Tujuan: Indikator:

advertisement
SESI Dua
Fokus Islam:
Allah dengan bijaksana telah menjadikan
manusia khalifah di muka bumi, agar mereka
mengolah bumi dan memanfaatkannya untuk
kesejahteraan mereka dan kesejahteraan
mahluk-mahluk ciptaan Allah lainnya.
Tujuan:
Sesi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
umum kepada para murid tentang konsep Taman
Nasional, agar informasi ini dapat dijadikan dasar
pemahaman mereka mengenai Taman Nasional Meru
Betiri.
Indikator:
Pada akhir sesi ini diharapkan para murid dapat:
· Mendefinisikan Taman Nasional
· Menyebutkan taman-taman nasional yang ada di
Indonesia
· Menyanyikan sebuah lagu tentang hutan
· Mendeskripsikan ciri-ciri atau berbagai obyek yang
terdapat di Taman Nasional Meru Betiri
17
Tahapan-Tahapan Aktifitas:
· Murid-murid kembali bergabung ke dalam
kelompoknya masing-masing seperti pada sesi
terdahulu
· Diskusi mengenai istilah Taman Nasional
· Tugas kelompok untuk menemukan lokasi 33 Taman
Nasional yang ada di Indonesia
· Mengurutkan daftar Taman Nasional secara
abjad/alfabetis
· Menyanyikan lagu yang diikuti dengan gerakan
Alokasi waktu:
60 menit
Bahan-bahan tambahan:
· Peta besar Indonesia
· 50 kartu kecil yang masing-masing berisi nama
sebuah Taman nasional di Indonesia
· Berbagai macam materi hasil daur ulang yang dapat
dijadikan bahan pembuatan model Taman Nasional
Meru Betiri.
18
Rincian Aktifitas
Waktu
1
10 menit
Aktifitas
Metode
Belajar
· Sebelum sesi dimulai,
Diskusi
guru menyiapkan
sebuah meja bagi
setiap kelompok di
Tes
ruang kelas. Guru
Pemahaman
meletakkan kartukartu bertuliskan
nama-nama tempat
(lokasi geografis) di
berbagai propinsi
Indonesia di atas
masing-masing meja
kelompok:
1. Sumatra
2. Kalimantan
3. Jawa
4. Bali &
Nusa Tenggara/
Maluku & Irian Jaya
5. Sulawesi
· Guru menunjukkan
sebuah peta besar
Indonesia dan
menjelaskan bahwa di
seluruh Indonesia
terdapat sejumlah
Taman Nasional. Guru
meminta para murid
merenungkan diskusi
terdahulu mengenai
Hutan Tropis, lalu
meminta para murid
mendiskusikan konsep
Taman Nasional
dengan kelompok
mereka masingmasing. Setiap
Bahan
5 kartu yang
berisi namanama tempat
di berbagai
propinsi di
Indonesia:
1.Sumatra,
2.Kalimantan,
3. Jawa
4. Bali &
Nusa
Tenggara/
Maluku &
Irian Jaya
5.Sulawesi
LKS 2
19
·
·
2
·
15 menit
·
·
·
·
20
kelompok melaporkan
hasil diskusinya.
Guru memberikan
definisi tentang Taman
Nasional.
Para murid menyelesaikan Aktifitas 1,
“Apakah Taman
Nasional Itu” pada LKS
2.
Secara acak guru
membagikan 10 kartu
kecil kepada setiap
kelompok. Kartu-kartu
itu menunjukkan letak
salah satu Taman
Nasional Indonesia
(total ada 50 kartu).
Kepada setiap
kelompok guru memberikan daftar Taman
Nasional di Indonesia.
Para murid disuruh
saling bertukar kartu
hingga akhirnya setiap
kelompok mendapatkan kartu yang
cocok dengan daftar
geografis yang ada
pada mereka.
Secara acak guru
membagikan 10 kartu
kecil kepada setiap
kelompok. Kartu-kartu
itu menunjukkan letak
salah satu Taman
Nasional Indonesia
(total ada 50 kartu).
Kepada setiap
kelompok guru memberikan daftar Taman
Nasional di Indonesia.
Kerja
kelompok
Menentukan lokasi
Geografis
Taman
nasional di
Indonesia
Mengurut
kan nama
tamantaman itu
secara
alfabetis
50 kartu kecil
yang masingmasing berisi
nama sebuah
Taman
Nasional di
Indonesia.
Sisi depan
berisi nama
Taman
Nasional, dan
sisi belakang
berisi nama
tempat/lokasi
taman
tersebut
LKS 2
3
· Para murid diminta
saling bertukar kartu
hingga akhirnya setiap
kelompok
mendapatkan kartu
yang cocok dengan
daftar geografis yang
ada pada mereka.
Kelompok pertama
yang berhasil melengkapi daftar geografis
itu mendapatkan
hadiah, misalnya
permen, dsb.
· Para anggota kelompok menempelkan
kartu berisi nama
lokasi yang tepat ke
peta besar Indonesia.
· Murid-murid
menyelesaikan
Aktifitas 2, “Menyusun
Daftar Taman Nasional
Secara Alfabetis” pada
LKS 2.
· Guru meminta para
murid membaca lirik
lagu “lagu hutan”
untuk di LKS 2 sebagai
Aktifitas 3.
· Murid-murid
menyanyikan lagu itu
sambil bertepuk
tangan.
· Guru meminta para
murid memulai
Aktifitas 4: “Berbagai
ciri dan obyek khas
yang terdapat di
Taman Nasional Meru
Betiri” yang terdapat
pada LKS 2. Bersama
kelompoknya masingmasing para murid
membahas ciri-ciri
atau obyek-obyek
10 menit
4
10 menit
Menyanyi
kan lagu
sambil
bertepuk
tangan
LKS 2
Berbagai
materi hasil
daur ulang
yang dapat
dijadikan
bahan
pembuatan
model Taman
Nasional
Meru Betiri,
misalnya
kertas bekas,
21
tertentu yang terdapat
di Taman Nasional Meru
Betiri. Setiap murid
menulis daftar obyek
atau ciri yang dimaksud
pada Aktifitas 4.
· Laporan atau tanggapan
kelompok. Guru menulis
semua ciri dan obyekobyek khas Taman
Nasional Meru Betiri di
papan tulis dan
memberikan berbagai
informasi tambahan
yang menyangkut
luasnya taman, posisi
geografisnya, namanama hewan dan burung
yang ada di sana, namanama pantainya,
latarbelakang
sejarahnya, desa-desa
di sekitarnya, mata
pencaharian
penduduknya, dan
sebagainya.
· Guru memberikan bahan
daur ulang yang bisa
digunakan untuk
membuat model Taman
Nasional Meru Betiri.
· Guru meminta setiap
kelompok membuat
model Taman Nasional
Meru Betiri. Pembuatan
model ini akan dimulai
pada Sesi Kedua, dan
semakin dikembangkan
pada sesi-sesi
selanjutnya setelah para
murid mendapatkan
berbagai infoirmasi
tambahan mengenai
Taman Nasional
tersebut.
22
kardus,
atau papan
bekas.
LKS 2
· Guru membahas
dengan para murid
mengenai obyekobyek khusus apa saja
yang akan mereka
tambahkan ke model
Taman Nasional yang
akan mereka buat.
· Guru membahas
dengan para murid
mengenai bahanbahan apa saja yang
dapat dipakai untuk
membuat model
Taman Nasional itu,
misalnya papan bekas
atau lembaran kardus
bekas, atau kertas
bekas dan karton
bekas untuk dibuat
model pepohonan,
pantai, desa-desa,
perkebunan, dan
sebagainya.
23
LKS SESI Dua:
Allah dengan bijaksana telah menjadikan
manusia khalifah di muka bumi, agar mereka
mengolah bumi dan memanfaatkannya untuk
kesejahteraan mereka dan kesejahteraan
mahluk-mahluk ciptaan Allah lainnya.
Aktifitas SATU:
Apakah Taman Nasional itu?
Bacalah pernyataan-pernyataan berikut ini, lalu
lingkarilah huruf B jika pernyataan itu kamu anggap
benar, dan lingkarilah huruf S di bawahnya kalau
pernyataan itu kamu anggap salah:
Taman Nasional adalah sebuah tempat atau lahan khusus yang
dijadikan suaka. Taman Nasional adalah milik pemerintah dan
merupakan kawasan yang dilindungi. Artinya, di sana semua jenis
hewan dan tumbuhan dapat hidup dengan aman. Orang diijinkan
berkunjung ke Taman nasional untuk mengagumi tanaman dan
hewan-hewan yang ada di sana.
1.
Taman Nasional dimiliki penduduk setempat
B
2.
Saya boleh berjalan lintas alam di Taman Nasional
B
S
3.
Saya boleh mengambil kera dari Taman Nasional
B
S
4.
Saya boleh menebang pohon di Taman Nasional
B
5.
S
Saya dapat mengamati berbagai hewan di Taman
Nasional
B
24
S
S
Aktifitas Dua:
Menyusun Daftar Taman
Nasional Menurut Abjad
Berikut ini adalah daftar Taman Nasional Indonesia
yang ada di pulau Jawa:
Ujung Kulon
Gunung Gede Pangrango
Gunung Halimun
Kepulauan Seribu
Gunung Merbabu
Karimun Jawa
Meru Betiri
Gunung Ciremai
Alas Purwo
Baluran
Bromo Tengger
Gunung Merapi
Susunlah kembali daftarnya menurut abjad:
1
3
5
7
2
4
6
8
9
11
10
12
25
Aktifitas Tiga:
Menyanyikan lagu “Lagu Hutan”
Mari kita nyanyikan lagu ini sambil bertepuk tangan:
Ayo lindungi hutan, tepuk tangan (prok prok)
Ayo lindungi hutan, tepuk tangan (prok prok)
Ayo tanam pohon
Jangan ditunda-tunda
Ayo lindungi hutan, tepuk tangan (prok prok)
Aktifitas Empat:
Obyek-obyek atau ciri khas dari
Taman Nasional Meru Betiri
Buatlah daftar yang berisi berbagai obyek atau bendabenda khas yang terdapat di Taman Nasional Meru
Betiri
26
Catatan Bagi Guru
untuk Sesi Dua
Daftar nama Taman Nasional di Indonesia:
Ujung Kulon
Gunung Gede Pangrango
Gunung Halimun
Kepulauan Seribu
Karimun Jawa
Meru Betiri
Alas Purwo
Baluran
Bromo Tengger Semeru
Gunung Ciremai
Gunung Merapi
Gunung Merbabu
Sumatra
Batang Gadis
Siberut
Kerinici Seblat
Bukit Tiga Puluh
Berbak
Bukit Barisan Selatan
Way Kambas
Bukit Duabelas
1,223
150
400
1,080
1,116
500
434
250
503
155
1992
1980
1992
1982
1986
1982
1992
1980
1983
2004
64
2005
1,080
1,905
13,750
1,277
1,627
3,650
1300
605
2004
1935
1999
1935
1999
1989
27
Gunung Leuser
Sembilang
Tesso Nilo
Kalimantan
Bukit Baka Bukit Raya
Gunung Palung
Tanjung Puting
Kutai
Danau Sentarum
Betung Kerimun
Sebangau
Kayan Mentarang
Bali & Nusa Tenggara
Bali Barat
Gunung Rinjani
Kalimutu
Komodo
Laiwangi Wanggameti
Manupeu Tanah Daru
Sulawesi
Bunaken
Bantimurung-Bulusaraung
Taka Bone Rata
R a w a A o p a Wa t u m o h a i
Lore Lindu
Kepulauan Togean
Kapulauan Wakatobi
B o g a n i N a n i Wa r t a b o n e
Maluku & Irian Jaya
Manusela
Teluk Cenderawasih
Wasur
Aketajawe-Lolobata
Lorentz
28
7,927
2,051
386
2004
1,811
900
3,550
1,986
1,320
8,000
5,687
13,605
1992
1990
1982
1982
190
400
1995
1990
1,817
470
880
1980
1998
1998
791
480
5,308
1,052
2,290
3,620
13,900
2,871
1989
2004
2001
1989
1982
2004
2002
1991
1,890
14,535
4,138
1,673
25,050
1982
2002
1990
2004
1997
1992
2004
1996
Taman Nasional Meru Betiri
Taman nasional Meru Betiri terletak di pantai selatan
propinsi Jawa Timur dengan luas 58,000 hektar.
Taman yang terletak di sebelah selatan daerah
Jember itu berada di tengah-tengah dua kabupaten,
yaitu Kabupaten Jember dan Banyuwangi. Taman
Nasional itu memiliki area hutan berawa-rawa di
dataran rendah, juga memliliki formasi pantai, hutan
mangrove dan hutan tropis. Sebagian besar kawasan
Taman nasional Meru Betiri berupa daratan yang
luasnya kurang lebih 57,155 hektar, sementara
bagian lainnya yang berupa hamparan air rawa atau
laut yang total luasnya kurang lebih 845 hektar.
Nama taman nasional itu mengambil nama salah
satu gunung tertinggi di daerah itu, yakni gunung
Betiri, yang tingginya mencapai 1,223 meter. Wilayah
Taman Nasional Meru Betiri merupakan`adalah salah
satu dari beberapa hutan tropis lebat yang tersisa
di pulau Jawa. Area itu merupakan habitat harimau
Jawa yang dianggap sudah punah, meskipun
beberapa pengunjung Taman Nasional mengaku
pernah melihatnya.Tanaman parasit Rafflesia
Zollingeriana yang lebih dikenal dengan sebutan
Kembang Patmosari dan jamur Balanphora
merupakan tumbuhan asli dari kawasan ini.
Pantai-pantai di Taman Nasional itu menawarkan
pemandangan yang sangat mempesona. Pantaipantai selatan di dekat pantai Sukamade merupakan
lokasi bertelurnya beberapa spesies penyu laut,
antara lain penyu hijau, penyu lipas, penyu sisik
dan beberapa penyu belimbing raksasa. Selama
beberapa tahun para penyelamat penyu telah
memasang tanda identifikasi di tubuh penyu-penyu
itu. Dan dengan difungsikannya tempat-tempat
penetasan telur penyu, dipastikan populasi hewanhewan laut itu dapat distabilkan bahkan ditingkatkan.
Penyu-penyu itu akan merangkak di sepanjang
pantai Sukamade pada tengah malam, kemudian
meletakkan tak kurang dari 100 butir telur mereka
29
ke dalam lubang sedalam setengah meter, kemudian
kembali merangkak perlahan-lahan ke dalam air.
Para penyelamat penyu akan mengumpulkan telurtelur itu, kemudian menyimpannya di tempat yang
aman dari p[ara pencuri penyu dan binatang
pemangsa, terutama macan tutul. Proses penetasan
telur penyu memakan waktu duabulan. Kalau bayibayi penyu itu bisa selamat hidup sampai umur 25
tahun, hampir bisa dipastikan mereka akan bertahan
hidup sampai mencapai umur 150-an tahun. Untuk
meningkatkan harapan hidup mereka, bayi-bayi
penyu itu dikumpulkan di dalam tanki-tanki khusus
sampai mereka cukup kuat untuk dilepas kealam
bebas.
Hewan-hewan lain yang hidup di taman nasional itu
antara lain adalah menjangan, celeng (babi hutan),
banteng, macan tutul, rusa sambar, kera pohon
Jawa, kera macaque berekor panjang, pangolin,
kera pohon berbulu perak, bajing besar hitam, ular
sanca, kadal air, penyu hijau, penyu belimbing
raksasa, penyu lipas, dan kelelawar besar pemakan
buah.
Burung-burung yang tinggal di taman nasional itu
antara lain adalah Merak hijau, Tulang tumpuk, Alapalap Berjambul, Kengkareng perut putih, Rangkong
Badak, Bubut Jawa, Alap-alap menara, Elang prut
karat, Elang Jambul Hitam, Celepuk Reban, Burung
Hantu Jawa, Elang Ikan, Burung Paok, Betet, Elang
Ular Berjambul, Elang Hitam Putih, Elang Brontok
dan Elang Laut Berperut Putih.
Taman nasional Meru Betiri memiliki berbagai macam
koleksi ekosistem, hutan mangrove, hutan rawa,
dan hutan tropis yang unik.
30
31
Di sana terdapat lebih dari 300 spesies tanaman
obat yang sangat beraneka ragam. Tumbuhtumbuhan berkhasiat itu banyak dimanfaatkan ibuibu yang tergabung dalam kelompok Tanaman Obat
Keluarga (TOGA) di desa Andongrejo dan
Curahnongko di Kecamatan Tempurejo untuk
membuat jamu atau obat-obatan alami. Masyarakat
sekitar menjadikan Taman Nasional Meru Betiri
tempat mencari nafkah. Di sana mereka
mengumpulkan madu, mencari kayu bakar, bambu,
tanaman-tanaman obat dari rotan dari hutan di
kawasan taman nasional. Hutan di Meru Betiri juga
menjadi lokasi perkebunan karet, kopi, dan kokoa.
Di beberapa bagian hutan tersebut, masyarakat
menanam berbagai macam pohon yang dapat
menghasilkan buah, seperti durian, sirsak, nanas
dan nangka. Kebun-kebun buah itu menjadi daya
tarik agrowisata tersendiri bagi para wisatawan yang
berkunjung ke sana.
Desa-desa sekitar: Keberadaan Taman Nasional
Meru Betiri tak dapat dipisahkan dari desa-desa
disekitarnya. Para penduduk di sana setiap hari
berinteraksi dengan taman nasional tersebut. Sisi
barat taman nasional itu berbatasan langsung dengan
lima desa, yakni desa Andongrejo, Curahnongko,
Wonosari, Sanenrejo, dan Curahtakir. Desa-desa itu
berada di bawah administrasi Kecamatan Rempurejo.
Desa Sarongan di kecamatan Pesanggrahan
berbatasan dengan sisi timur taman nasional
tersebut. Beberapa perkebunan yang terletak di sisi
timur dan barat taman nasional berfungsi sebagai
pembatas taman tersebut dengan daerah lain di
sekitarnya. Taman Nasional Meru Betiri juga
berbatasan langsung dengan beberapa hutan yang
dikelola oleh Perhutani, terutama di wilayah desa
Sanerejo dan Curahtakir.
Sejarah Berdirinya Taman Nasional Meru
Betiri
Taman Nasional Meru Betiri ada berkat keputusan
32
pemerintah Belanda untuk melestarikan kawasan
tersebut sejak tahun 1929. Mulai tahun 1961 sampai
1972, taman nasional itu dikelola oleh asosiasi
pemegang Hak Penguasaan Hutan dibawah
koordinasi Perhutani. Pada tahun 1972, wilayah itu
diubah statusnya menjadi suaka margasatwa seluas
50,000 berdasarkan SK Menteri Kehutanan.
Pada bulan Oktober tahun 1977, wilayah Meru Betiri
dinyatakan sebagai kawasan Taman Nasional yang
luasnya bertambah menjadi 58,000 hektar.
Keputusan ini dibuat berdasarkan SK Menteri
Kehutanan No. 185/Kpts-II/1997.
Beberapa Kategori Hutan Indonesia:
Hutan-hutan di Indonesia dikelompokkan ke dalam
beberapa kategori untuk memudahkan
pengelolaannya:
1. Hutan Lindung
Hutan lindung memiliki kemampuan alami untuk
mengatur sumber airnya, mempertahankan
kesuburan tanahnya dan menstabilkan iklim
setempat. Hutan-hutan seperti itu dapat ditemui
di dataran tinggi atau di lereng-lereng gunung
dengan tebing dan ngarai yang curam dan terjal.
Kawasan hutan seperti ini mudah terancam erosi
dan longsor jika pohon-pohonnya ditebang
sehingga lapisan tanahnya tak terlindung. Pada
gilirannya kondisi ini juga mengancam kehidupan
masyarakat sekitar. Daerah-daerah hutan yang
merupakan tandon persediaan air bersih juga
dilindungi oleh undang-undang. Ini penting
dilakukan sebab mata air atau sungai-sungai
kecil yang mengalir dari sumber air itu akan
lenyap jika hutan-hutan di sekitarnya rusak atau
hancur.
2. Hutan Produksi
Hutan jenis ini menghasilkan berbagai komoditas
atau hasil hutan, antara lain kayu, misalnya
kayu jati, mahoni, cemara/pinus, meranti dan
33
damar hijau. Hasil-hasil hutan selain kayu antara
lain adalah buah-buahan, rotan, sabut kelapa, getah
pinus, dan juga madu. Hutan produksi biasanya
terhampar mulai di dataran rendah hingga ke dataran
tinggi. Dikarenakan letak geografisnya, jika pohonpohon di kawasan itu ditebang atau dipanen, tidak
akan terjadi erosi atau tanah longsor. Di pulau Jawa,
hutan produksi dikelola oleh Perhutani, perusahaan
pengelola hutan milik negara.
3.
Hutan Konservasi
Sebuah hutan dapat dinyatakan sebagai hutan
konservasi untuk melestarikan keanekaragaman flora
dan faunanya serta ekosistem yang ada. Ada tiga
kategori hutan konservasi, yaitu:
1. Kawasan Suaka Alam: Kawasan ini berfungsi
melestarikan berbagai jenis vegetasi, satwa dan
ekosistem hutan, sekaligus berfungsi sebagai
semacam “buffer zone.” Daerah yang dijadikan
suaka bisa berupa hamparan tanah maupun air.
Hutan-hutan suaka alam juga mencakup suaka
alam dan suaka margasatwa. Sebuah hutan
dijadikan suaka alam karena vegetasi, ekosistem
dan hewan-hewan yang ada di sana bersifat unik
dan tidak terdapat di daerah lainnya, sementara
kawasan suaka margasatwa merupakan hutan
yang dilindungi karena flora atau faunanya yang
unik dan tidak terdapat di wilayah lain di
manapun.
2. Area Suaka Alam: Berfungsi melindungi
sistem yang terdapat di dalam “buffer zone”
yang dimaksudkan untuk melestarikan dan
melindungi keanekaragaman flora dan fauna,
dan sangat penting peranannya bagi kelanjutan
pemanfaatan berbagai sumberdaya hayati dan
ekosistem yang ada di sana. Yang masuk ke
dalam kategori suaka alam juga mencakup Taman
nasional, Wisata Alam dan Kebun Raya. Taman
Nasional merupakan daerah suaka alam dengan
e k o s i s t e m a s l i ya n g d i k e l o l a d e n g a n
memberlakukan sistem zona. Kawasan itu
dikhususkan untuk berbagai kegiatan penelitian,
34
pendidikan serta untuk mendukung wisata alam
(eko-turisme). Untuk mendirikan taman nasional
diperlukan kriteria tertentu:
· Tempat itu memiliki ruang yang cukup luas
yang dapat menjamin keberlangsungan
proses-proses ekologi secara alami
· Tempat itu memiliki vegetasi, fauna dan
ekosistem lokal yang unik.
· Tempat itu memiliki kondisi alami yang asli.
· Tempat itu memiliki satu atau lebih ekosistem
yang masih asli dan alami.
Tempat itu dapat dibagi-bagi ke dalam beberapa
zona, seperti zona inti (yang berupa Taman
Nasional yang berisi aneka jenis tanaman langka
dan asli, serta fauna dan ekosistem yang harus
dilindungi), zona hutan yang berfungsi sebagai
“buffer zone” yakni Taman Nasional dialokasikan
untuk keperluan eko-turisme dan kawasan “budi
daya”, yakni area Taman Nasional yang
dikhususkan untuk tujuan-tujuan eko-turisme
Taman nasional dikelola menurut sistem zona.
Taman Eko-turisme adalah area suaka alam
yang dialokasikan untuk tujuan-tujuan ekoturisme.
Kebun Raya adalah taman suaka alam yang
memiliki koleksi berbagai spesies tumbuhan dan
hewan.
3. Area Berburu disediakan untuk kegiatankegiatan berburu satwa.
35
SESI Tiga
Fokus Islam:
Agama Islam mengajarkan agar kita
memperlakukan hewan dengan penuh kasih
sayang serta berusaha melestarikan berbagai
spesies hewan.
Tujuan:
Sesi ini dimaksudkan untuk mengenalkan beberapa
jenis hewan yang hidup di Taman Nasional Meru Betiri,
agar mereka dapat mengenali hewan-hewan tersebut
di habitat aslinya serta memahami pentingnya usaha
melindungi lingkungan hidup mereka di masa depan.
Indikator:
Pada akhir sesi ini, diharapkan para murid bisa:
· Mendefinisikan istilah ekosistem
· Menyebutkan hewan-hewan yang hidup di Taman
Nasional Meru Betiri
36
Langkah-langkah Aktifitas:
· Mendefinisikan ekosistem
· Latihan Acak kata
· Diskusi tentang hewan-hewan apa yang hidup
di Taman Nasional Meru Betiri
· Latihan mengenali berbagai jenis hewan
· Permainan: “Hewan apa ini?”
· Tes Pemahaman
Alokasi Waktu:
60 menit
Bahan-bahan tambahan:
·
·
Lima kartu kecil yang berisi nama seekor binatang
dan deskripsinya
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 3
Rincian Aktifitas
Waktu
1
15 menit
Aktifitas
· Guru menyuruh
murid-murid kembali
bergabung dengan
kelompok mereka
semula seperti pada
sesi sebelumnya.
· Guru mengingatkan
seluruh murid bahwa
Taman Nasional
adalah sebuah sistem
khusus yang
menjamin
keseimbangan seluruh
makhluk hidup yang
ada di dalamnya.
Metode
Belajar
Kerja
kelompok
Bahan
LKS 3
Membangun
Kosakata
37
2
3
10 menit
10 menit
38
· Guru memperkenalkan
istilah ekosistem. Guru
menjelaskan makna
istilah itu kemudian
meminta para murid
menulis definisi
sederhana tentang
ekosistem dengan
kata-katanya sendiri.
· Masing-masing
kelompok saling
bertukar definisi
ekosistem. Guru
menulis pengertian
umum tentang
ekosistem di papan
tulis.
· Murid-murid
Tes
LKS 3
melakukan Aktifitas 1: Pemahaman
“Latihan acak kata” di
LKS 3.
· Guru meminta para
murid kembali
menengok Aktifitas 2:
“Carilah hewan ini”
yang terdapat pada
LKS 3
· Guru meminta setiap
kelompok menulis atau
menggambar hewan
sebanyak yang mereka
ketahui, yang dapat
hidup di Taman
Nasional Meru Betiri.
· Masing-masing
kelompok melaporkan
hasil diskusi mereka.
· Guru menulis daftar
hewan di papan tulis
dan menambahkan
nama-nama hewan
baru yang diusulkan
oleh masing-masing
kelompok.
Kerja
kelompok
Ilmu
pengetahuan
sosial
LKS 3
4
15 menit
· Masing-masing
Permainan:
kelompok
“Hewan apa
mendapatkan sebuah ini?”
kartu yang berisi salah
satu jenis hewan yang
berasal dari hutan
tropis, misalnya kera
pohon, ular
phyton,harimau Jawa,
penyu, dan
sebagainya. Masingmasing kartu itu juga
berisi deskripsi singkat
mengenai hewan yang
dimaksud.
· Setiap kelompok harus
membuat lima
pernyataan yang
mendeskripsikan
bentuk fisik atau
penampilan hewanhewan itu. Kelima
pernyataan itu harus
faktual atau sesuai
dengan kenyataan,
sebab pernyataan ini
akan dijadikan dasar
permainan tebaktebakan yang akan
diikuti seluruh kelas,
sehingga setiap
kelompok disarankan
untuk tidak membuat
tebakan yang terlalu
mudah.
· Seorang murid dari
kelompok 1
menyebutkan ciri-ciri
salah satu hewan. Jika
peserta kelompok lain
tak berhasil
menebaknya, murid
tersebut memberikan
petunjuk berikutnya,
begitu seterusnya
sampai semua ciri atau
sifat hewan yang
5 Kartu
yang
menampil
kan
berbagai
jenis
hewan:
kera
pohon,
ular
phyton,
harimau
Jawa,
macam
tutul,
penyu.
39
dimaksudkan sudah
ditunjukkan. Setiap
kelompok akan
mendapatkan nilai kalau
berhasil menebak nama
hewan yang ditanyakan
dengan tepat. Nilai lima
diberikan untuk jawaban
tepat yang diberikan
dengan hanya memakai
satu petunjuk. Angka
empat didapat jika
kelompok berhasil
menebak nama hewan
setelah diberi petunjuk
dua kali. Angka tiga
didapatkan jika
kelompok dapat
menjawab nama hewan
setelah mendapatkan
tiga petunjuk. Angka
dua didapatkian jika
mereka berhasil
menebak nama hewan
yang ditanyakan setelah
diberi petunjuk empat
kali. Angka satu
didapatkan setelah
berhasil menjawab
nama hewan yang
ditanyakan setelah
diberikan semua
petunjuknya oleh
kelompok penanya.
· Kelompok yang menang
mendapat hadiah ringan
seperti permen.
· Guru meminta para
murid melaksanakan
Aktifitas 3, yaitu “Kera
pohon” pada LKS 3.
· Guru memberikan
komentar dan
tanggapan mengenai
Aktifitas 1-3.
n:
a
h
ba tkan l
m
a nju ode iri.
T
s
ta melaat mru Bet
i
f
i
Akta murmidembnual Me
40
o
Paroyek Nasi
pr man
Ta
LKS SESI Tiga:
Agama Islam mengajarkan agar kita
memperlakukan hewan dengan penuh kasih
sayang serta berusaha melestarikan berbagai
spesies hewan.
“Ada pahala untuk setiap perbuatan baik
terhadap semua mahluk hidup.”
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Aktifitas SATU:
Latihan Acak Kata
Tulislah kembali kata-kata yang ejaannya tak beraturan
berikut ini
EMOSISKET
PUDIH
WEHAN
HANBUTMU
HUNGUNAB
....………………………..
....………………………..
....………………………..
......………………………
......………………………
41
Aktifitas Dua:
Carilah Hewan Ini
Hewan-hewan mana saja yang menurutmu dapat
ditemukan di Taman Nasional Meru Betiri? Lingkari
nama hewan yang kamu anggap benar:
BABI HUTAN
PENYU
PLATYPUS
HARIMAU
ULAR PYTHON
KANGGURU
KATAK
CHEETAH
BERUANG KUTUB
PEMAKAN SEMUT
MACAN TUTUL
KADAL
KERA
LUMBA-LUMBA
ZEBRA
BANTENG LIAR
RUSA
KOALA
CHEETAH
AYAM HUTAN
BURUNG ELANG
BADAK
AktiFitas Dua:
Kera Pohon
Bacalah cerita berikut ini, kemudian jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawahnya.
42
Kera pohon selalu sibuk di siang hari. Mereka selalu tidur sepanjang
malam. Sesuai dengan namanya, kera pohon hidup di pepohonan
dengan memakan daun-daun dan tunas pohon. Mereka suka hidup
di hutan tropis dan menghuni pohon-pohon yang tinggi. Kera pohon
jantan badannya lebih besar dan berat dibandingkan betinanya.
Bayi kera pohon bulunya berwarna kuning atau oranye. Bulunya
akan berubah menjadi abu-abu atau cokelat sesudah berumur enam
bulan. Mereka bisa hidup sampai umur tigapuluh tahun. Seekor
kera pohon makan sebanyak dua kilo setiap hari. Jika seekor kera
pohon lahir, induknya betina-betina lainnya akan bergantian
menggendong dan mengasuhnya.
1.
Di mana kera pohon hidup?
2.
Apa warna bulu bayi kera pohon?
3.
Apa yang mereka makan?
4.
Kapan kera pohon bermain-main?
5.
Kera pohon dapat hidup hingga umur berapa?
43
Catatan Bagi Guru
untuk Sesi Tiga
Ekosistem:
Hutan sesungguhnya bukan hanya berisi pepohonan.
Segala mahluk hidup dan benda-benda non hayati
yang ada di dalam hutan membentuk sebuah sistem
yang kompleks, terkoordinasi dan saling berinteraksi.
Sistem itulah yang disebut ekosistem. “Eko” berarti
lingkungan—dalam hal ini lingkungan hutan, dan
“sistem” adalah berbagai unsur yang saling
berinteraksi di dalamnya, misalnya tanah, serangga,
burung-burung, bahkan manusia. Ekosistem adalah
sebuah satuan atau unit alamiah yang terdiri atas
tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan, mikroorganisme
(faktor biotik atau hayati), yang terdapat di dalam
sebuah area yang berfungsi secara bersama-sama
dengan semua faktor lingkungan non hayati (abiotik).
Konsep ekosistem didasari oleh konsep bahwa
organisme-organisme hidup di dalam ekosistem
terikat dalam suatu bentuk hubungan saling
membutuhkan dan saling menghidupi—eksistensi
mereka bersama-sama telah membentuk lingkungan
tempat mereka hidup. Hutan tropis adalah contoh
sebuah ekosistem.
44
Hewan-hewan di
Taman Nasional
Meru Betiri
Hewan-hewan yang ditemukan di Taman Nasional Meru
Betiri antara lain ialah rusa, babi hutan (celeng),
banteng, macan tutul, rusa sambar, kera pohon Jawa,
kera macaque berekor panjang, trenggiling, kera pohon
berbulu perak, bajing hitam besar, ular phyton belang,
kadal air, penyu hijau, penyu Olive Ridley, dan kelelawar
besar pemakan buah.
Kartu-kartu berisi
enam jenis hewan
1. Harimau Jawa
Tak seorang pun tahu pasti apakah harimau Jawa
masih hidup di Taman Nasional Meru Betiri. Namun
beberapa polisi jagawana mengaku masih sering
melihat raja hutan itu. Harimau adalah kucing yang
amat besar dan membutuhkan daerah perburuan
dan tempat hidup yang luas. Harimau adalah
binatang yang aktif di malam hari dan dapat berjalan
tanpa menimbulkan suara di tanah. Dia berburu
dengan cara melacak jejak-jejak mangsanya. Kulit
harimau membentuk pola loreng-loreng hitam.
Mereka lebih suka hidup menyendiri dan tidak suka
berbaur dengan hewan lainnya.
2. Kera Pohon
Kera pohon tubuhnya cukup besar. Panjang tubuhnya
bisa mencapai 55 cm. Bulunya berwarna hitam.
Seperti kera-kera lainnya, kera pohon punya ekor
panjang. Panjang ekor mereka bisa mencapai 85
45
cm. Baik jantan maupun betinanya berbulu hitam.
Bayi kera pohon berbulu kuning atau oranye. Kera
pohon adalah kera asli Indonesia. Mereka hidup dan
mencari makanan di hutan tropis di pulau Jawa,
Bali, Kalimantan dan Sumatra. Mereka aktif mencari
makan pada siang hari. Makanan pokoknya mereka
dapatkan dari pepohonan terutama daun-daun,
buah-buahan dan bunga. Namun mereka juga suka
menyantap serangga dan larva.
3. Ular Sanca
Sanca adalah ular besar dengan otot-otot yang amat
kuat. Mereka membunuh mangsanya dengan cara
membelitnya sampai tewas. Panjang tubuh ular
phyton berkisar dari satu meter sampai 4 meter,
dan phyton yang sangat besar bobotnya bisa
mencapai 140 kilogram. Phyton memangsa reptil
dan hewan-hewan lainnya. Phyton biasanya berburu
dengan mengendap-endap mengintai mangsanya.
Mereka menggunakan lidahnya yang bercabang
untuk mendeteksi bau. Penglihatan dan pendengaran
mereka sangat payah. Phyton biasanya makan
dengan menelan kepala mangsanya dahulu. Mereka
memiliki cairan pencerna yang amat kuat, yang
dapat meremukkan tulang belulang dan gigi
mangsanya.
4. Macan Tutul
Di dunia ada empat jenis macan besar harimau,
macan kumbang, macan tutul, dan jaguar (macan
tutul yang hidup di benua Amerika). Dari keempat
jenis ini, macan tutul ukuran tubuhnya paling kecil.
Macan tutul akan memakan binatang apa saja yang
dapat disergapnya. Otot rahangnya luar biasa kuat,
dan itu berarti mereka dapat memakan mangsa
yang tubuhnya jauh lebih besar. Tubuh macan tutul
sangat panjang dan ramping, namun kaki mereka
46
relatif pendek. Macan tutul jantan lebih besar
dibandingkan betinanya. Pola tutul-tutul di kulit
mereka disebut “rosetta,” karena bentuknya yang
tak bulat sempurna. Pola tutul-tutul di bulu mereka
berfungsi sebagai kamuflase saat berburu. Mereka
berburu terutama di malam hari, namun sesekali
juga terlihat di siang hari.
5. Penyu
Penyu laut memiliki kulit yang amat keras di
punggungnya, dan dia memiliki sepasang kaki yang
berfungsi sebagai dayung ketika berenang di air.
Kaki yang mirip dayung itu menjadikan penyu
perenang yang baik, namun ketika berjalan di
daratan, gerakan mereka sangat lamban. Penyu
mirip dengan kura-kura, namun kura-kura punya
dua pasang kaki dayung. Meskipun penyu laut dapat
menyelam dan berdiam di air cukup lama, sesekali
mereka pasti muncul ke permukaan untuk mengambil
udara. Mereka bernapas dengan paru-paru. Suatu
saat nanti mereka bisa punah karena terus menerus
d i b u r u s e h i n g g a p o p u l a s i n ya m e n y u s u t .
Kunci jawaban Tes Acak Kata pada Aktifitas Satu:
Kunci Jawaban aktivitas satu
Tes Acak Kata
EMOSISKET
EKOSISTEM
PUDIH
HIDUP
WEHAN
HEWAN
HANBUTMU
TUMBUHAN
HUNGUNAB
HUBUNGAN
47
Download