PERTUMBUHAN IKAN BY: BUDIANTO, S.PI, M.P, M.SC DEPARTMENT OF AQUACULTURE FACULTY OF FISHERIES AND MARINE SCIENCES UNIVERSITY OF BRAWIJAYA MALANG [email protected] AUTOCATALYTIC GROWTH FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN Ikan : Spesies Sex Umur Kesehatan Lingkungan : Penanganan Suhu Perairan Kimia Perairan (O2, CO2, Alkalinitas, pH, dll) Pakan : Komposisi Formulasi Level Pakan Tipe Pakan FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN 1. SPESIES TERDAPAT PERBEDAAN TINGKAH LAKU DIANTARA SPESIES IKAN, MISALNYA POLA AKTIVITAS YANG BERBEDA (TROUT YANG AKTIF BERLAWANAN DENGAN IKAN LELE YANG KURANG AKTIF) (HANDAJANI & WIDODO, 2010). 2. SEX TERDAPAT PERBEDAAN PERTUMBUHAN PADA IKAN BETINA DAN IKAN JANTAN, DIMANA ADA IKAN BETINA YANG PERTUMBUHANNYA LEBIH CEPAT DARIPADA IKAN JANTAN BEGITU SEBALIKNYA 3. UMUR IKAN LAJU PERTUMBUHAN MENURUN DENGAN BERTAMBAHNYA UKURAN TUBUH (UMUR) DAN UMUR MEMPENGARUHI KEBUTUHAN ENERGI. FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN 4. AKTIVITAS FISIOLOGIS ENERGI YANG DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS FISIK TIDAK TERSEDIA UNTUK PERTUMBUHAN. IKAN YANG DIPAKSA BERENANG MELAWAN ARUS YANG KUAT MENGHABISKAN ENERGI YANG SEHARUSNYA DIGUNAKAN UNTUK PERTUMBUHAN. 5. TIPE DIET KOMPOSISI DIET MEMPENGARUHI KEBUTUHAN ENERGI PADA IKAN. SPESIES YANG BERSIFAT KARNIVORA MENCERNA PROTEIN RELATIF LEBIH BESAR JUMLAHNYA DIBANDINGKAN SPESIES OMNIVORA DAN HERBIVORA. 6. FEEDING LEVEL FEEDING LEVEL BERPENGARUH TERHADAP PENGELUARAN ENERGI PADA IKAN. KONSUMSI OKSIGEN MENINGKAT SECARA CEPAT SETELAH PEMBERIAN PAKAN YANG DISEBABKAN OLEH AKTIVITAS FISIK DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN DAN PANAS METABOLISME NUTRIEN. FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN 7. PADAT TEBAR IKAN KOMPETISI RUANG GERAK MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN IKAN. DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA DALAM WADAH YANG LUASANNYA SAMA, DIMUNGKINKAN TERDAPAT PERSAINGAN DALAM HAL KESEMPATAN MENDAPATKAN PAKAN. KADARINI ET AL. (2010) MENJELASKAN BAHWA PADAT PENEBARAN MENYEBABKAN KOMPETISI RUANG GERAK DAN PEREBUTAN OKSIGEN TERLARUT PADA IKAN DAN JUGA MENYEBABKAN IKAN MENGALAMI STRES SOSIAL PADA PADAT PENEBARAN YANG TINGGI, SEHINGGA MENGHAMBAT METABOLISME DAN NAFSU MAKAN IKAN MENURUN. 8. LINGKUNGAN - SUHU - OKSIGEN - PH - DLL PENGARUH PADAT TEBAR TERHADAP PERTUMBUHAN Pengaruh padat tebar ikan nila (8, 10 dan 12 ikan/m3) dengan berat awal 0.3 g. Fish stocked at 8 fish/m3 exhibited the highest average weight gain (4.65 ± 0.19 g) whiles; fish stocked at 12 fish/m3 recorded the lowest average weight gain (2.50 ± 0.27 g) (Alhassan et al., 2012). PENGARUH UKURAN DAN SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN Rata-rata laju pertumbuhan meningkat dengan peningkatan suhu medium dan ukuran ikan yang lebih besar tetapi tidak meningkat ketika suhu di atas 24oC pada ukuran ikan yang kecil (Buckel et al. 1995). Laju pertumbuhan paling tinggi diperoleh diamati pada ikan yang berukuran kecil (S) dengan nilai berkisar 4,59%/hari (pada suhu 17oC) hingga 11,01% (pada suhu 24oC) PENGARUH OKSIGEN TERHADAP PERTUMBUHAN • PENINGKATAN PERTUMBUHAN IKAN NILA (O. NILOTICUS) PADA KONDISI HIGH DO, MEDIUM DO DAN LOW DO. • IKAN MEMERLUKAN OKSIGEN GUNA PEMBAKARAN BAHAN BAKAR MAKANAN UNTUK MENGHASILKAN AKTIVITAS SEPERTI AKTIVITAS BERENANG, PERTUMBUHAN, REPRODUKSI. • KONSENTRASI OKSIGEN YANG RENDAH DAPAT MENGUBAH METABOLISME, LAJU PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN DARI IKAN DAN BERPERAN SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS BAGI PERTUMBUHAN (PICHAVANT ET AL., 2000) Pengaruh level oksigen terhadap pertumbuhan dan rasio konversi pakan (Mallya, 2007) PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN • HUBUNGAN ANTARA SUHU TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK PADA DUA UKURAN ATLANTIC SALMON (SALMO SALAR) YANG BERBEDA • DALAM LINGKUNGAN IKAN YANG POIKILOTERM, SUHU MEMPENGARUHI LAJU METABOLISME DALAM BATASAN SPESIES TERTENTU. KEBUTUHAN ENERGI SEBANDING DENGAN KONSUMSI OKSIGEN (ZONNEVELD ET AL., 1991). • KENAIKAN SUHU YANG MASIH DAPAT DITOLERIR OLEH IKAN, AKAN DIIKUTI DENGAN KENAIKAN DERAJAT METABOLISME, DAN KEBUTUHAN OKSIGEN MENINGKAT PULA. EXPONENTIAL AND SIGMOID GROWTH CURVE • UNLIMITED POPULATION GROWTH: EXPONENTIAL GROWTH. WT = W0 EGT • KET : WT = BERAT PADA WAKTU T W0 = BERAT AWAL (T = 0); G = THE EXPONENTIAL GROWTH RATE; T = TIME UNIT ; E = THE BASE OF THE NATURAL LOGARITHMS (2.72) • LIMITED POPULATION GROWTH : SIGMOID GROWTH • JIKA BERAT IKAN DIPLOTKAN DENGAN UMUR/WAKTU HASILNYA ADALAH SUATU KURVA YANG BERBENTUK SIGMOID. DW/DT = 0 G = WT-WO/T HUBUNGAN PANJANG DAN BERAT IKAN LATAR BELAKANG • PENGUKURAN BERAT DAN PANJANG DARI IKAN DAPAT MEMBERIKAN WAWASAN TENTANG BAGAIMANA PERUBAHAN BERAT DARI IKAN YANG SEDANG TUMBUH DAN BERKEMBANG DALAM UKURAN. • MENGUKUR VARIASI DARI BERAT HARAPAN UNTUK PANJANG TERTENTU DARI IKAN SECARA INDIVIDUAL ATAU KELOMPOK-KELOMPOK INDIVIDU, SEBAGAI SUATU PETUNJUK TENTANG KEGEMUKAN, KESEHATANNYA (WELL-BEING), PERKEMBANGAN GONAD DAN SEBAGAINYA (LE CREN,1951). • HUBUNGAN PANJANG - BERAT IKAN PERLU DIKETAHUI, TERUTAMA UNTUK MENGKONVERSI STATISTIK HASIL TANGKAPAN, MENDUGA BESARNYA POPULASI DAN LAJU – LAJU MORTALITASNYA (BAYLIFF, 1965) • ANALISA HUBUNGAN PANJANG – BERAT DAPAT MENGESTIMASI FAKTOR KONDISI ATAU SERING DISEBUT INDEX OF PLUMPNESS, UNTUK MEMBANDINGKAN KONDISI (FITNESS, WELL-BEING) ATAU KEADAAN KESEHATAN RELATIF POPULASI IKAN ATAU INDIVIDU TERTENTU (MAUCK DAN SUMMERFELT, 1970) • DISAMPING ITU DIPERLUKAN DALAM MENENTUKAN SELEKTIFITAS ALAT TANGKAP AGAR IKAN – IKAN YANG TERTANGKAP HANYA YANG BERUKURAN LAYAK TANGKAP (VANICHKUL DAN HONGSKUL, 1966) HUBUNGAN PANJANG DAN BERAT IKAN • BERAT DAPAT DIANGGAP SEBAGAI SUATU FUNGSI DARI PANJANG, SEHINGGA MODEL PERTUMBUHAN BERAT BERKAITAN DENGAN MODEL PERTUMBUHAN PANJANG. • HUBUNGAN PANJANG DENGAN BERAT HAMPIR MENGIKUTI HUKUM KUBIK YAITU BAHWA BERAT IKAN SEBAGAI PANGKAT TIGA DARI PANJANGNYA. PERSAMAANNYA : ………………………..(1) • DIMANA W = BERAT IKAN (G), L = PANJANG TOTAL (CM), A DAN B = KONSTANTA, • PERSAMAAN (1) MERUPAKAN PERSAMAAN KURVA GEOMETRIK YANG DAPAT DITRANSFORMASIKAN KE PERSAMAAN REGRESI LINEAR DENGAN MELOGARITMAKAN MENJADI : LOG W = LOG A + B LOG L………(2) ATAU Y = A + B.X…………(3) • Y = LOG W, X = LOG L , B = SLOPE DAN A = LOG A = INTERSEP • JIKA B = 3, MAKA PERTUMBUHANNYA ISOMETRIS, YAITU TINGKAT PERTUMBUHAN PANJANG DAN BERAT IKAN ADALAH SAMA ( EVERHART & YOUNGS 1981 ). • JIKA TIDAK SAMA DENGAN 3, PERTUMBUHANNYA ALLOMETRIS, YAITU ALLOMETRIS POSITIF APABILA B > 3 (PERTAMBAHAN PANJANG IKAN TAK SECEPAT PERTAMBAHAN BERATNYA). • ALLOMETRIS NEGATIF APABILA B < 3 (PERTAMBAHAN PANJANG IKAN LEBIH CEPAT DARI PERTAMBAHAN BERATNYA). Faktor kondisi ikan • Menurut VAKILY et al. ( 1986 ), faktor kondisi ikan umumnya antara 0.5 – 2.0 yang untuk pola pertumbuhan isometris dihitung sebagai berikut : K = 100 . W L3 • Nilai K pada ikan yang badannya agak pipih berkisar antara 2 – 4, sedangkan pada ikan yang kurang pipih antara 1 – 3 (EFFENDI, 1979). Untuk pertumbuhan allometrik, faktor kondisi dihitung dengan faktor kondisi relatif , yaitu : Kn = W W^ dimana : W = Berat ikan hasil pengamatan, W^= aLb ( berat estimasi ) Van Bertalanffy Growth Equation Model Von Bertalanffy merupakan model yang menggambarkan pertumbuhan ukuran tubuh individu. Secara teoritis pertumbuhan digambarkan dengan memposisikan model pertumbuhan von Bertalanffy dengan mengamati panjang dan parsial umur. Dalam Model Von Bertalanffy ini dinotasikan L sebagai panjang dan diasumsikan bahwa bentuk tubuh tidak berubah selama pertumbuhan. Dimana : L∞ = secara teoritis asimtotik panjang total, k = koefisien pertumbuhan, dan t0 = umur hipotetis panjang pada panjang nol. Van Bertalanffy Parameters L∞ is interpreted as "the mean length of very old (strictly: infinitely old) fish", it is also called the "asymptotic length" K is a "curvature parameter" which determines how fast the fish approaches its L ∞ Some species, most of them short-lived, almost reach their L ∞ in a year or two and have a high value of K. Other species have a flat growth curve with a low K-value and need many years to reach anything like their L ∞ The third parameter, t0, sometimes called "the initial condition parameter", determines the point in time when the fish has zero length. Biologically, this has no meaning, because the growth begins at hatching when the larva already has a certain length, which may be called L(0) when we put t = 0 at the day of birth. A family of growth curves with different curvature parameters, different K values Latihan soal Jika diketahui koefisien (b) ikan sidat = 2.4, dengan konstanta (a) 0.05 dan panjang tubuh 12 cm, berapakah berat estimasi dan faktor kondisi ikan tersebut? berat hasil pengamatan = 20 gr Jika diketahui rata-rata berat awal ikan lele 10 gr dan rata-rata berat akhir 100 gr, dan waktu pemeliharaan selama 90 hari. Berapakah growth rate dan relative growth rate dari ikan lele tersebut ? Jika diketahui pertumbuhan ikan tuna adalah isometric, berapakah factor kondisi ikan tuna tersebut jika diketahui panjangnya 15 cm dan beratnya 40 gr ? Referensi Bayliff, W.H. (1965). Length-weight relationships of the anchoveta, in the Gulf of Panama. I-ATTC, 10 (3): 241-259. Le Cren, E.D. (1951). The length-weight relationships and seasonal cycle in weight and condition in the perch (Perca falviatalis). J. Anim. Ecol., 20(2): 201-219. Mauck, P.E and R.C. Summerfelt. (1970). Length-weight relationships, age composition, growth and condition factors of carp in Lake Blackwell. Proc. Okla. Acad. Sci., 50; 61-68. Vanichkul, P. and V. Hongskul. (1966). Length-weight relationships of chub mackerel (Rastrellinger spp.) in the Gulf of Thailand, 1963. Proc. Indo-Pacific Fish. Coun, 11 (11): 20-33. TERIMA KASIH BELAJAR UNTUK KEBAHAGIAAN MASA DEPAN ANDA !!!