Judul Skripsi KOINTEGRASI HARGA CPO ( Crude Palm Oil ) - USU-IR

advertisement
RINGKASAN
AHMAD AFANDI (040304041/SEP-Agribisnis) Judul Skripsi
KOINTEGRASI HARGA CPO (Crude Palm Oil) INTERNASIONAL
DAN HARGA CPO (Crude Palm Oil) TERHADAP HARGA MINYAK
GORENG DOMESTIK. Dosen Pembimbing Dr. Ir. Tavi Supriana, MS dan
Ir. Diana Chalil, Msi PhD.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2008 dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui kointegrasi harga minyak goreng domestik harga CPO
internasional.
2. Untuk mengetahui kointegrasi harga minyak goreng domestik dengan harga
CPO domestik.
3. Untuk mengetahui kointegrasi harga CPO domestik dengan harga CPO
internasional.
4. Untuk menganalisis implikasi dari hasil uji kointegrasi harga CPO
internasional, harga CPO domestik dan harga minyak goreng domestik
terhadap kebijakan pemerintah.
Adapun alat uji yang digunakan adalah dengan pendekatan model
kointegrasi dengan menggunakan perangkat lunak Eviews 5.0. Adapun hasil dari
uji tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dari hasil uji kointegrasi dengan unvariate didapat hasil bahwa tidak ada
kointegrasi atau hubungan antara harga minyak goreng domestik dengan harga
CPO internasional. Terjadinya harga yang fluktuatif baik harga minyak goreng
domestik maupun harga CPO internasional dikarenakan oleh tingginya
permintaan minyak goreng di dalam negeri dan permintaan CPO di pasar
internasional. Harga minyak goreng domestik lebih ditentukan oleh kebijakn
yang dibuat oleh pemerintah. Namun setelah dilakukan uji kointegrasi dengan
multivariate dengan menambah variabel volume ekspor CPO domestik
didapat hasil bahwa ternyata masih terdapat hubungan dalam jangka panjang
antara harga minyak goreng domestik dengan harga CPO internasional yang
dipicu oleh volume ekspor CPO domestik. Hal ini karena volume ekspor CPO
domestik mempengaruhi ketersediaan CPO di dalam negeri dan di pasar
internasional. Kemudian dilihat dari hasil Error Correction Model bahwa
dalam jangka pendek tidak dapat dilihat hubungan antara harga minyak
goreng domestik, harga CPO internasional dan volume ekspor CPO domestik.
Namun dilihat dari nilai resid01 yaitu -0,377673 menunjukan bahwa secara
perlahan-lahan akhirnya dalam jangka panjang antara harga minyak goreng
domestik, harga CPO internasional dan volume ekspor CPO domestik menuju
pada satu titik keseimbangan atau dengan kata lain memiliki hubungan dalam
jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
2. Dari hasil uji kointegrasi dengan unvariate didapat hasil bahwa tidak ada
kointegrasi atau hubungan antara harga minyak goreng domestik dengan harga
CPO domestik. Jadi kenaikan harga minyak goreng domestik bukan
disebabkan oleh kenaikan harga CPO domestik. Akan tetapi kenaikan harga
minyak goreng domestik lebih banyak disebabkan oleh tingginya permintaan
minyak goreng di dalam negeri dan kurang tersedianya pasokan CPO di dalam
negeri sebagai bahan baku utama minyak goreng. Namun setelah dilakukan uji
kointegrasi dengan multivariate yaitu dengan menambahkan variabel volume
ekspor CPO domestik dapat dilihat hasil bahwa ternyata masih terdapat
hubungan dalam jangka panjang antara harga minyak goreng domestik dengan
harga CPO domestik yang dipicu oleh volume ekspor CPO domestik. Hal ini
karena volume ekspor CPO domestik mempengaruhi ketersediaan CPO di
dalam negeri. Apabila volume ekspor meningkat maka ketersedian di dalam
negeri menipis sehingga permintaan meningkat yang menyebabkan harga
CPO tinggi. Karena harga bahan baku minyak goreng yaitu CPO tinggi dan
ketersediaan di dalam negeri juga kurang tersedia maka dapat menyebabkan
harga minyak goreng domestik tinggi. Kemudian dilihat dari hasil Error
Correction Model bahwa dalam jangka pendek tidak dapat dilihat hubungan
antara harga minyak goreng domestik, harga CPO domestik dan volume
ekspor CPO domestik. Namun dilihat dari nilai resid01 yaitu -0,363125
menunjukan bahwa secara perlahan-lahan akhirnya dalam jangka panjang
antara harga minyak goreng domestik, harga CPO domestik dan volume
ekspor CPO domestik menuju pada satu titik keseimbangan atau dengan kata
lain memiliki hubungan dalam jangka panjang.
3. Dari hasil uji kointegrasi dengan unvariate didapat hasil bahwa tidak ada
kointegrasi atau hubungan antara harga CPO domestik dengan harga CPO
internasional. Jadi kenaikan harga CPO di dalam negeri tidak disebabkan oleh
kenaikan harga CPO di pasar internasional.Akan tetapi kenaikan harga CPO di
dalam negeri maupun di pasar internasional lebih disebabkan oleh tingginya
permintaan CPO baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.
Kenaikan harga CPO domestik baik di dalam negeri maupun di pasar
internasional juga disebabkan oleh permainan para pengusaha CPO seperti
pembentukan sistem kartel guna mengatur harga CPO. Namun setelah
dilakukan uji kointegrasi dengan multivariate yaitu dengan menambahkan
variabel volume ekspor CPO domestik dapat dilihat hasil bahwa ternyata
masih terdapat hubungan dalam jangka panjang antara harga CPO domestik
dengan harga CPO internasional yang dipicu oleh volume ekspor CPO
domestik. Hal ini karena volume ekspor CPO domestik mempengaruhi
ketersediaan CPO di dalam negeri dan di pasar internasional. Kemudian
dilihat dari hasil Error Correction Model bahwa dalam jangka pendek tidak
dapat dilihat hubungan antara harga CPO domestik, harga CPO internasional
dan volume ekspor CPO domestik. Namun dilihat dari nilai resid01 yaitu 0,171240 menunjukan bahwa secara perlahan-lahan akhirnya dalam jangka
panjang antara harga CPO domestik, harga CPO internasional dan volume
ekspor CPO domestik menuju pada satu titik keseimbangan atau dengan kata
lain memiliki hubungan dalam jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
4. Dalam menanggapi dari kenaikan harga minyak goreng domestik, harga CPO
domestik dan harga CPO internasional yang fluktuatif maka pemerintah
mengambil beberapa kebijakan yang relevan salah satunya yaitu kebijakan
pajak ekspor. Pemerintah juga membuat kebijakan DMO (domestic market
obligation) yaitu agar para pengusaha CPO wajib memberi pasokan CPO di
dalam negeri. Kedua kebijakan ini berguna mengendalikan harga CPO
domestik dan harga minyak goreng domestik. Dari hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebenarnya terganggunya mekanisme harga minyak
goreng domestk dan harga CPO domestik diakibatkan oleh terlalu banyaknya
intervensi pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Download