MAKALAH Virtualisasi Cloud Computing Dan Teknologi Open Source Dosen Pengampu : Imam Suharjo Disusun Oleh : Nama : Warsito Nim : 14111091 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015/2016 1. Apa yang dimaksud dengan Server Virtualization? Server Virtualisasi adalah suatu metode / teknologi yang digunakan untuk menjalankan beberapa sistem operasi secara independent dalam satu server. Cara ini digunakan untuk mengoptimalkan pemakaian sebuah server dalam rangka memaksimalkan investasi server infrastruktur. Konsep Server virtualisasi ini akan digunakan untuk memperbaiki arsitektur server infrastruktur untuk aplikasi Decisions Support System yang tujuan akhirnya akan mengkosolidasi server-server yang digunakan saat ini dimana setiap instance aplikasi menggunakan satu server. Dalam proses perencanaan dilakukan observasi untuk mengetahui kebutuhan saat ini dan akan datang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Pada akhirnya server-server itu akan disederhanakan dalam jumlah server yang lebih sedikit. 2. Perbandingan beberapa server virtualization berikut : Proxmox VE Proxmox VE (Virtual Environment) adalah sebuah distro Linux virtualisasi berbasis Debian ( 64 bit) yang mengusung OpenZV dan KVM, dengan KVM kita tidak hanya bisa menginstall linux saja akan tetapi Operating system windows pun bisa kita instal. Namun yang membuat istimewa dari proxmox adalah kemudahan dalam installasi dan administrasi berbasis Web. Beberapa keuntungan menggunakan Proxmox sebagai berikut : a) b) c) d) Kinerja terbaik. Instalasi yang telah dioptimalkan, sehingga lebih cepat. Mudah dalam manajemen. Cocok untuk kelas Enterprise. Beberapa hal yang perlu diperhatikan : a) Proxmox tersedia hanya untuk hardware 64-bit. b) Pada Proses installasi proxmox akan menggunakan seluruh ruang storage yang ada, ini artinya Anda harus menyediakan 1 Server/Komputer dengan HDD khusus hanya untuk proxmox saja. c) Installer CD Proxmox hanya bisa diinstall di Single HDD, jadi bagi Anda yang menginginkan kemanan data dengan 2 HDD ( RAID1 ), Anda bisa memanfaatkan RAID Software, dengan mengkonfigurasinya setelah proses instalasi pada HDD pertama selesai. Proxmox juga dilengkapi dengan VNC Viewer sehingga jika Anda menginginkan virtualisai dengan lingkungan Desktop seperti windows juga Xwindow linux. VMware vSphere VMWare vSphere adalah sebuah platform virtualisasi yang digunakan sebagai platform virtualisasi berbagai macam piranti khususnya yang terkait dengan piranti server. Virtualisasi di sini artinya bahwa sebuah piranti fisik, yang biasa kita lihat sebagai bentuk sebuah PC atau yang terkait dengannya, dapat dipecah menjadi beberapa piranti virtual yang masing-masing berdiri sendiri dan mempunyai fungsionalitasnya masing-masing. Tentu saja tidak semua perangkat PC dapat diberikan perlakuan semacam ini. Hanya perangkat-perangkat khusus seperti Server yang dapat dilakukan perlakukan semacam ini, dengan hasil yang baik. Berikut ini beberapa istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan fungsionalitas VMWare vShpere : ESX Server digunakan untuk membentul virtual machine dimana terdapat konfigurasi disk, file dan lain-lain yang membentuk menjadi seakan sebuah konfigurasi fisik sebuah hardware yang utuh. ESX dapat diibaratkan sebagai sebuah sistem operasi yang melandasi terbentuknya sebuah virtual machine. Di dalam ESX kita dapat melakukan beberapa instalasi antara lain : a) b) c) d) e) f) Konfigurasi Virtual Machine Instalasi sistem operasi Konfigurasi storage Management Virtual Machine Monitoring Status Virtual Machine Etc Di dalam setiap ESX terdapat Virtual Interface (VI) yang dapat melakukan management fungsi masing-masing Virtual Machine. Virtual Infrastruktur menentukan bagaimana sebuah arsitektur sebuah sistem virtual machine dijalankan, difungsikan dan digunakan sebagaimana mestinya. Virtual Center adalah service yang digunakan untuk pusat kontrol atau pusat administrasi dari VMWare. Sebuah Virtual Center dapat diguanakan untuk mengontrol sebuah atau lebih virtual machine termasuk digunakan untuk memantau kondisi, load yang sedang digunakan dan kelayakan pemakaian. Virtual Center Management Center adalah sebuah single window yang dapat melakukan manajemen, konfigurasi dan seluruh aktifitas pemantauan terhadap virtualvirtual machine yang telah dibuat. Sebuah Virtual Center Management Center memudahkan seorang administrator untuk memantau kondisi setiap virtual machine yang menjadi tanggung jawab baginya. Virtual Center Database sebuah virtual center pastilah mempunyai sebuah database tersendiri yang digunakan untuk memantau atau melakukan monitoring terhadap seluruh sistem Virtual Machine yang telah dikonfigurasi. Database inilah yang disebut sebagai virtual center database. Virtual Center Database memastikan bahwa semua informasi mengenai managemen dan status dari virtual machine yang dipantau dapat tersimpan dengan baik dan terpisah dari sistem virtual machine itu sendiri. Konfigurasi di dalam database virtual machine/data storage di dalam virtual machine tidak akan mempengaruhi secara langsung keadaan dari virtual center database. Datastore Jika virtual center database digunakan untuk sumber database virtual center, maka datastore adalah database yang digunakan sebagai inti dari sistem datastore itu sendiri. Di sinilah segala fungsionalitas virtual machine akan dijalankan, difungsikan dan digunakan. Datastore dibuat terpisah dari virtual center database agar Virtual Center Agent adalah sebuah agent/software yang digunakan untuk mengumpulkan/melakukan /mengkomunikasikan sebuah konfigurasi program yang terdapat di masing-masing virtual agent (). Host Agent di setiap host terdapat software yang digunakan untuk mengkomunikasikan dan melakukan eksekusi program yang ada di dalam virtual machine. Host agent ini hanya berlaku jika sebuah piranti mempunyai bebeberapa virtual machine. Host agent dapat menangani beberapa virtual machine sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Virtual Infranstructure sebuah infrastruktur virtual yang dapat dibuat secara fleksibel tanpa perlu dipengaruhi batasan sebuah perangkat fisik. Terdapat dua macam infrastruktur yang ada di dalam sebuah konfigurasi Virtual Machine: 1. Standalone host adalah sebuah virtual machine yang berdiri sendiri pada sebuah mesin 2. Complex dapat dilakukan managemen dari sebuah virtual center. Windows Hyper-V Jika ditinjau dari klasifikasi Virtualisasi menurut Robert.P Goldberg[1], Windows Server HyperV merupakan jenis hypervisor Type-1. Hal ini berarti Windows Server Hyper-V merupakan sebuah type hypervisor yang berjalan langsung (native) diatas hardware (bare-metal) dalam suatu host/system, serta dapat meng-handle sendiri masalah sharing dari perangkat keras itu untuk kebutuhan masing-masing VM-nya, sehingga bukan mengakses melalui OS dahulu. Berikut adalah gambaran umum penjelasannya: Dalam pengertian singkat, fungsi utama dari hypervisor type ini adalah untuk mengatur langsung penggunaan alokasi dari resource(processor, memory dan perangkat lainnya) untuk beberapa VM secara bersama-sama di dalam suatu host/system. Teknologi Virtualisasi Berbasis Hardware Windows Server Hyper-V hanya bisa berjalan pada processor yang men-support fitur virtualisasi berbasis hardware. Sebelum menginjak pada pembahasan arsitektur Hyper-V, berikut sedikit penjelasan tentang teknologi baru processor ini. Dalam keluarga processor x86, terdapat level proteksi akses yang dikenal dengan istilah ring. Setiap ring mempunyai hak aksesnya sendiri-sendiri. Dimana ring 0 adalah level yang memiliki privilege tertinggi dalam sebuah OS (Operating System) dan code yang berjalan pada ring 0 ini, bisa dikatakan berjalan pada area kernel(kernel-space). Sedangkan untuk code selainnya (aplikasi, utility, tools) berjalan pada level paling rendah, umumnya pada ring 3. Nah, karena Hyper-V ini adalah jenis hypervisor type-1 yang mengakses langsung ke hardware, maka bisa dikatakanlah Hyper-V ini berjalan pada level ring 0. Karena hypervisor ini berjalan pada ring 0, maka untuk alasan keamanan, pada guest OS yang ada haruslah berjalan pada ring yang lebih rendah. Namun, sayangnya kernel dari OS sekarang ini memiliki keterbatasan dalam melakukan task-task umum tersebut. Kernel OS telah ditulis dalam ring 0 karena memang memiliki alasan khusus: kernel membutuhkan task-task yang hanya tersedia pada level tersebut. Satu solusi untuk masalah ini adalah dengan merubah code-code yang berada pada guest OS, kemudian mengganti task-task yang hanya berjalan pada ring 0 saat memanggil code dari hypervisor, yang kemudian disebut dengan hypercalls. Namun sayangnya ini bukanlah solusi yang efisien, karena membutuhkan 2 perkerjaan baru, selain itu tindakan memodifikasi tiap guest OS yang ada juga bukanlah solusi yang praktis. Maka, muncullah solusi yang kedua: yaitu dengan menambahkan fitur pendukung virtualisasi berbasis hardware, yang dewasa ini telah diimplementasikan pada oleh 2 produsen besar processor: Intel dan AMD. Fitur tersebut, lebih familiar dengan istilah Intel-VT dan AMD-V yang berfungsi memberikan ektensi tambahan, berupa task-task tertentu yang bisa dijalankan oleh guest OS tanpa memodifikasinya. Untuk lebih tepatnya, pada jenis processor baru tersebut telah muncul privilege tambahan (biasanya disebut ring -1) yang berada diatas ring 0, dimana bagian dari area hypervisor beroperasi, sehingga guest OS tanpa modifikasi-pun bisa berjalan secara normal tanpa memakai privilege ring 0 dari hypervisor. Citrix XenServer XenServer merupakan server virtualization platform dari citrix, untuk mengoptimalkan Windows dan linux virtual server, dimana semuanya memerlukan kemampuan membuat dan manage sebuah virtual infrastructure. Xen adalah open source virtual machine manager & monitor, dikembangkan di University of Cambridge. Dibuat dengan tujuan untuk menjalankan sampai dengan seratus sistem operasi ber-fitur penuh ( full featured OSs) di hanya satu komputer. Virtualisasi Xen menggunakan teknologi paravirtualisasi menyediakan isolasi yang aman, pengatur sumberdaya, garansi untuk quality-of-services dan live migration untuk sebuah mesin virtual. Untuk menjalankan Xen, sistem operasi dasar harus dimodifikasi secara khusus untuk kebutuhan tersendiri dan dengan cara ini dicapai kinerja virtualisasi sangat tinggi tanpa hardware khusus. XenServer jalan langsung di hardware server tanpa memerlukan sistem operasi. XenServer bekerja di element-element yang sederhana dari physical Machine (seperti hard drives, resources and ports) dan mengalokasikan ke virtual machines (VMs) yang sedang berjalan. XenCenter bisa manage XenServer hosts, pools dan shared storage dan deploy, manage dan monitor Virtual Machines dari Windows Desktop Machine.