Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016 Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI MIPA A1 Semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun 2015/2016 Marno Sma Neneri 1 Surakarta Abstract - The purpose of this research is to know the influence of Application of Learning Contextual Teaching and Learning Model (CTL) to improve creativity and Biology learning result on KD Structure and Function of Plant Network Class XI.IA1 SMA Negeri 1 Surakarta 2015. The study was conducted in three cycles, each cycle consisting of 4 main activities, namely planning (planing), implementation of action (action), observation (observation), and reflection (reflection). The subjects of the study were students of Class XI.IA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta in 2015/2016. Source of data derived from, activity / observation of learning, early competence test and end competency test each cycle. The technique of data collection is through the initial test and the final test of each cycle. Validation of Data with instrument in the form of: observation sheet, Item Problem and Answer Sheet, Key Answer Test, Results or Value Test, and Learning Implementation Plan in each cycle. Analysis with descriptive analysis, that is by comparing test value each cycle with performance indicator. The results showed that the results of biology learning improved after the application of Contextual Teaching and Learning (CTL) learning model, which was 79.40% of students who completed in cycle I, 88.24% in cycle II and 97.05% in cycle III And the average cycle to 88.23%, while based on the observation that learning is interesting enough fun, meaningful and students creatively, effectively motivated during classroom learning. Thus through the implementation of Contextual Teaching and Learning (CTL) learning can positively enhance creativity so as to improve student learning outcomes especially biology subjects, especially on the structure and function of plant tissue. Thus the hypothesis formulation is proved positively. Keywords: Creativity, Learning Outcomes, Contextual Teaching and Learning Learning, Learning, factors that influence learning outcomes. Abstraksi - Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar Biologi pada KD Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI.IA1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri 4 kegiatan utama, yaitu perencanaan (planing), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Subjek penelitian adalah siswa Kelas XI.IA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016. Sumber data berasal dari, aktivitas/observasi pembelajaran, uji kompetensi awal dan uji kompetensi akhir tiap siklus. Teknik pengumpulan data adalah dengan melalui tes awal dan tes akhir setiap siklus. Validasi Data dengan instrument yang berupa : lembar observasi, Butir Soal dan Lembar Jawab, Kunci Jawaban Soal Tes, Hasil atau Nilai Tes, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada setiap siklus. Analisis dengan analisis deskriptif, yaitu dengan membandingkan nilai tes setiap siklus dengan indikator kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar biologi mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu sebesar 79,40 % siswa yang sudah tuntas pada siklus I, 88,24% pada siklus II dan 97,05% pada siklus III dan rata-rata ke siklus sebesar 88,23%, sedangakan berdasarkan hasil observasi bahwa pembelajaran cukup menarik menyenangkan, bermakna dan siswa secara kreativ, efektif termotivasi selama pembelajaran di kelas. Dengan demikian melalui penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) secara positif dapat meningkatkan kreativitas sehingga meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran biologi khususnya pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Dengan demikian rumusan hipotesis terbukti secara positif. Kata Kunci : Kreativitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Contextual Teaching and Learning, Pembelajaran, faktor yang mempengaruhi hasil belajar. 1.1. Latar Belakang Masalah Paradigma pembelajaran dewasa ini telah bergeser dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran baru. Pada kesempatan ini peneliti mengadakan penelitian tentang masih ISSN : 2541-4704 rendahnya prestasi hasil belajar mata pelajaran Biologi, dan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah model pembelajaran oleh guru kurang efektif karena masih menggunakan metode konvensional. 56 Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016 Tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan guru tersebut diduga akibat kurang tepatnya guru dalam menggunakan strategi pembelajaran. Hal ini ditandai adanya kecenderungan guru dalam mengajarkan materi tersebut dengan metode konvensional misalnya ceramah secara klasikal. Kondisi demikian ini terjadi di sekolah SMA Negeri 1 Surakarta. Pembelajaran Biologi didominasi dengan mengerjakan soal-soal yang sifatnya menghafal pada Lembar Kerja Siswa dengan pembahasan yang minim karena waktu untuk pembelajaran sangat terbatas yaitu 2 x 45 menit per pertemuan. Pemberian soal-soal yang bervariasi dan terus menerus diharapkan dapat memberikan latihan yang akan menjadi pemahaman bagi siswa. Namun pada kenyataannya hal ini membuat siswa menjadi jenuh dan tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Kurangnya kreativitas, minat dan motivasi siswa berpengaruh pada proses pembelajaran, pemahaman, dan hasil belajar biologi. Guna meningkatkan kreativitas, minat, pemahaman dan hasil belajar biologi siswa kelas XI-MIPA1 Semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta, peneliti menggunakan pendekatan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). 1.2. Identifikasi Masalah 1. Apakah melalui penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa. 2. Apakah penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) secara positif dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya matapelajaran biologi. 1.3. Ruang Lingkup Ruang lingkup peningkatan hasil belajar biologi melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) hanya dibatasi untuk kelas XIMIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta pada tahun 2015/2016 khusus pada materi biologi kompetensi dasar struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. 1.4. Tujuan Mengetahui bagimana kreativitas belajar siswa dapat lebih meningkat melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Untuk mengetahui bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning secara positif meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran biologi. ISSN : 2541-4704 1.5. Manfaat Penelitian. Sebagai upaya untuk peningkatan hasil belajar siswa di kelas XI-MIPA, khususnya pada mata pelajaran biologi materi struktur fungsi jaringan tumbuhan. sebagai referensi penelitian lebih lanjut tentang metode dan upaya peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi khususnya materi struktur fungsi jaringan tumbuhan. 2.1. Kajian Teori 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Pengetian secara psikologis, belajar dapat didefinisikan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh tingkah laku secara sadar dari hasil interaksinya dengan lingkungan (Slameto, 1991:2). Proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar maka belajar akan bermakna Ausubel (dalam Suparno, 1973: 53). Lebih lanjut dikatakan bahwa belajar bermakna terjadi bila pelajar mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Sedangkan pengertian pembelajaran oleh Surya (2004: 7) mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 2. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar menurut Nana Sudjana (1995:22 ) adalah kemampuan–kemampuan yang dimilik siswa setelah ia memperoleh pengalaman belajarnya. Gagne (1997:47-48) mengelompokkan hasil belajar menjadi lima bagian dalam bentuk kapabilitas yakni keterampilan intelektual strategi kognitif, informasi verbal , keterampilan motorik dan sikap. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Menurut Slameto (2003:5472), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah Faktor-faktor Internal dan Faktor-faktor Eksternal 4. Kreativitas Siswa a. Pengertian Kreativitas Pengertian kreativitas menurut Conny (dalam Reni Akbar Hawadi, dkk, 2001:4) berpendapat kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. 57 Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016 Kreativitas meliputi, baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran maupun ciri-ciri (non aptitude), seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru. b.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah sebagai berikut: 1). Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang dapat mernpengaruhi perkembangan kreativitas individu 2). Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengembangkan kreativitas: a). Kebudayaan b). Lingkungan 5. Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Pengertian Contextual Teaching and Learning, menurut Drs. Bandono (2008:23) mengungkapkan, “Contextual Teaching and Learning merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan / keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya”. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan pendekatan pembelajaran modern yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang aktif, menciptakan inovasi bagi guru, menjadikan pembelajaran sebuah kegiatan yang menyenangkan dan bermakna. Penerapan komponen-komponen pada pendekatan kontekstual ini menciptakan suatu pembelajaran yang efektif yang mampu meningkatkan minat serta pemahaman siswa terhadap suatu materi pembelajaran. Pendekatan ini lebih menekankan komponen learning community dengan pertimbangan bahwa pentingnya belajar secara kelompok adalah membantu siswa menggali informasi dari teman sebayanya. Dengan menerapkan komponen ini memungkinkan semua siswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau relatif sejajar. Siswa yang pandai akan membagi pengetahuannya dengan yang kurang pandai, siswa yang kurang pandai pun tidak akan minder atau merasa rendah diri ketika ia harus ISSN : 2541-4704 bertanya tentang hal yang ia belum mengerti karena mereka dapat berdiskusi secara terbuka dalam kelompok belajar (Lianekke Gunawan: 2006; 56). B. Kerangka Berpikir Alur skematis dalam penelitian Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Kreativitas dan hasil belajar Biologi KD Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI.IA1 Semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016 ini adalah sebagai berikut C. Hipotesis Berdasarkan uraian dan alur penelitian diatas peneliti mencoba merumuskan Hipotesis : "Apakah Melalui Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kreativitas dan berpengaruh positif pada hasil belajar siswa khususnya materi struktur fungsi jaringan tumbuhan siswa kelas XI-MIPA1 Semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016?” 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016 . Sebagai subjek adalah siswa kelas XI-MIPA1 semester 1 dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa. Waktu penelitian pada semester gasal yaitu bulan September 2015 sampai dengan bulan Nopember 2015. Adapun waktu penelitian ini direncanakan pada pertengahan bulan September 2015 sampai dengan bulan Nopember 2015 dengan jadwal sebagai berikut: NO KEGIATAN 1 2 Persiapan Pengumpulan data Analisis data Penyusunan laporan 3 4 September Okto ber Nopemb er 58 Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016 a. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XIMIPA1 semester 1 yang berjumlah 34 siswa, karena rata-rata hasil pre-tesnya paling rendah di banding kelas yang lain. b. Sumber Data Sumber data diperoleh dari: siswa kelas XIMIPA semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016 yang berupa hasil tes belajar siswa dan observasi guru biologi sebagai kolaborator. c. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Test , yaitu dengan diberikan soal dan siswa mengerjakan. Hasil tes tersebut digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. 2. Observasi , dilengkapi dengan lembar pengamatan yang berupa lembar skor partisipasi. Lembar Skor Partipasi adalah instrumen yang mencatat setiap kegiatan siswa dengan setiap jenis kegiatan diberi skor tertentu. d. Validasi Data Hasil Belajar pada setiap siklus divalidasi dengan instrument yang berupa : Butir Soal dan Lembar Jawab, Kunci Jawaban Soal Tes, Hasil atau Nilai Tes, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada setiap siklus. e. Analisis Data Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu : untuk analisis hasil belajar dengan membandingkan nilai tes setiap siklus dengan indikator kinerja. Pada penelitian ini Indikator kinerjanya adalah meningkatnya jumlah siswa yang mencapai nilai diatas batas KKM, sesuai KKM untuk mata pelajaran biologi SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016. G. Pelaksanaan Tindakan Guna meningkatkan kreatifitas, minat dan pemahaman materi struktur fungsi jaringan tumbuhan siswa kelas XI-MIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016, peneliti menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai acuan metode pembelajaran yang akan digunakan. Persiapan Untuk mendapatkan refleksi awal, peneliti melakukan tes awal yang berbentuk tes tertulis. Tes awal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi biologi. Setelah peneliti mengetahui gambaran awal, peneliti melakukan persiapan penelitian yang antara lain, menyusun rencana pengajaran sekaligus menyusun materi pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning, (CTL) menetapkan indikator ISSN : 2541-4704 ketercapaian hasil belajar dan membuat instrumen penelitian. Tabel 2. Indikator ketercapaian hasil belajar siswa. Aspek yang diukur Cara mengukur Keaktifan siswa selama apersepsi Diamati saat guru memberikan apersepsi kepada siswa pada awal pembelajaran Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan dalam kelompok selama KBM Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi oleh peneliti dan dihitung dari jumlah siswa yang diteliti dan benar (tepat) dalam menyelesaikan soal Dihitung dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas. Keaktifan siswa dalam kelompok saat mengikuti pembelajaran Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan persoalan/soal Ketuntasan hasil belajar (standar nilai KKM75) 1. Siklus Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 3 (tiga) siklus. Langkah-langkah dalam tiap siklus terdiri dari: (1) Perencanaan (Planning), (2) Tindakan (Acting), (3) Pengamatan (Observing) dan (4) Refleksi (Reflekting) 1) Langkah – Langkah Siklus I Alokasi waktu untuk siklus I adalah 2 X pertemuan ( 2 jam pelajaran x 45 menit), sesuai dengan materi materi struktur tubuh tumbuhan, alokasi waktu sudah termasuk untuk pelaksanaan uji kompetensi I. 2) Langkah – Langkah Siklus II Alokasi waktu untuk siklus II adalah 2 X pertemuan (2 jam pelajaran x 45 menit), sesuai dengan materi struktur jaringan tumbuhan, alokasi waktu sudah termasuk pelaksanaan uji kompetensi II. 3) Langkah – Langkah Siklus III Alokasi waktu untuk siklus III adalah 2 X pertemuan (2 jam pelajaran x 45 menit), sesuai dengan materi sifat totipotensi tumbuhan, alokasi waktu sudah termasuk pelaksanaan uji kompetensi III. 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Seperti yang telah peneliti uraikan diatas, penelitian ini bahwa kreativitas, minat dan tingkat pemahaman terhadap mata pelajaran biologi siswa kelas XI-MIPA1 semester 1SMA Negeri 1 Surakarta rata-rata masih rendah. Lihat tabel 3 hasil tes awal berikut ini hasil uji kompetensi awal mata pelajaran biologi. No 1. 2. Rentang Nilai Kurang 75 75 – 100 Jumlah siswa 11 23 Persent ase 32.4% 67,6% 34 100 % KKM 75 59 Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016 Dari tabel 3 nilai hasil tes dapat diketahui bahwa siswa kelas XI-MIPA1 semester 1SMA Negeri 1 Surakarta pada saat uji kompetensi sebelum tindakan, ketercapaian KKM hanya sebanyak 23 siswa atau (67,6 %) sedang yang belum mencapai batas ketuntasan masih cukup besar yaitu sebanyak 11 Siswa (32,40 %). Hal ini disebabkan kegiatan pembelajaran oleh guru yang selama ini dilakukan masih terlalu monoton/konvensional. Proses pembelajaran dengan metode ceramah dan penugasan yang seringkali digunakan ternyata berimbas pada kurangnya kreatifitas dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran . Kurangnya minat menyebabkan siswa tidak fokus dalam kegiatan belajar mengajar sehingga pemahaman mereka menjadi rendah dan hasil belajar pun kurang optimal. B. Deskripsi Hasil Siklus I Alokasi waktu untuk siklus I adalah 2 X pertemuan , sesuai dengan materi pelajaran materi struktur tubuh tumbuhan. Deskripsi pada siklus untuk pertemuan ke 1 hari selasa, 15 September , pertemuan ke 2 hari selasa 22 sepetember 2015 setiap jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 selama pembelajaran dan observasi proses pembelajaran. a. Perencanaan Siklus I terdiri dari 2 pertemuan, masingmasing pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit. untuk materi struktur tubuh tumbuhan antara lain: mengerjakan latihan soal ke buku tugas dan pembahasan soal, dan merangkum materi dalam bentuk tugas individu. b. Pelaksanaan Pembelajaran pada pertemuan ke 1 hari selasa, 15 September , dan pertemuan ke 2 hari selasa 22 sepetember siswa diminta membentuk kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 4 orang anggota. Setiap kelompok diminta duduk bersebelahan depan belakang. Peneliti menjelaskan materi pemebelajaran struktur tubuh tumbuhan. Masing-masing siswa mencermati dan memahami isi dan mencatat ke buku tugas masing-masing. Beberapa siswa diminta mempresentasikan ke depan. Setelah pemberian materi, siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti siswa kembali duduk dengan anggota kelompoknya. Siswa diberi lembar kerja berupa lembar diskusi siswa (LDS). Peneliti memberikan aturan pengerjaan tugas kelompok yang akan dilaksanakan. Pertamatama soal berupa 10 soal bentuk pilihan ganda untuk dikerjakan pada buku tugas secara mencongak. Setiap siswa diiminta langsung mengerjakan dalam waktu 1 menit per soal. ISSN : 2541-4704 Kegiatan diskusi ini diberi waktu 15 menit. Selama kegiatan diskusi berlangsung, peneliti memonitor jalannya kerja kelompok dan menilai keaktifan dan kreativitas siswa dalam kelompok. Lembar jawab yang telah dikerjakan oleh siswa dikumpulkan kembali untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. Tujuan pengumpulan lembar kerja ini adalah agar siswa tidak melakukan modifikasi pada jawaban yang telah mereka kerjakan untuk dikoreksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemahaman siswa. c. Pengamatan Berdasarkan hasil observasi pertemuan ke 2 hari selasa 22 sepetember 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA1 pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar pada setiap pertemuan, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: a) Siswa yang betul-betul kreatif selama pemberian apersepsi sebesar 67,5% sedangkan 32,5% lainnya belum dapat memusatkan perhatian pada awal pembelajaran. b) Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan kerja kelompok berlangsung sebesar 80%, sedangkan 20% lainnya kurang kompak dan tidak saling membantu dalam kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa yang merasa tidak bisa mengerjakan tidak mau ikut berdiskusi karena kurangnya motivasi dalam diri mereka. c) Kelompok yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti sebesar 75%, sedangkan yang lainnya masih kurang lengkap dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. d) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa yang sudah mampu mengerjakan tugas kelompok mendapatkan nilai 70 ke atas sebesar 84,5%, sedangkan 15,5% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan mereka masih kesulitan memahami suatu materi dan kurang mampu menganalisis tugas diskusi dengan baik sehingga tidak dapat menyelesaikan dengan tepat waktu dan benar. d. Refleksi 1) Hasil uji kompetensi Nilai hasil uji kompetensi pada siklus I diperoleh nilai sebagai berikut lihat tabel : Tabel 4. Nilai Uji Kompetensi pada siklus I Nomor Rentang Nilai Jumlah siswa Prosentase Batas KKM 60 Ijer.web.id 1. 2. Kurang 75 75 – 100 Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016 7 27 20,6% 79,4 % 34 100 % 75 Dari tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa kelas XI-MIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta , siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan (KKM = 75) sebanyak 27 siswa atau (79,4 %) sedang yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau (20,6 %). Berdasarkan data nilai hasil uji kompetensi 1 pada siklus I diatas, sebanyak 27 siswa atau (79.4 %) sudah tuntas, sedang yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau (21,6 %), bila dibandingkan dengan sebelum tindakan menggunakan model pembelajaran CTL hanya sebanyak 23 siswa (67,60 %) yang sudah tuntas sedang yang belum mencapai batas ketuntasan sebanyak 11 Siswa (32,40 %). Berarti terjadi peningkatan atau kenaikan jumlah siswa yang tuntas setelah penerapan CTL dengan prosentase sebesar 4 siswa atau (11,76 %) tuntas. 2)Hasil observasi Berdasarkan hasil observasi saat pelaksanaan Siklus I, kolaborator memberikan analisis sebagai berikut: 1) Beberapa kelemahan guru dalam Siklus I 1) Peneliti kurang jelas dalam membacakan soal saat kerja kelompok sehingga siswa harus meminta guru mengulangi kembali. 2) Peneliti dalam memberikan materi terlalu tegang, siswa mengeluh karena menganggap pembelajaran seperti horor dan terlelu monoton. 2) Dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan sebagai berikut: a) Siswa masih banyak yang kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran, saat pemberian apersepsi beberapa dari mereka bermain sendiri. b) Saat kerja kelompok beberapa siswa mengabaikan tugas dalam kelompoknya. c) Dari segi ketuntasan belajar, masih terdapat beberapa siswa yang tidak tuntas dalam mengerjakan uji kompetensi dan dengan kesalahan yang cukup fatal. Rata-rata siswa telah tuntas kelas sudah cukup baik, yaitu 84,5 dibanding sebelum diterapkannya siklus I. Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan analisis yang ISSN : 2541-4704 telah dilakukan adalah : 1) Peneliti masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan terhadap siswa, sehingga setiap siswa yang mengalami kesulitan akan mudah teratasi. 2) Peneliti lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. C. Deskripsi Hasil Siklus II Alokasi waktu untuk siklus I adalah 2 X pertemuan , dengan materi jenis-jenis jaringan tumbuhan. Deskripsi pada siklus II untuk pertemuan ke 3 hari selasa, 06 Oktober 2015 pertemuan ke 4 hari selasa 13 Oktober 2015 setiap jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 selama pembelajaran dan observasi proses pembelajaran a. Perencanaan Siklus I terdiri dari 2 pertemuan, masingmasing pertemuan berlangsung selama 2 X 45 menit. Materi yang diberikan adalah Jenis-jenis jaringan penyusun tumbuhan. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain: Pertemuan ke 3 hari selasa 2015 selama pembelajaran menjelaskan materi mengenai berbagai macam jaringan penyusun tumbuhan. Membentuk kelompok-kelompok diskusi belajar, yang sebelumnya terdiri dari 4 orang diperkecil menjadi 2 orang per kelompok dan memberikan tugas yang dikerjakan secara berkelompok. Melaksanakan kegiatan presentasi untuk mendemonstrasikan hasil kerja kelompok yang telah dilaksanakan. Membuka kegiatan diskusi dan Tanya jawab mengenai materi yang dipresentasikan. Membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari dengan melaksanakan Tanya jawab antara siswa kepada guru, guru kepada siswa, dan siswa kepada siswa lainnya. b. Pelaksanaan Siswa diminta membentuk kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 2 - 4 orang anggota. Setiap kelompok diminta duduk bersebelahan depan belakang. Peneliti menjelaskan materi jenis-jenis jaringan tumbuhan. Terlebih dahulu dibahas mengenai materi yang berkaitan dengan struktur tumbuhan. Beberapa siswa diminta mempraktikkan ke depan untuk menyebutkan berbagai jenis tumbuhan yang ditemukan di sekitar. Setelah pemberian materi, siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti dan belum bisa difahami. Pada pertemuan ke 4 hari selasa 13 Oktober 2015 setiap jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 selama diskusi anggota kelompoknya sekligus 61 Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016 observer melakukan obervasi. Siswa diberi lembar kerja berupa. Peneliti memberikan aturan pengerjaan tugas kelompok yang akan dilaksanakan. Pertama-tama soal berupa 10 pilihan ganda untuk dikerjakan secara mencongak. Lembar jawab yang telah dikerjakan oleh siswa dikumpulkan kembali untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. Tujuan pengumpulan lembar kerja ini adalah agar siswa tidak melakukan modifikasi pada jawaban yang telah mereka kerjakan untuk dikoreksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemahaman siswa. Pertemuan ketiga juga diisi dengan kegiatan presentasi yang akan dilakukan oleh dua kelompok yang ditentukan secara acak melalui undian. Peneliti membagikan kembali lembar kerja yang telah dikerjakan secara kelompok pada pertemuan sebelumnya. Dua kelompok yang terpilih masing-masing mempresentasikan materi secara bergantian berdasarkan kelompok masing-masing. Pada saat kelompok yang terpilih mempresentasikan hasil kerja mereka, siswa-siswa lain diperbolehkan mengajukan pertanyaan dan melakukan kegiatan diskusi. Peneliti selanjutnya memantau jalannya diskusi sambil memberikan bantuan kepada siswa. Untuk kesalahan-kesalahan yang bersifat umum, artinya dilakukan hampir seluruh siswa, peneliti menjelaskan kembali secara klasikal. Sementara kesalahan yang bersifat individu atau kelompok, peneliti langsung memberikan penjelasan pada individu atau kelompok itu. c. Pengamatan Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan ke 4 pada hari selasa, 13 Oktober 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar biologi, diperoleh informasi tentang kreativitas, motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: Siswa yang kreativ dan aktif selama pemberian apersepsi sebesar 75%, sedangkan 25% lainnya belum secara optimal dalam persiapan mengikuti pelajaran. Kreaktivitas sisw naik dari siklus sebelumnya yang hanya 67,5%. Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan belajar mengajar berlangsung naik dari 80% pada siklus I menjadi 87% pada siklus II, sedangkan 13% lainnya masih kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak mau bekerja sama dengan teman kelompoknya. Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti naik 17,5% dari siklus sebelumnya yaitu sebesar 87,5%, sedangkan ISSN : 2541-4704 yang lainnya hanya mengerjakan sebisa mereka, hal ini dikarenakan siswa tersebut belum paham dan tidak mau bertanya pada saat diberi kesempatan bertanya. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi siswa yang telah mampu menyelesaikan uji kompetensi akhir dan mendapatkan nilai 75 ke atas naik dari 84,6% menjadi sebesar 86,1%, sedangkan 12,5% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan masih kurang memahami materi, ketidaktelitian dalam mengerjakan soal. d. Refleksi 1) Hasil Uji Kompetensi siklus II Tabel 5 Nilai hasil uji kompetensi siklus II pada materi berbagai jenis jaringan penyusun tumbuhan dengan nilai sebagai berikut: Nomor 1. 2. Rentang Nilai Kurang 75 75 – 100 Jumlah siswa 4 30 34 Prosentase 11,76 % 88,24 % Nilai KKM 75 100 % Dari tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa siswa, yang sudah mencapai batas ketuntasan (KKM = 75) sebanyak 30 orang atau (88,24%) sedang yang belum tuntas hanya 4 siswa atau ( 11,76 % ). 2) Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II, kolaborator melakukan analisis sebagai berikut: Beberapa kelemahan guru dalam siklus II ini adalah: D. Deskripsi Hasil Siklus III Alokasi waktu untuk siklus III adalah 2 X pertemuan , dengan materi sifat totipotensi tumbuhan. Deskripsi pada siklus III untuk pertemuan ke 5 hari selasa, 21 Oktober 2015 pertemuan ke 6 hari selasa 03 Nopember 2015 setiap jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 selama pembelajaran dan observasi proses pembelajaran a. Perencanaan Siklus III terdiri dari 2 pertemuan, masingmasing pertemuan berlangsung selama 2 X 45 menit. Materi yang diberikan adalah sifat totipotensi tumbuhan. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain: Pada pertemuan ke 5 hari selasa, 21 Oktober 2015 menjelaskan materi mengenai sifat totipotensi tumbuhan. Membentuk kelompokkelompok diskusi belajar, yang sebelumnya terdiri dari 4 orang diperkecil menjadi 2 orang per kelompok dan memberikan tugas yang 62 Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016 dikerjakan secara berkelompok. Melaksanakan kegiatan presentasi untuk mendemonstrasikan hasil kerja kelompok yang telah dilaksanakan. Membuka kegiatan diskusi dan Tanya jawab mengenai materi yang dipresentasikan. Membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari dengan melaksanakan Tanya jawab antara siswa kepada guru, guru kepada siswa, dan siswa kepada siswa lainnya. b. Pelaksanaan Siswa diminta membentuk kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 2 - 4 orang anggot. Setiap kelompok diminta duduk bersebelahan depan belakang. Peneliti menjelaskan materi jenis-jenis jaringan tumbuhan. Terlebih dahulu dibahas mengenai materi yang berkaitan dengan struktur tumbuhan. Beberapa siswa diminta mempraktikkan ke depan untuk menyebutkan berbagai jenis tumbuhan yang ditemukan di sekitar. Setelah pemberian materi, siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti dan belum bisa difahami. c. Pengamatan Berdasarkan hasil observasi pertemuan ke 6 hari selasa 03 Nopember 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA1 terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar biologi, diperoleh informasi tentang kreativitas, motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: Siswa yang kreativ dan aktif selama pemberian apersepsi sebesar 78%, sedangkan 22% lainnya belum secara optimal dalam persiapan mengikuti pelajaran. Kreaktivitas siswa naik dari siklus sebelumnya yang hanya78,5%. Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan belajar mengajar berlangsung naik dari 87% pada siklus I menjadi 89% pada siklus III, sedangkan 11% lainnya masih kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak mau bekerja sama dengan teman kelompoknya. d. Refleksi 1) Hasil Uji Kompetensi siklus III Tabel 5 Nilai hasil uji kompetensi siklus III pada materi sifat totipotensi tumbuhan dengan nilai sebagai berikut: Nomor 1. 2. Rentang Nilai Kurang 75 75 – 100 Jumlah siswa 1 33 34 Prosentase 2,94 % 97,05 % Nilai KKM 75 100 % Dari tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa siswa, yang sudah mencapai batas ketuntasan (KKM = 75) sebanyak 33 siswa atau (97,05%) ISSN : 2541-4704 sedang yang belum tuntas hanya 1 siswa atau ( 2,94 % ). 2) Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus III, kolaborator melakukan analisis sebagai berikut: Beberapa kelemahan guru dalam siklus III ini adalah: D. Pembahasan Antar Siklus Antara data kondisi awal (sebelum tindakan dilaksanakan) dibandingkan dengan siklus I, siklus II, III dan target yang ingin dicapai secara berurutan ada peningkatan. Antara data kondisi awal dengan data siklus I terdapat peningkatan yaitu 5 siswa dengan persentase (17,5 %) dari siklus I ke siklus II sebesar 9 siswa (25,7 %) dan dari siklus II ke siklus III terjadi peningkatan . Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas siswa meningkat sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa secara signifikan dan positif. Oleh karena itu penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and learning (CTL) baik dan sesuai untuk dilakukan oleh guru dalam pembelajaran khususnya mater struktur jaringan tumbuahan. E. Hasil Penelitian 1) Hasil Uji Kompetensi Setelah dilakukan penelitian selama 3 (tiga) siklus yang menggunakan waktu sekitar 2-3 bulan, diperoleh hasil penelitian sejak kondisi awal (sebelum tindakan dilaksanakan) hingga kondisi akhir dari siklus ketiga. Dari hasil analisa nilai uji kompetensi yang dilakukan diperoleh data seperti pada tabel berikut. Tabel 6. Prosentase Ketuntasan Belajar uji kompetensi prasiklus, siklus I, II dan III adalah sebagai berikut : N o Kela s Persentase Ketuntasan Prasikl siklu Siklus Siklus us sI II III 1 XIMIP A1 67,6% 79,4 % 88,24 % 97,05 % Ratarata Siklus I,II,III 88,23 % Berdasarkan perhitungan data tabel 6 hasil penelitian tersebut diatas, dapat diperoleh hasil yang pasti bahwa persentase hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas XIMIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016, secara bertahap mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari kondisi awal pada waktu proses pembelajaran masih secara konvensional, monoton, diperoleh nilai uji kompetensi/pre tes dengan prosentase siswa yang sudah tuntas hanya 67,6 %, tetapi setelah menggunakan Model CTL, perolehan nilai siswa semakin meningkat yaitu 79.4 % 63 Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016 siswa yang sudah tuntas pada siklus I dan 88,24 % pada siklus II dan 97,05% pada siklus III. Dengan demikian melalui penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kreativitas dan Hasil Belajar Biologi khusunya KD Struktur jaringan Tumbuhan Siswa Kelas XI-MIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015-2016, siswa telah meningkat termotivasi kreativitas, keaktivan sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat secara bertahap. 2) Hasil Observasi Pembelajaran Observasi siklus 1 a) Siklus I Siswa yang betul-betul kreatif selama pemberian apersepsi sebesar 67,5% sedangkan 32,5% lainnya belum dapat memusatkan perhatian pada awal pembelajaran.Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan kerja kelompok berlangsung sebesar 80%, sedangkan 20% lainnya kurang kompak dan tidak saling membantu dalam kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa yang merasa tidak bisa mengerjakan tidak mau ikut berdiskusi karena kurangnya motivasi dalam diri mereka.Kelompok yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti sebesar 75%, sedangkan yang lainnya masih kurang lengkap dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa yang sudah mampu mengerjakan tugas kelompok mendapatkan nilai 70 ke atas sebesar 84,5%, sedangkan 15,5% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan mereka masih kesulitan memahami suatu materi dan kurang mampu menganalisis tugas diskusi dengan baik sehingga tidak dapat menyelesaikan dengan tepat waktu dan benar. b) Siklus II Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan ke 4 pada hari selasa, 13 Oktober 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar biologi, diperoleh informasi tentang kreativitas, motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: Siswa yang kreativ dan aktif selama pemberian apersepsi sebesar 75%, sedangkan 25% lainnya belum secara optimal dalam persiapan mengikuti pelajaran. Kreaktivitas sisw naik dari siklus sebelumnya yang hanya 67,5%. Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan belajar mengajar berlangsung naik dari 80% pada siklus I menjadi 87% pada siklus II, sedangkan 13% lainnya masih kurang ISSN : 2541-4704 konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak mau bekerja sama dengan teman kelompoknya. Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti naik 17,5% dari siklus sebelumnya yaitu sebesar 87,5%, sedangkan yang lainnya hanya mengerjakan sebisa mereka, hal ini dikarenakan siswa tersebut belum paham dan tidak mau bertanya pada saat diberi kesempatan bertanya. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi siswa yang telah mampu menyelesaikan uji kompetensi akhir dan mendapatkan nilai 75 ke atas naik dari 84,6% menjadi sebesar 86,1%, sedangkan 12,5% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan masih kurang memahami materi, ketidaktelitian dalam mengerjakan soal. c) Siklus III Berdasarkan hasil observasi pertemuan ke 6 hari selasa 03 Nopember 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA1 terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar biologi, diperoleh informasi tentang kreativitas, motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: Siswa yang kreativ dan aktif selama pemberian apersepsi sebesar 78%, sedangkan 22% lainnya belum secara optimal dalam persiapan mengikuti pelajaran. Kreaktivitas siswa naik dari siklus sebelumnya yang hanya78,5%.Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan belajar mengajar berlangsung naik dari 87% pada siklus I menjadi 89% pada siklus III, sedangkan 11% lainnya masih kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak mau bekerja sama dengan teman kelompoknya. Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti naik 17,5% dari siklus sebelumnya yaitu sebesar 87,5%, sedangkan yang lainnya hanya mengerjakan sebisa mereka, hal ini dikarenakan siswa tersebut belum paham dan tidak mau bertanya pada saat diberi kesempatan bertanya.Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi siswa yang telah mampu menyelesaikan uji kompetensi akhir dan mendapatkan nilai 75 ke atas naik dari 84,6% menjadi sebesar 90,1%, sedangkan 9,9% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan masih kurang memahami materi, ketidaktelitian dalam mengerjakan soal. 5.1. Kesimpulan Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut, terdapat 64 Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016 peningkatan kreativitas, keaktifan, minat dan motivasi yang tinggi dan mengarah pada peningkatan hasil belajar biologi dengan melalui penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas XI-MIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta. Peningkatan hasil belajar Biologi tersebut terjadi setelah peneliti melakukan beberapa upaya yang dikemas dalam tiga siklus tindakan melalui penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL), perolehan nilai siswa semakin meningkat yaitu sebesar 79,4 % siswa yang sudah tuntas pada siklus I, sebesar 88,24% pada siklus II dan pada akhir pembelajaran menjadi 97,05% % siswa yang sudah tuntas pada Siklus III Jadi, dapat dirumuskan bahwa fungsi penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan menekankan komponen learning community dan questioning dalam pembelajaran adalah untuk membangkitkan kreativitas, motivasi belajar siswa dalam rangka membangun pengetahuan melalui diskusi, tanya jawab, dan praktik. 5.2. Saran 1. Guru harus selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukan dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya. 2. Guru hendaknya lebih kreatif, inovatif dalam menerapkan berbagai metode untuk menyampaikan materi pembelajaran yang berlangsung dikelas maupun diluar kelas. 3. Kepada guru yang belum menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat menerapkan pendekatan tersebut dengan berbagai komponennya dalam pembelajaran biologi ISSN : 2541-4704 agar pemahaman siswa menjadi lebih meningkat. 4. Penelitian ini dapat diterapkan di kelas lain maupun di sekolah lain. Namun, dalam penerapannya harus diikuti penyesuaian dengan konteks kelas maupun sekolah masing-masing. Hal ini disebabkan sekolah yang ada di Indonesia pada dasarnya mempunyai pola pengajaran yang hampir sama, namun memiliki karakteristik khusus yang berbeda-beda. maka dari itu, perlu adanya pengembangan pola-pola pengajaran yang baru dan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA [1] Bandono, Drs. M.M. 2008. Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning. http://bandono.web.id/cv/. Diakses tanggal 29 Juni 2008 [2] Marno, Drs.2006, Biologi Untuk SMA/MA kelas XI, CV.HaKaMJ Surakarta [3] Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. [4] Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. [5] R. Angkowo & A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo. [6] Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. [7] Udin S. Winataputra dan Tita Rosita. 1994. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdikbud. [8] Reni Akbar-Hawadi, Sihadi Darmo Wihardjo, dan Mardi Wiyono. 2001. Buku kedua dari tiga Kreativitas Panduan Bagi Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar. Jakarta: Grasindo 65