BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ekonomi di dunia begitu sangat pesat, dalam persaingan perusahaan di era saat ini, dimana banyak perusahaan yang muncul dan berkembang di Indonesia mampu mendongkrak perekonomian di Indonesia dalam mencapai kesatabilan. Namun perkembangan dunia bisnis yang semakin hari semakin ketat menciptakan juga persaingan yang tajam antar perusahaan. Persaingan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dalam menghadapi persaingannya perusahaan-perusahaan berusaha untuk menempatkan dirinya pada posisi yang stabil dan siap bersaing dan mampu bertahan maupun berkembang, karena setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kerpecayaan masyarakat terhadap perusahaan melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun. Menurut (Bringham; Gapensi,1996) yang dikutip oleh (Mazda Eko S.T,2013) meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginnya kemakmuran pemegang saham, semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaannya. Firm Value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi para investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan menurut (Nurlela & Ishaluddin,2008) yang dikutip oleh (Alfredo Mehendra 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 Dj,2012). Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan membayar deviden, pembayaran deviden dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai perusahaan. Nilai perusahaan yang menggambarkan apresiasi investor terhadap hasil kerja manejemen dalam mengelola asset perusahaan. Nilai perusahaan tercemin dari harga saham dan menggambarkan kesejahteraan bagi pemegang saham serta prospek perusahaan di masa depan. Isu lingkungan bukan lagi merupakan suatu isu yang baru. Persoalan lingkungan semakin menarik untuk dikaji seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi global dunia. Secara perlahan terjadi perubahan yang mendasar dalam pola hidup bermasyrakat yang secara langsung akan memberikan pengaruh pada lingkungan hidup, sehingga membuat pemerintah memiliki konsep pembangunan berkelanjutan yang merupakan kesapakatan hasil KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brazil pada tahun 1992. Di Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang tidak terlepas juga dari persoalan lingkungan yang semakin hari semakin terasa dampaknnya sehingga kesadaran akan lingkungan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara maju lainnya sehingga belakangan ini banyak terdapat berbagai konflik industri seperti kerusakan alam akibat eksploitasi alam yang berlebihan tanpa diimbangi dengan perbaikan lingkungan ataupun keseimbangan alam dan lingkungan sekitar, seperti adanya limbah ataupun polusi pabrik yang sangat merugikan lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, isu tentang pencemaran sehubungan dengan permasalahan lingkungan adalah kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia pada tahun 2013 di berbagai wilayah di Sumatera dan Kalimantan, Praktik pembakaran diduga kuat karena pembukaan areal oleh perkebunan swasta. Api terlihat pada sejumlah titik, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 diduga sengaja dibakar menyebarkan kabut asap yang menyiksa ke penjuru negeri dan juga Singapura serta Malaysia. Hasil riset terbaru dari World Resources Institute menunjukkan tren yang mengkhawatirkan terkait fenomena kebakaran hutan ini, telah terdeteksi setidaknya 8.343 peringatan titik api hingga tanggal 24 Juni 2013 Angka ini jauh lebih tinggi dari rata-rata peringatan titik api bulan Juni sejak tahun 2001. menurut Lembaga Lingkungan Singapura (National Environment Agency) polusi udara sudah mencapai angka 371 dalam standar PSI (Pollutant Standard Index) dan secara resmi melewati batas berbahaya bagi manusia yang ditetapkan maksimal adalah 301. jika mencapai 201 hingga 300 sudah memasuki kategori sangat tidak sehat. Diatas angka itu, sudah masuk ke dalam zona beracun. Angka titik api yang tinggi yang berlangsung di Indonesia merupakan isu yang sangat serius, seringkali juga terkait dengan pembersihan lahan bagi komoditas utama seperti kelapa sawit dan industri kayu serta kertas. Hal ini telah merusak hutan alam, berkontribusi terhadap tingginya polusi udara, berdampak pada perubahan iklim serta juga memberi dampak yang sangat merugikan bagi kesehatan masyarakat di wilayah tersebut dan kabut asap juga telah sampai ke Negara tetangga Indonesia yaitu singapura dan Malaysia. Terseretnya nama tiga perusahaan yang diduga terkait dengan maraknya kebakaran hutan di Sumatera, juga berdampak kepada performa mereka di bursa saham. Sejak pekan lalu harga saham mereka terus mengalami penurunan. Seperti yang dialami oleh Golden Agri-Resources Ltd (SGX:E5H) yang mengalami penurunan harga paling parah dengan 8% sejak tanggal 18 Juni 2013 silam. Sementara Wilmar International Limited (SGX:F34) jatuh sekitar 5%, dan terakhir First Resources Ltd (SGX: EB5) kehilangan 4%. Ketiganya adalah perusahaan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 kelapa sawit yang beroperasi di Indonesia dan terdaftar di bursa saham di Singapura, dan ketiga perusahaan tersebut diduga menyebabkan kebakaran hutan akibat praktek bisnis mereka di lapangan seperti dilaporkan oleh berbagai media internasional. Sumber : www.wri.org,2013 & www.mongobay.co.id, 2013). Pengelolaan kinerja lingkungan bertujuan untuk memenuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lingkungan lengkap dan menyeluruh, sehingga dari kegiatan tersebut diharapkan mampu menurunkan kualitas dampak lingkungan. Pengelolaan kinerja lingkungan juga merupakan upaya manajemen dalam mencegah pencemaran lingkungan yang dikelola dengan menerapkan“Green Industry” tujuannya adalah dampak yang ditimbulkan oleh aspek lingkungan diarahkan pada“Zero Impact” (dampak minimal), dengan dilakukannya pengelolaan kinerja lingkungan, perusahaan diharapkan dapat menjaga keseimbangan lingkungan dalam setiap proses bisnis pada aktivitas, produk dan jasa adalah tercapainya kinerja unggul. (Mazda Eko S.T,2013). PROPER dapat menjadi salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan (firm value). Kepedulian perusahaan dalam bidang manajemen lingkungan dapat memberikan nilai tambahan bagi perusahaan dengan nilai tambah tersebut juga dapat menaikan citra perusahaan dalam skala yang lebih tinggi. Menurut (Pleiger et al, 2005) yang dikutip oleh (Mazda Eko S.T,2013) menjelaskan bahwa kegiatan perusahaan dalam bidang pelestarian lingkungan akan mendatangkan sejumlah keuntungan, diantaranya ketertarikan pemegang saham dan stakeholder terhadap keuntungan perusahaan akibat pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 Sehingga saat ini perusahaan dituntut untuk mengelola dampak kegiatan perusahaan agar memungkinkan terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainaibility development). Pembangunan berkelanjutan tersebut tentunya hanya akan dapat diraih apabila perusahaan-perusahaan melakukan pengelolaan dampak operasi mereka pada tiga tataran dampak, yakni ekonomi, sosial dan lingkungan. karena itu pelaku pembisnis dituntut agar tidak hanya berorientasi dalam memaksimalkan laba tetapi juga mampu memberikan konstribusi positif terhadap ligkungan sekitarnya (Sembiring,2005) yang dikutip oleh (Arik Novia,2013). Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Oktavia,2012) menunjukkan hasil bahwa pengungkapan lingkungan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. CSR sebagai konsep akuntansi yang baru adalah transparansi pengungkapan sosial atas kegiatan atau aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan, dimana transparansi informasi diungkapkan tidak hanya berupa informasi keuangan perusahaan saja, tetapi perusahaan juga diharapkan mengungkapkan informasi mengenai dampak-dampak sosial dan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh aktivitas perusahaan. Tanggung jawab perusahaan juga harus berpijak pada triple bottom line. Konsep tripple bottom line yang terdiri dari profit, people dan planet tiga prinsip tersebut memiliki arti yaitu tujuan dari bisnis tidak hanya semata-mata mencari laba (profit), tetapi juga turut mensejahterakan masyarakat (people) dan menjamin kelangsungan hidup (planet). Konsep tersebut merupakan keberlanjutan dari konsep sustainable development (pembangunan berkelanjutan) yang telah mengkaitkan antara dimensi tujuan dan tanggung jawab, baik kepada shareholder (pemilik perusahaan) maupun stakeholder (publik pemangku kepentingan) (Hadi,2011) yang dikutip oleh (Arik Novia,2013). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 Konsep tersebut menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu bentuk tindakan tindakan yang berawal dari pertimbangan etis perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi, peningkatan kualitas hidup bagi karyawan dan keluarganya, serta peningkatan kulitas hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas. Kepedulian dunia usaha menyisihkan dana aktifitas CSR secara berkelanjutan mendatangkan sejumlah manfaat bagi dunia bisnis itu sendiri, salah satunya yaitu sebagai alat marketing baru bila pelaksanaanya sesuai dengan visi dan misi perusahaan sehingga perusahaan mampu mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan dengan begitu produk semakin diminati oleh konsumen dan juga membuat perusahaan semakin diminati oleh investor, karena investor akan tertarik pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat akan semakin tinggi, sehingga dalam waktu yang lama penjualan perusahaan akan membaik, jika perusahaan berjalan lancar maka nilai perusahaanpun akan meningkat (Retno & Danies,2012) yang dikutip oleh (Oktaviami D.R, dkk,2016). Perusahaan dalam perkembangannya akan selalu berusaha untuk mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu CSR berperan sangat penting dalam meningkatnya nilai perusahaan sebagai hasil dari peningkatan penjualan perusahaan dengan cara melakukan berbagai aktifitas sosial di lingkungan sekitar perusahaan. Dari persepektif ekonomi perusahaan yang mengungkapkan informasi yang lebih akan memberikan nilai lebih bagi perusahaanya. Perusahaan akan mendapatkan nilai lebih dimata masyarakat dan adanya pengungkapan CSR didalam laporan perusahaan akan menjadi nilai tambah yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 akan memberikan kepercayaan bagi para investor sehingga perusahaan akan terus berkembang dan berkelanjutan. Hal ini juga ditunjukkan pada penilitian yang dilakukan oleh (Wiganti Nurani,2014) bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat oleh calon investor untuk menentukan invetasi saham dan digunakan oleh investor dalam mengambil keputusan. Bagi sebuah perusahaan menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan adalah suatu keharusan agar saham tesebut tetap eksis dan tetap diminati oleh investor. Laporan keuangan sering dijadikan dasar penilaian kinerja perusahaan karena dengan melihat laporan keuangan dapat diukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu dan dalam kegunaan laporan keuangan adalah menyediakan informasi kinerja keuangan perusahaan. Dalam mengetahui kinerja keuangan baik atau tidak dapat dinilai dengan menggunakan rasio keuangan karena rasio keuangan sebagai alat untuk melakukan analisis kinerja keuangan perusahaan, bagi investor ada tiga rasio yang keuangan yang paling dominan yang dijadikan rujukan untuk melihat kondisi keuangan suatu perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Ketiga rasio ini secara umum selalu menjadi perhatian investor karena secara dasar dianggap sudah merepresentasikan analisis awal tentang kondisi suatu perusahaan. untuk mengukur kinerja keuangan dalam hal ini menggunakan rasio profitabilitas dengan menggunakan ROA dan ROE dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Irham Fahmi, 2011:107&116). Menurut (Shapiro, 1991) yang dikutip oleh (Irham Fahmi,2011). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 “profitabiltiy ratios measure managements objectiveness a as indicated b return on sales, assets and owners equity”. Profitabilitas penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang, profitabilitas yang tinggi juga dapat meningkatkan kinerja keuangan dan menarik minat investor untuk berinvestasi hal tersebut membuat harga saham naik dan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu kinerja keuangan menjadi salah satu aspek penilaian yang fundamental mengenai kondisi yang dimiliki perusahaan, perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang semakin baik maka semakin tinggi pula return yang akan didapatkan oleh investor. Besarnya deviden juga dapat mempengaruhi harga saham, apabila deviden dibayar tinggi, maka harga saham akan cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan jika deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham kecil maka harga saham perusahaan yang membagikannya tersebut juga rendah. Kemampuan sebuah perusahaan membayar deviden erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi maka kemampuan perusahaan akan membayarkan deviden juga tinggi. Dengan deviden yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan. (Alfredo Mahendra; Luh Gede SA; A.A Gede Suarjaya, 2012). Hal ini dapat ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh (Luh Eni Muliani, dkk,2014). Menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian sebelumnya tentang pengaruh kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan yang dilakukan (Oktavia,2012) menunjukkan hasil bahwa pengungkapan lingkungan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dan pada http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 tahun berikutnya penelitian dilakukan oleh (Mazda Eko,2013) hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pada penelitian terdahulu mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan yang dilakukan oleh (Febi Susanti et al, 2012) mengemukakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur pada periode 2008-2010. Penelitian pada tahun selanjutnya juga dilakukan oleh (Arik Novia,2013) menujukkan hasil bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur. Penelitian juga dilakukan oleh (Rahayu Dwi Oktaviami dan Paskah Ika,2014) menunjukkan hal yang sama pada penelitian terdahulu bahwa secara langsung pengungkapan CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan penelitian. Dan penelitian pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pernah dilakukan oleh (Riki Rahardian,2010) untuk menguji pengaruh kinerja keuangan yang diukur dengan proksi ROE terhadap nilai perusahaan menunjukkan hasil bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun pada hasil penelitian yang dilakukan oleh (Nur Indah Febriana,2013) berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu dengan obyek penelitian pengaruh ROE terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) menunjukkan hasil penelitian bahwa variabel ROE terbukti berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian selanjutnya juga dilakukan oleh (Luh Eni Muliani et al,2014) dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Luh Eni Muliani et al. Menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian sebelumnya adalah penggabungan antara variabel pengaruh kinerja lingkungan yang dilakukan oleh (Seung Hun Han and Jae Jeung Rho,2015), CSR yang dilakukan oleh (Henri Servaes and Ane Tamoya,2013) dan kinerja keuangan yang dilakukan oleh (Jubaedah; Ivan Yulivan; Abdul Razak,2016) terhadap nilai perusahaan, dan kinerja keuangan menggunakan dua proksi dari rasio profitabilitas yaitu ROA dan ROE, Nilai Perusahaan menggunakan proksi Tobin’s-q dan menambahkan jumlah pengamatan selama 5 tahun terakhir. Berdasarkan latar belakang masalah yang disajikan, maka penulis tertarik mengajukan judul “Pengaruh Kinerja Lingkungan, Corporate Social Resposibility (CSR) dan Kinerja keuangan Terhadap Nilai Perusahaan pada sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diketahui bahwa kinerja lingkungan, CSR dan kinerja keuangan merupakan hal yang sangatlah penting bagi meningkatkan nilai perusahaan karna nilai perusahaan merupakan sebagai kemampuan untuk memaksimalkan kekayaan yang tujuannya memberikan kemakmuran bagi stakeholder dan shareholder. dan bahwa setiap keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen dapat menimbulkan naik atau turunnya kepercayaan publik akan transparasi serta integritas suatu perusahaan yang mungkin akan berdampak kepada naik turunnya nilai perusahaan. maka dirumuskan pokok permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian adalah sebagai berikut : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 1. Apakah Kinerja Lingkungan dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan ? 3. Apakah ROA pada Kinerja Keuangan dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan ? 4. Apakah ROE pada Kinerja Keuangan dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan ? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk menganalisis pengaruh Kinerja Lingkungan yang diproksikan dengan menggunakan PROPER terhadap nilai perusahaan. b. Untuk menganalisis pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) diproksikan dengan indeks CSR terhadap nilai perusahaan. c. Untuk menganalisis pengaruh Kinerja Keuangan yang diproksikan Return On Asset (ROA) terhadap nilai perusahaan. d. Untuk menganalisis pengaruh Kinerja Keuangan yang diproksikan Return On Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan. 2. Kontribusi Penelitian a. Kontribusi bagi Akedemisi Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tamabahan ilmu pengatahuan, wawasan dan informasi mengenai pengaruh kinerja lingkungan, Corporate Social Responsibility (CSR) dan kinerja keuangan terhadap nilai http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 perusahaan, serta dapat juga menjadi bahan referensi bagi penilitian selanjutnya. b. Kontribusi bagi Penulis sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah referensi mengenai pengaruh kinerja lingkungan, Corporate Social Responsibility (CSR) dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. c. Kontribusi bagi Perusahaan dan Investor Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi kepada pengelola perusahaan dan investor dalam pengambilan keputusan, khususnya mengenai pengaruh kinerja lingkungan Corporate Social Responsibility (CSR) dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/