Ijer.web.id 56 Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching

advertisement
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL)
Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI MIPA
A1 Semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun 2015/2016
Marno
Sma Neneri 1 Surakarta
Abstract - The purpose of this research is to know the influence of Application of Learning Contextual
Teaching and Learning Model (CTL) to improve creativity and Biology learning result on KD Structure
and Function of Plant Network Class XI.IA1 SMA Negeri 1 Surakarta 2015.
The study was conducted in three cycles, each cycle consisting of 4 main activities, namely planning
(planing), implementation of action (action), observation (observation), and reflection (reflection).
The subjects of the study were students of Class XI.IA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta in
2015/2016. Source of data derived from, activity / observation of learning, early competence test and
end competency test each cycle. The technique of data collection is through the initial test and the
final test of each cycle.
Validation of Data with instrument in the form of: observation sheet, Item Problem and Answer Sheet,
Key Answer Test, Results or Value Test, and Learning Implementation Plan in each cycle. Analysis
with descriptive analysis, that is by comparing test value each cycle with performance indicator.
The results showed that the results of biology learning improved after the application of Contextual
Teaching and Learning (CTL) learning model, which was 79.40% of students who completed in cycle
I, 88.24% in cycle II and 97.05% in cycle III And the average cycle to 88.23%, while based on the
observation that learning is interesting enough fun, meaningful and students creatively, effectively
motivated during classroom learning. Thus through the implementation of Contextual Teaching and
Learning (CTL) learning can positively enhance creativity so as to improve student learning outcomes
especially biology subjects, especially on the structure and function of plant tissue. Thus the
hypothesis formulation is proved positively.
Keywords: Creativity, Learning Outcomes, Contextual Teaching and Learning Learning,
Learning, factors that influence learning outcomes.
Abstraksi - Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar Biologi
pada KD Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI.IA1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015.
Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri 4 kegiatan utama, yaitu
perencanaan (planing), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflection). Subjek penelitian adalah siswa Kelas XI.IA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun
2015/2016. Sumber data berasal dari, aktivitas/observasi pembelajaran, uji kompetensi awal dan uji
kompetensi akhir tiap siklus. Teknik pengumpulan data adalah dengan melalui tes awal dan tes akhir
setiap siklus. Validasi Data dengan instrument yang berupa : lembar observasi, Butir Soal dan Lembar
Jawab, Kunci Jawaban Soal Tes, Hasil atau Nilai Tes, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pada setiap siklus. Analisis dengan analisis deskriptif, yaitu dengan membandingkan nilai tes setiap
siklus dengan indikator kinerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar biologi mengalami peningkatan setelah
penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu sebesar 79,40 %
siswa yang sudah tuntas pada siklus I, 88,24% pada siklus II dan 97,05% pada siklus III dan rata-rata
ke siklus sebesar 88,23%, sedangakan berdasarkan hasil observasi bahwa pembelajaran cukup
menarik menyenangkan, bermakna dan siswa secara kreativ, efektif termotivasi selama pembelajaran
di kelas. Dengan demikian melalui penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
secara positif dapat meningkatkan kreativitas sehingga meningkatkan hasil belajar siswa khususnya
mata pelajaran biologi khususnya pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Dengan
demikian rumusan hipotesis terbukti secara positif.
Kata Kunci : Kreativitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Contextual Teaching and Learning,
Pembelajaran, faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
1.1. Latar Belakang Masalah
Paradigma pembelajaran dewasa ini telah
bergeser dari pembelajaran tradisional ke
pembelajaran baru. Pada kesempatan ini
peneliti mengadakan penelitian tentang masih
ISSN : 2541-4704
rendahnya prestasi hasil belajar mata
pelajaran Biologi, dan yang menjadi fokus
pada penelitian ini adalah model pembelajaran
oleh guru kurang
efektif karena masih
menggunakan metode konvensional.
56
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
Tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan
guru tersebut diduga akibat kurang tepatnya
guru
dalam
menggunakan
strategi
pembelajaran.
Hal ini ditandai adanya
kecenderungan guru dalam mengajarkan
materi tersebut dengan metode konvensional
misalnya ceramah secara klasikal.
Kondisi demikian ini terjadi di sekolah SMA
Negeri 1 Surakarta. Pembelajaran Biologi
didominasi dengan mengerjakan soal-soal
yang sifatnya menghafal pada Lembar Kerja
Siswa dengan pembahasan yang minim
karena waktu untuk pembelajaran sangat
terbatas yaitu 2 x 45 menit per pertemuan.
Pemberian soal-soal yang bervariasi dan terus
menerus diharapkan dapat memberikan latihan
yang akan menjadi pemahaman bagi siswa.
Namun pada kenyataannya hal ini membuat
siswa menjadi jenuh dan tidak bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran. Kurangnya
kreativitas, minat dan motivasi siswa
berpengaruh pada proses
pembelajaran,
pemahaman, dan hasil belajar biologi.
Guna
meningkatkan
kreativitas,
minat,
pemahaman dan hasil belajar biologi siswa
kelas XI-MIPA1 Semester 1 SMA Negeri 1
Surakarta, peneliti menggunakan pendekatan
model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL).
1.2. Identifikasi Masalah
1. Apakah
melalui
penerapan
model
pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) dapat meningkatkan
kreativitas belajar siswa.
2. Apakah penerapan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL)
secara positif dapat meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya matapelajaran
biologi.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup peningkatan hasil belajar biologi
melalui pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) hanya dibatasi untuk kelas XIMIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta
pada tahun 2015/2016 khusus pada materi
biologi kompetensi dasar struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan.
1.4. Tujuan
Mengetahui bagimana kreativitas belajar siswa
dapat lebih meningkat melalui model
pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL).
Untuk
mengetahui
bahwa
pendekatan
Contextual Teaching and Learning secara
positif meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya mata pelajaran biologi.
ISSN : 2541-4704
1.5. Manfaat Penelitian.
Sebagai upaya untuk peningkatan hasil belajar
siswa di kelas XI-MIPA, khususnya pada mata
pelajaran biologi materi
struktur fungsi
jaringan tumbuhan.
sebagai referensi penelitian lebih lanjut tentang
metode dan upaya peningkatan kreativitas dan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi
khususnya materi
struktur fungsi jaringan
tumbuhan.
2.1. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Pengetian secara psikologis, belajar dapat
didefinisikan suatu usaha yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperoleh tingkah laku
secara sadar dari hasil interaksinya dengan
lingkungan (Slameto, 1991:2). Proses belajar
dimana informasi baru dihubungkan dengan
struktur pengertian yang sudah dipunyai
seseorang yang sedang belajar maka belajar
akan bermakna Ausubel (dalam Suparno,
1973: 53). Lebih lanjut dikatakan bahwa
belajar bermakna terjadi bila pelajar mencoba
menghubungkan fenomena baru ke dalam
struktur pengetahuan mereka.
Sedangkan
pengertian pembelajaran oleh Surya (2004: 7)
mengatakan bahwa pembelajaran adalah
suatu proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh suatu perubahan perilaku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar menurut Nana Sudjana (1995:22 )
adalah kemampuan–kemampuan yang dimilik
siswa setelah ia memperoleh pengalaman
belajarnya.
Gagne
(1997:47-48)
mengelompokkan hasil belajar menjadi lima
bagian dalam bentuk kapabilitas yakni
keterampilan intelektual strategi kognitif,
informasi verbal , keterampilan motorik dan
sikap.
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor
utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan
faktor yang datang dari luar diri siswa atau
faktor lingkungan. Menurut Slameto (2003:5472), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
adalah Faktor-faktor Internal dan Faktor-faktor
Eksternal
4. Kreativitas Siswa
a. Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas menurut Conny (dalam
Reni Akbar Hawadi, dkk, 2001:4) berpendapat
kreativitas
adalah
kemampuan
untuk
memberikan gagasan-gagasan baru dan
menerapkannya dalam pemecahan masalah.
57
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
Kreativitas meliputi, baik ciri-ciri aptitude
seperti kelancaran (fluency), keluwesan
(flexibility), dan keaslian (originality) dalam
pemikiran maupun ciri-ciri (non aptitude),
seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan
pertanyaan dan selalu
ingin mencari
pengalaman-pengalaman baru.
b.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kreativitas
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kreativitas adalah sebagai berikut:
1). Faktor internal adalah faktor yang ada
dalam diri individu yang dapat
mernpengaruhi
perkembangan
kreativitas individu
2). Faktor eksternal, yaitu faktor yang
berasal
dari
luar
yang
dapat
mempengaruhi
kemampuan
seseorang untuk mengembangkan
kreativitas:
a). Kebudayaan
b). Lingkungan
5. Pendekatan Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL).
Pengertian Contextual Teaching and Learning,
menurut
Drs.
Bandono
(2008:23)
mengungkapkan, “Contextual Teaching and
Learning merupakan proses pembelajaran
yang holistik dan bertujuan membantu siswa
untuk memahami makna materi ajar dengan
mengaitkannya terhadap konteks kehidupan
mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan
kultural),
sehingga
siswa
memiliki
pengetahuan / keterampilan yang dinamis dan
fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara
aktif pemahamannya”.
Pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) merupakan pendekatan pembelajaran
modern yang menempatkan siswa sebagai
subjek belajar yang aktif, menciptakan inovasi
bagi guru, menjadikan pembelajaran sebuah
kegiatan yang menyenangkan dan bermakna.
Penerapan
komponen-komponen
pada
pendekatan kontekstual ini menciptakan suatu
pembelajaran yang efektif yang mampu
meningkatkan minat serta pemahaman siswa
terhadap suatu materi pembelajaran.
Pendekatan ini lebih menekankan komponen
learning community dengan pertimbangan
bahwa pentingnya belajar secara kelompok
adalah membantu siswa menggali informasi
dari teman sebayanya. Dengan menerapkan
komponen ini memungkinkan semua siswa
dapat menguasai materi pada tingkat
penguasaan yang relatif sama atau relatif
sejajar. Siswa yang pandai akan membagi
pengetahuannya dengan yang kurang pandai,
siswa yang kurang pandai pun tidak akan
minder atau merasa rendah diri ketika ia harus
ISSN : 2541-4704
bertanya tentang hal yang ia belum mengerti
karena mereka dapat berdiskusi secara
terbuka dalam kelompok belajar (Lianekke
Gunawan: 2006; 56).
B. Kerangka Berpikir
Alur skematis dalam penelitian Penerapan
Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning Untuk Meningkatkan Kreativitas dan
hasil belajar Biologi KD Struktur dan Fungsi
Jaringan Tumbuhan Kelas XI.IA1 Semester 1
SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016 ini
adalah sebagai berikut
C. Hipotesis
Berdasarkan uraian dan alur penelitian diatas
peneliti mencoba merumuskan Hipotesis :
"Apakah Melalui Penerapan Pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
meningkatkan kreativitas dan berpengaruh
positif pada hasil belajar siswa khususnya
materi
struktur fungsi jaringan tumbuhan
siswa kelas XI-MIPA1 Semester 1 SMA Negeri
1 Surakarta tahun 2015/2016?”
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1
Surakarta tahun 2015/2016 . Sebagai subjek
adalah siswa kelas XI-MIPA1 semester 1
dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa.
Waktu penelitian pada semester gasal yaitu
bulan September 2015 sampai dengan bulan
Nopember 2015.
Adapun waktu penelitian ini direncanakan
pada pertengahan bulan September 2015
sampai dengan bulan Nopember 2015 dengan
jadwal sebagai berikut:
NO
KEGIATAN
1
2
Persiapan
Pengumpulan
data
Analisis data
Penyusunan
laporan
3
4
September
Okto
ber
Nopemb
er
58
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
a. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XIMIPA1 semester 1 yang berjumlah 34 siswa,
karena
rata-rata hasil pre-tesnya paling
rendah di banding kelas yang lain.
b. Sumber Data
Sumber data diperoleh dari: siswa kelas XIMIPA semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta
tahun 2015/2016 yang berupa hasil tes belajar
siswa dan observasi guru biologi sebagai
kolaborator.
c. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
1. Test , yaitu dengan diberikan soal dan
siswa mengerjakan. Hasil tes tersebut
digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
2. Observasi , dilengkapi dengan lembar
pengamatan yang berupa lembar skor
partisipasi. Lembar Skor Partipasi
adalah instrumen yang mencatat
setiap kegiatan siswa dengan setiap
jenis kegiatan diberi skor tertentu.
d. Validasi Data
Hasil Belajar pada setiap siklus divalidasi
dengan instrument yang berupa : Butir Soal
dan Lembar Jawab, Kunci Jawaban Soal Tes,
Hasil atau Nilai Tes, serta Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pada setiap siklus.
e. Analisis Data
Analisis yang digunakan adalah analisis
deskriptif, yaitu : untuk analisis hasil belajar
dengan membandingkan nilai tes setiap siklus
dengan indikator kinerja. Pada penelitian ini
Indikator kinerjanya adalah meningkatnya
jumlah siswa yang mencapai nilai diatas batas
KKM, sesuai KKM untuk mata pelajaran biologi
SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016.
G. Pelaksanaan Tindakan
Guna meningkatkan kreatifitas, minat dan
pemahaman materi struktur fungsi jaringan
tumbuhan siswa kelas XI-MIPA1 semester 1
SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016,
peneliti menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) sebagai acuan
metode pembelajaran yang akan digunakan.
Persiapan
Untuk mendapatkan refleksi awal, peneliti
melakukan tes awal yang berbentuk tes
tertulis. Tes awal ini dimaksudkan untuk
mengetahui
tingkat
pemahaman
siswa
terhadap materi biologi. Setelah peneliti
mengetahui
gambaran
awal,
peneliti
melakukan persiapan penelitian yang antara
lain, menyusun rencana pengajaran sekaligus
menyusun materi pembelajaran dengan
pendekatan
Contextual
Teaching
and
Learning,
(CTL)
menetapkan
indikator
ISSN : 2541-4704
ketercapaian hasil belajar dan membuat
instrumen penelitian.
Tabel 2. Indikator ketercapaian hasil belajar
siswa.
Aspek yang diukur
Cara mengukur
Keaktifan siswa selama
apersepsi
Diamati saat guru memberikan
apersepsi kepada siswa pada awal
pembelajaran
Diamati saat pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi
dan dihitung dari jumlah siswa
yang menunjukkan perhatian dan
kesungguhan dalam kelompok
selama KBM
Diamati saat pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi
oleh peneliti dan dihitung dari
jumlah siswa yang diteliti dan
benar (tepat) dalam
menyelesaikan soal
Dihitung dari jumlah siswa yang
mendapatkan nilai 75 ke atas.
Keaktifan siswa dalam
kelompok saat
mengikuti
pembelajaran
Ketelitian dan
ketepatan siswa dalam
menyelesaikan
persoalan/soal
Ketuntasan hasil
belajar (standar nilai
KKM75)
1. Siklus Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang
terdiri atas 3 (tiga) siklus. Langkah-langkah
dalam tiap siklus terdiri dari: (1) Perencanaan
(Planning), (2) Tindakan (Acting), (3)
Pengamatan (Observing) dan (4) Refleksi
(Reflekting)
1) Langkah – Langkah Siklus I
Alokasi waktu untuk siklus I adalah 2 X
pertemuan ( 2 jam pelajaran x 45 menit),
sesuai dengan materi materi struktur tubuh
tumbuhan, alokasi waktu sudah termasuk
untuk pelaksanaan uji kompetensi I.
2) Langkah – Langkah Siklus II
Alokasi waktu untuk siklus II adalah 2 X
pertemuan (2 jam pelajaran x 45 menit),
sesuai dengan materi
struktur jaringan
tumbuhan, alokasi waktu sudah termasuk
pelaksanaan uji kompetensi II.
3) Langkah – Langkah Siklus III
Alokasi waktu untuk siklus III adalah 2 X
pertemuan (2 jam pelajaran x 45 menit),
sesuai dengan materi
sifat totipotensi
tumbuhan, alokasi waktu sudah termasuk
pelaksanaan uji kompetensi III.
4.1. Deskripsi Kondisi Awal
Seperti yang telah peneliti uraikan diatas,
penelitian ini bahwa kreativitas, minat dan
tingkat pemahaman terhadap mata pelajaran
biologi siswa kelas XI-MIPA1 semester 1SMA
Negeri 1 Surakarta rata-rata masih rendah.
Lihat tabel 3 hasil tes awal berikut ini hasil uji
kompetensi awal mata pelajaran biologi.
No
1.
2.
Rentang
Nilai
Kurang 75
75 – 100
Jumlah
siswa
11
23
Persent
ase
32.4%
67,6%
34
100 %
KKM
75
59
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
Dari tabel 3 nilai hasil tes dapat diketahui
bahwa siswa kelas XI-MIPA1 semester 1SMA
Negeri 1 Surakarta pada saat uji kompetensi
sebelum tindakan, ketercapaian KKM hanya
sebanyak 23 siswa atau (67,6 %) sedang
yang belum mencapai batas ketuntasan masih
cukup besar yaitu sebanyak 11 Siswa (32,40
%).
Hal ini disebabkan kegiatan pembelajaran oleh
guru yang selama ini dilakukan masih terlalu
monoton/konvensional. Proses pembelajaran
dengan metode ceramah dan penugasan yang
seringkali digunakan ternyata berimbas pada
kurangnya kreatifitas dan minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran . Kurangnya minat
menyebabkan siswa tidak fokus dalam
kegiatan
belajar
mengajar
sehingga
pemahaman mereka menjadi rendah dan hasil
belajar pun kurang optimal.
B. Deskripsi Hasil Siklus I
Alokasi waktu untuk siklus I adalah 2 X
pertemuan , sesuai dengan materi pelajaran
materi struktur tubuh tumbuhan.
Deskripsi pada siklus untuk pertemuan ke 1
hari selasa, 15 September , pertemuan ke 2
hari selasa 22 sepetember 2015 setiap jam ke
4 + 5 kelas XI-MIPA 1 selama pembelajaran
dan observasi proses pembelajaran.
a. Perencanaan
Siklus I terdiri dari 2 pertemuan, masingmasing pertemuan berlangsung selama 2 x 45
menit. untuk materi struktur tubuh tumbuhan
antara lain: mengerjakan latihan soal ke buku
tugas dan pembahasan soal, dan merangkum
materi dalam bentuk tugas individu.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran pada pertemuan ke 1 hari
selasa, 15 September , dan pertemuan ke 2
hari selasa 22 sepetember siswa diminta
membentuk kelompok-kelompok belajar yang
terdiri dari 4 orang anggota. Setiap kelompok
diminta duduk bersebelahan depan belakang.
Peneliti menjelaskan materi pemebelajaran
struktur tubuh tumbuhan.
Masing-masing
siswa mencermati dan memahami isi dan
mencatat ke buku tugas masing-masing.
Beberapa siswa diminta mempresentasikan ke
depan. Setelah pemberian materi, siswa diberi
kesempatan untuk bertanya mengenai materi
yang belum dimengerti siswa kembali duduk
dengan anggota kelompoknya. Siswa diberi
lembar kerja berupa lembar diskusi siswa
(LDS).
Peneliti memberikan aturan pengerjaan tugas
kelompok yang akan dilaksanakan. Pertamatama soal berupa 10 soal bentuk pilihan ganda
untuk dikerjakan pada buku tugas secara
mencongak. Setiap siswa diiminta langsung
mengerjakan dalam waktu 1 menit per soal.
ISSN : 2541-4704
Kegiatan diskusi ini diberi waktu 15 menit.
Selama kegiatan diskusi berlangsung, peneliti
memonitor jalannya kerja kelompok dan
menilai keaktifan dan kreativitas siswa dalam
kelompok.
Lembar jawab yang telah dikerjakan oleh
siswa
dikumpulkan
kembali
untuk
dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
Tujuan pengumpulan lembar kerja ini adalah
agar siswa tidak melakukan modifikasi pada
jawaban yang telah mereka kerjakan untuk
dikoreksi dan mengidentifikasi sejauh mana
pemahaman siswa.
c. Pengamatan
Berdasarkan hasil observasi pertemuan ke 2
hari selasa 22 sepetember 2015 jam ke 4 + 5
kelas
XI-MIPA1 pengamatan terhadap
pelaksanaan proses belajar pada setiap
pertemuan, diperoleh gambaran tentang
aktivitas siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:
a) Siswa yang betul-betul kreatif selama
pemberian apersepsi sebesar 67,5%
sedangkan 32,5% lainnya belum dapat
memusatkan
perhatian
pada
awal
pembelajaran.
b) Siswa yang aktif dalam kelompok selama
kegiatan kerja kelompok berlangsung
sebesar 80%, sedangkan 20% lainnya
kurang kompak dan tidak saling membantu
dalam kelompok. Hal ini disebabkan
karena siswa yang merasa tidak bisa
mengerjakan tidak mau ikut berdiskusi
karena kurangnya motivasi dalam diri
mereka.
c) Kelompok yang dapat mengerjakan tugas
dari guru dengan tepat dan teliti sebesar
75%, sedangkan yang lainnya masih
kurang lengkap dalam menyelesaikan
lembar kerja siswa.
d) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat
diidentifikasi bahwa siswa yang sudah
mampu mengerjakan tugas kelompok
mendapatkan nilai 70 ke atas sebesar
84,5%, sedangkan 15,5% siswa lainnya
belum sempurna dalam menyelesaikan
soal yang diberikan. Hal ini disebabkan
mereka masih kesulitan memahami suatu
materi dan kurang mampu menganalisis
tugas diskusi dengan baik sehingga tidak
dapat menyelesaikan dengan tepat waktu
dan benar.
d. Refleksi
1) Hasil uji kompetensi
Nilai hasil uji kompetensi pada siklus I
diperoleh nilai sebagai berikut lihat tabel :
Tabel 4. Nilai Uji Kompetensi pada siklus I
Nomor
Rentang
Nilai
Jumlah
siswa
Prosentase
Batas
KKM
60
Ijer.web.id
1.
2.
Kurang
75
75 –
100
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
7
27
20,6%
79,4 %
34
100 %
75
Dari tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa
kelas XI-MIPA1 semester 1 SMA Negeri 1
Surakarta , siswa yang sudah mencapai batas
ketuntasan (KKM = 75) sebanyak 27 siswa
atau (79,4 %) sedang yang belum tuntas
sebanyak 7 siswa atau (20,6 %).
Berdasarkan data nilai hasil uji kompetensi 1
pada siklus I diatas, sebanyak 27 siswa atau
(79.4 %) sudah tuntas, sedang yang belum
tuntas sebanyak 6 siswa atau (21,6 %), bila
dibandingkan
dengan sebelum tindakan
menggunakan model pembelajaran CTL
hanya sebanyak 23 siswa (67,60 %) yang
sudah tuntas sedang yang belum mencapai
batas ketuntasan sebanyak 11 Siswa (32,40
%). Berarti terjadi peningkatan atau kenaikan
jumlah siswa yang tuntas setelah penerapan
CTL dengan prosentase sebesar 4 siswa atau
(11,76 %) tuntas.
2)Hasil observasi
Berdasarkan hasil observasi saat pelaksanaan
Siklus I, kolaborator memberikan analisis
sebagai berikut:
1) Beberapa kelemahan guru dalam Siklus I
1) Peneliti kurang jelas dalam
membacakan soal saat kerja
kelompok sehingga siswa harus
meminta
guru
mengulangi
kembali.
2) Peneliti dalam memberikan materi
terlalu tegang, siswa mengeluh
karena
menganggap
pembelajaran seperti horor dan
terlelu monoton.
2) Dari segi siswa ditemukan beberapa
kekurangan sebagai berikut:
a) Siswa masih banyak yang kurang
konsentrasi
dalam
mengikuti
pembelajaran,
saat
pemberian
apersepsi beberapa dari mereka
bermain sendiri.
b) Saat kerja kelompok beberapa siswa
mengabaikan
tugas
dalam
kelompoknya.
c) Dari segi ketuntasan belajar, masih
terdapat beberapa siswa yang tidak
tuntas dalam mengerjakan uji
kompetensi dan dengan kesalahan
yang cukup fatal. Rata-rata siswa
telah tuntas kelas sudah cukup baik,
yaitu
84,5 dibanding sebelum
diterapkannya siklus I.
Tindakan refleksi yang dapat diambil
berdasarkan pengamatan dan analisis yang
ISSN : 2541-4704
telah dilakukan adalah :
1) Peneliti masih harus meluangkan waktu
untuk melakukan pendekatan terhadap
siswa, sehingga setiap siswa yang
mengalami kesulitan akan mudah
teratasi.
2) Peneliti lebih kreatif dalam menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif
sehingga siswa memiliki motivasi belajar
yang tinggi.
C. Deskripsi Hasil Siklus II
Alokasi waktu untuk siklus I adalah 2 X
pertemuan , dengan materi jenis-jenis jaringan
tumbuhan.
Deskripsi pada siklus II untuk pertemuan ke 3
hari selasa, 06 Oktober 2015 pertemuan ke 4
hari selasa 13 Oktober 2015 setiap jam ke 4 +
5 kelas XI-MIPA 1 selama pembelajaran dan
observasi proses pembelajaran
a. Perencanaan
Siklus I terdiri dari 2 pertemuan, masingmasing pertemuan berlangsung selama 2 X 45
menit. Materi yang diberikan adalah Jenis-jenis
jaringan penyusun tumbuhan.
Langkah-langkah yang ditempuh antara lain:
Pertemuan ke 3 hari selasa 2015 selama
pembelajaran menjelaskan materi mengenai
berbagai macam jaringan penyusun tumbuhan.
Membentuk
kelompok-kelompok
diskusi
belajar, yang sebelumnya terdiri dari 4 orang
diperkecil menjadi 2 orang per kelompok dan
memberikan tugas yang dikerjakan secara
berkelompok.
Melaksanakan kegiatan presentasi untuk
mendemonstrasikan hasil kerja kelompok yang
telah dilaksanakan. Membuka kegiatan diskusi
dan Tanya jawab mengenai materi yang
dipresentasikan.
Membuat
kesimpulan
terhadap materi yang telah dipelajari dengan
melaksanakan Tanya jawab antara siswa
kepada guru, guru kepada siswa, dan siswa
kepada siswa lainnya.
b. Pelaksanaan
Siswa diminta membentuk kelompok-kelompok
belajar yang terdiri dari 2 - 4 orang anggota.
Setiap kelompok diminta duduk bersebelahan
depan belakang. Peneliti menjelaskan materi
jenis-jenis jaringan tumbuhan. Terlebih dahulu
dibahas mengenai materi yang berkaitan
dengan struktur tumbuhan. Beberapa siswa
diminta mempraktikkan ke depan untuk
menyebutkan berbagai jenis tumbuhan yang
ditemukan di sekitar. Setelah pemberian
materi, siswa diberi kesempatan untuk
bertanya mengenai materi yang belum
dimengerti dan belum bisa difahami.
Pada pertemuan ke 4 hari selasa 13 Oktober
2015 setiap jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1
selama diskusi anggota kelompoknya sekligus
61
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
observer melakukan obervasi. Siswa diberi
lembar kerja berupa. Peneliti memberikan
aturan pengerjaan tugas kelompok yang akan
dilaksanakan. Pertama-tama soal berupa 10
pilihan ganda untuk dikerjakan secara
mencongak.
Lembar jawab yang telah dikerjakan oleh
siswa
dikumpulkan
kembali
untuk
dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
Tujuan pengumpulan lembar kerja ini adalah
agar siswa tidak melakukan modifikasi pada
jawaban yang telah mereka kerjakan untuk
dikoreksi dan mengidentifikasi sejauh mana
pemahaman siswa.
Pertemuan ketiga juga diisi dengan kegiatan
presentasi yang akan dilakukan oleh dua
kelompok yang ditentukan secara acak melalui
undian. Peneliti membagikan kembali lembar
kerja yang telah dikerjakan secara kelompok
pada pertemuan sebelumnya. Dua kelompok
yang
terpilih
masing-masing
mempresentasikan materi secara bergantian
berdasarkan kelompok masing-masing. Pada
saat kelompok yang terpilih mempresentasikan
hasil
kerja
mereka,
siswa-siswa
lain
diperbolehkan mengajukan pertanyaan dan
melakukan kegiatan diskusi.
Peneliti selanjutnya memantau jalannya
diskusi sambil memberikan bantuan kepada
siswa. Untuk kesalahan-kesalahan yang
bersifat umum, artinya dilakukan hampir
seluruh siswa, peneliti menjelaskan kembali
secara klasikal. Sementara kesalahan yang
bersifat individu atau kelompok, peneliti
langsung memberikan penjelasan pada
individu atau kelompok itu.
c. Pengamatan
Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan
ke 4 pada hari selasa, 13 Oktober 2015 jam ke
4 + 5 kelas XI-MIPA 1 terhadap pelaksanaan
proses belajar mengajar biologi, diperoleh
informasi tentang kreativitas, motivasi dan
aktivitas siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:
Siswa yang kreativ dan aktif selama pemberian
apersepsi sebesar 75%, sedangkan 25%
lainnya belum secara optimal dalam persiapan
mengikuti pelajaran. Kreaktivitas sisw naik dari
siklus sebelumnya yang hanya 67,5%.
Siswa yang aktif dalam kelompok selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung naik
dari 80% pada siklus I menjadi 87% pada
siklus II, sedangkan 13% lainnya masih kurang
konsentrasi
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran dan tidak mau bekerja sama
dengan teman kelompoknya.
Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru
dengan tepat dan teliti naik 17,5% dari siklus
sebelumnya yaitu sebesar 87,5%, sedangkan
ISSN : 2541-4704
yang lainnya hanya mengerjakan sebisa
mereka, hal ini dikarenakan siswa tersebut
belum paham dan tidak mau bertanya pada
saat diberi kesempatan bertanya.
Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat
diidentifikasi siswa yang telah mampu
menyelesaikan uji kompetensi
akhir dan
mendapatkan nilai 75 ke atas naik dari 84,6%
menjadi sebesar 86,1%, sedangkan 12,5%
siswa lainnya belum sempurna dalam
menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini
disebabkan masih kurang memahami materi,
ketidaktelitian dalam mengerjakan soal.
d. Refleksi
1) Hasil Uji Kompetensi siklus II
Tabel 5 Nilai hasil uji kompetensi siklus II
pada materi berbagai jenis jaringan penyusun
tumbuhan dengan nilai sebagai berikut:
Nomor
1.
2.
Rentang
Nilai
Kurang 75
75 – 100
Jumlah
siswa
4
30
34
Prosentase
11,76 %
88,24 %
Nilai
KKM
75
100 %
Dari tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa
siswa, yang sudah mencapai batas ketuntasan
(KKM = 75) sebanyak 30 orang atau (88,24%)
sedang yang belum tuntas hanya 4 siswa atau
( 11,76 % ).
2) Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi
tindakan pada siklus II, kolaborator melakukan
analisis sebagai berikut:
Beberapa kelemahan guru dalam siklus II ini
adalah:
D. Deskripsi Hasil Siklus III
Alokasi waktu untuk siklus III adalah 2 X
pertemuan , dengan materi sifat totipotensi
tumbuhan. Deskripsi pada siklus III untuk
pertemuan ke 5 hari selasa, 21 Oktober 2015
pertemuan ke 6 hari selasa 03 Nopember
2015 setiap jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1
selama pembelajaran dan observasi proses
pembelajaran
a. Perencanaan
Siklus III terdiri dari 2 pertemuan, masingmasing pertemuan berlangsung selama 2 X 45
menit. Materi yang diberikan adalah sifat
totipotensi tumbuhan.
Langkah-langkah yang ditempuh antara lain:
Pada pertemuan ke 5 hari selasa, 21 Oktober
2015 menjelaskan materi mengenai sifat
totipotensi tumbuhan. Membentuk kelompokkelompok diskusi belajar, yang sebelumnya
terdiri dari 4 orang diperkecil menjadi 2 orang
per kelompok dan memberikan tugas yang
62
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
dikerjakan secara berkelompok.
Melaksanakan kegiatan presentasi untuk
mendemonstrasikan hasil kerja kelompok yang
telah dilaksanakan. Membuka kegiatan diskusi
dan Tanya jawab mengenai materi yang
dipresentasikan.
Membuat
kesimpulan
terhadap materi yang telah dipelajari dengan
melaksanakan Tanya jawab antara siswa
kepada guru, guru kepada siswa, dan siswa
kepada siswa lainnya.
b. Pelaksanaan
Siswa diminta membentuk kelompok-kelompok
belajar yang terdiri dari 2 - 4 orang anggot.
Setiap kelompok diminta duduk bersebelahan
depan belakang. Peneliti menjelaskan materi
jenis-jenis jaringan tumbuhan. Terlebih dahulu
dibahas mengenai materi yang berkaitan
dengan struktur tumbuhan. Beberapa siswa
diminta mempraktikkan ke depan untuk
menyebutkan berbagai jenis tumbuhan yang
ditemukan di sekitar. Setelah pemberian
materi, siswa diberi kesempatan untuk
bertanya mengenai materi yang belum
dimengerti dan belum bisa difahami.
c. Pengamatan
Berdasarkan hasil observasi pertemuan ke 6
hari selasa 03 Nopember 2015 jam ke 4 + 5
kelas XI-MIPA1 terhadap pelaksanaan proses
belajar mengajar biologi, diperoleh informasi
tentang kreativitas, motivasi dan aktivitas
siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung, yaitu sebagai berikut:
Siswa yang kreativ dan aktif selama pemberian
apersepsi sebesar 78%, sedangkan 22%
lainnya belum secara optimal dalam persiapan
mengikuti pelajaran. Kreaktivitas siswa naik
dari siklus sebelumnya yang hanya78,5%.
Siswa yang aktif dalam kelompok selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung naik
dari 87% pada siklus I menjadi 89% pada
siklus III, sedangkan 11% lainnya masih
kurang konsentrasi dalam mengikuti proses
pembelajaran dan tidak mau bekerja sama
dengan teman kelompoknya.
d. Refleksi
1) Hasil Uji Kompetensi siklus III
Tabel 5 Nilai hasil uji kompetensi siklus III
pada materi sifat totipotensi tumbuhan dengan
nilai sebagai berikut:
Nomor
1.
2.
Rentang
Nilai
Kurang
75
75 –
100
Jumlah
siswa
1
33
34
Prosentase
2,94 %
97,05 %
Nilai
KKM
75
100 %
Dari tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa
siswa, yang sudah mencapai batas ketuntasan
(KKM = 75) sebanyak 33 siswa atau (97,05%)
ISSN : 2541-4704
sedang yang belum tuntas hanya 1 siswa atau
( 2,94 % ).
2) Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi
tindakan pada siklus III, kolaborator melakukan
analisis sebagai berikut:
Beberapa kelemahan guru dalam siklus III ini
adalah:
D. Pembahasan Antar Siklus
Antara data kondisi awal (sebelum tindakan
dilaksanakan) dibandingkan dengan siklus I,
siklus II, III dan target yang ingin dicapai
secara berurutan ada peningkatan. Antara
data kondisi awal
dengan data siklus I
terdapat peningkatan yaitu 5 siswa dengan
persentase (17,5 %) dari siklus I ke siklus II
sebesar 9 siswa (25,7 %) dan dari siklus II ke
siklus III terjadi peningkatan .
Hal ini
menunjukkan
bahwa
kreativitas siswa
meningkat sehingga berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa secara signifikan dan
positif. Oleh karena itu penerapan model
pembelajaran Contextual Teaching and
learning (CTL) baik dan sesuai untuk
dilakukan oleh guru dalam pembelajaran
khususnya mater struktur jaringan tumbuahan.
E. Hasil Penelitian
1) Hasil Uji Kompetensi
Setelah dilakukan penelitian selama 3 (tiga)
siklus yang menggunakan waktu sekitar 2-3
bulan, diperoleh hasil penelitian sejak kondisi
awal (sebelum tindakan dilaksanakan) hingga
kondisi akhir dari siklus ketiga. Dari hasil
analisa nilai uji kompetensi yang dilakukan
diperoleh data seperti pada tabel berikut. Tabel
6. Prosentase Ketuntasan Belajar uji
kompetensi prasiklus, siklus I, II dan III adalah
sebagai berikut :
N
o
Kela
s
Persentase Ketuntasan
Prasikl
siklu
Siklus Siklus
us
sI
II
III
1
XIMIP
A1
67,6%
79,4
%
88,24
%
97,05
%
Ratarata
Siklus
I,II,III
88,23
%
Berdasarkan perhitungan data tabel 6 hasil
penelitian tersebut diatas, dapat diperoleh
hasil yang pasti bahwa persentase hasil
belajar mata pelajaran biologi siswa kelas XIMIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta
pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016,
secara bertahap mengalami peningkatan. Hal
ini terbukti dari kondisi awal pada waktu
proses
pembelajaran
masih
secara
konvensional, monoton, diperoleh nilai uji
kompetensi/pre tes dengan prosentase siswa
yang sudah tuntas hanya 67,6 %, tetapi
setelah menggunakan Model CTL, perolehan
nilai siswa semakin meningkat yaitu 79.4 %
63
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
siswa yang sudah tuntas pada siklus I dan
88,24 % pada siklus II dan 97,05% pada siklus
III. Dengan demikian melalui penerapan Model
Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) dapat meningkatkan kreativitas
dan Hasil Belajar Biologi khusunya KD Struktur
jaringan Tumbuhan Siswa Kelas XI-MIPA1
semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun
2015-2016, siswa telah meningkat termotivasi
kreativitas, keaktivan sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat secara bertahap.
2)
Hasil
Observasi
Pembelajaran
Observasi siklus 1
a) Siklus I
Siswa yang betul-betul kreatif selama
pemberian
apersepsi
sebesar
67,5%
sedangkan 32,5% lainnya belum dapat
memusatkan
perhatian
pada
awal
pembelajaran.Siswa
yang
aktif
dalam
kelompok selama kegiatan kerja kelompok
berlangsung sebesar 80%, sedangkan 20%
lainnya kurang kompak dan tidak saling
membantu
dalam
kelompok.
Hal
ini
disebabkan karena siswa yang merasa tidak
bisa mengerjakan tidak mau ikut berdiskusi
karena kurangnya motivasi dalam diri
mereka.Kelompok yang dapat mengerjakan
tugas dari guru dengan tepat dan teliti sebesar
75%, sedangkan yang lainnya masih kurang
lengkap dalam menyelesaikan lembar kerja
siswa. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa
dapat diidentifikasi bahwa siswa yang sudah
mampu
mengerjakan
tugas
kelompok
mendapatkan nilai 70 ke atas sebesar 84,5%,
sedangkan 15,5% siswa lainnya belum
sempurna dalam menyelesaikan soal yang
diberikan. Hal ini disebabkan mereka masih
kesulitan memahami suatu materi dan kurang
mampu menganalisis tugas diskusi dengan
baik sehingga tidak dapat menyelesaikan
dengan tepat waktu dan benar.
b) Siklus II
Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan
ke 4 pada hari selasa, 13 Oktober 2015 jam ke
4 + 5 kelas XI-MIPA 1 terhadap pelaksanaan
proses belajar mengajar biologi, diperoleh
informasi tentang kreativitas, motivasi dan
aktivitas siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:
Siswa yang kreativ dan aktif selama pemberian
apersepsi sebesar 75%, sedangkan 25%
lainnya belum secara optimal dalam persiapan
mengikuti pelajaran. Kreaktivitas sisw naik dari
siklus sebelumnya yang hanya 67,5%. Siswa
yang aktif dalam kelompok selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung naik dari 80%
pada siklus I menjadi 87% pada siklus II,
sedangkan 13% lainnya masih kurang
ISSN : 2541-4704
konsentrasi
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran dan tidak mau bekerja sama
dengan teman kelompoknya. Siswa yang
dapat mengerjakan tugas dari guru dengan
tepat dan teliti naik 17,5% dari siklus
sebelumnya yaitu sebesar 87,5%, sedangkan
yang lainnya hanya mengerjakan sebisa
mereka, hal ini dikarenakan siswa tersebut
belum paham dan tidak mau bertanya pada
saat diberi kesempatan bertanya. Berdasarkan
hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi siswa
yang telah mampu menyelesaikan uji
kompetensi akhir dan mendapatkan nilai 75 ke
atas naik dari 84,6% menjadi sebesar 86,1%,
sedangkan 12,5% siswa lainnya belum
sempurna dalam menyelesaikan soal yang
diberikan. Hal ini disebabkan masih kurang
memahami materi, ketidaktelitian dalam
mengerjakan soal.
c) Siklus III
Berdasarkan hasil observasi pertemuan ke 6
hari selasa 03 Nopember 2015 jam ke 4 + 5
kelas XI-MIPA1 terhadap pelaksanaan proses
belajar mengajar biologi, diperoleh informasi
tentang kreativitas, motivasi dan aktivitas
siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung, yaitu sebagai berikut: Siswa yang
kreativ dan aktif selama pemberian apersepsi
sebesar 78%, sedangkan 22% lainnya belum
secara optimal dalam persiapan mengikuti
pelajaran. Kreaktivitas siswa naik dari siklus
sebelumnya yang hanya78,5%.Siswa yang
aktif dalam kelompok selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung naik dari 87% pada
siklus I menjadi 89% pada siklus III,
sedangkan 11% lainnya masih kurang
konsentrasi
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran dan tidak mau bekerja sama
dengan teman kelompoknya. Siswa yang
dapat mengerjakan tugas dari guru dengan
tepat dan teliti naik 17,5% dari siklus
sebelumnya yaitu sebesar 87,5%, sedangkan
yang lainnya hanya mengerjakan sebisa
mereka, hal ini dikarenakan siswa tersebut
belum paham dan tidak mau bertanya pada
saat diberi kesempatan bertanya.Berdasarkan
hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi siswa
yang telah mampu menyelesaikan uji
kompetensi akhir dan mendapatkan nilai 75 ke
atas naik dari 84,6% menjadi sebesar 90,1%,
sedangkan 9,9% siswa lainnya belum
sempurna dalam menyelesaikan soal yang
diberikan. Hal ini disebabkan masih kurang
memahami materi, ketidaktelitian dalam
mengerjakan soal.
5.1. Kesimpulan
Simpulan
hasil
penelitian
ini
dapat
dikemukakan
sebagai
berikut,
terdapat
64
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
peningkatan kreativitas, keaktifan, minat dan
motivasi yang tinggi dan mengarah pada
peningkatan hasil belajar biologi dengan
melalui penerapan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) pada siswa
kelas XI-MIPA1 semester 1 SMA Negeri 1
Surakarta.
Peningkatan hasil belajar Biologi tersebut
terjadi setelah peneliti melakukan beberapa
upaya yang dikemas dalam tiga siklus tindakan
melalui penerapan Model Contextual Teaching
and Learning (CTL), perolehan nilai siswa
semakin meningkat yaitu sebesar 79,4 %
siswa yang sudah tuntas pada siklus I, sebesar
88,24% pada siklus II dan pada akhir
pembelajaran
menjadi 97,05% % siswa
yang sudah tuntas pada Siklus III
Jadi, dapat dirumuskan bahwa fungsi
penerapan pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL) dengan menekankan
komponen
learning
community
dan
questioning dalam pembelajaran adalah untuk
membangkitkan kreativitas, motivasi belajar
siswa dalam rangka membangun pengetahuan
melalui diskusi, tanya jawab, dan praktik.
5.2. Saran
1. Guru
harus
selalu
meningkatkan
kemampuannya dalam mengembangkan
dan menyampaikan materi, serta dalam
mengelola
kelas,
sehingga
kualitas
pembelajaran yang dilakukan dapat terus
meningkat seiring dengan peningkatan
kemampuan yang dimilikinya. Selain itu,
guru hendaknya mau membuka diri untuk
menerima berbagai bentuk masukan,
saran, dan kritikan agar dapat lebih
memperbaiki kualitas mengajarnya.
2. Guru hendaknya lebih kreatif, inovatif
dalam menerapkan berbagai metode untuk
menyampaikan materi pembelajaran yang
berlangsung dikelas maupun diluar kelas.
3. Kepada guru yang belum menerapkan
pendekatan Contextual Teaching and
Learning
(CTL)
dapat
menerapkan
pendekatan tersebut dengan berbagai
komponennya dalam pembelajaran biologi
ISSN : 2541-4704
agar pemahaman siswa menjadi lebih
meningkat.
4. Penelitian ini dapat diterapkan di kelas lain
maupun di sekolah lain. Namun, dalam
penerapannya harus diikuti penyesuaian
dengan konteks kelas maupun sekolah
masing-masing. Hal ini disebabkan sekolah
yang ada di Indonesia pada dasarnya
mempunyai pola pengajaran yang hampir
sama, namun memiliki karakteristik khusus
yang berbeda-beda. maka dari itu, perlu
adanya
pengembangan
pola-pola
pengajaran yang baru dan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bandono, Drs. M.M. 2008. Menyusun
Model Pembelajaran Contextual Teaching
and Learning. http://bandono.web.id/cv/.
Diakses tanggal 29 Juni 2008
[2] Marno, Drs.2006, Biologi Untuk SMA/MA
kelas XI, CV.HaKaMJ Surakarta
[3] Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional
Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
[4] Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
[5] R. Angkowo & A. Kosasih. 2007.
Optimalisasi
Media
Pembelajaran.
Jakarta: PT Grasindo.
[6] Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
[7] Udin S. Winataputra dan Tita Rosita.
1994. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta:
Dirjen Dikdasmen Depdikbud.
[8] Reni Akbar-Hawadi, Sihadi Darmo
Wihardjo, dan Mardi Wiyono. 2001. Buku
kedua dari tiga Kreativitas Panduan Bagi
Penyelenggaraan Program Percepatan
Belajar. Jakarta: Grasindo
65
Download