
sebuah aplikasi dengan memisahan data dari tampilan dan cara memprosesnya
(Rahmadiansyah & Irwan, 2012). MVC pertama kali diperkenalkan oleh para
peneliti di XEROC PARAC yang bekerja untuk pembuatan bahasa pemrograman
Smalltalk pada tahun 1970 – 1980.
Metode MVC membagi aplikasi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Model, berfungsi sebagai pengelola perilaku dan data pada domain aplikasi,
melakukan tanggapan terhadap permintaan informasi dan merespon
instruksi-instruksi untuk merubah suatu kondisi (state).
13
b. View, menerjemahkan informasi yang berasal dari model ke dalam sebuah
bentuk sesuai untuk berinteraksi dengan pengguna. Biasanya berupa satu
atau lebih elemen antarmuka pengguna.
c. Controller, menerima masukkan dari pengguna dan memicu respon dengan
membuat pemanggilan ke objek-objek model.
Konsep MVC bisa dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Konsep MVC
Kelebihan-kelebihan dari metode MVC adalah sebagai berikut:
a. Bagian model memberikan penempatan detil data yang terpisah dan tidak
disebar di dalam keseluruhan aplikasi sehingga meningkatkan kecepatan
dan fleksibilitas dalam proses pemeliharaan aplikasi.
b. Pemisahan model juga mempermudah aplikasi lain untuk bisa
menggunakan objek model ini untuk kebutuhan yang sama (reuse).
c. Pemisahan view memudahkan dalam perakitan atau integrasi dengan
komponen aplikasi lainnya tanpa harus memikirkan detil proses. Desainer
hanya akan berkonsentrasi dalam pembuatan tampilan antarmuka pemakai
(user interface).
d. Penggunaan controller memungkinkan perubahan proses tanpa
mengganggu antarmuka pemakai. Detil proses disembunyikan oleh
controller sehingga tidak mengganggu presentasi ke pemakai maupun
pengelolaan data/informasi (manajemen database).
Di dalam aplikasi berbasis web dikenal beberapa jenis MVC, yaitu:
a. Server Side MVC dimana seluruh proses bisnis dilakukan pada sisi server.
b. Campuran Server Side dan Client Side MVC, dimana proses dilakukan di
sisi klien serta sisi server, bisa menggunakan atau tidak menggunakan model
dalam koneksi ke server dan biasanya memiliki kompleksitas yang tinggi.
c. Rich Internet Application (RIA), disebut juga Fat Client, merupakan
aplikasi web yang memiliki kemampuan dan fungsi mirip aplikasi desktop,
memiliki bagian yang mengambil data sendiri (MVC tersendiri) dan hanya
bagian model yang ada di bagian server.
14
2.2.6
ASP.NET
ASP.NET (Active Server Pages.NET) merupakan sebuah web application
framework yang dibuat dan dipasarkan oleh Microsoft untuk memudahkan
programmer dalam membuat sebuah web dinamis, aplikasi web, dan web service
(Prestiliano, Purwanto, & Septian, 2012). ASP.NET merupakan pengembangan
lebih lanjut dari ASP biasa, karena ASP.NET dibuat dengan dasar pemikiran yang
berbeda sehingga ASP tidak dapat dijalankan sebagai program ASP.NET (Mira
Laksmi Indriasari, 2007). ASP.NET merupakan komponen Internet Information
Services (IIS). Oleh karena itu, untuk menginstalasi ASP, harus juga
menginstalasikan IIS. ASP.NET adalah komponen utama Windows yang membuat
IIS dapat menjalankan aplikasi berbasis .NET.
2.2.7
Microsoft Sql Server
SQL Server merupakan aplikasi database produk Microsoft yang memiliki
fitur-fitur baru sehingga membuatnya menjadi suatu platform database yang
sempurna, khususnya dalam mengolah data yang berskala besar (Kurnia,
Tanuwijaya, & Sagirani, 2013). Bahasa query utama yang digunakan SQL Server
adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO
yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Pada umumnya SQL Server digunakan
dalam dunia bisnis yang memiliki basis data kecil hingga menengah, tetapi
kemudian berkembang dengan digunakan pada basis data yang besar.
Microsoft SQL Server termasuk DBMS (Database Management System)
profesional. Beberapa pesaing seperti MySQL, Oracle, telah mengembangkan
aplikasi serupa dalam beberapa tahun terakhir. Namun SQL server lebih mudah
digunakan serta memiliki lebih banyak fitur. Hal ini dikarenakan adanya dukungan
penuh dari Microsoft. Perangkat lunak yang ditawarkan oleh Microsoft memiliki
integrasi yang erat dengan .NET framework dimana hal ini tidak dimiliki oleh
produk lain (Ilman, 2016).
2.2.8
Microsoft Visual Studio
Microsoft Visual Studio adalah sebuah perangkat lunak lengkap (suite) yang
bisa digunakan untuk membuat dan mengembangkan aplikasi, baik itu aplikasi
bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk aplikasi
console, aplikasi Windows, ataupun aplikasi web. Microsoft Visual Studio saat ini
sudah mencapai Microsoft Visual Studio 2017 dimana fitur-fiturnya juga semakin
meningkat diantaranya adalah:
a. Visual Studio membantu programmer dengan bantuan langsung saat
menulis kode, apapun bahasa yang ditulis, baik itu C#/VB dan C++ ataupun
JavaScript dan Python. IntelliSense yang ada dalam Visual Studio
15
mendeskripsikan API yang digunakan, dan menggunakan auto-completion
untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam penulisan.
b. Visual Studio juga mempunyai fitur bernama Code Lens. Fitur ini berfungsi
untuk membantu programmer dalam memahami secara cepat struktur yang
dipanggil da menelusuri fungsi yang berhubungan.
c. Visual Studio juga membantu dalam menemukan masalah atau kesalahan
dan menemukan solusinya. Dalam visual studio disematkan fitur berupa
ikon lampu yang membantu daam mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah umum dalam kode.
Sebenarnya masih banyak fiitur-fitur yang ditawarkan oleh Visual Studio. Oleh
karena itu, visual studio merupakan sebuah IDE (Integrated Developmet
Environment) yang sangat populer dalam pembuatan aplikasi berbasiskan .NET
framework (Microsoft, 2017).
2.2.9
Crystal Report for Visual Studio
Crystal Report for Visual Studio adalah sebuah program tunggal yang telah
terintegrasi dengan Microsoft Visual Studio. Cristal Report for VS adalah suatu
program yang berfungsi untuk membantu programmer dalam membuat sebuah
laporan secara langsung melalui Visual Studio (c-sharpcorner.com, 2016).
Crystal Report for VS adalah program yang dikhususkan untuk pembuatan
laporan, sehingga tidak bisa melakukan input di dalamnya. Crystal Report for VS
juga bisa membaca dan mengambil sumber data melalui Microsoft Access, Fox Pro,
SQL ataupun program-program database lainnya (Noviyani, 2009).
Download