INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PERWAKILAN RI LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: SK TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI 1. Nama Organisasi KBRI Stockholm 2. Tugas Mewakill negara Republik Indonesia dalam pelaksanaan diplomas kebijakan poilfik luar negeri RI dalam rangka memperjuangkan kepentingan Bangsa, Negara, dan pemerntah Republik Indonesia serta mefindungi Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di Kerajaan Sweda dan Republik Latvia. KBRI Stockholm juga bertugas untuk mewakIi Indonesia pada International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA). a. Peningkatan dan pengembangan kerjasama polilik dan keamanan, ekonom, sosaI dan budaya dengan negara penerma dan/atau organisasi internasional; b. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama WNI di luar negeri; c. Pengayoman, pelayanan, perlindungan dan pemberian bantuan hukum dan fisik kepada WNI dan BHI, dalam hal terjadi ancaman dan/atau masalah hukum di negara penerma, sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional, hukum internasional dan kebasaan internasional; d. Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi dan kondisi di negara penerima; e. Pelayanan Konsuler dan Fasilitasi Protokol; f. Peningkatan hubungan perekonoman, perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan; g. Perbuatan hukum untuk dan atas nama negara dan pemerntah RI dengan negara penerma; h. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal perwakilan, komunikasi dan persandan. 3. Fungsi 4. Indikator Kinerja Utama No Indik ator Kinerja Utama Sasaran Strategis Formulasi Pengukuran/Sumber Data Program/Kegiatan Penanggurj Jawab Kemlu a. Menguatnya diplomasi maritim dan perbatasan untuk kedaulatan nasional dan kesejahteraan rakyat. b. Menguatnya kepem im pinan Indonesia di ASEAN, forum regional dan interregional lainnya. C. Meningkatnya peran Indonesia di dunia internasional KBRI Stockholm: a. Menguatnya dukungan Swedia dan Latvia atas keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. b. Meningkatnya dan meluasnya partisipasi Swedia dan Latvia dalam membangun infrastruktur kemaritiman Indonesia guna mendukung penguatan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia. c. Menguatnya kerjasama Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti Stakeholders - Adanya Rekomendasi kepada Pemri untuk melakukan kerjasama bilateral dengan Swedia dan Latvia untuk kegiatan yang mendukung penguatan kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai negara kepulauan yang diakui berdasarkan United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS). - Melakukan konsultasi/pertemuan dengan mitra dan stakeholders di Swedia dan Latvia guna mengadakan pendekatan (lobby) terkait dengan penyusunan rekomendasi tentang; (I) kerjasama bilateral Catatan: Rekomendasi yang dengan Swedia dan Latvia ditindaklanjuti balk oleh Kemlu untuk kegiatan yang ataupun di luar Kemlu tetap mendukung penguatan dihitung sebagai satu kesatuan dan kedaulatan rekomendasi yang Negara Kesatuan Republik ditindaklanjuti Indonesia, sebagai negara Sumber Data: kepulauan yang diakui berdasarkan United Nations - Brafaks/surat yang Convention on Law of the Sea disampaikan Perwakilan (UNCLOS); (ii) kerjasama bilateral antara Indonesia dan Formulasi Pengukuran: (Jumlah Rekomendasi yang ditindaklanjuti stakeholders/ Jumlah Rekomendasi yang disampaikan selama satu tahun) X 100% Fungsi PoHtik KBRI Stockholm Indonesia dengan Swedia serta Latvia dalam penyelesaian berbagai isu global di berbagai forum intemasional. d. Meningkatkan berbagai upaya untuk mendorong Swedia clan Latvia senantiasa meningkatkan keasamanya dengan Indonesia baik untuk keriasama bilateral maupun keriasama penyelesaian isu-isu global. - Tersedianya kajian komprehensif mengenai kerjasama bilateral dengan Swedia clan Latvia untuk kegiatan yang mendukung penguatan kesatuan clan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai negara kepulauan yang diakui berdasarkan United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS). - Terdapatnya tindak lanjut oleh seluruh stakeholders terhadap rekomendasi kepada Pemri untuk melakukan kerjasama bilateral dengan Swedia clan Latvia untuk kegiatan yang mendukung penguatan kesatuan clan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai negara kepulauan yang diakui berdasarkan United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS). - Adanya rekomendasi untuk menngkatkan keterlibatan stakeholders Swedia clan Latvia dalam peningkatan clan pengembangan infrastruktur kemaritiman di Indonesia (baik dalam bentuk kerjasama capacity - Brafaks/surat tindak lanjut dari stakeholders Swedia/Latvia dalam penyelesaian berbagai isu global yang dibahas di berbagai forum internasional; (iii) kerjasama bilateral antara Indonesia clan Swedia/Latvia dalam penyelesaian berbagai isu global yang dibahas di berbagai forum internasional; clan (iv) memperkuat kepercayaan Swedia clan Latvia untuk menjalin kerjasama bilateral dengan Indonesia di berbagai bidang clan kerjasama bilateral untuk isu-isu global yang dibahas di berbagai forum internasional. - Mengembangkan jejaring kerja (networkings) untuk mendukung penyusunan rekmendasi tentang; (i) kerjasama bilateral dengan Swedia clan Latvia untuk kegiatan yang mendukung penguatan kesatuan clan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai negara kepulauan yang diakui berdasarkan United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS); (ii) kerjasama bilateral antara Indonesia clan Swedia/Latvia dalam penyelesaian berbagai isu global yang dibahas di berbagai forum internasional; (iii) kerjasama bilateral antara Indonesia clan Swedia/Latvia building maupun partisipasi investasi). - Adanya kajian komprehensif tentang peningkatan keterlibatan stakeholders Swedia dan Latvia dalam peningkatan dan pengembangan infrastruktur kemaritiman di Indonesia (balk dalam bentuk kerjasama capacity building maupun partisipasi investasi). - Terwujudnya tindak lanjut terhadap rekomendasi untuk meningkatkan keterlibatan stakeholders Swedia dan Latvia dalam peningkatan dan pengembangan infrastruktur kemaritiman di Indonesia (baik dalam bentuk kerjasama capacity building maupun partisipasi investasi). - Adanya rekomendasi untuk melanjutkan dan memperluas kerjasama bilateral antara Indonesia dan Swedia/Latvia dalam penyelesaian berbagai isu global yang dibahas di berbagai forum internasional. - Adanya kajian dalam penyelesaian berbagai isu global yang dibahas di IDEA dan berbagai forum internasional lainnya; dan (iv) memperkuat kepercayaan Swedia dan Latvia untuk menjalin kerjasama bilateral dengan Indonesia di berbagai bidang dan kerjasama bilateral untuk isu-isu global yang dibahas di berbagai forum internasional. - Menyusun rekomendasi kepada Pemri untuk melakukan kerjasama bilateral dengan Swedia dan Latvia untuk kegiatan yang mendukung penguatan kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai negara kepulauan yang diakui berdasarkan United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS). - Menyusun rekomendasi untuk meningkatkan keterlibatan stakeholders Swedia dan Latvia dalam peningkatan dan pengembangan infrastruktur kemaritiman di Indonesia (baik dalam bentuk kerjasama capacity building maupun partisipasi investasi). - Menyusun rekomendasi untuk melanjutkan dan memperluas kerjasama bilateral antara komprehensif tentang upaya untuk melanjutkan dan memperluas kerjasama bilateral antara Indonesia dan Swedia/Latvia dalam penyelesaian berbagai isu global yang dibahas di International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA) dan berbagai forum internasional lainnya. - Adanya tindak lajut dari stakehokders atas rekomendasi untuk melanjutkan dan memperluas kerjasama bilateral antara Indonesia dan Swedia/Latvia dalam penyelesaian berbagai isu global yang dibahas di IDEA dan berbagai forum internasional lainnya. - Adanya rekomendasi untuk memperkuat kepercayaan Swedia dan Latvia untuk menjalin kerjasama bilateral dengan Indonesia di berbagai bidang dan kerjasama bilateral untuk isu-isu global yang dibahas di berbagai forum internasional. - Adanya kajian-kajian yang komprehensif tentang Indonesia dan Swedia/Latvia dalam penyelesaian berbagai isu global yang dibahas di IDEA dan berbagai forum internasional. - Menyusun rekomendasi untuk memperkuat kepercayaan Swedia dan Latvia untuk menjalin kerjasama bilateral dengan Indonesia di berbagai bidang dan kerjasama bilateral untuk isu-isu global yang dibahas di berbagai forum internasional. - Menyusun laporan/kajian hasil kunjungan pejabat tinggi/menteri - Menyampaikan usulan/prakarsa di bidang Polhukam, Ekubang, dan Sosial Budaya untuk posisi Indonesia dalam negosiasi/perundingan bilateral dengan Swedia dan Latvia. upaya untuk memperkuat kepercayaan Swedia dan Latvia untuk menjalin kerjasama bilateral dengan Indonesia di berbagai bidang dan kerjasama bilateral untuk isu-isu global yang dibahas di berbagai forum internasional. - 2. Adaya tindak lanjut atas rekomendasi untuk memperkuat kepercayaan Swedia dan Latvia untuk menjalin kerjasama bilateral dengan Indonesia di berbagai bidang dan kerjasama bilateral untuk isu-isu global yang dibahas di berbagai forum internasional. Kemlu: Meningkatnya peran Indonesia di dunia intemasional KBRI Stockholm: Peningkatan peran KBRI Stockholm dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dan perjanjian/kesepakatan. Penjelasan: - Rencana aksi: Terbentuknya Perjanjian bidang pertahanan antara Indonesia dan Swedia, sebagai _tindak _lanjut Formulasi Pengukuran: (Jumlah rencana aksi yang direalisasikan sebagai implementasi perjanjian/kesepakatan I Jumlah rencana aksi yang disusun) X 100% - Menyusun rencana aksi untuk membentuk perjanjian bidang pertahanan antara Indonesia dan Swedia, sebagai tindak lanjut kesepakatan bilateral antara Presiden RI dengan PM Swedia untuk memajukan dan memodernisasi hubungan bilateral kedua negara. Fungsi Politik KBRI Stockholm kesepakatan bilateral antara Presiden RI dengan PM Swedia untuk memajukan clan memodernisasi hubungan bilateral kedua negara. - - Rencana Aksi: Terwujudnya adanya komitmen yang berketanjutan dari berbagai stakeholders di Swedia clan Latvia untuk mendukung kedaulatan NKRI, khususnya pernyataan tidak mengakui gerakan separatis/anti Indonesia. - Rencana Aksi: Perolehan dukungan dari Swedia/Latvia bagi pencatonan Indonesia datam berbagai badan internasionaL - tmplementasi: Terwujudnya perundingan antara Pemerintah Indonesia clan Swedia untuk membahas rancangan peijanjian pertahanan antara Indonesia dengan Swedia. - Imptementasi: Teilaksananya berbagai pertemuan dengan para stakeholders untuk memperoteh komitmen dukungan atas keutuhan kedautatan NKRI. - Imptementasi : Terlaksananya kegiatan perdekatan clan konsultasi dengan mitra di Swedia clan Latvia guna - Menyusun rencana aksi untuk mewujudkan tetap adanya komitmen dari berbagai stakeholders di Swedia clan Latvia untuk mendukung kedautatan NKRI. - Mereatisasikan rencana aksi untuk membentuk perjanjian bidang pertahanan antara Indonesia clan Swedia, sebagai tindak tanjut kesepakatan bilateral antara Presiden RI dengan PM Swedia untuk memajukan clan memodernisasi hubungan bilateral kedua negara. - Merealisasikan rencana aksi untuk mewujudkan tetap adanya komitmen clad berbagai stakeholders di Swedia clan Latvia untuk mendukung kedautatan NKRI. - Melaksanakan rencana aksi untuk memperoleh dukungan dad Swedia/Latvia bagi pencalonan Indonesia datam berbagai badan internasional. - Melakukan perundingan untuk mewujudkan terbentuknya peranjian bidang pertahanan antara Indonesia clan Swedia, sebagai tindak tanjut kesepakatan bilateral antara Presiden RI dengan PM Swedia untuk memajukan clan memodernisasi hubungan bilateral kedua negara. Sumber Data: Dokumen reatisasi rencana aksi sebagai imptementasi perjanjianlkesepakatan. Dokumen rencana aksi sebagai implementasi perjanjian/kesepakatan. memperoleh dukungan dan Swedia/Latvia bagi pencalonan Indonesia dalam berbagai badan intenasional - 3. Peijanjian: Terwujudnya Naskah Peijanian Pertahanan antara Indonesia dengan Swedia. - Kesepakatan: Diperolehnya kesepakatan dukungan atas keutuhan kedaulatan NKRI. - Kesepakatan: Diperolehnya dukungan dad Swedia/Latvia bagi pencalonan Indonesia di berbagai _badan _intemasional. - Melakukan pertemuan untuk konsultasi dan berunding dengan berbagai stakeholders di Swedia dan Latvia untuk memperoleh dukungan keutuhan kedaulatan NKRI. - Melakukan pertemuan untuk pendekatan dan konsultasi guna memperoleh dukungan dan Swedia/Latvia bagi pencalonan Indonesia dalam berbagai badan internasional. - Memfasilitasi kunjungan Menteri/pejabat tinggi yang tericait dengan isu ekonomi serta untuk peningkatan keijasama III. - Mengupayakan peningkatan kunjungan misi dagang/pengusaha dan negara akreditasi dan sebaliknya. - Menindakianjuti kesepakatan ekonomi yang dihasilkan (kesepakatan ekonomi dapat benupa penandatanganan MoU/peranjian, komitmen Kemlu: Meningkatnya nilai manfaat ekonomi, keuangan, dan pembangunan dan pelaksanaan kebijakan luar negerL KBRI Stockholm: Peningkatan peran KBRI Stockholm dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (1) Penjelasan: Peningkatan: nilai tambah/kenaikan dibandingkan baseline. - Baseline: tahun dasar yang dijadikan acuan perhitungan dalam satu periode Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN), Formulasi Pengukuran: Persentase peningkatan perdagangan + Persentase peningkatan tourism + Persentase peningkatan investasi /3 Catatan: 1. Persentase peningkatan perdagangan: Nilai perdagangan tahun beijalan,, baseline nilai perdagangan 2. Persentase peningkatan tourism: Jumlah wisatawan dan negara setempat yang Fungsi Ekonomi KBRI Stockholm - - - 4. Kemlu: Menguatnya soft power sebagai instrumen peningkatan pengaruh misal tahun 2014 untuk berkunjung ke Indonesia I perencanaan 2015-2019 baseline jumlah wisatawan dengan asumsi kondisi tahun 3. Persentase peningkatan 2014 tidak terdapat fluktuasi investasi: Nilai Investasi tahun data yang signifikan berjalan/baseline jumlah dan dibandingkan tahun-tahun nilai investasi. sebelumnya 4. Perwakilan dapat *tatan: sekiranya pada tahun memilih/menyesuaikan 2014 terdapatfluktuasi data komponen UI sesuai dengan yang signifikan maka dapat kondisi di negara akreditasi menggunakan pertumbuhan (dapat ketiganyaldualsatu) rata-rata 5 tahun terakhir 20092014. Sumber data: - Statistik Neraca Perdagangan Bilateral dan atau nilai Trade: transaksi ekspor-impor kesepakatan transaksi bisnis produk dan komoditi serta antara Indonesia dengan barang modal komersial antara Swedia dan Latvia. Indonesia dengan Swedia dan Statistik kunjungan wisatawan Latvia. dari Swedia dan Latvia ke Indonesia dan atau jumlah Tourism: jumlah wisatawan visa yang dikeluarkan oleh dan Swedia dan Latvia yang KBRI Stockholm berkunjung ke Indonesia, yang Statistik PMA dan atau nilai diukur dengan data kunjungan - investasi /jumlah perusahaan wisatawan pada instansi di Indonesia atau perusahaan Indonesia, data pengeluaran Swedia dan Latvia yang visa KBRI Stockholm dan data difasilitasi KBRI Stockholm instansi di Swedia dan Latvia. untuk melakukan kegiatan dan keijasama investasi dengan Investment: jumlah investor Indonesia. dan nilai investasi Swedia/Latvia dalam bentuk Catatan: KBRI Stockholm juga penanaman modal Iangsung menggunakan sumber data lain di Indonesia dan atau yang tersedia sebagai dasar sebaliknya nilai investasi perhitungan. Indonesia di Swedia dan Latvia investasi dan perdagangan). - Memfasilitasi penyelesaian sengketalkasus bisnis yang teriadi. - Memfasilitasi business matchmaking. - Menyusun data economic intellegence untuk kepentingan stakeholders. Menindaklanjuti inquiiy bisnis (perdagangan). - Menindakianjuti mnat investasi pengusaha di negara akreditasi dan sebaliknya. - Mengupayakan kunjungan wisatawan dan negara akreditasi ke Indonesia. - Mengembangkan jejaring keija dalam mendukung peningkatan UI. - Melakukan survei dan riset pasar dalam rangka promosi UI Indonesia di Swedia dan Latvia. Indonesia. KBRI Stockholm: Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI di Swedia dan Latvia Persentase publik di Swedia dan Formuasi Pengukuran: Latvia yang berpandangan positif (Jumlah pandangan positif I terhadap Indonesia jumlah kuesioner yang diterima) X 100% Penjelasan: - Publik: masyarakat (WNI dan WNA), yang tinggal di Swedia dan Latvia, balk yang bersifat perorangan maupun organisasi. - Pandangan Positif: Pandangan masyarakat yang memberikan pandangan yang baik/mendukung terhadap Indonesia - Membina dan memberdayakan masyarakat Indonesia di negara Swedia dan Latvia. Sumber Data: Tabuasi data survei pandangan publik di Swedia dan Latvia. - Meningkatkan kualitas pengeoaan website atau portal KBRI Stockholm untuk menarik minat pengunjung mengakses informasi tentang Indonesia. Catatan: Komponen yang akan disurvei adalah yang terkait dengan penguatan soft power diplomacy pada saat diangsungkannya kegiatan oeh KBRI Stockholm. - Memberdayakan keberadaan para peserta program beasiswalpelatihan di Swedia dan Latvia daam mend ukung keg iatan KBRI Stockholm. - Mengupayakan/memfasilltasi kunjungan jumalls/famUip untuk meningkatkan citra Indonesia di Swedia dan Latvia. - Membangun networking untuk mendukung penguatan soft power diplomacy di Swedia dan Latvia. - Mendorong dan memfasilitasi kunjungan Menteri/pejabat tinggi yang terkait dengan isu Pensosbud/soft power diplomacy ke Swedia dan Latvia. - Mengupayakan tindak lanjut kesepakatanlkerjasama di bidang penerangan, sosial dan budaya. 10 Fungs Pensosbud KBRI Stockholm 5. - Menyelenggarakan Misi Kesenian/Kebudayaan untuk pertunjukan dan pameran budaya dan seni Indonesia di Swedia dan Latvia. - Memfasilitasi aktivitas/p rakarsa/prog ram diaspora Indonesia - Menyelesaikan Permasalahan WNI dan BHI yang terjadi di Swedia dan Latvia. - Mengupayakan ketersediaan pengacara untuk penyelesaian kasus hukum WNI/BHI di Swedia dan Latvia. - Mengoptimalkan penggunaan fasilitas KBRI Stockholm untuk menampung WNI/BHI bermasalah. - Memfasilitasi pembentukan Perjanjian/Kesepakatan/MoU di bidang perlindungan WNI/BHI dengan Swedia dan Latvia. - Memfasilitasi implementasi Perjanjian/Kesepakatan/MoU di bidang_perlindungan _WNI/BHI IV Kemlu: Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI, serta pemberdayaan diaspora. KBRI Stockholm: Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di Swedia dan Latvia. Persentase Permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan Penjelasan: Permasalahan: kasus-kasus WNI/BHI yang terjadi di Perwakilan yang mencakup kasus pidana, kasus perdata, kasus ketenagakerjaan, kasus keimigrasian, dan kasus-kasus khusus (high profile cases) Formulasi Pengukuran: (Jumlah permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan / Jumlah permasalahan WNI dan BHI yang terjadi selama satu tahun) X 100% Sumber Data: - Brafaks/surat yang disampaikan KBRI Stockholm - Brafaks/surat tindak lanjut dari stakeholders Diselesaikan: menindaklanjuti kasus yang terjadi hingga hak hukum WNI/BHI terpenuhi atau ada keputusan pengadilan yang merniliki kekuatan hukum tetap 11 Perwakilan Diplomatik Bilateral dan Fungsi Protkons KBRI Stockholm dengan Swedia dan Latvia. Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran Formulasi Pengukuran: (Jumlah pernyataan puas I jumlah kuesioner yang diterima)X 100% - Memberdayakan masyarakat Indonesia di luar negeri bagi penanganan WNI bermasalah. - Melakukan survei kepuasan pelayanan kekonsuleran. Fungsi Protkons KBRI Stockholm. Sumber Data: Tabulasi data survey kepuasan (sebaiknya dalam bentuk elektronik' Administratif 7 Meningkatnya kapasitas organisasi, tata kelola, dan kompetensi SDM Kemlu berbasis teknologi iriformasi KBRI Stockholm: Meningkatnya dukungan manajemen kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan Perwakilan RI yang akuntabel dalam rangka pelaksanaan diplomasi RI dengan Kerajaan Swedia dan Republik Latvia. - Nilal hasil evaluasi Akuntabilitas Kinetia Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Stockholm yang dilakukan ltjen dan BPO Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi DIPA KBRI Stockholm Sumber Data: Laporan Hasil Evaluasi Akuntabflitas Kinerja instansi Pemerintah (AKIP) Perwakilan dari ltjen dan BPO Mengimplementasikan sistem AKIP sesuai pedoman Semua Fungsi + BPKRT KBRI Stockholm Formulasi Pengukuran: (Realisasi Anggaran (SP2D) I Alokasi DIPA Perwakilan) x 100% Merealisasikan kegiatan sesuai perencanaan kinerja dan anggaran Semua Fungsi + BPKRT KBRI Stockholm Sumber Data: SP2D dari KPPN DIPA Perwakilan 12