Terdapat dua istilah bahasa Arab yang biasanya

advertisement
r32
H:alr-t Hil.t ';*,
- Desember 2011
Jurnal llmu Sejarah' Vol' 1 No' 2' Juli
133
H^,A*t
Hilt^t,
Jurnal llmu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 2011
Terdapat dua istilah bahasa Arab yang biasanya
dan al-habs yang
digunakan dalam kajian wakaf, al-waqf
Secara istilahi
memiliki makna yang sama, yaitu menahan'
memiliki
wakaf sangat beragam, para ulama sepertinya
tetapnya wakaf dalam kepemilikin si pemberinya meski hanya
definisi
lebih memilih pengertian wakaf sebagaimana Hadits Nabi
Beberapa
pengertian sendiri-sendiri ketika membahasnya'
s.a.w. kepada Umar bin Khatab, bahwa wakaf
suatu pembanding'
definisi tersebut perlu dimunculkan sebagai
"menahan asal dan mengalirkan hasilnya".
Untukdefinisiwakafmenurutulamaklasikkamikutipkandari
(2004: 63):
disertasi Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi
Definisi wakaf menurut Undang-undang Republik
Indonesia No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf, bab I pasal I ayat
Imam Nawawi mendefinisikan wakaf
dengan'
bukan untuk
"menahan harta yang dapat diambi manfaatnya
digunakan
dirinya, sementara benda itu tetap ada dan
manfaatnya untuk kebaikan dan mendekatkan
diri
kepada
perkiraan (pengandaian)".
Setelah mencermati sekian banyak definisi, Al-Kabisi
(1) adalah
adalah
"perbuatan hukum wakif untuk memisahkan
dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk
dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau
kesejahteraan umum menurut syariah".
Allah".
Syaikh Syihabuddin Al-Qalyubi mendefinisikannya
Dalam pasal 5 UU No. 4112004 dijelaskan bahwa
dalam hal yang
dengan, "menahan harta untuk dimanfaatkan
harta tersebut"'
dibolehkan dengan menjaga keuntungan
mendefinisikan wakaf dengan'
'wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis
harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk
pemberian
'menahan harta di bawah tangan pemiliknya disertai
menyebutkan bahwa 'wakaf dilaksanakan dengan memenuhi
manfaat sebagai sedekah".
unsur wakaf sebagai berikut: a. Wakif; b. Nazir, Harta benda
Al-Murghinany
Ibnu Arafah mendefiniskan akaf adalah "memberikan
bersamaan
manfaat sesuatu Pada batas waktu keberadaannYa
memajukan kesejahteraan umum'. Pasal
6 UU No. 4ll20}4
Wakaf; d. Ikrar Wakaf; e. peruntukan harta benda wakaf;
jangka waktu wakaf
.
f
LJ4t
H:ar*Htbit,Jurnd
- Desember 201'l
llrnu Sejarah' Vol' 1 No' 2' Juli
ini
pokok dalam usaha
dan
melebar antara golongan kaya
Kesenjangan yang semakin
kecenderungan meningkatnya
golongan miskin di satu sisi, dan
kepada pemilik modal dan
ketergantungan kaum miskin
negara maju di sisi yang lain'
ketergantungan Indonesia kepada
sedikitnya ada empat
Adi Sasono (1985: 72) menambahkan'
dakwah Islam' Pertama'
permasalahan dasar pergerakan
baik dari sisi ekonomi
permasalahan
kemiskinan umat adalah ketentuan dan rencana Tuhan.
dua tantangan
bangsa Indonesia menghadapi
menjalankan roda pembangunan'
masalah kemiskinan
Jurnal llmu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 20'l'l
Dalam penglihatan kaum tradisionalis,
PemberdaYaan Ekonomi Umat
1. Islam dan masalah kemiskinan
Saat
135
H;n 't Hil.tl,
maupun
Kemiskinan dipandang sebagai ujian atas keimanan.
lain, pemikiran modernis menilai bahwa
Di
sisi
permasalah
kemiskinan dan keterbelakangan pada dasarnya berakar pada
persodlah karena ada yang salah dari sikap mental, budaya atau
teologi mereka. Oleh karena itu, agar keluar dari lembah
kemiskinan umat Islam harus mengubah pemikiran dan sikap
keagamaan sesuai dengan semangat modernitas.
Bagi penganut paham revivalis kemiskinan terjadi
disebabkan karena semakin banyak umat Islam yang justru
fisik yang pada urutannya
keterbatasan sarana dan kebutuhan
Kedua' sebagai akibat dari
melahirkan "budaya kemiskinan"'
munculnya gejala
memakai ideologi atau "isme"
sikap eksklusif dan
keterbelakangan. Ketiga, munculnya
kelembagaan penampung
belenggu ideologi
pada landasan Islam, A-Qur'an dan Sunnah Nabi. Sedangkan
mekanisme kerjasama untuk
pemikiran transformatif percaya bahwa kemiskinan rakyat
lilitan kemikinan mendorong
involutif. Terakhir, lemahnya
partisipasi
dan lemahnya
s'
melancarkan perjuangan sistemati
kemiskinan
Sikap umat Islam dalam melihat"persoalan
Ultmul Quran (1997 6)
dalam empat sudut pandang' yakni
beragam. Mansour Fakih dalam
memetakannya
ke
revivalis dan transformatif'
perspektif tradisionalis, modernis'
lain
sebagai dasar pijakan
tinimbang menggunakan Al-Qur'an. Untuk menanggulangi
kemiskinan, menurut mereka adalah dengan cara keluar dari
di luar Islam (baca: sekuler) dan kembali
disebabkan oleh ketidakadilan sistem dan strukn-rr ekonomi,
politik dan kultur yang tidak adil. Oleh sebab itu,
agenda
mereka adalah melakukan transformasi terhadap struktur
melalui penciptaan relasi yang secara fundamental baru dan
lebih adil dalam bidang ekonomi, sosial-politk dan budaya.
li6
H:"Ar;t
H*b*,
- Desember 2011
Jurnal llmu Selarah, Vol' 1 No' 2' Juli
137
Hl,alr;t
H*lo;t, Jurnal llmu Sejarah' Vol' 1 No 2' Juli - Desember 2011
paling
Menurut Sajogyo (1977 ' 52) garis kemiskinan
atau "penghasilan senilai
tepat diukur dari kecukupan pangan'
240
Untuk rumah tangga daerah pedesaan senilai
terpelihara' dan
terjamin dan terjangkau, kesehatan yang
dan memberikan
pekerjaan yang halal dan terhormat
harga beras".
pendapatan Yang memadai'
beras per orang setahun
kg beras per orang setahun, dan 360 kg
harga beras saat ini
rumah tangga perkotaan' Jadi kalau
untuk
sudah
Dakwah lewat pemenuhan kebutuhan pokok
'ikan' kepada
tentu tidak dengan cara langsung memberikan
pedesaan) diperoleh
3.300,- per 1 kg, di kalikan 240 (untuk
per-kepalanya
angka 7\2.OOO,'- Penduduk yang penghasilan
menambah ketergantungan'
kaum miskin, karena akan semakin
'kail' sekaligus 'sungai'/'lautan'
Tetapi dengan cara membuat
tidak mencapai itu bisa dikategorikan sebagai
penduduk
miskin.
2.
Dakwah dan pemberdayaan ekonomi umat
Melihat peta bumi masalah kemiskinan sebagaimana
digambarkan
di
yang
atas, perlu dipikirkan media dakwah
paling relevan untuk mengentaskannya' Dalam
situasi
medium dakwah yang
demikian, menurut Ace Partadiredja '
pokok
efektif adalah dengan pendekatan enam kebutuhan
permukiman'
(basic need) manusia: makanan' pakaian'
lewat
pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan' Dakwah
sistemekonomiberkeadilansehinggamemungkinkanmereka
mandiri dan bermartabat'
dapat mengais nafkah hidup secara
AdiSasono(1985:3?)menawarkanorientasistrategi
sebagai
pengembangan masyarakat melalui tahap-tahap
kebutuhan
berikut. Pertama, dimulai dengan mencari
memang memerlukan
masyarakat, baik yang secara obyektif
masyarakat setempat perlu
pemenuhan maupun yang dirasakan
terpadu' berbagai aspek
mendapat perhatian. Kedua, bersifat
kebutuhanmasyarakattersebutdapatterjangkauolehprogram
Ketiga'
dan melibatkan berbagai unsur dalam masyarakat'
memakaipendekatanpartisipatifdaribawah'sehinggaideyang
program dakwah
pemenuhan kebutuhan pokok adalah suatu
makan sehat dan berg\zi'
dengan jalan pemenuhan kebutuhan
menutupi aurat' perumahan beserta
lahirbenar.benarhasilkesepakatanmasyarakatsendiri.
pemecahan masalah'
Keempat, melalui proses sistematika
yang
Keenam,programdilaksanakanmelaluitenagalapanganyang
pakaian yang
pendidikan
lingkungannya yang bersih dan sehat'
dan tepat guna'
Kelima, menggunakan teknologi yang sesuai
IJU
H;,a.* Hil**,Jurnal
2' Juli 'Desember 2011
lknu Sejarah' Vol' 1 No'
Terakhir' azas swadaya dan
motivator'
sebagai
bertindak
139
H.ato"t l4rJ$;1,
Jurnal llmu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 201
I
a. hak atas tanah sesuai dengan
ketentuan
peraturanperundang-undangan yang berlaku baik yang
kerjasama masyarakat'
sudah maupun yang belum terdaftar;
Ekonomi Umat
Wakaf (Uang) untuk Pemberdayaan
Dimukatelahdisinggungsekilasperkembangan
perundang-undangan di
konteks
dalam
wakaf
pemikiran
No'28 tahun 1977 tentang
Indonesia. Peraturan Pemerintah
sebatas
Milik masih memahami wakaf
b. bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas
tanah sebagaimana dimaksud pada huruf a;
c.
d. hak milik atas satuan rumah
susun sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Penvakafan Tanah
dijelaskan'
pasal 1 ayat (1) PP tersebut
tanah milik' Di dalam
hukum
seseorang atau badan
'wakaf adalah perbuatan hukum
berupa
dari harta kekayaan yang
yang memisahkan sebagian
untuk kepentingan
tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah;
e.
benda tidak bergerak
lain sesuai dengan
ketentuan
syariah dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku'.
Dalam ayat (3) dijelaskan bahwa 'benda bergerak
tanah milik dan melembagakannya
ajaran
umum lainnya sesuai dengan
peribadatan atau keperluan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adalah harta benda
agama Islam''
yang tidak bisa habis karena dikonsumsi, meliputi.
Wakaf No' 41 tahun
Sedangkan dalam Undang-undang
menjadi dua' benda tidak
digolongkan
2(O4,harta benda wakaf
milik'
tidak terbatas pada tanah
bergerak dan benda bergerak'
bahwa 'harta benda wakaf
Pasal 16 ayat (1) menandaskan
bergerak;. dan benda bergerak''
terdiri dari: a' benda tidak
tidak
diterangkan bahwa 'benda
(2)
ayat
dalam
Selanjutnya
(1) huruf a meliputi:
dimaksud pada ayat
bergerak sebagaimana
a.
uang;
b.
logam mulia;
(,.
surat berharga;
d.
kendaraan;
e.
hak atas kekayaan intelektual
f.
benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
140
H;A** Hilt'fu,Jurnal
2' Juli 'Desember 20'11
llrnu Selarah' Vol' 1 No'
uang dan surat berharga
Wakaf benda bergerak seperti
besar
(keluwesan) dan kemaslahatan
memiliki fleksibilitas
harta
pada wakaf tanah, yang dapat menikmati
pendistribusian.
di
hanya rakyat yang berdomisili
wakaf tanah dan bangunan
luas di
lain' rakyat miskin sudah tersebar
sekitarnya. Di sebelah
dibutuhkan sumber
sehingga
seluruh pelosok Indonesia'
terikat ruang dan waktu' Wakaf
pendanaan baru yang tidak
lain' adalah salah satu alternatifnya'
uang atau harta bergerak
masalah wakaf uang
Mengingat demikian pentingnya
tanggal
ekonomi umat' MUI pada
dalam konteks keberdayaan
masalah tersebut'
mengeluarkan fatwa tentang
Mei
2002
Ada lima butir kePutusan
1.
2.
MUI'
Yaitu:
al-Niqud) adalah
Wakaf Uang (cash wakaf/waqf
kelompok orang'
wakaf yang dilakukan seseorang'
dalam bentuk uang tunai'
lembaga atau badan hukum
uang adalah surat-surat
Termasuk ke dalam pengertian
berharga.
3.
4.
H;**
Halz;t
,
Jurnal llmu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 201
1
5. Nilai pokok Wakaf Uang harus
dijamin
kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan, dan
atau diwariskan.
yangtidakdimitikiolehbendalain'sertatidakmengenalbatas
11
141
jawas (Boleh)'
Wakaf Uang hukumnya
dan digunakan
Uang hanya boleh disalurkan
Wakaf
secara syar'iy'
untuk hal-hal yang dibolehkan
Sepintas wakaf uang
itu
sama dengan lembaga
penghimpun keuangan lain semacam zakat, infak dan sedekah
(ZIS). Titik perbedaan wakaf uang dengan lembaga keuangan
Islam lain adalah pada uang pokoknya yang
akan
diinvestasikan terus-menerus, baru kemudian keuntungan
investasi itu dipakai untuk mendanai kebutuhan rakyat miskin.
Sedangkan pada
ZIS uangnya bisa saja langsung
dibagi-
bagikan kepada pihak-pihak yang berhak.
Salah satu keunggulan wakaf uang ialah bersifat
fleksibel dan tidak mengenal batas pendistribusian. Di luar itu,
wakaf uang juga memiliki beberapa manfaat dan keunggulan,
yaitu: (1) jumlah wakaf bisa bervariasi memungkinkan lebih
banyak orang berwakaf; (2) aset-aset wakaf berupa tanah-tanah
kdsong bisa dimanfaatkan, baik dengan mendirikan bangunan
maupun diolah menjadi lahan pertanian; (3) bisa dimanfaatkan
untuk membantu lembaga pendidikan yang kekurangan dana;
dan (4) umat Islam bisa mandiri dalam
lembaga pendidikannya.
mengembangkan
142
HUI-"t l4aL;*,
Jurnal llrnu Sejarah, Vol. 'l No. 2, Juli ' Desember
Penggalakan wakaf uang
di
201
kalangan umat Islam
Melengkapi perbankan Islam dengan produk wakaf uang
Membantu penggalangan tabungan sosial melalui
Meningkatkan investasi sosial dan mentransformasinya
menjadi modal sosial untuk membantu pengembangan
Menggugah kesadaran orang kaya untuk berbagi kepada
sesama yang kurang mampu
b
sarana dan kegiatan pendidikan
yatim piatu, dan beasiswa; d. kemajuan dan peningkatan
ekonomi umat Islam; dan e. kemajuan dan kesejahteraan umum
lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan peraturan
perundang-undangan.
Pada
pasar modal.
4.
sarana dan kegiatan ibadah;
a.
dan kesehatan; c. bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar,
Sertifikat Wakaf Tunai.
3.
Sesuai dengan ketentuan UU wakaf No.4ll2004, pasal
22, Hana benda wakaf hanya bisa diperuntukkan bagi:
berupa sertifikat berdenominasi.
2.
Jurnal llmu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 2011
1
bertujuan untuk:
1.
143
HUlo* Hilai*,
titik ini posisi nazhir, pihak yang menerima
harta
benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan
sesuai peruntukannya, amat menentukan. Idealnya nazhir
.
bukan hanya orang atau badan hukum yang memiliki
Menurut Achmad Tohirin, sebagaimana dikutip Abdul
kemampuan agama, tetapi juga punya keahlian dalam melihat
Ghofur Anshori (2005: 29) dalam mempraktekan wakaf uang
peluang-peluang usaha produktif sehingga harta benda wakaf
harus diperhatikan
tiga hal. Pertama, bagaimana
metode
benar-benar berkembang secara optimal..Di luar
itu,
strategi
penghimpunan dana yang efektif sehingga dana umat dapat
pendistribusian hasil wakaf juga dapat dialokasikan untuk
termobilisasi, model sertifikasi adalah alternatif yang paling
mgningkatkan kualitas umat Islam baik secara spiritual maupun
memadai. Kedua, pengelolaan dana yang terhimpun secara
material.
baik sehingga memberi hasil yang optimal, yakni dengan cara
Sasaran pendistribusian
hasil harta benda wakaf,
diinvestasikan pada usaha-usaha protluktif. Ketiga, hasil
termasuk wakaf uang, adalah untuk kaum miskin, dan kaum
investasi wakaf uang dapat didistribusikan untuk program
pinggiran lainnya. Merujuk pada pembagian yang dilakukan
penyantunan (charity), pemberdayaan (enpowerment), investasi
Kuntowijoyo, sebagaimana dikutip Amir Fanzuri
sumber daya insani, dan investasi infrastrulctur.
,
mereka
145
H;,rt
*
t44
HalUt,
Jurnal llmu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember
201
ini terdiri atas: 1) yang tidak dapat memiliki
produktif yaitu mereka yang tidak memiliki
pekerjaan, dan dengan demikian tidak memiliki pendapatan;2)
yang tidak memiliki kapasitas distributif, yakni mereka yang
memiliki pekerjaan, tanah ataupun modal,
yang luas tentang kewirausahaan secara aktual
dan soirit berwirausaha.
2. Pemagangan. Setelah memiliki pemahaman dan motivasi
kewirausahaan, maka dibutuhkan keterampilan.
tetapi
Distribusi hasil wakaf uang memang bisa diarahkan pada
program penyantunan (charity) kaum miskin, tapi sebaiknya itu
dilakukan bila keadaannya benar-benar mendesak.
Sebab,
itu sekali pakai modal akan habis.
Sebisa
mungkin keuntungan investasi wakaf uang dipakai untuk
program pemberdayaan (enpowerment) rakyat miskin sehingga
distributif ataupun sebagai modal awal untuk memulai sebuah
usaha (kapasitas produktif).
Strategi pemberdayaan ekonomi bagi umat yang tidak
memiliki kapasitas produktif, tidak mempunyai keahlian (skill),
modal dan tanah sehingga mereka belum memiliki usaha, dapat
ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut:
bisa
akan diterjuninya. Learning by doing.
3. Penyusunan proposal. Menyusun proposal secara realistis
berdasarkan pengalaman empiris perlu
dimiliki
untuk
mengindari penyimpangan sehingga bisa meminimalisir
kerugian.
untuk memulai dan
Dalam hal ini harus dicari
4. Permodalan sangat penting
mengembangkan usaha.
lembaga keuangan yang dapat meminjami uang dengan
memungkinkan modal itu bisa diputar ke orang lain yang juga
kapasitas
Itu
diperoleh melalui kegiatan magang di dunia usaha yang
modal dapat. digunakan secara berkelanjutan, bahkan kalau
baik dalam rangka memperkuat
dan
komprehensif sehingga mampu memunculkan motivasi
pendapatannya tidak mencukupi untuk hidup secara layak.
membutuhkan,
1
1. Pelatihan usaha, bertujuan untuk memberikan wawasan
keahlian, modal dan tanah sehingga mereka tidak memiliki
dengan program
201
1
yang miskin
kapasitas
H;a** Hal*^t,
Jurnal llmu Se,iarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember
bunga/bagi hasil seringan mungkin. Jangan sampai
'
keuntungan yang diperoleh habis untuk membayar utang'
5. Pendampingan, berfungsi sebagai pengarah dalam
melaksanakan kegiatan usahanya sehingga mampu
menguasai dan mengembangkan usahanya dengan mantap'
6. Membangun jaringan bisnis. Tahapan ini sangat berguna
untuk memperluas pasar sehingga produk-produknya dapat
146
HUlo;t H*/*;t,
dipasarkan
Jurnal lknu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember
ke
daerah-daerah
201
r47
H:alaa^t
1
lain. Dengan jaringan ini
Hr.L,t;1,
Jurnal llrnu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 20'l
1
J. Memperbaiki manajemen usaha. Meski usahanya masih
akan melahirkan net-working bisnis umat Islam yang
kecil, jumlah karyawan sedikit, dan
tangguh.
pemasaran masih lokal, namun harus dikelola dengan
Demikianlah langkah-langkah pemberdayaan ekonomi
untuk umat yang belum memiliki usaha permanen, benar-benar
jangkauan
manajemen yang sehat.
4.
Memperluas pemasaran. Pemasaran menjadi kendala
dimulai dari titik nol. Ini berbeda dengan model pemberdayaan
yang serius bagi usaha kecil dan menengah dalam
ekonomi bagi umat yang telah memiliki kapasitas distributif,
melempar produk-produknya
telah memiliki usaha. Strategi pemberdayaan ekonomi umat
tidak tersedia dana iklan. Oleh karena itu ethos kerja
yang telah memiliki rintisan usaha, menurut Musa Asy'ari
harus senantiasa dipompa, informasi tentang peluang-
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut
,
dari
pembimbingan penyusunan proposal yang memadai
sehingga mampu meyakinkan pihak lembaga keuangan
5.
Masalah
dan
Teknis produksi, maksudnya kualitas produk
harus
dijaga terus-menerus seirama dengan tuntutan
pasar.
Kualitas produk harus benar-benar dijaga meskipun
administrasi adalah titik lemah para pelaku usaha kecil
dan menengah; tidak ada catatan transaksi jual-beli,
dan
menengah.
untuk mengucurkan dananya.
2. Menbrtibkan administrasi keuangan.
masyarakat, karena
peluang pasar baru harus di sediakan,
pengembangan jejaring sesama usaha kecil
:
1. Membantu akses permodalan, diawali
ke
sudah laku di pasar.
6.
Teknologi, baik teknologi produksi maupun teknologi
campur aduk keuangan usaha dengan rumah tangga dan
informasi harus dimanfaatkan secara optimal sehingga
lain-lain. Harus ada bimbingan* untuk menertibkan
dapat menstimulasi peningkatan kualitas produksi.
administrasi keuangan sehingga bisa diaudit sesuai
Kerja-kerja pemberdayaan ekonomi umat, sebagaimana
dengan prinsip-prinsip akuntansi modern.
dijelaskan di muka, tidak dilakukan dalam ruang sosial-
ekonomi-politik yang hampa. Pengelola harta benda
148
H-A";* Hile*t,
Jurnal lhnu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 20'l
149
H:ql-"a Halt*;t,
1
wakaf di samping menguasai langkah-langkah
pemberdayaan ekonomi umat, jugu dituntut
kemampuannya dalam mentbaca realitas sosial budaya-
kelembagaan
Jurnal llmu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 201
ini
1
berhasil akan menghasilkan perbeiakan
masyarakat.
Kelompok Revolusioner berpikiran bahwa kemiskinan,
ekonomi-politik yang melatari umat Islam.
keterbelakangan dan kebodohan rakyat secara fundamental
M. Habib Chirzin (1995: 23) menengarai sedikitnya ada
merupakan akibat
dari sistem sosial yang ada
dan
tiga model pembacaan atas realitas sosial yang pada urutannya
kelembagaannya, yang merupakan alat untuk melestarikan
melahirkan paradigma pengembangan masyarakat yang
keterbelakangan. Kelompok
berbeda pula, yaitu: filantropis, reformis, dan revolusioner.
perubahan secara radikal terhadap struktur sosial ekonomi
Kelompok Filantropis berkeyakinan bahwa posisi dan
situasi masyarakat yang miskin dan terbelakang
diubah lewat upaya kemanusiaan, tanpa
itu
dapat
mengubah
kelembagaan dan struktur masyarakat. Upaya kemanusiaan
ini berupaya melakukan
rakyat. Paradigma pemikiran demikian menjadi
acuan
sebagaian besar aktivis-aktivis muslim yang berada pada
jaringan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Ketiga model pengembangan masyarakat sebagai upaya
ini
secara evolutif akan meningkatkan kondisi sosial, ekonomi dan
pencerahan sosial ekonomi umat
budaya masyarakat. Asumsi dasar kelompok ini adalah bahwa
upaya untuk meningkatkan kondisi masyarakat itu berada di
harus dilakukan sesuai dengan kondisi obyektif dan
karakteristik sosio-kultural dan ekonomi yang akan
dalam matriks dalam kelembagaan dan struktur masyarakat
ditransformasikan. Dengan pembacaan atas realitas sosial yang
yang ada, dengan cara upaya semata-mata humanitarian murni.
akurat, maka hasil harta benda wakaf sebagai instrumen
Kelompok Reformis berpendirian bahwa keterbelakangan dan
pemberdayaan ekonomi umat akan tepat sasaran sehingga
kemiskinan rakyat karena karena tidak ada, ataupun tidak
prinsip ekonomi Islam untuk membangun
berfungsinya, sistem sosial yang ada berikut kelembagaannya.
ekonomi umat benar-benar dapat terealisasikan.
Oleh karen itu, mereka berupaya menyehatkan fungsi dari
sitem sosial dan kelembagaannya. Jika usaha reformasi
dalam pelaksanaanya
keseimbangan
tsl
150
H:alo'.t H.,L4^;1,
Jurnal lknu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember
201
Hul";t Hb*,
1
Jurnal lhnu sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli- Desember
fil1
konsep, fungsi, ataupun pengelolannya. Kesadaran umat pada
Penutup
urutannya akan melahirkan partisipasi dalam bentuk akumulasi
Baik secara normatif maupun hukum, wakaf uang atau
modal wakaf.
benda bergerak lain memiliki landasan yang kuat. Secara
Kedua, pelatihan nazhir sebagai pengelola harta wakaf
normatif, MUI sebagai pemegang otoritas tertinggi keagamaan
sehingga bisa bekerja secara profesional disamping landasan
di Indonsia
keikhlasan.
sudah mengeluarkan fatwa yang membolehkan
praktek tersebut. Hal
ini
kemudian ditindaklanjuti
dan
diperkuat dengan diundangkannya Undang-undang Wakaf
No.4ll2004. Wakaf benda bergerak penggunaannya
amat
fleksibel dan tidak mengenal batas pendistribusian sehingga
dapat digunakan kapan pun dan dimana pun selagi sesuai
dengan kaidah.kaidah syariah dan perundang-undangan yang
DAFTAR PUSTAKA
Ace Partadiredja, "Dakwah Islam Melalui Kebutuhan Pokok
Manusia" dalam Amrullah Achmad (ed.), Dakwah
Islam dan Perubahan Sosial (Yogyakarta:
PLP2M,1985).
Adi Sasono, "Peta Permasalahan Sosial Umat Islam dan
Pokok-pokok Pikiran Usaha Pengembangannya"
dalam Amrullah Achmad (ed.), Dakwah Islam dan
berlaku.
Salah satu fungsi yang amat strategis dari hasil harta
Transformasi
(Yogyakarta:PlP2M,
wakaf berlerak adalah untuk mengentaskan kemiskinan
dengan strategi pemberdayaan ekonomi umat. Dalam usaha ini,
ada dua agenda yang harus dikerjakan.
mensosialisasikan fatwa
Pertama,
MUI dan UU wakaf ke umat Islam
melalui saluran yang langsung menyentuh umat
seperti:
khutbah, pengajian, ataupun pertemuan kampung. Cara
demikian akan efektif untuk memahamkan umat tentang
pemahaman baru atas harta benda wakaf, baik menyangkut
_r
.
Sosial
1
Budaya
985).
"Keadilan Sosial tema Abadi" dalam Muntaha
Azhari & Abdul Mun'im Saleh (ed.), Islam Indonesia
Menatap Masa Depan (Jakarta: P3M1989).
"Dakwah Pembangunan: Permasalahan dan
Alternatif' dalam Amrullah Achmad (ed.), Dakwah
Islam dan Transformasi Sosial
Budaya
(Yogyakarta:PLP2M, I 985).
Abdul Ghofur Anshori, Hukum dan Praktek Perwakafan di
Indonesia (Yogyakarta:Pilar Media, 2005).
152
HUlr-* H*/a;e,
Jurnal llmu Sejarah, Vol.
1 No. 2, Juli - Desember 20'l
Amir Fanzuri, "Gerakan Tabungan Sosial
Masyarakat:
Pengalaman Mengimplementasikan Konsep dan
Mekanisme Zakat dalam Kegiatan Pengembangan
Misyarakat" dlm. Ade Ma'ruf WS & Zulfan Heri
[Ed.] Muhammadiyah dan Pemberdayaan Rakyat
(Yogyakarta:Pustaka Pelaj ar, 1 995).
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Islam tentang Wakaf, Ijarah dan
Syirkah (Bandung: Al-Maarif, 1 987).
Asas-asas Hukum Muamalat [Hukum
Perdata Islaml (Yogyakarta:Ull Press, 2000).
Abid Abdullah Al-Kabisi, Hukum Wakaf
[terjemahan]
(Jakarta:trman,2004).
Bryan S Turner, "Islam, Kapitalisme dan Tesis Weber" dalam
Taufik Abullah [ed.] Agama, Etos kerja dan
Perkembangan Ekonomi [terjemahan] (Jakarta:
LP3ES,1993).
Abdul Hai Farooqi, "Ekonomi dalam Kerangka Islam" dalam
Hakim Abdul Hameed [ed.] Aspek-Aspek Pokok
Ajaran Islam [terjemahan] (Jakarta: Pustaka Jaya,
1e82).
Bryan S Turner, "Islam, Kapitalisme dan Tesis Weber" dalam
Taufik Abullah [ed.] Agama, Etos kerja dan
Perkembangan Ekonomi [terjemahan] (Jakarta:
LP3ES,1993).
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia
153
HUl"*t Hilt+:*,
1
(Jakarta:
Djambatan,l99l).
Chaidar S Bamualim & Irfan Abubaliar (Ed.), Revitalisasi
Filantropi Islam, Studi Kasus Lembaga Zakat dan
Wakaf di Indonesia (Jakarta: Pusat bahasa dan Budaya
UIN Jakarta, 2005.
Jurnal llmu Sejarah, Vol. 1 No. 2, Juli - Desember 201
1
di Indoenesia
0 [terj emahan] (Jakarta:Ul Press, 1992).
Harun Nasution, Islam di Tinjau dari Berbagai Aspeknya (Jilid
II) (Jakarta:Ul Press, 1986).
G.F. Pijper, Penelitian tentang Agama Islam
I 93 0- I 95
L.,ry, Reuben, Susunan Mayarakat Islam Jilid II [terjemahan]
(Jakarta: YOI, i989).
M. Habib Chirzin, "Pengembangan Masyarakat: Upaya
Pencerahan Sosial" dlm. Ade Ma'ruf WS & Zulfan
Heri [Ed.] Muhammadiyah dan Pemberdayaan Rakyat
(Yogyakarta:Pustaka Pelaj ar, 1 995).
Mohammad Daud Ali, "Kedudukan Hukum Islam dalam
Sistem Hukum Indonesia" dalam Taufik Abdullah &
Sharon Siddique [ed.] Tradisi dan Kebangkitan Islam
di Asia Tenggara (Jakarta: LP3ES, 1989).
Mansour Fakih, "fslam, Globalisasi dan Nasib Kaum Marjinal"
dalam Ulumul Qur'an 6N11197.
Musa Asy'ari, Islam Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi
Umat (Yogyakarta:Lesfi , 1997).
Rifyal Ka'bah, "Wakaf dalam Perspektif Hukum Nasional"
Makalah yang disampaiakan dalam Seminar Sehari
menyongsong RUU Wakaf di Jakarta 29 Maret 2003.
Sajogyo, "Golongan Miskin
.
dan Partisipasi dalam
Pembangunan Desa" dalam Prisma No.3 Maret 1977.
Satjipto Rahardjo, Hukum dan Masyarakat (Bandung:
Angkasa, 1986).
Taufiq Hamami, Perwakafan Tanah dalam Hukum Agraria
(Jakarta: Tatanusa,2003 ).
Keputusan Fatwa l\/IlJU2002 tentang Wakaf Uang
Inpres
Islam.
No I tahun
1991 tentang Kompilasi Hukum
rssN 2088-2289
g
t.t'
,
Volume 1, No. 2,2011
Juli - Desember 2011
it:;::'ri; i:! ,,,1j .*
'
-;:
.!!
..g.i:'
".j.f,-"i . -
w
:.
llmu Sejarah
$.
P.
_.
ffi
r'S.W
f. :Y
--.,*q
. ;..: f;\-t
#.[
''s-ta*-'
-,
-
*
ffir&
ffi
IHtf
w a
t,'1::
}1
t
,.te,
l:rttijJ.: l
_t 1.,:,
; :!::1lr:;ii.1'r;in:
. '':rl!":;.r''
. '.::rn, i
t'
!.
-:-.'!i:1:il
t::
F4
JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SUNAN CUNUNC DJATI BANDUNC
20LL
Download