Penyu Hijau Penyu hijau tergolong dalam keluarga Cheloniidae. Chelonia mydas adalah nama ilmiah daru penyu hijau dan di dunia Internasional lebih dikenal sebagai green sea turtle erdasarkan warna lemak pada jaringan tubuhnya. Menurut Hirth (1971) takstomi penyu hijau adalah Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Reptilia Bangsa : Testudinata Suku : Cheloniidae Marga : Chelonia Jenis : Chelonia mydas Penyu hijau memiliki ciri-ciri kerapas atau tempurung punggung berbentuk oval dengan lima buah neural, empat buah costal, sepuluh buah marginal dan tidak meruncing di punggung serta kepalanya bundar. Warna kerapas tukik penyu hijau berwarna coklat kehitaman dan akan berwarna coklat dengan bercak kuniang saat dewasa. Warna bagian senralnya (plastron) adalah putih pada tukik dan kekuningan pada dewasa. Penyu hijau memiliki sepasang kaki (flipper) depan dan sepasang kaki belakang. Masing-masing flipper memiliki satu kuku dan flipper bagian depan lebih panjang dari pada flipper bagian belakang. Ukuran panjang penyu hijau antara 80-50 cm dengan berat mencapai 132 kg. Penyu hijau dapat dibedakan dengan penyu jenis lainnya dengan adanya sepasang sisik prefrontal da empat padang sisik post orbital pada area kepalanya. Selain itu leher dari penyu hijau tidak dapat masuk ke dalam tempurung seperti beberapa spesies penyu lain. Tukik penyu hijau tergolong omnivora atau pemakan segala. Makanan tukik penyu hijau seperti kepiting kecil, ubur-ubur, kerang lunak (sponge) dan alga hijau serta lamun. Tukik memakan segala untuk mempercepat pertumbuhan tubuh. Penyu hijau dewasa merupahan hewan hebivora atau pemakan tumbuhan. Makanan utama penyu hiaju adalah lamun laut atau alga. Transisi dari omnivora menjadi herbivora terjadi saat penyu cukup besar untuk menghindari predatornya. Habitat penyu hijau selalu berpindah sesuai stadium hidupnya. Penyu hijau bertelur di pantai yang berpasir tebal. Penyu hijau dewasa menghabiskan sebagian besar waktunya di perairan yang dangkal dan pesisir pantai dengan rumput laut yang subur. Penyu hijau dapat ditemukan di garis pantai pesisir Afrika, India dan Asia Tenggara Serta di sepanjang garis pantai pesisir Australia dan Kepulauan Pasifik Selatan. Mereka juga dapat ditemukan di kawasan Mediterania dan terkadang di kawasan utara hingga pesisir Inggris. Di Kepulauan Hawaii, hampir 70% dari penyu hijau ang terdampatterkena fibropapillomas, yaitu penyakit tumor yang dapat membunuh penyu hijau dan belum diketahui penyebabnya. Penyakit ini tidak menular ke manusia. Penyakit tersebut menjadi salah satu penyebab jumlah penyu hijau semakin menurun. Menutur IUCN penyu hijau termasuk satwa liar dengn status endangered atau terancam punah. Sumber : Dewa AP et al. 2013. Struktur genetik penyu hijau di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur dengan marker molekul d-loop DNA mitokondria. J Medicus Veterinus. 2(3): 347-359. Sumber gambar : http://www.bbc.co.uk/nature/life/Green_sea_turtle