DUNIA MEMBACA RISALAH NUR SÖZLER PUBLICATIONS CAIRO BRANCH 30 Gafar Al Sadek St., Hay Al Sabi, Nasr City. CAIRO / EGYPT Phone/ Fax: +(202) 22 60 29 38 E mail: [email protected] SÖZLER PUBLICATIONS MAIN BRANCH S. Demirel Bulvari Aykosan San. Sitesi 4’lü A Blok Kat: 3 No: 244 Ikitelli / Istanbul / Türkiye Tel: +90 212 671 25 47 - 48 pbx Fax: +90 212 671 25 49 www.sozler.com.tr NUR PUBLICATIONS P.O. Box 15214 Scottsdale, AZ 85267-5214, USA. Tel: 1-800-825 9027 Fax: (602) 493 9798 Yayasan Nur Semesta, Jl. Tarumanegara No:101 Grand Cirendeu residence Blok B3 Kel, Pisangan, Ciputat timur, Tangerang Selatan, Banten/ INDONESIA Tel: +6285814319975 +6285283094299 +6281288588618 +6281384263779 [email protected] - [email protected] L SIAPAKAH BADIUZZAMAN SAID NURSI? APA ITU RISALAH NUR? RISALAH NUR ADALAH SEBUAH TAFSIR MAKNAWI UNTUK MENGHADAPI ABAD KONTEMPORER SEKARANG INI 8 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Pengarang Risalah Nur Badiuzzaman Said Nursi Selayang pandang Riwayat Hidup dan Karyakaryanya Apa itu Risalah Nur? “Risalah Nur adalah argumen yang luar biasa dan tafsir yang sangat berharga terhadap Al-Qur’an al-Karim. Ia juga merupakan sebuah kilatan yang memukau dari kemukjizatan maknawi Al-Qur’an, setetes dari samudera AlQur’an, secercah cahaya dari surya AlQur’an, sebuah hakikat yang terilhami dari khazanah ilmu hakikat. Risalah Nur juga merupakan terjemahan maknawi yang bersumber dari limpahan makna Al-Qur’an.” Pengantar 6 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Badiuzzaman Said Nursi hidup sezaman dengan Sultan Abdul Hamid II di penghujung masa kesultanan Turki Usmani yang tak lama kemudian runtuh. Beliau juga menyaksikan musuhmusuh Islam bersatu untuk menumbangkan Khilafah Usmaniyyah. Setelah berhasil menurunkan Sultan Abdul Hamid dari kesultanannya, para politisi dari İttihat ve Terakki Cemiyeti (Komite Persatuan dan Kemajuan) mengukuhkan Muhammad Rasyad sebagai sultan dan selanjutnya menyeret Turki Usmani ke dalam Perang Dunia I tanpa alasan yang jelas. Hal inilah yang pada akhirnya memecah belah dan menghancurkan Khilafah Usmaniyyah. Para pemimpin İttihat ve Terakki Cemiyeti kemudian hengkang ke luar negeri meninggalkan umat merasakan pahit-getirnya akibat perang yang membuat negara-negara Islam berada di bawah tekanan kekuatan tentara asing. Sultan Muhammad Wahiduddin kemudian datang di saat negara sedang menderita kalah perang. Inggris, Yunani, Italia dan Armenia telah menguasai beberapa wilayah Turki, bahkan Istanbul sendiri berada di bawah pendudukan Inggris. Sejatinya, Sultan telah menjadi tawanan Inggris. Bangsa Turki tak lagi memiliki sesuatu kecuali keimanan mendalam yang mampu 7 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR menantang angin taufan serta untuk menghindari serangan para musuh dan penjajah. Akhirnya Bangsa Turki kembali bangkit menghimpun kekuatan yang masih tersisa dan akhirnya memutuskan perang pembebasan melawan para penjajah yang kemudian dikenal dengan “Perang Kemerdekaan”. Namun, ketika situasi menjadi stabil dan para penjajah berhasil diusir, muncullah sikap permusuhan yang frontal terhadap Islam serta usaha-usaha serius untuk menghapus keimanan yang telah kokoh dari jantung umat. Di sinilah, dalam titik balik sejarah yang genting dalam perjalanan kehidupan umat dan di tengah angin taufan yang mampu mengguncang kehidupan sosial secara menyeluruh, tampillah Badiuzzaman untuk memikul obsesi umat dan mengemban misi penyelamatan iman umat Islam di mana ia telah nazarkan diri untuk tujuan itu, jauh dari gegap gempita kehidupan politik. Ia kemudian menghabiskan waktu dengan menuliskan karya Risalah Nur-nya dan menyebarkannya dalam kondisi yang serba sulit demi menyiapkan sebuah masyarakat islami yang utuh dan sarat vitalitas dan keimanan. Kelahirannya Di awal abad hijriyah yang lalu, 1293 H/1877 M di kampung Nurs yang terletak di Tenggara Turki sekarang ini, seorang anak terlahir dari orangtua yang terkenal wara’ dan sangat ideal di kampung tersebut, yang diberi nama Said. 8 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Masa Menuntut Ilmu Said kemudian memasuki sejumlah madrasah dan lembaga-lembaga pendidikan yang tersebar di seputar kampungnya, Nurs. Ia pun segera menguasai semua ilmu pengetahuan yang berkembang saat itu. Hingga akhirnya, ia tidak menemukan guru yang dianggap memenuhi hasrat pencarian ilmunya di madrasah yang ditujunya. Oleh karena itu, ia hanya tinggal sementara di setiap madrasah yang didatanginya. Sebab ia senantiasa tergugah untuk menggali ilmu pengetahuan yang benar. Dia berpindah-pindah dari satu madarasah ke madrasah yang lain, dan dari seorang alim ke alim yang lain. Ketika ia tidak bisa lagi menemukan sesuatu yang dapat menambah wawasan keilmuannya dari para guru tersebut, ia pun menggali ilmu pengetahuan itu dengan usahanya sendiri. Ia melahap kandungan kitab-kitab yang tersedia di zamannya semisal tafsir, hadits, nahwu, ilmu kalam, fiqh maupun mantiq. Di sisi lain, daya hafalnya sungguh luar biasa. Ia sengaja menghafal di luar kepala semua ilmu pengetahuan yang dibacanya. Hingga ia berhasil menghafal hampir 90 judul buku referensial. Setelah itu, ia telah memiliki kesiapan -berkat berbagai ilmu pengetahuan yang dikuasainya sejak awal- untuk memulai munâzarah (adu argumentasi dan debat) dengan para ulama. Beberapa forum munâzarah telah dibuka, dimana ia telah berdebat dengan banyak tokoh pembesar dan ulama di beberapa kawasan, di mana ia selalu tampil menang. Hal itu membuat popularitasnya semakin melejit. Berita Yang Membuatnya Tidak Bisa Tidur Dalam situasi itu, tersebar di beberapa koran lokal bahwa Menteri Koloni Inggris menyatakan di depan para anggota Dewan Parlemen Inggris: “Selama Al-Qur’an masih berada di tangan kaum muslimin, maka kita tidak bakal mampu menguasai mereka. Tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali menghapusnya dari wujud atau memutuskan hubungan antara Al-Qur’an dan umat Islam.” Berita ini benar-benar menguncang jiwa Said dan membuatnya tak bisa tidur. Nursi pun mengatakan pada orang disekelilingnya: “Akan kubuktikan pada dunia bahwa Al-Qur’an adalah matahari maknawi yang sinarnya tak pernah redup bahkan mustahil dipadamkan”. Ia pun segera menuju Istanbul pada tahun 1325 H/1907 M dan mengajukan kepada Sultan Abdul Hamid II sebuah proyek pembangunan Universitas Islam di Anatolia Timur yang dinamainya dengan Madrasah Al-Zahrâ (Medresetuz Zehra) mengikuti sistem pendidikan Universitas al-Azhar, Kairo yang 9 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Pada tahun 1314 H/1897 M dia mengunjungi kota Van. Di sana ia mempelajari dengan tekun berbagai ilmu seperti matematika, falak, kimia fisika, geologi, filsafat dan sejarah. Ia mendalaminya hingga mampu untuk mengarang buku dalam beberapa disiplin itu. Akhirnya dia digelari Badiuzzaman (Keajaiban Zaman) sebagai bentuk pengakuan para ulama terhadap kejeniusan, ilmu dan bacaannya yang sangat kaya dan luas. 10 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR mengemban misi penyebaran hakikat-hakikat Islam yang memadukan pendidikan agama dan ilmu-ilmu modern. Beliau mengatakan: “Ilmu-ilmu agama adalah lentera hati, sementara ilmu-ilmu modern adalah cahaya akal. Ketika dipadukan, kebenaran akan tersingkap jelas hingga obsesi seorang pelajar akan tergugah dan melambung tinggi dengan kedua sayap itu, namun ketika terpisah, maka akan lahir fanatisme pada yang pertama dan timbul keraguan pada yang kedua.” Pada tahun 1329 H/1911 M, Nursi melakukan perjalanan ke negeri Syam. Beliau mengadakan pertemuan dengan para tokoh dan ulamanya. Ketika mengetahui tingkatan pengetahuan dan ketokohannya, para warga Syam menyimak pidatonya dengan penuh perhatian yang telah direkam oleh zaman di Jami al-Umawi yang masyhur itu di tengah ribuan jemaah. Pidato tersebut dikenal diantara karya peninggalannya dengan al-Khutbah al-Syâmiyyah (Khutbah Damaskus). Pidato tersebut berisi penyakit-penyakit yang melanda umat Islam dan sebuah rancangan strategi politik dan sosial yang komprehensif untuk mengatasi permasalahan umat Islam. Pembelaan Yang Sangat Berani Di Depan Pengadilan Militer Badiuzzaman Said Nursi merupakan salah satu diantara mereka yang digiring ke tiang gantungan pasca insiden 31 Maret. Padahal dalam peristiwa itu, ia hanya berperan sebagai peredam suasana. tersingkap”.( QS. Al-Thariq: 9) Sementara orang asing tidak diperbolehkan untuk melihatnya. Dengan penuh kerinduan saya telah siap untuk melakukan perjalanan menuju akhirat, saya telah siap untuk pergi ke akhirat bersama mereka yang mati di tiang gantungan. Sebelumnya pemerintah memusuhi akal manusia 11 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Ia justru menasehati para tentara untuk kembali patuh dan menghargai komando para perwira atasan mereka. Bahkan Nursi telah menyampaikan beberapa pidatonya berkenaan dengan hal itu. Beliau mengatakan di Pengadilan Militer Umum saat insiden 31 Maret terjadi: “Saya adalah pelajar ilmu syariah. Oleh karena itu, saya menimbang segalanya berdasarkan syariah. Islam adalah satu-satunya agamaku. Dengan demikian, saya menilai dan memandang segalanya lewat kacamata Islam. Ketika berdiri menyambut alam barzah yang kalian sebut sebagai penjara sambil menunggu di halte eksekusi, kereta yang akan mengantarku ke alam akhirat, saya menyampaikan kritikan-kritikan terhadap apa yang terjadi dalam masyarakat sosial berkenaan dengan beberapa kondisi kesewenang-wenangan. Pernyataanku itu tidak ditujukan kepada kalian saja, namun aku tujukan kepada seluruh umat manusia di era sekarang ini. Kebenaran telah tersingkap dari balik kuburan hati, dengan jelas tanpa sehelai benang yang menutupinya, berdasarkan ayat mulia: “ ﻳﻮم ﺗﺒﻲﻠ اﻟﺮﺴاﺋﺮHari ketika rahasia-rahasia 12 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR di masa tirani, namun sekarang ini pemerintah memusuhi kehidupan. Jika pemerintah memiliki logika seperti itu, maka hiduplah kegilaan, hiduplah kematian dan hiduplah neraka tempat tinggalnya para tiran. Sejak dulu saya bercita-cita diberi kesempatan untuk menjelaskan pemikiranku, tapi ternyata pengadilan umum ini telah menjadi tempat terbaik untuk menyebarkannya. Pada hari-hari pertama investigasi, mereka bertanya kepadaku sebagaimana mereka bertanya kepada yang lain: “Bukankah engkau juga menuntut diterapkannya syariah?” Saya berkata: “Andai saya memiliki seribu nyawa, maka tentu saja saya siap mengorbankannya demi satu hakikat kebenaran syariah, karena syariah adalah kunci kebahagiaan. Ia adalah keadilan sejati dan kemuliaan. Yang saya adopsi adalah syariah yang benar bukan seperti yang dituntut oleh para pemberontak.” Selanjutnya jatuhlah vonis bebas untuk Badiuzzaman Said Nursi dari pengadilan menakutkan yang telah mengeksekusi puluhan nyawa di tiang gantungan. Nursi; Seorang Komandan Milisi Sekaligus Mufassir Dengan meletusnya Perang Dunia I, Badiuzzaman segera bangkit di garis terdepan para mujahidin. Beliau menyusun beberapa regu milisi sukarelawan dari beberapa muridnya. Bersama Tikaman Yang Mematikan Setelah masuknya penjajah di Istanbul, Nursi merasa bahwa sebuah tikaman tajam telah diarahkan ke jantung dunia Islam. Sudah tentu beliau termasuk orang yang berdiri di garis terdepan menantang penindasan dan kekalahan. Beliau segera menerbitkan bukunya al-Khuthuwât alSitt (Enam Langkah), dimana beliau membakar 13 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR mereka, Nursi membela mati-matian bangsa dan negaranya di front Kaukasia. Beliau akhirnya terluka pada beberapa pertempuran melawan Rusia, kemudian tertawan dan digiring dalam keadaan setengah mati ke Kosturma di Timur Rusia, dimana beliau menghabiskan waktu dua tahun empat bulan, hingga Allah SWT mentakdirkannya lolos ketika Revolusi Bolshevik pecah. Nursi kemudian kembali ke Istanbul dan disambut hangat oleh Khalifah, Syaikh al-Islam, Panglima Perang dan para pelajar agama. Beliau kemudian dianugerahi medali militer. Turki Usmani kemudian memberikannya beberapa jabatan yang semuanya ditolak, kecuali yang diberikan oleh Dinas Militer dalam keanggotaan Darul Hikmah al-Islamiyah yang memang tidak diberikan, kecuali untuk pemuka alim ulama. Pada masa inilah beliau menerbitkan karangan-karangannya yang ditulis dalam bahasa Arab, diantaranya: tafsirnya yang sangat berharga, Isyârâtul I’jâz fî Madhân al-Îjâz yang ditulisnya di tengah berkecamuknya perang, dan al-Matsnawî al-Nûrî. 14 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR semangat para warga Turki dan menyusun strategi untuk menghapus kehinaan dan keputusasaan yang diakibatkan oleh kekalahan Turki Usmani dan umat Islam secara umum. Pada titik balik sejarah yang sangat penting ini (sejak tahun 1922 M) berbagai undang-undang dan keputusan telah dirancang dan disetujui untuk mencerabut Islam dari akar-akarnya dan untuk memadamkan kobaran api keimanan dalam jiwa umat yang telah menancapkan panji Islam sepanjang enam abad lamanya. Akhirnya, Kesultanan Turki Usmani dihapus pada tanggal 1 November 1922, kemudian diikuti dengan penghapusan sistem khilafah pada tanggal 3 Maret 1924. Selanjutnya, pendidikan di seluruh madrasah dilarang, aksara Arab diganti dengan aksara latin, azan dan iqamat dilarang dalam bahasa Arab. Berbagai usaha yang menggantikan AlQur’an dengan terjemahan dalam ibadah-ibadah ritual. Segala bentuk aktifitas dan kegiatan untuk kepentingan Islam dilarang. Penerbitan buku-buku islami juga dilarang. Disamping itu, masyarakat dipaksa untuk menggunakan pakaian ala Eropa. Kaum pria harus memakai topi ala Eropa dan wanita harus berpakaian terbuka ala Barat. Pengadilanpengadilan sengaja didirikan untuk menebar perasaan takut dan teror di seantero Turki. Tiangtiang gantungan dipatok untuk para ulama dan orangorang yang ingin memprotes rezim pemerintahan yang berkuasa. Akhirnya, suasana yang mencekam dan teror mewarnai atmosfer seluruh penjuru negeri. Jadikan Kiblat Itu Satu Yaitu Al-Qur’an Said Nursi menggambarkan kondisi spiritual dan perubahan pemikiran yang terjadi pada dirinya sejak 30 tahun lalu sebagai berikut: “Pukulan keras telah menghantam kepala Said lama yang sedang alpa. Ia kemudian berfikir bahwa kematian adalah sebuah kebenaran. Nursi menemukan dirinya tenggelam dalam rawa-rawa, ia berteriak meminta pertolongan, mencari jalan dan penolong yang akan menuntunnya. Ia berdiri di persimpangan jalan dengan penuh kebimbangan. Lalu dia mengambil Kitab Futûh al-Ghaîb karangan Abdul Qadir Jailani dan dibukanya dengan penuh harapan. Kemudian beliau menemukan ungkapan berikut ini di hadapannya, “Engkau di Darul Hikmah al-Islamiyah, maka carilah dokter yang akan menyembuhkan penyakit spiritualmu. Maha Suci Allah! sungguh menakjubkan, ketika itu saya adalah anggota Darul Hikmah al-Islamiyah, saya datang seperti seorang dokter yang ingin mengobati luka umat Islam, padahal penyakitku jauh lebih parah dan lebih membutuhkan pengobatan ketimbang yang lain. Seorang penderita terlebih dahulu harus mengobati dirinya sebelum mengobati yang lain. 15 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Sampai-sampai orang muslim menyembunyikan Al-Qur’an dari para pejabat dan aparat negara. Sementara pers sangat aktif menghembuskan amarah dan penghinaan terhadap agama, hingga tersebarlah buku-buku ateisme. 16 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Ya, demikianlah Syekh mengatakan kepadaku, “Engkau lagi sakit, carilah dokter yang dapat mengobatimu.” Maka aku berkata, “ Jadilah dokter saya, wahai Syeikh. Saya pun mulai membaca buku tersebut dan seakan buku itu ditulis khusus untukku. Ia sangat keras menghancurkan rasa kebanggaan dalam diri saya. Ia telah melakukan operasi yang sangat dalam pada jiwaku. Saya tidak sanggup, karena menganggap kata-kata itu dialamatkan kepadaku. Ya, demikianlah saya membacanya hingga separuh, dan tidak mampu untuk menyelesaikannya. Lalu saya letakkan kembali buku itu di rak. Setelah beberapa waktu berlalu, saya merasakan bahwa rasa sakit itu sudah reda, sebaliknya kenikmatan menggantikannya. Kemudian saya kembali membaca buku tersebut yang merupakan ustad pertamaku. Saya menimba banyak pelajaran darinya. Saya telah mendengarkan wirid-wirid dan munajatnya, sehingga mendapatkan kelimpahan. Setelah itu, saya menemukan kitab “Maktubat” karya Imam Rabbani Ahmad al Faruqi al- Sirhindi, pembaru milenium II. Kubuka dan kudapatkan sebuah keanehan. Dalam dua risalah yang terdapat pada kitab itu, tercantum kata Mirza Badiuzzaman, saya pun merasa risalah itu ditujukan kepadaku, karena nama ayahku adalah Mirza, sementara kedua surat itu ditujukan kepada Mirza Badiuzzaman. Maka saya katakan, “Maha Suci Allah! suratsurat ini ditujukan kepadaku, karena gelar Said Lama adalah Badiuzzaman. Padahal saya tidak 17 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR mengetahui seorang ulama terkenal dengan gelar ini kecuali al Hamadani yang hidup pada abad ke-4 Hijriah. Maka, pasti ada orang lain yang sezaman dengan Imam Rabbani al Sirhindi yang bergelar seperti ini. Sudah pasti kondisinya mirip dengan kondisiku, sehingga aku menemukan obatku dalam dua surat tersebut. Imam Rabbani menegaskan dalam dua surat tersebut dan di beberapa risalah lainnya yaitu: ‘Jadikan kiblat itu satu, artinya pilih satu imam dan jangan sibuk dengan yang lain.’ Ketika itu nasehat tersebut tidak sesuai dengan kesiapan dan kondisi spiritualku. Saya mulai berpikir dengan mendalam: ‘Siapa yang akan saya ikuti? Saya ikut dengan yang ini atau yang itu. Saya benar-benar bingung, sebab keduanya memiliki keistimewaan dan daya tarik. Olehnya saya tidak sanggup dengan hanya memilih salah satunya.’ Ketika saya dilanda kebingungan ini, tiba-tiba sebuah ilham dari Allah SWT yang Maha Penyayang terlintas dalam hati dan membisikku: ‘Sungguh awal dari beragam jalan ini dan sumber dari semua aliran ini serta matahari bagi planet-planet ini adalah Al-Qur’an al-Hakim. Maka satu-satunya kiblat yang sejati adalah AlQur’an. Al-Qur’an adalah pembimbing (mursyid) yang agung dan guru yang paling suci. Maka saya berpegang teguh pada Al-Qur’an.’ Pada dasarnya kemampuanku yang serba kekurangan ini tidak mampu mereguk limpahan dari sang pembimbing sejati yang merupakan 18 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR sumber mata air yang membangkitkan semangat hidup, namun berkat limpahan itu sendiri, kami sanggup menjelaskan limpahan air kehidupan itu kepada pemilik hati yang bersih (ahli qalb) dan pemilik kondisi kondisi maknawi yang baik (sahib ul hal) yang sesuai dengan tingkatannya.Jadi, Risalah Nur yang bersumber dari Al-Qur’an tidak hanya masalah rasional dan ilmiah semata, tapi juga masalah keimanan yang bersifat qalbi, rohani dan hal imani. Ia adalah ilmu teologi (ketuhanan) yang murni dan agung. Kemudian, berbagai pemberontakan dan ketidakstabilan terjadi di dalam negeri. Semuanya dapat dibungkam oleh pihak rezim berkuasa. Meskipun Badiuzzaman tidak terlibat dalam pemberontakan, beliau dibuang dan diasingkan bersama banyak orang ke Anatolia Barat pada musim dingin 1926. Kemudian, beliau dibuang lagi seorang diri ke sebuah daerah terpencil yaitu Barla. Lahirnya Risalah Nur Nursi menjelaskan proses lahirnya Risalah Nur sebagai berikut: “Saya mencurahkan dan mengarahkan semua obsesi dan waktu untuk men-tadabburi makna AlQur’an al-Karim. Kehidupan Said Baru telah saya awali. Takdir telah menarik saya dari satu kota ke kota yang lain. Dalam keadaan seperti itu, lahirlah dari hati yang paling dalam, makna-makna yang bersumber dari limpahan-limpahan Al-Qur’an … saya mendiktekannya kepada orang-orang yang ada 19 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR di sekelilingku. Risalah-risalah itulah yang disebut dengan Risalah Nur. Ia benar-benar bersumber dari nur (cahaya) Al-Qur’an . Oleh karena itu, nama ini terlahir dari lubuk hati yang paling dalam. Saya sangat yakin dan percaya bahwa risalah-risalah ini bukanlah hasil dari pikiranku. Ia adalah ilham ilahi yang dilimpahkan Allah SWT ke dalam kalbu dari cahaya Al-Qur’an al-Karim. Maka saya telah memohon berkah untuk semua orang yang menyalin, karena saya yakin bahwa tidak ada cara lain untuk menjaga keimanan kecuali dengan cara ini. Demikianlah Risalah Nur telah disambut oleh tangan-tangan terpercaya untuk menyalin dan menyebarkannya. Maka dengan penuh keyakinan dan kesadaran, bahwa hal ini merupakan campur tangan Tuhan untuk menjaga iman orang-orang muslim. Olehnya, saya merasakan adanya kemestian untuk memberi semangat kepada semua orang yang bekerja di jalan ini demi menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh agamaku.” Demikianlah Nursi menulis Risalah Nur hingga tahun 1950 M, saat dipindahkan dari satu penjara ke penjara yang lain dan dari satu pengadilan ke pengadilan yang lain…Demikianlah sepanjang seperempat abad. Selama rentang waktu ini, beliau tidak berhenti menulis dan menyampaikannya hingga terkumpul 130 risalah yang diberi judul Koleksi Risalah Nur (Kulliyyât Rasâil al-Nûr) yang belum berhasil dicetak hingga tahun 1954 M. 20 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Kepergian Sang Mujaddid Badiuzzaman Said Nursi menjawab panggilan Tuhannya pada tanggal 25 Ramadhan 1379 H, bertepatan degan tanggal 23 Maret 1960. Beliau dimakamkan di kota Urfa. Namun, rezim militer yang memerintah ketika itu, tidak membiarkannya beristirahat tenang di dalam kuburnya. Setelah empat bulan dari wafatnya, mereka membongkar kuburannya kemudian memindahkan jenazahnya dengan pesawat ke suatu tempat yang tidak diketahui. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmatNya untuk beliau dan mengaruniakan surgaNya. Apa Itu Risalah Nur? Ustadz Nursi memperkenalkan Risalah Nur sebagai berikut: “Risalah Nur adalah argumen yang luar biasa dan tafsir yang sangat berharga terhadap Al-Qur’an al-Karim. Ia juga merupakan sebuah kilatan yang memukau dari kemukjizatan maknawi Al-Qur’an, setetes dari samudera Al-Qur’an, secercah cahaya dari surya Al-Qur’an, sebuah hakikat yang terilhami dari khazanah ilmu hakikat. Risalah Nur juga merupakan terjemahan maknawi yang bersumber dari limpahan makna Al-Qur’an.“ “Risalah Nur bukanlah tariqat kesufian, melainkan sebuah hakikat. Dia adalah cahaya AlQur’an al-Karim. Ia tidak bersumber dari ilmuilmu dari Timur dan pengetahuan dari Barat. Tapi sesungguhnya ia adalah mukjizat maknawi 21 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR dari Al-Qur’an al-Karim yang dikhususkan untuk zaman ini.” Dapat disimpulkan dari paparan tadi bahwa Risalah Nur adalah penafsiran terhadap maknamakna Al-Qur’an yang membahas masalah-masalah mendasar dalam kehidupan individual. Risalah Nur dapat membangun keyakinan-keyakinan keimanan dengan menepis pemahaman-pemahaman keliru dan sikap-sikap yang lemah. Risalah Nur membahas seputar makna-makna “tauhid” dengan berbagai argumen, “hakikat akhirat”, “kebenaran kenabian” dan “keadilan syariah” dan makna-makna lain yang menjadi tema utama Al-Qur’an, disamping membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan dakwah, kecintaan kepada Rasul, kerinduan pada akhirat dan berbagai problem sosial dan politik. Oleh karena itu, Nursi berkata berkenaan dengan Risalah Nur, “Risalah Nur telah memecahkan dan menjelaskan serta menyingkap lebih dari seratus rahasia keagamaan, syariah dan Al-Qur’an, dan telah membungkam orang-orang ateis serta membuktikan dengan terang seterang matahari hakikat-hakikat Al-Qur’an yang dianggap jauh dari sentuhan akal seperti peristiwa Isra’ dan Mi’raj dan kebangkitan jasmani. Ia telah membuktikan kepada para filosof dan ateis paling pembangkang sekalipun hingga sebagian diantara mereka meyakini Islam. Oleh karenanya, risalah seperti ini mestilah memiliki hubungan dengan dunia dan sekitarnya. Sudah tentu ia adalah hakikat Al-Qur’an yang 22 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR akan menyibukkan masa sekarang dan akan datang serta mengambil sebagian besar perhatiannya. Ia adalah pedang berlian yang sangat tajam dalam genggaman orang-orang beriman.” Terilhami Metode Al-Qur’an Untuk menjelaskan perbedaan antara gaya Risalah Nur dengan karya-karya lain dalam menjelaskan hal makrifatullah dan iman tahqiqi (teruji), kami kutip pernyataan Nursi sebagai berikut, “Makrifatullah yang digali dari argumenargumen ilmu kalam sejatinya bukanlah makrifat yang sempurna. Ia tidak memberikan ketentraman hati. Sementara makrifat jika digali dari metode Al-Qur’an yang penuh keajaiban, maka ia akan menjadi makrifat yang sempurna, ia akan mencurahkan ketentraman utuh dalam jiwa. Insya Allah setiap bagian dari Risalah Nur berfungsi seperti lentera di jalan Al-Qur’an yang sarat dengan cahaya. Sebagaimana halnya, makrifat yang lahir dari ilmu kalam nampak kurang dan terbatas, maka makrifat yang lahir lewat jalan tasawwuf juga kurang dan terbatas jika dibandingkan dengan makrifat yang bersumber langsung dari Al-Qur’an dengan rahasia pewarisan kenabian. Adapun metode Al-Qur’an al-Hakim adalah ia akan mendapatkan air dan memancarkannya dimana saja dengan sangat mudah, sebab setiap ayat dari Al-Qur’an dapat memancarkan air dimanapun ia dipukulkan -laksana tongkat Nabi Musa a.s- dan mengajak kita membaca: ء أﻳﺔ ﺗﺪل ﺒﻟ أﻧﻪ واﺣﺪ و ﻲﻓ ﻞﻛ Jalan Untuk Penyebaran Risalah Nur Aksara Arab telah diganti dengan huruf Latin. Semua yang menyangkut percetakan dan penerbitan aksara Arab telah dilarang. Ketika itulah cara ‘salinan tangan secara sembunyi-sembunyi’ telah menjadi satu-satunya jalan pintas untuk menyebarkan tulisan seorang yang berada dalam pengasingan yang senantiasa diawasi, dimana semua jalan untuk mengarang dan menerbitkan buku telah tertutup untuknya. 23 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR ‘Dalam setiap sesuatu terdapat tanda yang membuktikan bahwa dia adalah Esa.’ Kemudian, keimanan itu tidak didapatkan lewat ilmu saja, sebab manusia memiliki lathaif (indra lahir maupun batin) yang semuanya memiliki bagian dalam keimanan. Sebagaimana halnya makanan ketika memasuki lambung akan segera terbagi dan tersalur ke berbagai urat sesuai kebutuhan setiap anggota badan. Demikian pula ketika masalahmasalah keimanan yang diperoleh lewat ilmu memasuki lambung ‘akal dan pemahaman’, maka setiap lathifah seperti: ruh, hati, sirr, jiwa dan semisalnya juga turut mengambil bagiannya dan segera menyerapnya sesuai tingkat kebutuhannya. Olehnya, jika sebuah lathifah kekurangan dan kehabisan asupan gizi, maka makrifat itu kurang dan tidak sempurna. Dan senantiasa lathifah tersebut akan terus merasakan kekurangan.” 24 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Ketika lingkaran Thullabun Nur -begitu muridmurid Nursi sering disebut- semakin meluas, risalahrisalah itu telah mencapai semua penjuru kampung dan wilayah yang dekat dengan Barla dan disambut secara sembunyi-sembunyi untuk selanjutnya diselundupkan ke kota-kota yang jauh, dimana Risalah telah merangkul hati dan jiwa orang-orang yang dahaga terhadap hidayah dan cahaya di tengah padang sahara yang panas, gersang dan gelap. Penerjemahan Risalah Nur Allah SWT telah memberikan taufiqNya kepada Ustadz Ihsan Qasim al-Shalihi hingga berhasil menerjemahkan Risalah Nur ke dalam bahasa Arab dalam 9 jilid. Sementara jilid ke-10 adalah daftar isi Risalah Nur. Versi Arab ini telah diterbitkan di Istanbul dan Kairo. Demikian juga halnya dengan Ustadzah Syukran Wahidah (Mary Weild) telah menerjemahkan Kalimât, Maktûbât, Lama’at dan Syuâât serta Isyarat al-I’jaz ke bahasa Inggris. Beliau juga telah mengarang dalam sebuah volume tentang biografi Ustadz Nursi disamping telah menerjemahkan sejumlah besar risalah-risalah singkat. Demikianlah, terjemahan-terjemahan itu mulai tersebar dimana-mana. Sejumlah risalah-risalah itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, Perancis, Rusia, Spanyol, Persia, Kurdi, Melayu, Cina, Bosnia dan berbagai bahasa di negeri Asia Tengah serta berbagai bahasa lainnya. Dengan tersebarnya terjemahan-terjemahan Pengenalan Singkat Tentang Isi Koleksi Risalah Nur Karangan Badiuzzaman Said Nursi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Ihsan Qasim as-Shalihi Koleksi Risalah Nur yang dikarang oleh Badiuzzaman Said Nursi terdiri dari 9 jilid. Rasail mencatat makna-makna keimanan yang terilham dari cahaya Al-Qur’an al-Karim. Nursi mendiktekannya kepada murid-muridnya dalam situasi dan kondisi yang serba sulit dengan tujuan untuk menyelamatkan keimanan umat manusia di masa sulit seperti sekarang ini dengan menghidupkan makna dan nilai-nilai Al-Qur’an dari jiwa, akal, dan ruh umat manusia. Atas karunia Allah SWT, beliau telah berhasil membangun sebuah mata air Qur’ani yang sangat jernih dan segar untuk menjaga agama dan keimanan umat manusia, membersihkan hati dan akal mereka dari kebatilan yang telah melekat. 25 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR ini, serangkaian simposium dan muktamar ilmiah diadakan di lembaga-lembaga perguruan tinggi dan budaya di berbagai penjuru dunia; dunia Islam maupun dunia Arab, diantaranya adalah: Jordan, Mesir, Aljazair, Maroko, Chad, Yaman, Malaysia, Indonesia, Bosnia, Australia, Inggris, Jerman dan Amerika. 26 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Al-Kalimât Jilid pertama ini mencakup 33 risalah. Sembilan “Kalimat” pertama, meringkas makna-makna ibadah, akidah, pandangan seorang mukmin kepada dunia, tugas manusia di dunia dan pandangan yang bermanfaat dan menguntungkan adalah dengan menjual diri dan hartanya kepada Allah SWT dan iman kepadaNya dan hari akhirat memecahkan teka-teki alam semesta serta uraian tentang hikmah waktu-waktu shalat. Kemudian risalah khusus tentang pembuktian al-Hasyr (Hari Kebangkitan) dalam kerangka tajalliyyat (manifestasi) asma Allah SWT al-Husna diikuti dengan misi manusia dalam kehidupan, perbandingan antara hikmah Al-Qur’an dan filsafat dan menguraikan perumpamaan hakikathakikat Al-Qur’an di alam semesta kemudian menjelaskan makna “merajam/mengusir setan”. Juga uraian yang detail tentang sifat Ahadiyyah (keEsaan) Allah SWT dalam semua af’âl (perbuatan) ilahi, penciptaan segala sesuatu sekaligus dan penciptaan yang berproses, dekat dan jauhnya Allah SWT kepada kita, penjelasan akan keharmonisan dan keserasian yang sempurna antara manifestasi asma Allah SWT “Al-Qahhâr” (Maha Perkasa) dengan asma Allah SWT “alRahmân” (Maha Pengasih), menjelaskan bahwa segala sesuatu adalah indah, baik secara langsung maupun tidak, pembuktian kenabian Muhammad SAW secara mendetail, uraian tentang pentingnya mukjizat-mukjizat para Nabi dalam mendorong manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, 27 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR mengingatkan jiwa yang malas untuk shalat, berikut penjelasan tentang jenis was-was dan cara mengatasinya, uraian tentang tauhid hakiki dengan contoh-contoh yang jelas, uraian tentang kesempurnaan manusia lewat keimanan, penyaksian terhadap tajalliyyât (manifestasi) asma al-husna di berbagai belahan dunia, penjelasan tentang kunci untuk membuka berbagai rahasia dalam wujud, pemaparan 12 prinsip dasar dalam memahami hadis Nabi, keragaman bentuk ibadah semua makhluk, risalah khusus tentang hakikat-hakikat kemukjizatan Al-Qur’an. Takdir Tuhan dan kemampuan manusia (al juz’ al ikhtiyârî) diikuti dengan beberapa lathâif surga, kekekalan ruh, tentang malaikat dan beberapa argumen Hari Kebangkitan. Juga tentang hakikat manusia “aku” (anâ), rahasia gerak dan fungsi atom, tentang berbagai hikmah dan buah mikraj Nabi, beberapa masalah ilmiah yang sangat mendalam tentang rahasia tauhid, proses dalam pengenalan asma al-husna dan risalah terakhir 33 jendela yang mengantar kepada ketauhidan. Di akhir kitab ini, disertakan sebuah risalah “al-Lawâmi”, yang merupakan kumpulan kata-kata puitis keimanan untuk Thullabun Nur. Al-Maktûbât Jilid kedua ini mencakup 33 risalah, diawali dengan beberapa pertanyaan seputar kehidupan Nabi Khidir a.s, hikmah kematian dan penciptaannya, tempat neraka jahanam, kemudian paparan beberapa sisi tentang kehidupan pengarang dan perenungan (kontemplasi) keimanannya di alam semesta, juga 28 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR perhatian terhadap masalah-masalah keimanan merupakan sebuah kemestian, penjelasan tentang hikmah pernikahan Rasulullah SAW dengan Zainab, perbedaan antara karâmah, ikrâm dan istidrâj, bagaimana mengarahkan sifat-sifat manusia, apa perbedaan antara Iman dan Islam?, penjelasan tentang keadilan syariah dalam warisan, hikmah keluarnya Adam a.s dari surga, hikmah penciptaan syetan, sikap Nursi terhadap politik dan sebab menjauhnya dari politik, hikmah di balik fitnah yang terjadi di zaman sahabat r.a, turunnya Nabi Isa a.s, penjelasan bahwa mazhab sahabat lebih tinggi dan lebih aman dari wahdatul wujud. Risalah khusus tentang mukjizat-mukjizat Nabi yang mencakup lebih dari 300 mukjizat yang didasarkan pada haditshadits shahih, uraian tentang pentingnya keimanan, makrifat dan kecintaan kepada Allah SWT, beberapa cara menjaga hak-hak orang tua dan lansia. Risalah khusus tentang ukhuwwah (persaudaraan) antara umat Islam dan cara mengatasi pertikaian, paparan tentang kematian dan musibah yang terjadi di alam semesta, tuntutan asma-asma Allah SWT; al-Rahîm, al-Hakîm dan al-Wadûd, penjelasan tentang rahasia dan macam-macam doa, risalah yang membantah kesalahpahaman seputar Al-Qur’an, penjelasan tentang bahaya seruan rasisme, penjelasan tentang metode moderat dalam memahami perbedaan antara aliran-aliran para Nabi, tentang bagaimana Risalah Nur mengemban misi pengarahan (irsyad), risalah tentang syukur yang merupakan buah dari para makhluk, jawaban-jawaban terhadap persoalan- 29 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR persoalan seputar kemukjizatan Al-Qur’an dan memahami kebenarannya, risalah tentang hikmah puasa, peringatan untuk para pengemban Al-Qur’an dari berbagai kesalahpahaman, tanggapan terhadap ahli bid’ah yang sengaja mengubah syiar-syiar agama. Di akhir kitab, terdapat risalah tentang tasawwuf dan penjelasan tentang sisi-sisi positif dan negatifnya. Sebuah risalah Nawâ al-Haqâiq (BenihBenih Kebenaran) ikut terlampir. Ia merupakan kutipan-kutipan terhadap munâjât qalbiyyah (renungan) dari karya-karya lama Ustadz Nursi. Al-Lama’at Jilid ketiga ini mencakup 30 risalah yang diawali dengan pelajaran-pelajaran yang diambil dari munajat Nabi Yunus a.s dan Ayyub a.s, kemudian penjelasan bahwa sunnah Nabi SAW adalah sebuah tangga dan metode, risalah tentang isti’âzah (memohon perlindungan Allah SWT) dari kejahatan syetan. Beberapa catatan tentang menapaki makrifatullah, penjelasan tentang pentingnya sikap hemat dan bahayanya hidup boros, dua risalah tentang pedoman dalam bersikap ikhlas secara individu dan jamâah (kolektif), risalah tentang tanggapan terhadap pengikut paham materialis, beberapa risalah untuk para akhawât (wanitawanita) akhirat, uraian tentang pentingnya hijab, risalah untuk para penderita sakit, orang-orang yang terkena musibah, juga kepada para lansia dalam kenangan Nursi, risalah tentang tafakkur keimanan, ditutup dengan risalah tentang Al-Ismul Al-A’dzam 30 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR (nama Allah yang agung) yaitu Al-Quddus, Al-Adl, Al- Hakam, Al-Fard, Al-Hayy, Al-Qayyum.” Al-Syu’â’ât Jilid keempat ini mencakup 15 risalah yang diawali dengan pembuktian bahwa keindahan alam semesta dan keistimewaan manusia tidak nampak kecuali melalui tauhid, risalah munajat dalam sebuah perjalanan di seluruh penjuru alam semesta, meminta pertolongan Allah SWT yang Maha Pengasih melalui beberapa tahapan ()ﺣﺴﺒﻨﺎ اﷲ و ﻧﻌﻢ اﻟﻮﻛﻴﻞ, penjelasan tentang tandatanda hari kiamat dan sifat-sifat Dajjal dan Sufyani, renungan tentang makna ”Attahiyyâtu lillâhi…”, risalah mulia tentang penyaksian seorang petualang yang berdialog dengan alam, pembuktian bahwa keimanan terhadap akhirat merupakan pondasi kehidupan individu dan kolektif, penjelasan tentang hikmah takrâr (pengulangan–pengulangan ayat) dalam AlQur’an berbagai buah keimanan kepada malaikat, diikuti dengan pembelaan Nursi dan muridmuridnya di pengadilan Denizli dan Afyon bersama beberapa risalah yang ikut menghibur selama dalam tahanan. Di akhir kitab ini dijelaskan pula argumen-argumen kuat untuk membuktikan ketauhidan dan risalah kenabian. Isyârâtul I’jâz Fî Mazhân Al-Î’jâz Ditulis oleh Ustadz Nursi dalam bahasa Arab, ia merupakan penafsiran terhadap surat Al-Fatihah dan 30 ayat surat Al-Baqarah. Beliau menjelaskan Al-Matsnawî Al-Nûrî Jilid keenam ini mencakup 12 risalah dalam bahasa Arab, yaitu: 1 . Lama’ât (Cahaya) ketauhidan sejati. 2 . Rasyahât (percikan-percikan) makrifat Nabi Saw. 3 . Lâ siyyamâ (terlebih lagi) tentang pembuktian hari kebangkitan. 4 . Qathrah (setetes) dari samudra tauhid. 5 . Hubâb (buih) dari lautan Al-Qur’an. 6 . Habbah (sebiji) benih diantara buah surga AlQur’an. 31 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR kemukjizatan bahasa Al-Qur’an dengan bahasabahasa yang lugas, dari sisi munâsabah (keserasian) antara ayat-ayat Al-Qur’an, keselarasan antara kalimat-kalimat Al-Qur’an, dan keharmonisan antara kalimat-kalimat dan huruf-huruf yang digunakan dengan makna yang diinginkan dengan menggunakan kaedah-kaedah ilmu balaghah, nahwu sharaf, logika, teologi serta semua cabang ilmu yang memiliki keterkaitan dengannya. Ustadz Nursi mendiktekan tafsir yang indah ini ketika peluru-peluru timah tentara Rusia berhamburan ke arahnya dari segala penjuru saat berkecamuknya Perang Dunia I. Situasi yang mencekam itu tidak membuatnya surut, serta tidak mengacaukan pikirannya yang sangat tajam itu untuk menyusuri seluruh sisi kemukjizatan Al-Qur’an. Ikut dilampirkan di akhir buku ini, Qâlû ‘Anil Qur’an (Mereka Berkomentar tentang Al-Qur’an) karya Dr. Imaduddin Khalil. 32 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR 7 . Zahrah (sekuntum bunga) dari taman AlQur’an 8 . Zarrah (setitik atom) cahaya hidayah AlQur’an 9 . Syammah (sebuah aroma ) musim semi hidayah Al-Qur’an 10. Syu’lah (seberkas cahaya) mentari Al-Qur’an 11. Nuqthah (setitik) cahaya makrifatullah 12. Nûr (cahaya) bintang-bintang Al-Qur’an Risalah-risalah ini secara umum menguraikan liku-liku nafsu ammarah bissu’, menyingkap jalanjalannya dan menyiapkan terapi bagi penyakitpenyakitnya. Kemudian ia mengantar pembaca menuju sumber-sumber keimanan di taman alam semesta untuk melepas dahaga hingga hati dan akal merasa puas dan jiwa merasa tentram. Terlebih lagi, dia akan mengantar kepada dasar pemikiran Nursi lalu ia akan berkutat bersamanya dalam kedalaman pengalamannya bersama jiwa, menemaninya untuk melanglang buana ke seluruh penjuru dan mengasah pemikirannya dalam timbangantimbangan ilmiah rasionalnya. Kitab yang berharga ini merupakan tempat persemaian Risalah Nur yang merupakan ringkasan pemikirannya, bahkan sebagian besar pemikiran Nursi yang berbunga di Risalah Nur, benih-benihnya disemaikan di dalam kitab ini. Karena ia menyodorkan kepada setiap muslim bahkan kepada setiap insan cara baru dalam membersihkan jiwa (tazkiah) yang jarang ditemukan di buku lain. Karena, ia mampu memadukan timbangan-timbangan rasional dengan sentuhan-sentuhan kerinduan hati yang sangat 33 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR luhur dan ledakan spiritual yang sangat dahsyat lewat contoh-contoh konkrit yang jelas bagi semua orang, menuntunnya dengan penuh kelembutan, berkelana dalam jiwa manusia dan cakrawala jagat raya sambil menjelaskan kesimpulan-kesimpulan pasti yang telah dicapainya setelah melewati serangkaian pengalaman yang dialaminya berkat petunjuk Al-Qur’an . Malâhiq Fî Fiqh Al-Dakwah Al-Nûr Jilid ketujuh ini merupakan sejumlah suratmenyurat antara Nursi dan murid-murid pertamanya. Secara umum berisi arahan dan petunjuk yang menjelaskan pentingnya Risalah Nur dan metode dakwah di masa ini. Malâhiq ini berisikan surat-surat yang penuh persahabatan dimana para Thullâbu Nûr menjelaskan sejauh mana mereka memperoleh limpahan spiritual dan pemahaman ilmiah dari Risalah Nur, juga bagaimana Risalah Nur telah mengubah arah kehidupan mereka dan membuka cakrawala keilmuan yang luas di hadapan mereka. Kitab ini juga berisi arahan-arahan yang meluruskan sifat-sifat negatif, cara berinteraksi dengan orang lain, dorongan untuk memiliki iman yang mendalam, kerja keras yang berkesinambungan, keterikatan erat dan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunah dengan menegaskan masalah ibadah, mengokohkan hati dengan zikir, doa, tafakkur, istighfar, dan mengakui kelemahan dan kefakiran di hadapan Allah SWT…dan berbagai persoalan yang penting bagi setiap da’i bahkan setiap muslim. Malâhiq terdiri dari tiga buku yang terpisah yaitu: 34 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR 1 . Mulhaq Barla 2 . Mulhaq Qastamûnî 3 . Mulhaq Amirdâg Setiap Mulhaq menjelaskan fase tertentu perjalanan kehidupan Nursi di samping menjelaskan fase penting dalam sejarah dakwah Risalah Nur di Turki. Olehnya Malâhiq mempunyai karakter dakwah yang ditujukan kepada para pecinta agama bahkan juga kepada orang yang antipati terhadap agama. Kitab ini mendorong mereka untuk membela Islam, aqidah dan sejarahnya ketika masyarakat Turki menghadapi kondisi politik yang sangat sulit dalam fase kekosongan dakwah Islam yang mengemban tanggung jawab memikul amanah dan memberikan arahan terhadap umat islam. Shaîqal Al-Islâm (Karya-Karya Said Lama) Jilid kedelapan ini berisikan: 1 . Muhâkamât Aqliyyah tentang tafsir, balaghah dan aqidah 2 . Qizil Îjâz, hasyiah yang ditulis oleh Nursi sebagai komentar terhadap Al- Sullam al-Munawraq karangan Syekh Abdurrahman al-Akhdhari ( w. 983 H) dalam ilmu mantiq dengan komentar Mulla Abdul Majid. 3 . Ta’lîqât ‘alâ Burhân al-Kalanbawî. Risalah dalam ilmu mantiq juga berisi Ta’lîqât (komentar) Nursi terhadap kitab Al-Burhân karangan Syekh Ismail Mustafa al-Kalanbawi ( w. 1205 H). Kedua risalah ini ditulis oleh Nursi dalam bahasa Arab. 4 . Al-Sânihât 5 . Al-Munâzarât 35 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Dua risalah berbahasa Turki yang menyoroti kondisi sosial politik sebelum meletusnya Perang Dunia I. Keduanya ditulis ketika Turki Usmani sedang menderita di akhir masa kekuasaannya. Berbagai penyakit telah menyerangnya. Olehnya, keduanya berisi solusi dan terapi terhadap penyakitpenyakit itu. Dalam waktu yang sama, beliau mengobati luka parah yang telah menimpa umat Islam dan mengoleskan balsem penyembuh dengan cara yang paling aman. 6. Al-Mahkamah Al-’Askariyyah Al-Urfiyyah Ia merupakan pembelaan Nursi di depan pengadilan militer era pemerintahan İttihat ve Terakki Cemiyeti, yang bertajuk “Syahadat Madrasati Al-Musibah”. Ketika Nursi menuntut reformasi bidang pendidikan dan pembangunan universitas di Anatolia Timur yang diberi nama Madrasah Zahra, ia dibawa ke RS Jiwa. Setelah itu beliau digiring ke Pengadilan Militer dengan tuduhan bahwa Nursi menuntut pemberlakuan kembali Syariat Islam. Sîrah Zâtiyyah Jilid kesembilan ini merupakan Biografi kehidupan Badiuzzaman Said Nursi yang disadur dari karya karya beliau dan disusun sesuai kronologi sejarah kehidupan Said Nursi. Al-Faharis Jilid kesepuluh ini merupakan Daftar Isi Risalah Nur. Hasil karya Hazim Nazim Fadil. 36 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Petikan-Petikan Dari Risalah Nur ● Risalah Nur adalah argumen yang luar biasa dan tafsir yang sangat berharga terhadap Al-Qur’an al-Karim. Ia juga merupakan sebuah kilatan yang memukau dari kemukjizatan maknawi Al-Qur’an, setetes dari samudera Al-Qur’an, secercah cahaya dari surya Al-Qur’an, sebuah hakikat yang terilhami dari khazanah ilmu hakikat. Risalah Nur juga merupakan terjemahan maknawi yang bersumber dari limpahan makna Al-Qur’an. ● Risalah Nur bukanlah sekedar cahaya yang dipantulkan. Juga bukan barang yang diambil dari ilmu pengetahuan Timur juga bukan dari filsafat Barat, tapi ia digali dari singgasana Al-Qur’an AlKarim yang agung dan mulia yang mengungguli Timur dan Barat. ● Benteng iman yang didasari oleh taqlid telah rapuh dan keropos di tengah serangan-serangan masa sekarang yang mencekam ini. Ia telah menjauh dari umat manusia dan telah diselimuti oleh tabir yang tebal. Hal itu mengharuskan setiap mukmin untuk memilki iman tahqiqi (yang teruji) yang sangat kuat agar mampu melawan dan bertahan di depan kesesatan yang menyerang secara kolektif. Risalah Nur mengemban tugas ini dalam kondisi yang paling kelam mencekam dan dalam waktu yang paling kritis. Risalah Nur mengemban misi keimanan dengan bahasa yang dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Ia mampu membuktikan hakikat Al-Qur’an dan keimanan yang paling mendalam dengan argumen-argumen yang kokoh. 37 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR ● Ilmu-ilmu agama adalah lentera hati sementara ilmu-ilmu modern adalah cahaya akal. Ketika dipadukan, kebenaran akan terungkap jelas hingga obsesi seorang pelajar akan tergugah dan melambung tinggi dengan kedua sayap itu, namun ketika terpisah, maka akan lahir fanatisme pada yang pertama dan akan timbul keraguan pada yang kedua. ● Setiap mukmin diwajibkan untuk menegakkan kalimatullah. Pada masa sekarang, cara yang paling luhur untuk menegakkan kalimatullah adalah dengan kemajuan materil. Orang-orang asing menundukkan kita dengan senjata ilmu dan industria. Kita akan memerangi kebodohan, kemiskinan dan pertikaian yang merupakan musuh terbesar penegakan kalimatullah dengan senjata ilmu dan teknologi. ● Musuh kita adalah kebodohan, kemiskinan dan pertikaian. Dan musuh-musuh itu kita akan memeranginya dengan bersenjatakan pendidikan, industri, dan persatuan. ● Untuk tampil di masyarakat lewat kacamata agama harus dengan cara memberi keyakinan dan bukan pemaksaan, dan menampilkan Islam sebagai sesuatu yang dicintai dan mulia. Hal itu dengan mengerjakan perintah-perintahnya yang indah dan menampakkan budi perkerti yang luhur. Adapun pemaksaan dan permusuhan, keduanya akan mengarah kepada sikap orang-orang brutal. ● Keputusasaan merupakan penyakit kronis semua bangsa yang menyerupakan penyakit kanker. Ia menjadi penghalang untuk mencapai berbagai 38 kesempurnaan dan menyalahi semangat hadits qudsi yang mulia: أﻧﺎ ﻋﻨﺪ ﻇﻦ ﻋﺒﺪي DUNIA MEMBACA RISALAH NUR ● «Aku perlakukan hambaku sesuai prasangkanya terhadapKu». Keputusasaan adalah sikap para pengecut, orang-orang hina dan lemah serta menjadi dalih mereka. ● Perbedaan pemikiran telah mengguncang dasar etika Islam dan memecah belah umat serta membuat kita terpaut jauh dari perkembangan peradaban. Karena mereka saling mengkafirkan dan menuduh sebagai orang bodoh yang tidak bisa dipercaya. Demikianlah, sikap berlebihan dan kelalaian menyebar dalam masyarakat. Terapi untuk penyakit ini adalah rekonsiliasi yang lahir dari penyatuan pemikiran dan mengikat tali hubungan untuk mengantar kepada titik moderat hingga semuanya saling merangkul, sekata dan tidak menjadi penghalang bagi kemajuan. ● Upaya positif yang membangun, yaitu upaya seseorang yang didasari oleh kecintaaannya pada mazhabnya tanpa terbetik dalam pikirannya sikap permusuhan terhadap yang lain atau meremehkan mereka, artinya sama sekali tidak menyibukkan diri dengan mereka. ● Menjadikan sikap adil sebagai pemandu yaitu seorang pengikut mazhab tertentu berhak berkata,”Mazhab saya benar dan ia lebih baik dan lebih indah” tanpa mencampuri mazhab orang lain. Tapi ia tidak boleh berkata: “Yang benar hanyalah ● Keimanan menjadikan manusia insan sejati bahkan menjadikannya sebagai raja. Oleh karena itu, tugas utamanya adalah beriman kepada Allah dan berdoa kepada-Nya. Sementara kekufuran menjadikan manusia laksana binatang buas yang sangat lemah. 39 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR mazhabku saja” atau “kebaikan dan keindahan hanya ada dalam mazhabku saja”, yang berarti menafikan dan menepis pola pikir, aliran dan mazhab orang lain. ● Masa depan adalah milik Islam…Hanya Islam. Yang akan menjadi pemutus kata hanyalah hakikathakikat al-Qur’an dan keimanan. Oleh karena itu, kita harus ridha terhadap takdir Tuhan dan apa yang Allah SWT berikan, karena kita akan memiliki masa depan yang cerah dan orang-orang asing memiliki masa lalu yang keruh. ● Seandainya kita menampilkan -dalam sikap dan perbuatan kita- budi pekerti Islam dan kesempurnaan hakekat keimanan, niscaya pengikut agama lain akan memeluk Islam secara berbondong-bondong bahkan boleh jadi semua negara di dunia bahkan semua benua akan tunduk di bawah Islam. ● Sebagaimana iman adalah cahaya, ia juga merupakan kekuatan, maka orang yang telah mencapai iman yang hakiki mampu menantang alam semesta dan melepaskan diri dari berbagai kesulitan yang menimpanya dengan bersandar pada kekuatan imannya. 40 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Beberapa Penggalan Komentar dari Ribuan Tanda Penghargaan atas Risalah Nur, Karya Agung Badiuzzaman Said Nursi Prof. Jane I. Smith, Hartford Seminary-USA “Badiuzzaman Said Nursi telah menulis dengan hati dan imajinasinya sebagaimana halnya beliau menulis dengan akal dan kecerdasannya. Perbandingan alegoris ini sangat memukau dan memikat perhatian dan juga membuat kebenarankebenaran itu dapat dipahami dengan mudah, yang mungkin saja sulit untuk dimengerti. Hal itu adalah faktor-faktor penentu yang dapat menjelaskan popularitasnya yang luas dan kejayaan Risalah Nur.” Prof. M Ramadan al-BUTI Universitas Damaskus - Kepala Sejarah Agama “Badiuzzaman Said Nursi telah melakukan suatu perjalanan yang sangat panjang dan besar melalui luasnya samudera Al-Qur’an dan karyanya yang dikenal dengan nama Risalah Nur, terlahir dari cahaya dan kebenaran-kebenaran Al-Qur’an. Kebenaran-kebenaran yang dia ambil dari AlQur’an sangat banyak dan berkaitan dengan berbagai cabang ilmu pengetahuan, misalnya: ilmu fisika - filsafat dan budaya - peradaban.” Prof. Collin TURNER Universitas Manchester – Inggris “Keyakinanku bahwa Risalah Nur ini adalah satu-satunya karya Islam yang sangat lengkap dan menyeluruh, ia memahami alam semesta dalam realitasnya, ia menghadirkan realitas keimanan dengan apa adanya, ia menafsirkan Al-Qur’an seperti apa yang dimaksudkan oleh nabi kami, ia mendiagnosa penyakit yang sangat dan benar-benar berbahaya yang menimpa manusia-manusia modern serta menawarkan obat penawar yang ampuh. Dengan demikian, saya yakin bahwa pengarang Risalah Nur, Badiuzzaman Said Nursi pantas menyandang gelar Mujaddid.” 41 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Ord. Prof. Anna Masala Universitas Roma – Italy “Saya katakan, pada penghujung abad 20 makna dari kata-kata berikut ini sebaiknya dilupakan, yaitu: perang, intoleransi beragama, rasisme, kelaparan dan kebodohan. Benar, saya adalah seorang pengikut dari toleransi yang dianut Bangsa Turki. Oleh karena itu, saya suka akan satu kalimat, yang merupakan perintah dari Said Nursi, beliau mengatakan: “Musuh kami adalah kebodohan, kemiskinan dan konflik. Kami harus melancarkan serangan lewat perang suci untuk menyerang tiga musuh tersebut dengan senjata industri, pendidikan dan persatuan.” 42 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Prof. Ahmad Abdurrahim Al Sayih Universitas Qatar – Qatar “Gaya Badiuzzaman adalah gaya pembuktian dan pengokohan atas kebenaran iman. Beliau bukanlah gaya yang menuai protes atau aksi yang memancing emosional. Ia mengarah ke akal dan hati secara langsung dan ia mampu menyentuh keduanya.” Prof. Abdul Wadud Syelebi Universitas al Azhar - Mesir “Menurut sejarah Islam, telah muncul tiga gerakan Islam yang mirip satu dengan lainnya, dimana tiap-tiap gerakan ini memainkan peranan penting dalam membangkitkan kembali keimanan umat Islam, yaitu: Gerakan Imam Rabbani, Syekh Ahmad Sirhindi di India, gerakan Abdul Hamid Ibnu Badis di Aljazair dan gerakan Badiuzzaman Said Nursi di Turki”. Recep Tayyip Erdoğan Perdana Menteri Turki “Badiuzzaman Said Nursi hidup seperti apa yang dipikirkan dan diyakininya. Dia tidak pernah tunduk pada kezaliman, dan tidak pernah merasa takut. Beliau melewati hidupnya di penjara dan pengasingan. Banyak kali beliau lolos dari gerbang kematian namun beliau sama sekali tak terkalahkan. Tanpa keraguan, Nursi adalah teladan bagi setiap orang dalam hal ini. Said Nursi adalah harta karun yang menunggu untuk ditemukan.” Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta “Said Nursi adalah tokoh yang mencerahkan di Millennium ini, dan pikirannya yang tertuang dalam karya agungnya: Risalah Nur amat tepat menjadi referensi resolusi konflik internal maupun eksternal, horizontal maupun vertikal. Karya ini dapat melembutkan urat-urat saraf yang tegang karena diselimuti oleh berbagai permasalahan dunia saat ini. Dalam buku ini tersenarai resep atas berbagai penyakit-penyakit sosial dan hati yang timbul dalam masyarakat modern.” 43 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Asst. Prof. Huseyin Celik Mantan Menteri Pendidikan - Turki “Menurut pendapat saya, bahwa dalam rangka menciptakan rasa persaudaraan di negeri ini demi perdamaian dan keamanan serta demi Negara Turki untuk mencapai posisi, material dan spiritual, dimana hal itu bisa menuntun dunia Islam seperti apa yang telah dilakukannya di masa lalu. Menjadi sebuah kemestian untuk kembali kepada Said Nursi dewasa ini, dan mempertimbangkan hasil-hasil diagnosanya terhadap berbagai problematika dan obat penawar yang telah beliau sodorkan.” Prof. Şener Dilek Turki “Badiuzzaman Said Nursi adalah seorang dokter abad ini, yang memberikan obat penawar yang diambil dari apotik Al-Qur’an untuk mengobati penyakit-penyakit abad sekarang ini.” 44 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA. Rektor Universitas al-Washliyah Medan “Dunia masa depan membutuhkan keberagamaan yang memiliki akses yang kuat pada spiritualitas dan memiliki akses yang kuat pula pada modernitas. Hal itu dengan baik diperankan oleh Badiuzzaman Said Nursi.” Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA. IAIN Sunan Ampel Surabaya “Badiuzzaman Said Nursi memiliki pemikiran moderat sesuai dengan zamannya, yang dapat dipakai untuk memecahakan masalah dalam lingkup negara Turki sendiri, maupun negeri-negeri Islam yang lain. Pemikirannya tersebut masih relevan dengan zaman yang sedang berubah dengan cepat seperti sekarang ini.” Dr. Muhbib Abdul Wahab, MA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta “Said Nursi yang saya kenal dan baca sebagian karyanya adalah tokoh spiritual dan pembaharu yang fenomenal. Ia tidak hanya menjadi aset bagi bangsanya, Turki, melainkan juga bagi dunia Islam dan dunia internasional. Pemikiran Islamnya sangat mendalam, filosofis, inspiratif, dan moderat. Karya master piece-nya, Risalah Nur, kini tidak hanya menjadi buku referensi, melainkan mampu menjadi magnet studi Islam bertaraf internasional yang patut diapresiasi dan diteladani.” Koleksi Risalah Nur 45 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR (Terjemahan Bahasa Indonesia) Al-Kalimat jilid 1, Badiuzzaman Said Nursi, Penerbit Anatolia, Jakarta 2011. Al-Lama’at: Menikmati Hidangan Langit, Badiuzzaman Said Nursi, Penerbit Robbani Press, Jakarta 2010 Al-Matsnawi an-Nuri: Menyibak Rahasia Ilahi, Badiuzzaman Said Nursi, Penerbit Anatolia, Jakarta 2009 Biografi Intelektual Said Nursi, Şükran Vahide, Penerbit Anatolia, Jakarta 2007 Risalah Bala Ila kulli mariid wa mubtala, Badiuzzaman Said Nursi, Penerbit Anatolia, Jakarta 2007 Mursyid Ahlu Al-Quran, Badiuzzaman Said Nursi, Sozler Publications, Kairo 2008 Al-Ayat al-Kubra, Badiuzzaman Said Nursi, Penerbit Anatolia, Jakarta 2008 Tuntunan Bagi Perempuan, Badiuzzaman Said Nursi, Penerbit Anatolia, Jakarta 2009 Risalah Kebanghitan, Badiuzzaman Said Nursi, Penerbit Anatolia, Jakarta 2011. Jendela Tauhid, Badiuzzaman Said Nursi, Penerbit Anatolia, Jakarta 2011. Risalah Mi’raj, Badiuzzaman Said Nursi, Penerbit Anatolia, Jakarta 2010. 46 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Rahasia Kenikmatan Beribadah, Badiuzzaman Said Nursi, Penerbit Zaman, Jakarta 2011 Iman dan Manusia, Badiuzzaman Said Nursi, Penerbit Sozler Publications, Turki 2009 Risalah Ikhlas dan Ukhuwah, Badiuzzaman Said Nursi, Sozler Publications, Kairo 2011 Koleksi Risalah Nur (Terjemahan Bahasa Arab) Al-Kalimat Al-Maktûbât Al-Lamaât Al-Syu’âât Isyârât I’jâz Al-Matsnawî Al-Malâhiq Shaîqal Al-Islam Sîrah Zâtiyyah Fihris Tahlîlî ‘Âm Al-Mi’râj Al-Nabawî Al Ism Al-A’zham Al-Sunnah Al-Nabawiyyah (Mirqât wa Minhâj) Mursyid Al Syabâb Mursyid Akhawât Al Akhirah Mursyid Ahl Al-Qur’an Risâlah Al-Syukr Kalimât Shagîrah (fi al-Aqîdah wa al-Ibâdah) Haqîqat al-Tauhîd Risâlah Al-Hasyr Al-Îmân wa Takâmul Al-Insân 47 DUNIA MEMBACA RISALAH NUR Risâlah Al Mardhâ Al-Khutbah Al-Syâmiyyah Al-Âyat Al-Kubrâ Al-Munâjât Al-Malâikah wa Baqâ al-Rûh Al-Ikhlâs wal Ukhuwwah Haqâiq al-Îmân Al-Tsamrah min Syajarat al-Îmân Anwâr al-Haqîqah Miftâh Li ‘Âlam Al-Nûr Nawâfidzh Risâlah Al-Thabî’ah Ushûl fi Fahmi al-Hadîts ‘Asyrâth al-Sâ’ah Risâlah Al-Syuyûkh Al-Ijtihâd fi Al-Ashr al-Hâdhir Al-Masail Daqiqah fi al-ushul wa al-Aqidah Al-Hujjat Al-Zahrâ Anâ Zât al-Insân wa Harakât Al-Zarrah Al-Mukjizât al-Ahmadiyyah Al-Mukjizât al-Qur’aniyyah Risâlah Al-Tafakkur ‘Ashâ Mûsâ Zul Fiqâr Asrâr Qur’aniyyah Al-Muwâzanât Sirâj Al-Nûr 48 Beberapa Situs Internet: DUNIA MEMBACA RISALAH NUR www.risalahnur.com (Dalam Bahasa Indonesia) www.puskarin.com (Dalam Bahasa Indonesia) www.malaysianur.com www.sozler.com.tr www.envarnesriyat.com www.nesil.com.tr www.istikv.org www.nur.web.tr www.nurnetwork.org www.nuronline.com www.nursistudies.com www.poslanica.com www.nurpublishers.com www.questionsonislam.com