pertemuan 6 - Hukum Internasional

advertisement
HUKUM LAUT
INTERNASIONAL
Pentingnya pengaturan Hukum Laut Internasional
:
-70 % permukaan bumi merupakan laut
-laut merupakan ‘jalan raya’ yang menghubungkan
satu negara dengan negara lain
-kekayaan hewani dan kekayaan mineral yang
terkandung di dasar laut
-Terjadinya Tindak Pidana diatas wilayah laut
Pengaturan Hukum Laut
Internasional
1. Konvensi-konvensi Tahun 1958, terdiri dari :
-Convention on the Territorial Sea and Contiguous Zone
(Konvensi mengenai Laut Wilayah dan Zona Tambahan)
-Convention on the High Seas (Konvensi mengenai Laut Lepas)
-Convention on Fishing and Conservation on the Living
Resources of The High Seas (Konvensi mengenai Perikanan
dan Perlindungan Kekayaan Hayati Laut Lepas)
-Konvensi on the Continental shelf (Konvensi mengenai
Landasan Kontinen)
2. Konvensi Tahun 1982, mengenai Konvensi Hukum Laut
LAUT LEPAS
•
Laut lepas adalah semua bagian dari laut yang tidak termasuk dalam zona
ekonomi eksklusif, laut teritorial atau perairan pedalaman suatu negara
atau dalam perairan kepulauan suatu negara kepulauan.
• Hakekatnya laut lepas hanya dapat digunakan untuk tujuan damai dan tidak
ada satu negarapun yang berwenang menerapkan kedaulatan diatas wilayah
laut lepas
• Prinsipnya setiap negara memiliki kebebasan di laut lepas, yang mencakup :
-Kebebasan berlayar
-kebebasan penerbangan
-Kebebasan untuk memasang kabel dan pipa bawah laut
-kebebasan untuk membangun pulau buatan berdasarkan hukum internasional
-kebebasan untuk menangkap ikan berdasarkan hukum internasional
-kebebasan untuk melakukan riset imiah berdasarkan hukum internasional
Natur Yuridik Laut Lepas
• Res Nullus, bahwa laut lepas adalah bebas
karena tidak ada yang memilikinya
• Res Cummunis, bahwa laut lepas adalah
milik bersama, karena itu negara-negara
bebas menggunakannya
• Sebagai bagian dari domain publik
internasinal, sifat kegunaan laut dapat
digunakan untuk kepentingan bersama
masyarakat internasional
PEMBAGIAN WILAYAH
LAUT
(Laut Wilayah)
• Laut Wilayah adalah bagian yang paling dekat
dengan pantai yang sepenuhnya tunduk kepada
ketentuan negara pantai
• Lebar laut wilayah (teritorial) diukur sepanjang 12
mil dari garis air rendah sepanjang pantai
sebagaimana terlihat pada peta skala besar yang
diakui resmi oleh negara pantai tersebut
• Prinsipnya kedaulatan suatu negara pantai meliputi
ruang udara diatas laut wilayah serta dasar laut
dan lapisan tanah dibawahnya
Natur yuridik (laut
wilayah)
• Dokrin Hak Milik, laut merupakan bagian integral
dari wilayah negara. Negara pantai memiliki
kekuasaan penuh atau dominium penuh, yang dapat
berakibat : dapat ditutup dan dibukanya laut
wilayah atas kehendak negara ybs, dapat melarang
masuknya kapal-kapal asing dan monopoli negara
untuk pelayaran dan penangkapan ikan
• Dokrin hak kedaulatan, negara pantai tidak
mempunyai dominium, tetapi hanya merupakan
imperium. Praktek internasional beriorientasi pada
dokrin ini
WEWENANG NEGARA
PANTAI
• Mengambil langkah-langkah yang diperlukan
dalam laut wilayahnya untuk mencegah
lintas yang tidak damai ;
• Mempunyai hak untuk mengambil langkahlangkah yang diperlukan untuk mencegah
pelanggaran apapun
• Hak untuk menangkap ikan; hak untuk
mendirikan zona pertahanan
• Hak pengejaran seketika (hot pursuit)
ZONA TAMBAHAN
• Merupakan Zona transisi antara laut
lepas dan laut wilayah
• Zona tambahan tidak dapat melebihi
lebih dari 24 mil lautd ari garis
pangkal dimana lebar laut wilayah
diukur
(Zona Ekonomi Eksklusif)
• Lebarnya 200 mil dari garis pangkal. Lebar
laut teritorial = 12 mil, maka sebenarnya
lebar ZEE 188 mil
• Hak-hak berdaulat atas negara pantai
untuk leperluan eksplorasi, eksploitasi,
konservasi dan pengelolaan SDHayati
maupun non hayati dari perairan di atas
dasar laut dan dari dasar laut dan tanah
dibawahnya
LANDAS KONTINEN
• Lebar landas kontinen akan membentang
sepanjang kelanjutan alamiah wilayah
daratannya hingga pinggiran luar tepi
kontinen atau hingga suatu jarak 200 mil
laut dari garis pangkal dari mana lebar laut
wilayah diukur
• Prinsipnya kewenangan negara pantai pada
zona ini sebagaimana pada ZEE
SENGKETA HUKUM
LAUT
•
Prinsipnya, jika pihak lain setuju untuk membiarkan sengketa itu tidak
terselesaikan, maka konvensi tidak memiliki daya ikat untuk diselesaikannya
sengketa itu melalui mekanisme hukum internasional
• Jika salah satu pihak berkeinginan untuk menyelesaikan sengketa itu, maka
pihak lain berkewajibannya mengikuti mekanisme yang sudah diatur oleh
konvensi
• Prosedur penyelesaiaan sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 33 Paragraf
1 Piagam PBB: mekanisme bilateral maupun regional
• Apabila tidak dapat diselesaikan, maka penyelesaian melalui salah satu
badan peradilan yang telah ditetapkan konvensi, yaitu :
-Tribunal Internasional untuk hukum laut
-Mahkamah Internasional
-Tribunal Arbitrasi
-Tribunal Arbitrasi Khusus
Download