PENGARUH DIVIDEN PER LEMBAR SAHAM

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH DIVIDEN PER LEMBAR SAHAM (DIVIDEND PER SHARE, DPS)
TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (HPS) INDUSTRI PERBANKAN
Studi Kasus pada Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2006
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Yuliningsih
NIM: 042214122
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH DIVIDEN PER LEMBAR SAHAM (DIVIDEND PER SHARE,
DPS) TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (HPS) INDUSTRI PERBANKAN
Studi Kasus pada Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2006
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Yuliningsih
NIM: 042214122
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Maret 2008
Penulis
Yuliningsih
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Serahkanlah Segala Perbuatanmu Kepada TUHAN,
Maka
Terlaksanalah Segala Rencanamu
(Amsal 16 :3)
Dengan penuh syukur kepada Tuhanku Yesus
kristus, skripsi ini kupersembahkan kepada:
• Bapak dan Ibu tercinta
• Kakakku yati
• Nova terkasih
• Teman-teman yang selalu
menyemangatiku
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH DIVIDEN PER LEMBAR SAHAM (DIVIDEND PER SHARE,
DPS) TERHADAP HARGA PASAR SAHAM (HPS) INDUSTRI PERBANKAN
Studi Kasus pada Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2006
Yuliningsih
NIM: 042214122
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah besarnya dividen per lembar
saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham industri perbankan
yang terdaftar di BEJ pada periode tahun 2002-2006.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan
pencatatan langsung atau dokumentasi dari laporan keuangan tahun 2002-2006 yang
terdapat dalam ICMD. Sampel penelitian ini adalah 15 perusahaan perbankan yang
pernah membagikan dividen tunai selama periode penelitian. Teknik analisis data
yang digunakan adalah Regresi Linier Sederhana
Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan 1) Pada tahun 2002: t hitung (0,208)
< t tabel (1,761) dan nilai probabilitas (0,839) > tingkat signifikan (0,05) maka Ho
diterima. Jadi DPS tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap HPS. 2)
Pada tahun 2003-2006: t hitung > t tabel dan tingkat probabilitas < tingkat signifikan.
Jadi DPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap HPS.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF DIVIDEND PER SHARE ON THE STOCK PRICE
BANKING INDUSTRY
A Case Study on Jakarta Stock Exchange 2002-2006
Yuliningsih
NIM: 042214122
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
The aim of the research was to find out whether DPS had positive and
significant influence on stock price of banking industry which was listed in Jakarta
Stock Exchange (JSE) for the period of 2002-2006.
The research was a case study. The data was obtained though direct recording
from financial report in 2002-2006 in the ICMD. Samples of the study are 15 banking
companies that had shared cash dividend from 2002 until 2006. The data analysis
technique of the study was Simple Linier Regression analysis.
From the analysis it could be concluded that: 1) In 2002: calculated t value
(0,208) < critical t value (1,761) and probability value (0,839) > significance level
(0,05), therefore dividend per share doesn’t had positive and significant influence on
the stock price. 2) In 2003-2006: calculated t value > critical t value and probability
value < significance level, therefore dividend per share had positive and significance
influence on stock price.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di surga atas segala
penyertaan dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan lancar. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan Strata I (SI) dan meraih gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Manajemen di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak lepas dari
keterlibatan banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini sudah selayaknya
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si selaku Kaprodi Manajemen Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., MBA dan Bapak A. Yudi yuniarto, S.E.,
MBA selaku dosen pembimbing atas bantuan dan kesabarannya dalam
membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M selaku dosen penguji atas saran dan kritikannya
yang diberikan kepada penulis.
5. Dosen, staf dan karyawan Universitas Sanata Dharma khususnya Fakultas
Ekonomi atas segala keramahannya dalam melayani mahasiswa-mahasiswi.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Bapak dan Ibu tercinta yang selama ini selalu mendampingi, memberi dorongan,
semangat dan juga doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Kakakku yati yang tak henti-hentinya memberikan semangat dan doa kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi.
8. Nova yang telah dengan setia mendampingi, memberi semangat, doa dan selalu
memanjakan penulis.
9. Sahabatku mira dan teman-teman seperjuangan manajemen ’04: Arda, Erna,
Suster, Enggar, Fika, Tyas ndut, Tyas cilik, Dian, Maya, Tika tetep semangat!
10. Temen-temen Mudika St Bonaventura Gondang yang selalu memberi warna
sekaligus tempat curhat bagi penulis: Nina, Mas Sentot, Eva, Mbak Aprin, Phiom,
Mbak nil, Mbak Neny, RRE, Lek ari, Dalijo dll. Tetap setia dan semangat dalam
berpelayanan. Berkah Dalem.
11. Temen-temen kos mickey yang selalu memberi keceriaan: Martha, Nuning, Putri
(Temanggung), Mety, Rina, Mbak ester, Putri (Bantul).
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari akan segala kekurangan yang termuat dalam skripsi.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan
skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Maret 2008
Penulis
Yuliningsih
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................
v
ABSTRAK ...........................................................................................
vi
ABSTRACT .........................................................................................
vii
KATA PENGANTAR..........................................................................
viii
DAFTAR ISI ........................................................................................
x
DAFTAR TABEL ................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
xiiii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................
3
C. Batasan Masalah.....................................................................
3
D. Tujuan Penelitian....................................................................
4
E. Manfaat Penelitian ..................................................................
4
BAB II. LANDASAN TEORI .............................................................
5
A. Pasar Modal............................................................................
5
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pengertian Pasar Modal......................................................
5
2. Peran Pasar Modal .............................................................
6
B. Saham .....................................................................................
8
1. Pengertian Saham..............................................................
8
2. Jenis-jenis Saham ..............................................................
8
C. Penilaian Saham ..................................................................... 12
D. Dividen ................................................................................... 15
1. Jenis-jenis Dividen ............................................................. 16
2. Kebijakan Dividen ............................................................. 17
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen..... 19
E. Kerangka Pemikiran ................................................................ 22
F. Hipotesis .................................................................................. 23
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 24
A. Jenis Penelitian........................................................................ 24
B. Waktu dan Lokasi Penelitian................................................... 24
C. Subyek dan Obyek Penelitian.................................................. 24
D. Identifikasi Variabel................................................................ 24
E. Pengukuran Variabel ............................................................... 25
F. Data .......................................................................................... 25
G. Pengumpulan Data .................................................................. 26
H. Teknik Analisis Data............................................................... 27
I. Jadwal Penelitian ...................................................................... 31
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
J. Organisasi Pelaporan ................................................................ 31
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................. 33
A. Pasar Modal Indonesia ............................................................ 33
1. Pendahuluan ....................................................................... 33
2. Sejarah Pasar Modal di Indonesia ...................................... 33
B. Sejarah Perusahaan Perbankan ................................................ 41
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................... 53
A. Deskripsi Data ......................................................................... 53
B. Analisis Data ........................................................................... 56
C. Pembahasan ............................................................................. 66
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 70
A. Kesimpulan ............................................................................. 70
B. Saran ........................................................................................ 70
C. Keterbatasan penelitian ........................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 72
LAMPIRAN ......................................................................................... 74
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V.1 : Nama perusahaan sampel penelitian ...............................
54
Tabel V.2 : Deskripsi data HPS..........................................................
55
Tabel V.3 : Deskripsi data HPS..........................................................
56
Tabel V.4 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2002 ..........
57
Tabel V.5 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2003 ..........
58
Tabel V.6 : Hasil analisis koefisien determinasi tahun 2003 .............
60
Tabel V.7 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2004 ..........
60
Tabel V.8 : Hasil analisis koefisien determinasi tahun 2004 .............
62
Tabel V.9 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2005 .........
62
Tabel V.10 : Hasil analisis koefisien determinasi tahun 2005 .............
64
Tabel V.11 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2006 ..........
64
Tabel V.12 : Hasil analisis koefisien determinasi tahun 2006 .............
66
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2002
Lampiran 2 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2003
Lampiran 3 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2004
Lampran 4 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2005
Lampiran 5 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2006
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin sulit diekspektasi. Hal ini
terkait dengan adanya pengaruh global, krisis yang melanda Indonesia akhir-akhir
ini serta tantangan yang dihadapi juga semakin berat sehingga ini menyebabkan
prospek perusahaan menjadi semakin tidak jelas (Uncertainly). Keadaan seperti
ini mendorong seseorang untuk melakukan suatu investasi. Selain itu, faktor lain
yang mendorong seseorang melakukan investasi adalah karena sifat manusia yang
selalu menginginkan uang lebih. Seseorang melakukan investasi karena mereka
menginginkan kebebasan finansial, keamanan dan kemampuan untuk memenuhi
seluruh kebutuhan dan keinginan dalam hidupnya.
Menurut Eduardus Tandelilin (2001:3) investasi adalah komitmen atas
sejumlah dana atau sumberdana lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investor pada umumnya
bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual yang terdiri dari individuindividu yang melakukan aktivitas investasi dan investor institusional yang
biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana
(bank dan lembaga simpan-pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan
investasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Diperlukan serangkaian proses yang panjang sebelum melakukan
investasi agar investasi tersebut tepat sasaran yang disebut proses investasi.
Proses investasi tersebut menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor
membuat keputusan investasi pada efek-efek yang dapat dipasarkan, dan kapan
dilakukan. Proses investasi tersebut mencakup beberapa tahap yaitu : Menentukan
tujuan investasi, melakukan analisis (meliputi 2 pendekatan yaitu :pendekatan
fundamental dan pendekatan teknikal), membentuk portofolio, mengevaluasi
kinerja portofolio, dan merevisi kinerja portofolio.
Penelitian ini akan membahas lebih lanjut mengenai investasi saham.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk saham yang perlu ditelaah
ulang adalah tingkat risiko yang terkandung (high risk) apakah sesuai dengan
tingkat risiko yang bisa ditanggungnya atau tidak. Artinya investor harus mampu
mengenali tingkat risikonya dan baru dapat mengambil keputusan.
Saham perusahaan sebagai komoditi investasi tergolong beresiko
tinggi karena sifat komoditinya sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi baik perubahan diluar negeri maupun didalam negeri. Perubahan dibidang
politik, ekonomi, moneter, maupun perubahan yang terjadi dalam perusahaan itu
sendiri. Perubahan tersebut dapat berdampak positif dan dapat pula berdampak
negatif. Oleh karena itu bagi pemegang saham faktor fundamental memberikan
gambaran yang jelas dan bersifat analisis terhadap prestasi manajemen
perusahaan dalam mengelola perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Peningkatan harga saham suatu perusahaan akan menggambarkan bahwa nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
perusahaan semakin meningkat baik ditinjau dari sudut internal perusahaan
maupun pihak-pihak diluar perusahaan.
Untuk berhasil mencapai tujuannya, investor saham harus selalu
mengikuti perkembangan pasar modal dan juga harus jeli memilih saham mana
yang prospek masa depannya cerah sehingga dapat menghasilkan keuntungan
yang tinggi. Informasi
tersebut dapat diketahui melalui laporan keuangan
perusahaan. Akhirnya harga saham cenderung mengikuti naik turunnya besarnya
dividen yang dibayarkan (Abdul halim, 2005:21).
Berdasarkan analisis tersebut, maka penulis mengambil judul
“Pengaruh Dividen per Lembar Saham (Dividend Per Share, DPS) terhadap
Harga Pasar Saham (HPS) Industri Perbankan”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut: Apakah besarnya dividen per lembar saham
(Dividend per Share) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar
saham industri perbankan?
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ruang lingkup permasalahannya pada:
1.
Harga saham yang akan digunakan adalah harga saham saat penutupan
(clossing price) per tahun pada saat publikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2.
Dividen yang akan diteliti hanya dividen tunai dari pemegang saham
biasa yaitu dividen per lembar saham.
D. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui apakah besarnya dividen
per lembar saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham
industri perbankan.
E. Manfaat Penelitian.
1.
Bagi Investor:
Dapat
membantu
para
investor/calon
investor
saham
dalam
pengambilan keputusan investasi, khususnya faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham.
2.
Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dalam bidang investasi khususnya
investasi saham di pasar modal.
3.
Bagi Universitas Sanata Dharma
Dapat
memperkaya
referensi
kepustakaan
penelitian
dibidang
manajemen keuangan khususnya dalam analisis factor-faktor yang
mempengaruhi harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pasar Modal
Untuk melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan akan
memerlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak bisa hanya
mengandalkan sumber dari pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat
diharapkan untuk ikut aktif melalui keikutsertaan dalam usaha menggerakkan
perekonomian. Mengingat bahwa sektor swasta dalam menyediakan dana untuk
pembangunan yang cukup besar menuntut digalakkannya pengerahan dana
masyarakat baik melalui peranan perbankan maupun pengembangan pasar modal.
Dengan potensinya yang semakin besar untuk memobilisasi dana, pasar modal
memiliki arti yang strategis bagi pembangunan perekonomian nasional. Melihat
perkembangan pasar modal yang dikaitkan dengan pengaruh global, krisis yang
melanda Indonesia saat ini, tantangan yang dihadapi semakin berat dan prospek
perusahaan
yang
semakin
tidak
jelas
(Uncertainly),
secara
langsung
mempengaruhi perilaku pemodal dan kinerja emiten.
1. Pengertian Pasar modal
Secara umum pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Menurut Eduardus Tandelilin
(2001:13) pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar
untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari
satu tahun, seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat di mana terjadinya
jual beli sekuritas disebut bursa efek. Menurut Undang-undang Pasar Modal
No. 8 Tahun 1995, pasar modal didefinisikan sebagai kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek.
2. Peran pasar modal
Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu Negara
karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi
dan fungsi keuangan. Pasar modal berfungsi ekonomi karena pasar modal
menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan
yaitu dua pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang
memerlukan dana (issuer). Sedangkan fungsi keuangan pasar modal adalah
memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi
pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Secara umum, manfaat keberadaan pasar modal adalah:
o
Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
o
Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga
memungkinkan untuk melakukan diversifikasi.
o
Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian
suatu Negara.
o
Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat
menengah.
o
Penyebaran
kepemilikan,
menciptakan iklim
keterbukaan
berusaha
pemanfaatan manajemen
yang
dan
sehat
profesionalisme
serta
mendorong
professional.
Sebagai salah satu instrumen perekonomian, maka pasar modal tidak
terlepas dari pengaruh yang berkembang di lingkungannya, baik yang terjadi di
lingkungan ekonomi mikro yaitu peristiwa atau keadaan para emiten, seperti
laporan kinerja, pembagian dividen, perubahan strategis dalam rapat umum
pemegang saham, akan menjadi informasi yang menarik bagi para investor di
pasar modal.
Selain lingkungan ekonomi mikro, perubahan lingkungan yang
dimotori oleh kebijakan-kebijakan makro, kebijakan moneter, kebijakan fiskal
maupun regulasi pemerintah dalam sektor riil dan keuangan, akan pula
mempengaruhi gejolak di pasar modal.
Pasar modal memiliki banyak instrumen, yang salah satunya akan
dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini yaitu saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Saham
1. Pengertian Saham
Secara umum saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan
terbatas. Menurut Eduardus Tandelilin (2001:18) saham merupakan salah satu
jenis sekuritas yang cukup populer diperjualbelikan di pasar modal. Dengan
memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak
terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan
pembayaran semua kewajiban perusahaan. Jika sebuah perusahaan menjual
sebagian sahamnya kepada masyarakat luas atau publik maka perusahaan
tersebut dikatakan go public atau telah menjadi perusahaan publik, dalam arti
kepemilikan atas perusahaan tersebut tidak hanya dimiliki sekelompok orang
(atau
orang-orang
yang
mendirikan
perusahaan
tersebut),
namun
kepemilikannya telah menyebar ke banyak pihak (Saleh Basir dan Hendy M.
Fakhrudin, 2005:11)
2. Jenis-jenis saham
Menurut Jogiyanto (2003:67) saham dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
1) Saham Preferen
Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan
saham biasa. Seperti bond yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham
preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Seperti
saham biasa, dalam hal likuidasi , klaim pemegang saham preferen dibawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
klaim pemegang obligasi (bond). Dibandingkan dengan saham biasa, saham
preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak
pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, saham
preferen mempunyai karakteristik ditengah-tengah antara bond dan saham
biasa.
a) Karakteristik Saham Preferen
Beberapa karakteristik dari saham preferen adalah sebagai berikut
1. Preferen terhadap Dividen.
a. Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen
terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa.
b. Saham preferen juga umumnya memberikan hak dividen kumulatip,
yaitu memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen
tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang
saham biasa menerima dividennya. Jika saham preferen disebutkan
memberikan hak dividen kumulatip, maka dividen-dividen tahun
sebelumnya yang belum dibayarkan disebut dengan dividends in
arrears. Nilai dari dividend in arrears ini harus diungkapkan
(disclose) dicatatan dalam laporan keuangan, sehingga investor dan
calon investor saham biasa dapat mengetahui dan dapat menilai
pengaruh dari kewajiban ini terhadap harga dari saham biasa. Jika
saham preferen tidak mempunyai bentuk dividen kumulatip, maka
suatu dividen yang tidak dibayar diperiode lalu akan hilang selamanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Hal ini mungkin saja terjadi jika perusahaan mengalami kerugian atau
tidak mempunyai cukup kas untuk membayarnya. Akan tetapi,
perusahaan
akan
berpikir
dua
kali
untuk
tidak
memenuhi
kewajibannya membayar dividen preferen. Sekali perusahaan tidak
memenuhi kewajiban ini, maka pasar akan memasukkannya ke dalam
daftar hitam.
2. Preferen Pada Waktu Likuidasi.
Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva
perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada
saat terjadi likuidasi. Besarnya hak atas aktiva pada saat likuidasi adalah
sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang
belum dibayar jika bersifat kumulatip. Karena karakteristik ini, investor
umumnya menganggap saham preferen lebih kecil risikonya dibandingkan
dengan saham biasa. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan bond, saham
preferen dianggap lebih berisiko, karena klaim dari pemegang saham
preferen dibawah klaim dari pemegang bond.
b)
Macam Saham Preferen
Macam dari saham preferen ini diantaranya adalah :
1. Confertible Preferred Stock.
Untuk menarik minat investor yang menyukai saham biasa,
beberapa saham preferen menambah bentuk di dalamnya yang
memungkinkan menukar saham ini dengan saham biasa dengan rasio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
penukaran yang sudah ditentukan. Saham preferen semacam ini
disebut dengan convertible preferred stock.
2. Callable Preferred Stock.
Bentuk lain dari saham preferen adalah memberikan hak
kepada perusahaan yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham
ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu di masa mendatang
dengan nilai yang tertentu. Harga tebusan ini biasanya lebih tinggi dari
nilai nominal sahamnya.
3. Floating atau Adjusable-rate Preferred Stock (ARP).
Saham preferen ini merupakan saham inovasi baru di Amerika
Serikat yang dikenalkan pada tahun 1982. saham preferen ini tidak
membayar dividen secara tetap, tetapi tingkat dividen yang dibayar
tergantung dari tingkat return dari sekuritas t-bill (treasury bill).
Saham preferen tipe baru ini cukup populer sebagai investasi jangka
pendek untuk investor yang mempunyai kelebihan kas.
2) Saham biasa
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini
biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang saham adalah
pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk
menjalankan operasi perusahaan.
Hak Pemegang saham biasa, diantaranya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1. Hak Kontrol.
Adalah hak pemegang saham biasa untuk memilih pimpinan
perusahaan.
2. Hak Menerima Pembagian Keuntungan.
Adalah hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari
keuntungan perusahaan.
3. Hak Preemptive.
Adalah hak untuk mendapatkan persentasi kepemilikan yang sama jika
perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan
melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan melindungi harga
saham lama dari kemerosotan nilai.
3) Saham Treasuri
Saham treasuri (treasury stock) adalah saham milik perusahaan yang
sudah
pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh
perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual
kembali.
C. Penilaian saham
Menurut Abdul halim dan Sarwoko (1995:4) untuk menilai suatu
saham dapat digunakan dua pendekatan yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1. Pendekatan Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik suatu saham adalah harga yang dibenarkan untuknya
apabila mempertimbangkan factor-faktor dasar nilai tersebut. Dalam hal ini
nilai sesungguhnya berbeda dengan harga pasar. Ada tiga faktor utama yang
mempengaruhi nilai intrinsik, yaitu:
1) Nilai aktiva perusahaan. Aktiva-aktiva fisik yang dimiliki suatu
perusahaan memiliki nilai pasar. Aktiva-aktiva ini dapat dilikuidasi
untuk membayar kembali kepada kreditur dan untuk dibagikan kepada
pemegang saham.
2) Kemungkinan bakal pendapatan, dividen dan aliran kas masa
mendatang. Faktor-faktor seperti pendapatan, dividen dan aliran kas
masa mendatang akan mempengaruhi nilai sekarang dari saham.
3) Kemungkinan pertumbuhan masa depan. Prospek perusahaan akan
pertumbuhan masa depan mempengaruhi nilai intrinsik saham.
Analisis nilai intrinsik
Analisis nilai intrinsik adalah suatu proses membandingkan nilai
sesungguhnya dari suatu saham dengan harga pasarnya. Apabila para calon
investor menemukan bahwa perusahaan mengumumkan dividen yang lebih
tinggi dari yang mereka harapkan, maka mereka akan membeli saham
perusahaan itu dan memaksa harga sahamnya naik dan begitu pula
sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Pendekatan Nilai Pasar
Teknik penilaian ini mempertimbangkan suatu harga saham individual
dibandingkan dengan indicator-indikator lain di pasar saham. Jika seorang
analis yakin bahwa suatu saham adalah lebih berharga menurut harga pasar
daripada harga yang diminta, maka pembelian saham itu dapat
direkomendasi.
Menurut Abdul halim dan Sarwoko (1995:7) ada 4 aspek yang dapat
mempengaruhi nilai suatu saham di pasar, yaitu:
1)
Pengaruh Pendapatan
Baik pendapatan-pendapatan yang dilaporkan maupun ramalan
pendapatan-pendapatan membantu para investor dalam memperkirakan atau
meramalkan arus dividen di masa mendatang. Pengamatan sederhana dari
pasar surat berharga akan dengan cepat menegaskan bahwa pendapatan
merupakan penentu dari harga saham.
2)
Pengaruh Dividen
Harga saham tidak lain adalah nilai sekarang dari seluruh dividen
dari seluruh dividen yang diharapkan di masa mendatang. Harga-harga
saham dipengaruhi oleh perubahan tingkat dividen saat ini dan perubahan
tingkat dividen saat ini menyebabkan para investor memperbaiki harapanharapan tentang arus dividen dalam jangka panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3)
Pengaruh Aliran Kas
Aliran kas adalah pendapatan sesudah pajak ditambah dengan
beban-beban non kas, khususnya depresiasi. Investor yang serius tentu ingin
memeriksa aliran kas dari perusahaan dengan hati-hati, karena hasil dari
suatu analisis mungkin memberikan suatu wawasan yang berharga terhadap
profitabilitas perusahaan itu.
4)
Pengaruh Pertumbuhan
Perkembangan laba umumnya digunakan sebagai ukuran oleh
lembaga-lembaga keuangan dan para pemegang saham. Mereka melihat
sejauh mana perusahaan mampu mengubah pertumbuhan penjualan dan
kegiatan operasinya kedalam kenaikan penghasilan bagi pemegang saham.
Pertumbuhan
keuntungan
secara
normal
diukur
melalui
kenaikan
pendapatan per lembar saham (EPS).
D. Dividen
Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit
saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen dibagikan
setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun sekali.
Pengaruh penurunan besarnya dividen yang dibayar dapat menjadi informasi
yang kurang baik bagi perusahaan karena dividen merupakan tanda tersedianya
laba perusahaan dan besarnya dividen yang dibayar sebagai informasi tingkat
pertumbuhan laba saat ini dan masa mendatang. Dengan anggapan tersebut, harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
saham akan menjadi turun, karena banyak pemegang saham akan menjual
sahamnya (Abdul Halim, 2003:21).
Pembayaran dividen pada hakikatnya merupakan komunikasi secara
tidak langsung kepada para pemegang saham tentang tingkat profitabilitas yang
dicapai perusahaan.
1.
Jenis-jenis Dividen
Dividen dapat diberikan dalam berbagai bentuk. Dilihat dari
bentuk dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham, dividen
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:
1) Dividen tunai (cash dividend), yaitu dividen yang dibagi kepada
pemegang saham dalam bentuk kas (tunai).
2) Dividen saham (stock dividend), yaitu dividen yang dibagi bukan dalam
bentuk tunai melainkan dalam bentuk saham perusahaan tersebut.
3) Dividen property (property dividend), yaitu dividen yang dibagikan
dalam bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap
dan surat-surat berharga.
4) Dividen likuidasi (liquidating dividend), yaitu dividen yang diberikan
kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.
Dividen yang dibagikan adalah selisih antara nilai realisasi aset
perusahaan dikurangi dengan semua kewajibannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.
Kebijakan dividen
Menurut Abdul Halim (2003:92), sampai saat ini terdapat
kontroversi tentang dividen yang seharusnya dibayarkan, yaitu:
1) Dividen seharusnya dibayarkan setinggi-tingginya.
Pihak yang menyatakan bahwa dividen sebaiknya dibayarkan
setinggi-tingginya, beranggapan bahwa harga saham dipengaruhi oleh
dividen yang dibayarkan. Bagi investor, jumlah rupiah yang diterima
dari pembayaran dividen risikonya lebih kecil daripada keuntungan
dari kenaikan harga saham (capital gain) dan dividen lebih dapat
diperkirakan sebelumnya dibanding capital gain. Oleh karena itu,
pembayaran dividen yang tinggi dianggap perusahaan mempunyai
prospek tingkat keuntungan yang baik, begitu sebaliknya.
Di samping itu, pengaruh penurunan besarnya dividen yang
dibayar dapat menjadi informasi yang kurang baik pada perusahaan.
Hal ini disebabkan karena dividen merupakan tanda tersedianya laba
perusahaan dan besarnya dividen yang dibayar merupakan informasi
tingkat pertumbuhan laba saat ini dan masa mendatang. Dengan
anggapan tersebut, penurunan dividen dapat menyebabkan banyaknya
pemegang saham menjual saham yang dimilikinya sehingga harga
saham menjadi turun.
2) Dividen seharusnya dibayarkan serendah-rendahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Pihak yang lain menyatakan bahwa dividen sebaiknya
dibayarkan serendah mungkin dan bila perlu tidak dibayarkan
sehingga perusahaan memiliki laba ditahan setinggi-tingginya.
Anggapan ini berdasarkan pada kenyataan adanya biaya mengambang
(floatation cost) dan tarif pajak dividen yang lebih besar daripada tarif
pajak capital gain. Kesempatan investasi yang menguntungkan apabila
dibiayai dengan laba ditahan berarti merupakan penghematan
floatation cost bagi perusahaan sehingga dalam periode berikutnya
dapat meningkatkan besar dividen yang dibayarkan. Investasi yang
menguntungkan dapat meningkatkan harga saham sehingga pemegang
saham akan mendapatkan capital gain.
3) Dividen seharusnya dibayarkan setelah semua kesempatan investasi
yang memenuhi persyaratan didanai.
Pihak ini beranggapan bahwa tidak ada pajak perseorangan
atau perusahaan, tidak ada floatation cost, kebijakan dividen tidak
mempengaruhi biaya modal sendiri, dan keputusan investasi terpisah
dari keputusan pendanaan. Apabila kesempatan investasi menjanjikan
hasil pengembalian yang lebih tinggi daripada pengembalian yang
disyaratkan, mereka akan lebih senang jika perusahaan menahan laba
daripada pembagian dividen. Hal tersebut berlaku sebaliknya. Akan
tetapi dalam praktiknya perusahaan enggan menurunkan pembayaran
dividen. Hal tersebut mungkin disebabkan karena dividen membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
para pemegang saham menafsirkan bahwa kenaikan atau penurunan
pembayaran dividen menggambarkan membaik atau memburuknya
prospek perusahaan. Oleh karena itu perusahaan enggan mengambil
keputusan penurunan pembayaran dividen sebab harga saham akan
naik atau turun jika terjadi peningkatan atau penurunan pembayaran
dividen yang tidak diharapkan.
3.
Factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen
Menurut Chaerul D. Djakman dan Dwi Sulistyorini (2000:621)
Pertimbangan yang mempengaruhi keputusan dividen suatu perusahaan
antaralain sebagai berikut:
1) Pembatasan hukum
Pembatasan hukum tertentu bisa membatasi jumlah dividen
yang bisa dibayarkan perusahaan. Batasan hukum ini ada 2 kategori
yaitu:
a) Statutory restrictions (pembatasan menurut UU)
Biasanya perusahaan tak membayar dividen: (1) jika kewajiban
perusahaan melebihi asetnya, (2) jika jumlah dividen melebihi
akumulasi laba (laba ditahan), dan (3) jika dividen dibayarkan dari
modal yang diinvestasikan dalam perusahaan.
b) Aturan pembatasan atas manajemen yang diterapkan investor
untuk meminimumkan risiko sebagai syarat investasi mereka dalam
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2) Posisi likuiditas
Oleh karena dividen dibayarkan dengan kas, dan tidak dengan
laba ditahan, perusahaan harus memiliki kas tersedia untuk pembayaran
dividen. Maka, posisi likuiditas perusahaan sangat berpengaruh pada
kemampuannya membayar dividen.
3) Tak adanya atau kurangnya sumber pendanaan lain
Perusahaan mempunyai 2 pilihan yaitu: (1) menahan laba
untuk tujuan investasi, atau (2) membayar dividen dan menerbitkan
utang baru atau sekuritas modal untuk mendanai investasi. Untuk
perusahaan kecil atau baru, pilihan kedua ini tak realistis. Perusahaan
ini tak memiliki akses ke pasar modal, jadi mereka harus sangat
bergantung pada dana internal. Sebagai akibatnya, rasio pembayaran
dividen biasanya jauh lebih rendah untuk perusahaan kecil atau baru
darioada perusahaan besar milik publik.
4) Kemungkinan pendapatan diramalkan
Rasio pembayaran dividen perusahaan hingga suatu titik
tergantung
pada
kemungkinan
diramalkannya
laba
perusahaan
sepanjang waktu. Jika pendapatan berfluktuasi jelas, manajemen tak
dapat bergantung pada dana internal untuk memenuhi kebutuhan di
masa depan. Jika laba telah dihasilkan, perusahaan bisa menahan
jumlah yang lebih besar untuk memastikan bahwa uang tersedia saat
dibutuhkan. Sebaliknya, perusahaan dengan tren pendapatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
stabil biasanya akan membayar bagian yang besar dari pendapatannya
dalam bentuk dividen. Perusahaan ini tak terlalu memikirkan
ketersediaan laba untuk memenuhi kebutuhan modal di masa depan.
5) Kontrol pemilikan
Bagi perusahaan kecil dan menengah mempertahankan kontrol
suara merupakan prioritas utama. Jika pemegang saham yang sekarang
tak bisa berpartisipasi dalam penawaran baru, menerbitkan saham baru
tak menarik, dalam arti bahwa kontrol pemegang saham yang sekarang
tak berarti. Pemilik mungkin lebih suka manajemen mendanai investasi
baru dengan utang dan melalui laba daripada melalui penerbitan saham
biasa baru. Pertumbuhan perusahaan ini karenanya dibatasi dengan
jumlah modal utang yang tersedia dan oleh kemampuan perusahaan
menghasilkan laba.
6) Inflasi
Dalam periode inflasi, idealnya, setelah aset tetap rusak dan
usang, dana yang dihasilkan dari depresiasi digunakan untuk mendanai
penggantian. Karena harga peralatan pengganti terus naik, dana
depresiasi tak cukup. Ini membutuhkan retensi laba yang lebih besar,
yang
berarti
menguntungkan.
bahwa
dividen
harus
terpengaruh
secara
tak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
E. Kerangka Pemikiran
Dividen per
lembar saham
(Dividend per
share,DPS)
Harga
saham
Keputusan
investasi
Bagan 2.1 Kerangka pemikiran
Dari bagan diatas dividen per lembar saham (Dividend per share,
DPS) adalah sebagai variable independen, sedangkan variable dependennya
adalah harga saham dari industri yang akan diteliti yaitu industri perbankan.
Harga pasar saham adalah harga saham yang berlaku untuk suatu perusahaan.
Harga saham, yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham biasa
(closing price) akhir tahun yang tercatat pada laporan keuangan. Dividen yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah dividen tunai yang dibagikan kepada
pemegang saham tiap tahunnya yang juga tercatat pada laporan keuangan tahunan
perusahaan. Pengaruh penurunan besarnya dividen yang dibayar dapat menjadi
informasi yang kurang baik bagi perusahaan karena dividen merupakan tanda
tersedianya laba perusahaan dan besarnya dividen yang dibayar sebagai informasi
tingkat pertumbuhan laba saat ini dan masa mendatang. Dengan anggapan
tersebut, harga saham akan menjadi turun, karena banyak pemegang saham akan
menjual sahamnya (Abdul Halim, 2003:21). Dapat disimpulkan bahwa jika
dividen per lembar saham yang dibagikan kepada para pemegang saham naik,
maka harga saham juga naik, hal ini akan membuat para investor saham akan
lebih mempertimbangkan DPS dalam mengambil keputusan investasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Diduga besarnya dividen per
lembar saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian tentang obyek
tertentu dari sampel yang hasilnya hanya berlaku pada obyek yang diteliti yaitu
pada industri perbankan di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian.
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian : Bulan Agustus-November 2007
Lokasi penelitian : Pojok BEI USD, UII dan UGM
C Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek Penelitian
: Bank-bank yang terdaftar dan sahamnya masih aktif
dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia yang pernah membagikan
dividen selama periode penelitian.
Obyek penelitian
: Harga pasar saham, dividen per lembar saham, yang
berlaku selama periode penelitian.
D Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
•
Variabel independen (X): Dividen per lembar saham yaitu dividen tunai
yang dibagikan kepada pemegang saham. Informasi ini dapat
dilihat dalam laporan keuangan tahunan.
•
Variabel dependen (Y) yaitu harga pasar saham dari perusahaan
perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
E Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian ini adalah:
1. Harga pasar saham adalah harga saham closing price yang berlaku untuk
suatu perusahaan. Besarnya harga pasar saham dihitung dalam satuan
rupiah per lembar saham.
2. Dividen per lembar saham adalah besarnya dividen tunai yang dibagi oleh
suatu perusahaan pada tahun t. Besarnya dividen per lembar saham
dihitung dalam satuan rupiah per lembar saham.
F Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
pencatatan langsung data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau
dalam bentuk publikasi yang dikumpulkan dan diolah oleh suatu organisasi atau
pihak lain. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah dalam bentuk
laporan keuangan yang termuat dalam ICMD (Indonesian Capital Market
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Directory) tahun 2005 dan tahun 2006 yang terdapat di Pojok BEI. Data laporan
keuangan yang diteliti adalah laporan akhir tahun yang dilaporkan oleh
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Data yang dapat diperoleh dari
laporan keuangan tersebut antara lain: dividen per lembar saham dan harga
saham perusahaan selama tahun 2002-2006.
G Pengumpulan Data
1. Populasi
Populasi adalah ruang lingkup atau besaran karakteristik dari
seluruh objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang dimaksud
populasi adalah semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
2. Sampel
Sampel adalah besaran karakteristik (tertentu) dari sebagian
populasi yang memiliki karakteristik sama dengan populasi. Dalam
penelitian ini sampel yang akan digunakan adalah perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI selama periode penelitian dan telah
memenuhi kriteria penelitian.
3. Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a) Perusahaan yang di pilih adalah perusahaan yang termasuk
industri keuangan khususnya perbankan yang sahamnya
masih aktif selama periode penelitian.
b) Perusahaan membagikan dividen tunai selama periode
penelitian kepada para pemegang saham.
c) Perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan.
4. Jumlah sampel
Dari kriteria tersebut terdapat 15 perusahaan perbankan yang
terpilih menjadi sampel penelitian.
5. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
pencatatan langsung data sekunder yang diperoleh dari BEI.
H Teknik Analisis Data
Permasalahan yang di ajukan dalam penelitian ini adalah “Apakah
besarnya dividen per lembar saham (Dividend per Share) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap harga pasar saham industri perbankan?” Untuk
menganalisis permasalahan ini digunakan teknik analisis Regresi Linier
Sederhana. Analisis ini dilakukan untuk menguji apakah suatu variabel bebas
(dividen per lembar saham) berpengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas
(harga saham). Adapun langkah-langkah dalam analisis data adalah sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
a. Seluruh data masing-masing perusahaan selama 5 tahun disusun dalam
format tabel sebagai berikut :
No
Nama
Harga saham (Rp/Lbr)
Perusahaan
Dividen per lembar
saham (Rp/Lbr)
1
PT Bank “A”
X
X
2
PT Bank “B”
X
X
n
PT Bank “n”
X
X
Selanjutnya dengan menggunakan bantuan program SPSS 12 for
windows data tersebut akan diolah dan dianalisis untuk
mendapatkan output sebagai berikut:
ƒ
Koefisien determinasi (R2) adalah ukuran untuk mengetahui
kesesuaian/ketepatan hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen dalam suatu persamaan regresi.
Dengan kata lain, koefisien determinasi menunjukkan
kemampuan X yang merupakan variabel bebas menerangkan
atau menjelaskan variable Y yang merupakan variabel tidak
bebas.
ƒ
Analisis regresi sederhana
Analisis ini dilakukan untuk menguji apakah suatu variabel
bebas (dividen per lembar saham) berpengaruh atau tidak
terhadap variabel tidak bebas (harga pasar saham).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Bentuk persamaan regresi sederhana adalah :
Y= a + bX
Keterangan :
Y
: harga pasar saham
X
: dividen per lembar saham
a
: konstanta
b
: koefisien arah regresi
b. Menguji hipotesis permasalahan dengan langkah-langkah berikut :
i. Menentukan Ho dan Ha :
Ho: b1 ≤ 0, Besarnya dividen per lembar saham tidak berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap harga pasar saham.
Ha: b1 > 0, Besarnya dividen per lembar saham berpengaruh positif
dan signifikan terhadap harga pasar saham.
ii. Menentukan level of significance (α )
Dalam penelitian ini menggunakan taraf nyata 5% dengan jumlah
sampel (n) =15, maka nilai t tabel dapat ditentukan :
= α; df (n-1) = 1,761
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
iii. Menentukan kriteria pengujian dengan 1 sisi
Daerah
penerimaan Ho
Daerah
penolakan Ho
+1,761
Gambar 3.1
Dasar penerimaan hipotesis adalah dengan membandingkan t
hitung dengan t tabel. Ho diterima jika t hitung berada < 1,761 dan
Ho ditolak jika t hitung > 1,761.
iv. Kesimpulan
Membandingkan t hitung dengan t tabel, dengan kriteria :
Ho diterima jika t hitung < t tabel
Ho ditolak jika t hitung > t tabel
Ho diterima jika sig > α
Ho ditolak jika sig < α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
I Jadwal Penelitian
Kegiatan
Rencana Pelaksanaan
Penyusunan proposal
Pencarian data pra survey
Analisis data pra survey
Pencarian data survey
Pengolahan data
Penyusunan draft skripsi
Bimbingan draft dengan
Dosen pembimbing
Presentasi skripsi
J Organisasi Pelaporan
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
BAB II
: LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori sebagai landasan penelitian dilakukan.
BAB III
: METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian,
subyek dan obyek penelitian, identifikasi variable, pengukuran
variable, data, pengumpulan data dan teknik pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang penjelasan singkat pasar modal dan perusahaan
perbankan yang dijadikan sampel penelitian.
BAB V
: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi deskripsi data, analisis data serta pembahasan terhadap
permasalahan penelitian.
BAB VI
: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari analisis data dan pembahasan masalah,
saran-saran yang diberikan oleh penulis serta keterbatasan dalam
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Pasar Modal Indonesia
1. Pendahuluan
Bursa efek (pasar modal) yang terbesar di Indonesia adalah Bursa
Efek Jakarta (BEJ) yang juga dikenal dengan nama asingnya sebagai Jakarta
Stock Exchange (JSX). Sekuritas yang diperdagangkan di BEJ adalah saham
preferen, saham biasa, dan obligasi konvertibel (Saham biasa mendominasi
volume transaksi di BEJ). Bursa efek terbesar setelah BEJ adalah Bursa Efek
Surabaya (BES) atau Surabaya Stock Exchange (SSX). Sekuritas yang
diperdagangkan di BEJ juga diperdagangkan di SSX.
2. Sejarah Pasar Modal di Indonesia
Sejarah pasar modal di Indonesia dapat dibagi menjadi enam periode;
yaitu
1)
Periode Pertama (1912- 1942) : Periode Jaman Belanda.
Pada tanggal 14 Desember 1912, suatu asosiasi 13 broker dibentuk di
Jakarta. Asosiasi ini diberi nama Belandanya sebagai “Vereniging voor
Effectenhandel”
yang merupakan cikal bakal pasar modal pertama di
Indonesia. Setelah perang dunia I, pasar modal di Surabaya mendapat giliran
dibuka pada tanggal 1 Januari 1925 dan disusul di Semarang pada tanggal 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Agustus 1925. Karena masih dalam jaman penjajahan Belanda dan pasar-pasar
modal ini juga didirikan oleh Belanda, mayoritas saham-saham yang
diperdagangkan disana juga merupakan saham-saham perusahaan Belanda dan
afiliasinya yang tergabung dalam Dutch East Indies Trading Agencies. Pasarpasar modal ini beroperasi sampai kedatangan Jepang di Indonesia sampai
kedatangan Jepang di Indonesia di tahun 1942.
2)
Periode Kedua (1952 – 1960) : Periode Orde Lama.
Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, pada tanggal 1 September
1951 dikeluarkan Undang-Undang Darurat No. 15/1952 tentang pasar modal.
Juga melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 289737/U.U. tanggal 1
Nopember 1951, Bursa Efek Jakarta (BEJ) akhirnya dibuka kembali pada
tanggal 3 Juni 1952.
Tujuan dibukanya kembali bursa ini untuk menampung obligasi
pemerintah yang sudah dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya. Tujuan
yang lain adalah untuk mencegah saham-saham perusahaan Belanda yang
dulunya diperdagangkan di pasar modal di Jakarta lari ke luar negeri.
Kepengurusan bursa efek ini kemudian diserahkan ke Perserikatan
Perdagangan Uang dan efek-efek (P.P.U.E) yang terdiri dari 3 bank dengan
Bank Indonesia sebagai anggota kehormatan. Bursa efek ini berkembang
dengan cukup baik walaupun surat berharga yang diperdagangkan umumnya
adalah obligasi oleh perusahaan belanda dan obligasi pemerintah Indonesia
lewat Bank Pembangunan Indonesia. Penjualan obligasi semakin meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dengan dikeluarkannya obligasi pemerintah melalui Bank Industri Negara di
tahun 1954, 1955, dan 1956. karena adanya sengketa antara Pemerintah RI
dengan Belanda mengenai Irian Barat, semua bisnis Belanda dinasionalkan
melalui Undang-Undang Nasionalisasi No. 86 tahun 1958. Sengketa ini
mengakibatkan larinya modfal Belanda dari tanah Indonesia. Akibatnya mulai
tahun
1960,
sekuritas-sekuritas
perusahaan
Belanda
sudah
tidak
diperdagangkan lagi di Bursa Efek Jakarta semakin menurun.
3)
Periode Ketiga (1977 – 1988) : Periode Orde Baru.
Bursa Efek Jakarta dikatakan lahir kembali pada tahun 1977 dalam
periode orde baru sebagai hasil dari Keputusan Presiden No. 52 tahun 1976.
keputusan ini menetapkan pendirian Pasar Modal, pembentukan Badan
Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) dan PT Danareksa. Presiden Suharto
meresmikan kembali Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 10 Agustus 1977.
PT Semen Cibinong merupakan perusahaan pertama yang disetujui pada
tanggal 6 Juni 1977. Pada saat tercatat pertama kali di bursa tanggal 10
Agustus 1977, sebanyak 178.750 lembar saham ditawarkan dengan harga Rp
10.000; per lembar.
Periode ini disebut juga dengan periode tidur panjang, karena sampai
dengan tahun 1988 hanya sedikit perusahaan yang tercatat di BEJ, yaitu hanya
24 perusahaan saja. Kurang menariknya pasar modal pada periode ini dari segi
investor mungkin disebabkan oleh tidak dikenakannya pajak atas bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
deposito, sedang penerimaan dividen dikenakan pajak penghasilan sebesar
15%.
4)
Periode Keempat (1988 – 1995) : Periode Bangun dari Tidur yang
Panjang
Sejak diaktifkan kembali pada tahun 1977 sampai tahun 1988 BEJ
dikatakan dalam keadaan tidur yang panjang selama 11 tahun. Sebelum tahun
1988 hanya terdapat 24 perusahaan yang terdaftar di BEJ. Setelah tahun 1988,
selama 3 tahun saja, yaitu sampai tahun 1990, jumlah perusahaan yang
terdaftar di BEJ meningkat sampai dengan 127. Sampai dengan tahun 1996
jumlah perusahaan yang terdaftar menjadi 238. Pada periode ini, Initial Public
Offering (IPO) menjadi peristiwa nasional.
Peningkatan di pasar modal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai
berikut :
1.
Permintaan dari investor asing.
Investor asing melihat bahwa pasar modal di Indonesia telah
maju dengan pesat pada periode ini dan mempunyai prospek yang
baik. Investor asing tertarik dengan pasar modal Indonesia karena
dianggap sebagai pasar yang menguntungkan untuk diversifikasi
secara internasional. Investor asing dibatasi pemilikannya sampai
dengan 49% dari sekuritas yang terdaftar di bursa. Sampai dengan
awal tahun 1995, jumlah kepemilikan oleh investor asing mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sebanyak 7,06 milyard lembar atau sekitar 29,61% dari semua
sekuritas yang terdaftar.
2.
Pakto 88.
Pakto 88 merupakan reformasi tanggal 27 Oktober 1988 yang
dikeluarkan untuk merangsang ekspor non-migas, meningkatkan
efisiensi dari bank komersial, membuat kebijaksanaan moneter lebih
efektif, meningkatkan simpanan domestik dan meningkatkan pasar
modal. Salah satu hasil dari reformasi Pakto 88 adalah mengurangi
reserve requirement dari bank-bank deposito. Akibat dari reformasi ini
adalah pelepasan dana sebesar Rp 4 triliun dari Bank Indonesia ke
sector keuangan. Akibat lebih lanjut adalah masyarakat mempunyai
cukup dana untuk bermain di pasar saham.
3.
Perubahan generasi.
Perubahan kultur bisnis terjadi di periode ini, yaitu dari kultur
bisnis keluarga tertutup ke kultur bisnis profesional yang terbuka yang
memungkinan profesional dari luar keluarga untuk duduk di kursi
kepemimpinan perusahaan. Pergeseran ini terjadi karena perubahan
generasi dari yang tua ke yang muda. Generasi muda umumnya
mendapat
pendidikan
di
barat
yang
mengakibatkan
mereka
mempunyai pandangan berbeda dengan pendahulunya. Perubahan
radikal menuju ke perusahaan profesional terbuka ini juga merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
faktor perkembangan pasar modal, yaitu dengan mulai banyaknya
perusahaan keluarga yang go public.
Periode ini juga dicatat sebagai periode kebangkitan dari Bursa
Efek Surabaya (BES). Bursa Efek Surabaya dilahirkan kembali pada
tanggal 16 Juni 1989. Pada awalnya, BES hanya mempunyai 25 saham
dan 23 obligasi yang diperdagangkan.
5) Periode Kelima (Mulai 1995): Periode Otomatisasi
Karena peningkatan kegiatan transaksi yang dirasakan sudah
melebihi
kapasitas
manual,
maka
BEJ
memutuskan
untuk
mengotomatisasi kegiatan transaksi di bursa.
Jakarta Automated Trading System (JATS)
Jakarta Automated Trading System (JATS) adalah sistem
otomatisasi menggunakan jaringan komputer yang digunakan oleh broker
untuk perdagangan sekuritas di Bursa Efek Jakarta. JATS mulai
dioperasikan pada hari Senin tanggal 22 Mei 1995. Sistem manual hanya
mampu menangani sebanyak 3.800 transaksi tiap harinya. Dengan JATS,
sistem ini mampu menangani sebanyak 50.000 transaksi tiap harinya.
Sasaran penerapan sistem JATS ini adalah :
1. Meningkatkan kapasitas untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar yang
dimasa mendatang diperkirakan sistem manual sudah tidak memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Meningkatkan integritas (keterkaitan satu pihak dengan pihak yang
lainnya) dan likuiditas (kecepatan transaksi sekuritas diselesaikan).
3. Meningkatkan pamor pasar moadal kita dengan meletakkan BEJ setara
dengan pasar-pasar modal lain di dunia. JATS dianggap sebagai salah satu
sistem komputer pasar modal yang tercanggih di dunia.
6) Periode keenam (Mulai Agustus 1997): Krisis Moneter.
Pada bulan Agustus 1997, krisis moneter melanda negaranegara Asia termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea Selatan dan
Singapura. Krisis moneter yang terjadi ini dimulai dari penurunan nilainilai mata uang. Penurunan nilai mata uang ini disebabkan karena
spekulasi dari pedagang-pedagang valas, kurang percayanya masyarakat
terhadap nilai mata uang negaranya sendiri dan kurang kuatnya pondasi
perekonomian.
Untuk mencegah permintaan dolar Amerika yang berlebihan
yang mengakibatkan nilainya meningkat dan menurunkan nilai Rupiah,
Bank Indonesia menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Diharapkan dengan suku bunga deposito yang tinggi, pemilik modal akan
mengurangi permintaan terhadap dolar.
Tingginya suku bunga deposito berakibat negative terhadap
pasar modal. Investor tidak lagi tertarik untuk menanamkan dananya di
pasar modal, karena total return yang diterima lebih kecil dibanding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dengan pendapatan dari bunga deposito. Akibat lebih lanjut, harga-harga
saham di pasar modal mengalami penurunan yang drastis. IHSG sejak
bulan Agustus sampai akhir tahun 1997 selalu menurun. Periode ini dapat
dikatakan sebagai ujian terberat yang dialami oleh pasar modal Indonesia.
Untuk memperbaiki kondisi perekonomian yang bergejolak ini,
pemerintah pada hari Sabtu tanggal 1 November 1997 mengumumkan
melikuidasi 16 bank swasta nasional. Pengumuman yang cukup
mengejutkan ini tidak banyak membantu memperbaiki lesunya pasar
saham.
3. BAPEPAM
Untuk melindungi investor dari praktek-praktek tidak sehat di
pasar saham, pasar ini perlu diregulasi untuk kepentingan publik. Untuk
itu, pada tahun 1976, melalui Keputusan Presiden, departemen keuangan
Indonesia mendirikan Badan Pelaksana Pasar modal (BAPEPAM).
Peranan BAPEPAM pada saat itu adalah untuk melaksanakan jalannya
kegiatan pasar modal dan juga meregulasinya. Kedua peranan ini, yaitu
melaksanakan dan meregulasi dianggap menimbulkan konflik, karena
badan ini dianggap meregulasi pelaksanaan dirinya sendiri. Oleh karena
itu, pada tahun 1990 melalui Keputusan Presiden No. 53 tahun 1990
merubah BAPEPAM sebagai Badan Pengawas Pasar Modal yang
fungsinya hanya sebagai pembuat regulasi (regulator), pengordinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
semua bursa-bursa pasar modal yang ada di Indonesia dan pengawas
jalannya pasar modal.
4. Prosedur pendaftaran sekuritas di BEJ
Sebuah perusahaan yang akan going public dapat mengikuti
prosedur yang terdiri dari 3 tahapan utama, yaitu :
ƒ
Persiapan untuk going public
ƒ
Registrasi di BAPEPAM
ƒ
Pecatatan di bursa
B. Sejarah perusahaan Perbankan
1. PT. Bank Arta Niaga Kencana Tbk
Bank Arta Niaga Kencana didirikan di Surabaya tanggal 18 September
1969. Bank ANK semula bernama PT. Bank Surabaja Djaja. Memperoleh ijin
dari Menteri Keuangan untuk beroperasi sebagai Bank Umum sesuai SK
No.D.15.6.8.4 tanggal 15 Desember 1969. Seiring dengan perjalanan waktu
dan
perkembangan usaha yang semakin meningkat, maka sejak 10 April 1984
nama tersebut berganti menjadi PT. Bank Arta Niaga Kencana dengan nama
sebutan
Bank
”ANK”.
Bank ANK mampu meningkatkan statusnya menjadi Bank Devisa dan
mendapatkan ijin dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa sesuai SK
No.23/26/Kep/Dir
tanggal
6
Juli
1990.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan berusaha agar
dapat bersaing dengan Bank lain, maka sejak tanggal 19 April 2004 dengan
meningkatkan sistem teknologi informasi, Bank ANK telah on-line untuk semua
jaringan
kantor
termasuk
ATM.
Beberapa hal yang perlu dicatat dalam sejarah berlangsungnya
operasional Bank ANK, yaitu :
- Pertama :
Berdasarkan hasil penilaian/due diligence Bank Indonesia dan Auditor
Internasional yaitu Price Waterhouse Cooper, Bank ANK berhasil
dikelompokkan dalam kategori "A", karena Capital Adequacy Ratio (CAR)
Bank ANK diatas 4%.
- Kedua :
Bank ANK berhasil dengan sukses mengatasi Masalah Komputer Akhir Tahun
2000.
Ketiga :
- Pada tanggal 31 Maret 1999 Bank Indonesia telah melakukan fit and proper
test kepada Pengurus Bank ANK yaitu : Pemegang Saham, Direksi dan
Komisaris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. PT. Bank Buana Indonesia Tbk
PT Bank Buana Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 31 Agustus
1956 dan mulai beroperasi sebagai bank umum sejak tanggal 1 Nopember 1956.
Menerima penggabungan dengan PT Bank Pembinaan Nasional - Bandung pada
tahun
1972,
PT
Bank
Kesejahteraan
Masyarakat
-
Semarang
pada tahun 1974 dan PT Bank Aman Makmur - Jakarta pada tahun 1975.
Memperoleh izin sebagai bank devisa pada tahun 1976. Mendirikan
bank
campuran
dengan
nama
PT.
Mitsubishi
Buana
Bank
pada tahun 1989 kemudian berganti nama menjadi PT. Bank DBS Buana
dan PT. DBS Buana Tat Lee Bank pada tahun 1990 kemudian berganti nama
menjadi PT Keppel TatLee Buana Bank. Bank ini memperoleh kategori "A" dari
BankIndonesia.
3. PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk
PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 31 juli
1989, memperoleh ijin untuk beroperasi sebagai bank umum pada tanggal 4
Januari 1990. Perusahaan mendapatkan status sebagai bank devisa pada tanggal 5
Desember 1997.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4. PT. Bank Central Asia Tbk
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama
Bank Central Asia NV. Krisis yang terjadi tahun 1997 membawa dampak yang
luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara
khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat
mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai
menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari
pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu
mengambil alih BCA di tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif,
BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998,
dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai
Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun.
Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA
diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.
5. PT. Bank Danamon Tbk.
Bank Danamon Indonesia didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT
Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi Bank
Danamon Indonesia. Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pertukaran mata uang asing di tahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak
tahun 1989.
Pada tahun 1997, sebagai akibat dari krisis finansial di Asia, Bank
Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan akhirnya oleh pemerintah ditaruh di
bawah pengawasan BPPN atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional (dalam
bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama IBRA) sebagai Bank yang diambil alih
(BTO - Bank Take Over). Pada tahun 1999, pemerintah melalui BPPN melakukan
rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 milyar dalam bentuk Surat Hutang
Pemerintah (Government Bonds). Pada tahun yang sama, beberapa bank BTO
akhirnya digabung menjadi satu dengan Bank Danamon sebagai salah satu bagian
dari rencana restrukturisasi BPPN.
Pada tahun 2000, Bank Danamon kembali melebarkan sayapnya
dengan menjadi bank utama dalam penggabungan 8 Bank BTO lainnya. Pada saat
inilah Bank Danamon mulai muncul sebagai salah satu pilar ekonomi di
Indonesia.
Pada 3 tahun berikutnya, Bank Danamon mengalami restrukturisasi
besar-besaran mulai dari bidang manajemen, sumber daya manusia, organisasi,
sistem informasi, anggaran dasar dan logo perusahaan. Usaha keras yang
dilakukan ini akhirnya berbuah hasil dalam membentuk pondasi dan infrastruktur
bagi Bank Danamon dalam tujuannya untuk meraih pertumbuhan yang maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
berdasarkan transparansi kerja, tanggung jawab kepada masyarakat, integritas
sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia dan sikap professional dalam
menjalankan tugasnya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia (atau lebih
dikenal dengan istilah TRIP).
Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih mayoritas kepemilikan
sahamnya oleh konsorsium Asia Finance Indonesia --- di bawah kendali Temasek.
Dengan hadirnya manajemen baru, maka dicanangkanlah penata ulangan model
bisnis dan strategi usaha Bank Danamon dalam usahanya untuk terus melakukan
perubahan total dalam disain yang sudah dirancang untuk menjadikan Bank
Danamon sebagai salah satu bank nasional terkemuka di Indonesia dan bank
pemain utama di kawasan Asia.
6. PT. Bank Internasional Indonesia Tbk.
Bank Internasional Indonesia (BII) didirikan pada tahun 1959 dan
mulai menjadi bank devisa pada tahun 1988. pada tahun 1988, BII membuat IPO,
yaitu penawaran saham perusahaan untuk pertama kalinya.
Tahun 1997, Negara kita mengalami krisis ekonomi, BII memperoleh
kepercayaan dari bank pemerintah untuk berpartisipasi dalam program
recapitalization bank nasional. Pada juni 2003, BII adalah salah satu dari 6 bank
terbesar dengan total aset terbesar di Indonesia sebesar Rp. 34,5 triliyun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
7. PT. Bank Kesawan Tbk.
Bank Kesawan didirikan pada tanggal 28 April 1913 dengan nama
NV. Chunghwa Shangyeh Maatschappij (perusahaan perdagangan cina). Pada
tanggal 31 Maret 1962 perusahaan mengubah namanya menjadi PT. Bank
Chunghwa Shangyeh. Dan pada 10 Maret 1965 namanya diubah lagi menjadi PT.
Bank Kesawan.
8. PT. Bank Mandiri (persero) Tbk.
PT. Bank Mandiri (persero) Tbk, didirikan pada bulan oktober 1998.
Bank Mandiri merupakan hasil penggabungan empat bank milik pemerintah
yaitu: Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor dan Bank
Pembangunan Indonesia. Dengan usaha tersebut 17.500 karyawan Bank Mandiri
menyediakan layanan financial bagi 6 juta pelanggan individual dan lembaga
baik perusahaan yang berukuran kecil maupun sedang di Indonesia.
9. PT. Bank Mega Tbk.
Bank Mega adalah bank swasta nasional dengan 60 kantor cabang
yang online di seluruh Indonesia. Didirikan pada tahun 1969 di Surabaya. Pada
tahun 1992 perusahaan berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan berlokasi di
Jakarta. Pada tanggal 20 Januari 2000, perusahaan mengganti namanya menjadi
PT. Bank Mega Tbk. Bank Mega dinyatakan sebagai bank yang sehat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kategori “A” dan sebagai salah satu bank dengan pertumbuhan yang cepat di
daerah Asia Pasifik.
10. PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk.
Bank ini didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1946. Pada tanggal 25
November 1956 BNI mendaftarkan sahamnya di BEJ dan BES. Saat ini BNI
mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan 5 di luar negeri. BNI juga
mempunyai unit perbankan syariah.
11. PT. Bank Niaga Tbk.
Bank Niaga adalah salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia.
Bank ini didirikan pada tanggal 26 September 1955. Beberapa peristiwa penting
yang pernah dicapai bank ini antara lain : menjadi bank devisa di tahun 1974;
memulai program Pendidikan Eksekutif di tahun 1977; pada tahun 1987
memelopori penggunaan layanan ATM di Indonesia; mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1989; serta berhasil
mempertahankan posisi sebagai bank dengan layanan terbaik pada tahun 2001,
dan 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
12. PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk didirikan pada bulan januari
1972 dengan nama PT. Bank Pasar Karya Parahyangan. Pada bulan maret 1989
status bank ubah menjadi bank komersial bernama PT Bank Nusantara
Parahyangan. Karena kinerja BNP tumbuh dengan baik dan didukung oleh
keinginan manajemen untuk membagi saham umum, maka pada bulan oktober
2000 status BNP diubah dari perusahaan swasta menjadi perusahaan umum untuk
menambah pendapatan.
13. PT. Bank Pan Indonesia Tbk.
Panin Bank merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia.
Didirikan pada tahun 1971 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta tahun
1982 sebagai bank Go Public yang pertama.
Pemegang saham Panin Bank adalah ANZ Banking Group of
Australia (30%), Panin Life (45%) dan publik-domestik & internasional.
Per Desember 2006, Panin Bank tercatat sebagai bank ke-8 terbesar di
Indonesia dari segi total aset yang sebesar Rp 40,5 triliun, sedangkan dari segi
permodalan tercatat sebagai bank ke-5 terbesar yaitu sebesar Rp 7,5 triliun dan
CAR 29,5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Strategi usaha Panin Bank adalah fokus pada bisnis perbankan retail.
Panin Bank berhasil memposisikan diri sebagai salah satu bank utama yang unggul
dalam produk jasa konsumen dan komersial.
14. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah
dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank
Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia
(pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai
hari kelahiran BRI.
Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode
setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946
Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di
Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada
tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai
aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama
menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41
tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan
peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).
Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan
Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
(Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undangundang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang
Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank
Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular
dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank
Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan
Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI
sebagai Bank Umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7
tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah
menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100%
ditangan Pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
15. PT. Bank Swadesi Tbk.
PT. Bank Swadesi Tbk didirikan di Surabaya pada bulan September
1968 sebagai PT. Bank Pasar Swadesi, secara resmi beroperasi sebagai bank
umum pada tanggal 2 September 1989. Pada tahun 1992 perusahaan membuka
bisnis penukaran mata uang. Pada tanggal 11 nopember 1994 secara resmi
beroperasi sebagai bank devisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Data
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dibagi atas 9 (sembilan)
sektor usaha antara lain adalah sebagai berikut :
a. Sektor Usaha Primer (ekstraktif) meliputi:
1) Pertanian
2) Pertambangan
b. Sektor usaha sekunder (manufaktur) meliputi:
1) Industri dasar dan kimia
2) Aneka industri
3) Industri barang konsumsi
c. Sektor usaha tersier (jasa) meliputi:
1) Properti dan real estat
2) Infrastruktur, utilitas, dan transportasi
3) Keuangan
4) Perdagangan, jasa dan investasi
Sampel penelitian adalah perusahaan perbankan yang secara kategorial
masuk dalam sektor keuangan. Menurut data ICMD tahun 2005 terdapat 26 bank
dan menurut ICMD tahun 2006 terdapat 24 bank yang terdaftar di BEI. Dari 22
yang terdaftar, diperoleh 15 perusahaan perbankan yang memenuhi persyaratan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain harga saham pada
saat penutupan (closing price) dan data dividen per lembar saham (Dividend per
share) pada
periode tahun 2002, 2003, 2004, 2005 dan tahun 2006. Data
mengenai nama perusahaan ditunjukkan pada tabel V.1. Sedangkan tabel V.2
menunjukkan besarnya DPS yang dibagikan setiap perusahaan dan tabel V.3
menunjukkan besarnya HPS masing-masing perusahaan selama periode
penelitian.
Tabel V.1
Nama perusahaan sampel penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Nama Perusahaan
PT Bank Arta Niaga Kencana Tbk
PT Bank Buana Indonesia Tbk
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Kesawan Tbk
PT Bank Mandiri (persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk
PT Bank Niaga Tbk
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Swadesi Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel V.2
Deskripsi data DPS
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Nama Perusahaan
PT Bank Arta Niaga Kencana Tbk
PT Bank Buana Indonesia Tbk
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Kesawan Tbk
PT Bank Mandiri (persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk
PT Bank Niaga Tbk
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Swadesi Tbk
2002 2003 2004 2005 2006
0
0
0
0
20
23.35
5
17
18
18
4
6
4
0
0
0
225
80
90
55
21
40
67
203 203
0
0
5
0
5
0
0
0
13
0
0
115
70
15
15
77
113 136
0
0
0
24
0
53
53
0
8
17
0
6
60
0
0
0
0
0
6
8
0
0
0
84
153 156 156
0
11
11
0
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel V.3
Deskripsi data HPS
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Nama Perusahaan
PT Bank Arta Niaga Kencana Tbk
PT Bank Buana Indonesia Tbk
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Kesawan Tbk
PT Bank Mandiri (persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk
PT Bank Niaga Tbk
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Swadesi Tbk
2002
850
700
170
2500
350
50
775
0
1000
110
35
675
180
2500
310
2003
1000
550
160
3325
2025
110
250
1000
1150
1300
35
725
285
1250
345
2004
775
825
170
2975
4375
185
170
1925
1950
1675
460
700
420
2875
400
2005
830
950
120
3400
4750
155
400
1640
2050
1280
405
700
420
3025
420
2006
1070
970
90
5200
6750
240
460
2900
2100
1870
920
700
580
5150
700
B . Analisis data
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Apakah
besarnya dividen per lembar saham (Dividend per Share, DPS) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap harga pasar saham industri perbankan?”
Permasalahan ini dianalisis dengan menggunakan alat analisis regresi linear
sederhana.
Dalam penelitian ini variabel dependen adalah harga pasar saham
(closing price) dan variabel independennya adalah dividen per lembar saham
(dividen per share). Berikut ini adalah hasil analisis data industri perbankan setiap
tahunnya dengan menggunakan bantuan program SPSS 12 for windows :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
1) Tahun 2002
Tabel V.4
Hasil analisis regresi linier sederhana
Tahun 2002
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
DPS
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
656.680
244.091
1.914
9.212
Standardized
Coefficients
Beta
.058
t
2.690
.208
Sig.
.019
.839
a. Dependent Variable: HPS
Dari tabel tersebut diperoleh suatu persamaan regresi linier sederhana
yaitu Y = 656,680 + 1,914 X. Persamaan tersebut berarti bila tidak ada
variabel DPS (DPS=0), maka harga pasar saham adalah Rp. 656,680 dengan
koefisien regresi sebesar 1,914.
Hipotesis penelitian ini adalah:
Ho: b ≤ 0, Besarnya dividen per lembar saham tidak berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap harga pasar saham.
Ha: b > 0, Besarnya dividen per lembar saham berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga pasar saham.
Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis dalam penelitian
ini adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dan berdasarkan
perbandingan nilai probabilitas dengan tingkat signifikansi ( α ). Bila t hitung
< t tabel, maka Ho diterima dan t hitung > t tabel maka Ho ditolak. Sedangkan
bila sig > α maka Ho diterima dan bila sig < α maka Ho ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, df (degree of freedom)
sebesar 14 dan uji 1 sisi, maka diperoleh nilai t tabel yaitu 1,761. Dari tabel
V.4 diketahui hasil t hitung (0,208) < t tabel (1,761) dan sig (0,839) > α
(0,05) maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan dividen per lembar
saham tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga pasar
saham.
2) Tahun 2003
Tabel V.5
Hasil analisis regresi linier sederhana
Tahun 2003
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
DPS
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
436.303
164.708
10.935
2.174
Standardized
Coefficients
Beta
.813
t
2.649
5.031
Sig.
.020
.000
a. Dependent Variable: HPS
Dari tabel tersebut diperoleh suatu persamaan regresi linier sederhana
yaitu Y = 436,403 + 10,935 X. Persamaan tersebut berarti bila tidak ada
variabel DPS (DPS=0), maka harga pasar saham adalah Rp. 436,403 dengan
koefisien regresi sebesar 10,935.
Hipotesis penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Ho: b ≤ 0, Besarnya dividen per lembar saham tidak berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap harga pasar saham.
Ha: b > 0, Besarnya dividen per lembar saham berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga pasar saham.
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, df (degree of
freedom) sebesar 14 dan uji 1 sisi, maka diperoleh nilai t tabel yaitu 1,761.
Dari tabel V.5 diketahui t hitung (5,031) > t tabel (1,761) dan sig (0,000) < α
(0,05) maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan besarnya dividen per
lembar saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.
Setelah diketahui melalui pengujian hipotesis terbukti bahwa
besarnya dividen per lembar saham berpengaruh positif dan signifikan
terhadap harga pasar saham, maka langkah selanjutnya adalah menghitung
koefisien determinasi. Koefisien determinasi menunjukkan kemampuan X
yang merupakan variabel bebas menerangkan atau menjelaskan variable Y
yang merupakan variabel tidak bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel V.6
Hasil Analisis koefisien determinasi
Tahun 2003
Model Summary
Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square
R
R Square R Square the Estimate Change F Change
df1
df2
Sig. F Change
.813a
.661
.635
528.327
.661
25.309
1
13
.000
Model
1
a. Predictors: (Constant), DPS
Dari tabel V.6 diketahui besar koefisien determinasinya adalah 0,661
yang artinya perubahan dividen per lembar saham mampu menjelaskan
66,1% perubahan harga saham. Sedangkan 33,9% (100%-66,1%) sisanya
dipengaruhi oleh factor yang lain.
3) Tahun 2004
Tabel V.7
Hasil analisis regresi linier sederhana
Tahun 2004
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
DPS
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
660.568
301.846
17.555
4.833
Standardized
Coefficients
Beta
.710
t
2.188
3.632
Sig.
.047
.003
a. Dependent Variable: HPS
Dari tabel tersebut diperoleh suatu persamaan regresi linier sederhana
yaitu Y = 660,568 + 17,555 X. Persamaan tersebut berarti bila tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
variabel DPS (DPS=0), maka harga pasar saham adalah Rp. 660,568 dengan
koefisien regresi sebesar 17,555.
Hipotesis penelitian ini adalah:
Ho: b ≤ 0, Besarnya dividen per lembar saham tidak berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap harga pasar saham.
Ha: b > 0, Besarnya dividen per lembar saham berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga pasar saham.
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, df (degree of freedom)
sebesar 14 dan uji 1 sisi, maka diperoleh nilai t tabel yaitu 1,761. Dari tabel
V.7 diketahui hasil t hitung (3,632) > t tabel (1,761) dan sig (0,003) < α
(0,05) maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan besarnya dividen per
lembar saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.
Setelah diketahui melalui pengujian hipotesis terbukti bahwa
besarnya dividen per lembar saham berpengaruh positif dan signifikan
terhadap harga pasar saham, maka langkah selanjutnya adalah menghitung
koefisien determinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel V.8
Hasil analisis koefisien determinasi
Tahun 2004
Model Summary
Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square
R
R Square R Square the Estimate Change F Change
df1
df2
Sig. F Change
.710a
.504
.465
929.611
.504
13.192
1
13
.003
Model
1
a. Predictors: (Constant), DPS
Dari tabel V.8 diketahui besar koefisien determinasinya adalah 0,504
yang artinya perubahan dividen per lembar saham mampu menjelaskan
50,4% perubahan harga saham. Sedangkan 49,6% (100%-50,4%) sisanya
dipengaruhi oleh factor yang lain.
4) Tahun 2005
Tabel V.9
Hasil analisis regresi linier sederhana
Tahun 2005
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
DPS
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
662.474
186.909
19.357
2.606
Standardized
Coefficients
Beta
.900
t
3.544
7.429
Sig.
.004
.000
a. Dependent Variable: HPS
Dari tabel tersebut diperoleh suatu persamaan regresi linier sederhana
yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Y = 662,474 + 19,357 X. Persamaan tersebut berarti bila tidak ada variabel
DPS (DPS=0), maka harga pasar saham adalah Rp. 662,474 dengan koefisien
regresi sebesar 19,357.
Hipotesis penelitian ini adalah :
Ho: b ≤ 0, Besarnya dividen per lembar saham tidak berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap harga pasar saham.
Ha: b > 0, Besarnya dividen per lembar saham berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga pasar saham.
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, df (degree of freedom)
sebesar 14 dan uji 1 sisi, maka diperoleh nilai t tabel yaitu 1,761. Dari tabel
V.9 diketahui hasil t hitung (7,429) > t tabel (1,761) dan sig (0,000) < α
(0,05) maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan besarnya dividen per
lembar saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.
Setelah diketahui melalui pengujian hipotesis terbukti bahwa
besarnya dividen per lembar saham berpengaruh positif dan signifikan
terhadap harga pasar saham, maka langkah selanjutnya adalah menghitung
koefisien determinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel V.10
Hasil Analisis koefisien determinasi
Tahun 2005
Model Summary
Change Statistics
Adjusted
Std. Error o
R Square
Mode R R Square
R Squarehe Estimate
ChangeF Change df1
df2 g. F Chang
1
.900a .809
.795 622.962
.809 55.183
1
13
.000
a.Predictors: (Constant), DPS
Dari tabel V.10 diketahui besar koefisien determinasinya adalah 0,809
yang artinya perubahan dividen per lembar saham mampu menjelaskan
80,9% perubahan harga saham. Sedangkan 19,1% (100%-80,9%) sisanya
dipengaruhi oleh faktor yang lain.
5) Tahun 2006
Tabel V.11
Hasil analisis regresi linier sederhana
Tahun 2006
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
DPS
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
895.465
313.098
29.904
4.502
Standardized
Coefficients
Beta
.879
t
2.860
6.643
Sig.
.013
.000
a. Dependent Variable: HPS
Dari tabel tersebut diperoleh suatu persamaan regresi linier sederhana
yaitu Y = 895,465 + 29,904 X. Persamaan tersebut berarti bila tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
variabel DPS (DPS=0), maka harga pasar saham adalah Rp. 895,465 dengan
koefisien regresi sebesar 29,904.
Hipotesis penelitian ini adalah :
Ho: b ≤ 0, Besarnya dividen per lembar saham tidak berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap harga pasar saham.
Ha: b > 0, Besarnya dividen per lembar saham berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga pasar saham.
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, df (degree of freedom)
sebesar 14 dan uji 1 sisi, maka diperoleh nilai t tabel yaitu 1,761. Dari tabel
V.11 diketahui hasil t hitung (6,643) > t tabel (1,761) dan sig (0,000) < α
(0,05) maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan besarnya dividen per
lembar saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.
Setelah diketahui melalui pengujian hipotesis terbukti bahwa
besarnya dividen per lembar saham berpengaruh positif dan signifikan
terhadap harga pasar saham, maka langkah selanjutnya adalah menghitung
koefisien determinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel V.12
Hasil analisis koefisien determinasi
Tahun 2006
Model Summary
Change Statistics
Model
1
R
R Square
.879a
.772
Adjusted
R Square
.755
Std. Error of
the Estimate
1034.711
R Square
Change
.772
F Change
44.127
df1
df2
1
13
Sig. F Change
.000
a. Predictors: (Constant), DPS
Dari tabel V.12 diketahui besar koefisien determinasinya adalah 0,772
yang artinya perubahan dividen per lembar saham mampu menjelaskan
77,2% perubahan harga saham. Sedangkan 22,8% (100%-77,2%) sisanya
dipengaruhi oleh factor yang lain.
C Pembahasan
Permasalahan dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis regresi linier sederhana. Analisis ini dilakukan untuk menguji
apakah suatu variabel bebas (dividen per lembar saham) berpengaruh positif dan
signifikan atau tidak terhadap variabel tidak bebas (harga saham). Dasar
pengambilan keputusan adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel
dan membandingkan tingkat probabilitas dengan tingkat signifikansi. Dari
analisis data selama 5 tahun, pada tahun 2002 diperoleh hasil t hitung (0,208) < t
tabel (1,761) dan sig (0,839) > α (0,05) maka Ho diterima. Jadi dapat
disimpulkan pada tahun 2002 dividen per lembar saham tidak berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap harga pasar saham. Sedangkan dari hasil analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
data pada periode tahun 2003-2006 membuktikan bahwa dividen per lembar
saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.
Pengaruh DPS terhadap HPS dapat diketahui dari persamaan regresi,
sedangkan besarnya pengaruh dapat diketahui dari koefisien regresinya. Adapun
persamaan regresi yang diperoleh dari analisis data tahun 2003-2006 adalah
sebagai berikut: Tahun 2003; Y = 436,403 + 10,935 X. Persamaan tersebut
berarti bahwa jika DPS=0, maka harga pasar saham adalah Rp. 436,403 dan jika
DPS meningkat Rp. 1,00 maka HPS naik Rp. 10,935. Tahun 2004; Y = 660,568 +
17,555 X, artinya bahwa pada jika perusahaan tidak membagi dividen per lembar
saham (DPS=0) , maka harga pasar saham adalah Rp. 660,568 dan jika DPS
meningkat Rp. 1,00 maka HPS akan naik Rp. 17,555. Tahun 2005; Y = 662,474
+ 19,357 X artinya bahwa pada tahun 2005 jika DPS=0, maka harga pasar saham
adalah Rp. 662,474 dan jika DPS meningkat Rp 1,00 maka HPS akan naik Rp
19,357. Tahun 2006 Y = 895,465 + 29,904 X, artinya jika perusahaan tidak
membagi dividen per lembar saham (DPS=0), maka harga pasar saham adalah Rp
895,465 dan jika DPS meningkat Rp 1,00 maka HPS naik Rp 29,904.
Secara umum ada 3 keuntungan yang dimiliki oleh investor saham
yaitu dividen, capital gain dan stock bonus. Dari ketiga keuntungan tersebut,
dividen adalah keuntungan yang paling disukai oleh investor karena risikonya
lebih kecil dibandingkan yang lain dan mudah diperkirakan. Namun, untuk dapat
memperoleh dividen investor tersebut harus memegang saham tersebut untuk
kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen. Biasanya dividen dibagikan
setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun sekali dalam
RUPS.
Secara konseptual, besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang
saham berpengaruh positif terhadap harga saham. Dividen merupakan tanda
tersedianya laba perusahaan dan besarnya dividen yang dibayar merupakan
informasi tingkat pertumbuhan laba saat ini dan masa mendatang. Semakin tinggi
dividen per lembar saham yang dibagikan berarti laba perusahaan juga demikian,
hal ini tentu akan menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut.
Dari 5 tahun periode penelitian pada tahun 2002 tidak terbukti bahwa
dividen per lembar saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
pasar saham. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2002 banyak perusahaan
yang tidak membagikan dividen per lembar saham (DPS=0). Kemungkinan
laba perusahaan yang diperoleh dibagikan dalam bentuk dividen saham atau
melakukan reinvestasi saham dengan harapan akan memperoleh keuntungan yang
lebih tinggi. Selain itu, pada tahun 2002 juga terjadi peristiwa besar yaitu
peledakan bom bali I yang cukup dahsyat. Peristiwa ini sangat berpengaruh
besar terhadap kondisi perekonomian Indonesia khususnya terhadap iklim
investasi. Hal ini menyebabkan kepercayaan investor terhadap perekonomian
Indonesia menurun karena tingginya risiko yang ditimbulkan oleh keamanan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dalam negeri. Menurunnya kepercayaan investor juga turut mempengaruhi
turunnya harga saham perusahaan.
Jadi sebaiknya investor pada industri perbankan tersebut dalam
mengekspektasi harga saham juga melihat faktor-faktor yang lain, misal
mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dalam bidang politik, ekonomi,
moneter, maupun perubahan yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, peneliti
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Pada tahun 2002: Dividen per lembar saham (Dividend per share,
DPS) tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga pasar
saham sedangkan tahun 2003, 2004, 2005, dan tahun 2006: Dividen per
lembar saham (Dividend per share, DPS) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga pasar saham.
B
Saran
Dari hasil penelitian ini peneliti menyarankan sebagai berikut :
1. Bagi Investor: Dalam mengambil keputusan investasi pada industri
perbankan sebaiknya mempertimbangkan faktor dividen selain juga
faktor-faktor yang lain, misalnya perubahan-perubahan yang terjadi
dalam bidang politik, ekonomi, moneter, maupun perubahan yang terjadi
dalam perusahaan itu sendiri.
2. Bagi penelitian selanjutnya: sebaiknya periode penelitian lebih dari 5
tahun agar bisa menarik suatu kesimpulan yang dapat digeneralisasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
C
Keterbatasan Penelitian
Penelitian
yang
dilakukan
ini
mempunyai
keterbatasan-
keterbatasan yaitu sebagai berikut :
1. Periode penelitian hanya dilakukan selama 5 tahun, sehingga kesimpulan
belum bisa digeneralisasikan.
2. Kurangnya pengetahuan peneliti akan industi perbankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Basir, Saleh., dan Fakhrudin M. Hendy, (2005). Aksi Korporasi, Strategi
Untuk Meningkatkan Nilai Saham Melalui Aksi Korporasi,
Salemba Empat. Jakarta.
Djakman, D. Chaerul dan Sulistyorini Dwi, (2000). Dasar-dasar Manajemen
Keuangan, Buku 2, Salemba Empat. Jakarta.
Eduardus, Tandelilin, (2001). Analisis Investasi & Manajemen Portofolio,
BPFE. Yogyakarta.
H.M. Jogiyanto, (2003). Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, BPFE.
Yogyakarta.
Halim, Abdul, (2003). Analisis Investasi, Salemba Empat. Jakarta.
Halim, Abdul dan Sarwoko, (1995). Manajemen Keuangan – Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan, Buku 2, AMP YKPN. Yogyakarta
Nurastuti, Wiji, (2007). Metodologi Penelitian. Ardana Media. Yogyakarta.
Purwanto, Suharyadi, (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern, Buku 2, Salemba Empat. Jakarta.
Sunyoto, Danang, (2007). Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat, Amara
Books. Yogyakarta.
Wibowo, Dwi, Hani, (2002). Pengaruh Kurs, Inflasi, dan Tingkat Suku
Bunga Deposito Terhadap Tingkat Pengembalian Pasar
Saham.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2002
Regression
Descriptive Statistics
HPS
DPS
Mean
680.33
12.36
Std. Deviation
807.185
24.262
N
15
15
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
HPS
1.000
.058
.
.419
15
15
HPS
DPS
HPS
DPS
HPS
DPS
DPS
.058
1.000
.419
.
15
15
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
DPSa
Variables
Removed
.
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: HPS
Model Summary
Model
1
Change Statistics
Adjusted Std. Error ofR Square
R
R Square R Squarethe Estimate Change F Change df1
df2 Sig. F Change
.058a
.003
-.073
836.268
.003
.043
1
13
.839
a.Predictors: (Constant), DPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan lampiran 1
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
30197.797
9091476
9121673
df
1
13
14
Mean Square
30197.797
699344.272
F
.043
Sig.
.839a
t
2.690
.208
Sig.
.019
.839
a. Predictors: (Constant), DPS
b. Dependent Variable: HPS
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
DPS
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
656.680
244.091
1.914
9.212
a. Dependent Variable: HPS
Standardized
Coefficients
Beta
.058
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2003
Regression
Descriptive Statistics
HPS
DPS
Mean
900.67
42.47
Std. Deviation
873.950
64.962
N
15
15
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
HPS
1.000
.813
.
.000
15
15
HPS
DPS
HPS
DPS
HPS
DPS
DPS
.813
1.000
.000
.
15
15
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
DPSa
Variables
Removed
.
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: HPS
Model Summary
Mode
1
Change Statistics
Adjusted Std. Error ofR Square
R
R Square R Squarethe Estimate Change F Change df1
df2 Sig. F Change
.813a
.661
.635
528.327
.661 25.309
1
13
.000
a.Predictors: (Constant), DPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan lampiran 2
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
7064359
3628684
10693043
df
1
13
14
Mean Square
7064358.968
279129.567
F
25.309
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DPS
b. Dependent Variable: HPS
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
DPS
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
436.303
164.708
10.935
2.174
a. Dependent Variable: HPS
Standardized
Coefficients
Beta
.813
t
2.649
5.031
Sig.
.020
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2004
Regression
Descriptive Statistics
HPS
DPS
Mean
1325.33
37.87
Std. Deviation
1271.508
51.402
N
15
15
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
HPS
1.000
.710
.
.002
15
15
HPS
DPS
HPS
DPS
HPS
DPS
DPS
.710
1.000
.002
.
15
15
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
DPSa
Variables
Removed
.
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: HPS
Model Summary
Change Statistics
Model
1
Adjusted Std. Error ofR Square
R
R Square R Square the Estimate Change F Change
.710a
.504
.465
929.611
.504 13.192
a. Predictors: (Constant), DPS
df1
1
df2 Sig. F Change
13
.003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan lampiran 3
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
11399981
11234292
22634273
df
1
13
14
Mean Square
11399981.15
864176.322
F
13.192
Sig.
.003a
a. Predictors: (Constant), DPS
b. Dependent Variable: HPS
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
DPS
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
660.568
301.846
17.555
4.833
a. Dependent Variable: HPS
Standardized
Coefficients
Beta
.710
t
2.188
3.632
Sig.
.047
.003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2005
Regression
Descriptive Statistics
HPS
DPS
Mean
1369.67
36.53
Std. Deviation
1374.785
63.893
N
15
15
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
HPS
1.000
.900
.
.000
15
15
HPS
DPS
HPS
DPS
HPS
DPS
DPS
.900
1.000
.000
.
15
15
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
DPSa
Variables
Removed
.
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: HPS
Model Summary
Model
1
Change Statistics
Adjusted Std. Error ofR Square
R
R Square R Squarethe Estimate Change F Change df1
df2 Sig. F Change
.900a
.809
.795
622.962
.809 55.183
1
13
.000
a.Predictors: (Constant), DPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan lampiran 4
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
21415409
5045065
26460473
df
1
13
14
Mean Square
21415408.51
388081.909
F
55.183
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DPS
b. Dependent Variable: HPS
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
DPS
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
662.474
186.909
19.357
2.606
a. Dependent Variable: HPS
Standardized
Coefficients
Beta
.900
t
3.544
7.429
Sig.
.004
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2006
Regression
Descriptive Statistics
HPS
DPS
Mean
1980.00
36.27
Std. Deviation
2090.144
61.429
N
15
15
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
HPS
1.000
.879
.
.000
15
15
HPS
DPS
HPS
DPS
HPS
DPS
DPS
.879
1.000
.000
.
15
15
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
DPSa
Variables
Removed
.
Method
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: HPS
Model Summary
Model
1
Change Statistics
Adjusted Std. Error ofR Square
R
R Square R Square the Estimate Change F Change df1
df2 Sig. F Change
.879a
.772
.755 1034.711
.772 44.127
1
13
.000
a.Predictors: (Constant), DPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan lampiran 5
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
47243642
13918158
61161800
df
1
13
14
Mean Square
47243642.36
1070627.511
F
44.127
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), DPS
b. Dependent Variable: HPS
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
DPS
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
895.465
313.098
29.904
4.502
a. Dependent Variable: HPS
Standardized
Coefficients
Beta
.879
t
2.860
6.643
Sig.
.013
.000
Download