Kalkulasi Q10

advertisement
Dhadhang Wahyu Kurniawan
@Dhadhang_WK
Laboratorium Farmasetika Unsoed
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
1
ƒ
Parameter kinetik (Ea dan Q10) mempostulasi bahwa semua perubahan tergantung temperatur (Bosset, 1994) sehingga akan mempunyai nilai Q10 positif (yang berarti bahwa waktu kadaluarsa pada b
b h
k k d l
d
temperatur yang lebih rendah akan selalu l bhl
lebih lama dibanding pada temperatur yang db d
d
lebih tinggi).
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
2
Nilai Q10 didefinisikan sebagai petunjuk besarnya pengaruh perubahan suatu reaksi pada temperatur T2 dibanding dengan reaksi pada temperatur T1, dimana T2‐T1 = 10ºC (Singh 1994).
ƒ Dengan demikian, hubungan antara umur simpan dengan nilai k berbanding terbalik (Robertson 1993), yaitu:
ƒ
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
3
Dimana: tsT = umur simpan pada temperatur TºC; tsT + 10 = umur simpan pada temperatur (T + 10)ºC.
pada temperatur (T + 10)ºC
ƒ Menururt Robertson (1993), jika digunakan model Arrhenius nilai Q10 dapat dicari model Arrhenius, nilai Q10 dapat dicari menggunakan persamaan:
ƒ
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
4
ƒ
g
j
g
,
Sedangkan jika digunakan model linier,
atau atau 11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
5
ƒ
Dengan demikian, nilai Q10 tidak konstan akan tetapi tergantung pada nilai Ea (Energi aktivasi) dan temperatur. Sedangkan nilai Ea k
d
d
k
l
berdasarkan definisi bersifat konstan terhadap temperatur.
h d
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
6
ƒ
Merupakan metode untuk memperkirakan pengaruh suhu pada reaksi dengan menggunakan rasio konstanta kecepatan reaksi dari dua suhu yang berbeda T1 dan T2 dengan rasio
ƒ
Simonelli dan Dresback:
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
7
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
p
y g g
Merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghitung waktu kadaluarsa secara teoretis.
Digunakan untuk mencari waktu kadaluarsa secara cepat tetapi kurang tepat.
Suatu metode untuk memperkirakan pengaruh T pada reaksi dengan mengg nakan konstanta laj pada reaksi dengan menggunakan konstanta laju reaksi dari 2 T (suhu) yang berbeda, di mana perbedaan suhunya 10 C.
perbedaan suhunya 10ºC
t1/2, t90 dari suhu yang berbeda pada pemanasan/pendinginan dapat dihitung secara teoretis Æ T1 dan T2 Æ kT1/kT2
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
8
ƒ
Q10 merupakan faktor rasio konstanta kecepatan reaksi karena perubahan suhu 10ºC. Asumsi harga Ea konstan, maka:
ƒ
Jika tidak dinyatakan lain, maka Q10 untuk obat = 3,2
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
11/20/2012
9
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
10
ƒ
Suspensi amoksisilin memiliki dosis lazim 250 mg/5 mL dan kelarutan (solubility =S) sebesar 1,5 g/100 mL. Diketahui konstanta kecepatan k h k
k
reaksi (orde satu) pada suhu kamar (25ºC), k1 = 3 x 10‐5 detik d k ‐1. Tentukan t
k
d
h
90 pada suhu 35ºC!
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
11
ƒ
Diketahui: D0 = 250 mg/mL = 50 mg/mL
S = 1,5 g/100 mL = 15 mg/ mL
k ‐5 detik
k1 = 3 x 10
d tik‐1
Suspensi mengikuti kinetika orde 0 (tidak tergantung konsentrasi awal)
Æk0 = k1 x S = (3 x 10‐5 detik‐1) x 15 mg/mL
Æk ‐44 mg.detik
Æk0 = 4,5 x 10
d tik‐11.mL
L‐11
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
12
ƒ
Rumus 1:
t990 = (0,1 x D0)/k0
t90 (25ºC) = (0,1 x 50 mg/mL)/4,5 x 10‐4
‐1.mL‐1
mg.detik
g
= 1,11 x 10‐4
= 3,09 jam
3 09 jam
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
13
ƒ
Rumus 2: Æ penggunaan Q10
Ditanya: t90 (35ºC)?
Jawab:
ÆBerarti semakin tinggi suhu penyimpanan, maka
t90 semakin cepat.
ÆLatihan: coba tentukan t90 jjika disimpan
p p
pada
suhu yang lebih dingin (10°C)
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
14
ƒ
ƒ
Shelf life estimation
f f
Q10 = e{(Ea/R)[(1/T + 10) – (1/T)]}
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
15
Q10 = [K(T+10)]/KT
=e[‐(Ea/R) ({1/T+10} ‐ {1/T}]
ƒ Q10 =2 Lower limit
ƒ Q10 = 3 Average, best estimate
ƒ Q10 = 4 Upper limit
ƒ
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
16
ƒ
Degradasi obat bentuk suspensi biasanya: t1/2= 0,5C0/K0
t90= 0,1C0/K0
11/20/2012
@Dhadhang_WK Farmasi Unsoed
17
Download