PERSPEKTIF GENDER DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO : TINJAUAN SASTRA FEMINIS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh : EKA PUTRI INDAH SETIYAWATI A 310 060 031 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 PERSETUJUAN PERSPEKTIF JENDER DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO : TINJAUAN SASTRA FEMINIS Diajukan oleh: EKA PUTRI INDAH SETIYAWATI A 310 060 031 Telah Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Progdi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Persetujuan Pembimbing, Pembimbing I Pembimbing II Dr. Ali Imron Al Ma’ruf, M.Hum. NIP. 131602934 Drs. Adyana Sunanda NIK. 412 ii PENGESAHAN PERSPEKTIF JENDER DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO : TINJAUAN SASTRA FEMINIS Yang dipersiapkan dan disusun oleh: EKA PUTRI INDAH SETIYAWATI A 310 060 031 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal, 18 Juli 2011 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji 1. Dr. Ali Imron Al Ma’ruf, M. Hum. ( ) 2. Drs. Adyana Sunanda ( ) 3. Dra. Main Sufanti, M. Hum ( ) Surakarta, 18 Juli 2011 Disahkan Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan, Drs. H. Sofyan Anif, M. Si. NIK 547 iii PERNYATAAN Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggungjawab sepenuhnya. Surakarta, Juli 2011 EKA PUTRI INDAH SETIYAWATI A 310 060 031 iv MOTTO Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan Kesabaran dan pengendalian diri adalah kunci kesuksesan Dorongan semangat dan doa dari keluarga adalah kunci dari segalanya v PERSEMBAHAN Dengan penuh cinta teriring do’a dan syukur kepada Nya, kupersembahkan karya sederhana ini kepada: 1. Ibuku Terkasih Dwi Endang Prihatin, dan Bapak Djoko Sutiyo. Pelita hidupku yang tiada pernah padam, terimakasih atas semua semangat dan kasih sayang yang menyejukkan hati, rangkaian tasbih dan dzikir dalam setiap do’a malammu yang tiada pernah henti terus mengiringi dan menguatkan setiap langkahku. 2. Adikku Tersayang, (Edi & Haifa). Hiasilah setiap langkahmu dengan akhlak, amal dan ilmu. Semoga kita menjadi anak-anak yang berbakti dan berakhlak mulia. Semoga kesuksesan kan kau raih. 3. Pendamping Hidupku Kelak. Semoga Allah memberikan yang terbaik dalam Hidupku. 4. Sahabat-Sahabatku. PBSID 06 (The Gank Jambul CS,Deden, Jarwo, Mbk Tri, Mbk Rini, dkk), ALMAMATERku. 5. Sahabat gilaku (Shely, Ndembluk, Nyempruk, Shinta, Bella, iyak, Ayuk, Didot, dll)Trima kasih atas kebersamannya dan kegilaan yang kalian berikan. 6. Sahabat-sahabatku flavio yang sudah aku anggap seperti masku sendiri (Grek, Yuda, Sehat, Mayer, Amink, Panji,dll) vi KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi sesuai dengan yang penulis harapkan. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S-1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Selama penyusunan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terimakasih banyak kepada: 1. Bapak Drs. H. Sofyan Anif, M. Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Bapak Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum. selaku Ketua Progdi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan vii Univesitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah mengijinkan dan membantu terlaksananya penelitian ini. 3. Bapak Dr. Ali Imron Al Ma’ruf, M. Hum. selaku Pembimbing I, terimakasih atas kesabarannya dalam membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. 4. Bapak Drs. Adyana Sunanda. selaku pembimbing II, terimakasih atas kesabarannya dalam membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. 5. Ibu dan Bapak yang telah memberikan semangat dan kasih sayang yang menyejukkan hati, rangkaian tasbih dan dzikir dalam setiap do’a malammu yang tiada pernah henti terus mengiringi dan menguatkan setiap langkahku. 6. Dosen-dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Progdi Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, terima kasih telah memberikan ilmunya kepada penulis, jasamu akan kukenang selalu, dan 7. semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sebagai insan biasa, kesalahan dan kekurangan ada pada diri penulis dalam menyusun skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya. Surakarta, Juni 2011 Penulis viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………........ I HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………......... Ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. Iii HALAMAN PERNYATAAN………………………………………......... Iv HALAMAN MOTTO……………………………………………….......... V HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………….......... Vi KATA PENGANTAR……………………………………………….......... Vii DAFTAR ISI…………………………………………………………........ Ix ABSTRAK………………………………………………………………… Xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………….......... 1 B. Perumusan Masalah……………………………………………………. 4 C. Tujuan Penelitian…………………………………………………......... 4 D. Manfaat Penelitian……………………………………………………... 4 E. Tinjauan Pustaka……………………………………………………….. 5 ix F. Landasan Teori………………………………………………………… 9 1. Hakikat Novel…………..………..………………………………… 9 2. TeoriStrukturalisme……….………….……………………………. 14 3. Teori Kritik Sastra Femini.………….……………………………... 16 4. Teori Gender…………………………………………………….. 19 G. Metode Penelitian……………………………........................................ 25 1. Pendekatan dan Strategi Penelitian…………………………………. 25 2. Objek Penelitian……………………………………………………. 26 3. Data dan Sumber Data……………………………………………... 26 4. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………. 27 5. Validitas Data………………………………………………………. 6. Teknik Analisis Data……………………………………………….. 7. Sistematika Penulisan………………………………………………. BAB II BIOGRAFI MUSTOFA W. HASYIM 28 29 30 32 A. Riwayat Hidup Maria A.Sardjono..….…………………………….. 33 B. Hasil Karyanya……………....…………………………….............. 35 C. Latar Belakang Sosial Budaya Pengarang……………………......... 36 D. Ciri Khas Karyanya………………………………………………... 38 BAB III HASIL ANALISIS STRUKTURAL NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A.SARDJONO 45 A. Tema……….…………………………………………………..…... 47 B. Fakta Cerita…….………………………………………………..… 50 x C. Penokohan………………………………………………………… 69 BAB IV PERSPEKTIF GENDER DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A.SARDJONO A. Kesetaraan Gender…………..…………………………………… 94 95 1. Eksistensi dalam Dunia Karier……………………………… 105 2. Eksistensi Perempuan dalam Dunia Pendidikan…………… 107 3. Eksistensi Perempuan dalam Rumah Tangga………………. 110 B. Ketidakadilan Jender…………………..…….……………………. 114 1. Beban Kerja Perempuan……………………………………. 114 2. Stereotipe terhadap Perempuan…………………………….. 116 3. Wanita dalam Memperjuangkan Harga Diri………………... 119 BAB V PENUTUP 123 A. Simpulan………………………………………………………… 123 B. Saran ………………………………………………………………. 125 DAFTAR PUSTAKA 126 LAMPIRAN 130 xi ABSTRAK PERSPEKTIF JENDER DALAM NOVEL TIGA ORANG PEREMPUAN KARYA MARIA A. SARDJONO : TINJAUAN SASTRA FEMINIS Eka Putri Indah setiyawati, A 310 060 031, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011, 109 halaman. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan struktur yang membangun novel Tiga Orang Perempuan karya Maria A.Sardjono,(2) Mendeskripsikan wujud ketidakadilan gender dalam novel Tiga Orang Perempuan karya Maria A.Sardjono. Pendekatan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah Perspektif Gender novel Tiga Orang Perempuan. Data penelitian ini berupa data lunak (soft data) yang berwujud kata, kalimat, dan paragraf dalam novel Tiga Orang Perempuan. Sumber data penelitian ini sumber data primer yakni novel novel Tiga Orang Perempuan dan sumber data sekundernya adalah internet dalam (http://www.menegpp.go.id//, diunduh 5 Oktober 2010). Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan. Teknik analalisis data yang digunakan adalah pembacaan model semiotik. Berdasarkan analisis struktural, tema dalam melalui tema dalam novel Tiga Orang Perempuan Adalah pemberontakan perempuan terhadap adat Jawa Adapun alur yang digunakan dalam novel alur maju atau progresif. Tokoh yang dianalisis para tokoh utama yaitu Gading, Eyang Putri dan Ibu. Latar dalam novel ini menggunakan latar tempat daerah Jakarta dan daerah Surakarta. Latar waktu secara implisit latar waktu dalam novel ini adalah pada kisaran tahun 2000 mulai memasuki era globalisasi yang ditandai derasnya arus informasi. Latar sosial yang digambarkan adalah kehidupan masyarakat di Kota Jakarta dan Surakarta. Wujud perspektif gender dalam novel Tiga Orang Perempuan Karya Maria A. Sardjono adalah kesetaraan gender dan ketidakadialan gender. (1) kesetaraan gender : masalah perempuan dan karier, kesempatan untuk dapat menempuh dan menyelesaikan pendidikan di perguuran tinggi. (2) ketidaksetaraan gender : beban kerja perempuan, stereotipe perempuan dan wanita dalam memperjuangkan harga diri. Dengan adanya gerakan jender maka sifat dan peran laki-laki dapat dimiliki perempuan tetapi perempuan harus selalu memperhatikan kodratnya sebagai perempuan. kunci: perspektif gender, dalam novel tiga orang perempuan; tinjauan sastra feminis. xii xiii LAMPIRAN SINOPSIS Judul novel : Tiga Orang Perempuan Nama Pengarang : Maria A. Sardjono TIGA ORANG PEREMPUAN Kota Solo identik dengan budaya dan adat Jawa yang sangat kental. Masyarakatnya masih memegang teguh nilai-nilai dan norma-norma sosial yang masih dipengaruhi oleh budaya patriarkat. Salah seorang di antaranya adalah Nenek. Sosok wanita Jawa yang berumur kurang lebih delapan puluh empat tahun, namun masih menampakkan kekuatannya di masa muda. Beliau hidup bahagia dengan keluarganya yaitu Ibu dan Gading. Ibu adalah anak terakhir Nenek. Dia adalah sosok wanita modern berumur kurang lebih lima puluh tahun. Tokoh Gading adalah generasi ketiga, seorang gadis dengan pemikiran kritis dan berwawasan luas. Ketiga tokoh tersebut terlibat suatu masalah yang rumit. Masalah itu menyangkut kehidupan pribadi Gading yang akan dijodohkan Nenek dengan laki-laki pilihannya. Namun keinginan Nenek tersebut tidak disetujui oleh Ibu. Menurutnya, Gading berhak menentukan jalan hidupnya sendiri tanpa ada campur tangan dari orang lain. Apalagi di masa sekarang wanita harus mampu untuk hidup mandiri, maju, dan bisa mengembangkan. xiv potensi dan bakat yang dimilikinya. Emansipasi adalah jalan yang harus ditempuh oleh seorang wanita agar bisa disejajrkan dengan kaum laki-laki. Pendapat ini dibantah Nenek. Beliau cenderung menentang karena latar belakang keluarganya yang berasal dari keluarga ningrat. Semenjak kecil dia dipingit oleh keluarganya sampai beranjak remaja dan dilamar oleh laki-laki pilihan keluarganya. Berbeda dengan Gading yang sangat mendukung emansipasi seperti Ibunya, namun masih memegang nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat terutama masyarakat Jawa. Permasalahan semakin rumit ketika Ibu menghadapi kenyataan suaminya sendiri selingkuh dengan wanita lain yang lebih muda usianya. Suaminya melakukan itu dengan alasan Ibu terlalu otoriter dan menganggap rendah suaminya hanya karena ingin menunjukkan dominasi Ibu di mata suaminya dan semua laki-laki di mana pun baik di tempat kerja maupun di lingkungan keluarganya. Permasalahan itu berakhir setelah adanya campur tangan Gading yang tidak ingin melihat keluarganya hancur. Seiring dengan berjalannya waktu, Nenek pun menyadari bahwa apa yang selama ini diperjuangkan oleh Ibu dan Gading adalah semata-mata untuk membuka hati kaum laki-laki agar tidak memperlakukan kaum perempuan dengan seenaknya. Bukan untuk memberontak dan melanggar nilai-nilai yang sudah diyakini masyarakat sebagai ketetapan Tuhan yang disebut kodrat. xv