tinjauan faktor-faktor penyebab kerusakan dokumen rekam medis di

advertisement
TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN
DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING
RS PANTI WILASA DR CIPTO SEMARANG TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar diploma
(Amd.RMIK) dari program studi DIII RMIK
Oleh :
MUHAMMAD AFIF NURUL IHSAN
NIM D22.2013.01401
PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG 2016
i
HALAMAN HAK CIPTA
© 2016
Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah ada pada Peneliti
ii
iii
iv
v
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini kepada :


















ALLAH SWT yang telah memberikan limpahan berkah
&

nikmat yang luar biasa kepada ku .... Alhamdulillah
Kedua orang tua ku tercinta, Abah & ibuk yang telah
memberikan kasih sayangnya yang tak terhingga dan
selalu mendoakanku serta menanti keberhasilanku....
We are the best pokoknya ^_^
Kakak dan adikku tersayang ( Azib & Nurul ) serta 
keluarga besarku terima kasih atas dukungannya ...
My Lovely Ratna puspitasari my patner terimakaih
untuk motivasi, supportnya, ngomelin kalau pas lagi
males megang KTI, konsul KTI,
 dan ketemu dosen
pembimbing .hehehehehe.....
Sahabat-sahabat kumpul bareng mas zufron,mas
windu,mas rinto, mbak
decil, mbak ella terima kasih
untuk semangatnya ..
Temen-temen angkatan 2013 , khusus kelas
 D22.66
sukses pokoknya kalian kocak luar biasa ...
Temen-temen kos
 bulu terima kasih doa dan
semangatnya ...
Dan semua orang yang telahmendoakan terselesainya
KTI ini, makasih banyak geeh ..
Almamater yang ku banggakan UDINUS ......
vii

RIWAYAT HIDUP
Nama
: Muhammad Afif Nurul Ihsan
Tempat, tanggal lahir
: Grobogan, 16 Februari 1994
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Danyang – kuwu, Ds Jetis Nambuhan Rt.03/08
Desa Nambuhan Kec. Purwodadi,Kab. Grobogan
Riwayat Pendidikan :
SD Negeri 02 Nambuhan tahun 2000 - 2006
SMP IT AMTSILATI Jepara tahun 2007 - 2010
SMK IT AMTSILATI Jepara tahun 2010 - 2013
Program Studi D-III RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Semarang tahun 2013 – 2016
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan oleh peneliti kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan judul Tinjauan
faktor-faktor penyebab kerusakan dokumen rekam medis di filing RS Panti Wilasa
dr.cipto Semarang tahun 2016.
Keberhasilan dalam penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak, baik moril maupun materiil. Oleh sebab itu, peneliti ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
2. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ketua Progdi D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan dan Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan selama
penyusunan karya tulis ini.
3. Retno Astuti S, SS, MM selaku Dosen Ketua Penguji
4. Jaka Prasetya, S.Kep, M.Kes selaku Dosen Penguji.
5. Andri Asmorowati, S.KM, selaku kepala Instalasi Rekam Medis RS Panti Wilasa
dr.cipto Semarang.
6. Keluarga dan teman-teman semua, terimakasih dukungan dan perhatian serta
doanya.
7. Semua pihak yang terkait yang telah membantu dan mendukung dalam
penyelesaian KTI ini.
Akhirnya, peneliti berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua walapun
penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran sangat diharapkan guna kesempurnaannya.
Semarang, September 2016
Peneliti
ix
PROGRAM STUDI DIPLOMA III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG 2016
ABSTRAK
MUHAMMAD AFIF NURUL IHSAN
TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN DOKUMEN REKAM
MEDIS DI FILING RS PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TAHUN 2016
xvii + 55 hal + 5 tabel + 3 gambar + 10 lampiran
Dokumen rekam medis (DRM) harus dikelola dengan baik, karena mempunyai nilai
manfaat yang besarbagi Rumah Sakit, dalam pengelolaannya diperlukan
penyimpanan, pengamanan, dan pemeliharaan upaya tidak cepat rusak. Berdasarkan
survei awal di Filing RS Panti Wilasa Dr.Cipto terdapat 38 DRM dari 50 DRM yang
rusak (76%) DRM rusak seperti cover DRM dan lembar formulir robek, sehingga
identitas berupa nomer rekam medis pasien tidak terbaca.Petugas filing di RS tersebut
masih kurang pengetahuan dalam pemeliharaan DRM.Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan faktor-faktor peyebab kerusakan dokumen rekam medis di filing RS
Panti Wilasa Dr.Cipto.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode observasi dan wawancara
dengan Pendekatan cross sectional. Subjeknya adalah 5 petugas filing dan 1 kepala
rekam medis.Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara dan
observasi.
Hasil penelitian menunjukkan dari sampel sejumlah 1629DRM didapatkan 50,7%
rusak dikarenakan penataan DRM tidak di sesuaikan dengan lebar dan panjang
DRM.Pelaksanaan retensi di RS Panti Wilasa Dr.Cipto setiap 5 tahun sekali. Setiap
map DRM yang rusak tidak lengkap di ganti dengan baik.Sarana di ruang filing RS
Panti Wilasa Dr.Cipto berdasarkan pengamatan belum memadai, karena sebagian rak
filing masih terbuat dari kayu sehingga menyebabkan mudah terjadinya serangan
rayap, kurangnya AC dan pencahayaan serta banyak map yang rusak dan belum
diganti. Metode penyimpanan di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang menggunakan
sistem sentralisasi dengan sistem penjajaran digunakan dengan metode TDF
(Terminal Digit Filling).
Rekomendasi, sebaiknya diadakan pelatihan tentang pengelolaan pemeliharaan
dokumen rekam medis agar petugas filing dapat melakukan pemeliharaan DRM
dengan benar.Setiap map DRM yang sudah rusak langsung diganti dengan map DRM
yang lebih tebal agar memudahkan petugas filing dalam melakukan pencarian DRM.
Kata Kunci
Kepustakaan
: Petugas Filing, Pemeliharaan, Faktor Penyebab Kerusakan
: 15 (1991-2016.
x
DIPLOMA DEGREE (D-3) OF MEDICAL RECORDS AND HEALTH INFORMATION
FACULTY OF HEALTH, DIAN NUSWANTORO UNIVERSITY
SEMARANG
2016
ABSTRACT
MUHAMMAD AFIF NURUL IHSAN
REVIEW CAUSES OF DAMAGE FACTORS TO MEDICAL RECORD DOCUMENTS
IN FILING PANTI WILASA DR.CIPTO HOSPITAL, SEMARANG 2016
xvii + 55 pages + 5 Tables + 3 pictures + 10 appendix
Medical records document should be properly managed, because it has great
benefits value for The Hospital. so that medical records will not get damaged easily.
Based on the preliminary survey, there are 38 of 50 medical records documents were
broken (76%) in Filing Panti Wilasa dr.Cipto Hospital. A torn in cover and form sheets
could cause medical record number unreadable. Filing officers in the Hospital have lack
of knowledge about how to maintain medical records document. The purpose of this
study was to describe cause of damage factors to medical record documents in filing
Panti Wilasa Dr.Cipto Hospital.
A descriptive observational study with cross sectional approach were use in this study.
Data collection by observation and an interview. Subjects were 5 filing officers and 1
chief of medical records unit. The research instrument used interview and observation
guides.
The results showed that there were 50.7% of the 1629 document medical records was
broken because of the arrangement of document medical records did not adjusted to
the width and length of the document the medical record. Retention in Panti Wilasa
Dr.Cipto conducted once every 5 years. Each medical records document folder were
broken and not replaced properly. Facility in the filing room Panti Wilasa Dr.Cipto
insufficient, because some of the filing shelf made from wood, It caused easy
occurrence of termite infestation, lack of air conditioning and lighting as well as many
folders were broken and has not been replaced. Document storage method used in
Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang is a centralized system with Terminal Digit Filling
alignment system.
We recommend that filing officers should be trained in the maintenance management
of medical record documents. Each medical records documents broken folder, be
replaced immediately with medical record document folders that are thicker so that
easier for officers to search medical record documents in filing section.
Keywords: Filing Officer, Maintenance, Cause Of Damage
Bibliography: 15 (1991-2016)
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN HAK CIPTA ................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN .............................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. viii
PRAKATA ........................................................................................................ ix
ABSTRAK ........................................................................................................ x
ABSTRACT ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................................. 3
xii
E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................................ 4
F. Keaslian Penelitian ............................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Rumah Sakit.................................................................................................................. 9
B.
Rekam Medis .............................................................................................................12
C.
Filing .............................................................................................................................17
D.
Sistem Penyimpanan Rekam Medis ..................................................................18
E.
Pengamanan Dokumen Rekam Medis ..............................................................22
F.
Protap Filing ...............................................................................................................24
G.
Kerangka Teori ..........................................................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep ............................................................................................................26
B. Jenis Penelitian ................................................................................................................27
C. Variabel Penelitian ..........................................................................................................27
D. Definisi Operasional ........................................................................................................27
E. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................................29
F. Instrumen Penelitian .......................................................................................................30
G. Pengumpulan Data .........................................................................................................31
H. Sumber Data .....................................................................................................................31
I. Pengolahan Data .............................................................................................................32
J. Analisa Data .....................................................................................................................32
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum RS Panti Wilasa Dr Cipto Semarang .....................................33
B. Gambaran Umum Unit Rekam Medis .......................................................................38
C. Hasil Pengamatan ...........................................................................................................43
BAB V PEMBAHASAN
A. Karasteristik Responden.......................................................................................... 47
B. Kebijakan Rumah Sakit dalam Pemliharaan DRM .......................................... 48
C. Protap Filing dalam Pemeliharaan DRM ............................................................ 49
D. Pelaksanaan Retensi ................................................................................................ 50
E. Tugas Pokok Petugas Filing ................................................................................... 50
F. Sarana Pemeliharan DRM ...................................................................................... 50
G. Pelaksanaan Pemeliharaan DRM ........................................................................ 51
H. Menjaga Keamanan DRM ....................................................................................... 51
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 53
B. Saran ........................................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................56
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ................................................................................................... 5
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................................................. 27
Tabel 4.1 Karakteristik Responden ......................................................................................... 43
Tabel 4.1 Sarana di bagian Filing............................................................................................ 43
Tabel 5.1 Karakteristik Responden ......................................................................................... 47
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar
Kerangka Teori ............................................................................. 25
3.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 26
Gambar 4.1
Struktur Organisasi ....................................................................... 38
xvi
DAFTAR SINGKATAN
RM
: Rekam Medis
DRM : Dokumen Rekam Medis
RS
: Rumah Sakit
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rekam Medis adalah adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah
diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau
dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam
rangka palayanan kesehatan maka rumah sakit berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan isi dokumen rekam medis yang berisikan catatan, identitas
pasien, pemeriksaan, riwayat penyakit pasien, pengobatan, tindakan dan
pelayanan yang diberikan kepada pasien karena rekam medis merupakan
bukti yang sah yang dapat dipertanggung jawabkan.(1)
Menurut Peraturan Menteri Republik Indonesia No.340 /Permenkes
/Per/III/ 2010 tentang rumah sakit, Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan peroragan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat. (1)
Dokumen rekam medis (DRM) harus dijaga sebaik – baiknya karena
dokumen rekam medis bagi rumah sakit adalah sebagai sumber ingatan dan
sebagai sumber informasi yang harus dipertanggungjawabkan sebaikbaiknya, maka dari itu diperlukan adanya penyimpanan, pengamanan, dan
pemeliharaan DRM diperlukan adanya ketentuan pokok kearsipan yaitu
2
tempat, sarana prasarana, pemeliharaan dokumen dari bahaya dan
kerusakan.(2)
Untuk keamanan isi dari dokumen rekam medis perlu adanya
ketentuan peminjaman dokumen rekam medis sehingga dapat diketahui
keberadaan dokumen dan siapa peminjamnya. (2)
Berdasarkan survei awal di RS Panti Wilasa “Dr.Cipto” bagian unit
filing diambil 50 sampel dokumen rekam medis dan dilakukan penelitian
terdapat 38 dokumen rekam medis yang rusak atau 76% DRM rusak
seperti cover DRM dan lembar formulir robek sehingga identitas dan no
rekam medis pasien tidak terbaca.
Faktor penyebab masalah yaitu bahan cover DRM yang tipis dan
seringnya petugas membalik cover untuk melihat isi DRM sehingga DRM dan
covernya menjadi rusak. Selain itu sarana dan prasarana di ruang filing juga
bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada DRM seperti masih ada
beberapa rak filing yang terbuat dari kayu sehingga mudah diserang rayap.
Sumber daya manusia (SDM) di RS Panti Wilasa “Dr.Cipto” juga masih
kurang pengetahuan dalam pemeliharaan DRM. Untuk itu peneliti tertarik
melakukan penelitian tentang Tinjauan Faktor-faktor Penyebab Kerusakan
Dokumen Rekam Medis di Filing RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang
Tahun 2016.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana faktor-faktor penyebab kerusakan dokumen rekam medis di
Filing RS Panti Wilasa dr.cipto semarang tahun 2016.
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kerusakan dokumen rekam
medis di filing RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan tugas pokok petugas filing dalam pemeliharaan
DRM.
b. Mendeskripsikan sarana dan prasarana yang ada di ruang filing.
c. Mendeskripsikan kebijakan rumah sakit dalam pengelolaan DRM.
d. Mendeskripsikan prosedur tetap (protap) filing dalam pengelolaan
DRM.
e. Mendeskripsikan sistem penyimpanan dokumen rekam medis.
f.
Mendeskripsikan sistem penjajaran dokumen rekam medis.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Mendapatkan
pengalaman
tentang
penatalaksaan
rekam
medis
khususnya dalam mengetahui faktor-faktor kerusakan dokumen rekam
medis dan pemeliharaan pada dokumen rekam medis di ruang filing.
4
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukan bagi rumah sakit untuk meningkatkan pemeliharaan
dalam dokumen rekam medis di bagian filing agar dokumen tidak
mudah rusak sehingga pelayanan juga dapat ditingkatkan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai dasar perbandingan antara teori yang diberikan oleh institusi
pendidikan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Keilmuan
Penelitian ini termasuk dalam ilmu rekam medis dan informasi
kesehatan.
2. Ruang Lingkup Materi
Materi yang diambil dalam penelitian ini adalah materi factor-faktor
kerusakan DRM di Filing RS Panti Wilasa Dr. Cipto.
3. Ruang Lingkup objek dan subjek
Objek penelitian adalah factor-faktor kerusakan D
RM di Filing dan subjek penelitian yaitu kepala rekam medis dan enam
orang petugas Filing RS Panti Wilasa Dr. Cipto..
4. Ruang Lingkup Lokasi
Lokasi penelitian dilaksanakan di Filing RS Panti Wilasa Dr. Cipto
5. Ruang Lingkup Metode
Lingkup metode yang digunakan adalah deskriptif.
6. Ruang Lingkup Waktu
Dilaksanakan mulai bulan Mei – Juni 2016.
5
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
No
1.
Penelitian
Judul
Mona
Aspek
Meidya
Mustika
Metode
Observasi
Hasil
Perbedaan
Hasil dari penelitian
Perbedaan
Keamanan
yang didapatkan
terletak pada
Pada
adalah dalam
variabel
Pengelolaan
menjaga keamanan
penelitian,
Dokumen
dan kerahasiaan
waktu dan
Rekam Medis
dokumen rekam
tempat
di Filing Rawat
medis di ruang filing
penelitian.
Jalan Rumah
rawat jalan RSUD
variabel
Sakit Umum
Kota Semarang
penelitian
Daerah Kota
telah menetapkan
sebelumnya
Semarang
beberapa kebijakan
yaitu sumber
Tahun 2014
dan prosedur
daya manusia,
tentang peminjaman
sarana dan
rekam medis,serta
prasarana serta
tempat
kebijakan
penyimpanan
rumah sakit
dokumen rekam
tetang sistem
medis (filing) dengan keamanan
DRM.
6
melarang siapapun
masuk
selain petugas.
2. Dewi Indah
Sari
Tinjauan
Observasi
Hasil dari penelitian
Perbedaan
pelaksanaan
dan
ini adalah di RSU
terletak pada
pemeliharaan
Wawancara Ra Kartini Jepara
variabel
dokumen
Tahun
penelitian,
rekam medis di
2015pemeliharaan
waktu dan
ruang filing rsu
dokumen rekam
tempat
ra kartini jepara
medis meliputi
penelitian.
tahun 2015
kebijakan Rrumah
variabel
Sakit dalam
penelitian
pengelolaan DRM,
sebelumnya
protap, filing, tupoksi
yaitu kebijakan
petugas filing,
rumah sakit
pelaksanaan
dalam
pemeliharaan DRM.
pengelolaan
DRM, protap
filing serta
pelaksanaan
pemeliharaan
DRM.
3. Endang Sri
Lestari
Analisis Faktor-
Observasi
Hasil dari penelitian
Perbedaan
faktor
ini adalah untuk
terletak pada
Penyebab
pemeliharaan DRM
variabel
7
Kerusakan fisik
petugas hanya
penelitian,
Dokumen
menjaga kebersihan
waktu dan
Rekam Medis
ruangan filing
tempat
Rawat Inap di
dengan disapu dan
penelitian.
RS PKU
dipel setiap hari,
variabel
Muhammadiyah
sedangkan dokumen penelitian
Gombong
tidak pernah
sebelumnya
Tahun 2011
dibersihkan secara
yaitu faktor-
berkala, sudah ada
faktor
kebijakan tentang
penyebab
pencegahan
kerusakan fisik
kerusakan DRM.
dokumen
rekam medis
rawat inap RS
PKU
Muhammadiyah
Gombong
4
Ningsari
Tinjauan Aspek
Observasi
Hasil dari penelitian
Perbedaan
Keamanan dan
dan
ini adalah dalam
terletak pada
Kerahasiaan
Wawancara menjaga
variabel
Dokumen
keamanandan
penelitian,
Rekam Medis
kerahasiaan DRM
waktu dan
untuk
untuk persiapan
tempat
Persiapan
akreditasi di bagian
penelitian.
Akreditasi di
filing rawat inap
Variabel
8
bagian Filing
RSUD Dr. H
penelitian
Rawat Inap
Soewondo Kendal
sebelumnya
RSUD
tahun 2008 telah
yaitu sumber
Dr.H.Soewondo
menetapkan
daya manusia,
Kendal tahun
beberapa prosedur
prosedur tetap
2008.
tetap antara lain
tentang
.
prosedur menjaga
keamanan
rekam medis agar
DRM, serta
tidak mudah rusak
sarana dan
dan hilang dan
prasarana
prosedur
ruang filing.
kerahasiaan rekam
medis.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
1. Pengertian Rumah Sakit
a. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
340/Menkes/PER/III/2010 Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat.
b. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit, Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan,
tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat
menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.(13)
c. Menurut (World Health Organization) WHO Rumah sakit adalah
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan
fungsi
menyediakan
pelayanan
paripurna
(komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif)
kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan
bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
d. Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
10
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
2. Tugas
Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan
pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan
3. Fungsi
Menurut undang-undang no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit,fungsi
rumah sakit adalah :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
seuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis.
c.
Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatn.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang
kesehatan.
11
4. Susunan organisasi dan tatanan kerja Rumah Sakit
a. Organisasi RS
Disusun dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi RS dengan
menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan tata kelola klinis
yang baik.
b. Struktur Organisasi RS
Terbentuk berdasarkan azas organisasi yang hemat struktur dan kaya
fungsi, yang menggambarkan kewenangan, tanggung jawab dan
komunikasi dalam menyelenggarakan pelayanan serta manajemen.
c. Organisasi Rekam Medis
Keberadaan organisasi rekam medis dalam struktur organisasi rumah
sakit tergantung dari klasifikasi rumah sakit baik organisasi RSU
(kelas A, B (pendidikan), B (non pendidikan), C, D) dan organisasi
RSK (kelas A, B, C) yang diatur dalam Permenkes RI No.
1045/Menkes/PER/XI/2006 tentang pedoman organisasi rumah sakit
lingkungan departemen kesehatan.
d. Sub Komite Rekam Medis / Panitia Rekam Medis
Suatu
bagian
yang beranggotakan beberapa
perwakilan
dari
beberapa staf medis atau non medis yang mempunyai andil di dalam
pengisian berkas rekam medis untuk memberikan pelayanan medis
kepada pasien.
12
B. Rekam Medis
1. Pengertian Rekam Medis
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesehatan, baik
rawat jalan maupun rawat inap.(1)
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun
2008 tentang Rekam Medis disebutkan bahwa Rekam Medis adalah
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.(3)
Sebagai rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas
pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medis atau kesehatan
kepada seorang pasien. (4)
Selain pengertian di atas, adapun pengertian Rekam Medis adalah
rekaman mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana
pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang
memuat
pengetahuan
mengenai
pasien
dan
pelayanan
yang
diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk menemukan,
membenarkan, diagnosis dan pengobatan pasien serta merekam
hasilnya. (5)
Pengertian yang terkandung dalam definisi tersebut, dikatakan rekam
medis bila berisi keterangan dan catatan serta rekaman tentang pasien
13
secara lengkap meliputi identitas pribadi, identitas sosial dan semua
keterangan lainnya yang menjelaskan tentang pasien tersebut.
Isi keterangan dan catatan tersebut meliputi :
a. Identitas siapa yang melayani dan siapa yang dilayani.
b. Pelayanan apa saja yang dilakukan atau diberikan kepada pasien.
c. Alasan mengapa pelayanan tersebut diberikan atau sering disebut
dengan indikasi medis.
d. Bilamana pelayanan tersebut diberikan yang menunjukkan waktu
(tanggal, jam dan menit).
Bagaimana proses pelayanan tersebut diberikan kepada pasien
2. Tujuan dan Manfaat Rekam Medis
Tujuan dilaksanakannya Rekam Medis adalah untuk menunjang
tercapainya tertib administrasi rumah sakit agar berhasil sebagaimana
yang diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah
satu faktor yang menetukan dalam upaya pelayanan kesehatan yang
bermutu di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan
Rekam Medis yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi rumah
sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan.
Sedangkan manfaat Rekam Medis secara umum menurut Depkes
RI, 1997 yaitu :
a. Sebagai alat komunikasi antar dokter dengan tenaga ahli lainnya
yang ikut ambil bagian dalam memberikan pelayanan pengobatan,
serta perawatan terhadap pasien.
14
b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan
yang harus diberikan kepada seorang pasien.
c. Sebagai
bukti
perkembangan
tertulis
penyakit
atas
dan
segala
tindakan
pengobatan
pelayanan,
selama
pasien
berkunjung atau dirawat di rumah sakit.
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan
evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada
pasien.
e. Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum.(1)
3. Kegunaan Rekam Medis
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek,antara lain :
a. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena
isinya
menyangkut
tindakan
berdasarkan
wewenang
dan
tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan
tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada seorang
pasien.
c. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas
15
dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta
penyedian bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
d. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan karena
isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya
pembayaran pelayanan di rumah sakit. Tanpa adanya bukti
catatan tindakan/pelayanan, maka pembayaran tidak dapat
dipertanggung jawabkan.
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena
isinya mengadung data/informasi yang dapat dipergunakan
sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang kesehatan.
f.
Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena
isinya
menyangkut
data/informasi
tentang
perkembangan
kronologis dari kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada
pasien.
Informasi
tersebut
dapat
digunakan
sebagai
bahan/referensi pengjaran di bidang profesi si pemakai.
g. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumen, karena
isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan
dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah
sakit.(9)
16
4. Keamanan dan Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis
Bagian filing adalah salah satu bagian dalam unit rekam medis
yang berfungsi menyimpan dokumen rekam medis, penyedia
dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan, pelindung arsiparsip dokumen rekam medis terhadao kerahasiaan isi data rekam
medis, pelindung arsip–arsip dokumen rekam medis terhadap bahaya
kerusakan.(7)
Dalam Permenkes no.269 tentang rekam medis disebutkan bahwa
rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib di simpan
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun terhitung dari
tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. setelah batas waktu
5 (Lima) tahun, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan
pulang dan persetujuan tindakan medik. ringkasan pulang dan
persetujuan tindakan harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh)
tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut. Penyimpan
ringkasan pulang dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh
pemimpin sarana pelayanan kesehatan.(1)
Dalam Permenkes no.269 pasal 9 tentang rekam medis, rekam
medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib
disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu dua tahun terhitung
dari tanggal terakhir pasien berobat. Setelah melampaui batas waktu
wajib simpan yaitu dua tahun maka dokumen rekam medis dapat
dimusnahkan.(1)
17
C. Filing
1. Peran dan Fungsi Filing
Bagian filing adalah salah satu bagian dalam unit rekam medis
yang mempunyai tugas pokok menyimpan DRM dengan metode
tertentu sesuai dengan kebijakan penyimpanan DRM, mengambil
kembali (retriev) DRM untuk berbagai keperluan, menyusutkan
(meretensi DRM sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sarana
pelayanann kesehatan, memisahkan penyimpanan DRM inaktif dari
DRM aktif, membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis,
menyimpan
DRM
yang
diabadikan
dan
membantu
dalam
pelaksanaan pemusnahan formulir rekam medis. Peran dakan
fungsinya dalam pelayanan rekam medis yaitu sebagai penyimpan
DRM, penyedia DRM untuk berbagai keperluan, pelindung arsip –
arsip DRM terhadap kerahasiaan isi data rekam medis serta
pelindung arsip – arsip DRM terhadap bahaya kerusakan (fisik, kima
dan biologis). Untuk melindungi terhadap kerahasiaan isi, harus
dibuat papan petunjuk bahwa selain petugas rekam medis dilarang
masuk. (1)
2. Ketentuan Pokok Bagian Filing
a. Tidak satupun rekam medis keluar dari ruang rekam medis tanpa
kartu permintaan dan tidak hanya berlaku bagi orang luar tetapi
juga bagi petugas rekam medis.
b. Seorang yang meminjam atau yang menerima rekam medis
berkewajiban untuk mengembalikan dalam keadaan baik dan
tepat waktu.
18
c. Rekam medis tidak dibenarkan diambil dari rumah sakit kecuali
atas perintah pengadilan.
d. Rekam medis dapat dipinjam oleh dokter atau pegawai rumah
sakit kecuali atas perintah pengadilan.
e. Rekam medis dapat dipinjam oleh dokter atau pegawai rumah
sakit untuk dibawa ke ruang kerja selama jam kerja, maka rekam
medis harus dikembalikan ke ruang rekam medis pada akhir jam
kerja.
f.
Rekam medis yang dipinjam beberapa hari, rekam medis tersebut
disimpan dalam tempat sementara di ruang rekam medis.
g. Rekam medis yang digunakan oleh beberapa orang perpindahan
dari satu orang ke orang lain harus dilakukan dengan mengisi
kartu pindah tangan. Kartu pindah tangan berisi tanggal, pindah
tangan dari siapa, untuk keperluan apa, dan digunakan oleh
dokter siapa.(6)
D. Sistem Penyimpanan Rekam Medis
Berdasarkan permenkes no.269 tahun 2008 tentang rekam medis,
dokumen rekam medis harus disimpan oleh sarana pelayanan kesehatan.
Dokumen rekam medis tersebut terkait dengan kepemilikan terhadap
rekam medis sebagai dokumen. Hal tersebut sebagai alat bukti bila
diemudian hari terjadi tuntutan hukum maka saran pelayanan kesehatan
dapat menunjukan proses pelayananannya dengan dokumen rekam
medis. Selain itu dokumen rekam medis harus dijaga kerahasiaannya.
Karena sifat dokumen rekam medis adalah rahasia pasien.(1)
19
1. Faktor
–
Faktor
Pengaruh
Sistem
Penyimpanan a. Petugas
Dalam penyimpanan dokumen rekam medis sumber daya
manusia merupakan faktor yang sangat penting. Semua petugas
harus mempunyai kesempatan untuk mengikuti pendidikan yang
berkelanjutan
yang
berguna
untuk
meningkatkan
ilmu
pelayanannya.
b. Sarana dan Prasarana
Unit rekam medis harus mempunyai lokasi yang strategis
sehingga pengambilan dokumen rekam medis lancar. Ruang
kerja harus memadai, ruang penyimpanan cukup untuk dokumen
rekam medis yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif
sesuai dengan peraturan yang ada . Ruang penyimpanan yang
ada harus menjamin bahwa dokumen rekam medis yang aktif dan
inaktif tidak hilang, rusak atau diambil orang yang tidak berhak.
Ruang penyimpanan peralatan harus cukup untuk menyimpan
catatan medis sehingga mudah diambil jika diperlukandan
tersedia buku peminjaman dokumen dan tracer untuk keperluan
pengobatan, penelitian dan hukum .
Cukupnya peralatan filing, cahaya dan kontrol suhu adalah faktor
penting agar dokumen terawat dengan baik. Cahaya harus
mencukupi sehingga dapat membantu mengurangi kesalahan..
Pengaturan udara yang semestinya dalam hal kontrol suhu.
c. Kebijakan Rumah Sakit
20
Standar kebijakan dan prosedur tetap rumah sakit
bersumber
dari
buku
petunjuk
dan
pedoman
tertulis
penyelenggaraan rekam medis sebagai dasar pelaksanaan
pelayanan rekam medis dari Depkes dan peraturan perundang –
undangan yang berkaitan dengan rekam medis dan pedoman
tertulis ditetapkan sendiri oleh kepala unit rekam medis.
Kebijakan dan prosedurnya antara lain tentang sistem
penyimpanan dokumen yang memudahkan pencarian rekam
medis, harus ada kebijakan mengenai penyimpanan dan cara
penyimpanan rekam medis yang masih berlaku atau tidak ada
kebijakan atau peraturan yang ditinjau tiap 3 tahun.
2. Tujuan Penyimpanan Dokumen Rekam Medis
Adapun tujuan dari penyimpanan dokumen rekam medis adalah :
a. Mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali dokumen rekam
medis yang disimpan dlam rak filing .
b. Mudah mengambil dari tempat penyimpanan.
c. Mudah pengembaliannya.
d. Melindungi dokumen rekam medis dari bahaya pencurian.(2)
3. Prosedur Penyimpanan
Prosedur
penyimpanan
adalah
suatu
kegiatan
sehubungan dengan akan disimpannya suatu dokumen.
Ada dua macam penyimpanan yaitu :
a. Penyimpanan Sentralisasi
yang
dilakukan
21
Penyimpanan rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan
misalnya, dokumen rekam medis rawat jalan dan rawat inap menjadi
dokumen dalam satu folder.
b. Penyimpanan Desentralisasi
Penyimpanan dokumen rekam medis terjadi pemisahan antara
dokumen rekam medis rawat jalan dengan dokumen rekam medis
rawat inap.(2)
4. Prosedur Peminjaman
Suatu urutan kegiatan yang ditetapkan untuk menjamin penanganan
secara bersama – sama terhadap kegiatan peminjaman dokumen rekam
medis antara lain perlu adanya :
a. Buku catatan peminjaman dokumen rekam medis
Catatan ini digunakan untuk mencatat dokumen – dokumen rekam
medis yang dipinjam.
b. Tracer
Kartu yang dibutuhkan dibagian penyimpanan untuk memudahkan
pengembalian dokumen rekam medis yang telah selesai digunakan
dan dikembalikan dibagian penyimpanan.
c. Pihak-Pihak yang boleh Meminjam Dokumen Rekam Medis
Pihak-Pihak yang boleh meminjam dokumen rekam medis :
1. Petugas rekam medis
2. Dokter yang bertanggung jawab
3. Pihak yang berwajib
4. Perawat.
22
E. Pengamanan Dokumen Rekam Medis
1. Pengamanan dari Faktor Fisik
a. Ruang penyimpanan jangan terlalu lembab. Supaya tidak terlalu
lembab dapat dipasang AC yang dihidupkan selama 24 jam terus
menerus.
b. AC selain untuk mengatur kelembaban dan temperatur udara juga
untuk mengurangi banyaknya debu.
c. Ruang harus terang dan sebaiknya menggunakan penerangan
alam yaitu sinar matahari.
d. Kelembaban ruangan penyimpanan berdasarkan teori sekitar 50%
sampai 65% dan suhu udara berkisar antara 18.8ºC sampai
24.24oC. apabila suhu kurang dari normal, maka dalam waktu
relatife singkat arisp – arsip akan rusak.
e. Dalam hal – hal tertentu periksalah ruangan untuk mengetahui
kemungkinan adanya talang atau saluran air dari atap yang bocor.
f.
Pengamanan dari kemungkinan serangan api atau kebakaran.
1) Menempatkan rak dokumen rekam medis jauh dari tempat
penyimpanan barang – barang yang mudah terbakar (barang
– barang kimia bahan bakar)
2) Tersedianya tabung pemadam kebakaran.
3) Tidak diperkenankannya merokok bagi siapa saja yang ada di
dalam ruangan penyimpanan dokumen rekam medis.
2. Pengamanan dari Faktor Kimiawi
Penggunaan tinta yang berkualitas tinggi tidak mungkin luntur,
sedangkan
penggunaan
tinta
yang
berkualitas
rendah
akan
23
merugikan, terutama bila secara sengaja tersentuh air atau tekanan
udara yang lembab. Tinta yang terbuat dari bahan getah kayu,
menimbulkan reaksi kimia yang merusak kertas.
Sebaiknya tinta yang terbuat dari bahan arang hitam tidak
menimbulkan aksi – aksi kimia. Selain itu makanan dan minuman juga
dapat mempengaruhi kerusakan dokumen rekam medis.
Karena apabila makanan atau inuman tersebut menempel ke kertas
dokumen rekam medis kertas akan menjadi kotor atau terkena
minyak, bahan kimia yang terkandung dalam makanan dan minuman
tersebut juga dapat merusak kertas.(12)
3. Pengamanan dari Faktor Biologi
a. Usaha untuk mlindungi serangan rayap yang paling tepat adalah
dengan mengadakan pencegahan yakni dengan peniadaan
penggunaan kayu yang langsung dengan tanah.
b. Ngengat yang sering merusak kertas, biasanya terdapat pada
dinding yang besar, jika kertas selalu bersentuhan dengan dinding
yang lembab, bukan saja kertas menjadi lembab, akan tetapi
sering pula dirusak ngenat. Untuk menghindarinya digunakan rak
yang dipasang antara lantai dengan rak 6 inchi,.
c. Jamur adalah bukti langsung dari kelembaban karena temperatur
udara yang tidak terkontrol. Jamur nampak sebagai lapisan tipis
yang keputih – putihan. Kegiatan jamur sangat cepat, karena
sebenarnya jamur ini hidup dari pada perekat yang berbeda di
kertas. Usaha menghindari adalah menempelkan dokumen rekam
24
medis yang lain di tempat yang kering, terang dan ruangan yang
berventilasi.(11)
F. Protap Filing
Standar kebijakan dari prosedur rumah sakit diperoleh dari buku
petunjuk dan pedoman tertulis penyelenggaraan rekam medis sebagai
dasar pelayanan pelaksanaan rekam medis dari Depkes dan peraturan
perundang – undangan yang berkaitan dengan rekam medis dan
pedoman tertulis ditetapkan tersendiri oleh kepal Unit Rekam Medis.
Prosedur
antara
lain
tentang
sistem
pengamanan
dan
pemeliharaan DRM. Prosedur yang tertulis harus tersedia yang dapat
menerima pengolahan rekam medis untuk menjadi acuan bagi setiap
petugas rekam medis.(10)
25
G. Kerangka Teori
Tupoksi Petugas
Filing
Sarana dan
Prasarana Filing
Kebijakan
Rumah Sakit
Pengelolaan
Faktor-faktor
dalam
DRM di Filing
Kerusakan DRM
Pengelolaan
DRM
Protap Filing
dalam
Pengelolaan
DRM
Sistem
Penyimpanan
DRM
Gambar
2.1 Kerangka Teori
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kebijakan
Rumah Sakit
dalam
Pemeliharaan
DRM
Protap Filing
dalam
Pemeliharaan
DRM
Pelaksanaan
Retensi
Pemeliharaan DRM
Tugas Pokok
Petugas Filing
Sarana
Pemeliharaan
DRM
Gambar
2.2 Kerangka Konsep
27
B. Jenis Penelitian
Penelitian
ini
merupakan
jenis
penelitian
deskriptif
yaitu
menggambarkan data sebagai hasil penelitian. Metode yang digunakan
observasi dan wawancara yaitu metode penelitian yang meninjau
langsung objek yang diteliti.
Pendekatan yang
digunakan yaitu
cross sectional
dengan cara
menganalisa variabel – variabel penelitian bersifat sewaktu – waktu untuk
memperoleh data yang lebih lengkap dan tepat .
C. Variabel Penelitian
1. Kebijakan Rumah Sakit dalam Pemeliharaan DRM.
2. Protap Filing dalam Pemeliharaan DRM.
3. Pelaksanaan Retensi.
4. Tugas Pokok Petugas Filing.
5. Sarana Pemeliharaan DRM.
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No
Nama Variabel
Definisi Operasional
Aturan
1.
yang
menyangkut
Kebijakan Rumah Sakit dalam
pelaksanaan pemeliharaan DRM
Pemeliharaan DRM.
di bagian Filing RS Panti Wilasa
Dr.Cipto Semarang.
2.
Protap Filing dalam
Prosedur tetep
mengenai tata
Pemeliharaan DRM.
cara pelaksanaan pemeliharaan
28
DRM di RS Panti Wilasa
Dr.Cipto Semarang.
Meliputi
3.
Pelaksanaan Retensi.
prosedur, sarana dan
jadwal retensi DRM di
ruang
filing RS Panti Wilasa Dr.Cipto
Semarang.
Tugas pokok yang
4.
Tugas Pokok Petugas Filing.
petugas
pelaksanaan
dilakukan
filing
dalam
pemeliharaan
dokumen rekam medis.
Sarana yang ada di ruang filing
5.
Sarana Pemeliharaan DRM.
untuk
pelaksanaan
pemeliharaan dokumen
rekam
medis.
Upaya yang dilakukan
6.
Pelaksanaan Pemeliharaan
DRM.
menjaga keamanan
untuk
dokumen
rekam medis dari kerusakan.
Pemeliharaan Dokumen Rekam
Medis :
1. Dari faktor Fisik :
a. Suhu
Suhu yang tinggi mengakibatkan
kelembaban menurun yang
dapat berakibat pada rapuhnya
arsip. Suhu yang baik yaitu suhu
7
yang berkisar 18.8ºC sampai
b. Kelembaban
24.24oC
Kelembaban udara yang tinggi
akan mengakibatkan arsip
kertas menjadi lembab dan
c. Pencahayaan
menyebabkan jamur
Pencahayaan yang bagus untuk
pengarsipan yaitu terhindar dari
29
sinar matahari, sinar ultraviolet
dan sinar listrik/lampu secara
langsung karena akan
membuat arsip kertas menjadi
kecoklatan, rapuh dan rusak,
juga dapat merusak fisik dan
d. Ventilasi
tulisan bahan cetak.
Tempat yang kering, terang dan
berventilasi dapat
2.Dari Faktor Kimiawi yaitu Tinta
menghindarkan DRM dari jamur.
Sebaiknya tinta yang terbuat
dari bahan arang hitam tidak
menimbulkan aksi – aksi kimia,
jangan tinta yang terbuat dari
bahan getah kayu, menimbulkan
reaksi kimia yang merusak
kertas.
3. Dari Faktor Lingkungan yaitu
Rak Filing
Tempat penyimpanan
Dokumen Rekam Medis baik
rawat jalan maupun rawat inap
agar tetap tertata rapi.
Petugas Filing
Orang yang bertugas dalam
penyimpanan dan pengambilan
Dokumen Rekam Medis.
E. Populasi dan Sampel
Ridwan (2005) bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang
berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu
berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini populasinya
30
adalah petugas filing dan kepala rekam medis sejumlah 6 orang, 1 Kepala
Rekam Medis dan 5 Petugas Filing.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti
(Arikunto, 2006). Menurut Hidayat (2007), sampel merupakan bagian
populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil
seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel (Sugiyono,
2009). Dengan demikian, maka peneliti mengambil sampel dengan total
populasi yaitu seluruh petugas filing dan kepala RM di RS Panti Wilasa
Dr. Cipto Semarang. Berdasarkan data kepegawaian jumlah petugas
filing dan kepala rekam medis RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang
adalah 6 , maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 6
responden.(14)
F. Instrumen Penelitian
1. Pedoman Wawancara
Instrumen pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data :
a. Kebijakan Rumah Sakit dalam Pemeliharaan DRM.
b. Protap Filing dalam Pemeliharaan DRM.
c. Pelaksanaan Retensi.
d. Tugas Pokok Petugas Filing.
e. Sarana Pemeliharaan DRM.
f.
Pelaksanaan Pemeliharaan DRM.
2. Instrumen pedoman observasi digunakan untuk mendapatkan data :
a. Kebijakan Rumah Sakit dalam Pemeliharaan DRM.
31
b. Protap Filing dalam Pemeliharaan DRM.
c. Pelaksanaan Retensi.
d. Tugas Pokok Petugas Filing.
e. Sarana Pemeliharaan DRM.
f.
Pelaksanaan Pemeliharaan DRM.
G. Pengumpulan Data
1. Wawancara
Peneliti mewawancarai petugas filing tentang upaya pengelolaan
penyimpanan DRM, kebijakan dan protap, pelaksanaan pemeliharaan
DRM .
2. Observasi
Pengumpulan data dengan mengamati objek penelitian secara
mendalam tentang pelaksanaan pemeliharaan dokumen rekam
medis, dan kebijakan protap.
H. Sumber Data
1. Data Primer
Data yang diperoleh dari hasil observasi yaitu pengelolaan dan
penyimpanan
DRM.
Sistem
keamanan
DRM
dan
melakukan
wawancara dengan petugas filing untuk mendapatkan informasi
tentang pelaksanaan pemeliharaan DRM di filing.
2. Data Sekunder
Diambil melalui data yang sudah ada yaitu kebijakan dan prosedur
tetap tentang pelaksanaan pemeliharaan DRM di filing.
32
I.
Pengolahan Data
1. Editing
Kegiatan yang dilakukan dengan meneliti kembali data yang
dikumpulkan guna mengetahui kesalahan – kesalahan pengumpulan
data dalam pengolahan dokumen rekam medis.
2. Analising
Menganalisa penyimpanan, pemeliharaan, dan keawetan dokumen
rekam medis.
3. Penyajian
Memberi nilai pada yang dihasilkan berupa keadaan ruang filing.(10)
J. Analisa Data
Dalam penelitian ini analisa yang digunakan yaitu analisa
deskriptif tentang pelaksanaan pemeliharaan dokumen rekam medis
dengan menguraikan, mengambarkan keadaan yang ada di lapangan
guna membandingkan antara teori dengan hasil penelitian.(10)
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit
Tahun 1948 muncul gagasan untuk mendirikan rumah sakit
Kristen oleh pekerja Zending di Semarang yaitu Zr. N.G. de Jonge
dan RH. Van Eyk. Kemudian dibentuk panitia pendiri Klinik Bersalin
dengan ketua Ds. R. Soehardi Hadipranowo.
Tahun 1949, Zr. A.J. Heidema dari Nederland datang akan
memimpin klinik yang akan dibentuk. Tanggal 19 Januari 1950
diresmikan Klinik Bersalin Panti Wilasa yang mengandung arti Rumah
Sih Kamirahan/Kawilasan. Klinik ini di bawah pengawasan Dr. Thio
Kee Tiong.
Akhir tahun 1950 ada 13 tempat tidur dan 18 orang karyawan.
Kedatangan
Dr.
G.J.
Dreckmeier
pada
bulan
Januari
1952
memperkuat tim Klinik Bersalin Pantiwilasa.
Tahun 1959, Dr. J. Bouma Spesialis Kebidanan/Kandungan
datang dari Nederland. Tahun 1959, Dr. Oei Kiem Hien datang dari
Sumba. Ibu J.T de Jong juga datang dari Nederland menjadi ibu
asrama. Dr. A. Hoogerwerf datang dari Netherland menggantikan Dr.
J. Bouma. Tahun 1967–1968 Dr. Kwik Tjhiang Poen membantu RB.
Panti Wilasa serta aktif dalam bidang KB.
Tahun 1969–1973 Dr. B. Kandu memimpin RS Bersalin dan Anak
Panti Wilasa. Tanggal 9 November 1969 dilaksanakan peletakan batu
34
pertama kompleks Panti Wilasa baru yang berlokasi di Jalan Citarum
98 Semarang, oleh Bapak Walikota Dati II Kodya Semarang, dengan
bantuan dana dari pemerintah Kerajaan Belanda.
Tanggal 28 November 1973 Dr. Mangkureno Sadijo memimpin
komplek Panti Wilasa di Jl. Dr. Cipto 50 yang rencananya akan
digunakan untuk Bagian Penyakit Dalam dan Bedah serta Balai
Pengobatan Umum. Sedangkan di tahun yang sama, gedung baru di
Jl. Citarum diresmikan sebagai RS Panti Wilasa I yang menangani
Bagian Kebidanan/penyakit kandungan dan penyakit anak.
Tanggal 19 Januari 1974 merupakan saat bersejarah karena pada
saat itu pelayanan di kompleks Jl. Dr. Cipto diresmikan : Rumah Sakit
Umum Pantiwilasa Citarum.
Tanggal 1 November 1978 adalah pemisahan RS. Panti Wilasa di
kompleks Jl. Dr. Cipto 50 menjadi Rumah Sakit Panti Wilasa II,
sedangkan kompleks di Jl. Citarum menjadi Rumah Sakit Panti
Wilasa.
Tahun 1985–1988 Dr. Guno Samekto, Direktur RS Bethesda
Yogyakarta, ditetapkan sebagai pejabat Direktur di RS Panti Wilasa II.
Tahun 1991 -1994 Jabatan Direktur dipegang oleh Dr. M. Haryanto.
Tahun 1994–1997, Dr. Sri Kadarsih Soebroto, MM menjabat
sebagai Direktur RS Panti Wilasa II, jumlah tempat tidur 60 dan 90
orang karyawan.
Tanggal 1 April 1994 tepat pada permulaan Pembangunan Jangka
Panjang RS tahap II, dimulai pula pembangunan dan renovasi RS
Panti Wilasa “Dr. Cipto“ terjadi penggantian nama rumah sakit
35
melalui SK Direktur Jendral Pelayanan Medik tanggal 29 Agustus
1995 No. : YM. 02.04.3.5.03831, nama RS Panti Wilasa II diubah
nama menjadi RS Panti Wilasa Dr. Cipto, sedangkan nama RS Panti
Wilasa I diubah nama menjadi RS Panti Wilasa Citarum.
Pada tahun 1966 RS Panti Wilasa Dr. Cipto mendapat
penghargaan Penampilan Terbaik Pertama Tingkat Nasional RSU
Swasta setara kelas D. Di tahun yang sama jumlah tempat tidur
ditingkatkan menjadi 100 tempat tidur sehingga meningkat dari RSU
kelas pertama menjadi RSU kelas Madya.
Pada periode 1997–2001 kembali Direktur RS Pantiwilasa Dr.
Cipto dijabat oleh Dr. Sri Kadarsih Subroto, MM, dan diperpanjang
sampai dengan akhir tahun 2003.
Akhir tahun 1998 memperoleh Sertifikat Akreditasi Penuh dari
Kesehatan Republik Indonesia untuk 5 standar pelayanan. Pada awal
tahun 1999 jumlah tempat tidur ditingkatkan secara bertahap menjadi
120 dan karyawan sebanyak 228 orang.
Pada tahun 2000 jumlah tempat tidur bertambah menjaddi 125
buah. Pada bulan April 2001, RS Panti Wilasa Dr. Cipto mulai
digunakan
sesuai
Rencana
Induk
Pemgembangan
dengan
pembangunan gedung 4 lantai yang akan digunakan untuk Ruang
ICU dan Ruang VIP. September 2001, memperoleh Sertifikat
Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut 12 standar dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Pada tanggal 19 Januari 2002, gedung 4 lantai untuk Ruang
ICU/CCU/PICU/NICU, Ruang VIP dan aula diresmikan. Bertepatan
36
dengan itu RS Pantiwilasa Dr. Cipto menerima sertifikat Akreditasi
Tingkat Lanjut 12 standar yang diserahkan oleh Dirjen Yanmed
DepkesRI.
Pada tanggal 28 Februari 2003, diresmikan Ruang Helsa dan
Ruang Gamma (Gedung 2 lantai yang semula adalah Ruang
Gamma). Dengan demikian jumlah tempat tidur menajdi 180 buah.
Dengan dioperasionalkan lantai II ini, maka pelayanan Ruang Pasca
beRSalin bisa dipusatkan di lantai I (Ruang Helsa). Sedangkan
pelayanan Ruang Anak menempati lantai II (Ruang Gamma).
Pada bulan Maret 2003 mulai dibangun gedung (Instalansi
Pengolahan Air Limbah) IPAL berlantai II yang telah selesai pada
tanggal 31 Desember 2003. Uniknya, lantai dasar digunakan untuk
parkir kendaraan roda 2, lantai II (atas) untuk “pot bunga raksasa“
sebagai indikator bagi IPAL teRSebut.
Akhir tahun 2003, Tim Akreditasi RS Panti Wilasa Dr. Cipto yang
diketuai oleh Dr. Yoseph, M.Kes mulai mempersiapkan diri untuk
akreditasi 16 standar yang rencananya akan maju pada pertengahan
tahun 2004.
17 Januari 2004, dilakukan pelantikan dan serah terima jabatan
Direktur dari Dr. Sri Kadarsih Soebroto, MM kepada Dr. Yoseph
Candra M.Kes untuk periode 2004–2008.
2. Motto, Visi, Misi Rumah Sakit
a. Motto
Melayani dengan cinta kasih, mengutamakan kualitas pelayanan.
37
b. Visi
1) Rumah sakit bermutu pilihan masyarakat.
2) Rumah sakit bermutu sebagai rumah sakit yang mampu
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan
medis keperawatan dan menunjang secara professional untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
3) Rumah sakit pilihan masyarakat sebagai rumah yang mampu
menjadi rujukan masyarakat yang memiliki pelayanan kualitas,
penuh cinta kasih yang tulus, hangat, dan bersahabat.
c. Misi
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
2) Meningkatkan mutu sistem pelayanan
3) Meningkatkan kepuasan pelanggan
4) Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
d. Jenis Pelayanan Rumah Sakit
1) Pelayanan Rawat Jalan
2) Pelayanan Rawat Inap
3) Pelayanan Gawat Darurat
4) Pelayanan Penunjang Hemodialisa
38
B. GAMBARAN UMUM UNIT REKAM MEDIS
1. Struktur Organisasi Unit Rekam Medis
DIREKTUR
SUB KOMITE
REKAM MEDIS
WAKIL
DIREKTUR
KOORD KEPALA INSTANSI
PENUNJANG REKAM MEDIS
KEPALA INSTALANSI REKAM MEDIS
BAGIAN
PENERIMAAN
TPPRJ
INFORMASI
KESEHATAN DAN
MEDIK LEGAL
REPORTING /
PELAPORAN
TPPRI
ASURANSI
PENGELOLAAN
Adm REKAM
MEDIS
ASSEMBLIN
G
DAN
INPUT /
INDEKSING
PEMBUATAN
FILLING
TPPGD
BALASAN
39
2. Tugas Pokok Dan Fungsi Unit Rekam Medis.
a. Prosedur Pelayanan Rekam Medis di Bagian Pencatatan Data
Rekam Medis (TPPRJ, TPPRI, TPPGD, IPP, URJ, URI, UGD)
1) Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)
a) Menyediakan catatan dan dokumen RM baru
b) Memberi informasi yang lengkap kepada pasien dan
keluarganya tentang pelayanan di rumah sakit
c) Melakukan pendaftaran pasien secara komputerisasi yaitu:
1. Pencatatan identitas dengan jelas dan benar
2. Mencari nomor RM lama dengan komputerisasi bagi
pasien kunjungan lama yang tidak membawa KIB
3. Mendistribusikan dokumen RM ke IRJ
4. Membuat KIB
5. Melakukan registasi pasien rawat jalan
6. Membuat buku catatan penggunaan nomor RM dan
buku pengendalian pemakaian dokumen RM
7. Membuat laporan kegiatan urusan penerimaan pasien
rawat jalan setiap bulan kepada kepala urusan rekam
medis
8. Bertanggung jawab masalah ketertiban, keamanan
dan kebersihan di bagian penerimaan pasien rawat
jalan
9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan
oleh atasan.
40
2) Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI)
a) Menerima dan mendaftar pasien dari IRJ dan IGD yang
akan dirawat inap
b) Menyediakan dokumen RM yang sesuai dengan ruangan
yang dituju atau sesuai dengan admission note.
c) Menyediakan informasi tentang :
1. Nama pasien-pasien yang dirawat inap sesuai dengan
ruangan dan kelas perawatannya
2. Tarif rawat inap
3. Pelayanan BPJS.
4. Informasi lain yang diperlukan oleh berbagai pihak
d) Membuat laporan kegiatan urusan penerimaan rawat inap
setiap bulannya kepala kepala urusan RM.
e) Bertanggung
jawab
terhadap
masalah
ketertiban,
keamanan dan kebeRSihan serta inventarisasi barang di
bagian penerimaan pasien rawat inap
f)
Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh atasan.
b. Prosedur Pelayanan Rekam Medis di Bagian Pengolahan Data
Rekam
Medis
(Assembling,
Koding/Indeksing,
Filling,
Analising/Reporting)
1) Assembling
a) Mengalokasikan
dan
dokumen Rekam Medis
mengendalikan
penggunaan
41
b) Memeriksa kelengkapan dokumen RM dan menyerahkan
dokumen yang tidak lengkap ke kepala ruangan untuk
dilengkapi
c) Menulis nomor RM pada formulir yang belum terisi
nomornya
d) Melepas formulir yang tidak terpakai dan merakit kembali
e) Mengurutkan jenis formulir sesuai nomor formulirnya atau
riwayat pelayanan pasien
f)
Menjaga
ketertiban,
keamanan,
dan
kebersihan
di
lingkungan urusan assembling
g) Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh atasan
2) Koding/Indeksing
a) Memberi kode diagnosis penyakit berdasarkan ICD-10
b) Membuat indeks pernyakit, operasi, kematian, dan indeks
dokter kemudian disimpan menurut abjad
c) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh
atasan.
3) Filing
a) Menerima dan mancatat dokumen RM pasien pulang
b) Menyimpan dokumen yang sudah lengkap dengan metode
angka akhir dan diurutkan sesuai nomor urut
c) Mengambil dokumen RM untuk keperluan pelayanan dan
keperluan lainnya
42
d) Melakukan retensi dokumen RM menjadi dokumen aktif
dan non-aktif
e) Melayani peminjaman dokumen RM
f)
Mengusulkan pemusnahan dokumen RM
g) Membuat laporan kegiatan kepada urusan filing setiap
bulannya kepada kepala RM
h) Bertangung jawab masalah ketertiban, keamanan pada
bagian filing
i)
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh
atasan.
4) Analising/Reporting
a) Mengumpulkan data RM sensus harian (rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat) dan buku laporan (instalasi
pemeriksaan penunjang dan kebidanan & kandungan)
b) Mengolah dan menabulasi data RM yang diperlukan untuk
pelaporan
c) Menyusun laporan bulanan, triwulan dan tahunan data RM,
sesuai dengan :
1. Petunjuk pelaporan dari Depkes RI
2. Petunjuk pelaporan dari Depkes RI
d) Menjaga
ketertiban,
keamanan
dan
kebeRSihan
di
lingkungan urusan analisis dan pelaporan.
e)
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
43
C. HASIL PENGAMATAN
1. Karakteristik Responden Kepala Rekam Medis dan Petugas Filing.
Tabel 4.1
Presentase Karakteristik Responden Bagian Filing Kepala Rekam
Medis dan Petugas Filing di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang
∑
(%)
1
3
1
20 %
60%
20%
Pendidikan
a. SMA
5
100 %
Masa Kerja
a. 0-5 tahun
b. 6-10 tahun
2
3
40 %
60 %
No Karakteristik Responden
1 Umur
a. 20-29 tahun
b. 30-39 tahun
c. 40-49 tahun
2
3
Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar petugas filing berumur 30-39
tahun (60%), dengan pendidikan terakhir SMA (100%), dan dengan
masa kerja 6-10 tahun (60%).
Tabel 4.2
Sarana yang ada di bagian filing RS Panti Wilasa
Dr.Cipto Semarang
No. Nama Sarana
1.
Tracer
2.
Bon Pinjam (Buku ekspedisi)
3.
DRM (Dokumen Rekam Medis)
4.
Rak Penyimpanan
5.
AC
6.
Kursi
7.
Meja
44
2. Tugas Pokok Petugas Filing
Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 orang petugas filing di
bagian filing RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang. Metode
penyimpanan DRM menggunakan sistem sentralisasi (rawat jalan
dan rawat inap jadi satu). Sistem penjajaran digunakan dengan
metode TDF (Terminal Digit Filling).
Tugas pokok petugas filing adalah petugas filing menerima
dokumen
rekam
medis
yang
sudah
lengkap
dari
fungsi
assembling. Mengelompokkan nomor rekam medis berdasarkan
angka akhir nomor rekam medis, menjajarkan dokumen rekam
medis berdasarkan Terminal Digit Filling (metode angka akhir),
menyimpan dokumen rekam medis pada rak yang sesuai nomor
rekam medis, melayani peminjaman dokumen rekam medis
dengan bon pinjam, menjaga kerahasiaan isi dokumen rekam
medis dan memelihara dokumen rekam medis dengan baik sesuai
protap yang ada namun pada kenyataanya masih ada beberapa
DRM yang tercecer tidak langsung dimasukan ke dalam rak
setelah dari assembling, setiap melakukan peminjaman tidak
ditulis terlebih dahulu di dalam buku ekspedisi.
3. Sarana Pemeliharaan DRM
Berdasarkan hasil pengamatan di ruang filing RS Panti Wilasa
Dr.Cipto Semarang sarana dalam pemeliharaan DRM belum
memadai, sebagian rak filing masih terbuat dari kayu tipis
sehingga menyebabkan mudah terjadinya serangan rayap dan
45
mudah
patah,
kurangnya
AC
dan
pencahayaan
yang
menyebabkan map DRM menjadi kering dan kuning.
4. Kebijakan Rumah Sakit dalam Pemeliharaan DRM
Berdasarkan hasil pengamatan keadaan di ruang filing RS
Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang belum bisa dikatakan rapi dalam
menata DRM karena lebar dan panjang sub rak tidak sesuai
dengan tebal dan panjang sub rak sehingga menyebabkan terjadi
kerusakan pada DRM dan map DRM, di samping itu suhu dan
pencahayaan diruangan filing pun tidak sesuai standar, karena
suhunya
kurang
dingin
dan
di
sudut
sudut
ruangan
pencahayaannya kurang.
5. Protap Filing dalam Pemeliharaan Dokumen Rekam Medis
Di RS Panti Wilasa “Dr.Cipto” Semarang banyak DRM yang
rusak akibat lebar dan tinggi sub rak yang tidak sesuai dengan
tinggi dan lebar dokumen rekam medis. Disini peneliti meneliti
DRM 1 sub rak dengan total 1.629 DRM dan 827 DRm rusak,
dengan rumus penghitungan :
DRM =
x 100%
=
.
Prosedur tetap yang terdapat dalam pelayanan rekam medis
di ruang filing yaitu :
a. Penyimpanan dokumen rekam medis secara sentralisasi yaitu
ruang penyimpanan rawat inap dan rawat jalan jadi satu.
46
b. Setiap petugas filing yang baru dilarang mengembalikan
dokumen rekam medis hingga minimal 3 bulan.
c. Penyimpanan dokumen aktif dan in-aktif terpisah.
d. Digunakan rak penyimpanan dokumen rekam medis.
e. Tracer digunakan sebagai petunjuk dokumen rekam medis
yang keluar.
f.
Setiap ada dokumen rekam medis yang keluar dicatat dalam
bon peminjaman.
6. Pelaksanaan Retensi
Berdasarkan hasil pengamatan di filing RS Panti Wilasa
Dr.Cipto Semarang sudah pernah dilakukan retensi yaitu setiap 5
tahun sekali.
7. Pelaksanaan Pemeliharaan Dokumen Rekam Medis
Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pemeliharaan
DRM di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang belum sepenuhnya
dilakukan dengan baik, karena ada sebagian map yang rusak dan
belum diganti.
47
BAB V
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden Kepala Rekam Medis dan Petugas Filing
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Bagian Filing Kepala Rekam Medis dan
Petugas Filing di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang
No
Nama
Jabatan
Umur
Pendidikan Lama
Terakhir
Kerja
1. Petugas AS
Kepala
35 th
Sarjana
14 th
Rekam Medis
Kesehatan
Masyarakat
2. Petugas P
Petugas Filing 38 th
SMA
7 th
3. Petugas X
Petugas Filing 48 th
SMA
7 th
4. Petugas B
Petugas Filing 35 th
SMA
2 th
5. Petugas A
Petugas Filing 33 th SMA
3 th
6. Petugas T
Petugas Filing 27 th
SMA
9 th
Sumber : Hasil Wawancara dengan Kepala Rekam Medis
dan Petugas Filing.
Semakin
cukup
umur,
tingkat
kematangan
dan
kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Makin tua
umur seseorang makin konstruktif dalam mengatasi masalah dalam
pekerjaan. Alat ukur umur dibedakan berdasarkan umur muda ≤ 39
tahun dan umur dewasa ≥ 39 tahun. (15) Dari hasil pengamatan
didapatkan prosentase tertinggi yaitu sejumlah 60% petugas berumur
30-39 tahun maka dikatakan jika petugas filing masih berumur muda
sehingga kemungkinan bisa berdampak pada kurang terampilnya
dalam memberikan pelayanan dan bekerja.
Sebanyak 5 petugas filing berpendidikan SMA dengan jumlah
prosentase 100%. Dengan pendidikan SMA maka belum sesuai
dengan standar yang ada, karena standar yang seharusnya harus
48
berpendidikan akhir DIII Rekam Medis jika sudah sesuai maka
kualitas kinerjanya akan baik. Karena makin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin
meningkat pula kinerjanya.(15)
Masa kerja 3 petugas filing dari 5 petugas filing didapatkan
dalam jangka waktu 6-10 tahun dengan jumlah prosentase sebanyak
60%. Perbedaan kelompok masa kerja dibedakan berdasarkan masa
kerja baru ≤14 tahun dan masa kerja lama ≥14tahun. Jika semakin
lama seseorang bekerja maka semakin baik pula dalam memberikan
pelayanan.(15) Menurut pengamatan, rata-rata masa kerja responden
≤14 tahun maka dikelompokkan sebagai petugas dengan masa kerja
baru
sehingga
hal
teRSebut
kemungkinan
berdampak
pada
pemeliharaan dan tugas sebagai petugas filing.
B. Kebijakan Rumah Sakit dalam Pemeliharaan Dokumen Rekam Medis
Berdasarkan hasil wawancara kebijakan kepala rekam
medis di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang, kegiatan yang
dilakukan
dalam
pengelolaan
untuk
menjaga
keamanan
dri
kehilangan atau kerusakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab
dan pemeliharaan dokumen rekam medis dari kerusakan dan kotor
menata
DRM dengan rapi,
menjaga kebeRSihan
DRM dan
menempatkan DRM sesuai dengan tempatnya, tidak sembarangan
dalam
meletakkan
DRM
serta
menjaga
rekam
medis
dari
kerahasiaan, sedangkan keadaan di ruang filing RS Panti Wilasa
Dr.Cipto Semarang belum bisa dikatakan rapi dalam menata DRM
49
karena lebar dan panjang sub rak tidak sesuai dengan tebal dan
panjang sub rak sehingga menyebabkan terjadi kerusakan pada
DRM.
Kebijakan yang terdapat di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang
tentang pemeliharaan Dokumen Rekam Medis keputusan direktur RS
Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang yaitu :
a. Selain petugas rekam medis dilarang masuk ke ruang filing.
b. Selain petugas rekam medis dilarang mengambil atau membawa
dokumen rekam medis baik milik pribadi ataupun milik pasien di
ruang penyimpanan.
c. Setiap peminjaman harus melalui petugas filing dan dicatat dalam
bon peminjaman.
d. Menjaga kerapian serta pemeliharaan dokumen rekam medis dan
menyediakan alat pemadam kebakaran untuk menjaga dokumen
rekam medis dari kerahasiaan.
C. Protap Filing dalam Pemeliharaan DRM
Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 petugas filing RS
Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang dalam pemeliharaan dokumen
rekam medis yaitu setiap petugas filing yang baru tidak boleh
mengembalikan DRM, sistem penyimpanan dan penggunaan
tracerpun sudah sesuai dengan teori yaitu menggunakan
sistem penyimpanan sentralisasi dan tracer di gunakan
sebagai
penanda
suatu
dokumen
sedang
di
pinjam.
Berdasarkan hasil penelitian jumlah DRM yang rusak adalah
50
50,7 % ini menunjukan bahwa pemeliharaan DRM di RS Panti
Wilasa Dr.Cipto sangatlah kurang. Hal ini di sebabkan lebar
dan tinggi sub rak yang tidak sesuai dengan ukuran DRM dan
seringnya cover DRM yang di bolak balik oleh petugas.
D. Pelaksanaan Retensi
Di ruang filing RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang sebelumnya
sudah pernah dilakukan retensi yaitu 5 tahun sekali dan sudah sesuai
dengan teori yang ada.
E. Tugas Pokok Petugas Filing
Berdasarkan hasil pengamatan tugas pokok petugas filing di RS
Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang dalam pemeliharaan dan menjaga
keamanan DRM sudah sesuai dengan kebijakan yang ada, yaitu DRM
pasien pulang yang sudah di assembling dan koding diberikan map
lalu disimpan kedalam rak file sesuai dengan nomor rekam medisnya.
Jika ada dokter yang ingin meminjam DRM untuk kebutuhan pasien,
diambilkan DRMnya dan digantikan dengan tracer kemudian menulis
di buku bon pinjam.
F. Sarana Pemeliharaan Dokumen Rekam Medis
Sarana dalam pemeliharaan DRM yang terdapat di ruang filing RS
Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang belum sesuai dengan teori karena
belum sepenuhnya memadai, sebagian rak filing masih terbuat dari
51
kayu sehingga memudahkan terjadinya serangan rayap, tidak ada
pemadam kebakaran di dalam ruangan.
G. Pelaksanaan Pemeliharaan Dokumen Rekam Medis
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas filing RS Panti
Wilasa Dr.Cipto Semarang dapat disampaikan bahwa pemeliharaan
dan pengelolaan dokumen rekam medis dilakukan secara berkala
dalam waktu satu tahun sekali untuk menjaga dokumen rekam medis
dari kerusakan, kotor dan kehilangan. Pemeliharaan dokumen rekam
medis bertujuan untuk menjaga dokumen rekam medis dari
kerusakan atau kotor, selain itu dokumen rekam medis milik pasien
wajib disimpan dan dipelihara di Rumah Sakit. Pemeliharaan
dokumen rekam medis di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang
dilaksanakan berdasarkan prosedur tetap Rumah Sakit adalah :
1. Mengganti map yang telah rusak dengan yang baru.
2. Mengganti dokumen rekam medis yang sudah penuh.
3. Menjaga kebeRSihan agar tidak terjadi kerusakan.
H. Menjaga keamanan dokumen rekam medis.
Berdasarkan
hasil
wawancara
mengenai
pelaksanaan
pemeliharaan dokumen rekam medis sebagian besar belum sesuai
dengan teori yaitu terdapat beberapa map yang rusak tidak diganti
dengan yang baru padahal menurut teori sebaiknya diganti dengan
yang baru agar mudah terbaca dan menggunakan map folder yang
lebih tebal agar dokumen rekam medis tidak mudah rusak, ada
52
beberapa rak filing yang terbuat dari kayu sehingga menyebabkan
mudah terjadi serangan rayap. Adapun temperatur suhu di ruangan
filing RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang belum memadai sehingga
menyebabkan banyaknya
debu,
map
DRM kering
dan juga
menyebabkan kelembaban dan kerusakan dokumen rekam medis,
berdasarkan
teori
sebaiknya
kelembaban
suatu
ruangan
penyimpanan yaitu sekitar 50% sampai 65% dan suhu udara berkisar
antara 18.8oC sampai 24.24oC apabila suhu kurang dari normal maka
dalam waktu relatif singkat dokumen rekam medis akan mudah rusak
53
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kebijakan dalam pemeliharaan dokumen rekam medis di RS Panti
Wilasa Dr.Cipto Semarang sebaiknya setiap melakukan penataan
DRM di sesuaikan dengan lebar dan panjang sub rak yang ada, agar
dalam penataannya rapi, dan DRM ataupun map DRM tidak rusak.
2. Protap bagian filing RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang menjaga isi
dokumen rekam medis dengan cara setiap petugas filing yang baru
tidak boleh mengembalikan DRM, agar letak DRM tersusun dengan
benar
3. Pelaksanaan retensi di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang sudah
sesuai dengan teori yaitu setiap 5 tahun sekali.
4. Tugas pokok petugas filing di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang
berdasarkan pengamatan belum dilakukan dengan baik, karena
setiap map DRM yang rusak belum di ganti dengan baik.
5.
Sarana di ruang filing RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang
berdasarkan pengamatan belum belum memadai, sebagian rak filing
masih terbuat dari kayu sehingga menyebabkan mudah terjadinya
54
serangan rayap, kurangnya AC dan pencahayaan serta banyak map
yang rusak dan belum diganti.
6. Pelaksanaan pemeliharaan DRM di RS Panti Wilasa Dr.Cipto
Semarang berdasarkan pengamatan belum sepenuhnya dilakukan
dengan baik, karena masih banyak map DRM yang rusak belum
diganti.
7. Metode penyimpanan di RS Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang
menggunakan sistem sentralisasi (rawat jalan dan rawat inap jadi
satu) dengan sistem penjajaran digunakan dengan metode TDF
(Terminal Digit Filling).
B. Saran
a. Dilakukan sosialisasi dan pelatihan terhadap petugas filing dalam
pengelolaan pemeliharaan DRM agar petugas filing tidak kurang
pengetahuan dalam memelihara dan menjaga DRM sehingga petugas
dapat melakukan pemeliharaan DRM dengan benar sesuai dengan
protap yang ada dan tidak menyebabkan mudah terjadinya kerusakan
terhadap DRM.
b. Mengajukan permohonan terhadap direktur rumah sakit untuk
memperbaiki sarana yang ada di ruang lain, seperti mengganti rak
filing yang masih terbuat dari kayu, map DRM yang sudah rusak
55
sebaiknya langsung diganti dengan map DRM
yang lebih tebal agar
memudahkan petugas filing dalam melakukan pencarian DRM dan
tidak mudah rusak.
56
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Permenkes No. 269/ Menkes/
Per/ XII/ 2008 tentang Rekam Medis. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.2008.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penyelenggaraan dan
Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta : Direktorat
Jenderal Bina Pelayanan Medik, 2006.
3. Surat keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medik N0.87 Tahun 1991
tentang penyelenggaraan rekam medik
4. Konsil Kedokteran Indonesia. Manual Rekam Medis Edisi I. Jakarta. 2006
5. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Pedoman Catatan Medik, Jakarta,1997
6. Meleod, Raymind. Sistem Informasi Manajemen, Jilid Satu, Edisi Bahasa
Indonesia, Jakarta, PT Bhuana Ilmu Populer, 1995
7. N Billy, Hukum Kesehatan Rekam Medik Elektronik, 2008
8. Wursanto. Kearsipan 1 Karisan, Yogyakarta 1980
9. Protap RS Panti Willasa Dr. Cipto. 2014.
10. Amsyah, Zulkifli. Manajemen Kearsipan. Jakarta. 1992
11. Sugiarto, Agus dan Teguh Wahyono. Manajemen Kearsipan Modern.
Yogyakarta : Gava Media,2005
12. Lubis, Anggita Nita. Gambaran Pengetahuan Rekam Medis FKM UI, Jakarta,
2009
57
13. Pengertian Rumah Sakit Menurut Keputusan Menteri Kesehatan. 2013.
tanggal akses 28/4/2016 17:15.
http://smartplusconsulting.com/2013/09/pengertian-rumah-sakit-menurutkeputusan-menteri-kesehatan-ri/. 2013.
14. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
2010.
15. Sarwono. S, Sosiologi Kesehatan, UGM, Yogyakarta, 1993.
16. Mona lisa. Aspek Keamanan Pada Pengelolaan Dokumen Rekam Medis di
Filing Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Tahun 2014
17. Dewi Indah Sari. Tinjauan pelaksanaan pemeliharaan dokumen rekam medis
di ruang filing rsu ra kartini jepara tahun 2015.
18. Endang Sri Lestari. Analisis Faktor-faktor Penyebab Kerusakan fisik
Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah
Gombong Tahun 2011
19. Ningsari. Tinjauan Aspek Keamanan dan Kerahasiaan Dokumen Rekam
Medis untuk Persiapan Akreditasi di bagian Filing Rawat Inap RSUD
Dr.H.Soewondo Kendal tahun 2008.
PEDOMAN WAWANCARA
TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN DOKUMEN
REKAM MEDIS DI FILING RS PANTI WILASA DR CIPTO SEMARANG
TAHUN 2016
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
Responden : Kepala Rekam Medis
Nama
:
Umur
:
Pengalaman Kerja di Unit RM
:
tahun
1. a. Apakah ada kebijakan tentang pelaksanaan pemeliharaan dokumen
rekam medis ?
b. Bagaimana isinya ?
c. Apakah dilakukan seluruhnya ?
2. a. Bagaimana pelaksanaan pemeliharaan dokumen rekam medis
tersebut?
b. Apakah sudah sesuai dengan kebijakan ?
3. a. Apakah ada protap mengenai pelaksanaan pemeliharaan dokumen
rekam medis ?
b. Bagaimana isinya ?
c. Apakah dilakukan seluruhnya ?
4. a. Apakah sebelumnya sudah pernah dilakukan retensi ?
b. Jika sudah pada tahun berapa dilakukan retensi ?
5. a. Bagaimana tugas pokok petugas filing di RS Panti Wilasa dr. Cipto
Semarang?
b. Apakah petugas filing sudah sepenuhnya bertanggung jawab dalam
pemeliharaan dokumen rekam medis ?
6. a. Bagaimana tingkat keamanan dokumen rekam medis ?
b. Apakah disediakan bon pinjam dalam peminjaman dokumen rekam
medis ?
7. Bagaimana upaya bila ada kerusakan kecil pada :
a. DRM
b. Map
8. Bagaimana sarana dalam pemeliharaan dokumen rekam medis ? apakah
sudah memadai ?
9. Apakah ada faktor-faktor penyebab kerusakan DRM di RS Panti Wilasa
dr. Cipto Semarang ?
PEDOMAN WAWANCARA
TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN DOKUMEN
REKAM MEDIS DI FILING RS PANTI WILASA DR CIPTO SEMARANG
TAHUN 2016
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
Responden : Petugas Filing
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin
:
Pengalaman Kerja di Unit RM
:
tahun
1. Apakah sarana dalam pemeliharaan dokumen rekam medis sudah
memadai ?
2. Apakah pelaksanaan pemeliharaan dokumen rekam medis sudah sesuai
dengan protap yang ada ?
3. Apakah sudah pernah dilakukan retensi sebelumnya ?
4. Siapa yang bertanggung jawab bila terdapat dokumen rekam medis yang
rusak ?
5. Usaha apa sajakah yang dilakukan untuk menjaga dokumen rekam medis
agar tidak rusak ?
6. Apa saja kendala dakam menjaga dokumen rekam medis ?
7. Apakah disediakan bon pinjam dalam peminjaman dokumen rekam
medis?
PEDOMAN OBSERVASI
1. Peneliti mengamati tentang pelaksanaan pemeliharaan dokumen rekam
medis
2. Peneliti mengamati sarana prasarana di ruang filing
3. Peneliti mengamati tugas pokok petugas filing
4. Peneliti membandingkan pelaksanaan pemeliharaan dokumen sudah
sesuai dengan protap apa belum
5. Peneliti mengamati apakah sudah pernah dilakukan retensi sebelumnya
atau belum
6. Peneliti mengamati tentang faktor-faktor penyebab kerusakan dokumen
rekam medis yang meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan dan ventilasi
HASIL WAWANCARA KEPALA REKAM MEDIS
Nama : Mrs. A
Umur : 35 Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Lama Kerja : 14 Th
1. a) Ada
b) Prosedur tetap yang terdapat dalam pelayanan rekam medis di
ruang filing yaitu :
a. Penyimpanan dokumen rekam medis secara sentralisasi
yaitu ruang penyimpanan rawat inap dan rawat jalan jadi
satu.
b. Setiap petugas filing yang baru dilarang mengembalikan
dokumen rekam medis hingga minimal 3 bulan.
c. Penyimpanan dokumen aktif dan in-aktif terpisah.
d. Digunakan rak penyimpanan dokumen rekam medis.
e. Tracer digunakan sebagai petunjuk dokumen rekam medis
yang keluar.
f.
Setiap ada dokumen rekam medis yang keluar dicatat dalam
bon peminjaman.
2. Sudah menjalankan
3. Sudah 3x
4. Yang bertanggung jawab terhadap DRM yang rusak secara
umum yaitu
Direktur Rumah Sakit tetapi secara khusus yaitu kepala Rekam
medis dan
Petugas filing.
5. Usaha untuk menjaga DRM agar tidak rusak yaitu :
a. Terhindar dari banjir
b. Tidak dimasuki tikus
c. Memantau setiap bulannya dan dilakukan penyemprotan
anti rayap
6. Kendala dalam menjaga DRM yaitu pada saat pelayanan DRM
sering dilipat-lipat cover depannya oleh petugas.
7. Ada tracer dan buku peminjaman untuk peminjaman DRM.
HASIL WAWANCARA PETUGAS FILING
Nama : Petugas A
Umur : 33 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Lama Kerja : 3 Th
1. Sudah memadai, Sekitar 80% - 85%
2. Sudah menjalankan
3. Sudah 3x
4. Yang bertanggung jawab terhadap DRM yang rusak secara
umum yaitu
Direktur Rumah Sakit tetapi secara khusus yaitu kepala Rekam
medis dan
Petugas filing.
5. Usaha untuk menjaga DRM agar tidak rusak yaitu :
d. Terhindar dari banjir
e. Tidak dimasuki tikus
f.
Memantau setiap bulannya dan dilakukan penyemprotan
anti rayap
6. Kendala dalam menjaga DRM yaitu pada saat pelayanan DRM
sering dilipat-lipat cover depannya oleh petugas.
7. Ada tracer dan buku peminjaman untuk peminjaman DRM.
HASIL WAWANCARA PETUGAS FILING
Nama : Petugas B
Umur : 35 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Lama Kerja : 2 Th
1. Sudah memadai, Kendala lainnya pada penyimpanan inaktif
belum memadai.
2. Sudah
3. Sudah 3x
4. Yang bertanggung jawab terhadap DRM yang rusak secara
umum yaitu
Direktur Rumah Sakit tetapi secara khusus yaitu kepala Rekam
medis dan
Petugas filing.
5. Usaha untuk menjaga DRM agar tidak rusak yaitu :
g. Terhindar dari banjir
h. Tidak dimasuki tikus
i.
Memantau setiap bulannya dan dilakukan penyemprotan
anti rayap
6. Kendala dalam menjaga DRM yaitu biasanya DRM hilang,
rusak(biasanya rusak karena simpan pinjam DRM).
7. Ada tracer dan buku peminjaman untuk peminjaman DRM.
HASIL WAWANCARA PETUGAS FILING
Nama : Petugas F
Umur : 38 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Lama Kerja : 7 Th
1. Sudah memadai, Sekitar 80% - 85%
2. Sudah menjalankan
3. Sudah 3x
4. Yang bertanggung jawab terhadap DRM yang rusak secara
umum yaitu
Direktur Rumah Sakit tetapi secara khusus yaitu kepala Rekam
medis dan
Petugas filing.
5. Usaha untuk menjaga DRM agar tidak rusak yaitu :
j.
Terhindar dari banjir
k. Tidak dimasuki tikus
l.
Memantau setiap bulannya dan dilakukan penyemprotan
anti rayap
6. Kendala dalam menjaga DRM yaitu pada saat pelayanan DRM
sering dilipat-lipat cover depannya oleh petugas.
7. Ada tracer dan buku peminjaman untuk peminjaman DRM.
HASIL WAWANCARA PETUGAS FILING
Nama : Petugas T
Umur : 29 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Lama Kerja : 9 Th
1. Sudah memadai, Kendala lainnya pada penyimpanan inaktif
belum memadai.
2. Sudah
3. Sudah
4. Yang bertanggung jawab terhadap DRM yang rusak secara
umum yaitu
Direktur Rumah Sakit tetapi secara khusus yaitu kepala Rekam
medis dan
Petugas filing.
5. Usaha untuk menjaga DRM agar tidak rusak yaitu :
m. Terhindar dari banjir
n. Tidak dimasuki tikus
o. Memantau setiap bulannya dan dilakukan penyemprotan
anti rayap
6. Kendala dalam menjaga DRM yaitu biasanya DRM hilang,
rusak(biasanya rusak karena simpan pinjam DRM).
7. Ada tracer dan buku peminjaman untuk peminjaman DRM.
HASIL WAWANCARA PETUGAS FILING
Nama : Petugas P
Umur : 38 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Lama Kerja : 7 Th
1. Hampir memadai, Karena tempat DRM untuk In aktif belum ada
dan ruang filingnya kecil.
2. Sudah sesuai dengan protap yang ada
3. Sudah 3 kali melakukan retensi terakhir awal tahun 2016.
4. Yang bertanggung jawab terhadap DRM yang rusak secara
umum yaitu
Direktur Rumah Sakit tetapi secara khusus yaitu kepala Rekam
medis dan
Petugas filing.
5. Usaha untuk menjaga DRM agar tidak rusak yaitu :
p. Dengan penambahan rak filing
q. Pengantian Map
r.
Penambahan Ac
6. Kendala dalam menjaga DRM yaitu biasanya DRM hilang
sementara akibat pengembalian dari ruangan rawat inap telat
7. Ada bon pinjam untuk peminjaman DRM berupa buku ekspedisi
Download