glutamin - Badan Pengawas Obat dan Makanan

advertisement
Vol. III/No. 9, Nopember 2008
BADAN POM
Editorial
Daftar Isi
Masyarakat perlu menyadari bahwa
bahan berbahaya seperti rhodamin
penggunaan
secara
Bahan
Alam
B (pewarna kain dan bangunan) dan
tidak
dapat
merkuri. Penggunaan bahan yang
Obat
umum
memberikan
efek
penyembuhan
dilarang
tersebut
dapat
dalam waktu hanya beberapa jam
membahayakan
atau
kosmetik,
misalkan
memerlukan waktu tertentu untuk
menimbulkan
kanker
dapat
terjadi penumpukan Hg dalam tubuh
cespleng,
akan
menunjukkan
diinginkan. Kenyataan
GLUTAMIN
ISSN 1907-6606
efek
tetapi
yang
ini sering
yang
pengguna
dapat
dapat
kulit
atau
membahayakan
tidak dimengerti oleh masyarakat
kesehatan.
dan kemudian dimanfaatkan oleh
yang disita itu berasal dari China,
pihak yang tidak bertanggungjawab
Hongkong
dengan cara mencampurkan Bahan
POM yang dalam hal ini selaku
Kimia Obat (BKO) ke dalam OBA
pemerintah juga telah melakukan
untuk
pengawasan pre market dan post
mendapatkan
efek
yang
cespleng. Dalam edisi ini akan
Kebanyakan
dan
Thailand.
produk
Badan
market.
dibahas bagaimana menggunakan
obat bahan alam dengan bijaksana.
Selain itu dipaparkan juga tips-tips
memilih
obat
bahan
alam
dan
Berdasarkan hasil investigasi dan
suplemen makanan yang bijaksana.
pengujian laboratorium, baru-baru
Ada juga laporan efek samping
ini Badan POM telah menyita 51
penggunaan vitamin B6.
merek kosmetik yang mengandung
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI1
2008
Sejalan
dengan
perkembangan
ilmu
Obat Bahan Alam (OBA) atau di Indonesia lebih
pengetahuan dan teknologi yang terjadi begitu
dikenal
Jamu
pesat saat ini, berbagai penelitian tentang OBA
merupakan produk kesehatan yang dewasa ini
mendapat perhatian yang besar di seluruh dunia,
semakin
masyarakat.
baik di negara-negara maju, maupun di negara-
Sejarah mencatat bahwa Jamu telah dikenal bangsa
negara berkembang yang terlebih dahulu telah
Indonesia sejak beratus-ratus tahun yang lalu,
mengenal dan menggunakan OBA.
terutama dikalangan keraton raja-raja di Jawa
Hal ini disebabkan karena berbagai penyakit
Tengah, dan diturunkan dari generasi ke generasi
degeneratif dan munculnya penyakit-penyakit
sebagai warisan budaya bangsa. Bahkan, beberapa
infeksi baru yang terjadi dewasa ini belum dapat
pustaka
dahulu
ditanggulangi secara optimal dengan metode
dapat
pengobatan modern menggunakan obat-obat
dijumpai hingga saat ini. Zaman dahulu Jamu
kimia. Dilain pihak, beberapa penelitian yang
digunakan
kesehatan,
dilaporkan membuktikan manfaat OBA untuk
memulihkan
mencegah maupun menanggulangi beberapa
dengan
Obat
banyak
tentang
digunakan
oleh
meningkatkan
Tradisional
digunakan
ramuan
Jamu
masyarakat
untuk
daya
oleh
yang
Indonesia
memelihara
tahan
atau
tubuh,
kesehatan ibu sehabis melahirkan dan digunakan
gangguan
oleh kaum wanita untuk kebugaran dan kecantikan.
menimbulkan suatu kesalahan persepsi pada
Karena telah digunakan secara turun-temurun lebih
sebagian
dari tiga generasi maka Jamu atau obat tradisional
langsung memandang bahwa semua OBA itu
Indonesia ini telah dipercaya aman bagi kesehatan.
adalah
kesehatan.
besar
aman
Fenomena
masyarakat
untuk
yang
dikonsumsi.
ini
secara
Benarkah
demikian ?
2
Benarkah Semua Obat Bahan Alam (OBA) itu
ditemukan melalui berbagai buku resmi yang
Aman ?
diterbitkan, baik oleh lembaga kesehatan dunia
Aman merupakan persyaratan yang mutlak
seperti WHO, lembaga pemerintah, perguruan
harus dipenuhi oleh suatu sediaan farmasi, apalagi
tinggi, maupun dari laporan pada journal-journal
menyangkut OBA. Faktor keamanan merupakan hal
nasional dan internasional.
yang sangat penting untuk OBA, karena berbeda
Beberapa laporan hasil penelitian tentang
dengan obat kimia yang biasanya diperoleh melalui
OBA menyebutkan bahwa suatu OBA yang
resep dokter atau yang disertai dengan berbagai
dahulu digunakan dalam pengobatan ternyata
peringatan yang menyertai obat kimia itu sendiri,
dapat memberikan efek samping yang tidak
OBA
oleh
diinginkan sehingga sekarang tidak digunakan
masyarakat, baik ramuan hasil buatannya sendiri,
lagi. Salah satu contoh adalah daun Piper
memperolehnya dari pengobat tradisional, maupun
methysticum atau kava-kava yang terbukti dapat
dengan membelinya sendiri dari toko, warung
menyebabkan kerusakan hati. Di samping itu
ataupun
kedai-kedai
tidak
beberapa OBA terbukti dapat berinteraksi dengan
disertai
dengan
ataupun
obat-obat kimia yang umumnya diberikan dokter
peringatan. Di samping itu, untuk mencapai hasil
pada penderita penyakit tertentu sehingga dapat
pengobatan
menyebabkan
dapat
diperoleh
secara
yang
berbagai
yang
optimal,
bebas
kebanyakkan
informasi
umumnya
OBA
efek
keracunan
maupun
digunakan dalam suatu jangka waktu yang cukup
menghilangkan efek dari obat kimia itu sendiri,
lama
pengobatan
misalnya herba Hypericum perforatum atau St.
menggunakan obat kimia. Hal ini disebabkan karena
John’s wort dan rhizoma Hydrastis canadensis
OBA mengandung senyawa-senyawa berkhasiat
atau Golden seal. Beberapa OBA ternyata juga
dalam jumlah kecil dengan jenis sangat bervariasi
mengandung senyawa berkhasiat yang sangat
yang saling membantu dalam memberikan efek
toksik atau beracun sehingga digolongkan dalam
pengobatan terhadap suatu penyakit.
obat keras dan tidak digolongkan sebagai OBA
dibandingkan
dengan
Bagaimana suatu OBA dapat dikatakan
yang dapat dijual bebas, diantaranya adalah
aman ? Suatu sediaan OBA dapat dikatakan aman
Atropa belladonna, Digitalis sp., Ephedra sp. dan
apabila
Rauwolfia serpentina. Hal-hal ini umumnya tidak
telah
digunakan
secara
turun-temurun
melewati tiga generasi dan terbukti aman, atau telah
diketahui
diuji toksisitasnya menggunakan hewan uji meliputi
sehingga timbul anggapan bahwa semua OBA
uji toksisitas akut, sub-kronis, kronis dan uji
adalah aman untuk dikonsumsi.
mutagenitas, dan terbukti aman untuk digunakan
pada manusia. Data keamanan suatu OBA dapat
oleh
Untuk
sebagian
melindungi
besar
masyarakat
masyarakat
dari
penggunaan tumbuhan obat yang mempunyai
3
potensi menyebabkan keracunan, kerusakan organ
suatu sediaan OBA yang terdiri dari tumbuhan
tubuh, ataupun berpotensi berinteraksi dengan obat-
obat yang sangat berkhasiat akan tetapi tercemar
obat lain yang merugikan kesehatan, maka Badan
oleh bakteri patogen, aflatoksin atau logam berat,
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
maka sediaan OBA tersebut adalah tidak aman
(Badan POM) telah mengeluarkan suatu daftar
dan tidak layak dikonsumsi. Untuk memperoleh
tumbuhan yang dilarang digunakan sebagai OBA,
mutu suatu OBA yang baik, suatu industri OBA
diantaranya adalah biji Abrus precatorius,
herba
harus
herba
Tradisional Yang Baik (CPOTB), meliputi semua
Aristolochia sp, daun Artemisia sp, herba Atropa
aspek produksi, mulai dari pemilihan bahan baku,
belladonna, kulit kayu Cinchona succirubra, biji
proses produksi sampai pada produk akhir siap
Colchicum autumnale, akar dan biji Convolvulus
edar. Beberapa aspek mutu yang harus dipenuhi
scammonia, buah dan biji Citrullus colocynthis, biji
antara lain, batas cemaran logam berat ( Pb, As
dan minyak Croton tiglium, biji Datura sp, biji
dan Cd ), residu pestisida, aflatoksin, dan
Delphinium staphisagria, daun Digitalis sp, rhizoma
cemaran mikroorganisme. Suatu sediaan OBA
Dryopteris filix-max, herba Ephedra sp, herba
dipersyaratkan tidak boleh mengandung cemaran
Euphorbia tirucalli, daun Justicia gendarussa, resin
logam berat atau apabila tidak dapat dihindari
Garcinia harburyii, rhizoma Hydrastis canadensis,
harus sesuai dengan batas maksimum yang
daun
dipersyaratkan yaitu Pb dan As masing-masing ≤
Aconitum
sp,
herba
Hyoscyamus
Adonis
niger,
vernalis,
herba
Hypericum
menerapkan
Cara
Produksi
Obat
perforatum, daun Lantana camara, herba Lobelia
10,0 ppm dan Cd ≤ 0,3 ppm;
chinensis, akar umbi Merremia mammosa, herba
halnya dengan residu pestisida jenis fosfor dan
buah
klor ≤ 5 µg/kg. Sedangkan untuk aflatoksin ≤ 20
Mitragyna
speciosa,
dan
daun
Nerium
demikian juga
oleander, daun Piper methysticum, akar umbi
µg/kg.
Pinnelia ternata, rhizoma dan resin Podophyllum
mikroorganisme yang dipersyaratkan tergantung
batas
maksimum
cemaran
herba
dari bentuk sediaan dan ditentukan dengan
Rauwolfia vomitoria, biji Schoenocaulon officinale,
penetapan Angka Lempeng Total dan Angka
umbi lapis Scilla sinensis, biji Strophanthus sp, biji
Kapang Khamir. Namun demikian, suatu produk
dan
OBA tidak diperbolehkan mengandung cemaran
emyodi,
herba
Adapun
akar
Rauwolfia
Strychnos
serpentina,
nux-vomica
dan
daun
Symphytum officinale.
Selain berbagai keterangan di atas, aspek
mutu merupakan persyaratan penting yang harus
mikroorganisme patogen seperti Pseudomonas
aeruginosa, Staphylococcus aureus, Clostridia
sp., Shigella sp., dan Salmonella sp.
dipenuhi oleh suatu sediaan OBA karena mutu ikut
menentukan tingkat keamanan OBA. Misalnya,
4
Istilah “Kosmetik” berasal dari kata
Yunani “kosmetikos” yang berarti
“keahlian
dalam
Menurut
Peraturan
menghias”.
Perundang-
Undangan di Bidang Kosmetik Badan
POM
tahun
didefinisikan
sediaan
2004,
sebagai
yang
Kosmetik
bahan
dimaksudkan
atau
untuk
badan, termasuk gigi baik secara fisika, kimia,
digunakan pada bagian luar tubuh manusia
biokimia dengan efek sistemik yang minimal.
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital
Misalnya
bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama
untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau
Hidrokuinon
sebagai
pemutih
kulit,
Piroctone Olamine sebagai zat anti ketombe, dll.
Sedangkan bahan tambahan merupakan
bahan yang ditambahkan ke dalam suatu formula
kosmetik, biasanya dalam jumlah kecil, yang
dimaksudkan untuk memperbaiki bentuk sediaan
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi
yang diinginkan ataupun untuk meminimalkan
baik.
bentuk sediaan yang tidak diinginkan
Bahan-bahan tambahan tersebut antara lain :
Bahan kosmetik adalah bahan yang berasal
dari
alam
atau
sintetik
yang
digunakan
untuk
memproduksi kosmetik. Bahan – bahan tersebut dapat
digunakan dalam sediaan kosmetik dengan batasan
dan
persyaratan
penggunaan
sesuai
Peraturan
Perundang-Undangan di Bidang Kosmetik.
Bahan kosmetik ini umumnya terdiri yaitu
”bahan aktif” dan “bahan tambahan”. Bahan aktif
adalah bahan yang ada dalam sediaan kosmetik yang
dapat berpengaruh terhadap fisiologi dan fungsi dari
kulit atau membrane mukosa dari seluruh anggota
1. Zat
Pengawet,
mencegah
atau
adalah
zat
menghambat
yang
dapat
pertumbuhan
mikroba dan karena itu dapat melindungi
kosmetik
dari
kerusakan,
Contoh
:
Metil
paraben, Asam benzoate, Propil paraben, dll
2. Zat Warna, adalah zat atau campuran zat yang
dapat digunakan pada sediaan kosmetik untuk
mewarnai sediaan. Zat warna ini dapat pula
digunakan sebagai bahan aktif dengan tujuan
untuk melapisi luar tubuh manusia dengan atau
tanpa
bantuan
zat
lain.
Misalnya
produk
5
kosmetik seperti Lipstick, Eyeshadow, dan Blush
dapat berpengaruh terhadap stabilitas dan
on.
tampilan dari kosmetik tersebut. Contoh :
Natrium Edetat.
BAHAN TAMBAHAN YANG DILARANG DAN
DIIZINKAN
DENGAN
DIGUNAKAN
PERSYARATAN
DALAM
KOSMETIK
PENGGUNAAN
&
KADAR MAKSIMUM YANG DIPERBOLEHKAN.
(Keputusan Kepala Badan POM RI No. HK.00.05.4.1745)
3. Zat Pewangi, adalah zat atau campuran zat yang
dapat digunakan pada sediaan kosmetik untuk
memberikan aroma wangi pada sediaan tersebut.
Contoh : Menthol, Sandalwood
Untuk
produk
kosmetik
wangi-wangian,
zat
pewangi dapat pula berfungsi sebagai bahan aktif.
Misalnya Parfum, Eau De Toilette, Eau De
Cologne.
4. Zat
Antioksidan,
ditambahkan
untuk
adalah
zat/bahan
mencegah
oksidasi
yang
dari
sediaan. Contoh : vitamin E, Vitamin C, dll
5. Zat
Pengikat,
adalah
zat/bahan-bahan
yang
ditambahkan ke dalam formula kosmetik bentuk
padat untuk mencegah terjadinya kohesi. Contoh :
Sellulosa, Kalsium stearat, dll
6. Dapar (Buffering agent), adalah zat/bahan-bahan
yang ditambahkan ke dalam formula kosmetik
untuk menambah atau menstabilkan pH. Contoh :
asam sitrat, natrium hidroksida, dll
7. Zat Pengkhelat, adalah zat/bahan-bahan yang
ditambahkan ke dalam formula kosmetik untuk
membentuk kompleks dengan ion logam yang
UPAYA PENANGGULANGAN BAHAYA
6
PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN KOSMETIK
Dalam rangka melindungi masyarakat dari bahaya
yang mungkin timbul karena penggunaan bahan-
Berdasarkan
hasil
investigasi
dan
pengujian
bahan
tambahan
laboratorium, baru-baru ini Badan POM telah menyita
kosmetik
51
diperlukan
system
berbahaya seperti rhodamin B (pewarna kain dan
pengawasan
terpadu
bangunan) dan merkuri. Penggunaan bahan yang
yang
dilarang tersebut dapat membahayakan pengguna
pemerintah, produsen,
kosmetik, misalkan dapat menimbulkan kanker kulit
dan konsumen sendiri.
atau terjadi penumpukan Hg dalam tubuh yang dapat
Pengawasan
membahayakan kesehatan. Kebanyakan produk yang
produsen
disita itu berasal dari China, Hongkong dan Thailand.
dengan
merek
kosmetik
yang
mengandung
bahan
Di bawah ini terdapat beberapa bahan-bahan
lain
yang
diinginkan
berlebihan.
dapat
bila
menimbulkan
digunakan
efek
dalam
mengontrol
produk
mereka
tersebut,
melibatkan
oleh
dilakukan
cara
yang
beredar
di
yang
tidak
pasaran. Sedangkan konsumen turut berperan
jumlah
yang
serta dalam hal melaporkan produk-produk yang
diduga membahayakan.
Badan POM yang dalam hal ini selaku
pemerintah juga telah melakukan pengawasan pre
market dan post market. Pengawasan Pre Market
dilakukan
dengan
cara
mengevaluasi
produk
kosmetik yang akan beredar di pasaran dan produk
tersebut akan memperoleh izin edar dari Badan
POM bila memenuhi persyaratan mutu, keamanan,
dan kemanfaatan. Pengawasan yang dilakukan
setelah produk beredar (Post Market) meliputi
pengawasan
peredaran
produk
dengan
cara
sampling, pengawasan penandaan iklan serta
pengawasan sarana produksi dan distribusi. Bila
ditemukan produk-produk yang tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan, maka Badan POM
akan
melakukan
tindakan
berupa
peringatan,
penarikan produk dari pasaran, sampai pencabutan
izin produksi kosmetik.
7
Glutamin
adalah satu dari
20 asam amino yang
Pada otot rangka, glutamin terdiri dari 60
memiliki kode pada kode
genetik
standar.
persen (19,5 mmol/cairan intraseluler) dari total
Rantai
asam amino bebas yang terdapat dalam tubuh.
sampingnya adalah suatu amida. Glutamin dibuat
dengan mengganti rantai samping hidroksil asam
glutamat
gugus
dengan
fungsional
amina.
bagian penting dari
yang
berlangsung
tumbuhan.
pada
Amonia
yang
diserap tumbuhan atau hasil
reduksi
asam
nitrit
diikat
glutamat
oleh
menjadi
glutamina dengan bantuan
enzim
glutamin
atau GS.
sintetase
nitrogen
glutamin
dapat
meningkatkan
sintesis protein. Pada individu yang sehat,
glutamin adalah asam amino yang non-esensial,
tetapi
status
berubah
Zat ini merupakan
asimilasi
Suplementasi
katabolik,
non-
menjadi
esensial
esensial
misalnya
pada
glutamin
pada
saat
dapat
keadaan
sakit.
Jika
makanan gagal memenuhi kebutuhan glutamin,
tubuh akan menyintesis glutamin dari asam
amino bercabang pada otot. Pada kondisi ini
sintesis
protein
dan
konsentrasi
glutamin
menurun dalam otot via induksi stres (latihan
fisik) yang dapat meningkatkan pengeluaran
glutamin dari sel.
Selain itu glutamin dikenal sebagai asam
amino pembawa nitrogen yang paling mudah
diserap vili mukosa usus dan dikenal sebagai
asam amino kondisional yang berfungsi sebagai
8
prekursor
sintesis
nukleotida,
substrat
untuk
kulit dan kelenjar lemak kulit (kelenjar sebasea)
pembentukan glikogen, dan sangat vital dalam
akan menimbulkan selulit (lemak bawah kulit
mengatur asam basa ginjal. Glutamin amat penting
yang mengeras) dan jerawat (produk minyak kulit
sebagai sumber energi sel yang membutuhkan ATP
yang mengeras) lewat pembentukan radikal
siap pakai, baik untuk keperluan epitel saluran
bebas. Glutation akan memindahkan radikal
cerna, limfosit, fibroblast, maupun retikulosit. Oleh
bebas kepada vitamin E dan C yang selanjutnya
karena itu suplemen ini banyak digunakan untuk
mengeluarkan
atlet binaraga dalam mengganti kerusakan otot
berbahaya itu dari dalam tubuh.
dengan segera akibat latihan beban yang berat.
Glutamin
radikal
juga
bebas
yang
sangat
berperanan
dalam
Jenis asam amino ini banyak terdapat dalam
pembentukan kolagen (lewat sintesis prolin),
makanan dan asam dalam darah. Selain itu juga
nukleotida (lewat sintesis pirimidin serta purin)
penting untuk replikasi dari seluruh tubuh sel untuk
dan fosfolipid. Ketiga unsur ini sangat penting
digunakan dalam sintesis purin, pirimidin, dan
dalam pembuatan sel-sel yang baru, termasuk
nukleotida.
sel-sel
kulit.
Selain
itu,
glutamin
akan
Sumber L-Glutamin, dapat diperoleh dari
memberikan alfa-ketoglutarat yang masuk ke
berbagai sumber pangan alami yaitu sumber protein
dalam siklus Krebs sebagai bahan bakar oksidatif
nabati, ground nut (sejenis kacang, tapi bukan
bagi sel-sel yang memperbanyak diri dengan
kacang tanah), kacang hijau, dan sumber protein
cepat. Karena itu, glutamin akan mempercepat
hewan, seperti ikan, ayam atau daging sapi. Jadi,
penggantian atau perbaikan jaringan pada bagian
jika ibu dan bayi memperoleh asupan gizi yang
tubuh yang aus atau rusak karena sakit maupun
cukup
cedera, termasuk kulit.
dan
seimbang,
terutama
dengan
memperhatikan sumber-sumber L-Glutamin, maka
Glutamin ini telah banyak dilakukan uji
suplemen L-Glutamin tak mutlak diperlukan.
keamanan dan efikasinya. Salah satunya adalah
Dalam
hasil review berbagai penelitian yang dilakukan
kacang
merupakan
kedelai,
senyawa
Kandungan
untuk
oleh Peter J Garlick (2001) yang mengkaji aspek
pembentukan glutation yang bersama-sama sulfur
keamanan penggunaan glutamin, baik secara
dari
makanan
yang
Glutamin
putih
akan
enteral-parenteral maupun dalam suplementasi.
(GSH).
GSH
Berdasarkan kajian yang dilakukan pada empat
berperanan dalam pembentukan enzim glutation
penelitian mengenai aspek keamanan glutamin,
peroksidase (GPx) yang merupakan salah satu
Peter J Garlick (2001) menyimpulkan bahwa tidak
pertahanan
yang
terdapat efek yang merugikan atau berbahaya
berlebihan. Oksidasi berlebihan pada lemak bawah
dari glutamin sampai dosis 50-60 gram per hari
membentuk
seperti
diperlukan
glutation
tubuh
bawang
sulfhidril
terhadap
oksidasi
9
pada pasien yang terbaring di rumah sakit. Akan
tetapi, hal ini belum dapat dijadikan rujukan bahwa
glutamin juga dianggap aman untuk dijadikan
suplemen dan digunakan pada dosis yang kronis
untuk individu sehat.
MEMILIH
OBAT TRADISIONAL
(OT) YANG benar
Ingatlah bahwa OT secara umum tidak
dapat memberikan efek penyembuhan yang
cespleng. Oleh karena itu untuk penyakitpenyakit
yang
membutuhkan
penanganan
secara cepat, segera hubungi dokter atau ahli
medis.
Meski demikian, ada hal-hal lain yang perlu
diperhatikan selain hal yang menguntungkan karena
glutamin merupakan asam amino antara, maka
terdapat kemungkinan modifikasi dari metabolisme
intermediet
glutamin
ini
potensial
untuk
memungkinkan berkembangnya penyakit metabolik,
seperti penyakit diabetes dan jantung koroner.
Gunakanlah OT yang sudah jelas terbukti
keamanannya atau telah mempunyai izin edar
dari Badan Pengawas Obat dan Makanan yang
ditandai dengan tulisan POM TR atau TI diikuti
dengan 9 digit angka
Selain itu, yang dikhawatirkan dari glutamin adalah
karena glutamin dimetabolisme menjadi glutamat
dan amonia, di mana keduanya memiliki efek
neurologis. Jadi, penilaian aspek keamanan dan uji
fisiologis dan perilaku mungkin diperlukan.
Jika meragukan suatu OT sudah terdaftar
atau belum, hubungi Pusat Informasi Obat dan
Makanan Badan POM (Telp. 021- 4259945, email : [email protected]).
10
Bacalah petunjuk penggunaan dan semua
keterangan yang ada sebelum mengkonsumsi
suatu produk OT.
Periksalah kemasan OT apakah tidak rusak;
bau, warna dan rasa isinya apakah normal, tidak
berjamur. Jika berbentuk serbuk apakah tidak
basah dan menggumpal.
Apabila anda sedang menggunakan suatu
obat kimia dari dokter, berikan tenggang waktu 3
sampai 4 jam sebelum mengkonsumsi OT.
Hati-hati terhadap iklan suplemen makanan
di media. Testimoni kesehatan biasanya tidak
berdasarkan penelitian yang sudah mendapat
Segera hentikan penggunaan suatu produk
persetujuan.
OT apabila terjadi efek yang tidak diinginkan dan
hubungi dokter atau ahli medis.
Hati-hati terhadap klaim-klaim yang
berlebihan sehingga terlihat seperti benar.
Contohnya : “menyembuhkan semua”, “aman
Periksalah kesehatan anda secara berkala
untuk memastikan efek yang diinginkan dari
secara keseluruhan”, “tidak ada efek samping”,
“tidak beresiko, garansi uang kembali”.
penggunaan suatu produk OT.
Mengkonsumsi lebih dari satu suplemen
makanan tidak menjadikan tubuh kita lebih
baik. Beberapa produk akan berbahaya jika
dikonsumsi dalam jumlah banyak, untuk jangka
waktu yang lama atau kombinasi dengan
beberapa bahan lain.
(www.fda.gov/consumer/updates/vitamins111907.html)
11
Keterkaitan penggunaan vitamin B6 dan neurotoksisitas
vitamin B6) ataupun penggunaan produk multivitamin
(terutama peripheral neuropathy) sudah ditetapkan dan
secara
timbulnya efek samping tergantung dosis dan lama
beberapa
penggunaan.
meningkatkan batas teratas penggunaan vitamin yang
Adverse Drug Reactions Advisory Committee
(ADRAC) menerima dua laporan menganai hubungan
bersamaan
yang
pasien
secara
sering
rutin,
dilakukan
sehingga
oleh
dapat
terkait dengan toksisitas yang parah (seperti vitamin
B6 dan A.).
peripheral neuropathy dengan produk vitamin B6. Pada
Pasien yang mengeluhkan sugesti gejala
kasus pertama, wanita berusia 39 tahun mengkonsumsi
neurological yang tidak dapat dijelaskan seperti
vitamin B6 50 mg/hari selama 3 bulan menyebabkan
perasaan geli, terbakar dan lengan dan tungkai yang
timbulnya perasaan nyeri terbakar dan “electric shock”
mati rasa, harus ditanyakan mengenai asupan vitamin
pada kedua kakinya. Selain itu, dia juga mengkonsumsi
B6. Semua pasien harus diinformasikan mengenai
produk multivitamin yang mengandung vitamin B6. Hal ini
risiko
menyebabkan total dosis hariannya melebihi level asupan
berlebihan.
tertinggi yaitu 50 mg/hari sesuai yang direkomendasikan.
yang
terkait
Baru-baru
dengan
ini,
dosis
vitamin
Complementary
yang
Medicines
Gejalanya hilang setelah satu minggu menghentikan
Evaluation Committee merekomendasikan pada TGA
produk-produk vitamin tersebut.
bahwa spot peringatan yang disyaratkan dalam
Pada kasus kedua, wanita berusia 69 tahun,
mengkonsumsi vitamin B6 600 mg/hari selama 3-4 tahun
menimbulkan
perasaan
pusing/mabuk
secara
terus
menerus, berjalan dengan langkah yang melebar dan
tidak ada respon terhadap vestibular retraining. Pada
saat melapor pasien belum sembuh dan hasil dari kasus
ini adalah tidak diketahui (unknown).
ADRAC
prihatin
terhadap
penggunaan
berlebihan produk vitamin tunggal, multiple produk
vitamin tunggal (contoh bentuk sediaan oral dan injeksi
penandaan untuk produk yang mengandung vitamin
B6 50 mg atau lebih per dosis harian yang dianjurkan,
harus direvisi agar menambahkan anjuran spesifik dari
gejala toksisitas vitamin B6, serta untuk memberikan
peringatan kepada konsumen agar menghentikan
penggunaan produk jika mengalami perasaan geli,
terbakar dan mati rasa, dan segera menghubungi
dokter jika efek samping tidak hilang.
(Aust Adv Drug Reactions Bull 27(4), Aug 2008)
TIM REDAKSI
PELINDUNG : Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS, MKes, SpFK. PENASIHAT : Drs. Ruslan Aspan, MM, Apt. NARA SUMBER :
Dr. Niniek Soedijani, Dra. Sri Rahayu, M.Si, DR. Sherley, Dra. Sri Indrawati, M.Kes. PEMIMPIN REDAKSI : Drs. Bambang
Dwiyatmoko, MBiomed WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Dra. Sri Hariyati, MSc ANGGOTA : DR. Tepy Usia, MPhil. Dra. Kenik Sintawati,
Apt. Erayadi Soekaryo, S.Si, Apt. Lia Amalia, S.Si, Apt. Andry Sulistyawati, S.Si, Apt, MM. Maesya Rahmawati, S.Si, Apt. PENERBIT :
Badan Pengawas Obat dan Makanan, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen. Jl. Percetakan
Negara No. 23. Telp/Fax. 021-42884208. Email : surv [email protected] (Semua gambar diambil dari berbagai sumber)
12
Download