Hilal Ramdhani / 1406997 Pendidikan Jarak Jauh sebagai Upaya Mencerdaskan Kehidupan Bangsa di Era Bonus Demografi Dewasa ini, pendidikan sudah menemukan suatu metode belajar mengajar yang tidak hanya dilakukan secara tatap muka diruang kelas. Pendidikan jarak jauh (long distance learning) telah diakui sebagai disiplin ilmiah dengan landasan filosofi, teori dan praktik yang sudah mapan. Pada pendidikan tinggi, program pendidikan jarak jauh telah resmi diakui secara hukum, yang menyatakan bahwa pendidikan akademik dan pendidikan professional diselenggarakan dengan cara tatap muka dan/ atau jarak jauh. Sistem pendidikan tinggi tatap muka adalah pendidikan tinggi dengan proses pembelajaran yang dilakukan melalui pertemuan langsung antar dosen dengan mahasiswa. Sedangkan, program pendidikan tinggi jarak jauh adalah program pendidikan tinggi dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi1 . Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa e-learning diadopsi dan diimplementasikan, antara lain karena e-learning merupakan cara yang relatif cepat untuk mendistribusikan bahan ajar dan materi e-learning juga dapat diperbaharui dengan cepat. E-learning juga dapat diakses oleh lebih dari satu user. Meskipun demikian, tidak semua user dapat akses ke jaringan Internet karena beberapa hal seperti ketersediaan piranti keras (komputer) atau karena persyaratan dalam enrollment. Artikel ini menjelaskan bagaimana e-learning mengubah konsep pembelajaran pada perguruan tinggi melalui teknologi informasi2 . E-Learning di Indonesia Konsep belajar mengajar masih memiliki makna sebagai sebuah interaksi antara dosen dengan mahasiswa melalui sebuah pertemuan yang terjadi secara kasat mata di dalam kelas. Dosen atau pengajar berperan sangat dominan di dalam 1 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 107/U/2001 tentang Pendidikan Jarak Jauh Tri Darmayanti, dkk, “E-Learning Pada Pendidikan Jarak Jauh: Konsep Yang Mengubah Metode Pembelajaran Di Perguruan Tinggi di Indonesia”, Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 8: 2 (Universitas Terbuka, September 2007), hlm. 99-113 2 Hilal Ramdhani / 1406997 ruang kuliah. Padahal, pembelajaran yang efektif seharusnya sangat terfokus pada karakteristik yang tergambar dari (proses) pembelajarannya 3 . Di Indonesia, tidak sulit mencari referensi dan hasil penelitian yang memperlihatkan bagaimana sebenarnya (metode) mengajar di kelas. Sebaliknya, sulit sekali menemukan referensi dan hasil penelitian mengenai konsep pembelajaran yang dilakukan dalam konteks virtual atau di dalam kelas maya. Sebagian besar dari buku-buku rujukan mengenai konsep pembelajaran di Indonesia membicarakan mengenai bagaimana mengajar secara efektif di dalam kelas nyata, misalnya mengenai bagaimana cara berinteraksi dengan mahasiswa, atau bagaimana memotivasi mahasiswa dalam belajar4 . Hal ini yang membuat masyarakat belum mengenal pembelajaran berbasis web, terutama pada masyarakat pedalaman yang belum memiliki akses internet. Pembelajaran Berbasis Web Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan web-based training (WBT) atau kadang disebut web-based education (WBE) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan5 . Kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah kecepatan dan tidak terbatasnya pada tempat dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan belajar dapat dengan mudah dilakukan oleh peserta didik kapan saja dan dimana saja dirasakan nyaman oleh peserta didik tersebut. Batasan ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah rumit untuk dipecahkan6 . Sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan oleh seluruh masyarat yang memiliki kesibukan dalam pekerjaan. Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar meletakkan materi belajar pada web untuk kemudian diakses melalui komputer. Web digunakan bukan hanya sebagai media alternatif pengganti kertas untuk menyimpan berbagai dokumentasi atau informasi. Web digunakan untuk mendapatkan sisi unggul yang 3 Ibid Ibid 5 Horton, William. Designing Web-based Training (New York: John Wiley & Son, 2000). 6 Oenardi Lawanto, “Pembelajaran Berbasis Web sebagai Metoda Komplemen Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan”, Jurnal Unitas, 9: 1 (Februari 2001), hlm. 44 -58 4 Hilal Ramdhani / 1406997 telah diungkap. Keunggulan yang tidak dimiliki media kertas ataupun media lain7 . Maka berdasarkan keunggulan itu, untuk memberikan pembelajaran yang merata kepada seluruh masyarakat, pembelajaran berbasis web seyogiyanya pemerintah membentuk suatu pedidikan yang berfokus untuk pendidikan jarak jauh. Dimensi Sumber Daya Manusia Menurut Inglis, Ling, dan Joosten, orang yang diberi wewenang dan tanggungjawab itu haruslah memiliki kemampuan dalam hal (1) kepemimpinan, (2) komunikasi interpersonal, (3) pengelolaan waktu secara efektif, (4) pengelolaan dana secara efisien, (5) perencanaan proyek, (6) penulisan laporan, dan (7) melakukan evaluasi. Selain itu, ia harus pula memiliki pemahaman yang baik mengenai berbagai isu kependidikan, pengetahuan teknis mengenai komputer dan komunikasi, serta mampu menggunakan infrastruktur yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan (pendidikan) dari proyek yang direncanakan8 . Weller mengemukakan bahwa banyak dosen yang bekerja tanpa dibayar lembur untuk mempersiapkan diri dalam pembelajaran online hanya karena mereka begitu tertariknya dalam menggunakan teknologi yang dipakai. Mereka juga membina kelompok kecil yang mengambil mata kuliahnya dan selalu berhubungan, setidaknya 10 jam/minggu, secara online. Dengan kata lain, dosen harus belajar menggunakan teknologi tersebut9 . Dalam hal ini, memang perlu pembaharuan untuk para pendidikan di perguruan tinggi dalam hal meningkatkan pemahaman dan kemampuan menggunakan tenkologi. Pembaharuan sumber daya bukan hanya pada dosen, akan tetapi pula melibatkan para staff administrasi perguruan tinggi, menurut Errington yang paling berperan dalam proses inivasi ini adalah faktor manusianya, yaitu nilai atau keyakinan yang dimiliki dosen. Nilai atau keyakinan ini sesungguhnya sangat berpengaruh atas keberhasilan dalam inovasi e-learning, karena persiapan dalam 7 Ibid Inglis, A., Ling, P., & Joosten, V. Delivering digitally: Managing the transition to the knowledge media. (London: Kogan Page, 1999) 9 Weller, M. Delivering learning on the net: The why, what & how of on line education. (London: Kogan Page, 2002). 8 Hilal Ramdhani / 1406997 mengembangkan e-learning membutuhkan waktu yang lebih panjang dibanding bila melakukan persiapan pembelajaran tatap muka10 . Melihat realita sekarang ini, dimana bonus demografi sedang menghinggapi Indonesia. Maka sebagaimana amanah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa perlu seyogiyanya untuk dilaksanakan oleh setiap stake holder dalam dunia pendidikan dengan dukungan masyarakat yang baik, hal itu akan memaksimalkan bonus demografi bangsa Indonesia. 10 Errington, E.P, The influence of teacher beliefs on flexible learning innovation in traditional university settings. In Lockwood, F., & Gooley, A (eds). Innovation in open & distance learning: Successful development of online and web-based learning (London: Kogan Page Limi ted, 2001). Hilal Ramdhani / 1406997 DAFTAR PUSTAKA Errington, E.P. (2001). The influence of teacher beliefs on flexible learning innovation in traditional university settings. In Lockwood, F., & Gooley, A (eds). Innovation in open & distance learning: Successful development of online and web-based learning. London: Kogan Page Limited. Horton, William. (2000). Designing Web-based Training. New York: John Wiley & Son. Inglis, A., Ling, P., & Joosten, V. (1999). Delivering digitally: Managing the transition to the knowledge media. London: Kogan Page. Oenardi Lawanto. (2001). Pembelajaran Berbasis Web sebagai Metoda Komplemen Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan. Jurnal Unitas, Vol 9 (1) Tri Darmayanti, dkk. (2007). E-Learning Pada Pendidikan Jarak Jauh: Konsep Yang Mengubah Metode Pembelajaran Di Perguruan Tinggi di Indonesia. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Vol. 8 (2) Weller, M. (2002). Delivering learning on the net: The why, what & how of on line education. London: Kogan Page. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 107/U/2001 tentang Pendidikan Jarak Jauh