ISSN : 2338 – 4794 Vol 3 No. 3 September - Desember 2016 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS TERHADAP KINERJA PEMBELIAN PADA PT ENVIROLAB NUSANTARA Irta Paramita1) Budi Tri Rahardjo2), 1) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Kampus Unkris Jatiwaringin email: [email protected] 2) Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Kampus Unkris Jatiwaringin email: [email protected] Abstract : This research was conducted in order to determine and analyze the influence of operational audit the efficiency of the performance of the purchase of PT Envirolab Nusantara, investigate and analyze the influence of operational audit the effectiveness of the performance of the purchase, determine and analyze the effect of operational audits of efficiency and operational audits effectiveness jointly on the performance of purchase PT Envirolab Nusantara. Based on the test results "t" obtained the value t = 2.683> t table = 2.052 then Ho is rejected and Ha accepted, which means there is significant influence between the variables X1 (operational audit efficiency) to variable Y (purchase performance) with a regression coefficient of 0.334. Based on the test results "t" obtained the value t = 3,376> t table = 2.052 then Ho is rejected and Ha accepted, which means there is significant influence between the variables X2 (operational audit effectiveness) to variable Y (purchase performance) with a regression coefficient of 0.408. From the results of the overall study are based on F test that showed Fhitung = 37.844> F table = 3.354 then Ho is rejected and Ha is received it can be concluded that each variable operational audit efficiency, and operational audits effectiveness jointly have a significant effect on performance purchase. Based on the results of multiple regression test found the coefficient of determination (R Square) of 0.737. This means that the independent variable (operational audit operational audit efficiency and effectiveness) contribute to dependent variable (performance purchase) of 73.7% while the remaining 26.3% is influenced by other factors not examined. Keywords: Operational Efficiency Audit, Operational Audit Effectiveness, Performance Purchase PENDAHULUAN Keberhasilan suatu perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang maksimal tidak terlepas dari adanya pengendalian yang efektif atas semua kegiatan yang ada dalam perusahan, sebab itu perusahaan harus berusaha untuk menghindari adanya pemborosan dalam hal- hal yang dapat membawa kerugian bagi perusahaan. Manajemen perusahaan merasa kurang maksimal dalam memperoleh keuntungan, padahal perusahaan sudah dikenal dan memiliki pelanggan yang banyak. Untuk itu diperlukan upaya dalam mencari dan menganalisis penyebab kurangnya kinerja pembelian. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, perlu diadakan audit Hal | 1 Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana operasional secara periodik agar kesalahan dan kecurangan dapat dihindari atau dikendalikan untuk menjaga kekayaan perusahaan, serta mendorong efisiensi dan efektifitas kegiatan operasional serta dipatuhinya kebijakan perusahaan terhadap bagian pembelian. Audit operasional sebagai bagian dari fungsi pengendalian merupakan suatu alat bagi manajemen untuk mengukur dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Agar pengendalian internal dapat berjalan dengan baik diperlukan auditor internal untuk mengontrol segala yang ada diperusahaan agar semua siklus yang ada di perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Salah satunya adalah pengendalian internal dalam aktivitas pembelian dimana pembelian merupakan aktivitas dinamis dan banyak menimbulkan masalah-masalah yang kompleks. Audit operasional memiliki peran untuk mengevaluasi keefektifan, keefisienan dan keekonomisan operasional perusahaan. Audit operasional ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan dan memberikan informasi kepada pihak manajemen mengenai rekomendasi atau saran perbaikan yang bisa diambil guna meminimalkan kegiatan operasional perusahaan yang kurang efektif, efisien dan ekonomis yang berdampak pada kerugian-kerugian yang dialami oleh perusahaan. Dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan tersebut diperlukan adanya suatu bagian yang mengatur aktifitas pembelian yaitu divisi purchasing. Aktivitas pembelian merupakan aktivitas awal dari aktivitas perusahaan secara keseluruhan. Aktivitas ini juga merupakan aktivitas yang dinamis serta banyak menimbulkan masalah-masalah yang kompleks seperti Hal | 2 Ita Paramita & Budi T. Raharjo barang yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, tidak tersedianya barang yang dibutuhkan tepat waktu yang menghambat proses pengujian kualitas lingkungan. Apabila audit operasional dilaksanakan dengan teratur maka diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja pembelian perusahaan dan sekaligus diperoleh keuntungan perusahaan yang maksimal. LANDASAN TEORI Pengertian audit operasional menurut Agoes (2008 : 173) adalah: “Pemeriksaan terhadap kegiatan perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasional tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis” Menurut Sawyer (2005 : 281) pengertian audit operasional adalah :“Audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir, melintas lini organisasi. Dan cenderung lebih berkonsentrasi pada operasi dan proses dibandingkan pada administrasi dan orang-orang yang ada dalam organisasi”. Menurut Boynton, dkk. (2008 : 489) audit operasional adalah : “Suatu proses sistematis yang mengevaluasi efektifitas, efisiensi, dan kehematan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orangorang yang tepat hasil evaluasi tersebut beserta rekomendasi perbaikan”. Pengertian efisiensi menurut Bayangkara (2008 : 13) adalah : “Ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output dalam operasional perusahaan”. Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Definisi efektifitas menurut Bayangkara (2008 : 14) adalah : “Efektifitas dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya”. Sedangkan Arens et al (2008 : 496) mendefinisikan bahwa : “Efektifitas merujuk ke pencapaian tujuan, sedangkan efisiensi mengacu ke sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan itu”. Pengertian pembelian menurut Mulyadi (2008) adalah : “Pembelian dalam perusahaan dilaksanakan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan”. METODOLOGI PENELITIAN Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Kuesioner berisi daftar pernyataan mengenai variabel independen (Audit Operasional Efisiensi dan Audit Operasional Efektifitas), variabel dependen (Kinerja Pembelian). Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT Envirolab Nusantara sebanyak 80 orang. Dan sampel yang digunakan adalah karyawan bagian audit operasional sebanyak 20 orang dan bagian pembelian sebanyak 10 orang. Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dalam melakukan penelitian ini, metode pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Ita Paramita & Budi T. Raharjo Penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian untuk memperoleh data primer. Data primer ini dapat diperoleh melalui : a. Wawancara (Interview) Mengumpulkan data dengan cara wawancara atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian. b. Pengamatan (Observation) Mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan terhadap objek yang diteliti. Data yang dihasilkan dari observasi ini dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata mengenai pelaksanaan audit operasional dalam pembelian dan dapat juga dijadikan alat untuk memvalidasi jawaban yang diperoleh dari jawaban kuisioner. c. Kuesioner Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti dan diisi oleh responden sendiri serta bertujuan untuk memperoleh data berupa jawabanjawaban dari responden dimana pertanyaan-pertanyaan yang diberikan sesuai dengan pokok bahasan dalam penelitian. 2. Metode Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder, yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan data dengan membaca sumber-sumber, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan melaui buku-buku yang menjadi buku wajib dalam mata kuliah yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Penelitian ini akan Hal | 3 Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana menjadi landasan teoritis bagi pelaksanaan analisis yang dilakukan. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis R Square (Koefisien Determinasi) Karena penghitungan statistik memiliki variabel bebas ada dua, maka menggunakan R Square. Hasil output statistik regresi pada variabel audit operasional efisiensi terhadap kinerja pembelian didapat angka 0,626 hal ini menjelaskan bahwa kontribusi yang diberikan variabel audit operasional efisiensi terhadap kinerja pembelian sebesar 62,6% sedangkan sisanya 37,4% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti. Hasil output statistik regresi pada variabel audit operasional efektifitas terhadap kinerja pembelian didapat angka 0,667 hal ini menjelaskan bahwa kontribusi yang diberikan variabel audit operasional efektifitas terhadap kinerja pembelian sebesar 66,7%, sedangkan sisanya 33,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Hasil output statistik regresi pada variabel audit operasional efisiensi dan audit operasional efektifitas terhadap kinerja pembelian didapat angka 0,737 hal ini menjelaskan bahwa kontribusi yang diberikan variabel audit operasional efisiensi dan audit operasional efektifitas terhadap kinerja pembelian sebesar 73,7% sedangkan sisanya 26,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Uji Hipotesis Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel-variabel X dan Y, baik secara parsial maupun simultan. Hal | 4 Ita Paramita & Budi T. Raharjo 1. Uji ”t” a. Hipotesis Hipotesis untuk kasus pengujian t – Tes adalah : HO : by1 = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel X1 terhadap dengan variabel Y. H1 : by1 > 0, artinya ada pengaruh antara variabel X1 terhadap variabel Y. HO : by2 = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel X2 terhadap dengan variabel Y. H1 : by2 > 0, artinya ada pengaruh antara variabel X2 terhadap variabel Y. b. Menentukan ttabel dan thitung Tingkat signifikansi adalah 5% ( = 0,05) Degree of freedom (df) = (n-p-1) Dimana : n = jumlah data, p = jumlah variabel bebas (X) maka (df) = 30-2-1 = 27 dan untuk t (0,05:27) pada ttabel di dapat angka 2,052. Tabel IV.16 Output Uji “t” Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) B Std. Error Standardized Coefficients Beta t Sig. -3.050 2.810 -1.085 .287 Audit Operasional Efisiensi (X1) .334 .125 .405 2.683 .012 Audit Operasional Efektifitas (X2) .408 .121 .510 3.376 .002 a. Dependent Variable: Kinerja Pembelian (Y) Dengan membandingkan ttabel dan thitung : Jika thitung > ttabel, maka Ho tolak Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai variabel audit operasional efisiensi (2,683) lebih besar dari ttabel (2,052) maka audit operasional efisiensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pembelian, variabel audit operasional efektifitas (3,376) lebih besar dari ttabel (2,052) maka audit operasional efektifitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pembelian. Nilai variabel audit operasional efektifitas (3,376) lebih besar dibandingkan dengan variabel audit operasional efisiensi (2,683) maka variabel audit operasional efektifitas mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap variabel kinerja pembelian. 2. Uji Pengaruh Simultan (Uji F) Pengujian dua variabel bebas X secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat Y dilakukan dengan uji F, yaitu melalui prosedur : a. Hipotesis : Hipotesis untuk kasus pengajuan F-tes adalah : Ho : by12 = 0,artinya tidak ada pengaruh variabel X secara bersama-sama terhadap variabel Y. H1 : by12 > 0, artinya ada pengaruh variabel X secara bersama-sama terhadap variabel Y. b. Menentukan Ftabel dan Fhitung Tingkat signifikansi adalah 5% ( = 0,05) degree of freedom : dari output SPSS pada bagian ANOVA dan kolom df : didapat numerator = 2 dan denumerator = 27, maka Ftabel untuk F(0,05:2:27) didapat + 3,354. Ita Paramita & Budi T. Raharjo Tabel IV.17 Output Uji Pengaruh Simultan (Uji F) ANOVAb Model 1 Sum of Squares Mean Square df Regression 400.866 2 Residual 143.001 27 Total 543.867 29 F Sig. 200.433 37.844 .000a 5.296 a. Predictors: (Constant), Audit Operasional Efektifitas (X2), Audit Operasional Efisiensi (X1) b. Dependent Variable: Kinerja Pembelian (Y) Dari hasil output SPSS di atas pada kolom F didapat Fhitung sebesar 37,844. c. Dengan membandingkan Ftabel dan Fhitung Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho tolak Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima Berdasarkan tabel di atas diperoleh Fhitung (37,844) lebih besar dari Ftabel (3,354), maka Ho ditolak atau H1 diterima, berarti variabel audit operasional efisiensi, dan audit operasional efektifitas secara bersamasama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pembelian. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis berikut ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Audit operasional efisiensi Berdasarkan pada hasil uji “t” didapatkan nilai thitung = 2,683 > ttabel = 2,052 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1 (audit operasional efisiensi) terhadap variabel Y (kinerja pembelian) dengan koefisien regresi sebesar 0,334. Secara teori efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output dalam operasional perusahaan. Efisiensi dalam audit Hal | 5 Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana operasional termasuk dalam audit atas kehematan (keekonomisan) dan dayaguna (efisiensi). Efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya (spending well). Peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat. Audit operasional efisiensi bagi perusahaan merupakan suatu hal yang penting karena dengan adanya audit operasional efisiensi yang dilakukan dengan baik maka segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelian mulai dari menentukan kebutuhan memilih pemasok, penerimaan material sesuai waktu, harga, bentuk dan kondisi yang layak, menerbitkan kontrak atau order dan memastikan pengiriman. Apabila audit operasional efisiensi telah dilaksanakan dengan baik mulai dari sudah efisienkah proses pembelian yang telah dilakukan oleh bagian pembelian, apabila belum efisien maka fungsi audit operasional adalah memberikan solusi rekomendasi perbaikan agar proses pembelian dapat lebih efisien. Jadi dapat disimpulkan bahwa audit operasional efisiensi dapat mempengaruhi kinerja pembelian pada PT Envirolab Nusantara. 2. Audit operasional efektifitas Berdasarkan pada hasil uji “t” didapatkan nilai thitung = 3,376 > ttabel = Hal | 6 Ita Paramita & Budi T. Raharjo 2,052 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel X2 (audit operasional efektifitas) terhadap variabel Y (kinerja pembelian) dengan koefisien regresi sebesar 0,408. Secara teori efektifitas dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dibandingkan dengan efisiensi, yang ditentukan oleh hubungan antara input dan output, efektifitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggang jawab dengan tujuannya. Semakin besar output yang dikonstribusikan terhadap tujuan, maka semakin efektiflah unit tersebut. Dari output yang telah dihasilkan mulai dari proses pemesanan barang sampai dengan barang siap dipakai untuk analisa pengujian lingkungan harus dinilai kembali apakah barang tersebut sudah sesuai dengan mutu dan kualitas yang diharapkan, sehingga barang tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam audit operasional efektifitas harus dapat dilihat apakah barang-barang yang dihasilkan tersebut benar-benar telah memiliki manfaat sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, apabila belum tercapai efektifitasnya maka audit operasional efektifitas dapat memberikan rekomendasi perbaikan kepada bagian pembelian. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa audit operasional efektifitas berpengaruh terhadap kinerja pembelian pada PT Envirolab Nusantara. 3. Dari hasil penelitian secara keseluruhan yang didasarkan pada uji F yang menunjukkan Fhitung = 37,844 > Ftabel = 3,354 maka Ho ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan bahwa masing-masing Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana variabel audit operasional efisiensi, dan audit operasional efektifitas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pembelian. 4. Berdasarkan hasil uji regresi berganda ditemukan koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,737. Hal ini berarti variabel independent (audit operasional efisiensi dan audit operasional efektifitas) memberikan kontribusi terhadap variabel dependent (kinerja pembelian) sebesar 73,7% sedangkan sisanya 26,3% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan memberikan temuan-temuan yang dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Audit operasional efisiensi (variabel X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pembelian (variabel Y) di PT Envirolab Nusantara. Hal ini dilihat berdasarkan pada hasil uji “t” didapatkan nilai thitung = 2,683 > ttabel = 2,052 maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan koefisien regresi sebesar 0,334. 2. Audit operasional efektifitas (variabel X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pembelian (variabel Y) di PT Envirolab Nusantara. Hal ini dilihat berdasarkan pada hasil uji “t” didapatkan nilai thitung = 3,376 > ttabel = 2,052 maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan koefisien regresi sebesar 0,408. 3. Audit operasional efisiensi (variabel X1) dan audit operasional efektifitas (variabel X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pembelian di PT Envirolab Nusantara. Hal ini dilihat Ita Paramita & Budi T. Raharjo berdasarkan hasil uji F yang menunjukkan Fhitung = 37,844 > Ftabel = 3,354 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dapat dikemukakan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan sebagai berikut : 1. Audit operasional efisiensi memiliki pengaruh terhadap kinerja pembelian, untuk itu perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan fungsi audit operasional efisiensi di perusahaan yang selama ini telah dilaksanakan. Upaya yang dilakukan perusahaan adalah dengan lebih selektif dalam memilih barang-barang yang dipesan, mulai dari pemasok, ketepatan pesanan, kualitas barang, penyimpanan barang sehingga dapat diperoleh barang yang benar-benar memenuhi syarat dan sesuai tujuan perusahaan. 2. Audit operasional efektifitas juga memiliki pengaruh terhadap kinerja pembelian, untuk itu perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan fungsi audit operasional efektifitas di perusahaan yang selama ini telah dilaksanakan. Upaya yang dapat ditempuh oleh perusahaan adalah dengan cara mengecek barang yang sudah diperoleh dengan lebih teliti disesuaikan dengan standar mutu barang yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal | 7 Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Ita Paramita & Budi T. Raharjo DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno, 2008, Auditing : Pemeriksaan Akuntansi, oleh Kantor Akuntan Publik Jilid I, Cetakan ke-4, Jakarta : Lembaga Penerbit FE Universitas Indonesia Agoes, Sukrisno, 2012, Auditing, Edisi Ke4, Buku1, Jakarta : Salemba Empat Bayangkara, IBK, 2008, Audit Manajemen (Prosedur dan Implementasi), Jakarta : Salemba Empat Damiri, J., 2005, Manajemen Pembelian, Penerimaan dan Penyimpanan, Yogyakarta : Graha Ilmu Mulyadi, 2009, Auditing, Edisi 6, Buku 1, Jakarta : Salemba Empat Anthony, N., Robert & Govindarajan, 2005, Management Control System, Terjemahan oleh Drs. F.X. Kurniawan Tjakrawala, M.si., Akt., Jakarta: Salemba Empat Richardus E, Indrajit & Djokopranoto Richardus, 2005, Strategi Manajemen Pembelian dan Supply Chain, Jakarta : Grasindo Arens, Alvin A & James L. Loebbecke, 2008, Auditing Pendekatan Terpadu, Terjemahan oleh oleh Amir Abadi Yusuf, Buku Dua, Edisi Indonesia, Jakarta : Salemba Empat Sawyer, B. Lawrence, Dittenhofer, A, Moritimer, Scheiner, H. James, 2005, Internal Auditing, The Institute of Internal Auditor, Buku 1 Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat Assauri, Sofjan, 2008, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Tunggal, Amin Widjaja, 2008, Internal Auditing (Suatu Pengantar), Jakarta : Harvarindo Hal | 8