BAB V KESIMPULAN Kecantikan kini telah direproduksi dan dikonstruksikan, baik secara masif dan seragam, serta secara spesifik bagi masing-masing individu dengan persepsinya. Hal ini berkaitan dengan hadirnya tempat untuk melakukan perawatan kulit wajah yang disebut dengan skincare. Skincare ini menjadi fasilitas untuk para perempuan bahkan laki-laki untuk melakukan perawatan wajah, sehingga bisa menjadi cantik sesuai dengan keinginan, sesuai dengan konsep seragam dari masyarakat atau bahkan sesuai dengan reproduksi kecantikan yang dibentuk oleh skincare itu sendiri. Kecantikan, yang bahwasanya dimiliki setiap perempuan dan cenderung relatif, kini seolah sudah memiliki standar tersendiri. Standar kecantikan tersebut karena bukan merupakan hasil ilmiah maka dapat diistilahkan dengan wacana kecantikan. Wacana kecantikan tersebut merupakan buatan atau bentukan dari perempuan-perempuan yang menggunakan skincare, dalam konteks penelitian ini. para pengguna skincare mewacanakan cantik sesuai dengan apa yang mereka pahami selama ini. hal tersebut merupakan konsep dasar yang mereka pikirkan, sehingga hal tersebut merupakan salah satu dasar motivasi bagi perempuan tersebut melakukan perawatan di skincare agar bisa cantik sesuai dengan yang mereka wacanakan. 66 Member skincare Naavagreen didominasi oleh perempuan berusia 20-30 tahun yang berprofesi sebagai mahasiswa dan karyawan. Umur yang sangat wajar bagi mereka untuk selalu ingin tampil cantik didepan semua orang, serta ingin diakui keberadaannya. Tindakan semacam ini dalam konsep agensi Giddens, para perempuan pemakai skincare Naavagreen atau member yang diistilahkan dengan aktor, mereka mengetahui apa yang mereka lakukan, baik arah dan tujuan melakukan tindakan tersebut. Para pengguna skincare sebagai konsumen skincare, tidak berhenti pada konsumsi saja. Tetapi mereka melakukan reproduksi wacana kecantikan kepada pihak lain dalam hal pemaknaan kecantikan. Maka dari itu mereka disebut dengan agen. Agen berperan sebagai subjek yang berpengetahuan, yang mana mereka memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain sesuai dengan pengetahuannya. Pengetahuan disini ialah arah dan tujuan mereka melakukan suatu tindakan, dalam konteks ini, para member yang bekerja menyebarluaskan wacana kecantikan menurut mereka terhadap orang lain dengan cara mempengaruhi orang lain untuk “mempercayai” apa yang mereka wacanakan, dan apa yang menjadi pengetahuan mereka. Pengetahuan mereka ialah wacana kecantikan tersebut, terkait dengan arah dan tujuan mereka dalam melakukan reproduksi wacana kecantikan tersebut. Konsep kecantikan dari masing-masing informan menjadi motivasi para agen dalam memilih perawatan skincare yang sebagian besar 67 berpendapat bahwa kecantikan merujuk pada penampilan fisik dan kulit wajah yang diinginkan, seperti kulit bersih, bebas jerawat, dan cerah. Alasan rasional para agen memilih perawatan di skincare Naavagreen sesuai dengan fasilitas atau keunggulan Naavagreen, sehingga terjadi kesinambungan. Hal tersebut menjadi pengetahuan atau modal mereka sebagai agen. Modal atau pengetahuan tersebut dijadikan sebagai kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain. Maka dari itu, modal atau pengetahuan merupakan kecocokan dari apa yang ditawarkan Naavagreen dengan alasan rasional para agen dalam memilih perawatan di Naavagreen. Yaitu kebutuhan perawatan dengan bahan aman yang ditawarkan dapat menjadikan solusi permasalahan kulit wajah sehingga perawatan dapat membuahkan hasil, serta para member Naavagreen memilih perawatan di Naavagreen karena biaya perawatan Naavagreen dianggap murah dan terjangkau serta perawatannya yang memuaskan. Berikut temuan yang didapat yang merupakan cara para agen mereproduksi wacana kecantikan berdasarkan tipe kesadaran diskursif melalui cerita kepada orang lain, update status media sosial, serta mereview perawatan Naavagreen yang dituliskan di blog. Untuk kesadaran praktis berupa foto selfie/ narsis dan diunggah ke media sosial. Tindakan bercerita dengan berinteraksi langsung kepada orang lain ini menjadi hal yang utama dilakukan oleh para member dalam menyebarluaskan wacana kecantikan. Mereka merasa berhasil ketika orang lain dapat melihat hasil perawatan secara langsung dan bertanya kepada mereka perihal perawatan 68 di naavagreen. Lebih berhasil menurut mereka ialah ketika mereka berhasil mengajak prang lain untuk ikut bergabung melakukan perawatan di naavagreen, yang sebelumnya pasti sudah ada doktrin tertentu agar orang lain percaya dengan apa yang mereka wacanakan. Doktrin tersebut sangat luar biasa pengaruhnya karena dapat mengubah mindset seseorang dalam memahami kecantikan. . 69