bab vii penutup

advertisement
119
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini, jaminan sosial yang diberikan
perusahaan menjadi faktor pertimbangan yang paling dominan dalam membuat
karyawan puas dan lebih memilih bertahan di BNI dibanding perusahaan
perbankan lainnya. Sedangkan di sisi lain, rendahnya kepuasan akan imbalan/
rewards penting untuk segera diatasi, mengingat karyawan tentunya karyawan
membutuhkan balas jasa atas sumbangsihnya dalam mencapai tujuan perusahaan
yang mempekerjakannya, apabila tidak ada balas jasa yang dianggap pantas, maka
dalam tahap tertentu hal ini patut dicurigai dapat memicu intensi turnover.
Berdasarkan hasil analisis perspektif responden terhadap intensi turnover
karena indikator yang mengindikasikan keinginan untuk pergi/ leave
lebih
rendah dibandingkan indikator yang mengindikasikan keinginan untuk
bertahan/stay.
Jadi dari seluruh butir pertanyaan yang ada, dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden hanya punya keinginan pergi namun tidak berencana
akan pergi dalam waktu yang dekat, serta memiliki keinginan bertahan dan
realisasi niatan bertahan yang sangat tinggi dalam waktu yang dekat.
120
7.1 Saran
Berdasarkan
kesimpulan dalam penelitian ini, maka rekomendasi dari
kepuasan kerja yang rendah penting untuk segera diatasi agar tidak menyebabkan
tingginya intensi turnover, adapun penulis memberikan rekomendasi untuk:
Terkait indikator kepuasan gaji, adapun rekomendasi yang penulis
berikan, sebaiknya perusahaan mengindentifikasi karyawannya yang tidak
termotivasi dengan gaji, untuk karyawan yang dianggap pantas, selanjutnya
berhak mendapatkan stimulasi dalam perkerjaan stimulation at work, seperti di
berikan pengembangan dan pelatihan dan sebagainya. Hal itu penting untuk
ditekankan, mengingat karyawan yang pantas untuk dikembangkan adalah
karyawan dengan komitmen dan loyalitas untuk mencapai tujuan organisasi,
bukan karyawan yang mengejar tujuan pribadi semata.
Terkait indikator kepuasan promosi, sdapun rekomendasi yang
penulis
berikan, sebaiknya perusahaan mengindentifikasi karyawan yang tingkat
pendidikannya masih rendah, untuk selanjutnya karyawan yang dianggap
berpotensi dan pantas, berhak untuk meneruskan tingkat pendidikannya. Hal itu
penting untuk ditekankan, karena karyawan yang menyadari jenjang karirnya
yang terbatas tentunya tidak akan benar-benar perform dalam bekerja.
Terkait indikator kepuasan terhadap supervisi, adapun rekomendasi yang
penulis berikan, sebaiknya perusahaan mengindentifikasi karyawan yang merasa
kurang nyaman dengan pengawasan yang ada, untuk selanjutnya pengawasan
dilakukan dengan cara yang lebih persuasif dan membimbing. Hal itu penting
untuk ditekankan, karena karyawan yang merasa terawasi akan memandang
121
tugas-tugas yang sulit sebagai tekanan dan sumber kecemasan. Adapun dengan
upaya pengawasan yang persuasif tersebut, harapannya karyawan akan merasa
terbantu dengan bimbingan dari atasan, sehingga untuk selanjutnya karyawan
tersebut dapat menyesuaikan diri dengan suasana kerja yang ada.
Terkait
indikator
kepuasan
terhadap
tunjangan
sosial,
adapun
rekomendasi yang penulis berikan, sebaiknya perusahaan memberikan akomodasi
seperti kendaraan pribadi kepada karyawan dengan kriteria tertentu. Hal itu bisa
dilakukan dengan mengindentifikasi karyawan dengan masa kerja tertentu yang
dinilai sudah settle dengan pekerjaannya (misalnya, masa kerja 5-6 tahun). Hal itu
penting untuk ditekankan, karena karyawan pada masa kerja tersebut dinilai
sudah berkomitmen penuh pada pekerjaannya. Bahkan berdasarkan kenyataan di
perusahaan lainnya, hal itu secara efektif dapat mengurangi intensi turnover
dengan sangat efektif.
Terkait indikator kepuasan terhadap imbalan/ rewards, adapun
rekomendasi yang penulis berikan, sebaiknya perusahaan memberikan stimulan
berupa imbalan, hal itu penting untuk dapat memunculkan suasana kerja yang
kompetitif. Terlebih dengan adanya faktor need for achievement/ kebutuhan akan
penghargaan, karyawan yang membutuhkan balas jasa, secara tidak langsung juga
dapat berkompetisi untuk menjadi karyawan terbaik dengan menunujukkan
kinerjanya yang terbaik.
Terkait indikator kepuasan terhadap kondisi operasional, adapun
rekomendasi yang penulis berikan, sebaiknya perusahaan memberikan peringatan
terlebih dahulu sebelum memberikan hukuman kepada karyawannya. Bahkan
122
lebih dari itu, sebaiknya dalam memberikan hukuman diberikan penjelasan
mengenai dampak dari perbuatan yang dilanggar terhadap perusahaan, sehingga
ada perubahan mental dari karyawan itu sendiri maupun kepada karyawan
lainnya.
Terkait indikator kepuasan terhadap rekan kerja, adapun rekomendasi
yang penulis berikan, sebaiknya diberikan kegiatan bersama yang rutin di luar
pekerjaan, seperti kegiatan outbond, dan sebagainya yang dapat mempererat
hubungan antar karyawan. Hal itu penting mengingat hubungan antar rekan kerja
yang dekat tentunya dapat meningkatkan kerjasama tim yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri dalam mancapai tujuan perusahaan.
Terkait
indikator
kepuasan
terhadap
sifat
pekerjaan,
adapun
rekomendasi yang penulis berikan, sebaiknya dilakukan kembali atau adanya reevaluasi mengenai berat-ringannnya pekerjaan dari masing-masing karyawan.
Hal itu dapat dilakukan dengan menilai berat/ringannya job-desk yang diterima
karyawan,
sehingga
pada
akhirnya
upaya
untuk
mengindentifikasi
berat/ringannya job-desk karyawan tersebut dapat memastikan keadilan internal
antar karyawan yang satu dengan karyawan yang lainnya.
Terkait indikator kepuasan terhadap komunikasi, adapun rekomendasi
yang penulis berikan, sebaiknya kualitas media komunikasi yang digunakan
segera di upgrade untuk dapat menunjang pekerjaan karyawan. Hal itu penting
karena media
komunikasi yang berkualitas baik, tentunya dapat menunjang
kinerja dari karyawan maupun perusahaan yang mempekerjakannya.
Download