BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Penelitian kualitatif dari sisi definisi lainnya dikemukakan bahwa hal itu merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan prilaku individu atau sekelompok orang. (Moleong, 2013 : 5). Alasan mengapa memilih menggunakan penelitian kualitatif karena penelitian kualitatif dapat menjelaskan fenomena-fenomena yang sedang terjadi atau yang baru terjadi dengan rinci. Dengan membahas hal yang tidak ketehui oleh banyak orang, karena perusahaan PT Teknologi Mitra Solusi bekerja dibalik layar. Jadi yang masyarakat tahu hanya member card dari suatu usaha tertentu, tetapi tidak mengetahui perusahaan yang menjalankan sistem tersebut. Menurut Burhan Bugin (2012:56) Riset kualitatif yang bertujuan untuk untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Secara umum, riset yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri-ciri: 1. Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset adalah instrumen pokok riset. 2. Perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatancatatan dilapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti documenter. 3. Analisis data lapangan. 4. Melaporkan hasil termasuk deskriptif detail, quotes (kutipan-kutipan) dan komentar-komentar. 5. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap periset mengkreasikan realitas sebagai bagian dari proses risetnya. 6. Subjektif dan berada hanya dalam referensi periset. 7. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah. 8. Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan individu-individunya. 9. Lebih pada kedalaman (depth) daripada keluasan (breadth). 10. Prosedur riset: empiris-empiris dan tidak berstruktur. 11. Hubungan antara teori, konsep dan data: data memunculkan atau membentuk teori baru. (Moleong, 2013 : 58). Melakukan pendekatan studi kasus pada PT Teknologi Mitra Solusi dengan mengangkat fakta yang terjadi selama proses personal selling dalam memajukan perusahaan, khususnya dalam produk PT Teknologi Mitra Solusi yaitu Loyalty Card. 3.2 Tipe Penelitian Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif sehingga dapat memperoleh data yang akurat dalam memenuhi kelengkapan data dengan menambahkan sumber informasi, dan data informasi yang didapat secara lengkap dan jelas. Jenis riset ini bertujuan membuat deskriptif secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Memilih menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif karena peneliti ingin mengangkat berdasarkan fakta yang terjadi dilapangan dan berupa fakta-fakta yang akurat melalui penelitian yang sedang dilakukan. (Rachmat Kriyantono, 2006: 69) 3.3 Metode Penelitian Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif bebagai macam aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Penelaah berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai macam instrument pengumpulan data. Karena itu, periset dapat menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasidokumentasi, kuesioner (hasil survei), rekaman, bukti-bukti fisik, dan lainnya. Robert K. Y memberikan batasan mengenai metode studi kasus sebagai riset yang menyelidiki fenomena di dalam konteks tak tampak dengan jelas, dan dimana multisumber bukti dimanfaatkan. Menurut Mulyana studi kasus periset berupaya secara seksama dan dengan berbagai cara mengkaji sejumlah besar variabel mengenai suatu kasus khusus. Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian, periset bertujuan memberikan uraian yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. Karena itu, studi kasus mempunyai ciri-ciri: 1. Partikularistik : Artinya studi kasus berfokus pada situasi, peristiwa, program atau fenomena tertentu. 2. Deskriptif : Hasil akhir metode ini adalah deskriptif detail dari topik yang diteliti. 3. Heuristik : Metode studi kasus membantu khalayak memahami apa yang sedang diteliti. Interpretasi baru, perspektif baru, makna baru merupakan tujuan dari studi kasus. 4. Induktif : Studi kasus berangkat dari fakta-fakta dilapangan, kemudian menyimpulkan kedalam tataran konsep atau teori. (Kriyantono, 2006: 64-65) 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pada wawancara semstruktur ini, pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan penelian tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahan. Wawancara ini dikenal pula dengan nama wawancara terarah atau wawancara bebas terpimpin. Artinya, wawancara dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu. Disini pedoman permasalahan yang akan ditanyakan merupakan landasan atau pijakan dalam melakukan wawancara. Kamudian periset dimungkinkan untuk sehingga dimungkinkan mendapatkan data yang lebih lengkap. Contoh metode pengumpulan data yang menggunakan wawancara semistruktur ini focus group disscussion. Focus group adalah bentuk diskusi bebas yang dilakukan sekelompok orang, diatur oleh moderator, didesain untuk mengumpulkan informasi tentang topik tertentu. Moderator ini dilengkapi dengan instrumen wawancara semistruktur. (Kriyantono, 2006 : 101-102) Observasi adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan. Dengan perlengkapan panca indera yang dimiliki, dapat dengan sering mengamati objek-objek disekitar kita. Namun tidak semua observasi bisa dilakukan sebagai suatu metode dalam riset. Suatu kegiatan observasi baru bisa dimasukan sebagai kegiatan penggumpulan data bila memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Observasi digunakan dalam riset dan telah direncanakan secara sistematik. 2. Observasi harus berkaitan dengan tujuan riset yang telah ditetapkan. 3. Observasi yang dilakukan harus dicatat secara sistematis dan dihubungankan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian. 4. Observasi dapat dicek dan dikontrol mengenai validitas dan reabilitasnya. (Kriyantono, 2006 :110) 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan langkah yang mencakup: 1. Reduksi Data Identifikasi satuan (unit). Pada mulanya diidentifikasikan adanya suatu satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian. Menggabungkan apa yang ditemukan dilapangan dan dihubungan dengan fokus penelitian untuk membuktikan hasil dari penelitian yang dilakukan. Merangkum hal-hal yang penting, hal-hal yang ingin diketahui dan kemudian diteliti lebih lanjut. 2. Sintesisasi Mensintesisasikan berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainnya. Sintensisasi yaitu mencari kaitan antara cara berkomunikasi sales promotion dengan klien/calon klien, mempresentasikan produk, menjalin hubungan dengan klien/calon klien, dan memberikan berbagai jasa dan pelayanan yang dibutuhkan. (Moleong,2013 : 288-289) 3.6 Teknik Keabsahan Data Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan pengunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, membandingankan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. (Moleong, 2013 : 331) 2.3