RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

advertisement
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Berlaku
:
:
:
F/751/WKS1/P/5
1
1 Juli 2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu
: SMA Negeri 1 Godean
: Pendidikan Kewarganegaraan
: X/ I MIPA 1-2 & IPS 1-2
: Mengidentifikasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
: 2 x 45 Menit (1x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik mampu membangun nilai-nilai menghargai dan kerja sama yang mengatur
tentang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Peserta didik mampu memetakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia baik darat,
lautan dan udara
- Peserta didik mampu menguraikan batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Peserta didik mampu mengidentifikasi kekuasaan negara atas Kekayaan Alam yang
terdandung dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
- Kompetensi Dasar
1.2 Menghayati nilai-nilai konstitusional ketentuan Undang-undang Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan
penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan secara adil
2.2 Mendukung nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara
dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
3.2 Mengkatagorikan ketentuan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan
kepercayaan, pertahanan dan keamanan
4.2 Menyaji hasil analisis tentang ketentuan Undang-undang Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan
kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan
-
Indikator Pencapaian Kompetensi
Peserta didik diharapkan mampu :
1.2.1 Berperilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam
kehidupan di sekolah dan masyarakat
1.2.2 Berdoa dengan sungguh-sungguh sesuai kepecayaan yang dianutnya
2.2.1 Mengamalkan semangat wawasan kebangsaan dalam menjaga keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.2.1 Mengidentifikasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.2.2 Mengetahui kekuasaan negara atas kekayaan alam yang terkandung dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.2.1 Menyaji hasil analisis tentang ketentuan UUD NRI Tahun 1945 yang mengatur
wilayah negara
4.2.2 Mengkomunikasikan hasil analisis tentang ketentuan UUD NRI Tahun 1945 yang
mengatur wilayah negara
C. Materi Pembelajaran
1. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
D. Metode Pembelajaran
- Pendekatan Pembelajaran
- Metode Pembelajaran
: Saintifik, Problem Based Learning
: Tanya Jawab, Penugasan
E. Media, Alat/ Bahan Pembelajaran
- Power Point (ppt) yang berisikan materi ringkas terkait wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
- Tayangan foto-foto dan video yang menampilkan terkait wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
- Artikel / berita yang menampilkan kasus berkaitan tentang wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Alat/Bahan:
Laptop, LCD, Speaker, White Board, Artikel
F. Sumber Belajar
- Buku Wajib untuk Siswa Kelas X (Pegangan Siswa) yang diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016
- Internet/Website yang relevan dengan materi pembelajaran.
- Buku-buku lain yang relevan dengan materi pembelajaran
G. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pertemuan Pertama (2 JP)
Langkah
Deskripsi
Pembelajaran
Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan
a. Mengajak peserta didik untuk memulai
pembelajaran dengan berdoa sesuai agama dan
keyakinan masing-masing/kesiapan kelas dan
absensi.
b. Mengulas sedikit materi yang disampaikan pada
pertemuan sebelumnya, misalnya dengan
melontarkan pertanyaan-pertanyaan kecil untuk
mengasah daya ingat siswa.
c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai
selama pembelajaran yang akan ditempuh.
d. Menginformasikan relevansi bahan ajar yang
akan disajikan selama pembelajaran bagi
kepentingan peserta didik.
Alokasi
Waktu
10 menit
Kegiatan Inti
Memuat kegiatan
- Mengamati
 Siswa mengamati tayangan video yang
ditampilkan oleh guru terkait wilayah Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
Guru
memberikan penjelasan terkait dengan video
yang ditampilkan oleh guru
- Menanya
 Guru
memberikan
kesempatan
dan
memberikan dorongan kepada seluruh siswa
untuk mengajukan pertanyaan.
 Guru menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh peserta didik atau bisa juga peserta didik
di minta untuk menjawab pertanyaan dari
temannya sehingga terjadi komunikasi yang
lebih aktif antara guru dan peserta didik.
Kegiatan Inti
- Mengeksplorasi
 Peserta didik dibagi menjadi 8 (delapan)
kelompok masing-masing empat anggota
mengumpulkan informasi dengan tema yang
diberikan guru sesuai indikator berkaitan
berkaitan dengan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
 Peserta didik memberikan pertanyaan dan
tanggapan terhadap hasil eksplorasinya terkait
materi wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
60 menit
- Menalar/mengasosiasi
 Peserta didik membuat analisis wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Mengomunikasikan
 Kelompok pasangan secara perwakilan
mempresentasikan
hasil
dari
diskusi
kelompok mereka terhadap materi yang
diberikan oleh guru.
 Kelompok pasangan lain kemudian memberi
tanggapan, atau pertanyaan kepada kelompok
yang mempresentasikan terkait hasil analisis
dan diskusi kelompok, begitu pula sebaliknya
sesuai gilirannya.
 Guru membimbing jalannya presentasi dengan
memberi apresiasi atas setiap perbedaan hasil
diskusi.
Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa bersama
membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
b. Guru memberikan apresiasi terhadap semua
siswa yang terlibat aktif dan kondusif selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
c. Guru memberikan pertanyaan secara lisan
secara acak kepada siswa untuk mendapatkan
umpan balik atas pembelajaran minggu ini.
20 menit
d. Melakukan
refleksi
dengan
memberi
pertanyaan manfaat apa yang kamu dapatkan
setelah mempelajari materi ini ?
e. Guru meminta siswa membaca di rumah, materi
selanjutnya.
f. Mengajak
siswa
untuk
bersama-sama
mengucapkan rasa syukur.
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
1) Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
: Sikap Spiritual Beriman kepada Allah
2) Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian :Observasi
b. Bentuk Instrumen :Lembar Penilaian Observasi
c. Kisi-kisi
:Sikap Sosial Jujur
Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasi
c. Kisi-kisi
: Sikap Sosial Disiplin
3) Pengetahuan
a. Teknik Penilaian :Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Soal Uraian Pendapat Siswa
c. Kisi-kisi
: Memahami konsep Wilayah NKRI
d. Soal
:Terlampir
-
-
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Program remedial tidak ada karena belum diadakan ulangan harian
Program pengayaan tidak ada karena belum diadakan ulangan harian
Kunci dan Pedoman Penskoran
Kunci jawaban dan pedoman penskoran terlampir
Godean, Agustus 2016
Mengetahui,
Guru Pembina PPKn
Guru Mata Pelajaran PPKn
Erni Widiarti, S. H.
Penata III/C
NIP. : 19741004 200801 2 007
Tri Admoko
Mahasiswa PPL
NIM. : 13401241049
A. Lampiran
1. Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Sikap Spiritual
No.
Indikator
Butir
Instrumen
1
Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
1
2
Mengucapkan salam pada awal dan akhir pelajaran
1
3
Mengucapkan salam saat akan bertanya atau mengemukakan
pendapat
1
4
Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
1
b. Sikap Sosial
- Sikap Sosial Jujur
No.
Indikator
Butir Instrumen
1
Tidak mencontek pada saat mengerjakan ulangan
1
2
Berani mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
1
3
Membuat laporan berdasarkan data atau informasi yang
dimiliki
1
- Sikap Sosial Disiplin
No.
Indikator
Butir Instrumen
1
Datang tepat waktu
1
2
Patuh pada tata tertib sekolah
1
3
Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai waktu yang
ditentukan
1
Lembar Penilaian Sikap Spiritual
Kelas
Mata Pelajaran
Semester
Tahun Pelajaran
: X / MIPA-1/ Geografi dan Ekonomi
: PPKn
: I (satu)
: 2016/2017
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Bersyukur atas
nikmat Tuhan
Salam sebelum dan
sesudah menyatakan
pendapat
Peserta didik
Salam di Awal dan
Akhir Pelajaran
No
Berdoa di Awal dan
Akhir Pelajaran
Aspek Penilaian
Keterangan
Afif Shalahuddin
Anisa Dwi Rohmawati
Anselmus Galang Setyawan Putra
Ariftania Madrin
Aulia Afni
Avico Ardi Prasetya
Benediktus Gilang Widhiatmoko
Daffa Ardi Amanu
Defira Amaralda Rizki Nurlitasari
Diana Pujiyanti
Elissa Salva
Fadhil Pratama Dewantara
Fransiska Intan Prastiwi
Hizkia Deo Mahara Sajaya Putra
Kholiftia Mu’arifah
Lu’lu’ Al Adhliyani
Maria Assumpta Famlaningtyas Putri P
Maria Eka Kusumastuti
Maximianus Maheswara Tri Atmaka
Nada Hanifah
Nanda Kurnia
Priska Aulia Saptyawati
Risti Putri Handayani
Robi Sahara
Siti Nurul Hidayah
Vania Dewi Maharani
Wanda Fauziah
Wati Nur Astuti
Yacinta Galuh Sapti Wulan
Yos Agasta
Yuslian Hestin Arinda
Zahra Aulia Yasmine
Keterangan :
Skor Penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai
Skor 3 apabila peserta didik sering menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai
Skor 4 apabila peserta didik selalu menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai
Lembar Penilaian Sikap Sosial
Kelas
Mata Pelajaran
Semester
Tahun Pelajaran
: X / MIPA-1/ Geografi dan Ekonomi
: PPKn
: I (satu)
: 2016/2017
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Afif Shalahuddin
Anisa Dwi Rohmawati
Anselmus Galang Setyawan Putra
Ariftania Madrin
Aulia Afni
Avico Ardi Prasetya
Benediktus Gilang Widhiatmoko
Daffa Ardi Amanu
Defira Amaralda Rizki Nurlitasari
Diana Pujiyanti
Elissa Salva
Fadhil Pratama Dewantara
Fransiska Intan Prastiwi
Hizkia Deo Mahara Sajaya Putra
Kholiftia Mu’arifah
Lu’lu’ Al Adhliyani
Maria Assumpta Famlaningtyas Putri P
Maria Eka Kusumastuti
Maximianus Maheswara Tri Atmaka
Nada Hanifah
Nanda Kurnia
Priska Aulia Saptyawati
Risti Putri Handayani
Robi Sahara
Siti Nurul Hidayah
Vania Dewi Maharani
Wanda Fauziah
Wati Nur Astuti
Yacinta Galuh Sapti Wulan
Yos Agasta
Yuslian Hestin Arinda
Zahra Aulia Yasmine
Keterangan :
Skor Penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :
Skor 1 :apabila peserta didik tidak pernah menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai
Skor 2 :apabila peserta didik kadang-kadang menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai
Skor 3 :apabila peserta didik sering menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai
Skor 4 :apabila peserta didik selalu menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai
Lembar Penilaian Psikomotorik (Keterampilan)
Solidaritas
Toleran
Tanggung Jawab
Peserta didik
Disiplin
No
Kejujuran
Aspek Penilaian
Kelas
Mata Pelajaran
Semester
Tahun Pelajaran
: X / MIPA-1/ Geografi dan Ekonomi
: PPKn
: I (satu)
: 2016/2017
Lembar pengamatan kerja kelompok/Diskusi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Afif Shalahuddin
Anisa Dwi Rohmawati
Anselmus Galang Setyawan Putra
Ariftania Madrin
Aulia Afni
Avico Ardi Prasetya
Benediktus Gilang Widhiatmoko
Daffa Ardi Amanu
Defira Amaralda Rizki Nurlitasari
Diana Pujiyanti
Elissa Salva
Fadhil Pratama Dewantara
Fransiska Intan Prastiwi
Hizkia Deo Mahara Sajaya Putra
Kholiftia Mu’arifah
Lu’lu’ Al Adhliyani
Maria Assumpta Famlaningtyas Putri P
Maria Eka Kusumastuti
Maximianus Maheswara Tri Atmaka
Nada Hanifah
Nanda Kurnia
Priska Aulia Saptyawati
Risti Putri Handayani
Robi Sahara
Siti Nurul Hidayah
Vania Dewi Maharani
Wanda Fauziah
Wati Nur Astuti
Yacinta Galuh Sapti Wulan
Yos Agasta
Yuslian Hestin Arinda
Zahra Aulia Yasmine
Lembar Pengamatan Presentasi
Keterangan
Nilaii
Jumlah
Peran Serta
Kerjasama
Mengkomunikasikan
Hasil Pekerjaan
Peserta didik
Menghargai
Pendapat Teman
No
Keaktifan
Aspek Penilaian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Afif Shalahuddin
Anisa Dwi Rohmawati
Anselmus Galang Setyawan Putra
Ariftania Madrin
Aulia Afni
Avico Ardi Prasetya
Benediktus Gilang Widhiatmoko
Daffa Ardi Amanu
Defira Amaralda Rizki Nurlitasari
Diana Pujiyanti
Elissa Salva
Fadhil Pratama Dewantara
Fransiska Intan Prastiwi
Hizkia Deo Mahara Sajaya Putra
Kholiftia Mu’arifah
Lu’lu’ Al Adhliyani
Maria Assumpta Famlaningtyas Putri P
Maria Eka Kusumastuti
Maximianus Maheswara Tri Atmaka
Nada Hanifah
Nanda Kurnia
Priska Aulia Saptyawati
Risti Putri Handayani
Robi Sahara
Siti Nurul Hidayah
Vania Dewi Maharani
Wanda Fauziah
Wati Nur Astuti
Yacinta Galuh Sapti Wulan
Yos Agasta
Yuslian Hestin Arinda
Zahra Aulia Yasmine
Keterangan Skor:
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Nilai
= ∑ Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 Baik Sekali
B = 70 - 79 Baik
C = 60 - 69 Cukup
D = < 60
Kurang
Keterangan
Nilaii
Jumlah
Penampilan
Wawasan
Antusiasme
Peserta didik
Sistematika
Penyampaian
No
Komunikasi
Aspek Penilaian
Lembar Penilaian Kognitif
1. Penilaian Pengetahuan :
a. Tes tulis : Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
No.
Indikator
Butir Instrumen
1. Peserta didik dapat memetakan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sebutkan dan jelaskan wilayah laut
Indonesia menurut Konvensi Hukum Laut
PBB tahun 1982!
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi batasbatas wilayah Negara Kesatua Republik
Indonesia
Sebutkan batas-batas wilayah Indonesia
baik di sebelah utara, barat, timur, dan
selatan!
3. Peserta
S
didik mampu mengidentifikasi
kekuasaan
s
negara atas kekayaan alam di
wilayah
s
NKRI
Bagaimana kekuasaan negara atas
kekayaan alam di wilayah NKRI
berdasarkan konstitusi UUD NRI tahun
1945?
Kunci Jawaban dan Pedoman penskoran :
Kunci Jawaban
1. Wilayah laut Indonesia dibagi menjadi :
a. Zona Laut Teritorial
Batas laut teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis
dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu
lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis
teritorial ditarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut
yang terletak antara garis dan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut
yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal/perairan
dalam (laut nusantara).
b. Zona Landas Kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun
morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman
lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan
kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling
jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas
landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis
dasar masing- masing negara.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
c. Zona ekonomi eksklusif
Adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari
garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat
kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona
ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa
Skor
40
di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum
Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi
eksklusif..
2. Batas-batas wilayah Indonesia:
- Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Utara
30
Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya di
sebelah utara Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan negara yang berbatasan
langsung dengan wilayah darat Indonesia. Wilayah laut Indonesia sebelah utara
berbatasan langsung dengan laut lima negara, yaitu Malaysia, Singapura,
Thailand, Vietnam dan Filipina.
- Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Barat
Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia dan perairan negara India. Tidak ada negara yang
berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia di sebelah barat. Walaupun
secara geografis daratan Indonesia terpisah jauh dengan daratan India, tetapi
keduanya memiliki batas-batas wilayah yang terletak di titik-titik tertentu di
sekitar Samudera Hindia dan Laut Andaman. Batas-Batas Wilayah Indonesia di
Sebelah Timur
Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan
perairan Samudera Pasifik. Wilayah Indonesia di sebelah timur, yaitu Provinsi
Papua berbatasan dengan wilayah Papua Nugini sebelah barat, yaitu Provinsi Barat
(Fly) dan Provinsi Sepik Barat (Sandaun).
- Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Selatan
Indonesia di sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor
Leste, perairan Australia dan Samudera Hindia.
3. Kekuasaan negara atas kekayaan alam yang terkandung dalam wilayah NKRI
Pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
30
memberikan jawabannya yang menyatakan bahwa: Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara.Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Dengan kata lain, negara melalui pemerintah diberikan wewenang atau kekuasaan
oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk mengatur, mengurus dan
mengelola serta mengawasi pemanfaatan seluruh potensi kekayaan alam yang
dimiliki Indonesia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
seluruh rakyat.
Jumlah skor maksimal
Penilaian : Jumah skor diperoleh/skor maksimal x 100 = ……
100
2. Lampiran Materi Pembelajaran
i. Memetakan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan. Hal itu ditegaskan dalam Pasal 25 A UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang. Adanya
ketentuan ini dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dimaksudkan untuk
mengukuhkan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini penting
dirumuskan agar ada penegasan secara konstitusional batas wilayah Indonesia di tengah
potensi perubahan batas geografis sebuah negara akibat gerakan separatisme, sengketa
perbatasan antarnegara, atau pendudukan oleh negara asing.
Istilah nusantara dalam ketentuan tersebut dipergunakan untuk menggambakan
kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara
Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta di antara Benua Asia dan Benua
Australia. Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 1) kesatuan politik; 2) kesatuan
hukum; 3) kesatuan sosial-budaya; serta 4) kesatuan pertahanan dan keamanan. Dengan
demikian, meskipun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau, tetapi semuanya terikat
dalam satu kesatuan negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berkaitan dengan wilayah negara Indonesia, pada tanggal 13 Desember 1957
pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Deklarasi itu
menyatakan: “Bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan
pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang
luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik
Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau
perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik
terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan undangundang” (Sekretariat Jenderal MPR RI, 2012:177-178).
Sebelumnya, pengakuan masyarakat internasional mengenai batas laut teritorial
hanya sepanjang 3 mil laut terhitung dari garis pantai pasang surut terendah. Deklarasi
Djuanda menegaskan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah Nusantara.
Laut bukan lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Prinsip ini
kemudian ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
4/ PRP/1960 tentang Perairan Indonesia.
Berdasarkan dari Deklarasi Djuanda, Republik Indonesia menganut konsep negara
kepulauan yang berciri Nusantara (archipelagic state). Konsep itu kemudian diakui
dalam Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS 1982 = United Nations Convention
on the Law of the Sea) yang ditandatangani di Montego Bay, Jamaika, tahun 1982.
Indonesia kemudian meratifikasi UNCLOS 1982 tersebut dengan menerbitkan Undang
Nomor 17 Tahun 1985. Sejak itu dunia internasional mengakui Indonesia sebagai negara
kepulauan.
Berkat pandangan visioner dalam Deklarasi Djuanda tersebut, bangsa Indonesia
akhirnya memiliki tambahan wilayah seluas 2.000.000 km2, termasuk sumber daya alam
yang dikandungnya. Sebagai Warga Negara Indonesia, kalian harus bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan harus merasa bangga, karena negara kita merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia. Luas wilayah negara kita adalah 5.180.053 km2, yang
terdiri atas wilayah daratan seluas 1.922.570 km2 dan wlayah lautan seluas 3.257.483
km2. Di wilayah yang seluas itu, tersebar 13.466 pulau yang terbentang antara Sabang
dan Merauke. Pulau-pulau tersebut bukanlah wilayah-wilayah yang terpisah, tetapi
membentuk suatu kesatuan yang utuh dan bulat sebagaimana diuraikan di atas.
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas daripada
wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan
bangsa dan negara. Wilayah lautan Indonesia sangat luas dengan kekayaan laut yang
melimpah ruah (ikan-ikan, rumput laut, kerang, udang, dan sebagainya) ada dan
terkandung di dalam wilayah laut kita. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi
bangsa kita dan juga dapat sekaligus sebagai modal dalam melaksanakan pembangunan.
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB.
Wilayah laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam.
1) Zona Laut Teritorial
Batas laut teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke
arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar
lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial ditarik sama jauh dari garis
masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dan garis batas teritorial
di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut
internal/perairan dalam (laut nusantara). Garis dasar adalah garis khayal yang
menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar. Sebuah negara mempunyai
hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban
menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut.
2) Zona Landas Kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi
merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150
meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia
dan landasan kontinen Australia. Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis
dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di
atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar
masing- masing negara. Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai
kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan
kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas
landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari
1969.
3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona ekonomi eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka
diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat
kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi
eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan
laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas
kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif. Jika ada dua negara yang bertetangga saling
tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama
jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tentang zona
ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 21
Maret 1980.
Bagaimana dengan wilayah daratan Indonesia? Wilayah daratan Indonesia juga
memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting bagi tegaknya kedaulatan
Republik Indonesia. Wilayah daratan merupakan tempat pemukiman atau kediaman
warga negara atau penduduk Indonesia. Di atas wilayah daratan ini tempat
berlangsungnya pemerintahan Republik Indonesia, baik pemeritah pusat maupun daerah.
Potensi wilayah daratan Indonesia tidak kalah besarnya dengan wilayah lautan. Di
wilayah daratan Indonesia mengalir ratusan sungai, hamparan ribuan hektar area hutan,
persawahan dan perkebunan. Selain itu, di atas daratan Indonesia banyak berdiri kokoh
gedung-gedung lembaga pemerintahan, pusat perbelanjaan, pemukiman-pemukiman
penduduk. Di bawah daratan Indonesia juga terkandung kekayaan alam yang melimpah
berupa bahan tambang, seperti emas, batu bara, perak, tembaga dan sebagainya. Hal-hal
yang disebutkan tadi merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kemajuan
negara kita tercinta yang harus selalu kita syukuri.
Selain wilayah lautan dan daratan, Indonesia juga mempunyai kekuasaan atas
wilayah udara. Wilayah udara Indonesia adalah ruang udara yang terletak di atas
permukaan wilayah daratan dan lautan Republik Indonesia. Berdasarkan Konvensi
Chicago tahun 1944 tentang penerbangan sipil internasional dijelaskan bahwa setiap
negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara yang ada di atas
wilayah negaranya. Negara kita mempunyai kekuasaan utuh atas seluruh wilayah udara
yang berada di atas wilayah daratan dan lautan.
Republik Indonesia juga masih mempunyai satu jenis wilayah lagi, yaitu wilayah
ekstrateritorial. Wilayah ekstrateritorial ini merupakan wilayah negara kita yang dalam
kenyataannya terdapat di wilayah negara lain. Keberadaan wilayah ini diakui oleh
hukum internasional. Perwujudan dari wilayah ini adalah kantor-kantor perwakilan
diplomatik Republik Indonesia di negara lain.
ii. Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia yang memiliki batas-batas tertentu untuk wilayahnya. Kalian sudah
mengetahui bahwa Indonesia adalah negara maritim, dua pertiga luas wilayah Indonesia
adalah lautan. Jadi, tidaklah mengherankan jika batas-batas wilayah laut Indonesia
berhubungan dengan 10 negara, sedangkan perbatasan wilayah darat Indonesia hanya
berhubungan dengan tiga negara. Berikut ini dipaparkan batas-batas wilayah Indonesia
di sebelah utara, barat, timur dan selatan.
i.
Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Utara
Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya di sebelah
utara Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan negara yang berbatasan langsung
dengan wilayah darat Indonesia. Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan
langsung dengan laut lima negara, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan
Filipina.
ii.
Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Barat
Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia dan perairan negara India. Tidak ada negara yang
berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia di sebelah barat. Walaupun
secara geografis daratan Indonesia terpisah jauh dengan daratan India, tetapi
keduanya memiliki batas-batas wilayah yang terletak di titik-titik tertentu di sekitar
Samudera Hindia dan Laut Andaman. Dua pulau yang menandai perbatasan
Indonesia-India adalah Pulau Ronde di Aceh dan Pulau Nicobar di India.
iii.
Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Timur
Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan
perairan Samudera Pasifik. Indonesia dan Papua Nugini telah menyepakati hubungan
bilateral antarkedua negara tentang batas-batas wilayah, tidak hanya wilayah darat
melainkan juga wilayah laut. Wilayah Indonesia di sebelah timur, yaitu Provinsi
Papua berbatasan dengan wilayah Papua Nugini sebelah barat, yaitu Provinsi Barat
(Fly) dan Provinsi Sepik Barat (Sandaun).
iv.
Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Selatan
Indonesia di sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste,
perairan Australia dan Samudera Hindia. Timor Leste adalah bekas wilayah Indonesia
yang telah memisahkan diri menjadi negara sendiri pada tahun 1999, dahulu wilayah
ini dikenal dengan Provinsi Timor Timur. Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah
Provinsi yang berbatasan langsung dengan wilayah Timor Leste, tepatnya di
Kabupaten Belu. Selain itu, Indonesia juga berbatasan dengan perairan Australia.
Diawal tahun 1997, Indonesia dan Australia telah menyepakati batas-batas wilayah
negara keduanya yang meliputi Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dan batas landas
kontinen.
Download