RANCANG BANGUN MODEL BISNIS PADA E

advertisement
RANCANG BANGUN MODEL BISNIS PADA E-COMMERCE C2B
Febri Nova Lenti
Jurusan Teknik Informatika, STMIK AKAKOM Yogyakarta
e-mail: [email protected]
Abstrak - E-Commerce C2B adalah jenis E-Commerce dimana konsumen berperan aktif dengan cara memberitahukan kepada
khalayak khususnya organisasi bisnis mengenai kebutuhannya, untuk kemudian satu atau beberapa organisasi bisnis menawarkan
produk dan jasanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Munculnya C2B ini akibat perkembangan teknologi Informasi dan gaya
hidup pengguna internet. Maraknya E-Commerce yang ada dengan berbagai model bisnis dan kiat kiat pengamanannya menjadi
penentu kesuksesan E-Commerce. Terkait hal itu model bisnis apa saja yang cocok untuk diterapkan pada E-Commerce C2B dan
bagaimana melindungi transaksi dari tindak kejahatan menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Hasil yang akan didapatkan dari
penelitian ini adalah suatu rancangan sistem E-Commerce yang menyediakan layanan untuk mendukung kemudahan dan keamanan
proses transaksi jual beli secara online dan mobile dari penyedia barang dan jasa ke konsumen dimana konsumen yang berperan aktif.
Kata kunci: E-Commerce, Business Model, C2B, Consumer, bisnis organisasi
web dan dibeli konsumen bergeser ke jenis C2B. C2B
ini adalah jenis e-commerce dimana seorang konsumen
memposting kebutuhan kebutuhannya di web untuk
kemudian disanggupi dan disediakan oleh satu atau
beberapa organisasi bisnis (Pratama, 2015).
Oleh karena itu penelitian ini akan meneliti dan
mengeksplorasi rancang bangun proses bisnis C2B
mulai dari model bisnis apa saja yang cocok untuk
diterapkan, standar teknologi yang digunakan dan
bagaimana melindungi transaksi dari tindak kejahatan
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan ECommerce yang pernah dilakukan diantaranya adalah
Sufendi dkk [6] dengan studi kasus penjualan dan
pemesanan batik, wong dkk [9] dengan studi kasus
penjualan HP, pada penelitian Sufendi, dkk [6] jenis ECommerce yang dikembangkan adalah B2C, dan pada
penelitian Wong, dkk [9] jenis E-Commerce yang
dikembangkan adalah B2B-B2C-C2C
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait
dengan Bisnis afiliasi
diantaranya adalah yang
dilakukanoleh Safitri dan Sujito [5] dengan kasus
Paramita Member Club, Jannatun [1] dengan kasus toko
mebel. Kedua penelitian tadi dimodelkan proses bisnis
mirip multilevel marketing dimana affiliator dapat
mencari teman lainnya dan mendapatkan komisi
berlevel. Pada penelitian ini model proses bisnis yang
digunakan bukan multi level marketing dan model ECommerce yang digunakan adalah C2B.
I. PENDAHULUAN
Perdagangan elektronik atau yang lebih dikenal
dengan e-commerce di Indonesia kini sedang hangathangatnya. Banyak pelaku di bidang
ini yang
bermunculan untuk memanfaatkan potensi jumlah
penduduk Indonesia yang banyak. Selain itu, tingkat
kesadaran konsumen terhadap e-commerce juga terus
meningkat dengan mulai mengadopsi kebiasaan
berbelanja online. Agustin menyatakan [8] bahwa BMI
Research mencatat bahwa rata-rata pengeluaran belanja
online orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp
825.000 per orang. Tahun lalu saja, nilai transaksi
belanja online orang Indonesia mencapai Rp 21 triliun.
Angka ini diproyeksi akan meningkat signifikan di
tahun 2015, yakni hingga mencapai Rp 50 triliun atau
meningkat lebih dari dua kali lipat.
Beberapa tahun lalu, publikasi berita didominasi
dengan internet dan hal ini mengubah cara pengguna
dalam melakukan sesuatu. Tahun ini, menurut laporan
tren konsumen tahunan, sebaliknya pengguna lah yang
mengubah Internet. Tren ini diambil dari survei tidak
hanya dari konsumen di New York, Paris dan Tokyo,
tetapi juga di Moskow, Istanbul, Shanghai,
Johannesburg, Sao Paulo dan kota-kota lain di seluruh
dunia. Ericsson ConsumerLab, penyedia teknologi
komunikasi dan jasa multinasional milik Swedia dalam
laporan tahunan memaparkan Hot Consumer Trend,
yakni survei sampel yang mewakili 68 juta warga
perkotaan, berusia 15-69 tahun. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada tahun 2016, Internet akan
menjadi dasar dari cara dunia bekerja, melakukan
perjalanan, bersosialisasi, menonton TV, berbelanja,
berolahraga dan bahkan mengontak layanan darurat.
Perubahan gaya hidup ini jugalah yang
memunculkan beberapa model bisnis pada e-commerce,
yang sebelumnya didominasi dengan jenis B2C dimana
bisnis organisasi memasarkan dan menjual produknya di
II. METODE
A. Mengenal E-Commerce
E-Commerce menurut Chuffey [4] adalah semua
bentuk proses pertukaran informasi antara organisasi
dan stakeholder berbasiskan media elektronik yang
terhubung ke jaringan internet. Pratama [4] menyatakan
empat komponen penting didalam E-Commerce, yaitu :
Penjual, Konsumen, Tehnologi dan Jaringan Komputer.
118
JUST TI, Volume 9, Nomor 2, Juli 2017: 118-124
Cara kerja E-Commerce sama dengan pasar di dunia
fisik dan proses transaksi di dunia nyata (fisik). Yang
membedakannya adalah kegiatannya dilakukan secara
online dan digital (tanpa melibatkan tatap muka
langsung antara penjual dan pembeli) serta sedikit
perbedaan pada proses bisnis didalamnya.Sebuah ecommerce memiliki setidaknya beberapa buah poin
penting di dalammnya, terkait dengan proses kerjanya
tersbut, yaitu :
1) Terdapat produk (barang maupun jasa) yang
diperjual belikan
2) Terdapat konsumen online yang berminat dengan
produk yang ditawarkandan transaksi yang terjadi
kemudian.
3) Terdapat mekanisme di dalam melayani konsumen,
ke dalam sebuah tatap muka aplikasi (umumnya
berbasis web). Dimulai dari sistem yang menangani
proses katalog dan etalase online, sistem yang
menangani produk mana saja yang diambil oleh
konsumen secara online, sistem yang menangani
pembayaran (semacam kasir) hingga sistem
inventori (stok produk).
4) Terdapat proses pengiriman barang berdasarkan
alamat yang diberikan konsumen yang telah
melakukan pembayaran
5) Penanganan masalah logistik (stok barang) pada
toko online atau inventori, untuk ketersediaan
produk di dalam memenuhi permintaan konsumen.
Termasuk juga dalam hal ini hubungannya dengan
distributor atau supplier.
kebutuhan tersebut. Ilustrasi e-commerce customer to
bussiness (C2B) dapat dilihat pada gambar 1.
Layanan C2B banyak ditemui di dalam website ECommerce yang bersifat portal, Misalkan :
Sebuah keluarga berencana berlibur ke Bali minggu
depan, kemudian kepala keluarga memposting
informasi pada website forum diskusi khusus ECommerce mengenai kebutuhan tersebut (tiket
pesawat, tempat menginap, jasa sewa mobil, tempat
makan, tempat wisata, dan sebagainya). Postingan
kepala keluarga tersebut (dalam hal ini ayah
bertindak sebagai konsumen aktif) kemudian akan
ditanggapi oleh para penjual. Misalkan dari biro
perjalanan, pihak hotel atau penginapan, pihak
penjual makanan, dan pihak pihak lain yang merasa
memiliki apa yang diinginkan oleh sang konsumen
tersebut.
Gambar 1 ilustrasi e-commerce customer to business (C2B)
B. Proses Bisnis
Obolensky (1996) proses bisnis adalah serangkaian
aktifitas-aktifitas yang saling berkaitan satu sama lain
yang mengkonversikan masukan-masukan (input)
bisnis menjadi suatu keluaran (output) bisnis. Proses
dibagi menjadi 3 macam aktifitas pokok yaitu :
1) Aktifitas-aktifitas yang bernilai tambah (aktifitasaktifitas yang
penting yang diinginkan dan
dibutuhkan pelanggan)
2) aktifitas-aktifitas hand-off (aktifitas-aktifitas yang
aliran kerjanya bergerak melalui batas-batas yang
terutama bersifat fungsional, departemental, ataupun
I Putu Agus Eka Pratama (2015), E-commerce
customer to business adalah bentuk e-commerce yang
berkebalikan dengan e-commerce pada umumnya, di
mana konsumen berperan aktif dengan cara
memberitahukan kepada khalayak internet mengenai
kebutuhannya, untuk kemudian satu atau beberapa buah
perusahaan atau layanan produk dan jasa akan mencoba
menawarkan produk dan jasanya, untuk memenuhi
TABEL 1. KLASIFIKASI AKTIFITAS BISNIS DALAM ORGANISASI
Aspek
Komponen
Jenis Aktifitas
Tujuan
Peristiwa Proses Operasi
Manusia, peralatan,
Organisasi, Kebijakan dan
Prosedur
Secara fisik menyediakan
barang dan jasa
Menyelesaikan pekerjaan
organisasi dalam bentuk
proses bisnis
Peristiwa Proses Informasi
Peristiwa Proses Manajemen
Peralatan, Otorisasi,Organisasi, Manusia, Otorisasi, Organisasi,
Kebijakan dan Prosedur
Kebijakan dan Prosedur
Mencatat/menyimpan data atas
peristiwa operasi, memlihara
data
referensi yang penting, dan
menyajikan informasi berguna
bagi manajemen
dan pengambil keputusan
lainnya
Memfasilitasi fungsi operasi dan
mendukung Kebutuhan
pengambilan Keputusan
manajemen
Dengan menyediakan informasi
yang berkualitas
119
Perencanaan, pengendalian, dan
evaluasi proses bisnis yang terjadi.
Merencanakan dan mengendalikan
operasi/proses bisnis organisas
Lenti, Rancang Bangun Model Bisnis Pada E-Commerce C2B
organisasional)
3) aktifitas-aktifitas kendali (aktifitas yang diadakan
untuk mengendalikan aktifitas hand-off melalui
batas-batas yang disebutkan di atas).
1.
2.
Proses bisnis merupakan instrumen kunci untuk
mengorganisir kegiatan ini dan untuk meningkatkan
pemahaman tentang hubungan timbal balik proses
tersebut. Sebuah proses bisnis terdiri dari serangkaian
kegiatan yang dilakukan dalam koordinasi di
lingkungan organisasi dan teknis. Kegiatan-kegiatan ini
bersama-sama mewujudkan tujuan bisnis. Setiap proses
bisnis yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi
dapat berinteraksi dengan proses bisnis yang dilakukan
oleh organisasi lain.
Desain proses bisnis merupakan penjelasan dengan
detail
bagaimana
bagian-bagian dari
sistem
diimplementasikan. jika dilihat dari siklus hidup proses
bisnis, maka dalam tahapan desain, sistem dalam proses
bisnis diidentifikasi dan dimodelkan.
Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap proses
bisnis dan lingkungan organisasi serta teknik dari
perusahaan. Berdasarkan hal ini, proses bisnis dapat
diidentifikasikan, ditinjau kembali, divalidasi, dan
digambarkan dengan model proses bisnis.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C. Unified Modeling Language (UML)
Sri Dharwiyanti (2003), Unified Modeling
Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar
untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan
membangun sistem perangkat lunak dan juga
merupakan himpunan struktur dan teknik untuk
pemodelan desain program berorientasi objek (OOP)
serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk
mengembangkan sistem OOP dan sekelompok
perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem
tersebut. UML mendefinisikan diagram-diagram
sebagai berikut, yaitu : Usecase Diagram, Class
Diagram, Statechart Diagram, Activity Diagram,
Sequence Diagram, Collaboration Diagram, Component
Diagram, Deployment Diagram.
Konsumen akhir memberitahu kriteria
barang kebutuhannya ke website.
website mencari kriteria yang sesuai yang
ada dalam databasenya, dan menampilkan
semua daftar penjual yang memiliki
barang sesuai spesifikasi si pembeli
Pembeli memilih salah satu penjual
Website mengirimkan notifikasi kepada
penjual tentang adanya permintaan dari
pembeli
Penjual
dan
pembeli
membuat
kesepakatan dan bertransaksi diluar sistem
Jika
transaksi telah terjadi pembeli
diminta menuliskan feedback terhadap
penjual
Website mengolah feedback untuk
mengelola rating kredibilitas si penjual
Jika Barang yang dicari pembeli tidak ada
dalam database , maka website mingirim
notifikasi ke seluruh penjual mengenai
adanya permintaan barang tersebut untuk
ditindak lanjuti
Pemilik website mendapatkan keuntungan
dari setiap barang yang diupload ke
website
Gambar 2 Aliran Proses Bisnis Sistem
B. Analisis Kebutuhan Pengembangan Sistem
Perangkat Lunak
Kebutuhan pengembangan sistem perangkat lunak
terdiri dari: kebutuhan input, kebutuhan proses,
kebutuhan output, dan analisis pengguna. Untuk
mengidentifikasi kebutuhan pengembangan sistem
maka dilakukan identifikasi terhadap beberapa
kebutuhan input, proses dan output pada studi kasus
penjualan motor dan mobil bekas. Adapun
kebutuhannya sebagai berikut :
a) Kebutuhan Input
Kebutuhan input pada sistem ini meliputi: data
produk-produk barang yang akan dijual dan data
para penjual, data Pembeli.
b) Kebutuhan Proses
Kebutuhan proses pada sistem ini meliputi: login,
melihat website, pendaftaran penjual, konfirmasi
pendaftaran, mengisi atau update data produk,
II. METODE
A. Analisis Proses Bisnis
Ada 3 komponen yang terlibat dalam proses yaitu :
 Website sebagai antar muka interaksi antara
pembeli dan penjual
 Customer, yang bertindak secara aktif
memposting/mempublikasikan kebutuhannya
 Business
Organization,
selaku
para
pemilik/penyedia barang akan merespon
kebutuhan customer
Dari gambar 2 dapat dilihat aliran proses bisnis sebagai
berikut :
120
JUST TI, Volume 9, Nomor 2, Juli 2017: 118-124
c)
d)
C.
mengisi data dan alamat pemesanan, searching,
sorting, notifikasi pembelian,dan konfirmasi
pembayaran.
Kebutuhan Output
Adapun keluaran (output) yang dihasilkan adalah
Daftar produk, Informasi showroom, Informasi
pembeli, Informasi ranking penjual, komisi yang
didapat oleh pemilik web dari setiap produk yang
diupload oleh penjual
Analisis Pengguna
1. Penjual
2. Pemilik web
3. Pembeli atau konsumen
2) Penjual, aktifitas yang dapat dilakukan terhadap
sistem adalah registrasi penjual, menerima id
penjual, melakukan login, upload barang, menerima
biaya upload, mengkonfirmasi pembayaran upload,
menerima calon pembeli, menghubungi calon
pembeli, dan menerima informasi forum
3) Pengunjung web, beberapa aktifitas yang dapat
dilakukan terhadap sistem adalah memasukkan
kriteria barang dan memilih barang
Pembeli, memiliki aktifits aktifitas terhadap sistem
yaitu:
registrasi
pembeli,
melakukan
login,
memasukkan kriteria barang, memilih barang, melihat
kredibilitas penjual, mengisi feedback dan mengunggah
informasi di forum
Kebutuhan Perangkat Lunak
<<include>>
Perangkat lunak (software) merupakan
program-program yang diperlukan atau Software yang
mendukung untuk membangun sistem adalah sistem
operasi, bahasa pemrograman, dan program
aplikasi.diantaranya: Sistem Operasi Windows 7 64 bit,
NetBeans IDE sebagai text editor, framework
codeigniter, XAMPP Server, data based mySql, dan
browser seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer,
Google Chrome dan lain-lain.
melakukan login
staff penjualan
memvalidasi login
melihat laporan upload
barang
<<include>>
<<extend>>
ubah status siap upload
menghitung biaya upload
menerima konfirmasi
pembayaran
<<include>>
pencarian barang
<<extend>>
D. Diagram Use Case
Diagram use case merupakan gambaran perilaku
dari semua aktor sistem. Pada Gambar 3. Terdapat
empat aktor yang teridentifikasi, yaitu: staff penjualan,
penjual /supplier, pengunjung web dan pembeli.
Kemudian terdapat 19 use case context, antara lain:
1. melakukan login
2. upload Barang
3. melihat laporan upload barang
4. menerima biaya upload
5. mengkonfirmasi pembayaran upload
6. menerima konfirmasi pembayaran
7. ubah status siap upload
8. ubah status terupload
9. registrasi penjual
10. menerima id penjual
11. registrasi pembeli
12. memasukkan kriteria barang
13. mengunggah informasi di forum
14. menerma informasi di forum
15. melihat kredibilitas penjual
16. memilih barang
17. menerima data calon pembeli
18. menghubungi calon pembeli
19. mengisi feedback
ubah status terupload
<<include>>
memasukan kriteria barang pengunjung
web
<<extend>>
buat id pembeli
<<extend>>
penjual.
<<extend>> registrasi penjual
<<include>>memilih barang
<<extend>>
<<extend>>
pencarian data penjual
menerima id penjual
<<include>>
buat id pembeli
<<include>>
upload barang
registrasi pembeli
pembeli
<<extend>>
validasi kelengkapan data
mengisi feedback
menerima biaya upload
<<include>>
<<extend>>
<<include>>
mengkonfirmasi pembayaran
upload
memroses feedback
melihat kredibilitas penjual
menerima data calon
pembeli
<<extend>>
mengunggah inf ormasi di f orum
<<extend>>
menerima inf ormasi f orum
menghubungi calon pembeli
Gambar 3 Use case Diagram
E. Diagram Kelas
Pada diagram class ini terdapat beberapa kelas serta
paket-paket yang ada dalam sistem yang akan dibangun.
Diagram Class pada sistem ditunjukkan pada gambar 4.
Perilaku perilaku actor terhadap sistem digambarkan
sebagai berikut:
1) Staff Penjualan, beberapa aktifitas yang dapat
dilakukan terhadap sistem adalah melakukan login,
melihat laporan update barang, ubah status siap
upload, menerima konfirmasi pembayaran dan ubah
status terupload
F. Relasi Tabel
Relasi tabel menunjukkan hubungan atau interaksi
antara beberapa tabel yang dibutuhkan dalam
membangun sistem. Terdapat 10 tabel, yaitu: tabel
kredibilitas, tabel pesan, tabel fórum, tabel pembeli,
tabel staff, tabel barang, tabel email , tabel user, tabel
121
Lenti, Rancang Bangun Model Bisnis Pada E-Commerce C2B
feedback dan tabel penjual. Relasi tabel pada sistem
ditunjukkan pada gambar 5.
Gambar 5 Relasi Tabel
Tabel 2. List pengujian menggunakan blackbox testing
Input
Gambar 4. Diagram kelas sistem
index.php
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tampilan halaman depan ketika aplikasi dijalankan
ditunjukkan pada gambar 6. Pada halaman depan
pembeli memilih beberapa kriteria kebutuhannya seperti
merk kendaraan, type/jenis, model kendaraan, daerah
asal kendaraan dan mitra partner juga bisa dipilih jika
kendaraan dibeli dengan kredit. Jika memerlukan
spesifikasi yang lain maka di sediakan forum untuk
mendeskripsikan spesifikasi kendaraan yang diinginkan
pembeli seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Setiap
pembeli yang memposting di halaman forum maka
sistem akan membroadcast ke seluruh penjual tentang
adanya permintaan kendaraan dari pembeli untuk di
respon. Hal ini menunjukkan pembeli yang aktif dalam
transaksi ini.
Penelitian ini telah diuji dengan menggunakan
blackbox testing dengan melakukan pengujian sesuai
tabel 2.
admin.php
dataaffiliator.php
datapembelian.php
datapembayaran.php
ubahstatus.php
datakomisi.php
halaman_login.xml
halaman_utama.xml
halaman_regis.xml
122
Output
Hasil
Halaman
utama web
Halaman login
admin
Halaman data
affiliator
Halaman data
pembelian
Halaman data
pembayaran
Halaman ubah
status
Halaman data
komisi
Halaman login
android
Halaman
utama android
Halaman regis
android
Berjalan baik
Berjalan baik
Berjalan baik
Berjalan baik
Berjalan baik
Berjalan baik
Berjalan baik
Berjalan baik
Berjalan baik
Berjalan baik
JUST TI, Volume 9, Nomor 2, Juli 2017: 118-124
Data hasil masukan form registrasi penjual pada gambar
8. akan disimpan dengan format seperti pada tabel 3
Hasil pengujian pada cuplikan form registrasi penjual
dapat dilihat tabel uji 4. dan pada gambar 9 sampai
dengan gambar 11.
Tabel 3. Tabel Penjual
Kolom
Tipe
id_penjual
(Primary)
varchar(20)
nm_showroom
text
alamat_showroom
text
no_tlp_showroom
int(12)
email_showroom
text
tgl_berdiri
date
Keterangan
Kunci Primer
(id_penjual)
Nama
showroom/penjual
Alamt
showroom/penjual
Nomor telepon
showroom/penjual
Alamat email
Showroom/penjual
Tanggal berdiri
showroom/penjual
Tabel 4. Tabel uji cuplikan form registrasi penjual
Data uji
masukan
Kolom no
telepon diisi
dengan
karakter
“ABC”
Kolom no
telepon diisi
dengan
angka
“081804260
042”
Kolom email
diisi dengan
“gilangbayu.
co.id”
Gambar 6. Tampilan halaman depan aplikasi
Gambar 7. Halaman forum untuk komunikasi pembeli yang akan
direspon oleh penjual
Kolom email
diisi dengan
“gilang@
carimotor.
com”
Selain itu juga dilakukan pengujian boundary value
analysis yang merupakan bagian teknik blackbox
testing yang melakukan pengujian batas atas dan batas
bawah nilai yang diisikan, hasil pengujian sebagai
berikut :
1. Pengujian pada form registrasi penjual
From registrasi penjual dapat dilihat pada gambar 8.
Hasil yang
diharapkan
Keluar
pemberitahuan
untuk mengisi
dengan tipe data
angka
Tidak terjadi
kesalahan
pengisian data
Keluaran
Tidak terjadi
kesalahan
pengisian data
Hasil
input
data
valid
Keluar
pemberitahuan
untuk mengisi
dengan format
email
namapengguna
@namadomain
Tidak
terjadi
kesalahan
pengisian data
Keluar
pemberitahuan
untuk mengisi
dengan format
email
Hasil
input
data
invalid
Tidak
terjadi
kesalahan
pengisian data
Hasil
input
data
valid
Keluar
pemberitahuan
untuk mengisi
data angka
Kesimpulan
Hasil
input
data
invalid
Gambar 9 Pesan error yang ditampilkan jika format input nomor
telepon salah
Gambar 8 cuplikan form registrasi penjual
123
Lenti, Rancang Bangun Model Bisnis Pada E-Commerce C2B
belanja-online-diprediksi-naik-dua-kali-lipat, 2015, diakses pada
tgl 4 September 2015 Pukul 16.30. WIB.
Gambar 10. Pesan error yang ditampilkan jika input format email
salah
Gambar 11. Pesan yang ditampilkan jika input data sesuai dengan
aturan
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini menghasilkan suatu rancang bangun
E-Commerce C2B untuk studi kasus penjualan motor
dan mobil bekas. Dari Hasil Pengujian sistem dapat
mengelola data penjual, data barang, komunikasi
pembeli dan penjual, kredibilitas penjual dan komisi
untuk pemilik web.
Penelitian ini fokusnya adalah mengeksplorasi
sistem C2B dalam bidang E-Commerce, sehingga jika
ingin di operasikan di dunia e-commerce masih
memiliki beberapa kekurangan dalam optimalisasi
layanan. Untuk Optimalisasi layanan aplikasi yang lebih
baik
pada hasil penelitian ini, beberapa saran
pengembangan dapat dilakukan yaitu
1) Menerapkan strategi search engine agar web bisa
muncul pada halaman depan search engine.
2) Menyewa web hosting komersial dan meningkatkan
keamanan web server.
REFERENSI
[1] Jannatun. N, “Rancang Bangun Sistem Afiliasi Pada Zifara Mebel
Berbasis Web,” http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/13344, 2014,
diakses pada tgl 4 September 2015 pukul 15.51. WIB
[2] Nugroho, A., “E-commerce Memahami Perdagangan Modern di
Dunia Maya”, Penerbit Informatika, Bandung, 2006
[3] Obolensky, N., “ Practical Business Re-engineering,” Elex Media
Komputindo, 1996
[4] Pratama, I.P.A.E, “ E-commerce, E- Business dan Mobile
Commerce Berbasiskan Open Source,” Penrbit Informatika,
Bandung, 2015
[5] Safitri, A . dan Sujito, “Website Paramita Member Club Dengan
Menerapkan Model Affiliate Marketing, “ Jurnal tehnologi
Informasi Pradnya Paramita, ISSN 2086-29889, Vol.2 No.2, 2013
[6] Sufendi, dkk, “Rancang Bangun E-commerce Penjualan dan
Pemesanan
Pakaian
Batik
Pada
Julier
Batik,”
http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/4764, 2013, diakses pada
tanggal 3 September 2015 pukul 15.45 WIB
[7] Wong, dkk, “” Analisis dan Perancangan E-commerce Handphone
dan Komputer Berbasis Website,” Journal on Networking and
Security, Vol 2 No 1 - Juli 2013, Universitas Surakarta, Solo,
2013
[8] Agustin Setyo Wardani, “Tahum ini diprediksi Pasar Belanja
Online
Naik
dua
kali
Lipat”,
http://wartakota.tribunnews.com/2015/01/22/tahun-ini-pasar-
124
Download