BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia, pasar modal terus tumbuh dan memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Dalam beberapa bulan terakhir ini terjadi perkembangan aliran modal yang cukup pesat masuk ke pasar modal Indonesia sehingga indeks saham merangkak naik. Bahkan bursa saham Indonesia dimasukkan sebagai kelompok bursa yang terbaik di dunia. Perkembangan pasar modal tidak terlepas dari peran serta pemodal (investor) yang melakukan transaksi di pasar modal, baik di pasar perdana (primary market) maupun di pasar sekunder (secondary market). Investor percaya bahwa perusahaan haruslah bertujuan memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan cara memaksimalkan harga saham perusahaan dan menghasilkan laba yang tinggi. Laba adalah sarana penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Laba akuntansi dalam laporan keuangan merupakan salah satu parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor. Ketika laba meningkat, nilai perusahaan akan naik dan kenaikan tersebut segera diikuti oleh kenaikan harga saham. Dalam melakukan prediksi harga saham terdapat pendekatan dasar yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Secara tradisional analisis fundamental telah memperoleh perhatian yang cukup besar dari para analisis 1 sekuritas. Para praktisi cenderung menyukai yang tidak terlalu rumit, mudah dipahami, dan mendasarkan diri atas informasi akuntansi. Analisis fundamental adalah “analisis yang mendasarkan pola pikir perilaku harga saham ditentukan oleh perubahan-perubahan variasi perilaku, variabel-variabel dasar kinerja perusahaan” (Husnan, 2009:307). Secara ringkas dapat dikatakan bahwa harga baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Sebaliknya apabila terdapat berita buruk mengenai kinerja perusahaan maka akan menyebabkan penurunan harga saham pada perusahaan tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Kinerja perusahaan ini akan menjadi tolak ukur seberapa besar resiko yang akan ditanggung investor. Untuk memastikan kinerja perusahaan tersebut dalam kondisi baik atau buruk dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio. Analisis teknikal adalah “menganalisis harga saham berdasarkan informasi yang mencerminkan kondisi perdagangan saham, keadaan pasar, permintaan dan penawaran harga dipasar saham, fluktuasi kurs, volume transaksi dimasa lalu” (Husnan, 2009:341). Analisis teknikal menegaskan bahwa perubahan harga saham terjadi berdasarkan pola perilaku harga saham itu sendiri, sehingga cenderung untuk terulang kembali asumsi dasar 2 dari analisis teknikal bahwa jual beli saham merupakan kegiatan berspekulasi. Salah satu aspek yang menjadi bahan penilaian bagi investor adalah nilai pasar perusahaan. Penilaian harga saham dalam analisis fundamental yang sering digunakan oleh para analis pasar modal untuk menetukan investasi atas saham diantaranya Price Earning Ratio (PER) dan Price To Book Value Ratio (PBV). Rasio-rasio tersebut memberikan petunjuk kepada investor mengenai kinerja perusahaan di masa lalu dan prospeknya di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua rasio seperti yang telah diuraikan diatas yaitu Price earning ratio (PER) dan Price to book value ratio (PBV). PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Jika PER suatu saham rendah, maka semakin baik atau murah harganya, karena memberi hasil yang lebih tinggi. Sedangkan PBV menggambarkan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku ekuitas perusahaan, menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai terhadap jumlah modal yang diinvestasikan oleh pihak investor. Semakin besar rasio ini menggambarkan kepercayaan pasar akan prospek perusahaan tersebut (Darmadji 2008;302). Faktor tingkat bunga deposito juga akan mempengaruhi investor di dalam menanamkan dananya pada perusahaan. Apabila tingkat bunga deposito lebih rendah dari return yang diharapkan maka investor akan memilih menginvestasikan dananya pada saham. Sehingga harga saham 3 meningkat yang mengakibatkan naiknya harga saham. Begitu pula sebaliknya apabila tingkat bunga deposito lebih tinggi dari return yang diharapkan maka investor lebih memilih menginvestasikan dananya pada bank. Hal ini akan mengakibatkan turunnya permintaan akan saham sehingga harga saham akan turun (Dinar, 2006). Pemilihan perusahaan asuransi didasari oleh adanya kenyataan bahwa pasar asuransi di Indonesia tumbuh cukup pesat, dengan perkiraan dari tahun 2007 meningkat diatas 25 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 21 persen dan di tahun 2012 ini di prediksi pasar asuransi nasional tumbuh mencapai 29 persen. Alasannya, potensi pasar masih cukup bagus dan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat menjadi pengguna asuransi di tanah air serta didukung kecenderungan turunnya suku bunga kredit bank, sehingga menunjang adanya peluang bisnis asuransi. Saat ini, total perusahaan asuransi di Indonesia mencapai 376 perusahaan, terdiri atas 157 perusahaan asuransi dan reasuransi, serta 219 perusahaan penunjang usaha. Perekonomian Indonesia pada tahun 2004 menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2003, hal ini sejalan dengan lajunya roda perekonomian Indonesia yang semakin membaik setelah mengalami krisis tahun 1997. Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi tersebut adalah adanya peningkatan PDB atau pendapatan nasional sebesar 21% dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2004. Peningkatan tersebut juga diikuti oleh naiknya rasio antara premi bruto dan PDB dari 1,64% menjadi 1,80% (Darmawi, 2006). 4 Informasi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa industri asuransi nasional memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan Produk Domestik Bruto di Indonesia yang secara tidak langsung akan berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk menulis skripsi yang berjudul : “PENGARUH RASIO NILAI PASAR, LABA AKUNTANSI, DAN TINGKAT BUNGA DEPOSITO TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN ASURANSI DI BURSA EFEK INDONESIA” B. Perumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama antara Price Earning Ratio, Price to Book Value Ratio, Laba Akuntansi dan Tingkat Bunga Deposito terhadap perubahan harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2011? 2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial antara Price Earning Ratio, Price to Book Value Ratio, Laba Akuntansi dan Tingkat Bunga Deposito terhadap perubahan harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2011? 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah : a) Untuk menguji dan mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Price Earning Ratio, Price to Book Value Ratio, Laba Akuntansi dan Tingkat Bunga Deposito terhadap perubahan harga saham perusahaan asuransi secara bersama-sama di Bursa Efek Indonesia. b) Untuk menguji dan mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Price Earning Ratio, Price to Book Value Ratio, Laba Akuntansi dan Tingkat Bunga Deposito terhadap perubahan harga saham perusahaan asuransi baik secara parsial di Bursa Efek Indonesia. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah : a) Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam melakukan prediksi harga saham, yang pada akhirnya dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak investor dalam mengambil keputusan untuk membeli atau tidak saham tersebut. b) Bagi Perusahaan 6 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi perusahaan asuransi dalam penetapan kebijakan terutama menyangkut keuangan dan kebijakan lain dalam menilai saham. c) Bagi Peneliti Berikutnya Penelitian ini juga diharapkan sebagai sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya mengenai topik – topik yang berkaitan, baik yang bersifat melanjutkan maupun melengkapi. 7