Pers Diimbau Gencar Angkat Isu Lingkungan

advertisement
Pers Diimbau Gencar Angkat Isu Lingkungan
Senin, 19 Mei 2014
BANDARLAMPUNG - Sejumlah praktisi media di Lampung menyatakan isu atau
permasalahan lingkungan hidup Provinsi Lampung harus gencar diangkat oleh media
massa, mengingat selama ini perhatian atas persoalan lingkungan ini masih terbilang
rendah.
Ketua
Aliansi
Jurnalis
Independen
(AJI)
Bandarlampung
Yoso
Muliawan,
di
Bandarlampung, Senin menilai, hingga saat ini media massa di Lampung kurang
memberikan perhatian untuk mengangkat isu lingkungan hidup di media massa
bersangkutan.
Karena itu, demikian Yoso menambahkan, aktivis lingkungan hidup di Lampung
diharapkan dapat berbagi informasi lingkungan hidup dengan para jurnalis agar media
massa di Lampung makin gencar memunculkan isu lingkungan hidup tersebut.
Apalagi, menurut dia, Lampung merupakan salah satu provinsi dengan luasan hutan tersisa
yang masih relatif luas di Indonesia, yaitu memiliki luas wilayah 3,528 juta hektare, dengan
luasan hutan mencapai 1,004 juta hektare atau 30,43 persen pada tahun 2000.
Namun, luas hutan tersebut diperkirakan telah mengalami penurunan saat ini.
Penyebabnya antara lain adanya pembalakan liar, perambahan hutan, pengalihan fungsi
kawasan lindung, kebakaran hutan, dan gangguan pelestarian hutan dan flora fauna di
dalamnya.
Faktanya, demikian Yoso, luasan hutan di Lampung memang mengalami penurunan sejak
1991. Saat itu, luasan hutan sebesar 1,237 juta hektare. Pada 1999, luasan hutan menyusut
menjadi
1,144
juta
hektare.
AJI Bandarlampung beberapa waktu lalu telah menggelar pelatihan pewartaan
transparansi tata kelola kehutanan di Lampung 2014 bekerja sama dengan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Keluarga Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (Watala),
USAID,
dan
WWF
Indonesia.
"Usai pelatihan tersebut, AJI Bandarlampung berharap isu lingkungan hidup dapat semakin
gencar
dimunculkan
oleh
media
massa
di
Lampung,"
kata
Yoso
lagi.
Direktur Society of Indonesian Environmental Journalist (SIEJ) IGG Maha Adi dalam
sejumlah kegiatan mengangkat berbagai persoalan lingkungan hidup di Indonesia,
menyatakan
reformasi
telah
melahirkan
banyak
media
massa
di
Indonesia.
Namun, kata Adi lagi, kasus lingkungan hidup, seperti illegal logging dan hutan terbakar
banyak
tidak
tersentuh.
"Kenapa persoalan tersebut tidak digali, padahal berita lingkungan itu sama bobotnya
dengan
berita
politik
dan
ekonomi,"
katanya
lagi.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia ( IJTI ) Pengurus Daerah Lampung Febriyanto
Ponahan
mengakui,
jurnalis
acapkali
kesulitan
meliput
isu lingkungan
hidup.
"Kami ini hanya pelaku media massa, sementara kebijakan ada pada pemimpin media
masing-masing. Kalau menurut bos tidak menarik, gagal pula keinginan kita untuk meliput
isu lingkungan hidup itu. Namun, selagi kita hidup, kita harus peduli lingkungan dan bagi
wartawan kepedulian itu harus diwujudkan dalam tugas pemberitaannya," ujar Febriyanto
menegaskan.
Sumber:
http://sinarharapan.co/news/read/140519007/Pers-Diimbau-Gencar-Angkat-
Isu-Lingkungan-
Download