MODUL PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

advertisement
MODUL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
Oleh :
TIM PENGAMPU PRAKTIKUM
LABORATORIUM KESEHATAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
SURABAYA
2017
1
KATA PENGANTAR
Modul praktikum ini merupakan buku petunjuk praktikum Dasar-dasar perlindungan Tanaman
bagi mahasiswa pertanian umumnya dan bidang ilmu hama penyakit tanaman khususnya
untuk lebih memahami dan dapat mendiagnosa hama dan penyakit tanaman serta
melakukan suatu penendalian hama dan penyakit tanaman. Sehingga pengetahuan dan
praktikum ini bermanfaat bagi seluruh mahasiswa pertanian
Isi modul ptraktikum ini menekankan pentingnya mengenal gejala dan tanda serangan
hama dan penyakit yang disebabkan oleh binatang maupun mikroba. Pengetahuan tentang
gejala dan tanda serangan ini merupakan hal penting untuk pengendalian.Modul praktikum
ini sebagai salah satu buku pegangan mahasiswa S1, di Program Studi Agriteknologi,
Fakultas Pertanian.
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala ridho dan petunjuknya. Tim penyusun
juga berterima kasih kepada seluruh pengampu mata kuliah dan praktikum Dasar-dasar
Perlindungan Tanaman yang telah memberikan masukan dan saran sehingga modul ini
dapat kami susun.
Surabaya, September 2017
Tim penyusun
2
DAFTAR ISI
MODUL PRAKTIKUM............................................................................................................................. 1
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN.................................................................................. 1
FAKULTAS PERTANIAN .................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. 3
TATA TERTIB PRAKTIKUM .................................................................................................................... 4
RPS PRAKTIKUM .................................................................................................................................... 6
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 10
II. MENGENALI NEMATODA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN .................................. 11
III. MENGENALI HAMA VERTEBRATA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN
14
IV. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA (BUKAN SERANGGA) DAN GEJALA........................ 13
SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA
V. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA ( SERANGGA) DAN GEJALA ....................................... 16
SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA
VI. GEJALA DAN TANDA SERANGAN VIRUS PADA TANAMAN ....................................................... 22
VII. GEJALA DAN TANDA SERANGAN JAMUR PATOGEN PADA TANAMAN ................................. 25
VIII. GEJALA DAN TANDA SERANGAN BAKTERI PATOGEN TANAMAN ........................................ 28
IX. PENGENDALIAN OPT CARA FISIKA DAN BUDIDAYA................................................................. 31
X. PENGENDALIAN OPT CARA MEKANIS ......................................................................................... 35
XII. PENGENDALIAN HAYATI ORGANISME PENGANGGU TANAMAN ........................................... 40
Lampiran : Cover laporan....................................................................................................................... 41
3
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Mahasiswa harus datang 5 menit sebelum praktikum dimulai dan apabila datang
terlambat 15 menit setelah praktikum dimulai, maka mahasiswa tidak
diperkenankan mengikuti praktikum tanpa menunjukkan alasan yang sah.
2. Sebelum praktikum dimulai, diadakan test penguasaan materi. Selama praktikum
berlangsung, mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruangan/tempat
praktikum, kecuali seijin pembimbing.
3. Selama praktikum berlangsung, mahasiswa harus mengikuti dengan tertib (tidak
merokok, tidak makan dan tidak gaduh).
4. Waktu pelaksanaan praktikum harus tepat dan sesuai dengan jadwal.
5. Setelah pelaksanaan praktikum, alat dan/atau bahan dikembalikan ketempat
semula dalam keadaan bersih dan rapi. Apabila ada mahasiswa yang
merusak/memecahkan alat praktikum, maka harus mengganti paling lambat 1
minggu setelah acara praktikum tersebut selesai.
6. Mahasiswa yang berhalangan mengikuti kegiatan praktikum harus ada surat ijin
(dari Dokter bila sakit) yang ditujukan kepada Pembimbing Praktikum yang
bertugas, paling lambat 1 minggu sejak tidak masuk.
7. Mahasiswa diijinkan mengikuti praktikum ulang apabila telah mengikuti minimum
75 % dari acara praktikum, praktek ulang dilaksanakan sesuai jadwal yang
ditentukan berikutnya.
8. Bagi mahasiswa yang tiga kali berturut-turut tidak mengikuti kegiatan praktikum
tanpa ijin, maka praktikumnya dianggap batal.
9. Setiap selesai melakukan praktikum, mahasiswa diwajibkan membuat Laporan
Sementara yang berupa data-data pengamatan. Laporan resmi diserahkan paling
lambat satu minggu setelah melakukan suatu acara praktikum.
10. Penilaian praktikum didasarkan pada aktifitas dan kesungguhan dalam
melaksanakan praktikum, laporan dan ujian.
Kepala Laboratorium
Dr. Ir. Herry Nirwanto, M.P.
4
EVALUASI PENILAIAN PRAKTIKUM
1. Kehadiran dan Aktivitas
: 40 %
2. Laporan
: 30 %
-
Laporan Sementara
: 60 %
-
Laporan Resmi
: 40 %
3. UTS dan UAS
: 30 %
5
RPS PRAKTIKUM
RENCANA PRAKTIKUM SEMESTER (RPS)
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS : PERTANIAN
MATA KULIAH
KODE MK
DASAR PERLINDUNGAN
TANAMAN
KODE
OTORISASI
RUMPUN MK
HAMA PENYAKIT
TUMBUHAN (HPT)
BOBOT (sks)
Teori = 2
KOORDINATOR MK
IR. SUDARMADJI, MS.
SEMESTER
DIRE
VISI
III
20
JULI
2015
Praktek = 1
KA.PRODI
DR. IR. NORA AUGUSTIEN K,
M.P.
CAPAIAN
PEMBELAJARAN (CP)
Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifikasi hama dan
penyakit pada tanaman berdasarkan gejala dan penyebabnya serta mampu
mengatasi masalah hama dan penyakit yang terjadi dari pengalaman praktikum
yang dilakukannnya.
DESKRIPSI SINGKAT MK
Praktikum ini ini memberikan pengenalan jenis hama penyakit tumbuhan dari
gejala yang nampak pada tumbuhan , penyebab dan beberapa cara pengendalian
pada tanaman yang terserang hama patogen
PUSTAKA
1. Triharso. 1989. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta
2. Untung, K. 2006 (E.2). Pengendalian Hama Terpadu. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta
3. Untung, K. Kebijakan Perlindungan Tanaman. (In Press).
4. J.F. Brown, et al,1980. Plant protection,
5. Haryono Semangoen , 1989. Penyakit-penyakit tanaman pangan di Indonesia ,
6. Haryono Semangoen , 1989Penyakit-penyakit tanaman Perkebunan di
Indonesia,
7. Haryono Semangoen , 1989Penyakit-penyakit tanaman Hortikultura di
Indonesia.
Ir. Sudarmadji, MS., Ir. Sri Rahayuningtias, MP.
Dr. Ir. Yenny Wuryandari,
DOSEN PENGAMPU
MP., Dr. Ir. Penta Suryaminarsih, MP., Dr.Ir. IIndriya Radiyanto, MMP., MP.
Minggu
Capaian luaran
ke
I.
II.
III.
Pada akhir praktikum rmahasiswa
mengetahui dan melaksanakan
RPS, Tatatertib modul dan laporan
praktikum
Pada akhir praktikum rmahasiswa
mampu mengenali/mengidentifika
hama tumbuhan yang disebabkan
nematode
Pada akhir praktikum rmahasiswa
mampu mengenali/mengidentifika
hama tumbuhan yang disebabkan
Materi
diberikan
yang
Pendahuluan ….
gejala dan tanda
serangan nematoda.
…
gejala dan tanda
serangan Vertebrata
Metode praktikum
Penilaian
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
6
Vertebrata
.
membuat laporan
IV
Pada akhir praktikum rmahasiswa
mampu mengenali/mengidentifika
hama tumbuhan yang disebabkan
Invertibrata Non Serangga
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
V
Pada akhir praktikum rmahasiswa
mampu mengenali/mengidentifika
hama tumbuhan yang disebabkan
Invertibrata serangga
gejala dan tanda
serangan
invertebrate non
serangga (Moluska
akarina dan kutu )
gejala dan tanda
serangan
invertibrata
serangga
VI.
Pada akhir praktikum rmahasiswa
mampu mengenali/mengidentifika
Penyakit tumbuhan yang
disebabkan virus
Pada akhir praktikum rmahasiswa
mampu mengenali/mengidentifika
Penyakit tumbuhan yang
disebabkan bakteri
Pada akhir praktikum rmahasiswa
mampu mengenali/mengidentifika
Penyakit tumbuhan yang
disebabkan jamur
Pada akhir praktikum rmahasiswa
memahami dan dapat
mengendalikan OPT dengan
memilih benih yg sehat dan
pengendalian hama penyakit benih
secara fisika
Pada akhir praktikum rmahasiswa
memahami dan dapat
mengendalikan OPT dengan
memilih pengendalian hama
penyakit tanaman budidaya secara
mekanis
Pada akhir praktikum rmahasiswa
mengenali dan dapat
menggunakan musuh alami OPT
Gejala dan tanda
serangan virus
tumbuhan
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
Pada akhir praktikum rmahasiswa
mengenali dan dapat
menggunakan agenia hayati
terhadap penyakit tanaman
Pada akhir praktikum rmahasiswa
mengenali dan dapat
menggunakan pestisida kimia
terhadap hama penyakit tanaman
secara bijaksana
pengendalian hayati
penyakit tanaman
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
XIII
gejala dan tanda
serangan bakteri
Tumbuhan
gejala dan tanda
serangan jamur
tumbuhan
pengendalian OPT
menggunakan
metode budidaya
dan fisika
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
pengendalian OPT
menggunakan
metode mekanis
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
pengendalian hayati
hama tanaman
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
Dosen menjelaskan
materi, mahasiswa
praktek
dan
membuat laporan
Pengendalian OPT
menggunakan
Pestisida kimiawi
7
PENYUSUNAN MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM
1. Penyusunan Modul
- Modul dapat diupload dari webside Fakultas Pertanian
- Dicetak pada kertas A-4, 70 gram
- Setiap acara praktikum (I – XIII ) ditambahkan
3 halaman pengamatan untuk
laporan sementara di tiap mata acara praktikum
- Dijilid mika transparan jika sudah lengkap
2. Penyusunan Laporan
Laporan Hasil Praktikum merupakan hal penting untuk melatih saudara menuangkan
hasil praktikum dalam bentuk tulisan ilmiah yang format sedapat mungkin sesuai dengan
penulisan skripsi.
Isinya merupakan hasil praktikum dan penelaahan saudara terhadap
materi praktikum yang dibandingkan dengan materi kuliah, buku pustaka, jurnal maupun hasil
pencarian di IT.
Capaian dari pelaporan ini adalah saudara mampu menuliskan dan membahas dan
menyimpulkan hasil praktikum dalam format skripsi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. yaitu :
-
Laporan resmi yang diketik dalam format Times new roman satu laporan yang telah
sementara disetujui pengampu praktikum.
-. upload laporan akhir saudara pada web LABKESTA
Buat laporan hasil praktikum Saudara dengan format sebagai berikut.
 Judul Praktikum : tuliskan judul praktikum sesuai unit yang dilakukan
 Pendahuluan
:
Ruang Lingkup Materi Yang Dipraktikumkan
Tujuan Praktikum
Manfaat Praktikum
Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Praktikum
(Lokasi Praktikum : sebutkan lokasi umum praktikum (alamat, dukuh,
desa, Kecamatan, Kabuapaten, Propinsi); serta kondisi wilayah (seperti:
persawahan, ladang kering, rawa, campuran antara ... dsb)
Waktu : tuliskan waktu pelaksanaan praktikum (Hari/tanggal,
bulan,tahun, jam/
 Bahan dan alat
: sebutkan semua bahan dan alat yang Saudara
gunakan dalam praktikum
 Hasil Pengamatan : isilah Tabel Pengamatan pada poin c
8




Pembahasan
: buatlah pembahasan materi praktikum sesuai dengan
hasil pengamatan Saudara pada setiap unit praktikum dikaitkan dengan materi
yang ada pada modul (BMP) sebagai rujukan. Untuk menjelaskan setiap tahap
praktikum yang sudah Saudara lakukan, sertakan foto-foto kegiatan setiap
tahap praktikum yang sudah Saudara lakukan disertai dengan keterangan dan
pembahasan pada setiap foto yang ditampilkan.
Kesimpulan
: buatlah kesimpulan ringkas tentang praktikum yang
telah Saudara lakukan
Referensi/Daftar Pustaka : tuliskan daftar pustaka yang Saudara rujuk untuk
pelaksanaan praktikum
Lampiran : (dokumentasi pelaksanaan praktikum dalam bentuk foto yang
belum ditampilkan di pembahasan, surat pernyataan bahwa pelaksanaan
praktikum sudah Saudara lakukan sendiri yang dibubuhi tanda tangan
Saudara)
9
I. PENDAHULUAN
Praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman bertujuan memberi bekal pengetahuan
praktis mengenal gejala dan tanda serangan hama maupunt
dibudidayakan.
penyakit
tanaman yang
Pengetahuan ini diperlukan untuk mengurangi populasi Organisme
pengganggu tanaman (OPT) dengan beberapa metode pengendalian. Oleh karena itu
pengenalan gejala dan tanda serangan merupakan hal penting untuk dipelajari dalam
praktikum. Demikian
juga beberapa metode pengendalian OPT perlu diketahui dan
dipelajari. Simptomatologi merupakan ilmu yang mempelajari gejala serangan hama dan
Penyakit. . Gejala merupakan ekspresi dari inang yang peka terhadap infeksi patogen atau
serangan hama. Gejala morfologi tanaman yang terineksi patogen dikelompokkan menjadi 3
tipe yaitu nekrotik/nekrosa, hipoplasi, hiperplasia. Tipe nekrotik/nekrosa) . Untuk memastikan
penyebab penyakitnya maka perlu dilihat tanda tanda keberadaan jamur berupa hifa, spora.
Massa bakteri dapat berupa aliran sap bakteri pada batang maupun daun.
Sedangkan
penyakit yang disebabkan oleh Virus ditandai oleh adanya vektor (Kutu, serangga).
Gejala serangan hama (Serangga, Aphid, Akarina, Nematoda, belalang) didapat berupa
bekas gigitan, lubang bekas tusukan, ataupun gerekan serangga pada daun, buah maupun
batang, sedangkan tanda dapat diketahui oleh adanga imago, larva, pupa, serta bekas
kotoran maupun telur dari hama tersebut
Metode pengendalian terhadap hama maupun penyakit tanaman yang tepat
berdasarkan OPT yang menyerang merupakan hal yang sangat penting. Terdapat beberapa
metode pengendalian yaitu pengendalian secara kimiawi, biologi, budidaya, dan mekanis
serta penggunaaan tanaman tahan. Pengendalian hama dan penyakit tanaman masingmasing komoditas berbeda-beda berdasarkan hama dan patogen yang menyerang.
Diskripsi
Praktikum dalam mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman
lapangan kepada mahasiswa dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari gejala yang
nampak pada tanaman yang terserang virus. Gejala adalah ekspresi dari inang yang rentan
terhadap kondisi patologik dimana suatu penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit
lain. Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu mengenali/mengidentifikasi hama dan
penyakit pada tanaman berdasarkan gejala dan penyebabnya serta mampu mengatasi
masalah hama dan penyakit yang terjadi dari pengalaman praktikum yang dilakukannnya.
10
II. MENGENALI NEMATODA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN
Nematoda berukuran sangat kecil, berbentuk silindris, tidak berwarna (transparan),
bilateral simetris, tidak beruas, mempunyai rongga tubuh semu (pseudocoelomates), bagian
kepala agak tumpul, sedangkan bagian ekornya agak runcing. Selama hidupnya nematoda
dapat mengalami pegantian kulit sebanyak empat kali.
Nematoda parasitik ditandai dengan adanya stilet yang berfungsi mencucuk dan
mengisap jaringan tanaman. Sementara itu, nematoda saprofag tidak mempunyai alat ini.
Ada dua jenis stilet, yaitu Odontostilet dan Stomatostilet. Odontostilet adalah stilet yang
berbentuk seperti pisau tanpa knobb (pompa) pada bagian pangkal. Sedangkan stomatostilet
berbentuk seperti pisau dengan knobb pada bagian pangkalnya. Tipe odontostilet terdapat
pada ordo Dorylaimida, sedangkan tipe stomatostilet terdapat pada ordo Tylenchida.
Akibat serangan nematoda, maka tanaman akan mengalami gejala kerusakan yang
beragam, tergantung jenis nematodanya. Berdasarkan gejala kerusakannya, nematoda
dibedakan menjadi :
a. Nematoda puru/bengkak (gall nematodes), misalnya Anguina tritici penyebab puru pada daun
dan biji gandum.
b. Nematoda batang (stem nematodes), misalnya Ditylenchus dipsaci yang
menyebabkan
pembengkakan batang dan pembusukan umbi lapis (bawang).
c. Nematoda daun (leaf nematodes), misalnya Aphelenchoides besseyi yang menyebabkan
pucuk daun memutih pada tanaman padi.
d. Nematoda puru akar (root-knot nematodes), misalnya Meloidogyne sp yang
perakaran membengkak pada famili Solanaceae, sehingga
menyebabkan
pertumbuhan tidak normal.
Capaian yang diharapkan
Mahasiswa
mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari
gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang Nematoda.
11
Prosedur Praktikum
1. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,
terutama bahan dan peralatan.Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat

Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / Loupe

Mikroskop

Pewarna corbol fusin
B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang Bakteri yang terdapat disekitar
saudara

identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan
tanaman pada saat ditemukan dengan cara melihat adanya sap bakteri
pada bagian tanaman yang menunjukkan gejala yang direndam dalam
air

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan
Nematoda pada akar, daun dan batang dengan gambar berwarna dari
observasi langsung di lapangan tanda- tanda adanya Gom, lender,
atau dapat menggunakan mikroskop

Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan menekan bagian akar daun
batang yang menunjukkan gejala serangan nematoda dan diletakan pada
gelas obyek yang sudah diberi air distilata pewarna dan dibiarkan selama
bebrapa menit

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama
gambar atau foto yang dibuat.

Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan oleh
jamur
(minimal
3
jenis
di
wilayah
pengamatan,
Gejala
nekrose,hiperplasia Hipoplasia)
12
c. Melengkapi Tabel Pengamatan
No
1
Nama
Penyakit.
komodit
as
(1)
Puru akar
(2)
tomat
Gejala penyakit
Tanda
penyebab
penyakit
(3)
(4)
Gejala permukaan tanaman Pengamatan
menjadi layu, pada akar mikroskopnterda
terdapat benjolan benjolan pat
nematoda
(Puruu)
dalam puru
Keterangan
(5)
Lokasi dan
kondisi
lingkungan
2
3
Keterangan :
(1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat
tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah cobalah
berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau berpenaglaman.
(2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut
(3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian
tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman yang
tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan Anda. Buat
foto atas gejala tersebut
(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto
(5))Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop
13
III. MENGENALI HAMA VERTEBRATA DAN GEJALA SERANGAN PADA
TANAMAN
Hama tanaman yang menyebabkan kerugian pada tanaman budidaya pada dasarnya
dibedakan dalam dua kelompok yaitu Vertebrata dan Invertebrata.
Kelompok hama
vertebrata yang menimbulkan kerusakan yang sangat nyata antara lain : tikus sawah, tikus
wirok, babi hutan, tupai, burung dan lain-lainnya.
Gejala serangan hama ditandai dengan gejala kerusakan fisik dari tanaman.
Khusus hama vertebrata pada tanaman ditunjukkan adanya bekas gigitan pada bagian
tanaman yang diserang.
Masing-masing hama seperti tikus sawah dan tikus wirok
mempunyai karakteristik yang berbeda walaupun sama-sama tikus. Demikian juga
serangan babi hutan yang binatangnya relatif besar, hama ini biasanya mendongkel ubiubian yang terletak di dalam tanah sebelum memakan ubinya.
Berikut beberapa gejala serangan hama vertebrata terutama yang paling ditakuti
petani yaitu hama tikus sawah pada tanaman padi.
Tikus sawah (R. argentiventer)
biasanya menyerang tanaman padi pada stadia pembibitan dengan memakan benih padi
yang baru disemai, atau memakan bibit tanaman padi yang baru tumbuh.
Serangan pada
tanaman padi yang sudah berbuah yaitu dengan memakan batang-batang tanaman padi
sehingga tanaman patah dan dilanjutkan makan bulir-bulir padi yang sudah terbentuk.
Gejala spesifik serangan tikus sawah pada hamparan tanaman padi menunjukkan ciri khas
yaitu tanaman yang diserang biasanya dibagian tengah hamparan padi (ditengah petak
sawah).
Beda lagi dengan gejala serangan tikus wirok (Bandicota indica), khususnya pada
tanaman tebu yang kerusakannya sangan masif, binatang ini menyerang atau memakan ruas
tebu paling bawah sehingga tanaman tebu roboh.
Parahnya lagi wirok hanya memakan
satu ruas tanaman tebu paling bawah, kemudian pindah ketanaman lain, sehingga dalam
satu malam bisa merobohkan beberapa tanaman tebu.
Hama lainnya antara lain burung (pipit, gelatik) pemakan butir padi, apabila
populasinya tinggi maka dapat menimbulkan kerugian yang cukup signifikan
Mahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis dan gejala serangan hama
vertebrata yang paling banyak menimbulkan kerugian dalam budidaya pertanian.
14
Prosedur Praktikum
1. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum, terutama
bahan dan peralatan.
2. Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat

Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / loupe
B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang tikus sawah yang terdapat disekitar saudara

identifikasi (duga) hama tikus / OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman yang terserangt (gejala dan tanda-tanda) tersebut
dan
tanaman pada saat ditemukan

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama
tikus sawah dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan .

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama
gambar atau foto yang dibuat.
C. Melengkapi Tabel Pengamatan
No.
OPT dan Nama
Komoditas
(Inang)
Gejala
serangan
Keterangan
15
IV.
MENGENALI HAMA INVERTEBRATA (BUKAN SERANGGA) DAN GEJALA
SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA
Kerusakan tanaman budidaya yang menimbulkan kerugian ekonomi di lapang antara
lain disebabkan adanya serangan hama.
Pada bab di depan telah dikenali hama vertebrata
yang sangat merugikan budidaya tanaman padi yaitu tikus sawah. Untuk materi berikut
akan dikenalkan baik OPT nya maupun gejala serangannya, utamanya hama-hama
invertebrata tetapi yang bukan serangga.
Beberapa jenis hama tersebut antara lain
kelompok molusca (keong), tungau (akarina) yang cukup merugikan bagi tanaman pertanian.
Berikut kita mencoba mengenali beberapa hama yang merupakan kelompok keong
(molusca) antara lain bekicot (Achatina fulica), binatang ini memakan daun-daun atau
hijauan dari tanaman pertanian di lapang, maupun tanaman hias. Bekicot cara makannya
dengan menggigit, sehingga tanaman yang diserang terlihat bekas gigitan pada helai daun
ataupun tangkai yang masih muda, pada serangan berat tanaman bisa mati atau tidak
berproduksi.
Selain bekicot ada pula jenis keong emas (Pomacea canaliculata) yang sekarang
sebarannya sudah merata di seluruh wilayah Indonesia, dan serangannya sangat merugikan
terutama pada tanaman padi di lapang. Binatang ini cara makannya juga menggigit dan
mengunyah, yang diserang adalah daun ataupun tunas-tunas muda tanaman.
Organisme Pengganggu tanaman lainnya yang cukup potensial menimbulkan
kerugian pada tanaman pertanian adalah jenis tungau (Tetranychus urticae), hewan ini cara
makannya adalah dengan menusukkan alat mulutnya pada permukaan daun tanaman dan
kemudian menghisap cairan tanaman.
Aklibatnya bagian tanaman yang terserang akan
mengering dan akibat yang lebih parah organisme ini juga merupakan vektor penyakit yang
cukup nyata.
16
Prosedur Praktikum
1. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum, terutama
bahan dan peralatan.
2. Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat
 Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / loupe

Jaring (Sweep net)

Cawan petri

Mikroskop
B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang keong emas, bekicot atau tungau yang
terdapat disekitar saudara

identifikasi (duga) OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman yang terserangt (gejala dan tanda-tanda) tersebut
dan
tanaman pada saat ditemukan
17

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama
keong emas, bekicot atau tungau dengan gambar berwarna dari observasi
langsung di lapangan .

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama
gambar atau foto yang dibuat.
C. Melengkapi Tabel Pengamatan
No.
OPT dan Nama
Komoditas
(Inang)
Gejala
serangan
Keterangan
18
V. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA ( SERANGGA) DAN GEJALA
SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA
Kendala utama dalam sistem produksi pertanian adalah keberadaan hama yang
menimbulkan kerusakan dan menyebabkan kerugian ekonomik yang sangat signifikan.
Kelompok hama tanaman yang paling dominan di lapang adalah serangga. Hama serangga
pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu pertama serangga-serangga yang cara
makannya dengan menggigit dan mengunyah dan kedua adalah yang cara makannya
menusuk dan menghisap, walaupun ada juga yang menjilat seperti lalat.
Misal untuk serangga hama yang menggigit dan mengunyah contohnya adalah
belalang (Valanga nigricornis) utamanya menyerang tanaman dengan memakan bagian
daun.
Contoh lainnya adalah Kumbangbadak kelapa (Oryctes rhinoceros) merupakan
hama yang sangat merugikan pada tanaman kelapa, dengan memakan tunas kelapa yang
belum membuka.
Kelompok serangga hama yang cara merusak atau makan bagian tanaman dengan
menusuk dan menghisap contohnya adalah wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) yang
menyerang tanaman padi.
Contoh lainnya yang juga merupakan hama penyebab
kerusakan pada berbagai tanaman adalah hama ulat grayak (Spodoptera litura) atau hama
kutu (Aphid).
Prosedur Praktikum
1. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum, terutama
bahan dan peralatan.
19
2. Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat
 Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / loupe

Jaring (Sweep net)

Cawan petri

Mikroskop
B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang keong emas, bekicot atau tungau yang
terdapat disekitar saudara

identifikasi (duga) OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman yang terserangt (gejala dan tanda-tanda) tersebut
dan
tanaman pada saat ditemukan

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama
keong emas, bekicot atau tungau dengan gambar berwarna dari observasi
langsung di lapangan .

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama
gambar atau foto yang dibuat.
20
C. Melengkapi Tabel Pengamatan
No.
OPT dan Nama
Komoditas
(Inang)
Gejala
serangan
Keterangan
21
VI. GEJALA DAN TANDA SERANGAN VIRUS PADA TANAMAN
Secara umum tanaman yang terinfeksi oleh virus menunjukkan beberapa gejala yang
biasanya terdapat daun, buah, batang, cabang, maupun akar. Gejala tersebut ditunjukkan
dengan ukuran yang mengecil, perubahan bentuk atau bagian tanaman, perubahan warna,
kematian jaringan tanaman (misalnya bercak bercincin), dan tanaman mengalami hambatan
pertumbuhan atau kerdil. Infeksi virus menular dari satu tanaman ke tanaman lain melalui
aktivitas serangga penular (vektor), antara lain kutu daun, kutu kebul, dan Thrips.
Contoh gejala tanaman terserang virus dan tanda
Capaian yang diharapkan
Mahasiswa
mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari
gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang virus.
Prosedur Praktikum
1. Persiapan

Baca dan pelajari modul penuntun praktikum

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,
terutama bahan dan peralatan.
2. Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat

Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / Loupe

Mikroskop
22
B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang virus yang terdapat disekitar saudara

identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan
tanaman pada saat ditemukan

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan virus
dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan tanda- tanda
adanya vektor.

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama
gambar atau foto yang dibuat.

Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan oleh
virus (minimal 3

jenis di wilayah pengamatan, Geala nekrose,hiperplasia Hipoplasia)
c. Melengkapi Tabel Pengamatan
No
1
Nama
Penyakit.
komodita Gejala penyakit
s
(1)
(2)
Belang belang Kacang
virus
tanah
Peanut
Stripe
virus (PsTV)
Tanda penyebab Keterang
penyakit
an
(3)
(4)
Daun berwarna hijau terdapat
kutu
tua , kuning dan hijau Aphis cracivora
muda belang belang
seperti mosaik
(5)
Terdapat
juga
bekas kulit
exdisis
kutu
Kutu ini berperan
sebagai
vektor/pembawa
virus
2
3
Keterangan :
(1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat
tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah
cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau
berpenaglaman.
23
(2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut
(3) Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian
tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman
yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan
Anda. Buat foto atas gejala tersebut
(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto
(5) Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop
24
VII. GEJALA DAN TANDA SERANGAN JAMUR PATOGEN PADA TANAMAN
Jamur adalah suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi,
karena mempunyai dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak dengan spora, tetapi tidak
mempunyai klorofil. Jamur umumnya berbentuk seperti benang, bersel banyak, dan semua
dari jamur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena tidak mempunyai klorofil yang berarti
tidak dapat memasak makanannya sendiri, maka jamur memanfaatkan sisa-sisa bahan
organik dari makhluk hidup yang telah mati maupun yang masih hidup. Hifa maupun spora
atau konidia merupakan bagian jamur yang digunakan sebagai indikator adanya serangan
jamur pada tanaman yang dapat menyebakan penyakit
Jamur yang hidup pada tanaman yang masih hidup disebut parasit, karena
menyebabkan penyakit pada tanaman/pathogen. Jamur yang menjadi patogen pada
tanaman, mengganggu proses-proses fisiologis pada tanaman yang menjadi inangnya.
Gangguan yang terus menerus merugikan aktifitas tanaman disebut penyakit tanaman.
Jamur merugikan tanaman dalam hal pengangkutan zat cair dan garam mineral,
mengganggu proses pertumbuhan. Serangan jamur pada tanaman dapat menyebabkan
tanaman mengalami kematian jaringan (Nekrose) pada daun, batang maupun buah.
Pertumbuhan yang berlebih (hyperplasia) dan berkurang (Hipoplasia ) Juga dapat
disebabkan serangan jamur.
Capaian yang diharapkan
Mahasiswa
mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari
gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang jamur.
Prosedur Praktikum
3. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,
terutama bahan dan peralatan.
25
4. Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat

Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / Loupe

Mikroskop
B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang jamur yang terdapat disekitar saudara

identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan
tanaman pada saat ditemukan

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan jamur
dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan tanda- tanda
adanya pora, benang-benang jamur dapat menggunakan mikroskop

Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan membuat irisan daun atau di kerok
menggunaka jarum ose dan diletakan pada gelas obyek yang sudah diberi air
distilata

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama
gambar atau foto yang dibuat.

Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan oleh
jamur
26
Melengkapi Tabel Pengamatan
No
1
Nama
Penyakit.
komoditas
(1)
(2)
Becak
coklat cabai
colletotrichum
Gejala penyakit
Tanda
penyebab
penyakit
(3)
(4)
Terdapat bercak Pengamatan
kosentris
pada mikroskopis
daun dan buah terdapat spora
cabai
dan benang-2
Keterangan
(5)
Lokasi
ditemukan
Kondisi
lingkungan
2
Keterangan :
(1)Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat
tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah cobalah
berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau berpenaglaman.
(2)Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut
(3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian
tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman yang
tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan Anda. Buat
foto atas gejala tersebut
(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto
(5)Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop
27
VIII. GEJALA DAN TANDA SERANGAN BAKTERI PATOGEN TANAMAN
Tanda dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri ialah massa bakteri yang keluar
dari bagian tanaman yang sakit (Tim dosen jurusan HPT, 2013). 2.3 Teknik Isolasi Bakteri
Metode Isolasi Streak Plate Cara streak plate paling sering digunakan untuk memisahkan
bakteri dari permukaan agar untuk memperoleh koloni terisolasi, sebab metode ini paling
mudah dan cepat. .
Berikut Beberapa Gejala-gejala yang disebabkan oleh bakteri
Menyebabkan tanaman pada daun, batang dan buah terdapat kanker contoh pada jeruk oleh
bakteri Xanthomonas citri,
Tanaman menjadi layu dan apabila batang diiris terdapat
cairan kuning atau keruh (massa bakteri) contoh pada tanaman tomat oleh Pseudomonas
solanacearum.
Bercak pada daun contoh pada Ubi kayu yang disebabkan oleh
Bacterium robici.
Bagian tanaman yang terserang menimbulkan bau yang tidak enak
(Busuk), lunak dan berair. Sering disebut dengan busuk lunak contoh pada wortel oleh
Erwinia carotovora . Daun tanaman menjadi kering, atau disebut dengan kresek contoh
pada padi yang disebabkan oleh Xanthomonas oryza.
Capaian yang diharapkan
Mahasiswa
mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari
gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang bakteri.
28
Prosedur Praktikum
1. Persiapan

Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,
terutama bahan dan peralatan.
2. Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat

Lembar catatan dan alat tulis

Kamera (boleh kamera HP/ponsel)

Kaca Pembesar / Loupe

Mikroskop
B. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Carilah tanaman yang terserang Bakteri yang terdapat disekitar
saudara

identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut

buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan
tanaman pada saat ditemukan dengan cara melihat adanya sap bakteri
pada bagian tanaman yang menunjukkan gejala yang direndam dalam
air

Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan
Bakteri dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan
tanda- tanda adanya Gom, lender, atau
dapat menggunakan
mikroskop

Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan membuat irisan daun atau di kerok
menggunaka jarum ose dan diletakan pada gelas obyek yang sudah diberi air
distilata

Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama
gambar atau foto yang dibuat.

Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan oleh
jamur
(minimal
3
jenis
di
wilayah
pengamatan,
Geala
nekrose,hiperplasia Hipoplasia)
29
c. Melengkapi Tabel Pengamatan
No
1
Nama
Penyakit.
Komodi
tas
(1)
Busuk
lunak
Erwinia
(2)
Wortel
Gejala penyakit
Tanda
penyebab
penyakit
(3)
(4)
Terdapat bercak nekrose Terdapat aliran
hitam lunak dan berlendir
masa
bakteri/lendir
Keterangan
(5)
Lokasi dan
kondisi
lingkungan
2
3
Keterangan :
(1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat
tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah cobalah
berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau berpenaglaman.
(2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut
(3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian
tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman yang
tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan Anda. Buat
foto atas gejala tersebut
(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto
(5))Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop
30
IX. PENGENDALIAN OPT CARA FISIKA DAN BUDIDAYA
Pengendalian fisik dapat dilakukan dengan berbagai teknik, mulai dari teknik yang sangat
sederhana sampai dengan yang sangat canggih. Contoh teknik pengendalian cara fisik yang
sederhana adalah penyimpanan dalam wadah kedap udara (hermetik) dan perendaman
benih dengan air panas 50 ºC dapat digunakan untuk mengendalikan OPT Mikroba pada
benih. Pada teknik yang pertama, aspek fisik yang berperan adalah penghentian pasokan
oksigen untuk respirasi, sedangkan pada teknik pertama adalah pengaturan suhu untuk
menghambat atau menghentikan aktivitas metabolism pathogen..
Teknik budidaya tanaman dalam rangka pengendalian OPT
merupakan tindakan
preventif atau pencegahan.yang secara tidak langsung akan mengurangi serangan OPT.
Beberapa kesulitan untuk mengetahui pengaruh pengendalian secara budidaya karena
budidaya pertanian pada umumnya juga memanfaatkan bahan kimia dan kultivar tahan
terutama jika merupakan varietas baru yang diperkenalkan (introduksi).
Pengendalian
dengan cara budidaya seringkali dilanjutkan dengan program pengendalian lainnya.
Keberhasilan pengendalian OPT dengan teknik budidaya tergantung kepada pemahaman
biologi OPT yang sangat kompleks dan reaksi tanaman.
Pada saat ini keberhasilan teknik pengendalian dengan budidaya yang sangatlah
berhasil pada areal yang luas adalah untuk unit tanaman cereal dan hutan. Sedangkan
untuk tanaman lainnya sangatlah tergantung pada nilai ekonomi dan metode yang sudah
tersedia. Beberapa tekhnik budidaya yang dapat mengurangi serangan hama penyakit
tanaman adalah : pemilihan bibit yang sehat, jarak tanam, rotasi tumpangsari, penyiangan
gulma dan teknik teknik budidaya lainnya.
Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1) Merancang teknik pengendalian secara fisik dan budidaya sederhana dengan
menggunakan bahan-bahan bekas
2) Menentukan efektivitas pengendalian dengan memodifikasi teknik pengendalian fisik dan
Budidata yang telah dirancang
31
5.3. Persiapan Pelaksanaan
Untuk mempersiapkan pelaksanaan praktikum, dosen membagi mahasiswa ke dalam 4
kolompok praktikum sebagai berikut:
1) Dua kelompok untuk menyiapkan penyimpanan kedap udara dengan perlakuan:
a) Botol + jagung penuh, terbuka + sepasang Sitophilus zeamays
b) Botol + jagung penuh, tertutup + sepasang Sitophilus zeamays
c) Botol + jagung setengah, tertutup + sepasang Sitophilus zeamays
4) Dua kelompok untuk menyiapkan perlakuan fisik air panas untuk mengendalikan mikroba
a) Perendaman biji jagung dengan air panas 50ºC selama 10 menit
b) Perendaman biji jagung tanpa air panas 50ºC selama 10 menit
c) Penyinaran biji jagung cahaya dengan UV selama 30 menit
kemudian dilakukan uji perkecambahan terhadap adanya mikroorganisme
Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara Fisika dalam wadah kedap udara
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Masing masing kelompok pertama menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan
kelompok masing-masing menyiapkan lima botol bekas minuman. . Timbang berat tiap-tiap
botol dalam keadaan kosong dan ditutup.
2) Kedua kelompok masing-masing mengisi tiga botol sampei dengan beras/jagung/kacang
merah/kedelai/kacang hijau masing masing sampai penuh dengan cara mengetuk-ngetukkan
dasar botol di permukaan botol pada saat pengisian lalu segera menutup kembali botol dan
menimbang botol yang telah berisi penuh tersebut dalam keadaan berpenutup. Satu botol
dibuka tutupnya setelah ditimbang.
3) Kedua kelompok masing-masing mengisi dua botol yang tersisa setengah penuh dan
menutup botol kembali segera setelah pengisian.
4) Kedua kelompok masing-masing memilih tiga pasang kumbang Sitophilus zeamays
dengan bantuan kaca pembesar untuk melakukan pemeriksaan organ kelamin. Sepasang
kumbang dimasukkan ke dalam botol berisi penuh berpenutup, sepasang dimasukkan ke
dalam botol berisi penuh tanpa penutup, sepasang lainnya dimasukkan ke dalam botol berisi
setengah penuh berpenutup. Untuk botol berpenutup, tutup botol segera ditutupkan kembali
setelah memasukkan sepasang kumbang.
5) Semua botol disimpan di tempat aman di laboratorium selama satu bulan
32
6) Pengamatan dilakukan setelah botol disimpan selama satu bulan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Tuang biji jagung/beras/k. ijo/kedelai, dari setiap botol satu per satu ke dalam gelas
erlenmeyer
b) Aduk biji jagung dalam Erlenmeyer besar dengan batang gelas lalu ambil secara acak
dengan menggunakan sendok platik dan isikan ke dalam gelas Erlenmeyer 100 mL sampai
penuh. Tuangkan biji jagung ke dalam nampan yang telah dipapisi dengan kertas putih
sebagian demi sebagian dan hitung jumlah kumbang dengan bantuan hand counter.
c) Kembalikan biji jagung yang telah dikeluarkan ke dalam Erlenmeyer 2500 mL, aduk
kembali dengan batang pengaduk, dan uangi pengambilan dan penghitungan sebanyak dua
kali.
d) Pisahkan biji yang masih utuh dari yang telah rusak dengan cara menampi
e) Kosongkan gelas Erlenmeyer 2500 mL lalu timbang dalam keadaan kosong. Isikan biji
jagung yang masih utuh ke dalam gelas Erlenmeyer 2500 mL dan timbang. Tentukan berat
biji jagung yang masih utuh dari setiap botol dan persentase kerusakan yang terjadi.
7) Mencatat hasil pengamatan menggunakan format pengamatan yang telah dipersiapkan.
Kelompok ke dua pengendalian secara fisik menggunakan air panas dilakukan dengan cara :
1) Merendam 10 X 3 benih jagung dalam air panas 50ºC dan dalam air biasa selama 10
menit
2) Meletakan 10 X 3 biji jagung dibawah UV selama 30 menit
3) Setelah perlakuan , biji jagung tersebut diletakan pada cawan petri steril yang telah diberi
alas kerta bloter masing masing 10 biji dan menutupnya
4) Inkubasikan selama 7 hari. Amati adanya mikroba pathogen pada permukaan biji dan
amati menggunakan mikroskop.
5) Mencatat hasil pengamatan menggunakan format pengamatan yang telah dipersiapkan
Pengamatan dan Analisis Data
Pengamatan susut berat jagung dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan
sebagaimana disajikan pada Tabel 5.1. Pengamatan padat populasi kumbang Sitophilus
zeamais dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan sebagaimana disajikan pada
Tabel 5.2.
33
Tabel 5.1
Perlakuan
Berat botol Berat botol Berat
setelah Susut Berat
kosong
jagung awal
disimpan
Tabel 5.2
No
Perlakuan
P0pulasi U 1
Populasi U2
Populasi U3
34
X. PENGENDALIAN OPT CARA MEKANIS
Pengendalian mekanik dilakukan secara sederhana dengan menggunakan kekuatan
mekanik jari tangan untuk memencet serangga hama. Pengendalian mekanik dengan cara
yang lebih rumit dilakukan dengan menggunakan peralatan tertentu untuk memerangkap
serangga. Penggunaan plakat warna yang diberi perekat dan cahaya lampu serta bahan
kimia perangkap serangga.Penggunaan perangkap serangga sebenarnya dilakukan, selain
untuk tujuan pengendalian, juga untuk tujuan pemantauan. Untuk tujuan pengendalian
serangga yang terperangkap tidak perlu dihitung, sedangkan untuk tujuan pemantauan perlu
dihitung sehingga untuk tujuan yang berbeda ini konstruksi perangkap perlu disesuaikan.
Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1) Merancang teknik pengendalian secara mekanik sederhana dengan menggunakan bahanbahan bekas
2) Menentukan efektivitas pengendalian dengan memodifikasi teknik pengendalian fisik dan
mekanik yang telah dirancang
2) Satu kelompok untuk menyiapkan perangkap bahan kimia methyl eugenol yang terdiri atas
perlakuan:
a) Perangkap botol tanpa umpan metil eugenol
b) Perangkap botol dengan umpan metil eugenol
c) Perangkap botol dengan umpan Selasih
3) Satu kelompok untuk menyiapkan perangkap dengan cahaya yang terdiri atas perlakuan:
a) Perangkap dengan cahaya kuning
b) Perangkap tanpa cahaya
c) Perangkap dengan cahaya putih
Seluruh mahasiswa berurunan untuk membeli 26 botol air bekas minuman Pulpy Orange
yang telah dicuci bersih dan dikeringkan dan masing-masing memiliki penutup aslinya, 8
lampu senter kecil bertenaga LED, 6 lembar plastic transparansi warna kuning, 1 botol
petrogenol, 1 rol besar selotip transparan lebar 2 cm, 8 m kawat diameter 0,5-1 mm, 1 g paku
ukuran 7 cm, 1 g paku 5 cm, 1 meteran kain, 1 kantong deterjen ukuran kecil, dan 5 kg
jagung putih. Lampu senter bertenaga LED dapat diganti dengan korek api gas yang
dilengkapi dengan lampu senter bertenaga LED. Setiap kelompok harus menyiapkan pisau
35
cutter, tang, palu, lembar pengamatan, alat tulis menulis, dan kumbang Sitophilus zeamais
dalam keadaan bugar. Pada saat pengamatan penyimpanan dalam wadah kedap udara
mahasiswa harus membawa nampan dan lembaran kertas putih untuk menghitung padat
populasi kumbang dan memisahkan biji jagung yang masih utuh dari yang telah rusak. Di
laboratorium perlu disiapkan hand counter.
Ketua semua kelompok merundingkan tugas untuk mencari empat lokasi lokasi
tanaman yang terpisah cukup jauh pada hamparan yang sama sebagai lokasi untuk
menempatkan perangkap. Pada saat pemasangan perangkap kelompok yang bertugas
masing-masing harus membawa batang kayu tiang penyangga panjang 2,5 m, batang
kayu untuk mengaitkan lampu panjang 30 cm, linggis, dan paku 5 cm sebanyak 2 paku
untuk setiap tiang penyangga. Kayu yang digunakan dapat berupa kayu apa saja
asalkan tidak pecah atau patah ketika dipaku.
5.4. Tempat, Alat, dan Bahan Praktikum
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan dan di lapangan (lokasi
penanaman cabai). Alat dan bahan yang harus dibawa oleh mahasiswa adalah botol
bekas minuman Pulpy Orange, lampu senter kecil bertenaga LED atau korek gas yang
dilengkapi lampu senter LED, lembar plastic transparansi warna kuning, petrogenol, rol
besar selotip transparan lebar 2 cm, kawat diameter 0,5-1 mm, paku ukuran 7 cm,
jagung putih, pisau cutter, tang, palu, lembar pengamatan, alat tulis menulis, kumbang
Sitophilus zeamais dalam keadaan bugar, dan lembar pengamatan. Alat dan bahan
yang perlu dipersiapkan di laboratorium adalah timbangan dan gelas piala 2500 mL.
Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara mekanik menggunakan perangkap
oleh kelompok ketiga dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengukur lingkar botol di antara kedua lekukan dangkal dan tinggi botol dari dasar
sampai lekukan dangkal kedua dari bagian dasar.
2) Lepaskan tutup botol dari botolnya dan lubangi tutup yang telah terlepas dengan
paku (dipukul dengan palu).
2) Lubangi bagian botol yang cembung di atas lekukan dalam dengan menggunakan
paku (tanpa dipukul dengan palu tetapi dengan cara menusukkan paku dengan
36
bantuan tang). Buat empat lubang dalam posisi saling berseberangan.
3) Haluskan tepi lubang dengan memasukkan paku yang telah dipanaskan di atas
kompor dengan cara menjepit paku menggunakan tang sampai diperoleh dua lubang
saling berseberangan dengan diameter 0,5 cm dan dua lubang saling berseberangan
lainnya dengan diameter 0,75 cm.
4) Potong kawat sepanjang 50 cm lalu salah satu ujungnya dilekukkan sedemikian
rupa untuk mengkaitkan kapas. Buat simpul pada jarak 3-4 cm dari titik kait kapas
dengan cara dua kali melingkarkan kawat dan memasukkan ujungnya ke dalam
lingkaran lalu masukkan ujung kawat yang bebas ke dalam lubang yang pada tutup
botol dari arah bagian dalam
5) Teteskan cairan petrogenol dengan menggunakan pipet ke kapas yang telah
dikaitkan lalu masukkan kait kapas ke dalam botol memlalui mulut botol dan putar tutup
botol ke kanan sampai rapat.
6) Letakkan perangkap di lokasi penempatan dengan menggantungkannya pada
penyangga yang dibuat membentuk huruf L dengan menempelkan menggunakan paku
batang mendatar sepanjang 30 cm pada tiang setinggi 2,5 m.
7) Lakukan pengamatan pada hari pertama, kedua, dan ketiga setelah pemasangan.
Pengamatan pada hari pertama dan kedua dilakukan hanya
untuk memeriksa apakah di dalam botol telah ada serangga yang terperangkap atau
tidak, sedangkan pengamatan pada hari ketiga dilakukan untuk menghitung jumlah
setiap jenis serangga yang terperangkap dan
8) mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang telah disiapkan.
Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara mekanik menggunakan perangkap
oleh kelompok lainnya dilakukan dengan langkah-langkah yang sama dengan
modifikasi sebagai berikut:
1) Siapka
kain spanduk/ plastic mika warna merah, kuning dan biru serta tiang
penyangga di kanan dan kiri spanduk
2) berilah vaselin pada permukaan plastic warna
3) letakkan perangkap tersebut pada kebun yang saudara tuju
4) Lakukan pengamatan pada keesokan harinya dan identifikasi serta hitung jumlah
serangga yang tertangkap
5) Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang telah disiapkan
37
Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara mekanik menggunakan perangkap
Lighttarap oleh kelompok kelima dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Letakan lighttarap dengan modifikasi lampu dengan memasukkan lampu senter
(atau korek gas yang mempunyai lampu LED, lampu neon putih dan lampu neon ungu)
2) Memasukkan air pada botol yang telah dilubangi atau lighttrap yang telah diberi air .
Lampu senter dimasukkan dengan memotong botol secara melintang tepat pada
bagian cembung di bawah lekukan dalam botol. Setelah botol dipotong, lampu senter
dimasukkan dalam keadaan menyala dengan ujung yang menyala menghadap ke atas.
Selanjutnya kedua bagian botol disambung kembali dengan menggunakan selotip
transparan.
3) Melakukan pengamatan pada hari pertama dan kedua pada malam hari untuk
memeriksa apakah lampu senter masih menyala dan pada pagi hari untuk mematikan
lampu dan memeriksa apakah di dalam botol telah ada serangga yang terperangkap
atau tidak.
4) Mencatat hasil pengamatan pada kolom yang telah disiapkan sesuai format
Pengamatan dan Analisis Data
Pengamatan susut berat jagung dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan
sebagaimana disajikan pada Tabel 5.1. Pengamatan padat populasi kumbang
Sitophilus zeamais dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan sebagaimana
disajikan pada Tabel 5.2.
Perlakuan
Berat botol Berat botol Berat
setelah Susut Berat
kosong
jagung awal
disimpan
38
XII. PENGENDALIAN HAYATI ORGANISME PENGANGGU TANAMAN
4.1 PENDAHULUAN
Pengendalian hayati merupakan salah satu metode pengendalian hama dan penyakit
tanaman yang ramah lingkungan dan berperan penting dalam proses pengelolaan tanaman
pertanian berkelanjutan. Hal ini karena pemberian agensia hayati di lahan pertanian tidak
perlu dilakukan secara terus menerus. Namun demikian pengelolaan habitat disekitar
tanaman akan menunjang keberlanjutan dan keberadaan agensia hayati. Dari daerah
Pengendalian hayati serangga hama daerah tertentu akan lebih berhasil jika
menggunakan predatot atau parasitoid dari daerah asal hama tersebut, Predator adalah
binatang yang memakan (memengsa) binatang lainnya. Serangga predator yang banyak
berasal dari ordo Coleoptera disusul ordo Odonata dan Hemiptera. Sebagai contoh dari ordo
Coleoptera adalah : Coccinella arcuata dan C.repanda pemakan wereng coklat dan hijau
pada padi juga Aphis. Parasitoid dapat diartikan sebagai hewan yang hidupnya menumpang
pada hewan lain dan mengisap cairan tubuh inang sehingga dapat menyebabkan kematian
inangnya. Kebanyakan serangga parasitoid adalah anggota ordo Hymenoptera dan Diptera.
Parasitoid dapat menyerang dan berkembang dalam berbagai fase hidup hama (inangnya).
Secara alami, patogen merupakan musuh tanaman tetapi patogen juga mempunyai
musuh yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan patogen. Mekanisme
pertumbuhannya dapat secara antagonistik atau hiperparasitik. Musuh alami yang
antagonistik biasanya menghasilkan antibiotik yang berfungsi untuk menghambat atau
membunuh patogen (organisme lain). Musuh alami yang hiperparasit hidupnya dengan cara
memarasit patogen. Contoh musuh alami patogen yaitu Trichoderma harzianum,
Pseudomonas fluorescens.
Tujuan praktikum adalah mengenal musuh alami hama dan patogen serta mekanime
serangannya
4.2 Alat dan Bahan
Predator hama tumbuhan: capung (macromiidae), belalang sembah (Mantidae),
cecopet (Forficulidae), lalat buah (Rhaginodae), laba-laba (Sphecidae), undurundur
(Myrmeleontidae), kumbang Coccinella, dan kepik Cytorhinus.
-
Parasit dan parasitoid hama tumbuhan: Trichogramma, apanteles.
Patogen hama: Actinomycetes, Mettarrizium sp., Bacillus thuringiensis.
39
Antagonis patogen: biakan Trichoderma harzianum, dan Pseudomonas
fluorescens.
Alkohol 70%, kloroform, gliserin, dan kapas.
Mikroskop stereo, loup, pinset, cawan petri, gelas preparat, gelas penutup
preparat
dan
jarum tombak.
4.3 Cara Kerja
Gambar dan beri keterangan biakan, koloni atau spesimen musuh alami yang
tersedia.
-
Perhatikan dan catat ciri-ciri penting yang membedakan dari yang lainnya.
Sebutkan taksonominya dan beri keterangan tentang hal-hal yang saudara
anggap
penting untuk diinformasikan.
Ceriterakan bagaimana mekanisme permusuhannya dari masing-masing
spesimen.
4.4 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Jenis OPT dan gambar (ciri- Musuh alami (ciri-ciri dan Keterangan
ciri dan klasifikasi)
klasifikasi)
serangan)
(mekanisme
40
Lampiran : Cover laporan
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
Oleh :
Tim penyusun
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/AGRIBISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
41
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
I.
PENDAHULUAN
II.
PENGENALAN GEJALA DAN TANDA SERANGAN JAMUR
III.
....
DST
XIII.
KESIMPULAN.
DAFTAR PUSTAKA
42
Download