LAPORAN KERJA PRAKTEK

advertisement
PENYELIDIKAN GEOMAGNET UNTUK MENGETAHUI SEBARAN
ENDAPAN BIJIH BESI DI PT. PAL, DESA BIREY, KECAMATAN
KENDAWANGAN, KABUPATEN KETAPANG,
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SARI
Bijih besi merupakan bahan baku pada industri baja nasional maupun
internasional yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia. Jenis
bijih besi yang ada di Indonesia terdiri dari bijih besi primer, bijih besi laterit
dan pasir besi. Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi
yang memiliki sumberdaya bijih besi yang cukup banyak.
Metoda penelitian yang dilakukan yaitu, metoda geofisika dengan
menggunakan magnetometer proton. Metoda ini dipilih berdasarkan sifat fisik
dan kerentanan magnetik (harga kisaran magnet) yang berbeda dari setiap
batuan dan mineral.
Hasil dari penyelidikan dengan metoda geofisika menggunakan
magnetometer proton berupa data-data anomali magnet batuan dan mineral,
di mana hasil pengolahannya berupa profil anomali magnet, penampang
penaksiran kedalaman dan peta anomali magnet yang kemudian
diinterpretasikan secara kualitatif dan kuantitatif
Nilai anomali magnet yang tinggi dipengaruhi oleh intensitas magnet
total bumi, variasi harian, dan mineral logam yang terkandung pada batuan.
Harga intensitas magnet yang didapatkan dari lapangan berkisar antara
42680 gamma - 43060 gamma, di mana perbedaan intensitas magnet
tertinggi dengan intensitas terendah sebesar 380 gamma yang merupakan
kisaran intensitas magnet batuan Granit.
Berdasarkan hasil penyelidikan geomagnet di daerah penelitian, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Anomali magnet dapat membedakan litologi batuan dan mineral, bijih
besi (Magnetit) ditunjukkan dengan harga anomali sedang sampai tinggi
(42830 gamma - 43060 gamma), franklinite mempunyai harga relatif rendah
sampai sangat rendah (42640 gamma - 42830 gamma). Penyebaran bijih
besi berada di sebelah Utara dan Timur daerah eksplorasi dan orientasi
peyebaran ke arah Timurlaut.
Bijih besi yang terdapat pada daerah penelitian tidak jauh dari
permukaan, ini terlihat dari hasil perhitungan (Lampiran D), dengan
kedalaman rata-rata 1,64 m dari permukaan.
i
GEOMAGNET OBSERVATION TO FIND SOME SPREADE’S OF IRONORE PRECIPITATE AT PT. PAL, DESA BIREY, KECAMATAN
KENDAWANGAN, KABUPATEN KETAPANG,
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
ABSTRACT
Iron-ore is a basic of material’s in national steel industries althought in
international steel industries and it’s very big benefit for human being of
lifetime’s. There’s so many kind’s of iron-ore in Indonesia, they are primary’s
of iron-ore, laterite’s of iron-ore and iron’s of sand. Kalimantan Barat as the
one of province in Indonesia who have a lot’s of some iron-ore resources.
Method’s of research in use is, geophysic method with magnetometer
proton benefit. This method is choosed based on physic’s of characteristic
and magnetic’s of susceptibility (magnetic revolve’s of cost) whose different
by every part’s of rock and mineral’s.
The result’s of observation with geophysic method magnetometer
proton benefit is an rock anomalies of magnetic data and mineral’s, which is
the result of processing’s are anomalies of magnetic profile, longitudinal
section’s of deep appraisal and magnetic map’s anomaly and it will be
interpretation by the qualitity and quantitity ways.
The highest point’s of magnetic anomaly is influenced by the earth’s of
total magnetic intensity, daily variety, and metal of mineral’s who wombed in
every rock’s. The point’s who have found in field around 42680 gamma 43060 gamma, which is the highest and the lowest difference are 380
gamma and it’s around by the granite’s of magnetic intensity.
Based on the research by geomagnetic in observation area, so we can
get some decision’s that :
magnetic anomaly can be differenced between rock’s of lithology and
mineral’s, iron-ore (Magnetite) showed by the anomalies medium result until
the highest result (42830 gamma - 43060 gamma), franklinite is have the
lowes of relative result until very low result (42640 gamma - 42830 gamma).
The iron-ore spreadness will be in north and east by the exploration area and
the orientation’s of spread going to northest place.
The iron-ore that obtained in observation area is not far by the surface,
it showed by the calculation’s of result (D’s appendix), with average deep is
1,64 m by the surface.
ii
Download