LAMPU YANG BERJALAN ACAK Bila sejumlah keluaran dari sebuah register geser diumpanbalikkan ke peraga tertentu, melalui gerbang EXOR pada masukan data, maka keluaran Q dari register itu akan berjalan hingga mencapai harga maksimalnya. Dengan menggunakan keluaran Q untuk menyalakan LED, maka didapatkan gambaran nyata table kebenaran register geser dengan umpanbalik EXOR. Pada tiap denyut lonceng, sebuah logika `1` (berarti LED hidup) atau logika `0` bergeser satu tingkat, sehingga hasil akhirnya adalah lampu berjalan. Pada rangkaian ini, keluaran Q register geser (IC2), sebanyak tujuh bit, diputarkan melalui gerbang EXOR (N1…N2) kembali ke pena 7 register, yaitu tempat masukan data. Isyarat lonceng dihasilkan oleh IC1. Frekuensi lonceng, yang kemudian akan menjdi kecepatan jalannya lampu, dapat diubah dengan mengatur P1. Resistor R4…R17 dan transistor T1…T7 digunakan untuk mengerjakan LED, komponen R18, R19, C3 dan D8, dimasukkan untuk menjamin bahwa bila saklar rangkaian dihidupkan, pada masukan data muncul logika `1`, sehingga kondisi keluaran register tidak akan pernah nol semua. 1 Rangkaian ini dapat dikembangkan untuk digunakan sebagai alat perintah cahaya.LED diganti dengan penggandeng optic, sehingga dengan tambahanperangkat keras yang diperlukan (misalnya Triac), dapat mengontrol lampu pijar. Satu jenis isyarat audio yang disearahkan, diumpankan melalui R3 untuk mengontrol IC1. Ini kemudian digunakan untuk memodulasi frekuensi lonceng register dan berarti juga memodulasi kecepatan lampu berjalan. Kondensator C2 kemudian dapat dihilangkan. Perubahan tegangan control antara 0 sampai 15V akan menyebabkan perubahan frekuensi lonceng antara 50 sampai 150 % terhadap nilai yang berlaku bila masukan control disebelah kiri hanya diambangkan saja. Dalam menjelaskan prinsip kerja rangkaian ini perlu kita ketahui komponen-komponen yang berperan penting yang digunakan, yaitu: IC 555 = Rangkaian pewaktu monopolit NE/SE 555 adalah pengatur yang mantap yng mampu membangkitkan tundaan waktu ataupun guncangan yang cermat. Ada terminal terminal tambahan guna penyulutan atau pengondisian ulang (reset), kalau diinginkan. Dalam ragam operasi tunda waktu, waktu dikemudikan dengan teliti dengan sebuah resistor dan kondensator ekstern. 2 Untuk beroperasi tak mantap sebagai osilator, frekuensi bebas, dan daur aktif (duty cycle) dikemudikan dengan teliti oleh dua resistor dan satu kondensator ekstern. Rangkaiannya akan dapat disulut dan di-reset pada bentuk gelombang yang sedang jatuh, dan susunan keluarannya akan dapat merupakan sumber ataupun benaman (sink) sampai 200mA ataupun dapat menggerakkan rangkaian-rangkaian TTL. IC CMOS 4015 = Register Geser Statis 4-Bit Berdua (konverter deret-ke-jejer). Informasi yang ada dijalanmasuk Data deret (D) digeserkan pada posisi register ke satu (Q0), dan semua data didalam register digeserkan satu posisi ke kanan pada transisi RENDAH-ke-TINGGI denyut lonceng (CK). TINGGI pada jalanmasuk Reset (R) membersihkan register dan memaksakan jalankeluar-jalankeluar (Q0…Q3) menjadi RENDAH, tak bergantung pada jalanmasuk. Clock atau Data. IC CMOS 4011 = Gerbang NAND 2-Jalan Masuk Berempat Y=A.B (untuk Data Sheet IC diatas dapat lihat pada lampiran). Dalam merangkai rangkaian ini dalam program “Elektronics Workbench (EWB)” ada beberapa komponen yang tidak difungsikan/digunakan, karena 3 bila komponen tersebut digunakan , maka rangkaian tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Jadi komponen-komponen yang tidak digunakan dalam EWB seperti IC 555 diganti dengan CLOCK; untuk transistor T1…T7 tidak digunakan, fungsinya sebagai saklar otomatis apabila tegangan yang melewati Basis transistor maka transistor tersebut berfungsi sebagai saklar tertutup (lampu nyala) dan begitu pula sebaliknya. Jika tidak ada tegangan yang masuk pada basis transistor tersebut maka transistor tersebut berfungsi sebagai saklar terbuka (lampu mati). Untuk IC2 4015 input pin 1 mendapat masukan dari CLOCK, maka Register geser akan bekerja keluaran pertama pada pin 5; pin 4; pin 3 dan pin 10, kemudian input pin 15 mendapat masukan dari CLOCK yang dihubungkan pada pin 10 (keluaran terakhir Register Geser I), maka keluaran register kedua ada pada pin 13; pin 12; pin 11 dan pin 2 (pin 2 tidak dipakai seperti pada gambar rangkaian). Untuk IC 4011 inputnya berasal dari keluaran IC 4015 pada pin 11 dan pin 12 untuk memberi masukan Data pada IC2 pada pin 7, agar data terus berulang. Kita dapat mengatur kecepatan (lambat/cepat) keluaran pada IC2 dengan cara merubah frekuensi yang ada pada CLOCK. 4