tinjauan pelaksanaan prosedur pelepasan informasi medis untuk

advertisement
Tinjauan Pelaksanaan Prosedur... - Faizal R.; Zaenal S.
TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PELEPASAN
INFORMASI MEDIS UNTUK KEPERLUAN VISUM ET
REPERTUM DARI ASPEK TEORI DI RST BHAKTI WIRA
TAMTAMA SEMARANG
Faizal Rachman*), Zaenal Sugiyanto**)
*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No5-11 Semarang
Email:[email protected]
ABSTRACT
Background: Based on the preliminary survey results indicate that the officers did not carry
out medical records release of medical information services for both visum et repertum
accordance with standard procedures and equipment. The purpose of this study was to
examine implementation procedures for the release of medical information visum et repertum
ditunjau from standard procedures and equipment and theoretical aspects.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif,metode yang digunakan observasi dan wawancara
dengan pendekatan croos-sectional.
Method: This was a descriptive study, using observation and interviews. The approach used
is a cross-sectional approach.
Result:Hasil pengamatan untuk tata cara permintaan yaitu surat permohonan ditujukan
langsung ke Direktur RS. Observations were carried out through interviews with the Director
of Hospital and police investigators to request the case with victims of life which are handled
by Bhakti Wira Hospital. Results showed that the maker of visum is the first doctor in charge,
later performed administrative activities in administration. The tasks of the Medical Records
staff are preparing a letter to follow up with an application form and medical record documents visum et repertum victims. Shipping result performed by the administration. Based
on the observation of the implementation was still not release medical information in accordance with standard procedures, and still found a discrepancy between the standard procedure with the theory, among others, the makers of visum, administration, tasks performed
by medical records personnel and the process of transferring the results.
Kata kunci : pelepasan informasi medis visum et repertum, protap
Keywords
: release of medical information, visum et-repertum, standard procedure
44
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 1 / April 2010
PENDAHULUAN
Pada dasarnya falsafah pelayanan rekam
medis adalah pelayanan secara holistik
(menyeluruh dan utuh) pada pasien.
Sedangkan tujuannya adalah agar informasi
medis dapat berkesinambungan dari
pelayanan satu ke pelayanan berikutnya.
Berdasarkan pasal 10 Permenkes RI No.
749 a/ Menkes / XII 1989 tentang rekam medis,
rumah sakit merupakan pemilik sah dari
berkas rekam medis. Sedangkan isi dari
rekam medis adalah milik pasien. Karena
informasi medis bersifat rahasia, maka setiap
petugas harus dapat menjaga keamanan dan
kerahasiaannya.
Rekam medis hanya dapat dikeluarkan
berdasarkan otoritas Rumah sakit yang
berwenang, dan kerahasiaan isinya
dikeluarkan berdasarkan izin dari pasien yang
bersangkutan, sehingga secara hukum dapat
dipertanggung jawabkan. Salah satu formulir
yang data rekam medisnya sering digunakan
oleh pihak luar salah satunya adalah visum
et repertum.
Visum et repertum adalah keterangan
yang dibuat dokter atas permintaan penyidik
yang berwenang mengenai hasil
pemeriksaan medis terhadap manusia, hidup
Pelaksanaan pelepasan informasi
Medis :
- Tata cara permintaan Visum et
Repertum
maupun mati, ataupun bagian1/diduga bagian
tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya
dan dibawah sumpah untuk kepentingan
peradilan.
Untuk pelepasan informasi medis
tersebut dibutuhkan ketentuan yang mengatur
pelaksanaan pelepasan informasi medis
tersebut, ketentuan itu disebut juga dengan
prosedur tetap / protap. Prosedur tetap adalah
aturan yang mengatur tentang alur / pedoman
kerja umtuk penyelenggaraan rekam medis
di Rumah sakit.
RST Bhakti Wira Tamtama adalah salah
satu Rumah Sakit yang sudah mengadakan
pelayanan untuk Visum et Repertum. Tetapi
RST Bhakti Wira Tamtama hanya melayani
Visum et repetum untuk korban hidup / Visum
luar yaitu kasus Visum et repetum perlukaan
atau keracunan dan Visum et repertum
kejahatan susila. Agar pelayanan berjalan
dengan baik, RST Bhakti Wira Tamtama
sudah mempunyai Protap untuk keperluan
Visum et repertum guna alur kerja untuk
petugas rekam medis ataupun pihak peminta
baik penyidik / pihak pengadilan.
Dalam pelaksanaan pelepasan informasi
medis untuk keperluan Visum et repertum,
petugas rekam medis belum sepenuhnya
Sesuai antara
pelaksanaan dengan protap
yang ada dan teori
- Pihak peminta Visum et Repertum
- Kasus permintaan Visum et
Repertum
- Pembuat Visum et Repertum
- Pengagendaan Visum et Repertum
- Tugas petugas rekam medis dalam
menangani Visum et Repertum
- Penyerahan Visum et Repertum
Tidak sesuai antara
pelaksanaan dengan
protap yang ada dan
teori
Gambar 1. Kerangka Konsep
45
Tinjauan Pelaksanaan Prosedur... - Faizal R.; Zaenal S.
melaksanakan pelayanan sesuai dengan
prosedur tetap yang ada. Padahal saat ini
banyak pihak penyidik yang terdiri dari polisi
dan pengadilan meminta visum et repertum.
Apabila masalah ini terus berlanjut, maka
pihak Rumah Sakit selaku penyelenggara
pelayanan rekam medis belum bisa
memberikan jaminan aspek kerahasiaan isi
dokumen rekam medis pasien
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
dapat dibuat penyataan permasalahan
sebagai berikut : Bagaimana pelaksanaan
prosedur pelepasan informasi medis untuk
keperluan visum et repertum dari aspek teori
di RST Bhakti Wira Tamtama semarang ?
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian
deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh gambaran tentang pelaksanaan
prosedur pelepasan informasi medis untuk
keperluan visum et repertum.
Metode yang digunakan adalah metode
wawancara dan observasi. Pendekatan yang
digunakan ialah cross-sectional, yaitu
mengambil data pada saat melakukan
penelitian.
POPULASI DAN SAMPEL
Objek pada penelitian ini adalah prosedur
pelepasan informasi medis untuk keperluan
visum et repertum dilihat dari aspek protap
dan teori. Subjek pada penelitian ini adalah
petugas rekam medis yang berkaitan dengan
prosedur pelepasan informasi medis untuk
keperluan Visum Et Repertum yaitu kepala
instalasi rekam medis,dan petugas rekam
medis yang menangani tentang pelepasan
informasi medis.
ANALISA DATA
Dalam penelitian ini analisa yang
digunakan yaitu analisa deskriptif tentang
pelaksanaan prosedur pelepasan irformasi
medis untuk keperluan visum et repertum
46
dengan menggambarkan keadaan dilapangan
guna membandingkan hasil penelitian dengan
teori.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tata Cara Permintaan Visum et
Repertum
Kesamaan pelaksanaan dan prosedur
tetap hanya pada penyiapan dokumen
rekam medis yang dilakukan oleh petugas
rekam medis dan penyerahan dokumen
rekam medis ke Dokter yang menangani
akan tetapi prosedur tetap yang ada isinya
juga belum sesuai dengan teori. Karena
pada prosedur tetap tidak mencantumkan
surat ditujukan kepada siapa surat
permohonan dibuat.
2. Pihak Peminta Visum et Repertum
Pihak yang meminta Visum et Repertum
adalah pihak penyidik yaitu polisi (Kasat
Reskrim).
Pada prosedur tetap pelayanan visum et
repertum hanya mencantumkan surat
permintaan dari penyidik diserahkan kepada
kepala tata usaha. Artinya surat permintaan
visum et repertum berasal dari penyidik.
Penyidik yang ada diprosedur tetap adalah
orang yang meminta dillakukannya visum et
repertum. Menurut teori pihak peminta yaitu
penyidik, penyidik pembantu, dan hakim.
3. Kasus Permintaan Visum et Repertum
Pada pelaksanaan Kasus yang bisa di
visum di RST Bhakti wira tamtama adalah :
a) Kasus perkosaan
b) Kasus penganiayaan
c) Kasus kecelakaan
d) Kasus keracunan dan penganiayaan
anak
Pada prosedur tetap pelaksanaan
visum et repertum tidak mencantumkan
kasus apa yang boleh dilakukan visum di RST
Bhakti Wira tamtama semarang.
Menurut teori kasus seharusnya
dicantumkan pada prosedur tetap. Agar
petugas dan pihak pemohon bisa mengetahui
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 1 / April 2010
visum apa yang seharusnya dilakukan di
Rumah Sakit tersebut.
4. Pembuat Visum et Repertum
Di RST Bhakti Wira Tamtama Visum et
Repertum dibuat oleh dokter yang pertama
kali menangani korban.
Pada prosedur tetap siapa yang
membuat visum hanya mencantumkan
bendel dokumen rekam medis dan formulir
visum et repertum / jasa raharja diserahkan
ke dokter yang bersangkutan..Arti dari dokter
yang bersangkutan adalah dokter yang
pertama kali menangani korban.
Di pelaksanaan yang berdasarkan
teori pembuat visum adalah dokter yang
sudah pernah disumpah baik dokter umum
maupun dokter spesialis.
5. Pengagendaan Visum et Repertum
Pada pelaksanaan di RST Bhakti Wira
Tamtama pengagendaannya dilakukan
dibagian URMINKES (urusan administrasi
kesehatan).
Sedangkan pada prosedur tetap yang
tercantum adalah surat permintaan visum et
repertum dari penyidik diserahkan kepada
kepala urusan tata usaha untuk diagendakan.
Artinya pengagendaan menurut protap
dilakukan di bagian tata usaha.
Menurut teori pengagendaan dilakukan
dibagian Unit Rekam medis (URM).
6. Tugas Petugas Rekam Medis dalam
Menangani Visum et Repertum
Untuk tugas petugas rekam medis
pelaksanaan sudah dijalankan berdasarkan
prosedur tetap yang ada. Akan tetapi menurut
teori, isi prosedur tetap belum sesuai
berdasarkan teori. karena pada protap
pengagendaan surat dan penyerahan hasil
visum dilakukan oleh petugas tata usaha,
sedangkan menurut teori semua itu dilakukan
oleh petugas Rekam Medis.
7. Penyerahan Hasil Visum et Repertum
Hasil Visum et Repertum di RST Bhakti
Wira Tamtama diserahkan langsung kepada
pihak pemohon yaitu penyidik / polisi yang
diserahkan langsung kepada pihak pemohon
yaitu penyidik yang pertama kali meminta
Visum et Repertum tersebut dan pihak
pemohon langsung mengambil ke RST
Bhakti Wira Tamtama yang menangani Visum
et Repertum dibagian URMINKES.
Sedangkan pada prosedur tetap
pelayanan visum et repertum hanya
mencantumkan visum yang sudah selesai
dikirim kepada penyidik melalui tata usaha
secara rahasia. Artinya menurut protap
penyerahan hasil visum dilakukan di bagian
tata usaha.
Menurut teori penyerahan hasil teori
dilakukan dibagian Unit Rekam Medis (URM).
SIMPULAN
Kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pelayanan visum et
repertum di RST Bhakti Wira Tamtama
Semarang belum sesuai dengan prosedur
tetapnya. Sedangkan isi prosedur tetap itu
sendiri juga belum sesuai dengan teori.
2. Pelaksanaan siapa yang berhak meminta
visum sudah sesuai dengan prosedur
tetap yang ada di RST Bhakti Wira
Tamtama Semarang. Isi Prosedur tetap
itu sendiri juga sudah sesuai dengan teori.
3. RST Bhakti Wira Tamtama hanya
melayani visum untuk korban hidup yaitu
Kasus perkosaan, Kasus penganiayaan,
Kasus kecelakaan, Kasus keracunan dan
penganiayaan anak. Pada prosedur tetap
pelayanan visum et repertum tidak
mencantumkan kasus apa yang boleh
dilakukan visum di RST Bhakti Wira
tamtama semarang. Jadi prosedur tetap
tersebut belum sesuai dengan teori.
4. Dalam pelaksanaan pelayanan visum et
repertum, visum dibuat oleh dokter yang
pertama kali menangani korban. Pada
prosedur tetap siapa yang membuat
adalah dokter yang pertama kali mengani
korban. Jadi pelaksanaan siapa pembuat
visum et repertum sudah sesuai dengan
47
Tinjauan Pelaksanaan Prosedur... - Faizal R.; Zaenal S.
prosedur tetap dan teori yang sudah ada
di RST Bhakti wira Tamtama semarang.
5. Pada pelaksanaan visum et repertum,
pengagendaan dilakukan dibagian
URMINKES / unit rekam medis,
sedangkan pada prosedur tetap
pengagendaan dilakukan dibagian tata
usaha. Oleh karena itu pelaksanaan
visum et repertum tidak sesuai dengan
prosedur tetap yang sudah ada di RST
Bhakti Wira Tamtama Semarang. Isi dari
prosedur tetap juga belum sesuai dengan
teori.
6. pelaksanaan visum et repertum untuk
tugas dari petugas rekam medis sudah
sesuai dengan prosedur tetap yang sudah
ada di RST Bhakti Wira Tamtama
Semarang. Akan tetapi prosedur tetap
tersebut belum sesuai dengan teori.
7. Pelaksanaan penyerahan hasil visum
tidak sesuai dengan prosedur tetap. Untuk
perbandingan antara prosedur tetap
dengan teori juga belum ada kesesuaian.
SARAN
1. Dikarenakan masih banyak item-item yang
tidak sesuai dengan teori, maka
sebaiknya prosedur tetap yang sudah ada
direvisi ulang dan diperjelas tentang :
a) Tata cara permintaan visum et
repertum
b) Kasus visum yang seharusnya
dilaksanakan di RST Bhakti Wira
Tamtama.
c) Pengagendaan visum et repertum
d) Tugas dari petugas rekam medis
dalam pelaksanaan visum et
repertum.
e) Penyerahan hasil visum et repertum.
2. Agar kerahasiaan isi dokumen rekam
medis pasien tetap terjaga sebaiknya
petugas menjalankan pelaksanaan visum
et repertum sesuai dengan prosedur tetap
yang sudah ada.
3. Apabila ada pengambilan hasil visum et
48
repertum yang diwakilkan, maka yang
diberi kuasa selain membawa kartu
keanggotaan dari instansinya juga harus
membawa surat kuasa yang ditanda
tangani oleh peminta pertama. Hal ini
bertujuan untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan, misalnya pemalsuan
data atau digunakan oleh orang yang tidak
berhak.
DAFTAR PUSTAKA
Menteri kesehatan RI peraturan MenKes RI
no. 749/Menkes/per/Xll/1989 Rekam
medis medical record. Jakarta 1989
Sofyan dahlan. Hukum kesehatan, ramburambu bagi profesi Dokter, revisi
2,semarang.2001
Huffman K. Edna. Health Information Management. 1999.
Shofari,bambang. Modul pembelajaran
pengelolaan RM dan dokumentasi RM.
Perhimpunan profesional perekam
medis.
Idries. Ilmu kedokteran forensik. Bina rupa
aksara
Sugandi,dr. modul kuliah fakultas kedokteran
UNDIP. Semarang
Waluyadi, ilmu kedokteran kehakiman, dalam
perspektif peradilan dan aspek hukum
praktik kedokteran. Jakarta, 2000
Download