MODUL PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Oleh : TIM PENGAMPU PRAKTIKUM LABORATORIUM KESEHATAN TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2017 1 KATA PENGANTAR Modul praktikum ini merupakan buku petunjuk praktikum Dasar-dasar perlindungan Tanaman bagi mahasiswa pertanian umumnya dan bidang ilmu hama penyakit tanaman khususnya untuk lebih memahami dan dapat mendiagnosa hama dan penyakit tanaman serta melakukan suatu penendalian hama dan penyakit tanaman. Sehingga pengetahuan dan praktikum ini bermanfaat bagi seluruh mahasiswa pertanian Isi modul ptraktikum ini menekankan pentingnya mengenal gejala dan tanda serangan hama dan penyakit yang disebabkan oleh binatang maupun mikroba. Pengetahuan tentang gejala dan tanda serangan ini merupakan hal penting untuk pengendalian.Modul praktikum ini sebagai salah satu buku pegangan mahasiswa S1, di Program Studi Agriteknologi, Fakultas Pertanian. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala ridho dan petunjuknya. Tim penyusun juga berterima kasih kepada seluruh pengampu mata kuliah dan praktikum Dasar-dasar Perlindungan Tanaman yang telah memberikan masukan dan saran sehingga modul ini dapat kami susun. Surabaya, September 2017 Tim penyusun 2 DAFTAR ISI MODUL PRAKTIKUM............................................................................................................................. 1 DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN.................................................................................. 1 FAKULTAS PERTANIAN .................................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR................................................................................................................................. 2 DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. 3 TATA TERTIB PRAKTIKUM .................................................................................................................... 4 RPS PRAKTIKUM .................................................................................................................................... 6 I. PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 10 II. MENGENALI NEMATODA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN .................................. 11 III. MENGENALI HAMA VERTEBRATA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN 14 IV. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA (BUKAN SERANGGA) DAN GEJALA........................ 13 SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA V. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA ( SERANGGA) DAN GEJALA ....................................... 16 SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA VI. GEJALA DAN TANDA SERANGAN VIRUS PADA TANAMAN ....................................................... 22 VII. GEJALA DAN TANDA SERANGAN JAMUR PATOGEN PADA TANAMAN ................................. 25 VIII. GEJALA DAN TANDA SERANGAN BAKTERI PATOGEN TANAMAN ........................................ 28 IX. PENGENDALIAN OPT CARA FISIKA DAN BUDIDAYA................................................................. 31 X. PENGENDALIAN OPT CARA MEKANIS ......................................................................................... 35 XII. PENGENDALIAN HAYATI ORGANISME PENGANGGU TANAMAN ........................................... 40 Lampiran : Cover laporan....................................................................................................................... 41 3 TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Mahasiswa harus datang 5 menit sebelum praktikum dimulai dan apabila datang terlambat 15 menit setelah praktikum dimulai, maka mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti praktikum tanpa menunjukkan alasan yang sah. 2. Sebelum praktikum dimulai, diadakan test penguasaan materi. Selama praktikum berlangsung, mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruangan/tempat praktikum, kecuali seijin pembimbing. 3. Selama praktikum berlangsung, mahasiswa harus mengikuti dengan tertib (tidak merokok, tidak makan dan tidak gaduh). 4. Waktu pelaksanaan praktikum harus tepat dan sesuai dengan jadwal. 5. Setelah pelaksanaan praktikum, alat dan/atau bahan dikembalikan ketempat semula dalam keadaan bersih dan rapi. Apabila ada mahasiswa yang merusak/memecahkan alat praktikum, maka harus mengganti paling lambat 1 minggu setelah acara praktikum tersebut selesai. 6. Mahasiswa yang berhalangan mengikuti kegiatan praktikum harus ada surat ijin (dari Dokter bila sakit) yang ditujukan kepada Pembimbing Praktikum yang bertugas, paling lambat 1 minggu sejak tidak masuk. 7. Mahasiswa diijinkan mengikuti praktikum ulang apabila telah mengikuti minimum 75 % dari acara praktikum, praktek ulang dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan berikutnya. 8. Bagi mahasiswa yang tiga kali berturut-turut tidak mengikuti kegiatan praktikum tanpa ijin, maka praktikumnya dianggap batal. 9. Setiap selesai melakukan praktikum, mahasiswa diwajibkan membuat Laporan Sementara yang berupa data-data pengamatan. Laporan resmi diserahkan paling lambat satu minggu setelah melakukan suatu acara praktikum. 10. Penilaian praktikum didasarkan pada aktifitas dan kesungguhan dalam melaksanakan praktikum, laporan dan ujian. Kepala Laboratorium Dr. Ir. Herry Nirwanto, M.P. 4 EVALUASI PENILAIAN PRAKTIKUM 1. Kehadiran dan Aktivitas : 40 % 2. Laporan : 30 % - Laporan Sementara : 60 % - Laporan Resmi : 40 % 3. UTS dan UAS : 30 % 5 RPS PRAKTIKUM RENCANA PRAKTIKUM SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI FAKULTAS : PERTANIAN MATA KULIAH KODE MK DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN KODE OTORISASI RUMPUN MK HAMA PENYAKIT TUMBUHAN (HPT) BOBOT (sks) Teori = 2 KOORDINATOR MK IR. SUDARMADJI, MS. SEMESTER DIRE VISI III 20 JULI 2015 Praktek = 1 KA.PRODI DR. IR. NORA AUGUSTIEN K, M.P. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifikasi hama dan penyakit pada tanaman berdasarkan gejala dan penyebabnya serta mampu mengatasi masalah hama dan penyakit yang terjadi dari pengalaman praktikum yang dilakukannnya. DESKRIPSI SINGKAT MK Praktikum ini ini memberikan pengenalan jenis hama penyakit tumbuhan dari gejala yang nampak pada tumbuhan , penyebab dan beberapa cara pengendalian pada tanaman yang terserang hama patogen PUSTAKA 1. Triharso. 1989. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta 2. Untung, K. 2006 (E.2). Pengendalian Hama Terpadu. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta 3. Untung, K. Kebijakan Perlindungan Tanaman. (In Press). 4. J.F. Brown, et al,1980. Plant protection, 5. Haryono Semangoen , 1989. Penyakit-penyakit tanaman pangan di Indonesia , 6. Haryono Semangoen , 1989Penyakit-penyakit tanaman Perkebunan di Indonesia, 7. Haryono Semangoen , 1989Penyakit-penyakit tanaman Hortikultura di Indonesia. Ir. Sudarmadji, MS., Ir. Sri Rahayuningtias, MP. Dr. Ir. Yenny Wuryandari, DOSEN PENGAMPU MP., Dr. Ir. Penta Suryaminarsih, MP., Dr.Ir. IIndriya Radiyanto, MMP., MP. Minggu Capaian luaran ke I. II. III. Pada akhir praktikum rmahasiswa mengetahui dan melaksanakan RPS, Tatatertib modul dan laporan praktikum Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifika hama tumbuhan yang disebabkan nematode Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifika hama tumbuhan yang disebabkan Materi diberikan yang Pendahuluan …. gejala dan tanda serangan nematoda. … gejala dan tanda serangan Vertebrata Metode praktikum Penilaian Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan 6 Vertebrata . membuat laporan IV Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifika hama tumbuhan yang disebabkan Invertibrata Non Serangga Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan V Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifika hama tumbuhan yang disebabkan Invertibrata serangga gejala dan tanda serangan invertebrate non serangga (Moluska akarina dan kutu ) gejala dan tanda serangan invertibrata serangga VI. Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifika Penyakit tumbuhan yang disebabkan virus Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifika Penyakit tumbuhan yang disebabkan bakteri Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifika Penyakit tumbuhan yang disebabkan jamur Pada akhir praktikum rmahasiswa memahami dan dapat mengendalikan OPT dengan memilih benih yg sehat dan pengendalian hama penyakit benih secara fisika Pada akhir praktikum rmahasiswa memahami dan dapat mengendalikan OPT dengan memilih pengendalian hama penyakit tanaman budidaya secara mekanis Pada akhir praktikum rmahasiswa mengenali dan dapat menggunakan musuh alami OPT Gejala dan tanda serangan virus tumbuhan Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan Pada akhir praktikum rmahasiswa mengenali dan dapat menggunakan agenia hayati terhadap penyakit tanaman Pada akhir praktikum rmahasiswa mengenali dan dapat menggunakan pestisida kimia terhadap hama penyakit tanaman secara bijaksana pengendalian hayati penyakit tanaman VII. VIII. IX. X. XI. XII. XIII gejala dan tanda serangan bakteri Tumbuhan gejala dan tanda serangan jamur tumbuhan pengendalian OPT menggunakan metode budidaya dan fisika Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan pengendalian OPT menggunakan metode mekanis Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan pengendalian hayati hama tanaman Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan Dosen menjelaskan materi, mahasiswa praktek dan membuat laporan Pengendalian OPT menggunakan Pestisida kimiawi 7 PENYUSUNAN MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM 1. Penyusunan Modul - Modul dapat diupload dari webside Fakultas Pertanian - Dicetak pada kertas A-4, 70 gram - Setiap acara praktikum (I – XIII ) ditambahkan 3 halaman pengamatan untuk laporan sementara di tiap mata acara praktikum - Dijilid mika transparan jika sudah lengkap 2. Penyusunan Laporan Laporan Hasil Praktikum merupakan hal penting untuk melatih saudara menuangkan hasil praktikum dalam bentuk tulisan ilmiah yang format sedapat mungkin sesuai dengan penulisan skripsi. Isinya merupakan hasil praktikum dan penelaahan saudara terhadap materi praktikum yang dibandingkan dengan materi kuliah, buku pustaka, jurnal maupun hasil pencarian di IT. Capaian dari pelaporan ini adalah saudara mampu menuliskan dan membahas dan menyimpulkan hasil praktikum dalam format skripsi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. yaitu : - Laporan resmi yang diketik dalam format Times new roman satu laporan yang telah sementara disetujui pengampu praktikum. -. upload laporan akhir saudara pada web LABKESTA Buat laporan hasil praktikum Saudara dengan format sebagai berikut. Judul Praktikum : tuliskan judul praktikum sesuai unit yang dilakukan Pendahuluan : Ruang Lingkup Materi Yang Dipraktikumkan Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Praktikum (Lokasi Praktikum : sebutkan lokasi umum praktikum (alamat, dukuh, desa, Kecamatan, Kabuapaten, Propinsi); serta kondisi wilayah (seperti: persawahan, ladang kering, rawa, campuran antara ... dsb) Waktu : tuliskan waktu pelaksanaan praktikum (Hari/tanggal, bulan,tahun, jam/ Bahan dan alat : sebutkan semua bahan dan alat yang Saudara gunakan dalam praktikum Hasil Pengamatan : isilah Tabel Pengamatan pada poin c 8 Pembahasan : buatlah pembahasan materi praktikum sesuai dengan hasil pengamatan Saudara pada setiap unit praktikum dikaitkan dengan materi yang ada pada modul (BMP) sebagai rujukan. Untuk menjelaskan setiap tahap praktikum yang sudah Saudara lakukan, sertakan foto-foto kegiatan setiap tahap praktikum yang sudah Saudara lakukan disertai dengan keterangan dan pembahasan pada setiap foto yang ditampilkan. Kesimpulan : buatlah kesimpulan ringkas tentang praktikum yang telah Saudara lakukan Referensi/Daftar Pustaka : tuliskan daftar pustaka yang Saudara rujuk untuk pelaksanaan praktikum Lampiran : (dokumentasi pelaksanaan praktikum dalam bentuk foto yang belum ditampilkan di pembahasan, surat pernyataan bahwa pelaksanaan praktikum sudah Saudara lakukan sendiri yang dibubuhi tanda tangan Saudara) 9 I. PENDAHULUAN Praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman bertujuan memberi bekal pengetahuan praktis mengenal gejala dan tanda serangan hama maupunt dibudidayakan. penyakit tanaman yang Pengetahuan ini diperlukan untuk mengurangi populasi Organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan beberapa metode pengendalian. Oleh karena itu pengenalan gejala dan tanda serangan merupakan hal penting untuk dipelajari dalam praktikum. Demikian juga beberapa metode pengendalian OPT perlu diketahui dan dipelajari. Simptomatologi merupakan ilmu yang mempelajari gejala serangan hama dan Penyakit. . Gejala merupakan ekspresi dari inang yang peka terhadap infeksi patogen atau serangan hama. Gejala morfologi tanaman yang terineksi patogen dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu nekrotik/nekrosa, hipoplasi, hiperplasia. Tipe nekrotik/nekrosa) . Untuk memastikan penyebab penyakitnya maka perlu dilihat tanda tanda keberadaan jamur berupa hifa, spora. Massa bakteri dapat berupa aliran sap bakteri pada batang maupun daun. Sedangkan penyakit yang disebabkan oleh Virus ditandai oleh adanya vektor (Kutu, serangga). Gejala serangan hama (Serangga, Aphid, Akarina, Nematoda, belalang) didapat berupa bekas gigitan, lubang bekas tusukan, ataupun gerekan serangga pada daun, buah maupun batang, sedangkan tanda dapat diketahui oleh adanga imago, larva, pupa, serta bekas kotoran maupun telur dari hama tersebut Metode pengendalian terhadap hama maupun penyakit tanaman yang tepat berdasarkan OPT yang menyerang merupakan hal yang sangat penting. Terdapat beberapa metode pengendalian yaitu pengendalian secara kimiawi, biologi, budidaya, dan mekanis serta penggunaaan tanaman tahan. Pengendalian hama dan penyakit tanaman masingmasing komoditas berbeda-beda berdasarkan hama dan patogen yang menyerang. Diskripsi Praktikum dalam mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari gejala yang nampak pada tanaman yang terserang virus. Gejala adalah ekspresi dari inang yang rentan terhadap kondisi patologik dimana suatu penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit lain. Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifikasi hama dan penyakit pada tanaman berdasarkan gejala dan penyebabnya serta mampu mengatasi masalah hama dan penyakit yang terjadi dari pengalaman praktikum yang dilakukannnya. 10 II. MENGENALI NEMATODA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN Nematoda berukuran sangat kecil, berbentuk silindris, tidak berwarna (transparan), bilateral simetris, tidak beruas, mempunyai rongga tubuh semu (pseudocoelomates), bagian kepala agak tumpul, sedangkan bagian ekornya agak runcing. Selama hidupnya nematoda dapat mengalami pegantian kulit sebanyak empat kali. Nematoda parasitik ditandai dengan adanya stilet yang berfungsi mencucuk dan mengisap jaringan tanaman. Sementara itu, nematoda saprofag tidak mempunyai alat ini. Ada dua jenis stilet, yaitu Odontostilet dan Stomatostilet. Odontostilet adalah stilet yang berbentuk seperti pisau tanpa knobb (pompa) pada bagian pangkal. Sedangkan stomatostilet berbentuk seperti pisau dengan knobb pada bagian pangkalnya. Tipe odontostilet terdapat pada ordo Dorylaimida, sedangkan tipe stomatostilet terdapat pada ordo Tylenchida. Akibat serangan nematoda, maka tanaman akan mengalami gejala kerusakan yang beragam, tergantung jenis nematodanya. Berdasarkan gejala kerusakannya, nematoda dibedakan menjadi : a. Nematoda puru/bengkak (gall nematodes), misalnya Anguina tritici penyebab puru pada daun dan biji gandum. b. Nematoda batang (stem nematodes), misalnya Ditylenchus dipsaci yang menyebabkan pembengkakan batang dan pembusukan umbi lapis (bawang). c. Nematoda daun (leaf nematodes), misalnya Aphelenchoides besseyi yang menyebabkan pucuk daun memutih pada tanaman padi. d. Nematoda puru akar (root-knot nematodes), misalnya Meloidogyne sp yang perakaran membengkak pada famili Solanaceae, sehingga menyebabkan pertumbuhan tidak normal. Capaian yang diharapkan Mahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang Nematoda. 11 Prosedur Praktikum 1. Persiapan Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum, terutama bahan dan peralatan.Pelaksanaan A. Bahan dan Alat Lembar catatan dan alat tulis Kamera (boleh kamera HP/ponsel) Kaca Pembesar / Loupe Mikroskop Pewarna corbol fusin B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum Carilah tanaman yang terserang Bakteri yang terdapat disekitar saudara identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan tanaman pada saat ditemukan dengan cara melihat adanya sap bakteri pada bagian tanaman yang menunjukkan gejala yang direndam dalam air Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan Nematoda pada akar, daun dan batang dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan tanda- tanda adanya Gom, lender, atau dapat menggunakan mikroskop Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan menekan bagian akar daun batang yang menunjukkan gejala serangan nematoda dan diletakan pada gelas obyek yang sudah diberi air distilata pewarna dan dibiarkan selama bebrapa menit Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama gambar atau foto yang dibuat. Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan oleh jamur (minimal 3 jenis di wilayah pengamatan, Gejala nekrose,hiperplasia Hipoplasia) 12 c. Melengkapi Tabel Pengamatan No 1 Nama Penyakit. komodit as (1) Puru akar (2) tomat Gejala penyakit Tanda penyebab penyakit (3) (4) Gejala permukaan tanaman Pengamatan menjadi layu, pada akar mikroskopnterda terdapat benjolan benjolan pat nematoda (Puruu) dalam puru Keterangan (5) Lokasi dan kondisi lingkungan 2 3 Keterangan : (1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau berpenaglaman. (2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut (3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan Anda. Buat foto atas gejala tersebut (4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto (5))Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop 13 III. MENGENALI HAMA VERTEBRATA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN Hama tanaman yang menyebabkan kerugian pada tanaman budidaya pada dasarnya dibedakan dalam dua kelompok yaitu Vertebrata dan Invertebrata. Kelompok hama vertebrata yang menimbulkan kerusakan yang sangat nyata antara lain : tikus sawah, tikus wirok, babi hutan, tupai, burung dan lain-lainnya. Gejala serangan hama ditandai dengan gejala kerusakan fisik dari tanaman. Khusus hama vertebrata pada tanaman ditunjukkan adanya bekas gigitan pada bagian tanaman yang diserang. Masing-masing hama seperti tikus sawah dan tikus wirok mempunyai karakteristik yang berbeda walaupun sama-sama tikus. Demikian juga serangan babi hutan yang binatangnya relatif besar, hama ini biasanya mendongkel ubiubian yang terletak di dalam tanah sebelum memakan ubinya. Berikut beberapa gejala serangan hama vertebrata terutama yang paling ditakuti petani yaitu hama tikus sawah pada tanaman padi. Tikus sawah (R. argentiventer) biasanya menyerang tanaman padi pada stadia pembibitan dengan memakan benih padi yang baru disemai, atau memakan bibit tanaman padi yang baru tumbuh. Serangan pada tanaman padi yang sudah berbuah yaitu dengan memakan batang-batang tanaman padi sehingga tanaman patah dan dilanjutkan makan bulir-bulir padi yang sudah terbentuk. Gejala spesifik serangan tikus sawah pada hamparan tanaman padi menunjukkan ciri khas yaitu tanaman yang diserang biasanya dibagian tengah hamparan padi (ditengah petak sawah). Beda lagi dengan gejala serangan tikus wirok (Bandicota indica), khususnya pada tanaman tebu yang kerusakannya sangan masif, binatang ini menyerang atau memakan ruas tebu paling bawah sehingga tanaman tebu roboh. Parahnya lagi wirok hanya memakan satu ruas tanaman tebu paling bawah, kemudian pindah ketanaman lain, sehingga dalam satu malam bisa merobohkan beberapa tanaman tebu. Hama lainnya antara lain burung (pipit, gelatik) pemakan butir padi, apabila populasinya tinggi maka dapat menimbulkan kerugian yang cukup signifikan Mahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis dan gejala serangan hama vertebrata yang paling banyak menimbulkan kerugian dalam budidaya pertanian. 14 Prosedur Praktikum 1. Persiapan Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum, terutama bahan dan peralatan. 2. Pelaksanaan A. Bahan dan Alat Lembar catatan dan alat tulis Kamera (boleh kamera HP/ponsel) Kaca Pembesar / loupe B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum Carilah tanaman yang terserang tikus sawah yang terdapat disekitar saudara identifikasi (duga) hama tikus / OPT tersebut buat gambar/foto tanaman yang terserangt (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan tanaman pada saat ditemukan Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama tikus sawah dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan . Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama gambar atau foto yang dibuat. C. Melengkapi Tabel Pengamatan No. OPT dan Nama Komoditas (Inang) Gejala serangan Keterangan 15 IV. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA (BUKAN SERANGGA) DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA Kerusakan tanaman budidaya yang menimbulkan kerugian ekonomi di lapang antara lain disebabkan adanya serangan hama. Pada bab di depan telah dikenali hama vertebrata yang sangat merugikan budidaya tanaman padi yaitu tikus sawah. Untuk materi berikut akan dikenalkan baik OPT nya maupun gejala serangannya, utamanya hama-hama invertebrata tetapi yang bukan serangga. Beberapa jenis hama tersebut antara lain kelompok molusca (keong), tungau (akarina) yang cukup merugikan bagi tanaman pertanian. Berikut kita mencoba mengenali beberapa hama yang merupakan kelompok keong (molusca) antara lain bekicot (Achatina fulica), binatang ini memakan daun-daun atau hijauan dari tanaman pertanian di lapang, maupun tanaman hias. Bekicot cara makannya dengan menggigit, sehingga tanaman yang diserang terlihat bekas gigitan pada helai daun ataupun tangkai yang masih muda, pada serangan berat tanaman bisa mati atau tidak berproduksi. Selain bekicot ada pula jenis keong emas (Pomacea canaliculata) yang sekarang sebarannya sudah merata di seluruh wilayah Indonesia, dan serangannya sangat merugikan terutama pada tanaman padi di lapang. Binatang ini cara makannya juga menggigit dan mengunyah, yang diserang adalah daun ataupun tunas-tunas muda tanaman. Organisme Pengganggu tanaman lainnya yang cukup potensial menimbulkan kerugian pada tanaman pertanian adalah jenis tungau (Tetranychus urticae), hewan ini cara makannya adalah dengan menusukkan alat mulutnya pada permukaan daun tanaman dan kemudian menghisap cairan tanaman. Aklibatnya bagian tanaman yang terserang akan mengering dan akibat yang lebih parah organisme ini juga merupakan vektor penyakit yang cukup nyata. 16 Prosedur Praktikum 1. Persiapan Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum, terutama bahan dan peralatan. 2. Pelaksanaan A. Bahan dan Alat Lembar catatan dan alat tulis Kamera (boleh kamera HP/ponsel) Kaca Pembesar / loupe Jaring (Sweep net) Cawan petri Mikroskop B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum Carilah tanaman yang terserang keong emas, bekicot atau tungau yang terdapat disekitar saudara identifikasi (duga) OPT tersebut buat gambar/foto tanaman yang terserangt (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan tanaman pada saat ditemukan 17 Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama keong emas, bekicot atau tungau dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan . Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama gambar atau foto yang dibuat. C. Melengkapi Tabel Pengamatan No. OPT dan Nama Komoditas (Inang) Gejala serangan Keterangan 18 V. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA ( SERANGGA) DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA Kendala utama dalam sistem produksi pertanian adalah keberadaan hama yang menimbulkan kerusakan dan menyebabkan kerugian ekonomik yang sangat signifikan. Kelompok hama tanaman yang paling dominan di lapang adalah serangga. Hama serangga pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu pertama serangga-serangga yang cara makannya dengan menggigit dan mengunyah dan kedua adalah yang cara makannya menusuk dan menghisap, walaupun ada juga yang menjilat seperti lalat. Misal untuk serangga hama yang menggigit dan mengunyah contohnya adalah belalang (Valanga nigricornis) utamanya menyerang tanaman dengan memakan bagian daun. Contoh lainnya adalah Kumbangbadak kelapa (Oryctes rhinoceros) merupakan hama yang sangat merugikan pada tanaman kelapa, dengan memakan tunas kelapa yang belum membuka. Kelompok serangga hama yang cara merusak atau makan bagian tanaman dengan menusuk dan menghisap contohnya adalah wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) yang menyerang tanaman padi. Contoh lainnya yang juga merupakan hama penyebab kerusakan pada berbagai tanaman adalah hama ulat grayak (Spodoptera litura) atau hama kutu (Aphid). Prosedur Praktikum 1. Persiapan Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum, terutama bahan dan peralatan. 19 2. Pelaksanaan A. Bahan dan Alat Lembar catatan dan alat tulis Kamera (boleh kamera HP/ponsel) Kaca Pembesar / loupe Jaring (Sweep net) Cawan petri Mikroskop B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum Carilah tanaman yang terserang keong emas, bekicot atau tungau yang terdapat disekitar saudara identifikasi (duga) OPT tersebut buat gambar/foto tanaman yang terserangt (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan tanaman pada saat ditemukan Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama keong emas, bekicot atau tungau dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan . Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama gambar atau foto yang dibuat. 20 C. Melengkapi Tabel Pengamatan No. OPT dan Nama Komoditas (Inang) Gejala serangan Keterangan 21 VI. GEJALA DAN TANDA SERANGAN VIRUS PADA TANAMAN Secara umum tanaman yang terinfeksi oleh virus menunjukkan beberapa gejala yang biasanya terdapat daun, buah, batang, cabang, maupun akar. Gejala tersebut ditunjukkan dengan ukuran yang mengecil, perubahan bentuk atau bagian tanaman, perubahan warna, kematian jaringan tanaman (misalnya bercak bercincin), dan tanaman mengalami hambatan pertumbuhan atau kerdil. Infeksi virus menular dari satu tanaman ke tanaman lain melalui aktivitas serangga penular (vektor), antara lain kutu daun, kutu kebul, dan Thrips. Contoh gejala tanaman terserang virus dan tanda Capaian yang diharapkan Mahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang virus. Prosedur Praktikum 1. Persiapan Baca dan pelajari modul penuntun praktikum Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum, terutama bahan dan peralatan. 2. Pelaksanaan A. Bahan dan Alat Lembar catatan dan alat tulis Kamera (boleh kamera HP/ponsel) Kaca Pembesar / Loupe Mikroskop 22 B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum Carilah tanaman yang terserang virus yang terdapat disekitar saudara identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan tanaman pada saat ditemukan Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan virus dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan tanda- tanda adanya vektor. Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama gambar atau foto yang dibuat. Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan oleh virus (minimal 3 jenis di wilayah pengamatan, Geala nekrose,hiperplasia Hipoplasia) c. Melengkapi Tabel Pengamatan No 1 Nama Penyakit. komodita Gejala penyakit s (1) (2) Belang belang Kacang virus tanah Peanut Stripe virus (PsTV) Tanda penyebab Keterang penyakit an (3) (4) Daun berwarna hijau terdapat kutu tua , kuning dan hijau Aphis cracivora muda belang belang seperti mosaik (5) Terdapat juga bekas kulit exdisis kutu Kutu ini berperan sebagai vektor/pembawa virus 2 3 Keterangan : (1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau berpenaglaman. 23 (2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut (3) Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan Anda. Buat foto atas gejala tersebut (4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto (5) Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop 24 VII. GEJALA DAN TANDA SERANGAN JAMUR PATOGEN PADA TANAMAN Jamur adalah suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, karena mempunyai dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak dengan spora, tetapi tidak mempunyai klorofil. Jamur umumnya berbentuk seperti benang, bersel banyak, dan semua dari jamur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena tidak mempunyai klorofil yang berarti tidak dapat memasak makanannya sendiri, maka jamur memanfaatkan sisa-sisa bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati maupun yang masih hidup. Hifa maupun spora atau konidia merupakan bagian jamur yang digunakan sebagai indikator adanya serangan jamur pada tanaman yang dapat menyebakan penyakit Jamur yang hidup pada tanaman yang masih hidup disebut parasit, karena menyebabkan penyakit pada tanaman/pathogen. Jamur yang menjadi patogen pada tanaman, mengganggu proses-proses fisiologis pada tanaman yang menjadi inangnya. Gangguan yang terus menerus merugikan aktifitas tanaman disebut penyakit tanaman. Jamur merugikan tanaman dalam hal pengangkutan zat cair dan garam mineral, mengganggu proses pertumbuhan. Serangan jamur pada tanaman dapat menyebabkan tanaman mengalami kematian jaringan (Nekrose) pada daun, batang maupun buah. Pertumbuhan yang berlebih (hyperplasia) dan berkurang (Hipoplasia ) Juga dapat disebabkan serangan jamur. Capaian yang diharapkan Mahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang jamur. Prosedur Praktikum 3. Persiapan Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum, terutama bahan dan peralatan. 25 4. Pelaksanaan A. Bahan dan Alat Lembar catatan dan alat tulis Kamera (boleh kamera HP/ponsel) Kaca Pembesar / Loupe Mikroskop B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum Carilah tanaman yang terserang jamur yang terdapat disekitar saudara identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan tanaman pada saat ditemukan Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan jamur dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan tanda- tanda adanya pora, benang-benang jamur dapat menggunakan mikroskop Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan membuat irisan daun atau di kerok menggunaka jarum ose dan diletakan pada gelas obyek yang sudah diberi air distilata Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama gambar atau foto yang dibuat. Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan oleh jamur 26 Melengkapi Tabel Pengamatan No 1 Nama Penyakit. komoditas (1) (2) Becak coklat cabai colletotrichum Gejala penyakit Tanda penyebab penyakit (3) (4) Terdapat bercak Pengamatan kosentris pada mikroskopis daun dan buah terdapat spora cabai dan benang-2 Keterangan (5) Lokasi ditemukan Kondisi lingkungan 2 Keterangan : (1)Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau berpenaglaman. (2)Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut (3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan Anda. Buat foto atas gejala tersebut (4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto (5)Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop 27 VIII. GEJALA DAN TANDA SERANGAN BAKTERI PATOGEN TANAMAN Tanda dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri ialah massa bakteri yang keluar dari bagian tanaman yang sakit (Tim dosen jurusan HPT, 2013). 2.3 Teknik Isolasi Bakteri Metode Isolasi Streak Plate Cara streak plate paling sering digunakan untuk memisahkan bakteri dari permukaan agar untuk memperoleh koloni terisolasi, sebab metode ini paling mudah dan cepat. . Berikut Beberapa Gejala-gejala yang disebabkan oleh bakteri Menyebabkan tanaman pada daun, batang dan buah terdapat kanker contoh pada jeruk oleh bakteri Xanthomonas citri, Tanaman menjadi layu dan apabila batang diiris terdapat cairan kuning atau keruh (massa bakteri) contoh pada tanaman tomat oleh Pseudomonas solanacearum. Bercak pada daun contoh pada Ubi kayu yang disebabkan oleh Bacterium robici. Bagian tanaman yang terserang menimbulkan bau yang tidak enak (Busuk), lunak dan berair. Sering disebut dengan busuk lunak contoh pada wortel oleh Erwinia carotovora . Daun tanaman menjadi kering, atau disebut dengan kresek contoh pada padi yang disebabkan oleh Xanthomonas oryza. Capaian yang diharapkan Mahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang bakteri. 28 Prosedur Praktikum 1. Persiapan Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum, terutama bahan dan peralatan. 2. Pelaksanaan A. Bahan dan Alat Lembar catatan dan alat tulis Kamera (boleh kamera HP/ponsel) Kaca Pembesar / Loupe Mikroskop B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum Carilah tanaman yang terserang Bakteri yang terdapat disekitar saudara identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan tanaman pada saat ditemukan dengan cara melihat adanya sap bakteri pada bagian tanaman yang menunjukkan gejala yang direndam dalam air Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan Bakteri dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan tanda- tanda adanya Gom, lender, atau dapat menggunakan mikroskop Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan membuat irisan daun atau di kerok menggunaka jarum ose dan diletakan pada gelas obyek yang sudah diberi air distilata Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama gambar atau foto yang dibuat. Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan oleh jamur (minimal 3 jenis di wilayah pengamatan, Geala nekrose,hiperplasia Hipoplasia) 29 c. Melengkapi Tabel Pengamatan No 1 Nama Penyakit. Komodi tas (1) Busuk lunak Erwinia (2) Wortel Gejala penyakit Tanda penyebab penyakit (3) (4) Terdapat bercak nekrose Terdapat aliran hitam lunak dan berlendir masa bakteri/lendir Keterangan (5) Lokasi dan kondisi lingkungan 2 3 Keterangan : (1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau berpenaglaman. (2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut (3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan Anda. Buat foto atas gejala tersebut (4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto (5))Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop 30 IX. PENGENDALIAN OPT CARA FISIKA DAN BUDIDAYA Pengendalian fisik dapat dilakukan dengan berbagai teknik, mulai dari teknik yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat canggih. Contoh teknik pengendalian cara fisik yang sederhana adalah penyimpanan dalam wadah kedap udara (hermetik) dan perendaman benih dengan air panas 50 ºC dapat digunakan untuk mengendalikan OPT Mikroba pada benih. Pada teknik yang pertama, aspek fisik yang berperan adalah penghentian pasokan oksigen untuk respirasi, sedangkan pada teknik pertama adalah pengaturan suhu untuk menghambat atau menghentikan aktivitas metabolism pathogen.. Teknik budidaya tanaman dalam rangka pengendalian OPT merupakan tindakan preventif atau pencegahan.yang secara tidak langsung akan mengurangi serangan OPT. Beberapa kesulitan untuk mengetahui pengaruh pengendalian secara budidaya karena budidaya pertanian pada umumnya juga memanfaatkan bahan kimia dan kultivar tahan terutama jika merupakan varietas baru yang diperkenalkan (introduksi). Pengendalian dengan cara budidaya seringkali dilanjutkan dengan program pengendalian lainnya. Keberhasilan pengendalian OPT dengan teknik budidaya tergantung kepada pemahaman biologi OPT yang sangat kompleks dan reaksi tanaman. Pada saat ini keberhasilan teknik pengendalian dengan budidaya yang sangatlah berhasil pada areal yang luas adalah untuk unit tanaman cereal dan hutan. Sedangkan untuk tanaman lainnya sangatlah tergantung pada nilai ekonomi dan metode yang sudah tersedia. Beberapa tekhnik budidaya yang dapat mengurangi serangan hama penyakit tanaman adalah : pemilihan bibit yang sehat, jarak tanam, rotasi tumpangsari, penyiangan gulma dan teknik teknik budidaya lainnya. Tujuan Praktikum Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat: 1) Merancang teknik pengendalian secara fisik dan budidaya sederhana dengan menggunakan bahan-bahan bekas 2) Menentukan efektivitas pengendalian dengan memodifikasi teknik pengendalian fisik dan Budidata yang telah dirancang 31 5.3. Persiapan Pelaksanaan Untuk mempersiapkan pelaksanaan praktikum, dosen membagi mahasiswa ke dalam 4 kolompok praktikum sebagai berikut: 1) Dua kelompok untuk menyiapkan penyimpanan kedap udara dengan perlakuan: a) Botol + jagung penuh, terbuka + sepasang Sitophilus zeamays b) Botol + jagung penuh, tertutup + sepasang Sitophilus zeamays c) Botol + jagung setengah, tertutup + sepasang Sitophilus zeamays 4) Dua kelompok untuk menyiapkan perlakuan fisik air panas untuk mengendalikan mikroba a) Perendaman biji jagung dengan air panas 50ºC selama 10 menit b) Perendaman biji jagung tanpa air panas 50ºC selama 10 menit c) Penyinaran biji jagung cahaya dengan UV selama 30 menit kemudian dilakukan uji perkecambahan terhadap adanya mikroorganisme Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara Fisika dalam wadah kedap udara dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Masing masing kelompok pertama menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan kelompok masing-masing menyiapkan lima botol bekas minuman. . Timbang berat tiap-tiap botol dalam keadaan kosong dan ditutup. 2) Kedua kelompok masing-masing mengisi tiga botol sampei dengan beras/jagung/kacang merah/kedelai/kacang hijau masing masing sampai penuh dengan cara mengetuk-ngetukkan dasar botol di permukaan botol pada saat pengisian lalu segera menutup kembali botol dan menimbang botol yang telah berisi penuh tersebut dalam keadaan berpenutup. Satu botol dibuka tutupnya setelah ditimbang. 3) Kedua kelompok masing-masing mengisi dua botol yang tersisa setengah penuh dan menutup botol kembali segera setelah pengisian. 4) Kedua kelompok masing-masing memilih tiga pasang kumbang Sitophilus zeamays dengan bantuan kaca pembesar untuk melakukan pemeriksaan organ kelamin. Sepasang kumbang dimasukkan ke dalam botol berisi penuh berpenutup, sepasang dimasukkan ke dalam botol berisi penuh tanpa penutup, sepasang lainnya dimasukkan ke dalam botol berisi setengah penuh berpenutup. Untuk botol berpenutup, tutup botol segera ditutupkan kembali setelah memasukkan sepasang kumbang. 5) Semua botol disimpan di tempat aman di laboratorium selama satu bulan 32 6) Pengamatan dilakukan setelah botol disimpan selama satu bulan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Tuang biji jagung/beras/k. ijo/kedelai, dari setiap botol satu per satu ke dalam gelas erlenmeyer b) Aduk biji jagung dalam Erlenmeyer besar dengan batang gelas lalu ambil secara acak dengan menggunakan sendok platik dan isikan ke dalam gelas Erlenmeyer 100 mL sampai penuh. Tuangkan biji jagung ke dalam nampan yang telah dipapisi dengan kertas putih sebagian demi sebagian dan hitung jumlah kumbang dengan bantuan hand counter. c) Kembalikan biji jagung yang telah dikeluarkan ke dalam Erlenmeyer 2500 mL, aduk kembali dengan batang pengaduk, dan uangi pengambilan dan penghitungan sebanyak dua kali. d) Pisahkan biji yang masih utuh dari yang telah rusak dengan cara menampi e) Kosongkan gelas Erlenmeyer 2500 mL lalu timbang dalam keadaan kosong. Isikan biji jagung yang masih utuh ke dalam gelas Erlenmeyer 2500 mL dan timbang. Tentukan berat biji jagung yang masih utuh dari setiap botol dan persentase kerusakan yang terjadi. 7) Mencatat hasil pengamatan menggunakan format pengamatan yang telah dipersiapkan. Kelompok ke dua pengendalian secara fisik menggunakan air panas dilakukan dengan cara : 1) Merendam 10 X 3 benih jagung dalam air panas 50ºC dan dalam air biasa selama 10 menit 2) Meletakan 10 X 3 biji jagung dibawah UV selama 30 menit 3) Setelah perlakuan , biji jagung tersebut diletakan pada cawan petri steril yang telah diberi alas kerta bloter masing masing 10 biji dan menutupnya 4) Inkubasikan selama 7 hari. Amati adanya mikroba pathogen pada permukaan biji dan amati menggunakan mikroskop. 5) Mencatat hasil pengamatan menggunakan format pengamatan yang telah dipersiapkan Pengamatan dan Analisis Data Pengamatan susut berat jagung dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan sebagaimana disajikan pada Tabel 5.1. Pengamatan padat populasi kumbang Sitophilus zeamais dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan sebagaimana disajikan pada Tabel 5.2. 33 Tabel 5.1 Perlakuan Berat botol Berat botol Berat setelah Susut Berat kosong jagung awal disimpan Tabel 5.2 No Perlakuan P0pulasi U 1 Populasi U2 Populasi U3 34 X. PENGENDALIAN OPT CARA MEKANIS Pengendalian mekanik dilakukan secara sederhana dengan menggunakan kekuatan mekanik jari tangan untuk memencet serangga hama. Pengendalian mekanik dengan cara yang lebih rumit dilakukan dengan menggunakan peralatan tertentu untuk memerangkap serangga. Penggunaan plakat warna yang diberi perekat dan cahaya lampu serta bahan kimia perangkap serangga.Penggunaan perangkap serangga sebenarnya dilakukan, selain untuk tujuan pengendalian, juga untuk tujuan pemantauan. Untuk tujuan pengendalian serangga yang terperangkap tidak perlu dihitung, sedangkan untuk tujuan pemantauan perlu dihitung sehingga untuk tujuan yang berbeda ini konstruksi perangkap perlu disesuaikan. Tujuan Praktikum Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat: 1) Merancang teknik pengendalian secara mekanik sederhana dengan menggunakan bahanbahan bekas 2) Menentukan efektivitas pengendalian dengan memodifikasi teknik pengendalian fisik dan mekanik yang telah dirancang 2) Satu kelompok untuk menyiapkan perangkap bahan kimia methyl eugenol yang terdiri atas perlakuan: a) Perangkap botol tanpa umpan metil eugenol b) Perangkap botol dengan umpan metil eugenol c) Perangkap botol dengan umpan Selasih 3) Satu kelompok untuk menyiapkan perangkap dengan cahaya yang terdiri atas perlakuan: a) Perangkap dengan cahaya kuning b) Perangkap tanpa cahaya c) Perangkap dengan cahaya putih Seluruh mahasiswa berurunan untuk membeli 26 botol air bekas minuman Pulpy Orange yang telah dicuci bersih dan dikeringkan dan masing-masing memiliki penutup aslinya, 8 lampu senter kecil bertenaga LED, 6 lembar plastic transparansi warna kuning, 1 botol petrogenol, 1 rol besar selotip transparan lebar 2 cm, 8 m kawat diameter 0,5-1 mm, 1 g paku ukuran 7 cm, 1 g paku 5 cm, 1 meteran kain, 1 kantong deterjen ukuran kecil, dan 5 kg jagung putih. Lampu senter bertenaga LED dapat diganti dengan korek api gas yang dilengkapi dengan lampu senter bertenaga LED. Setiap kelompok harus menyiapkan pisau 35 cutter, tang, palu, lembar pengamatan, alat tulis menulis, dan kumbang Sitophilus zeamais dalam keadaan bugar. Pada saat pengamatan penyimpanan dalam wadah kedap udara mahasiswa harus membawa nampan dan lembaran kertas putih untuk menghitung padat populasi kumbang dan memisahkan biji jagung yang masih utuh dari yang telah rusak. Di laboratorium perlu disiapkan hand counter. Ketua semua kelompok merundingkan tugas untuk mencari empat lokasi lokasi tanaman yang terpisah cukup jauh pada hamparan yang sama sebagai lokasi untuk menempatkan perangkap. Pada saat pemasangan perangkap kelompok yang bertugas masing-masing harus membawa batang kayu tiang penyangga panjang 2,5 m, batang kayu untuk mengaitkan lampu panjang 30 cm, linggis, dan paku 5 cm sebanyak 2 paku untuk setiap tiang penyangga. Kayu yang digunakan dapat berupa kayu apa saja asalkan tidak pecah atau patah ketika dipaku. 5.4. Tempat, Alat, dan Bahan Praktikum Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan dan di lapangan (lokasi penanaman cabai). Alat dan bahan yang harus dibawa oleh mahasiswa adalah botol bekas minuman Pulpy Orange, lampu senter kecil bertenaga LED atau korek gas yang dilengkapi lampu senter LED, lembar plastic transparansi warna kuning, petrogenol, rol besar selotip transparan lebar 2 cm, kawat diameter 0,5-1 mm, paku ukuran 7 cm, jagung putih, pisau cutter, tang, palu, lembar pengamatan, alat tulis menulis, kumbang Sitophilus zeamais dalam keadaan bugar, dan lembar pengamatan. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan di laboratorium adalah timbangan dan gelas piala 2500 mL. Prosedur Pelaksanaan Praktikum Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara mekanik menggunakan perangkap oleh kelompok ketiga dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengukur lingkar botol di antara kedua lekukan dangkal dan tinggi botol dari dasar sampai lekukan dangkal kedua dari bagian dasar. 2) Lepaskan tutup botol dari botolnya dan lubangi tutup yang telah terlepas dengan paku (dipukul dengan palu). 2) Lubangi bagian botol yang cembung di atas lekukan dalam dengan menggunakan paku (tanpa dipukul dengan palu tetapi dengan cara menusukkan paku dengan 36 bantuan tang). Buat empat lubang dalam posisi saling berseberangan. 3) Haluskan tepi lubang dengan memasukkan paku yang telah dipanaskan di atas kompor dengan cara menjepit paku menggunakan tang sampai diperoleh dua lubang saling berseberangan dengan diameter 0,5 cm dan dua lubang saling berseberangan lainnya dengan diameter 0,75 cm. 4) Potong kawat sepanjang 50 cm lalu salah satu ujungnya dilekukkan sedemikian rupa untuk mengkaitkan kapas. Buat simpul pada jarak 3-4 cm dari titik kait kapas dengan cara dua kali melingkarkan kawat dan memasukkan ujungnya ke dalam lingkaran lalu masukkan ujung kawat yang bebas ke dalam lubang yang pada tutup botol dari arah bagian dalam 5) Teteskan cairan petrogenol dengan menggunakan pipet ke kapas yang telah dikaitkan lalu masukkan kait kapas ke dalam botol memlalui mulut botol dan putar tutup botol ke kanan sampai rapat. 6) Letakkan perangkap di lokasi penempatan dengan menggantungkannya pada penyangga yang dibuat membentuk huruf L dengan menempelkan menggunakan paku batang mendatar sepanjang 30 cm pada tiang setinggi 2,5 m. 7) Lakukan pengamatan pada hari pertama, kedua, dan ketiga setelah pemasangan. Pengamatan pada hari pertama dan kedua dilakukan hanya untuk memeriksa apakah di dalam botol telah ada serangga yang terperangkap atau tidak, sedangkan pengamatan pada hari ketiga dilakukan untuk menghitung jumlah setiap jenis serangga yang terperangkap dan 8) mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang telah disiapkan. Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara mekanik menggunakan perangkap oleh kelompok lainnya dilakukan dengan langkah-langkah yang sama dengan modifikasi sebagai berikut: 1) Siapka kain spanduk/ plastic mika warna merah, kuning dan biru serta tiang penyangga di kanan dan kiri spanduk 2) berilah vaselin pada permukaan plastic warna 3) letakkan perangkap tersebut pada kebun yang saudara tuju 4) Lakukan pengamatan pada keesokan harinya dan identifikasi serta hitung jumlah serangga yang tertangkap 5) Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang telah disiapkan 37 Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara mekanik menggunakan perangkap Lighttarap oleh kelompok kelima dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Letakan lighttarap dengan modifikasi lampu dengan memasukkan lampu senter (atau korek gas yang mempunyai lampu LED, lampu neon putih dan lampu neon ungu) 2) Memasukkan air pada botol yang telah dilubangi atau lighttrap yang telah diberi air . Lampu senter dimasukkan dengan memotong botol secara melintang tepat pada bagian cembung di bawah lekukan dalam botol. Setelah botol dipotong, lampu senter dimasukkan dalam keadaan menyala dengan ujung yang menyala menghadap ke atas. Selanjutnya kedua bagian botol disambung kembali dengan menggunakan selotip transparan. 3) Melakukan pengamatan pada hari pertama dan kedua pada malam hari untuk memeriksa apakah lampu senter masih menyala dan pada pagi hari untuk mematikan lampu dan memeriksa apakah di dalam botol telah ada serangga yang terperangkap atau tidak. 4) Mencatat hasil pengamatan pada kolom yang telah disiapkan sesuai format Pengamatan dan Analisis Data Pengamatan susut berat jagung dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan sebagaimana disajikan pada Tabel 5.1. Pengamatan padat populasi kumbang Sitophilus zeamais dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan sebagaimana disajikan pada Tabel 5.2. Perlakuan Berat botol Berat botol Berat setelah Susut Berat kosong jagung awal disimpan 38 XII. PENGENDALIAN HAYATI ORGANISME PENGANGGU TANAMAN 4.1 PENDAHULUAN Pengendalian hayati merupakan salah satu metode pengendalian hama dan penyakit tanaman yang ramah lingkungan dan berperan penting dalam proses pengelolaan tanaman pertanian berkelanjutan. Hal ini karena pemberian agensia hayati di lahan pertanian tidak perlu dilakukan secara terus menerus. Namun demikian pengelolaan habitat disekitar tanaman akan menunjang keberlanjutan dan keberadaan agensia hayati. Dari daerah Pengendalian hayati serangga hama daerah tertentu akan lebih berhasil jika menggunakan predatot atau parasitoid dari daerah asal hama tersebut, Predator adalah binatang yang memakan (memengsa) binatang lainnya. Serangga predator yang banyak berasal dari ordo Coleoptera disusul ordo Odonata dan Hemiptera. Sebagai contoh dari ordo Coleoptera adalah : Coccinella arcuata dan C.repanda pemakan wereng coklat dan hijau pada padi juga Aphis. Parasitoid dapat diartikan sebagai hewan yang hidupnya menumpang pada hewan lain dan mengisap cairan tubuh inang sehingga dapat menyebabkan kematian inangnya. Kebanyakan serangga parasitoid adalah anggota ordo Hymenoptera dan Diptera. Parasitoid dapat menyerang dan berkembang dalam berbagai fase hidup hama (inangnya). Secara alami, patogen merupakan musuh tanaman tetapi patogen juga mempunyai musuh yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan patogen. Mekanisme pertumbuhannya dapat secara antagonistik atau hiperparasitik. Musuh alami yang antagonistik biasanya menghasilkan antibiotik yang berfungsi untuk menghambat atau membunuh patogen (organisme lain). Musuh alami yang hiperparasit hidupnya dengan cara memarasit patogen. Contoh musuh alami patogen yaitu Trichoderma harzianum, Pseudomonas fluorescens. Tujuan praktikum adalah mengenal musuh alami hama dan patogen serta mekanime serangannya 4.2 Alat dan Bahan Predator hama tumbuhan: capung (macromiidae), belalang sembah (Mantidae), cecopet (Forficulidae), lalat buah (Rhaginodae), laba-laba (Sphecidae), undurundur (Myrmeleontidae), kumbang Coccinella, dan kepik Cytorhinus. - Parasit dan parasitoid hama tumbuhan: Trichogramma, apanteles. Patogen hama: Actinomycetes, Mettarrizium sp., Bacillus thuringiensis. 39 Antagonis patogen: biakan Trichoderma harzianum, dan Pseudomonas fluorescens. Alkohol 70%, kloroform, gliserin, dan kapas. Mikroskop stereo, loup, pinset, cawan petri, gelas preparat, gelas penutup preparat dan jarum tombak. 4.3 Cara Kerja Gambar dan beri keterangan biakan, koloni atau spesimen musuh alami yang tersedia. - Perhatikan dan catat ciri-ciri penting yang membedakan dari yang lainnya. Sebutkan taksonominya dan beri keterangan tentang hal-hal yang saudara anggap penting untuk diinformasikan. Ceriterakan bagaimana mekanisme permusuhannya dari masing-masing spesimen. 4.4 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Jenis OPT dan gambar (ciri- Musuh alami (ciri-ciri dan Keterangan ciri dan klasifikasi) klasifikasi) serangan) (mekanisme 40 Lampiran : Cover laporan LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Oleh : Tim penyusun FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/AGRIBISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA 41 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL I. PENDAHULUAN II. PENGENALAN GEJALA DAN TANDA SERANGAN JAMUR III. .... DST XIII. KESIMPULAN. DAFTAR PUSTAKA 42