Abstrak Penyu belimbing (Dermochelys Coriacea)adalah penyu tertua berasal lebih dari 60 juta tahun yang lalu. Penyu belimbing (Dermochelys Coriacea)merupakan penyu terbesar yang pernah hidup, dan memiliki sebaran geografis yang paling luas untuk jenis reptil. Luasan habitatnya membentang dari kawasan pantai peteluran didaerah tropis sampai kawasan sub tropis yang bersuhu lebih rendah, dan beberapa ekor ditemukan mendekati kutub. Penyu belimbing (Dermochelys Coroacea)juga merupakan penyu yang menyelam paling dalam dan dalam durasi waktu yang paling lama. Jumlah populasi penyu belimbing yang bertelur adalah sekitar 34.000 ekor penyu betina. Penyu betina umumnya bertelur jika mereka sudah mencapai umur 10 tahun, sayangnya dari puluhan telur yang dihasilkan hanya ada satu tukik (bayi penyu) yang mampu bertahan hingga dewasa (10 tahun). Penyu belimbing merupakan pengelana samudera dari masa lampau, telah hidup di ekosistem laut sejak lebih dari 150 juta tahun lalu. Walaupun penyu belimbing telah di lindungi melalui berbagai hukum dan perjanjian internasional, namun populasinya cenderung menurun menunjukan angka penurunan yang mengkhawatirkan akibat eksploitasi perdagangan maupun konsumsi telur, pembangunan yang merusak kawasan pantai peteluran, terjerat alat tangkap ikan, polusi air laut dan sampah yang tertelan oleh penyu. Hal ini sudah menyita perhatian banyak pihak selain pemerintah Indonesia, mata internasional pun turut peduli dengan masalah ini. Seperti contoh banyaknya organisasi-organisasi internasional yang turut membantu dalam pengembangbiakan spesies ini. Organisasi Internasional non pemerintah yang bergerak dalam hal kepedulian terhadap lingkungan, World Wide Fund for Nature atau biasa dikenal sebagai WWF merupakan salah satu organisasi internasional yang peduli dengan ancaman yang terdapat pada spesies penyu belimbing ini. WWF memberikan masukan terhadap pemerintah Indonesia terkait dengan konservasi satwa ini. Selain itu, pantai peneluran penyu belimbing yaitu pantai Jeen Womom di Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat memiliki peran penting dalam konservasi penyu belimbing ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalh untuk mengetahui bagaimana peran dari WWF dalam menjaga pelestarian penyu belimbing di Indonesia. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode penelitian Analisis Deskriptif, dimana penulis berupaya menggambarkan kenyataan dengan sitiasi berdasrkan konsepkonsep yang digunakan. Serta bagaimana hubungan antara fenomena-fenomena yang diselidiki. Dengan metode tersebut, dapt diketahui bagaimna peran WWF dalm merealisasikan program dan strateginya dalam usaha menyelamatkan penyu belimbing dari kepunahan. Kata Kunci : Peranan WWF, Konservasi, Penyu Belimbing iv