BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Dan Waktu Penelitian 3.1.1

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Dan Waktu Penelitian
3.1.1 Objek Penelitian
Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah DER (debt to equity ratio),
OPM (operating profit margin) dan Harga Saham pada PT. Mustika Ratu. Tbk.
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung kurang lebih selama dua bulan
diperkirakan dari bulan maret hingga bulan april 2012 dengan menggunakan
langkah-langkah penelitian mulai dari persiapan sampai peleksanaan penelitian.
3.1.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah perusahaan kosmetik PT. Mustika Ratu, Tbk. Sejak
tahun 2007 sampai tahun 2011, dan ruang lingkup penelitian ini adalah laporan
keuangan yang memenuhi kriteria variabel penelitian dan tetap dipublikasikan
selama tahun pengamatan.
3.2 Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya menggambarkan adanya prosedur yang
mungkin dapat menguji hipotesis penelitian, agar bisa mencapai kesimpulan
mengenai hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dalam suatu penelitian
(Sudjana: 2001).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif, yakni menganalisis adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan
yang lain yang dalam penelitian ini yaitu variabel X (Debt to equity ratio dan
Operating profit margin) dan variabel Y (Harga saham).
Metode penelitian ini bersifat korelasional yang menjelaskan pengaruh Debt
to equity ratio dan Operating profit margin terhadap Harga saham merupakan data
time series. Dengan demikian penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan
menjelaskan keadaan dari objek penelitian yang sesuai dengan kenyataan
sebagaimana adanya dan mencoba menganalisa untuk memberikan kebenarannya
berdasarkan data yang diperoleh.
3.3 Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data
sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti dari lokasi
penelitian secara tidak langsung, melalui media perantara (diperoleh dan dicatat
orang lain atau yang telah dipublikasikan).
3.4 Operasional Variabel
Operasional Variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Adapun yang menjadi indikatornya
adalah sebagai berikut:
1.
Debt to equity ratio (DER) (X₁) adalah perbandingan antara hutang yang
dimiliki perusahaan dan total ekuitasnya (Fara Dharmastuti, 2004). DER
mencerminkan
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi
seluruh
kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri
yang digunakan untuk membayar hutang. Rumus:
DER = Total Utang
x 100%
Modal sendiri
2.
Operating profit margin (OPM) (X₂) merupakan ukuran tingkat laba operasi
dibandingkan
dengan
penjualan
bersih.
Laba
operasi
merupakan
kemampuan perusahaan didalam menjalankan operasi. Laba operasi juga
mencerminkan seberapa besar efisiensi dan efektifitas dari operasi
perusahaan untuk mendapatkan laba. Rumus Operating Profit margin adalah
sebagai berikut:
OPM =
laba operasi
x 100%
Penjualan bersih
3.
Harga Saham (Y) adalah harga pasar saham pada penutupan akhir tahun
(closing price)
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disusun operasionalisasi variabel yang
terdapat pada tabel 3.2 Berikut:
Tabel 3.2 Operasional Variabel
JENIS
VARIABEL
DEVINISI VARIABEL
PARAMETER
DER (debt perbandingan
antara Total utang dibagi
to
equity hutang yang dimiliki dengan
modal
perusahaan dan total sendiri
ratio) (X₁)
ekuitasnya
SKAL
A
SATU
AN
Rasio
%
OPM
(operating
profit
margin)
(X₂)
Harga
Saham (Y)
merupakan
ukuran Laba
operasi
tingkat laba operasi dibagi
dengan
dibandingkan dengan penjualan bersih.
penjualan bersih.
Rasio
%
Harga saham adalah
harga yang terikat
dengan surat berharga
tersebut (stock) baik
merupakan nilai buku
maupun nilai pasar atau
harga
pada
saat
penutupan.
Rasio
%
Harga
saham
dalam penelitian
ini diambil pada
harga saham pada
saat
penutupan
setiap akhir tahun
3.6 Metode Dan Teknik Analisis Data
Untuk mengidentifikasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
digunakan persemaan regresi linier berganda. Variabel terikat (dependen variabel)
dalam penelitian ini adalah Harga Saham dan sebagai variabel bebas
(inndependent variable) adalah DER (debt to equity ratio), OPM (operating
pfofitt margin).
Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + ...+ e
Keterangan:
Y = variabel terikat
b₁b₂ = koefisien regresi
a = konstanta/intersep
X₁,X₂ = variabel bebas
e = erorr term
3.7
Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Metode
Ordinary Leat Square (OLS). Hal ini digunakan untuk melihat elastisitas variabel
independen terhadap variabel dependen penelitian ini. Sebagai alat analisis untuk
mengolah data adalah dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Metode ini
banyak digunakan karena:
1. Pengestimasian parameter dengan menggunakan metode ini akan
menghasilkan parameter yang bersifat optimum.
2. Perhitungan dengan menggunakan metode ini cukup mudah jika
dibandingkan dengan metode ekonometrika yang lain.
3. Metode Kuadrat Terkecil ini banyak digunakan secara luas dalam
hubungan ekonomi dan banyak menghasilkan keputusan ekonomi yang
baik. Dengan demikian metode ini banyak digunakan pada waktu
mengestimasi hubungan dalam metode ekonometrika.
4. Teknik-teknik dalam metode kuadrat terkecil sangat mudah dipahami.
5. Metode kuadrat terkecil adalah komponen yang penting dalam
ekonometrika.
3.8 Uji Asumsi Klasik Model Regresi Linear Berganda
Syarat agar dapat menggunakan persamaan regresi berganda adalah
terpenuhinya asumsi klasik untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak biasa
dan efisien (Best Linear Unbias Estimator/BLUE) dari suatu persamaan regresi
berganda dengan metode kuadrat terkecil (Least Square). Persyaratan asumsi
klasik yang harus dipenuhi antara lain:
Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + ...+ e
3.8.1 Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati
normal (Santoso, 2001). Distribusi normal merupakan distribusi teoritis dari
variabel random yang kontinyu. Kurva yang menggambarkan distribusi normal
adalah kurva normal yang berbentuk simetris. Untuk menguji apakah sampel
penelitian merupakan jenis distribusi normal maka digunakan pengujian Normal
P-P Plot regression terhadap model yang diuji. (Santoso, 2001). Dasar
pengambilan keputusannya adalah :
 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah
garisi diagonal. Maka model regresi ini tidak memenuhi kaidah asumsi
normalitas.
3.8.2 Uji Multikolinieritas
Multicollinearity adalah suatu keadaan terjadinya satu atau lebih variabel
bebas yang berkorelasi sempurna atau mendekati sempurna dengan variabel bebas
lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala Multicollinearity dilihat dari Value
inflation Factor (VIF) variabel bebas terhadap variabel terikat (Santoso 2001).
Apabila nilai VIF tidak melebihi 5, maka mengindikasikan bahwa dalam model
tidak terdapat Multicollinearity. Jika non multicollinearity tidak terpenuhi atau
terjadi multicollinearity yang tinggi akan menyebabkan :
1. Standard error koefisien parameter yang dihasilkan akan meningkat bila
terjadi peningkatan collinearity diantara variabel bebas.
2. Aadanya kondisi pada poin satu akan menyebabkan confidence interval
dari parameter yang diduga semakin melebar.
3. Confidence interval yang semakin melebar menyebabkan probabilitas
menerima hipotesis yang salah semakin besar.
4. Standard Error sangat sensitif terhadap perubahan data meskipun sangat
kecil.
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi bila varian Y berubah, karena variabel X berubah,
sehingga timbul perbedaan, karena adanya gangguan (ei) yang timbul dalam
fungsi regresi mempunyai varian yang berbeda. Heteroskedastisitas akan
mengakibatkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Hasil
penaksiran
akan
menjadi
kurang
dari
semestinya.
Heteroskedastisitas
bertentangan dengan salah satu asumsi dasar regresi linier, yaitu bahwa variasi
residual sama untuk semua pengamatan atau disebut homoskedastisitas (Gujarati,
2003).
Untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas dapat digunakan uji
rank corelation spearman, yaitu dengan mengkorelasikan antara variabel bebas
dengan absolut residual. Bila signifikansi hasil korelasi lebih besar dari 0,05 (5%),
maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Gujarati, 2003).
3.9
Hipotesis Statistik
Pengujian terhadap model regresi berganda pada penelitian ini dilakukan
dalam tiga tahap, yaitu pengujian individu atau parsial (uji t), pengujian
menyeluruh atau simultan (uji F), dan uji koefisien determinasi (R²).
a.
Pengujian individu atau parsial
Untuk mengetahui bahwa variabel independen (DER dan OPM) secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
(harga saham).
Formulasi hipotesis:
1. Variabel DER
Ho: ß₁ ≤ 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara DER (Debt to
equity ratio) terhadap Harga Saham PT. Mustika Ratu, Tbk
Ha: ß₁ ˃ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara DER (Debt to equity
ratio) terhadap Harga Saham PT. Mustika Ratu, Tbk
2. Variabel OPM
Ho: ß₂ ≤ 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara OPM (Operating
Profit Margin) terhadap Harga Saham PT. Mustika Ratu, Tbk
Ha: ß₂ ˃ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara OPM (Operating Profit
Margin) terhadap Harga Saham PT. Mustika Ratu, Tbk
b.
Pengujian menyeluruh atau simultan (Uji F)
Untuk mengetahui bahwa variabel independen (DER dan OPM) secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
(harga saham).
Formulasi hipotesis:
Ho: ß₁ = ß₂ = 0 variabel independen (DER dan OPM) secara bersama-sama
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen (harga saham).
Ha: ß₁ ≠ ß₂ ≠ 0 variabel independen (DER dan OPM) secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen (harga saham).
c.
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) berguna untuk mengukur seberapa besar peranan
variabel independen (DER dan OPM) secara bersama-sama menjelaskan
peerubahan yang terjadi pada variabel dependen (harga saham).
Download