1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Akuntansi memiliki peran sebagai sistem yang mampu menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Informasi tersebut
berbentuk laporan keuangan yang dihasilkan dari proses identifikasi, pencatatan
dan komunikasi dari peristiwa-peristiwa ekonomi yang telah terjadi dalam
periode tertentu. Sampai saat ini akuntansi sudah diterapkan di berbagai
organisasi dan badan usaha. Demikian pula dengan koperasi yang merupakan
badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas
kekeluargaan ini juga turut serta menerapkan akuntansi pada organisasinya.
Karakteristik utama yang membedakan koperasi dengan badan usaha
lainnya adalah bahwa anggota koperasi mempunyai identitas ganda. Artinya,
anggota koperasi selain sebagai pemilik juga bisa sekaligus menjadi pengguna
jasa koperasi. Tujuan koperasi tidak semata-mata hanya untuk mencari
keuntungan melainkan lebih mengutamakan meningkatkan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Pada prinsipnya konsep dasar akuntansi dan laporan keuangan untuk
koperasi sama dengan badan usaha lainnya. Perbedaan hanya terletak pada
akun-akun yang ada di dalam laporan keuangan tersebut. Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian paragraf
74 menyatakan “laporan keuangan koperasi meliputi dari Neraca, Perhitungan
Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dan
Catatan Atas Laporan Keuangan”.
1
2
Laporan keuangan koperasi merupakan bentuk tanggung jawab
koperasi terhadap semua pihak yang menanamkan dan mempercayakan
pengelolaan dananya. Melalui laporan keuangan, koperasi dapat menyediakan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan
koperasi kepada para pemakainya. Pemakai utama laporan keuangan koperasi
adalah para anggota dan pejabat koperasi. Sedangkan pemakai lainnya yang
mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan koperasi adalah calon
anggota koperasi, bank, kreditor dan kantor pajak
Sebagai badan usaha, pelaporan keuangan koperasi juga harus
memenuhi ciri-ciri kualitatif informasi keuangan koperasi, yaitu relevan, dapat
dimengerti, memiliki daya uji (verifiability), netral, tepat waktu, memiliki daya
banding (comparability) dan lengkap. Apabila ciri-ciri tersebut terpenuhi, maka
dapat
membantu
para
pemakai
utama
koperasi
dalam
menilai
pertanggungjawaban dan prestasi pengurus, menilai manfaat yang diberikan
koperasi terhadap anggotanya, serta sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan jumlah sumber daya, karya dan jasa yang akan diberikan kepada
koperasi.
Peranan akuntansi juga sangat dibutuhkan koperasi untuk mencegah
atau menemukan adanya penyimpangan-penyimpangan terhadap pelaporan
keuangan maupun penyimpangan terhadap penggunaan dana yang telah
dikumpulkan. Manipulasi data atau melakukan penyimpangan terhadap
pelaporan keuangan cenderung dilakukan oleh pihak penyaji informasi laporan
keuangan agar perusahaan terlihat dalam kondisi baik-baik saja. Sedangkan
kemungkinan adanya kendala-kendala dan kondisi keuangan yang sebenarnya
tidak dilaporkan kepada pihak eksternal perusahaan.
3
Penyimpangan semacam itu dapat terjadi jika pelaku akuntansi tidak
mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam penyusunan laporan keuangan.
Untuk menghindari penyimpangan tersebut, maka diperlukan suatu ketentuan
atau peraturan tertentu yang harus dipatuhi oleh para pelaku akuntansi terutama
penyaji laporan keuangan. Ketentuan tersebut dinyatakan dalam suatu standar
pelaporan keuangan. Dalam hal ini koperasi juga memiliki standar pelaporan
keuangan tersendiri sesuai dengan PSAK No. 27 tentang Akuntansi
Perkoperasian. Dengan standar tersebut, pihak penyaji informasi laporan
keuangan dapat mengetahui segala ketentuan yang harus dipenuhi dalam
pelaporan keuangan koperasi dan sudah seharusnya pihak penyaji laporan
keuangan mengungkapkan data yang realita dan obyektif yang mencerminkan
kondisi koperasi sebenarnya.
Laporan keuangan koperasi yang disusun berdasarkan PSAK akan
membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami, memiliki
relevansi, keandalan dan memiliki daya banding yang tinggi. Dilatarbelakangi
oleh hal tersebut, maka penulis melakukan penelitian studi kasus pada Koperasi
Serba Usaha Artha Kusuma dengan mengangkat judul: “PENGARUH HASIL
VERIFIKASI KEPATUHAN PERLAKUAN AKUNTANSI KOPERASI
SESUAI PSAK NO. 27 TERHADAP PENYERTAAN MODAL DAN
PINJAMAN ANGGOTA: STUDI KASUS PADA KOPERASI SERBA
USAHA ARTHA KUSUMA SIDOARJO”.
4
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Koperasi Serba Usaha Artha Kusuma dalam melaksanakan
pelaporannya telah mematuhi standar pelaporan koperasi yang sesuai dengan
PSAK No. 27?
2. Apakah kepatuhan perlakuan akuntansi koperasi yang sesuai dengan PSAK
No. 27 berpengaruh terhadap penyertaan modal dan pinjaman anggota
Koperasi Serba Usaha Artha Kusuma?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah Koperasi Serba Usaha Artha Kusuma dalam
melaksanakan pelaporannya telah mematuhi standar pelaporan koperasi
yang sesuai dengan PSAK No. 27.
2. Untuk mengetahui apakah kepatuhan perlakuan akuntansi koperasi yang
sesuai dengan PSAK No. 27 dapat memberikan pengaruh terhadap
penyertaan modal dan pinjaman anggota Koperasi Serba Usaha Artha
Kusuma.
1.4 Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna
bagi pihak-pihak sebagai berikut:
1. Bagi Koperasi Serba Usaha Artha Kusuma, hasil penelitian ini diharapkan
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi para pelaku
5
akuntansi koperasi dalam melaksanakan standar pelaporan agar tidak
menyimpang dari standar pelaporan yang berlaku.
2. Bagi penulis, penelitian ini dapat memperluas pengetahuan dan
pengalaman serta mengimplementasikan teori-teori yang telah dipelajari
selama perkuliahan terhadap dunia kerja.
3. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak-pihak
lain yang berkepentingan serta hasil dari penelitian ini dapat dijadikan
sebagai referensi tambahan untuk penelitian lebih lanjut atas organisasi
yang sejenis.
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian bertempat di “Koperasi Serba Usaha Artha Kusuma”, dengan
alamat Ruko Gading Fajar II B6-12A Sidoarjo.
2. Penelitian difokuskan pada pengaruh hasil verifikasi kepatuhan perlakuan
akuntansi koperasi sesuai PSAK No. 27 terhadap penyertaan modal dan
pinjaman anggota Koperasi Serba Usaha Artha Kusuma untuk periode
tahun 2004 sampai dengan tahun 2006.
3. Uji kepatuhan perlakuan akuntansi dilakukan dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif.
4. Pengamatan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan Nopember
2007.
Download