ANC

advertisement
Promotif, Vol.3 No.2, April 2014 Hal 131-136
Artikel VI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTE NATAL CARE (ANC) DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PALASA TAHUN 2014
1)
1,2)
2)
Helmy, Putu Wiryani
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan
ABSTRAK
Berdasarkan kondisi data derajat kesehatan di Indonesia tahun 2010, Angka
Kematian Ibu (AKI) adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup. Departemen Kesehatan
menargetkan penurunan AKI berdasarkan target nasional dalam RPJM tahun 2014
mencapai 118 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk mengurangi AKI, pemerintah
Indonesia telah melaksanakan program ‘Safe Motherhood”. Salah satu pilar safe
motherhood tersebut adalah pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC).
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil
tentang antenatal care (ANC) di wilayah kerja Puskesmas Palasa tahun 2014.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian
ini adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Palasa berjumlah 102
orang. Jumlah sampel 50 responden didapatkan melalui rumus Slovin dengan metode
pengambilan sampel secara Accidental Sampling. Pengolahan data dilakukan secara
manual dengan menggunakan komputer. Analisis data dilakukan secara Univariat.
Data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang ante
natal care di wilayah kerja Puskesmas Palasa yang berpengetahuan baik lebih
banyak yaitu 27 (54%) dan berpengetahuan kurang baik 23 (46%).
Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa pengetahuan responden tentang Ante
Natal Care lebih banyak yang baik. Untuk itu disarankan kepada pihak puskesmas
untuk tetap memberikan penyuluhan tentang pentingnya Ante Natal Care
Kata Kunci
Daftar Pustaka
: Pengetahuan, Ante Natal Care
: 14 Referensi (2001-2013)
mempunyai 4 pilar. Salah satu pilar safe
motherhood
tersebut
adalah
pemeriksaan kehamilan atau antenatal
care (ANC) (Soepardi J, 2012).
kehamilan
seperti
Komplikasi
perdarahan, preeklampsia/eklampsia dan
aborsi merupakan penyebab utama dari
80% angka kematian ibu (AKI). Selain
komplikasi
kehamilan,
penyebab
kematian pada ibu hamil terjadi akibat
penyakit lain yang telah ada sebelum
kehamilan seperti hipertensi, penyakit
jantung, diabetes, hepatitis, anemia dan
malaria (Soepardi J, 2012).
Menurut WHO (2010), antenatal
care adalah suatu program yang
terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil untuk
memperoleh suatu proses kehamilan
PENDAHULUAN
Berdasarkan kondisi data derajat
kesehatan di Indonesia tahun 2010,
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 228
per
100.000
kelahiran
hidup.
Departemen Kesehatan menargetkan
penurunan AKI berdasarkan target
nasional dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2014 mencapai 118 per 100.000
kelahiran hidup. Target AKI di Indonesia
ini masih sangat jauh dari target
Millennium Development Goals (MDGs)
menurut World Health Organization
(WHO) tahun 2015 yaitu 102 per 100.000
kelahiran hidup. Untuk mengurangi AKI
tersebut pemerintah Indonesia telah
melaksanakan
program
Safe
motherhood.
Safe
motherhood
131
Promotif, Vol.3 No.2, April 2014 Hal 131-136
serta persalinan yang aman dan
memuaskan. Antenatal care adalah
pelayanan terhadap individu yang
bersifat preventif care untuk mencegah
terjadinya masalah yang kurang baik
bagi ibu maupun janin agar dapat melalui
persalinan dengan sehat dan aman. Saat
hamil diperlukan kesiapan fisik dan
mental ibu agar ibu berada dalam
keadaan status kesehatan yang optimal.
Keadaan kesehatan ibu yang optimal ini
sangat berpengaruh bagi pertumbuhan
janin yang dikandungnya (Departemen
Kesehatan Indonesia, 2007). Antenatal
care merupakan upaya preventif program
pelayanan kesehatan obstetrik untuk
optimalisasi
luaran
maternal
dan
neonatal melalui serangkaian kegiatan
pemantauan rutin selama kehamilan
(Kemenkes RI, 2011).
Antenatal care merupakan cara
memonitor
dan
penting
untuk
mendukung kesehatan ibu hamil selama
kehamilan hingga saat melahirkan.
Pencapaian
cakupan
pelayanan
antenatal
care
sampai
kunjungan
kehamilan keempat (K4) di Indonesia
tahun 2011 yaitu 88,27%. (Handayani,
dkk, 2012).
Hasil penelitian Handayani, dkk
(2012), Dari 49 responden temyata
42,86%
responden
tidak
pernah
mendengar informasi tentang pentingnya
periksa kehamilan dan bahaya yang
dapat terjadi selama kehamilan. Dari
57,14%
responden
yang
pernah
mendapat informasi tentang kehamilan
risiko tinggi, sebagian besar menyatakan
mendapatkan informasi dari bidan
melalui penyuluhan. Masih cukup banyak
responden (38,8%)
yang memiliki
pengetahuan buruk tentang pentingnya
periksa kehamilan. Sebagian besar
responden (65,3%) yang memiliki sikap
negatif tentang periksa kehamilan.
Sebagian besar responden (71,4%)
mengaku termotivasi sendiri untuk
melakukan ANC.
Sebagian
besar
responden (40,8%) mengaku dukungan
suami terhadap kehamilan berupa
kadang-kadang ikut serta menemani ibu
Artikel VI
hamil saat memeriksakan kehamilan.
Sebanyak 34,7% ibu memeriksakan
kehamilannya karena ingin mengetahui
kesehatan ibu dan janinnya.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten
Parigi Moutong tahun 2013 dengan
jumlah sasaran ibu hamil 10.533 jumlah
Kunjungan K1 61% dan kunjungan K4
54%. Data Puskesmas Palasa tahun
2012 dengan jumlah sasaran ibu hamil
538 jumlah Kunjungan K1 84% dan
kunjungan K4 63% sedangkan tahun
2013 kunjungan K1 88% dan kunjungan
K4 76%. Berdasarkan masih kurangnya
kunjungan ibu hamil maka peneliti tertarik
mengambil judul pengetahuan ibu hamil
tentang Ante Natal Care (ANC) di
wilayah
kerja
Puskesmas
Palasa
(Puskesmas Palasa, 2013).
BAHAN DAN METODE
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti
jenis
penelitian
menggunakan
deskriptif untuk melihat gambaran
pengetahuan ibu hamil tentang Ante
Natal Care (ANC) di wilayah kerja
Puskesmas Palasa
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah semua ibu hamil yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Palasa
berjumlah 102 orang. Besar sampel
dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunakan rumus Slovin :
N
n=
1 + N ( d )²
Dimana :
n = Sampel ( perkiraan
besar sampel )
N = Populasi ( Jumlah ibu
hamil )
d = Tingkat kepercayaan /
ketepatan
yang
diinginkan (digunakan
0,1)
Sampel dalam penelitian ini
adalh 50 orang. Cara pengambilan
sampel secara Proportional Random
Sampling
yang
akan
diambil
132
Promotif, Vol.3 No.2, April 2014 Hal 131-136
Artikel VI
Analisa data
Analisa yang digunakan adalah
analisis univariat untuk mengetahui
distribusi frekuensi dan proporsi dari
variabel pengetahuan ibu tentang
antenatal care.
berdasarkan proporsi jumlah ibu hamil
di
masing-masing
desa.
Cara
pengambilan unit sampel secara
Simple Random Sampling (acak
sederhana). Besar sampel disetiap
desa terlampir.
HASIL
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden
di Wilayah Kerja Puskesmas Palasa
Persentase (%)
Umur
Frekuensi (f)
<20 Tahun
6
12
20-29 Tahun
24
48
30-39 Tahun
16
32
40-50 Tahun
4
8
Jumlah
50
100
Sumber : Data Primer yang diolah 2014
Tabel 1 menunjukkan bahwa
distribusi
frekuensi
responden
berdasarkan umur yaitu umur <20 tahun
sebanyak 6 responden (12%), umur 20-
29 tahun sebanyak 24 responden (48%),
umur 30-39 tahun sebanyak 16
responden (32%) dan umur 40-50 tahun
sebanyak
4
responden
(8
%).
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden
di Wilayah Kerja Puskesmas Palasa Tahun 2014
Persentase (%)
Pendidikan
Frekuensi (f)
SD
23
46
SMP
15
30
SMA
11
22
S1
1
2
Jumlah
50
100
Sumber : Data Primer yang diolah 2014
Tabel 2 menunjukkan bahwa
distribusi
frekuensi
responden
berdasarkan
pendidikan
yaitu
SD
sebanyak 23 responden (46%), SMP
sebanyak 15 responden (30%), SMA
sebanyak 11 responden (22%), dan S1
hanya 1 responden (2%).
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ante Natal
Care di Wilayah Kerja Puskesmas Palasa Tahun 2014
Pengetahuan
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Baik
27
54
Kurang Baik
23
46
50
100
Jumlah
Sumber : Data Primer yang diolah 2014
133
Promotif, Vol.3 No.2, April 2014 Hal 131-136
Artikel VI
Tabel 3 menunjukkan bahwa
distribusi pengetahuan responden yang
terbanyak adalah baik, yaitu sebanyakk
27
orang
(54%),
sedangkan
pengetahuan responden yang kurang
baik sebanyak 23 orang (46%).
Hubungan Umur dengan Pengetahuan Tentang Ante Natal Care
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur dengan Pengetahuan Tentang
Ante Natal Care di Wilayah Kerja Puskesmas
Palasa Tahun 2014
< 25 Tahun
Pengetahuan
Kurang
Baik
Baik
f
%
f
%
11
55,0
9
45,0
f
20
%
100
> 25 Tahun
12
Umur
Total
40,0
18
60,0
30
100
Total
23
46,0
Sumber : Data Primer yang diolah 2014
27
54,0
50
100
Tabel 4 menunjukan bahwa dari
berpengetahuan baik. Sedangkan dari 30
20 respoden yang berumur <25 tahun,
responden yang berumur >25 tahun, ada
18 responden (60,0%) berpengetahuan
ada 11 responden (55,0%) yang
kurang baik dan 18 responden (45,0%)
berpengetahuan kurang baik dan 9
yang berpengetahuan baik
responden
(45,0%)
yang
.
Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Tentang Ante Natal Care
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan dengan Pengetahuan
Tentang Ante Natal Care di Wilayah Kerja Puskesmas
Palasa Tahun 2014
Pendidikan
Pendidikan Rendah
(SD dan SMP)
Pendidikan Tinggi
(SMA dan S1)
Total
Pengetahuan
Kurang
Baik
Baik
f
%
f
%
21
55,3
17
44,7
f
38
%
100
2
16,7
10
83,3
12
100
23
46,0
27
54,0
50
100
Total
Sumber : Data Primer yang diolah 2014
Tabel 5 menunjukan bahwa
dari 38 respoden yang pendidikan
rendah (SD dan SMP) , ada 21
responden
(55,3%)
yang
berpengetahuan kurang baik dan 17
responden
(44,7%)
yang
berpengetahuan baik. Sedangkan dari
12 responden yang pendidikan tinggi
(SMA dan S1), hanya 2 responden
(16,7%) berpengetahuan kurang baik
dan 10 responden (83,3%) yang
berpengetahuan baik.
131
134
Promotif, Vol.3 No.2, April 2014 Hal 131-136
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian
bahwa pengetahuan responden tentang
Antenatal Care menunjukkan responden
yang berpengetahuan baik lebih banyak
daripada
responden
yang
berpengetahuan kurang baik.
Menurut
asumsi
peneliti,
responden yang berpengetahuan baik
disebabkan responden aktif mencari
informasi melalui berbagai media, selain
itu responden juga aktif mengikuti
kegiatan-kegiatan dimasyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan. Dalam
menjelaskan masalah kesehatan pada
ibu hamil, tentunya petugas kesehatan
turut berperan langsung di tengah-tengah
masyarakat. Petugas dapat memberikan
penyuluhan pada saat posyandu serta
memberikan
petunjuk,
saran-saran
mengenai kehamilan/Antenatal Care
serta menganjurkan ibu-ibu untuk
melakukan Antenatal care ke Posyandu
atau Puskesmas. Pengetahuan yang
baik
dari
responden
berdasarkan
penilaian
dari
kuesioner
yaitu
kebanyakan
para
ibu
melakukan
pemeriksaan kehamilan pada petugas
kesehatan,
kemudian
para
ibu
mengetahui
bahwa
pemeriksaan
kehamilan
bertujuan
mendeteksi
kesehatan bayi dan kesehatan ibu,
pemeriksaan Antenatal care akan
diberikan tablet Fe, dan diberikan
imunisasi tetanus toksoid untuk menjaga
kesehatan
mereka
selama
hamil
sehingga
menghindari
terjadinya
komplikasi-komplikasi kehamilan yang
akan mengganggu persalinan.
Responden
yang
berpengetahuan kurang baik disebabkan
karena responden kurang aktif dalam
mencari informasi kesehatan (tentang
Antenatal care) baik melalui media cetak
maupun elektronik, termasuk kurang
aktifnya responden mengikuti kegiatankegiatan
dimasyarakat
seperti
penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan
tenaga kesehatan, Misalnya ibu-ibu
jarang ke posyandu. Berdasarkan
penilaian melalui kuesioner, kebanyakan
Artikel VI
responden menganggap salah mengenai
pernyataan
tentang
pemeriksaan
kehamilan yang harus dilakukan minimal
4 kali,
mereka menganggap bahwa
pemeriksaan kehamilan cukup satu kali
saja dan pemeriksaan dapat pula
dilakukan kepada dukun. Hal ini yang
membuat sebagian responden terlihat
masih mempunyai pengetahuan yang
kurang baik, walaupun kebanyakan dari
jumlah responden yang diteliti sudah
memilki pengetahuan yang baik. Kurang
baiknya pengetahuan ibu hamil tentang
Antenatal Care juga dapat dikarenakan
tingkat pendidikan formal yang pernah
ditempuh ibu tergolong rendah yaitu
kebanyakan hanya tamat SD dan SMP.
Dengan demikian semakin tinggi tingkat
pendidikan formal seseorang maka ia
akan
lebih
banyak
menyerap
pengetahuan
tentang
manfaat
pemeriksaan kehamilan atau Antenatal
Care , dan hal ini akan berdampak positif
terhadap status kesehatan ibu dan
janinnya.
Selain
itu
juga
umur
mempunyai hubungan yang penting bagi
pengetahuan ibu dalam melakukan
pemeriksan Antenatal care karena
sebagian besar ibu yang memiliki umur
dewasa yaitu di atas 25 tahun sudah
memiliki pengetahuan yang baik tentang
Antenatal care dan mau melakukan
Antenatal
care
secara
kunjungan
lengkap.
Sejalan
dengan
Pendapat
Notoadmodjo (2003) yang menyatakan
bahwa pendidikan, umur, dan informasi
media merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang.
pengetahuan adalah hasil dari tahu , dan
ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu. Pengideraan terjadi melalui
pancaindera.
Sebagian
besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga.
Hasil Penelitian ini di dukung
oleh penelitian Haryani (2012) yang
menyatakan terdapat hubungan antara
pengetahuan
ibu
hamil
dengan
132
135
Promotif, Vol.3 No.2, April 2014 Hal 131-136
kunjungan antenatal care di Puskesmas
Duyu Kota Palu.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
dapat ini disimpulkan bahwa lebih
banyak ibu yang memiliki pengetahuan
baik dibanding dengan ibu yang memiliki
pengetahuan kurang baik tentang
Antenatal Care.
SARAN
Diharapkan
kepada
petugas
selalu
proaktif
untuk
kesehatan
memberikan informasi kepada ibu
mengenai Antenatal Care , tujuan dan
manfaat sehingga ibu dapat memahami
bahwa kunjungan Antenatal Care itu
sangat perlu untuk mengetahui kondisi
ibu dan janin.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi
Moutong.
2013.
Laporan
KIA/KB. Kabupaten Parimo,
Handayani., dkk. 2012. Pengetahuan,
Sikap, dan Perilaku Ibu Hamil
Tentang
Pemeriksaan
di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Muara Fajar Kota Perkanbaru.
Bagian
Gizi
Fakultas
Kedokteran
UR.,
diakses
tanggal 14 Desember 2013
Haryani. 2012. Pengetahuan Ibu
Hamil
Tentang
Kunjungan
Antenatal Care (ANC) di
Puskesmas Duyu Tahun 2012.
Palu
Kemenkes RI, 2011. Pusat Data dan
Informasi
Kementrian
Kesehatan RI. Available from;
133
136
Artikel VI
http://www.depkes.go.id/downlo
ads/booklet/data.pdf
Kusmiati, 2010 .Perawatan Ibu Hamil.
Fitramaya. Yogyakarta
Manuaba. 2003. Ilmu Kebidanan,
dan
Penyakit
Kandungan,
Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan. EGC. Jakarta
Mochtar Rustam. 2002. Sinopsis
Obstetri
Operatif,
Obstetri
Fisiologi dan Obstetri Pathologi,
Jilid 2, Edisi 2. EGC. Jakarta
Mufdlilah, 2009. ANC Fokus. Nuha
Medika :Yogyakarta
Notoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Edisi Revisi PT
Rineka Cipta. Jakarta
.
2012.
Promosi
Kesehatan
dan
Perilaku
Kesehatan. Edisi Revisi PT
Rineka Cipta. Jakarta
.
2012.
Metodologi
Kesehatan. Edisi Revisi PT
Rineka Cipta. Jakarta
Puskesmas Palasa. 2013. Laporan
KIA Puskesmas.
Saifudin. 2001. Pelayanan Kesehatan
Maternal
dan
Neonatal.
JNPKKR-POGI dan YBPSP.
Jakarta
Soepardi J. 2012. Profil Data
Kesehatan Indonesia Tahun
2011.
Kementrian
Kesehatan RI: Available from: h
ttp://www.depkes.go.id/downloa
d/profildatakesehatan_indonesi
a,
diakses
tanggal
14
Desember
2013
Download