faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan

advertisement
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA
SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI
RSUD KOTA SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh
Oki Hadi Priyanto
NIM. 6450403131
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
ABSTRAK
Oki Hadi Priyanto, 2009, Faktor yang Berhubungan dengan Terjadimya Sisa
Makanan pada Pasien Rawat Inap Kelas III di RSUD Kota
Semarang, Skripsi, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Pembimbing: I. Drs.
Sugiharto, M.Kes., II. Irwan Budiono, S.KM., M.Kes.
Kata Kunci: Faktor Sisa Makanan, Sisa Makanan
Survei pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2008 di RSUD Kota
Semarang ditemukan adanya sisa makanan berupa makanan pokok (nasi atau
bubur), lauk hewani, lauk nabati dan sayuran yang cukup banyak baik makan
pagi, makan siang maupun makan sore, dengan rata-rata prosentase sebesar
48,29% yang terdiri dari pasien rawat inap kelas I ditemukan adanya sisa makanan
sebesar 4,67%, kelas II sebesar 15,59%, dan kelas III sebesar 28,03%. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan
terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota
Semarang.
Jenis penelitian ini adalah eksplanatori dengan metode survei dengan desain
penelitian cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien rawat
inap di kelas III dengan jumlah pasien sebanyak 82 orang. Jumlah sampel
penelitian sebanyak 45 pasien. Teknik pemilihan sampel dengan cara simple
random sampling. Data di analisis dengan menggunakan uji chi square atau uji
fisher sebagai alternatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah
kuesioner, timbangan makanan dan formulir pengamatan sisa makanan.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor yang berhubungan
dengan terjadinya sisa makanan yaitu jadual penyajian makanan (p value=0,010),
makanan luar RS (p value=0,002), mutu makanan (p value=0,000).
Simpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara tata cara
penyajian makanan dan suasana lingkungan tempat perawatan dengan terjadinya
sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian saran yang diajukan adalah bagi pihak RSUD Kota
Semarang perlu dilakukan upaya penyuluhan gizi terutama mengenai diit yang
berhubungan dengan kondisi pasien saat dirawat sebagai salah satu faktor
penyembuhan kepada pasien di RSUD Kota Semarang melalui penyuluhan
perorangan, bagi masyarakat atau pasien sebaiknya menyadari bahwa makanan
juga merupakan salah satu faktor pendukung dalam proses penyembuhan, dengan
menghabiskan makanan dapat terhindar dari defisiensi gizi sehingga dapat
mempercepat hari rawat. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa
makanan yang belum diteliti.
ii
ABSTRACT
Oki Hadi Priyanto, 2009, Factor Relating To Thus Food Waste At Takes Care
Of Lodging Patients Third Class In Local Public Hospital Semarang,
Final Project, Public Hygiene, Sportman Science Faculty, University State
of Semarang, Counsellor : 1st. Drs. Sugiharto, M. Kes, 2nd. Irwan Budiono,
S. KM, M. Kes.
Keyword: Food Waste Factor, Food Waste
Antecedent survey done by date of 17 Julies 2008 in local public hospital
Semarang is found existence of Food Waste in the form of staple food (rice or
mush), animal side dish, vegetable side dish and quite a lot vegetable either lunch,
breakfast and also evening eats, with average of procentage equal to 48,29%
consisted of by patients in first class is found existence of Food Waste equal to
4,67%, second class equal to 15,59%, and third class equal to 29,03%. Purpose of
this research is to know factor relating to thus Food Waste at takes care of lodging
patients third class in local public hospital Semarang.
This research type is eksplanatori with survey method with research of
cross sectional design. Population from this research is all takes care of lodging
patients in third class with 82 number of patients. Number of research samples 45
patients. sample choosing technique by the way of simple random sampling. Data
in analysis by using test chi square or test fisher alternatively Instrumen applied in
research is questionaire, food weighing-machine and observation form of Food
Waste.
Based on research bacillus it is got that factor relating to the happening of
Food Waste that is presentation schedule of food (p value = 0,010), food outside
RS (p value=0,002), quality of food (p value=0,000).
Conslusion from this research is there is no relation between presentation
procedures of food and situation of area place of treatment with the happening of
Food Waste at takes care of lodging patient third class in local public hospital
Semarang. Based on research bacillus of suggestion submitted is for the side of
local public hospital Semarang need to do counselling effort of nutritions
especially about diet relating to condition of patient when taken care of as one of
curative factor to patient in local public hospital Semarang through individual
counselling, for public or patient better realizes that food is one of supplementary
factor too in process of healing, by finishing food can be protected from
deficiencies nutrition causing can quicken day to take care of. While for
researcher hereinafter need to be done further research about factor relating to the
happening of Food Waste which has not been checked.
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya
Sisa Makanan pada Pasien Rawat Inap Kelas III di RSUD Kota Semarang”
telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Pada hari
:
Tanggal
:
Panitia Ujian
Ketua,
Sekretaris,
Drs. H. Harry Pramono, M.Si.
M.Kes.
NIP. 131 469 638
dr.
H.
Mahalul
Azam,
NIP. 132 297 151
Penguji,
1. Drs. Bambang Wahyono, M.Kes.
NIP. 131 674 366
(Utama)
2. Drs. Sugiharto, M.Kes.
NIP. 131 571 557
(Anggota)
3. Irwan Budiono, S.KM., M.Kes.
NIP. 132 308 392
(Anggota)
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Percaya anda dapat berhasil, maka anda pun akan benar-benar berhasil
karena
jika
anda
percaya,
pikiran
anda
akan
mencari
jalan
untuk
mencapainya”(David J. Schwartz, 1996:1).
Persembahan:
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta
sebagai dharma bakti ananda
2. Almamaterku
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Faktor yang Berhubungan dengan
Terjadinya Sisa Makanan pada Pasien Rawat Inap Kelas III di RSUD Kota
Semarang” dapat terselesaikan dengan baik. Penyelesaian skripsi ini dimaksudkan
untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian sampai tersusunnya skripsi ini,
dengan rasa rendah hati disampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang, Bapak Drs. Moh. Nasution, M.Kes., atas ijin penelitian.
2. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang, Bapak dr. H. Mahalul Azam, M.Kes., atas
persetujuan penelitian.
3. Pembimbing I, Bapak Drs. Sugiharto, M.Kes., atas arahan, bimbingan, dan
masukannya dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Pembimbing II, Bapak Irwan Budiono, S.KM., M.Kes., atas arahan,
bimbingan, dan masukannya dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Kota Semarang, Ibu Dr. Sis Eka
Tjahjana atas ijin penelitiannya.
6. Kepala Bidang Ideologi dan Kewapadaan Nasional Kesbangpolinmas, Bapak
Winarsono, SH atas ijin penelitiannya.
7. Dosen Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, atas ilmunya selama kuliah.
vi
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, atas dukungannya baik secara material maupun
spiritual dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Seluruh Pegawai dan Staf Instalasi Gizi RSUD Kota Semarang atas bantuan
dalam pengambilan data dan pelaksanaan penelitian.
10. Teman-temanku khususnya Rini, Ifan, Maulida, Wawan, Dika, Hendra,
Lasmi dan Didik atas bantuan dan motivasinya dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Semua pihak yang terlibat, atas bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Semarang, Agustus 2009
Penyusun
vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ......................................................................................................
i
ABSTRAK ................................................................................................
ii
ABSTRACT ..............................................................................................
iii
PENGESAHAN .........................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................
v
KATA PENGANTAR ...............................................................................
vi
DAFTAR ISI .............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
4
1.3 Tujuan penelitian ..................................................................................
5
1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................................
5
1.5 Keaslian Penelitian ................................................................................
6
1.6 Ruang Lingkup Penelitian .....................................................................
9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori ....................................................................................
10
2.1.1 Pelayanan Gizi Rumah Sakit ..............................................................
10
2.1.2 Kegiatan Pokok Pelayanan Gizi..........................................................
10
viii
2.1.3 Sumber Daya Pelayanan Gizi RS........................................................
12
2.1.4 Penyelenggaraan Makanan RS ...........................................................
13
2.1.5 Sisa Makanan dan Faktor yang Mempengaruhi ..................................
17
2.1.6 Cara Penentuan Sisa Makanan ...........................................................
21
2.2 Kerangka Teori .....................................................................................
22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep .................................................................................
23
3.2 Hipotesis Penelitian...............................................................................
24
3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................
24
3.4 Variabel Penelitian ...............................................................................
25
3.5 Definisi Operasional..............................................................................
26
3.6 Populasi dan Sampel ............................................................................
27
3.7 Instrumen Penelitian .............................................................................
29
3.8 Sumber Data Penelitian ........................................................................
32
3.9 Teknik Pengambilan Data .....................................................................
32
3.10 Analisis Data ......................................................................................
33
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Analisis Univariat ................................................................................
36
4.2 Analisis Bivariat ...................................................................................
39
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hubungan antara Tata Cara Penyajian Makanan Rumah Sakit dengan
Terjadinya Sisa Makanan .....................................................................
44
5.2 Hubungan antara Jadual Penyajian Makanan dengan Terjadinya Sisa
Makanan ..............................................................................................
45
ix
5.3 Hubungan antara Suasana Lingkungan Tempat Perawatan RS dengan
Terjadinya Sisa Makanan .....................................................................
46
5.4 Hubungan antara Makanan Luar Rumah Sakit dengan Terjadinya Sisa
Makanan ..............................................................................................
46
5.5 Hubungan antara Mutu Makanan Rumah Sakit dengan Terjadinya Sisa
Makanan ..............................................................................................
47
5.6 Kelemahan Penelitian ...........................................................................
48
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan ..............................................................................................
50
6.2 Saran ....................................................................................................
51
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
52
LAMPIRAN ..............................................................................................
54
x
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Keaslian Penelitian ...............................................................................
6
2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran .........................................
26
3. Distribusi Responden berdasarkan Umur ..............................................
37
4. Distribusi Responden berdasarkan Tata Cara Penyajian Makanan ........ ...... 37
5. Distribusi Responden berdasarkan Jadual Penyajian Makanan ............. ...... 37
6. Distribusi Responden berdasarkan Keadaan Lingkungan Tempat Perawatan ................................................................................................... ...... 38
7. Distribusi Responden berdasarkan Makanan Luar RS ........................... ...... 38
8. Distribusi Responden berdasarkan Mutu Makanan RS ..........................
39
9. Distribusi Responden berdasarkan Sisa Makanan ................................. ...... 39
10. Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Tata Cara Penyajian Makanan dengan Terjadinya Sisa Makanan...................................................
40
11. Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Jadual Penyajian Makanan
dengan Terjadinya Sisa Makanan ........................................................ ...... 41
12. Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Suasana Lingkungan Tempat Perawatan dengan Terjadinya Sisa Makanan ................................... ...... 41
13. Hubungan antara Makanan Luar Rumah Sakit dengan Terjadinya Sisa
Makanan .............................................................................................. ...... 42
14. Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Mutu Makanan RS dengan
Terjadinya Sisa Makanan ..................................................................... ...... 43
15. Rangkuman Hasil Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Sisa Makanan pada Pasien Rawat Inap Kelas III di RSUD Kota
Semarang ............................................................................................ ...... 43
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Kerangka Teori ......................................................................................
22
2. Kerangka Konsep ...................................................................................
23
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Kuesioner Penelitian ...............................................................................
54
2. Formulir Pengamatan Sisa Makanan ......................................................
58
3. Identitas Responden ...............................................................................
59
4. Persepsi Pasien Mengenai Tata Cara Penyajian Makanan di RS .............
62
5. Persepsi Pasien Mengenai Jadual Penyajian Makanan di RS ..................
63
6. Persepsi Pasien Mengenai Suasana Lingkungan Tempat Perawatan di
RS ..........................................................................................................
64
7. Persepsi Pasien Mengenai Makanan dari Luar RS ..................................
65
8. Persepsi Pasien Mengenai Mutu Makanan RS ........................................
66
9. Persentase Sisa Makanan Pasien Rawat Inap Kelas III di RSUD Kota
Semarang ...............................................................................................
67
10. Siklus Menu 10 Hari RSUD Kota Semarang ..........................................
69
11. Cara Penghitungan Sisa makanan ...........................................................
71
12. Analisis Univariat ..................................................................................
72
13. Analisis Bivariat ....................................................................................
75
14. Surat Keputusan Dosen Pembimbing Skripsi...........................................
80
15. Melaksanakan Uji Validitas Kuesioner ...................................................
81
16. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Fakultas ......................................
82
17. Surat Keterangan Ijin Penelitian dari Kesbangpolinmas ..........................
83
18. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari RSUD Kota
Semarang ...............................................................................................
84
19. Surat Keputusan Dosen Penguji Skripsi ..................................................
85
20. Dokumentasi Penelitian ..........................................................................
86
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan umum pembangunan kesehatan seperti yang tercantum dalam
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) adalah mengusahakan kesempatan
yang lebih luas, merata dan dapat diterima serta terjangkau oleh seluruh
masyarakat (Depkes RI., 1991:1).
Salah satu faktor pendukung agar masyarakat memperoleh derajat
kesehatan yang optimal adalah dengan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan
di rumah sakit. Rumah sakit merupakan tempat rujukan tertinggi dalam upaya
pelayanan kesehatan dan sangat berperan di dalam upaya penyembuhan serta
pemulihan pasien (Depkes RI., 1991:3).
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) merupakan salah satu komponen
dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit, maka antara komponen satu dengan komponen yang
lainnya harus saling berkaitan (Depkes RI., 1991:10). Menurut Kusindrati
Sudibyo (1993:4), Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan
di rumah sakit bagi pasien rawat jalan dan rawat inap agar dapat memilih dan
memperoleh makanan yang sesuai guna mencapai status gizi yang optimal.
Berdasarkan mekanisme kerjanya, pelayanan gizi di rumah sakit
mencakup empat kegiatan pokok. Kegiatan pokok tersebut meliputi pengadaan
dan penyediaan makanan bagi orang sakit atau petugas, pelayanan gizi di ruang
1
2
rawat inap, penyuluhan atau konsultasi dan rujukan gizi, serta penelitian dan
pengembangan gizi terapan (Depkes RI., 1991:14).
Kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap, merupakan rangkaian
kegiatan yang dimulai dari upaya perencanaan penyusunan diet pasien hingga
pelaksanaan evaluasi di ruang perawatan. Tujuan kegiatan pelayanan gizi tersebut
adalah untuk memberi terapi diet yang sesuai dengan perubahan sikap pasien, dan
untuk mencegah kambuhnya penyakit pasien (Depkes RI., 1991:24).
Pelayanan gizi rumah sakit atau lebih dikenal dengan kegiatan usaha
pemberian makanan atau pengobatan dengan diet atau terapi bagi pasien di rumah
sakit
dihadapkan
pada
beberapa
masalah
yang
tidak
ditemui
pada
penyelenggaraan makanan institusi lain. Masalah penyajian makanan kepada
orang sakit lebih komplek dari pada penyajian makanan untuk orang sehat. Hal ini
disebabkan terutama oleh nafsu makan, kondisi mental pasien yang berubah
akibat penyakit yang dideritanya, aktivitas fisik yang menurun, selain itu sebagian
dari pasien harus menjalani terapi diet (Sunita Almatsier, 1992:31).
Peningkatan mutu makanan dan mutu pelayanan rumah sakit belum
terlaksana dengan maksimal, sehingga berpengaruh kurang baik terhadap mutu
makanan yang disajikan, akibatnya pasien meninggalkan banyak sisa makanannya
(Sunita Almatsier, 1992:35). Apabila makanan yang disajikan sesuai kebutuhan
tetapi tidak dihabiskan akan menyebabkan pasien mengalami defisiensi gizi yang
berarti pelayanan gizi tidak tercapai secara optimal (Dewi Komalawati, dkk.,
2005:37).
Berdasarkan penelitian di beberapa RS, antara lain: RS Hasan Sadikin
Bandung (RS tipe A), RS Kardinah Tegal (RS tipe B Non Pendidikan), RSD
3
Sunan Kalijaga Demak (RS tipe C) ditemukan adanya sisa makanan dari pasien
rawat inap meliputi makanan pokok (nasi atau bubur), lauk hewani, lauk nabati,
dan sayuran (Nurjawati Akmal, 1995:13).
Sisa makanan dapat terjadi di rumah sakit milik pemerintah maupun
rumah sakit swasta. Besarnya sisa makanan yang terjadi dipengaruhi oleh
pelayanan gizi atau penyelenggaraan makanan di rumah sakit yang sangat
tergantung kepada kemampuan dan keadaan rumah sakit.
RSUD Kota Semarang merupakan salah satu rumah sakit pemerintah di
Semarang yang memiliki pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Alasan peneliti
memilih RSUD Kota Semarang menjadi tempat penelitian karena selama ini
RSUD Kota Semarang menjadi salah satu tempat rujukan bagi masyarakat kota
Semarang untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Selain itu penelitian mengenai
sisa makanan belum pernah dilakukan di RSUD Kota Semarang. Dari hasil survei
pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2008, jumlah keseluruhan
pasien rawat inap di RSUD Kota Semarang sebanyak 107 pasien dimana tempat
perawatan dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III.
Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya sisa makanan di RSUD Kota
Semarang dilakukan dengan cara pengamatan secara kasar di bagian ruang rawat
inap RSUD Kota Semarang. Pada saat survei ditemukan adanya sisa makanan
berupa makanan pokok (nasi atau bubur), lauk hewani, lauk nabati dan sayuran
yang cukup banyak baik makan pagi, makan siang maupun makan sore, dengan
rata-rata persentase sebesar 48,29% yang terdiri dari kelas I ditemukan adanya
4
sisa makanan sebesar 4,67%, kelas II sebesar 15,59%, dan kelas III sebesar
28,03%.
Berdasarkan alasan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul
“FAKTOR
YANG
BERHUBUNGAN
DENGAN
TERJADINYA
SISA
MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD KOTA
SEMARANG”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ditemukan adanya sisa
makanan pada kelas III di RSUD Kota Semarang sebesar 28,03% yang lebih
tinggi dibandingkan kelas I dan II, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1.2.1 Rumusan Masalah Umum
Faktor apakah yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan pada
pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang?
1.2.2 Rumusan Masalah Khusus
1. Adakah hubungan antara persepsi pasien mengenai tata cara penyajian
makanan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di
RSUD Kota Semarang?
2. Adakah hubungan antara persepsi pasien mengenai jadual makan rumah sakit
dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD
Kota Semarang?
3. Adakah hubungan antara persepsi pasien mengenai suasana lingkungan
tempat perawatan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap
kelas III di RSUD Kota Semarang?
5
4. Adakah hubungan antara makanan luar rumah sakit dengan terjadinya sisa
makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang?
5. Adakah hubungan antara persepsi pasien mengenai mutu makanan yang
disajikan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di
RSUD Kota Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Mengetahui faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan
pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui hubungan antara persepsi pasien mengenai tata cara penyajian
makanan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di
RSUD Kota Semarang.
2. Mengetahui hubungan antara persepsi pasien mengenai jadual makan rumah
sakit dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di
RSUD Kota Semarang.
3. Mengetahui hubungan antara persepsi pasien mengenai keadaan atau suasana
lingkungan tempat perawatan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien
rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang.
4. Mengetahui hubungan antara makanan luar rumah sakit dengan terjadinya sisa
makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang.
5. Mengetahui hubungan antara persepsi pasien mengenai mutu makanan yang
disajikan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di
RSUD Kota Semarang.
6
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Tenaga Kesehatan Bagian Gizi di RSUD Semarang
Memberikan informasi mengenai persentase sisa makanan pada pasien
rawat inap sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk lebih
meningkatkan mutu penyelenggaraan makanan rumah sakit melalui penyediaan
makanan yang bermutu tinggi dan bergizi.
1.4.2 Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat UNNES
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi akademik khususnya bagi
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat UNNES serta sebagai bahan informasi,
bahan pembanding, bahan pustaka dan sebagai bahan masukan bagi penulis
selanjutnya.
1.4.3 Bagi penulis
Menambah wawasan mengenai penyelenggaraan makanan di RS, mutu
makanan yang disajikan RS, tata cara penyajian makanan RS, jadual penyajian
makanan RS, suasana tempat perawatan, dan kebiasaan makan pasien.
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian sejenis dengan penelitian ini telah ada sebelumnya, namun
terdapat perbedaan baik dari variabel yang diteliti maupun tempat dilakukannya
penelitian (Tabel 1).
7
Tabel 1
Keaslian Penelitian
No
1
1
Perbedaa
n
Penelitian
2
Judul
Penelitian
Toto Raharjo
Candrasari
Ratnaningrum
Budhi Sulistyani
3
Mutu Penyelenggaraan
Makanan RS di RSU Dr.
Soeselo Slawi dan RSU
Harapan Anda Tegal ditinjau
dari sisa makanan biasa
pasien rawat inap
4
Hubungan antara
Persepsi Pasien dan
Sisa Makanan dengan
Diet Biasa yang
disajikan pada Pasien
Rawat Inap di RS
Banyumanik
Semarang
5
Beberapa Faktor
Penyebab Terjadinya
Sisa Makanan Biasa
pada Pasien Rawat
Inap Di RSUD
Kraton Pekalongan
2
Tahun
1997
2005
2003
3
Tempat
RSU Dr. Soeselo Slawi dan
RSU Harapan Anda Tegal
RS Banyumanik
Semarang
RSUD Kraton
Pekalongan
Penelitian penjelasan
dengan metode survei
dan pendekatan
Cross Sectional
Eksplanatori dengan
metode survei
pendekatan cross
sectional
Variabel Terikat: sisa
makanan
Variabel Bebas:
persepsi pasien
meliputi Besar porsi,
rasa, tekstur, variasi
makanan
Variabel Pengganggu:
sikap petugas,
pengetahuan gizi
pasien, lama hari
perawatan,
lingkungan/ketenagaan
ruang perawatan,
penunggu pasien,
makanan dari luar RS
Variabel terikat: sisa
makanan biasa
Variabel bebas: mutu
makan, kebiasaan
makan,tata cara
penyajian makanan
RS, jadual penyajian,
kelas perawatan,
makanan dari luar
RS
4
5
Rancangan
Penelitian
Variabel
Penelitian
Penelitian eksplanatori
dengan metode survei dan
pendekatan
Cross Sectional
Variabel terikat: sisa makanan
Variabel bebas: jadual makan,
jenis kelamin, kelas
perawatan, mutu makanan,
cara penyajian, suasana
lingkungan RS, makanan dari
luar RS
Kuesioner
6
Instrumen
Penelitian
1) Ada hubungan antara
jadual makan dengan sisa
makanan
(X2hit=14,41>X2tab=9,49)
2) Tidak ada hubungan antara
jenis kelamin dengan sisa
makanan (X2hit=0,22<X2tab=5,99)
Kuesioner
Kuesioner
8
7
Hasil
Penelitian
1) Tidak ada
hubungan antara
persepsi pasien
terhadap besar
porsi dengan sisa
makanan
(p=0,706)
2) Tidak ada
hubungan tekstur
dengan sisa
makanan
(p=0,675)
3) Ada hubungan kelas
perawatan dengan sisa
makanan (X2hit=9,54>X2tab=9,49)
4) Ada hubungan mutu
makanan dengan sisa
makanan (X2hit=15,2>X2tab=9,49)
5) Ada hubungan cara
penyajian makanan
dengan sisa makanan
(X2hit=10,96>X2tab=9,49)
6) Ada hubungan makanan
dari luar RS dengan sisa
makanan (X2hit=10,71>X2tab=5,99)
7) Tidak ada hubungan
suasana lingkungan RS
dengan sisa makanan
(X2hit=0,51<X2tab=5,99)
1)
Ada hubungan
antara mutu
makan dengan
sisa makanan
(p=0,000)
2) Tidak ada
hubungan tata
cara penyajian
makanan RS
dengan sisa
makanan
(p=0,159)
3) Tidak ada
2) Ada hubungan
hubungan variasi
kebiasaan makan
makanan dengan
pasien di rumah
sisa makanan
dengan sisa
(p=0,773)
makanan
(p=0,023)
4) Ada hubungan rasa
3) Ada hubungan
makanan dengan
jadual makan
sisa makanan
dengan sisa
(p=0,001)
makanan
(p=0,001)
4) Tidak ada
hubungan kelas
perawatan
dengan sisa
makanan
(p=0,717)
5) Tidak ada
hubungan
makanan dari
luar RS dengan
sisa makanan
(p=0,465)
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu:
1. Penelitian ini berjudul faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa
makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang.
2. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2009.
3. Tempat penelitian di RSUD Kota Semarang.
9
4. Variabel bebas mencakup persepsi pasien mengenai tata cara penyajian
makanan RS, jadual penyajian makanan RS, suasana lingkungan tempat
perawatan, makanan luar RS, dan mutu makanan RS.
5. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner, pengukuran dengan alat
timbangan makanan, dan formulir pengamatan sisa makanan.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
1.6.1 Ruang Lingkup Tempat
Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang yang berada di daerah Ketileng Semarang.
1.6.2 Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 4-6 Mei 2009.
1.6.3 Ruang Lingkup Materi
Penelitian bidang Ilmu Gizi yang meneliti mengenai faktor yang
berhubungan dengan terjadinya sisa makanan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS)
Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang terus diupayakan
pengembangannya. Salah satu bentuk pelayanan yang dilaksanakan adalah
pelayanan gizi (Tjaronosari, dkk., 2005:9).
Tujuan pelayanan gizi adalah memberikan makanan yang sesuai dengan
kebiasaan dan kondisi pasien, melalui penyediaan makanan yang memenuhi
kebutuhan gizi dan cita rasa dalam upaya mempercepat penyembuhan dan
mencapai kondisi gizi optimal serta memperpendek hari perawatan (Nursiah A
Mukrie, dkk., 1990:7).
2.1.2 Kegiatan Pokok Pelayanan Gizi
Menurut Depkes RI., (1991:6), berdasarkan mekanisme kerja pelayanan
gizi di rumah sakit maka kegiatan PGRS dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok kegiatan yaitu kegiatan pengadaan makanan, pelayanan gizi di ruang
rawat inap, penyuluhan atau konsultasi gizi, serta kegiatan penelitian dan
pengembangan gizi terapan.
2.1.2.1 Kegiatan Pengadaan Makanan
Pengadaan makanan adalah serangkaian kegiatan dimulai dari perencanaan
macam dan jumlah bahan makanan, pengadaan bahan makanan hingga proses
10
11
penyediaan makanan matang bagi pasien dan karyawan di rumah sakit (Depkes
RI., 1991:84). Kegiatan Pengadaan makanan dalam pelayanan gizi rumah sakit
membutuhkan biaya sangat besar, sekitar 20-40 % anggaran rumah sakit
digunakan untuk membeli bahan makanan, sehingga perlu mengelola biaya
dengan baik agar dapat efisien dan efektif. Makanan yang menarik dan memenuhi
cita rasa, sangat berpengaruh terhadap citra rumah sakit (Meriwati dan Setya
Haksama, 2002:84).
2.1.2.2 Kegiatan Pelayanan Gizi di Ruang Rawat Inap
Pelayanan gizi di ruang rawat inap adalah rangkaian kegiatan yang dimulai
dari pengumpulan data pasien untuk penyediaan diet yang sesuai dengan kondisi
dan keadaan penyakit pasien hingga pemenatauan dan evaluasi diet melalui
pengamatan konsumsi makanan pasien (Depkes RI., 1991:115).
2.1.2.3 Konsultasi Gizi
Konsultasi gizi bertujuan membuat perubahan pengetahuan, sikap dan
perilaku makan, serta pola makan sesuai dengan kebutuhan pasien. Hal ini dapat
terlihat dari seberapa jauh kepatuhan pasien untuk melaksanakan diet yang telah
ditentukan. Penyuluhan dan konsultasi gizi dapat diberikan secara perorangan
maupun secara kelompok berdasarkan kesamaan terapi diet pasien (Depkes RI.,
2003:21).
2.1.2.4 Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan
Kegiatan
penelitian
dan
pengembangan
gizi
terapan
merupakan
pendukung kegiatan PGRS, yang dilaksanakan secara terencana dan terus
12
menerus dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan gizi rumah sakit. Kegiatan
penelitian dan pengembangan gizi terapan diupayakan dengan mendayagunakan
sarana, fasilitas, dan dana yang tersedia (Depkes RI., 2003:40).
2.1.3 Sumber Daya Pelayanan Gizi RS
Untuk kelancaran kegiatan pelayanan gizi rumah sakit dalam upaya
pelayanan gizi paripurna yang berperan dalam mendukung fungsi-fungsi rumah
sakit dalam aspek pengobatan, pemulihan, pencegahan, dan peningkatan perlu
ditunjang oleh sumber daya yang memadai meliputi tenaga, dana, dan sarana atau
peralatan (Nursiah A Mukrie, dkk., 1990:8).
2.1.3.1 Dana
Anggaran belanja untuk penyelenggaraan makanan rumah sakit dapat
terlaksana secara efektif dan efisien bila direncanakan penyusunan anggaran
dengan seksama. Dalam penyusunan anggaran belanja hal-hal yang diperlukan
adalah data tentang macam dan jumlah bahan makanan, jumlah konsumen atau
pasien, kalkulasi total biaya dan pengusulan anggaran belanja selama setahun
(Murni I Prakoso, 1990:7).
2.1.3.2 Tenaga
Mutu makanan yang baik adalah bila makanan yang disajikan mempunyai
cita rasa yang tinggi dan dapat dihabiskan oleh pasien. Hal ini dapat dicapai bila
terdapat
tenaga yang profesional dan tersedia dalam jumlah yang memadai
(Depkes RI., 2003:7).
2.1.3.3 Sarana atau Peralatan
Kebutuhan akan peralatan atau sarana di instalasi gizi harus sesuai dengan
arus kerja, unit kerja, menu dan jumlah pasien yang akan dilayani. Bila sarana
13
yang tersedia sesuai dengan jumlah pasien dan menu yang direncanakan, maka
diharapkan dapat dihasilkan makanan yang berkualitas baik (Murni I Prakoso,
1990:20).
2.1.4 Penyelenggaraan Makanan RS
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada
pasien, dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui
pemberian diet yang tepat. Sasaran penyelenggaraan makanan di rumah sakit
adalah pasien maupun karyawan rumah sakit tersebut. Dalam penyelenggaraan
makanan rumah sakit standar masukan atau input meliputi biaya, tenaga, metode,
sarana dan prasarana. Standar proses meliputi penyusunan anggaran belanja bahan
makanan, perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, pembelian
bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan
makanan, serta pengolahan makanan dan pendistribusian makanan. Sedangkan
standar keluaran atau output adalah kepuasan konsumen (Depkes RI., 2003:26).
2.1.4.1 Bentuk Penyelenggaraan Makanan di RS
Bentuk penyelenggaraan makanan di rumah sakit di bagi menjadi dua,
yaitu:
2.1.4.1.1 Penyelenggaraan Makanan Sistem Swakelola
Jika penyelenggaraan makanan dilakukan dengan sistem swakelola maka
instalasi atau unit pelayanan gizi bertanggung jawab untuk melaksanakan semua
kegiatan penyelenggaraan makanan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
2.1.4.1.2 Penyelenggaraan Makanan Sistem Jasa Boga atau Out-Sourcing
14
Yaitu penyelengaraan makanan dengan memanfaatkan perusahaan jasa
boga atau catering. Sistem Out-Sourcing dibagi menjadi dua kategori yaitu semi
out sourcing dan full out sourcing. Pada sistem semi out sourcing, pengusaha jasa
boga selaku penyelenggara makanan menggunakan sarana dan prasarana milik
rumah sakit. Sedangkan sistem full out sourcing pengusaha jasa boga tidak
menggunakan sarana dan prasarana milik rumah sakit melainkan milik
perusahaannya sendiri.
Dalam penyelenggaraan makanan dengan sistem semi out sourcing
maupun full out sourcing, fungsi ahli gizi rumah sakit adalah sebagai perencana
menu, penentu standar porsi, dan pemesanan makanan (Depkes RI., 2003:26).
2.1.4.2 Mekanisme Kegiatan Penyelenggaraan Makanan
Mekanisme kegiatan penyelenggaraan makanan meliputi:
2.1.4.2.1 Perencanaan Anggaran Belanja
Perencanaan anggaran belanja merupakan suatu kegiatan penyusunan
anggaran biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen
atau pasien yang dilayani, dengan tujuan tersedianya taksiran anggaran belanja
makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan
makanan bagi konsumen atau pasien yang dilayani sesuai dengan standar
kecukupan gizi (Depkes RI., 2003:27).
2.1.4.2.2 Perencanaan Menu
Menu adalah rangkaian dari beberapa macam hidangan atau masakan yang
disajikan untuk seseorang atau kelompok orang untuk setiap kali makan (Nursiah
A Mukrie, dkk., 1990:57). Sedangkan perencanaan menu merupakan serangkaian
15
kegiatan menyusun hidangan dalam variasi yang serasi. Perencanaan menu
merupakan salah satu fungsi manajemen dalam pengadaan makanan, oleh karena
itu perencana menu harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan tentang
semua segi pelayanan makanan dan tanggung jawabnya. Kegiatan ini dilakukan
untuk melayani banyak orang atau pasien dan dalam kurun waktu yang cukup
lama, oleh sebab itu perlu adanya perencanaan menu yang baik (Wiwik Suminarti,
1997:15).
2.1.4.2.3 Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan
Perhitungan kebutuhan bahan makanan adalah kegiatan penyusunan
kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk pengadaan makanan, yang
bertujuan supaya tercapainya anggaran dan kebutuhan bahan makanan untuk
pasien dalam satu tahun anggaran.
2.1.4.2.4 Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan
Merupakan kegiatan penyusunan permintaan bahan makanan berdasarkan
menu atau pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen atau pasien yang
dilayani. Tujuan dari pemesanan dan pembelian bahan makanan adalah
tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai standar atau spesifikasi yang
ditetapkan pada rumah sakit tersebut.
2.1.4.2.5 Penerimaan Bahan Makanan
Penerimaan bahan makanan merupakan suatu kegiatan yang meliputi
pemeriksaan, pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas dan kuantitas
bahan makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah
ditetapkan.
16
2.1.4.2.6 Penyimpanan Bahan Makanan
Penyimpanan bahan makanan merupakan suatu tata cara menata,
menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering dan basah baik
kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering dan basah serta
pencatatan dan pelaporannya. Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan
makanan siap untuk diolah dan digunakan dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat sesuai dengan perencanaan.
2.1.4.2.7 Persiapan Bahan Makanan
Persiapan bahan makanan merupakan kegiatan mempersiapkan bahanbahan makanan serta bumbu-bumbu sebelum dilakukan kegiatan pemasakan.
2.1.4.2.8 Pengolahan Bahan Makanan
Pengolahan bahan makanan merupakan suatu kegiatan mengubah atau
memasak bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan,
berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
2.1.4.2.9 Pendistribusian Makanan
Pendistribusian
makanan
adalah
serangkaian
kegiatan
penyaluran
makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen atau pasien
yang dilayani baik itu pasien dengan menu
makanan nasi maupun makanan
khusus.
Sistem penyaluran makanan yang digunakan sangat mempengaruhi
makanan yang disajikan, tergantung pada jenis dan jumlah tenaga, peralatan dan
perlengkapan yang ada. Ada 3 sistem penyaluran makanan yang biasa
dilaksanakan di rumah sakit, yaitu sistem yang dipusatkan (sentralisasi) dimana
makanan pasien dibagi dan disajikan dalam alat makan di tempat pengolahan
17
makanan., sistem yang tidak dipusatkan (desentralisasi) yaitu makanan pasien
dibawa dari tempat pengolahan ke dapur ruang perawatan pasien, dalam jumlah
banyak atau besar, untuk selanjutnya disajikan dalam alat makan masing-masing
pasien sesuai dengan permintaan makanan, dan sistem kombinasi antara
sentralisasi dan desentralisasi dimana penyaluran makanan kombinasi dilakukan
dengan cara sebagian makanan ditempatkan langsung ke dalam alat makanan
pasien sejak dari tempat produksi atau dapur, dan sebagian lagi dimasukkan ke
dalam wadah besar, pendistribusiannya dilaksanakan setelah sampai di ruang
perawatan (Depkes RI., 2003:39).
2.1.5 Sisa Makanan dan Faktor yang Mempengaruhi
2.1.5.1 Sisa Makanan
Sisa makanan adalah volume atau persentase makanan yang tidak habis
termakan dan dibuang sebagai sampah dan dapat digunakan untuk mengukur
efektivitas menu (Dewi Komalawati dkk., 2005:38).
2.1.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Sisa Makanan
Sisa makanan terjadi karena makanan yang disajikan tidak habis dimakan
atau dikonsumsi. Faktor utamanya adalah nafsu makan, tetapi ada faktor lain yang
menyebabkan terjadinya sisa makanan antara lain faktor yang berasal dari luar
pasien sendiri atau faktor eksternal dan faktor yang berasal dari dalam pasien atau
faktor internal.
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri pasien sendiri yang
meliputi: sikap petugas ruangan, jadual makan atau waktu pembagian makan,
suasana lingkungan tempat perawatan, makanan dari luar RS, dan mutu makanan
(Sjahmien Moehji, 1992:13).
18
2.1.5.2.1 Sikap Petugas Ruangan
Daya tarik penyajian makanan tidak hanya dari makanan yang disajikan
tetapi juga dari aspek petugas pada saat menyajikan, cara penyajian dan
kebersihannya. Sikap yang ramah dan penyajian yang rapi dari petugas sangat
berpengaruh terhadap daya terima pasien tentang makanan yang disajikan.
2.1.5.2.2 Jadual makan
Waktu pembagian makanan yang tepat dengan jam makan pasien serta
jarak waktu yang sesuai antara makan pagi, siang dan malam hari dapat
mempengaruhi habis tidaknya makanan yang disajikan. Bila jadual pemberian
makan tidak sesuai maka makanan yang sudah siap akan mengalami waktu
penungguan sehingga pada saat makanan akan disajikan ke pasien, makanan
menjadi tidak menarik karena mengalami perubahan dalam suhu makanan.
2.1.5.2.3 Suasana Lingkungan RS
Lingkungan yang menyenangkan pada saat makan dapat memberikan
dorongan pada pasien untuk menghabiskan makanannya. Suasana yang bersih dan
tenang diduga dapat mempengaruhi kenikmatan pasien dalam menyantap
makanan yang disajikan.
2.1.5.2.4 Makanan dari luar RS
Makanan yang dimakan oleh pasien yang berasal dari luar RS akan
berpengaruh terhadap terjadinya sisa makanan. Rasa lapar yang tidak segera
diatasi pada pasien yang sedang dalam perawatan, timbulnya rasa bosan karena
mengkonsumsi makanan yang kurang bervariasi menyebabkan pasien mencari
19
makanan tambahan dari luar RS atau jajan, sehingga kemungkinan besar makanan
yang disajikan kepada pasien tidak dihabiskan. Bila hal tersebut selalu terjadi
maka makanan yang diselenggarakan oleh pihak RS tidak dimakan sehingga
terjadi sisa makanan.
2.1.5.2.5 Mutu Makanan RS
Menurut Sjahmien Moehji (1992:93), cita rasa makanan ditimbulkan oleh
terjadinya rangsangan terhadap berbagai indera dalam tubuh manusia, terutama
indera penglihatan, indera pencium, dan indera pengecap. Makanan yang
memiliki cita rasa yang tinggi adalah makanan yang disajikan dengan menarik,
menyebarkan bau yang sedap, dan memberikan rasa yang lezat. Cita rasa makanan
mencakup dua aspek utama, yaitu penampilaan makanan sewaktu dihidangkan
dan rasa makanan waktu dimakan.
Penampilan makanan sewaktu disajikan ditentukan oleh beberapa faktor
yaitu warna, bentuk, dan besar porsi makanan yang dihidangkan atau disajikan.
Sedangkan rasa makanan merupakan faktor kedua yang menentukan cita rasa
makanan setelah penampilan makanan itu sendiri. Rasa makanan ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu aroma, rasa, temperature atau suhu dari makanan yang
disajikan.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pasien sendiri
meliputi faktor psikis, faktor fisik, kebiasaan makan, dan jenis kelamin (Sjahmien
Moehji, 1995:12).
20
2.1.5.2.6 Faktor Psikis
Faktor psikis adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan kejiwaan.
Keadaan psikis disebabkan menurunnya aktivitas fisik selama dirawat, rasa takut
terhadap penyakit yang diderita, suasana sendiri karena jauh dari keluarga atau
keadaan penyakit yang menghambat kebebasan gerak akan menimbulkan rasa
sedih dan putus asa, sehingga keadaan tersebut mengurangi selera makan pasien.
2.1.5.2.7 Faktor Fisik
Keadaan fisik pasien berhubungan erat
dengan keinginan serta
kemampuan pasien dalam mengkonsumsi makanan. Faktor fisik biasanya
dipengaruhi oleh berat ringannya penyakit, jenis obat-obatan dan pengobatan yang
diberikan secara tidak langsung menimbulkan rasa mual sehingga dapat
mengurangi selera makan pasien.
2.1.5.2.8 Kebiasaan Makan
Perbedaan pola makan di rumah dan pada saat di RS akan mempengaruhi
daya terima pasien terhadap makanan. Hal ini ditunjukkan melalui perbedaan
waktu makan, keadaan dimana pasien harus makan seorang diri pada saat dirawat,
penampilan makanan, maupun besar porsi makanan yang disajikan. Bila pola
makan pasien tidak sesuai dengan makanan yang disajikan RS, akan
mempengaruhi habis tidaknya makanan yang disajikan.
21
2.1.5.2.9 Jenis Kelamin
Jenis kelamin kemungkinan dapat menjadi faktor penyebab terjadinya sisa
makanan. Hal ini disebabkan perbedaan kebutuhan energi antara perempuan dan
laki-laki, dimana kalori basal perempuan lebih rendah sekitar 5-10% dari
kebutuhan kalori basal laki-laki. Perbedaan ini terlihat pada susunan tubuh,
aktivitas, dimana laki-laki lebih banyak menggunakan kerja otot daripada
perempuan, sehingga dalam mengkonsumsi makanan maupun pemilihan jenis
makanan, perempuan dan laki-laki mempunyai selera yang berbeda.
2.1.6 Cara Penentuan Sisa Makanan
Ada dua cara dalam menentukan sisa makanan yaitu:
2.1.6.1 Penimbangan Sisa Makanan
Menurut Dewi Komalawati, dkk., (2005:37), data sisa makanan dapat
diperoleh dengan cara menimbang makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien,
kemudian dirata-rata menurut jenis makanan. Prosentase sisa makanan dihitung
dengan cara membandingkan sisa makanan dengan standar porsi makanan rumah
sakit kali 100% atau dengan rumus:
Σ makanan yang tersisa (gr)
×100%
Σ standar porsi makanan rumah sakit
2.1.6.2 Cara Taksiran Visual
Menurut Comstock, cara taksiran visual yaitu dengan menggunakan skala
pengukuran yang dikembangkan oleh Comstock dengan menggunakan skala 6
point, dengan kriteria sebagai berikut:
22
1. Skala 0
: dikonsumsi seluruhnya oleh pasien (habis dimakan)
2. Skala 1
: tersisa ¼ porsi
3. Skala 2
: tersisa ½ porsi
4. Skala 3
: tersisa ¾ porsi
5. Skala 4
: hanya dikonsumsi sedikit (1/9 porsi)
6. Skala 5
: utuh atau tidak dikonsumsi (Candrasari Ratnaningrum, 2005:17).
2.2 Kerangka Teori
Berdasarkan teori di atas, dalam penelitian ini dibuat kerangka teori
sebagai berikut (Gambar 1).
23
Pelayanan Gizi
Rumah Sakit
Sumber Daya:
1. Tenaga
2. Dana
3. Sarana atau
peralatan
1. Kegiatan
Pengadaan
Makanan
2. Kegiatan
Pelayanan Gizi
di ruang rawat
inap
3. Kegiatan
Penyuluhan
atau konsultasi
dan rujukan gizi
4. Kegiatan
Penelitian dan
Pengembangan
gizi terapan
Penyelenggaraan
Makanan
Faktor Eksternal:
1. Tata cara
penyajian
makanan RS
2. Jadual penyajian
makanan RS
3. Suasana
lingkungan
tempat perawatan
4. Makanan luar RS
5. Mutu makanan
RS
Kepuasan pasien
Faktor Internal:
1. Jenis kelamin
2. Kebiasaan
makan di
rumah
3. Fisik
4. Psikis
Sisa Makanan
Gambar 1
Kerangka Teori
Sumber: Sjahmien Moehji, 1992; Nursiah A Mukrie, 1990; Depkes RI., 2003
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka Konsep dalam penelitian ini menggambarkan variabel-variabel
yang diukur dalam penelitian tersebut. Adapun variabel-variabel yang diukur
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Gambar 2).
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Persepsi pasien meliputi:
1. Tata cara penyajian
makanan RS
2. Jadual penyajian
makanan RS
3. Suasana lingkungan
tempat perawatan
4. Makanan luar RS
5. Mutu makanan
Sisa Makanan
Variabel Pengganggu
1. Jenis kelamin pasien
2. Kebiasaan makan
pasien di rumah
3. Kondisi Fisik
4. Kondisi Psikis
Gambar 2
Kerangka Konsep
Keterangan:
: tidak diteliti
24
25
3.2 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka hipotesis dari
penelitian ini adalah:
1. Ada hubungan antara persepsi pasien mengenai tata cara penyajian makanan
dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD
Kota Semarang.
2. Ada hubungan antara persepsi pasien mengenai jadual makan rumah sakit
dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD
Kota Semarang.
3. Ada hubungan antara persepsi pasien mengenai suasana lingkungan tempat
perawatan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di
RSUD Kota Semarang.
4. Ada hubungan antara makanan luar rumah sakit dengan terjadinya sisa
makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang.
5. Ada hubungan antara persepsi pasien mengenai mutu makanan yang disajikan
dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD
Kota Semarang.
3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yaitu menjelaskan
variabel yang saling berhubungan melalui pengujian statistik (Masri Singarimbun,
1989:5). Metode yang digunakan adalah survei dengan pendekatan cross
26
sectional, karena data-data yang berhubungan dengan masalah dikumpulkan pada
waktu yang bersamaan dan sesaat (Masri Singarimbun, 1989:25).
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2005:3), variabel bebas adalah variabel yang menjadi
sebab timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1. Persepsi pasien mengenai tata cara penyajian makanan RS
2. Persepsi pasien mengenai jadual penyajian makanan RS
3. Persepsi pasien mengenai suasana lingkungan tempat perawatan
4. Makanan luar RS
5. Persepsi pasien mengenai mutu makanan
Sedangkan variabel mengenai faktor fisik, psikis dan jenis kelamin serta
kebiasaan makan pasien saat di rumah tidak diteliti. Faktor fisik pasien rata-rata
dalam kondisi yang sama. Faktor psikis tidak diteliti karena keterbatasan ilmu dan
kemampuan peneliti untuk mengukur kondisi psikis pasien. Variabel jenis
kelamin tidak diteliti karena sudah pasti ada perbedaan antara besar porsi laki-laki
dan perempuan namun demikian standar porsi di RSUD untuk laki-laki dan
perempuan tidak dibedakan yaitu sama sebesar 2000 Kkal per hari. Sedangkan
kebiasaan makan pasien pada saat di rumah dan selama dirawat di RS sudah pasti
ada perbedaan baik itu susunan hidangan ataupun jadual makan.
3.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2005:3). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah sisa makanan. Sisa makanan yang diteliti adalah makanan
27
yang disajikan rumah sakit dan tidak habis dimakan, meliputi makanan pokok
berupa nasi atau bubur, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah.
3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Definisi operasional memuat segala sesuatu yang dimaksudkan dalam
penelitian, baik status variabel sebagai variabel bebas maupun variabel terikat,
definisi, instrumen maupun skala pengukuran (Tabel 2).
Tabel 2
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
Variabel
1
Sisa
makanan
Definisi Operasioanal
Ukuran
2
3
1. Tinggi bila >20%
Jumlah kalori dari
dari ketetapan
makanan yang tidak
kalori per hari di
terkonsumsi oleh pasien
RSUD
yang disajikan RS, yang
2. Rendah bila ≤20%
dihitung dengan
dari ketetapan
membandingkan antara
kalori per hari di
kalori dari makanan yang
RSUD
tidak terkonsumsi dengan
kalori dari makanan yang (I Dewa Nyoman
Supariasa, dkk.,
direncanakan oleh
2002:114)
instalasi gizi
Skala
4
Ordinal
Instrumen
5
Timbangan
dan
formulir
pengamata
n sisa
makanan
Persepsi
pasien
mengenai
tata cara
penyajian
makanan
RS
1. Baik (jika skor
Penilaian pasien
>12)
terhadap kelengkapan
dan kebersihan peralatan 2. Kurang baik (jika
skor ≤12)
makanan yang disajikan,
(Saifuddin Azwar,
serta sikap petugas
penyaji makanan meliputi 2005:109)
keramahan dan
kebersihan penyaji pada
saat menyajikan makanan
Ordinal
Kuesioner
Persepsi
pasien
mengenai
jadual
penyajian
makanan
di RS
Persepsi pasien mengenai
jadual pembagian
makanan oleh penyaji
kepada pasien baik
makan pagi, siang
maupun malam
1. Tepat (jika skor Nomin
>5)
al
2. Tidak tepat (jika
skor ≤5)
(Saifuddin Azwar,
2005:109)
Kuesioner
Lanjutan (tabel 2)
28
2
3
4
5
Persepsi
pasien
mengenai
suasana
lingkungan
perawatan
1
Persepsi pasien
mengenai suasana
tempat pasien dirawat
yang meliputi
kebersihan dan
ketenangan pada saat
pasien makan
1. Baik (jika skor >8)
2. Kurang baik (jika
skor ≤8)
(Saifuddin Azwar,
2005:109)
Ordinal
Kuesioner
Makanan
luar RS
Pasien
mengkonsumsi
makanan yang bukan
disajikan dari rumah
sakit
1. Ada (jika skor >2)
2. Tidak ada (jika skor
≤2)
(Saifuddin Azwar,
2005:109)
Nominal
Kuesioner
Persepsi
pasien
mengenai
mutu
makanan
Persepsi pasien
mengenai rasa, suhu,
variasi, penampilan
dan besar porsi
makanan yang
disajkan RS
1. Baik (jika skor >11)
2. Kurang baik (jika
skor ≤11)
(Saifuddin Azwar,
2005:109)
Ordinal
Kuesioner
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien rawat inap di kelas III
dengan jumlah pasien sebanyak 82 orang, yang terdiri dari ruang Parikesit
sebanyak 25 orang, Prabu Kresna sebanyak 18 orang, Yudistira sebanyak 23
orang, dan Dewi Kunti sebanyak 16 orang.
3.6.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random
sampling, yaitu bahwa setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk diseleksi sebagai sampel (Soekidjo Notoadmodjo, 2005:85). Sampel
diperoleh dari semua sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, sebagai
berikut:
Kriteria Inklusi:
29
1. Usia 18-55 tahun
2. Telah menjalani perawatan minimal 2 hari
3. Pasien mendapat makanan pokok (nasi atau bubur) dari RS
4. Pasien tidak mengalami gangguan pencernaan
5. Pasien bersedia menjadi responden
Kriteria Eksklusi:
1. Responden tidak bersedia mengikuti penelitian
2. Responden tidak ada ditempat selama proses penelitian
Untuk perhitungan besar sampel minimal menggunakan rumus sebagai
berikut:
Z12−α / 2 .P(1 − P )N
n= 2
d (N − 1) + Z12−α / 2 .P (1 − P )
Keterangan:
n = Perkiraan besar sampel
Z =1,960 (tingkat kepercayaan 95%)
N = Jumlah populasi
P = 0,5 proporsi keadaan yang akan dicari (berdasarkan survey pendahuluan)
d = Presisi jarak (10%) atau 0,01 (Lamenshow Stanley, 1997:54).
Berdasarkan rumus tersebut besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah:
n=
=
3,84.0,5(1 − 0,5).82
0,01(82 − 1) + 3,84.0,5(1 − 0,5)
3,84.0,25.82
0,81 + 0,96
30
=
78,72
1,77
= 44,47 dibulatkan menjadi 45
Jadi jumlah sampel keseluruhan dalam penelitian ini sebanyak 45 orang.
Penentuan jumlah sampel per ruang rawat inap khususnya kelas III dipilih secara
proporsional sehigga didapatkan jumlah sampel yang seimbang di setiap ruangan,
dimana ruangan yang dijadikan pemilihan sampel ada tiga ruangan yang
memenuhi kriteria inklusi maupun eksklusi yaitu ruang Yudistira sebanyak 15
orang, ruang Dewi Kunti sebanyak 15 orang dan ruang Prabu Kresna sebanyak 15
orang
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah perangkat yang digunakan untuk mengungkap
data (Soekidjo Notoatmodjo, 2002:48). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
3.7.1 Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2002:128).
Kusioner dalam penelitian ini berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh data mengenai karakteristik pasien dan faktor yang
mempengaruhi terjadinya sisa makanan meliputi tata cara penyajian makanan,
jadual penyajian makanan, suasana lingkungan tempat perawatan, makanan luar
RS, dan mutu makanan RS.
Sebelum dilakukan penelitian perlu dilakukan uji coba kuesioner yang
akan digunakan nantinya. Uji coba dilakukan pada responden yang mempunyai
31
karakteristik yang hampir sama dengan sampel penelitian. Tujuan dari uji coba
kuesioner adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner yang akan
digunakan pada penelitian.
3.7.1.1 Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut dapat
mengukur apa yang diukur. Sedangkan untuk mengetahui valid atau tidaknya
kuesioner, maka perlu diuji korelasi antar tiap item pertanyaan dengan skor total.
Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi “product moment”. Menurut
Furqon (2002:94) istilah product moment didasarkan kepada hasil kali antara X
dan Y sebagai skor simpangan dari rata-rata masing-masing peubah. Adapun
rumus yang digunakan yaitu:
rxy =
N (∑ XY ) − (∑ X ∑ Y )
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2
2
}
Keterangan:
rxy
: Indeks korelasi kuesioner
X
: Skor pertanyaan yang diuji
Y
: Skor total
XY
: Skor pertanyaan yang diuji dikalikan dengan skor total (Suharsimi
Arikunto, 2002:146).
Kuesioner diuji cobakan kepada responden yang memiliki karakteristik
hampir sama dengan calon sampel penelitian maka dipilih pasien rawat inap di
RSUD Kota Semarang sebagai tempat uji coba kuesioner penelitian, oleh karena
tempat uji validitas kuesioner dan tempat penelitian sama, adapun pertimbangan
dari peneliti yaitu responden pada saat uji validitas dan penelitian tidak sama atau
32
berbeda. Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal maka
jumlah responden sebanyak 30 orang.
Kuesioner dinyatakan valid jika setelah dilakukan uji validitas dengan
menggunakan rumus “product moment” diperoleh hasil r hitung > r tabel, dan
kuesioner dikatakan tidak valid jika r hitung < r tabel. Diketahui r tabel pada tabel
“product moment”, untuk jumlah responden {N} = 30, pada α = 5% adalah 0,361.
Setelah dilakukan penghitungan atau uji dengan program SPSS versi 12.0,
diperoleh hasil bahwa dari 26 item pertanyaan yang diujikan terdapat 3 item
pertanyaan yang tidak valid, yaitu item pertanyaan D4, D5 dan F7 karena r hitung
< r tabel yaitu 0,227, 0,244 dan 0,119. Sedangkan 23 item pertanyaan lainnya
dinyatakan valid karena r hitung > r tabel.
3.7.1.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat diandalkan. Kuesioner yang dinyatakan valid untuk selanjutnya perlu
dilakukan reliabilitas dengan rumus ”Alpha Cronbach”, dengan menggunakan
program SPSS versi 12.0. Adapun uji reliabilitas menurut Sugiyono (2005:283)
dengan rumus sebagai berikut :
ri =
2
K ⎧⎪ ∑ Si ⎫⎪
1
−
⎬
(K − 1) ⎨⎪⎩
St 2 ⎪⎭
Keterangan :
ri
: Koefisien Reliabilitas
K
: Mean kuadrat antara subyek
∑Si2
2
St
: Mean kuadrat kesalahan
: Varians total
33
Jika nilai ri > r tabel berarti instrumen tersebut reliabel. Nilai Cronbach’s
Alpha pada penelitian ini sebesar 0,905 sehingga 23 item pertanyaan tersebut
dinyatakan reliabel karena nilai alpha > 0,361.
3.7.2 Pengukuran
Pengukuran dengan cara penimbangan dengan menggunakan alat
timbangan makanan kapasitas 2 kg yang dilakukan untuk mengetahui jumlah sisa
makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang.
3.7.3 Formulir Pengamatan Sisa Makanan
Formulir pengamatan sisa makanan digunakan untuk mencatat jenis
makanan apa saja yang tidak terkonsumsi oleh pasien dalam sehari sehingga dapat
dihitung jumlah kalori dari makanan yang tidak terkonsumsi.
3.8 Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini, yaitu data primer diperoleh melalui kuesioner
untuk mengetahui informasi mengenai karakteristik pasien, serta faktor-faktor
yang mempengaruhi kaitannya dengan terjadinya sisa makanan di RSUD Kota
Semarang. Adapun untuk memperoleh informasi ini perlu adanya suatu
wawancara dengan responden yang dipandu oleh seorang guide kuesioner.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari tata usaha rumah sakit dan data dari
Instalasi Gizi di RSUD Semarang.
3.9 Teknik Pengambilan Data
3.9.1 Penyebaran Kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan untuk memperoleh data mengenai
karakteristik pasien dan faktor yang mempengaruhi terjadinya sisa makanan pada
pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang, meliputi tata cara penyajian
34
makanan RS, jadual penyajian makanan RS, suasana lingkungan tempat
perawatan, makanan luar RS, dan mutu makanan RS. Penyebaran kuesioner
dilakukan sesudah pasien selesai mengkonsumsi makanan yang disajikan oleh
petugas RS.
3.9.2 Pengukuran
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui jumlah sisa makanan pada pasien
rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang selama tiga hari dimana dalam
penelitian ini terdapat tiga ruangan yang dapat diteliti, sehingga satu hari untuk
satu ruangan. Pengukuran dengan menggunakan timbangan. Timbangan yang
digunakan adalah timbangan makanan dengan kapasitas 2 kg, setelah sisa
makanan ditimbang lalu dicatat dengan menggunakan formulir pengamatan sisa
makanan. Kemudian membandingkan antara kalori dari makanan yang tidak
terkonsumsi dengan kalori dari makanan yang direncanakan oleh instalasi gizi di
RSUD Kota Semarang. Namun untuk mengetahui sisa makanan tersebut berasal
dari tempat makan responden atau tidak, peneliti menempelkan kertas skotlet yang
telah diberi kode yang ditempelkan sebelum makanan tersebut didistribusikan
oleh petugas penyaji makanan kepada pasien atau responden.
3.9.3 Dokumentasi
Pengambilan data yang diperoleh dari data instalasi Gizi di RSUD Kota
Semarang mengenai jumlah pasien, jadual pembagian makanan dan menu makan
pasien.
3.10 Analisis Data
Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data, mulai dari
membuat editing, koding, skoring dan tabulasi. Langkah selanjutnya yakni
35
analisis data. Teknik analisis data pada penelitian ini diolah secara statistik dengan
menggunakan program SPSS versi 12.0. Adapun analisisnya sebagai berikut:
3.10.1 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.
Analisis ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap-taip variabel yang
kemudian disajikan dengan mendiskripsikan semua variabel
sebagai bahan
informasi dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi (Soekidjo Notoadmojo,
2005:188).
3.10.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan variabel bebas
dengan variabel terikat. Uji statistik yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah uji chi square dan jika tidak memenuhi syarat uji tersebut, maka uji yang
dipakai adalah uji fisher untuk tabel 2×2 dan penggabungan sel sebagai langkah
alternatif uji chi square untuk tabel selain 2×2 serta tabel 2×k, sehingga terbentuk
tabel baris×kolom (B×K) yang baru. Taraf signifikansi yang digunakan adalah
95% atau taraf kesalahan 0,05%, dimana rumus Chi square sebagai berikut:
Rumus:
x =∑
2
(O − E)2
E
Sedangkan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat, maka digunakan koefesien kontingensi.
Rumus:
C=
Keterangan:
X2
n+ X2
36
O= nilai observed
E= nilai ekspeted
Signifikasi dari hasil pengujian ditetapkan ρ < 0,05.
Kriteria Keeratan hubungan menggunakan koefesien kontingensi menurut
Sugiyono (2005:216) yaitu sebagai berikut:
1. 0,00 – 0,199
= hubungan sangat lemah
2. 0,20 – 0,399
= hubungan lemah
3. 0,40 – 0,599
= hubungan cukup kuat
4. 0,60 – 0,799
= hubungan kuat
5. 0,80 – 1,000
= hubungan sangat kuat
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Analisis Univariat
4.1.1 Karakteristik Umum
Responden dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap kelas III di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang ketika dilaksanakan penelitian
jumlah responden sebanyak 45 orang. Adapun karakteristik responden dalam
penelitian ini antara lain:
4.1.1.1 Karakteristik Responden menurut Kelompok Umur
Dalam penelitian ini untuk menentukan rentang nilai dalam kelompok
umur menurut Sugiyono (2005:29) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
i = R/m
m = 1+3,3 log n
Keterangan :
i
: Panjang kelas
m
: Kelas interval
n
: Jumlah pengamatan
R
: Rentang data
Berdasarkan rumus di atas diperoleh rentang nilai pada kelompok umur adalah 7.
Hasil data penelitian di RSUD Kota Semarang, dapat diketahui bahwa
persentase terbesar kelompok umur responden adalah pada umur 26-33 tahun
yaitu sebanyak 17 orang atau 37,8%, sedangkan untuk persentase terkecil
37
38
kelompok umur responden pada umur 18-25 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau
6,7% (Tabel 3).
Tabel 3
Distribusi Responden berdasarkan Umur
No
1.
2.
3.
4.
5.
Interval Umur (tahun)
18-25
26-33
34-41
42-49
>=50
Jumlah
Frekuensi
3
17
12
9
4
45
(%)
6,7
37,8
26,7
20,0
8,9
100,0
4.1.1.2 Distribusi Responden berdasarkan Tata Cara Penyajian Makanan di
RS
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Kota Semarang, dapat diketahui
bahwa persentase persepsi responden terhadap tata cara penyajian makanan di RS
yang menyatakan persepsi baik sebanyak 37 orang atau 82,2%, sedangkan
responden yang menyatakan kurang baik terhadap tata cara penyajian makanan di
RS sebanyak 8 orang atau 17,8% (Tabel 4).
Tabel 4
Distribusi Responden berdasarkan Tata Cara Penyajian Makanan
No
1.
2.
Tata Cara Penyajian
Frekuensi
37
8
45
Baik
Kurang Baik
Total
(%)
82,2
17,8
100,0
4.1.1.5 Distribusi Responden berdasarkan Jadual Penyajian Makanan di RS
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Kota Semarang, dapat diketahui
bahwa persentase persepsi responden terhadap jadual penyajian makanan di RS
yang menyatakan persepsi tepat waktu sebanyak 14 orang atau 31,1%, sedangkan
responden yang menyatakan tidak tepat waktu atau terlambat terhadap jadual
penyajian makanan di RS sebanyak 31 orang atau 68,9% (Tabel 5).
Tabel 5
39
Distribusi Responden berdasarkan Jadual Penyajian Makanan
No
1.
2.
Jadual Penyajian
Tepat Waktu
Tidak Tepat atau Terlambat
Total
Frekuensi
14
31
45
(%)
31,1
68,9
100,0
4.1.1.6 Distribusi Responden berdasarkan Suasana Lingkungan Tempat
Perawatan di RS
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Kota Semarang, dapat diketahui
bahwa persentase persepsi responden terhadap suasana lingkungan tempat
perawatan di RS yang menyatakan persepsi baik sebanyak 23 orang atau 51,1%,
sedangkan responden yang menyatakan persepsi kurang baik terhadap keadaan
lingkungan tempat perawatan di RS sebanyak 22 orang atau 48,9% (Tabel 6).
Tabel 6
Distribusi Responden berdasarkan Suasana Lingkungan Tempat Perawatan
No
1.
2.
Suasana Lingkungan Tempat
Perawatan
Baik
Kurang Baik
Total
Frekuensi
(%)
23
22
45
51,1
48,9
100,0
4.1.1.7 Distribusi Responden berdasarkan Makanan Luar RS
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Kota Semarang, dapat diketahui
bahwa persentase persepsi responden terhadap makanan luar RS yang menyatakan
persepsi ada atau mengkonsumsi makanan luar RS sebanyak 24 orang atau 53,3%,
sedangkan responden yang menyatakan persepsi tidak ada atau tidak
mengkonsumsi makanan luar RS sebanyak 21 orang atau 46,7% (Tabel 7).
Tabel 7
Distribusi Responden berdasarkan Makanan Luar RS
No
1.
2.
Makanan Luar RS
Ada
Tidak ada
Total
Frekuensi
24
21
45
(%)
53,3
46,7
100,0
40
4.1.1.8 Distribusi Responden berdasarkan Mutu Makanan RS
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Kota Semarang, dapat diketahui
bahwa persentase persepsi responden terhadap mutu makanan RS yang
menyatakan persepsi baik sebanyak 19 orang atau 42,2%, sedangkan responden
yang menyatakan persepsi kurang baik terhadap mutu makanan RS sebanyak 26
orang atau 57,8% (Tabel 8).
Tabel 8
Distribusi Responden berdasarkan Mutu Makanan RS
No
1.
2.
Mutu Makanan RS
Baik
Kurang Baik
Total
Frekuensi
19
26
45
(%)
42,2
57,8
100,0
4.1.1.9 Distribusi Responden berdasarkan Sisa Makanan
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Kota Semarang, dapat diketahui
bahwa persentase responden yang meninggalkan sisa makanan yang termasuk ke
dalam kategori tinggi sebanyak 27 orang atau 60%, sedangkan responden yang
meninggalkan sisa makanan dengan kategori rendah yaitu sebanyak 18 orang atau
40% (Tabel 9).
Tabel 9
Distribusi Responden berdasarkan Sisa Makanan
No
1.
2.
Sisa Makanan RS
Tinggi
Rendah
Total
4.2 Analisis Bivariat
Frekuensi
27
18
45
(%)
60,0
40,0
100,0
41
Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan rumus Chi square Jika
tidak memenuhi syarat uji tersebut, dimana syarat uji Chi square adalah tidak ada
sel yang nilai observed yang bernilai nol dan tidak ada sel yang nilai expeted
kurang dari 5, jika syarat uji Chi square tidak terpenuhi maka uji alternatif yang
dipakai adalah uji fisher.
4.2.1 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Tata Cara Penyajian
Makanan Rumah Sakit dengan Terjadinya Sisa Makanan
Pengkategorian tata cara penyajian makanan dalam penelitian ini, meliputi
baik dan kurang baik. Sedangkan sisa makanan dikategorikan menjadi 2, yaitu
tinggi dan rendah. Berdasarkan hasil analisis uji crosstab yang pertama diperoleh
hasil yang tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi square, yaitu terdapat 2
sel yang nilai expectednya kurang dari 5, maka dilakukan uji fisher diperoleh nilai
p value sebesar 1,000 sehingga nilai p>0,05 dan Ho diterima, yang artinya tidak
ada hubungan antara persepsi pasien mengenai tata cara penyajian makanan
dengan terjadinya sisa makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang.
Tabel 10
Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Tata Cara Penyajian Makanan
dengan Terjadinya Sisa Makanan
Tata cara
penyajian
Sisa makanan
Jumlah
Kurang Baik
Baik
Tinggi
n
%
5
62,5
22
59,5
Rendah
n
%
3
37,5
15
40,5
N
8
37
%
100
100
Jumlah
27
18
45
100
60,0
40,0
Nilai
p
1,000
4.2.2 Hubungan Antara Persepsi Pasien Mengenai Jadual Penyajian
Makanan Rumah Sakit Dengan Terjadinya Sisa Makanan
42
Pengkategorian jadual makanan dalam penelitian ini, meliputi tepat dan
tidak tepat. Sedangkan sisa makanan dikategorikan menjadi 2, yaitu tinggi dan
rendah. Berdasarkan hasil analisis uji crosstab diperoleh hasil yang memenuhi
syarat untuk dilakukan uji chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,010,
sehingga nilai p<0,05 dan Ho ditolak, yang artinya ada hubungan antara persepsi
pasien mengenai jadual penyajian makanan dengan terjadinya sisa makanan di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Serta diperoleh koefesien
kontingensi (cc=0,396) artinya ada hubungan yang lemah antara jadual penyajian
makanan dengan terjadinya sisa makanan di RSUD Kota Semarang.
Tabel 11
Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Jadual Penyajian Makanan
dengan Terjadinya Sisa Makanan
Jadual penyajian
Sisa makanan
Jumlah
Kurang tepat
Tinggi
n
%
23
74,2
Rendah
n
%
8
25,8
N
31
%
100
Tepat
4
28,6
10
71,4
14
100
Jumlah
27
60,0
18
40,0
45
100
Nilai
p
CC
0,010
0,396
4.2.3 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Suasana Lingkungan
Tempat Perawatan RS dengan Terjadinya Sisa Makanan
Pengkategorian suasana lingkungan tempat perawatan dalam penelitian ini,
meliputi baik dan kurang baik. Sedangkan sisa makanan dikategorikan menjadi 2,
yaitu tinggi dan rendah. Berdasarkan hasil analisis uji crosstab diperoleh hasil
yang memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi square diperoleh nilai p value
sebesar 0,161, sehingga nilai p>0,05 dan Ho diterima, yang artinya tidak ada
43
hubungan antara persepsi pasien mengenai keadaan lingkungan tempat perawatan
dengan terjadinya sisa makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang.
Tabel 12
Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Suasana Lingkungan Tempat
Perawatan dengan Terjadinya Sisa Makanan
Suasana
Lingkungan
Tempat
Perawatan
Kurang Baik
Baik
Jumlah
Sisa makanan
Tinggi
n
16
11
27
%
72,7
47,8
60,0
n
6
12
18
Jumlah
Rendah
%
27,3
52,2
40,0
N
22
23
45
Nilai
p
%
100
100
100
0,161
4.2.4 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Makanan dari Luar
Rumah Sakit dengan Terjadinya Sisa Makanan
Pengkategorian makanan dari luar RS dalam penelitian ini, meliputi ada
dan tidak ada. Sedangkan sisa makanan dikategorikan menjadi 2, yaitu tinggi dan
rendah. Berdasarkan hasil analisis uji crosstab diperoleh hasil yang memenuhi
syarat untuk dilakukan uji chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,002,
sehingga nilai p<0,05 dan Ho ditolak, yang artinya ada hubungan antara persepsi
pasien mengenai makanan dari luar RS dengan terjadinya sisa makanan di Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Serta diperoleh koefesien kontingensi
(cc=0,454) artinya ada hubungan yang cukup kuat antara makanan luar RS dengan
terjadinya sisa makanan di RSUD Kota Semarang.
Tabel 13
Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Makanan Luar RS dengan
Terjadinya Sisa Makanan
Makanan Luar
RS
Ada
Sisa makanan
n
20
Tinggi
%
83,3
n
4
Rendah
%
16,7
Jumlah
N
24
%
100
Nilai
p
CC
44
Tidak ada
Jumlah
7
27
33,3
60,0
14
18
66,7
40,0
21
45
100
100
0,002
0,454
4.2.5 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Mutu Makanan Rumah
Sakit dengan Terjadinya Sisa Makanan
Pengkategorian mutu makanan RS dalam penelitian ini, meliputi baik dan
kurang baik. Sedangkan sisa makanan dikategorikan menjadi 2, yaitu tinggi dan
rendah. Berdasarkan hasil analisis uji crosstab diperoleh hasil yang memenuhi
syarat untuk dilakukan uji chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,000
sehingga nilai p<0,05 dan Ho ditolak, yang artinya ada hubungan antara persepsi
pasien mengenai mutu makanan RS dengan terjadinya sisa makanan di Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Serta diperoleh koefesien kontingensi
(cc=0,562) artinya ada hubungan yang cukup kuat antara mutu makanan RS
dengan terjadinya sisa makanan di RSUD Kota Semarang.
Tabel 14
Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Mutu Makanan RS dengan
Terjadinya Sisa Makanan
Mutu
Makanan RS
Kurang baik
Baik
Jumlah
Sisa makanan
Tinggi
n
%
23
88,5
n
3
4
27
15
18
21,1
60,0
Jumlah
Rendah
%
11,5
78,9
40,0
N
26
%
100
19
45
100
100
Nilai
p
CC
0,000
0,562
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Kota Semarang, diperoleh hasil
analisis bivariat dengan analisis statistik dengan menggunakan uji chi square (X2)
dan koefesien kontingensi sebagai berikut:
Tabel 15
Rangkuman Hasil Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya
Sisa Makanan pada Pasien Rawat Inap Kelas III di RSUD Kota Semarang
No.
Faktor
1. Tata cara penyajian makanan
2. Jadual penyajian makanan
Nilai p value
1,000
CC
-
0,010
0,396
45
3.
4.
5.
Suasana lingkungan tempat perawatan
Makanan luar RS
Mutu makanan RS
0,161
0,002
0,000
0,454
0,562
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Tata Cara Penyajian
Makanan Rumah Sakit dengan Terjadinya Sisa Makanan
Berdasarkan hasil analisis univariat dapat diketahui bahwa persentase
persepsi responden terhadap tata cara penyajian makanan di RS yang menyatakan
persepsi baik sebanyak 37 orang atau 82,2%, sedangkan responden yang
menyatakan kurang baik terhadap tata cara penyajian makanan di RS sebanyak 8
orang atau 17,8%.
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara persepsi pasien mengenai tata cara penyajian makanan dengan
terjadinya sisa makanan di RSUD Kota Semarang. Hal tersebut dibuktikan dalam
hasil analisis bivariat diperoleh nilai p value sebesar 1,000 (p>0,05).
46
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budhi Sulistyani
(2003:62) bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tata cara penyajian
makanan dengan terjadinya sisa makanan di rumah sakit. Hal ini disebabkan
karena pelayanan yang dilakukan oleh RSUD Kota Semarang termasuk baik.
Petugas penyelengara makanan yang mendistribusikan makanan kepada pasien
sudah baik hal ini dapat dilihat dari keramahan petugas yang selalu tersenyum dan
menyapa pasien pada saat memberikan makanan, petugas juga berlaku sopan
kepada pasien hal ini dapat dilihat pada waktu memberikan makanan, petugas
memberikan makanan ke tangan pasien secara hati-hati, selain itu juga petugas
selalu menjaga kebersihan baik itu kebersihan pakaian maupun peralatan
makanan.
44
5.2 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Jadual Penyajian Makanan
dengan Terjadinya Sisa Makanan
Berdasarkan hasil analisis univariat dapat diketahui bahwa dapat diketahui
bahwa persentase persepsi responden terhadap jadual penyajian makanan di RS
yang menyatakan persepsi tepat waktu sebanyak 14 orang atau 31,1%, sedangkan
responden yang menyatakan tidak tepat waktu atau terlambat terhadap jadual
penyajian makanan di RS sebanyak 31 orang atau 68,9%.
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
antara persepsi pasien mengenai jadual penyajian makanan dengan terjadinya sisa
makanan di RSUD Kota Semarang. Hal tersebut dibuktikan dalam hasil analisis
bivariat diperoleh nilai p value sebesar 0,010 (p<0,05).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budhi Sulistyani
(2003:63) bahwa ada hubungan antara jadual makan dengan terjadinya sisa
47
makanan. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Sjahmien Moehji
(1992:13) bahwa waktu pembagian makanan yang tepat dengan jam makan pasien
serta jarak waktu yang sesuai antara makan pagi, siang dan malam hari dapat
mempengaruhi habis tidaknya makanan yang disajikan. Bila jadual pemberian
makan tidak sesuai maka makanan yang sudah siap akan mengalami waktu
penungguan sehingga pada saat makanan akan disajikan ke pasien, makanan
menjadi tidak menarik karena mengalami perubahan dalam suhu makanan.
Sedangkan menurut Tiurma Heryawanti, dkk., (2004:93) bahwa waktu penyajian
makanan merupakan faktor eksternal yang dapat menyebabkan terjadinya sisa
makanan. Waktu penyajian yang tidak tepat dapat menyebabkan berkurangnya
selera untuk menghabiskan makanan yang disajikan.
5.3 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Suasana Lingkungan
Tempat Perawatan RS dengan Terjadinya Sisa Makanan
Berdasarkan hasil analisis univariat dapat diketahui bahwa persentase
persepsi responden terhadap keadaan lingkungan tempat perawatan di RS yang
menyatakan persepsi baik sebanyak 23 orang atau 51,1%, sedangkan responden
yang menyatakan persepsi kurang baik terhadap keadaan lingkungan tempat
perawatan di RS sebanyak 22 orang atau 48,9%.
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara persepsi pasien mengenai keadaan lingkungan tempat perawatan
di RS dengan terjadinya sisa makanan di RSUD Kota Semarang. Hal tersebut
dibuktikan dalam hasil analisis bivariat diperoleh nilai p value sebesar 0,161
(p>0,05).
48
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Toto Raharjo
(1997:61) bahwa tidak ada hubungan antara suasana lingkungan rumah sakit
dengan terjadinya sisa makanan. Hal ini dapat disebabkan karena pada saat
penelitian suasana lingkungan di RSUD Kota Semarang dalam keadaan yang
tenang, dan kebersihan sekitar tempat perawatan dapat dikatakan sangat bersih
karena setiap ruangan dibersihkan setiap waktu
sehingga dapat mendukung
pasien menghabiskan makanannya.
5.4 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Makanan Luar RS dengan
Terjadinya Sisa Makanan
Berdasarkan hasil analisis univariat dapat diketahui bahwa dapat diketahui
bahwa persentase persepsi responden terhadap makanan luar RS yang menyatakan
persepsi ada atau mengkonsumsi makanan luar RS sebanyak 24 orang atau 53,3%,
sedangkan responden yang menyatakan persepsi tidak ada atau tidak
mengkonsumsi makanan luar RS sebanyak 21 orang atau 46,7%.
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
antara persepsi pasien mengenai makanan luar RS dengan terjadinya sisa makanan
di RSUD Kota Semarang. Hal tersebut dibuktikan dalam hasil analisis bivariat
diperoleh nilai p value sebesar 0,002 (p<0,05).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Toto Raharjo
(1997:61) bahwa ada hubungan antara makanan dari luar rumah sakit dengan
terjadinya sisa makanan. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh
Sjahmien Moehji (1992:90) bahwa makanan yang dimakan oleh pasien yang
49
berasal dari luar RS akan berpengaruh terhadap terjadinya sisa makanan. Rasa
lapar yang tidak segera diatasi pada pasien yang sedang dalam perawatan,
timbulnya rasa bosan karena mengkonsumsi makanan yang kurang bervariasi
menyebabkan pasien mencari makanan tambahan dari luar RS atau jajan, sehingga
kemungkinan besar makanan yang disajikan kepada pasien tidak dihabiskan. Bila
hal tersebut selalu terjadi maka makanan yang diselenggarakan oleh pihak RS
tidak dimakan sehingga terjadi sisa makanan.
5.5 Hubungan antara Persepsi Pasien Mengenai Mutu Makanan RS dengan
Terjadinya Sisa Makanan
Berdasarkan hasil analisis univariat dapat diketahui bahwa dapat diketahui
bahwa persentase persepsi responden terhadap mutu makanan RS yang
menyatakan persepsi baik sebanyak 19 orang atau 42,2%, sedangkan responden
yang menyatakan persepsi kurang baik terhadap mutu makanan RS sebanyak 26
orang atau 57,8%.
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
antara persepsi pasien mengenai mutu makanan RS dengan terjadinya sisa
makanan di RSUD Kota Semarang. Hal tersebut dibuktikan dalam hasil analisis
bivariat diperoleh nilai p value sebesar 0,000 (p<0,05).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budhi Sulistyani
(2003:62) bahwa ada hubungan antara mutu makanan dengan terjadinya sisa
makanan, selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Toto Raharjo (1997:61).
Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Sjahmien Moehji (1992:93)
bahwa penampilan makanan sewaktu disajikan ditentukan oleh beberapa faktor
50
yaitu warna, bentuk, dan besar porsi makanan yang dihidangkan atau disajikan.
Sedangkan rasa makanan merupakan faktor kedua yang menentukan cita rasa
makanan setelah penampilan makanan itu sendiri. Rasa makanan ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu aroma, rasa, temperature atau suhu dari makanan yang
disajikan. Apabila mutu makanan kurang baik maka dapat menyebabkan pasien
tidak menghabiskan makanannya dan meninggalkan sisa makanan.
5.6 Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian ini adalah:
1. Dalam penghitungan kalori, penelitian ini menggunakan bantuan daftar
komposisi bahan makanan (DKBM). Ada jenis bahan makanan yang tidak
terdaftar dalam DKBM, maka bahan tersebut tidak ikut dalam penghitungan
sehingga mempengaruhi dalam menentukan jumlah kalori yang tidak
terkonsumsi pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang.
2. Ada kemungkinan terjadi bias informasi pada saat responden diajukan
pertanyaan oleh peneliti, apabila keluarga pasien tidak ada yang menunggui
karena keadaan responden yang masih dalam masa perawatan sehingga
pertanyaan kurang diperhatikan.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diperoleh suatu simpulan
bahwa:
1. Tidak ada hubungan antara persepsi pasien mengenai tata cara penyajian
makanan dengan tejadinya sisa makanan di RSUD Kota Semarang dengan
nilai p value sebesar 1,000 (p>0,05).
2. Ada hubungan antara jadual penyajian makanan dengan terjadinya sisa
makanan pada pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang dengan
nilai p value sebesar 0,010 (p<0,05).
3. Tidak ada hubungan antara persepsi pasien mengenai suasana lingkungan
tempat perawatan dengan tejadinya sisa makanan di RSUD Kota Semarang
dengan nilai p value sebesar 0,161 (p>0,05).
4. Ada hubungan antara makanan luar RS dengan terjadinya sisa makanan pada
pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang dengan nilai p value
sebesar 0,002 (p<0,05).
5. Ada hubungan antara mutu makanan RS dengan terjadinya sisa makanan pada
pasien rawat inap kelas III di RSUD Kota Semarang dengan nilai p value
sebesar 0,000 (p<0,05).
51
50
52
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
1. Perlu melakukan kontrol atau evaluasi terhadap kegiatan penyelenggaraan
makanan mulai dari perencanaan menu sampai penyajian makanan pada
pasien sedangkan untuk meningkatkan mutu makanan baik dalam penampilan
maupun rasa makanan di RSUD Kota Semarang perlu memanfaatkan tenaga
pemasak dengan semaksimal mungkin, dan mengadakan pelatihan bagi tenaga
pemasak dalam bidang kuliner dan pengetahuan ilmu resep.
2. Melakukan upaya penyuluhan gizi terutama mengenai diit yang berhubungan
dengan kondisi pasien saat dirawat sebagai salah satu faktor penyembuhan
kepada pasien di RSUD Kota Semarang melalui penyuluhan perorangan.
6.2.2 Bagi Pasien
Sebaiknya menyadari bahwa makanan juga merupakan salah satu faktor
pendukung dalam proses penyembuhan, dengan menghabiskan makanan dapat
terhindar dari defisiensi gizi sehingga dapat mempercepat hari rawat.
6.2.3 Bagi Peneliti Lain
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor yang berhubungan
dengan terjadinya sisa makanan yang belum diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
David J. Schwartz, 1996, Berpikir dan Berjiwa Besar, Jakarta: Binarupa Aksara.
Budhi Sulistyani, 2005, Beberapa Faktor Penyebab Terjadinya Sisa Makanan
Biasa pada Pasien Rawat Inap di RSUD Kraton Kab. Pekalongan,
Skripsi FKM UNDIP.
Candrasari Ratnaningrum, 2005, Hubungan Antara Persepsi Pasien dan Sisa
Makanan dengan Diet Biasa yang disajikan pada Pasien Rawat Inap di
RS Banyumanik Semarang, Skripsi FKM UNDIP.
Depkes RI., 1991, Buku Pedoman Pengelolaan Pelayanan Gizi Rumah Sakit,
Jakarta: Direktorat Gizi.
, 2003, Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Jakarta: Direktorat Gizi.
Dewi Komalawati, dkk., 2005, Pengaruh Lama Rawat Inap Terhadap Sisa
Makanan Pasien Anak di Rumah Sakit Umum Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten, Nutrisia, Vol. 6 no. 1, Jogyakarta: Poltekes.
Furqon, 2002, Statistika Terapan untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.
I Dewa Nyoman Supariasa, dkk., 2002, Penilaian Status Gizi, Jakarta: Penerbit
buku Kedokteran EGC.
Kusindrati Sudibyo, 1993, Kumpulan Makalah Pelatihan Gizi Klinik, Semarang:
Pendidikan Ahli Madya Gizi Semarang dan Departemen Kesehatan RI.
Lamenshow Stanley, 1997, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan,
Yogyakarta: UGM Press.
Masri Singarimbun, 1989, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES.
Meriwati dan Setya Haksama, 2002, Perencanaan dan Persepsi Pasien pada
Kegiatan Pengadaan Makanan Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. M.
Yunus Bengkulu, www.jurnal.unair.ac.id, diakses 2 Februari 2008.
Murni I Prakoso, 1990, Pelayanan Gizi di RSU Cipto Mangunkusumo, Jakarta:
Instalasi Gizi RSCM.
Nurjawati Akmal, 1995, Standar Makanan dan cara Penyusunan Biaya makanan
di Rumah Sakit.
53
54
Nursiah A Mukrie, dkk., 1990, Pelayanan Gizi di Rumah Sakit, Jakarta:
Akademik Gizi.
Pelayanan Gizi Institusi Dasar,
Nursiah A Mukrie, dkk., 1990, Manajemen
52
Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Gizi Pusat.
Saifuddin Azwar, 2005, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sjahmien Moehji, 1992, Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga,
Jakarta: Bratara.
, 1995, Pengaturan Makanan dan Diet untuk Penyembuhan Penyakit,
Jakarta: Gramedia.
Soekidjo Notoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT
Rineka Cipta.
, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugiyono, 2005, Statistika untuk Penelitian, Bandung: CV. Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta.
Sunita Almatsier, 1992, Persepsi Pasien terhadap Makanan di Rumah Sakit
(Survey pada 10 RS di DKI Jakarta), Gizi Indonesia. XIII, 87.
Tiurma Heryawanti, dkk., 2004, Pengaruh Alat Penyajian Disposable terhadap
Sisa Makanan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Kariadi Semarang,
Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 1 no. 2, Jogyakarta: IJCN.
Tjaronosari, dkk., 2005, Jasa Boga sebagai Alternatif Penyelenggaraan Makanan
RS dalam Mengantisipasi Otonomi Daerah, Nutrisia, Vol. 6 no. 1,
Jogyakarta: Poltekes.
Toto Raharjo, 1997, Mutu Penyelenggaraan Makanan RS di RSU Dr. Soeselo
Slawi dan RSU Harapan Anda Tegal ditinjau dari sisa makanan biasa
pasien rawat inap, Skripsi FKM UNDIP.
Wiwik Suminarti, 1997, Pelatihan Gizi Institusi Bagi Tenaga Gizi di Rumah
Sakit, Yogyakarta: Instalasi Gizi dan Instalasi Pendidikan dan Pelatihan
RSUP DR. Sardjito.
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA
SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI
RSUD KOTA SEMARANG
Kode Responden
: ..............
Tanggal pelaksanaan : ..............
Petunjuk pengisian kuesioner :
1. Isilah terlebih dahulu identitas anda
2. Jawablah pertanyaan di bawah dengan sebenar-benarnya.
3. Jawablah pertanyaan secara runtut, singkat dan jelas.
4. Isilah pertanyaan tersebut dengan tanda silang (X).
5. Selamat mengisi dan terima kasih.
Identitas Pasien
1. Nama
: ...................................
2. Umur
: ............ Tahun
3. Alamat
: ...................................
4. Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan*
5. Pendidikan
: ...................................
6. Pekerjaan
: ...................................
7. Ruang perawatan
: ...................................
8. Kamar perawatan
: ...................................
9. Lama Perawatan
: ............ Hari
(* coret yang tidak perlu )
55
56
Lanjutan (Lampiran 1)
Persepsi Pasien Mengenai Tata Cara Penyajian Makanan di RS
1. Menurut anda bagaimana kelengkapan peralatan makan yang digunakan
untuk menyajikan makanan?
a) lengkap
b) cukup
c) kurang lengkap
2. Menurut anda bagaimana kebersihan sendok makan yang digunakan untuk
menyajikan makanan?
a) bersih
b) cukup
c) kurang bersih
3. Menurut anda bagaimana kebersihan garpu makan yang digunakan untuk
menyajikan makanan?
a) bersih
b) cukup
c) kurang bersih
4. Menurut anda bagaimana kebersihan tempat makan atau plato yang
digunakan untuk menyajikan makanan?
a) bersih
b) cukup
c) kurang bersih
5. Menurut anda bagaimana kebersihan tempat minum atau gelas yang
digunakan untuk menyajikan minuman?
a) bersih
b) cukup
c) kurang bersih
6. Menurut anda bagaimana keramahan petugas dalam memberikan makanan
di rumah sakit?
a) ramah
b) cukup
c) kurang ramah
7. Menurut anda bagaimana kesopanan petugas yang memberikan pelayanan
makanan?
a) sopan
b) cukup
c) kurang sopan
8. Menurut anda bagaimana kebersihan pakaian petugas yang memberikan
pelayanan makanan?
57
Lanjutana)(Lampiran
1)
bersih
b) cukup
c) kurang bersih
Persepsi Pasien Mengenai Jadwal Penyajian Makanan di RS
1. Menurut anda bagaimana ketepatan waktu pembagian makan pagi di
rumah sakit?
a) tepat waktu
b) cukup
c) lambat
2. Menurut anda bagaimana ketepatan waktu pembagian makan siang di
rumah sakit?
a) tepat waktu
b) cukup
c) lambat
3. Menurut anda bagaimana ketepatan waktu pembagian makan malam di
rumah sakit?
a) tepat waktu
b) cukup
c) lambat
4. Menurut anda bagaimana ketepatan waktu pembagian snack pagi di rumah
sakit?
a) tepat waktu
b) cukup
c) lambat
Persepsi Pasien Mengenai Keadaan Lingkungan Tempat Perawatan di RS
1. Menurut anda bagaimana ketenangan sekitar tempat perawatan?
a) tenang
b) cukup
c) gaduh
2. Menurut anda bagaimana kebersihan lantai di sekitar tempat perawatan?
a) bersih
b) cukup
c) kurang bersih
3. Menurut anda bagaimana kebersihan tempat tidur di sekitar tempat
perawatan?
a) bersih
b) cukup
c) kurang bersih
4. Menurut anda bagaimana aroma ruangan di sekitar tempat perawatan?
a) harum/wangi
b) cukup
c) kurang wangi
5. Menurut anda bagaimana suhu ruangan di sekitar tempat perawatan?
58
Lanjutan
1)
a)(Lampiran
sejuk
b) cukup
c) panas
Persepsi Pasien Mengenai Makanan dari Luar Rumah Sakit
1. Selama anda dirawat apakah anda juga makan makanan dari luar rumah
sakit?
a) ya
b) tidak
2. Jika ya, pada waktu kapan anda makan makanan dari luar rumah sakit?
3. Jenis makanan dari luar apa yang biasa anda konsumsi?
4. Mengapa anda mengkonsumsi makanan dari luar Rumah Sakit?
Persepsi Pasien Mengenai Mutu Makanan Rumah Sakit
1. Menurut anda bagaimana rasa makanan yang disajikan rumah sakit?
a) enak
b) cukup
c) kurang enak
2. Menurut anda bagaimana aroma makanan yang disajikan rumah sakit?
a) sedap
b) cukup
c) kurang sedap
3. Menurut anda bagaimana suhu makanan yang disajikan rumah sakit?
a) panas/hangat
b) cukup
c) dingin
4. Menurut anda bagaimana variasi bentuk makanan yang disajikan rumah
sakit?
a) bervariasi
b) cukup
c) kurang bervariasi
5. Menurut anda bagaimana penampilan atau kombinasi warna makanan
yang disajikan rumah sakit?
a) menarik
b) cukup
c) kurang menarik
6. Menurut anda bagaimana besar porsi makanan yang disajikan rumah sakit?
a) sedikit
b) cukup
c) banyak
7. Menurut anda bagaimana variasi menu makanan yang disajikan rumah
sakit?
a) bervariasi
b) cukup
c) kurang bervariasi
59
Lampiran 2
FORMULIR
PENGAMATAN SISA MAKANAN
Kode Responden
Ruang Perawatan
Kamar Perawatan
Waktu
Makan
Makan Pagi
Makan Siang
Makan Sore
Total
:..............
:...............
:...............
Menu
Makanan
Jenis
Bahan
URT
Berat
(gr)
Kalori yang
Terkonsumsi
(Kkal)
Kalori yang
tidak
Terkonsumsi
(Kkal)
60
Lampiran 3
IDENTITAS RESPONDEN
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Nama
2
Pasiyem
Sutiah
Suwarno
Barjo
Fatimah
Romanah
Wotejo
Rusmini
Mukhoiyaroh
Sri Wahyuni
Karsono
Slamet Riyadi
Muh. Soleh
Mulladi
Anang Afandi
Suparti
Sri Pujiati
Puji Kristiani
Suparti
Siti Rofiah
Bernadet Kriskarita
Pujiyati
Munawiroh
Sari Septiani
Susanti
Munasaroh
Lailatun Hikmah
Wagini
Badriyah
Munafiah
Endang
Musyarofah
Lasinah
Yuyun
Nasriyah
Sugi
Eko
Juwari
Harry
Pujiyono
Jumiran
Parjo
Suparlan
Kusni
Paijan
Alamat
3
Tegowanu, Grobogan
Ringinharjo Rw 1 Rt 4 No.33
Jatingaleh
Bukit Merpati 2/H.6
Pucang Gading RT VI/IX
Banjardowo Genuk
Graha Sendang Mulyo 1/7
Bangetayu
Desa Tlogorejo Tegowanu
Karangawen
Bawangan Dalam Smg
Bangetayu Kulon Smg
Mranggen
Kp.Telumpak Rt 5/8 Tembalang
Pondok Majapahit
Pudak Payung
Ketileng Indah
Ketileng
Ringinharjo
Plamongan Sari Rt 2/12 Smg
Ketileng indah raya 1 No. 19
Ds. Ringinharjo Gubug Grobogan
Plamongan Sari No. 13 Smg
Sedayu indah Bangetayu
Perum Bandar Mulyo
Delik Rejo Rt 7/10
Rowo Krasak
Genuk Karanglor
Sendang guwo Rt 4/1
Giri Kusuma 6/10
Jl. Siwalan I RT VI/III
Ketileng Raya 15 RT II/25
Kuncen RT VI/VII No. 5
Jl. Elang II/B.33
Tegal Sari Barat 1/28
Sinar Harapan 8/676
Jl. Padi Tengah XVI/575
Bumi Wana Mukti C4/11
Jati Raya No. 161
Talang Sari IV/13
Perum Sambiroto Baru No. 36
Klipang Pesona Asri II Blok L 153
Jatikusuman Rya No. 63
Perum KORPRI Blok XI/17 RT 1/3
Penggaron Kidul RT 3/2 Pedurungan
Umur
4
54
45
55
31
50
40
47
50
36
40
45
18
49
28
29
46
38
24
45
33
29
27
35
26
46
28
32
49
30
32
34
36
27
29
32
30
19
41
28
38
30
43
35
41
36
Jenis
Kelamin
5
P
P
L
L
P
P
L
P
P
P
L
L
L
L
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
L
L
L
L
L
L
L
P
L
Pendidikan
6
Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tamat SD
Tamat SMA
Tidak Tamat SD
Tidak Tamat SD
Tamat SMP
Tidak Tamat SD
Tamat SD
Tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SD
Tamat SMA
Tamat SMA
Tamat SMP
Tamat SD
Tamat SMA
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat SMA
Tamat SD
Tamat SMA
Tamat SMA
Tamat SMA
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat SMA
Tamat SMA
Tamat SD
Tamat SMA
Tamat SD
Tamat SMA
Tamat SMA
Tamat SMA
Tamat SD
Tamat SMA
Tamat SMA
Tamat SMP
61
Lanjutan (Lampiran 3)
Nomor Responden
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Pekerjaan
2
Petani
Petani
Pedagang
Swasta
IRT
IRT
Pedagang
IRT
Petani
Petani
Swasta
Pelajar
Swasta
Buruh
Wiraswasta
Swasta
Swasta
IRT
Petani
Swasta
IRT
Swasta
Pedagang
Swasta
Pedagang
Swasta
IRT
IRT
Swasta
Wiraswasta
Swasta
Pedagang
Swasta
Swasta
Swasta
Buruh
Swasta
Buruh
Swasta
Wiraswasta
Swasta
Buruh
Swasta
Pedagang
Swasta
Ruang Perawatan
3
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Yudistira
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Dewi Kunti
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Prabu Kresna
Lama Perawatan
4
4
3
3
4
2
2
3
4
2
5
3
3
3
2
5
3
3
4
2
2
5
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
2
3
4
3
3
2
3
3
3
4
3
2
3
3
62
Lampiran 4
PERSEPSI PASIEN MENGENAI TATA CARA PENYAJIAN MAKANAN DI RS
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
3
3
2
3
3
2
2
1
3
2
1
2
3
3
3
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
3
3
3
3
1
2
2
2
1
1
2
2
3
3
1
2
1
2
2
2
3
2
3
1
3
2
3
1
3
3
3
3
3
3
1
2
3
3
3
3
2
1
2
1
2
1
3
1
1
1
3
1
2
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
3
3
2
3
1
2
1
3
1
1
2
3
3
2
1
2
2
1
1
3
3
2
2
3
1
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
1
2
2
2
2
2
3
1
2
1
2
2
2
2
1
1
3
2
3
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
1
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
1
2
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
Total
skor
20
20
22
20
22
12
20
12
21
12
12
19
20
20
21
12
18
12
16
12
16
16
16
16
17
15
16
17
15
15
20
17
17
15
17
12
17
19
17
18
19
16
14
16
15
Kategori
baik
baik
baik
baik
baik
kurang baik
baik
kurang baik
baik
kurang baik
kurang baik
baik
baik
baik
baik
kurang baik
baik
kurang baik
baik
kurang baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
kurang baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
63
Lampiran 5
PERSEPSI PASIEN MENGENAI JADUAL PENYAJIAN MAKANAN DI RS
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
C1
C2
C3
Total Skor
Kategori
2
3
3
3
2
1
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
1
1
2
2
1
1
2
3
2
2
3
1
2
1
2
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
2
3
2
1
3
1
1
3
2
1
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
2
2
3
1
3
2
3
2
2
2
1
2
3
2
3
2
2
1
2
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
7
9
6
9
6
5
8
6
5
7
7
7
6
8
7
7
5
5
5
5
4
3
3
4
5
5
4
5
5
5
3
4
3
3
4
3
5
3
3
3
4
5
3
4
5
Tepat
Tepat
Tepat
Tepat
Tepat
Kurang tepat
Tepat
Tepat
Kurang tepat
Tepat
Tepat
Tepat
Tepat
Tepat
Tepat
Tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
Kurang tepat
64
Lampiran 6
PERSEPSI PASIEN MENGENAI SUASANA LINGKUNGAN TEMPAT
PERAWATAN DI RS
Nomor Responden
D1
D2
D3
D4
D5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
2
1
1
1
2
3
2
2
2
1
2
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
1
3
2
3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
1
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
1
2
1
2
3
2
2
2
1
2
2
1
2
3
2
2
2
2
1
3
2
3
1
3
1
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
3
2
1
1
2
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
3
1
2
3
1
2
3
3
3
3
2
3
2
1
1
1
3
2
2
1
3
1
1
1
1
Total
Skor
9
8
7
7
11
10
8
8
10
8
9
8
10
10
8
9
8
7
7
6
9
8
8
10
7
8
10
12
9
9
10
10
9
8
8
8
13
9
11
8
12
7
9
10
8
Kategori
baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
baik
baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
baik
baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
baik
baik
Kurang baik
65
Lampiran 7
PERSEPSI PASIEN MENGENAI MAKANAN DARI LUAR RS
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
E1
E2
E3
E4
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Siang
Pagi
Soto Ayam
Pisang rebus
Bosan dg menu RS
Bosan dg menu RS
Pagi
Roti
Tdk terbiasa dg mkn RS
Malam
Roti
Tdk terbiasa dg mkn RS
Pagi
Pagi
Roti
Nasi Rames
Tdk terbiasa dg mkn RS
Tdk terbiasa dg mkn RS
Siang
Nasi Rames
Bosan dg menu RS
Pagi
Pisang rebus
Tdk terbiasa dg mkn RS
Siang
Pagi
Siang
Pagi
Malam
Malam
Pagi
Snack
Soto
Nasi rames
Roti
Roti
Roti
Roti
Bosan dg menu RS
Bosan dg menu RS
Bosan dg menu RS
Bosan dg menu RS
Tdk terbiasa dg mkn RS
Bosan dg menu RS
Tdk terbiasa dg mkn RS
Pagi
Siang
Soto
Nasi rames
Bosan dg menu RS
Bosan dg menu RS
Siang
Siang
Pagi
Pisang rebus
Roti
Roti
Tdk terbiasa dg mkn RS
Tdk terbiasa dg mkn RS
Bosan dg menu RS
Siang
Siang
Pagi
Kue bolu
Soto
Soto
Tdk terbiasa dg mkn RS
Tdk terbiasa dg mkn RS
Bosan dg menu RS
Pagi
Pagi
Nasi rames
Roti
Bosan dg menu RS
Tdk terbiasa dg mkn RS
Siang
Pagi
Nasi rames
Roti
Bosan dg menu RS
Tdk terbiasa dg mkn RS
Malam
Siang
Roti
Soto
Tdk terbiasa dg mkn RS
Bosan dg menu RS
Total
Skor
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
Kategori
ada
ada
tdk ada
ada
tdk ada
ada
tdk ada
ada
ada
tdk ada
tdk ada
ada
tdk ada
tdk ada
ada
tdk ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
tdk ada
ada
ada
tdk ada
tdk ada
ada
ada
ada
tdk ada
tdk ada
ada
ada
ada
tdk ada
ada
ada
tdk ada
ada
ada
tdk ada
ada
ada
66
Lampiran 8
PERSEPSI PASIEN MENGENAI MUTU MAKANAN RS
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
2
2
2
2
2
2
3
1
1
3
2
1
1
1
3
2
1
1
2
1
1
3
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
1
2
1
1
1
2
1
2
2
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
1
1
3
2
2
2
1
2
1
2
3
2
1
2
1
1
2
1
2
2
1
1
1
2
3
2
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
2
1
3
2
1
1
1
2
1
2
1
3
1
2
2
1
2
3
3
1
1
2
1
1
1
2
2
2
3
2
1
2
1
2
2
2
2
3
2
3
2
1
3
2
2
1
2
2
1
2
1
2
3
2
2
1
3
2
1
2
2
1
1
1
2
2
1
2
2
2
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
1
1
2
1
3
1
1
2
3
1
1
1
3
3
1
2
2
2
3
1
2
2
1
2
2
1
1
1
2
2
2
1
3
1
1
1
1
2
3
3
1
2
1
1
2
2
1
1
3
3
2
2
1
2
2
2
3
2
3
3
3
3
1
3
2
2
2
2
3
2
2
Total
Skor
11
11
14
11
16
11
18
11
10
13
10
12
15
14
13
12
10
9
12
9
10
13
11
14
10
11
12
12
10
9
11
13
14
10
15
11
9
14
10
11
10
11
15
11
10
Kategori
Kurang baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
baik
baik
baik
baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
baik
Kurang baik
Kurang baik
67
Lampiran 9
PERSENTASE SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD
KOTA SEMARANG
Nomor
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Ketetapan
Kalori di RSUD
(Kkal per hari)
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
Kalori yang
tidak
terkonsumsi
(Kkal per hari)
777,40
501,80
341,80
643,00
311,20
1053,60
188,60
1137,40
802,80
292,40
285,20
241,80
245,00
177,40
277,40
267,80
776,20
544,80
781,40
1122,00
589,40
692,40
644,20
227,20
433,40
708,00
88,80
284,00
679,20
535,60
437,20
228,00
292,60
481,60
497,00
674,20
399,00
767,20
625,80
365,40
773,80
767,80
298,00
770,60
577,00
Kalori yang
terkonsumsi
(Kkal per hari)
1222,60
1498,20
1658,20
1357,00
1688,80
946,40
1811,40
862,60
1197,20
1707,60
1714,80
1758,20
1755,00
1822,60
1722,60
1732,20
1223,80
1455,20
1218,60
878,00
1410,60
1307,60
1355,80
1772,80
1566,60
1292,00
1911,20
1716,00
1320,80
1464,40
1562,80
1772,00
1707,40
1518,40
1503,00
1325,80
1601,00
1232,80
1374,20
1634,60
1226,20
1232,20
1702,00
1229,40
1423,00
Persentase
Sisa
Makanan
%
38,87
25,09
17,09
32,15
15,56
52,68
9,43
56,87
40,14
14,62
14,26
12,09
12,25
8,87
13,87
13,39
38,81
27,24
39,07
56,10
29,47
34,62
32,21
11,36
21,67
35,40
4,44
14,20
33,96
26,78
21,86
11,40
14,63
24,08
24,85
33,71
19,95
38,36
31,29
18,27
38,69
38,39
14,90
38,53
28,85
Kategori
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
68
Lampiran 11
CARA PENGHITUNGAN SISA MAKANAN
Contoh R1
Diketahui:
Pada siklus menu 10 hari yang direncanakan pada hari ke-2:
• Menu makan pagi yaitu telur saos tomat, dan timlo sayur (wortel, kol,
soon)
• Menu makan siang yaitu ayam bakar bumbu kacang, tempe goreng dan
lodeh terong
• Menu makan sore yaitu opor telur, tahu goreng, dan oseng sawi
putih+kacang panjang
Menghitung Sisa Makanan:
Hasil pengukuran dengan menggunakan timbangan makanan:
Makan pagi: sisa nasi = 170 gr, kalori = 302,6 Kkal
Wortel = 30 gr, kalori = 12,6 Kkal
Kol = 30 gr, kalori = 7,2 Kkal
Soon = 30 gr, kalori = 108 Kkal
Telur = 30 gr, kalori = 48,6 Kkal +
∑ Kalori tidak terkonsumsi = 479 Kkal
Makan Siang: sisa nasi = 65 gr, kalori = 115,7 Kkal
Kacang panjang = 10 gr, kalori = 35,7 Kkal
Terong = 10 gr, kalori = 2,3 Kkal
+
∑ Kalori tidak terkonsumsi = 153,7 Kkal
Makan Sore: sisa nasi = 60 gr, kalori = 106,8 Kkal
Sawi putih = 10 gr, kalori = 2,2 Kkal
Kacang panjang = 10 gr, kalori = 35,7 Kkal +
∑ Kalori tidak terkonsumsi = 144,7 Kkal
Total sisa makanan adalah 479+153,7+144,7 = 777,4 Kkal
Persentase sisa makanan = Total sisa makanan x 100% =777,4 x 100% =
38,87%
Kalori yang direncanakan RS
2000
Jadi persentase sisa makanan R1 adalah 38,87% yang tergolong tinggi.
69
Lampiran 12
ANALISIS UNIVARIAT
Frequencies
umur
Valid
18
19
24
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
38
40
41
43
45
46
47
49
50
54
55
Total
Frequency
1
1
1
1
2
3
3
3
1
3
1
1
2
3
2
2
2
1
3
2
1
2
2
1
1
45
Percent
2.2
2.2
2.2
2.2
4.4
6.7
6.7
6.7
2.2
6.7
2.2
2.2
4.4
6.7
4.4
4.4
4.4
2.2
6.7
4.4
2.2
4.4
4.4
2.2
2.2
100.0
Valid Percent
2.2
2.2
2.2
2.2
4.4
6.7
6.7
6.7
2.2
6.7
2.2
2.2
4.4
6.7
4.4
4.4
4.4
2.2
6.7
4.4
2.2
4.4
4.4
2.2
2.2
100.0
Cumulative
Percent
2.2
4.4
6.7
8.9
13.3
20.0
26.7
33.3
35.6
42.2
44.4
46.7
51.1
57.8
62.2
66.7
71.1
73.3
80.0
84.4
86.7
91.1
95.6
97.8
100.0
70
Lanjutan (Lampiran 12)
kategori umur
Valid
18-25
26-33
34-41
42-49
>=50
Total
Frequency
3
17
12
9
4
45
Percent
6.7
37.8
26.7
20.0
8.9
100.0
Valid Percent
6.7
37.8
26.7
20.0
8.9
100.0
Cumulative
Percent
6.7
44.4
71.1
91.1
100.0
Pendidikan
Valid
Tamat SD
Tamat SMA
Tamat SMP
Tidak Tamat SD
Total
Frequency
14
19
8
4
45
Percent
31.1
42.2
17.8
8.9
100.0
Valid Percent
31.1
42.2
17.8
8.9
100.0
Cumulative
Percent
31.1
73.3
91.1
100.0
Pekerjaan
Valid
Buruh
IRT
Pedagang
Pelajar
Petani
Swasta
Wiraswas
Total
Frequency
4
7
6
1
5
19
3
45
Percent
8.9
15.6
13.3
2.2
11.1
42.2
6.7
100.0
Valid Percent
8.9
15.6
13.3
2.2
11.1
42.2
6.7
100.0
Cumulative
Percent
8.9
24.4
37.8
40.0
51.1
93.3
100.0
Tata Cara Penyajian Makanan
Valid
kurang baik
baik
Total
Frequency
8
37
45
Percent
17.8
82.2
100.0
Valid Percent
17.8
82.2
100.0
Cumulative
Percent
17.8
100.0
71
Lanjutan (Lampiran 12)
Jadual Penyajian Makanan
Valid
Frequency
31
14
45
tidak tepat
tepat
Total
Percent
68.9
31.1
100.0
Cumulative
Percent
68.9
100.0
Valid Percent
68.9
31.1
100.0
Keadaan lingkungan Tempat Perawatan
Valid
Kurang baik
Baik
Total
Frequency
22
23
45
Percent
48.9
51.1
100.0
Valid Percent
48.9
51.1
100.0
Cumulative
Percent
48.9
100.0
Makanan dari luar RS
Valid
Frequency
24
21
45
ada
Tidak ada
Total
Percent
53.3
46.7
100.0
Cumulative
Percent
53.3
100.0
Valid Percent
53.3
46.7
100.0
Mutu Makanan
Valid
Kurang baik
Baik
Total
Frequency
26
19
45
Percent
57.8
42.2
100.0
Valid Percent
57.8
42.2
100.0
Cumulative
Percent
57.8
100.0
sisa makanan
Valid
tinggi
rendah
Total
Frequency
27
18
45
Percent
60.0
40.0
100.0
Valid Percent
60.0
40.0
100.0
Cumulative
Percent
60.0
100.0
72
Lampiran 13
ANALISIS BIVARIAT
Crosstabs
Case Processing Summary
N
Tata Cara Penyajian
Makanan * sisa makanan
Valid
Percent
45
Cases
Missing
N
Percent
100.0%
0
N
.0%
Total
Percent
45
100.0%
Tata Cara Penyajian Makanan * sisa makanan Crosstabulation
Tata Cara Penyajian
Makanan
Total
kurang baik Count
Expected Count
% within Tata Cara
Penyajian Makanan
baik
Count
Expected Count
% within Tata Cara
Penyajian Makanan
Count
Expected Count
% within Tata Cara
Penyajian Makanan
sisa makanan
tinggi
rendah
5
3
4.8
3.2
62.5%
37.5%
22
22.2
15
14.8
59.5%
40.5%
27
27.0
18
18.0
60.0%
40.0%
Total
8
8.0
100.0%
37
37.0
100.0%
45
45.0
100.0%
73
Lanjutan (Lampiran 13)
Chi-Square Tests
Value
.025 b
.000
.025
df
Asymp. Sig.
(2-sided)
.874
1.000
.873
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square
1
Continuity Correctiona
1
Likelihood Ratio
1
Fisher's Exact Test
1.000
.600
Linear-by-Linear
.025
1
.875
Association
N of Valid Cases
45
a. Computed only for a 2x2 table
b. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.
20.
Symmetric Measures
Value
Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient
.024
.874
N of Valid Cases
45
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
74
Crosstabs
Case Processing Summary
Jadual Penyajian
Makanan * sisa makanan
N
Cases
Missing
N
Percent
Valid
Percent
45
100.0%
0
N
.0%
Total
Percent
45
100.0%
Jadual Penyajian Makanan * sisa makanan Crosstabulation
Jadual Penyajian
Makanan
tidak tepat
tepat
Total
Count
Expected Count
% within Jadual
Penyajian Makanan
Count
Expected Count
% within Jadual
Penyajian Makanan
Count
Expected Count
% within Jadual
Penyajian Makanan
sisa makanan
tinggi
rendah
23
8
18.6
12.4
Total
31
31.0
74.2%
25.8%
100.0%
4
8.4
10
5.6
14
14.0
28.6%
71.4%
100.0%
27
27.0
18
18.0
45
45.0
60.0%
40.0%
100.0%
Chi-Square Tests
Value
8.364b
6.571
8.416
df
Asymp. Sig.
(2-sided)
.004
.010
.004
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square
1
Continuity Correctiona
1
Likelihood Ratio
1
Fisher's Exact Test
.007
.005
Linear-by-Linear
8.178
1
.004
Association
N of Valid Cases
45
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.
60.
75
Lanjutan (Lampiran 13)
Symmetric Measures
Value
Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient
.396
.004
N of Valid Cases
45
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
76
Crosstabs
Case Processing Summary
N
Keadaan lingkungan
Tempat Perawatan *
sisa makanan
Valid
Percent
45
Cases
Missing
N
Percent
100.0%
0
Total
N
.0%
Percent
45
100.0%
Keadaan lingkungan Tempat Perawatan * sisa makanan Crosstabulation
Keadaan lingkungan
Tempat Perawatan
Total
Kurang baik Count
Expected Count
% within Keadaan
lingkungan Tempat
Perawatan
Baik
Count
Expected Count
% within Keadaan
lingkungan Tempat
Perawatan
Count
Expected Count
% within Keadaan
lingkungan Tempat
Perawatan
sisa makanan
tinggi
rendah
16
6
13.2
8.8
Total
22
22.0
72.7%
27.3%
100.0%
11
13.8
12
9.2
23
23.0
47.8%
52.2%
100.0%
27
27.0
18
18.0
45
45.0
60.0%
40.0%
100.0%
Chi-Square Tests
Value
2.905b
1.960
2.948
df
Asymp. Sig.
(2-sided)
.088
.161
.086
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square
1
Continuity Correctiona
1
Likelihood Ratio
1
Fisher's Exact Test
.130
.080
Linear-by-Linear
2.841
1
.092
Association
N of Valid Cases
45
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.
80.
77
Lanjutan (Lampiran 13)
Symmetric Measures
Nominal by Nominal
Contingency Coefficient
N of Valid Cases
a. Not assuming the null hypothesis.
Value
.246
45
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Approx. Sig.
.088
78
Crosstabs
Case Processing Summary
N
Makanan dari luar
RS * sisa makanan
Valid
Percent
45
100.0%
Cases
Missing
N
Percent
0
N
.0%
Total
Percent
45
100.0%
Makanan dari luar RS * sisa makanan Crosstabulation
Makanan dari
luar RS
ada
Tidak ada
Total
Count
Expected Count
% within Makanan
dari luar RS
Count
Expected Count
% within Makanan
dari luar RS
Count
Expected Count
% within Makanan
dari luar RS
sisa makanan
tinggi
rendah
20
4
14.4
9.6
Total
24
24.0
83.3%
16.7%
100.0%
7
12.6
14
8.4
21
21.0
33.3%
66.7%
100.0%
27
27.0
18
18.0
45
45.0
60.0%
40.0%
100.0%
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Chi-Square Tests
Value
11.667b
9.676
12.211
df
Asymp. Sig.
(2-sided)
.001
.002
.000
Pearson Chi-Square
1
Continuity Correctiona
1
Likelihood Ratio
1
Fisher's Exact Test
.001
.001
Linear-by-Linear
11.407
1
.001
Association
N of Valid Cases
45
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.
40.
79
Symmetric Measures
Value
Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient
.454
.001
N of Valid Cases
45
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using
the asymptotic
Lanjutan
(Lampiran
13) standard error assuming the null hypothesis.
Crosstabs
Case Processing Summary
Valid
Percent
N
Mutu Makanan *
sisa makanan
45
100.0%
Cases
Missing
N
Percent
0
Total
N
.0%
Percent
45
100.0%
Mutu Makanan * sisa makanan Crosstabulation
Mutu Makanan Kurang baik
Baik
Total
Count
Expected Count
% within Mutu Makanan
Count
Expected Count
% within Mutu Makanan
Count
Expected Count
% within Mutu Makanan
sisa makanan
tinggi
rendah
23
3
15.6
10.4
88.5%
11.5%
4
15
11.4
7.6
21.1%
78.9%
27
18
27.0
18.0
60.0%
40.0%
Total
26
26.0
100.0%
19
19.0
100.0%
45
45.0
100.0%
80
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value
20.784b
18.071
22.418
20.323
df
1
1
1
1
Asymp. Sig.
(2-sided)
.000
.000
.000
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
.000
.000
.000
45
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.
60.
Symmetric Measures
Nominal by Nominal Contingency Coefficient
N of Valid Cases
a. Not assuming the null hypothesis.
Value
.562
45
Approx. Sig.
.000
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
81
DOKUMENTASI PENELITIAN
Perijinan dan Konsultasi Penelitian dengan Kepala Instalasi Gizi
Salah Satu Responden Wanita Menjawab Pertanyaan Guide Kuesioner
82
Salah Satu Responden Pria Menjawab Pertanyaan Guide Kuesioner
Pengambilan Plato Responden Sesudah Selesai Makan
83
Pengumpulan Plato yang sudah diberi kode sebelum sisa makanan ditimbang
Penimbangan dan Pencatatan Sisa Makanan
Filename:
6113
Directory:
D:\AJIEK Digilib
Template:
C:\Users\Pak
DEDE\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm
Title:
Subject:
Author:
oki
Keywords:
Comments:
Creation Date:
14/03/2011 4:09:00
Change Number:
3
Last Saved On:
21/03/2011 13:58:00
Last Saved By:
Pak DEDE
Total Editing Time: 9 Minutes
Last Printed On:
21/03/2011 13:58:00
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 96
Number of Words:
15.259 (approx.)
Number of Characters: 86.981 (approx.)
Download