Vol. III/No. 9, Nopember 2008 BADAN POM Editorial Daftar Isi Masyarakat perlu menyadari bahwa bahan berbahaya seperti rhodamin penggunaan secara Bahan Alam B (pewarna kain dan bangunan) dan tidak dapat merkuri. Penggunaan bahan yang Obat umum memberikan efek penyembuhan dilarang tersebut dapat dalam waktu hanya beberapa jam membahayakan atau kosmetik, misalkan memerlukan waktu tertentu untuk menimbulkan kanker dapat terjadi penumpukan Hg dalam tubuh cespleng, akan menunjukkan diinginkan. Kenyataan GLUTAMIN ISSN 1907-6606 efek tetapi yang ini sering yang pengguna dapat dapat kulit atau membahayakan tidak dimengerti oleh masyarakat kesehatan. dan kemudian dimanfaatkan oleh yang disita itu berasal dari China, pihak yang tidak bertanggungjawab Hongkong dengan cara mencampurkan Bahan POM yang dalam hal ini selaku Kimia Obat (BKO) ke dalam OBA pemerintah juga telah melakukan untuk pengawasan pre market dan post mendapatkan efek yang cespleng. Dalam edisi ini akan Kebanyakan dan Thailand. produk Badan market. dibahas bagaimana menggunakan obat bahan alam dengan bijaksana. Selain itu dipaparkan juga tips-tips memilih obat bahan alam dan Berdasarkan hasil investigasi dan suplemen makanan yang bijaksana. pengujian laboratorium, baru-baru Ada juga laporan efek samping ini Badan POM telah menyita 51 penggunaan vitamin B6. merek kosmetik yang mengandung BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI1 2008 Sejalan dengan perkembangan ilmu Obat Bahan Alam (OBA) atau di Indonesia lebih pengetahuan dan teknologi yang terjadi begitu dikenal Jamu pesat saat ini, berbagai penelitian tentang OBA merupakan produk kesehatan yang dewasa ini mendapat perhatian yang besar di seluruh dunia, semakin masyarakat. baik di negara-negara maju, maupun di negara- Sejarah mencatat bahwa Jamu telah dikenal bangsa negara berkembang yang terlebih dahulu telah Indonesia sejak beratus-ratus tahun yang lalu, mengenal dan menggunakan OBA. terutama dikalangan keraton raja-raja di Jawa Hal ini disebabkan karena berbagai penyakit Tengah, dan diturunkan dari generasi ke generasi degeneratif dan munculnya penyakit-penyakit sebagai warisan budaya bangsa. Bahkan, beberapa infeksi baru yang terjadi dewasa ini belum dapat pustaka dahulu ditanggulangi secara optimal dengan metode dapat pengobatan modern menggunakan obat-obat dijumpai hingga saat ini. Zaman dahulu Jamu kimia. Dilain pihak, beberapa penelitian yang digunakan kesehatan, dilaporkan membuktikan manfaat OBA untuk memulihkan mencegah maupun menanggulangi beberapa dengan Obat banyak tentang digunakan oleh meningkatkan Tradisional digunakan ramuan Jamu masyarakat untuk daya oleh yang Indonesia memelihara tahan atau tubuh, kesehatan ibu sehabis melahirkan dan digunakan gangguan oleh kaum wanita untuk kebugaran dan kecantikan. menimbulkan suatu kesalahan persepsi pada Karena telah digunakan secara turun-temurun lebih sebagian dari tiga generasi maka Jamu atau obat tradisional langsung memandang bahwa semua OBA itu Indonesia ini telah dipercaya aman bagi kesehatan. adalah kesehatan. besar aman Fenomena masyarakat untuk yang dikonsumsi. ini secara Benarkah demikian ? 2 Benarkah Semua Obat Bahan Alam (OBA) itu ditemukan melalui berbagai buku resmi yang Aman ? diterbitkan, baik oleh lembaga kesehatan dunia Aman merupakan persyaratan yang mutlak seperti WHO, lembaga pemerintah, perguruan harus dipenuhi oleh suatu sediaan farmasi, apalagi tinggi, maupun dari laporan pada journal-journal menyangkut OBA. Faktor keamanan merupakan hal nasional dan internasional. yang sangat penting untuk OBA, karena berbeda Beberapa laporan hasil penelitian tentang dengan obat kimia yang biasanya diperoleh melalui OBA menyebutkan bahwa suatu OBA yang resep dokter atau yang disertai dengan berbagai dahulu digunakan dalam pengobatan ternyata peringatan yang menyertai obat kimia itu sendiri, dapat memberikan efek samping yang tidak OBA oleh diinginkan sehingga sekarang tidak digunakan masyarakat, baik ramuan hasil buatannya sendiri, lagi. Salah satu contoh adalah daun Piper memperolehnya dari pengobat tradisional, maupun methysticum atau kava-kava yang terbukti dapat dengan membelinya sendiri dari toko, warung menyebabkan kerusakan hati. Di samping itu ataupun kedai-kedai tidak beberapa OBA terbukti dapat berinteraksi dengan disertai dengan ataupun obat-obat kimia yang umumnya diberikan dokter peringatan. Di samping itu, untuk mencapai hasil pada penderita penyakit tertentu sehingga dapat pengobatan menyebabkan dapat diperoleh secara yang berbagai yang optimal, bebas kebanyakkan informasi umumnya OBA efek keracunan maupun digunakan dalam suatu jangka waktu yang cukup menghilangkan efek dari obat kimia itu sendiri, lama pengobatan misalnya herba Hypericum perforatum atau St. menggunakan obat kimia. Hal ini disebabkan karena John’s wort dan rhizoma Hydrastis canadensis OBA mengandung senyawa-senyawa berkhasiat atau Golden seal. Beberapa OBA ternyata juga dalam jumlah kecil dengan jenis sangat bervariasi mengandung senyawa berkhasiat yang sangat yang saling membantu dalam memberikan efek toksik atau beracun sehingga digolongkan dalam pengobatan terhadap suatu penyakit. obat keras dan tidak digolongkan sebagai OBA dibandingkan dengan Bagaimana suatu OBA dapat dikatakan yang dapat dijual bebas, diantaranya adalah aman ? Suatu sediaan OBA dapat dikatakan aman Atropa belladonna, Digitalis sp., Ephedra sp. dan apabila Rauwolfia serpentina. Hal-hal ini umumnya tidak telah digunakan secara turun-temurun melewati tiga generasi dan terbukti aman, atau telah diketahui diuji toksisitasnya menggunakan hewan uji meliputi sehingga timbul anggapan bahwa semua OBA uji toksisitas akut, sub-kronis, kronis dan uji adalah aman untuk dikonsumsi. mutagenitas, dan terbukti aman untuk digunakan pada manusia. Data keamanan suatu OBA dapat oleh Untuk sebagian melindungi besar masyarakat masyarakat dari penggunaan tumbuhan obat yang mempunyai 3 potensi menyebabkan keracunan, kerusakan organ suatu sediaan OBA yang terdiri dari tumbuhan tubuh, ataupun berpotensi berinteraksi dengan obat- obat yang sangat berkhasiat akan tetapi tercemar obat lain yang merugikan kesehatan, maka Badan oleh bakteri patogen, aflatoksin atau logam berat, Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia maka sediaan OBA tersebut adalah tidak aman (Badan POM) telah mengeluarkan suatu daftar dan tidak layak dikonsumsi. Untuk memperoleh tumbuhan yang dilarang digunakan sebagai OBA, mutu suatu OBA yang baik, suatu industri OBA diantaranya adalah biji Abrus precatorius, herba harus herba Tradisional Yang Baik (CPOTB), meliputi semua Aristolochia sp, daun Artemisia sp, herba Atropa aspek produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, belladonna, kulit kayu Cinchona succirubra, biji proses produksi sampai pada produk akhir siap Colchicum autumnale, akar dan biji Convolvulus edar. Beberapa aspek mutu yang harus dipenuhi scammonia, buah dan biji Citrullus colocynthis, biji antara lain, batas cemaran logam berat ( Pb, As dan minyak Croton tiglium, biji Datura sp, biji dan Cd ), residu pestisida, aflatoksin, dan Delphinium staphisagria, daun Digitalis sp, rhizoma cemaran mikroorganisme. Suatu sediaan OBA Dryopteris filix-max, herba Ephedra sp, herba dipersyaratkan tidak boleh mengandung cemaran Euphorbia tirucalli, daun Justicia gendarussa, resin logam berat atau apabila tidak dapat dihindari Garcinia harburyii, rhizoma Hydrastis canadensis, harus sesuai dengan batas maksimum yang daun dipersyaratkan yaitu Pb dan As masing-masing ≤ Aconitum sp, herba Hyoscyamus Adonis niger, vernalis, herba Hypericum menerapkan Cara Produksi Obat perforatum, daun Lantana camara, herba Lobelia 10,0 ppm dan Cd ≤ 0,3 ppm; chinensis, akar umbi Merremia mammosa, herba halnya dengan residu pestisida jenis fosfor dan buah klor ≤ 5 µg/kg. Sedangkan untuk aflatoksin ≤ 20 Mitragyna speciosa, dan daun Nerium demikian juga oleander, daun Piper methysticum, akar umbi µg/kg. Pinnelia ternata, rhizoma dan resin Podophyllum mikroorganisme yang dipersyaratkan tergantung batas maksimum cemaran herba dari bentuk sediaan dan ditentukan dengan Rauwolfia vomitoria, biji Schoenocaulon officinale, penetapan Angka Lempeng Total dan Angka umbi lapis Scilla sinensis, biji Strophanthus sp, biji Kapang Khamir. Namun demikian, suatu produk dan OBA tidak diperbolehkan mengandung cemaran emyodi, herba Adapun akar Rauwolfia Strychnos serpentina, nux-vomica dan daun Symphytum officinale. Selain berbagai keterangan di atas, aspek mutu merupakan persyaratan penting yang harus mikroorganisme patogen seperti Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Clostridia sp., Shigella sp., dan Salmonella sp. dipenuhi oleh suatu sediaan OBA karena mutu ikut menentukan tingkat keamanan OBA. Misalnya, 4 Istilah “Kosmetik” berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti “keahlian dalam Menurut Peraturan menghias”. Perundang- Undangan di Bidang Kosmetik Badan POM tahun didefinisikan sediaan 2004, sebagai yang Kosmetik bahan dimaksudkan atau untuk badan, termasuk gigi baik secara fisika, kimia, digunakan pada bagian luar tubuh manusia biokimia dengan efek sistemik yang minimal. (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital Misalnya bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau Hidrokuinon sebagai pemutih kulit, Piroctone Olamine sebagai zat anti ketombe, dll. Sedangkan bahan tambahan merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam suatu formula kosmetik, biasanya dalam jumlah kecil, yang dimaksudkan untuk memperbaiki bentuk sediaan melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi yang diinginkan ataupun untuk meminimalkan baik. bentuk sediaan yang tidak diinginkan Bahan-bahan tambahan tersebut antara lain : Bahan kosmetik adalah bahan yang berasal dari alam atau sintetik yang digunakan untuk memproduksi kosmetik. Bahan – bahan tersebut dapat digunakan dalam sediaan kosmetik dengan batasan dan persyaratan penggunaan sesuai Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Kosmetik. Bahan kosmetik ini umumnya terdiri yaitu ”bahan aktif” dan “bahan tambahan”. Bahan aktif adalah bahan yang ada dalam sediaan kosmetik yang dapat berpengaruh terhadap fisiologi dan fungsi dari kulit atau membrane mukosa dari seluruh anggota 1. Zat Pengawet, mencegah atau adalah zat menghambat yang dapat pertumbuhan mikroba dan karena itu dapat melindungi kosmetik dari kerusakan, Contoh : Metil paraben, Asam benzoate, Propil paraben, dll 2. Zat Warna, adalah zat atau campuran zat yang dapat digunakan pada sediaan kosmetik untuk mewarnai sediaan. Zat warna ini dapat pula digunakan sebagai bahan aktif dengan tujuan untuk melapisi luar tubuh manusia dengan atau tanpa bantuan zat lain. Misalnya produk 5 kosmetik seperti Lipstick, Eyeshadow, dan Blush dapat berpengaruh terhadap stabilitas dan on. tampilan dari kosmetik tersebut. Contoh : Natrium Edetat. BAHAN TAMBAHAN YANG DILARANG DAN DIIZINKAN DENGAN DIGUNAKAN PERSYARATAN DALAM KOSMETIK PENGGUNAAN & KADAR MAKSIMUM YANG DIPERBOLEHKAN. (Keputusan Kepala Badan POM RI No. HK.00.05.4.1745) 3. Zat Pewangi, adalah zat atau campuran zat yang dapat digunakan pada sediaan kosmetik untuk memberikan aroma wangi pada sediaan tersebut. Contoh : Menthol, Sandalwood Untuk produk kosmetik wangi-wangian, zat pewangi dapat pula berfungsi sebagai bahan aktif. Misalnya Parfum, Eau De Toilette, Eau De Cologne. 4. Zat Antioksidan, ditambahkan untuk adalah zat/bahan mencegah oksidasi yang dari sediaan. Contoh : vitamin E, Vitamin C, dll 5. Zat Pengikat, adalah zat/bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam formula kosmetik bentuk padat untuk mencegah terjadinya kohesi. Contoh : Sellulosa, Kalsium stearat, dll 6. Dapar (Buffering agent), adalah zat/bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam formula kosmetik untuk menambah atau menstabilkan pH. Contoh : asam sitrat, natrium hidroksida, dll 7. Zat Pengkhelat, adalah zat/bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam formula kosmetik untuk membentuk kompleks dengan ion logam yang UPAYA PENANGGULANGAN BAHAYA 6 PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN KOSMETIK Dalam rangka melindungi masyarakat dari bahaya yang mungkin timbul karena penggunaan bahan- Berdasarkan hasil investigasi dan pengujian bahan tambahan laboratorium, baru-baru ini Badan POM telah menyita kosmetik 51 diperlukan system berbahaya seperti rhodamin B (pewarna kain dan pengawasan terpadu bangunan) dan merkuri. Penggunaan bahan yang yang dilarang tersebut dapat membahayakan pengguna pemerintah, produsen, kosmetik, misalkan dapat menimbulkan kanker kulit dan konsumen sendiri. atau terjadi penumpukan Hg dalam tubuh yang dapat Pengawasan membahayakan kesehatan. Kebanyakan produk yang produsen disita itu berasal dari China, Hongkong dan Thailand. dengan merek kosmetik yang mengandung bahan Di bawah ini terdapat beberapa bahan-bahan lain yang diinginkan berlebihan. dapat bila menimbulkan digunakan efek dalam mengontrol produk mereka tersebut, melibatkan oleh dilakukan cara yang beredar di yang tidak pasaran. Sedangkan konsumen turut berperan jumlah yang serta dalam hal melaporkan produk-produk yang diduga membahayakan. Badan POM yang dalam hal ini selaku pemerintah juga telah melakukan pengawasan pre market dan post market. Pengawasan Pre Market dilakukan dengan cara mengevaluasi produk kosmetik yang akan beredar di pasaran dan produk tersebut akan memperoleh izin edar dari Badan POM bila memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan. Pengawasan yang dilakukan setelah produk beredar (Post Market) meliputi pengawasan peredaran produk dengan cara sampling, pengawasan penandaan iklan serta pengawasan sarana produksi dan distribusi. Bila ditemukan produk-produk yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka Badan POM akan melakukan tindakan berupa peringatan, penarikan produk dari pasaran, sampai pencabutan izin produksi kosmetik. 7 Glutamin adalah satu dari 20 asam amino yang Pada otot rangka, glutamin terdiri dari 60 memiliki kode pada kode genetik standar. persen (19,5 mmol/cairan intraseluler) dari total Rantai asam amino bebas yang terdapat dalam tubuh. sampingnya adalah suatu amida. Glutamin dibuat dengan mengganti rantai samping hidroksil asam glutamat gugus dengan fungsional amina. bagian penting dari yang berlangsung tumbuhan. pada Amonia yang diserap tumbuhan atau hasil reduksi asam nitrit diikat glutamat oleh menjadi glutamina dengan bantuan enzim glutamin atau GS. sintetase nitrogen glutamin dapat meningkatkan sintesis protein. Pada individu yang sehat, glutamin adalah asam amino yang non-esensial, tetapi status berubah Zat ini merupakan asimilasi Suplementasi katabolik, non- menjadi esensial esensial misalnya pada glutamin pada saat dapat keadaan sakit. Jika makanan gagal memenuhi kebutuhan glutamin, tubuh akan menyintesis glutamin dari asam amino bercabang pada otot. Pada kondisi ini sintesis protein dan konsentrasi glutamin menurun dalam otot via induksi stres (latihan fisik) yang dapat meningkatkan pengeluaran glutamin dari sel. Selain itu glutamin dikenal sebagai asam amino pembawa nitrogen yang paling mudah diserap vili mukosa usus dan dikenal sebagai asam amino kondisional yang berfungsi sebagai 8 prekursor sintesis nukleotida, substrat untuk kulit dan kelenjar lemak kulit (kelenjar sebasea) pembentukan glikogen, dan sangat vital dalam akan menimbulkan selulit (lemak bawah kulit mengatur asam basa ginjal. Glutamin amat penting yang mengeras) dan jerawat (produk minyak kulit sebagai sumber energi sel yang membutuhkan ATP yang mengeras) lewat pembentukan radikal siap pakai, baik untuk keperluan epitel saluran bebas. Glutation akan memindahkan radikal cerna, limfosit, fibroblast, maupun retikulosit. Oleh bebas kepada vitamin E dan C yang selanjutnya karena itu suplemen ini banyak digunakan untuk mengeluarkan atlet binaraga dalam mengganti kerusakan otot berbahaya itu dari dalam tubuh. dengan segera akibat latihan beban yang berat. Glutamin radikal juga bebas yang sangat berperanan dalam Jenis asam amino ini banyak terdapat dalam pembentukan kolagen (lewat sintesis prolin), makanan dan asam dalam darah. Selain itu juga nukleotida (lewat sintesis pirimidin serta purin) penting untuk replikasi dari seluruh tubuh sel untuk dan fosfolipid. Ketiga unsur ini sangat penting digunakan dalam sintesis purin, pirimidin, dan dalam pembuatan sel-sel yang baru, termasuk nukleotida. sel-sel kulit. Selain itu, glutamin akan Sumber L-Glutamin, dapat diperoleh dari memberikan alfa-ketoglutarat yang masuk ke berbagai sumber pangan alami yaitu sumber protein dalam siklus Krebs sebagai bahan bakar oksidatif nabati, ground nut (sejenis kacang, tapi bukan bagi sel-sel yang memperbanyak diri dengan kacang tanah), kacang hijau, dan sumber protein cepat. Karena itu, glutamin akan mempercepat hewan, seperti ikan, ayam atau daging sapi. Jadi, penggantian atau perbaikan jaringan pada bagian jika ibu dan bayi memperoleh asupan gizi yang tubuh yang aus atau rusak karena sakit maupun cukup cedera, termasuk kulit. dan seimbang, terutama dengan memperhatikan sumber-sumber L-Glutamin, maka Glutamin ini telah banyak dilakukan uji suplemen L-Glutamin tak mutlak diperlukan. keamanan dan efikasinya. Salah satunya adalah Dalam hasil review berbagai penelitian yang dilakukan kacang merupakan kedelai, senyawa Kandungan untuk oleh Peter J Garlick (2001) yang mengkaji aspek pembentukan glutation yang bersama-sama sulfur keamanan penggunaan glutamin, baik secara dari makanan yang Glutamin putih akan enteral-parenteral maupun dalam suplementasi. (GSH). GSH Berdasarkan kajian yang dilakukan pada empat berperanan dalam pembentukan enzim glutation penelitian mengenai aspek keamanan glutamin, peroksidase (GPx) yang merupakan salah satu Peter J Garlick (2001) menyimpulkan bahwa tidak pertahanan yang terdapat efek yang merugikan atau berbahaya berlebihan. Oksidasi berlebihan pada lemak bawah dari glutamin sampai dosis 50-60 gram per hari membentuk seperti diperlukan glutation tubuh bawang sulfhidril terhadap oksidasi 9 pada pasien yang terbaring di rumah sakit. Akan tetapi, hal ini belum dapat dijadikan rujukan bahwa glutamin juga dianggap aman untuk dijadikan suplemen dan digunakan pada dosis yang kronis untuk individu sehat. MEMILIH OBAT TRADISIONAL (OT) YANG benar Ingatlah bahwa OT secara umum tidak dapat memberikan efek penyembuhan yang cespleng. Oleh karena itu untuk penyakitpenyakit yang membutuhkan penanganan secara cepat, segera hubungi dokter atau ahli medis. Meski demikian, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan selain hal yang menguntungkan karena glutamin merupakan asam amino antara, maka terdapat kemungkinan modifikasi dari metabolisme intermediet glutamin ini potensial untuk memungkinkan berkembangnya penyakit metabolik, seperti penyakit diabetes dan jantung koroner. Gunakanlah OT yang sudah jelas terbukti keamanannya atau telah mempunyai izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan yang ditandai dengan tulisan POM TR atau TI diikuti dengan 9 digit angka Selain itu, yang dikhawatirkan dari glutamin adalah karena glutamin dimetabolisme menjadi glutamat dan amonia, di mana keduanya memiliki efek neurologis. Jadi, penilaian aspek keamanan dan uji fisiologis dan perilaku mungkin diperlukan. Jika meragukan suatu OT sudah terdaftar atau belum, hubungi Pusat Informasi Obat dan Makanan Badan POM (Telp. 021- 4259945, email : [email protected]). 10 Bacalah petunjuk penggunaan dan semua keterangan yang ada sebelum mengkonsumsi suatu produk OT. Periksalah kemasan OT apakah tidak rusak; bau, warna dan rasa isinya apakah normal, tidak berjamur. Jika berbentuk serbuk apakah tidak basah dan menggumpal. Apabila anda sedang menggunakan suatu obat kimia dari dokter, berikan tenggang waktu 3 sampai 4 jam sebelum mengkonsumsi OT. Hati-hati terhadap iklan suplemen makanan di media. Testimoni kesehatan biasanya tidak berdasarkan penelitian yang sudah mendapat Segera hentikan penggunaan suatu produk persetujuan. OT apabila terjadi efek yang tidak diinginkan dan hubungi dokter atau ahli medis. Hati-hati terhadap klaim-klaim yang berlebihan sehingga terlihat seperti benar. Contohnya : “menyembuhkan semua”, “aman Periksalah kesehatan anda secara berkala untuk memastikan efek yang diinginkan dari secara keseluruhan”, “tidak ada efek samping”, “tidak beresiko, garansi uang kembali”. penggunaan suatu produk OT. Mengkonsumsi lebih dari satu suplemen makanan tidak menjadikan tubuh kita lebih baik. Beberapa produk akan berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, untuk jangka waktu yang lama atau kombinasi dengan beberapa bahan lain. (www.fda.gov/consumer/updates/vitamins111907.html) 11 Keterkaitan penggunaan vitamin B6 dan neurotoksisitas vitamin B6) ataupun penggunaan produk multivitamin (terutama peripheral neuropathy) sudah ditetapkan dan secara timbulnya efek samping tergantung dosis dan lama beberapa penggunaan. meningkatkan batas teratas penggunaan vitamin yang Adverse Drug Reactions Advisory Committee (ADRAC) menerima dua laporan menganai hubungan bersamaan yang pasien secara sering rutin, dilakukan sehingga oleh dapat terkait dengan toksisitas yang parah (seperti vitamin B6 dan A.). peripheral neuropathy dengan produk vitamin B6. Pada Pasien yang mengeluhkan sugesti gejala kasus pertama, wanita berusia 39 tahun mengkonsumsi neurological yang tidak dapat dijelaskan seperti vitamin B6 50 mg/hari selama 3 bulan menyebabkan perasaan geli, terbakar dan lengan dan tungkai yang timbulnya perasaan nyeri terbakar dan “electric shock” mati rasa, harus ditanyakan mengenai asupan vitamin pada kedua kakinya. Selain itu, dia juga mengkonsumsi B6. Semua pasien harus diinformasikan mengenai produk multivitamin yang mengandung vitamin B6. Hal ini risiko menyebabkan total dosis hariannya melebihi level asupan berlebihan. tertinggi yaitu 50 mg/hari sesuai yang direkomendasikan. yang terkait Baru-baru dengan ini, dosis vitamin Complementary yang Medicines Gejalanya hilang setelah satu minggu menghentikan Evaluation Committee merekomendasikan pada TGA produk-produk vitamin tersebut. bahwa spot peringatan yang disyaratkan dalam Pada kasus kedua, wanita berusia 69 tahun, mengkonsumsi vitamin B6 600 mg/hari selama 3-4 tahun menimbulkan perasaan pusing/mabuk secara terus menerus, berjalan dengan langkah yang melebar dan tidak ada respon terhadap vestibular retraining. Pada saat melapor pasien belum sembuh dan hasil dari kasus ini adalah tidak diketahui (unknown). ADRAC prihatin terhadap penggunaan berlebihan produk vitamin tunggal, multiple produk vitamin tunggal (contoh bentuk sediaan oral dan injeksi penandaan untuk produk yang mengandung vitamin B6 50 mg atau lebih per dosis harian yang dianjurkan, harus direvisi agar menambahkan anjuran spesifik dari gejala toksisitas vitamin B6, serta untuk memberikan peringatan kepada konsumen agar menghentikan penggunaan produk jika mengalami perasaan geli, terbakar dan mati rasa, dan segera menghubungi dokter jika efek samping tidak hilang. (Aust Adv Drug Reactions Bull 27(4), Aug 2008) TIM REDAKSI PELINDUNG : Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS, MKes, SpFK. PENASIHAT : Drs. Ruslan Aspan, MM, Apt. NARA SUMBER : Dr. Niniek Soedijani, Dra. Sri Rahayu, M.Si, DR. Sherley, Dra. Sri Indrawati, M.Kes. PEMIMPIN REDAKSI : Drs. Bambang Dwiyatmoko, MBiomed WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Dra. Sri Hariyati, MSc ANGGOTA : DR. Tepy Usia, MPhil. Dra. Kenik Sintawati, Apt. Erayadi Soekaryo, S.Si, Apt. Lia Amalia, S.Si, Apt. Andry Sulistyawati, S.Si, Apt, MM. Maesya Rahmawati, S.Si, Apt. PENERBIT : Badan Pengawas Obat dan Makanan, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen. Jl. Percetakan Negara No. 23. Telp/Fax. 021-42884208. Email : surv [email protected] (Semua gambar diambil dari berbagai sumber) 12