pengaruh disiplin dan komunikasi organisasi terhadap kinerja

advertisement
eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 1127-1139
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2016
PENGARUH DISIPLIN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN
LISTRIK NEGARA(PLN) AREA SAMARINDA
Lasdatika1
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin dan komunikasi
organisasi terhadap kinerja karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area
Samarinda. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah disiplin dan komunikasi
organisasi sedangkan variabel terikat adalah kinerja karyawan. Penelitian ini
dilakukan di Samarinda pada bulan Maret sampai April 2015. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap dan karyawan honor pada
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda yang berjumlah 96 orang.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebar kuesioner, observasi, wawancara langsung dengan mengamati disiplin
dan komunikasi organisasi pada lokasi penelitian. Data Analisis dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut
menunjukan bahwa, kinerja ditentukan oleh disiplin dan komunikasi organisasi
yang bersama-sama berpengaruh positif, namun disiplin berpengaruh hanya
dalam skala kecil atau tidak berpengaruh signifikan, sedangkan komunikasi
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling berpengaruh dominan
terhadap kinerja adalah komunikasi organisasi.
Kata Kunci : Disiplin, Komunikasi Organisasi, Kinerja Karyawan
Pendahuluan
Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,
menurut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar
sanggup bertahan dan terus berkembang . Untuk mendukung perubahan organisasi
tersebut maka diperlukan adanya perubahan individu . Proses menyelaraskan
perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah, harus dimulai
dari masing-masing anggota organisasi.
Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan
organisasi tersebut dan kinerja karyawannya. Kinerja merupakan hasil kerja
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugas sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Permasalahan mengenai kinerja
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139
karyawan merupakan permasalahan yang akan selalu dihadapi oleh pihak
manajemen instansi atau perusahaan, karena itu manajemen perlu mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan akan membuat pihak
manajemen instansi atau perusahaan dapat mengambil berbagai kebijakankebijakan yang diperlukan, agar dapat meningkatkan kinerja yang baik agar
sesuai dengan harapan perusahaan.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan satu perusahaan yang
memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Mengingat peranan
Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sangat vital, maka Perusahaan Listrik
Negara (PLN) dituntut untuk lebih berperan aktip dalam menjamin
ketersediaan listrik dan penyebarannya sesuai dengan slogan Perusahaan
Listrik Negara(PLN) “Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”. Keberadaan
Perusahaan Listrik Negara(PLN) yang sangant penting, maka efektivitas kerja
karyawan diharapkan lebih meningkat.Pencampaian hasil yang maksimal
yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Perusahaan Listrik Negara
(PLN)area Samarinda, tentunya tidak lepas peran manusia itu sendiri, oleh
karena itu pimpinan diharapkan mampu mengawasi dan menerapkan
kedisiplinan dilingkungan kerjanya agar dapat melayani dan memuaskan
konsumen. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kebutuhan
pasti, peningkatan kualitas karyawan bertujuan untuk mengubah mereka
menjadi pribadi yang lebih mampu melaksanakan aktivita disegala bidang,
karena pada dasarnya perilaku manusia dapat mempengaruhi setiap tindakan
dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Pelaksanan pekerjaan dengan sebaik-baiknya merupakan tanggung
jawab yang dimiliki oleh setiap karyawan, berbagai upaya dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dalam setiap pekerjaan. Pekerjaan yang
diinginkan terhadap para pekerja memiliki standar mutu untuk mengukur
keberhasilan kerja, namun kualitas kerja dari beberapa pekerja tidak
selamanya sesuai standar mutu yang diharapkan. Pencegahan kemungkinan
timbulnya berbagai kerugian yang besar, perlu langkah-langkah yang menjadi
perhatian dari pihak yang berwenang, oleh karena itu pemimpin harus bisa
meningkatkan kinerja karyawannya. Berhasil atau tidaknya penyelengaraan
Perusahaan Listrik Negara(PLN)sangat dipengaruhi oleh faktor manusianya,
yaitu pegawai Perusahaan Listrik Negara(PLN) yang melaksanakan tugas dan
fungsi pelayanan. Didalam organisasi perusahaan kedisiplinan sangatlah
penting, kedisiplinan yang efektif harus dapat memberikan pengarahan
terhadap usaha semua karyawan dalam mencapai tujuan. Selain disiplin
komunikasi organisasi juga bisa dibilang penting karena komunikasi
merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi, komunikasi membantu
anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi,
merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengoordinasikan
1128
Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika)
aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan
organisasi yang relevan.
Karyawan yang diinginkan perusahaan diharapkan mampu dalam
menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan peraturan Perusahaan
Listrik Negara (PLN) area Samarinda. Namun berdasarkan kenyataan masih
ada karyawan yang kurang sesuai dengan harapan perusahaan mengenai
kedisiplinan terbukti dari informasi absensi karyawan dengan adanya
beberapa karyawan yang yang tidak hadir tanpa keterangan dan terlambat pada
hari kerja. Kurangnnya tingkat kedisiplinan karyawan akan mempengaruhi
evaluasi kinerja karyawan, dari permasalahan yang ada, perusahaan
mamberikan sanksi mulai dari surat teguran hingga surat pemutusan hubungan
kerja. Komunikasi yang diterapkan pada Perusahaan Listrik Negara (PLN)
area Samarinda yaitu komunikasi keatas, komunikasi kebawah, komunikasi
horizontal, tetapi permasalahan yang ditemukan penelititi cenderung pada
komunikasi kebawah terbukti dari adanya beberapa kesalahan komunikasi bisa
dilihat dari komunikasi antara karyawan dengan atasan karena masih
kurangnya pengarahan atasan kepada bawahan mengenai kinerja di
Perusahaan Listrik Negara(PLN) Area Samarinda. Kinerja karyawan masih
kurang efektif contoh nyata masih sering muncul keluhan dari masyarakat
tentang pembacaan meteran lampu yang tidak tepat, pelayanan gangguan
listrik yang kurang tepat, pelayanan gangguan listrik yang sering terlambat.
Selain kinerja yang mempengaruhi kinerja, disiplin kararyawan juga
dapat mempengaruhi kinerja, karena apabila tiap individu memiliki tingkat
disiplin yang tinggi, maka akan baik pula kinerja yang dihasilkan dari tiap
individu karyawan tersebut, disiplin merupakan suatu kekuatan yang
berkembang di dalam tubuh pekerja sendiri yang menyebabkan dia dapat
menyesuaikan diri dengan suka rela kepada keputusan-keputusan, peraturanperaturan, dan nilai-nilai tinggidari pekerjaan dan tingkah laku. Selain disiplin,
komunikasi juga merupakan faktor yang penting karena komunikasi kerja
yang terjalin antara pimpinan, dan karyawan antara karyawan. Komunikasi
merupakan aktivitas dasar manusia dengan komunikasi, manusia dapat saling
berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga,
ditempat pekerjaan, di pasar, dalam masyrakat atau dimana saja manusia
berada.
Kerangka Dasar Teori
Manajeman Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2006:10) manajemen sumber daya manusia
merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat.
1129
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139
Disiplin Kerja
Menurut Siagian (2007:305 ) disiplin merupakan tindakan manajemen
untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan
tersebut. Dengan kata lain, pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan
yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku
karyawan sehingga para karyawan tersebut secara suka rela berusaha bekerja
secara komperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi
kerja.
Komunikasi Organisasi
Menurut Soedarsono (2009:40) Komunikasi organisasi adalah sebagai
jaringan kerja yang dirancang dalam suatu sistem dan proses untukmengalihkan
informasi dari seseorang / sekelompok orang kepada seseorang / sekelompok
orang demi tercapainya tujuan organisasi.
Kinerja Karyawan
Menurut Prabu(2006:9) kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang tercapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Hipotesis
1. Diduga bahwa variabel disiplin kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan pada kantor Perusahaan Listrik Negara(PLN) area Samarinda
2. Diduga bahwa variabel komunikasi organisasi (X2) berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) area
samarinda
3. Diduga variabel Disiplin kerja, mempunnyai pengaruh yang paling dominan
terhadap kinerja karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda
Definisi Konsepsional
Adapun definisi konsefsional yang penulis rumuskan didalam penelitian untuk
penulisan skripsi ini adalah:
1. Disiplin adalah cerminan rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas
yang diberikan kepadanya. Hal ini bisa memberikan gairah kerja, semangat
kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Komunikasi Organisasi merupakan proses untuk mengalihkan informasi dari
seseorang / sekelompok orang kepada seseorang dan juga merupakn petunjuk
pesan diantara unit-unit komunikasi, agar tercapainya tujuan organisasi.
3. Kinerja Karyawan adalah suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas atau beban tanggungjawab menurut ukuran dan standar
yang berlaku pada masing-masing organisasi.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:12) metode ini disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada
1130
Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika)
penelitian ini adalah kuantitatif pendekatan asosiatif.Menurut Sugiyono (2003:11)
penelitian asosiatif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengararuh atau pun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini
mempunnyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan deskriptif dan komperatif
karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
Definisi Operasional
Definisi Operasional digunakan untuk menghindari kesalahan dalam
mengartikan variabel-variabel dari komunikasi organosasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan yang dianalisis, berikut ini dijelaskan definisi
operasional dari masing-masing variabel :
a. Disiplin kerja (X1) cerminan rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugastugas yang diberikan kepadanya. Hal ini agar karyawan Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Area Samarinda bertanggung jawab atas tugas yang telah di
berikan dan selesai tepat waktu.
b. Komunikasi Organisasi (X2) adalah proses untuk mengalihkan informasi dari
sekelompok orang kepada seseorang dan juga merupakn petunjuk pesan
diantara unit-unit komunikasi, dan menjadi jalan silaturahmi antara karyawan
dan atasan, sesame karyawan agar tercapainya tujuan Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Area Samarinda
c. Kinerja karyawan (Y) suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas atau beban tanggung jawab menurut ukuran dan
standar yang berlaku pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area
Samarinda.
Sumber Data
1. Data Primer
2. Data Skunder
Teknik Pengumpul Data
Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Penelitian lapangan (Field Work Research), yaitu teknik penelitian langsung
pada objek penelitian dengan mengumpulkan teknik sebagai berikut :
a. Observasi, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan
cara mengadakan pengamatan langsung keobjek atau tempat penelitian.
b. Dokumentasi, dengan mengumpulkan dokumen-dokumen dan data-data
yang berkaitan dengan penulisan ini.
c. Questioner, yaitu daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.
2. Penelitian kepustakaan (library Research) yaitu pengunaan data yang
diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan sebagai usaha untuk mendapatkan
bahan-bahan teori yang diperlukan dalam penulisan ini.
Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Berganda
1131
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139
Regresi linier berganda adalah suatu proses memperkirakan secara
sistematis tentang apa yang paling mungkin trjadi dimasa yang akan datang
berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya
dapat diperkecil. Menurut Riduwan dan Sunarto (2010:96) menyatakan bahwa
kegunaan analisis regresi ganda adalah untuk meramalkan nilai variabel (Y)
apabila variabel atau lebih dengan satu variabel terikat.
Yaitu untuk mengukur seberapa jauh pengaruh Disiplin kerja(X1) dan
Komunikasi organisasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Area Samarinda, dengan analisis yang digunakan yaitu analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 21.0 maka dapt
dirumuskan sebagai berikut:
Y=a + b1.X1+b2+X2+e
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
a = Bilangan Konstanta
b1 = Koefisien regresi Disiplin Kerja
b2 = Koefisiensi regresi Komunikasi organisasi
X1 = Disiplin kerja
X2 = Komunikasi organisasi
e = Variabel pengganggu
2. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian
Uji validitas dan reliabilitas perlu dilakukan untuk mempertanggung jawabkan
keakuratan dan kehandalannya.
a. Validitas
b. Reabilitas
R11
Ket :
R11
= Nilai Reabiliti
Rb
= Nilai Koefisien Korelasi
Nilai koefisien relibiliti yang baik adalah 0,7 (cukup baik), diatas 0,8 (baik).
3. Analisis Koefisien Determinan (R2)
Menurut Ghozali (2005) koefisien determinasi (R2) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
terikat.Nilai koefisien determinana adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel bebas (disiplin kerja dan komunikasi
organisasi) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (kinerja karyawan) sangat
terbatas. Menurut Sugiyono (2004:256) menyatakan dengan rumus :
R2
Dimana :
SSR = Sum of Squares Regression
1132
Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika)
Total SS = Total Sum of Squares
a. Uji Asumsi Klasik
b. Uji Normalitas
c. Uji Autokorelasi
Menurut Sunyoto (2011:91), persamaan regresi yang baik adalah yang
tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan
tersebut menjadi tidak baik dipakai prediksi.Salah satu ukuran dalam
menentukan ada tidaknya maslah autokorelasi adalah dengan uji Durbin
Waston (DW), dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW<-2)
2) Tidak Terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau 2 ≤ DW ≤ +2
3) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 atau DW > +2
d. Uji Multikolinearitas
e. Uji Heteroskedastisitas
f. Uji Hipotesis
g. Uji F (simultan)
Menurut Sugiyono (2011:86) uji f digunakan untuk mengetahui pengaruh
secara bersama-sama variabel independen.
1. Jika F hitung < F table, maka variabel independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika F hitung > F table, maka variabel independen mempunnyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen.
h. Uji t (parsial)
Menurut sugiyono (2011:87) uji t digunakan untuk menguji sendri
sendiri secara signifikan hubungan antara variabel independen (variabel X)
denganvariabel dependen (variabel Y). Uji t dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
thitung =
t = Obsevasi
r = Koefisien
n = Banyak observasi
Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05%) syaratnya :
a. Jika
thitung< ttabel, maka variabel independen mempunnyai keeratan
hubungan yang signifikan terhadap variabel devenden.
b. Jika thitung> ttabel, maka variabel independen tidak mempunnyai keeratan
hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Analisis Regresi Berganda
Y=a + b1.X1+b2+X2+e
1133
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
a = Bilangan Konstanta
b1 = Koefisien regresi Disiplin Kerja
b2 = Koefisiensi regresi Komunikasi organisasi
X1 = Disiplin kerja
X2 = Komunikasi organisasi
e = Variabel pengganggu
Koefisien Korelasi
0,00 – 0,199 = Sangat Rendah
0,20 – 0,399 = Rendah
0,40 – 0,599 = Sedang
0,60 – 0,799 = Kuat
0,80 – 1,000 = Sangat kuat
Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Berganda
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of DurbinModel R
R Square Square
the Estimate Watson
1
.578a
.426
410
1.32614
1.576
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : output spss
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa nilai R = 0,578 yang berarti bahwa
hubungan antara variabel –variabel bebas (X) disiplin kerja dan Komunikasi
organisasi secara serenta dengan variabel kinerja karyawan pada Perusahaan
Listrik Negara (PLN) Area Samarinda (Y) dalam katagori Sedang
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R)
Model Summaryb
Adjusted
Model R
1
.578a
R Std. Error of Durbin-
R Square
Square
the Estimate
Watson
.426
410
1.32614
1.576
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output spss
Nilai koefisien determinasi ( Adjusted R Square) sebesar 0,410, maka koefisien
determinasinya = 0,410x 100% = 41,0% artinya kemampuan variabel bebas
(disiplin dan komunikasi organisasi) secara serentak mampu menjelaskan variasi
atau perubahan variabel terikat (Y) sebesar 41,0 sedangkan sisanya 100% - 41,0%
1134
Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika)
= 59% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan
dalam penelitian ini.
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Sum
of
Model
Squares
Df
Mean Square F
Sig.
1
Regression .061
2
.030
4.284
.000b
Residual
9.892
93
.106
Total
9.952
95
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Berdasarkan hasil uji F atau simultan di atas diperoleh hasil bahwa nilai
Sing. 0,000< α 0,05 atau nilai 4284 > 3.09 , berarti secara bersama-sama atau
simultan X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil Uji T (parsial)
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error Beta
T
Sig.
1
(Constant) 3.884 .657
5.910 .000
X1
.008
.107
.008
.078 .000
X2
.085
.114
.077
2.746 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber :Output SPSS
Berdasrkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Disiplin Kerja
Nilai Sig. X1 0,000 < α 0,05berarti disiplin kerja (X1)secara varsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y)
2. Komunikasi Organisasi
Nilai Sig. X2 0,000< α 0,05 berarti Komunikasi Organisasi (X2) secara varsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).
3. Nilai Kolom standardized Coefficients beta terbesar adalah Komunikasi
organisasi (X2) yaitu sebesar 0,77 jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
Komunikasi Organisasi mempunnyai pengaruh yang sangat besar atau
dominan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area
Samarinda.
Pembahasan
Pembahasan dibuat dengan melihat hubungan kualitas yang terjadi sebagai
bukti hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini sesuai dengan data yang
digunakan dan kajian secara teoritis. Teori-teori ataupun hasil penelitian empiris
yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya akan digunakan dalam melakukan
1135
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139
pembahasan hasil penelitian, apakah teori atau hasil penelitian empiris tersebut
mendukung, menolak atau bertentangan dengan hasil pengujian hipotesis yang
dilakukan dalam penelitian serta akan dikemukakan pula keterbatasanketerbatasan yang dimiliki oleh peneliti ini.
Pengaruh disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Berdasrkan hasil perhitungan diketahui bahwa variabel Disiplin Kerja dan
komunikasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Perusahaan :istrik Negara (PLN) Area Samarinda.
1. Hubungan antara Disiplin dengan Kinerja Karyawan
Setelah melakukan perhitungan dengan system SPSSyuio 23 peneliti
mendapat kan hasil sebagai berikut:
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan teori menurut Saatrohadiwiryo
(2005:291) disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh,
taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku. Demikian sejalan juga hal ini
sesuai dengan teori Siagian (2007:305) disiplin merupakan tindakan manjeman
untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan
tersebut.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh M.Asbakhul Ulum, 2010.
Dengan judul Hubungan Disiplin Kerja dangan produktivitas kerja karyawan di
Perusahaan daerah air minum (PDAM) Kota Blitar, dengan variabel bebas
Disiplin Kerja dan variabel terikat Produktivitas kerja. Perbedaan penelitian
terdahulu dengan saya adalah peneliti terdahulu menggunakan satu variabel bebas
sedangkan saya menggunakan dua variabel bebas.
Setelah melakukan observasi di Perusahaan Listrik Negara Area
Samarinda peneliti menmukan masih kurangnnya tingkat kedisiplinan karyawan
dilihat dari masih ada karyawan yang kurang sesuai dengan harapan perusahaan
mengenai disiplin terbukti dari informasi absensi karyawan dengan adanya
karyawan yang masih tidak hadir tanpa keterangan dan terkambat pada hari kerja,
apa bila hal ini sering terjadi maka pihak peruhsahaan harus lebih memeper ketat
peraturan yang ada dengan memberikn peringatan atau sanksi pada karyawan
yang melanggar peraturan perusahaan yang telah di sepakati.
a. Pengaruh Disiplin Kerja secara varsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan pada Perusahaan Listrik Negara Area Samarinda terbukti
nilai Sig. X1 0,000 > α 0,05.
b. Pengaruh Disiplin kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan pada
Perusahaan Listrik Negara (PNL) Area Samarinda
Berdasarkan hasil analisis dan statistic diketahui bahwa Disiplin Kerja
secara simultan berpengaruh signifikan 0,000 < α 0,05 atau nilai 4284 > 3.09
terhadap kinerja Karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda.
Hal ini dapat dilihat dari taraf signifikan dan hasil statistic yaitu sebesar 0,578
dimana dalam katagori sedang, itu artinya disiplin kerja dan Disiplin Kerjai
memiliki pengaruh positif dan memiliki hubungan yang sedang terhadap kinerja
1136
Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika)
karyawan. Berpengaruh positif artinya semakin tinggi disiplin kerja yang
diterapkan, dan komunikasi organisasi maka mengakibatkan semakin tinggi pula
kinerja karyawan yang dihasilkan. Dalam meningkat kinerja karyawan disiplin
kerja dan komunikasi organisasi itu yang akan memepengaruhi kinerja karyawan.
2. Hubungan Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan
Setelah melakukan perhitungan dengan system SPSS 23 peneliti
mendapat kan hasil sebagai berikut:
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan teori Soedarsono (2009:40) adalah
sebagai jaringan kerja yang dirancang dalam suatu sistem dan proses untuk
mengalihkan
informasi
dari
seseorang/sekelompok
orang
kepada
seseorang/sekelompok orang demi tercapainya tujuan organisasi.
Hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu oleh Haryanti dan inten
Primawestri, 2009. Dengan judul pengaruh komunikasi dan motivasi kerja
terhadap kinerja perawat dengan komitmen organisasi.Peneliti terdahulu dengan
saya mempunyai persamaan sebagai berikut dalam perhitungan regresi linier
berganda semua variabel bebas berpengaruh fositip terhadap variabel terikat.
Mengingat Komunikasi organisasi yang berpengaruh sangat besar
terhadap kinerja karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda
karena peneliti menemukan permasalahan yang cenderung pada komunikasi
kebawah dilihat dari masih kurangnnya pengarahan atsan kepada bawahan
mengenai kinerja di Perusahaan Listrik Negara Area Samarinda, agar komunikasi
lebih ditingkatkan lagi agar terjalin komunikasi yang benar antara atasan dan
bawahan, bawahan dengan atasan, sesama karyawan dengan cara sesering
mungkin mengajak bawahan untuk ikut serta dalam rapat perusahaan dan
mengikut sertakan dalam kegiatan,kegiatan yang dilakukan, untuk kesesama
karyawan agar sesering mungkin melakukukan diskusi bersama untuk
menyelesaikan permaslahan yang terjadi.
a. Berdasrkan hasil analisis diketahui bahwa secara varsial disiplin Komunikasi
Organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan
Listrik Negara (PLN) Area Samarinda terbukti nilai Sig. X2 0,000 > α 0,05.
b. Pengaruh Komunikasi Organisasi sacara simultan terhadap Kinerja karyawan
Perusahaan Listrik Negara Area Samarinda
Berdasarkan hasil analisis dan statistic diketahui bahwa Komunikasi
Organisasi secara simultan berpengaruh signifikan 0,000 < α 0,05 atau nilai
4284 > 3.09 terhadap kinerja Karyawan Perusahaan Listrik NeNegara (PLN)
Area Samarinda. Hal ini dapat dilihat dari taraf signifikan dan hasil statistic yaitu
sebesar 0,578 dimana dalam katagori sedang, itu artinya
Komunikasi organisasi memiliki pengaruh positif dan memiliki hubungan yang
sedang terhadap kinerja karyawan.Berpengaruh positif artinya semakin tinggi
disiplin kerja yang diterapkan, dan komunikasi organisasi maka mengakibatkan
semakin tinggi pula kinerja karyawan yang dihasilkan. Dalam meningkat kinerja
karyawan disiplin kerja dan komunikasi organisasi itu yang akan
memepengaruhi kinerja karyawan.
1137
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139
Penutup
Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda. Artinya disiplin kerja
mempengaruhi kinerja karyawan karena disiplin akan berdampak pada kinerja
karyawan dan untuk memperoleh kinerja karyawan yang tinggi karyawan
harus melatih diri untuk disiplin terhadap peraturan yang ada sebagai upaya
untuk meningkatkan kesadaran untuk lebih baik lagi.
Komunikasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda. Terdapat
hubungan yang kuat antara disiplin kerja dan komunikasi organisasi terhadap
kinerja karyawan artinya apabila disiplin kerja dan komunikasi organisasi
dikembangkan lagi maka secara otomatis kinerja karyawan tentu akan
meningkat.
Secara varsial kedua variabel yang diteliti oleh peneliti bahwa variabel
Komunikasi Organisasi merupakan variabel yang berpengaruh signifikan
yang paling besar terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Listrik Negara
(PLN) Area Samarinda.
Diharapkan memperbaiki disiplin kerja dengan menerapkan sanksisanksi yang lebih tegas bagi pegawai yang melanggar peraturan Perusahaan
Listrik Negara Berupa sanksi-sanksi sebagai berikut:
Penundaan pemberian kompensasi yang sebelumnya telah
dirancangkan sebagai mana tenaga kerja lainnya, Menurunkan upah atau
gajih sebesar satu kali upah atau gajih yang biasanya diberikan, Penundaan
program promosi bagi tenaga kerja yang bersangkutan pada jabatan yang lebih
tinggi.
Diharapkan komunikasi lebih ditingkatkan lagi dengan sering
melibatkan pegawai dalam semua kegiatan perusahaan, kegiatan yang
dilakukan untuk kesesama karyawan agar sesering mungkin melakukukan
diskusi bersama untuk menyelesaikan permaslahan yang terjadi.
Daftar Pustaka
Anggraeni, Dewi. 2008. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Hutama Karya Wilayah Semarang, UNNES,
Semarang.
Darma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi ( peetunjuk praktis bagi para
supervior). Raja Grafindo perseda, Jakarta.
Fathoni, Abdurahmat. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan
Pertama, Rineka Cipta, Jakarta.
Gomes, Faustino Cardoso. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke
dua, Yogyakarta.
1138
Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika)
Ghozali, 2009. Aplikasi Analisis Mulvariate Dengan PROGRAM SPSS, Jilid
keempat, Indeks, Jakarta.
Harun, Rochajat H. 2008. Komunikasi Organisasi, cetakan pertama, CV. Mandar
Maju, Bandung.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
Kelima, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Malayu. 2005. Dasar-dasar Pengertian dan Masalah Manajemen, edisi revisi,
PT. Bumi Aksara, Jakarta.
mangkunegara, Prabu Anwar. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Cetakan Ketujuh, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi, Cetakan Ketujuh, PT. Bumi
Aksara, Jakarta.
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi Tiga,
Salemba Empat, Jakarta.
Pace, Wayne dan Don F. Faules. 2013. Komunikasi organisasi., Cetakan Delapan.
Mulyana, Deddy. (terjemahan). PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik, cetakan kedua, Alfabeta,
Bandung.
Romli, Khomsahrial Dr. 2011. Komunikasi Organisasi Lengkap, cetakan pertama,
PT. Grasindo, Jakarta.
Rivai, Veitzhal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan,
dari Teori ke Praktik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ranupandojo, Heidjrachman & Suad Husnan. 2000. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Yogyakarta.
Riduandansunarto, 2010, Dasar statistik, Edisi keenam, Jilid 1, Indeks, Jakarta.
Soedarsono, Dwi K. 2009. Sistem Manajemen Komunikasi, Cetakan Petama,
Refika Offset, Bandung.
Sugiyono, 2004, Statistik untuk penelitian, Edisi ketiga, Jilid 2, Alfabeta,
Bandung.
, 2011, Statistik untuk penelitian, Cetakan kesembilan belas, Alfabeta,
Bandung.
Sunyoto, Danang. 2011. Anlisis Regresi dan Uji Hipotesis. Caps, Jakarta.
Sastrohadiwiryo, Sismanto D, 2005. Manajeman Tenaga Kerja Indonesia, BPFE,
Yogyakarta.
1139
Download