penggunaan bahasa dalam buku aktif berbahasa

advertisement
PENGGUNAAN BAHASA DALAM BUKU AKTIF
BERBAHASA INDONESIA KARYA DEWI INDRAWATI DAN
DIDIK DURIANTO
Tri Susetiadi, Abdussamad dan Syambasril
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan
Email: [email protected]
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi pada permasalahan penggunaan
bahasa buku Aktif Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII karya Dewi
Indrawati dan Didik Durianto. Penelitian ini mendeskripsikan penggunaan
bahasa buku tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan
berbentuk kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah buku Aktif Berbahasa
Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto. Data penelitian berupa
huruf, tanda baca, singkatan dan akronim, kata, kalimat, dan paragraf yang
terdapat dalam buku tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini,
yaitu studi dokumenter. Adapun alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data adalah peneliti (instrumen kunci) dan kartu pencatat. Hasil analisis data
menunjukkan masih terdapat kesalahan bahasa dalam buku tersebut. Kesalahan
penggunaan ejaan berjumlah 65, pemilihan kata berjumlah 19, kalimat efektif
berjumlah 13, dan paragraf berjumlah 4. Mengingat buku ini merupakan buku
mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah dinilai Badan Standar Nasional
Pendidikan, sehingga masih perlu disempurnakan sebagai bahan ajar proses
pembelajaran.
Kata Kunci: penggunaan bahasa, buku, kesalahan
Abstract: This research has based to problems the use of the language
contained in the entitled “Aktif Berbahasa Indonesia” written by Dewi
Indrawati and Didik Durianto for Junior High School/ Islamic Junior High
School for Class VII. This research has a purpose to describe the use of the
language contained that book. This research applied descriptive method in form
of qualitative. The Research dataare in form of letters, punctuation,
abbreviations and acronyms, words, sentences, and paragraphs contained in the
book. The technique of data collecting in this research is documenter study.
The tool that is used to collect the data are researcher (key instrument) and field
note. The analysis results show that there are some language errors in the book.
There are 65 errors in the Use of spelling, 19 errors in language choosing, 13
errors in effective sentence, and 4 errors in paragraph. Considering the book
has assessed by the National Education Standardization Agency, the book still
needs to be refined as learning materials.
Keywords: language use, the book, error
1
P
enggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sering diperbincangkan.
Bahasa Indonesia yang baik adalah penggunaan bahasa yang bergantung pada
situasi dan kondisi penuturan serta lawan bicara. Bahasa Indonesia yang benar
adalah bahasa yang digunakan berdasarkan aturan atau kaidah yang berlaku.
Bahasa yang baik belum tentu benar, begitu pula sebaliknya, bahasa yang benar
belum tentu baik.
Konsep bahasa yang baik dan benar sering dijumpai pada kehidupan seharihari. Konsep bahasa yang benar perlu diterapkan dalam kehidupan, terutama
bidang pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari buku paket atau buku teks yang
digunakan sebagai pegangan dalam pembelajaran. Bahasa pada buku tersebut
harus baik dan benar.
Saat ini buku teks pelajaran berkembang dengan cepat. Banyak buku yang
tersebar di masyarakat khususnya di lingkungan pendidikan. Besarnya peluang
usaha dalam meraup keuntungan menjadikan penulis dan penerbit berlombalomba memproduksi dan memasarkan buku. Tidak adanya hukum yang melarang
mengakibatkan banyak pihak memanfaatkan peluang ini. Hal ini semakin
memperbanyak buku yang beredar di masyarakat.
Buku teks pelajaran yang beredar mencakup semua mata pelajaran pada
setiap jenjang pendidikan, satu di antaranya Bahasa Indonesia. Peneliti
menganalisis buku kelas VII SMP/MTs berjudul Aktif Berbahasa Indonesia yang
ditulis oleh Dewi Indrawati dan Didik Durianto. Buku ini diterbitkan pada tahun
2008 oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Alasan peneliti
memilih buku ini sebagai berikut. (1) Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan, (2) buku teks pelajaran ini telah ditetapkan
karena memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran
melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2007, (3) buku
ini dipergunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik di seluruh
Indonesia.
Penelitian ini relevan dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yang terdapat dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini berkaitan dengan pembelajaran
siswa kelas IX semester satu pada Standar Kompetensi (SK) 4. Mengungkapkan
informasi dalam bentuk iklan baris, resensi, dan karangan, Kompetensi Dasar
(KD) 4.3 Menyunting karangan dengan berpedoman pada ketepatan ejaan, tanda
baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, keterpaduan paragraf, dan kebulatan
wacana. Hasil penelitian ini berguna bagi peneliti maupun pengajar pada proses
pembelajaran siswa dalam menyunting suatu karangan. Oleh karena itu, penelitian
terhadap kesalahan berbahasa pada buku teks pelajaran dapat menjadi bahan
masukan dan dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia di tingkat SMP.
Masalah umum dalam penelitian ini, yaitu penggunaan bahasa yang terdapat
pada buku Aktif Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto
untuk SMP/MTs kelas VII. Masalah tersebut kemudian dibatasi ke dalam
submasalah sebagai berikut. (1) Bagaimanakah penggunaan ejaan dalam buku
Aktif Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk
2
SMP/MTs kelas VII? (2) Bagaimanakah penggunaan diksi dalam buku Aktif
Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs
kelas VII? (3) Bagaimanakah penggunaan kalimat efektif dalam buku Aktif
Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs
kelas VII? (4) Bagaimanakah penggunaan paragraf dalam buku Aktif Berbahasa
Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs kelas VII?
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
penggunaan bahasa yang terdapat pada buku Aktif Berbahasa Indonesia karya
Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs kelas VII. Tujuan khusus
penelitian ini sebagai berikut. (1) Pendeskripsian penggunaan ejaan dalam buku
Aktif Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk
SMP/MTs kelas VII. (2) Pendeskripsian penggunaan diksi dalam buku Aktif
Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs
kelas VII. (3) Pendeskripsian penggunaan kalimat efektif dalam buku Aktif
Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs
kelas VII. (4) Pendeskripsian penggunaan paragraf dalam buku Aktif Berbahasa
Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs kelas VII.
Manfaat penelitian ini bermanfaat untuk mendukung ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan bahasa yang baik dan benar pada karangan atau buku.
Ruang lingkup penelitian ini adalah penggunaan bahasa dalam buku Aktif
Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII karya Dewi Indrawati dan Didik
Durianto. Penggunaan bahasa dilihat dari ejaan, diksi, kalimat efektif, dan
paragraf. Penggunaan bahasa dari segi ejaan, meliputi penulisan huruf kapital,
pemakaian tanda baca, penulisan singkatan dan akronim, dan penulisan kata.
Penelitian dalam buku ini melingkupi penggunaan bahasa yang terdapat pada
materi, kutipan surat kabar, kutipan surat resmi, rangkuman, dan soal.
Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan bahasa pernah dilakukan oleh
beberapa peneliti. Pembahasan pada penelitian tersebut berupa penggunaan ejaan
pada surat kabar, skripsi mahasiswa, surat-menyurat, penulisan spanduk, dan
tugas siswa serta buku teks pelajaran. Berdasarkan penelitian-penelitian yang ada,
dipilih tiga sampel penelitian sebelumnya. Penelitian itu ditulis oleh M. Eksan,
Akhmad Guntur, dan Dini Mariyam. Persamaan penelitian ini terletak pada
sasaran penelitian yaitu kesalahan berbahasa pada bahasa tulis. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian.
Penelitian terdahulu mengkaji buku terbitan Romeo Grafika Pontianak, skripsi
mahasiswa Universitas Kapuas Sintang, dan penulisan berita oleh siswa SMP
Negeri 2 Pontianak, sedangkan pada penelitian ini mengkaji buku sekolah
elektronik Aktif Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto
untuk SMP/MTs kelas VII.
Kridalaksana (2008: 54) mengemukakan, ejaan adalah penggambaran bunyi
bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandardisasikan, yang lazimnya
mempunyai tiga aspek yakni aspek fonologis yang menyangkut penggambaran
fonem dengan huruf dan penyusunan abjad, aspek morfologis yang menyangkut
penggambaran satuan-satuan morfonemis, dan aspek sintaksis yang menyangkut
penanda ujaran berupa tanda baca. Ejaan secara umum dikategorikan menjadi
3
empat bahasan, yaitu (a) penulisan huruf, (b) pemakaian tanda baca, (c) penulisan
singkatan dan akronim, dan (d) penulisan kata.
Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus daripada
huruf biasa. Contoh huruf kapital, yaitu A, B, C, D, E, dan seterusnya. Huruf
kapital dalam bahasa Indonesia berjumlah sama dengan huruf biasa, yakni 26
alfabet. Perbedaan keduanya adalah ukuran dan bentuk huruf.
Tanda baca merupakan lambang atau simbol yang digunakan dalam sistem
ejaan. Tanda baca tidak termasuk ke dalam fonem maupun abjad dalam bahasa
Indonesia. Akan tetapi, tanda baca merupakan bagian di dalam sistem ejaan
bahasa Indonesia. Pemakaian tanda baca yang benar telah diatur di dalam
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah. Ada lima belas tanda baca yang ada dalam bahasa
Indonesia. Semua tanda baca tersebut telah diatur pemakaiannya di dalam buku
pedoman tersebut.
Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu, dua, tiga
huruf, atau lebih dari itu. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf
awal, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan
sebagai kata.
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang telah ditentukan. Kaidah dalam bahasa Indonesia, yaitu Ejaan
yang Disempurnakan. Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan
kaidah yang berlaku tetapi lazim digunakan dan tetap dimengerti oleh pengguna
bahasa. Ketidakbakuan yang terdapat dalam bahasa Indonesia pada umumnya
terjadi pada kekeliruan fonem pada suatu kata atau ejaan.
Keraf mengatakan ada tiga kesimpulan utama mengenai diksi, sebagai
berikut. Pertama, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana
yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk
pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan
yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Kedua, pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan
untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang
dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan
sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau
perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud perbendaharaan kata
atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah
bahasa. (Keraf, 2009:24).
Badudu (1986: 129) mengemukakan kalimat efektif haruslah memenuhi
syarat sebagai kalimat yang baik: strukturnya teratur, kata yang digunakan
mendukung makna secara tepat, dan hubungan antarbagiannya logis. Menurut
Razak (1990:2), kalimat dikatakan efektif bila kalimat tersebut mampu membuat
isi atau maksud yang disampaikan tergambar lengkap dalam pikiran si penerima
(pembaca), persis seperti apa yang disampaikan. Amdan (2010: 19) berpendapat,
kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula. Kalimat yang efektif
4
memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan mudah dipahami.
(Amdan, 2010:19).
Ahmadi (1991: 1) mengemukakan paragraf adalah suatu satuan pikiran atau
perasaan, suatu satuan susunan teratur satuan-satuan yang lebih kecil (kalimatkalimat) dan berfungsi sebagai bagian dari suatu satuan yang lebih besar
(keseluruhan komposisi). Keraf mengungkapkan syarat paragraf yang baik. Keraf
(1994: 67) menyatakan: Seperti halnya dengan kalimat, sebuah alinea juga harus
memenuhi syarat-syarat tertentu. Alinea yang baik dan efektif harus memenuhi
ketiga syarat berikut: (a) kesatuan: yang dimaksud dengan kesatuan dalam alinea
adalah bahwa semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama
menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu, (b) koherensi: yang dimaksud dengan
koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat
yang lain yang membentuk alinea itu, (c) perkembangan alinea: perkembangan
alinea adalah penyusunan atau perincian daripada gagasan-gagasan yang membina
alinea itu.
METODE
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif dipilih dalam penelitian ini karena metode ini sangat
tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Melalui metode ini, peneliti
menggambarkan penggunaan bahasa dalam buku Aktif Berbahasa Indonesia
karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs kelas VII sehingga
mempermudah dalam perbaikan penulisan yang masih keliru bagi pihak penulis
dan penerbit buku.
Metode deskriptif adalah metode yang mengungkapkan, menggambarkan,
mendeskripsikan, menguraikan, dan memaparkan objek berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Metode ini dapat diartikan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan
atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi,
2005:67). Oleh karena itu, metode ini digunakan untuk mengungkapkan keadaan
sebenarnya tentang penggunaan bahasa dalam buku Aktif Berbahasa Indonesia
karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs kelas VII.
Bentuk penelitian pada penelitian ini adalah kualitatif. Penggunaan bahasa
dilihat dari penulisan ejaan, diksi atau pilihan kata, keefektifan kalimat, dan
keterpaduan paragraf dalam buku Aktif Berbahasa Indonesia karya Dewi
Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs kelas VII dideskripsikan dalam
bentuk kata-kata ataupun dalam kalimat.
Menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong 2010: 157) sumber data
utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data merupakan asal atau
dasar munculnya suatu data. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku Aktif
Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs
kelas VII.
Data dalam penelitian ini adalah huruf, tanda baca, singakatan dan akronim,
kata, kalimat, dan paragraf pada buku Aktif Berbahasa Indonesia karya Dewi
5
Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs kelas VII. Kata, frasa, tanda baca,
kalimat, dan paragraf yang masuk dalam kategori data yaitu yang teridentifikasi
terjadi kesalahan berbahasa. Data itu berupa huruf kapital yang tidak pada
penempatannya, tanda baca yang keliru pemakaiannya, kesalahan penulisan
singkatan atau akronim, kata yang tidak sesuai dengan ejaan atau tidak baku,
pilihan kata yang tidak tepat, kalimat yang tidak efektif, dan paragraf yang tidak
baik.
Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
dokumenter. Teknik studi dokumenter adalah cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku
tentang pendapat, teori, dalil, hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah
penyelidikan (Nawawi, 2005:133). Teknik pengumpulan data ditempuh dengan
langkah berikut. (a) pembacaan buku sekolah elektronik Aktif Berbahasa
Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto
secara cermat, (b) penandaan data pada buku tersebut dengan cara memberikan
kode sesuai dengan kesalahan berbahasa, (c) pencatatan data tersebut ke dalam
kartu pencatat. Kartu pencatat berupa tabel kesalahan berbahasa. Setiap kartu
pencatat memuat satu permasalahan penelitian, (d) data yang telah dikumpulkan
kemudian disusun dan dipilah secara terperinci sesuai dengan permasalahan
penelitian kemudian setiap data diberi tanda atau kode penomoran yang
diklasifikasikan berdasarkan jenis kesalahannya dari segi penulisan kata,
penulisan huruf kapital, pemakaian tanda baca, penulisan singkatan dan akronim,
diksi atau pilihan kata, keefektifan kalimat, dan keterpaduan paragraf.
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri sebagai instrumen kunci. Peneliti sebagai instrumen utama berkedudukan
sebagai perencana, pelaksana, penganalisis, dan penafsir data penelitian. Selain
peneliti sebagai instrumen, alat pengumpul data yang digunakan berupa kartu
pencatat yang berisi hasil pengelompokan data berdasarkan perumusan masalah
penelitian, yakni kesalahan berbahasa pada buku sekolah elektronik Aktif
Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs
kelas VII.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik
analasis data dilakukan dengan cara berikut. (a) Analisis dan interpretasi
penggunaan ejaan pada data yang telah diklasifikasikan dalam tabel, (b) analisis
dan interpretasi penggunaan diksi atau pilihan kata pada data yang telah
diklasifikasikan dalam tabel, (c) analisis dan interpretasi penggunaan kalimat
efektif pada data yang telah diklasifikasikan dalam tabel, (d) analisis dan
interpretasi penggunaan paragraf pada data yang telah diklasifikasikan dalam
tabel, (e) telaah ulang hasil analisis dengan membaca kembali buku tersebut dan
pedoman atau kaidah yang berlaku, (f) koreksi dan triangulasi oleh dosen
pembimbing dan penguji serta teman sejawat, (g) kesimpulan hasil penelitian
sehingga diperoleh deskripsi kesalahan berbahasa pada buku Aktif Berbahasa
Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs kelas VII.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
6
Penelitian ini berisi hasil analisis terhadap data yang telah dikumpulkan.
Penggunaan bahasa yang salah pada buku Aktif Berbahasa Indonesia karya Dewi
Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs kelas VII dianalisis dan diperbaiki
kesalahannya. Data yang terkumpul dianalisis sesuai dengan permasalahan ini.
Penggunaan ejaan dikelompokkan menjadi empat, yaitu penulisan huruf
kapital, tanda baca, singkatan dan akronim, dan penulisan kata. Hasil analisis data
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1 Rekapitulisasi Kesalahan Ejaan
Kesalahan
Berbahasa
Jumlah
Total
Huruf Kapital
16
Ejaan
Tanda Baca
Singkatan dan
Akronim
29
5
65
Kata
15
Tabel 2 Rekapitulisasi Kesalahan Pilihan Kata
Data
PK1
PK2
PK3
PK4
PK5
PK6
PK7
PK8
PK9
PK10
PK11
PK12
PK13
PK14
PK15
PK16
PK17
PK18
PK19
Jumlah: 19
Pilihan Kata
Sesuai Konteks
Kalimat
√
Sesuai Situasi
Pembicaraan
Sesuai Lawan
Bicara
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
17
1
1
7
Tabel 3 Rekapitulisasi Kesalahan Kalimat Efektif
Kalimat Efektif
Jelas
Sesuai dengan
Ringkas
Mudah Dipahami
Kaidah
Data
KK1
KK2
KK3
KK4
KK5
KK6
KK7
KK8
KK9
KK10
KK11
KK12
KK13
Jumlah:
13
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10
√
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6
11
Tabel 4 Rekapitulisasi Kesalahan Paragraf
Data
Kesatuan
KP1
KP2
KP3
KP4
Jumlah: 4
Paragraf
Koherensi
√
√
√
2
√
√
3
Pengembangan
Paragraf
√
√
√
3
Pembahasan
Pada tabel 1 menunjukkan rekapitulasi kesalahan ejaan pada buku Aktif
Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto. Kesalahan pada
ejaan, meliputi penulisan huruf kapital, tanda baca, singkatan dan akronim, dan
kata. Penulisan huruf kapital terdapat 16 data. Kesalahan ini berupa penulisan
subbagian judul, penulisan kata hubung di dalam kalimat, penulisan judul pada
tabel, dan penulisan mata pelajaran. Pembenarannya, yaitu berdasarkan pedoman
Ejaan yang Disempurnakan, kata hubung yang bukan merupakan awal kata judul
karangan ditulis dengan huruf kecil. Penulisan huruf pada subbagian judul
menggunakan huruf kapital di unsur pertama kata. Kata yang menunjukkan nama
diri ditulis menggunakan huruf kapital.
Kesalahan penggunaan tanda baca berjumlah 29. Kesalahan ini berupa
kurangnya tanda baca koma dalam mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
8
tidak membatasi. Tanda baca koma seharusnya digunakan dalam frasa endosentrik
yang apositif, yaitu frasa yang atributnya berupa aposisi atau keterangan tambahan
seperti pada data tersebut. Tanda baca koma digunakan antara unsur pusat dan
unsur aposisi. Kurangnya tanda koma dalam kalimat majemuk yang anak kalimat
mendahului induk kalimat. Adanya jarak tanda baca dengan kata yang
mendahuluinya. Kurangnya tanda baca koma dalam suatu kalimat yang memiliki
rincian. Tanda baca yang tidak sesuai penggunaannya. Pembenarannya, yaitu
sesuai dengan pedoman EYD, tanda koma digunakan sebagai pemisah antara
unsure pusat dan unsure apositif. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Tanda baca ditulis serangkai atau bersambung dengan kata yang diikutinya.
Penulisan singkatan dan akronim pada buku Aktif Berbahasa Indonesia
karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto sudah baik. Ini dibuktikan dengan
sedikitnya data kesalahan yang ditemukan, yaitu lima kesalahan. Kesalahanberupa penulisan singkatan jalan, singkatan Dr., singkatan St, dan singkatan wakil
kepala sekolah. Berdasarkan ketentuan penulisan EYD, yaitu singkatan umum
yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik sehingga penulisan
singkatan jalan adalah Jln. Dokter disingkat dr. bukan Dr. Singkatan dr. dan St.
diberi tanda titik. Penulisan akronim wakil kepala sekolah yang benar adalah
Wakasek. Hal ini sesuai dengan pedoman EYD yang berbunyi, “Akronim nama
diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital”.
Kesalahan penulisan kata terdapat 15 data. Kesalahan itu berupa penulisan
kata asing. Berdasarkan pedoman EYD, kata asing ditulis menggunakan huruf
miring. Kesalahan penulisan kata berupa kesalahan pengetikan yang tidak
disengaja. Hal ini dibuktikan dengan tidak ditemukan kesalahan yang sama pada
buku. Penulisan kata yang tidak baku. Kesalahan penulisan ini terjadi karena
pemahaman konsep yang salah dari penulis.
Pada tabel 2 terlihat kesalahan berbahasa dalam pemilihan kata. Kesalahan
pemilihan kata mencakup kesesuaian dengan konteks kalimat, situasi
pembicaraan, dan lawan bicara. Kesalahan pada kesesuaian konteks kalimat
sangat menonjol. Kesalahan itu berupa kata yang tidak tepat, imbuhan yang tidak
sesuai, dan kata tanya dalam kalimat pernyataan. Kesalahan itu memperlihatkan
adanya pengaruh bahasa asing, khususnya bahasa Inggris dalam pembentukan
kalimat. Kata-kata seperti apa, di mana, siapa, kapan, mengapa, dan bagaimana
merupakan kata tanya di dalam bahasa Indonesia. Apabila kita melihat data
tersebut, kalimat yang terbentuk bukan termasuk kalimat tanya. Hal ini dibuktikan
dengan tidak adanya tanda tanya di akhir kalimat dan isi kalimat tersebut bernada
pernyataan. Penggunaan kata tanya di dalam kalimat pernyataan tidak tepat.
Aturan dalam bahasa Indonesia jelas berbeda dengan aturan bahasa asing,
terutama bahasa Inggris. Bahasa Indonesia tidak membenarkan penggunaan kata
tanya di tengah kalimat pernyataan. Hal ini harus dihindari karena kalimat
dihasilkan tidak benar. Kata-kata tanya tersebut dapat diganti dengan kata yang
lebih tepat dan benar sesuai dengan konteks kalimat. Kesalahan sesuai situasi
pembicaraan dan lawan bicara sangat minim. Kesalahan sesuai situasi
pembicaraan berupa penggabungan bahasa asing dalam kalimat bahasa Indonesia.
9
Hal ini tidak dibenarkan jika ada kosa kata bahasa Indonesia yang memiliki arti
sama dengan bahasa tersebut.
Pada tabel 3 terlihat kesalahan yang terjadi pada kalimat. Kalimat tersebut
tidak efektif dikarenakan tidak memenuhi syarat kalimat yang efektif. Data
menunjukkan kalimat tidak efektif karena kalimat tersebut tidak jelas, tidak sesuai
dengan kaidah, terlalu panjang, dan sulit dipahami. Kalimat tersebut jika terdapat
kekurangan dalam syarat kalimat efektif, dinyatakan tidak efektif. Kalimat yang
memenuhi seluruh syarat, dapat dikatakan kalimat efektif. Setiap kalimat memiliki
kesalahan pada tiap syarat. Kesalahan yang banyak terjadi dalam kalimat, yaitu
kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah. Banyak kalimat yang tidak beraturan
susunan kalimat, sehingga tidak efektif. Kesalahan kalimat berupa penggunaan
dua kata penghubung sekaligus dalam satu kalimat. Kata hubung terletak pada
induk kalimat dan anak kalimat. Apabila kata hubung itu melekat pada kedua
kalimat, kedua kalimat tersebut merupakan anak kalimat. Agar diperoleh suatu
kalimat majemuk yang benar, satu di antara kata penghubung tersebut dihilangkan
sehingga terdapat induk kalimat. Adanya pembeda induk kalimat dan anak
kalimat membuat kalimat lebih mudah untuk dipahami.
Tabel 4 menunjukkan kesalahan paragraf yang tidak baik. Kesalahan
paragraf, yaitu tidak memenuhi syarat paragraf yang baik. Paragraf tidak ada
kesatuan, koherensi, dan pengembangan paragraf. Paragraf tersebut hanya
memiliki satu kalimat. Seharusnya paragraf tersebut belum bisa dikatakan
paragraf. Agar menjadi paragraf yang utuh, paragraf tersebut harus ditambah
dengan kalimat penjelas. Kalimat tersebut harus mendukung kalimat utama agar
memenuhi syarat kesatuan. Kalimat-kalimat yang dibuat pun harus berkaitan agar
memenuhi syarat koherensi. Bila kedua syarat tersebut telah dibuat, secara
otomatis syarat pengembangan paragraf akan terpenuhi juga. Ada paragraf yang
telah memenuhi syarat, tetapi koherensi tidak tepat. Penyusunan rincian tidak
sistematis secara logika. Ada juga paragraf yang telah memiliki kesatuan dan
koherensi, tetapi masih perlu dikembangkan paragraf tersebut. Jika semua syarat
telah terpenuhi dengan baik, paragraf akan mudah dipahami oleh pembaca.
Data kesalahan berbahasa secara keseluruhan direkapitulisasi dalam satu
tabel. Berikut ini tabel rekapitulisasi kesalahan berbahasa pada buku Aktif
Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto untuk SMP/MTs
kelas VII.
Tabel 5 Rekapitulisasi Kesalahan Berbahasa pada Buku Aktif Berbahasa
Indonesia Karya Dewi Indrawati dan Didik Durianto
untuk SMP/MTs Kelas VII
Kesalahan
Berbahasa
Jumlah
Total
Ejaan
65
Kesalahan Berbahasa
Pilihan Kata
Kalimat Efektif
19
13
101
Paragraf
4
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
10
Simpulan penelitian berdasarkan hasil analis data yang telah dilakukan oleh
peneliti terhadap buku Aktif Berbahasa Indonesia karya Dewi Indrawati dan Didik
Durianto untuk SMP/MTs kelas VII, sebagai berikut. (1) Kesalahan penggunaan
ejaan berjumlah 65, meliputi kesalahan penulisan huruf kapital, tanda baca,
singkatan dan akronim, dan kata. Penulisan huruf kapital berupa penulisan pada
subjudul, penulisan kata hubung di tengah kalimat, penulisan judul pada tabel, dan
penulisan mata pelajaran. Penggunaan tanda baca berupa penggunaan pada frasa
apositif, anak kalimat yang mendahului induk kalimat, perincian dalam kalimat,
tanda hubung, dan perincian antarkalimat. Penulisan singkatan dan akronim
berupa penyingkatan kata, gelar, dan akronim nama diri. Penulisan kata berupa
penulisan bahasa asing, kesalahan pengetikan, kata baku, tanggal surat, dan
kekurangan huruf, (2) kesalahan pemilihan kata berjumlah 19, meliputi
penggunaan kata tanya dalam kalimat pernyataan, bahasa asing dalam kalimat,
keterangan tambahan, kata yang mendapat imbuhan, dan pasangan kata, (3)
kesalahan kalimat efektif berjumlah 13, meliputi struktur kalimat yang tidak
teratur, kurangnya unsur dalam kalimat, pemubaziran kalimat, dan penggunaan
dua kata hubung dalam satu kalimat, (4) kesalahan paragraf berjumlah 4
kesalahan, meliputi kurangnya kalimat dalam paragraf dan penyusunan tidak
teratur.
Saran
Adanya ditemukan kesalahan-kesalahan berbahasa dan mengingat buku ini
merupakan buku mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah dinilai Badan
Standar Nasional Pendidikan, buku ini masih perlu disempurnakan sebagai bahan
ajar dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan, buku yang telah
direkomendasikan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46
tahun 2007 sepatutnya tidak terdapat atau minim kesalahan dalam penggunaan
bahasa. Buku mata pelajaran yang dipasarkan dan digunakan sebagai bahan ajar
pembelajaran di sekolah sebaiknya disaring oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan untuk dinilai kelayakannya.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmadi, Mukhsin. 1991. Penyusunan dan Pengembangan Paragraf serta
Penciptaan Gaya Bahasa Karangan. Malang: Y A3 Malang.
Amdan, Ahadi Sulissusiawan. 2010. Bahan Ajar Menulis 3: Bahasa Indonesia
dalam Karya Ilmiah. Pontianak: FKIP Untan.
Badudu, J. S. 1986. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: PT Gramedia.
Guntur, Akhmad. 2008. “Penerapan Ejaan yang Disempurnakan dalam Skripsi
Mahasiswa Universitas Kapuas Sintang Tahun Akademik 2006/2007’.
Skripsi. Pontianak: FKIP Untan.
Indrawati, Dewi dan Durianto, Didik. 2008. Aktif Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
11
Mariyam, Dini. 2011. “Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Berita
oleh Siswa SMP Negeri 2 Pontianak Tahun Pelajaran 2010/2011”. Skripsi.
Pontianak: FKIP Untan.
Moleong, Lexi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Razak, Abdul. 1990. Kalimat Efektif: Struktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta: PT
Gramedia.
12
Download