Apa itu RE-KOMPAK - World Bank Group

advertisement
Kelompok Sasaran
• Warga masyarakat yang pada saat sebelum gempa dan tsunami (26 Desember 2004)
tinggal menetap di wilayah desa/kelurahan yang terkena bencana tersebut.
• Desa/kelurahan yang terkena dampak langsung dari bencana tersebut dalam bentuk
kerusakan rumah, sebagian atau seluruhnya, serta kerusakan lingkungan dan dipilih
oleh BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias) serta Pemerintah Daerah.
• Memiliki niat untuk kembali menetap diwilayah bekas bencana. Baik yang sudah
memperbaiki atau membangun kembali rumahnya, pemilik maupun penyewa.
Untuk setiap bantuan, tanah harus sudah dimiliki secara sah oleh penerima bantuan.
Proyek ini tidak menyediakan bantuan untuk penyediaan tanah. Bantuan Dana Rumah
(BDR) akan disalurkan dalam 3 tahap: Tahap I sebesar 40%; Tahap II sebesar 40%;
Tahap III sebesar 20%. Sedangkan untuk Bantuan Dana Lingkungan (BDL) akan
disalurkan dalam 2 tahap: Tahap I sebesar 40%; Tahap II sebesar 60%.
Jumlah Dana dan Target Pencapaian
Jumlah dana komitmen untuk fase I dari proyek ini adalah sebesar US$85.000.000
(Delapan Puluh Lima Juta Dollar AS), dengan target area sebanyak 200 kelurahan/
desa (100 desa dan 100 kelurahan kota), yang meliputi kurang lebih 10.000 rumah
baru dan 15.000 perbaikan rumah.
Target yang cukup besar dan dalam waktu yang relatif singkat ini hanya akan berhasil
jika seluruh aktor pembangunan (masyarakat, pemerintah dan sektor swasta) bahu
membahu dan mendorong setiap langkah percepatan sehingga dapat mencapai seluruh
target yang direncanakan.
Apa itu RE-KOMPAK ?
Peran Pemerintah Daerah
RE-KOMPAK adalah singkatan dari Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat
dan Permukiman Berbasis Komunitas, merupakan proyek yang berupaya untuk
mengembalikan kemandirian masyarakat Aceh dan Nias melalui pembangunan
permukiman (rumah dan lingkungannya) berbasis pada komunitas.
Pemerintah daerah diminta untuk membentuk Panitia Koordinasi Pembangunan
Permukiman di tingkat Kabupaten/Kota melalui SK Bupati/Walikota, yang bertugas
untuk melakukan koordinasi dan pengendalian program pembangunan perumahan dan
permukiman.
Asas utama dari pelaksanaan proyek ini adalah KEJUJURAN DAN KEBERSAMAAN
dengan menerapkan transparansi dan akuntabilitas dari semua pihak yang terlibat.
Untuk memudahkan proses kerja di lapangan, proyek RE-KOMPAK bekerja bersama
dengan P2KP (Proyek Penangulangan Kemiskinan Perkotaan) dan PPK (Proyek
Pengembangan Kecamatan) yang telah ada sebelumnya.
Siapa Pelaksananya?
RE-KOMPAK juga akan bekerjasama dengan lembaga donor dan lembaga swadaya
masyarakat (LSM) baik nasional maupun internasional – yang melakukan berbagai
pembangunan perumahan, prasarana dan sarana lingkungan, pendidikan, kesehatan
dan sebagainya.
Pelaku utama dari proses pembangunan yang dilakukan RE-KOMPAK adalah
masyarakat sendiri, dengan bantuan teknis dari tim Fasilitator Perumahan yang
akan disediakan. Penerima dana membentuk Kelompok Pemukim (KP) dibawah naungan
Komite Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Kerap) atau Tim Pengelola Kegiatan (TPK) yang
dibentuk di kelurahan/desa. Setiap Kelompok Pemukim beranggota 5-10 kepala keluarga.
Sumber pendanaan proyek RE-KOMPAK adalah dari Multi-Donor Trust Fund for Aceh
and North Sumatra (MDTFANS), IDA (International Development Agency) dan
Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh BRR-Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi,
bekerja sama dengan proyek yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya –
Departemen Pekerjaan Umum.
Fasilitator ini sudah diberikan pelatihan untuk bekerja bersama masyarakat dan siap
untuk membantu masyarakat di tempat penugasannya.
Nilai Bantuan RE-KOMPAK
Bantuan yang disediakan RE-KOMPAK adalah sebagai berikut:
Tujuan RE-KOMPAK
Warga masyarakat yang terkena dampak gempa dan atau tsunami di wilayah Aceh
dan Nias berhimpun menjadi komunitas-komunitas yang akrab dan tiap keluarga dalam
komunitas tersebut menghuni rumah yang layak huni dan tahan bencana dengan luas
minimum 36 m2 dan mendapatkan pelayanan prasarana dan sarana pendukungnya
serta memiliki kepastian hukum.
• Bantuan Dana Rumah (BDR) besarnya maksimum Rp. 45.000.000,- (Empat Puluh
Lima Juta Rupiah) untuk tiap KK (Kepala Keluarga) yang berhak mendapatkan bantuan.
Untuk rehabilitasi rumah yang rusak maksimum Rp. 15.000.000,- (Limabelas Juta
Rupiah) untuk tiap KK (Kepala Keluarga) yang berhak mendapatkan bantuan.
• Bantuan Dana Lingkungan (BDL), besarnya maksimum Rp. 500.000.000,- (Limaratus
Juta Rupiah) untuk tiap Kelurahan/Desa yang mendapatkan bantuan.
Selain itu pemerintah secara kondusif ikut mendukung pembentukan panitia rehabilitasi
dan rekonstruksi di tingkat kelurahan dan desa, yang akan dibentuk oleh masyarakat
peserta program RE-KOMPAK. Pemerintah juga melakukan pembinaan dan
pengawasan agar program RE-KOMPAK berjalan sesuai dengan rencana.
Struktur Organisasi
MDTFANS
Sistem Pencairan Dana
DEPARTEMEN
PEKERJAAN UMUM
RE-KOMPAK
(Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat
dan Permukiman Berbasis Komunitas)
Apa yang Tidak Boleh dilakukan dalam
RE-KOMPAK
Kegiatan yang tidak boleh didanai oleh RE-KOMPAK adalah
• Kegiatan yang berkaitan dengan militer atau semi-militer.
• Kegiatan administrasi kepemerintahan dan atau pembangunan tempat ibadah.
• Kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan pemanfaatan barang-barang
yang merugikan lingkungan.
• Kegiatan yang memanfaatkan, memproduksi, menyimpan atau memindahkan
bahan-bahan limbah berbahaya.
• Kegiatan yang berkaitan dengan usaha kayu ilegal.
• Kegiatan pembangunan di kawasan yang dilindungi (konservasi alam).
• Kegiatan yang berkaitan dengan perikanan yang tidak diizinkan oleh
Departemen Perikanan.
• Kegiatan yang melanggar hukum.
PMU
KMP
KMW/DMC
PIU
PCU
PJOK
KERAP
TPK
KP
P2KP
PPK
Project Management Unit
Konsultan Manajemen Propinsi
Konsultan Manajemen Wilayah / District Management Consultant
Project Implementation Unit
Project Coordination Unit
Penanggungjawab Operasional Kegiatan (tingkat Kecamatan)
Komite Rehabilitasi dan Rekonstruksi Permukiman (bentukan P2KP)
Tim Pengelola Kegiatan (bentukan PPK)
Kelompok Pemukim (bentukan masyarakat)
Proyek Penangulangan Kemiskinan di Perkotaan
Proyek Pembangunan Kecamatan
Untuk keterangan lebih jauh dan pengaduan dapat menghubungi :
Alamat kantor Sekretariat MDTFANS
Alamat Konsultan Manajemen Pusat (KMP):
Jl. Tengku Iskandar No. 46 - Banda Aceh
Ulee Kareng – Lamteh
Telp. (0651) 638717 atau (0651) 27997
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR)
Nanggroe Aceh Darussalam - Nias
Jl. Geuce Meunara VIII No. 9 - Banda Aceh
Desa Garot Dusun Melati
Telp. (0651) 43434
Email: [email protected]
Alamat Konsultan Manajemen Wilayah (KMW):
Membangun Kembali Perumahan dan
Permukiman dengan Asas
Kejujuran dan Kerja Keras Bersama
Download