Monitoring Power Supply BTS Melalui Internet

advertisement
Monitoring Power Supply BTS Melalui Internet
Ari Indra Abrianto
#1
, Ali Husein Alasiry, ST., M.Eng#2, Paulus Sesetyo Wardana, ST. #3,Reesa Akbar, ST. #4
Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya
[email protected]
Abstrak--- Power supply dongah SPC4240 merupakan power supply BTS (Base Transceiver station). Power supply ini
memiliki beberapa sensor yang sudah terintegrasi di dalamnya. Diantaranya sensor arus, tegangan, dan suhu. Keadaan
sistem pada power supply bisa diketahui dengan detail apabila engineer datang ke lokasi dan membaca keadaan sistem
dengan menggunakan komputer portabel yang dibawanya.
power supply dongah SPC4240 merupakan power supply BTS (Base Transceiver station). Power supply ini memiliki
beberapa sensor yang sudah terintegrasi di dalamnya. Diantaranya sensor arus, tegangan, dan suhu. Untuk
mendapatkan data berupa status dan alarm yang terjadi pada power supply kita dapat menggunakan komunikasi serial
yang mana terdapat minimum sistem lain sebagai lawan komunikasi yang dapat mengolah data. Minimum sistem
tersebut akan mengirimkan data monitoring dan data alarm ke sebuah server melalui SMS. Dari sisi server sebagai
penerima SMS, terdapat aplikasi SMS Gateway yang menyimpan dan mengolah SMS yang diterima dan dimasukkan ke
database MySQL. Agar user bisa mengakses dengan mudah melalui internet, maka dibangun sebuah webserver pada
server agar bisa diakses dengan mudah oleh engineer yang bersangkutan. Dengan adanya sistem ini, pengumpulan
informasi yang dibutuhkan seorang engineer dalam melakukan maintenace power supply bisa dipermudah karena
sistem merekam semua status dan alarm yang terjadi pada power supply BTS .
Kata kunci--- dongah SPC4240, SMS Gateway, Visual Basic 6.0, MySQL, web server.
I.
PENDAHULUAN
Teknologi elektronika saat ini mengalami kemajuan yang
cukup pesat, diantaranya pengembangan mikrokontroler
sebagai sistem embedded yang bisa digunakan untuk berbagai
aplikasi yang bermanfaat. Kemajuan dibidang telekomunikasi
terutama pada kemajuan internet baik itu jaringan broadband
maupun fiber optic dengan kecepatan transfer data hingga
mencapai 3.1 Mbit/s – 7.2 Mbit/s tidak kalah pesat apabila kita
bandingkan dengan kemajuan di bidang elektronika. Dari
tahun ke tahun perkembangan internet yang semakin luas dan
dengan harga yang semakin terjangkau serta sifat device-nya
yang portable memungkinkan kita membangun sebuah sistem
yang terintegrasi ke internet meski tanpa menggunakan kabel.
Dengan beberapa kemajuan tekologi yang ditunjukkan di
atas, kita sebagai engineer dituntut untuk dapat
memanfaatkannya dalam berbagai aktifitas dikehidupan
sehari-hari. Salah satu aplikasinya yang dapat dibuat adalah
pembacaan kondisi sebuah sistem yang dapat dilakukan
melalui internet tanpa harus mendatangi sistem tersebut.
DONGAH SPC 4240 merupakan sebuah power supply
BTS yang menggunakan komunikasi serial RS232 sebagai
jenis komunikasinya dengan kabel sebagai medianya.
Pengaturan dan monitoring ke power supply tersebut dapat
dilakukan dengan menghubungkan suatu PC atau laptop ke
power supply melalui kabel yang sudah terkonfigurasi secara
serial. Dalam hal ini, pengecekan harus dilakukan setelah
seorang engineer datang ke lokasi sistem power supply ini.
Hal ini tentunya sangat kurang efisien mengingat jarak dari
beberapa BTS tidaklah dekat ditambah lagi mahalnya
perawatan kendaraan yang digunakan dan jumlah bensin yang
dihabiskan setiap harinya untuk melakukan pengecekan
tersebut.
Apabila terdapat gangguan atau kerusakan pada suatu
power supply BTS. Beberapa engineer harus mendatangi
lokasi untuk mengambil tindakan yang tepat setelah
mengetahui status sistem yang gagal setelah mendapat
informasi dari web yang merekam aktifitas power supply
tersebut. Dengan menambahkan sebuah sistem yang mampu
menyampaikan informasi ke seorang engineer tanpa harus
mendatangi lokasi maka sistem tersebut bisa kita manfaatkan
untuk meningkatkan efektifitas kerja seorang engineer.
Engineer dapat melakukan monitoring saat suatu BTS dalam
kondisi power failure sehingga saat engineer tersebut dapat
mengetahui alarm apa saja yang terjadi pada BTS sehingga
engineer bisa mengambil tindakan yang tepat sebelum
mendatangi BTS tersebut .
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Power Supply SPC 4240
Power supply ini memiliki sensor On-Board yakni sensor
tegangan, sensor arus, dan sensor suhu. beberapa parameter
yang dimonitoring oleh embedded yang ada pada power
supply ini adalah:
1. Tegangan AC R
2. Tegangan AC S
1
#1. Penulis
#2. Pembimbing 1
#3. Pembimbing 2
#4. Pembimbing 3
3.
4.
5.
6.
7.
Tegangan AC T
Tegangan DC
Arus yang mengalir pada beban
Arus yang mengalir pada batere
Suhu batere
Power supply ini juga memiliki beberapa sistem status
yang menunjukkan kondisi power supply tersebut dalam
kondisi normal atau dalam kondisi alarm. Beberapa alarm
yang ada pada power supply ini adalah:
1. AC volt status
2. Batas atas tegangan DC
3. Batas bawah tegangan DC
4. Over current
5. Tegangan batere hampir habis
6. Battere disconnect fail
7. Suhu batere melebihi ketentuan
8. Rangkaian surge arrester fail
9. Status tegangan batere
wavecom yang nantinya modul tersebut akan mengirimkan
data-data melalui SMS dengan data yang sesuai dengan status
dan alarm yang terjadi pada sistem.
SMS dikirim secara periodik yaitu 30 menit sekali
sebagai monitoring sistem secara berkala. SMS juga akan
dikirim setiap terjadi perubahan kondisi pada sistem dari
kondisi normal menjadi kondisi alarm atau dari kondisi alarm
kembali ke kondisi normal.
SMS yang dikirim oleh embedded yang terintegrasi
ke power supply akan diterima oleh komputer server melalui
program Visual Basic 6.0 melalui serial. Program Visual Basic
6.0 tersebut akan membaca nomor pengirim dan
menyesuaikan dengan isi database. Apabila suatu nomor yang
tidak ada dalam database atau tidak dikenali maka program
visual basic 6.0 tersebut tidak akan menyimpan isi yang
terdapat dalam SMS tersebut. Apabila nomor pengirim SMS
terdapat pada database, maka program visual basic 6.0 akan
melakukan parsing terhadap isi SMS tersebut dan
menyimpannya kedalam database sesuai dengan tabel yang
tersedia.
Pada komputer server, terinstal sebuah web server
menggunakan Apache 2.0 yang sudah terpaket saat menginstal
XAMPP. Apache berfungsi untuk menangani protokol HTTP
yang masuk ke server. Seluruh klien dapat melihat data status
dan alarm yang terjadi pada sistem apabila suatu klien sudah
melakukan login ke server melalui session yang dibuat pada
saat pertama kali login.
Gambar 2.2. bentuk fisik tampak depan SPC4240
Gambar 2.3. bentuk fisik tampak depan SPC4240
Power supply men-supply perangkat radio BTS dengan
tegangan output 45 volt DC dengan arus yang berkisar antara
0 – 100 A tergantung jumlah pelanggan yang sedang
menggunakan BTS tersebut.
Gambar 3.1 blok diagram sistem secara keseluruhan
III.
3.1
PERENCANAAN SISTEM
Perancangan Keseluruhan Sistem
Sistem yang akan dibuat berupa sebuah sistem
embedded yang terhubung ke power supply secara serial dan
sebuah sistem embedded yang memiliki data yang random
seolah-solah embedded sistem tersebut mendapat data dari
power supply SPC 4240. Kedua embedded sistem tersebut
akan mengirimkan data yang terekam dalam beberapa
variabel. Untuk mengirimkan data ke komputer server,
embedded sistem tersebut akan dihubungkan ke sebuah modul
3.2
Protokol SPC4240
Protokol pada kontroller SPC4240 yang dibaca oleh
ATmega162 dibagi menjadi 3 bagian yaitu header, data, dan
tail. Sebelum ATmega 162 menerima data yang diterima maka
ATmega 162 harus mengirim perintah tertentu untuk
merequest data ke power supply SPC4240. Perintah yang
dikenali oleh kontroler pada SPC4240 sebagai berikut:
2
Tabel 1. Protokol Monitoring
1.
Jenis
permintaan
status
Alarm
C520000105CA0B61
2.
Status
C520000107CA8762
No
Protokol (hex)
setelah kita mengirimkan perintah seperti diatas maka
kita akan diberi balasan oleh power supply sesuai dengan data
yang kita inginkan.
Apabila kita mengirimkan perintah untuk request
alarm dengan mengirimkan hex “C520000105CA0B61” ke
serial 0 ATmega 162. Maka controller yang terpasang pada
SPC4240 akan memberi balasan sebagai berikut:
C50020050400000000CA0894
header
data
tail
Data yang diterima ATmega162 diatas merupakan
status alarm. Data menunjukkan nilai “00000000” maka
kondisi tersebut dapat dikatakan tanpa alarm. Parsing data
alarm bisa kita lihat pada gambar berikut ini:
Data diatas dibagi menjadi 3 bagian yaitu header, data status,
dan tail. Pembagian data diatas bisa kita lihat pada penjelasan
berikut ini:
Header : C500202706
Data status :
DA00DF00DE000000000000001802B80000002F000501770
07400000000000000000000000000
Tail : CA244B
Dari data status yang kita dapatkan kita dapat
melakukan parsing agar data tersebut bisa diterjemahkan
kedalam bentuk variable-variabel bertipe int. kita dapat
mekalukan parsing hingga kita dapatkan seluruh data status
yang ada pada power supply SPC4240 seperti tegangan AC
RST, tegangan DC, arus beban, arus batere, suhu batere.
Untuk lebih jelasnya, kita perhatikan tulisan dibawah ini:
 AC R = DA00 byte ke 6 dan 7
 AC S = DF00 byte ke 8 dan 9
 AC T = DE00 byte ke 10 dan 11
 Tegangan DC = 1802 byte ke 18 dan 19
 Arus beban = B800 byte ke 20 dan 21
 Arus batere = 2F00 byte ke 24 dan 25
 Suhu batere = 0501byte ke 26 dan 27
IV.
HASIL DAN ANALISA
4.1. PENGUJIAN PARSING PROTOKOL SPC 4240
Gambar 3.2 penjelasan data alarm
Lain dengan data alarm, untuk meminta data status
power supply kita menggunakan perintah nomor 2 yaitu
mengirimkan hex “C520000107CA8762” pada serial 0
ATmega 162. Setelah kita mengirim perintah tersebut maka
kita akan mendapatkan balasan data sebanyak 46byte. Contoh
data tersebut adalah:
C500202706DA00DF00DE000000000000001802B80000002
F00050177007400000000000000000000000000CA244B
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hasil parsing
yang dilakukan oleh mikrokontroler.
1) Peralatan
ATmega 162 dilengkapi serial.
Power supply SPC 4240.
Software SPC4240 ( telkom ver.5 ).exe.
LCD 16x2.
2) Persiapan
Hubungkan serial 1 ATmega 162 dengan serial pada
SPC4240.
Pastikan kabel terkonfigurasi denga benar (cross).
Pastikan ground pada RS232 terhubung dengan benar.
3) Program yang digunakan untuk uji komunikasi.
SPC4240.exe dan program parsing mikrokontroler .
4) Hasil pengujian dan analisa
Pengecekan dilakukan dengan membandingkan hasil
output dari program SPC4240 (telkom ver.5).exe dengan
output dari LCD. Dari sini saya dapat melihat parsing yang
dilakukan sesuai atau tidak.
Gambar 4.1. Potongan gambar dari software SPC4240 pada
sisi debug.
Gambar diatas menunjukkan sisi debug dari software
SPC4240. Pada saat saya membuka aplikasi SPC4240 versi B,
akan terbuka 2 buah windows dimana terdiri atas window
utama dan window untuk debug. Window utama menunjukkan
data pembacaan setelah diparsing sementara window kedua
3
menunjukkan hasil pembacaan raw data sebelum diparsing.
Berikut ini adalah gambar dari pembacaan data setelah
diparsing pada window utama.
Gambar 4.6. Potongan gambar dari software SPC4240 pada
sisi debug.
Dari data yang dikirimkan diatas, terdapat byte yang
bernilai “01” pada data ke enam dari dua belas byte data
keseluruhan yang diterima program. Hal ini menunjukkan
adanya alarm pada sistem. Berikut ini adalah tampilan dari
software SPC 4240.
Gambar 4.4. Tampilan software SPC4240.
Dari gambar di atas, bisa dilihat bahwa software
tersebut menunjukkan beberapa parameter yang sudah terbaca
oleh sensor-sensor pada power supply. Pada pengujian ini,
saya akan mengambil salah satu parameter yaitu AC_R. Pada
gambar 4.4, nilai tegangan AC_R menunjukkan nilai 219V.
Nilai yang ditampilkan pada LCD dibawah ini menunjukkan
nilai ACR 219V. Hal ini menunjukkan parsing pada
mikrokontroler sudah bisa dilakukan.
Gambar 4.7. Tampilan software SPC4240.
Setelah diparsing oleh software SPC4240.exe. Alarm
tersebut dikenali sebagai alarm AC VOLT. Hal ini sesuai
dengan alarm yang dibuat pada sistem. Sedangkan gambar
berikut ini merupakan tampilan LCD pada mikrokontroler
yang sudah dihubungkan ke sistem.
Gambar 4.4. Tampilan LCD 16x2 pada mikrokontroler.
Pengujian selanjutnya adalah pengujian protokol untuk
alarm. dari sini saya mencoba untuk memanipulasi input AC
pada sistem. Sistem dibuat seolah olah terputus dari sumber
tegangan atau bisa dikatakan PLN dalam kondisi padam
dengan mengubah switch ke kondisi off. Gambar dibawah ini
adalah switch pada power supply yang sudah diubah ke posisi
off.
Gambar 4.8. Tampilan LCD 16x2 pada mikrokontroler.
Dari tampilan LCD diatas menunjukkan tampilan yang
sesuai dengan HMI (Human Machine Interface) yang ada
sehingga bisa dikatakan parsing protokol sudah sesuai dengan
harapan. Setelah dilakukan pengujian parameter-parameter
lainnya seperti yang tertulis pada BAB II, hasil yang
ditampilakn LCD sama dengan nilai yang ada pada software
SPC4240.
4.2. PENGUJIAN APLIKASI SMS GATEWAY
Pada pengujian ini, saya akan mencoba untuk
mengetahui kemampuan aplikasi SMS gateway yang dibuat
dengan menggunakan Visual Basic 6.0.
Gambar 4.5. Posisi switch input dalam kondisi off.
Setelah posisi switch dalam kondisi off, maka sistem
akan mengirim alarm malalui serial yang menandakan bahwa
nilai input ac dalam kondisi fail. Berikut ini adalah contoh
program SPC4240 di sisi debug.
1) Peralatan yang digunakan
2 x Mikrokontroler.
2x LCD 16X2.
Aplikasi SMS Gateway yang dibuat dengan Visual Basic
6.0.
Handphone.
4
2) Persiapan
1. Persiapkan mikrokontroler dengan program parsing.
2. Jalankan program SMS Gateway.
Pada sisi aplikasi SMS Gateway semua sms dapat
terbaca dan disimpan pada database MySQL.
3) Program yang digunakan
1. Program pada mikrokontroler kirim SMS secara periodik
5 detik sekali.
2. Program SMS gateway yang bisa menyimpan SMS yang
masuk kedalam database.
4) Hasil pengujian dan analisa
Pada pengujian kali ini, terdapat dua macam jenis
pengujian yang pertama dengan mengirimkan SMS secara
periodik dengan jangka waktu 5 detik sekali oleh 2 buah
mikrokontroler dengan waktu pengiriman yang hampir
bersamaan dan yang kedua adalah dengan mengirimkan SMS
dengan format yang berbeda-beda.
Pada pengujian pertama, mikrokontroler diberi program
dengan flowchart sebagai berikut ini:
Gambar 4.11. Tampilan program pengujian SMS Gateway
dengan tabel pengujian database.
Dari gambar 4.18. bisa dilihat bahwa penerimaan SMS
sesuai dengan harapan. Hal ini bisa dilihat pada data total dari
penerimaan SMS menunjukkan nilai 100 yang mana nilai
tersebut adalah jumlah pengiriman SMS yang dilakukan oleh
kedua mikrokontroler. Pada tabel database yang terdapat di
gambar 4.18 menunjukkan penyimpanan SMS dan identifikasi
nomor pengirim yang berhasil tersimpan ke database. Hal ini
menunjukkan bahwa aplikasi SMS gateway sudah berjalan
dengan baik.
Untuk pengujian selanjutnya, saya akan menguji
parsing SMS yang dikirim oleh sistem monitoring ke server.
Pengujian dilakukan dengan cara mengirim format SMS yang
salah selanjutnya mengirim dengan format SMS yang sesuai
dengan protokol. Dari pengujian ini diharapkan bisa
mengetahui apakah parsing data SMS akan mengalami error
atau tidak setelah ada format SMS yang salah.
Berikut ini adalah gambar dari telepon genggam
sebagai pengirim SMS dengan format yang salah tetapi nomor
sudah terdaftar di database.
Gambar 4.9. flowchart pengiriman SMS secara periodik.
Dari hasil percobaan pertama, didapatkan bahwa SMS
terkirim seluruhnya oleh kedua mikrokontroler. Hal ini
diketahui dengan melihat nilai urutan pengiriman pada LCD
yang sudah mencapai akhir.
Gambar 4.12. Tampilan pengiriman SMS dengan format salah
Gambar 4.10. Tampilan LCD setelah mengirim 50 SMS.
Dari gambar diatas bisa kita lihat apabila kita
mengirimkan dengan format SMS yang salah maka aplikasi
SMS Gateway akan memparsing data dan mengenali adanya
5
kesalahan pengiriman SMS dengan menyimpan BTS mana
yang mengirim pesan yang salah.
Setelah pengiriman pesan yang salah, dan dikirimi
pesan dengan format yang sesuai, kesalahan parsing data tidak
akan terjadi dan data yang baru dengan format yang benar
akan dikenali dengan baik dan disimpan kedalam database
dengan benar.
diberikan alamat loopback (localhost) maka akan didapatkan
tampilan index.php. seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 4.15. Tampilan web index.php
Setelah didapatkan tampilan web seperti diatas
pengecekan status dari tidak ada status yang ada menjadi
status listening pada port 80.
Gambar 4.13. Tampilan pengiriman SMS dengan format benar
4.3. PENGUJIAN WEB MELALUI LOCALHOST DAN
INTERNET.
1) Peralatan yang digunakan
PC yang terinstal Apache, MySQL dan PHP atau dengan
menginstal software XAMPP.
Command Prompt
Web Browser
2) Persiapan
1. Persiapkan komputer yang sudah terinstal XAMPP.
2. Persiapkan sebuah web browser.
3) Program yang digunakan
1. MySQL yang mempunyai database SPS4240.
2. “eyedatagrid.inc.php” yang merupakan library untuk
menampilkan datagrid.
4) Hasil pengujian dan analisa.
Kita bisa membuat suatu webserver dengan menginstal
software Apache. Setelah kita instal Apache pada komputer
kita maka komputer kita bisa kita gunakan sebagai web server
dan mengenali protokol-protokol web. Tetapi, pada web yang
dibuat dalam proyek akhir ini terdapat PHP script dan
menggunakan MySQL untuk database.
Gambar 4.16. Koneksi aktif pada port 80.
Untuk pengujian web melalui internet, tersedia sebuah
domain gratis dengan fasilitas pendeteksi IP publik yang
dinamis dan bisa update ke server. Setelah domain aktif,
komputer klient akan mencoba mengakses dengan
menggunakan provider lainnya. Seperti halnya localhost,
halaman web akan tampil pada browser setelah memasukkan
alamat yang sudah teregistrasi ke domain. Berikut ini adalah
koneksi yang aktif pada sisi klien:
Gambar 4.17. Koneksi yang aktif pada sisi klien.
Salah satu IP pada kolom foreign address menunjukkan
IP publik server yang membuka port 80 dengan state
established yang mengindikasikan bahwa server dengan klien
sudah terbentuk komunikasi.
Gambar 4.14. Tampilan koneksi yang aktif sebelum webserver
dimulai
Dari gambar diatas, tidak ada yang menunjukan
terjadinya koneksi HTTP dimana port HTTP terdapat pada
port 80. Setelah dilakukan running webserver pada komputer
dan pada address bar yang terdapat pada web browser
Gambar 4.1. Route dari klien ke server.
6
Gambar diatas menunjukkan rute yang dilalui dari klien
menuju server. Pada nomor 1 sampai dengan 5 merupakan
route dari provider yang digunakan pada sisi klien. Pada sisi
klien menggunakan jasa koneksi internet Smartfren. Pada
nomor 6 sampai dengan yang terakhir merupakan jaringan dari
provider yang dipakai pada server. Pada sisi server
menggunakan jasa provider telkomsel flash. Setiap kali
malakukan ping pada suatu router, akan ditunjukkan waktu
kirim dan terimanya data dari klien menuju server dan dan
dikembalikan lagi ke klien. Waktu pertama merupakan waktu
tercepat dalam melakukan ping, waktu kedua merupakan
waktu terlama dalam melakukan ping, dan waktu ketiga
merupakan waktu rata-rata ping.
BAB V
PENUTUP
[2] ___, 2008, 64 x 8, Serial, I2C Real-Time Clock: DS1307,
Maxim Integrated Products.
[3] Raharjo, Budi , 2010, “Modul Pemrograman WEB
(HTML, PHP, MySQL)”, Bandung, Modula.
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Internet , diakses tanggal 9 juli
2011 pukul 10:51.
[5] Widhi Wicaksono. Dhimas, 2007, “Pengontrolan PLC
Berbasis SMS Menggunakan Pemrograman PHP Pada
Aplikasi Rumah Tangga”, Tugas Akhir EEPIS-ITS.
[6] Faiq Miyazi, Achmad, 2007, “Rancang Bangun Server
Terminal Untuk Penjadwalan Dan Pengontrolan Trafic
Light Berbasis SMS Menggunakan Visual Basic 6.0”,
Tugas Akhir EEPIS-ITS.
[7]
http://www.bogotobogo.com/php/php1.php,
diakses
tanggal 12 juli 2011 pukul 01:57.
[8] http://www.machine-informationsystems.com/RS232Wiring.html, diakses tanggal 25 juni
2011 pukul 02:00.
1.1. KESIMPULAN
Dalam tugas akhir ini dititikberatkan pada komunikasi
data yang disediakan oleh mikrokontroler yang terhubung
dengan power supply SPC4240 hingga data tersebut sampai
pada user yang mengaksesnya melalui internet. Setelah
dilakukan perancangan alat dan pengujian sistem maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa :
Sistem berhasil mengambil data parameter-parameter
power supply dan mengirimkan ke server dengan
error rata-rata antara data yang didapat dengan
pengukuran adalah 2.8%.
Engineer dapat mengakses dan melihat kondisi BTS
dengan mudah melalui Internet.
Pembacaan arus pada power supply yang digunakan
pada saat pengambilan data perlu dilakukan kalibrasi
ulang agar bisa didapatkan data yang sesuai dengan
pengukuran..
1.2. SARAN
Dengan memperhatikan beberapa kelemahan dan
kekurangan dari proyek akhir ini secara keseluruhan diberikan
saran untuk sekiranya proyek akhir ini dapat dikembangkan
pada masa yang akan datang agar lebih sempurna:
Tampilan akhir proyek akhir ini yang berupa web
yang sangat minimalis dirasa kurang dan perlu
dikembangkan agar pengguna bisa dengan mudah
membaca informasi BTS.
Pengembangan embedded sistem untuk mengenali
protokol power supply selain DONGAH SPC4240
bisa digabungkan ke sistem ini agar bisa dilakukan
monitoring untuk tipe power supply yang berbedabeda.
DAFTAR PUSTAKA
[1] ___, 2002, 8-bit Microcontroller with16KBytes In-System
Programmable Flash: ATmega 162 , ATMEL Corp.
7
Download