Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi pada

advertisement
Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi
Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di RSUP
H.Adam Malik
Prevalence of Hypertensive Heart Disease in Congestive Heart Failure Patients at
RSUP H.Adam Malik
Merda Waty1, Harris Hasan2
1
Mahasiswa F.Kedokteran USU angkatan 2009 / email: [email protected]
Staf pengajar Departemen Kardiologi, F.Kedokteran USU
2
Abstrak
Hipertensi berperan besar dalam perkembangan penyakit jantung yang merupakan penyebab
utama kematian di seluruh dunia. Perkembangan hipertensi umumnya diawali dengan hipertrofi
ventrikel kiri sehingga menyebabkan penyakit jantung hipertensi. Keadaan ini pada akhirnya akan
meningkatkan kerja jantung dan menyebabkan gagal jantung kongestif. Menurut data Framingham,
prevalensi hipertensi terus mengalami peningkatan sehingga kejadian penyakit jantung hipertensi yang
akan menyebabkan gagal jantung kongestif juga semakin meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit jantung hipertensi pada pasien gagal jantung kongestif.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian potong lintang. Populasi pada
penelitian ini adalah pasien gagal jantung kongestif dewasa (usia di atas 20 tahun) yang dirawat di unit
rawat kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2011. Sampel penelitian dipilih dengan
menggunakan teknik acak sederhana yaitu sebanyak 200. Pengumpulan data menggunakan rekam
medis. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan progam komputer SPSS.
Prevalensi penyakit jantung hipertensi pada gagal jantung kongestif dewasa (usia di atas 20
tahun) yang dirawat di unit rawat kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2011 masih
sangat tinggi, yaitu sebesar 44,5%. Perlu dilakukan pengontrolan tekanan darah secara rutin pada pasien
- pasien hipertensi agar tidak sampai jatuh ke penyakit jantung hipertensi dan gagal jantung kongestif.
Kata Kunci: Hipertensi, prevalensi, penyakit jantung hipertensi
Abstract
Hypertension plays a big role in the development of heart disease which is the leading cause of
death in the world. The development of hypertension to congestive heart failure is generally preceded
by left ventricular hypertrophy which results in hypertensive heart disease. Finally, this condition will
increase the workload of the heart and cause a congestive heart failure. According to Framingham’s
data, the prevalence of hypertension keeps on increasing, so the incidence of hypertensive heart
disease which can cause congestive heart failure increases bigger as well. Therefore, the purpose of this
research is to know the prevalence of hypertensive heart disease in congestive heart failure patients.
This research is a descriptive study with cross sectional research design. The population used in
this research were congestive heart failure patients (above 20 years old) who were hospitalized at
Cardiovascular Care Unit of RSUP H.Adam Malik Medan during the year of 2011. The samples of the
research were selected by using simple randomized sampling as many as 200 samples. Data were
retrieved from medical records and analyzed by using the SPSS programme.
The prevalence of hypertensive heart disease in congestive heart failure patients (above 20
years old) who were hospitalized at Cardiovascular Care Unit of RSUP H.Adam Malik Medan during the
year of 2011 was still very high namely 44,5%. We need to do the monitoring of hypertensive patients’
blood pressure routinely so that they will not fall into hypertensive heart disease and congestive heart
failure.
Keywords: Hypertension, prevalence, hypertensive heart disease
E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013
1
Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi
Pendahuluan
Penyakit
kardiovaskular
sekarang
merupakan penyebab kematian paling umum di
seluruh dunia. Penyakit kardiovaskular
menyumbang hampir mendekati 40% kematian
di negara maju dan sekitar 28% di negara
miskin dan berkembang (Gaziano, 2008).
Menurut data dari studi Framingham, 90%
orang yang berumur diatas 55 tahun akan
mengalami hipertensi selama masa hidupnya
(Lilly, et al., 2007). Hal ini menggambarkan
masalah kesehatan publik karena hipertensi
dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit
kardiovaskular, seperti gagal jantung kongestif (
Kotchen, 2008).
Sampai saat ini prevalensi hipertensi di
Indonesia berkisar antara 5 - 10%. Dalam kurun
20 tahun terakhir, angka kematian karena
serangan jantung dan stroke yang disebabkan
oleh
hipertensi
mengalami
penurunan
(Pickering, 2008), oleh karena itu terjadi
peningkatan penderita penyakit jantung
hipertensi yang beresiko mengalami gagal
jantung kongestif (Rodeheffer, 2007).
Menurut data dan pengalaman
sebelum adanya pengobatan yang efektif,
penderita hipertensi yang tidak diobati terbukti
mengalami pemendekan masa kehidupan
sekitar 10 – 20 tahun. Bahkan individu yang
mengalami hipertensi ringan jika tidak diobati
selama 7 – 10 tahun beresiko tinggi mengalami
komplikasi yaitu sekitar 30% terbukti
mengalami aterosklerosis dan lebih dari 50%
akan mengalami kerusakan organ yang
berhubungan dengan hipertensi itu sendiri,
seperti kardiomegali, gagal jantung kongestif,
retinopati, masalah serebrovaskular, dan/atau
insufisiensi ginjal. Oleh karena itu, walaupun
bentuk ringan, hipertensi merupakan penyakit
yang progresif dan letal jika tidak segera diobati
(Fisher, 2005).
Melihat kondisi dan data – data seperti
meningkatnya prevalensi hipertensi sementara
masih banyak pasien yang belum diobati
ataupun yang sudah diobati namun belum
adekuat, tingginya prevalensi penyakit jantung
hipertensi, serta belum adanya data mengenai
prevalensi penyakit jantung hipertensi pada
pasien gagal jantung kongestif di RSUP H.Adam
Malik, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Prevalensi Penyakit
Jantung Hipertensi pada Pasien Gagal Jantung
Kongestif yang Dirawat di Unit Rawat
Kardiovaskular RSUP H.Adam Malik”.
E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui prevalensi penyakit jantung
hipertensi pada pasien gagal jantung kongestif
yang dirawat di unit rawat kardiovaskular RSUP
H.Adam Malik pada tahun 2011 dan prevalensi
hipertensi sebagai penyebab gagal jantung
kongestif pada pasien dewasa (usia > 20 tahun).
Metode
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dengan rancangan
penelitian cross sectional (potong lintang).
Penelitian dilakukan di RSUP H.Adam Malik
Medan. Pengambilan dan pengumpulan data
dilakukan selama dua bulan, yaitu dari bulan
Agustus hingga September 2012.
Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh pasien gagal jantung kongestif dewasa
(usia > 20 tahun) di unit rawat kardiovaskular
RSUP H.Adam Malik Medan yang ada pada
tahun 2011 yaitu sebanyak 755 orang.
Kemudian, besar sampel dihitung dengan
menggunakan rumus untuk populasi finit
(terbatas) dalam Wahyuni (2007) dan sampel
yang didapatkan dari hasil perhitungan adalah
sebanyak 200 orang.
Sampel penelitian dipilih dengan
menggunakan teknik sampel acak (probability
sampling) dengan jenis acak sederhana (simple
random sampling). Adapun kriteria inklusi
penelitian ini adalah seluruh pasien gagal
jantung kongestif dewasa (usia > 20 tahun) di
unit rawat kardiovaskular RSUP H.Adam Malik
Medan yang ada pada tahun 2011. Sedangkan
kriteria eksklusi yang digunakan adalah pasien
gagal jantung kongestif yang tidak memiliki
hasil
pemeriksaan
tambahan
untuk
menegakkan penyebab gagal jantung kongestif
pada rekam medis.
Data yang digunakan pada penelitian ini
berupa data sekunder yaitu rekam medis
pasien gagal jantung kongestif yang dirawat di
unit rawat kardiovaskular RSUP H.Adam Malik
pada tahun 2011. Data ini diperoleh dari bagian
Rekam Medis RSUP H. Adam Malik Medan.
Data
kemudian
diolah
dengan
menggunakan
progam
komputer
SPSS
(Statistical Product and Service Solution) dan
disajikan dalam bentuk tabel dengan
perhitungan distribusi frekuensi sesuai dengan
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
prevalensi penyakit jantung hipertensi pada
pasien gagal jantung kongestif yang dirawat di
unit rawat kardiovaskular RSUP H.Adam Malik.
2
Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi
Hasil dan pembahasan
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik yang beralamat
di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan
Kemenangan Tani,
Kecamatan Medan
Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi
Sumatera Utara. Rumah sakit tersebut
merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan
SK Menkes No. 335/Menkes/SK/VII/1990.
Penelitian dilakukan pada 200 rekam
medis pasien gagal jantung kongestif dewasa
(usia > 20 tahun) yang dirawat di unit rawat
kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Medan
pada tahun 2011.
Hasil penelitian terhadap jenis kelamin
sampel berdasarkan tabel 1 didapati bahwa
pasien gagal jantung kongestif terbanyak
adalah yang berjenis kelamin laki – laki, yaitu
sebanyak 135 orang (67,5%) sedangkan sampel
yang berjenis kelamin perempuan hanya
sebanyak 65 orang (32,5%). Hal ini sesuai
dengan Mann (2008) bahwa gagal jantung lebih
sedikit terjadi pada perempuan daripada laki laki. Hal ini juga didukung oleh data European
Heart Failure Survey pada tahun 2000 – 2001,
bahwa 53% pasien gagal jantung yang dirawat
di rumah sakit adalah berjenis kelamin laki - laki
(Cowie, 2008).
Hasil
penelitian
terhadap
usia
didapatkan didapati bahwa pasien gagal
jantung kongestif dengan kelompok usia 20 –
29 tahun merupakan sampel yang paling sedikit
yaitu sebanyak 2 orang (1%), sedangkan sampel
terbanyak berasal dari kelompok usia 50 – 59
tahun yaitu sebanyak 74 orang (37%).
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik
Sampel Gagal Jantung Kongestif
Karakteristik Sampel
Frekue Persentas
nsi (n)
e (%)
Jenis Kelamin
Laki – laki
135
67,5
Perempuan
65
32,5
Kelompok
Usia
(tahun)
20 – 29
2
1
30 – 39
11
5,5
40 – 49
32
16
50 – 59
74
37
60 – 69
50
25
70 – 79
28
14
> 80
3
1,5
Riwayat Hipertensi
Ada
133
66,5
Tidak Ada
67
33,5
E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013
Dalam Gopal (2009) dituliskan bahwa
gagal jantung merupakan penyebab tersering
rawat inap pada pasien berusia 65 tahun
keatas. Dalam Cowie (2008) dan Figueroa
(2006) juga dituliskan bahwa prevalensi gagal
jantung
meningkat
seiring
dengan
pertambahan usia dan terutama mengenai
pasien dengan usia di atas 65 tahun.
Namun dari hasil penelitian dapat
dilihat bahwa jumlah pasien gagal jantung
kongestif sudah mulai meningkat pada usia
yang lebih muda. Terbukti dari sampel
terbanyak hasil penelitian berada pada
kelompok usia 50 – 59 tahun yaitu sebanyak 74
orang. Jumlah sampel justru menurun seiring
dengan pertambahan usia. Hal ini berkaitan
dengan usia harapan hidup yang berbeda
antara
negara
maju
dengan
negara
berkembang. Dalam hal ini, penelitian
dilakukan di Indonesia sementara data
epidemiologi dan prevalensi gagal jantung
terutama berasal dari negara maju yang
memiliki angka usia harapan hidup yang lebih
tinggi.
Berdasarkan tabel 1 didapati bahwa
133 orang (66,5%) pasien gagal jantung
kongestif memiliki riwayat hipertensi. Hal ini
sesuai dengan Riaz (2010), bahwa gagal jantung
merupakan komplikasi umum dari peningkatan
tekanan darah yang kronis. Dalam penelitian
Jessup (2003) dituliskan bahwa 75% pasien
gagal jantung memiliki riwayat hipertensi.
Selain itu dalam Framingham study, hipertensi
juga dijumpai sebagai perkembangan awal
gagal jantung pada 91% kasus gagal jantung
(Cowie, 2008). Hal ini menunjukkan bahwa
hipertensi memberikan kontribusi yang besar
pada kejadian gagal jantung di kemudian hari.
Dari hasil penelitian berdasarkan tabel
2 etiologi gagal jantung kongestif paling banyak
dijumpai pada pasien yang menderita CAD,
yaitu sebanyak 82 orang (41%), sedangkan
pasien dengan etiologi campuran HHD dan CAD
adalah sebanyak 53 orang (26,5%). Kemudian,
pasien dengan etiologi HHD adalah sebanyak
36 orang (18%) disusul VHD sebanyak 20 orang
(10%), kardiomiopati sebanyak 5 orang (2,5%),
dan RHD sebanyak 4 orang (2%).
Di negara – negara industri, CAD
menjadi etiologi terbanyak gagal jantung
kongestif pada pria dan wanita, yaitu sekitar 60
– 75%, kemudian disusul oleh hipertensi dan
penyebab lainnya (Mann, 2008). Menurut
Doughty dan White (2007), CAD merupakan
penyebab terbanyak gagal jantung dan terjadi
3
Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi
pada dua pertiga pasien yang mengalami
disfungsi sistolik ventrikel kiri. Banyak pasien
dengan penyakit koroner juga mempunyai
hipertensi karena hipertensi merupakan salah
satu faktor resiko terjadinya CAD. HHD sendiri
juga dapat langsung menyebabkan gagal
jantung tanpa memicu CAD karena penurunan
kekuatan kontraksi akibat miokardium yang
terlalu teregang.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
bahwa gagal jantung disebabkan paling banyak
oleh CAD, disusul campuran antara HHD dan
CAD, dan HHD. Dari hasil penelitian ini dapat
dilihat meskipun CAD memegang peranan
penting dalam etiologi gagal jantung, namun
keberadaan hipertensi di negara berkembang
seperti Indonesia tetap berhubungan erat
dengan kejadian gagal jantung (Cowie, 2008).
Dari hasil penelitian, dapat dihitung
prevalensi penyakit jantung hipertensi pada
gagal jantung kongestif dewasa (usia > 20
tahun) yang dirawat di unit rawat
kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Medan
pada tahun 2011 yaitu sebesar 44,5%. Dalam
Panggabean
(2006),
dituliskan
bahwa
prevalensi penyakit jantung hipertensi semakin
meningkat dari tahun ke tahun namun belum
ada data pasti mengenai prevalensi penyakit
jantung hipertensi di Indonesia.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Etiologi Gagal
Jantung Kongestif
Etiologi
Frekuensi
Persentase
(n)
(%)
HHD
36
18
CAD
82
41
VHD
20
10
RHD
4
2
Cardiomiopathy
5
2,5
HHD dan CAD
53
26,5
Sedangkan
prevalensi
hipertensi
sebagai penyebab gagal jantung kongestif
dewasa (usia > 20 tahun) yang dirawat di unit
rawat kardiovaskular RSUP H.Adam Malik
Medan pada tahun 2011 adalah sebesar 66,5%.
Hal ini sesuai dengan Riaz (2010), bahwa 68%
gagal jantung disebabkan oleh hipertensi.
Dengan adanya hipertensi, resiko gagal jantung
meningkat dua kali pada pria dan tiga kali pada
wanita.
E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013
Simpulan dan saran
Prevalensi penyakit jantung hipertensi
pada gagal jantung kongestif dewasa (usia > 20
tahun) yang dirawat di unit rawat
kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Medan
pada tahun 2011 adalah sebesar 44,5%.
Prevalensi hipertensi sebagai penyebab gagal
jantung kongestif dewasa (usia > 20 tahun)
yang dirawat di unit rawat kardiovaskular RSUP
H.Adam Malik Medan pada tahun 2011 adalah
sebesar 66,5%. Pasien gagal jantung kongestif
dewasa (usia > 20 tahun) yang dirawat di unit
rawat kardiovaskular RSUP H.Adam Malik
Medan pada tahun 2011 paling banyak berjenis
kelamin laki – laki, yaitu sebanyak 135 orang
(67,5%). Pasien gagal jantung kongestif dewasa
(usia > 20 tahun) yang dirawat di unit rawat
kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Medan
pada tahun 2011 paling banyak berada pada
kelompok usia 50 – 59 tahun yaitu sebanyak 74
orang (37%). Pasien gagal jantung kongestif
dewasa (usia > 20 tahun) yang dirawat di unit
rawat kardiovaskular RSUP H.Adam Malik
Medan pada tahun 2011 yang memiliki riwayat
hipertensi adalah sebanyak 133 orang (66,5%).
Etiologi terbanyak gagal jantung kongestif
dewasa (usia > 20 tahun) yang dirawat di unit
rawat kardiovaskular RSUP H.Adam Malik
Medan pada tahun 2011 merupakan CAD, yaitu
sebanyak 82 orang (41%)
Dari
seluruh
proses
dalam
menyelesaikan penelitian ini, maka dapat
diungkapkan beberapa saran yang mungkin
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berperan dalam penelitian ini. Adapun saran
tersebut, yaitu agar penelitian selanjutnya lebih
memperluas cakupan penelitiannya, khususnya
dalam jumlah sampel dan lokasi penelitian
sehingga dapat lebih bermanfaat dalam
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang
kedokteran dan kesehatan.
4
Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi
Daftar Pustaka
Cowie, M.R., Dar, Q., 2008. The Epidemiology
and Diagnosis of Heart Failure. In: Fuster,
th
V., et al., eds. Hurst’s the Heart. 12 ed.
Volume 1. USA: McGraw-Hill, 713
Doughty, R.M., White, H.D., 2007. Epidemiology
of Heart Failure, University of Auckland
New
Zealand.
Available
from:
http://spinger.com/cda/content/docume
nt/cda_downloaddocument/9781848001
015-c2.pdf. [Accessed 26 Oktober 2012].
Figueroa, M.S., Peters, J.I., 2006. Congestive
Heart Failure: Diagnosis, Pathophysiology,
Therapy, and Implications for Respiratory
Care, University of Texas Health Science
Center.
Available
from:
http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hyp
ertension/jnc7full.pdf. [Accessed 4 April
2012].
Fisher,
N.D.L.,
Williams,
G.H.,
2005.
Hypertensive Vascular Disease. In: Kasper,
D.L., et al., eds. Harrison’s Principles of
th
Internal Medicine. 16 ed. USA: McGrawHill, 1466.
Gaziano, T.A., Gaziano, J.M.,
2008.
Epidemiology of Cardiovascular Disease.
In: Fauci, A.S., et al., eds. Harrison’s
th
Principles of Internal Medicine. 17 ed.
USA: McGraw-Hill, 1375.
Gopal, M., Karnath, B., 2009. Clinical Diagnosis
of Heart Failure, University Boulevard.
Available
from:
http://www.turnerwhite.com/memberfile.php?PubCode=hp
_dec09_heart.pdf. [Accessed 4 April
2012].
Jessup, M., Brozena, S., 2003. Heart Failure,
University of Pennsylvania. Available
from:
http://www.healthsciences.okstate.edu/c
ollege/clinical/internal/docs/Heart%20Fai
lure.pdf [Accessed 4 April 2012].
E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013
Kotchen, T.A., 2008. Hypertensive Vascular
Disease. In: Fauci, A.S., et al., eds.
Harrison’s Principles of Internal Medicine.
th
Volume 2. 17 ed. USA: McGraw-Hill,
1549-1558.
Lilly, L.S., Williams, G.H., Zamani, P., 2007.
Hypertension. In: Lilly, L.S., ed.
th
Pathophysiology of Heart Disease. 4 ed.
Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins, 311-328.
Mann, D.L., 2008. Heart Failure and Cor
Pulmonale. In: Fauci, A.S., et al., eds.
Harrison’s Principles of Internal Medicine.
th
Volume 2. 17 ed. USA: McGraw-Hill,
1443.
Panggabean, M.M., 2006. Penyakit Jantung
Hipertensi. Dalam: Sudoyo, A.W.,
Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, K.,
Setiadi, S., eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid 3. Edisi IV. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UI, 1639.
Pickering, T.G., Ogedegbe, G., 2008.
Epidemiology of Hypertension. In: Fuster,
V., et al., eds. Hurst’s the Heart. Volume 2.
th
12 ed. USA: McGraw-Hill, 1551-1565.
Riaz, K., 2012. Hypertensive Heart Disease,
Wright State University. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1
62449-overview. [Accessed 22 Maret
2012].
Rodeheffer, R.J., Redfield, M.M., 2007. Heart
Failure: Diagnosis & Evaluation. In:
Murphy, J.L., Lloyd, M.A., eds. Mayo Clinic
rd
Cardiology Concise Textbook. 3 ed.
Canada: Mayo Clinic Scientific Press,
1101-1102.
Wahyuni, A.R., 2007. Statistika Kedokteran
(disertai aplikasi dengan SPSS). Jakarta:
Bamboedoea Communication.
5
Download