PROSIDING ISBN:978-602-8047-99-9 SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:70-79 KLASIFIKASI BAKTERI LABORATORIUM DALAM VIRTUAL Endah Rita Sulistya Dewi 1), Prasetiyo 2) 1) 2) , Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas PGRI Semarang Abstrak-Virtual laboratory (virtual lab) merupakan salah satu produk unggulan hasil kemajuan teknologi informasi dan laboratorium, mengingat di dalam virtual lab terdapat perpaduan antara pengembangan perangkat lunak komputer yang dirancang untuk mewakili sebuah laboratorium sehingga dapat menjadi alternatif pelaksanaan praktikum yang dilaksanakan secara langsung. Pembelajaran berbasis virtual lab dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti untuk mengeliminasi keterbatasan perangkat laboratorium.Melalui KD 3.4.Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis, dipilih materi tentang Pewarnaan Gram yaitu proses pewarnaan pada bakteri yang bertujuan untuk mengetahui golongan bakteri termasuk golongan Gram Positif atau Negatif yang penting dalam proses klasifikasi melalui virtual lab. Memperhatikan besarnya pengaruh media pembelajaran terhadap proses pembelajaran, maka sangat memungkinkan jika virtual lab digunakan pula sebagai sarana menginternalisasikan nilai-nilai karakter. Penelitian ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran bentuk virtual lab biologi berorientasi character building melalui proses pengembangan. Metode penelitian adalah Research and Development mengacu pada alur Borg dan Gall (1989). Hasil penelitian ini berupa media pembelajaran bentuk virtual lab materi klasifikasi bakteri masih dalam ranah pengembangan. Kata kunci : Klasifikasi Bakteri, Virtual Lab Laboratorium PENDAHULUAN virtual potensial untuk memberikan peningkatan secara signifikan dan pengalaman belajar yang lebih efektif. Laboratorium virtual atau bisa Pengembangan laboratorium virtual ini disebut dengan istilah Virtual Lab adalah diharapkan serangkaian alat-alat laboratorium yang permasalahan belajar yang dialami oleh berbentuk (software) peserta didik dan mengatasi permasalahan computer berbasis multimedia interaktif, biaya dalam pengadaan alat dan bahan yang dioperasikan dengan computer dan yang digunakan untuk melakukan kegiatan dapat praktikum bagi sekolah-sekolah yang perangkat lunak mensimulasikan laboratorium kegiatan seakan-akan di pengguna berada pada laboratorium sebenarnya. dapat menyelesaikan 71 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:70-79 kurang mampu. Melalui panas dan daerah berkadar garam tinggi. pembelajaran multimedia dalam bentuk Archaebacteria laboratorium virtual, secara umum manfaat sebagai berikut. 1) Dinding selnya tidak yang proses mengandung peptidoglikan., 2) Membran pembelajaran menjadi lebih menarik, lebih selnya mengandung lipid berikatan eter. 3) interaktif, jumlah waktu mengajar dapat Ribosomnya mengandung beberapa jenis dikurangi, RNA-polimerase. dapat diperoleh kualitas adalah belajar dapat memiliki ciri khusus ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Selain itu, melalui laboratorium virtual, bisa dilakukan penghematan biaya riset, serta riset-riset yang dahulu tidak mungkin dilakukan, karena keterbatasan pengkondisian sistem, saat ini telah bisa Eubacteria (Bakteri Sejati) merupakan bakteri dengan sifat prokariotik. Terdapat pada habitat bersifat normal dengan ciri khusus sebagai berikut.1) Dinding selnya mengandung peptidoglikan. 2) Membran plasmanya mengandung lipid berikatan ester. 3) Ribosomnya mengandung satu dilakukan (mazguru.wordpress.com/2012/04/.../ayo- jenis RNA-polimerase.Eubacteria dikenal sebagai manfaatkan-laboratorium-virtu..) bakteri sejati atau bakteri sesungguhnya. Eubacteria dibagi menjadi Bakteri dapat ditemui hampir di setiap lima kelompok, jenis lingkungan yang ada di bumi, mulai Bakteri dari dasar laut, di dalam batuan karang, Chlamydias, dan Cyanobacteria. gram yaitu Positif, Proteobacteria, Spirochetes, dan daratan. Karena ukurannya yang kecil dan kemampuannya untuk bereproduksi dengan sangat cepat, bakteri menjadi makhluk hidup yang paling melimpah di bumi.Menurut Campbell, at.al.,( 2006) bakteri terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Bakteri berdasarkan dapat metoda diklasifikasikan pewarnaan gram menjadi 2 kelompok besar, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Pewarnaan ini membedakan bakteri berdasarkan karakteristik fisik dan kimia dinding sel-nya. Pewarnaan Gram meliputi Archaebacteria merupakan primitif bersifat yang Archaebacteria dikenal bakteri prokariotik. juga sebagai bakteri purba. Bakteri ini hidup di habitat dengan kondisi ekstrem, misal sumber air Endah rita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran | 72 3 proses utama, yaitu pengecatan dengan mengetahui sejauh mahasiswa mengetahui kristal violet, dekolorisasi (penghapusan konsep materi dan integrasi karakter yang warna)dengan etil alkohol atau aseton, diharapkan. kemudian counterstaining atau pemberian pewarna kontras menggunaan air fukhsin (Hadioetomo, 1985). A.Material Pembelajaran diimplementasikan kesempatan siswa merasakan dan karakter guru yang memberikan untuk mengenal, melakukan perilaku karakter dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Megawati (2003) bahwa pendidikan karakter melalui tiga tahapan yaitu moral knowing atau tahap mengetahui apakah itu perilaku karakter, moral MATERIAL DAN METODA feeling atau tahap merasakan perilaku karakter dan moral action atau tahap menerapkan perilaku karakter. Perangkat komputer dan software B.Metoda Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada Borg dan Gall (1989) dalam (Syaodih 2009), sebagai berikut: 1. Studi Pendahuluan a. Pengumpulan data dan informasi Dalam tahapan mengumpulkan ini informasi peneliti mengenai permasalahan terkait pembelajaran dengan adalah memanfaatkan laboratorium, pandangan menghasilkan media pembelajaran bentuk siswa mengenai karakter dan media virtual virtual lab biologi berorientasi character lab di sekolah-sekolah satuan pendidikan building melalui proses pengembangan SMA kota Semarang, informasi tersebut Tujuan penelitian ini Materi pelajaran Biologi yang disisipkan dalam media pembelajaran virtual lab biologi diharapkan dapat lebih memotivasi siswa untuk tertarik mempelajari pelajaran yang memungkinkan mensarikan, siswa untuk karakter-karakter yang ditonjolkan dan pesan-pesan moral yang disampaikan. Penilaian dilakukan selama dan akhir proses pembelajaran untuk diperoleh dengan cara survei, wawancara (siswa dan guru) maupun studi pustaka. Dari informasi tersebut digunakan sebagai dasar penelitian untuk menentukan jenis produk apa yang akan digunakan oleh peneliti permasalahan. dalam menyelesaikan 73 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:70-79 b. Perencanaan penelitian Tahapan ini f. Uji Coba Skala Luas ditentukan jadwal Dalam uji coba sekala luas, media pelaksanaan penelitian, produk belajar virtual yang memperoleh informasi mengenai pengaruh akan dihasilkan dan langkah pengembangannya. tujuan belajar siswa. Hasil penggalian informasi dijadikan pijakan untuk menentukan produk belajar virtual lab C.ANALISA DATA a. Validitas yang mengintegrasi karakter. b. dengan penanaman nilai-nilai karakter dan hasil a. Pengembangan draf produk media diujikan dari media virtual lab tersebut terhadap 2. Tahap Pengembangan berupa lab Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran dan instrumen pengamatan yang valid maka dilakukan validasi isi dan Validasi Pakar Pada validasi pakar, draf diajukan pada pakar untuk memperoleh saran dan masukan untuk perbaikan. konstruk. Validasi melibatkan pakar dilakukan yang dengan ahli dalam bidangnya. c. Revisi I Masukan yang disampaikan oleh pakar digunakan sebagai dasar untuk (Arikunto, 2002) penyempurnaan media virtual lab yang direncanakan. Keterangan: d. Ujicoba Coba Terbatas Hasil perbaikan dari produk yang rxy = koefisien korelasi antara x dan y diujicobakan N = jumlah siswa dalam lingkup terbatas atau kelas kecil, di x = skor butir soal salah satu SMA kota Semarang. y = skor total butir soal direncanakan, selanjutnya Harga e. Revisi II rxy yang diperoleh digunakan dibandingkan dengan rtabel. Apabila rxy> untuk perbaikan media virtual lab yang rtabel maka soal dikatakan valid dan dapat direncanakan. Hasil perbaikan digunakan digunakan sebagai alat penelitian. untuk melakukan uji coba skala luas. b. Reliabilitas Hasil ujicoba terbatas Endah rita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran | 74 Pengukuran reliabilitas dilakukan d. Analisis karakter dan hasil belajar untuk mengetahui ketepatan alat evaluasi dalam mengukur ketepatan siswa menjawab soal yang diujicobakan satu kali.Rumus untuk soal obyektif digunakan rumus K-R 21 sebagai berikut. Keterangan: k : Banyaknya Butir Soal M : Rata-rata skor total Vt : Varians total r11 : Reliabelitas Instrumen Harga r11 yang diperoleh dibandingkan dengan rtabel. Apabila r11> rtabel maka item soal tes dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat penelitian. c. Kelayakan Media Virtual Lab Untuk mengetahui kelayakan Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh penggunaan media virtual lab terhadap karakter dan hasil belajar siswa, maka dilakukan perhitungan dengan gfaktor (N-gains). Keterangan: Spost = Skor post test Spre = Skor pre test Smax = skor maximum Kriteria tingkat gain adalah: g ≤ 0,30 : rendah 0,30 < g ≤ 0,70 : sedang 0,70 < g : tinggi (Wiyanto, 2008) HASIL DAN PEMBAHASAN media virtual lab dalam penelitian ini Virtual lab sebagai suatu produk inovasi dilakukan analisis dengan rumus: media pembelajaran berbasis komputer sangat berguna sebagai media untuk mengajar Kriteria: 83.5-100% = sangat layak 63,5-83% = layak 44,5-63% = kurang layak 25-44% = tidak layak yang aman dan murah, Sementara itu Suyatna (2009) menyatakan bahwa virtual lab disampaikan dengan komputer karena produk teknologi ini efektif untuk mengajarkan konsep-konsep 75 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:70-79 abstrak. Komputer efektif digunakan sebagai alat untuk simulasi praktikum. Keterbatasan sarana bakteri yang bersifat abstrak, siswa tidak prasarana sekolah dalam melaksanakan praktikum dapat disiasati dengan penggunaan media pembelajaran seperti virtual lab. Sesuai pernyataan Saleh (2010), karena virtual lab merupakan perpaduan antara pengembangan perangkat lunak komputer yang dirancang untuk mewakili sebuah laboratorium, dapat menjadi alternatif pelaksanaan praktikum yang dilaksanakan secara langsung. Pembelajaran berbasis virtual lab dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti untuk mengeliminasi keterbatasan perangkat laboratorium. diantaranya pula oleh kondisi sekolah yang masih terbatas kelengkapan perangkat laboratoriumnya , maka melalui KD 3.4.Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis, dipilih materi tentang Pewarnaan Gram yaitu proses pewarnaan pada bakteri yang bertujuan untuk mengetahui golongan bakteri termasuk golongan Gram Positif atau Negatif yang penting dalam proses klasifikasi dengan Gram selain dapat diketahui golongan materi bakteri berdasarkan warnanya, sekaligus Leuwenhook dapat diketahui bentuk bakteri tersebut. (1632 –1723), dalam Campbell, at.al., Bentuk bakteri sering digunakan sebagai (2006) bakteri.Antonie Belanda, melihat adalah terlalu antusias mempelajari, ditunjang media virtual lab. Pada proses pewarnaan Materi pembelajaran yang bersifat abstrak dengan pelaksanaan pembelajaran materi Van adalah seorang berkebangsaan salah satu dasar untuk identifikasi bakteri. yang pertama kali Karena ukuran bakteri sangat kecil, yaitu makhluk-makhluk berhasil kecil yang hanya beberapa mikron yang setara dinamakan animalkulus yang saat ini dengan 0,001 mm dari yang terkecil kira- dikenal sebagai bakteri. Istilah bakteri kira berasal dari kata bakterion yang artinya melihatnya harus menggunakan mikroskop batang kecil.Bakteri merupakan kelompok dengan perbesaran minimal 1600 kali. 1/10 – 100 mm maka untuk makhluk hidup yang berukuran sangat Stuktur sel bakteri tersusun atas dinding kecil, bersel tunggal. sel dan isi sel. Permukaan paling luar Materi tentang bakteri diajarkan bagi siswa SMA kelas X yang berada di semester gasal. Umumnya berkaitan dilindungi oleh kapsul berupa lapisan lendir yang juga berfungsi sebagai Endah rita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran | 76 cadangan makanan. Akan tetapi untuk yang mengandung nitrogen dan lebih bakteri penyebab penyakit, kapsul ini mendekati sel hewan dibandingkan sel berfungsi untuk menginfeksi inangnya tumbuhan.Berdasarkan (daya virulensi). Adapun pada lapisan di bakteri dalamnya terdapat dinding sel yang sangat bakteri gram positif (timbul warna apabila dinding dibedakanmenjadi dua, selnya, yaitu diwarnai dengan tinta) dan bakteri gram negatif (tidak muncul warna apabila diwarnai dengan tinta). Untuk kepentingan pengamatan bakteri yang membutuhkan peralatan seperti mikroskop dengan spesifikasi tinggi dan pengenalan bakteri untuk keperluan klasifikasi dipelukan bahan-bahan seperti Gambar 1. Sel Bakteri Kristal violet (pewarnaan primer), Larutan lugol (untuk memfiksasi kristal violet di (Anonim, 1995) dinding sel), Etil alcohol,aseton, alcohol kaku sehingga bisa memberikan bentuk dari bakteri itu sendiri, juga berfungsi untuk melindungi isi sel. Dinding sel ini tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun 96% (untuk dekolorisasi), Air fukhsin atau Safranin (pewarnaan kontras) yang tidak murah harganya, maka media virtual lab menjadi salah satu alternatif solusinya. dari hemiselulosa dan senyawa pektin Gambar 2. Struktur Utama di Luar Dinding Sel (Anonim, 1995) 77 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:70-79 Kondisi anatomi dapat dan alam serta dalam menempatkan diri ditampilkan dalam media virtual lab sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dengan jelas sehingga dapat menarik dunia. Kompetensi Dasar 2.1. Berperilaku siswa untuk mempelajari materi tersebut ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan lebih akan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli tersebut dalam observasi dan eksperimen, berani adalah tanggung jawab, peduli dalam dan santun dalam mengajukan pertanyaan observasi dan eksperimen dan bekerjasama dan berargumentasi, peduli lingkungan, sesuai Kompetensi Inti 2. Menghayati dan gotong royong, bekerjasama, cinta damai, mengamalkan disiplin, berpendapat secara ilmiah dan kritis, tanggung jawab, peduli (gotong royong, responsif dan proaktif dalam dalam setiap kerjasama, tindakan baik. bakteri Karakter dikembangkan dalam perilaku toleran, yang media jujur, damai), santun, dan dalam melakukan responsif dan proaktif dan menunjukan pengamatan dan percobaan di dalam sikap sebagai bagian dari solusi atas kelas/laboratorium berbagai permasalahan dalam berinteraksi kelas/laboratorium. secara efektif dengan lingkungan sosial Gambar 3. Tampilan Virtual Lab maupun di luar Endah rita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran | 78 Gambar 4. Tampilan Virtual Lab KESIMPULAN DAN SARAN Pembelajaran dengan virtual lab biologi berorientasi karakter diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk lebih tertarik pada materi yang diajarkan serta terinternalisisasinya nilai-nilai karakter DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi V. Jakarta. Rineka Cipta. Anonim. 1995. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Edisi X. Laboratorium Mikrobiologi Unair : Surabaya. Campbell, N.A., et al. 2006. Biology Concepts & Connections. California:The FK. Benjamin/Commings Company Publishing Hadioetomo, Ratna Siri. 1985. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia : Jakarta Megawati, Ratna. 2003. Pendidikan Karakter Untuk Menbangun Masyarakat Madani. Jakarta. Institut Pengembangan Pendidikan Karakter. Rita, E. S.D. dan Prasetiyo. 2011. Pengembangan Komik Punokawan Berperspektif Karakter. LPPM IKIP PGRI Semarang. Rita, E. S.D., Prasetiyo dan Sumarno. 2010. Authentic Coaching 79 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:70-79 Untuk pengembangan perangkat pembelajaran Character Building Berbasis Kearifan. Lokal. LPPM IKIP PGRI Semarang. Rita, E.S.D. dkk. 2012. Pemanfaatan Virtual Interactive microbiology Laboratory (Vib Lab) Untuk Meningkatkan Kemampuan Generik Sains Mahasiswa PGMIPABI Pendidikan Biologi. IKIP PGRI Semarang Saleh, K.F., Mohamed, A.M & Madkour, H. 2009. Developing virtual laboratory environment for engine education. International Journal of Arts andSciences 3(1):9-17. On Line at openaccesslibrary.org[diunduh tanggal 2 Januari 2011]. Syaodih, N.S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Suyatna. 2009a. Efektifitas Penggunaan Software Platetecpada Pembelajaran Dinamika Bumi. OnLine at http://pustakailmiah.unila.ac.id.[di unduhtanggal 29 Maret 2010]. Suyatna. 2009b. Pemanfaatan Laboratorium FisikaVirtual. On Line at http://pustakailmiah.unila.ac.id. [diunduh tanggal 29 Maret 2010]. Widha, S. 2011. Perkembangan Pendidikan dan Pembelajaran Sains menuju bangsa yang Berkarakter Kritis dan Kreatif. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional. Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Semarang: UNNES Press. (mazguru.wordpress.com/2012/04/.../ayomanfaatkan-laboratorium-virtu..) diunduh tanggal 14 Juni 2014.