GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PERAWATAN

advertisement
GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG
PERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN DENGAN
KONDISI TERMINAL dI RSUD KABUPATEN
BEKASI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
ANDRY SEPTIAN SULAEMAN
NIM: 1110104000012
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/ 2016 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang di ajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh Strata 1 Keperawatan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya catumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan asli karya saya sendiri atau
merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2016
Andry Septian Sulaeman
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
SYARIF HIDAYTULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA
Undergraduate Thesis, June 2016
Andry Septian Sulaiman, NIM: 1110104000012
Overview Knowledge About Nurse Palliative Care in Patients with Terminal Conditions
in Bekasi District Hospital
xvii + 60 pages + jjj chart table + 0 + 6 attachments
ABSTRACT
Palliative treatment is a treatment that aims to improve the quality of life of patients with
terminal conditions until the end of his life in a way, quality maximize the patient's life.
This study aims to look at the picture of the nurse's knowledge about palliative care in Bekasi
District Hospital. The samples were nurses working in the room, ICU, NICU,and
Haemodalisa with a total of 41 respondents obtained with nonprobality sampling techniques
with saturated samples (total sampling). The design used is descriptive with quantitative
approach. Data collection using research instrument in the form of a questionnaire. Data
analysis technique using univariate analysis with the help of an application program
komputerisari. The results showed that 20 of the 41 nurses in the NICU nurses, 15 nurses in
the ICU and 6 nurses in Haemodalisa knowledgeable enough 36 87.8%, well 3 7.3% and
4.9% less 2. based on the understanding of palliative care either 12 (29.3%) sufficient 17
(41.5%) less than 12 people (29.3%), the basic principles of palliative care either 11 (26.8%)
sufficient 13 (31.7%), less than 17 people (41.5 %). The purpose of palliative care either 11
(26.8%), just two people (4.9%), less than 28 people (68.3%). The scope of either 13
(31.7%), just 13 people (31.7%), less than 15 people (36.6%). And a palliative care team
either 1 (2.4%), just 34 people (82.9%), less than 6 people (14.6%). From the research results
many nurses were knowledgeable enough about the palliative care, then there is need for depth
training
on
palliative
care
through
hospital
related
agencies
Keywords:
Knowledge,
Reading List: 40 (2005 - 2015)
Nurse,
Palliative,
Terminal
Condition
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, juni 2016
Andry Septian Sulaeman, NIM : 1110104000012
Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Paliatif pada Pasien dengan
Kondisi Terminal di RSUD Kabupaten Bekasi
xvii + 50 halaman + 5 tabel + 3 bagan + 4 lampiran
ABSTRAK
Perawatan paliatif adalah perawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien dengan kondisi terminal hingga akhir hayatnya dengan cara memaksimalkan kualiatas
hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pengetahuan perawat tentang
perawatan paliatif di RSUD Kabupaten Bekasi. Sampel penelitian adalah perawat yang
bekerja di ruang, ICU, NICU, dan Haemodalisa dengan total 41 responden didapat dengan
teknik nonprobality sampling dengan sampel jenuh (total sampling). Desain yang digunakan
adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dengan menggunakan
instrument penelitian berupa kuisioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan
perawat tentang perawatan paliatif adalah cukup 36 orang (87.8%), baik 3 orang 7.3% dan
kurang 2 orang 4.9%. berdasarkan pengertian perawatan paliatif baik 12 orang (29.3%) cukup
17 orang (41.5%) kurang 12 orang (29.3%), prinsip dasar perawatan paliatif baik 11 orang
(26.8%) cukup 13 orang (31.7%), kurang 17 orang (41.5%). Tujuan perawatan paliatif baik
11 orang (26.8%), cukup 2 orang (4.9%), kurang 28 orang (68.3%). Ruang lingkup baik 13
orang (31,7%), cukup 13 orang (31.7%), kurang 15 orang (36.6%). Tim dan tempat
perawatan paliatif baik 1 orang (2.4%), cukup 34 orang (82.9%), kurang 6 orang (14.6%).
Dari hasil penelitian banyak perawat yang berpengetahuan cukup tentang perawatan paliatif,
maka dari itu perlu adanya pelatihan yang mendalam tentang perawatan paliatif melalui
instansi Rumah Sakit terkait.
Kata Kunci
: Pengetahuan, Perawat, Paliatif, Kondisi Terminal
Daftar Bacaan : 40 (2005 – 2015)
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: ANDRY SEPTIAN SULAEMAN
Tempat tanggal lahir: Bekasi, 25 November 1991
Agama
: Islam
Status
: Belum menikah
Alamat
: Kp, Rumbia RT/RW : 01/01, Desa: Karangreja, Kecamatan: Pebayuran
Kabupaten: Bekasi, Kode Pos :17710
HP
: 085693991230
E-mai
: [email protected]
Fakultas/jurusan
: Fakultas Kedoktesan dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu
Keperawatan
PENDIDIKAN
1. SDN Kertasari 03 pebayuran
1998 – 2004
2. SMP – IT AL-BINAA
2004 – 2007
3. SMAN 1 SUKATANI
2007 – 2010
4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2010 - sekarang
KATA PENGANTAR
‫السالم عليكن ورحمة هللا وبركاته‬
Puji syukur kehadirat Al-Qowy, Dzat yang selalu memberikan rahmat,
hidayah, dan kekuatan kepada penulis, karena hanya dengan izin-Nya penyusunan
skripsi yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Perawatan Paliatif pada Perawat
dengan Pasien Kondisi Terminal di RSUD Kabupaten Bekasi” dapat diselesaikan.
Sholawat serta salam selau tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini ikhtiar dan doa jauh dari
kata sempurna, masih banyak kesalahan yang mesti diperbaiki, baik dari segi isi
maupun metodologi. Oleh karena itu segala masukan dan saran yang membangun
mengenai tulisan ini sangat penulis harapkan.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberi bantuan, dorongan, dan do’a serta kerjasama. Penulis menyadari tidak
akan mampu untuk membalasnya, hanya doa yang bisa penulis ucapkan untuk
membalas jasa-jasa pihak yang membantu dalam melaksanakan penulisan skripsi ini
terkhususan kepada:
1. Prof. dr. Dr, Dede Rosyada MA. Selaku Rektor Universitas UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
iii
2. Prof. Dr. H. Arif Sumantri S.KM., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan
3. Ibu Maulina Handayani, S.kp.,MSc selaku ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ernawati, S.kp. M.Kep. Sp. KMB dan Pak Karyadi M.kep., PhD selaku
dosen pembimbing skripsi yang meluangkan waktu dan dengan sabar
memberikan arahan, saran, dan perbaikan serta motivasi kepada penulis
selama perkulihan hingga penulisan skripsi ini
5. Seluruh Dosen dan Staf FKIK yang telah memberikan banyak kemudahan
dalam proses birokrasi dan penyelesaian skripsi ini
6. Kepada Ayahanda Naman Sulaeman dan Ibunda Sumarni yang saya cintai
yang selalu mendukung dan mendoakan serta memberikan suntikan motivasi
dalam proses pembuatan skripsi ini, adik-adikku Angga Ramadhan dan Ririn
Novita Dewi yang selalu membuat saya tersenyum.
7. Kepada seluruh Keluarga PSIK, Kakak-Kakak, Adik-Adik, khususnya temanteman seperjuangan Program Studi Ilmu Keperawatan angakatan 2010,
Syahir, Ivan, Ilham, Yoga, Koyin yang telah membantu, memotivasi untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini
8. Perawat ruang ICU, NICU, dan Haemodalisa RSUD Kabupaten Bekasi yang
bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penulisan skripsi ini.
9. Perawat Rs. Annisa Cikarang yang bersedia menerima dan membimbing saya
dalam penelitan skripsi ini.
iv
10. Serta semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak dapat disebutkan
satu persatu
Pada akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh
dari kata sempurna, namun penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya
‫والسالم عليكن ورحمة هللا وبركاته‬
Ciputat, Juni 2016
Andry Septian Sulaeman
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.....................................................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................................ii
ABSTRACT............................................................................................................................iii
ABSTRAK...............................................................................................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................................v
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................................vii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................................................xii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................xv
DAFTAR BAGAN................................................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang...............................................................................................................1
Rumusan Masalah..........................................................................................................3
Pertanyaan penelitian.....................................................................................................4
Tujuan penelitian............................................................................................................4
1. Tujuan Umum..........................................................................................................4
2. Tujuan Khusus..........................................................................................................4
E. Manfaat Penelitian..........................................................................................................5
1. Bagi Rumah Sakit.....................................................................................................5
2. Bagi Perawat............................................................................................................5
3. Bagi Perkembangan Institusi Keparawatan.............................................................5
4. Bagi Peneliti Selanjutnya.........................................................................................5
F. Ruang Lingkup Penelitian..............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................7
A. Pengetahuan...................................................................................................................7
1. Pengertian Pengetahuan...........................................................................................7
B. PengetahuanPerawat.......................................................................................................8
C. Perawat...........................................................................................................................9
1. Pengertian Perawat...................................................................................................9
xii
D. Perawatan Paliatif.........................................................................................................11
1. Pengertian Perawatan Paliatif.................................................................................11
2. Prinsip Dasar Perawatan Paliatif............................................................................11
3. Tujuan Perawatan Paliatif......................................................................................12
4. Tim dan Tempat Perawatan Paliatif.......................................................................18
5. Ruang Lingkup Kegiatan Perawatan Paliatif.........................................................20
E. Penyakit Terminal........................................................................................................21
F. Peneltian Terkait..........................................................................................................21
BAB III KERANGKA KONSEP dan DEFENISI OPERASIONAL................................24
A. Kerangka Konsep.........................................................................................................24
B. Defenisi Operasional....................................................................................................25
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN............................................................................26
A. Desain Penelitian..........................................................................................................26
B. Waktu dan Lokasi Penelitian........................................................................................26
C. Populasi dan Sampel....................................................................................................26
1. Populasi..................................................................................................................26
2. Sampel....................................................................................................................27
D. Teknik Pengambilan Sampel........................................................................................27
E. Etika Penelitian............................................................................................................28
F. Prosedur Pengambilan Data.........................................................................................29
1. Tahap Persiapan.....................................................................................................29
2. Tahap Pelaksanaan.................................................................................................29
G. Instrument Penelitian....................................................................................................30
H. Rencana Uji Validitas dan Realibilitas.........................................................................31
1. Uji Validitas...........................................................................................................31
2. Uji Realibilitas........................................................................................................33
I. Pengolahan Data...........................................................................................................33
J. Analisa Data.................................................................................................................35
BAB V HASIL PENELITIAN..............................................................................................36
A. Profil RSUD Kabupaten Bekasi...................................................................................36
1. Gambaran Umum RSUD Kabupaten Bekasi.........................................................36
2. Visi, Misi, Moto dan Value dan Falsafah RSUD Kabupaten Bekasi.....................38
B. Karekteristik Responden..............................................................................................39
1. Jenis Kelamin.........................................................................................................40
2. Pendidikan Terakhir...............................................................................................40
3. Lama Bekerja.........................................................................................................40
C. Gambaran Pengetahuan Perawat tentang Perawatan Paliatif......................................41
BAB VI PEMBAHASAN......................................................................................................43
A. Gambarak Karakteristik Perawat di RSUD Kabupaten Bekasi....................................43
xiii
B. Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Paliatif......................................45
1. Tujuan Perawatan Paliatif......................................................................................45
2. Pengertian Pengetahuan Perawatan Paliatif...........................................................46
3. Prinsip Dasar Perawatan Paliatif............................................................................47
4. Ruang Lingkup Perawatan Paliatif........................................................................47
5. Tim dan Tempat Perawatan Paliatif.......................................................................48
C. Keterbatasan Penelitian................................................................................................48
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................49
A. Kesimpulan...................................................................................................................49
B. Saran.............................................................................................................................50
1. Bagi Institusi Keperawatan....................................................................................50
2. Bagi Perawat..........................................................................................................50
3. Bagi Peneliti Selanjutnya.......................................................................................50
4. Bagi Rumah Sakit...................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Daftar Lampiran
Lampiran Permohonan Ijin
Lampiran Surat Keterangan
Lampiran Informed Consent
Lampiran Kuesioner Penelitian
Lampiran Uji Validitas dan Reabilitas
Lampiran Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan
Lampiran Distribusi Data Demografi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keadaan terminal adalah keadaan dimana suatu penyakit sudah tidak
bisa disembuhkan lagi dan akhir dari semuanya atau sudah mendekati kematian.
Kematian merupakan bagian alami dari proses kehidupan makhluk hidup
(Brunner dan Suddarth, 2002). Pasien dengan kondisi terminal membutuhkan
perawatan paliatif dengan pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga (KEMENKES, 2007). Masalah kondisi terminal berhubungan
dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan
melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan
masalah-masalah lain fisik, psikososial dan spiritual (KEMENKES, 2007)
Kualitas hidup pasien adalah keadaan pasien yang dipersepsikan
terhadap keadaan sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya,
termasuk tujuan hidup, harapan dan niatnya. Dimensi dari kualitas yaitu gejala
fisik, kemampuan fungsional (aktifitas), kesejahteraan keluarga, spiritual, fungsi
sosial, kepuasan terhadap pengobatan (termasuk masalah keuangan), orientasi
masa depan, kehidupan seksual, termasuk gambaran diri sendiri, fungsi dalam
bekerja (KEMENKES, 2007). Menurut Paice, et al. (2007) banyak penghalang
dan hambatan dalam memberikan perawatan paliatif meliputi tidak adekuatnya
persiapan alat, obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi nyeri, sesak nafas,
diare dan beberapa keluhan lain.
1
2
Badan internasional yang diterbitkan di Swedia pada tahun 2006
mencatat bahwa kurangnya pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif ini
disebabkan kurangnya sumber daya yang mendukung, 47% kematian pasien
dengan penyakit terminal meninggal di rumah sakit, 42% di rumah pelayanan
paliatif, dan 9% perawatan di rumah (Axelsson, 2011).
Menurut KEMENKES (2007) perawatan
Rumah Sakit di Indonesia
yang memberikan perawatan paliatif masih terbatas, yaitu hanya 5 kota besar, di
antaranya Jakarta (RSCM & RS Kanker Dharmais), Yogyakarta (RS Dr. Sardjito),
Makasar (RS Wahidin Sudirohusodo), Surabaya (RSUD Dr. Soetomo) dan
Denpasar (RS Sanglah). Ditinjau dari besarnya kebutuhan pasien, jumlah dokter
yang mampu memberikan pelayanan paliatif juga masih terbatas. Keadaaan sarana
pelayanan perawatan paliatif di Indonesia masih belum merata sedangkan pasien
memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu, komprehensif dan
holistik, maka diperlukan kebijakan perawatan paliatif di Indonesia yang
memberikan arah bagi sarana pelayanan kesehatan untuk menyelenggarakan
pelayanan perawatan paliatif.
Penerapan perawatan paliatif care di Indonesia sendiri memang belum
banyak. Salah satu tantangannya adalah terkait bagaimana para tenaga kesehatan
memandang persoalan kematian pasien. Masih banyak rumah sakit yang belum
memahami bahwa seharusnya pasien di berikan perawatan paliatif, terutama untuk
pasien dengan stadium terminal (Suherman, 2014). Menurut Hind et al. (1997
dalam Aranda dan Degraves, 2003), tidak banyak penelitian yang meneliti tentang
pengalaman perawat dan tidak menggali gambaran bagaimana perpindahan
perawatan dari pengobatan ke perawatan paliatif.
3
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar oleh
Pradana, 2012 diperoleh data bahwa perawatan paliatif baru mulai diberikan pada
pasien dengan kondisi terminal yang akan segera meninggal. Hal ini dikarenakan
keterbatasan sumber daya dari tim perawatan paliatif. Sejalan dengan sember daya
perawat yang sedikit mengetahui tentang perawatan paliatif menyebabkan perawat
sering sekali merasa ketakutan, frustasi, sedih dan kehilangan harapan ketika
perawat tidak mampu memberikan perawatan paliatif secara maksimal (David et
al, (1996) dalam Ningsih (2011).
B. Rumusan Masalah
Perawatan paliatif di Indonesia sendiri masih kurang terkait dengan
tantangan bagaimana tenaga kesehatan memandang persoalan kematian tersebut
(Suherman, 2014). Rumah sakit yang menerapkan perawatan paliatif masih sangat
terbatas yaitu hanya ada 5 rumah sakit yang ada di Indonesia (KEMENKES,
2007). Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat
disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit yang memerlukan
perawatan paliatif, disamping kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitative, terutama pada pasien dengan keadaan stadium lanjut dimana
prioritas pelayanan tidak hanya pada penyembuhan tetapi juga perawatan agar
mencapai kualitas hidup yang terbaik bagi pasien dan keluarganya (KEMENKES,
2007).
Perawat berperan besar dalam perawatan paliatif, karena dari penelitian
sebelumnya menunjukan bahwa perawat masih merasa ketakutan, frustasi, sedih
dan kehilangan harapan apabila perawat tidak mampu memberikan perawatan
4
paliatif pada pasien terminal. Maka berdasarkan pemaparan diatas peneliti ingin
mengetahui gambaran pengetahuan perawatan paliatif pada perawat dengan
pasien kondisi terminal di RSUD Kabupaten Bekasi. Alasan peneliti ingin
meneliti di RSUD Kabupaten Bekasi, karena RSUD Kabupaten Bekasi adalah
rumah sakit kelas C yang terbesar di wilayahnya dan memiliki ruang perawatan
ICU, NICU, Haemodalisa dan belum ada penelitian sebelumnya di ruangan ICU,
NICU dan Haemodalisa tentang perawatan paliatif.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran
karakteristik
perawat
(usia, jenis
kelamin,
pendidikan terakhir, dan masa kerja) di RSUD Kabupaten Bekasi.
2. Bagaimana gambaran pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif
pada pasien dengan kondisi terminal di RSUD Kabupaten Bekasi
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang pengetahuan perawat tentang perawatan
paliatif pada pasien dengan kondisi terminal di RSUD Kabupaten Bekasi
2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi gambaran karakteristik perawat (usia, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, dan masa kerja) di Kabupaten Bekasi.
2. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan perawat tentang perawatan
paliatif pada pasien dengan kondisi terminal di Kabupaten Bekasi.
3. Mengidentifikasi pengetahuan perawat tentang perawatan palitif yang
meliputi
5

Pengertian perawatan paliatif

Prinsip dasar perawatan paliatif

Tujuan perawatan paliatif

Tim dan tempat perawatan paliatif

Ruang linkup perawatan paliatif
E. Manfaat penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif di Rumah Sakit.
2. Bagi Perawat
Hasil penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tentang gambaran pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif di
Rumah Sakit.
3. Bagi Perkembangan institusi Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dalam bidang keperawatan, khususnya asuhan keperawatan
dalam biadang perawatan paliatif di Rumah Sakit.
4. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang
berguna untuk dijadikan acuan penelitian selanjutnya dan sebagai sarana
berfikir kritis untuk peneliti khusunya dalam bidang asuhan keperawatan
pada pasien.
6
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Bekasi, jenis penelitian ini
adalah kuntitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian berupa kuesioner. Penelitian ini terkait dengan gambaran pengetahuan
perawat tentang perawatan paliatif pada pasien dengan kondisi terminal.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Bekasi pada Maret 2016. Partisipan
adalah perawat yang bekerja di ruangan ICU, NICU, HAEMODALISA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Hal ini terjadi melalui
panca indra manusia, yaitu ilmu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,
dan raba.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2003)
Pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif diperoleh dari
pengalaman empiris dan dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam
menyediakan, mengolah, menyajikan pelayanan perawatan paliatif pada
pasien dengan kondisi terminal, oleh karenanya pengetahuan perawat
terhadap perawatan paliatif sangat penting dalam memberikan asuhan
keperawatan khususnya perawatan paliatif (Simanjuntak, 2007). Menurut
Notoatmodjo, (2003), pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkatan yakni:
a. Tahu (Know).
Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
b. Memahami (Compression).
7
8
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Application).
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (real).
d. Analisis (Analysis).
Adalah kemampuan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya antara satu
sama lain.
e. Sintesis (Synthesis).
Sintesis ditujukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru dari formulasi-formulasi yang ada
f. Evaluasi (Evaluation).
Evaluasi ini berikatan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.Penilaianpenilaian itu suatu kriteria yang telah ada.
B. Pengetahuan Perawat
Pengethuan
memberikan
pedoman
kepada
perawat
untuk
mengambil tidakan dalam asuhan keperawatan. Pengetahuan diperoleh
melalui pendidikan formal maupun informal, seperti yang diungkapkan
oleh Burns & Grove (2005) bahwa, pengetahuan diperoleh dari berbagi
9
macam cara dan diharapkan dapat direflesikan dengan tepat dalam
kenyataan, pengetahuan dalam ilmu keperawatan diperoleh melalui tradisi,
authority (ahli), meminjam (mengambil dari disiplin), trial and error
(percobaan dan kesalahan), pengalaman pribadi, role modeling and
mentorship, intuisi, pemikiran, dan penelitian.
C. Perawat
1. Pengertian
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat. Perawat (nurse) berasal dari kata nutrix
yang berarti merawat atau memelihara. Menurut kustanto (2003),
perawat adalah (seseorang professional) yang mempunyai kemampuan
tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan pelayanan/asuhan
keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan keperawatan, dari
beberapa teori keperawatan yang sudah ada dapat disimpulkan bahwa
asuhan keperawatan adalah asuhan yang memenuhi kebutuhan
manusia yang utuh dari fisik, biologis, psikososial, sosial dan spiritual
yang tergantung dari lingkungan yang ada disekitar pasien yang
membuat tingkah laku pasien dapat dilihat dan dinilai perubahannya
(Kustanto, 2003). Menurut PPNI (2005) proses keperawatan dibagi
menjadi dua aspek diantaranya:
a. Pelayanan keperawatan
10
Pelayanan asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian
kegiatan pada praktik keperawatan baik langsung atau tidak langsung
diberikan kepada sistem klien di sarana dan tatanan kesehatan lainnya,
dengan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan berdasarkan
kode etik dan standar praktik keperawatan (PPNI, 2005). Asuhan
keperawatan langsung adalah tindakan mandiri perawat, yaitu
tindakan yang ditetapkan oleh perawat secara mandiri atas dasar
justifikasi ilmiah keperawatan tidak langsung yaitu tindakan
kolaborasi yang merupakan tindakan dari hasil konsultasi dengan
profesi kesehatan lain dan atau didasarkan pada keputusan pengobatan
oleh tim medik.
b. Praktik keperawatan
Perawat dalam melakukan berperan sebagai pelaksana
keperawatan, pengelola keperawatan dan atau kesehatan, pendidik
dan peneliti. Dalam melaksanakan tugasnya berfungsi secara
mandiri dan kerjasama (kolaborasi). Praktik keperawatan diberikan
melalaui asuhan keperawatan untuk klien, individu, masyarakat
dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana dan kompleks.
Asuhan
keperawatan
dapat
dilakukan
melalui
tindakan
keperawatan mandiri dan atau kolaborasi dengan tim kesehatan dan
atau dengan sektor terkait lain.
Praktik keperawatan dapat diberikan di sarana kesehatan
dan praktik mandiri keperawatan. Tindakan mandiri keperawatan
antara lain adalah tindakan terapi keperawatan, observasi
11
keperawatan, terapi komplementer, penyuluhan kesehatan, nasehat,
konseling. Advokasi dan edukasi dalam rangka penyelesaian
masalah kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan dasar manusia
dalam upaya memandirikan klien serta mengatasi masalah
kesehatan sesuai dengan program pemerintah.
D. Perawatan Paliatif
1. Pengertian
Pengertian dan arti kata Ungkapan “palliative” berasal dari bahasa
latin yaitu “pallium” yang artinya adalah menutupi atau menyembunyikan.
Perawatan Paliatif ditujukan untuk menutupi atau menyembunyikan
keluhan
pasien
dan
memberikan
kenyamanan
ketika
tujuan
penatalaksanaan tidak mungkin disembuhkan (Muckaden 2011).
Perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup, dengan cara meringankan nyeri dan
penderitaan orang lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial
mulai saat diagnosis ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan
terhadap keluarga yang kehilangan/berduka (Nendra et al., 2011), serta
bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang
menghadapai
masalah
yang berhubungan
dengan
penyakit
yang
mengancam jiwa (Kemenkes RI, 2007).
2. Prinsip Dasar Perawatan Paliatif
Prinsip dasar perawatan paliatif sangat penting dalam memberikan
perawatan paliatif. Adapun prinsip dasar
perawatan paliatif menurut
12
Commitee on Bioethic and Committee on Hospital Care (2000) dalam
Ningsih (2011):
a. Menghormati serta menghargai pasien dan keluarganya
b. Kesempatan atau hak mendapatkan kepuasan dan perawatan
paliatif yang pantas
c. Mendukung pemberi perawatan (caregiver)
d. Pengembangan profesi dan dukungan sosial untuk perawatan
paliatif (Ningsih, 2011).
3. Tujuan
Tujuan akhir dari perawatan paliatif adalah mencegah dan mengurangi
penderitaan serta memberikan bantuan untuk memperoleh kualitas
kehidupan terbaik bagi pasien dan keluarga mereka tanpa memperhatikan
stadium penyakit atau kebutuhan terapi lainnya, dengan demikian
perawatan paliatif dapat diberikan secara bersamaan dengan perawatan
yang memperpanjang/ mempertahankan kehidupan atau sebagai fokus
keperawatan (Campbell, 2009).
Penilaian klinis pada pasien yang berbaring, terfokus untuk
menentukan kebutuhan baik fisik, sosial, ataupun spiritual dan
merencanakan kebutuhan klien dengan keluarga untuk mengatasi masalah
yang teridentifikasi. Tujuan dari perawatan paliatif adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien, yang secara rinci tujuan utamanya
adalah (Nendra et al., 2011):
a. Meningkatkan kapasitas keluarga untuk memberikan perawatan
paliatif.
13
b. Mendukung peningkatan akses ke perawatan paliatif dalam perawatan,
dukungan, dan layanan pengobatan yang ada.
c. Menganjurkan untuk perawatan paliatif yang berkelanjutan dan
holistik.
d. Meningkatkan akses terhadap obat-obatan dan komoditas penting
dalam pearawatan paliatif.
e. Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan paliatif
Sedangkan menurrut Hudson & Bruce Aspek (2003) spiritual
merupakan tujuan dari pelayanan perawatan paliatif yang bertujuan untuk
membuat seseorang menjadi lebih tenang, berfikir positif senantiasa
mengkreasikan hidup sejahtera. Beberapa tahun terakhir, telah terjadi
peningkatan dramatis dalam agama dan keyakinan spiritual sebagai
sumber kekuatan dan dukungan dalam penyakit fisik yang serius
professional kesehatan memberikan perawatan medis dalam memenuhi
kebutuhan spiritual dan keagamaan (Woodruff, 2004). Menurut Hudson
dan Bruce (2003) spiritual dijadikan sebuah komponen penting dalam
melaksanakan perawatan paliatif.
Spiritual menjadi hal yang paling penting bagi sebagian orang bahkan
lebih dari interaksi sosial. Pada bagian ini perawat dan ahli spiritual yang
mempunyai minat dalam keperawatan, dua profesi yang berbeda yang
saling berkolaborasi sehingga menghasilkan sifat perawatan yang berfokus
pada akhir kehidupan seseorang (Hudson dan Bruce, 2003).
Persoalan spiritual manjadi jelas melalui suatu situasi tertentu
tergantung dari pengalaman masa lalu dan kepercayaan masing-masing
14
(Hudson dan Bruce, 2003), menurut potter & perry (2005) banyak orang
yang mengalami pertumbuhan spiritual ketika memasuki hubungan yang
langgeng, penerimaan tentang diri yang didasarkan hubungan yang
langgeng dengan yang maha agung. Penyakit dan kehilangan dapat
mengancam dan menentang proses perkembangan spiritual.
Suatu pengkajian spiritual dimaksudkan untuk menilai apa yang
menjadi kebutuhan pasien, dan kesadaran terhadap spiritual sering
meningkat pada saat pasien belajar mengenai penyakit terminal. Salah satu
alat untuk mengkaji spiritual memakai singkatan FICA (Faith (keyakinan)
Important (makna atau pengaruh) Community (komunikasi) Address
(aplikasi)) (Puchalski, 1999 dalam Campbell, 2009). Selain spiritual ada
juga aspek hubungan dengan lingkungan yang ada di sekitar mencakup:
a. Hubungan dengan pasien dan perawat
Saat ini di Rumah Sakit, pasien sering menemui kesulitan untuk
memiliki perawat primer karena jadwal yang berubah-ubah. Pasien dengan
penyakit terminal menghargai hubungan dengan klinisi, namun berbeda
dengan beberapa perawat yang justru menghindari pasien dengan penyakit
terminal karena takut untuk mengatakan atau melakukan hal yang salah
(Campbell, 2009).
b. Hubungan social
Bagi pasien-pasien yang mendekati akhir kehidupan, hubungan manjadi
salah suatu hal yang lebih penting. Bagi beberapa orang, ada suatu
kebutuhan untuk menyambung kembali hubungan yang renggang,
15
meminta
atau
memberi
maaf,
atau
memulihkan
hubungan
(Campbell,2009).
c. Peran keluarga
Ketika pasien sudah mendekati kematian, satu atau lebih anggota
keluarga dapat berada di sisi pasien terus menerus, hal ini kadang-kadang
disebut dengan “berjaga-jaga dengan kematian.”(Campbell, 2009).
Selain hal tersebut, aspek komunikasi menjadi hal yang penting dalam
menghadapi pasien terminal (Hudson dan Bruce, 2003).Kemahiran
berkomunikasi dalam perawatan paliatif sangat penting, yaitu bagaimana
cara menyampaikan berita buruk (breaking bad news) mengenai vonis
mendekatnya kematian bagi penderita dan berikutnya kepada keluarga
yang hampir pasti dalam keadaan emosional menjadi sangat penting.
Kemahiran berkomunikasi tidak hanya antar anggota tim saja tetapi juga
non medis misalnya ulama ataupun notaris dalam menuliskan surat wasiat
(Mahajudin, 2008).
Komponen berkomunikasi dengan pasien paliatif ada lima konteks
diantaranya, pengaturan ruang, bahasa tubuh, kontak mata, sentuhan,
memulai pembicaraan (Emanuel dan Librach, 2007). Komunikasi dibagi
menjadi dua bagian komunikasi verbal dan non verbal (Lestari, 2010).
a. Komunikasi verbal
Hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi verbal (Leddy, 1998
dalam Lestari, 2010)
1) Masalah tehnik
16
Seberapa akurat komunikasi tersebut dapat mengirimkan symbol dari
komunikasi.
2) Masalah semantic
Seberapa tepat symbol dalam mengirimkan pesan yang dimaksud
3) Masalah pengaruh
Seberapa efektif arti yang diterima mempengaruhi tingkah laku
Menurut Ellis dan Nowlis, 1994 dalam Lestari, 2010 hal yang
diperhatikan dalam komunikasi verbal :
1) Penggunaan bahasa: kejelasan, keringkasan, dan sederhana
2) Kecepatan
3) Voice tone: menunjukan gaya dari ekspresi yang digunakan dalam
bicara dan dapat merubah arti dari kata.
b. Komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal merupakan komunikasi yang tidak
melibatkan bicara dan tulisan. Sebesar 90% dari arti komunikasi non
verbal ( Hunsaker, 1995 dalam lestari, 2010). Adapun tujuan dari
komunikasi non verbal (Stuart and Sundeen, 1995 dalam Lestari, 2010)
adalah :
1) Mengekspresiakan emosi.
2) Mengekspresikan tingkah laku interpersonal.
3) Membangun, mengembangkan dan memelihara interaksi sosial.
4) Menunjukan diri terlibat dalam ritual.
5) Mendukung komunikasi verbal.
17
Komunikasi non verbal terdiri dari: kinesics, paralanguage,
proxemics, sentuhan, cultural artifact, gaya berjalan, penampilan fisik
umum.
1) Kinesics
Ekspresi muka, gesture (gerak, isyarat, sikap), gerakan tubuh dan
posture, gerak mata atau kontak mata.
2) Paralanguage
Kualitas suara : irama, volume, kejernihan
Vocal tanpa suara: suara tanpa adanya struktur linguistic, misalnya
sedu sedan, tertawa, mendengkur, mengerang, merintih, hembusan
nafas, nafas panjang
3) Proxemics
a) Jarak intim (sampai dengan 18 inchi)
b) Jarak personal (18 inchi – 4 kaki) untuk seseorang yang
dikenal
c) Jarak social (4 kaki – 12 kaki) untuk interaksi mengenai suatu
urusan tetapi bukan orang khusus/tertentu.
d) Jarak publik (lebih dari 12 kaki) untuk pembicaraan formal.
c. Sentuhan
Sentuhan penting dilakukan pada situasi emosional, Sentuhan
dapat menunjukan arti “saya peduli.”
18
d. Cultural artifact
Hal-hal yang ada dalam interaksi seseorang dengan orang lain
yang mungkin bertindak sebagai rangsang non verbal misalnya: baju,
kosmetik, parfum/bau badan, perhiasan, kacamata dan lain-lain.
e. Gaya berjalan
Beberapa gaya berjalan menunjukan pesan tertentu, antara lain cara
berjalan yang bersemangat dan gembira akan menunjukan seseorang
tersebut dalam keadaan sehat.
f. Penampilan fisik umum
Kulit kering, berkerut akan mengkomunikasikan pada kita bahwa
orang tersebut sedang mengalami kekurangan cairan/dehidrasi, pola
nafas cepat menunjukan seseorang sedang merasa cemas.
4. Tim dan Tempat Perawatan Paliatif
Perawatan paliatif pendekatannya melibatkan berbagai disiplin
yang meliputi pekerja sosial, ahli agama, perawat, dokter (dokter ahli
atau dokter umum) dalam merawat pasien dengan kondisi terminal
dengan membantu keluarga yang berfokus pada perawatan yang komplek
meliputi masalah fisik, emosional, sosial dan spiritual (Hockenberry
&Wilson, 2005).Seluruh anggota tim perawatan paliatif harus memenuhi
kriteria dan kesadaran akan tugas dan tanggungjawabnya (Craig, 2007)
Anggota tim lain adalah psikologis dan fisioterapi. Masingmasing profesi terlibat sesuai dengan masalah yang dihadapi penderita,
dan penyusunan tim perawatan paliatif disesuaikan dengan kebutuhan
19
pasien dan tempat perawatannya. Anggota tim perawatan paliatif dapat
memberikan kontribusi sesuai dengan keahliannya (Djauzi .,et all, 2003).
Menurut Muckaden (2011) dalam perawatan paliatif harus
dimulai saat didiagnosa dan diberikan selama mengalami sakit dan
dukungan untuk berduka. Pasien bisa memilih dimana dia akan di rawat
diantaranya adalah:
a. Rumah sakit
Tim perawatan paliatif merupakan kolaborasi antara interdisiplin
(antar keilmuan) dan biasanya mencakup seseorang dokter dan atau
perawat senior bersama dengan satu atau lebih pekerja sosial dan
pendeta (pemuka agama). Sebagai tambahan, tim tersebut dibantu
teman sejawat dari gizi dan rehabilitasi, seperti fisioterapis atau
petugas terapi okupasi dan terapis pernapasan. Konsultasi awal
biasanya dilakukan oleh seseorang dokter atau perawat yang
berhubungan dengan kebutuhan pasien dan keluarganya serta
membuat rekomendasi ke dokter utama si pasien. Terkadang,
konsultan perawatan paliatif dilibatkan untuk membantu komunikasi
antara keluarga dalam mencapai tujuan pengobatan.
b. Hospice
Hospice merupakan tempat dimana pasien dengan penyakit stadiun
terminal yang tidak dapat dirawat di rumah namun tidak melakukan
tindakan yang harus dilakukan di rumah sakit. Pelayanan yang
diberikan tidak seperti di rumah sakit, tetapi dapat memberikan
20
pelayanan untuk mengendalikan gejala-gejala yang ada, dengan
keadaan seperti di rumah pasien sendiri (Kemenkes RI, 2007).
Perawatan hospice bagi pasien yang sakit atau dalam keadaan
terminal memiliki filosofi yang sama dengan perawatan paliatif
bagaimanapun “semua perawatan hospiceadalah perawatan paliatif
namun tidak semua perawatan paliatif merupakan perawatan
hospice”(Morris et al., 2006 dalam Campbell, 2009). Perawatan
paliatif sebaiknya ditawarkan kepada pasien yang membutuhkan
beberapa pelayanan, tetapi perawatan hospice diatur dan seseorang
pasien harus memiliki setidaknya memiliki harapan hidup paling
sedikit setidaknya enam bulan untuk mendapatkan perawatan
hospice.
c. Rumah
Pada perawatan di rumah, maka peran keluarga lebih menonjol
karena sebagian perawatan dilakukan oleh keluarga, dan kelurga atau
orang
tua
sebagai
care
giverdiberikan
latihan
pendidikan
keperawatan dasar.Perawatan di rumah hanya mungkin dilakukan
bila pasien tidak memerlukan alat khusus atau keterampilan
perawatan yang mungkin dilakukan oleh keluarga (Muckaden,
2011).
5.
Lingkup Kegiatan Perawatan Paliatif
Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi penatalaksanaan nyeri,
penatalaksanaan keluhan fisik lain, asuhan keperawatan, dukungan
psikologis, dukungan sosial, dukungan kultural dan spiritual, dukungan
21
persiapan dan selama masa dukacita. Perawatan paliatif dilakukan
mellaui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan/rawat rumah (Kemenkes
RI, 2007).
E. Penyakit terminal
Penyakit terminal umumnya menyebabkan ketakutan terhadap nyeri
fisik, ketidaktahuan, kematian, dan ancaman terhadap integritas (Turner et al.
1995 dalam Potter and Perry, 2005). Pasien mungkin mempunyai
ketidakpastian tentang makna kematian dan dengan demikian meraka menjadi
sangat rentan terhadap distress spiritual. Penyakit terminal merupakan
penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju kearah kematian. Contohnya
seperti penyakit jantung, dan kanker atau penyakit terminal ini dapat
dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi obat-obatan, tim medis
sudah menyerah dan angkat tangan dan seperti yang di katakana penyakit ini
mengarah kematian (White, 2002).
F. Penelitian Terkait
1. Penelitian yang dilkukan oleh Razban et al. pada tahun 2013 yang
dilakukan di bagian tenggara kota Iran yang berjudul “Sikap Perawat
Terhadap Perawatan Paliatif di Bagian Tenggara Kota Iran” melalui
metode cross sectional yang dilakukan di tiga rumah sakit besar yang ada
dibagian tenggara kota iran didapatkan 78% perawat menyatakan tidak
mendapatkan pendidikan formal tentang perawatan paliatif khusunya yang
bekerja di bagian IGD dan ONKOLOGI dengan rata-rata pengalaman
22
kerja enam tahun, 13%diantaranya memiliki pengalaman merawat pasien
dengan kondisi terminal.
2. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh ningning sri ningsih pada tahun
2011 dengan judul “Pengalaman Perawat dalam Memberikan Perawatan
Paliatif Pada Anak dengan Kanker di Wilayah Jakarta” dengan
menggunakan metode Study fenomenologi, sampel diambil tujuh orang
perawat yang empat diantaranya bekerja di Yayasan Rumah Rachel dan
tiga orang lainnya bekerja di Rumah Sakit Dharmais dengan rata-rata
pengalaman kerja 2-18 tahun dengan pendidikan stara satu keperawatan
mengatakan, bahwa perlu adanya pendidikan formal tentang perawatan
paliatif dan asuhan keperawatan tidak hanya semata-mata untuk
penyembuhan saja, tapi lebih mengarah pada kehidupan yang lebih berarti
sebelum akhirnya kematian tiba.
23
G. Kerangka Teori
Kondisi Terminal
Pasien
Perawat
1. Pengertian perawatan paliatif
2. Prinsip dasar perawatan
3. Tim dan tempat perawatan
paliatif
4. Ruang lingkup perawatan
paliatif
Asuhan
Perawatan
Paliatif
Pengetahuan
Perawat tentang
Perawatan Paliatif
Gambar 2.1 Modifikasi Kerangka Teori Simanjuntak, 2007; Razben et.al, 2013;
Ningning Sri Ningsih, 2011; Turner et al. 1995 dalam Potter and Perry, 2005;
Kemenkes RI, 2007; Morris et al., 2006 dalam Campbell, 2009
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, perawat
mempunyai peran penting dalam melakukan asuhan keperawatan,
khusunya asuhan keperawatan paliatif pada pasien dengan kondisi
terminal. Pengetahuan perawat tentang perawatan menjadi hal yang
penting untuk melakukan asuhan keperawatan khususnya pada pasien
dengan kondisi terminal, perawat harus memiliki pengetauhan yang luas
bukan hanya sekedar pengetahuan kebutuhan dasar fisik saja, tapi lebih
menekankan kepada pengetahuan bagaimana menghadapi pasien dengan
kondisi terminal. Di bawah ini dijelaskan bagaimana kerangka pikir yang
akan peneliti lakukan di daerah Kabupaten BEKASI:
Pengetahuan Perawat tentang
Perawatan Paliatif, meliputi:
Variabel
Independen
1. Pengertian
perawatan
paliatif
2. Prinsip dasar perawatan
paliatif
3. Tim dan tempat
perawatan paliatif
4. Ruang lingkup
perawatan paliatif
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
24
25
B. DefinisiOperasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No.
Variabel
Definisi
Operasional
1.
 Pengertian tentang
Pengetahuan
perawat tentang perawatan paliatif
pada pasien
perawatan
dengan kondisi
paliatif.
terminal.
 Prinsip dasar
perawatan paliatif.
 Tim dan tempat
perawatan paliatif
 Ruang lingkup
perawatan paliatif
 Tujuan perawatan
paliatif
Cara Ukur
Alat Ukur
Angket
Kuesioner yang
terdiri dari 22
item pertanyaa
dengan
menggunakan
skala Guttman:
Favorable:
JawabanBenar= 1
JawabanSalah = 0
Unfavorable:
JawabanBenar = 0
JawabanSalah = 1
Hasil Ukur
Skala Ukur
1. Baik=jika
Ordinal
presentase
jawaban benar
76%-100%
(
skor 18-22 )
2. Cukup=jika
presentase
jawaban 51%75% (skor 1217)
3. Kurang=jika
persentase
jawaban < 50%
(<12)
(Nursalam, 2008)
26
2.
Jenis kelamin
Perbedaan gender
Menjawab
kuesioner
dengan
menjawab
laki-laki atau
perempuan
Kuesioner A
1.Laki-laki
2. Perempuan
Nominal
3.
Pendidikan
terakhir
1.D3
2.S1
Ordinal
Masa kerja
Kuesioner
data
demografi
Kuesioner
data
demografi
Kuesioner A
4.
Tingkat pendidikan
formal terakhir
responden
Waktu dalam
bekerja
Kuesioner A
1. 0-5 Tahun
2. 6- 10 Tahun
3. 11-15 Tahun
4. 16-20 Tahun
(Notoatmodjo, 2003)
Nominal
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Sebuah penelitian mengandung metode yang harus dinilai sebagai syarat
dalam penelitian. Oleh karena itu, dalam BAB ini akan diuraikan beberapa cara
pelaksanaan penelitian dengan menyajikan metode-metode yang akan digunakan
serta teknik analisis untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
A. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan studi
cross sectional. Penelitian cross sectional adalah rancangan penelitian dengan
melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu)
antara faktor risiko/paparan dengan penyakit (Hidayat, 2008).
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kabupaten Bekasi pada bulan
Februari - Maret 2016. Alasan peneliti memlilih RSUD Kabupaten bekasi adalah,
RSUD kabupaten bekasi adalah rumah sakit kelas C yang terbesar di daerah
Kabupaten bekasi dan belum pernah ada penelitan yang meneliti tentang
pengatahuan perawat tentang perawatan paliatif.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
26
27
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2008).
Jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah 41 orang perawat yang bekerja di
ruangan ICU, NICU, dan Haemodalisa di RSUD Kabupaten.
2. Sampel
Menurut Hidayat (2008) sampel adalah bagian dari populasi yang diambil
untuk diketahui karakteristiknya. Pemilihan sampel dalam penelitian ini
menggunakan sampling jenuh/total sampling. Sampel jenuh dalam penelitian
adalah tekhnik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan
sebagai sampel (Riduan, 2007). Dalam pengambilan sempel ada 41 total
sampel yang diantaranya 20 orang diruang NICU, 15 orang ICU, dan 6 orang
di Haemodalisa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik cross sectional,
dengan cara memberikan kuesioner pada responden. Sampel dalam penelitian
harus memenuhi kriteria sebagai berikut
Adapun kriteria inklusi-ekslusi pada penelitian ini adalah:
a. Perawat yang bekerja diruang ICU, NICU, dan Haemodialisa
b. Bersedia menjadi responden untuk penelitian.
c. Perawat yang sedang tidak bekerja, libur/cuti
D. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan total sampling sebagai tekhnik dalam
pengambilan sampel. Total sampling adalah teknik pengembilan sampel dimana
jumlah sampel sama dengan populasi (Dahlan, 2010). Dalam penelitian ini
sampel berjumlah 41 orang dari total populasi ditiga tempat ICU, NICU, dan
Haemodalisa.
28
E. Etika Penelitian
Peneliti
harus
memperhatikan
dan
melindungi
partisipan
dari
kekhawatiran yang berakibat buruk bagi dirinya. Penelitian ini menggunakan
beberapa prinsip etik yang diterapkan dalam penelitian yaitu prinsip beneficence,
prinsip menghargai martabat manusia, dan prinsip keadilan (Pollit, Beck &
Hungler, 2001; Streubert & Carpenter, 2003).
Dalam memenuhi Prinsip beneficence peneliti harus memastikan bahwa
penelitian bebas dari bahaya serta menjamin bahwa manfaat penelitian lebih
besar dari resiko yang ditimbulkan.Prinsip menghargai dipenuhi dengan
memberikan hak untuk menentukan pilihan (self determination) dan hak untuk
mendapatkan penjelasan secara lengkap (full disclosure).
Peneliti memenuhi hak partisipan dalam menentukan pilihan melalui
penjelasan bahwa partisipasi bersifat sukarela dan tidak ada paksaan. Peneliti
juga menjelaskan bahwa tidak berkeberatan jika partisipan mengundurkan diri
dan tidak akan dikenakan sangsi apapun. Peneliti memberikan penjelasan tentang
tujuan, manfaat dan proses penelitian, serta hak-hak selama mengikuti penelitian
sehingga partisipan bisa menentukan keikut sertaannya secara sukarela.
Prinsip selanjutnya adalah keadilan yaitu dengan menggunakan
confidentiality dan anonymity. Prinsip confidentiality dimana mewajibkan
peneliti menjamin kerahasiaan data atau informasi yang disampaikan oleh
29
partisipan dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Peneliti
menjelaskan jaminan kerahasiaan tersebut kepada partisipan dan menyakinkan
bahwa hasil akan didokumentasikan sendiri oleh peneliti. Kerahasiaan identitas
dijamin dengan tidak akan mencantumkan nama maupun inisial partisipan dalam
kuesioner, tetapi dengan mencantumkan kode P (partisipan) untuk setiap
partisipan.
Dalam memenuhi semua hak tersebut peneliti menerapkan pendekatan
consensual making atau disebut dengan informed consent adalah memudahkan
partisipan dalam memutuskan kesediannya mengikuti proses penelitian meliputi
tujuan, manfaat, prosedur penelitian, keterlibatan dan hak partisipan. Partisipan
diminta menandatangani lembar informed consent jika bersedia berpartisipasi
dalam penelitian ini (Budiarti, 2010).
F. Prosedur Pengumpulan Data
1.
Tahap persiapan
Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti terlebih dahulu survei
terletak dimana RSUD Kota Bekasi tersebut dan mengetahui jumlah perawat
serta pengurusan izin penelitian di RSUD Kota Bekasi.
2.
Tahap pelaksanaan
Sebelum menyebarkan kuesioner peneliti terlebih dahulu melihat
keadaan, apakah sedang dalam keadaan sibuk atau tidak. Kemudian peneliti
juga memperhatikan keadaan responden apakah sedang ada waktu luang atau
tidak, memperhatikan keadaan responden apakah kondisi responden sedang
30
dalam keadaan yang sehat atau tidak. Kemudian peneliti mempersiapkan
kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini. Setelah itu, peneliti
mulai menyebarkan kuesioner kepada perawat yang telah memenuhi kriteria
inklusi dan mempersilahkan untuk diisi selama 15 menit. Jangka waktu
pengumpulan data adalah 1 minggu. Setelah data terkumpul, peneliti akan
segera melakukan pengolahan dan analisis data.
G. Instrument Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran. Ada
juga yang menyatakan bahwa instrument penelitian merupakan pedoman tertulis
tentang wawancara, atau pengamatan atau daftar pertanyaan yang dipersiapkan
untuk mendapatkan informasi dari responden (Gulo, 2005 dalam Widyoko,
2012). Kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu kuisioner
tentang data demografi terdiri dari, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan masa
kerja dan kuisioner tentang pengetahuan perawatan paliatif.
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan
kuesioner dalam bentuk daftar cek. Kuesioner pada penelitian ini terdiri atas 2
bagian,
yaitu
kuesioner
tentang
data
demografi
(nama/inisial,
jenis
kelamin,pendidikan terakhir, dan masa kerja), dan kuesioner tentang pengetahuan
perawat mengenai perawatan paliatif pada pasien dengan kondisi terminal.
Kuesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan berbagai teori
pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif di tinjauan pustaka. Kuesioner
ini terdiri dari 24 item pertanyaan, 12 item pertanyaan positif (favorable), dan 12
31
item pertanyaan negatif (unfavorable). Kuesioner ini menggunakan skala
Guttman, dengan penentuan skor jawaban benar (1) dan jawaban salah (0) untuk
pertanyaan positif, serta jawaban benar (0) dan jawaban salah (1) untuk
pertanyaan negatif.
Tabel 4.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Aspek Pengetahuan
Pengertian perawatan
paliatif
Pernyataan Positif
12,22
Pernyataan Negatif
1,2
Prinsip dasar perawatan
paliatif
3
4,24
Tujuan perawatan paliatif
Tim dan tempat perawatan
paliatif
17,23
6,7,8,11,13,20
16,18,19
5,9,10,21
Ruang lingkup perawatan
paliatif
14
15
H. RencanaUji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrument tersebut mampu
mengukur hal-hal yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu
(Setiadi, 2007). Uji validitas dilakukan dengan melakukan uji korelasi antara
skors (nilai) tiap-tiap item pertanyaan dengan skors total kuesioner tersebut.
Apabila semua pertanyaan tersebut mempunyai korelasi yang bermakna
(construct validity), berarti semua item pertanyaan yang ada dapat mengukur
konsep yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010). Teknik korelasi yang
digunakan rumus pearson Product Moment yang rumusnya sebagai berikut:
32
r=
N (Σ XY) – (Σ X) (Σ Y)
{ (N Σ X²) – (Σ X²) (Σ Y² − (Σ Y)²}
Keterangan:
r = koefisien korelasi
N = jumlah responden
X = skor tiap item pertanyaan
Y = skor total r2
Pada penelitian ini uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 6-10
februari 2016. Uji coba instrument ini dilakukan di Rs. Annisa cikarang
yaitu di ruang ICU berjumlah 20 responden dengan nilai r 0.423. Lokasi
tersebut beda dengan lokasi penelitan dengan sebenarnya. Pada saat hasil
uji valid pertama kali hampir semua item >0.423. item pertanyaan yang
tidak valid dilakukan perubahan redaksi setelah konsultasi dengan dosen
pembimbing.
Selanjutnya uji valid yang kedua dilakukan setelah perubahan redaksi
yang dilakukan peneliti. Dengan jumlah 50 responden perawat di Rs
Annisa 50 responden ini tidak termasuk perawat ICU yang berjumlah 20
orang karena sudah diuji cobakan pada uji valid yang pertama. Penilaian
valid atau tidaknya didasarkan pada hasil perhitungan nilai r hitung. Nilai
r tabel adalah 0,276 dengan N= 50 dan nilai probabilitas 0,05. Apabila r
hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid, sedangkan apabila r
hitung < r tabel, maka pertanyaan tidak valid.
33
Dari 24 pertanyaan yang tidak valid adalah pertanyaan nomor 2 dan
nomor 22 karena nilai r tabel < 0,276. Pertanyaan yang tidak valid akan
dihapus dan menggunakan 22 pertanyaan.
2. Uji Reliabilitas
Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan
software computer dengan menggunakan rumus kr20 dengan bantuan
software komputer yaitu microsoft excel. Suatu variabel dikatakan reliabel
apabila memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,6 (Shiregar, 2011). Hasil uji
realibilitas pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif didapatkan nilai
alpha sebesar 0,708 sehingga dapat dikatakan reliabel. Pengujian ini diuji
cobakan dengan 50 orang lalu diukur dengan cara komputerisasi
I. Pengolahan Data
Adapun 6 tahap dari pengolahan data, diantaranya:
1.
Editing
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh
para pengumpul data. Pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai
dilakukan dengan melihat beberapa hal sebagai berikut:
a.
Kelengkapan jawaban
Kelengkapan jawaban
diperiksa dengan
melihat apakah tiap
pertanyaan sudah ada jawabannya atau belum.
b.
Keterbacaan tulisan
Tulisan yang tidak terbaca akan mempersulit pengolahan data atau
berakibat pengolah data salah dalam membaca.
34
c.
Relevansi jawaban
Apabila terdapat jawaban yang kurang atau tidak relevan, maka editor
harus menolaknya.
2.
Coding
Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden
kedalam kategori. Klasifikasi ini biasanya dilakukan dengan cara memberi
tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban. Tanda/kode
yang diberikan dapat disesuaikan dengan pengertian yang lebih
menguntungkan peneliti.
3.
Sorting
Sorting adalah mensortir dengan memilih atau mengelompokkan data
menurut jenis yang dikehendaki (klasifikasi data).
4.
Entry Data
Jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori kemudian dimasukkan
dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data. Memasukkan data
tersebut boleh dengan cara manual maupun melalui pengolahan computer.
5.
Cleaning
Cleaning adalah kegiatan pembersihan data dengan cara melihat apakah
data sudah benar atau belum.
6.
Mengeluarkan Informasi
Pengeluaran informasi dari data disesuaikan dengan tujuan penelitian yang
dilakukan.
35
J. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data dikumpulkan dan diolah. Adapun
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Analisis Univariat
Analisis
univariat
adalah
prosedur
analisis
data
dengan
cara
menggambarkan data secara ilmiah dalam bentuk tabel dan grafik. Analisis
univariat pada penelitian ini meliputi, karakteristik perawat ( jenis kelamin,
pendidikan
terakhir, dan masa kerja) di RSUD Kabupaten Bekasi dan
gambaran pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif pada pasien dengan
kondisi terminal di RSUD Kabupaten Bekasi.
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Profil RSUD Kabupaten Bekasi
1. Gambaran Umum RSUD Kabupaten Bekasi
RSUD Kabupaten bekasi adalah milik pemerintah kabupaten bekasi yang
berdiri sejak tahun 2008 yang berlokasi di daerah kabupaten bekasi yang tepatnya
berada di jl. Teuku Umar Cibitung- Kabupaten Bekasi. RSU Kabupaten Bekasi
merupakan RS type C dengan kapasitas tempat tidur 164 bed, dengan jumlah
perawat 200 orang. Pelayanan yang ditawarkan di RSUD Kabupaten bekasi
adalah:
a. Pelayanan medik umum
1) Pelayanan medik dasar
2) Pelayanan medik gigi mulut
3) Pelayanan kesehatan ibu anak/ keluarga berencana
b. Pelayanan gawat darurat 24 jam dalam 7 hari
c. Pelayanan medik spesialis dasar
1) Pelayanan penyakit dalam
2) Kesehatan anak
3) Bedah (bedah umum, bedah anak, bedah syaraf, bedah urologi,
bedah plastik, bedah orthopedi)
4) Obsetri dan ginekologi
36
37
d. Pelayanan spesialis penunjang medik
1) Radiologi
2) Patologi klinik
3) Pelayanan anestesiologi
e. Pelayanan medik spesialis lain
1) Mata
2) Telingan hidung dan tenggorokan
3) Syaraf
4) Jantung dan pembuluh darah
5) Kulit dan kelamin
6) Paru
7) Psikiatri
8) Gizi
9) Anesthesi
f. Pelayanan medik spesilalis gigi mulut
1) Bedah mulut
2) Periodenti
g. Pelayanan medik subspesialis
1) Bedah anak
h. Pelayanan keperawatan dan kebidanan
1) Asuhan keperawatan
2) Asuhan kebidanan
i. Pelayanan penunjang klinik
1) Perawatan intensif
38
2) Pelayanan darah
3) Haemodialisa
4) Gizi
5) Farmasi
6) Radiologi, ct scan
7) Srelilisasi instrument
8) Rekam medik
j. Pelayanan penunjang non klinik
1) Laundry
2) Dapur
3) Tekhnik dan pemeliharaan fasilitas
4) Penolahan limbah
5) Gudang
6) Ambulance
7) Komunikasi
8) Kamar jenazah
9) Pemadam kebakaran
10) Pengolahan gas medis
11) Penampungan air bersih
2. Visi, Misi, Motto, Value dan Falsafah
a. Visi RSUD Kabupaten Bekasi
Rumah sakit dambaan masyarakat yang handal dan mampu bersaing.
39
b. Misi RSUD Kabupaten Bekasi
1. Mengembangkan pembangunan gedung rumah sakit sesuai master
plan secara bertahap, melengkapi peralatan medis dan non medis
serta pengembangan fasilitas-fasilitas umum di rumah sakit agar
mampu memberikan rasa aman dan nyaman, serta menyenagkan bagi
para pelanggan
2. Meningkatkan kempetensi sumber daya manusia pada semua lini
pelayanan di rumah sakit dalam rangka pencapaian standar minimal,
memberikan pelayanan kesehatan perorangan dengan handal, santun
dan menigkatkan daya saing minimal di wilayah purwabeka
3. Mengembangkan pelayanan unggulan yang mampu menjawab
tantangan dan peluang industrialisai di Kabupaten Bekasi.
c. Motto
Ramah dalam pelayanan profesional dalam tindakan
d. Value
1. Dalam memberikan pelayanan prinsip saling percaya antar
karyawan harus ditegakkan.
2. Mewujudkan organisasi yang solid komunikasi yang baik harus
diutamakan.
e. Falsafah
Profesioanilsme, keramahan, integritas tinggi, mutu layanan dan
akuntabilitas merupakan inti terwujudnya pelayanan prima.
B. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini, karakteristik yang dianalis adalah sebagai berikut :
40
1. Jenis Kelamin
Pengelompokan responden berdasarkan kategori jenis kelamin
digambarkan pada tabel 5.1 berikut:
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin para perawat di RSUD
Kabupaten Bekasi 2016
( n=41)
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Laki – laki
18
43.9 %
Perempuan
23
56.1%
Total
41
100%
Tabel 5.1 menunjukan hasil bahwa sebagian besar responden adalah perempuan
yaitu 23 orang (56,1 %), sedangkan responden hanya laki-laki 18 orang (43,9%)
2. Pendidikan Terakhir
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan terakhir perawat yang
bekerja di RSUD Kabupaten Bekasi 2016
( n=41)
Pendidikan terakhir
Frekuensi
Persentase
Strata 1
12
29.3 %
Diploma 3
29
70.7%
Total
41
100%
Tabel 5.2 menunjukan hasil bahwa pendidikan terakhir perawat diploma 3 lebih
banyak 29 orang (70.7%) dari pada Strata 1 12 orang (29.3%)
3. Masa Kerja
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi berdasarkan masa kerja perawat yang bekerja di
RSUD Kabupaten Bekasi 2016
( n=41 )
Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase
0-5 tahun
16
39.0%
6-10 tahun
21
51.2%
11-15 tahun
4
9.8 %
Total
41
100%
Tabel 5.3 menunjukan bahwa frekuensi lama bekerja perawat 6-10 tahun 21 orang
(51.2%) lebih banyak dari pada 0-5 tahun 16 orang (39.0%), dan frekuensi yang
bekerja 11-15 tahun lebih sedikit 4 orang (9.8%) dari pada yang 0-5 tahun dan 610 tahun.
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif dengan
kondisi terminal
( n=41)
Pengetahuan Perawat
Frekuensi
Persentase
Baik
Cukup
3
36
7.3 %
87.8%
41
Kurang
2
3.9%
Total
41
100%
Tabel 5.4 menunjukan bahwa frekuensi pengetahuan perawat secara umum cukup
lebih banyak 36 orang (87.8%) dari pada baik 3 orang (7.3%), dan kurang 2 orang
(3.9%).
C.
Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Paliatif.
Tabel 5.5
Frekuensi pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif pada pasien
dengan kondisi terminal.
Pasien dengan kondisi terminal
Pengetahuan perawat
N=41
Pengertian perawatan
paliatif
Baik
12
Cukup
17
Kurang
12
Prinsip dasar perawatan Baik
11
paliatif
Cukup
13
Kurang
17
Tujuan perawatan paliatif
Baik
11
Cukup
2
Kurang
28
Ruang lingkup perawatan Baik
13
paliatif
Cukup
13
Kurang
15
Tim dan tempat perawatan Baik
1
paliatif
Cukup
34
Kurang
6
Tabel 5.4 menunjukan bahwa pengatahuan perawat tentang perawatan paliatif
pada pasien dengan kondisi terminal secara keseluruhan berpengeahuan cukup
sebanyak 36 orang (87,8%) baik sebanyak 3 orang (7.3%) dan yang
berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (4.9%) dari total responden 41 orang.
BAB VI
PEMBAHASAN
Pembahasan pada penelitian ini difokuskan pada perawat, karakteristik
perawat, pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif pada pasien dengan
kondisi terminal yang bekerja di RSUD Kab Bekasi. Pada akhir pembahasan
peneliti juga menyertakan keterbatasan pada penelitian ini.
A. Gambaran Karakteristik Perawat di RSUD Kab. Bekasi
a. Jenis kelamin
Green (1980, dalam Notoadmodjo 2007) menyatakan bahwa jenis
kelamin adalah faktof predisposing factor terjadinya perubahan perilaku
seseorang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin
mungkin bisa mempengaruhi seseorang dalam melakukan pekerjaan
sehingga perlu diukur.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden
berjenis kelamin perempuan yaitu 23 orang (56,1%) dan responden lakilaki 18 orang (43,9%).
Hal ini menggambarkan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang
signifikan antara perawat laki-laki dan perempuan. Hal ini mungkin
disebabkan karena minat perempuan di bidang keperawatan lebih besar
dibanding laki-laki. Meskipun demikian, tugas dan tanggung jawab antara
perawat laki-laki dan perempuan dalam melakukan perawatan paliatif
tetaplah sama
43
44
Seorang perawat dikatakan profesional ketika dirinya mampu
mangasuh, merawat, dan melindungi pasien secara komprehensif,
melakukan aktifitas keperawatan sesuai dengan kode etik keperawatan,
serta memberikan pelayanan/asuhan keperawatan pada berbagai jenjang
pelayanan keperawatan (Kusnanto, 2004). Hal itu berlaku baik untuk
perawat laki-laki dan perempuan.
b. Pendidikan terakhir
Hasil dari penelitian yang dilakukan menggambarkan bahwa lebih
banyak lulusan perawat D3 sebanyak 29 orang (70,7%) dan perawat
lulusan S1 sebanyak 12 orang (29,3%). Tidak ada penelitian yang meneliti
perbedaan tingkat pendidikan dalam melakukan asuhan keperawatan
paliatif hanya saja, perawat yang melakukan asuhan keperawatan paliatif
haruslah perawat dengan min pendidikan D3 (diploma 3) dan telah
mendapatkan pelatihan tentang perawatan palitif (DEPKES RI, 2006).
c. Lama Bekerja
Lama bekerja perawat dibagi menjadi 4 kategori yaitu: 0-5 tahun,
6-10 tahun, 11-15 tahun, 16-20 tahun, hasil presentase hasil 0-5 tahun 16
orang (39.0%), 6-10 tahun 21 orang (51.2%), 11-15 tahun 4 orang (9,8%),
dari hasil penelitian yang dilakuan tidak ada perawat yang 16-20 tahun.
Lama bekerja tidak mempengaruhi seorang perawat dalam melakukan
perawatan paliatif hal ini sesuai dengan keputusan DEPKES RI (2006)
perawat paliatif haruslah perawat yang sudah mendapatkan pelatihan
tentang perawatan paliatif. Hal ini didukung dengan penelitian yang
45
dilakukan oleh Vohra (2005) perawat yang melakukan perawatan paliatif
adalah perawat yang mahir dibidangnya.
B. Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Paliatif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar perawat
berpengetahuan cukup dari total responden 41 orang, 36 responden
berpengetahuan cukup, 3 orang berpengetahuan baik dan 2 orang
berpengetahuan kurang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
ningning (2011), bahwa perlu adanya pendidikan formal tentang perawatan
paliatif,
dan
asuhan
keperawatan
tidak
hanya
semata-mata
untuk
penyembuhan saja.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan perawat tentang
perawatan paliatif akan diuraikan menjadi beberapa bagian diantaranya:
1.
Tujuan perawatan paliatif.
Hasil penelitian yang didapat 28 responden berpengetahuan kurang 2
orang cukup dan 11 orang berpengetahuan baik, tentang tujuan dari
perawatan paliatif itu sendiri, hal ini sesuai dengan wawancara pada saat
study pendahuluan dengan salah satu perawat menyatakan bahwa, tidak
adanya sosialisai ataupun pelatihan yang diadakan oleh pihak rumah
sakit, hal ini sesuai dengan KEMENKES (2007) perawatan rumah sakit
di Indonesia masih terbatas, jumlah perawat yang mampu memberikan
perawatan paliatif juga masih terbatas. Keadaaan sarana pelayanan
perawatan paliatif di Indonesia masih belum merata, sedangkan pasien
46
mamiliki
hak
untuk
mendapatkan
pelayanan
yang
bermutu,
komprehensif, dan holistik.
2.
Pengertian pengetahuan perawatan paliatif
Hasil penelitian menunjukan responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik tentang perawatan paliatif sebanyak 12 orang atau
29.3% dan masih banyak ditemukan responden yang memiliki tingkat
pengetahuan cukup yaitu sebanyak 17 orang 49.5%. Innocent (2011)
menyatakan bahwa sehubungan dengan pemberian perawatan pasien,
pengetahuan perawat dapat memberikan kekuatan yang lebih besar untuk
mengambil tindakan dan kurangnya pengetahuan perawat menyebabkan
perawat tidak bisa memberikan perawatan yang aman atau efektif.
Adanya variasi tingkat pengetahuan disebabkan karena adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu pengalaman,
tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, penghasilan dan sosial budaya
(Notoatmodjo, 2003). Tingkat pengetahuan perawat dipengaruhi oleh
latar belakang perawat (Zhi, 2009).
Presentase responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang
adalah 12 orang (29.3%), hal ini kemungkinan disebabkan karena belum
banyak mengadakan pelatihan untuk perawatan paliatif, menurut
adriaansen (2005) menyimpulkan bahwa pelatihan perawatan paliatif
memberikan kontribusi yang signifikan pada pengetahuan dan wawasan
perawat, kemudian penelitian menurut Choi, Jung dan Kim (2011) juga
menemukan bahwa rangkaian pendidikan dan pelatihan tentang
47
perawatan paliatif efektif untuk meningkatkan pengetahuan perawat
mengenai hospis dan perawatan paliatif.
3.
Prinsip dasar perawatan paliatif
Hasil penelitian dari 41 responden 11 orang (26.8%) baik, 13 orang
(31.7%) cukup sedangkan 17 orang (41.5%) kurang. Hal ini sejalan
dengan penelitian Ningsih (2011) kurangnya pengetahuan perawat
tentang prinsip perawatan paliatif, bahwa perlu adanya pendidikan formal
tentang perawatan paliatif dan asuhan keperawatan tidak hanya sematamata untuk penyembuhan saja, tapi lebih mengarah pada kehidupan yang
lebih berarti sebelum akhirnya kematian tiba, hal ini juga didukung oleh
peraturan DEPKES RI (2006) yang menyatakan bahwa perawat yang
melakukan perawatan paliatif haruslah perawat yang mendapatkan
pelatihan terlebih dahulu dan min pendidikan adalah D3 keperawatan.
4.
Ruang lingkup perawatan paliatif
Hasil penelitian tentang ruang lingkup perawatan paliatif 15 orang
(36.6%) kurang, lalu cukup 13 orang (31.7%) dan baik 13 orang (31.7%).
Banyak perawat yang tidak mengetahui ruang lingkup tujuan paliatif
dikarenakan perawat merasa tidak cukup pengetahuan tentang ruang
lingkup tujuan perawatan paliatif menurut Paice (2007) banyak
penghalang dan hambatan dalam memberikan perawatan paliatif meliputi
tidak adekuatnya persiapan alat, obat-obatan yang digunakan untuk
mengatasi nyeri. Hal ini sejalan dengan data DEPKES (2006) perawat
yang melakukan perawatan paliatif adalah perawat yang sudah
melakukan pelatihan terlebih dahulu.
48
5.
Tim dan tempat perawatan paliatif
Dari hasil penelitian didapatkan 34 orang (82.9%) berpengetahuan
cukup tentang tim dan tempat perawatan paliatif, kemudian kurang 6
orang (14,6%) dan baik 1 orang (2.4%). Hal ini sejalan dengan
kurangnya pengetahuan perawat tentang tim dan tempat perawatan
paliatif karena tidak adanya sarana yang disediakan oleh pihak rumah
sakit terkait tentang pelatihan asuhan keperawatan paliatif menurut Kim
(2011) pelatihan keperawatan palitif juga diperlukan untuk meningkatkan
pengetahuan tempat dan ruang lingkup asuhan keperawatan paliatif.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti masih menemukan keterbatasan peneliti,
diantaranya yaitu:
1. Para perawat yang bekerja di ruang ICU, NICU, HAEMODALISA
Banyak yang tidak sempat untuk mengisi kuesioner, sehingga penliti
menunggu waktu luang agar perawat bersedia mengisi kuesioner.
2. Instrument dibuat sendiri, karena peneliti tidak menemukan instrument
baku untuk pengetahuan perawatan paliatif.
3. Peneliti mengakui dalam membuat kuisioner masih banyak kekurangan
dalam pembuatannya karena sumber dan teori yang terbatas tentang
perawatan paliatif.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian peneliti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari keseluruhan temuan dan pengujian
hasil penelitian sebagai berikut:
1. Dari hasil keseluruhan menunjukan bahwa perawat berjenis kelamin perempuan
lebih banyak 23 orang (56.1%) dari pada laki – laki 18 orang (43.9%), dan
pendidikan terakhir lebih banyak perawat lulusan D3 29 orang (70.7%), daripada
S1 12 orang (29.3%), kemudan lebih banyak perawat yang bekerja 6 – 10 tahun
21 orang (51.2%), kemudian 0 – 5 tahun 16 orang (39.0%), dan 11 – 15 tahun 4
orang (9.8%).
2.
Dari hasil keseluruhan pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif
didapatkan hasil perawat yang berpengetahuan dalam kategori baik (7.3%),
kemudian dalam kategori cukup (87.8%) dan kategori kurang (4.9%). Dari segi
jenis kelamin perempuan lebih banyak (56.1%) dari pada laki-laki (43.9%).
Kemudian dari pendidikan lebih banyak perawat yang lulusan D3 (70.7%)
sedangkan lulusan S1 (29.3%), dan lama bekerja lebih banyak perawat yang
bekerja dikisaran 6-10 tahun (51.2%), kemudian 0-5 tahun (39.0%), dan 11-15
tahun (9,8%).
3. Berdasarkan distribusi frekuensi gambaran pengetahuan perawat tentang
pengertian perawatan paliatif berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (41.5%)
Berdasarkan disribusi frekuensi tentang prinsip dasar perawatan paliatif kurang
sebanyak 17 orang (41.5%)
49
50
Berdasarkan distribusi frekuensi tentang tujuan perawatan paliatif kurang
sebanyak 28 orang (68.3%)
Berdasarkan distribusi frekuensi tentang ruang lingkup perawatan paliatif kurang
sebanyak 15 orang (36.6%)
Berdasarkan distribusi frekunsi tentang tim dan tempat perawatan paliatif cukup
sebanyak 34 orang (82.9%)
B. Saran
1. Bagi institusi keperawatan, penelitian ini dapat menjadi referensi dalam bidang
keperawatan. Khususnya dalam bidan perawatan paliatif
2. Bagi perawat, hasil dari penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai tolak
ukur didalam bidang ilmu keperawatan khusunya perawatan paliatif
3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut dan mendalam
tentang pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif
b. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menghubungkan variabel yang
berbeda dengan desain dan metodologi yang lebih baik lagi.
4. Bagi rumah sakit, penelitian ini menjadi motivasi bagi rumah sakit agar
mengoptimalkan asuhan keperawatan khusunya dibidang perawatan paliatif.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Riyanto. (2011). Aplikasi metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Andriaansen. (2005). Effects of a postqualification course in palliative care. The
Netherland: Departement of Nursing, University of Professional education.
Axelsson, Bertil, Staffan Lundstrom Et, all.(2011) Developing a national quality
register in end-of-life care: The Swedish experience, vol 26 (4), p 313-321
Aranda, S. & Graves, D.S. (2005). When child cannot be cured : reflections of health
professionals. European journal of cancer, 14,p132-140.
Artanti hendriyana. Perawatan paliatif dan kualitas hidup bangsa 2014 (di akses tgl
15 april 2014 pukul 16.00 wib http://www.unpad.ac.id/2014/03/perawatanpaliatif-dan-kualitas-hidup-bangsa/)
Burns, N., and Grove, S. (2005). the practice of Nursing Research Conduct, Critique,
and utilization. (5 th edition). St. Louis : Elsevier Saunders.
Budiarti, Astrida.Tesis, Study Fenomenologi: Pengalaman Seksualitas Perempuan
selama masa Kehamilan di Surabaya. 2010
Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta PT Rajagrafindo
Persada.2008
Brunner & Suddarth. (2005). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Brazil, K., & Vohra, J.U. (2005). Identifying educational needs in end-of-life care for
staff and families of residents in care facilities. International Journal of
Palliative Nursing, 11(9), 475-480
Campbell L. Margareth. (2013). Nurse to nurse Perawatan Paliatif Jakarta: Salemba
Medika
Choi, S., Jung, Y., and Kim, B. (2011). The effect of an End-of-Life Nursing
Education Consortium Course on Nurses. Jurnal of Hospice and Palliative
Nursing. August. Volume 13 Number 4
Craig, F. Et all. (2007). IMPaCCT: Standart for Paediatric Palliative Care in Europe.
Journal of palliative care, vol 14(2), p109-114.
Dahlan, M. Sopiyudin. (2011). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta :
Salemba
Depkes RI (2006). Panduan Asuhan Keperawatan Paliatif di Rumah. Depkes RI
tahun 2006.
Djauzi, S., Nuhoni, S.A,. Toha, M.A., & Yunihastuti,. (2003). Perawatan paliatif dan
bebas nyeri pada kanker. YPI. Press, Jakarta.
Emanuel. L. Linda & S. Lawrence Librach.(2007). Palliative care: core skill and
clinical competencies. Philadelphia: Sabre Foundation
Fischberg, D., J. Morris, C. Avellant.2006. “Palliative care” dalam Panke, J.T., P,
Coyne, editor-editorlain. Conversation in palliative care. Edisi ke-2.
Pittsburgh, PA: Hospice and palliative Nurses Association; 1-8
Hockenberry, J.M & Wilson, D (2009). Wong: Essensials of Pediatric nursing. 8 ed.
Mosby Elsivier.
Hudson Rosalie. Bruce Rumbold.(2003). Palliative Care Nursing: a Guide to
Practice. Ausmed Publication: Melbourne.
Innocent,
K
(2011).
Knowledge,
a
Power
Source
for
Nurses.
http://www.nursingcenter.com/Knowledge-A-Power-Source-forNurses.aspx. Diakses 10 juni 2016
Muckaden, M. et al (2011). Pediatric Palliative care: theory to practice. Indian
Journal of Palliative, vol 1,p52-60
Notoatmodjo, Soekidjo.(2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo.(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitan Keperawatan.
Jakarta: Info Medika
Potter & Perry. (2005). Fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik.
Jakarta: EGC
KEPMENKES (2007) Kebijakan Perawatan Paliatif. Kepmenkes RI No 812 tahun
2007.
Kusnanto.(2003). Pengantar Profesi Keperawatan Profesional. Penerbit buku
kedokteran: EGC
Mahajudin. Setiawati.(2008). Peran psikogeriatri dan perawatan paliatif dalam upaya
meningkatkan kesehatan para lanjut usia. Anima, Indonesian psychological
journal vol 23(3), 287-296.
Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja
Rosdakarya offset: Bandung
Nendra., et al.(2011). Buku penanganan paliatif care HIV-AIDS. Jakarta: Lembaga
kesehatan nahdatul ulama.
Ningsih, Ningning Sri. (2011) Pengalaman Perawat dalam Memberikan Perawatan
Paliatif pada Anak dengan Kanker di Wilayah Jakarta. Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia
Notoatmodjo, S (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
PPNI. (2005) Standar kompetensi perawat Indonesia. Dipublikasi oleh bidang
Organisasi PP-PPNI diakses pada tanggal 29 Maret 2014 melalui:
http.www.inna-ppni.or.id
Paice, J.A., Ferrel, B.R., Coyle, N., Coyne, P & Callaway, M. (2007). Global effort to
improve palliative care : the international end of life nursing education
concorsium training programe. Journal Compilation, vol 61, p173-180.
Polit, D.F. & Hungler, B.P.(2004). Nursing research : principles and methods.
Philadelphia : Lippincot
Razban. Farideh. Sedigheh Iranmanesh & Hosein Rafiei.(2013).Nurses attitudes
toward palliative care in south-east Iran.vol 19 (8)
Speziale, H.J.S & Carpenter. D.R(2003). Qualitative research in nursing advancing
the humanisticimperative. Philadelphia : Lippincot.
Simanjuntak, Elvi.(2007). Gambaran pengetahuan ibu tentang pola pemberian asi.
Universitas sumatra utara.
Sugiono.(2010). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta
Lestari, Sri Puji. (2010). Komunikasi Terapeutik. Komisi Keperawatan
White,PG,2002 , Word Hospice Palliative Care The Loss of Child Day, Pediatric
Heart Network, www.hospiceinternational.com, diambil pada tanggal 25
Mei 2014
Woodruff Asperula Melbourne 4th edn 2004. Standards for Providing Quality
Palliative Care for all Australians. Palliative Care Australia.Palliative
Medicine
Zhi, H.L (2009). Nurses’ Knowledge, Attitudes and Behavior intentions In The Care
of Terminal Stage Cancer Patients With Dyspnea. Departement of Nursing,
Canaan Ward. 2009 jun: 56(3): 46-56
PENJELASAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Andry Septian Sulaeman
Status
: Mahasiswa Program Strata 1 (S1) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
NIM
: 1110104000012
Bermaksud mengadakan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Perawat tentang
Perawatan Paliatif pada Pasien dengan Kondisi Terminal” dengan pendekatan kuantitatif.
Bersama ini saya menjelaskan penelitian yang akan saya lakukan:
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat
tentang perawatan paliatif pada pasien dengan kondisi terminal. Penelitian ini
bermanfaat untuk memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan perawat
tentang perawatan paliatif di Rumah Sakit
2. Penelitian ini tidak akan mempengaruhi atau merugikan pada pekerjaan dan karir
bapak/ibu/saudara, karena tidak ada perlakuan terhadap partisipan dan hanya
memberikan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan, sehingga responden hanya
mencentrang (√) jawaban yang dipilih.
3. Partisipasi bapak/ibu/saudara bersifat sukarela tanpa paksaan dan apabila menolak
menjadi responden tidak ada sanksi apapun.
4. Responden diberikan waktu 10 menit untuk melakukan pengisian kuesioner.
5. Responden diharapkan mengisi semua pertanyaan yang terdapat pada kuesioner
tersebut.
6. Apabila selama pengisian kuesioner, terdapat hal-hal yang tidak dipahami, responden
dipersilahkan bertanya kepada peneliti atau fasilitator.
Cikarang, ........../..........2016
Peneliti
Andry Septian Sulaeman
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
:..........................................
Alamat
:..........................................
Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan dari penelitian ini dan setelah mendapatkan
jawaban dari pertanyaan saya terait peneitian ini, maka saya memahami tujuan penelitian ini
yang nantinya akan bermanfaat bagi perawat dalam memberikan perawatan paliatif pada
pasien. Saya memahami bahwa penelitian ini menjungjung tinggi hak-hak saya sebagai
responden.
Saya sangat memahami bahwa keikutsertaan saya menjadi responden pada penelitian ini
sangat besar manfaatnya. Dengan menandatangani surat persetujuan ini berarti saya telah
menyatakan bersedia untuk menjadi responden tanpa paksaan dan bersifat sukarela,
Bekasi,.............../............... 2016
Responden
(....................................)
No Responden:
LEMBAR KUESIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PERAWATAN PALIATIF
PADA PASIEN DENGAN KONDISI TERMINAL
A. DATA DEMOGRAFI
Petunjuk: Isilah kuesioner di bawah ini:
Nama (inisial)
:...................................................
Jenis Kelamin
:...................................................
Pendidikan Terakhir
:...................................................
Lama bekerja
:...................................................
B. KUESIONER PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PERAWATAN
PALIATIF PADA PASIEN DENGAN KONDISI TERMINAL
Pilihlah jawaban berikut ini dengan tanda centrang (√)!
NO
PERNYATAAN
1
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang tidak ditujukan untuk menutupi keluhan
pasien dan memberikan kenyamanan.
2
Prinsip dasar perawatan paliatif ialah menghormati pasien bukan keluarganya.
3
Prinsip perawatan paliatif adalah tidak selalu memberikan perawatan secara holistik pada
pasien dengan kondisi mengancam jiwa.
4
Tim pemberian perawatan paliatif hanya meliputi dokter dan perawat
5
Tim perawatan paliatif melibatkan berbagai disiplin ilmu diluar tenaga kesehatan
6
Seluruh anggota tim perawatan paliatif tidak harus sesuai kriteria akan tugas dan tanggung
Jawabnya
7
Pemberian perawatan paliatif dimulai saat terdiagnosa hingga ke fase kematian
8
Pemberian perawatan paliatif dimulai setelah pasien dirawat selama 1 tahun.
9
Pemberian perawatan paliatif dilakukan di rumah sakit.
10
Pemberian perawatan paliatif dapat dilakukan di luar rumah sakit.
NO
PERNYATAAN
benar
salah
benar
salah
11
Perawatan paliatif bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dalam
menghadapi penyakit terminal.
12
Hospis merupakan tempat dimana pasien dengan penyakit terminal tidak dapat dirawat di
rumah namun tidak melakukan tindakan yang harus dilakukan di rumah sakit
13
Jenis kegiatan perawatan paliatif adalah perawatan secara holistik mulai saat didiagnosa
hingga selama masa dukacita
14
Ruang lingkup dari perawatan paliatif meliputi asuhan keperawatan hanya pada aspek
biologis pasien (penyakit)
15
Tujuan akhir dari perawatan paliatif bukan untuk mencegah dan mengurangi penderitaan
pasien.
16
Tujuan dari perawatan paliatif hanya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
17
Melakukan perawatan yang berfokus hanya pada penyakit/aspek biologis merupakan tujuan
dari perawatan paliatif.
18
Tujuan perawatan paliatif adalah untuk menerima keluhan pasien secara empatik.
19
Masing- masing profesi dalam tim perawatan paliatif yang terlibat disesuaikan dengan
masalah kebutuhan pasien.
20.
Tim perawatan paliatif harus mempunyai kemampuan untuk memahami masalah yang
terjadi pada pasien dengan kondisi terminal
21
Aspek spiritual dalam perawatan paliatif bertujuan untuk membuat seseorang menjadi lebih
tenang, berfikir positif senantiasa mengkreasikan hidup sejahtera
22
Prinsip perawatan paliatif adalah perawatan yang berfokus pada asuhan keperawatan biopsiko-sosio dan spiritual pada pasien rawat inap dengan kondisi akut dan bersifat
mengancam jiwa
Lampiran
UJI RELIABILITAS TES
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
NAMA
responden 1
responden 2
responden 3
responden 4
responden 5
responden 6
responden 7
responden 8
responden 9
responden 10
responden 11
responden 12
responden 13
responden 14
responden 15
responden 16
responden 17
responden 18
responden 19
responden 20
responden 21
responden 22
responden 23
responden 24
responden 25
responden 26
responden 27
responden 28
responden 29
responden 30
responden 31
responden 32
responden 33
responden 34
responden 35
responden 36
responden 37
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NOMOR ITEM
12
13
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
15
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
X
X2
22
21
18
18
21
20
15
17
16
15
15
16
19
24
19
19
19
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
484
441
324
324
441
400
225
289
256
225
225
256
361
576
361
361
361
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
responden 38
responden 39
responden 40
responden 41
responden 42
responden 43
responden 44
responden 45
responden 46
responden 47
responden 48
responden 49
responden 50
Np
p
q
pq
varian tot
p*q
sigma pq
kr 20
Kep
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
3
3
0
1
1
1
1
0
45
43
52
11
13
48
49
49
47
9
1,36 1,30 1,58 0,33 0,39 1,45 1,48 1,48 1,42 0,27
-0,36 -0,30 -0,58 0,67 0,61 -0,45 -0,48 -0,48 -0,42 0,73
-0,5 -0,39 -0,91 0,222 0,239 -0,66 -0,72 -0,72 -0,6 0,198
5,267
-0,5 -0,39 -0,91 0,222 0,239 -0,66 -0,72 -0,72
-7,76
2,591
reliable
-0,6 0,198
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
16
50
0,48 1,52
0,52 -0,52
0,25 -0,78
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
16
50
14
47
50
13
0,48 1,52 0,42 1,4242 1,515 0,394
0,52 -0,52 0,58 -0,424 -0,52 0,606
0,25 -0,78 0,244 -0,604 -0,781 0,239
0,25 -0,78
0,25 -0,78 0,244
-0,604 -0,78 0,239
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
47
36
50
49
3
0,212 1,424 1,091 1,515 1,485 0,091
0,788 -0,42 -0,09 -0,52 -0,48 0,909
0,167 -0,604 -0,099 -0,781 -0,720 0,083
0,167
-0,6
-0,1 -0,78 -0,72 0,083
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
20
814
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
225
400
662596
37
30118
-36
-30117
-1332 -907063806
Correlations
Pertanya Pertanya
an 1
Pearson
Correlation
Pertanyaan 1
Pearson
Pertanyaan 3
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 4
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 5
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 6
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
pertanyaan 7
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 8
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 9
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 10
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pertanyaa
Pertany
an 4
n5
aan 6
an 3
1
Sig. (2-tailed)
N
Pertanya
1,000
**
-,366
**
1,000
pertany pertan
aan 7
**
-,046
1,000
yaan 8
**
-,270
,000
,008
,000
,747
,000
,056
51
51
51
51
51
51
51
**
1
**
-,046
**
-,270
,008
,000
,747
,000
,056
51
51
51
51
51
51
**
1
1,000
,000
51
-,366
**
-,366
,008
,008
51
51
1,000
**
1,000
**
-,366
**
1,000
-,366
**
,365
**
1,000
-,366
**
,467
**
,008
,009
,008
,001
51
51
51
51
51
**
1
-,046
**
-,270
,747
,000
,056
-,366
1,000
,000
,000
,008
51
51
51
51
51
51
51
-,046
-,046
**
-,046
1
-,046
,206
,747
,747
,009
,747
,747
,146
51
51
51
51
51
51
51
**
-,046
1
-,270
1,000
**
1,000
**
,365
-,366
**
1,000
,000
,000
,008
,000
,747
51
51
51
51
51
51
51
-,270
-,270
**
-,270
,206
-,270
1
,056
,056
,001
,056
,146
,056
51
51
51
51
51
51
51
**
-,046
**
-,270
1,000
**
1,000
**
,467
-,366
**
1,000
,056
1,000
,000
,000
,008
,000
,747
,000
,056
51
51
51
51
51
51
51
-,266
-,266
-,003
-,266
,010
-,266
,189
,060
,060
,981
,060
,946
,060
,183
51
51
51
51
51
51
51
Correlations
pertany Pertanyaa
aan 9
n 10
Pertanya Pertanya PPertanya
an 11
an 12
e an 14
Pertanya
an 15
r
t
a
n
y
a
a
n
1
3
1
,
Pearson Correlation
1,000
-,266
**
1,000
**
-,046
**
0
**
1,000
,524
,000
51
51
**
1,000
,524
,000
51
51
-,091
0
0
Pertanyaan 1
,
Sig. (2-tailed)
,000
,060
,000
,747
0
0
0
N
51
51
51
51
5
1
1
,
Pearson Correlation
1,000
**
-,266
1,000
**
-,046
**
0
-,091
0
0
Pertanyaan 3
,
Sig. (2-tailed)
,000
,060
,000
,747
0
0
0
N
51
51
51
51
5
1
,
3
Pertanyaan 4
Pearson Correlation
-,366
**
-,003
**
-,366
,365
**
6
6
*
*
,352
**
-,366
**
,
Sig. (2-tailed)
,008
,981
,008
,009
0
0
,011
,008
51
51
**
1,000
,524
,000
51
51
,132
-,046
,354
,747
51
51
-,091
1,000
,524
,000
51
51
8
N
51
51
51
51
5
1
1
,
Pearson Correlation
1,000
**
-,266
**
1,000
**
-,046 0
-,091
0
0
Pertanyaan 5
,
Sig. (2-tailed)
,000
,060
,000
,747
0
0
0
N
51
51
51
51
5
1
,
Pearson Correlation
-,046
,010
-,046
**
1,000 0
4
6
Pertanyaan 6
,
Sig. (2-tailed)
,747
,946
,747
,000
7
4
7
N
51
51
51
51
5
1
1
,
Pearson Correlation
1,000
**
-,266
**
1,000
**
-,046
**
0
0
0
pertanyaan 7
,
Sig. (2-tailed)
,000
,060
,000
,747
0
0
0
N
51
51
51
51
5
1
,
Pearson Correlation
-,270
,189
-,270
**
,206 2
,712
-,270
,000
,056
51
51
**
1,000
,524
,000
51
51
,357
-,266
,010
,060
51
51
7
0
Pertanyaan 8
,
Sig. (2-tailed)
,056
,183
,056
,146
0
5
6
N
51
51
51
51
5
1
1
,
Pearson Correlation
1
**
-,266
**
1,000
**
-,046
**
0
-,091
0
0
Pertanyaan 9
,
Sig. (2-tailed)
,060
,000
,747
0
0
0
N
51
51
51
51
5
1
,
Pearson Correlation
-,266
1
-,266
,010 2
6
6
Pertanyaan 10
,
Sig. (2-tailed)
,060
,060
,946
0
6
0
N
51
51
Correlations
51
51
5
1
Pertanyaa
Pertanyaa
n 17
n 18
PPertanyaan
e
20
Pertanyaa
Pertanyaa
n 21
n 23
r
t
a
n
y
a
a
n
1
9
1
,
0
Pearson Correlation
1,000
-,746
**
0
**
-,096
,000
,504
,000
51
51
51
**
-,096
,000
,504
,000
51
51
51
1,000
1,000
**
0
*
*
Pertanyaan 1
,
Sig. (2-tailed)
,000
,000
0
0
0
N
51
51
5
1
1
,
0
Pearson Correlation
1,000
**
-,746 0
1,000
1,000
**
0
*
*
Pertanyaan 3
,
Sig. (2-tailed)
,000
,000
0
0
0
N
51
51
5
1
,
Pearson Correlation
-,366
**
,018
**
3
-,366
**
,209
**
-,366
**
6
6
Pertanyaan 4
,
Sig. (2-tailed)
,008
,898
0
0
,008
,141
,008
51
51
51
1,000
-,096
,000
,504
,000
51
51
51
-,046
-,074
-,046
,747
,605
,747
51
51
51
8
N
51
51
5
1
1
,
0
Pearson Correlation
1,000
**
-,746
**
0
1,000
**
0
*
*
Pertanyaan 5
,
Sig. (2-tailed)
,000
,000
0
0
0
N
51
51
5
1
,
0
Pearson Correlation
-,046
,188 4
6
*
*
Pertanyaan 6
,
Sig. (2-tailed)
,747
,187
7
4
7
N
51
51
5
1
1
,
0
Pearson Correlation
1,000
**
-,746
**
0
**
-,096
1,000
,000
,504
,000
51
51
51
-,270
-,056
-,270
,056
,694
,056
51
51
51
**
-,096
,000
,504
,000
51
51
51
1,000
0
*
*
pertanyaan 7
,
Sig. (2-tailed)
,000
,000
0
0
0
N
51
51
5
1
,
2
Pearson Correlation
-,270
,132 7
0
*
*
Pertanyaan 8
,
Sig. (2-tailed)
,056
,354
0
5
6
N
51
51
5
1
1
,
0
Pearson Correlation
1,000
**
-,746
**
0
1,000
1,000
**
0
*
*
Pertanyaan 9
,
Sig. (2-tailed)
,000
,000
0
0
0
N
51
51
5
1
,
Pearson Correlation
-,266
,443 2
-,266
-,184
-,266
,060
,197
,060
51
51
51
6
6
Pertanyaan 10
,
Sig. (2-tailed)
,060
,001
0
6
0
N
51
51
5
1
Correlations
total
Pearson Correlation
Pertanyaan 1
Sig. (2-tailed)
,001
N
51
Pearson Correlation
Pertanyaan 3
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
,487
Sig. (2-tailed)
,000
51
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
-,444
**
,001
N
51
Pearson Correlation
,379
Sig. (2-tailed)
,006
N
51
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
-,444
**
,001
N
Pertanyaan 10
**
51
N
Pertanyaan 9
-,444
,001
N
Pertanyaan 8
**
51
Pearson Correlation
pertanyaan 7
,299
,033
N
Pertanyaan 6
**
51
Pearson Correlation
Pertanyaan 5
-,444
,001
N
Pertanyaan 4
-,444
51
Pearson Correlation
,511
Sig. (2-tailed)
,000
N
51
Correlations
Pertanya Pertanya
an 1
Pearson
Correlation
Pertanyaan 11
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 12
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 13
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 14
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
pertanyaan 15
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 16
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 17
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 18
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 19
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pertanya
Pertanyaa
Pertany
an 4
n5
aan 6
an 3
1,000
1,000
**
-,366
**
1,000
pertany pertan
aan 7
**
-,046
1,000
yaan 8
**
-,270
,000
,000
,008
,000
,747
,000
,056
51
51
51
51
51
51
51
**
-,046
**
1,000
**
,206
,747
,747
,009
,747
,000
,747
,146
51
51
51
51
51
51
51
**
-,366
,000
,000
,008
,000
,747
,000
,056
51
51
51
51
51
51
51
**
-,091
,132
**
,712
-,046
1,000
-,091
**
**
1,000
-,091
**
,365
,352
**
-,046
1,000
**
-,046
**
-,046
1,000
-,091
**
-,270
**
,524
,524
,011
,524
,354
,524
,000
51
51
51
51
51
51
51
1,000
1,000
**
1,000
-,046
1,000
-,270
,000
,000
,008
,000
,747
,000
,056
51
51
51
51
51
51
51
**
,025
-,398
,257
-,398
**
-,398
**
-,366
,065
**
-,398
,004
,004
,648
,004
,864
,004
,068
51
51
51
51
51
51
51
1,000
1,000
**
1,000
-,046
1,000
-,270
,000
,000
,008
,000
,747
,000
,056
51
51
51
51
51
51
51
**
,188
**
,132
-,746
**
-,746
**
-,366
,018
**
-,746
-,746
,000
,000
,898
,000
,187
,000
,354
51
51
51
51
51
51
51
1,000
1,000
-,366
1,000
-,046
1,000
-,270
,000
,000
,008
,000
,747
,000
,056
51
51
51
51
51
51
51
Correlations
pertany Pertanyaa
aan 9
n 10
Pertanya Pertanya PPertanya
an 11
an 12
e an 14
Pertanya
an 15
r
t
a
n
y
a
a
n
1
3
1
,
Pearson Correlation
1,000
-,266
**
1
**
-,046
**
0
**
1,000
,524
,000
51
51
**
-,046
,354
,747
51
51
-,091
0
0
Pertanyaan 11
,
Sig. (2-tailed)
,000
,060
,747
0
0
0
N
51
51
51
51
5
1
,
Pearson Correlation
-,046
**
,010
-,046
**
1
**
0
,132
4
6
Pertanyaan 12
,
Sig. (2-tailed)
,747
,946
7
,747
4
7
N
51
51
**
**
51
51
1,000
**
5
1
1
Pearson Correlation
1,000
-,266
-,046
*
-,091
**
1,000
**
*
Pertanyaan 13
Sig. (2-tailed)
N
,000
,060
,000
,747
51
51
51
51
5
1
,524
,000
51
51
,
Pearson Correlation
-,091
**
,357
**
-,091
**
,132 0
1
**
-,091
9
1
Pertanyaan 14
,
Sig. (2-tailed)
,524
,010
,524
,354
5
,524
2
4
N
51
51
51
51
5
1
51
51
-,091
1
1
,
Pearson Correlation
1,000
-,266
1,000
**
-,046 0
0
0
pertanyaan 15
,
Sig. (2-tailed)
,000
,060
,000
,747
0
0
,524
0
N
51
51
51
51
5
1
51
51
-,040
-,398
,781
,004
51
51
-,091
1,000
,524
,000
,
Pearson Correlation
-,398
**
-,052
**
-,398
**
,025
**
3
9
8
Pertanyaan 16
,
Sig. (2-tailed)
,004
,715
,004
,864
0
0
4
N
51
51
51
51
5
1
1
,
Pearson Correlation
1,000
-,266
1,000
**
-,046 0
0
Pertanyaan 17
0
,
Sig. (2-tailed)
,000
,060
,000
,747
0
0
0
N
51
51
51
51
5
51
51
**
-,746
,966
,000
51
51
-,091
1,000
,524
,000
51
51
1
,
Pearson Correlation
-,746
**
,443
**
-,746
**
,188
**
7
,006
4
6
Pertanyaan 18
,
Sig. (2-tailed)
,000
,001
,000
,187
0
0
0
N
51
51
51
51
5
1
1
,
Pearson Correlation
1,000
-,266
1,000
-,046 0
0
0
Pertanyaan 19
,
Sig. (2-tailed)
,000
,060
,000
,747
0
0
0
N
51
51
51
51
5
1
Correlations
Pertanyaa
Pertanyaa
n 17
n 18
PPertanyaan
e
r
t
a
n
y
a
a
n
1
9
20
Pertanyaa
Pertanyaa
n 21
n 23
1
,
0
Pearson Correlation
1,000
-,746
**
0
**
-,096
,000
,504
,000
51
51
51
**
-,074
,747
,605
,747
51
51
51
1,000
1,000
**
0
*
*
Pertanyaan 11
,
Sig. (2-tailed)
,000
,000
0
0
0
N
51
51
5
1
,
0
Pearson Correlation
-,046
**
,188 4
-,046
-,046
**
6
*
*
Pertanyaan 12
,
Sig. (2-tailed)
,747
,187
7
4
7
N
51
51
5
1
1
,
Pearson Correlation
1,000
**
-,746
**
0
1,000
**
-,096
**
1,000
**
0
0
Pertanyaan 13
,
Sig. (2-tailed)
,000
,000
0
0
,000
,504
,000
51
51
51
0
N
51
51
5
1
,
0
Pearson Correlation
-,091
**
,006
**
9
-,091
**
-,091
-,065
,524
,648
,524
51
51
51
1,000
-,096
1,000
,000
,504
,000
51
51
51
**
,091
-,398
,004
,524
,004
51
51
51
1
*
*
Pertanyaan 14
,
Sig. (2-tailed)
,524
,966
5
2
4
N
51
51
5
1
1
,
0
Pearson Correlation
1,000
-,746 0
0
*
*
pertanyaan 15
,
Sig. (2-tailed)
,000
,000
0
0
0
N
51
51
5
1
,
3
Pearson Correlation
-,398
**
,366
**
9
-,398
8
*
*
Pertanyaan 16
,
Sig. (2-tailed)
,004
,008
0
0
4
N
51
51
5
1
1
,
0
Pearson Correlation
1
-,746 0
1,000
-,096
1,000
,000
,504
,000
51
51
51
**
-,156
,000
,274
,000
51
51
51
1,000
-,096
1,000
,000
,504
,000
51
51
51
0
*
*
Pertanyaan 17
,
Sig. (2-tailed)
,000
0
0
0
N
51
51
5
1
,
7
Pearson Correlation
-,746
**
1
**
4
-,746
-,746
**
6
*
*
Pertanyaan 18
,
Sig. (2-tailed)
0
,000
0
0
N
51
Pearson Correlation
Pertanyaan 19
1,000
Sig. (2-tailed)
N
51
5
1
-,746 1
,000
,000
51
51
5
1
Correlations
total
Pearson Correlation
Pertanyaan 11
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Pertanyaan 12
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Pertanyaan 13
Sig. (2-tailed)
N
Pertanyaan 14
Pearson Correlation
-,444
,001
51
,487
**
,000
51
-,444
**
,001
51
,235
**
Sig. (2-tailed)
,098
N
51
Pearson Correlation
pertanyaan 15
-,444
Sig. (2-tailed)
,001
N
51
Pearson Correlation
Pertanyaan 16
,296
Sig. (2-tailed)
,035
N
51
Pearson Correlation
Pertanyaan 17
-,444
Sig. (2-tailed)
,001
N
51
Pearson Correlation
Pertanyaan 18
,722
Sig. (2-tailed)
**
,000
N
51
Pearson Correlation
Pertanyaan 19
**
-,444
Sig. (2-tailed)
,001
N
51
Correlations
Pertanya Pertanya
an 1
Pearson
Correlation
Pertanyaan 20
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 21
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 23
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Pertanyaan 24
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
total
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pertanya
Pertanyaa
Pertany
an 4
n5
aan 6
an 3
1,000
1,000
**
-,366
**
1,000
pertany pertan
aan 7
**
-,046
1,000
yaan 8
**
-,270
,000
,000
,008
,000
,747
,000
,056
51
51
51
51
51
51
51
**
-,096
**
-,074
**
-,056
,504
,504
,141
,504
,605
,504
,694
51
51
51
51
51
51
51
**
-,366
,000
,000
,008
,000
,747
,000
,056
51
51
51
51
51
51
51
**
-,046
1,000
**
,206
-,096
1,000
-,046
**
**
1,000
-,046
**
,209
,365
**
-,096
1,000
**
-,046
**
-,096
1,000
-,046
**
-,270
**
,747
,747
,009
,747
,000
,747
,146
51
51
51
51
51
51
51
-,444
-,444
**
-,444
,487
-,444
,379
,001
,001
,033
,001
,000
,001
,006
51
51
51
51
51
51
51
Correlations
,299
pertany Pertanyaa
aan 9
n 10
Pertanya Pertanya PPertanya
an 11
an 12
e an 14
Pertanya
an 15
r
t
a
n
y
a
a
n
1
3
1
,
Pearson Correlation
1,000
-,266
**
1,000
**
-,046
**
0
**
1,000
,524
,000
51
51
**
-,096
,648
,504
51
51
-,091
0
0
Pertanyaan 20
,
Sig. (2-tailed)
,000
,060
,000
,747
0
0
0
N
51
51
51
51
5
1
,
Pearson Correlation
-,096
**
-,184
-,096
**
-,074
**
0
-,065
9
6
Pertanyaan 21
,
Sig. (2-tailed)
,504
,197
,504
,605
5
0
4
N
51
51
51
51
5
1
1
,
0
Pertanyaan 23
Pearson Correlation
1,000
**
-,266
**
1,000
-,046
**
0
0
*
*
-,091
**
1,000
**
,
Sig. (2-tailed)
,000
,060
,000
,747
0
0
,524
,000
51
51
**
-,046
,354
,747
51
51
,235
-,444
,098
,001
51
51
0
N
51
51
51
51
5
1
,
Pearson Correlation
-,046
**
,010
**
-,046
**
1,000 0
,132
4
6
Pertanyaan 24
,
Sig. (2-tailed)
,747
,946
,747
,000
7
4
7
N
51
51
51
51
5
1
,
Pearson Correlation
-,444
,511
-,444
**
,487 4
4
4
total
,
Sig. (2-tailed)
,001
,000
,001
,000
0
0
1
N
51
51
51
51
5
1
Correlations
Pertanyaa
Pertanyaa
n 17
n 18
PPertanyaan
e
r
t
a
n
y
a
a
n
1
9
20
Pertanyaa
Pertanyaa
n 21
n 23
1
,
0
Pearson Correlation
1,000
-,746
**
0
1
**
-,096
1,000
**
0
*
*
Pertanyaan 20
,
Sig. (2-tailed)
,000
,000
0
,504
,000
51
51
51
**
1
0
0
N
51
51
5
1
,
0
Pearson Correlation
-,096
**
-,156 9
-,096
-,096
**
6
*
*
Pertanyaan 21
,
Sig. (2-tailed)
,504
,274
5
0
,504
,504
4
N
51
51
5
1
51
51
51
1
,
Pearson Correlation
1,000
**
-,746
**
0
1,000
**
-,096
**
1
**
0
0
Pertanyaan 23
,
Sig. (2-tailed)
,000
,000
0
0
,000
,504
51
51
0
N
51
51
5
1
51
,
0
Pearson Correlation
-,046
**
,188
**
4
-,046
**
-,046
-,074
,747
,605
,747
51
51
51
-,444
-,075
-,444
,001
,603
,001
51
51
51
6
*
*
Pertanyaan 24
,
Sig. (2-tailed)
,747
,187
7
4
7
N
51
51
5
1
,
4
Pearson Correlation
-,444
,722 4
4
*
*
total
,
Sig. (2-tailed)
,001
,000
0
0
1
N
51
51
5
1
Correlations
total
Pearson Correlation
Pertanyaan 20
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Pertanyaan 21
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Pertanyaan 23
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Pertanyaan 24
Sig. (2-tailed)
N
total
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
-,444
,001
51
-,075
**
,603
51
-,444
**
,001
51
,487
**
,000
51
1
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
51
Download