PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARTIAL NON LINIEAR DENGAN METODE BARU YANG LEBIH EFISIEN Muhammad Khudzaifah Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Pasuruan Abstract: Fenomena alam sering kali dapat dimodelkan menjadi suatu persamaan differensial terutama persamaan differensial parsial. Seringkali persamaan differensial parsial sulit ditemukan solusi analitiknya, oleh karena itu disini akan dihitung solusinya dengan pendekatan numerik. Perhitungan numerik dari penyelesaian suatu persamaan diferensial parsial (PDP) seringkali merupakan salah satu langkah dalam memecahkan suatu masalah fisika. Kata Kunci: persamaan differensial, non liniear, metode diimplementasikan ke dalam model numerik dalam program komputer. Sehingga dari sini kita dapat menemukan beberapa penyelesaian sederhana dari permasalahan atau penyelesaian dari permasalahan yang disederhanakan dimana kondisi batas disederhanakan atau bentuk-bentuk khusus diabaikan. Persamaan burgers pada praktikum kali ini merupakan model aliran fluida yang sederhana.persamaan tersebut menjelaskan bentuk fuida kental tak termampatkan satu dimensi dan bentuk persamaannya adalah: u u 2u u 2 t x x Persamaan burger adalah persamaan differensial parsial nonlinier, yang mana tidak mudah diselesaikan dengan pendekatan numerik. Maka dalam makalah ini persamaan burger yang mana merupakan persamaan differensial parsial nonlinier akan dilinierkan PENDAHULUAN Fenomena alam sering kali dapat dimodelkan menjadi suatu persamaan differensial terutama persamaan differensial parsial. Seringkali persamaan differensial parsial sulit ditemukan solusi analitiknya, oleh karena itu disini akan dihitung solusinya dengan pendekatan numerik. Perhitungan numerik dari penyelesaian suatu persamaan diferensial parsial (PDP) seringkali merupakan salah satu langkah dalam memecahkan suatu masalah fisika. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut beberapa langkah perlu dilakukan. Salah satu langkah yang dilakukan yang berhubungan dengan praktikum mata kuliah PDPN ini adalah pembentukan model matematika dimana persamaanpersamaan matematika tersebut menjelaskan permasalahan yang diturunkan dari sifat-sifat fisika yang selanjutnya model tersebut 50 menjadi persamaan difusi dengan tranformasi Hopf-Cole, dan akan ditingkatkan akurasinya dengan ektrapolasi Richardson. hilangnya energi. Kedua efek tersebut merupakan dua efek yang penting dari Persamaan NavierStokes. Persamaan Burgers mempunyai solusi eksak yang berbentuk: V ( x Vt ) U ( x, t ) V V tanh[ ] 2 solusi di atas merupakn gelombang muka (front-wave) yang bergerak dengan kecepatan V. Nilai V menyatakan kecepatan perambatan gelombang muka sekaligus berpengaruh pada ketajaman gelombang muka. Rumusan Masalah Bagaimana penyelesaian numerik persamaan Burger dengan melinierisasikan menggunakan Transformasi Hopf-Cole yang mana akan diselesaikan dengan Metode Beda Hingga dan Crank-Nicholson? Tujuan Menyelesaikan persamaan Burger secara numerik dengan melinierisasikannya menggunakan Transformasi Hopf-Cole yang mana akan diselesaikan dengan Metode Beda Hingga dan Crank-Nicholson. TransformasiHopf-Cole Cole (1950) danHopf (1951) menemukanbahwasuatupersamaan burger yang manamerupakanpersamaandifferensi alparsialnonlinierbisaditransformasik ankepersamaanpanas linier denganmenggunakanTransformasibe rikut: KAJIAN TEORI Model Persamaan Burgers Persamaan Burgers adalah aliran fluida yang sederhana. Persamaan tersebut menjelaskan fluida kental tak termampatkan satu dimensi. Bentuk persamaannya adalah : u u 2u u 2 t x x dimana u adalah kecepatan aliran fluida dalam arah x dan μ adalah konstanta viskositas. Persamaan non linier Burgers merupakan persamaan translasi non linier dimana ruas kanannya memuat suatu konstanta dikalikan sengan turunan kedua dari u terhadap x. Suku kedua dari ruas kiri menyatakan efek perpindahan non linier karena perubahan bentuk persamaan translasi linier ke bentuk non linier, sedangkan ruas kanan merupakan efek disipasi yaitu = −2 … . . (1) (Whitham, 1999) Metode Crank Nicholson Skema Crank-Nicholson merupakanpengembangandariskema eksplisitdanimplisit, yaitu. Dalam skema eksplisit, ruas kanan dari Persamaan difusi tsb ( = ) ditulis pada waktu ken. Dalamskemaimplisit, ruaskanandaripersamaantersebutditul isuntukwaktu n+1.Dalamkeduaskematersebutdifere nsialterhadapwaktuditulisdalambentu k: ∆ 51 = ∆ Untuk menurunkan rumus hampiran lain untuk turunan pertama, diambil derettaylordari ( + ℎ) dan ( − ℎ)sampai orde kelima: ( + ℎ) = ( ) + ℎ ′ ℎ h3 ′′′ + "(x)+ F ( ) 2! 3! 4 h + F′′′′ ( ) 4! h5 ′′′′′ + F ( )+. .. 5! …… ……………….(2) yang berartidiferensialterpusatterhadapwa ktu n+1/2. Skema Crank-Nicholson menulisruaskanandariPersamaan (2) padawaktu n+1/2 yang merupakan nilai reratadari skema eksplisit dan implisit. (Yang, 2005) Metode Beda Hingga ( − ℎ) = ( ) − ℎ Suatuteorimengenaihampirannumeri kuntukdapatdiperolehmelaluiekspans iderettaylordari ( + ℎ) di sekitar : ( + ℎ) = ( ) + ℎ ′ ( ) + h 3 "(x)+ 3! F′′′ ( ) + ! ⋯ … … .. (3) Pengurangan ( ) dari kedua sisi dan membagi kedua sisi dengan ukuran langkah h menghasilkan ( ) ( ) = ′( ) + ( , ℎ) = + ℎ h3 "(x)- F ′( ) 2! 3! + h4 F 4! ( ) − h5 F 5! ( )+. .. Dan membagiselisihantarakeduapersamaa ndengan2ℎ untuk mendapatkan hampiranbedapusat (central difference approximation) untuk ′ ( ): " ( ) + ! ′′′ ( )+……. = ′ ( ) + (ℎ) Dengan (ℎ) menyatakan suku ( ) ( ) galat pemotongan yang sebanding = ′( ) + ( , ℎ) = dengan ℎ untuk |ℎ| < . Dari sinididapathampiranbedamaju " ( ) + ! ′ ′′( )+……. ! (forward difference approximation) = ′ ( ) + (ℎ ) ′( ) untuk yangsebandingdenganℎ , ( ) ( ) ( ) , ℎ = serupadengan (4) dan (5) (4) Yang memiliki galat sebanding denganukuran langkah h atau ekivalen dalam orde h. Berikutnya dengan mensubtitusikan –h untuk h dalam persamaan4) PEMBAHASAN diperolehhampiranbedamundur Persamaan Burger (backward difference approximation) ′( ) untuk + = , ∈ (0,1), ( , ℎ) ∈ (0, ) ( ) − ( − ℎ) NilaiAwal = (5) ℎ ( , 0) = ( ),0 ≤ ≤ 1, ! 52 Kondisi Batas (0, ) = ( ), (1, ) = ( ), ∈ (0, ), Transformasi Hopf-Cole ( , ) ( , ) = −2 ( , ) + (1, ) (1, ) (1, ) + ( ) (1, ) = 0, > 0. ( ) = (1, ) = −2 2 MetodeBaru 1 PersamaanpanashasilTransformasiHopfCole = = = − akan diselesaikan dengan Crank Nicholson − = ∆ 2ℎ + , = 1,2, … , , = 0,1, …, − 1, Kondisi Batasdihitungdenganmetodebedahingga − ) 2 + ( =0 2ℎ − 2 + ( ) =0 2ℎ Makaakandidapatkan ℎ ( ) = + Karena = Maka disubtitusikan = = − Akan 2 disubtitusikan = −2 Makadidapatkan − = = + = Sehinggadidapatkanpersamaanpanas ,0 < − ℎ ( ) ( ) dihitungdenganBeda PusatOrde 2 − ( ) = , 2ℎ = 1,2, … , . Makaakandidapatkan ( ) = −2 , = = < 1, ∈ (0, ) ,0 < < 1, ∈ (0, ) DenganNilaiAwal ( , 0) ( , 0) = ( , 0) −2 ( ) − = ln ( , 0) 2 ( ) ( , 0) = exp − ,0 2 ≤ ≤ 1, DanKondisi Batas (0, ) ( ) = (0, ) = −2 (0, ) (0, ) + ( ) (0, ) = 0, > 0, 2 = 1,2, … , . Dan akandioptimalkandenganektrapolasi Richardson ∆ / 4 / − ∆ = , 3 MetodeBaru 2 PersamaanpanashasilTransformasiH opf-Cole 53 = ,0 < < 1, =− ∈ (0, ) akandiselesaikandengan Crank Nicholson − ( = ∆ 2ℎ ), + = 1,2, … , , = 0,1, …, − 1, DenganNilaiAwal ( , 0) ( ) = exp − ,0 ≤ 2 ≤ 1, DanKondisi Batas ℎ ( ) = + = − ℎ ( =− ( ) , 2 ( ) 2 Makadidapatkan = −2 , = 1,2, … , . Dan akandioptimalkandenganektrapolasi Richardson ∆ / 4 / − ∆ = , 3 Simulasi Contoh ( , 0) = sin( ) , ∈ [0,1], ( ) = (0, ) = 0, ( ) = (1, ) = 0, > 0. MakabisadidapatkanNilaiAwal cos( ) − 1 ( , 0) = exp 2 Kondisi Batas ℎ ( ) = + ) Diasumsikanbahwa ( , ) = = = = = MakadiperolehPersamaanPanas +0 = = = Dan diselesaikandengan Crank Nicholson − ( = ∆ 2ℎ ), + = 2, . . , − 1, = 0,1, … , − 1 NilaiAwal ( , 0) ( ) = − ( , 0) , (2 ) = 1,2, … , , Kondisi Batas − = ℎ ( ) −0 = NilaiAwal v ( , 0) cos( ) − 1 sin( ) 2 2 Kondisi Batas v ( ) =− =0 2 ( ) =− =0 2 Listing Program = −exp 54 c = [r*v(1,k); zeros(M - 3,1); r*v(M + 1,k)] ... + r*(v(1:M - 1,k - 1) + v(3:M + 1,k 1)) + r2*v(2:M,k - 1); v(2:M,k) = trid(B,c); end function [u,x,t] = heat_CN(a,xf,T,it0,M,N) h=xf/M; dx = xf/M; x = [0:M]'*dx; dt = T/N; t = [0:N]*dt; nu=a*dt/dx/dx; %initial Condition for i = 1:M+1, u(i,1) = it0(x(i)); end r = a*dt/dx/dx; r1 = 2*(1 - r); r2 = 2*(1 + r); for i = 1:M - 1 A(i,i) = r1; %Eq.(9.2.17) if i > 1, A(i - 1,i) = -r; A(i,i - 1) = -r; end end for k = 2:N + 1 %boundary Condition u(1,k) = u(3,k-1)+(nu*(u(2,k-1)2*u(3,k-1)+u(4,k-1))); u(M+1,k)= u(M-1,k-1)+(nu*(u(M2,k-1)-2*u(M-1,k-1)+u(M,k-1))); %calculate matrix b(right side) b = [r*u(1,k); zeros(M - 3,1); r*u(M + 1,k)] ... + r*(u(1:M - 1,k - 1) + u(3:M + 1,k 1)) + r2*u(2:M,k - 1); %Calculatetridiagonal matrix u(2:M,k) = trid(A,b); end function x = trid(A,b) % solve tridiagonal system of equations N = size(A,2);%m = size(X,dim) returns the size of the dimension of X specified by scalar dim. for m = 2:N % Upper Triangularization tmp = A(m,m - 1)/A(m - 1,m - 1); A(m,m) = A(m,m) -A(m - 1,m)*tmp; A(m,m - 1) = 0; b(m,:) = b(m,:) -b(m - 1,:)*tmp; end x(N,:) = b(N,:)/A(N,N); for m = N - 1: -1: 1 % Back Substitution x(m,:) = (b(m,:) -A(m,m + 1)*x(m + 1))/A(m,m); end function [f,x] = Method1(M,N) clc; a = 0.1; %parameter E it0 = inline('exp((cos(pi*x)1)/(0.2*pi))','x'); %initial condition xf = 1; T = 1; h=xf/M; %Calculate w with crank Nicholson [w,x,t] = heat_CN(a,xf,T,it0,M,N); %Calculatewx with central finite difference for i=2:M for j=1:N+1 wx(i,j)=w(i+1,j)-w(i-1,j)/(2*h); end end for i=2:M for j=1:N+1 u(i,j)=-2*a*(wx(i,j)/w(i,j)); function [v,x,t] = CN(a,xf,T,it0,bx0,bxf,M,N) h=xf/M; dx = xf/M; x = [0:M]'*dx; dt = T/N; t = [0:N]*dt; for i = 1:M + 1, v(i,1) = it0(x(i)); end for n = 2:N + 1, v([1 M + 1],n) = [bx0(t(n)); bxf(t(n))]; end r = a*dt/dx/dx; r1 = 2*(1 - r); r2 = 2*(1 + r); for i = 1:M - 1 B(i,i) = r1; %Eq.(9.2.17) if i > 1, B(i - 1,i) = -r; B(i,i - 1) = -r; end end for k = 2:N + 1 55 end end dx = xf/M; x = [0:M]'*dx; for i=1:M+1 u(i,1)=sin(pi*x(i)); end for j=1:N+1 u(1,j)=0; u(M+1,j)=0; end f=u; function f = Method2(M,N) clc; a = 0.001; %the parameter of E it1 = inline('((exp((cos(pi*x)1)/(0.002*pi)))*sin(pi*x))/0.002','x'); %initial condition v it0 = inline('exp((cos(pi*x)1)/(0.002*pi))','x'); %initial condition w bx1 = inline('0'); bxf = inline('0'); %boundary condition v %bx0 = inline('0'); bxf0 = inline('0'); xf = 1; T = 1; M=100;N=100; %Calculate w with crank Nicholson [w,x,t] = heat_CN(a,xf,T,it0,M,N); %Calculate v=wx with crank Nicholson [v,x,t] = CN(a,xf,T,it1,bx1,bxf,M,N); for i=1:M+1 for j=1:N+1 u(i,j)=-2*a*(v(i,j)/w(i,j)); end end f=u; end dx =1/M; x = [0:M]'*dx; for it=1:M+1 figure(1); plot(x,L(:,it)); drawnow; end Program Richard Method 2 clear all M=100; N=100; g=method2(M,N); h=method2(2*M,2*N); for i=1:M+1 for j=1:N+1 L(i,j)=(4*h((2*i)-1,(2*j)-1)-g(i,j))/3; end end dx =1/M; x = [0:M]'*dx; for it=1:M+1 figure(1); plot(x,L(:,it)); drawnow; end HasilSimulasiuntuk = , MetodeBaru 1 Program Richard Method 1 clear all M=100; N=100; g=method1(M,N); h=method1(2*M,2*N); for i=1:M+1 for j=1:N+1 L(i,j)=(4*h((2*i)-1,(2*j)-1)-g(i,j))/3; end MetodeBaru 2 56 Perbandingan Perbandingan KESIMPULAN HasilSimulasiuntuk = , MetodeBaru 1 Persamaan burger adalah persamaan differensial parsial nonlinier, yang mana tidak mudah diselesaikan dengan pendekatan numerik. Persamaan burger yang mana merupakan persamaan differensial parsial nonlinier dilinierkan menjadi persamaan difusi dengan tranformasi Hopf-Cole, kemudian pada metode baru 1 akan diselesaikan dengan CrankNicholson dan diselesaikan dengan beda pusat, dan akan ditingkatkan akurasinya dengan ektrapolasi Richardson. Pada metode baru 2 akan diselesaikan dengan Crank-Nicholson dan akan di misalkan = dan diturunkan lagi MetodeBaru 2 57 terhadap t, sehingga diperoleh persamaan panas dan diselesaikan dengan Crank-Nicholson, dan akan ditingkatkan akurasinya dengan ektrapolasi Richardson. DalammakalahiniPersamaan burger yang mana merupakan persamaan differensial parsial nonlinier dilinierkan menjadi persamaan difusi dengan tranformasi Hopf-Cole, dan selanjutnya akan dilakukan pendekatan numerik dengan crank-nicholson dan metode beda hingga. Saya saran kan kepada pembaca agar mengembangkan makalah ini dengan pendekatan numerik yang lain sehingga bisa memperoleh hasil yang akurasinya lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA Liao, Wenyuandan Zhu, Jianping, 2011, Efficient and accurate finite difference schemes for solving one-dimensional Burgers’ equation, International Journal of Computer Mathematics, 88:12, 2575-2590. Whitham, G.B., 1999, Linear and Nonlinear Waves, John Wiley, New York. Yang, Won Young, dkk., 2005, Applied Numerical Method Using Matlab, John Wiley and Son, Inc., New York. 58