RANCANG BANGUN MODEL BISNIS PADA E-COMMERCE C2B Febri Nova Lenti Jurusan Teknik Informatika, STMIK AKAKOM Yogyakarta e-mail: [email protected] Abstrak - E-Commerce C2B adalah jenis E-Commerce dimana konsumen berperan aktif dengan cara memberitahukan kepada khalayak khususnya organisasi bisnis mengenai kebutuhannya, untuk kemudian satu atau beberapa organisasi bisnis menawarkan produk dan jasanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Munculnya C2B ini akibat perkembangan teknologi Informasi dan gaya hidup pengguna internet. Maraknya E-Commerce yang ada dengan berbagai model bisnis dan kiat kiat pengamanannya menjadi penentu kesuksesan E-Commerce. Terkait hal itu model bisnis apa saja yang cocok untuk diterapkan pada E-Commerce C2B dan bagaimana melindungi transaksi dari tindak kejahatan menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Hasil yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah suatu rancangan sistem E-Commerce yang menyediakan layanan untuk mendukung kemudahan dan keamanan proses transaksi jual beli secara online dan mobile dari penyedia barang dan jasa ke konsumen dimana konsumen yang berperan aktif. Kata kunci: E-Commerce, Business Model, C2B, Consumer, bisnis organisasi web dan dibeli konsumen bergeser ke jenis C2B. C2B ini adalah jenis e-commerce dimana seorang konsumen memposting kebutuhan kebutuhannya di web untuk kemudian disanggupi dan disediakan oleh satu atau beberapa organisasi bisnis (Pratama, 2015). Oleh karena itu penelitian ini akan meneliti dan mengeksplorasi rancang bangun proses bisnis C2B mulai dari model bisnis apa saja yang cocok untuk diterapkan, standar teknologi yang digunakan dan bagaimana melindungi transaksi dari tindak kejahatan Beberapa penelitian yang berhubungan dengan ECommerce yang pernah dilakukan diantaranya adalah Sufendi dkk [6] dengan studi kasus penjualan dan pemesanan batik, wong dkk [9] dengan studi kasus penjualan HP, pada penelitian Sufendi, dkk [6] jenis ECommerce yang dikembangkan adalah B2C, dan pada penelitian Wong, dkk [9] jenis E-Commerce yang dikembangkan adalah B2B-B2C-C2C Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan Bisnis afiliasi diantaranya adalah yang dilakukanoleh Safitri dan Sujito [5] dengan kasus Paramita Member Club, Jannatun [1] dengan kasus toko mebel. Kedua penelitian tadi dimodelkan proses bisnis mirip multilevel marketing dimana affiliator dapat mencari teman lainnya dan mendapatkan komisi berlevel. Pada penelitian ini model proses bisnis yang digunakan bukan multi level marketing dan model ECommerce yang digunakan adalah C2B. I. PENDAHULUAN Perdagangan elektronik atau yang lebih dikenal dengan e-commerce di Indonesia kini sedang hangathangatnya. Banyak pelaku di bidang ini yang bermunculan untuk memanfaatkan potensi jumlah penduduk Indonesia yang banyak. Selain itu, tingkat kesadaran konsumen terhadap e-commerce juga terus meningkat dengan mulai mengadopsi kebiasaan berbelanja online. Agustin menyatakan [8] bahwa BMI Research mencatat bahwa rata-rata pengeluaran belanja online orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp 825.000 per orang. Tahun lalu saja, nilai transaksi belanja online orang Indonesia mencapai Rp 21 triliun. Angka ini diproyeksi akan meningkat signifikan di tahun 2015, yakni hingga mencapai Rp 50 triliun atau meningkat lebih dari dua kali lipat. Beberapa tahun lalu, publikasi berita didominasi dengan internet dan hal ini mengubah cara pengguna dalam melakukan sesuatu. Tahun ini, menurut laporan tren konsumen tahunan, sebaliknya pengguna lah yang mengubah Internet. Tren ini diambil dari survei tidak hanya dari konsumen di New York, Paris dan Tokyo, tetapi juga di Moskow, Istanbul, Shanghai, Johannesburg, Sao Paulo dan kota-kota lain di seluruh dunia. Ericsson ConsumerLab, penyedia teknologi komunikasi dan jasa multinasional milik Swedia dalam laporan tahunan memaparkan Hot Consumer Trend, yakni survei sampel yang mewakili 68 juta warga perkotaan, berusia 15-69 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2016, Internet akan menjadi dasar dari cara dunia bekerja, melakukan perjalanan, bersosialisasi, menonton TV, berbelanja, berolahraga dan bahkan mengontak layanan darurat. Perubahan gaya hidup ini jugalah yang memunculkan beberapa model bisnis pada e-commerce, yang sebelumnya didominasi dengan jenis B2C dimana bisnis organisasi memasarkan dan menjual produknya di II. METODE A. Mengenal E-Commerce E-Commerce menurut Chuffey [4] adalah semua bentuk proses pertukaran informasi antara organisasi dan stakeholder berbasiskan media elektronik yang terhubung ke jaringan internet. Pratama [4] menyatakan empat komponen penting didalam E-Commerce, yaitu : Penjual, Konsumen, Tehnologi dan Jaringan Komputer. 118 JUST TI, Volume 9, Nomor 2, Juli 2017: 118-124 Cara kerja E-Commerce sama dengan pasar di dunia fisik dan proses transaksi di dunia nyata (fisik). Yang membedakannya adalah kegiatannya dilakukan secara online dan digital (tanpa melibatkan tatap muka langsung antara penjual dan pembeli) serta sedikit perbedaan pada proses bisnis didalamnya.Sebuah ecommerce memiliki setidaknya beberapa buah poin penting di dalammnya, terkait dengan proses kerjanya tersbut, yaitu : 1) Terdapat produk (barang maupun jasa) yang diperjual belikan 2) Terdapat konsumen online yang berminat dengan produk yang ditawarkandan transaksi yang terjadi kemudian. 3) Terdapat mekanisme di dalam melayani konsumen, ke dalam sebuah tatap muka aplikasi (umumnya berbasis web). Dimulai dari sistem yang menangani proses katalog dan etalase online, sistem yang menangani produk mana saja yang diambil oleh konsumen secara online, sistem yang menangani pembayaran (semacam kasir) hingga sistem inventori (stok produk). 4) Terdapat proses pengiriman barang berdasarkan alamat yang diberikan konsumen yang telah melakukan pembayaran 5) Penanganan masalah logistik (stok barang) pada toko online atau inventori, untuk ketersediaan produk di dalam memenuhi permintaan konsumen. Termasuk juga dalam hal ini hubungannya dengan distributor atau supplier. kebutuhan tersebut. Ilustrasi e-commerce customer to bussiness (C2B) dapat dilihat pada gambar 1. Layanan C2B banyak ditemui di dalam website ECommerce yang bersifat portal, Misalkan : Sebuah keluarga berencana berlibur ke Bali minggu depan, kemudian kepala keluarga memposting informasi pada website forum diskusi khusus ECommerce mengenai kebutuhan tersebut (tiket pesawat, tempat menginap, jasa sewa mobil, tempat makan, tempat wisata, dan sebagainya). Postingan kepala keluarga tersebut (dalam hal ini ayah bertindak sebagai konsumen aktif) kemudian akan ditanggapi oleh para penjual. Misalkan dari biro perjalanan, pihak hotel atau penginapan, pihak penjual makanan, dan pihak pihak lain yang merasa memiliki apa yang diinginkan oleh sang konsumen tersebut. Gambar 1 ilustrasi e-commerce customer to business (C2B) B. Proses Bisnis Obolensky (1996) proses bisnis adalah serangkaian aktifitas-aktifitas yang saling berkaitan satu sama lain yang mengkonversikan masukan-masukan (input) bisnis menjadi suatu keluaran (output) bisnis. Proses dibagi menjadi 3 macam aktifitas pokok yaitu : 1) Aktifitas-aktifitas yang bernilai tambah (aktifitasaktifitas yang penting yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan) 2) aktifitas-aktifitas hand-off (aktifitas-aktifitas yang aliran kerjanya bergerak melalui batas-batas yang terutama bersifat fungsional, departemental, ataupun I Putu Agus Eka Pratama (2015), E-commerce customer to business adalah bentuk e-commerce yang berkebalikan dengan e-commerce pada umumnya, di mana konsumen berperan aktif dengan cara memberitahukan kepada khalayak internet mengenai kebutuhannya, untuk kemudian satu atau beberapa buah perusahaan atau layanan produk dan jasa akan mencoba menawarkan produk dan jasanya, untuk memenuhi TABEL 1. KLASIFIKASI AKTIFITAS BISNIS DALAM ORGANISASI Aspek Komponen Jenis Aktifitas Tujuan Peristiwa Proses Operasi Manusia, peralatan, Organisasi, Kebijakan dan Prosedur Secara fisik menyediakan barang dan jasa Menyelesaikan pekerjaan organisasi dalam bentuk proses bisnis Peristiwa Proses Informasi Peristiwa Proses Manajemen Peralatan, Otorisasi,Organisasi, Manusia, Otorisasi, Organisasi, Kebijakan dan Prosedur Kebijakan dan Prosedur Mencatat/menyimpan data atas peristiwa operasi, memlihara data referensi yang penting, dan menyajikan informasi berguna bagi manajemen dan pengambil keputusan lainnya Memfasilitasi fungsi operasi dan mendukung Kebutuhan pengambilan Keputusan manajemen Dengan menyediakan informasi yang berkualitas 119 Perencanaan, pengendalian, dan evaluasi proses bisnis yang terjadi. Merencanakan dan mengendalikan operasi/proses bisnis organisas Lenti, Rancang Bangun Model Bisnis Pada E-Commerce C2B organisasional) 3) aktifitas-aktifitas kendali (aktifitas yang diadakan untuk mengendalikan aktifitas hand-off melalui batas-batas yang disebutkan di atas). 1. 2. Proses bisnis merupakan instrumen kunci untuk mengorganisir kegiatan ini dan untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan timbal balik proses tersebut. Sebuah proses bisnis terdiri dari serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam koordinasi di lingkungan organisasi dan teknis. Kegiatan-kegiatan ini bersama-sama mewujudkan tujuan bisnis. Setiap proses bisnis yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi dapat berinteraksi dengan proses bisnis yang dilakukan oleh organisasi lain. Desain proses bisnis merupakan penjelasan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem diimplementasikan. jika dilihat dari siklus hidup proses bisnis, maka dalam tahapan desain, sistem dalam proses bisnis diidentifikasi dan dimodelkan. Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap proses bisnis dan lingkungan organisasi serta teknik dari perusahaan. Berdasarkan hal ini, proses bisnis dapat diidentifikasikan, ditinjau kembali, divalidasi, dan digambarkan dengan model proses bisnis. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. C. Unified Modeling Language (UML) Sri Dharwiyanti (2003), Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak dan juga merupakan himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut, yaitu : Usecase Diagram, Class Diagram, Statechart Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Collaboration Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram. Konsumen akhir memberitahu kriteria barang kebutuhannya ke website. website mencari kriteria yang sesuai yang ada dalam databasenya, dan menampilkan semua daftar penjual yang memiliki barang sesuai spesifikasi si pembeli Pembeli memilih salah satu penjual Website mengirimkan notifikasi kepada penjual tentang adanya permintaan dari pembeli Penjual dan pembeli membuat kesepakatan dan bertransaksi diluar sistem Jika transaksi telah terjadi pembeli diminta menuliskan feedback terhadap penjual Website mengolah feedback untuk mengelola rating kredibilitas si penjual Jika Barang yang dicari pembeli tidak ada dalam database , maka website mingirim notifikasi ke seluruh penjual mengenai adanya permintaan barang tersebut untuk ditindak lanjuti Pemilik website mendapatkan keuntungan dari setiap barang yang diupload ke website Gambar 2 Aliran Proses Bisnis Sistem B. Analisis Kebutuhan Pengembangan Sistem Perangkat Lunak Kebutuhan pengembangan sistem perangkat lunak terdiri dari: kebutuhan input, kebutuhan proses, kebutuhan output, dan analisis pengguna. Untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan sistem maka dilakukan identifikasi terhadap beberapa kebutuhan input, proses dan output pada studi kasus penjualan motor dan mobil bekas. Adapun kebutuhannya sebagai berikut : a) Kebutuhan Input Kebutuhan input pada sistem ini meliputi: data produk-produk barang yang akan dijual dan data para penjual, data Pembeli. b) Kebutuhan Proses Kebutuhan proses pada sistem ini meliputi: login, melihat website, pendaftaran penjual, konfirmasi pendaftaran, mengisi atau update data produk, II. METODE A. Analisis Proses Bisnis Ada 3 komponen yang terlibat dalam proses yaitu : Website sebagai antar muka interaksi antara pembeli dan penjual Customer, yang bertindak secara aktif memposting/mempublikasikan kebutuhannya Business Organization, selaku para pemilik/penyedia barang akan merespon kebutuhan customer Dari gambar 2 dapat dilihat aliran proses bisnis sebagai berikut : 120 JUST TI, Volume 9, Nomor 2, Juli 2017: 118-124 c) d) C. mengisi data dan alamat pemesanan, searching, sorting, notifikasi pembelian,dan konfirmasi pembayaran. Kebutuhan Output Adapun keluaran (output) yang dihasilkan adalah Daftar produk, Informasi showroom, Informasi pembeli, Informasi ranking penjual, komisi yang didapat oleh pemilik web dari setiap produk yang diupload oleh penjual Analisis Pengguna 1. Penjual 2. Pemilik web 3. Pembeli atau konsumen 2) Penjual, aktifitas yang dapat dilakukan terhadap sistem adalah registrasi penjual, menerima id penjual, melakukan login, upload barang, menerima biaya upload, mengkonfirmasi pembayaran upload, menerima calon pembeli, menghubungi calon pembeli, dan menerima informasi forum 3) Pengunjung web, beberapa aktifitas yang dapat dilakukan terhadap sistem adalah memasukkan kriteria barang dan memilih barang Pembeli, memiliki aktifits aktifitas terhadap sistem yaitu: registrasi pembeli, melakukan login, memasukkan kriteria barang, memilih barang, melihat kredibilitas penjual, mengisi feedback dan mengunggah informasi di forum Kebutuhan Perangkat Lunak <<include>> Perangkat lunak (software) merupakan program-program yang diperlukan atau Software yang mendukung untuk membangun sistem adalah sistem operasi, bahasa pemrograman, dan program aplikasi.diantaranya: Sistem Operasi Windows 7 64 bit, NetBeans IDE sebagai text editor, framework codeigniter, XAMPP Server, data based mySql, dan browser seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome dan lain-lain. melakukan login staff penjualan memvalidasi login melihat laporan upload barang <<include>> <<extend>> ubah status siap upload menghitung biaya upload menerima konfirmasi pembayaran <<include>> pencarian barang <<extend>> D. Diagram Use Case Diagram use case merupakan gambaran perilaku dari semua aktor sistem. Pada Gambar 3. Terdapat empat aktor yang teridentifikasi, yaitu: staff penjualan, penjual /supplier, pengunjung web dan pembeli. Kemudian terdapat 19 use case context, antara lain: 1. melakukan login 2. upload Barang 3. melihat laporan upload barang 4. menerima biaya upload 5. mengkonfirmasi pembayaran upload 6. menerima konfirmasi pembayaran 7. ubah status siap upload 8. ubah status terupload 9. registrasi penjual 10. menerima id penjual 11. registrasi pembeli 12. memasukkan kriteria barang 13. mengunggah informasi di forum 14. menerma informasi di forum 15. melihat kredibilitas penjual 16. memilih barang 17. menerima data calon pembeli 18. menghubungi calon pembeli 19. mengisi feedback ubah status terupload <<include>> memasukan kriteria barang pengunjung web <<extend>> buat id pembeli <<extend>> penjual. <<extend>> registrasi penjual <<include>>memilih barang <<extend>> <<extend>> pencarian data penjual menerima id penjual <<include>> buat id pembeli <<include>> upload barang registrasi pembeli pembeli <<extend>> validasi kelengkapan data mengisi feedback menerima biaya upload <<include>> <<extend>> <<include>> mengkonfirmasi pembayaran upload memroses feedback melihat kredibilitas penjual menerima data calon pembeli <<extend>> mengunggah inf ormasi di f orum <<extend>> menerima inf ormasi f orum menghubungi calon pembeli Gambar 3 Use case Diagram E. Diagram Kelas Pada diagram class ini terdapat beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem yang akan dibangun. Diagram Class pada sistem ditunjukkan pada gambar 4. Perilaku perilaku actor terhadap sistem digambarkan sebagai berikut: 1) Staff Penjualan, beberapa aktifitas yang dapat dilakukan terhadap sistem adalah melakukan login, melihat laporan update barang, ubah status siap upload, menerima konfirmasi pembayaran dan ubah status terupload F. Relasi Tabel Relasi tabel menunjukkan hubungan atau interaksi antara beberapa tabel yang dibutuhkan dalam membangun sistem. Terdapat 10 tabel, yaitu: tabel kredibilitas, tabel pesan, tabel fórum, tabel pembeli, tabel staff, tabel barang, tabel email , tabel user, tabel 121 Lenti, Rancang Bangun Model Bisnis Pada E-Commerce C2B feedback dan tabel penjual. Relasi tabel pada sistem ditunjukkan pada gambar 5. Gambar 5 Relasi Tabel Tabel 2. List pengujian menggunakan blackbox testing Input Gambar 4. Diagram kelas sistem index.php III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tampilan halaman depan ketika aplikasi dijalankan ditunjukkan pada gambar 6. Pada halaman depan pembeli memilih beberapa kriteria kebutuhannya seperti merk kendaraan, type/jenis, model kendaraan, daerah asal kendaraan dan mitra partner juga bisa dipilih jika kendaraan dibeli dengan kredit. Jika memerlukan spesifikasi yang lain maka di sediakan forum untuk mendeskripsikan spesifikasi kendaraan yang diinginkan pembeli seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Setiap pembeli yang memposting di halaman forum maka sistem akan membroadcast ke seluruh penjual tentang adanya permintaan kendaraan dari pembeli untuk di respon. Hal ini menunjukkan pembeli yang aktif dalam transaksi ini. Penelitian ini telah diuji dengan menggunakan blackbox testing dengan melakukan pengujian sesuai tabel 2. admin.php dataaffiliator.php datapembelian.php datapembayaran.php ubahstatus.php datakomisi.php halaman_login.xml halaman_utama.xml halaman_regis.xml 122 Output Hasil Halaman utama web Halaman login admin Halaman data affiliator Halaman data pembelian Halaman data pembayaran Halaman ubah status Halaman data komisi Halaman login android Halaman utama android Halaman regis android Berjalan baik Berjalan baik Berjalan baik Berjalan baik Berjalan baik Berjalan baik Berjalan baik Berjalan baik Berjalan baik Berjalan baik JUST TI, Volume 9, Nomor 2, Juli 2017: 118-124 Data hasil masukan form registrasi penjual pada gambar 8. akan disimpan dengan format seperti pada tabel 3 Hasil pengujian pada cuplikan form registrasi penjual dapat dilihat tabel uji 4. dan pada gambar 9 sampai dengan gambar 11. Tabel 3. Tabel Penjual Kolom Tipe id_penjual (Primary) varchar(20) nm_showroom text alamat_showroom text no_tlp_showroom int(12) email_showroom text tgl_berdiri date Keterangan Kunci Primer (id_penjual) Nama showroom/penjual Alamt showroom/penjual Nomor telepon showroom/penjual Alamat email Showroom/penjual Tanggal berdiri showroom/penjual Tabel 4. Tabel uji cuplikan form registrasi penjual Data uji masukan Kolom no telepon diisi dengan karakter “ABC” Kolom no telepon diisi dengan angka “081804260 042” Kolom email diisi dengan “gilangbayu. co.id” Gambar 6. Tampilan halaman depan aplikasi Gambar 7. Halaman forum untuk komunikasi pembeli yang akan direspon oleh penjual Kolom email diisi dengan “gilang@ carimotor. com” Selain itu juga dilakukan pengujian boundary value analysis yang merupakan bagian teknik blackbox testing yang melakukan pengujian batas atas dan batas bawah nilai yang diisikan, hasil pengujian sebagai berikut : 1. Pengujian pada form registrasi penjual From registrasi penjual dapat dilihat pada gambar 8. Hasil yang diharapkan Keluar pemberitahuan untuk mengisi dengan tipe data angka Tidak terjadi kesalahan pengisian data Keluaran Tidak terjadi kesalahan pengisian data Hasil input data valid Keluar pemberitahuan untuk mengisi dengan format email namapengguna @namadomain Tidak terjadi kesalahan pengisian data Keluar pemberitahuan untuk mengisi dengan format email Hasil input data invalid Tidak terjadi kesalahan pengisian data Hasil input data valid Keluar pemberitahuan untuk mengisi data angka Kesimpulan Hasil input data invalid Gambar 9 Pesan error yang ditampilkan jika format input nomor telepon salah Gambar 8 cuplikan form registrasi penjual 123 Lenti, Rancang Bangun Model Bisnis Pada E-Commerce C2B belanja-online-diprediksi-naik-dua-kali-lipat, 2015, diakses pada tgl 4 September 2015 Pukul 16.30. WIB. Gambar 10. Pesan error yang ditampilkan jika input format email salah Gambar 11. Pesan yang ditampilkan jika input data sesuai dengan aturan IV. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menghasilkan suatu rancang bangun E-Commerce C2B untuk studi kasus penjualan motor dan mobil bekas. Dari Hasil Pengujian sistem dapat mengelola data penjual, data barang, komunikasi pembeli dan penjual, kredibilitas penjual dan komisi untuk pemilik web. Penelitian ini fokusnya adalah mengeksplorasi sistem C2B dalam bidang E-Commerce, sehingga jika ingin di operasikan di dunia e-commerce masih memiliki beberapa kekurangan dalam optimalisasi layanan. Untuk Optimalisasi layanan aplikasi yang lebih baik pada hasil penelitian ini, beberapa saran pengembangan dapat dilakukan yaitu 1) Menerapkan strategi search engine agar web bisa muncul pada halaman depan search engine. 2) Menyewa web hosting komersial dan meningkatkan keamanan web server. REFERENSI [1] Jannatun. N, “Rancang Bangun Sistem Afiliasi Pada Zifara Mebel Berbasis Web,” http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/13344, 2014, diakses pada tgl 4 September 2015 pukul 15.51. WIB [2] Nugroho, A., “E-commerce Memahami Perdagangan Modern di Dunia Maya”, Penerbit Informatika, Bandung, 2006 [3] Obolensky, N., “ Practical Business Re-engineering,” Elex Media Komputindo, 1996 [4] Pratama, I.P.A.E, “ E-commerce, E- Business dan Mobile Commerce Berbasiskan Open Source,” Penrbit Informatika, Bandung, 2015 [5] Safitri, A . dan Sujito, “Website Paramita Member Club Dengan Menerapkan Model Affiliate Marketing, “ Jurnal tehnologi Informasi Pradnya Paramita, ISSN 2086-29889, Vol.2 No.2, 2013 [6] Sufendi, dkk, “Rancang Bangun E-commerce Penjualan dan Pemesanan Pakaian Batik Pada Julier Batik,” http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/4764, 2013, diakses pada tanggal 3 September 2015 pukul 15.45 WIB [7] Wong, dkk, “” Analisis dan Perancangan E-commerce Handphone dan Komputer Berbasis Website,” Journal on Networking and Security, Vol 2 No 1 - Juli 2013, Universitas Surakarta, Solo, 2013 [8] Agustin Setyo Wardani, “Tahum ini diprediksi Pasar Belanja Online Naik dua kali Lipat”, http://wartakota.tribunnews.com/2015/01/22/tahun-ini-pasar- 124