pengaruh audit operasional dalam meningkatkan efisiensi dan

advertisement
ISSN : 2338 – 4794
Vol 3 No. 3 September - Desember 2016
PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN
EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS TERHADAP KINERJA PEMBELIAN
PADA PT ENVIROLAB NUSANTARA
Irta Paramita1) Budi Tri Rahardjo2),
1)
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana
Kampus Unkris Jatiwaringin
email: [email protected]
2)
Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana
Kampus Unkris Jatiwaringin
email: [email protected]
Abstract : This research was conducted in order to determine and analyze the
influence of operational audit the efficiency of the performance of the purchase of
PT Envirolab Nusantara, investigate and analyze the influence of operational audit
the effectiveness of the performance of the purchase, determine and analyze the
effect of operational audits of efficiency and operational audits effectiveness jointly
on the performance of purchase PT Envirolab Nusantara.
Based on the test results "t" obtained the value t = 2.683> t table = 2.052 then Ho is
rejected and Ha accepted, which means there is significant influence between the
variables X1 (operational audit efficiency) to variable Y (purchase performance)
with a regression coefficient of 0.334. Based on the test results "t" obtained the
value t = 3,376> t table = 2.052 then Ho is rejected and Ha accepted, which means
there is significant influence between the variables X2 (operational audit
effectiveness) to variable Y (purchase performance) with a regression coefficient of
0.408. From the results of the overall study are based on F test that showed Fhitung
= 37.844> F table = 3.354 then Ho is rejected and Ha is received it can be
concluded that each variable operational audit efficiency, and operational audits
effectiveness jointly have a significant effect on performance purchase. Based on the
results of multiple regression test found the coefficient of determination (R Square)
of 0.737. This means that the independent variable (operational audit operational
audit efficiency and effectiveness) contribute to dependent variable (performance
purchase) of 73.7% while the remaining 26.3% is influenced by other factors not
examined.
Keywords: Operational Efficiency Audit, Operational Audit Effectiveness,
Performance Purchase
PENDAHULUAN
Keberhasilan suatu perusahaan
dalam mendapatkan keuntungan yang
maksimal tidak terlepas dari adanya
pengendalian yang efektif atas semua
kegiatan yang ada dalam perusahan, sebab
itu perusahaan harus berusaha untuk
menghindari adanya pemborosan dalam hal-
hal yang dapat membawa kerugian bagi
perusahaan.
Manajemen perusahaan merasa
kurang maksimal dalam memperoleh
keuntungan, padahal perusahaan sudah
dikenal dan memiliki pelanggan yang
banyak. Untuk itu diperlukan upaya dalam
mencari dan menganalisis penyebab
kurangnya kinerja pembelian. Berdasarkan
alasan-alasan tersebut, perlu diadakan audit
Hal | 1
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana
operasional secara periodik agar kesalahan
dan kecurangan dapat dihindari atau
dikendalikan untuk menjaga kekayaan
perusahaan, serta mendorong efisiensi dan
efektifitas kegiatan operasional serta
dipatuhinya kebijakan perusahaan terhadap
bagian pembelian.
Audit operasional sebagai bagian
dari fungsi pengendalian merupakan suatu
alat bagi manajemen untuk mengukur dan
mengevaluasi
kegiatan
yang
telah
dilaksanakan. Agar pengendalian internal
dapat berjalan dengan baik diperlukan
auditor internal untuk mengontrol segala
yang ada diperusahaan agar semua siklus
yang ada di perusahaan dapat berjalan
dengan baik dan lancar. Salah satunya
adalah pengendalian internal dalam
aktivitas pembelian dimana pembelian
merupakan aktivitas dinamis dan banyak
menimbulkan
masalah-masalah
yang
kompleks.
Audit operasional memiliki peran
untuk
mengevaluasi
keefektifan,
keefisienan dan keekonomisan operasional
perusahaan.
Audit
operasional
ini
dilaksanakan
dengan
tujuan
untuk
mengungkapkan dan memberikan informasi
kepada pihak manajemen mengenai
rekomendasi atau saran perbaikan yang bisa
diambil guna meminimalkan kegiatan
operasional perusahaan yang kurang efektif,
efisien dan ekonomis yang berdampak pada
kerugian-kerugian yang dialami oleh
perusahaan.
Dalam
menunjang
kegiatan
operasional perusahaan tersebut diperlukan
adanya suatu bagian yang mengatur aktifitas
pembelian yaitu divisi purchasing. Aktivitas
pembelian merupakan aktivitas awal dari
aktivitas perusahaan secara keseluruhan.
Aktivitas ini juga merupakan aktivitas yang
dinamis serta banyak menimbulkan
masalah-masalah yang kompleks seperti
Hal | 2
Ita Paramita & Budi T. Raharjo
barang yang dibeli tidak sesuai dengan
spesifikasi
yang
diinginkan,
tidak
tersedianya barang yang dibutuhkan tepat
waktu yang menghambat proses pengujian
kualitas lingkungan.
Apabila
audit
operasional
dilaksanakan
dengan
teratur
maka
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas sehingga akan berpengaruh
terhadap kinerja pembelian perusahaan dan
sekaligus diperoleh keuntungan perusahaan
yang maksimal.
LANDASAN TEORI
Pengertian audit operasional menurut Agoes
(2008 : 173) adalah:
“Pemeriksaan
terhadap
kegiatan
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi
dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan manajemen untuk mengetahui
apakah kegiatan operasional tersebut sudah
dilakukan secara efektif, efisien dan
ekonomis”
Menurut Sawyer (2005 : 281) pengertian
audit operasional adalah :“Audit yang
mengikuti proses dari awal hingga akhir,
melintas lini organisasi. Dan cenderung
lebih berkonsentrasi pada operasi dan
proses dibandingkan pada administrasi dan
orang-orang yang ada dalam organisasi”.
Menurut Boynton, dkk. (2008 : 489) audit
operasional adalah :
“Suatu proses sistematis yang mengevaluasi
efektifitas, efisiensi, dan kehematan operasi
organisasi yang berada dalam pengendalian
manajemen serta melaporkan kepada orangorang yang tepat hasil evaluasi tersebut
beserta rekomendasi perbaikan”.
Pengertian efisiensi menurut Bayangkara
(2008 : 13) adalah :
“Ukuran proses yang menghubungkan
antara input dan output dalam operasional
perusahaan”.
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana
Definisi efektifitas menurut Bayangkara
(2008 : 14) adalah :
“Efektifitas dapat dipahami sebagai tingkat
keberhasilan suatu perusahaan untuk
mencapai tujuannya”.
Sedangkan Arens et al (2008 : 496)
mendefinisikan bahwa :
“Efektifitas merujuk ke pencapaian tujuan,
sedangkan efisiensi mengacu ke sumber
daya yang digunakan untuk mencapai
tujuan itu”.
Pengertian pembelian menurut Mulyadi
(2008) adalah :
“Pembelian dalam perusahaan dilaksanakan
untuk pengadaan barang yang diperlukan
oleh perusahaan”.
METODOLOGI PENELITIAN
Instrumen Penelitian
Penelitian
ini
menggunakan
instrumen penelitian berupa kuesioner.
Kuesioner
berisi
daftar
pernyataan
mengenai variabel independen (Audit
Operasional
Efisiensi
dan
Audit
Operasional Efektifitas), variabel dependen
(Kinerja Pembelian).
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan pada PT Envirolab
Nusantara sebanyak 80 orang. Dan sampel
yang digunakan adalah karyawan bagian
audit operasional sebanyak 20 orang dan
bagian pembelian sebanyak 10 orang.
Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer.
Dalam melakukan penelitian ini,
metode pengumpulan data yang penulis
gunakan yaitu :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Ita Paramita & Budi T. Raharjo
Penelitian yang dilakukan secara
langsung pada perusahaan yang menjadi
objek penelitian untuk memperoleh data
primer. Data primer ini dapat diperoleh
melalui :
a. Wawancara (Interview)
Mengumpulkan data dengan cara
wawancara
atau
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
secara
langsung kepada pihak-pihak yang
terkait dengan objek penelitian.
b. Pengamatan (Observation)
Mengumpulkan
data
dengan
mengadakan pengamatan langsung di
lapangan terhadap objek yang diteliti.
Data yang dihasilkan dari observasi
ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran
nyata
mengenai
pelaksanaan audit operasional dalam
pembelian dan dapat juga dijadikan
alat untuk memvalidasi jawaban yang
diperoleh dari jawaban kuisioner.
c. Kuesioner
Yaitu suatu teknik pengumpulan data
dengan mengajukan daftar pertanyaan
kepada pihak-pihak yang berhubungan
langsung dengan masalah yang akan
diteliti dan diisi oleh responden
sendiri
serta
bertujuan
untuk
memperoleh data berupa jawabanjawaban dari responden dimana
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
sesuai dengan pokok bahasan dalam
penelitian.
2. Metode Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh data sekunder, yaitu penelitian
yang dilakukan melalui pengumpulan data
dengan
membaca
sumber-sumber,
menganalisis dan menarik suatu kesimpulan
melaui buku-buku yang menjadi buku wajib
dalam mata kuliah yang ada hubungannya
dengan penelitian ini. Penelitian ini akan
Hal | 3
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana
menjadi landasan teoritis bagi pelaksanaan
analisis yang dilakukan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis
R Square (Koefisien Determinasi)
Karena
penghitungan
statistik
memiliki variabel bebas ada dua, maka
menggunakan R Square.
Hasil output statistik regresi pada
variabel audit operasional efisiensi terhadap
kinerja pembelian didapat angka 0,626 hal ini
menjelaskan bahwa kontribusi yang diberikan
variabel audit operasional efisiensi terhadap
kinerja pembelian sebesar 62,6% sedangkan
sisanya 37,4% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti.
Hasil output statistik regresi pada
variabel audit operasional efektifitas
terhadap kinerja pembelian didapat angka
0,667 hal ini menjelaskan bahwa kontribusi
yang diberikan variabel audit operasional
efektifitas terhadap kinerja pembelian
sebesar 66,7%, sedangkan sisanya 33,3%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak diteliti.
Hasil output statistik regresi pada
variabel audit operasional efisiensi dan
audit operasional efektifitas terhadap
kinerja pembelian didapat angka 0,737 hal ini
menjelaskan bahwa kontribusi yang diberikan
variabel audit operasional efisiensi dan audit
operasional efektifitas terhadap kinerja
pembelian sebesar 73,7% sedangkan sisanya
26,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteliti.
Uji Hipotesis
Pengujian
koefisien
regresi
bertujuan untuk menguji signifikansi
hubungan antara variabel-variabel X dan Y,
baik secara parsial maupun simultan.
Hal | 4
Ita Paramita & Budi T. Raharjo
1. Uji ”t”
a. Hipotesis
Hipotesis untuk kasus pengujian t –
Tes adalah :
HO : by1 = 0, artinya
tidak
ada
pengaruh variabel X1 terhadap
dengan variabel Y.
H1 : by1 > 0, artinya ada pengaruh
antara variabel X1 terhadap
variabel Y.
HO : by2 = 0, artinya tidak ada
pengaruh
variabel
X2
terhadap dengan variabel Y.
H1 : by2 > 0, artinya ada pengaruh
antara variabel X2 terhadap
variabel Y.
b. Menentukan ttabel dan thitung
Tingkat signifikansi adalah 5% ( =
0,05)
Degree of freedom (df) = (n-p-1)
Dimana : n = jumlah data, p =
jumlah variabel bebas (X) maka (df)
= 30-2-1 = 27 dan untuk t (0,05:27)
pada ttabel di dapat angka 2,052.
Tabel IV.16
Output Uji “t”
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)
B
Std. Error
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
-3.050
2.810
-1.085
.287
Audit
Operasional
Efisiensi
(X1)
.334
.125
.405 2.683
.012
Audit
Operasional
Efektifitas
(X2)
.408
.121
.510 3.376
.002
a. Dependent Variable: Kinerja Pembelian
(Y)
Dengan membandingkan ttabel dan thitung :
Jika thitung > ttabel, maka Ho tolak
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai
variabel audit operasional efisiensi (2,683)
lebih besar dari ttabel (2,052) maka audit
operasional efisiensi mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja pembelian,
variabel audit operasional efektifitas (3,376)
lebih besar dari ttabel (2,052) maka audit
operasional efektifitas mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja pembelian.
Nilai variabel audit operasional
efektifitas (3,376) lebih besar dibandingkan
dengan variabel audit operasional efisiensi
(2,683) maka variabel audit operasional
efektifitas mempunyai pengaruh yang lebih
dominan
terhadap
variabel
kinerja
pembelian.
2. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
Pengujian dua variabel bebas X
secara simultan (bersama-sama) terhadap
variabel terikat Y dilakukan dengan uji F,
yaitu melalui prosedur :
a. Hipotesis :
Hipotesis untuk kasus pengajuan F-tes
adalah :
Ho : by12 = 0,artinya tidak ada
pengaruh variabel X secara
bersama-sama terhadap variabel
Y.
H1 : by12 > 0, artinya ada pengaruh
variabel X secara bersama-sama
terhadap variabel Y.
b. Menentukan Ftabel dan Fhitung
Tingkat signifikansi adalah 5% (
= 0,05) degree of freedom : dari
output SPSS pada bagian ANOVA
dan kolom df : didapat numerator =
2 dan denumerator = 27, maka
Ftabel untuk F(0,05:2:27) didapat +
3,354.
Ita Paramita & Budi T. Raharjo
Tabel IV.17
Output Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
Mean
Square
df
Regression
400.866
2
Residual
143.001
27
Total
543.867
29
F
Sig.
200.433 37.844
.000a
5.296
a. Predictors: (Constant), Audit Operasional
Efektifitas (X2), Audit Operasional
Efisiensi (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja Pembelian
(Y)
Dari hasil output SPSS di atas pada
kolom F didapat Fhitung sebesar 37,844.
c. Dengan membandingkan Ftabel dan
Fhitung
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho tolak
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima
Berdasarkan tabel di atas diperoleh
Fhitung (37,844) lebih besar dari Ftabel (3,354),
maka Ho ditolak atau H1 diterima, berarti
variabel audit operasional efisiensi, dan
audit operasional efektifitas secara bersamasama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja pembelian.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis berikut ini
akan dibahas mengenai hasil penelitian dan
diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Audit operasional efisiensi
Berdasarkan pada hasil uji “t” didapatkan
nilai thitung = 2,683 > ttabel = 2,052 maka
Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
ada pengaruh yang signifikan antara
variabel X1 (audit operasional efisiensi)
terhadap variabel Y (kinerja pembelian)
dengan koefisien regresi sebesar 0,334.
Secara teori efisiensi merupakan ukuran
proses yang menghubungkan antara input
dan
output
dalam
operasional
perusahaan. Efisiensi dalam audit
Hal | 5
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana
operasional termasuk dalam audit atas
kehematan
(keekonomisan)
dan
dayaguna
(efisiensi).
Efisiensi
berhubungan erat dengan konsep
produktivitas.
Pengukuran
efisiensi
dilakukan
dengan
menggunakan
perbandingan antara output yang
dihasilkan
terhadap
input
yang
digunakan (cost of output). Proses
kegiatan operasional dapat dikatakan
efisien apabila suatu produk atau hasil
kerja tertentu dapat dicapai dengan
penggunaan sumber daya dan dana yang
serendah-rendahnya (spending well).
Peran fungsi pembelian adalah untuk
mengadakan material pada kualitas yang
tepat dan kuantitas yang tersedia untuk
digunakan dalam operasi pada waktu
yang tepat dan tempat yang tepat. Audit
operasional efisiensi bagi perusahaan
merupakan suatu hal yang penting karena
dengan adanya audit operasional efisiensi
yang dilakukan dengan baik maka segala
sesuatu yang berhubungan dengan
pembelian mulai dari menentukan
kebutuhan
memilih
pemasok,
penerimaan material sesuai waktu, harga,
bentuk dan kondisi yang layak,
menerbitkan kontrak atau order dan
memastikan pengiriman. Apabila audit
operasional efisiensi telah dilaksanakan
dengan baik mulai dari sudah efisienkah
proses pembelian yang telah dilakukan
oleh bagian pembelian, apabila belum
efisien maka fungsi audit operasional
adalah memberikan solusi rekomendasi
perbaikan agar proses pembelian dapat
lebih efisien. Jadi dapat disimpulkan
bahwa audit operasional efisiensi dapat
mempengaruhi kinerja pembelian pada
PT Envirolab Nusantara.
2. Audit operasional efektifitas
Berdasarkan pada hasil uji “t”
didapatkan nilai thitung = 3,376 > ttabel =
Hal | 6
Ita Paramita & Budi T. Raharjo
2,052 maka Ho ditolak dan Ha diterima
yang artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel X2 (audit
operasional efektifitas) terhadap variabel
Y (kinerja pembelian) dengan koefisien
regresi sebesar 0,408.
Secara teori efektifitas dapat dipahami
sebagai tingkat keberhasilan suatu
perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Dibandingkan dengan efisiensi, yang
ditentukan oleh hubungan antara input
dan output, efektifitas ditentukan oleh
hubungan antara output yang dihasilkan
oleh suatu pusat tanggang jawab dengan
tujuannya. Semakin besar output yang
dikonstribusikan terhadap tujuan, maka
semakin efektiflah unit tersebut.
Dari output yang telah dihasilkan mulai
dari proses pemesanan barang sampai
dengan barang siap dipakai untuk analisa
pengujian lingkungan harus dinilai
kembali apakah barang tersebut sudah
sesuai dengan mutu dan kualitas yang
diharapkan, sehingga barang tersebut
dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Dalam audit operasional efektifitas harus
dapat dilihat apakah barang-barang yang
dihasilkan tersebut benar-benar telah
memiliki manfaat sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai, apabila belum
tercapai efektifitasnya maka audit
operasional efektifitas dapat memberikan
rekomendasi perbaikan kepada bagian
pembelian. Berdasarkan uraian tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
audit
operasional
efektifitas
berpengaruh
terhadap kinerja pembelian pada PT
Envirolab Nusantara.
3. Dari hasil penelitian secara keseluruhan
yang didasarkan pada uji F yang
menunjukkan Fhitung = 37,844 > Ftabel =
3,354 maka Ho ditolak dan Ha diterima
dapat disimpulkan bahwa masing-masing
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana
variabel audit operasional efisiensi, dan
audit operasional efektifitas secara
bersama-sama memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja pembelian.
4. Berdasarkan hasil uji regresi berganda
ditemukan koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,737. Hal ini berarti
variabel independent (audit operasional
efisiensi
dan
audit
operasional
efektifitas) memberikan kontribusi
terhadap variabel dependent (kinerja
pembelian) sebesar 73,7% sedangkan
sisanya 26,3% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan
memberikan temuan-temuan yang dapat
penulis simpulkan sebagai berikut :
1. Audit operasional efisiensi (variabel
X1) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja pembelian
(variabel Y) di PT Envirolab Nusantara.
Hal ini dilihat berdasarkan pada hasil
uji “t” didapatkan nilai thitung = 2,683 >
ttabel = 2,052 maka Ho ditolak dan Ha
diterima dengan koefisien regresi
sebesar 0,334.
2. Audit operasional efektifitas (variabel
X2) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja pembelian
(variabel Y) di PT Envirolab Nusantara.
Hal ini dilihat berdasarkan pada hasil
uji “t” didapatkan nilai thitung = 3,376 >
ttabel = 2,052 maka Ho ditolak dan Ha
diterima dengan koefisien regresi
sebesar 0,408.
3. Audit operasional efisiensi (variabel
X1) dan audit operasional efektifitas
(variabel X2) secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja pembelian di PT
Envirolab Nusantara. Hal ini dilihat
Ita Paramita & Budi T. Raharjo
berdasarkan hasil uji F yang
menunjukkan Fhitung = 37,844 > Ftabel =
3,354 maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan
yang
diperoleh
dapat
dikemukakan beberapa saran yang mungkin
bermanfaat bagi perusahaan sebagai berikut
:
1.
Audit operasional efisiensi memiliki
pengaruh terhadap kinerja pembelian,
untuk itu perusahaan sebaiknya lebih
meningkatkan fungsi audit operasional
efisiensi di perusahaan yang selama ini
telah dilaksanakan. Upaya yang dilakukan
perusahaan adalah dengan lebih selektif
dalam memilih barang-barang yang
dipesan, mulai dari pemasok, ketepatan
pesanan, kualitas barang, penyimpanan
barang sehingga dapat diperoleh barang
yang benar-benar memenuhi syarat dan
sesuai tujuan perusahaan.
2.
Audit operasional efektifitas juga
memiliki pengaruh terhadap kinerja
pembelian,
untuk
itu
perusahaan
sebaiknya lebih meningkatkan fungsi
audit operasional efektifitas di perusahaan
yang selama ini telah dilaksanakan. Upaya
yang dapat ditempuh oleh perusahaan
adalah dengan cara mengecek barang
yang sudah diperoleh dengan lebih teliti
disesuaikan dengan standar mutu barang
yang ditetapkan oleh perusahaan.
Hal | 7
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana
Ita Paramita & Budi T. Raharjo
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno, 2008, Auditing :
Pemeriksaan Akuntansi, oleh Kantor
Akuntan Publik Jilid I, Cetakan ke-4,
Jakarta : Lembaga Penerbit FE
Universitas Indonesia
Agoes, Sukrisno, 2012, Auditing, Edisi Ke4, Buku1, Jakarta : Salemba Empat
Bayangkara, IBK, 2008, Audit Manajemen
(Prosedur dan Implementasi), Jakarta
: Salemba Empat
Damiri, J., 2005, Manajemen Pembelian,
Penerimaan dan Penyimpanan,
Yogyakarta : Graha Ilmu
Mulyadi, 2009, Auditing, Edisi 6, Buku 1,
Jakarta : Salemba Empat
Anthony, N., Robert & Govindarajan, 2005,
Management
Control
System,
Terjemahan oleh Drs. F.X. Kurniawan
Tjakrawala, M.si., Akt., Jakarta:
Salemba Empat
Richardus E, Indrajit & Djokopranoto
Richardus, 2005, Strategi Manajemen
Pembelian dan Supply Chain, Jakarta
: Grasindo
Arens, Alvin A & James L. Loebbecke,
2008, Auditing Pendekatan Terpadu,
Terjemahan oleh oleh Amir Abadi
Yusuf, Buku Dua, Edisi Indonesia,
Jakarta : Salemba Empat
Sawyer, B. Lawrence, Dittenhofer, A,
Moritimer, Scheiner, H. James, 2005,
Internal Auditing, The Institute of
Internal Auditor, Buku 1 Edisi 5,
Jakarta: Salemba Empat
Assauri, Sofjan, 2008, Manajemen
Produksi dan Operasi, Edisi Revisi,
Jakarta
: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Tunggal, Amin Widjaja, 2008, Internal
Auditing (Suatu Pengantar), Jakarta :
Harvarindo
Hal | 8
Download