KONSEP IPS TERPADU KONSEP PEMBELAJARAN

advertisement
KONSEP IPS TERPADU
KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU

Pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan autentik

Bentuk kegiatan belajar mengajar dengan struktur dan program satuan pembelajaran
dipayungi tema dengan muatan materi yang dibelajarkan dikaji dari empat kajian
keilmuan seperti geografi, sosiologi, ekonomi dan sejarah.
MAKNA TERPADU DALAM IPS

Adanya keterkaitan antara berbagai aspek dan materi yang tertuang dalam KD IPS

Pembelajaran terpadu juga dapat dikatakan pembelajaran yang memadukan materi
beberapa mata pelajaran atau kajian ilmu dalam satu tema.

Keterpaduan dalam pembelajaran IPS dimaksudkan agar pembelajaran IPS lebih
bermakna, efektif, dan efisien.
IPS TERPADU

Integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, sosiologi

Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang
mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu
sosial

Pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat
kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau
space wilayah NKRI. IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative social studies,
bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu
Prinsip Perancangan Pemb. Terpadu

Substansi materi diangkat dari konsep-konsep kunci yang terkandung dalam aspek-aspek
perkembangan terkait

Antar konsep kunci yang dimaksud memiliki keterkaitan makna dan fungsi, yang apabila
diramu ke dalam satu konteks tertentu (peristiwa, isu, masalah, atau tema) masih
memiliki makna asal, selain memiliki makna yang berkembang dalam konteks yang
dimaksud.

Aktivitas belajar yang hendak dirancang dalam pembelajaran terpadu mencakup aspek
perkembangan anak.

Pengembangan pembelajaran terpadu dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang
ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabangcabang ilmu yang lain

Tema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang
CIRI-CIRI PEMBELAJARAN TERPADU
a. Berpusat pada siswa
b.
Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
c. Pemisahan antar bidang studi/mata pelajaran tidak begitu jelas
d. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi/mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran
e. Bersifat luwes
f.
Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan Siswa
CIRI-CIRI PEMBELAJARAN IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan keterpaduan dari unsur-unsur geografi, sejarah,
ekonomi, dan sosiologi.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi,
sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat
dikembangkan menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang
dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.

KI & KD dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan
prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses
dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan
kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan

KI & KD IPS menggunakan tiga dimensi (ruang, waktu, dan nilai/moral) dalam mengkaji
dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.
Model Pembelajaran IPS Terpadu

10 Model pembelajaran terpadu (Fogarty) yaitu:
o
connected,
Immersed
o
webbed,
Fragmented
o
shared, dan
o
Integrated.
o
Sequenced
o
Threaded
o
Nested
o
Networked
Alasan Pemilihan Model

Konsep-konsep dalam KD IPS memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga
memerlukan model yang sesuai agar memberikan hasil keterpaduan yang optimal

Ada sejumlah KD yang mengandung konsep saling beririsan/tumpang tindih, sehingga bila
dibelajarkan secara terpisah-pisah menjadi tidak efisien. Konsep-konsep semacam ini
memerlukan pembelajaran model integrated atau shared.

Ada KD yang mengandung konsep saling berkaitan tetapi tidak beririsan. Untuk
menghasilkan kompetensi yang utuh, konsep-konsep harus dikaitkan dengan suatu tema
tertentu hingga menyerupai jaring laba-laba

Ada sejumlah konsep pada KD, konsep tersebut bertautan dengan konsep KD dari KD
yang lain. Agar pembelajarannya menghasilkan kompetensi yang utuh, maka konsepkonsep tersebut harus dipertautkan (connected) dalam pembelajarannya
Model Pembelajaran IPASTerpadu
Model
Keterpaduan 
/ integrasi
(integrated)
Berbagi
(Shared)
Karakteristik
Kelebihan
Keterbatasan
Membelajarkan

konsep pada beberapa
KD yang beririsan atau
tumpang tindih dan
hanya konsep yang

beririsan yang
dibelajarkan dengan

model pembelajaran
terpadu
Pemaham 
an terhadap
konsep yang
beririsan lebih
utuh (holistik) 
Lebih
efisien
Sangat

kontekstual
Konsep-konsep dalam KD 
yang dibelajarkan tidak
sepenuhnya beririsan,
tetapi dimulai dari bagian 

yang beririsan.
Pemaham 
an terhadap
konsep utuh
Efisien
Kontekstu 
al

KD-KD yang konsepnya
beririsan tidak selalu dalam
semester atau kelas yang
sama
Menuntut wawasan dan
penguasaan materi yang
luas
Sarana prasarana,
misalnya buku belum
mendukung
KD-KD yang konsepnya
beririsan tidak selalu dalam
semester atau kelas yang
sama
Menuntut wawasan dan
penguasaan materi yang
luas
Sarana prasarana,
misalnya buku belum
mendukung
Model Pembelajaran Terpadu
Jaring laba-laba
(Webbed)
Membelajarkan
materi/konsep yang
tidak beririsan namun
saling berkaitan
melalui tema sebagai
pemersatu




Pemahaman

terhadap konsep utuh
Kontekstual
Dapat dipilih tematema menarik yang
dekat dengan

kehidupan
Tema bisa
memadukan konsep
yang tidak beririsan
namun saling
berkaitan
KD-KD yang
konsepnya berkaitan
tidak selalu dalam
semester atau kelas
yang sama
Tidak mudah
menemukan tema
pengait yang tepat.
Keterhubungan
(connected)
IMMERSED
Pembelajaran akan

menghasilkan
kompetensi yang utuh
apabila konsep-konsep
dari berbagai bidang
kajian dipertautkan.
Melihat permasalahan tidak hanya
dari satu bidang
kajian

Peserta didik
memadukan apa yang
dipelajari dengan cara
memandang seluruh
pembelajaran melalui
perspektif bidang yang
mereka sukai(area of
interest
FRAGMENTED/PEN
GGALAN
Kaitan antara
bidang kajian sudah
tampak tetapi masih
didominasi oleh
bidang kajian
tertentu
Kurang cocok untuk
pelaksanaan
Kurikulum 2013
Membelajarkan secara 
penggalan keilmuan
Melihat perma- 
salahan dari keilmuan
Siswa tidak
mendapatkan
pemahaman yang
utuh tentang
bahasan materi
IPS
Sequenced
pembelajaran yang

ditempuh dengan cara
Mengajarkan dua mata
pelajaran yang secara
material (bahan ajar)
memiliki kesamaan
materi dan keterkaitan
antar keduanya
model keterpaduan yang
mana beberapa topik
diatur ulang serta
diurutkan agar dapat
serupa satu sama lain
peserta didik
mudah menerima,
memahami,
menyimpan dan
mereproduksi serta
menghayati makna
yang terkandung
dalam dua mata
pelajaran tersebut

guru dituntut untuk
mengidentifikasi dan
memahami kesamaan
materi, menyangkut
tujuan, isi atau pesan
metoda dan hasil belajar
yang ditargetkan kedua
mata pelajaran tersebut
Threaded
integrated
teachinglearning
pendekatan metakurikuler
yang digunakan untuk
mencapai beberapa
keterampilan dan
tingkatan logika para
peserta didik dengan
berbagai mata pelajaran
pendekatan pembelajaran
yang ditempuh dengan
cara mengembangkan
gagasan pokok yang
merupakan benang
merah (galur) yang
berasal dari konsep yang
terdapat dalam berbagai
disiplin ilmu
model ini secara
metodologis dapat
mengembangkan
kemampuan dan
kreativitas peserta
didik secara lebih
efektif karena
pendekatan ini
menuntun peserta
didik membuka
wawasan dan cara
berpikir yang luas
dan mendalam
melalui pemahaman
terhadap konsep
secara lintas disiplin
ilmu.
guru tentu dituntut
memiliki kepiawaian
untuk memahami secara
detail dan terurai
terhadap konsep-konsep
yang berserakan
tersebut sehingga
menjadi konsep yang
utuh
CONTOH APLIKASI PENDEKATAN SAINTIFIK, DALAM PEMBELAJARAN IPS
TEMA MANUSIA SEBAGAI MAHKLUK SOSIAL
LANGKAH PEMBELAJARAN SAINTIFIK

mengamati,

menanya,

mencoba,

mengolah,

menyajikan,

menyimpulkan, dan

mencipta
APLIKASI
1. Pengamatan (Pengamatan nyata fenomena alam atau lingkungan & Pengamatan objek
IPS
2. Penjelasan tentang pola pemukiman penduduk
3. Kesimpulan tentang mahkluk sosial dihubungkan dengan pemukiman penduduk
PENGAMATAN OBYEK

Pengamatan obyek sangat cocok untuk siswa yang mulai menerima kebenaran logis,
sehingga mereka tidak mempermasalahkan suatu rangkaian kebenaran sebelumnya yang
didapatkan dari penalaran yang benar, walaupun objeknya tidak nyata

Pengumpulan dan pemahaman kebenaran pengetahuan. Fakta yang didapatkan dapat
berupa definisi, grafik dan lain sebagainya
CONTOH

Misal; siswa diminta membayangkan kegiatan petani di sawah, kemudian diminta
menjelaskan atau bercerita tentang kegiatan petani berikutnya sampai dengan hasil beras
menjadi nasi dihubungkan dengan tema manusia sebagai makhluk sosial
HASIL PENGAMATAN
(1) ada 6 orang di sawah sedang bekerja menanam padi,
(2) orang-orang bekerja di sawah membetulkan saluran irigasi,
(3) orang-orang sedang bekerja melakukan panen padi
KESIMPULAN TENTANG MAHKLUK SOSIAL
1. ANALISIS
Kegiatan petani dalam menggarap sawahnya untuk menanam padi sampai dengan panen
(1)memerlukan pedagang benih,
(2)setelah itu petani memerlukan pekerja untuk menanam padi,
(3) setelah masa tanam, petani memerlukan pupuk dan pekerja,
(4)pekerja untuk penyiangan gulma,
(5)pekerja untuk penyemprotan hama,(
6)buruh panen
(7) setelah itu agar padi tersebut dapat diuangkan, petani perlu pembeli. Kegiatan mungkin
dapat berhenti sampai di sini. Tetapi jika ingin menganalisis sampai dengan berupa beras dan
sampai di meja berupa hidangan nasi, tentu kegiatan petani dapat dilanjutkan,
(8) mereka masih memerlukan jasa orang lain lagi untuk melakukan penyelepan padi menjadi
beras,
(9) dan petani memerlukan pembeli beras,
(10) individu mengubah beras menjadi nasi
2. BERTANYA
(1)
mengapa para petani memerlukan orang lain untuk mengerjakan semua pekerjaan yang
mengarah pada pekerjaan menggarap sawah,
(2) bagaimana seandainya tidak ada yang membantu menggarap sawah?
(3) apa yang akan terjadi seandainya tidak ada orang lain yang membantu? Alternatifalternatif seperti itu perlu dibangun sehingga memunculkan kreativitas dan tingkatan
berpikir dari yang mudah ke yang sukar.
3. MENCOBA

secara sempit berarti menunjukkan dan dapat diartikan secara luas yaitu membuktikan

Praktek tentang manusia sebagai mahkluk sosial (duduk tanpa boleh bicara dgn yang lain)
4. MENYIMPULKAN

mengaitkan konsep dalam IPS itu sendiri dan mengaitkan konsep yang diperoleh dengan
dunia nyata.

Hasil praktek yang diperoleh siswa digunakan untuk aplikasi dalam dunia nyata dikaitkan
dengan pengetahuan, sehingga siswa dapat menarik kesimpulan tentang manusia
sebagai mahkluk sosial yang harus berkomunikasi, hidup berkelompok karena dia
membutuhkan orang lain
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Kriteria
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan
logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng
semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka
yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir
logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan,
kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi
pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Sikap
(Tahu Mengapa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Keterampilan Afektif Pengetahuan
(Tahu Bagaimana)
(Tahu Apa)
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
mengapa.”

Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu bagaimana”.

Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu apa.”

Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi
manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan
untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud
meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua
mata pelajaran.
Networking
(membentuk Jejaring)
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
RAMBU – RAMBU PENYUSUNAN RPP
1. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam
upaya mencapai KD.
2. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis.
3. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih.
4. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP ( Standar Proses No 65 Th 2013)
KD - KI 1
KD – KI 2
KD – KI 3
Indikator .....
Indikator ....
KD – KI 4
Indikator...
Indikator ...
Prinsip Penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
5. Mengakomodasi pada keterkaitan dan keterpaduan KD, Keterkaitan dan keterpaduan
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,
dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
6. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas
aspek belajar, dan keragaman budaya.
7. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Langkah Penyusunan RPP
1. Kegiatan Pendahuluan
o
Orientasi
•
Memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan,
dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca
berita di surat kabar, menampilkan slide animasi, fenomena alam, fenomena
sosial, atau lainnya.
o Apersepsi
•
Memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan
diajarkan.
o Motivasi
•
Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan
diajarkan
o Pemberian Acuan
•
Berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari.
•
Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran
secara garis besar.
•
Pembagian kelompok belajar.
•
Penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan
rencana langkah-langkah pembelajaran).
2. Kegiatan Inti

Menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.

Menggunakan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik
dan/atauinkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/ atau pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning ) disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

Memuat pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang terinntegrasi pada
pembelajaran
Kegiatan Penutup

a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari
hasil pembelajaran yang telah berlangsung;

b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,


baik tugas individual maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya..
Contoh Format RPP
Satuan Pendidikan
:
……………………………………..
Kelas/Semester
:
……………………………………..
Mata Pelajaran
:
……………………………………..
Topik
:
……………………………………..
Pertemuan Ke-
:
……………………………………..
Alokasi Waktu
:
……………………………………..
A.
Kompetensi Dasar
B.
Indikator pencapaian kompetensi
C.
Tujuan pembelajaran
D.
Materi ajar
E.
Metode pembelajaran
F
Kegiatan Pembelajaran
G
Alat dan Sumber Belajar
H
-
Alat dan Bahan
-
Sumber Belajar
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
-
Teknik
-
Bentuk
-
Instrumen (Tes dan Non tes)
- Tugas
Kunci dan Pedoman penskoran
Download