Konsep Penelitian Kualitas Lingkungan (Udara) dalam Membangun IKLH Oleh : RITA, S.Si., M.Si disampaikan pada acara: RAKERNIS KUALITAS UDARA PM10, PM2.5 DI 17 KOTA DI INDONESIA Serpong, 25 Agustus 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan Badan Penelitian Pengembangan Dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan PENGERTIAN INDEKS LINGKUNGAN “Perangkat yang digunakan untuk memantau dan melaporkan secara kuantitatif dari status lingkungan dan kecenderungannya berdasarkan standar spesifik” (Lohani, 1984). Isu: Sebagian dari indeks adalah “background” yang berasal dari sumber alami yang sudah ada tanpa campur tangan manusia. Kebanyakan standar pencemaran ditetapkan berdasarkan tingkat bahayanya terhadap kesehatan manusia (yang kadang tidak diterapkan). Beberapa standar cukup sulit untuk dibuat (misal: membuang sampah). Latar Belakang Tahun 2007 Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengembangkan Indeks Kualitas Lingkungan (IKL), khususnya untuk wilayah perkotaan. Tahun 2009, KLH telah mengembangkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) sebagai indeks komplemen pembangunan di Indonesia, IKLH merupakan penyempurnaan dari IKL dengan unit analisis pada tingkat provinsi. Fokus IKLH pada media lingkungan air, udara dan lahan/hutan dan penyempurnaan pada pembenahan metodologi perhitungan dan kriteria baku mutu sehingga diharapkan dapat mencapai kualitas lingkungan hidup yang mendekati kondisi realitas yang nyata di lapangan. IKLH Untuk Udara menggunakan parameter SO2 dan NO2 dengan metode passive sampler KRITERIA DATA YANG AKAN DIGUNAKAN DALAM IKLH Dalam kaitannya dengan kebijakan dan manfaat bagi pengguna, suatu indikator lingkungan harus: • • • • • • Mampu menyediakan gambaran yang representatif dari kondisi lingkungan atau tekanan terhadap lingkungan dan respons publik; Sederhana, mudah dipahami dan mampu menunjukkan tren dari waktu ke waktu; Peka terhadap perubahan lingkungan dan perubahan aktivitas manusia yang terkait perubahan lingkungan tersebut; Menyediakan basis untuk perbandingan internasional; Berlingkup nasional atau dapat diaplikasikan pada isu-isu lingkungan regional yang signifikan secara nasional; Memiliki nilai ambang atau referensi untuk dibandingkan. Tujuan Penelitian Untuk mendapatkan data kualitas lingkungan berdasarkan data indeks kualitas udara di beberapa lokasi penelitian. Meneliti parameter kualitas lingkungan untuk perhitungan IKLH yang lebih mencerminkan kondisi yang sebenarnya dilapangan, khusus untuk udara diusulkan penambahan PM10 dan PM2.5 melengkapi parameter SO2 dan NO2 yang sudah ada. Untuk mendapatkan data karakteristik sumber pencemar dari parameter di area spesifik (perkotaan, perdesaan). Untuk memberikan rekomendasi pengendalian pencemaran udara dan penanganan paparan terhadap kesehatan anak-anak BEDA INDEKS KUALITAS UDARA (IKU) DAN INDEKS PENCEMARAN UDARA (IPU) IKU : nilai meningkat kualitas udara semakin baik IPU : nilai meningkat pencemaran semakin tinggi; kualitas udara semakin buruk IKLH 2011 (KLH 2012) : parameter pencemar So2 dan NO2 Rumus IPU : Catatan : IPU tidak sama dengan ISPU Dampak Polutan Terhadap Kesehatan Manusia Metodologi • Menentukan metode dan alat yang digunakan untuk sampling Udara ambien - AQMS - Passive Sampler - Impinjer - Gent Sampler alasan: Sederhana, mudah dipahami dan mampu menunjukkan tren dari waktu ke waktu; • Menentukan parameter PM10 dan PM2.5 menggunakan alat Gent sampler : - Fine partikulat : PM < 2.5 µm alasan : karena ukurannya sangat kecil maka dapat masuk ke jaringan paling dalam tubuh manusia (paru-paru dan jantung, sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia) - Coarse partikulat PM antara 2.5-10 µm - Untuk PM10 merupakan penjumlahan fine dan coarse Metode sampling Lokasi : daerah urban, suburban dan daerah pedesaan (rural)/terpencil; di wilayah urban / industri harus lebih rapat jaringan stasiun pengamatannya, Menggunakan pemodelan untuk menentukan wilayah2 mana saja yang rawan terpapar pencemar maksimum, wilayah2 yang padat penduduk dan berpotensi terpapar pencemar dg kons maks; pengelompokan wilayah urban, rural, juga didukung data populasi daerah (Environmental Quality Index) Waktu : wilayah urban / wilayah yang rawan terpapar pencemar maksimum harus kontinu Metode pengukuran dan peralatan sesuaikan dengan yang sudah ada; penekanan lebih kepada memperkuat basis data untuk mendapat lokasi pengukuran yang representatiF Waktu pengambilan data : Meteorologi : Kontinu Analisis per musim RUMUSAN MASALAH Permasalahan utama penentuan kualitas lingkungan hidup di Indonesia adalah kurangnya kualitas dan ketersediaan data serta informasi parameter yang dipergunakan dalam IKLH. Fokus IKLH sebelumnya adalah pada media lingkungan air, udara dan lahan/hutan dan penyempurnaan pada pembenahan metodologi perhitungan dan kriteria baku mutu. Masih banyak media lingkungan lainnya yang belum masuk kedalam perhitungan IKLH, misalnya air laut, air danau, tanah, dan beberapa parameter kualitas udara. Pada penelitian ini diharapkan tersedianya sintesa akhir penelitian di beberapa media khususnya kajian mengenai parameter udara yang menunjang kegiatan IKLH dengan memasukkan parameter partikulat (PM10 dan PM2.5) selain parameter SO2 dan NO2 yang telah digunakan didalam perhitungan IKU. KAITAN DENGAN RENSTRA DAN IKK DAN IKP ESELON 1 Sasaran strategis Kualitas Lingkungan untuk IKLH adalah menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahan air dan kesehatan masyarakat (S1) dengan indikator kinerja indeks kualitas lingkungan hidup berada pada kisaran 66,5-68,6. (PP43/2014 Rencana Kerja Pemerintah 2015 target IKLH 64.5) Penyempurnaan IKLH dapat dilakukan melalui penguatan sistem pemantauan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. IKLH X > 90 < X ≤ 90 74 < X ≤ 82 Cukup 66 ≤ X ≤ 74 Kurang 58 ≤ X < 66 Sangat Kurang 50 ≤ X < 58 X < 50 Unggul Sangat baik 82 Baik Waspada Penelitian ini mendukung Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan IKP Eselon I KLHK program penelitian dan pengembangan lingkungan hidup dan kehutanan (P8) dan Program pengendalian dan Pencemaran dan kerusakan lingkungan (P10). penyempurnaan IKLH baik dari segi perhitungannya maupun dari segi pemilihan parameter serta metode pengujian, dan usaha pengendalian pencemaran. OUTPUT PENELITIAN PM10 & PM2.5 Partiku lat SO2 & NO2 IKA LAUT IKU ? IKA Sungai IK IKA (RPPI-11) Formulasi IKA Tanah ? IKLH Danau (RPPI-11) ? IK T. Hutan ? IK. ? Kebisin gan ? ? Tahapan Kegiatan Skema Tahapan Kegiatan secara keseluruhan : Permasalahan Pencemaran lingkungan, khususnya udara ambien Penanggulangan Pencemaran udara Sampling sampel partikulat petugas lapangan didaerah Kerjasama dengan PPE/BLH Provinsi / Kota dan Batan Analisis data PM10 dan PM2.5 serta kandungan Unsur / logam Pb Data Meteorologi (wind speed-direction) PEMANFAATAN DATA PM10, PM2.5 Th. 2015: INVENTARISASI DATA PM10 DAN PM2.5 Uji coba Penggunaan data PM10 DAN PM2.5 kedalam IPU untuk beberapa daerah Th. 2016 - 2019 Penggunaan data PM10 DAN PM2.5 kedalam IPU dalam perhitungan IKLH Rumusan IKLH terutama IPU yang Lebih Komprehensif Lokasi Sampling LOKASI SAMPLING Gambar 8. Peta Lokasi Sampling Logam Berat pada Partikulat Udara pada Beberapa Kota di Indonesia Lokasi Sampling rencana 2015 KAITAN DENGAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL Kegiatan Penelitian Pengembangan Indeks Kualitas Udara Berdasarkan Sinergisitas Berbagai Metode Pengukuran Udara Ambien Dalam Upaya Menciptakan Lingkungan Yang Sehat Indikator tersedianya : formula IKU untuk IKLH dengan menambahkan parameter PM10 dan PM2.5. Target Kategori Data PM10 dan PM2.5 dapat digunakan dalam penentuan Indeks Kualitas Udara (IKU) sehingga parameter tersebut dapat digunakan untuk perhitungan IKLH. H Lokasi Prinas Bandung, Perkotaan Yogyakarta, Jakarta, Serpong, Palangkaraya, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Makassar, dan bbrp kota lainnya Dukunga n Prinas Dirjen PPI Kegiatan ini mendukung program Eselon 1 Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) dengan Strategi Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2017 untuk mengurangi risiko ISPA akibat gangguan asap kebakaran lahan (S6) dengan kegiatan prioritas untuk menjadikan lingkungan sehat (Kr2), program prioritas Penguatan promotif dan preventiv “Gerakan masyarakat sehat (Pr2), yang terdapat didalam prioritas nasional pembangunan kesehatan (PN2). Terima Kasih