eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 1127-1139 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016 PENGARUH DISIPLIN DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA(PLN) AREA SAMARINDA Lasdatika1 Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin dan komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah disiplin dan komunikasi organisasi sedangkan variabel terikat adalah kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di Samarinda pada bulan Maret sampai April 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap dan karyawan honor pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda yang berjumlah 96 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner, observasi, wawancara langsung dengan mengamati disiplin dan komunikasi organisasi pada lokasi penelitian. Data Analisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa, kinerja ditentukan oleh disiplin dan komunikasi organisasi yang bersama-sama berpengaruh positif, namun disiplin berpengaruh hanya dalam skala kecil atau tidak berpengaruh signifikan, sedangkan komunikasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap kinerja adalah komunikasi organisasi. Kata Kunci : Disiplin, Komunikasi Organisasi, Kinerja Karyawan Pendahuluan Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menurut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup bertahan dan terus berkembang . Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut maka diperlukan adanya perubahan individu . Proses menyelaraskan perubahan organisasi dengan perubahan individu ini tidaklah mudah, harus dimulai dari masing-masing anggota organisasi. Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan organisasi tersebut dan kinerja karyawannya. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Permasalahan mengenai kinerja 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139 karyawan merupakan permasalahan yang akan selalu dihadapi oleh pihak manajemen instansi atau perusahaan, karena itu manajemen perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan akan membuat pihak manajemen instansi atau perusahaan dapat mengambil berbagai kebijakankebijakan yang diperlukan, agar dapat meningkatkan kinerja yang baik agar sesuai dengan harapan perusahaan. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan satu perusahaan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Mengingat peranan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sangat vital, maka Perusahaan Listrik Negara (PLN) dituntut untuk lebih berperan aktip dalam menjamin ketersediaan listrik dan penyebarannya sesuai dengan slogan Perusahaan Listrik Negara(PLN) “Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”. Keberadaan Perusahaan Listrik Negara(PLN) yang sangant penting, maka efektivitas kerja karyawan diharapkan lebih meningkat.Pencampaian hasil yang maksimal yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Perusahaan Listrik Negara (PLN)area Samarinda, tentunya tidak lepas peran manusia itu sendiri, oleh karena itu pimpinan diharapkan mampu mengawasi dan menerapkan kedisiplinan dilingkungan kerjanya agar dapat melayani dan memuaskan konsumen. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kebutuhan pasti, peningkatan kualitas karyawan bertujuan untuk mengubah mereka menjadi pribadi yang lebih mampu melaksanakan aktivita disegala bidang, karena pada dasarnya perilaku manusia dapat mempengaruhi setiap tindakan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanan pekerjaan dengan sebaik-baiknya merupakan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap karyawan, berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam setiap pekerjaan. Pekerjaan yang diinginkan terhadap para pekerja memiliki standar mutu untuk mengukur keberhasilan kerja, namun kualitas kerja dari beberapa pekerja tidak selamanya sesuai standar mutu yang diharapkan. Pencegahan kemungkinan timbulnya berbagai kerugian yang besar, perlu langkah-langkah yang menjadi perhatian dari pihak yang berwenang, oleh karena itu pemimpin harus bisa meningkatkan kinerja karyawannya. Berhasil atau tidaknya penyelengaraan Perusahaan Listrik Negara(PLN)sangat dipengaruhi oleh faktor manusianya, yaitu pegawai Perusahaan Listrik Negara(PLN) yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan. Didalam organisasi perusahaan kedisiplinan sangatlah penting, kedisiplinan yang efektif harus dapat memberikan pengarahan terhadap usaha semua karyawan dalam mencapai tujuan. Selain disiplin komunikasi organisasi juga bisa dibilang penting karena komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi, komunikasi membantu anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengoordinasikan 1128 Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika) aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan organisasi yang relevan. Karyawan yang diinginkan perusahaan diharapkan mampu dalam menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan peraturan Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Samarinda. Namun berdasarkan kenyataan masih ada karyawan yang kurang sesuai dengan harapan perusahaan mengenai kedisiplinan terbukti dari informasi absensi karyawan dengan adanya beberapa karyawan yang yang tidak hadir tanpa keterangan dan terlambat pada hari kerja. Kurangnnya tingkat kedisiplinan karyawan akan mempengaruhi evaluasi kinerja karyawan, dari permasalahan yang ada, perusahaan mamberikan sanksi mulai dari surat teguran hingga surat pemutusan hubungan kerja. Komunikasi yang diterapkan pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Samarinda yaitu komunikasi keatas, komunikasi kebawah, komunikasi horizontal, tetapi permasalahan yang ditemukan penelititi cenderung pada komunikasi kebawah terbukti dari adanya beberapa kesalahan komunikasi bisa dilihat dari komunikasi antara karyawan dengan atasan karena masih kurangnya pengarahan atasan kepada bawahan mengenai kinerja di Perusahaan Listrik Negara(PLN) Area Samarinda. Kinerja karyawan masih kurang efektif contoh nyata masih sering muncul keluhan dari masyarakat tentang pembacaan meteran lampu yang tidak tepat, pelayanan gangguan listrik yang kurang tepat, pelayanan gangguan listrik yang sering terlambat. Selain kinerja yang mempengaruhi kinerja, disiplin kararyawan juga dapat mempengaruhi kinerja, karena apabila tiap individu memiliki tingkat disiplin yang tinggi, maka akan baik pula kinerja yang dihasilkan dari tiap individu karyawan tersebut, disiplin merupakan suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh pekerja sendiri yang menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri dengan suka rela kepada keputusan-keputusan, peraturanperaturan, dan nilai-nilai tinggidari pekerjaan dan tingkah laku. Selain disiplin, komunikasi juga merupakan faktor yang penting karena komunikasi kerja yang terjalin antara pimpinan, dan karyawan antara karyawan. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia dengan komunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, ditempat pekerjaan, di pasar, dalam masyrakat atau dimana saja manusia berada. Kerangka Dasar Teori Manajeman Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2006:10) manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. 1129 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139 Disiplin Kerja Menurut Siagian (2007:305 ) disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Dengan kata lain, pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara suka rela berusaha bekerja secara komperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerja. Komunikasi Organisasi Menurut Soedarsono (2009:40) Komunikasi organisasi adalah sebagai jaringan kerja yang dirancang dalam suatu sistem dan proses untukmengalihkan informasi dari seseorang / sekelompok orang kepada seseorang / sekelompok orang demi tercapainya tujuan organisasi. Kinerja Karyawan Menurut Prabu(2006:9) kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang tercapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hipotesis 1. Diduga bahwa variabel disiplin kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada kantor Perusahaan Listrik Negara(PLN) area Samarinda 2. Diduga bahwa variabel komunikasi organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) area samarinda 3. Diduga variabel Disiplin kerja, mempunnyai pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda Definisi Konsepsional Adapun definisi konsefsional yang penulis rumuskan didalam penelitian untuk penulisan skripsi ini adalah: 1. Disiplin adalah cerminan rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini bisa memberikan gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. 2. Komunikasi Organisasi merupakan proses untuk mengalihkan informasi dari seseorang / sekelompok orang kepada seseorang dan juga merupakn petunjuk pesan diantara unit-unit komunikasi, agar tercapainya tujuan organisasi. 3. Kinerja Karyawan adalah suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau beban tanggungjawab menurut ukuran dan standar yang berlaku pada masing-masing organisasi. Metode Penelitian Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:12) metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada 1130 Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika) penelitian ini adalah kuantitatif pendekatan asosiatif.Menurut Sugiyono (2003:11) penelitian asosiatif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengararuh atau pun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunnyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan deskriptif dan komperatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Definisi Operasional Definisi Operasional digunakan untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel-variabel dari komunikasi organosasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan yang dianalisis, berikut ini dijelaskan definisi operasional dari masing-masing variabel : a. Disiplin kerja (X1) cerminan rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugastugas yang diberikan kepadanya. Hal ini agar karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda bertanggung jawab atas tugas yang telah di berikan dan selesai tepat waktu. b. Komunikasi Organisasi (X2) adalah proses untuk mengalihkan informasi dari sekelompok orang kepada seseorang dan juga merupakn petunjuk pesan diantara unit-unit komunikasi, dan menjadi jalan silaturahmi antara karyawan dan atasan, sesame karyawan agar tercapainya tujuan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda c. Kinerja karyawan (Y) suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau beban tanggung jawab menurut ukuran dan standar yang berlaku pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda. Sumber Data 1. Data Primer 2. Data Skunder Teknik Pengumpul Data Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Penelitian lapangan (Field Work Research), yaitu teknik penelitian langsung pada objek penelitian dengan mengumpulkan teknik sebagai berikut : a. Observasi, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung keobjek atau tempat penelitian. b. Dokumentasi, dengan mengumpulkan dokumen-dokumen dan data-data yang berkaitan dengan penulisan ini. c. Questioner, yaitu daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. 2. Penelitian kepustakaan (library Research) yaitu pengunaan data yang diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan sebagai usaha untuk mendapatkan bahan-bahan teori yang diperlukan dalam penulisan ini. Teknik Analisis Data 1. Analisis Regresi Berganda 1131 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139 Regresi linier berganda adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin trjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Menurut Riduwan dan Sunarto (2010:96) menyatakan bahwa kegunaan analisis regresi ganda adalah untuk meramalkan nilai variabel (Y) apabila variabel atau lebih dengan satu variabel terikat. Yaitu untuk mengukur seberapa jauh pengaruh Disiplin kerja(X1) dan Komunikasi organisasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda, dengan analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 21.0 maka dapt dirumuskan sebagai berikut: Y=a + b1.X1+b2+X2+e Dimana : Y = Kinerja Karyawan a = Bilangan Konstanta b1 = Koefisien regresi Disiplin Kerja b2 = Koefisiensi regresi Komunikasi organisasi X1 = Disiplin kerja X2 = Komunikasi organisasi e = Variabel pengganggu 2. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian Uji validitas dan reliabilitas perlu dilakukan untuk mempertanggung jawabkan keakuratan dan kehandalannya. a. Validitas b. Reabilitas R11 Ket : R11 = Nilai Reabiliti Rb = Nilai Koefisien Korelasi Nilai koefisien relibiliti yang baik adalah 0,7 (cukup baik), diatas 0,8 (baik). 3. Analisis Koefisien Determinan (R2) Menurut Ghozali (2005) koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.Nilai koefisien determinana adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas (disiplin kerja dan komunikasi organisasi) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (kinerja karyawan) sangat terbatas. Menurut Sugiyono (2004:256) menyatakan dengan rumus : R2 Dimana : SSR = Sum of Squares Regression 1132 Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika) Total SS = Total Sum of Squares a. Uji Asumsi Klasik b. Uji Normalitas c. Uji Autokorelasi Menurut Sunyoto (2011:91), persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik dipakai prediksi.Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya maslah autokorelasi adalah dengan uji Durbin Waston (DW), dengan ketentuan sebagai berikut. 1) Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW<-2) 2) Tidak Terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau 2 ≤ DW ≤ +2 3) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 atau DW > +2 d. Uji Multikolinearitas e. Uji Heteroskedastisitas f. Uji Hipotesis g. Uji F (simultan) Menurut Sugiyono (2011:86) uji f digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen. 1. Jika F hitung < F table, maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika F hitung > F table, maka variabel independen mempunnyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. h. Uji t (parsial) Menurut sugiyono (2011:87) uji t digunakan untuk menguji sendri sendiri secara signifikan hubungan antara variabel independen (variabel X) denganvariabel dependen (variabel Y). Uji t dirumuskan sebagai berikut : Dimana : thitung = t = Obsevasi r = Koefisien n = Banyak observasi Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05%) syaratnya : a. Jika thitung< ttabel, maka variabel independen mempunnyai keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel devenden. b. Jika thitung> ttabel, maka variabel independen tidak mempunnyai keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis Regresi Berganda Y=a + b1.X1+b2+X2+e 1133 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139 Dimana : Y = Kinerja Karyawan a = Bilangan Konstanta b1 = Koefisien regresi Disiplin Kerja b2 = Koefisiensi regresi Komunikasi organisasi X1 = Disiplin kerja X2 = Komunikasi organisasi e = Variabel pengganggu Koefisien Korelasi 0,00 – 0,199 = Sangat Rendah 0,20 – 0,399 = Rendah 0,40 – 0,599 = Sedang 0,60 – 0,799 = Kuat 0,80 – 1,000 = Sangat kuat Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Berganda Model Summaryb Adjusted R Std. Error of DurbinModel R R Square Square the Estimate Watson 1 .578a .426 410 1.32614 1.576 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber : output spss Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa nilai R = 0,578 yang berarti bahwa hubungan antara variabel –variabel bebas (X) disiplin kerja dan Komunikasi organisasi secara serenta dengan variabel kinerja karyawan pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda (Y) dalam katagori Sedang Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R) Model Summaryb Adjusted Model R 1 .578a R Std. Error of Durbin- R Square Square the Estimate Watson .426 410 1.32614 1.576 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber : Output spss Nilai koefisien determinasi ( Adjusted R Square) sebesar 0,410, maka koefisien determinasinya = 0,410x 100% = 41,0% artinya kemampuan variabel bebas (disiplin dan komunikasi organisasi) secara serentak mampu menjelaskan variasi atau perubahan variabel terikat (Y) sebesar 41,0 sedangkan sisanya 100% - 41,0% 1134 Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika) = 59% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Hasil Uji F (Simultan) ANOVAa Sum of Model Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .061 2 .030 4.284 .000b Residual 9.892 93 .106 Total 9.952 95 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1 Berdasarkan hasil uji F atau simultan di atas diperoleh hasil bahwa nilai Sing. 0,000< α 0,05 atau nilai 4284 > 3.09 , berarti secara bersama-sama atau simultan X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil Uji T (parsial) Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 3.884 .657 5.910 .000 X1 .008 .107 .008 .078 .000 X2 .085 .114 .077 2.746 .000 a. Dependent Variable: Y Sumber :Output SPSS Berdasrkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Disiplin Kerja Nilai Sig. X1 0,000 < α 0,05berarti disiplin kerja (X1)secara varsial berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y) 2. Komunikasi Organisasi Nilai Sig. X2 0,000< α 0,05 berarti Komunikasi Organisasi (X2) secara varsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y). 3. Nilai Kolom standardized Coefficients beta terbesar adalah Komunikasi organisasi (X2) yaitu sebesar 0,77 jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Komunikasi Organisasi mempunnyai pengaruh yang sangat besar atau dominan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda. Pembahasan Pembahasan dibuat dengan melihat hubungan kualitas yang terjadi sebagai bukti hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini sesuai dengan data yang digunakan dan kajian secara teoritis. Teori-teori ataupun hasil penelitian empiris yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya akan digunakan dalam melakukan 1135 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139 pembahasan hasil penelitian, apakah teori atau hasil penelitian empiris tersebut mendukung, menolak atau bertentangan dengan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian serta akan dikemukakan pula keterbatasanketerbatasan yang dimiliki oleh peneliti ini. Pengaruh disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Berdasrkan hasil perhitungan diketahui bahwa variabel Disiplin Kerja dan komunikasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Perusahaan :istrik Negara (PLN) Area Samarinda. 1. Hubungan antara Disiplin dengan Kinerja Karyawan Setelah melakukan perhitungan dengan system SPSSyuio 23 peneliti mendapat kan hasil sebagai berikut: Hasil penelitian tersebut sejalan dengan teori menurut Saatrohadiwiryo (2005:291) disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku. Demikian sejalan juga hal ini sesuai dengan teori Siagian (2007:305) disiplin merupakan tindakan manjeman untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh M.Asbakhul Ulum, 2010. Dengan judul Hubungan Disiplin Kerja dangan produktivitas kerja karyawan di Perusahaan daerah air minum (PDAM) Kota Blitar, dengan variabel bebas Disiplin Kerja dan variabel terikat Produktivitas kerja. Perbedaan penelitian terdahulu dengan saya adalah peneliti terdahulu menggunakan satu variabel bebas sedangkan saya menggunakan dua variabel bebas. Setelah melakukan observasi di Perusahaan Listrik Negara Area Samarinda peneliti menmukan masih kurangnnya tingkat kedisiplinan karyawan dilihat dari masih ada karyawan yang kurang sesuai dengan harapan perusahaan mengenai disiplin terbukti dari informasi absensi karyawan dengan adanya karyawan yang masih tidak hadir tanpa keterangan dan terkambat pada hari kerja, apa bila hal ini sering terjadi maka pihak peruhsahaan harus lebih memeper ketat peraturan yang ada dengan memberikn peringatan atau sanksi pada karyawan yang melanggar peraturan perusahaan yang telah di sepakati. a. Pengaruh Disiplin Kerja secara varsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Listrik Negara Area Samarinda terbukti nilai Sig. X1 0,000 > α 0,05. b. Pengaruh Disiplin kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Listrik Negara (PNL) Area Samarinda Berdasarkan hasil analisis dan statistic diketahui bahwa Disiplin Kerja secara simultan berpengaruh signifikan 0,000 < α 0,05 atau nilai 4284 > 3.09 terhadap kinerja Karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda. Hal ini dapat dilihat dari taraf signifikan dan hasil statistic yaitu sebesar 0,578 dimana dalam katagori sedang, itu artinya disiplin kerja dan Disiplin Kerjai memiliki pengaruh positif dan memiliki hubungan yang sedang terhadap kinerja 1136 Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika) karyawan. Berpengaruh positif artinya semakin tinggi disiplin kerja yang diterapkan, dan komunikasi organisasi maka mengakibatkan semakin tinggi pula kinerja karyawan yang dihasilkan. Dalam meningkat kinerja karyawan disiplin kerja dan komunikasi organisasi itu yang akan memepengaruhi kinerja karyawan. 2. Hubungan Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Setelah melakukan perhitungan dengan system SPSS 23 peneliti mendapat kan hasil sebagai berikut: Hasil penelitian tersebut sejalan dengan teori Soedarsono (2009:40) adalah sebagai jaringan kerja yang dirancang dalam suatu sistem dan proses untuk mengalihkan informasi dari seseorang/sekelompok orang kepada seseorang/sekelompok orang demi tercapainya tujuan organisasi. Hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu oleh Haryanti dan inten Primawestri, 2009. Dengan judul pengaruh komunikasi dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat dengan komitmen organisasi.Peneliti terdahulu dengan saya mempunyai persamaan sebagai berikut dalam perhitungan regresi linier berganda semua variabel bebas berpengaruh fositip terhadap variabel terikat. Mengingat Komunikasi organisasi yang berpengaruh sangat besar terhadap kinerja karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda karena peneliti menemukan permasalahan yang cenderung pada komunikasi kebawah dilihat dari masih kurangnnya pengarahan atsan kepada bawahan mengenai kinerja di Perusahaan Listrik Negara Area Samarinda, agar komunikasi lebih ditingkatkan lagi agar terjalin komunikasi yang benar antara atasan dan bawahan, bawahan dengan atasan, sesama karyawan dengan cara sesering mungkin mengajak bawahan untuk ikut serta dalam rapat perusahaan dan mengikut sertakan dalam kegiatan,kegiatan yang dilakukan, untuk kesesama karyawan agar sesering mungkin melakukukan diskusi bersama untuk menyelesaikan permaslahan yang terjadi. a. Berdasrkan hasil analisis diketahui bahwa secara varsial disiplin Komunikasi Organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda terbukti nilai Sig. X2 0,000 > α 0,05. b. Pengaruh Komunikasi Organisasi sacara simultan terhadap Kinerja karyawan Perusahaan Listrik Negara Area Samarinda Berdasarkan hasil analisis dan statistic diketahui bahwa Komunikasi Organisasi secara simultan berpengaruh signifikan 0,000 < α 0,05 atau nilai 4284 > 3.09 terhadap kinerja Karyawan Perusahaan Listrik NeNegara (PLN) Area Samarinda. Hal ini dapat dilihat dari taraf signifikan dan hasil statistic yaitu sebesar 0,578 dimana dalam katagori sedang, itu artinya Komunikasi organisasi memiliki pengaruh positif dan memiliki hubungan yang sedang terhadap kinerja karyawan.Berpengaruh positif artinya semakin tinggi disiplin kerja yang diterapkan, dan komunikasi organisasi maka mengakibatkan semakin tinggi pula kinerja karyawan yang dihasilkan. Dalam meningkat kinerja karyawan disiplin kerja dan komunikasi organisasi itu yang akan memepengaruhi kinerja karyawan. 1137 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1127-1139 Penutup Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda. Artinya disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan karena disiplin akan berdampak pada kinerja karyawan dan untuk memperoleh kinerja karyawan yang tinggi karyawan harus melatih diri untuk disiplin terhadap peraturan yang ada sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran untuk lebih baik lagi. Komunikasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda. Terdapat hubungan yang kuat antara disiplin kerja dan komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan artinya apabila disiplin kerja dan komunikasi organisasi dikembangkan lagi maka secara otomatis kinerja karyawan tentu akan meningkat. Secara varsial kedua variabel yang diteliti oleh peneliti bahwa variabel Komunikasi Organisasi merupakan variabel yang berpengaruh signifikan yang paling besar terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Samarinda. Diharapkan memperbaiki disiplin kerja dengan menerapkan sanksisanksi yang lebih tegas bagi pegawai yang melanggar peraturan Perusahaan Listrik Negara Berupa sanksi-sanksi sebagai berikut: Penundaan pemberian kompensasi yang sebelumnya telah dirancangkan sebagai mana tenaga kerja lainnya, Menurunkan upah atau gajih sebesar satu kali upah atau gajih yang biasanya diberikan, Penundaan program promosi bagi tenaga kerja yang bersangkutan pada jabatan yang lebih tinggi. Diharapkan komunikasi lebih ditingkatkan lagi dengan sering melibatkan pegawai dalam semua kegiatan perusahaan, kegiatan yang dilakukan untuk kesesama karyawan agar sesering mungkin melakukukan diskusi bersama untuk menyelesaikan permaslahan yang terjadi. Daftar Pustaka Anggraeni, Dewi. 2008. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Hutama Karya Wilayah Semarang, UNNES, Semarang. Darma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi ( peetunjuk praktis bagi para supervior). Raja Grafindo perseda, Jakarta. Fathoni, Abdurahmat. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama, Rineka Cipta, Jakarta. Gomes, Faustino Cardoso. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke dua, Yogyakarta. 1138 Pengaruh Disiplin dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja karyawan (Lasdatika) Ghozali, 2009. Aplikasi Analisis Mulvariate Dengan PROGRAM SPSS, Jilid keempat, Indeks, Jakarta. Harun, Rochajat H. 2008. Komunikasi Organisasi, cetakan pertama, CV. Mandar Maju, Bandung. Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kelima, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Malayu. 2005. Dasar-dasar Pengertian dan Masalah Manajemen, edisi revisi, PT. Bumi Aksara, Jakarta. mangkunegara, Prabu Anwar. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan Ketujuh, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi, Cetakan Ketujuh, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi Tiga, Salemba Empat, Jakarta. Pace, Wayne dan Don F. Faules. 2013. Komunikasi organisasi., Cetakan Delapan. Mulyana, Deddy. (terjemahan). PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik, cetakan kedua, Alfabeta, Bandung. Romli, Khomsahrial Dr. 2011. Komunikasi Organisasi Lengkap, cetakan pertama, PT. Grasindo, Jakarta. Rivai, Veitzhal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ranupandojo, Heidjrachman & Suad Husnan. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta. Riduandansunarto, 2010, Dasar statistik, Edisi keenam, Jilid 1, Indeks, Jakarta. Soedarsono, Dwi K. 2009. Sistem Manajemen Komunikasi, Cetakan Petama, Refika Offset, Bandung. Sugiyono, 2004, Statistik untuk penelitian, Edisi ketiga, Jilid 2, Alfabeta, Bandung. , 2011, Statistik untuk penelitian, Cetakan kesembilan belas, Alfabeta, Bandung. Sunyoto, Danang. 2011. Anlisis Regresi dan Uji Hipotesis. Caps, Jakarta. Sastrohadiwiryo, Sismanto D, 2005. Manajeman Tenaga Kerja Indonesia, BPFE, Yogyakarta. 1139