Seminar Nasional - PERTANIAN | Universitas Trunojoyo

advertisement
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan
Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013
ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN
PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN
Moh. Sirat )1, Rakmawati)2 Banun Diyah Probowati )2
E-mail : [email protected] dan [email protected]
ABSTRAK
UD Budi Jaya merupakan industri pengolah kurma salak di daerah Bangkalan
untuk memperluas pemasarannya maka diperlukan strategi yang tepat yaitu
dengan menggunakan SWOT. Tujuan dari penelitian adalah (a) mengetahui
peluang pemasaran untuk UD Budi Jaya Bangkalan dalam memperluas
pemasarannya, (b) memperoleh strategi pemasaran yang tepat bagi UD budi Jaya
Bangkalan. Metode penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara dan
pengisian kuesioner sebanyak 10 responden yang sengaja dipilih, sedangkan analisis
data yang digunakan yaitu menggunakan análisis SWOT melalui matrik IFE dan EFE,
serta matrik SWOT. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa hasil análisis
faktor internal yang menggunakan matrik IFE memperoleh totol skor 2,965, dan
análisis faktor eksternal yang menggunakan matrik EFE memperoleh totol skor 2,788.
Sedangkan pada matrik SWOT diperoleh stratei SO (mempertahankan kulaitas
produk dengan akses bahan baku yang diambil dari kebun sendiri serta
memanfaatkan bantuan
teknologi yang semakin berkembang, meningkatkan
volume penjualan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan),
strategi ST (memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mendapatkan produk
kurma salak yang diinginkan oleh konsumen, memperbaiki kualitas produk untuk
mengantisipasi adanya produk baru yang masuk ke daerah Bangkalan), strategi WO
(memberikan pelatihan tenaga kerja untuk lebih mengembangkan variasi produk,
meningkatkan penjualan di daerah Bangkalan yang semakin luas), dan strategi WT
(merencanakan pemasaran untuk mengantisipasi gencarnya promosi dari pesaing,
meningkatkan investor untuk memperluas daerah pemasaran ke luar daerah
Bangkalan). Dengan demikian, strategi yang tepat bagi UD Budi Jaya yaitu
memperluas pemasaran produk kurma salak, mempertahankan kualitas produk dan
keunggulan produk untuk menarik konsumen.
Kata kunci: Kurma Salak, Strategi Pemasaran, Analisis Matrik SWOT
PENDAHULUAN
Strategi pemasaran di dunia merupakan strategi pemasaran yang
dilaksanakan dengan harapan bahwa unit bisnis akan mencapai sasaran pemasaran.
Strategi pemasaran ini terdiri dari strategi pemasaran spesifik untuk pasar sasaran,
penentuan posisi produk, bauran pemasaran dan tingkat pengeluaran pemasaran.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh industri dalam hal ini adalah perusahaan
yang mampu melaksanakan konsep pemasaran yang berorientasi kepada konsumen,
karena perusahaan yang mampu menguasai pasar dalam jangka panjang. Pandangan
konsep pemasaran, tujuan perusahaan dicapai melalui kepuasan konsumen.
Kepuasan konsumen diperoleh setelah kebutuhan konsumen dan keinginan
221
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan
Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013
konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran terpadu (Kotler dan Amstrong
1997).
Pemasaran di UD Budi Jaya berkisar di daerah Bangkalan dengan
penjualan pada tahun 2010 rata-rata mencapai 66 kemasan tiap bulannya dengan
isi ¼ kg per kemasan, pada tahun 2011 rata-rata mencapai 117 kemasan tiap bulannya
dengan isi ¼ kg perkemasan dan pada tahun 2012 mencapai 4080 perkemasan. UD Budi
Jaya ingin memperluas pemasarannya tidak hanya di daerah Bangkalan tapi juga di
kota-kota lain di Madura. Penjualan produk UD Budi Jaya dari tahun ke tahun
meningkat dari 797 kemasan menjadi 1407 kemasan dan menjadi 4080 kemasan, secara
rata-rata terjadi peningkatan jumlah kemasan/produk tiap bulan hampir mencapai
30%. Adanya peningkatan volume produksi penjualan dari tahun ke tahun ini
mendorong perusahaan untuk bisa memperluas daerah pemasarannya. Umur simpan
produk yang lama sampai tiga bulan sehingga dapat memperluas pemasarannya.
Pengembangan usaha industri kurma salak dengan skala usaha kecil
menengah memiliki prospek yang cukup baik, mengingat potensi pasarnya sangat
mendukung. Selain itu, proses pembuatan kurma salak pada dasarnya tidak terlalu
sulit dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi (Satuhu dan Sunarmani, 2004).
Pengolahan buah salak ini bertujuan agar daya tahannya lebih lama dan awet. Selama
ini untuk buah salak segar biasanya hanya bisa bertahan dan dapat disimpan selama
kira-kira 1-7 hari saja. UD Budi Jaya tidak sendirian dalam memproduksi buah salak
menjadi kurma salak. Saat ini juga ada olahan salak lain yang memproduksi produk
yang sama yaitu UD Agrina Situdumpul Sumatra Selatan dan UD Reba Jaya
Surabaya juga memproduksi olahan yang sama.
Adanya perusahaan yang bergerak di bidang olahan salak dewasa ini serta
didukung dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan dari berbagai bidang
membuat persaingan dari perusahaan atau industri olahan produk salak dapat
mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih industri produk olahan yang akan
dibeli sehingga menuntut UD Budi Jaya untuk lebih gencar lagi dalam melakukan
aktivitas pemasaran agar produknya tidak kalah bersaing dengan produk olahan
yang memproduksi olahan yang sama.
Oleh karena itu dibutuhkan analisis SWOT untuk mempertahankan produk di
pasaran agar penjualannya tidak menurun. Analisis SWOT diperlukan dalam
menentukan strategi untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan dan juga perlu
perencanaan yang matang untuk lebih siap lagi dalam menghadapi persaingan dari
industri olahan salak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1). Mengetahui
peluang pemasaran untuk UD Budi Jaya Bangkalan dalam memperluas
pemasarannya. (2). Memperoleh strategi pemasaran yang tepat bagi UD Budi Jaya
Bangkalan.
222
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan
Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di UD Budi Jaya Bangkalan Desa Keramat Kec.
Bangkalan pada bulan November 2012. Metode yang digunakan dalam pengumpulan
data adalah dengan wawancara terpadu (kuisioner) dan pengamatan langsung
(observasi).
Pemilihan responden dilakukan secara sengaja (purposive sampling).
Data-data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis secara kuantitatif
dan kualitatif. Analisis kuantitatif diperoleh dari data-data numerik faktor IFAS dan
EFAS UD Budi Jaya Bangkalan, sedangkan análisis kualitatif menggunakan análisis
strategi pemasaran, yaitu menggunakan análisis SWOT melalui matrik IFAS dan
EFAS, serta matrik SWOT.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
Faktor-faktor yang telah teridentifikasi akan dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu bagian matrik strategi internal (IFAS) dan bagian matrik strategi
eksternal (EFAS). Faktor internal yang terdapat pada UD Budi Jaya Bangkalan
mengenai strategi pemasaran produk dan peluang pemasaran produk, pada bagian
kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) masing-masing terdapat 5 faktor.
Faktor Kekuatan terdiri dari:
1. Kualitas produk yang baik dapat mempermudah penjualan
2. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan kenyamanan bekerja pada
karyawan
3. Produk kurma salak mudah didapat di toko-toko oleh-oleh khas Bangkalan
4. Lokasi bahan baku dengan proses produksi dekat sehinga mempermudah
proses pengolahan
5. Tenaga kerja usia produktif mudah diperoleh di daerah setempat.
Faktor Kelemahan terdiri dari :
1. Kurangnya pelatihan tenaga kerja dan pengembangan usaha
2. Kegiatan promosi penjualan kurang efektif karena penjualannya hanya di
3. sekitar daerah Bangkalan
4. Pasokan listrik untuk kegiatan produksi kurang mendukung
5. Akses ke tempat lokasi produksi sulit dijangkau oleh konsumen
6. Kurangnya peralatan produksi pengolahan kurma salak.
Faktor peluang terdiri dari
1 Potensi penjualan di daerah Bangkalan semakin meluas
2 Permintaan produk dari tahun ke tahun meningkat
3 Adanya bantuan teknologi informasi
4 Pelanggan yang loyal
5 Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
223
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan
Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Juni, 2013
Faktor ancaman terdiri dari
Persaingan dengan usaha sejenis yang datang dari luar daerah Bangkalan
Pemodalan usaha masih terbatas
Adanya produk baru yang masuk ke daerah Bangkalan
Kurangnya informasi kepada masyarakat luar daerah Bangkalan terkait
dengan produk ini
Gencarnya promosi dari pesaing.
Matrik IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)
Matrik strategi internal (IFAS) digunakan untuk merumuskan bobot,
peringkat, dan skor masing-masing poin yang terdapat pada kekuatan (S) dan
kelemahan (W). Responden berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 orang dari
perwakilan perusahaan dan 5 orang dari perwakilan tempat pemasaran UD Budi Jaya.
Matrik IFAS dilakukan perhitungan terhadap bobot dan rating pada masing-masing
faktor internal. Data yang sudah diperoleh dari hasil pengisian kuisioner di ratarata dari setiap faktor dan dihitung skor dengan cara mengalikan rata-rata bobot
dengan rata-rata rating untuk mendapatkan skor tertinggi dari setiap faktor yang
ada pada masing-masing faktor tersebut.
Tabel 1. Matrik IFAS
Faktor Strategi Internal
Bobot Rating
Kekuatan
Kualitas produk yang baik dapat mempermudah penjualan.
0,10
3
Lingkungan kerja yang kondusif memberikan kenyamanan
bekerja pada karyawan.
0,10
2,7
Produk kurma salak mudah di dapat di toko-toko oleh-oleh
khas Bangkalan.
0,10
2,7
Lokasi bahan baku dengan proses produksi dekat sehingga
mempermudah proses pengolahan.
0,10
3
Tenaga kerja usia produktif mudah didapat dari daerah 0,10
3,2
setempat.
0,10
2,3
Kelemahan
Kurangnya pelatihan tenaga kerja dan pengembangan usaha.
Kegiatan promosi penjualan kurang efektif karena 0,10
2,5
penjualannya hanya disekitar daerah Bangkalan.
0,10
2,7
Pasokan listrik untuk kegiatan produksi kurang mendukung.
0.10
2,6
Akses ke tempat lokasi produksi sulit dijangkau oleh 0.10
2.4
konsumen.
1.00
Kurangnya peralatan produksi pengolahan kurma salak.
Total
Skor
0,30
0,27
0,27
0,30
0,32
0,23
0,25
0,27
0.26
0.24
2.71
Faktor strategi internal dengan total skor 2,71 hal ini menunjukkan bahwa UD
Budi Jaya berada pada posisi rata-rata yang berarti perusahaan merespon sedang untuk
peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan. Faktor kekuatan terdapat nilai
tertinggi 0,32 pada kekuatan tenaga kerja usia produktif mudah didapat dari daerah
224
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan
Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013
setempat dan itu berarti bahwa UD Budi Jaya tidak akan kesulitan untuk mendapatkan
tenaga kerja yang yang diinginkan oleh perusahaan. Berdasarkan faktor kelemahan
didapat nilai tertinggi yaitu 0,27 pada pasokan listrik untuk kegiatan produksi kurang
mendukung. Hal ini menjadi kelemahan dari UD Budi Jaya karena kurangnya pasokan
listrik untuk kegiatan produksi bisa menjadi salah satu masalah bagi perusahaan dalam
memproduksi kurma salak. Kurangnya pasokan listrik juga bisa menjadi penghambat
untuk kegiatan produksi sehingga hasil produksi tidak bisa memenuhi permintaan.
Matrik EFAS (External Strategic Factor Analysis Summary)
Faktor-faktor yang terdapat pada matrik EFAS di identifikasi dari faktor
eksternal yaitu peluang (O) dan ancaman (T). Hasil identifikasi akan dilakukan
penentuan bobot, peringkat dan skor dari masing-masing faktor. Matrik EFAS
digunakan untuk merangkum dan mengevaluasi peluang dan ancaman dari suatu
usaha. Matrik EFAS dilakukan perhitungan terhadap bobot dan rating pada masingmasing faktor eksternal.
Tabel 2. Matriks EFAS
Faktor Strategi External
Peluang
Potensi penjualan di daerah Bangkalan semakin meluas
Volume penjualan produk dari tahun ke tahun
meningkat
Adanya bantuan teknologi informasi
Pelanggan yang loyal
Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen
Ancaman
Persaingan dengan usaha sejenis yang datang dari luar
daerah Bangkalan
Pemodalan usaha masih terbatas
Adanya produk baru yang masuk ke daerah Bangkalan
Kurangnya informasi kepada masyarakat luar daerah
Bangkalan terkait dengan produk ini
Gencarnya promosi dari pesaing
Total
Bobot
Rating
Skor
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
2,5
3
2,7
2,3
3,1
0,25
0,30
0,27
0,23
0,31
0,10
0,10
0,10
2,8
3
2,7
0,28
0,30
0,27
0,10
0,10
1,00
2,7
2,7
0,27
0,27
2,75
Perumusan Strategi Matriks Internal-Eksternal (IE)
Matriks IE terlihat pada gambar 1 menunjukkan posisi internal berada pada
kinerja sedang bahwa faktor kekuatan cukup dapat ditonjolkan, dan faktor kelemahan
cukup dapat ditekan untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang akan
datang. Upaya dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat seharusnya
perusahaan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki, serta mengelola kelemahankelemahan yang ada agar dapat medukung pertumbuhan dan pengembangan
perusahaan. Kelemahan utama yang harus diatasi dan mempengaruhi
perkembangan perusahaan adalah kurangnya pelatihan dan pengembangan usaha.
Perpotongan titik sel pada matrik swot IFAS dan EFAS berada pada titik sel 5.
225
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan
Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013
Gambar 1. Matriks Internal-Eksternal (IE)
Strategi pertumbuhan (growth stategy) didesain untuk mencapai
pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit, atau kombinasi dari semua
komponen tersebut. Pertumbuhan ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga,
mengembangkan produk baru (diversifikasi), meningkatkan kualitas produk atau
jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas untuk memperluas pangsa
pasar. Hasil identifikasi matrik IE menunjukan bahwa strategi SWOT yang paling
mendukung menurut faktor-faktor yang telah teridentifikasi.
Matrik SWOT
Analisis SWOT merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasi faktorfaktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan dan
strategi yang menggambarkan kecocokan yang paling baik diantaranya. Analisis
ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan
kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Berdasarkan hasil
identifikasi terhadap keuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di UD Budi Jaya maka
dapat dirumuskan beberapa strategi yang mendukung dari strategi pertumbuhan yang
diupayakan oleh UD Budi Jaya. Strategi tersebut berupa strategi SO, WO, ST dan WT
Strategi SO
Strategi SO
menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal dengan cara mempertahankan kulaitas produk dengan
226
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan
Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013
akses bahan baku yang diambil dari kebun sendiri serta memanfaatkan bantuan
teknologi yang semakin berkembang. Strategi ini berupa :
1. Mempertahankan kualitas produk dengan bahan baku yang diambil dari kebun
sendiri serta memanfaatkan bantuan teknologi yang semakin berkembang. (S1,
O3, S4, O1)
2. Memenuhi permintaan dari pelanggan dengan memberikan pelayanan yang baik
kepada pelanggan. (O2,O5,O1,S1,S2)
Strategi WO
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal dengan cara Memberikan pelatihan tenaga kerja
untuk lebih mengembangkan variasi produk. Strategi ini berupa :
1. Memberikan pelatihan tenaga kerja untuk lebih mengembangkan variasi produk.
(W1,W5,O1,W2,O3)
2. Meningkatkan penjualan di daerah Bangkalan yang semakin luas. (O1,O2,W2)
Strategi ST
Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari
atau mengurangi dampak ancaman eksternal dengan cara Memberikan kemudahan
kepada pelanggan untuk mendapatkan produk kurma salak yang diinginkan oleh
konsumen. Strategi ini berupa :
1. Memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mendapatkan produk kurma
salak yang diinginkan oleh konsumen.(S3,S4.T1,T3)
2. Memperbaiki kualitas produk untuk mengantisipasi adanya produk baru yang
masuk kedaerah bangkalan. (T3,T1,S1,S5)
STRATEGI WT
Strategi WT didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman dengan cara
merencanakan pemasaran untuk mengantisipasi gencarnya promosi dari pesaing.
Strategi ini berupa :
1. Merencanakan pemasaran untuk mengantisipasi gencarnya promosi dari
pesaing.(T5,W2,T4,W1)
2. Meningkatkan investor untuk memperluas daerah pemasaran ke luar daerah
Bangkalan. (T2,W2,T4,W4)
227
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan
Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Peluang UD Budi Jaya dalam memperluas pemasarannya cukup besar
dengan nilai penjualan yang meningkat dari tahun ke tahun serta didukung
dengan kualitas produk yang bagus, lingkungan kerja yang kondusif,
volume penjualan yang meningkat dari tahun-ketahun dan pemberian
pelayanan yang baik kepada konsumen ini sudah menjadi modal yang
sangat besar bagi UD Budi Jaya dalam memperluas pemasarannya ke luar
daerah Bangkalan
2. Strategi yang tepat bagi UD Budi Jaya berupa strategi SO yang bersifat
agresif dan lebih mengarah ke strategi pertumbuhan yaitu meningkatkan
volume penjualan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada
pelanggan dan menjaga kalitas produk, keunggulan produk serta memberikan
kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh produk kurma salak.
SARAN
Saran dari hasil penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan tingkat penjualan produk dan pemasaran produk agar tidak
hanya bergerak di daerah Bangkalan dengan menggunakan spanduk atau
pamflet. Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen agar semakin tertarik
untuk membeli produk yang dibuat oleh perusahaan. Meningkatkan strategi
pemasaran dan promosi agar perusahaan semakin maju dan dapat bersaing
dengan perusahaan lain.
2. Meningkatkan promosi penjualan dengan memanfaatkan bantuan teknologi
yang sudah ada dengan cara memasarkan produk lewat web atau blog.
3. Penelitian yang dapat dilakukan dengan menambah responden yang berasal
dari konsumen produk kurma salak UD Budi Jaya Bangkalan.
4. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan metode yang sama namun
pada penentuan bobot untuk IFAS dan EFAS dengan menggunakan
pairwaise comparison dan penilitian ini dapat dilanjutkan dengan QSPM.
DAFTAR PUSTAKA
David FR. 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, P dan Amstrong, G. 2005. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Rangkuti, F. 2004. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama.
Satuhu dan Sunarmani. 2004. Inovasi Pengolahan Buah-Buahan. Jakarta: Erlangga.
228
Download