Renstra Bimas Hindu 2015-2019

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun
global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia
semakin kompleks. Arus besar globalisasi membawa keluasan informasi,
fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isuisu berdimensi lintas bidang. Dalam konteks ketatanegaraan, arus globalisasi
juga mendorong akselerasi proses demokratisasi dan desentralisasi yang
melahirkan situasi paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil
(civil liberty) dengan terbatasnya kapasitas kelembagaan politik dan kapasistas
tata kelola pemerintahan (governance) sehingga akuntabilitas layanan publik
belum sepenuhnya sesuai harapan.
Arus globalisasi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi eksistensi
Agama, tidak ada satu bangsa atau budaya apapun di belahan dunia
ini yang tidak terlepas dari arus globalisasi atau era kesejagatan yang
sangat mempengaruhi setiap bangsa. Berbagai produk budaya global
telah merambah berbagai aspek kehidupan, dampak positif berupa ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan dampak negatif dari kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi pun tidak dapat dihindari dengan semakin besarnya peluang
pengaruh budaya asing ke dalam keluarga maupun pribadi. Masyarakat
menjadi semakin individual, kurang solidaritas sehingga menimbulkan
berbagai penyakit sosial; prostitusi, penyalahgunaan obat-obatan, pencurian,
perampokan, korupsi bahkan pemerkosaan.
Globalisasi telah menimbulkan semakin tingginya intensitas pergulatan
antara nilai-nilai budaya lokal dan global. Sistem budaya lokal yang selama
ini menjadi acuan masyarakat tidak jarang mengalami perubahan karena
pengaruh nilai-nilai budaya global, terutama dengan adanya kemajuan
teknologi informasi yang mempercepat proses perubahan tersebut. Proses
globalisasi telah merambah kehidupan agama yang serba sakral menjadi
sekuler, yang dapat menimbulkan ketegangan bagi umat beragama.
Nilai-nilai mapan yang selama ini telah mengalami perubahan yang pada
gilirannya menimbulkan keresahan psikologis dan krisis identitas di
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
1
kalangan masyarakat. Akibatnya muncul konflik-konflik intern dan antar
umat beragama. Konflik di masyarakat pun sesungguhnya seringkali bukan
karena persoalan agama namun lebih pada konflik sosial yang kemudian
bergeser menjadi konflik agama.
Masih maraknya pelanggaran etika moral, berupa perbuatan-perbuatan
sadis yang menimbulkan hilangnya nyawa manusia, dilakukan baik oleh usia
muda maupun usia lanjut. Kasus-kasus pelecehan seksual, kasus korupsi,
kasus penyalahgunaan obat-obat terlarang dan masih banyak lagi perbuatanperbuatan yang melanggar norma agama dan perundang-undangan. Hal ini
tentunya menjadi tugas pembangunan bidang agama untuk mengurangi
bahkan menghilangkan pelanggaran-pelanggaran etika moral tersebut
dengan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan
penghayatan ajaran agama.
Adanya pemahaman yang picik terhadap ajaran agama masih menjadi
gambaran dalam kehidupan beragama sehingga memerlukan internalisasi
ajaran agama di kalangan umat agar dapat memahami agama. Agama
harus mampu mengharmoniskan kehidupan beragama bukan menjadi
disharomionisasi kehidupan beragama karena pemahaman yang berbeda
terhadap ajaran agama. Agama harus menjadi landasan bagi peningkatan
kualitas etika moral umat beragama bukan sumber munculnya kekerasan.
B. KONDISI UMUM
Kondisi umum pembangunan Bidang Agama dan Bidang Pendidikan
Hindu dalam kurun waktu lima tahun mengacu pada upaya pencapaian
tujuan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian
Agama, yang menuntut peningkatan peran Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu sesuai tugas sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Agama RI Nomor 10 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama pasal 547, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Hindu mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang bimbingan masyarakat Hindu. Peraturan
Menteri Agama RI Nomor 10 tahun 2010 pasal 548 menyatakan bahwa
Direktorat Jenderal Bimbingam Masyarakat Hindu untuk menyelenggarakan
fungsi yaitu : a) perumusan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat
Hindu, b) Pelaksanaan di bidang bimbingan masyarakat Hindu; c)
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang bimbingan
masyarakat Hindu; d) pemberian Bimbingan Teknis dan evaluasi di bidang
2
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
Bimbingan Masyarakat Hindu dan e) pelaksanaan administrasi Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu sebagai perumus
Kebijakan Program bimbingan masyarakat Hindu bertugas merumuskan
kebijakan-kebijakan terkait peningkatkan kualitas bimbingan kepada
masyarakat dalam hal peningkatan kualitas pemahaman, pengahayatan,
pengamalan, dan pelayanan agama, namun demikian pada periode tahun
2009 – 2014 hal tersebut belum secara optimal dilaksanakan karena masih
menghadapi kendala. Hal tersebut ditandai dengan masih terjadinya
tindakan kekerasan, asusila, penyalahgunaan obat-obat terlarang, korupsi
dan konflik intern umat. Masih adanya umat yang belum mendapatkan
pelayanan maksimal dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu,
sehingga perlu meningkatkan kualitas pelaksanaan bimbingan kepada
umat Hindu. Dengan demikian diharapkan masalah-masalah sosial di
masyarakat terutama di kalangan umat Hindu seperti : tindakan kekerasan,
asusila, penyalahgunaan obat-obat terlarang, korupsi dan konflik internal
umat mengalami penurunan secara berangsur-angsur. Direktorat Jenderal
Bimbingan masyarakat Hindu masih harus memperluas jangkauan bimbingan
kepada umat yang berada di daerah-daerah tertinggal dan pelosok.
Peningkatan kualitas bimbingan masyarakat Hindu ini harus dimulai
dengan penyempurnaan norma, standar, prosedur dan kriteria bimbingan
masyarakat Hindu yang telah dibuat pada periode 2009 – 2014. Direktorat
Jenderal perlu mengidentifikasi kembali norma, standar, dan prosedur yang
sudah tidak sesuai lagi sehingga perlu merumuskan norma, standard dan
prosedur yang baru.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu perlu meningkatkan
kualitas pelakasanaan administrasi terkait dengan pelayanan administrasi
baik kepada intern Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
maupun eksternal atau masyarakat. Di bidang Pelayanan administrasi
ini perlu diperbaiki: 1) Data Perencanaan dan sistem informasi, sistem
perencanaan dan anggaran, evaluasi perencanaan yang lebih berkualitas
dan akuntabel, 2) Tata laksana dan organisasi, peraturan dan perundangundangan, pengelolaan dan pengembangan SDM, 3) Pelaporan Keuangan
yang akuntabel untuk mempertahankan opini WTP, dan 4) pelayanan umum
yang lebih cepat dan dinamis.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
3
Tabel 1
PERAN DIREKTORAT JENDERAL BIMAS HINDU DALAM
PEMBANGUNAN
Perumusan Bimas Pelaksanaan
Bimas Hindu
Hindu
Perumusan
Standar, Norma
dan Prosedur
Bimtek dan
Evaluasi
Adminitrasi
Penjabaran :
Penjabaran :
Penjabaran :
Penjabaran :
Penjabaran :
Merumuskan
kebijakan
pembinaan dan
pengelolaan
urusan agama
Hindu
Merumuskan
kebijakan
pembinaan
dan penglolaan
pendidikan agama
Hindu
Pembinaan
teknis urusan
agama Hindu
Merumuskan
standardisasi,
norma dan SOP
pelaksanaan
pembinaan
agama Hindu
Memberikan
bimbingan
teknis
pembinaan
umat Hindu
Penyusunan
perencanaan dan
anggaran
Pembinaan
teknis
pengelolaan
pendidikan
agama Hindu
Merumuskan
standardisasi,
norma dan SOP
pelaksanaan
pengelolaan
pendidikan
agama Hindu
Memberikan
bimbingan
teknis
pengelolaan
pendidikan
agama Hindu
Pengelolaan,
pengembangan
dan pembinaan
SDM
Melakukan
evaluasi
pelaksanaan
tugas bidang
agama dan
pendidikan
Hindu
Pengelolaan dan
pemeliharaan
BMN
Penyusunan
laporan
Keuangan
Penyusunan tata
hukum dan tata
kerja organisasi
Evaluasi dan
penyusunan
laporan kinerja
Selama periode 2009 – 2014, pelaksanaan kelima peran tersebut telah
diupayakan secara optimal. Namun demikian, upaya tersebut masih
menyisakan persoalan yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan
antara lain belum sepenuhnya selaras antara rencana pembangunan
(RPJPN, RPJMN dan RKP) dengan pelaksanaannya baik di pusat maupun
daerah. Munculnya berbagai konflik intern umat, tindak kekerasan, asusila,
4
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
korupsi, dan penyalahgunaan obat-obat terlarang. Hal tersebut tentunya
akan mengganggu pelaksanaan pembangunan secara nasional karena pesanpesan moral agama belum sepenuhnya dapat diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dituntut untuk
antisipatif dan proaktif serta mampu mengembangkan metode-metode
bimbingan masyarakat Hindu sehingga pencapaian tujuan pembangunan
nasional di bidang agama dapat tetap terjamin.
Dalam pelaksanaan peran Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Hindu sebagai perumus, pelaksana, penyusun standar dan evaluasi
bimbingan masyarakat Hindu perlu terus meningkatkan optimalisasi
sumber daya manusia secara solid dan terintegrasi agar dapat meningkatkan
kualitas bimbingan, pelayanan, pengembangan pemberdayaan umat, dengan
meningkatkan koordinasi dan konsultasi dengan Pembimas, Penyelenggara
dan Perguruan Tinggi Agama Hindu Negeri dan Lembaga keagamaan
Hindu. Direktorat Jenderal juga perlu meningkatkan evaluasi, agar capaian
pembangunan nasional di bidang agama dapat terpantau.
Koordinasi dan konsultasi ini perlu terus dilaksanakan agar bimbingan
masyarakat Hindu dapat lebih menjangkau daerah tertinggal dan pelosok
Indonesia sehingga semua umat Hindu dapat memperoleh pelayanan
dan kesempatan yang sama dalam pelaksanaan ibadah, sebagaimana
diamanatkan UUD 1945 pasal 29 (2) yang menegaskan bahwa Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya
itu.
C. KINERJA PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU TAHUN
2010 – 2014
a. Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan & Pengembangan
Nilai-Nilai Keagamaan
1. Pembinaan dan penyuluhan keagamaan pada masyarakat dan
aparatur negara
Peningkatan kualitas penyuluh agama Hindu dilakukan dengan
strategi Pemberian Bantuan Operasional, pembinaan dan tunjangan
bagi Penyuluh Agama Hindu Non PNS.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
5
DATA BANTUAN PENYULUH AGAMA HINDU
TAHUN 2010 s.d 2014
JENIS BANTUAN/LOKASI/ORANG
NO TAHUN
JUMLAH
BOP PENY.
PENY.
PENY.
ANGGARAN
BOP BPH
SIMAKRAMA
NON PNS FRAGMEN MIMBAR
1
2010
-
-
-
3 Lokasi
1 Lokasi
303.978.000
2
2011
15 Lokasi 150 Orang
2 Lokasi
1 Lokasi
2 Lokasi
975.000.000
3
2012
20 Lokasi 25 Orang
2 Lokasi
1 Lokasi
2 Lokasi
860.000.000
4
2013
20 Lokasi
-
2 Lokasi
1 Lokasi
2 Lokasi 1.050.000.000
5
2014
-
-
-
-
T O T A L 55 Lokasi 175 Orang
6 Lokasi 6 Lokasi
2 Lokasi
150.000.000
9 Lokasi 3.338.976.000
Sedangkan pembinaan bagi penyuluh PNS dilaksanakan melalui
berbagai kegiatan seperti Orientasi pemahaman standar pelayanan
teknis penyuluh agama Hindu non PNS, Pemilihan penyuluh
berprestasi, Workshop Pejabat fungsional penyuluh.
Kegiatan lainnya yang mendukung kinerja penyuluh agama
Hindu adalah berupa bantuan operasional, bantuan kendaraan
roda dua, bantuan kepada lembaga keagamaan, serta penyiaran
agama Hindu melalui media elektronik, media cetak, media televisi,
radio dan Badan Penyiaran Agama Hindu (BPH), sanggar seni
dan Orientasi Pembinaan Keluarga Sukinah, Workshop Pejabat
Fungsional Penyuluh Agama Hindu dan Pembinaan Lokapalasraya
ke daerah oleh Pinandita. Penyuluhan dan bimbingan keagamaan
pada masyarakat, melalui ceramah-ceramah keagamaan, dialog
interaktif baik secara langsung maupun melalui media elektronik.
2.Menyediakan
keagamaan
sarana
prasarana
penerangan
dan
bimbingan
Peningkatan ke-takwa-an umat Hindu melalui pengembangan
wawasan, pemberdayaan lembaga, dan bantuan peralatan peribadatan
kepada masyarakat, lembaga agama dengan melaksanakan berbagai
bentuk pengadaan sarana dan prasarana. Penyediaan kitab suci dan
buku-buku keagamaan Hindu selama kurun lima tahun terakhir
yaitu:
6
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
DATA BUKU KITAB SUCI/ BUKU KEAGAMAAN HINDU
TAHUN 2010 s.d 2014
NO
1
2
3
Judul Buku
Bhagawad Ghita
Tahun Anggaran
2010
2011
4.800 Exp
Manawa Dharma
Sastra, Upanisad,
Nitisastra
Manawa Dharma
Sastra
2012
2013
Total
Anggaran
2014
-
-
-
-
395.000.000
- 6.000 Exp
-
-
-
606.600.000
-
- 3.000 Exp
-
-
285.000.000
-
-
127.500.000
4
Aswameda Parwa
-
- 2.550 Exp
5
Manawa Dharma
Sastra
-
-
- 3.800 Exp
-
367.460.000
6
Sarasamuscaya
-
-
- 3.590 Exp
-
279.302.000
7
Bhagawad Gita
-
-
- 3.590 Exp
-
298.329.000
TOTAL
4.800 Exp 6.000 Exp 5.550 Exp 7.980 Exp -
2.359.191.000
3. Pelatihan/orientasi bagi tokoh dan pemuka agama
Beberapa kegiatan seperti workshop dan penyusunan petunjuk
teknis rohaniawan Hindu, Konsultasi Pejabat Ditjen Bimas Hindu
dengan Tokoh-tokoh Agama Hindu, Orientasi Tokoh Seni Sakral
Keagamaan Hindu, penyusunan panduan festival seni keagamaan
Hindu,penyusunan naskah Utsawa Dharma Gita, penyusunan
panduan rehabilitasi tempat ibadah dan orientasi Rohaniawan/
Pemangku/Basir, Orientasi sarati, Workshop Sarati Banten
pembinaan Pinandita dan Parisada yang dilaksanakan dalam rangka
memberikan wawasan bagi pemuka agama Hindu.
No Tahun
Jenis Kegiatan
Tempat
Pelaksanaan
1
2010
Orientasi Penyusunan
Kupang
Penanggalan Hindu
2
2011
Orientasi Tokoh Seni
Sakral Hindu
3
Pembinaan
2012 Lokapalasraya oleh
Pinandita kedaerah
4
Orientasi Rohaniawan
Palu, Kalteng,
2013 Hindu, Basir, Sarati
Batam
Banten, Pinandita
5
2014
Orientasi Tomina
(Pinadita)
Jumlah
Peserta
Total Anggaran
(Rp)
50 Orang
307.872.000,-
Kalteng, Makasar
Mataram
110 Orang
1.346.810.000,-
Seluruh Indonesia
-
40.400.000,-
220 Orang
.1.826.188.000,-
70 Orang
516.002.000,-
Makasar
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
7
Kegiatan Tingkat Nasional selama lima tahun terakhir yaitu sebagai
berikut:
No Tahun
Jenis Kegiatan
Tempat
Pelaksanaan
Juara Umum
Total
Provinsi
Anggaran (Rp)
1
2010
Festival Seni Sakral
Surabaya
Jawa Timur
2.085.167.000,-
2
2011
Utsawa Dharma Gita
Denpasar
Bali
2.167.655.000,-
3
2012
Festival Seni Sakral
Yogyakarta
Yogyakarta
5.164.253.000,-
4
2013
Temu Karya Ilmiah
Palangkaraya
Kalteng
5.553.254.000,-
5
2014
Utsawa Dharma Gita
Jakarta
Jakarta
11.312.691.000,-
4. Pemberian bantuan keagamaan
Pemberian bantuan keagamaan untuk rumah ibadah yaitu untuk
pembangunan Pura dan rehab/renovasi Pura, Pensertifikatan Pura,
Alat Kebudayaan dan Kesenian. Jumlah bantuan dari Ditjen Bimas
Hindu selama kurun waktu lima tahun terakhir yaitu:
JENIS BANTUAN
DATA BANTUAN SOSIAL
KEAGAMAAN HINDU
No Tahun
Lokasi
Total
Sertifikat
Alat
Anggaran
(Rp)
Rehab 2010 s.d 2014
TAHUN
Tanah Pura Kebudayaan
1
2010
87 Lokasi 1.700.000.000 300.000.000
-
2.000.000.000
2
2011
151 Lokasi
1.300.000.000
100.000.000
-
1.400.000.000
3
2012
106 Lokasi
2.850.000.000
-
-
2.850.000.000
4
2013
222 Lokasi
5.500.000.000
135.000.000 3.024.555.000
8.659.555.000
5
2014
480 Lokasi 19.657.000.000
- 2.500.000.000
22.157.000.000
TOTAL
37.066.555.000
b. Peningkatan Layanan Kehidupan Beragama
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kehidupan
beragama dengan memberikan bantuan beasiswa, penggandaan bahan
ajar kurikulum inti perti Hindu dan pedoman TKI, penggandaan bahan
ajar pendidikan tingkat dasar serta menerbitkan surat rekomendasi
keagamaan baik untuk rohaniawan asing yang masuk ke Indonesia
maupun rohaniawan asing yang untuk tinggal sementara. Peningkatan
kualitas bagi tokoh dan pemuka agama Hindu difokuskan pada legitimasi
posisi mereka di masyarakat melalui penerbitan Kartu Tanda Pengenal
8
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
Rohaniwan yang terdiri dari:
DATA PELAYANAN KEAGAMAAN HINDU
TAHUN 2010 s.d 2014
No
Jenis Rekomendasi
Jumlah (Lembar)/ Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
1.
Rekomendasi RPTKA
18
6
14
9
7
2.
Rekomendasi DPKK
4
4
8
9
6
3.
Rekomendasi IMTA
3
2
9
5
6
4.
Rekomendasi KITAS
5
2
4
7
-
Untuk meningkatkan kualitas kelembagaan pada lembaga keagamaan
Hindu dilakukan kegiatan pertemuan pejabat Ditjen Bimas Hindu dengan
tokoh-tokoh lembaga keagamaan Hindu, kegiatan ini bertujuan untuk
menyamakan persepsi dalam rangka pengembangan lembaga-lembaga
keagamaan Hindu, penerbitan tanda daftar lembaga keagamaan Hindu
dan perpanjangan Tanda Daftar Lembaga Keagamaan Hindu.
DATA BANTUAN SOSIAL KEPADA LEMBAGA KEAGAMAN HINDU
TAHUN 2010 s.d 2014
Nama Lembaga
No
Tahun
Anggaran Parisadha Pusat WHDI Pusat LPDG Pusat
dan Daerah
dan Daerah dan Daerah
Yayasan /
Lembaga
Total
Anggaran
1
2010
-
25
33
-
2.105.000.000
2
2011
34
26
34
19
2.496.000.000
3
2012
30
25
34
34
2.560.000.000
4
2013
29
28
32
50
3.205.000.000
5
2014
1
1
-
1
500,000.000
TOTAL
94
105
133
104
10.866.000.000
c. Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan
Keagamaan Hindu.
1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan Agama yang berkualitas
Peningkatan kualitas dan pengembangan pendidikan Hindu
selama 5 tahun dilakukan berdasarkan kebijakan strategis dan
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
9
meneruskan program-program yang telah berjalan sebelumnya,
inovasi dan terobosan-terobosan untuk meningkatkan kualitas dan
pengembangan pendidikan Hindu di seluruh Indonesia. Terobosan
dilakukan baik dalam memperluas akses dan meningkatkan
mutu pendidikan Hindu guna menghasilkan tenaga pendidik
dan kependidikan yang berkualitas, mencetak dan menghasilkan
peserta didik yang bermutu dan berkualitas, serta meningkatkan
dan mengembangkan lembaga pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan agar mampu berdaya saing baik di tingkat nasional
maupun internasional. Adapun bantuan yang sudah direalisasikan
Ditjen Bimas Hindu sebagai berikut:
DATA BANTUAN TENAGA PENDIDIK
DAN KEPENDIDIKAN AGAMA HINDU
TAHUN 2010 s.d 2014
No
Jenis
Bantuan
Tahun Anggaran
2010
2011
2012
2013
2014
Beasiswa
Dosen S2,S3
24 Orang
31 Orang 27 Orang 20 Orang
Peningkatan
2 Kompetensi
GAH
150 Orang
430 Orang 330 Orang 9 Orang
1
3
Kesejahteraan
Dosen
Bantuan
4 Sertifikasi
Dosen
TOTAL
-
160 Orang
-
Total
Anggaran
-
- 11.540.000.000
9 Orang 11 Orang 9 Orang
900 Orang 307 Orang
-
2.610.000.000
-
1.595.000.000
3.030.500.000
334 Orang 1.361 Orang 673 Orang 40 Orang 9 Orang 18.775.500.000
2. Perkembangan Lembaga Pendidikan dan Keagamaan Hindu
Untuk mendukung proses belajar mengajar di Pasraman Ditjen
Bimas Hindu telah menyalurkan berbagai bantuan antara lain Bantuan
Operasional, Rehab, Sarana dan prasarana seperti table dibawah ini :
10
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
DATA BANTUAN PASRAMAN
TAHUN 2010 s.d 2014
JENIS BANTUAN
JUMLAH
NO TAHUN
LOKASI
JUMLAH
Sarana
Prasarana
Rehab
BOP
1
2010
88 Lokasi
2.760.000.000
-
750.000.000
3.510.000.000
2
2011
208 Lokasi
5.700.000.000
-
2.430.000.000
8.130.000.000
3
2012
104 Lokasi
3.150.000.000
-
875.000.000
920..000.000
4
2013
71 Lokasi
850.000.000
875.000.000
675.000.000
2.400.000.000
5
2014
58 Lokasi
1.200.000.000 1.000.000.000
1.050.000.000
3.250.000.000
TOTAL
529 lokasi
13.660.000.000 1.875.000.000
5.780.000.000 18.210.000.000
Dalam rangka peningkatkan SDM dan kualitas tenaga pendidik
guru Agama Hindu Swasta (Non PNS) Ditjen Bimas Hindu telah
menyalurkan bantuan beasiswa S2 untuk guru Agama Hindu Non
PNS sebanyak 3020 orang dengan anggaran sebesar Rp. 3.540.000.000,(tiga milyar lima ratus empat puluh juta rupiah). Dengan tujuan agar
para guru swasta termotivasi untuk meningkatkan profesionalisme
dan mutu pengajaran secara berkesinambungan.
DATA BANTUANBEASISWA S2 GURU AGAMA HINDU NON PNS
TAHUN 2010 s.d 2014
No Jenis Bantuan
1.
Beasiswa S2
GAH Non PNS
Tahun Anggaran
2010
2011
2012
-
-
-
2013
2014
20 Orang 20 Orang
Total
Anggaran
1.000.000.000
3.
Bantuan S1 guru Agama Hindu Swasta (Non PNS).
Dalam rangka peningkatkan SDM dan kualitas tenaga pendidik
guru Agama Hindu Swasta (Non PNS) Ditjen Bimas Hindu telah
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
11
menyalurkan bantuan beasiswa S1 untuk guru Agama Hindu Non
PNS sebesar Rp. 2.268.000.000,- (dua milyar dua ratus enam puluh
delapan juta rupiah).
DATA BANTUAN BEASISWA S1 GURU AGAMA HINDU NON PNS
TAHUN 2010 s.d 2014
No Jenis Bantuan
1.
Beasiswa S1
GAH Non PNS
Tahun Anggaran
2010
2011
2012
6 Orang 31 Orang
-
2013
Total
Anggaran
2014
20 Orang 20 Orang 2.380.000.000
4. Bantuan TK/PAUD Agama Hindu
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan
dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan,
sosio emosional, bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan
dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Atas dasar itulah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Hindu memandang perlu untuk membina dan meningkatkan
kualitas pendidikan pada satuan pendidikan PAUD/TK Hindu yang
menekankan pada peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan
dengan memberikan bantuan,baik itu bantuan operasional
pendidikan (BOP), bantuan sarana dan prasarana, serta bantuan
rehab/pembangunan kepada lembaga PAUD/TK Hindu.
DATA BANTUAN TK/ PAUD
TAHUN 2010 s.d 2014
NO TAHUN
JENIS BANTUAN
Rehab
Sarana Prasarana
1
2010
34 Lokasi
2
2011
75 Lokasi 1,250,000,000
3
2012
26 Lokasi
-
4
2013
25 Lokasi
5
2014
42 Lokasi
TOTAL
12
JUMLAH
LOKASI
202 lokasi
-
1,700,000,000
JUMLAH
BOP
-
1,700,000,000
500,000,000
1,750,000,000
-
575.000.000
575.000.000
850.000.000
-
-
850.000.000
-
750.000.000
315.000.000
1.065.000.000
2.450.000.000 1.390.000.000
5.940.000.000
2.100.000.000
-
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
5. Bantuan Mahasiswa Miskin dan Berprestasi
Sebagai salah satu program prioritas nasional, Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Hindu telah memberikan beasiswa dan biaya
pendidikan kepada mahasiswa dari keluarga yang secara ekonomi
kurang mampu namun berprestasi.
DATA BANTUAN BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI
TAHUN 2010 s.d 2014
Beasiswa Miskin & Berprestasi
No
Tahun
1
2010
500 Orang
600,000,000
2
2011
600 Orang
720,000,000
3
2012
600 Orang
720.000.000
4
2013
650 Orang
975.000.000
5
2014
1000 Orang
1.200.000.000
3.350 Orang
4.215.000.000
Volume
TOTAL
Bantuan
6. Bantuan Perguruan Tinggi Hindu
Bantuan kepada Perguruan Tinggi Hindu swasta sebagai upaya
menopang kebutuhan operasional sehingga proses pendidikan belum
berjalan secara optimal. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Hindu memberikan bantuan BOP, sarana dan prasarana.
DATA BANTUAN SOSIAL PERGURUAN TINGGI AGAMA HINDU
TAHUN 2010 s.d 2014
JENIS BANTUAN/LOKASI/ORANG
NO TAHUN
JUMLAH
SARANA BEM/KMHDI/ BEASISWA & ANGGARAN
REHAB
PRASARANA
UKMH
PENELITIAN
BOP
1
2010
4 Lokasi
-
7 Lokasi
21 Lokasi
2
2011
5 Lokasi
-
12 Lokasi
20 Lokasi
3
2012
- 25 Orang
2 Lokasi
1 Lokasi
2 Lokasi
860.000.000
4
2013
20 Lokasi
-
2 Lokasi
1 Lokasi
2 Lokasi
1.050.000.000
5
2014
-
-
-
-
2 Lokasi
150.000.000
55 Lokasi 175 Orang
6 Lokasi
6 Lokasi
9 Lokasi
3.338.976.000
TOTAL
204 Orang
8.583.000.000
41 Lokasi 12.075.000.000
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
13
7. Tunjangan Profesi Dosen Non PNS
Tunjangan Profesi Dosen Non PNS baru untuk 4 orang yaitu sebesar
Rp. 336,000,000,- (tiga ratus tiga puluh enam juta rupiah).
8. Dosen Penerima Beasiswa S-2 / S-3
Ditjen Bimas Hindu dalam kurun waktu lima tahun telah memberikan
Bantuan Beasiswa S2/S3 sebanyak 145 orang dengan menggunakan
dana sebesar Rp. 8.963.900,000,- (delapan milyar Sembilan ratus enam
puluh tiga jutasembilan ratus ribu rupiah)
9. Percepatan Sertifikasi Dosen
Kegiatan sertifikasi dosen ini untuk 160 dosen namun tidak dapat
dilaksanakan karena masih terkendala proses administrasi.
10. Peningkatan Kompetensi Dosen (Short Course)
Selain bantuan beasiswa, Ditjen Bimas Hindu juga memberikan
bantuan penelitian untuk 10 dosen dalam program Postdoctoral and
Sandwich Program for Research on Hindu Tradition and History.
DATA BANTUAN SOSIAL PENELITIAN DOSEN AGAMA HINDU
TAHUN 2010 s.d 2014
No Jenis Bantuan
Tahun Anggaran
2010
2011
2012
1. Penelitian Dosen 156 Orang 41 Orang 40 Orang
2013
2014
-
Total
Anggaran
- 1.000.000.000
D. POTENSI DAN PERMASALAHAN
Pelaksanaan tugas Bimbingan Masyarakat Hindu dilaksanakan oleh
3 (tiga) Unit Kerja Eselon II : a) Direktorat Urusan Agama Hindu; b)
Direktorat Pendidikan Hindu dan c) Sekretariat Ditjen Bimas Hindu. Dalam
melaksanakan tugas tersebut Direktorat Bimbingan Masyarakat Hindu
memiliki Potensi dan permasalahan :
a. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu :
14
Pengelolaan dan Pembinaan urusan agama dilaksanakan oleh Direktorat
urusan agama melaksanakan kegiatan untuk mencapai sasaran
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
1). Peningkatan kualitas pengamalan, penghayatan dan pelayanan
agama Hindu; 2). Peningkatan kualitas dan pemberdayaan lembaga
keagamaan; 3). Fasilitasi sarana dan prasarana keagamaan dalam rangka
pemberdayaan umat.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut Direktorat Bimbingan Masyarakat
Hindu mengalami beberapa persoalan :
Perkembangan arus globalisasi dan informasi menjadi penyebab
utama masuknya gerakan keagamaan dari berbagai negara. Sebagai
sebuah gerakan keagamaan baru yang membawa penafsiran terhadap
teks-teks suci dan tradisi keagamaan yang mungkin berbeda dengan
mainstream di Indonesia, faham keagamaan baru tersebut terkadang
menimbulkan tanda tanya dan bahkan keresahan pada tingkat
grassroot. Hal ini menimbulkan tantangan bagi pembangunan
bidang agama yaitu bagaimana pembangunan bidang agama dapat
meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap berbagai pluralitas
yang telah menjadi satu hukum alam akibat adanya globalisasi dan
penyebaran informasi.
1. Peningkatan Kualitas pengamalan, penghayatan dan pelayanan
agama Hindu
Peningkatan kualitas ini dilaksanakan melalui pembinaan dan
penyuluhan keagamaan dengan ujung tombak penyuluh PNS dan
Penyuluh non PNS. Penyuluh PNS sebanyak 183 orang dan Penyuluh
Non PNS sebanyak 3.789. Dari 3.789 tersebut baru sebanyak 2.872
penyuluh yang sudah memperoleh Tunjangan sebesar Rp. 300.000,
hal tersebut terjadi karena belum jelasnya mekanisme penetapan
dan kriteria penyuluh Non PNS yang dapat memperoleh tunjangan.
Upaya untuk meningkatkan tunjangan penyuluh non PNS terus
dilakukan namun terbentur masalah regulasi, rekrutmen penyuluh
non PNS yang belum jelas kriterianya serta kualifikasi penyuluh non
PNS.
Penyuluhan juga dilaksanakan melalui media radio dan TV, namun
belum maksimal memanfaatkan teknologi informasi. Penyuluhan
untuk daerah terpencil dan terluar belum dapat dilaksanakan karena
keterbatasan sarana dan prasarana. Program penyuluhan masih harus
dibuatkan standar dan pola penyuluhan yang terstandar. Belum
tersedianya modul pengembangan sistem penyuluhan bervariatif.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
15
Pelayanan peningkatan kualitas kehidupan beragama telah
dilaksanakan melalui penyediaan Kitab suci 38 judul Kitab suci/
Buku Keagamaan Hindu sebanyak 201.293 eksemplar , Konseling
Perkawinan yang dilaksanakan oleh P4H (Pegawai Pembantu
Pencatatan Perkawinan Hindu), Pembinaan Keluarga Sukinah, dan
pembinaan tenaga rohaniawan. Namun upaya-upaya tersebut masih
harus ditingkatkan baik kualitas maupun frekuensinya.
Peningkatan kualitas pengamalan agama dilakukan pula dengan
pemasyarakatan dharma gita yaitu dengan melaksanakan Utsawa
Dharma Gita. Untuk melestarikan seni budaya keagamaan
melalui Festival Seni Keagamaan Hindu, seni budaya keagamaan
ini digunakan dalam ritual keagamaan dengan berbasis kearifan
lokal. Ini merupakan upaya untuk memperkenalkan seni budaya
keagamaan Hindu dalam pelaksanaan ritual keagamaan Hindu
yang sangat kaya dengan kearifan lokal, dan dalam upaya untuk
menghargai adanya perbedaan dalam melaksanakan ritual
tersebut harus dihormati oleh sesama umat Hindu. Disamping
itu perlu melakukan kegiatan dialog keagamaan kerukunan
melalui pentas seni keagamaan dengan masyarakat Hindu di
luar negeri.
2. Peningkatan kualitas dan pemberdayaan lembaga keagamaan
16
Lembaga keagamaan yang menjadi mitra kerja Ditjen Bimas
Hindu Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Wanita Hindu
Dharma Indonesia (WHDI) , Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN),
Perhimpunan Pemuda Indonesia (Peradah), Lembaga Pengembangan
Dharma Gita (LPDG), Lembaga Dharma Duta (LDD) dan yayasan
Sosial keagamaan Hindu yang mendapat bantuan operasional dari
Ditjen Bimas Hindu. Lembaga Keagamaan tersebut berjumlah 1.122
lembaga keagamaan yang tersebar dari tingkat pusat, Provinsi dan
kabupaten/kota.
Lembaga keagamaan Hindu tersebut masih perlu meningkatkan
kualitas manajemen dan kemandirian. Masih banyak pula Lembaga
keagamaan yang belum memiliki sekretariat. Untuk keberlangsungan
lembaga, lembaga masih perlu mendapat dukungan operasional
dari pemerintah.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
3. Fasilitasi sarana Prasarana Keagamaan dan pemberdayaan umat
Umat Hindu dalam melaksanakan ritual keagamaannya
menggunakan banyak sarana keagamaan berupa alat kesenian
untuk ritual keagamaan, pakaian pedanda/pemangku, peralatan
ritual keagamaan. Untuk penyediaan sarana keagamaan tersebut
pemerintah memberikan fasilitasi dengan membantu sebagian dari
kebutuhan masyarakat akan sarana keagamaan untuk pelaksanaan
ritual keagamaan.
Fasilitasi prasarana keagamaan dengan memberikan bantuan
untuk merenovasi atau membangun pura (rumah ibadah) serta
membantu penyelesaian pensertifikatan tanah pura. Jumlah Pura
yang tersedia di seluruh Indonesia sebanyak 24.753 yang tersebar
di seluruh Indonesia. Penyediaan perpustakaan pura terus didorong
keberadaannya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap
peningkatan kualitas pemahaman agama melalui kitab suci dan buku
bacaan keagamaan yang tersedia di perpustakaan pura.
Pura sebagai tempat melaksanakan ibadah perlu diberdayakan agar
dapat dimanfaatkan pula untuk kegiatan-kegiatan sosial umat Hindu
dan pendidikan keagamaan Hindu. Dalam lima tahun kedepan
pemberdayaan pura ini akan menjadi prioritas sehingga pura dapat
menjadi pusat berkegiatan umat. Ini juga sebagai upaya untuk
meningkatkan kerukunan intern umat.
Prasarana keagamaan yang perlu mendapat perhatian adalah
ketersediaan tempat kremasi dan Balai Pesamdekan (Rumah
Duka), keterbatasan dana dan ketersediaan tanah untuk pendirian
krematorium menjadi persoalan sehingga perlu mendapat perhatian
dari pemerintah untuk diberikan bantuan.
Kerukunan intern umat Hindu relatif stabil, namun demikian
upaya untuk melakukan aksi ataupun pencegahan terjadinya konflik
intern terus dilakukan dengan upaya-upaya meningkatkan frekuensi
pertemuan umat, kegiatan seni keagamaan, pelatihan dharma gita
dan strategi pengembangan potensi dan program desa binaan.
Pemberdayaan ekonomi umat merupakan upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi umat melalui pendekatan keagamaan yang
dilakukan melalui strategi fasilitasi pemberdayaan ekonomi umat dan
desa binaan. Desa binaan ini merupakan upaya untuk meningkatkan
kerukunan melalui pendekatan kegiatan dialogis, karya dan teologis.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
17
Pemberdayaan ekonomi umat juga diupayakan dengan pengumpulan
dana punia yang dikelola oleh Badan Dana Dharma Nasional (BDDN).
Badan Dana Nasional ini merupakan lembaga yang didirikan
oleh PHDI sebagai upaya untuk menghimpun dana masyarakat
dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan umat. BDDN
ini perlu dibuatkan kerangka regulasi agar potensi ekonomi dari
pengumpulan dana umat tersebut dapat lebih jelas mekanismenya
serta penyalurannya tepat sasaran.
b. Pengelolaan dan pembinaan Pendidikan Hindu
Pembinaan dan pengelolaan Pendidikan Hindu dilaksanakan oleh
Direktorat Pendidikan Hindu dengan melaksanakan kegiatan 1)
Peningkatan kualitas penyelenggaran Pendidikan Agama dan Keagamaan
untuk tingkat dasar dan menengah dan 2) Peningkatan Akses, kualitas,
Relevansi dan Daya Saing Pendidikan Tinggi.
1. Peningkatan kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Agama dan
Keagamaan Hindu
a. Meningkatkan akses Pendidikan Agama dan Keagamaan
18
Untuk akses pendidikan agama dan keagamaan dari tingkat dasar
sampai menengah masih mengalami kendala, masih banyak
siswa-siswa sekolah umum belum mendapatkan pelayanan
pendidikan agama karena tidak tersedianya guru agama Hindu
di sekolah. Agar siswa-siswa Agama Hindu mendapat pelayanan
pendidikan agama Hindu maka didirikan Sekolah Minggu
(Pasraman) . Siswa yang belajar Agama Hindu di Sekolah
minggu ini membayar iuran setiap bulan dan membeli sendiri
buku agama Hindu. Kondisi Ruang Kelas sekolah minggu sangat
terbatas sehingga berdampak pada penggabungan proses belajar
mengajar antar jenjang. Ini berakibat pelajaran tidak dapat
disampaikan secara berjenjang dari kelas 1 sd 12. Direktorat
Pendidikan Hindu melayani siswa beragama Hindu dari tingkat
Dasar sampai Menengah sebanyak 1.186.633 siswa dan memiliki
Pasraman non Formal sebanyak 2.286.
Disisi lain pendirian Lembaga Pendidikan Keagamaan, regulasinya
baru terbit tahun 2014. PMA No. 56 tahun 2014 tentang Pendidikan
Keagamaan Hindu, ini berdampak pada lambatnya perkembangan
lembaga pendidikan keagamaan Hindu. Terbitnya PMA tersebut
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
merupakan peluang untuk mengembangkan Pasraman sebagai
sekolah formal keagamaan dan dapat memberikan akses kepada
masyarakat miskin untuk mendapatkan layanan pendidikan.
Pendidikan Keagamaan dalam bentuk Pasraman yang selama
ini dikembangkan oleh masyarakat masih bersifat Non Formal
dan belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. Siswa-siswa
dan tenaga pendidik pada Pasraman Non Formal ini seharusnya
memperoleh perhatian dari pemerintah melalui pemberian BOS (
Bantuan Operasional Sekolah) dan KIP ( Kartu Indonesia Pintar).
b. Meningkatkan kualitas tenaga Pendidik dan Kependidikan
Untuk tenaga pendidik Agama Hindu sebanyak 6.829 guru
PNS dan 269 guru non PNS. Sebanyak 5.879 sudah disertifikasi
dan masih tersisa 1.219 yang belum disertifikasi. Untuk Tenaga
Pendidik Non PNS yang sudah disertifikasi dan Inpassing
memperoleh Tunjangan Kinerja sesuai dengan Peraturan yang
berlaku. Namun keberadaan guru Non PNS ini belum memenuhi
kebutuhan Tenaga Pendidik Agama Hindu sehingga di beberapa
Provinsi diangkat Guru Tidak Tetap (GTT) yang mengajar di
Sekolah Minggu (Pasraman), mereka tidak mendapatkan fasilitas
dan tunjangan dari pemerintah.
Untuk meningkatkan kualitas tenaga Pendidik telah dilaksanakan
pembinaan dan pelatihan berupa Pelatihan Penelitian, Proses
Belajar Mengajar , penggunaan media pembelajaran berbasis
teknologi disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.Tenaga
Pendidik juga diberikan kesempatan untuk meningkatkan
kualifikasi berupa penyaluran bantuan beasiswa S1/D4 dan S2.
Sehingga Tenaga Pendidik Agama Hindu PNS sudah memenuhi
kualifikasi tenaga pendidik, demikian pula untuk tenaga pendidik
Non PNS diberikan kesempatan yang sama.
Disisi lain pengangkatan guru agama Hindu menjadi kendala
karena wewenang pengangkatannya pada Pemerintah daerah,
dimana ketersediaan guru agama Hindu menjadi tidak merata
sesuai dengan siswa yang harus dilayani. Hal ini disebabkan
adanya perbedaan kebijakan di masing-masing Pemerintah
daerah terkait pengangkatan guru agama Hindu. Di beberapa
provinsi sudah lama (kurang lebih 5 tahun terakhir ) tidak terjadi
pengangkatan guru agama Hindu, ini akan berdampak pada
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
19
tidak adanya regenerasi dimana sejumlah guru agama Hindu
akan memasuki masa pensiun. Kurang lebih tiga tahun ke depan
apabila tidak ada pengangkatan guru agama akan
terjadi
kekosongan guru agama sehingga siswa tidak dapat terlayani
pendidikan agamanya.
2. Peningkatan Akses, Kualitas, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan
Tinggi
a. Meningkatkan akses pelayanan Pendidikan Tinggi agama Hindu
Program Bimbingan Masyarakat Hindu memiliki 3 (tiga)
Perguruan Tinggi Negeri dan 9 (Sembilan ) Perguruan Tinggi
swasta. Dalam rangka untuk meningkatkan akses Pendidikan
Tinggi Agama Hindu maka telah dilaksanakan pemberian
beasiswa mahasiswa miskin dan Beasiswa Pendidikan Miskin
dan Berprestasi (Bidikmisi) serta Bantuan operasional Perguruan
Tinggi Negeri (BOPTN). Bidikmisi yang diperuntukkan bagi
siswa-siswa berprestasi yang berminat melanjutkan ke perguruan
tinggi agama masih diperuntukkan bagi mahasiswa-mahasiswa
Perguruan Tinggi Agama Hindu Negeri (PTAHN) . Perguruan
Tinggi Agama Hindu Swasta (PTAHS) sesungguhnya memiliki
potensi untuk merekrut siswa-siswa berprestasi yang kurang
mampu, namun karena keterbatasan dana, PTAHS sulit untuk
menjaring siswa-siswa berprestasi tersebut untuk bergabung di
PTAHS. Demikian pula dengan pemberian Bantuan Operasional
hanya diperuntukkan bagi Perguruan Tinggi Negeri, sedangkan
Perguruan Tinggi swasta sebanyak 9 PTAHS tidak mendapatkan
Bantuan Operasional. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana
dilaksanakan untuk menambah daya tampung Perguruan Tinggi
Agama Hindu baik swasta maupun negeri.
Selanjutnya untuk meningkatkan akses pendidikan Tinggi
Agama Hindu perlu dilakukan perubahan status sehingga dapat
meningkatkan akses masyarakat untuk melanjutkan pendidikan
keagamaan pada jenjang pendidikan Tinggi.
b. Meningkatkan kualitas Pendidikan Tinggi Agama Hindu
20
Peningkatan kualitas Pendidikan Tinggi Agama Hindu
dilaksanakan dengan meningkatkan peringkat akreditasi, saat ini
dari 12 perguruan tinggi telah memiliki peringkat akreditasi B, 1
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
(satu) Perguruan Tinggi dan 11 (sebelas) Perguruan Tinggi masih
pada peringkat akreditasi C. Dari 12 perguruan tinggi terdapat 46
Program Pendidikan dengan peringkat akreditasi C sebanyak 20
Prodi, B sebanyak 24 Prodi dan 2 Prodi berakreditasi A. Dalam 5
tahun kedepan Ditjen Bimas Hindu akan meningkatkan peringkat
akreditasi minimal B.
Peningkatan kualitas ini ingin dicapai dengan meningkatkan
kualitas Jurnal dan penelitian. Selama ini PTAHN belum memiliki
jurnal yang terakreditasi baik dan hasil penelitian belum diproses
HAKI dan masih minim yang masuk dalam Jurnal nasional
maupun Internasional.
c. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan
Pendidikan Tinggi Hindu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang ditingkatkan
kualitasnya melalui kualifikasi dan sertifikasi dosen. Dosen
yang sudah tersertifikasi sebanyak 179 dosen dari 497 dosen.
Itupun baru terbatas pada dosen Perguruan Tinggi negeri. Lima
tahun kedepan akan mulai melakukan sertifikasi bagi dosen
non PNS. Selanjutnya para pendidik dan Tenaga pendidik terus
ditingkatkan kualifikasinya melalui pemberian beasiswa.
d. Meningkatkan kualitas Tata Kelola Pendidikan Tinggi Hindu
Masih perlunya meningkatkan kerjasama dengan instansi
pemerintah maupun swasta untuk memberikan keterampilan
kerja bagi mahasiswa-mahasiswa PTAH. Enterpreneurship bagi
mahasiswa-mahasiswa PTAH masih harus terus ditingkatkan
sehingga mahasiswa-mahasiswa PTAH memiliki daya saing dan
siap dalam persaingan dunia kerja.
Tata kelola Pendidikan Tinggi dilaksanakan melalui
pengembangan lembaga dan kerjasama di dalam dan luar
negeri. Untuk pengembangan lembaga perlu difokuskan untuk
memperbaiki Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria agar
penyelenggaraan pendidikan dapat dilaksanakan sesuai standar
Nasional Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi. Kerjasama luar
negeri yang sudah dilaksanakan dengan India sudah berlangsung
kurang lebih 7 (tujuh) tahun berupa pemantapan Pendidikan
Pasca Sarjana dan Short Course Ayurwedic dan kerjasama dengan
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
21
Belanda berupa program Post Doctoral untuk short course
penelitian bagi dosen-dosen yang sedang melaksanakan program
doctoral.
Pendidikan Tinggi Agama Hindu terus meningkatkan akses
bagi masyarakat dengan membuka program studi pendamping
pendidikan keagamaan yang lebih diminati mahasiswa
dibandingkan program studi keagaamaan. Namun dampaknya
terjadi Program Studi langka (berbasis keagamaan) menjadi
kurang peminatnya, hal ini tentunya harus dicarikan strategi
yang lebih inovatif dan kreatif.
c. Dukungan Manajemen dan Pelayanan Administrasi
22
Masih adanya SDM yang tidak memahami tugas dan Fungsi
serta tidak memiliki keterampilan menjadi kendala dalam
mengembangkan pelayanan prima kepada masyarakat. Pembimas
pada Satuan Kerja Kanwil melaksanakan tugas administrasi
dan pelayanan agama dengan SDM yang terbatas bahkan tanpa
dibantu staf pelaksana. Selain kondisi tersebut di beberapa
Provinsi dan Kabupaten/kota terdapat DIPA/anggaran dan
umat yang harus dilayani namun tidak ada struktur Pembimas/
penyelenggara.
Masih lemahnya data keagamaan dan pendidikan seringkali
menjadi kendala dalam penyusunan perencanaan dan anggaran.
Evaluasi masih belum menjadi basis penyusunan perencanaan
dan anggaran karena lemahnya sistem evaluasi. Publikasi kegiatan
keagamaan frekuensinya masih perlu ditingkatkan, sistem e-data
yang terpusat belum dapat berjalan karena kendala infrastruktur
dan SDM.
Pelaporan keuangan masih terkendala komunikasi karena tidak
semua Satker mudah mengakses internet serta keterbatasan
kemampuan SDM menyebabkan keterlambatan laporan
keuangan per periode. Pelaporan BMN masih sering tidak tepat
waktu karena pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang
tidak sesuai jadwal. Pemeliharaan peralatan perkantoran perlu
terus ditingkatkan agar memiliki masa pakai yang lebih panjang.
Pengarsipan surat masih belum secara elektronik sehingga sering
terjadi kehilangan arsip.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. VISI, MISI DAN AGENDA PRIORITAS KABINET KERJA
1. Visi
Visi Kabinet Kerja untuk lima tahun ke depan adalah “Terwujudnya
Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan
gotong royong”.
2.Misi
Misi yang ditempuh dalam rangka mewujudkan Visi Kabinet Kerja
tersebut adalah:
a. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
b. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis
berlandaskan Negara hukum.
c. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju
dan sejahtera.
e. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
3. Agenda Prioritas (Nawa Cita)
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia
yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan
berkepribadian dalam kebudayaan, maka dirumuskan sembilan agenda
prioritas dalam pemerintahan Kabinet Kerja. Kesembilan agenda prioritas
itu disebut Nawa Cita, yaitu:
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
23
a. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
b. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
d. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
e. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
f. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional.
g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik.
h. Melakukan revolusi karakter bangsa.
i. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
B. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN
AGAMA
1. Visi dan Misi
a. Visi
Visi Kementerian Agama 2015-2019 adalah “terwujudnya masyarakat
Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, dan sejahtera lahir
batin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri
dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.
b.Misi
Sesuai dengan Visi Kementerian Agama 2015-2019, maka misi yang
diemban dalam pembangunan bidang agama, mencakup:
1) Meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran dan
nilai-nilai keagamaan
2) Meningkatkan kualitas dan akses layanan keagamaan
3) Meningkatkan pemberdayaan potensi ekonomi keagamaan
24
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
4) Meningkatkan peran lembaga sosial keagamaan
5) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji
6) Memantapkan kerukunan umat beragama sebagai pilar NKRI
7)Meningkatkan kualitas dan akses pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan
8) Menguatkan sistem tatakelola pembangunan bidang agama yang
handal
2. Tujuan dan Sasaran
a.Tujuan
Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Agama, maka
tujuan pembangunan bidang agama periode 2015- 2019 yang ingin
dicapai yaitu:
1)Meningkatkan pemahaman dan ketaatan umat beragama
terhadap ajaran agamanya.
2)Meningkatkan kualitas layanan keagamaan terhadap umat
beragama.
3) Meningkatnya potensi dana sosial keagamaan yang mendorong
kesejahteraan umat dan percepatan pembangunan bidang agama.
4) Meningkatkan kontribusi lembaga sosial keagamaan sebagai
unsur penting pembangunan dan pembentukan masyarakat
madani.
5) Mewujudkan kepuasan layanan haji dan pengelolaan dana haji.
6) Meningkatkan kehidupan harmoni inter dan antar umat beragama
sebagai pilar kerukunan Nasional.
7) Mengembangkan pelayanan pendidikan yang merata, berdaya
saing, dan berkarakter.
8) Menjalankan penyelenggaraan birokrasi yang efektif, efisien, dan
akuntabel.
b. Sasaran Strategis
Untuk mencapai tujuan strategis pembangunan bidang agama 20152019 ditentukan sasaran strategis sebagai berikut:
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
25
1)Meningkatnya dukungan manajemen dan kapasitas sarana
prasarana, yang ditandai dengan: a) kualitas penyelenggaran
tugas-tugas kelembagaan; b) tingkat ketersediaan sarana
prasarana perkantoran.
2) Meningkatknya kerukunan umat beragama dan layanan umat
Khonghucu, yang ditandai dengan: a) kualitas kerukunanan;
b) kerjasama lintas agama; dan c) kualitas layanan keagamaan
Khonghucu.
3)Meningkatknya pengawasan dan akuntabilitas aparatur
Kementerian Agama, yang ditandai dengan: a)Laporan Keuangan
dengan opini WTP, dan b) ketaatan aparatur terhadap peraturan
perundang-undangan.
4)Meningkatnya penelitian pengembangan dan pendidikan
pelatihan, yang ditandai dengan: 1) meningkatnya pemanfaatan
hasil litbang,dan 2) kinerja alumni diklat.
5) Meningkatnya penyelenggaraan haji dan umrah, yang ditandai
dengan: 1) Indeks kepuasan jamaah; 2) Profesionalisme
penyelenggara haji dan umrah.
6) Meningkatnya pendidikan Islam, yang ditandai dengan: 1) APK/
APM; dan 2) Tingkat kelulusan.
7) Meningkatnya bimbingan masyarakat Islam, yang ditandai
dengan: 1) ketaatan umat beragama; 2) kualitas layanan
keagamaan.
8) Meningkatnya bimbingan masyarakat Kristen, yang ditandai
dengan: 1) ketaatan umat beragama; 2) kualitaslayanan
keagamaan.
9) Meningkatnya bimbingan masyarakat Katolik, yang ditandai
dengan: 1) ketaatan umat beragama; 2) kualitas layanan
keagamaan.
10)Meningkatnya bimbingan masyarakat Hindu, yang ditandai
dengan: 1) ketaatan umat beragama; 2) kualitas layanan
keagamaan.
11)Meningkatnya bimbingan masyarakat Buddha, yang ditandai
dengan: 1) ketaatan umat beragama; 2) kualitas layanan
keagamaan.
26
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
C.VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DIREKTORAT
JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU
1. VISI
Sejalan dengan visi Kabinet Kerja, Kementerian Agama, maka Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat pada periode 2015 – 2019 berusaha untuk
mencapainya dengan meningkatkan kualitas akhlak umat, mencerdaskan
umat dan meningkatkan partisipasi umat sehingga lebih mandiri maka
ditetapkan visi :
“Terwujudnya Masyarakat Hindu yang taat beragama , rukun, cerdas dan
sejahtera lahir dan batin”
Taat Beragama
: keimanan dan ketaqwaannya (Sraddha
dan Bhakti) kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan taat serta patuh dalam menjalankan
ajaran-ajaran agama sehingga ia mencapai
kedudukan yang mulia
Rukun : rukun dengan sesama umat maupun umat
lain dan senantiasa mengembangkan
sikap toleransi terhadap perbedaan
sehingga bisa hidup berdampingan
secara damai dan harmonis.
Umat Hindu yang cerdas
: - Cerdas spiritual adalah umat mampu
beraktualisasi diri melalui olahhati/
kalbu untuk menumbuhkan dan
memperkuat keimanan, ketakqwaan
dan akhlak mulia termasuk budi
pekerti luhur dan kepribadian unggul
- Cerdas emosional adalah umat
mampu beraktualisasi diri melalui
olah rasa untuk meningkatkan
sensitivitas dan apresiativitas akan
kehalusan dan keindahan seni dan
budaya, serta kompetensi untuk
mengekspresikannnya.
- Cerdas Intelektual adalah umat Hindu
yang beraktulisasi diri melalui olah
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
27
pikir untuk memperoleh kompetensi
dan
kemandirian
dalam
ilmu
pengetahuan dan teknologi
Sejahtera Lahir Batin
: - terpenuhinya kebutuhan jasmani dan
rohani sehingga mampu mewujudkan
tujuan agama moksartham jagaddhita
ya ca iti dharma
2.MISI
Untuk mewujudkan Visi tersebut Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu mewujudkannya melalui misi :
a. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama
Hindu dalam kehidupan sehari-hari;
b. Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan Beragama;
c. Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama Hindu;
d. Peningkatan kualitas pengelolaan dan pelayanan Pendidikan Agama
dan Keagamaan
e. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.
3.TUJUAN
Untuk merealisasikan visi dan misi Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu, perlu dirumuskan tujuan yang lebih jelas
menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya Misi dan tercapainya visi
:
a. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama Hindu
dalam sikap dan kehidupan sehari-hari;
b. Meningkatkan pelayanan kehidupan beragama dan menguatkan
peran lembaga-lembaga sosial keagamaan yang didukung oleh tata
kelola yang efektif, efisien dan akuntabel;
c. Meningkatkan pemahaman dan persepsi masyarakat mengenai
Kerukunan antar umat;
d. Mengurangi kesenjangan akses pendidikan agama Hindu dengan
meningkatkan kualitas layanan pendidikan Agama Hindu;
e. Terwujudnya Pendidikan Keagamaan Formal dan meningkatkan
kualitas Pendidikan Keagamaan Non Formal;
28
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
f. Meningkatkan akses pendidikan tinggi khususnya bagi masyarakat
kurang mampu, serta meningkatkan kualitas, relevansi, daya saing
Pendidikan Tinggi dan meningkatkan tata kelola kelembagaan
Pendidikan Tinggi Agama Hindu;
g. Terwujudnya penyelenggaraan birokrasi yang efektif, efisien, dan
akuntabel, serta tersedianya aparatur pelayanan keagamaan yang
professional.
4. SASARAN STRATEGIS
Untuk merealisasikan Tujuan Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu, perlu dirumuskan Sasaran strategis yang lebih
jelas menggambarkan ukuran-ukuran tercapainya tujuan dalam rangka
terlaksananya misi dan tercapainya visi :
a. Terwujudnya kualitas pemahaman dan pengamalan Agama, ditandai
dengan meningkatnya pemahaman dan prilaku keagamaan umat
beragama yang moderat dan inklusif melalui:
-
Persentase lembaga Sosial Keagamaan yang memenuhi standar
minimal lembaga keagamaan;
-
Jumlah Penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang
mendapatkan pembinaan dan pengembangan.
-
Jumlah Kitab suci dan Buku Keagamaan yang didistribusikan
b. Tersedianya pelayanan kehidupan beragama dan menguatkan peran
lembaga-lembaga sosial keagamaan yang didukung oleh tata kelola
yang efektif, efisien dan akuntabel melalui;
-
Pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan intern umat beragama
Hindu;
-
Lembaga sosial keagamaan yang mendapatkan pembinaan
penguatan dan pemberdayaan;
-
Meningkatkan kualitas
keagamaan;
-
Pembinaan dan pengembangan seni budaya keagamaan Hindu.
-
Pemberdayaan dan tata kelola rumah ibadah
sarana dan prasarana pelayanan
c. Terwujudnya kerukunan umat beragama berupa harmonisasi sosial
dan kerukunan intern umat Hindu dalam rangka keberlangsungan
NKRI;
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
29
-
Pembinaan kerukunan Internal umat Hindu;
-
Meningkatkan Dialog kerukunan;
-
Menyediakan Tenaga Teknis Kerukunan.
d. Meningkatnya akses pendidikan agama PAUD, dasar, dan menengah
yang berkualitas dengan menyediakan layanan pendidikan Agama;
-
Menyediakan buku pelajaran dan bacaan;
-
Menyediakan media pembelajaran;
-
Memberikan fasilitasi sarana dan parasarana pendidikan agama;
-
Satuan Pendidikan keagamaan yang memiliki SNP;
-
Satuan Pendidikan yang melaksanakan kurikulum yang berlaku.
-
Merumuskan standardisasi pengelolaan PAUD Keagamaan;
e. Peningkatan Kualitas Pendidikan Keagamaan yang kompetitif, maju
dan adaptif terhadap perkembangan zaman, dengan tetap menjaga
identitas dan karakteristik yang khas sebagai lembaga pendidikan
keagamaan Hindu;
-
Meningkatkan kualitas guru melalui kualifikasi guru S1/D4, S2;
-
Menyediakan Guru yang bersertifikat pendidik;
-
Satuan pendidikan Keagamaan yang memiliki SNP;
-
Pembinaan penyelenggaraan Pasraman ;
-
Guru yang menerima tunjangan;
-
Guru yang diberikan pembinaan;
-
Pembinaan KKG/MGMP.
-
Meningkatkan kualifikasi guru-guru pendamping dan pengasuh
PAUD Keagamaan;
-
Memberikan pelatihan bagi guru-guru pendamping dan pengasuh
PAUD Keagamaan;
-
Mengintegrasikan layanan kesehatan dan pengasuhan dengan
PAUD.
f. Meningkatnya akses pendidikan tinggi khususnya bagi masyarakat
kurang mampu, serta meningkatkan kualitas, relevansi, daya saing
Pendidikan Tinggi dan meningkatkan tata kelola kelembagaan
Pendidikan Tinggi Agama Hindu;
30
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
j.
-
Bantuan Operasional Perguruan Tinggi;
-
Penerima beasiswa mahasiswa berprestasi;
-
Penerima bidikmisi;
-
Meningkatkan kualitas Sarana dan prasarana pendidikan tinggi;
-
Satuan Pendidikan dan Prodi yang terakreditasi B;
-
Penelitian yang diproses HAKI dan masuk Jurnal Internasional;
-
Meningkatkan kualitas pengabdian masyarakat berbasis Prodi;
-
Pengembangan Kerjasama Luar negeri;
-
Peningkatan kualitas Dosen;
-
Kualifikasi Dosen S3;
-
Sertifikasi Dosen;
-
Dosen yang menerima tunjangan;
-
Pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan;
-
Pengembangan dan pembinaan event pendidikan Tingkat
Nasional.
Terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa
melalui perencanaan dan pengaanggaran
yang
berkualitas,
pembinaan SDM yang professional, laporan keuangan yang
akuntabel, pengawasan dan pelayanan umum yang prima:
1. Tersedianya Dokumen Perencanaan danAnggaran;
2. Tersedianya Dokumen Evaluasi Perencanaan;
3. Tersedianya Data Perencanaan;
4. Tersedianya Dokumen Organisasi dan Tata Laksana;
5. Terbinanya Pegawai Ditjen Bimas Hindu;
6. Terlaksananya Pengawasan Intern;
7. Tersedianya Laporan Keuangan dengan opini WTP;
8. Tersedianya Dokumen pengelolaan BMN;
9. Tersedianya danTerpeliharanya Sarana Perkantoran;
10. Terlaksananya Pelayanan Umum.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
31
32
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
BAB III
ARAH KEBIJAKAM DAN STRATEGI, KERANGKA REGULASI,
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Selaras dengan arah kebijakan dan strategi nasional dalam mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan bidang agama dan pendidikan,
Kementerian Agama telah menetapkan arah kebijakan dan strategi yang
diterapkan dalam lima tahun ke depan. Arah kebijakan dan strategi Kementerian
Agama tercantum dalam Renstra 2015 – 2019, merupakan acuan dalam menyusun
arah kebijakan dan startegi nasional Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Hindu untuk periode 2015 – 2019.
Renstra Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu 2015 – 2019
merupakan bagian dari upaya untuk mendukung tercapainya visi Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, yaitu “Terwujudnya Masyarakat Hindu
yang taat beragama , rukun, cerdas dan sejahtera lahir dan batin” serta menjawab
berbagai tantangan pembangunan bidang bidang agama Hindu.
Pada bagian akhir bab III ini dibahas mengenai kerangka regulasi dan
kelembagaan. Kerangka regulasi, baik yang sudah ada maupun yang akan
dirumuskan, harus sejalan dengan kebijakan-kebijakan yang akan dibuat pada
kurun 2015 -2019. Kerangka ini mendasari identifikasi peraturan perundangan,
regulasi apa saja yang masih diperlukan/disempurnakan; memberikan indikasi
dan arah kerangka regulasi dan menyusun konsep regulasi yang akan digunakan
sebagai landasan dalam upaya pencapaian visi dan misi Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Hindu.
Kerangka kelembagaan, sesuai dengan tujuan, memberikan gambaran
menyeluruh mengenai kapasitas organisasi dan dukungan sumber daya
aparatur sipil yang ada, meningkatkan koordinasi pelaksanaan bidang-bidang
pembangunan sebagaimana terdapat dalam RPJMN 2015-2019. Struktur
organisasi harus dibangun secara tepat fungsi dan ukuran untuk menghindari
duplikasi fungsi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan
program-programya, dan memperjelas ketatalaksanaan dan meningkatkan
profesionalisme sumber daya apparatus. Oleh karenanya, kerangka kelembagaan
berkaitan erat dengan struktur organisasi dan kebutuhan sumberdaya Direktorat
Bimas Hindu dan kemampuan pendanaan, sehingga struktur organisasi dapat
mendukung pencapaian visi dan misi Direktorat Jenderal Bimas Hindu.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
33
Untuk dapat mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Bimas Hindu
merumuskan Arah Kebijakan : (1) arah kebijakan Pengelolaan dan Pembinaan
Urusan Agama Hindu, (2) Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Hindu dan
(3) Pelayanan Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
Arah Kebijakan tersebut untuk mencapai outcome Program Bimas Hindu : 1)
Meningkatkan kualitas pelayanan, pemahaman dan pengamalan agama Hindu
dan 2) Meningkatkan kualitas pelayanan Pendidikan Hindu.
A. Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Agama Hindu yang dimuat dalam
Program Bimbingan Masyarakat Hindu.
Arah Kebijakan Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu
diprioritaskan untuk : (1) Meningkatkan kualitas pelayanan, pemahaman
dan pengamalan ajaran Agama Hindu dan (2) meningkatkan kerukunan
Intern.
1. Meningkatkan kualitas pelayanan, pemahaman dan pengamalan ajaran
Agama Hindu dengan strategi :
a. Meningkatkan kualitas 2.962 penyuluh/tenaga teknis keagamaan
melalui pembinaan dan pengembangan berupa :
-
Fasilitasi operasional penyuluh;
-
Pembinaan dan pengembangan kualitas penyuluh;
-
Sertifikasi Penyuluh PNS dan Non PNS;
-
Pengembangan Program Penyuluhan;
-
Pembinaan dan Pengembangan P4H ( Pegawai Pembantu
Pencatat Perkawinan Hindu)
-
Melakukan Pemilihan penyuluh teladan;
-
Melaksanakan simakrama dengan tokoh agama, masyarakat dan
generasi muda;
-
Meningkatkan kualitas/variatif program penyuluhan.
b.Memberikan fasilitasi 250 lembaga sosial keagamaan untuk
meningkatkan kualitas pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan
intern umat beragama Hindu berupa ;
34
-
Dialog dengan pinandita/tokoh agama/cendekiawan/tokoh
masyarakat/pemuda/wanita
-
Pembinaan dan pemberdayaan ekonomi umat
meningkatkan kesejahteraan umat berbasis agama;
untuk
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
-
Bantuan untuk pengembangan, pembinaan dan pemberdayaan
ekonomi umat;
-
Desa binaan kerukunan intern berbasis ekonomi umat;
-
Pembinaan keluarga sukinah;
-
Pemilihan keluarga sukinah;
-
Pemberdayaan dan tata kelola rumah ibadah sebagai pusat
kegiatan agama, pendidikan dan sosial kemasyarakatan;
-
Pembinaan kerukunan di wilayah 3T (terdepan, tertinggal dan
terdalam).
-
Pengembangan dan Pembinaan Sanggraha Pinandita dan sarati
banten sebagai rohaniawan
c. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan lembaga sosial keagamaan
melalui penguatan dan pemberdayaan lembaga sosial keagamaan
sebanyak 1.122 lembaga sosial keagamaan dilaksanakan secara
bertahap selama 2015 -2019 berupa;
-
Fasilitasi pembinaan
keagamaan;
dan
pengembangan
-
Bantuan operasional PHDI;
-
Bantuan operasional LPDG;
-
Bantuan operasional Badan Penyiaran Hindu;
-
Bantuan Operasional Lembaga keagamaan Hindu;
-
Bantuan operasional Lembaga keagamaan Pemuda;
-
Fasilitasi pembangunan/rehab sekretariat PHDI;
-
Fasilitasi pembangunan/rehab
keagamaan.
secretariat
lembaga
Lembaga
sosial
sosial
d. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan keagamaan
di 33 Provinsi berupa ;
-
Fasilitasi Rumah ibadah untuk meningkatkan kualitas rumah
ibadah agar memenuhi standar minimal;
-
Fasilitasi Sarana
keagamaan;
-
Menyediakan Kitab Suci bagi umat;
-
Fasilitasi sertifikasi tanah pura.
keagamaan
untuk
melaksanakan
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
ritual
35
e. Pembuatan naskah Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria
pelayanan kehidupan beragama sebanyak 55 dokumen selama 2015
-2019 berupa;
-
Penyusunan NSPK penguatan
keagamaan;
dan pemberdayaan lembaga
-
Penyusunan NSPK pemberdayaan umat;
-
Penyusunan NSPK pengembangan program penyuluhan;
-
Penyusunan pedoman struktur kurikulum penyuluhan;
-
Penyusunan pedoman penyuluh dan penyuluhan.
f. Meningkatkan kualitas pembinaan dan pengembangan budaya
keagamaan Hindu berupa:
-
Pembinaan dan pengembangan budaya keagamaan;
-
Pelaksanaan event budaya keagamaan tingkat daerah dan
nasional.
2. Meningkatkan pembinaan kerukunan Internal Umat Hindu dengan
strategi:
a. Pelaksanaan kegiatan yang membangun kerukunan intern
b. Dialog Kerukunan Intern
c. Menyediakan tenaga teknis kerukunan
B. Arah Kebijakan dan Strategi Pendidikan Hindu yang dimuat dalam
Program Bimbingan Masyarakat Hindu.
Arah kebijakan Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Hindu
diprioritaskan untuk : 1) meningkatkan akses dan kualitas pendidikan agama
dan keagamaan Hindu tingkat dasar dan menengah ; 2) Meningkatkan
kualitas tenaga pendidik dan kependidikan tingkat dasar dan menengah;
3) Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan tinggi Hindu dan 4)
meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan Hindu.
1. Strategi dalam Meningkatkan akses pendidikan agama dan keagaman
Hindu tingkat PAUD, Dasar dan Menengah berupa:
a. Penyediaan buku pelajaran dan bacaan.
b. Penyediaan media pembelajaran.
c. Penyediaan fasilitas sarana dan prasarana
36
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
2. Strategi dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagaman
Hindu Tingkat PAUD, Dasar dan Menengah berupa:
a. Terpenuhinya SNP oleh Satuan Pendidikan Keagamaan.
b. Pelaksanaan kurikulum yang berlaku oleh satuan pendidikan.
c. Pembinaan terhadap pasraman.
d. Penyediaan fasilitas event pendidikan.
3. Strategi dalam meningkatkan kualitas Tenaga Pendidik dan kependidikan
tingkat PAUD, Dasar dan Menengah berupa:
a. Peningkatan kualifiasi guru menjadi Sl/D4, S2
b. Sertifkasi, pemberian tunjangan, dan pembinaan bagi guru
c. Fasilitasi terhadap KKG/MGMP.
4. Strategi dalam meningkatkan akses pendidikan Tinggi Hindu berupa:
a. Peningkatan jumlah mahasiswa yang dilayani dengan adanya
BOPTN.
b. Pemberian beasiswa baik bagi siswa miskin maupun siswa berprestasi
antara lain berupa beasiswa Prestasi Akademik dan BIDIKMISI.
c. Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan.
5. Strategi dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Hindu berupa:
a. Peningkatan akreditasi menjadi minimal B bagi satuan pendidikan
dan prodi.
b. Pemberian HAKI bagi hasil penelitian.
c. Dimuatnya hasil penelitian dalam jurnal Internasional.
d. Pelaksanaan program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa.
e. Melaksanakan kerjasama Luar negeri.
f. Pemberian fasilitas bagi event pendidikan tinggi.
6. Strategi dalam meningkatkan kualitas Pendidik dan tenaga kependidikan
Tinggi Hindu berupa:
a. Peningkatan kualifikasi dosen menjadi S3.
b. Pembinaan terhadap dosen.
c. Pelaksanaan program pengabdian masyarakant oleh dosen.
d. Sertifikasi pendidik serta pemberian tunjangan bagi dosen.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
37
C. Arah Kebijakan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
Selain arah kebijakan dan strategi bidang Agama dan Pendidikan,
ditetapkan juga arah kebijakan dan strategi pendukung dalam menunjang
pelaksanaan arah kebijakan dan strategi bidang Agama dan Pendidikan
serta peningkatan kualitas tata kelola dukungan manajemen dan tugas teknis
lainnya di Bimas Hindu
Kegiatan pendukung tersebut adalah:
1. Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Hindu
a. NSPK pengelolaan Pendidikan agama dan keagamaan
b. Efektivitas Dewan Pendidikan
2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas
Hindu, melalui:
a. Penyusunan administrasi perencanaan, keuangan, administrasi
umum, ortala dan kepegawaian yang tepat waktu;
b. Pelayanan ketatausahaan kerumahtanggaan dan perlengkapan serta
BMN;
c. Pemeliharaan
dan
perkantoran.;
pengadaan
sarana
dan
prasarana
d. Penataan Kelembagaan dan Tata Laksana;
e. Pembinaan SDM;
f. Pengembangan SDM:
g. Rekrutmen pegawai;
h. Pengembangan
struktur
penyelenggara);
daerah
(pembimas
dan
i. Pelayanan Advokasi dan Hukum;
j. Kerjasamaperencanaan;
k. Aplikasi Data perencanaan;
l. Penyajian data dan informasi berbasis IT;
m. Publikasi Kegiatan Ditjen Bimas Hindu;
n.Ketersediaan bahan kepustakaan dan berfungsinya kearsipan
(tersedianya bahan pustaka dan dokumentasi iersedia dan penyajian);
38
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
o. Mendukung pencapaian Opini BPK atas Laporan Keuangan
Kementerian Agama; dan
p. Jumlah naskah kebijakan manajemen dan peraksanaan tugas teknis
lainnya.
D. Kerangka Regulasi
Kebijakan pembangunan Program Bimas Hindu berpijak pada dasardasar hukum yang terkait dengan pembangunan di bidang agama dan
pendidikan, sehingga dapat melakukan pelayanan agama dan pendidikan
agama Hindu yang bermutu, berkontribusi dalam pembangunan warga
negara yang kritis dalam mendorong kerukunan umat beragama,
memperkuat konsolidasi demokrasi, mengakselerasi pertumbuhan eknomi,
dan mengentaskan kemiskinan. Peran ini dicapai dalam koridor amanat
hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Berikut disampaikan dasar hukum pokok yang harus diperhatikan dalam
pembangunan bidang agama mengawal perannya dalam sistem berbangsa
dan bernegara :
1. UUD 1945 Pasal 28 E amandemen ke 2 pasal 1 berbunyi setiap orang bebas
memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, Pasal 28J ayat (2)
menyatakan dalam menjalankan hak dan kebebasnnya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan Undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, niali-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis;
2. UUD 1945 Pasal 29 ayat (1) dan (2) yang menyatakan Negara berdasarkan
Ketuhanan Yang Mahaesa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu;
3. Penetapan Presiden RI Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan dan/
atau penodaan Agama;
4. Penjelasan dan Penetapan Presiden RI Nomor 1965 tentang Pencegahan
Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama;
5. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 01/BER/Mdn-Mag/1969 tentang Pelaksanaan Tugas Aparatur
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
39
pemerintah dalam menjamin Ketertiban dan Kelancaran pelaksanaan
pengembangan dan ibadat Agama oleh pemeluk-pemeluknya;
6. Instruksi Menteri Agama RI Nomor 3 Tahun 1995 tentang Tindak Lanjut
Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor
01/BER/MDN-MAG/1969 di Daerah;
7. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor
1 Tahun 1979 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan
Bantuan Luar Negeri kepada Lembaga Keagamaan di Indonesia;
8. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Dalam Negeri No 9 dan 8 tahun
2006 tentang Pendirian rumah ibadah;
9. KMA No 84 tahun 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penanggulangan
Kerawanan kemurnia Hidup Umat Beragama.
Dasar Hukum pokok yang harus diperhatikan dalam pembangunan Bidang
Pendidikan Agama dan Keagamaan mengawal perannya dalam sistem
berbangsa dan bernegara :
1. UUD 1945 pasal 31 ayat (3) yang menyatakan Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan UndangUndang;
2. UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 12 yang
menyatakan setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan
dirinya, dan meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi manusia
yang beriman, bertaqwa, bertanggungjawab, berakhlak mulia, bahagia
dan sejahtera sesuai hak asasi manusia.
3. UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 13 yang
menyatakan bahwa setiap orang berhak mengembangkan dan
memanfaatkan ilmu dan teknologi.
4. UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 55 yang
menyatakan setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya,
berpikir, dan berekspresi, sesuai dengan tingkat intelektualitas dan
usianya di bawah bimbingan orang tua dan atau wali;
5. UU No 39 tahun 1999 tentan Hak Asasi Manusia pasal 60 ayat (1) yang
menegaskan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
40
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadi sesuai minat, bakat,
dan tingkat kecerdasannya;
6. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 9 ayat (1)
menyatakan setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya
sesuai dengan minat dan bakatnya;
7. UU No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 43 ayat (1), dan
(2) yang menyatakan bahwa negara, pemerintah, masyarakat, keluarga,
orangtua, wali dan lembaga sosial menjamin perlindungan anak dalam
memeluk agamanya; perlindungan anak dalam memeluk agamanya
sebagaimana meliputi pembinaan, pembangunan dan pengamalan ajaran
agama Hindu;
8. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 48-54 yang
menegaskan bahwa Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan
dasar, memberikan kesempatan seluas-luasnya, yang diarahkan kepada
pengembangan sikap dan kemampuan anak, penghormatan hak asasi,
pengembangan rasa hormat kepada orang tua, identitas budaya, bahasa
dan nilai-nilai nasional;
9. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
3, yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab;
10. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional pasal
30 ayat (1-4), yang menyatakan bahwa (i) Pendidkan keagamaan
diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari
pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan; (ii)
Pendidikan Keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai
ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama; (iii) Pendidikan
keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, non
formal dan informal; (iv) pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan
Diniyah, pesantren,pasraman, pabhaja samanera dan bentuk lain yang
sejenis;
11. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 ayat
(1) yang menyatakan bahwa pendidikan agama dimaksudkan untuk
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
41
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Mahaesa serta berakhlak mulia;
12.UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan peraturan
pelaksanaanya yang mengatur status, standar kualifikasi dan kompetensi,
upaya peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru dan dosen
sebagai komponen utama pendidikan, serta kewajiban pemerintah dan
pemerintah daerah dalam mendanainya.
Renstra Program Bimbingan Masyarakat Hindu 2015 – 2019 merupakan
kelanjutan dari Renstra 2009 – 2014, yang diperkuat oleh isu pembangunan
serta agenda prioritas pemerintah baru yang tertuang dalam RPJMN 2015
-2019 sebagai landasan yang kokoh dalam menghantarkan Indonesia menjadi
negara maju. Isu-isu strategis yang perlu menjadi perhatian dalam kaitannya
dengan tugas fungsi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu :
1. Masih terjadinya kesenjangan antara pemahaman agama dan pengamalan
ajaran agama dalam kehidupan sehari;
2. Masih kurangnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam
menjaga harmonisasi intern dan antar umat beragama;
3. Masih belum optimalnya kehadiran negara terhadap umat dalam
pembinaan agama;
4. Masih perlunya perluasan akses dan peningktan kualitas pendidikan
agama dan keagamaan;
5. Masih perlunya perluasan akses, peningkatan kualitas, relevansi dan
daya saing pendidikan tinggi Hindu;
6. Perlu terus dtingkatkan tata kelola pemerintahan agar dapat mewujudkan
laporan keuangan yang WTP.
Dengan memperhatikan isu strategis tersebut maka perlu dilakukan
perubahan lingkungan, format, dan koordinasi dengan melakukan penataan
sistem regulasi agar dapat dioperasionalkan dalam pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan. Berikut perincian mengenai kebutuhan regulasi
dalam mendukung pencapaian sasaran program Bimbingan Masyarakat
Hindu :
42
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
1. Peraturan yang berkaitan dan relevan dengan lembaga Keagamaan
Lembaga
Yg Sudah ada
LPDG
KMA No. 488 tahun 2000
tentang pendirian LPDG
PHDI
Keputusan Menteri Hukum
dan HAM No. AHU-101.
AH.01.07 tahun 2012 tentang
pengesahan Badan Hukum
Perkumpulan
Yayasan
Peraturan
Pemerintah
RI
Nomor 2 tahun 2013 tentang
Perubahan atas peraturan
Pemerintah No. 63 tahun 2008
tentang Yayasan
Yg Diusulkan
Yg sedang dikaji
2. Peraturan yang berkaitan dan relevan dengan Penyuluh dan Penyuluhan
agama Hindu :
Penyuluh dan
Penyuluhan
Agama
Yg Sudah ada
Yg Diusulkan
Yg sedang dikaji
Tenaga
Penyuluh
Agama
KMA No.52 Tahun
1978 tentang
pendelegasian Wewenang
mengangkat,memperbaharui
dan memberhentikan Tenaga
-
-
Honorarium
Penyuluh
Agama
KMA 164 tahun 1996 tentang
Honorarium
Penyuluh
Agama sebagaimana diubah
dengan Keputusan Menteri
Agama nomor 123 tahun
2008 tentang Perubahan atas
Keputusan Menteri Agama
Nomor 148 tahun 2014 tentang
Honorarium Penyuluh Agama
-
-
Petunjuk
Pelaksanaan
Jabatan
Fungsional
Penyuluh
Agama dan
angka kredit
Keputusan
Bersama
Menteri Agama dan Kepala
Kepegawaian Negara Nomor
547 Tahun 1999 dan Nomor
178 Tahun 1999 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Penyuluh Agama
dan angka kreditnya
-
-
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
43
Petunjuk
Teknis
Pelaksanaan
Jabatan
fungsional
Penyuluh
Agama
dan angka
kreditnya
Keputusan
Menteri
Agama Nomor 516 Tahun
2003 Tentang petunjuk
Teknis
Pelaksanaan
Jabatan
Fungsional
Penyuluh Agama dan
Angka Kreditnya
-
-
Jabatan
fungsional
Penyuluh
Agama
dan angka
kreditnya
Keputusan
Menteri
Koordinator
Bidang
Pengawasan
dan
P e m b a n g u n a n
Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 54/Kep.
MK.Waspan/9/1999
tanggal 30 September 1999
tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Agama dan angka
kreditnya.
-
-
3. Peraturan yang berkaitan dan relevan dengan Pemberdayaan Umat
Hindu :
Pemberdayaan
Umat Hindu
Yg Sudah ada
Yg Diusulkan
Yg sedang
dikaji
-
-
FKUB dan Pendirian PBM No 9 dan 8 tahun
rumah ibdah
2006
PHDI
Keputusan
Menteri
Hukum dan HAM No.
AHU-101.AH.01.07 tahun
2012 tentang pengesahan
Badan
Hukum
Perkumpulan
4. Peraturan yang berkaitan dan relevan dengan Pendidikan Agama dan
Keagamaan:
Pendidikan Agama
dan keagamaan
Pendidikan
keagamaan Hindu
44
Yg Sudah ada
Yg Diusulkan
Yg sedang dikaji
PMA 56 tahun 2014
tentang Pendidikan
Keagamaan Hindu
-
-
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
Pendirian Pasraman SK Dirjen Bimas
Non Formal
Hindu Nomor:
DJ.V/20/SK/ 2015
tentang Pendirian
Pasraman Non
Formal
-
1. SK Dirjen Bimas
Hindu tentang
penyelenggaran
Pasraman formal dan
Non Formal
2. Per Dirjen Bimas
Hindu tentang
Site Plan (standar
minimal,medium,
dan standar lengkap)
Pasraman Formal
Pedoman
SK Dirjen Bimas
Pendirian
Hindu Nomor:
Pasraman Formal DJ.V/4/2015
tengang
Pedoman
Pendirian
Pasraman Formal
-
SK Dirjen Bimas
Hindu tentang grand
Design dan Struktur
Kurikulum formal
(Pratama, Adi,
Madyama)
5. Peraturan yang Berkaitan dengan Pengembangan Pendidikan Tinggi
Hindu :
Pendidikan
Tinggi Hindu
Kelembagaan
Yg Sudah ada
Surat Keputusan
Direktur Jenderal
Bimas Hindu Tentang
Pedoman Pengelolaan
Perguruan Tinggi
Hindu
Pengembangan 1. Surat Keputusan
Disiplin
direktur
Jenderal Bimas
Hindu tentang
pengembangan
ayur weda
2. Surat keputusan
Dirjen Bimas
Hindu tentang
pengembangan
bahasa sastra
Yg Diusulkan
1. Keputusan Dirjen
tentang Pengelolaan
Program pasca
Sarjana
2.Keputusan
Dirjen tentang
penyempurnaan
pedoman program
studi
3. Keputusan dirjen
tentang lembaga
Persatuan Ikatan
Dosen
-
Yg sedang dikaji
PMA tentang
gelar akademik
-
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
45
3. Surat keputusan
Dirjen Bimas
Hindu tentang
pengembangan
budaya Hindu
Pendidik
1. Surat keputusan
1. Keputusan Dirjen
Dirjen Bimas Hindu
tentang Penetapan
tentang inpassing
angka kredit (PAK)
dosen PTAH di
dosen
lingkungan Ditjen 2. PMA tentang gelar
Bimas Hindu
akademik
2. Surat keputusan
Ditjen Bimas
Hindu tentang
BKD( Beban Kerja
Dosen) PTAH di
lingkungan Ditjen
Bimas Hindu
Kemahasiswaan
-
Tri Dharma
Perguruan Tinggi
1.Keputusan
Dirjen tentang
Pedoman
pengelolaan
Dosen DPK
2.Keputusan
Dirjen tentang
pedoman
tentang
Sertifikasi
dosen
Pengajuan Nomor Induk Kementerian Mahasiswa
baru
-
1. Pedoman
tentang
Pengabdian
masyarakat
2. Pedoman
tentang
Penelitian
E. Kerangka Kelembagaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 10 tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama Pasal 547, Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu mempunyai tugas merumuskan
serta melaksanakan kebijakan & standardisasi teknis di bidang bimbingan
masyarakat Hindu.
Dengan fungsi sebagaimana diatur dalam PMA RI No. 10 Tahun 2010 tentang
organisasi & tata kerja Kementerian Agama Pasal 548 :
1. perumusan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat Hindu;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat Hindu;
3. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang bimbingan
masyarakat Hindu;
4. pemberian bimbingan teknis & evaluasi bimbingan masyarakat Hindu.
46
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi maka dilakukan pembagian peran
unit-unit kerja yang ada di pusat dan daerah sebagai berikut :
1. Unit organisasi pusat lebih ditekankan pada penetapan dan penjelasan
arah dan deskripsi tentang visi, misi, kebijakan , standar, norma, pedoman,
kriteria, prosedur, dan sistem administrasi, sehingga memudahkan
koordinasi antar unit-unit pelaksana yang ada di Kanwil, Kankemenag
Kabupaten/Kota serta satuan Pendidikan Tinggi Agama Hindu;
2. Unit organisasi daerah lebih ditekankan pada pelaksanaan pembinaan
dan penyuluhan kepada umat serta pelayanan keagamaan untuk bidang
urusan agama, sedangkan untuk pelaksanaan bidang pendidikan pada
pelayanan pendidikan agama dan keagamaan;
3. Unit Kerja Pendidikan Tinggi Hindu menyelenggarakan pendidikan
tinggi agama Hindu dan membantu pengembangan pembinaan umat
melalui pengabdian masyarakat serta melakukan penelitian yang
dapat dimanfaatkan unit kerja pusat dan daerah. Perguruan Tinggi
juga melaksanakan sertifikasi bagi guru-guru agama Hindu serta dosen
PTAH.
Pembagian peran dalam pelaksanaan program bimbingan Masyarakat
Hindu perlu semakin diperkuat dengan peraturan-peraturan yang bersifat
mengikat maupun sistem penunjang organisasi yang jelas. Hal ini dilakukan
dengan memperjelas struktur pelaksanaan program Rencana Strategis 2015 –
2019 serta tugas dan fungsi yang dimiliki masing-masing unit utama dalam
rumusan kerja dan anggaran tahunan Program Bimas Hindu.
Secara garis besar, kerangka kelembagaan Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu sebagai lembaga pelayanan public melaksanakan tugas
sesuai dengan prinsip efektifitas, efisiensi, dan akuntabilitas melalui :
1. Pengembangan kapasitas Lembaga
Pengembangan organisasi di lingkungan Bimas Hindu dari pusat dan
daerah perlu dilakukan agar dapat menjalankan tugas yang diemban di
bidang agama dan pendidikan Hindu. Struktur organisasi pada Direktorat
Bimas Hindu perlu dikembangan terutama dalam pelaksanaan tugas
Pendidikan Agama dan keagamaan Hindu agar umat dapat terlayani
secara maksimal. Satuan organisasi di Kanwil perlu dikembangkan
menjadi bidang sehingga dapat dilakukan pembagian tugas antara
pelaksanaan tugas pelayanan bidang agama dan pendidikan serta
pelaksanaan tugas adminitrasi. Tidak terbaginya tugas-tugas tersebut
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
47
menyebabkan tersitanya waktu untuk melaksakan tugas adminitrasi
sehingga pelayanan terhadap umat kurang optimal.
2. Pengembangan Pendidikan Tinggi Agama Hindu
Untuk meningkatkan akses pendidikan Tinggi agama Hindu perlu
dilakukan peningkatan status pendidikan tinggi agama Hindu negeri
maupun swasta. Perguruan tinggi agama Hindu swasta dalam
penyelenggaraannya sering mengalami kendala dalam hal regulasi,
lembaga maupun SDM hal ini karena tidak adanya lembaga yang
mengkoordinasikan aktivitas mereka sehingga mendesak sekali untuk
dibentuk lembaga Kopertahs( Koordinasi Perguruan Tinggi Agama
Hindu Swasta). Pengembangan organisasi pendidikan Tinggi Agama
Hindu ini tentunya tidak hanya untuk meningkatkan akses pendidikan
tinggi agama Hindu namun dapat pula untuk meningkatkan kualitas
dan daya saing.
3. Penguatan Budaya Organisasi
48
Penguatan budaya organisasi juga menjadi salah satu aspek utama
dalam bidang manajemen dan tata kelola program Bimas Hindu. Oleh
karena itu, selain ditujukan untuk pelaksanaan Renstra, penguatan
budaya organisasi juga menjadi fokus utama program Bimas Hindu yang
direncanakan dalam lima tahun kedepan.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. TARGET KINERJA
Untuk mencapai visi dan misi program bimbingan masyarakat Hindu
perlu dicapai dengan arah kebijakan dan sasaran yang dioperasionalkan
melaui target kinerja. Program Bimas Hindu menetapkan outcome yang
harus dicapai :
1. Meningkatnya Kualitas Pemahaman, Pengamalan, dan Pelayanan Agama
Hindu, yang ditandai antara lain dengan:
a. Persentase lembaga sosial keagamaan Hindu yang difasilitasi dalam
memenuhi standar minimal lembaga keagamaan; dan
b. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang
difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan.
2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan dan pembinaan Pendidikan
Agama dan Keagamaan Hindu yang ditandai dengan
a. Jumlah siswa dan mahasiswa yang memperoleh layanan Pendidikan
Agama dan Keagamaan Hindu;
b. Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan
fasilitasi pembinaan dan pengembangan;
yang memperoleh
c. Jumlah Sekolah dan PT yang memperoleh fasilitasi pembinaan dan
pengembangan;
3. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas
Teknis Lainnya ditandai dengan:
a. Jumlah dokumen administrasi perencanaan, keuangan, umum dan
ortapeg yang disusun tepat waktu;
b. Jumlah naskah kebijakan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya yang disusun tepat waktu.
Untuk mencapai outcome tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan:
1. Pengelolaan dan pembinaan urusan agama Hindu, dengan sasaran yang
meliputi:
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
49
1) Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pembinaan urusan agama
Hindu yang ditandai antara lain dengan:
a. Jumlah penyuluh dan tenaga teknis keagamaan Hindu yang
difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan;
-
Jumlah Fasilitasi operasional penyuluh non PNS
-
Jumlah Pembinaan dan pengembangan kualitas Penyuluh
-
Jumlah Penyuluh/tenaga keagamaan
Menerima Tunjangan
-
Jumlah Sertifikasi Penyuluh PNS dan Non PNS
-
Jumlah Pengembangan Program Penyuluhan
-
Jumlah struktur kurikulum Penyuluhan
-
Jumlah fasilitasi Pengembangan Penyuluhan
-
Jumlah pembinaan dan pengembangan P4H
-
Jumlah penyuluh teladan
-
Jumlah Simakrama umat
-
Jumlah penyiaran penyuluhan
Non PNS yang
b. Jumlah fasilitasi pembinaan, pemberdayaan dan kerukunan
intern umat beragama Hindu (kegiatan);
-
Jumlah Dialog pinandita/ tokoh agama/ cendekiawan/
tokoh masyarakat/ pemuda/ wanita
-
Jumlah pembinaan dan pemberdayaan ekonomi umat
-
Jumlah Fasilitasi pembinaan dan pemberdayaan ekonomi
umat
-
Jumlah Desa Binaan Kerukunan Intern
-
Jumlah pembinaan keluarga sukinah
-
Jumlah keluarga teladan
-
Jumlah pemberdayaan rumah ibadah
-
Jumlah Pembinaan kerukunan di wilayah 3T (Terdepan,
Tertinggal, Terdalam)
c. Jumlah lembaga sosial keagamaan yang difasilitasi dalam
penguatan dan pemberdayaan;
50
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
-
Jumlah pembinaan dan pengembangan Lembaga sosial
keagamaan
-
Jumlah BOP PHDI
-
Jumlah BOP LPDG
-
Jumlah BOP BPH
-
Jumlah BOP Lembaga Keagamaan Wanita Hindu
-
Jumlah BOP Lembaga Keagamaan Pemuda
-
Jumlah BOP Lembaga Pinandita
-
Jumlah fasilitasi Pembangunan/Rehab Sekretariat PHDI
-
Jumlah fasilitasi Pembangunan/Rehab Sekretariat Lembaga
Sosial keagamaan
d. Jumlah fasilitasi sarana dan prasarana pelayanan keagamaan
(lokasi);
-
Jumlah Fasilitasi Rumah Ibadah
-
Jumlah Fasilitasi Sarana Keagamaan
-
Jumlah Kitab Suci yang disediakan
-
Jumlah Fasilitasi Rumah Duka Hindu
-
Jumlah Tanah pura yang disertifikat
-
Jumlah Perpustakaan Pura
e. Jumlah naskah Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria; dan
-
Jumlah dokumen Penguatan dan Pemberdayaan Lembaga
-
Jumlah dokumen Pemberdayaan umat
-
Jumlah dokumen Penyuluh dan Penyuluhan
f.Jumlah fasilitasi pembinaan
keagamaan Hindu.
dan
pengembangan
budaya
-
Jumlah pembinaan dan pengembangan budaya keagamaan
-
Jumlah event budaya keagamaan Hindu
-
Jumlah Fasilitasi event budaya keagamaan Hindu
2) Pembinaan Kerukunan Internal Umat Hindu antara lain dengan:
yang
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
ditandai
51
a. Jumlah dokumen kegiatan;
b. Jumlah dialog kerukunan; dan
c. Jumlah tenaga teknis kerukunan.
2. Pengelolaan dan pembinaan pendidikan agama dan keagamaan Hindu,
dengan sasaran yang meliputi:
1) Meningkatnya akses pendidikan agama dan keagaman Hindu tingkat
usia Dini, Dasar dan Menengah yang ditandai antara lain dengan:
a. Jumlah Buku Pelajaran dan Bacaan yang disediakan;
b. Jumlah Media Pembelajaran yang disediakan; dan
c. Jumlah Fasilitasi Sarana dan Prasarana.
2) Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan keagaman Hindu
Tingkat Usia Dini, Dasar dan Menengah yang ditandai antara lain
dengan:
a. Jumlah Satuan Pendidikan Keagamaan yang memiliki SNP;
b. Jumlah satuan Pendidikan Keagamaan Hindu Tk Adi, Madyama,
dan Utama widya Pasraman yang melaksanakan kurikulum
(Mapel Agama dan umum) yang berlaku;
c. Jumlah satuan Pendidikan Agama Hindu yang melaksanakan
kurikulum yang berlaku;
d. Jumlah Sekolah Minggu yang dibina; dan
e. Fasilitasi event pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu.
3) Meningkatnya kualitas Tenaga Pendidik dan kependidikan tingkat
Usia Dini, Dasar dan Menengah yang ditandai antara lain dengan:
a. Jumlah Guru berkualifikasi S1/D4 dan S2;
b. Jumlah guru bersertifikat pendidik;
c. Jumlah guru penerima Tunjangan;
d. Jumlah KKG/MGMP yang difasilitasi;
e. Jumlah tenaga kependidikan yang dibina;
f. Jumlah tenga kependidikan yang ditingkatkan kompetensinya;
dan
g. Jumlah guru yang diberikan pembinaan.
52
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
3. Peningkatan Akses, Kualitas, Relevansi dan daya Saing Pendidikan
Tinggi Agama Hindu, dengan sasaran yang meliputi:
1) Meningkatkan akses pendidikan Tinggi Hindu yang ditandai antara
lain dengan:
a. Jumlah Mahasiswa yang dilayani (BOPTN);
b. Jumlah penerima beasiswa Mahasiswa Miskin;
c. Jumlah penerima beasiswa berprestasi;
d. Jumlah penerima Bidikmisi; dan
e. Jumlah fasilitasi sarana dan prasarana pendidikan.
2) Meningkatnya kualitas pendidikan tinggi Hindu yang ditandai antara
lain dengan:
a. Jumlah Satuan Pendidikan yang terakreditasi minimal B;
b. Jumlah Prodi Satuan Pendidikan yang terakreditasi minimal B;
c. Jumlah Lembaga Penjaminan mutu ;
d. Jumlah Lembaga Pendidikan Tinggi swasta;
e. Jumlah hasil penelitian dalam proses HAKI;
f. Jumlah penelitian yang masuk jurnal Internasional;
g. Jumlah mahasiswa yang melakukan pengabdian Masyarakat;
h. Jumlah Kerjasama Internasional Pendidikan Tinggi; dan
f. Jumlah Fasilitasi Event Pendidikan Tinggi.
3) Meningkatnya kualitas Pendidik dan tenaga kependidikan Tinggi
Hindu yang ditandai antara lain dengan:
a. Jumlah dosen yang berkualifikasi S3;
b. Jumlah dosen yang dibina;
c. Jumlah dosen yang melakukan pengabdian masyarakat;
d. Jumlah dosen yang bersertifikat pendidik;
e. Jumlah dosen yang menerima tunjangan (dosen agama dan
keagamaan);
f. Jumlah Pustakawan yang ditingkatkan kompetensinya;
g. Jumlah tenaga laboran yang ditingkatkan komptensinya; dan
h. Jumlah tenaga kependidikan yang ditingkatkan kompetensinya
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
53
4. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Hindu,
dengan sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan adminitrasi pendidikan
Bimas Hindu yang ditandai antara lain dengan:
a. Jumlah Dokumen NSPK pengelolaan Pendidikan agama dan
keagamaan; dan
b. Efektivitas Dewan Pendidikan.
5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimbingan
Masyarakat Hindu dengan sasaran meningkatnya kualitas pelayanan
adminitrasi dan pelaksanaan tugas teknis lainnya:
a. Jumlah dokumen administrasi perencanaan yang disusun tepat
waktu;
-
Jumlah Dokumen Rencana Kerja Tahunan
-
Jumlah Dokumen Pagu Indikatif, Pagu Anggaran dan Alokasi
Anggaran
-
Jumlah Koordinasi dengan Instansi Terkait
-
Jumlah Dokumen Data dan sistem Informasi
-
Jumlah Dokumen evaluasi dan Laporan kegiatan
b. Jumlah dokumen administrasi keuangan yang disusun tepat waktu;
-
Jumlah Dokumen Laporan Keuangan
c. Jumlah dokumen administrasi umum yang disusun tepat waktu;
-
Jumlah Dokumen pelayanan umum dan kerumahtanggaan
-
Jumlah Dokumen Tata Usaha
-
Jumlah Dokumen Pengadaan dan pemeliharaan peralatan
Perkantoran
-
Jumlah Dokumen BMN
d. Jumlah dokumen administrasi ortala dan kepegawaian yang disusun
tepat waktu;
54
-
Jumlah Pembinaan dan pengembangan SDM
-
Jumlah formasi SDM
-
Jumlah Mutasi/Rotasi/Roling SDM
-
Jumlah dokumen Evaluasi dan Penguatan Reformasi Birokrasi
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
-
Jumlah dokumen Kelembagaan dan Tata Laksana
-
Jumlah dokumen Pengawasan
-
Jumlah Produk Perjanjian, Peraturan dan Keputusan
-
Jumlah Review Produk Peraturan
-
Jumlah pelayanan Hukum untuk Publik
-
Jumlah advokasi hukum
B. KERANGKA PENDANAAN
Penyelenggaraan Pembinaan agama dan pendidikan Hindu termasuk
pendanaannya menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat. Hal ini juga berlaku bagi penyelenggaraan
pembinaan agama dan pendidikan Hindu.
1. Pendanaan dari Pemerintah Pusat
Sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015 -2019,
kerangka pendanaan program Bimbingan Masyarakat Hindu 2015 –
2019 yang berasal bersumber dari APBN sebesar Rp. 1.4 trilyun. Alokasi
tersebut bertujuan untuk mendanai program dan kegiatan guna mencapai
target kinerja yang telah ditetapkan selama periode 2015 -2019.
Alokasi
No Program/Kegiatan
(jutaan
%
rupiah)
255,307,40 267,188,88 279,669,35 292,780,74 306,506,78 1,401,453,14 100
2015
Program Bimas
Hindu
Jumlah Anggaran
2016
2017
2018
2019
1 Peningkatan
96,118,75 99,002,31 101,972,38 105,031,55 108,132,50
Kualitas Pengelolaan
dan Pembinaan
Urusan Agama
Hindu
2 Peningkatan
56,135,56 59,391,42 62,836,12 66,480,62 70,336,49
Kualitas Pengelolaan
dan Pembinaan
Pendidikan Hindu
510,257,49 36,41
3 Peningkatan Akses,
Mutu, Relevansi
dan daya Saing
Pendidikan Tinggi
Hindu
500,242,82 35,69
89,096 94,263,95
99,731,26 105,515,67 111,635,58
315,180,20 22,49
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
55
4 Penyelenggaraan
Adminitrasi dan
perkantoran
pendidikan Bimas
Hindu
5 Dukungan
Manajemen dan
pelaksanaan Tugas
Teknis lainnya
900,00
952,20
13,056,73 13,579,00
1,007,43
1065,86
1,127,68
5,053,16 0,40
14,122,16 14,687,05
15,274,53
70,719,47 5,01
Rincian : lihat lampiran Matrik Indikator Kinerja dan Pendanaan
2. Pendanaan dari Pemerintah Daerah
Kontribusi pemerintah daerah yang telah berjalan dan diharapkan akan
terus berkelanjutan antara lain berupa bantuan untuk pemberangkatan
tim Utsawa Dharma Gita, Pembinaaan Dharma Gita melalui LPDG ,
dan pembangunan rumah ibadah. Namun dukungan anggaran untuk
pembinaan agama dan pendidikan Hindu belumlah optimal karena
tidak semua pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk
pembinaan agama dan pendidikan Hindu. Hal tersebut dapat terlihat
pada pengembangan kampus IHDN yang memerlukan perluasan lahan,
namun tidak mendapat bantuan dari pemerintah daerah sehingga
pemerintah pusat harus mengusahakan melalui APBN.
3. Pendanaan dari Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam pembinaan agama Hindu sudah
berlangsung baik dengan berdirinya lembaga-lembaga keagamaan
dan pembangunan rumah ibadah yang anggarannya bersumber dari
masyarakat. Demikian pula dengan lembaga pendidikan agama dan
keagamaan sudah cukup baik partisipasi masyarakat. Kondisi tersebut
menunjukkan adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya pembinaan
agama dan penyelenggaraan pendidikan Hindu.
56
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
57
1
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
Lokasi
2015
2016
2017
TARGET
2,962
32,2%
2,962
52,0%
2,962
52,0%
2018
2,962
74,0%
2019
Pusat/
Daerah
Pusat/
Daerah
b Jumlah Tenaga pendidik
dan kependidikan yang
memperoleh pembinaan dan
pengembangan
c Jumlah sekolah dan PT yang
memperoleh pembinaan dan
pengembangan
2,298
7,098
1,465,811
2,298
7,098
2,298
7,098
Jumlah administrasi
perencanaan, keuangan,
umum dan ortapeg yang
disusun tepat waktu
Jumlah naskah kebijakan
manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya
a
b
1 Meningkatnya kualitas
pemahaman, pengamalan dan
pelayanan agama Hindu
Pusat/
daerah
Pusat/
daerah
35
28
35
28
35
28
35
28
2,298
7,098
35
28
2,298
7,098
1,584,474 1,742,921 1,917,214 2,108,935
Meningkatnya kualitas Tata Kelola Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
Daerah
Jumlah siswa dan mahasiswa
yang memperoleh layanan
pendidikan agama dan
keagamaan Hindu
a
Meningkatkan kualitas pembinaan dan penyelenggaraan Pendidikan Agama dan Keagamaan
Hindu
2,962
b Jumlah penyuluh dan tenaga Pusat/
teknis keagamaan Hindu
daerah
yang mendapat pembinaan
dan pengembangan
Pengelolaan dan Pembinaan urusan agama Hindu
3
2
15,0%
Pusat/
daerah
a Persentase lembaga sosial
keagamaan Hindu yang
memenuhi standar minimal
lembaga keagamaan
1 Meningkatnya kualitas Pemahaman, pengamalan, dan Pelayanan Agama Hindu
Bimbingan Masyarakat Hindu
PROGRAM/
NO.
KEGIATAN
35
28
2,298
7,098
2,108,935
2,962
99%
JUMLAH
TARGET
96,118,750
96,118,750
225,307,400
2015
279,669,350
2017
292,780,740
2018
(Juta
Rupiah)
TOTAL
ALOKASI
UNIT
ORGANISASI
PELAKSANA
99,002,310 101,972,380 105,031,550 108,132,500
510,257,490
510,257,490 Direktorat
Urusan Agama
Hindu
Ditjen Bimas
Hin du
Ditjen Bimas
Hin du
Ditjen Bimas
306,506,780 1,401,453,140 Hin du
Ditjen Bimas
Hin du
2019
99,002,310 101,972,380 105,031,550 108,132,500
267,188,880
2016
ALOKASI (Juta Rupiah)
Matriks Kinerja dan Pendanaan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
LAMPIRAN I
K/LN-BNSBS
58
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
NO.
PROGRAM/
KEGIATAN
pusat/
daerah
daerah
pusat
pusat
daerah
pusat/
daerah
pusat
- Jumlah Pembinaan dan
pengembangan kualitas
penyuluh
- Jumlah Penyuluh/tenaga
teknis keagamaan non PNS
yang menerima tunjangan
- Jumlah Penyuluh PNS dan
Non PNS yang bersertifikat
- Jumlah Pengembangan
program penyuluhan
- Jumlah Pembinaan dan
Pengembangan P4H
- Jumlah Penyuluh teladan
- Jumlah Simakrama Umat
pusat/
daerah
pusat/
daerah
pusat
daerah
pusat/
daerah
pusat/
daerah
daerah
- Jumlah dialog pinandita/
tokoh agama/cendekiawan/
tokoh masyarakat/pemuda
/wanita
- Jumlah pembinaan dan
pemberdayaan eknomi umat
- Jumlah fasilitasi pembinaan
dan pemberdayaan eknomi
umat
- Jumlah Desa Binaan
Kerukunan Intern
- Jumlah pembinaan Keluarga
Sukinah
- Jumlah Keluarga teladan
- Jumlah Pemberdayaan
Rumah Ibadah
b Jumlah pembinaan,
pemberdayaan dan
kerukunan intern umat
beragama
daerah
Lokasi
- Jumlah fasilitasi operasional
penyuluh non PNS
a Jumlah Penyuluh dan tenaga
teknis keagamaan yang
mendapatkan pembinaan
dan pengembangan
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
5
33
33
5
5
5
5
101
300
100
66
60
400
2,962
700
500
2,962
2015
5
33
33
5
5
5
5
101
300
100
66
60
400
2,962
700
500
2,962
2016
5
33
33
10
10
5
5
111
300
100
66
60
400
2,962
700
500
2,962
2017
TARGET
5
33
33
10
10
10
6
117
300
100
66
60
400
2,962
700
500
2,962
2018
5
33
33
10
10
15
10
126
300
100
66
60
400
2,962
700
500
2,962
2019
25
33
33
40
40
40
31
292
300
100
66
60
400
2,962
700
500
2,962
JUMLAH
TARGET
17,428,000
20,663,000
2015
18,318,000
20,663,000
2016
23,639,000
27,633,000
2017
25,999,000
26,133,000
2018
ALOKASI (Juta Rupiah)
28,800,000
23,633,000
2019
UNIT
ORGANISASI
PELAKSANA
114,184,000 Direktorat
Urusan Agama
Hindu
118,725,000 Direktorat
Urusan Agama
Hindu
(Juta
Rupiah)
TOTAL
ALOKASI
K/LN-BNSBS
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
59
PROGRAM/
NO.
KEGIATAN
pusat/
daerah
- Jumlah pengembangan
dan pembinaan Sanggraha
Pinandita dan Sarati banten
sebagai tenaga Rohaniawan
pusat/
daerah
- Jumlah BOP Lembaga
Keagamaan Pemuda
pusat/
daerah
pusat/
daerah
pusat/
daerah
pusat/
daerah
pusat/
daerah
- Jumlah Sarana Keagamaan
- Jumlah Kitab suci yang
disediakan
- Jumlah fasilitasi Rumah duka
- Jumlah tanah pura yang
disertifikat
- Jumlah Perpustakaan Pura
1
20,000
100
200
pusat/
daerah
- Jumlah fasilitasi Rumah
Ibadah
5
30
10
30
33
33
30
5
634
pusat
pusat/
daerah
- Jumlah BOP Lembaga
Pinandita
Jumlah Fasilitasi
Pembangunan /Rehab
Sekretariat PHDI
pusat/
daerah
- Jumlah BOP Lembaga
Keagamaan Wanita Hindu
5
5
176
2015
d Jumlah fasilitasi sarana dan
prasarana pelayanan keagamaan
-
daerah
daerah
- Jumlah BOP LPDG
pusat/
daerah
- Jumlah BOP PHDI
- Jumlah BOP BPH
pusat
- Jumlah pembinaan dan
pengembangan lembaga
sosial keagamaan
c Jumlah lembaga sosial
keagamaan yang mendapat
penguatan dan pemberdayaan
pusat/
daerah
Lokasi
- Jumlah Pembinaan
kerukunan di wilayah 3
T (Terdepan, Tertinggal,
Terdalam)
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
5
5
5
10
5
30,000
226
500
774
5
30
12
34
33
33
34
5
186
2016
5
5
5
21
10
40,000
336
500
898
6
30
34
34
33
33
34
5
209
2017
TARGET
5
5
5
21
10
50,000
363
600
1027
18
30
34
34
33
33
34
5
221
2018
5
5
5
50
10
60,000
362
700
1155
20
30
40
34
33
33
34
5
229
2019
20
102
36
200000
1387
2500
4488
54
150
130
166
33
33
166
25
757
25
25
JUMLAH
TARGET
18,757
25,371,000
2015
18,757
26,364,000
2016
11,900
22,400,000
2017
12,000
23,000,000
2018
ALOKASI (Juta Rupiah)
12,300
24,500,000
2019
UNIT
ORGANISASI
PELAKSANA
73,714 Direktorat
Urusan Agama
Hindu
121,635,000 Direktorat
Urusan Agama
Hindu
(Juta
Rupiah)
TOTAL
ALOKASI
KL
KL
KL
N
KL
N
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
K/LN-BNSBS
60
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
2
pusat/
daerah
pusat/
daerah
- Jumlah event seni budaya
keagamaan
- Jumlah Fasilitasi event seni
budaya keagamaan
pusat/
daerah
pusat/
daerah
pusat/
daerah
a Jumlah dokumen kegiatan
kerukunan
b Jumlah dialog kerukunan
c Jumlah tenaga teknis
kerukunan
2 Meningkatkan pembinaan
kerukunan Internal Umat Hindu
pusat/
daerah
pusat
- Jumlah dokumen penyuluh
dan penyuluhan
- Jumlah pembinaan dan
pengembangan budaya
keagamaan
pusat
- Jumlah dokumen
Pengembangan program
penyuluhan
68
pusat
Jumlah dokumen
Pemberdayaan umat
pusat
28
Lokasi
f Jumlah Fasilitasi pembinaan
dan Pengembangan budaya
keagamaan
-
- Jumlah dokumen Penguatan
dan pemberdayaan lembaga
e Jumlah Naskah Norma , Standar,
Prfosedur dan Kriteria
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
2015
34
34
68
1
7
10
10
33
a Jumlah Buku Pelajaran dan
bacaan yang disediakan
1 Meningkatkan akses pendidikan
agama dan keagamaan Hindu
tingkat Usia Dini, Dasar dan
Menengah
Meningkatkan kualitas pembinaan
dan penyelenggaraan Pendidikan
Agama dan Keagamaan Hindu
pusat/
daerah
20,000
Pengelolaan dan pembinaan pendidikan agama dan keagamaan Hindu
PROGRAM/
NO.
KEGIATAN
10
1
1
33
2
33
68
1
10
12
10
38
75,000
2016
10
1
1
34
34
68
1
7
15
15
49
150,000
2017
TARGET
10
1
1
33
2
33
68
1
13
20
15
54
200,000
2018
695,000
10
1
1
34
34
68
1
13
20
20
202
2019
1,140,000
40
4
4
34
2
34
12,000,000
5
50
77
70
1,900,000
JUMLAH
TARGET
10,387,860
56,135,560
2,000,000
11,000,000
1,900,000
2015
10,990,350
59,391,420
3,000,000
11,300,000
2,100,000
2016
11,627,790
62,836,120
4,000,000
11,700,000
2,200,000
2017
12,302,210
66,480,620
4,000,000
12,500,000
2,400,000
2018
ALOKASI (Juta Rupiah)
13,015,730
70,336,490
13,000,000
58,500,000
10,500,000
2019
Direktorat
Urusan Agama
Hindu
Direktorat
Urusan Agama
Hindu
Direktorat
Urusan Agama
Hindu
UNIT
ORGANISASI
PELAKSANA
58,323,940
315,180,210 Direktorat
Pendidikan
Hindu
(Juta
Rupiah)
TOTAL
ALOKASI
N
N
N
N
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
K/LN-BNSBS
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
61
PROGRAM/
NO.
KEGIATAN
pusat/
daerah
c Jumlah Fasilitasi sarana dan
Prasarana
57
pusat
pusat
daerah
daerah
pusat/ 200
daerah
pusat/
daerah
a Jumlah Guru berkualifikasi
S1/D4 dan S2
b Jumlah guru bersertifikat
pendidik
c Jumlah guru penerima
Tunjangan
d Jumlah KKG/MGMP yang
difasilitasi
e Jumlah tenaga kependidikan
yang dibina
f Jumlah guru yang diberikan
pembinaan
500
179
600
300
400
pusat/
daerah
e Fasilitasi event pendidikan
Agama dan keagamaan
3 Meningkatnya kualitas Tenaga
Pendidik dan kependidikan TK
usia dini, Dasar, dan Menengah
daerah
d Jumlah Sekolah Minggu
yang dibina (Pasraman non
Formal)
400
189
300
75
1
850
400
66
200
300
100
1
970
40
daerah
c Jumlah satuan pendidikan
agama Hindu yang
melaksanakan kurikulum
yang berlaku
20
40
pusat
b Jumlah Satuan Pendidikan
keagamaan Hindu Tk. Adi,
Madyama, dan Utama
Widya Pasraman yang
melaksanakan Kurikulum
(mapel agama dan umum)
yang berlaku
20
40,000
2017
20
20
10
20,000
2016
pusat
2015
TARGET
a Jumlah Satuan Pendidikan
Keagamaan yang memiliki
SNP
2 meningkatkan kualitas
pendidikan agama dan
keagamaan Hindu Tingkat usia
dini, Dasar dan Menengah
pusat/
daerah
Lokasi
b Jumlah media Pembelajaran
yang disediakan
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
500
400
66
210
300
125
1
1080
60
60
25
30
60,000
2018
600
400
66
220
300
150
1
1200
40
40
30
40
80,000
2019
2100
2000
66
998
1800
507
4
4100
160
160
75
100
200,000
JUMLAH
TARGET
13,701,990
32,045,710
2015
14,469,700
33,904,360
2016
15,337,510
35,870,820
2017
16,227,090
37,951,320
2018
ALOKASI (Juta Rupiah)
17,168,260
40,152,500
2019
UNIT
ORGANISASI
PELAKSANA
76,931,540 Direktorat
Pendidikan
Hindu
179,924,710 Direktorat
Pendidikan
Hindu
(Juta
Rupiah)
TOTAL
ALOKASI
KL
KL
KL
N
N
KL
KL
KL
K/LN-BNSBS
62
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
3
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
Lokasi
2015
2016
2017
TARGET
pusat/
PTAHN
pusat/
PTAHN
pusat/
PTAHN
pusat/
PTAHN
b Jumlah penerima beasiswa
Mahasiswa Miskin
c Jumlah penerima beasiswa
Prestasi Akademik
d Jumlah penerima Bidikmisi
e Jumlah fasilitasi sarana dan
prasarana
Pusat/
PTAHN
i Jumlah Fasilitasi Event
pendidikan Tinggi
a Jumlah dosen yang
berkualifikasi S3
Pusat/
PTAHN
Pusat/
PTAHN
h Jumlah kerjasama
Internasional pendidikan
Tinggi
3 Meningnya kualitas Pendidik
dan tenaga Kependidikan Tinggi
Hindu
Pusat/
PTAHN
Pusat/
PTAHN
g Jumlah mahasiswa yang
melakukan pengabdian
masayarakat
Jumlah penelitian yang
masuk jurnal Internasional
97
2
100
12
120
1
2
200
20
12
24
f
Pusat/
PTAHN
c Jumlah Lembaga Penjamin
Mutu
20
12
12
450
500
7000
30
Pusat/
PTAHN
b Jumlah Prodi Satuan
Pendidikan yang
terakreditasi minimal B
12
12
240
2473
5817
e Jumlah hasil penelitian dalam Pusat/
proses HAKI
PTAHN
Pusat/
PTAHN
a Jumlah satuan pendidikan
yang terakreditasi minimal B
2 Meningkatnya kualitas
pendidikan tinggi Hindu
PTAHN
a Jumlah Mahasiswa yang
dilayani (BOPTN)
1 meningkatkan akses pendidikan
Tinggi Hindu
140
1
3
200
30
40
12
25
12
12
1000
600
7500
Peningkatan Akses,Kualitas, relevansi dan daya Saing Pendidikan Tinggi Agama Hindu
PROGRAM/
NO.
KEGIATAN
160
1
3
200
40
50
12
26
12
12
1500
700
8000
2018
180
1
3
200
50
60
12
27
12
12
2000
800
8500
2019
697
4
13
900
140
180
12
122
12
12
5190
2600
2473
8500
JUMLAH
TARGET
13,138,720
26,871,440
49,086,200
89,096,360
2015
13,900,770
28,429,980
51,933,200
94,263,950
2016
2018
2019
14,707,010
30,078,920
54,945,330
15,560,020
31,823,500
58,132,150
16,462,500
33,669,260
61,503,820
99,731,260 105,515,670 111,635,580
2017
ALOKASI (Juta Rupiah)
UNIT
ORGANISASI
PELAKSANA
73,769,020 Direktorat
Pendidikan
Hindu
150,873,100 Direktorat
Pendidikan
Hindu
275,600,700
500,242,820 Direktorat
Pendidikan
Hindu
(Juta
Rupiah)
TOTAL
ALOKASI
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
K/LN-BNSBS
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
63
5
4
10
a
Jumlah Dokumen Rencana
Kerja Tahunan
Jumlah Dokumen Pagu
Indikatif, Anggaran dan
Alokasi Anggaran
Jumlah Koordinasi dengan
Instansi Terkait
-
-
-
Jumlah dokumen perencanaan
dan anggaran
pusat/
daerah
pusat/
daerah
pusat
1
3
1
1
3
1
1
3
1
30%
1
3
1
40%
1
3
1
40%
5
15
5
40%
150
115
13,056,730
20%
50
40
115
Meningkatnya kualitas pelayanan
administrasi dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya
15%
40
30
40
115
130
400
640
13,056,730
Daerah
b Efektivitas Dewan
pendidikan
30
25
30
40
40
100
150
1500
2015
Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Pusat
a Jumlah dokumen NSPK
pengelolaan pendidikan
Agama dan keagamaan
20
20
25
30
30
100
140
500
2019
900,000
Pusat/
PTAHN
h Jumlah tenaga kependidikan
yang ditingkatkan
kompetensinya
20
25
25
100
130
400
2018
JUMLAH
TARGET
Meningkatnya kualitas administrasi
perkantoran pendidikan Hindu
Pusat/
PTAHN
g Jumlah tenaga laboran yang
ditingkatkan kompetensinya
20
300
2017
TARGET
900,000
Pusat/
PTAHN
Jumlah dosen Pustakawan
yang ditingkatkan
kompetensinya
f
20
e Jumlah dosen yang menerima Pusat/
Tunjangan (dosen agama dan PTAHN
keagamaan)
15
100
Pusat/
PTAHN
120
d Jumlah dosen yang
bersertifikat pendidik
100
Pusat/
PTAHN
200
2016
c Jumalh dosen yang
melakukan pengabdian
masyarakat
2015
Pusat/
100
PTAHN
Lokasi
b Jumlah dosen yang dbina
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
Penyelenggaraan Adminitrasi Perkantoran Pendidikan Hindu
PROGRAM/
NO.
KEGIATAN
13,579,000
13,579,000
952,200
952,200
2016
14,122,160
14,122,160
1,007,430
1,007,430
2017
14,687,050
14,687,050
1,065,860
1,065,860
2018
ALOKASI (Juta Rupiah)
15,274,530
15,274,530
1,127,680
1,127,680
2019
UNIT
ORGANISASI
PELAKSANA
70,719,470
70,719,470 Sekretariat
Ditjen Bimas
Hindu
5,053,170
5,053,170 Direktorat
Pendidikan
Hindu
(Juta
Rupiah)
TOTAL
ALOKASI
KL
KL
K/LN-BNSBS
64
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
PROGRAM/
NO.
KEGIATAN
Jumlah Dokumen Evaluasi
dan Laporan Kegiatan
-
Jumlah dokumen laporan
keuangan
Jumlah Dokumen BMN
-
Jumlah Formasi SDM
Jumlah Mutasi/Rotasi/
Roling SDM
Jumlah Dokumen evaluasi
dan Penguatan Reformasi
Birokrasi
Jumlah Dokumen
Kelembagaan dan Tata
Laksana
Jumlah Dokumen
Pengawasan
Jumlah Produk Perjanjian,
Peraturan dan keputusan
Jumlah Review Produk
Hukum
Jumlah Pelayanan Hukum
untuk Publik
Jumlah Advokasi Hukum
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah pembinaan dan
pengembangan SDM
-
d Jumlah Dokumen adminitrasi
Ortala dan kepegawaian
Jumlah Dokumen Tata Usaha
Jumlah Dokumen pengadaan
dan pemeliharaan
perkantoran
-
-
Jumlah dokumen pelayanan
umum dan kerumahtanggaan
-
c Jumlah Dokumen adminitrasi
Umum
-
b Jumlah dokumen adminitrasi
keuangan
Jumlah Dokumen Data dan
sistem Informasi
-
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
pusat
pusat
pusat
pusat
pusat
pusat
pusat
pusat
pusat
pusat
1
1
1
1
1
1
1
100
20
1
pusat
1
1
1
2
2
2
2015
pusat
pusat
pusat
pusat
pusat/
daerah
pusat/
daerah
Lokasi
20
20
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
100
2016
20
20
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
100
2017
TARGET
20
20
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
100
2018
20
20
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
100
2019
5
5
5
5
5
5
5
500
80
100
5
10
5
5
5
10
10
JUMLAH
TARGET
2015
2016
2017
2018
ALOKASI (Juta Rupiah)
2019
(Juta
Rupiah)
TOTAL
ALOKASI
UNIT
ORGANISASI
PELAKSANA
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
KL
K/LN-BNSBS
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
65
Pengelolaan dan Pembinaan urusan
agama Hindu
Pengelolaan dan pembinaan pendidikan
agama dan keagamaan Hindu
Peningkatan Akses,Kualitas, relevansi
dan daya Saing Pendidikan Tinggi
Agama Hindu
Penyelenggaraan Adminitrasi
Perkantoran Pendidikan Hindu
Dukungan Manajemen dan pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
2
3
4
5
Bimbingan Masyarakat Hindu
PROGRAM/ KEGIATAN
1
NO.
13,056,730
900,000
89,096,360
56,135,560
96,118,750
225,307,400
2015
13,579,000
952,200
94,263,950
59,391,420
99,002,310
267,188,880
2016
14,122,160
1,007,430
99,731,260
62,836,120
101,972,380
279,669,350
2017
14,687,050
1,065,860
105,515,670
66,480,620
105,031,550
292,780,740
2018
ALOKASI (Ribuan Rupiah)
Matriks Kerangka Pendanaan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
LAMPIRAN II
15,274,530
1,127,680
111,635,580
70,336,490
108,132,500
306,506,780
2019
70,719,470
5,053,170
500,242,820
315,180,210
510,257,490
1,401,453,140
TOTAL ALOKASI
66
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Tahun 2015 - 2019
Download