KATA PENGANTAR Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Sulawesi Utara di tahun 2009 adalah Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009. Dengan demikian dapat dikatakan Buku Profil Kesehatan ini pada intinya berisi berbagai data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Sulawesi Utara pada tahun 2009. Selain itu Buku Profil Kesehatan dapat digunakan untuk membuat perencanaan ke depan. Oleh karena kedudukannya yang sangat strategis itu, penyusunan Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 ini perlu disusun dengan cermat dan sedapat mungkin diusahakan kesesuaian antara berbagai sumber data yang menjadi acuan dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan ini, baik data yang berasal dari lingkungan Dinas Kesehatan tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/ Kota maupun dengan sektor terkait dari berbagai tingkatan administrasi. Isi Buku profil Kesehatan dimulai dengan Pendahuluan, Gambaran Umum Pembangunan Kesehatan Daerah, Pencapaian Pembangunan Kesehatan, Upaya Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Penutup dan Daftar Pustaka. Buku Profil Kesehatan ini disajikan dalam bentuk hard copy (pencetakan buku) dan soft copy (CD), dan dapat diakses dalam website resmi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dengan alamat http:www.depkes.go.id/ dinkessulut Kepada tim yang telah bekerja keras serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. Kami menyadari bahwa data yang tersedia dan bentuk penyajian dalam Buku Profil Kesehatan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan masukan dari pengguna untuk perbaikan buku ini di masa mendatang. Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 ini dapat bermanfaat. Manado, Oktober 2010 Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan Dr. Nora Lumentut NIP. 196201081996032001 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 i KATA SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan karuniaNya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 dapat diterbitkan sebagai wujud kerja keras dan partisipasi seluruh jajaran lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Saya menyambut baik terbitnya Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 ini karena di era informasi dan teknologi sekarang ini, semakin dirasakan bahwa data dan informasi kesehatan sangat dibutuhkan, baik untuk manajemen kesehatan, pelaksanaan pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan serta dapat digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi. Oleh karena itu perlu dibangun kerjasama dalam mengembangkan “Data Kesehatan” dengan cara meningkatkan koordinasi dalam pertukaran data dan informasi baik di lingkungan Dinas Kesehatan tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/ Kota maupun dengan sektor terkait di berbagai tingkatan administrasi. Kerja sama tersebut dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas data yang dibutuhkan untuk manajemen kesehatan. Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan, kerja sama yang telah dibina dalam proses penyusunan buku ini harus terus ditingkatkan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam menyumbangkan usulan, pikiran, data dan informasi dalam pembuatan Buku Profil ini. Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara ini dapat bermanfaat. Manado, Oktober 2010 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Dr. MAXI R. RONDONUWU, DHSM NIP. 140 268 410 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 ii DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL iv DAFTAR GAMBAR v BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEPENDUDUKAN 4 B. KEADAAN EKONOMI 4 C. INDEKSPEMBANGUNAN MANUSIA 6 SITUASI DERAJAT KESEHATAN 9 A. UMUR HARAPAN HIDUP 9 B. MORTALITAS 9 C. MORBIDITAS 18 D. STATUSGIZI 33 UPAYA PELAYANAN KESEHATAN 35 A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 35 B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN 44 C. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN 49 D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 50 E. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA 54 F. PEMBERANTASAN PENYAKIT 56 G. PENYEHATAN LINGKUNGAN 62 SUMBER DAYA KESEHATAN 67 A. SARANA KESEHATAN 67 B. TENAGA KESEHATAN 72 C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 75 PENUTUP 79 BAB III BAB V BAB VI BAB VII Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 iii DAFTAR TABEL TABEL I.1. LUASWILAYAH, JUMLAH PENDUDUKDAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/ KOTA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 4 TABEL I.2. PERBANDINGAN IPM KABUPATEN / KOTA TAHUN 2008-2009 6 TABEL I.3. KOMPONEN PENYUSUN IPM MENURUT KABUPATEN/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 7 TABEL IV.1. DATA PUSKESMAS,TENAGA KESEHATAN DILATIH MTBSDAN SDIDTK PADA TAHUN 2009 35 TABEL IV.2. DATA PUSKESMAS, TENAGA KESEHATAN DILATIH MANAJEMEN ASFIKSIA DAN BBLR PADA TAHUN 2009 36 TABEL IV.3. JUMLAH BIDAN / BIDAN DESA & BIDAN KIT TAHUN 2009 40 TABEL IV.4. JUMLAH PUSKESMASDAN RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA YANG MAMPU MELAKSANAKAN PONED & PONEK 40 TABEL IV.5. JUMLAH DUKUN DAN DUKUN YANG BERMITRA DI PROVINSI SULAWESI UTARA S/ D TAHUN 2009 41 TABEL IV.6. REKAPITULASI KEGIATAN BKMM TAHUN 2009 44 TABEL IV.7. KUNJUNGAN PENDERITA DI BKMM TAHUN 2006– 2009 45 TABEL IV.8. 10 PENYAKIT YANG DITEMUKAN DI BKMM T.A. 2006– 2009 46 TABEL IV.9. ANGKA KEBUTAAN YANGDITEMUKAN DI BKMM TAHUN 2006-2009 46 TABEL IV.10. KEGIATAN OPERASI MATA TAHUN 2006-2009 46 TABEL IV.11. KUNJUNGAN PASIEN TAHUNPADA KEGIATAN LUARGEDUNG 2006– 2009 47 TABEL IV.12. KUNJUNGAN PASIEN TAHUNPADA KEGIATAN LUARGEDUNG 2006– 2009 47 TABEL IV.13. ANGKA KEBUTAAN YANGDITEMUKAN DI LUARGEDUNGTAHUN 20062009 47 TABEL IV.14. JENISOPERASI YANGDILAKUKAN DI LUARGEDUNGTAHUN 2006-2009 47 TABEL IV.15. KABUPATEN,KECAMATAN, PUSKESMASDAN NAMA PULAU YANG TERMASUK DTPK SULAWESI UTARA TAHUN 2009 48 TABEL IV.16. CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN DAN JPKM KABUPATEN / KOTA TAHUN 2009 50 TABEL IV.17. HASIL CAKUPAN PROGRAM GIZI TAHUN 2000—2009 51 TABEL IV.18. JENIS, WAKTU KEJADIAN DAN KAB/ KOTA TERDAMPAK 55 TABEL IV.19. PERSENTASE PENDUDUK10 TAHUN KE ATASMENURUT PENGETAHUAN TENTANG HIV/ AIDS DAN KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI UTARA 57 TABEL V.1. 76 PERBANDINGAN DANA KESEHATAN DEKONSENTRASI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005-2009 (X 1.000) Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 iv DAFTAR GAMBAR GAMBAR II.1. PETA WILAYAH PROVINSI SULAWESI UTARA DAN 13 KABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009 3 GAMBAR II.2. PROPORSI LUASKABUPATEN/ KOTA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 3 GAMBAR II.3. PDRBPROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005 - 2009 (TRILIUN RUPIAH) 5 GAMBAR II.4. STRUKTUREKONOMI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 5 GAMBAR II.5. PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2001 - 2009 5 GAMBAR III.1. TREN UMUR HARAPAN HIDUP PROVINSI SULAWESI UTARA 9 GAMBAR III.2. PERBANDINGAN AKB NASIONAL DAN PROVINSI SULAWESI UTARA 10 GAMBAR III.3. PERBANDINGAN AKN, AKB DAN AKABA PROPINSI SULAWESI UTARA DENGAN PROPINSI LAIN SE INDONESIA MENURUT SDKI 2007 11 GAMBAR III.4. PERSENTASE PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 11 GAMBAR III.5. PERSENTASE PENYEBABKEMATIAN BALITA ( 0—4 TAHUN) PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 12 GAMBAR III.6. PERBANDINGAN JUMLAH KEMATIAN BAYI PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT 12 KAB/ KOTA TAHUN 2008 DAN 2009 GAMBAR III.7. PETA DISTRIBUSI KASUSKEMATIAN BAYI PROPINSI SULAWESI UTARA 13 GAMBAR III.8. PERBANDINGAN ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL NASIONAL DAN SULAWESI UTARA 14 GAMBAR III.9. JUMLAH KEMATIAN IBU DAN AKI DI PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 20072009 15 GAMBAR III.10. DISTRIBUSI JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KABUPATEN/ KOTA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 15 GAMBAR III.11. PETA DISTRIBUSI KASUSKEMATIAN IBU DI PROPINSI SULAWESI UTARA MENURUT KAB/ KOTA TAHUN 2009 16 GAMBAR III.12. PERSENTASE PENYEBABLANGSUNG KEMATIAN IBU DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 16 GAMBAR III.13. SEPULUH (10) BESAR PENYAKIT MENULAR MENONJOL DI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 18 GAMBAR III.14. JUMLAH KASUSAFP PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 20 GAMBAR III.15. NON POLIO AFP RATE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005-2009 20 GAMBAR III.16. JUMLAH KASUSHIV/ AIDSPROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 1997 - 2009 21 GAMBAR III.17. DISTRIBUSI KASUSHIV/ AIDSTOTAL TAHUN 1997S/ D FEBRUARI 2010 MENURUT KAB/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA 22 GAMBAR III.18. PENDERITA MALARIA KLINISDAN AMI DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005 – 2009 23 GAMBAR III.19 DISTRIBUSI KASUSMALARIA KLINISKAB/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 24 GAMBAR III.20 SPR KASUSMALARIA KLINISSEPROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005 S/ D 2009 24 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 v GAMBAR III.21. JUMLAH KASUSDBD DAN KEMATIAN SELANG TAHUN 2005-2009 25 GAMBAR III.22. GRAFIK IR DAN CFR DBD 2005 - 2009 26 GAMBAR III.23. KASUSDBD DAN KEMATIAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT BULAN TAHUN 2009 26 GAMBAR III.24. DISTRIBUSI KASUSDBD MENURUT BULAN SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2005-2009 27 GAMBAR III.25. PETA DISTRIBUSI KASUSDBD DI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 27 GAMBAR III.26. CDR TB PARU PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 28 GAMBAR III.27. HASIL PENGOBATAN (CURE RATE) TBPARU PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 29 GAMBAR III.28. KASUSDIARE BALITA DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 30 GAMBAR III.29. DISTRIBUSI KASUSPENUMONIA BALITA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 31 GAMBAR III.30. KASUSGIGITAN DAN LYSSA DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2003 - 2009 31 GAMBAR III.31. KASUSGIGITAN DAN PEMBERIAN VAR DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2003 - 2009 32 GAMBAR III.32. DISTRIBUSI KASUSGIGITAN DAN LYSSA PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 32 GAMBAR III.33. DISTRIBUSI KASUS GIZI BURUK KAB/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 33 GAMBAR IV.1. CAKUPAN PELAYANAN K1 IBU HAMIL PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 37 GAMBAR IV.2. CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 37 GAMBAR IV.3. CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 38 GAMBAR IV.4. PERSENTASE DISTRIBUSI PENOLONG PERSALINAN PROVINSI SULAWESI UTARA 38 GAMBAR IV.5. DETEKSI IBU HAMIL RISTI/ KOMPLIKASI KABUPATEN/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 39 GAMBAR IV.6. GRAFIK CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL (KN LENGKAP) PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 39 GAMBAR IV.7. CAKUPAN UCI DESA KAB/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 41 GAMBAR IV.8. PETA UCI DESA PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 42 GAMBAR IV.9. CAKUPAN IMUNISASI DPT1-HB1 PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 42 GAMBAR IV.10. CAKUPAN DO (DPT1-CAMPAK) KABUPATEN/ KOTA SE-PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 43 GAMBAR IV.11. CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PEKERJA INFORMAL PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 48 GAMBAR IV.12. KUNJUNGAN RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMASSE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 49 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 vi GAMBAR IV.13. . CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA N/ D KABUPATEN/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 52 GAMBAR IV.14. CAKUPAN PEMBERIAN KAPSUL VIT A PADA BAYI BULAN FEBRUARI DAN AGUSTUS KABUPATEN/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 52 GAMBAR IV.15. CAKUPAN PEMBERIAN KAPSUL VIT A PADA ANAK BALITA BULAN FEBRUARI DAN AGUSTUSKABUPATEN/ KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 53 GAMBAR IV.16. CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI FE-1 DAN FE-3 DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2008 54 GAMBAR IV.17. JUMLAH KASUSHIV/ AIDSPROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 1997 - 2009 56 GAMBAR IV.18. JUMLAH KASUSAIDSDAN KEMATIAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 1997 S/ D 2008 56 GAMBAR IV.19. CASE NOTIFICATION RATE TAHUN 2004 – 2008 PROVINSI SULAWESI UTARA 58 GAMBAR IV.20. POLA PENEMUAN KASUSTBC PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2001 2008 58 GAMBAR IV.21. PENDERITA BARU BTA POSITIF (CDR) DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 59 GAMBAR IV.22. ERROR RATE HASIL CROSSCHECKDI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2004 - 2009 59 GAMBAR IV.23. DATA CURE RATE PENDERITA BARU BTA (+) PER KAB/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 60 GAMBAR IV.24. CDR KUSTA (/ 100.000 PENDUDUK) DI SULAWESI UTARA DALAM 10 TAHUN TERAKHIR 60 GAMBAR IV.25. PROPORSI CACAT 2 DAN PROPORSI ANAKTAHUN 1999—2009 61 GAMBAR IV.26. TREND % RUMAH YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007 S/ D 2009 62 GAMBAR IV.27 TREND % JAMBAN YANG MEMENUHI SYARAT (MS) KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007 S/ D 2009 63 GAMBAR IV.28. TREN % SPAL YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007—2009 64 GAMBAR IV.29. TREN % TP PESTISIDA YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007—2009 64 GAMBAR IV.30. TREN % TTU YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007-2009 65 GAMBAR IV.31. TREN % TPM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007-2009 65 GAMBAR V.1. DISTRIBUSI PUSKESMASMENURUT JENISPELAYANAN SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 67 GAMBAR V.2. RASIO PUSKESMAS– PENDUDUK PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 68 GAMBAR V.3. PERKEMBANGAN PUSKESMASSE SULAWESI UTARA TAHUN 2006-2009 68 GAMBAR V.4. DISTRIBUSI RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA BERDASARKAN KEPEMILIKAN TAHUN 2009 69 GAMBAR V.5. PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA TAHUN 2006—TAHUN 2009 69 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 vii GAMBAR V.6. . PERKEMBANGAN RSDI SULAWESI UTARA MENURUT KEPEMILIKAN TAHUN 2006-2009 72 GAMBAR V.7. TREN % TPM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DI SULAWESI UTARA DALAM PERSEN TAHUN 2006 S/ D 2008 72 GAMBAR V.8. PERKEMBANGAN POSYANDU DI SULAWESI UTARA TAHUN 2006-2009 73 GAMBAR V.9. JUMLAH DESA SIAGA DAN POSKESDESMENURUTKABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009 74 GAMBAR V.10. PERSEBARAN TENAGA MEDISDI PUSKESMASMENURUT KABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009 74 GAMBAR V.11. DISTRIBUSI TENAGA PERAWAT/ BIDAN YANG BEKERJA DI PUSKESMASMENURUT KABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009 75 GAMBAR V.12. RASIO DOKTER PER 100.000 PENDUDUK KABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009 75 GAMBAR V.13. KEBERADAAN JUMLAH DOKTER UMUM DAN DOKTER GIGI PTT PROVINSI SULAWESI UTARA S/ D DESEMBER 2009 76 GAMBAR V.14. JUMLAH PESERTA DIDIK DI POLTEKKESDEPKES-MANADO MENURUT JURUSAN DAN PROGRAM PENDIDIKAN TAHUN 2009 77 GAMBAR V.15. DANA KESEHATAN SUMBER DEKONSENTRASI SULAWESI UTARA MENURUT PROGRAM TAHUN 2005-2009 ( DALAM JUTA ) 78 GAMBAR V.16. APBD KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA 2004-2009 (DALAM MILYAR) 79 GAMBAR V.17. PERBANDINGAN DANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA SUMBER DEKONSENTRASI DAN SUMBER APBD (BELANJA PUBLIK) TAHUN 2005-2009 (DALAM MILYAR) 79 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 viii BAB I PENDAHULUAN Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara adalah gambaran situasi kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara yang diterbitkan setahun sekali. Profil ini memuat data tentang kesehatan, baik yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Sulawesi Utara selalu terdapat perbedaan baik dari segi materi, analisis maupun dari bentuk tampilan fisiknya sesuai masukan dari para pengelola program di lingkungan Dinas Kesehatan dan pemakai pada umumnya. Informasi yang disajikan dalam profil ini bersumber dari beberapa pihak baik dari bidangbidang di lingkungan internal Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota se Sulawesi Utara maupun yang bersumber dari luar seperti kantor statistik (BPS Sulawesi Utara) dan hasil-hasil survey dan riset seperti Riset Kesehatan Daerah tahun 2007 (yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan) dan Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia (Indonesia Demographic and Health Survey 2007 (yang dilaksanakan oleh Macro International bekerja sama dengan Depkes, BKKBN dan BPS) Bab II Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Utara. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, administrasi, pendidikan ekonomi, bab ini juga menyajikan uraian singkat mengenai Indeks Pembangunan Manusia Bab III. Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang situasi Derajad Kesehatan, antara lain Umur Harapan Hidup, Angka Kematian, Angka Kesakitan dan Status Gizi. Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan hasil-hasil upaya-upaya kesehatan baik upaya kesehatan wajib seperti Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Promosi Kesehatan, Pengendalian Penyakit Menular (dan Tidak Menular), Lingkungan Sehat maupun upaya kesehatan pengembangan, termasuk uraian singkat tentang situasi jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin. Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, ketenagaan pembiayaan kesehatan. Bab VI. Penutup. Tujuan utama diterbitkannya Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2009 adalah untuk memberikan informasi / gambaran keadaan kesehatan / hasil pembangunan di bidang kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya untuk tahun 2009 dalam bentuk narasi , tabel dan gambar. Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2009 ini terdiri dari 6 (enam) bab yaitu: Bab I Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil Kesehatan Sulawesi Utara serta sistematika penyajiannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 1 2 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 BAB I I GAMBARAN UMUM Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota Manado terletak antara 0°15’ – 5°34’ Lintang Utara dan antara 123°07’ – 127°10’ Bujur Timur, yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, Republik Philipina dan Laut Pasifik disebelah utara serta Laut Maluku di sebelah timur. Batas sebelah selatan dan barat masing-masing adalah Teluk Tomini dan Provinsi Gorontalo. Gambar II. 1. Peta wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan 15 Kabupaten/ Kota Tahun 2009 Luas Wilayah Sulawesi Utara tercatat 15.273,60 km2 (luas ini memang mengalami perubahan karena dihitung dengan menggunakan peta rupa bumi skala 1 : 50.000) yang meliputi sembilan kabupaten dan empat kota. Bolaang Mongondow merupakan kabupaten terluas dengan luas wilayah 6.230,95 km2 atau 40,79 persen dari wilayah Sulawesi Utara. Pada akhir tahun 2008 wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow telah mengalami pemekaran menjadi tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sehingga total seluruhnya terdapat 15 kabupaten/ Kota se Sulawesi Utara. Gambar II.2. Proporsi Luas Kabupaten/ Kota se propinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 B i t u n g , 2 .0 T o m o h o n , 1 .0 M an ad o , 1 .0 B o l t i m , 5 .9 Ko tam o b agu , 2 .8 B o l m o n g , 2 3 .2 B o l s e l , 1 1 .7 M in a h a sa , 6 .7 M it r a , 4 .7 B o l m u t , 1 1 .1 M i n s e l , 9 .0 Sa n g i h e , 4 .1 T a l a u d , 8 .2 SI T A R O , 2 . 5 M i n u t , 6 .1 Sumber : BPS2009 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 3 Di Sulawesi Utara terdapat 41 gunung yang RI Tahun 2009, jumlah penduduk di Sulawesi tersebar pada beberapa kabupaten/ kota. Utara tahun 2009 sebanyak 2.228.856 jiwa. Sedangkan jumlah danau tercatat ada sebanyak Secara keseluruhan jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari 17 danau dan jumlah sungai yang mengaliri penduduk yang berjenis kelamin perempuan, wilayah Sulawesi Utara sebanyak 30 sungai. yang tercermin dari angka rasio jenis kelamin Berdasarkan pencatatan Stasiun Meteorologi yang lebih besar dari 100 yaitu 103,82. Jika Sam Ratulangi, rata-rata temperatur di Kota dibandingkan dengan luas wilayah propinsi Manado dan sekitarnya sepanjang tahun 2007 yang seluas 15.273,60 km2 maka kepadatan adalah sekitar 26,2 oC. penduduk / km2 adalah 145,9 jiwa/ km2. a. Kependudukan Luas wilayah, jumlah penduduk (dijabarkan Berdasarkan estimasi data penduduk menurut menurut rumus estimasi) dan kepadatan Buku Penduduk Sasaran Program Pembangunan penduduk menurut Kabupaten/ Kota dapat Kesehatan 2007 -2011 yang diterbitkan oleh dilihat pada tabel berikut. Pusat data dan Informasi Departemen Kesehatan Tabel I.1. Luas Wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk menurut Kabupaten/ Kota se Propinsi Sulawesi Utara tahun 2009 Kabupaten / Kota No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Minahasa Kab. Kepulauan Sangihe Kab. Kepulauan Talaud Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Utara Kab. Kepulauan SITARO Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Minahasa tenggara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu Jumlah Luas Wilayah (km2 )* 3,547.49 1,025.85 625.96 1,250.92 1,368.41 937.65 387.07 1,696.09 710.69 1,783.54 899.42 157.91 304 146.6 431.5 15.273,10 Jumlah penduduk ** 196.263 300.226 130.449 74.997 182.818 176.480 61.781 80.508 95.525 52.122 59.401 434.845 180.618 83.718 119.105 2.228.856 Kepadatan penduduk (jiwa/km2) 55.3 292.7 208.4 60.0 133.6 188.2 159.6 47.5 134.4 29.2 66.0 2753.8 594.1 571.1 276.0 145.9 Sumber * : BPS Sulawesi Utara, **: Depkes RI b. Keadaan ekonomi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi Sulawesi Utara tahun 2009 tumbuh 7,85 persen, meningkat dibandingkan tahun 2008 yang tumbuh sebesar 7,56 persen. Di tahun 2009, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor pengangkutan & komunikasi yang mencapai 16,89 persen, sementara pertumbuhan terendah terjadi di sek4 tor pertanian yang hanya tumbuh sebesar 2,07 persen. Sementara PDRB menurut harga konstan (ADHK) pada tahun 2005 sebesar 10.93 triliun, pada tahun 2009 telah mencapai 16,64 triliun, sebagaimana terlihat pada grafik II.2 di bawah. Semakin lebarnya perbedaan nilai antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga konstan yang terlihat pada gambar 2 di bawah menunjukkan semakin tingginya nilai inflasi yang terjadi di tingkat harga produsen di Provinsi Sulawesi Utara. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Gambar II. 3. PDRBProvinsi Sulawesi Utara Tahun 2005 - 2009 (Triliun Rupiah) Sumber : BPS2010 Struktur ekonomi. Di tahun 2009, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor pengangkutan & komunikasi yaitu sebesar 16,89 persen, diikuti oleh sektor listrik, gas, dan air bersih yang tumbuh sebesar 14,89 persen, sektor perdagangan, hotel, & restoran 12,31 persen, sektor keuangan persewaan & jasa perusahaan 7,57 persen, sektor industri pengolahan 7,02 persen, sektor jasa-jasa 6,85 persen, sektor bangunan 6,10 persen, sektor pertambangan & penggalian 5,50 persen, serta sektor pertanian 2,07 persen Gambar II. 4. Struktur ekonomi Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 Sumber : BPS2010 Pertumbuhan ekonomi Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara mengalami peningkatan dimana nilai pada tahun 2001 dan 2005 adalah masing-masing 2.13 dan 4.9, pada tahun 2008 dan 2009 menjadi masing-masing 7.56 dan 7.85. Gambar II. 5. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2001 - 2009 Sumber : BPS2009 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 5 C. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Indeks pembangunan manusia digunakan sebagai alat ukur untuk melihat dampak kemajuan pembangunan, IPM tersebut menggunakan empat indicator yaitu Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran per kapita riil. Secara nasional tahun 2009 Provinsi Sulawesi Utara berada di posisi ke- 2 na- sional dengan IPM 75,68 lebih tinggi dibandingkan IPM tahun 2008 sebesar 75,16. Meskipun demikian jika dibandingkan dari 13 Kabupaten/ Kota, Kota Manado mempunyai ranking nasional tertinggi yaitu ranking 13, sedangkan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mencapai ranking 297, ranking terendah. . Selengkapnya seperti pada table l berikut Tabel II.2. Perbandingan IPM Kabupaten / Kota Tahun 2008-2009 IPM IPM KABUPATEN/ KOTA RANKING RANKINGNAS NAS IONAL IONAL 2008 2008 2009 2009 2008 2008 2009 2009 Bolang BolangMongondow Mongondow 72,11 72,11 72,52 72,52 158 158 159 159 Minahasa Minahasa 74,86 74,86 74,67 74,67 74,34 74,34 73,79 73,79 75,33 75,33 75,28 75,28 75,21 75,21 74,83 74,83 74,18 74,18 75,57 75,57 66 66 70 70 79 79 89 89 56 56 65 65 67 67 78 78 92 92 57 57 71,84 71,84 72,27 72,27 180 180 182 182 71,87 71,87 72,31 72,31 175 175 176 176 72,58 72,58 72,86 72,86 142 142 147 147 Bolmong BolmongSSelatan elatan 69,65 69,65 70,03 70,03 282 282 297 297 Bolmong BolmongTimur Timur 71,49 71,49 77,28 77,28 74,61 74,61 71,85 71,85 77,79 77,79 75,00 75,00 191 191 13 13 71 71 196 196 13 13 72 72 76,65 76,65 76,09 76,09 50 50 47 47 74,46 74,46 75,16 75,16 75,03 75,03 75,68 75,68 74 74 22 70 70 22 SSangihe angihe Talaud Talaud Minahasa MinahasaSSelatan elatan Minahasa MinahasaUtara Utara Bolmong BolmongUtara Utara Minahasa MinahasaTenggara Tenggara SSiau iauTagulandang TagulandangBiaro Biaro Manado Manado Bitung Bitung Tomohon Tomohon Kotamobagu Kotamobagu SSULUT ULUT Sumber : BPS2010 Jika dilihat dari indikator-indikator kesehatan dalam IPM tersebut, maka Angka Harapan Hidup di Sulawesi Utara Tahun 2009 mencapai 72,12, Angka melek huruf 99.41 %, Rata-rata lama seko- 6 lah 8.82 tahun dan Pengeluaran per kapita riil adalah Rp. 631,00,- sebagaimana terlihat pada tabel II.3. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Tabel II. 3. Komponen penyusun IPM menurut Kabupaten/ kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 No Kab/ Kota Angka Harapan Hidup (tahun) Angka Melek Huruf Rata-rata Pengeluaran Lama Seko- per kapita riil lah (tahun) (.000 Rp.) 1 Bolang Mongondow 71,38 98,23 7,39 631,00 2 3 4 5 6 7 8 9 Minahasa Sangihe Talaud MinSel MinUt Bolmong Utara Minahasa Tenggara Siau Tagulandang Biaro 72,33 72,75 71,59 72,09 72,40 69,68 69,90 68,46 99,68 98,54 99,36 99,42 99,70 98,31 99,48 99,68 9,01 7,71 8,65 8,54 9,09 7,31 8,09 8,30 612,39 621,74 633,60 625,68 614,47 624,14 622,01 610,08 10 11 12 13 14 15 Bolmong Selatan Bolmong Timur Manado Bitung Tomohon Kotamobagu 71,25 71,28 72,50 70,35 72,39 71,58 98,31 99,50 99,86 99,13 99,84 99,60 6,10 6,35 10,59 9,20 9,89 9,00 625,12 593,25 631,88 632,04 622,79 624,16 SULUT 72,12 99,41 8,82 631,00 Sumber : BPS2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 7 8 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat di Sulawesi Utara, maka digunakan angka-angka Umur Harapan Hidup, mortalitas dan morbiditas serta status gizi masyarakat. 67.97 tahun pada tahun 2000, dan menjadi 69 tahun pada tahun 2005. UHH penduduk Sulawesi Utara juga mengalami peningkatan, dari 64.96 tahun tahun 1997 menjadi 69 tahun pada tahun 2000 (SP 2000) tahun 2004 meningkat lagi menjadi 70.9 tahun (BPS Sulut 2004), tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 70,9 tahun dan 72.01 tahun dengan posisi lebih tinggi dari angka nasional yang 68.5 tahun (BPS Sulut 2009) dan tahun 2009 meningkat menjadi 72,12. A. UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR Umur harapan hiidup (UHH) penduduk Indonesia dari tahun ke Tahun terus mengalami peningkatan yang bermakna terutama pada periode tahun 1980-1995. Estimasi UHH sebesar 52.41 pada tahun 1980 (SP 1980) meningkat menjadi 63,48 tahun pada tahun 1995 (SUPAS 1995), Gambar III.1. Tren Umur harapan Hidup Provinsi Sulawesi Utara 74 72 70 68 66 64 62 60 72,01 72,12 70,9 69 64,96 1997 2000 2004 2008 2009 Sumber : BPS2010 B. MORTALITAS Untuk mengevaluasi program program kesehatan / pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini biasanya dihubungkan dengan angka kematian bayi dan anak. Angka Kematian Bayi (AKB) bukan hanya digunakan untuk mengevaluasi kemajuan program kesehatan tetapi juga dimanfaatkan untuk memonitor situasi demografi dan memberikan masukan untuk proyeksi penduduk. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi subpopulasi yang yang mempunyai risiko kematian yang tinggi. a). Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian Bayi (AKB) adalah angka probabilitas untuk meninggal di umur antara lahir Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 dan 1 tahun dalam 1000 kelahiran hidup. AKB di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kecenderungan menurun . Berdasarkan SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) berturut-turut tahun 1997, 20022003 dan 2007, AKB Indonesia adalah 46, 35 dan 34. AKB di Provinsi Sulawesi Utara mempunyai pola yang berbeda dengan AKB nasional menurut SDKI. Jika pada tahun 1994 AKB Sulawesi Utara berdasarkan SDKI adalah 66/ 1.000 KH , menurun menjadi 48 pada SDKI 97, selanjutnya menurun tajam pada tahun 2002 menjadi 25/ 1.000 KH, tetapi tetapi di tahun 2007 meningkat menjadi 35/ 1.000 KH. 9 Perbandingan AKB Nasional dan Provinsi Sulawesi Utara menurut tahun SDKI seperti terli- hat pada gambar IV.2 di bawah Gambar III. 2. Perbandingan AKB Nasional dan Provinsi Sulawesi Utara Sumber : Indonesia Demographic Health Survey, 2008 Adapun jumlah kasus kematian bayi menurut tahun seperti pada gambar berikut. Jika melihat tren/ perkembangan jumlah kematian bayi dan balita menurut tahun di Propinsi Sulawesi Utara beberapa faktor berpengaruh terhadap peningkatan angka kematian bayi termasuk di dalamnya status sosial ekonomi, lingkungan dan faktor biologis. Faktor sosioekonomi termasuk di dalamnya tempat tinggal, pendidikan ibu dan indeks kesejahteraan ibu. Faktor biologis termasuk didalamnya jenis kelamin anak, usia ibu, paritas dan interval kelahiran. Beberapa variabel lain seperti berat waktu lahir, pemeriksaan antenatal dan penolong persalinan juga dipertimbangkan berpengaruh terhadap angka kematian bayi yang tinggi tersebut, yang untuk tahap lanjutan perlu dila-kukan studi lebih dalam. Sebagai contoh, anak-anak yang dilahirkan ibu yang tinggal di kota mempunyai angka kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang dilahirkan ibu yang tinggal di daerah rural, hal ini mungkin berhubungan dengan ketersediaan fasilitas dan praktek “health seeking” masyarakat yang tinggal di perkotaan. Komitmen untuk terus melakukan upaya percepatan penurunan AKB secara nasional tetap diperlukan. Bayi sangat rentan terhadap keadaan kesehatan dan kesejahteraan yang buruk; karena 10 itu AKB merefleksikan derajat kesehatan masyarakat yang sekaligus juga mencerminkan umur harapan hidup pada saat lahir. Penurunan AKB menunjukan adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya percepatan penurunan AKB memperhatikan kondisi yang mempengaruhi AKB, antara lain lokasi geografis, taraf sosio-ekonomi masyarakat serta perilaku hidup sehat. Berdasarkan Riskesdas 2007, proporsi kematian bayi pada kelompok umur di bawah 1 tahun di daerah pedesaan labih besar dari perkotaan, yaitu 11% di pedesaan dan 6,3% di perkotaan. Strategi percepatan penurunan AKB mencakup: 1. Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan bayi baru lahir / anak berdasarkan bukti ilmiah. 2. Kerjasama lintas programa dan lintas sector terkait, mitra lain, pemerintah, DPR, Organisasi Profesi, Swasta. 3. Pemberdayaan perempuan dan keluarga. 4. Pemberdayaan masyarakat. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Sebagai perbandingan data Angka Kematian Neonatal, Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita Prop. Sulawesi Utara dibandingkan den- gan propinsi lain se Indonesia sebagaimana terlihat pada gambar berikut. Gambar III. 3. Perbandingan AKN,AKB dan AKABA Propinsi Sulawesi Utara dengan propinsi lain se Indonesia menurut SDKI 2007 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010 Adapun penyebab kematian neonatal tersebut di atas adalah seperti grafik IV.4 berikut : Gambar III. 4. Persentase penyebab kematian neonatal di Sulawesi Utara Tahun 2009 Sumber : Bidang KIA Kesga, 2009 Penyebab kematian terbesar pada neonatal tahun 2009 adalah gangguan pernafasan (36%), Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 diikuti prematuritas (32%) dan sepsis (12%) seperti terlihat pada gambar di atas. 11 Gambar III. 5. Persentase penyebab kematian balita ( 0—4 tahun) Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 Sumber : Bidang KIA Kesga, 2010 Dari gambar di atas terlihat bahwa persentase penyebab kematian balita di Propinsi Sulawesi Utara adalah masalah-masalah neonatal itu sendiri (36%), diikuti dengan penyakit Diare (17,2%) dan penyakit pneumonia (13 %). Penyebab lainnya adalah kondisi malformasi congenital. Meningitis, tetanus. Dalam tahun-tahun kedepan, khususnya menghadapi tahun 2015, dimana tenggat waktu dari pencapaian indicator MDG’ s yang semakin dekat, maka diupayakan bahwa kematian anak di bawah 5 tahun dan kematian bayi adalah 2/ 3 kematian anak di bawah 5 tahun antara tahun 1990 dan tahun 2015 Gambar III. 6. Perbandingan jumlah kematian bayi Provinsi Sulawesi Utara menurut kab/ Kota tahun 2008 dan 2009 Sumber : Bidang KIA Kesga, 2010 Jika dilihat dari kejadian menurut Kab/ Kota maka terdapat variasi kejadian kematian menurut tahun 2008 dan 2009. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa kasus kematian bayi menurun dari 218 kasus pada tahun 2008 menjadi 210 ka12 sus pada tahun 2009. Meskipun demikian terdapat 2 kabupaten dimana kasus kematian bayi yang terjadi meningkat pada tahun 2009 dibanding kan tahun 2008 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Gambar berikut memperlihatkan peta distribusi kematian bayi di kabupaten/ kota sepanjang tahun 2009. secara gradual. Terlihat bahwa tidak ada daerah yang tidak mempunyai kasus kematian bayi ((0 kasus), dan Nampak bahwa daerah yang paling banyak bermasalah adalah di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, diikuti dengan Kabupaten Talaud dan Kabupaten Minahasa Tenggara. 3 daerah yang mempunyai kasus kematina bayi yang sedikit (1-3) yaitu Kota Tomohon (1), Kab. Bolaang Mongondow Selatan (2). Kot Manado (3) dan Kota Kotamobagu (3). Jika dibandingkan antara kasus tahun 2008 dan tahun 2009, dimana terdapat perubahan yang positif dari jumlah daerah yang bermasalah (wilayah merah), meskipun terdapat perubahan negatif daerah yang tidak mempunyai kasus (wilayah hijau). Gambar III. 7. Peta distribusi kasus kematian bayi Propinsi Sulawesi Utara menurut kab/ Kota tahun 2009 Sumber : Bidang KIA Kesga, 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 13 Angka Kematian Balita (AKABA) Angka kematian balita (0-4 ) tahun adalah angka probabilitas kematian anak umur umur 0-4 tahun per 1.000 anak. AKABA mengambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang ber-pengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dan tingkat kemiskinan penduduk. AKABA di Indonesia menurut SDKI 97, 2002-2003 dan 2007 adalah 58, 46 dan 44. AKABA di Provinsi Sulawesi Utara menurut SDKI 2007 adalah 43 yang masih lebih rendah dari angka nasional. Dari hasil penelitian terhadap semua kasus kematian balita yang disurvey pada SKRT 1995 dan Surkesnas 2001 diperoleh gambaran bahwa gambaran besarnya proporsi penyebab utama kematian balita menunjukkan adanya pola penyakit penyebab kematian balita dimana penyakit infeksi masih merupakan penyebab kematian terbanyak. Pneumonia merupakan penyakit terbanyak penyebab kematian diikuti oleh Diare. Angka Kematian Ibu Maternal. Kematian maternal didefinisikan sebagai setiap kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan, melahirkan, atau dua bulan setelah melahirkan atau penghentian kehamilan. Kematian maternal juga didefinisikan sebagai proporsi kematian pada wanita usia reproduktif atau proporsi kematian pada semua wanita di usia reproduktif yang disebabkan oleh penyebab maternal. Analisis Angka Kemat ian Mat ernal (MMR=Maternal Mortality Ratio) Indonesia sesuai SDKI 1994 adalah 390 per 100.000 kelahiran. Data SDKI (yang tidak dipublikasi) 1997 mengimplikasikan sedikit penurunan yaitu 334 kematian per 100.000 kelahiran selama periode 19931997. SDKI 2002-2003 mendapatkan estimasi AKI Maternal Indonesia sebesar 307 kematian per 100.000 kelahiran dan menurun lagi pada SDKI 2007 menjadi 228 kematian per 100.000 kelahiran. Angka ini semakin mendekati target nasional RPJMN sebesar 226 / 100.000 kelahiran. Gambaran tersebut menegaskan bahwa tren AKI maternal di Indonesia menurun, diperjelas dengan analisis angka pengurangan tahunan (Annual reduction rate=ARR) antara SDKI 20022003 dan SDKI 2007 sekitar 5 persen, dibandingkan ARR antara SDKI 1997 dan SDKI 2002-2003 sebesar 2 persen. Namun jika dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010 yaitu 125 per 100.000 kelahiran maka apabila penurunannya masih seperti gambaran di atas, maka dapat dipastikan target tersebut tidak akan dapat tercapai. Di Provinsi Sulawesi Utara, AKI maternal menggunakan data SKRT 1992 sebesar 421 kematian per 100.000 kelahiran dan berdasarkan SDKI 1994 sebesar 390 kematian per 100.000 kelahiran. Sedangkan menurut SUPAS 1995 sebesar 212 kematian per 100.000 kelahiran. Tahun 2005 berdasarkan laporan Depkes bahwa situasi AKI maternal di Sulawesi Utara sebesar 150 kematian per 100.000 kelahiran. Gambaran tren AKI maternal Indonesia dan Provinsi Sulawesi Utara sebagaimana terlihat pada gambar berikut. Gambar III. 8. Perbandingan Angka Kematian Ibu maternal Nasional dan Sulawesi Utara Sumber : SDKI 2007 14 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 pat 100.000 kelahiran hidup di Sulawesi Utara, maka pada tahun 2007, 2008 dan 2009 , maka Angka kematian Ibu (Maternal Mortality Ratio di Sulawesi Utare adalah 184, 130 dan 139. Sementara itu berdasarkan data yang didapatkan dari program kesehatan keluarga, jumlah kematian ibu dalam 3 tahun terakhir mempunyai kecenderungan menetap dengan perubahan yang sangat kecil, yaitu 60 di tahun 2007, 50 di tahun 208 dan 51 di tahun 2009. Jika senadainya terda- Gambar III. 9. Jumlah kematian ibu dan AKI di Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2007-2009 200 184 180 160 140 130 120 139 ∑ † Ibu 100 80 AKI 60 60 50 51 Thn 2008 Thn 2009 40 20 0 Thn 2007 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010 Adapun jumlah kasus menurut Kabupaten / kota seperti dilihat pada gambar di bawah, dimana kabupaten Sangihe, Talaud dan Minut merupakan wilayah yang menyumbang jumlah yang besar dari total kasus kematian ibu seanyak 51 kasus Gambar III. 10. Distribusi Jumlah kematian ibu menurut Kabupaten/ Kota se Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Sumber : Bidang kesga dan Gizi, 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 15 Gambar berikut memperlihatkan pemetaan kasus kematian ibu sepanjang tahun 2009 berdasarkan data yang didapat dari program Kesga. Terlihat bahwa wilayah Minahasa Utara (7), Bitung (6), Kota Manado (6), Kab. Talaud (7) dan Kab. Sangihe (9) merupakan daerah yang paling berma- salah dalam kematian ibu (wilayah merah) dari sisi jumlah kematian.Terdapat 2 daerah yang tidak terdapat kasus kematian ibu yaitu di Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Tenggara. Gambar III. 11. Peta distribusi kasus kematian ibu di Propinsi Sulawesi Utara menurut kab/ Kota tahun 2009 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010 Adapun penyebab-penyebab langsung dari 51 kejadian kematian ibu seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar III. 12. Persentase penyebab langsung kematian ibu di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Lain -lain , 1 7 , 33% Par t u s Lam a, 1,2% Pe r d ar ah an , 25,49% H i p e r t e n si , 7 , 14% A b o r t u s, 1 , 2% In f e k si , 0 , 0 % Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010 16 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Karena itulah Provinsi Sulawesi Utara memprioritaskan upaya kesehatan ibu dan penurunan AKI searah dengan kebijakan Departemen Kesehatan dalam dalam menurunkan AKI yaitu mendekatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas kepada masyarakat untuk mewujudkan 3 pesan kunci untuk persalinan yang sehat (Making Pregnancy Safer): 1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. 2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara memadai. 3. Setiap perempuan usia subur memiliki akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi abortus yang tidak aman. Seperti diketahui bahwa kematian ibu dan bayi masih menjadi tantangan utama dunia. Data/ informasi yang dapat dipercaya tentang AKI/ AKB dan kecenderungannya merupakan hal yang sangat mendasar dalam menyusun perencanaan dan kajian kemajuan program khususnya dalam pencapaian indicator MDG’ s tahun 2015 yaitu pada indicator ke 4 dan 5. Sasaran MDGs 5 adalah penurunan 3/ 4 AKI dari kondisi 1990 pada tahun 2015, sehingga target yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 102/ 100.000 KH atau sekitar 37 kematian ibu dalam 1 tahun. Kondisi saat ini diperkirakan terdapat 51 kematian ibu dalam satu tahun, oleh Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 karena itu menjadi tangung jawab bersama untuk dapat mencapai penurunan sekitar 35 % dari kondisi saat ini. Jika dilihat dari pendekatan untuk mendeterminasi kematian ibu, maka didapatkan masalah yang menjadi penyebab kematian ibu yang banyak. Faktor determinan dari ibu sendiri, seperti masalah gizi, adanya penyakit menular/ penyakit lain, “4 terlalu” hingga menyebabkan komplikasi persalinan, ditambah determinan lain seperti “terlambat merujuk” yang dipengaruhi oleh faktor geografi, ekonomi, gender, pendidikan ibu/ suami, dan budaya setempat, sehingga menyebabkan “terlambat sampai” selanjutnya “terlambat mendapat pertolongan adekuat” yang dipengaruhi oleh faktor tenaga, sarana, obat dan manajerial. Akibat dari semua hal tersebut adalah kematian ibu. Oleh karena itu penguatan pelayanan kesehatan ibu tentu saja haruslah dimulai dari keluarga, yang dipengaruhi oleh masyarakat, peran kader dan dukun setempat, selanjutnya ke tingkat yang lebih tinggi yaitu pelayanan ANC di Posyandu, penguatan di Puskesmas Pembantu dan Bidan di desa Poskesdes, Puskesmas (dengan memPONEKkan Puskesmas, hinga pelayanan di Rumah Sakit PONEK. Penguatan pelayanan kesehatan ibu tersebut diyakini pada akhirnya dapat mengurangi kasus kematian ibu. 17 C. MORBIDITAS Angka Kesakitan penduduk diperoleh dari data yang bersumber dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui survey serta hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan yang berasal dari fasilitas kesehatan (facility based data) dan dikelola melalui sistem pencatatan dan pelaporan seperti pelaksanaan Surveilans Penyakit Terpadu (STP). Berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007, penyakit menular untuk wilayah Sulawesi Utara dalam satu bulan terakhir, berdasarkan diagnosa+gejala penyakit malaria, penyakit ini ditemukan di semua kabupaten/ kota dengan prevalensi sangat bervariasi antara 0,3%11,2%. Dalam 12 bulan terakhir, berdasarkan diagnosa+gejala penyakit DBD, penyakit ini juga ditemukan di semua kabupaten/ kota dengan prevalensi 0,1%-0,7%. Filariasis diketemukan di lima kabupaten/ kota. Dalam 1 bulan terakhir, berdasarkan diagnosa+gejala penyakit ISPA diketemukan di semua kabupaten/ kota dengan prevalensi 20,5% penduduk, sementara dalam 12 bulan terakhir, prevalensi TBC sebesar 0,6%, lebih rendah ketimbang angka nasional. Prevalensi diare dalam satu bulan terakhir 5,4%, dan tertinggi di Kabupaten Kepulauan Talaud (8,8%). Untuk penyakit tidak menular prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran cukup tinggi (31,2%), dan diketemukan dua kabupaten dengan prevalensi >40% yakni Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon. Prevalensi penyakit sendi juga cukup tinggi (25%), dengan prevalensi tertinggi 34% diketemukan di Kabupaten Minahasa Selatan. Dalam satu tahun terakhir, berdasarkan diagnosa+gejala penyakit jantung, prevalensi jantung 8,2%, dan prevalensi asma 2,7%. Secara rerata di Provinsi Sulawesi Utara hampir 1 di antara 10 penduduk (8,97%) menderita gangguan mental emosional, dan tertinggi di Kabupaten Kepulauan Talaud (20%). Prevalensi low vision dan kebutaan penduduk umur ≥ 5 tahun dalam 5 tahun terakhir 3,4 % dan 0,5%. Di Sulawesi Utara, berdasarkan diagnosa+gejala katarak, prevalensi katarak penduduk umur ≥ 30 tahun sebesar 20%, dengan prevalensi tertinggi 34% di Kabupaten Kepulauan Talaud. Hampir satu di antara tiga penduduk di Provinsi Sulawesi Utara mempunyai masalah gigi-mulut 18 namun persentase yang menerima perawatan gigi baru satu di antara empat. Sebagai negara tropis, Indonesia termasuk di dalamnya Provinsi Sulawesi Utara menghadapi permasalahan penyakit menular, diantaranya Tuberkolosis (TB), malaria, dan Demam Berdarah Dengue (DBD) selain HIV/ AIDS dan beberapa penyakit lainnya. a ) 10 penyakit menonjol Berdasarkan pengolahan data laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota melalui surveilans terpadu penyakit didapatkan sepuluh besar penyakit menonjol di Sulawesi Utara tahun 2008 dengan urutan ranking sebagaimana pada tabel IV.2. di bawah. Gambar III. 13. Sepuluh (10) besar penyakit menular menonjol di Sulawesi Utara tahun 2009 Sumber : Seksi Surveilans, 2010 Dari tabel IV. 2. di atas terlihat bahwa sama seperti laporan pada profil tahun 2008, di tahun 2009 penyakit influenza masih menjadi penyakit yang paling banyak di derita oleh masyarakat dan yang berobat ke Puskesmas diikuti oleh penyakit Diare dan malaria klinis. Meskipun demikian data 10 penyakit menonjol tersebut sangat dipengaruhi oleh kelengkapan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang merupakan indikator utama dari pelaksanaan surveilans terpadu penyakit. Secara umum laporan STP Kabupaten/ Kota dikirimkan setiap bulan, namun beberapa Kabupaten/ Kota tidak mempunyai cakupan kelengkapan laporan STP 100 persen. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 b) Acute Flaccid Paralysis (AFP) Polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini umumnya menyerang anak usia 3 tahun ini dan dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, lumpuh layu (kecacatan) bahkan kematian. Penyakit ini tidak dapat diobati dan hanya bisa dicegah dengan pemberian imunisasi polio sebanyak empat kali pada bayi umur dibawah satu tahun. Setalah cacar, polio merupakan penyakit yang dapat dieradikasi dari muka bumi. Pada hakekatnya, polio belum sepenuhnya dapat diberantas total dan masih menjadi masalah kesehatan yang perlu ditangani secara seksama. Dengan target mencapai status Indonesia Bebas Polio pada tahun 2010, Departemen Kesehatan memfokuskan strategi pemberantasan polio pada upaya surveilans Acute Flaccid Paralysis atau AFP secara ketat dan peningkatan cakupan imunisasi rutin. Starategi tersebut dijabarkan sebagai berikut : 1. Melaksanakan program imunisasi dasar lengkap pada seluruh bayi dibawah satu tahun secara konsisten dan berkesinambungan. 2. Meningkatkan surveilans secara berkesinambungan di seluruh wilayah Indonesia. 3. Mengamankan virus polio di laboratorium, 4. Memanfaatkan Posyandu sebagai sarana sosialisasi sekaligus pelaksanaan imunisasi. 5. Sosialisasi pentingnya imunisasi bagi balita melalui berbagai media secara terus menerus di seluruh wilayah Indonesia. 6. Menjalin kerjasama dengan ormas perempuan, ormas keagamaan, toko masyarakat, serta pihak-pihak lain yang relevan untuk bersama-sama mendorong masyarakat melaksanakan imunisasi bagi balita. sanakan pada tahun 1995, 1996, 1997, 2000, 2005, dan 2006 dengan Sub-PIN dilaksanakan pada tahun 1998, 2000, 2001 dan 2006. Sasaran PIN adalah anak usia sekolah 6 – 14 tahun, dengan tujuan memutuskan rantai penularan virus polio liar. WHO merekomendasikan pemberian imunisasi sejak anak lahir sebanyak 4 kali dengan interval 6 sampai 8 minggu, yang kemudian diulang pada usia 1,5 tahun dan 15 tahun. 3. Surveilans AFP atau penemuan penderita yang dicurigai lumpuh layu pada usia dibawah usia 15 tahun, untuk kemudian diperiksa tinjanya agar dapat dipastikan apakah karena polio atau bukan. 4. Mopping-Up, yaitu pemberian vaksinasi massal didaerah yang ditemukan penderita polio, terhadap anak usia dibawah 5 tahun tanpa melihat status imunisasi polio sebelumnya. Keberhasilan program eradikasi polio secara global dinilai dari keberhasilan pelaksanaan surveilans AFP. Melalui pelaksanaan surveilans AFP maka pendeteksian secara dini munculnya kasus polio liar yang mungkin terdapat di masyarakat dilakukan sehingga memungkinkan untuk segera dilakukan upaya penanggulangan. Terdapat 4 indikator pelaksanaan AFP diantaranya adalah Non Polio AFP rate anak berusia kurang dari 15 tahun. Secara nasional ditetapkan indikator non polio AFP rate 2 per 100.000 anak berusia kurang 15 tahun. Target Indonesia Bebas Polio 2010 mengukur keberhasilan pelaksanaan strategi melalui indikator tercakupnya seluruh balita Indonesia (100%) dalam kegiatan imunisasi serta tidak adanya kasus serangan polio di seluruh wilayah Indonesia. Upaya program atau kegiatan yang dilakukan mencakup : 1. Imunisasi rutin dengan sasaran anak / balita usia kurang dari 1 tahun yang bertujuan melindungi anak secara individual agar tidak terserang polio. 2. Pekan Imunisasi Nasional atau PIN yang dilak- Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 19 Gambar III. 14. Jumlah kasus AFP Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 8 7 7 6 5 5 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 1 1 0 1 0 0 0 0 Sumber : Seksi Surveilans, 2010 Dari grafik di atas terlihat bahwa kontribusi terbanyak pada penemuan kasus AFP adalah Kota Manado sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja surveilans AFP Kota Manado lebih baik dibanding- kan Kabupaten/ Kota lainnya . Non Polio AFP rate Provinsi Sulawesi Utara dalam 5 tahun terakhir masih di atas indikator nasional (2.62 untuk tahun 2009) seperti terlihat pada gambar III. 15 berikut. Gambar III. 15. Non Polio AFP rate Provinsi Sulawesi Utara tahun 2005-2009 7 6 5 4 3 2 1 0 6.1 5.46 4.6 4 3.5 2.44 2005 2006 2.46 2007 NP AFPRate 2.54 2008 2.62 2009 Indikator Nas Sumber : Seksi Surveilans, 2010 20 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 (Lembaga Pemasyarakatan) serta yang tidak kalah penting pemantauan dan penelitian terhadap kelompok umur beresiko rendah seperti ibu rumah tangga. Sejauh ini belum ditemukan obat atau vaksin yang efaktif bagi kasus HIV / AIDS; pengobatan terhadap HIV / AIDSdikelompokan sesuai tujuannya : a. Pengobatan suportif yang bertujuan meningkatkan keadaan umum penderita, mencakup pemberian gizi yang baik, obat simtomatik, vitamin dan dukungan psikososial. b. Pengobatab infeksi oportunistik yang dilakukan secara empiris c. Pengobatan anti-retrovital (ARV) yang dapat menghambat perkembangbiakan virus HIV, namun belum dapat menyembuhkannya atau membunuh virus HIV. Pengobatan ini terbukti dapat memperbaiki kualitas hidup penderita karena kemungkinan untuk menjadi infeksi oportunistik lebih jarang atau mudah diatasi. c) Penyakit HIV/ AIDS HIV / AIDS merujuk pada sindroma menurunnya kekebalan tubuh yang berakibat fatal. HIV / AIDS telah menjadi masalah kesehatan pada tataran global, terutama pada negara-negara berkembang seperti Indonesia. Selama satu dasawarsa terakhir (1997 – 2007) kasus AIDS yang dilaporkan meningkat tajam, dengan kasus AIDS terbanyak DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali. Menurut kelompok umur 20 – 29 tahun yaitu sebesar 54% dari keseluruhan kasus; suatu hal yang mengkhawatirkan mengingat kelompok umur ini adalah kelompok umur yang produktif, dan dapat berdampak buruk terhadap pembangunan sosioekonomi Indonesia serta berpotensi menyebabkan umur harapan hidup menurun. Berdasarkan cara penularan, kasus penularan AIDS terbanyak adalah melalui penggunaan jarum suntik bersama terutama di kalangan penyalahguna NAPZA suntik (IDU). Upaya penanggulangan penyakit HIV / AIDS ditujukan bukan hanya pada penanganan penderita yang ditemukan, tetapi juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini melalui upaya penjangkauan yang dilanjutkan dengan upaya konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV / AIDS terhadap darah donor, pemantauan terhadap kelompok beresiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS), penyalahguna obat dengan suntik IDUs), penghuni Lapas Di Provinsi Sulawesi Utara , kasus HIV/ AIDS yang pertama kali dilaporkan pada tahun 1997, selang empat tahun terakhir terjadi peningkatan kasus yang cukup bermakna. Total kasus HIV/ AIDS di Provinsi Sulawesi Utara adalah sampai akhir tahun 2009 adalah 613 kasus dengan perincian 240 kasus HIV dan 373 kasus AIDS. Adapun dari 613 penderita, yang sudah meninggal sebanyak 96 kasus, atau masih ada 517 penderita yang masih hidup. Gambar III. 16. Jumlah kasus HIV/ AIDS Provinsi Sulawesi Utara tahun 1997 - 2009 120 100 80 60 40 20 0 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 HIV 0 0 0 3 5 5 2 9 30 61 29 55 38 AIDS 1 1 1 4 1 13 6 9 47 38 43 93 112 Sumber : Bidang PMK, 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 21 Perubahan status HIV ke AIDS yang memerlukan waktu pada akhirnya akan mempengaruhi gambaran kurva dari tahun ke tahun pada waktu data di”update”. Diharapkan dengan pemberian ARV yang adekuat maka proses perubahan status HIV ke AIDS menjadi lebih lama atau bahkan tidak sama sekali. Dari 15 Kabupaten / Kota se Provinsi Sulawesi Utara maka Kota Manado, Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa adalah 3 kabupaten/ kota penyumbang kasus terbanyak, yaitu masingmasing 237, 146 dan 63 . Distibusi kasus HIV/ AIDS menurut Kabupaten/ Kota dapat dilihat pada gambar di bawah. Gambar III. 17. Distribusi kasus HIV/ AIDStotal tahun 1997s/ d februari 2010 menurut Kab/ Kota se Provinsi Sulawesi Utara. Sumber : Bidang PMK, 2010 Melihat perkembangan kasus AIDS yang menunjukkan peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara mengikuti kebijakan Departemen Kesehatan dalam hal penanggulangan yang berfokus pada pencegahan, yang diintegrasikan dengan perawatan, dukungan dan pengobatan. Upaya meningkatkan akses layanan kesehatan bagi penderita AIDSdilaksanakan melalui : 1. Pelayanan VCT di Rumah Sakit. Hingga akhir 2008 terdapat lima Rumah Sakit di Sulawesi Utara yang memberikan layanan terapi antiretoviral (ARV) dan Voluntary Counselling and Testing (VCT) yaitu RSU Prof. Dr. R. D. Kandou-Manado, RS TNI Teling-Manado, RS Prof. Ratumbuysang-Manado, RSUD Bitung, RSU Bethesda-Tomohon 2. Meningkatkan cakupan penderita yang mendapatkan perawatan anti-retoviral, serta meningkatkan cakupan penderita yang mem- 22 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 peroleh Terapi Anti-retroviral Kombinasi. 3. Mengembangkan layanan MST (Maintenance Substitution Treatment). d) Malaria Pengendalian penyakit Malaria telah menjadi prioritas penanggulangan masalah kesehatan masyarakat di dunia, termasuk Indonesia lebih khusus Provinsi Sulawesi Utara. Hampir disetiap bagian dunia, tidak terkecuali Indonesia yang merupakan salah satu negara yang beresiko malaria, penyakit malaria muncul sebagai Kejadian Luar Biasa. Upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui strategi yang menekankan empat aspek, yaitu : 1. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat. 2. Pengendalian vektor yang selektif. 3. Pengendalian Kejadian Luar Biasa. 4. Sistem Surveillans yang efektif. Strategi tersebut dijabarkan dalam program-program berikut : 1. Pencegahan dan perlindungan kelompok masyarakat beresiko tertular malaria melaui kegiatan kelambunisasi dengan kelambu berinsektisida yang tahan lama (long lasting nets) untuk pencegahan. Tahun 2003-2008 telah dibagikan kelambu berinsektisida didaerah berpotensi/ endemis malaria 2. Integrasi dan peningkatan penemuan kasus malaria (active case detection) dan pengendalian malaria. 3. Penggunaan rapid diagnostic tests untuk mempermudah diagnosis 4. Pengobatan profilaksis dan penggunaan obat malaria kombinasi derivat artemesinin. 5. Peningkatan jangkauan penemuan, pengobatan dan perawatan malaria yang berkualitas didaerah terpencil : a. Pembentukan revitalisasi Pos Malaria Desa (Posmaldes) b. Pelatihan dan pemberdayaan kader Posmaldes yang aktif c. Pendirian pos malaria desa di wilayah yang sulit dijangkau tenaga kesehatan. d. Penggunaan pokesdes pada Desa Siaga 6. Memenuhi kebutuhan obat. Target dan tujuan pemberantasan penyakit malaria adalah eliminasi penyakit ini yang dilakukan secara bertahap dimana untuk wilayah Sulawesi ditargetkan tereliminasi di tahun 2020. Selain itu, ditetapkan pula tujuan-tujuan khusus pemberantasan penyakit malaria sebagai berikut: 1. Penurunan 50% jumlah desa dengan kasus malaria lebih dari 5 per 1.000 penduduk pada tahun 2010. 2. Seluruh kabupaten / kota mampu melaksanakan pemeriksaan atas sediaan darah malaria dan memberikan pengobatan secara tepat dan terjangkau pada tahun 2010. 3. Seluruh wilayah Indonesia telah melaksanakan intensifikasi dan integrasi dalam pengendalian malaria pada tahun 2020. Di Provinsi Sulawesi Utara, jumlah penderita malaria klinis tidak mempunyai pola yang tetap, namun jumlah kasus malaria klinis pertahun selama lima tahun terakhir berkisar pada angka 30.000 kasus, seperti pada gambar III.18. di bawah. Gambar III. 18. Penderita Malaria Klinis dan AMI di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2005 – 2009 18 34000 16 33000 14 32000 12 10 31000 8 30000 6 4 29000 28000 2 2005 2006 2007 2008 2009 Kasus 32120 33321 30341 30856 30070 AMI (0/ 00) 15.23 15.56 13.88 13.97 12.62 0 Sumber : Bidang PMK, 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 23 Dari grafik IV.12 terlihat bahwa selama lima tahun terakhir kasus malaria klinis menunjukkan tren penurunan dengan Annual Malaria Incidence (AMI) per 1.000 penduduk Provinsi Sulawesi Utara lebih rendah dari indikator yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Penyakit malaria. AMI adalah Angka Kesakitan Malaria yang didasari oleh gejalah-gejalah klinis tanpa melalui tes laboratorium. Sepanjang tahun 2009, Kabupaten Kepulauan Sangihe melaporkan kasus malaria terbanyak diikuti oleh Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa, sementara Kota Tomohon melaporkan kasus yang paling kecil diikuti oleh Kota Manado dan Kabupaten Sitaro. Distribusi kasus malaria klinis dapat dilihat pada grafik distribusi kasus malaria klinis dan angka kematian karena malaria. Gambar III. 19. Distribusi kasus malaria klinis kab/ Kota se Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 128 185 251 TOMOHON MANADO SITARO BOLMONG SELATAN BOLMONG TIMIUR MINAHASASELATAN MINAHASAUTARA KEP.TALAUD BITUNG KOTAMOBAGU BOLMONG UTARA BOL.MONGONDOW MINAHASA MINAH ASATENGGARA KEP.SANGIHE 573 579 1354 1858 2123 2511 2760 2782 3159 3198 3315 5294 0 1000 20 00 3000 4000 5000 6000 Sumber : Bidang PMK, 2010 Dari sejumlah kasus malaria klinis sebagaimana grafik di atas, rata-rata selama 5 tahun terakhir hanya 35.5 persen yang diperiksa, dengan hasil positif (slide positive rate) sebesar 52.5 persen, seperti pada gambar IV. 14. berikut. Gambar III. 20. SPR kasus malaria klinis se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2005 s/ d 2009 60 50 47 48.4 51.7 48.8 60.5 40 30 20 10 0 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber : Bidang PMK, 2009 24 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Malaria positif ditemukan dengan persentase meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit malaria adalah penyakit musiman dimana penyakit ini akan semakin meningkat seiring dengan pergantian cuaca. Malaria biasanya meningkat pada kondisi dimana curah hujan pada waktu itu meningkat sehingga menyebabkan “breeding place” akan meningkat. Oleh karena itu upaya penyemprotan dilaksanakan pada saat-saat dimana curah hujan tinggi agar kepadatan nyamuk penular penyakit malaria akan berkurang. Sementara itu, angka kematian karena malaria berhasil ditekan dari 0.92 % pada tahun 2005 menjadi 0,42% pada tahun 2006 dan 0,56% pada tahun 2008. e) Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegpti ini telah berkembang menjadi masalah kesehatan yang semakin serius. Selain faktor nyamuk penular serta keganasan virus yang terus berevolusi seiring dengan perubahan iklim (pemanasan global), serta keterlambatan mencari pengobatan dan kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan, menyebabkan kasus (Incidence Rata) penyakit DBD ini masih muncul dari tahun ke tahun. Target atau sasaran pengendalian DBD adalah menjaga Case Fatality Rate di bawah 1% dengan menurunkan Incidence Rate dan Case Fatality Rate. Upaya pemberantasan penyakit DBD mencakup langkah-langkah pencegahan dan penemuan kasus yang dapat secara efektif mengendalikan penyakit ini, yang meliputi: a) Upaya pencegahan yang memiliki peran penting dalam pemberantasan DBD : 1. Gerakan 3M Plus : Menguras, dan Menutup tempat penampungan air serta Mengubur barang-barang bekas, ditambah dengan menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk dan kelambu dan menaburkan bubuk abate. 2. Memberantas sarang nyamuk. 3. Melakukan pemeriksaan jentik secara berkala, baik secara mandiri maupun oleh Jumantik. 4. Memberantas nyamuk dewasa melalui pengasapan (fogging) secara periodik. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 5.Menghilangkan genangan air 6.Menggalakkan perilaku hidup sehat dan bersih. b) Upaya penemuan kasus DBD dan pemberian pengobatan bagi penderita DBD yang dirawat di RS rujukan, dan disarana pelayanan kesehatan lain untuk menerima kartu Jamkesmas. c) Meningkatkan ketatalaksana kasus dan pelayanan kesehatan melaui pembentukan tim penanggulangan saat wabah KLB, penerapan sistem monitoring dan pengembangan Rapid Diagonostic Test untuk deteksi dini kasus DBD d) Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan DBD e) Penerapan COMBI (communication for behavioral inpact atau komunikasi perubahan perilaku), sebuah metode baru dalam program PSN DBD baik di pusat maupun daerah, suatu metode pendekatan PSN yang bersifat spesifik di suatu wilayah dan dengan cara PSN yang tepat (local area spesific), lebih mengoptimalkan kerjasama lintas sektor dan didukung data (evidence base) terutama data sosial budaya. Pelaksanaan COMBI telah dilaksanakan di Jakarta Timur(2005), Mojokerto (2006), Padang (2007), dan Yokyakarta (2007). Sedang dalam pelaksanaan di Surabaya, Semarang, Bandung, KabupatenTangerang dan Jakarta Selatan (2008). Keberhasilan pengendalian penyakit DBD ditujukan keberhasilan oleh persentase jumlah kasus yang ditangani. Kasus DBD dengan CFR di Provinsi Sulawesi Utara selama tahun 2005 s/ d 2009 terlihat seperti gambar IV. 15 berikut. Gambar III. 21. Jumlah Kasus DBD dan kematian selang tahun 2005-2009 2500 30 2000 25 20 1500 15 1000 10 500 5 0 Kasus meninggal 0 2005 2006 2007 2008 2009 1926 1290 1430 1865 1616 26 19 16 24 20 Sumber : Bidang PMK, 2009 25 duduk) dan Case Fatality Rate ( Angka kematian), maka didapatkan pola yang berbeda seperti pada gambar IV. 16. berikut. Dapat dilihat bahwa selama tahun 2009 terjadi penurunan kasus dan CFR dibandingkan tahun 2008. Jika dihitung dengan menggunakan Incidence Rate (angka kejadian per 100.000 pen- Gambar III. 22. Grafik IR dan CFR DBD 2005 - 2009 100 1.6 90 1.4 80 1.2 70 60 1 50 0.8 40 0.6 30 0.4 20 0.2 10 0 0 2005 2006 2007 2008 2009 IR 90.4 59.6 63.6 86.1 72.9 CFR 1.3 1.5 1.1 1.3 1.24 Sumber : Bidang PMK, 2009 Pada tahun 2006, meskipun jumlah kasus dan kematian lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2005 tetapi CFR tahun 2006 menunjukkan pola yang berlawanan dengan pola pada grafik IV.15. Terjadinya peningkatan CFR dapat disebabkan oleh masalah manajemen kasus dan perilaku pencarian pengobatan selain oleh virulensi virus sendiri. Sepanjang tahun 2009, jika dianalisis menurut bulan maka terlihat bahwa kasus dan kematian tertinggi terjadi pada bulan Desember. Namun Pola ini hampir serupa seperti pola tahun-tahun yang sebelumnya. Begitu juga dengan kasus meninggal dimana banyak terjadi di bulan Januari. Gambar III. 23. Kasus DBD dan kematian di Provinsi Sulawesi Utara menurut bulan Tahun 2009 250 7 6 200 5 4 150 3 100 2 1 50 0 0 Kasus DBD Kematian -1 AGU SEP OKT NOP DES S JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL 102 161 151 133 116 110 123 169 110 105 123 213 1 3 0 1 1 0 0 3 1 2 2 6 Sumber : Seksi surveilans, 2010 26 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Gambar III.24. memperlihatkan grafik dengan pola 5 tahunan (2005-2009) kasus DBD di Sulawesi Utara. Pada grafik tersebut nampak bahwa pola tahun 2005 dan tahun 2009 terlihat serupa (grafik berwarna merah dan grafik berwarna biru) sehingga memperkuat asumsi pola penyakit dengan siklus 5 tahunan. Gambar III. 24. Distribusi kasus DBD menurut bulan se Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2005-2009 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des 2005 217 296 176 102 130 85 92 146 97 150 168 267 2006 424 230 155 89 73 57 82 50 33 17 25 55 2007 124 307 239 137 74 81 107 126 141 199 83 90 2008 361 279 188 133 101 68 38 23 48 60 59 72 2009 102 161 151 133 116 110 123 169 110 105 123 213 Sumber : Seksi Surveilans, 2010 Gambar III. 25. Peta Distribusi kasus DBD di Sulawesi Utara Tahun 2009 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 27 Gambar IV. 18. memperlihatkan peta distribusi kasus DBD di kabupaten/ kota se propinsi Sulawesi utara tahun 2009. Dari peta tersebut Nampak bahwa selama tahun 2009 kasus DBD banyak terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa, Kota Manado dan kota Bi- tung (wilayah berwarna merah tua), semenytara kasus DBD hanya sedikit dilaporkan di wilayah Kabupaten Talaud, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. f) 2. Menyembukan 85% dari semua pasien tersebut dan mempertahankanya. Angka kesembuhan menujukan persentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembu maupun pengobatan lengkap) diantara pasien baru TB paru BTAS positif yang tercatat. Tuberkolosis (TB) Secara global, Tuberkolosis atau TB masih menjadi masalah kesehatan yang serius, sedangkan secara nasional beban TB masih sangat tinggi; data Riskesdas 2007 menunjukan sekitar 7,5 % angka kematian Indonesia disebabkan oleh penyakit yang mematikan ini. Dari data tersebut juga didapatkan prevalensi TB paru DI Provinsi Sulawesi Utara cenderung meningkat sesuai bertambahnya umur dan prevalensi tertinggi pada usia lebih dari 65 tahun. Prevalensi TB paru 20% lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan, tiga kali lebih tinggi di pedesaan dibandingkan perkotaan dan empat kali lebih tinggi pada pendidikan rendah dibandingkan pendidikan tinggi. Target pengendalian TB mencakup: 1. Tercapainya penemuan pasien baru TB menular (Basil Tahan Asam positif / BTA positif setidaknya sebanyak 70 % dari perkiraan. Angka Penemuan Kasus (Case Detectian Rate) = CDR) adalah persentase jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati dibandingkan dengan jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan dalam suatu wilayah. Penyakit TB Paru bukan hanya membawa kerugian terhadap sector kesehatan dan social, tetapi juga terhadap sector ekonomi, karena 75% penderita TB adalah mereka yang berusia produktif secara ekonomi (15-54 tahun) dan pada kelompok ekonomi lemah serta yang berpendidikan rendah. TB Paru menyebabkan sumberdaya manusia ekonomis berkurang, tingkat produktifitas ekonomi menurun, pendapatan berkurang dan pada akhirnya berdampak terhadap ekonomi secara luas. Tahun 2009, Angka penemuan kasus Baru TB Paru di Sulawesi Utara (CDR)secara umum memperlihatkan hasil yang baik kecuali di beberapa Kabupaten/ Kota masih rendah/ belum memenuhi target nasional >80 %, seperti terlihat pada gambar IV. 19. Gambar III. 26. CDR TB Paru Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 140 120 100 80 60 40 20 0 123 121 95 94 87 85 76 73 71 69 67 80 54 53 51 49 Sumber : Bidang PMK, 2010 28 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Dari 15 Kabupaten/ Kota, 6 diantaranya sudah mencapai target nasional (>80%) yaitu Kotamobagu dan Kabupaten Talaud (diatas 100%), Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung dan Kota Tomohon. Sementara 5 wilayah dengan CDR kurang dari 70 % dengan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang tidak sampai 50 %. Secara Propinsi CDR Sulawesi utara mencapai 80% akibat 2 kabupaten yang pencapaian CDR di atas 100%. Dari analisis kesembuhan penderita kasus 2007 didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada grafik gambar IV. 20 Dari analisis kesembuhan penderita kasus 2007 didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada grafik gambar IV. 20. Gambar III. 27. Hasil Pengobatan (Cure Rate) TB Paru Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 % 100 80 60 40 20 0 100 100 99 98 96 96 95 92 91 89 86 86 85 88 75 Sumber : Bidang PMK 2010 Dari 15 Kabupaten/ Kota di Provinsi, hanya satu diantaranya yang belum mencapai hasil yang diharapkan yaitu angka kesembuhan ≥ 85 % kasus yang ditangani sepanjang tahun 2008 yaitu Kota Manado. Meskipun demikian namun demikian secara provinsial telah melebihi target yang diharapkan. Keberhasilan penanganan penyakit TB tidak terlepas dari program peningkatan akses kepada pelayanan kesehatan dan peningkatan peran serta Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 masyarakat melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat serta mengaktifkan para kader Pos yandu untuk terlibat dalam penemuan suspek penderita TB. Selain itu keterlibatan Puskesmas Pembantu dan bidan desa serta para kader PKK diberbagai Kabupaten/ Kota juga berkontribusi terhadap peningkatan penemuan dan kesembuhan penderita. 29 g) Diare Penyakit Diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih berflukutuasi. Menurut data Riskesdas 2007, pada tingkat Provinsi, prevalensi penyakit diare di Sulawesi Utara lebih rendah daripada angka nasional. Sebaran antar kabupaten/ kota bervariasi dari 3,1% - 9,4%. Prevalensi terendah (3,1%) ditemukan di Kota Manado, dan tertinggi di kabupaten Kepulauan Talaud. Prevalensi diare berdasarkan kelompok umur tertinggi berturutturut adalah 55 - 64 tahun, 45-54 tahun,1-4 tahun dengan prevalensi yang lebih banyak di daerah persedaan berbeda dengan typhoid yang cenderung lebih banyak diperkotaan. Sepanjang tahun 2009, kasus diare terlaporkan lebih banyak terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa Utara. Keseluruhan penderita Diare yang ditemukan dilaporkan ditangani (100 %). Gambar III. 28. Kasus Diare Balita di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 5.000 4419 4.000 3.000 3106 2756 1653 2.000 1.000 2931 2823 2400 1861 1798 1675 1591 734 657 198 180 0 Sumber : Bidang PMK, 2010 h) Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Menurut laporan Riskesdas bahwa infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) tersebar di seluruh Provinsi Sulawesi Utara dengan bervariasi dengan rerata prevalensi tingkat Provinsi dalam satu bulan terakhir sebesar 20,5%, dengan rentang (12,1 – 34,6%). Angka prevalensi ISPA dalam sebulan di atas 20% ditemukan di 5 kabupaten/ kota. Seperti diketahui ISPA yang tidak ditangani dengan tuntas dapat berkembang menjadi pneumonia. Di Provinsi Sulawesi Utara, secara rerata, prevalensi penyakit pneumonia dalam satu bulan terakhir sebesar 1%, di bawah angka nasional (1,88%), dengan rentang 0,5 – 2,7%. Prevalensi terendah ditemukan di Kota Bitung dan Kota Tomohon, masing-masing 0,5% dan tertinggi didapatkan di Kabupaten Kepulauan Talaud (2,7%). 30 Prevalensi ISPA tertinggi pada balita (>35%), sedangkan terendah pada kelompok umur 15 - 24 tahun. Prevalensi cenderung meningkat lagi sesuai dengan meningkatnya umur. Prevalensi antara laki-laki dan perempuan relatif sama, dan sedikit lebih tinggi di perdesaan. Prevalensi ISPA cenderung lebih tinggi pada kelompok dengan pendidikan dan tingkat pengeluaran RT per kapita lebih rendah. Sepanjang Tahun 2009, kasus Pneumonia balita tertinggi terlaporkan dari Kabupaten Minahasa, diikuti oleh Kota Manado dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Terdapat 3 daerah yang melaporkan tidak mempunyai kasus pneumonia balita yaitu Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Siau Tagulandang dan Biaro. Distribusi kasus pneumonia balita menurut Kabupaten/ Kota dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Gambar III. 29. Distribusi kasus Penumonia balita se Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Kab/ Kota Pn. Balita Kematian Pn. Balita Manado Bitung Tomohon Minahasa 498 4 0 737 0 0 0 0 Bolmong 116 0 5 211 365 79 0 0 37 389 10 14 2.465 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 Sangihe Talaud Minsel Minut Mitra Sitaro Kotamobagu Bolmut Boltim Bolsel Jumlah h) RABIES Penyakit Rabies masih menjadi masalah kesehatan di Sulawesi Utara. Kasus gigitan rabies dalam empat tahun terakhir menunjukkan kecenderungan meningkat dibandingkan dengan tahun 2003 dan tahun 2004. Dalam tujuh tahun terakhir rata-rata kasus gigitan setiap tahun adalah 1.371 kasus dengan kematian karena ra- 2 bies (lyssa) tidak pernah kurang dari 10. Angka ini masih jauh di atas harapan nasional yaitu 0 kematian pada setiap kasus gigitan. Untuk melihat gambaran kasus gigitan dan kasus lyssa tahun 2003 – 2009, dapat terlihat pada gambar IV.21 berikut. Gambar III. 30. Kasus gigitan dan Lyssa di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2003 - 2009 2000 35 1800 30 1600 1400 25 1200 20 1000 800 15 600 10 400 5 200 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Gigitan 506 598 1455 1769 1790 1619 1859 Lyssa 14 16 30 19 15 14 12 0 Sumber : Bidang PMK, 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 31 Kasus lyssa yang terjadi mungkin akan menjadi wajar jika melihat perbandingan antara jumlah kasus gigitan dengan jumlah kasus yang mendapatkan vaksin anti rabies. Gambar IV.22 menunjukkan bahwa ketersediaan VAR untuk mencegah terjadinya kasus Lyssa di Sulawesi Utara masih kurang setiap tahun. Gambar III. 31. Kasus gigitan dan pemberian VAR di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2003 - 2009 2.000 1.500 1.000 500 0 Gigitan VAR 2003 506 2004 598 205 1455 2006 1769 207 1790 2008 1620 2009 1859 156 143 636 613 583 481 689 Distribusi kasus gigitan menurut kabupaten/ kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 dan kasus lyssa seperti pada tabel 4.2 berikut Gambar III. 32. Distribusi kasus gigitan dan Lyssa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Kab/ Kota Sumber : Bidang PMK, 2010 32 Gigitan Lyssa Manado 223 1 Bitung 212 0 Tomohon 217 1 Minahasa 517 0 Bolmong 39 0 Sangihe 35 0 Talaud 84 2 Minsel 190 5 Minut 168 0 Mitra Sitaro 90 56 0 2 Kotamobagu 7 0 Bolmut 0 0 Boltim 21 1 Bolsel Jumlah 0 1.859 0 12 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 D. STATUSGIZI Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang mengambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk dan kurang mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak memberikan indikasi apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut. Jumlah kasus gizi buruk Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 sebanyak 103 kasus. Jumlah tersebut meningkat serupa kasus pada tahun 2007 yaitu 106 kasus atau meningkat deibandingkan dengan kasus tahun 2008 sebanyak 49 kasus. Kota Manado merupakan penyumbang terbesar kasus gizi buruk di Sulawesi Utara tahun 2009, yakni sebanyak 23 kasus seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar III. 33. Distribusi kasus Gizi buruk kab/ kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 KABUPATEN/ KOTA KASUS BOLMONG 10 BOLMONG SELATAN 0 BOLMONG TIMUR 0 BOLMONG UTARA 9 SANGIHE 8 TALAUD 16 BITUNG 0 KOTAMOBAGU 6 MANADO 25 TOMOHON 0 MINAHASA 8 MINAHASA SELATAN 8 MINAHASA TENGGARA 8 MINAHASA UTARA 3 SITARO 2 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 33 34 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 BAB IV UPAYA PELAYANAN KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan, dan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Sulawesi Utara dimana salah satu strategi utamanya adalah Meningkatkan Kinerja dan Upaya Kesehatan, maka dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan sepanjang tahun 2009. A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat di atasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut. 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak a. Kesehatan Anak Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa Angka Kematian Neonatal (AKN) di Provinsi Sulawesi Utara adalah 24/ 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi 33/ 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Anak Balita 43/ 1000 kelahiran hidup. Cakupan kunjungan neonatal (KN 1) hanya 56%, cakupan kunjungan bayi 53% (target nasional 83%), Cakupan penanganan komplikasi neonatal 9%(target nasional 70%), cakupan imunisasi Hepatitis B 0 38,8%(target nasional 80%), cakupan injeksi Vitamin K 03,55%, Cakupan imunisasi lengkap 58%, Cakupan ASI eksklusif 67,7%, dan cakupan inisiasi menyusui dini 67,7%. Prevalensi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) 7-20%, prevalensi balita dengan gizi kurang 11,4%, prevalensi balita gizi buruk 4,3% dan prevalensi gizi. Penyebab kematian terbesar pada bayi adalah BBLR dan asfiksia, sedangkan penyakit pe nyebab kematian pada umur lebih dari 1 bulan sampai 5 tahun adalah diare dan pneumonia. Selain itu faktor-faktor seperti persalinan yang terjadi di rumah dan masih ditolong oleh biang kampung/ dukun bayi, status gizi ibu hamil masih kurang, sarana dan prasarana masih terbatas, adanya disparitas pendidikan, sosial ekonomi dan pelayanan kesehatan, kendala geografis (DTPK), sumber daya manusia dan kompetensi yang masih belum memadai menjadi pernyebab masih tingginya angka kematian bayi. Dari gambaran tersebut di atas menunjukkan bahwa kesehatan anak masih merupakan masalah yang harus dilakukan langkah-langkah strategis untuk penanggulangannya Jika ditinjau dari kesiapan petugas dalam hal kapasitasnya untuk penangulangan masalah kesehatan anak, maka hingga tahun 2009 telah dilakukan beberapa pelatihan dengan data sebagaimana terlihat dalam tabel V.1 dan V.2. Tabel IV. 1. DATA PUSKESMAS,TENAGA KESEHATAN DILATIH MTBS DAN SDIDTK PADA TAHUN 2009 PUSKESMAS PKM DILATIH TT NON TT MTBS SDIDTK 80 89 21 15 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 35 Tabel IV. 2. DATA PUSKESMAS, TENAGA KESEHATAN DILATIH MANAJEMEN ASFIKSIA DAN BBLR PADA TAHUN 2009 MANAJEMEN BBLR MANAJEMEN ASFIKSIA Dr Bidan Pera wat 34 110 30 Jlh. PKM Yg tenaganya tlh dilatih Dr Bidan Pera wat 94 46 78 36 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010 Dari data tersebut di atas terlihat bahwa seharusnya cukup banyak tenaga kesehatan dan puskesmas yang sudah pernah mengikuti pelatihan MTBS, SDIDTK, manajemen asfiksia dan BBLR tapi hasil yang dicapai belum optimal. Masih banyak petugas pengelolah program kesehatan anak yang merangkap tugas lain sehingga pencapaian program mengalami kendala. b. Kesehatan Ibu Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Ganguan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas kesehatan, mulai dari Posyandu sampai Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. 36 Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) yang meliputi pengukuran ber badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan dapat dilihat dari cakupan pelayanan kunjungan ibu hamil K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan Cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Cakupan pelayanan K1 dapat dilihat pada grafik berikut. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Gambar IV.1. Cakupan pelayanan K1 ibu hamil Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 120 107 104 100 100 100 96 95 94 93 92 92 89 86 90 79 80 68 54 60 40 20 00 Sumber : Profil kab/ Kota 2009 Dari grafik di atas, maka cakupan K1 terbesar pada tahun 2009 adalah di Kabupaten Bolaang Mongondow (Minahasa 107,2 %) dan Kota Kotamobagu merupakan daerah dengan cakupan K1 terkecil (54 %). Semenara itu jika dilihat dari cakupan K4 (grafik V.2) maka cakupan terbesar adalah di Kabupaten Minahasa (94,1 %) dan Kota Kotamobagu merupakan kabupaten dengan pelayanan K4 terkecil (46 %). Gambar IV.2 Cakupan pelayanan K4 Ibu hamil Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 100 94 87 85 85 84 83 83 80 80 78 76 78 71 61 60 57 55 46 40 20 00 Sumber : Profil kab/ kota 2009 Pertolongan Persalinan oleh tenaga Kesehatan dengan Komptensi Kebidanan Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilkaukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompet ensi kebidanan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 (professional). Pada grafik terlihat cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut kabupaten/ kota tahun 2008 dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten Bolmong (98.2%), sedangkan cakupan terendah adalah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (57.51%). Secara Provinsial, cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan adalah 80.92%. 37 Gambar IV.3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 100 100 99 97 96 96 100 94 80 93 87 87 82 79 78 89 68 55 60 40 20 00 Sumber : Profil kab/ kota 2009 Angka-angka di atas cukup baik dibandingkan dengan target nasional yaitu 60 %, juga ketika membandingkan dengan data SDKI 2007, dimana dari seluruh kejadian kelahiran hidup, hanya 55 % yang ditolong di lokasi / fasilitas kesehatan, yaitu 26.6 % di fasilitas kesehatan pemerintah dan 28.4% di fasilitas swasta. Berdasarkan SDKI 2007, persentase distribusi penolong persalinan dari yang ditolong di fasilitas kesehatan adalah seperti pada gambar di bawah. Gambar IV. 4. Persentase distribusi penolong persalinan Provinsi Sulawesi Utara Sumber : IDHS, 2007 Dari gambaran di atas terlihat bahwa persentase terbanyak penolong persalinan adalah Bidan/ perawat/ bidan desa, yang memperlihatkan bahwa peranan mereka sangat besar dalam menekan angka kematian ibu maternal. Deteksi Risiko dan Penanganan Komplikasi Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/ komplikasi kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun di masyarakat. Deteksi 38 Risiko oleh tenaga kesehatan untuk tahun 2008 Provinsi Sulawesi Utara adalah sebesar 30,76 %. Risiko/ komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/ komplikasi kebidanan meliputi Hb< 8 g%, Tekanan darah tinggi (systole >140 mmHg, diastole > 90 mmHg). Oedema nyata, eklamsia, perdarahan pervaginam. Ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/ sepsis, persalinan premature. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Dari 15 kabupaten/ kota yang melakukan penanganan komplikasi obstetric, maka cakupan tertinggi penanganan komplikasi tertinggi terdapat pada Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu 108,25 dan Kota manado deteksi risiko tinggi ibu hamil, Kota Tomohon mendeteksi ibu hamil paling tinggi yaitu 62,56 dan Kabupaten Minahasa Utara sementara terendah di Kota Manado yaitu 1,61. Gambar IV. 5. Deteksi ibu hamil risti/ komplikasi Kabupaten/ Kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 120 100 80 60 40 20 0 108,25 80,32 62,6 44,9 43,65 23,8 6 12,92 15,6 1,81 6 0 4,83 1,61 6,2 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi 2010 Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2) Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari (KN1) dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari (KN2). Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konsel- ing perawatan bayi kepada ibu.Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi ); pemberian vitamin K; manajemen terpadu balita muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah mengunakan buku KIA. Cakupan kunjungan neonatal (KN2)menurut kabupaten/ kota tahun 2009 seperti pada grafik berikut. Gambar IV. 6. Grafik Cakupan pelayanan kesehatan neonatal (KN Lengkap) Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 120 100 80 60 40 20 0 Bolsel Sitaro Bolmo Talaud Tomoh Sangih Minah Mitra Boltim Kotam Bitung Bolmu Manad Minsel Minut Propin ng on e asa obagu t o si Cak KNLengkap 44,55 49,55 58 58,56 59,99 70,59 78,53 83,71 85,2 90,26 91,06 92,57 93,29 95,69 107,39 78 Sumber : Profil kab/ kota 2008 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 39 Dari grafik tersebut terlihat bahwa cakupan KN lengkap tertinggi adalah Kabupaten Minahasa Utara dan terendah pada Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Jika dilihat dari sumberdaya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan ibu, maka di sektor pemerintah telah ada bidan desa / bidan PTT yang ditempatkan di Poskesdes / Polindes namun penyebarannya belum merata di seluruh wilayah Provinsi Sulut. Melalui program desa siaga telah dilatih bidan desa dan bidang Koordinator serta dokter puskesmas di beberapa Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara. Sampai dengan tahun 2009 telah ada 1440 desa siaga di Provinsi Sulawesi Utara. Data Kesehatan Ibu 2009 menunjukkan terdapat 933 orang bidan desa di Provinsi Sulawesi Utara. 779 orang bidan tinggal di desa dan 666 orang bidan desa yang memiliki bidan kit. Data menunjukkan belum semua desa memiliki bidan desa demikian juga untuk Kab./ Kota dimana masih ada 7 Kabupaten / Kota yang belum memiliki dokter spesialis kebidanan yaitu Kab. Bolaang Mongondow Utara, Kab. Minahasa Tenggara, Kab. Sitaro, kabupaten Talaud, Kabupat en Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kota Tabel IV.3.Jumlah Bidan / Bidan Desa & Bidan Kit tahun 2009 Total Total Bidan Bidan Desa Bidan Desa Tinggal di 779 Desa 511 1.649 933 Telah APN 305 Mampu Punya GDON Bidan Kit 347 666 Sumber : Bidang Kesga dan gizi, 2010 Di tingkat Puskesmas yang mempunyai dokter umum dan bidan, khususnya Puskesmas dengan tempat tidur, belum semua mampu memberikan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar. Di Provinsi Sulawesi Utara dari 80 Puskesmas Rawat Inap hanya 34 Puskesmas yang sudah mampu PONED. Demikian pula untuk Rumah Sakit Kabupaten / Kota belum semua kab./ kota yang memiliki memberikan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif ( PONEK). Di Provinsi Sulawesi Utara terdapat 29 Rumah Sakit Pemerintah / Swasta hanya 9 Rumah Sakit yang mampu PONEK. Tabel IV.4. Jumlah Puskesmas dan Rumah Sakit di Sulawesi Utara yang mampu melaksanakan PONED & PONEK Jumlah PKM Mampu Jumlah RS Mampu PONEK RI 80 PONED 34 33 11 Sumber : Bidang Kesga dan gizi, 2009 Sistem Pencatatan dan Pelaporan pelayanan kesehatan ibu di Kabupaten / Kota masih masih belum adekuat. Pelayanan Kesehatan Ibu di Rumah Sakit belum dapat didata secara tepat. Beberapa Kabupaten tidak bisa menyertakan data dari rumah sakit. Format – format untuk pendataan dan pelaporan data tidak tersedia di tingkat Puskesmas. Posyandu yang dikelola oleh Kader Kesehatan memberi 40 pelayanan antenatal dengan bantuan Bidan di desa. Dukun bayi diharapkan bermitra dengan bidan dalam memberikan pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas. Di Provinsi Sulawesi Utara terdapat 1062 orang dukun bayi namun data 2009 menunjukkan yang bermitra hanya 771 atau orang dukun bayi. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Tabel IV.5. Jumlah Dukun dan Dukun yang Bermitra di Provinsi Sulawesi Utara s/ d tahun 2009 Total Dukun Bermitra 1062 771 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2009 Fasilitas bidan praktek swasta terdapat di desa dan kota yang juga memberikan pertolongan persalinan. Namun sistem pencatatan data dan penyampaian laporan ke Puskesmas tidak ada. Sesuai data Riskesdas 2007 pemanfaatan pelayanan polindes / bidan di desa masih sangat rendah yaitu < 20 %. Lebih dari 50 % responden memberikan alasan yang tidak jelas mengapa tidak memanfaatkan polindes / bidan di desa. Jenis pelayanan polindes / bidan yang paling banyak dimanfaatkan dalam 3 bulan terakhir adalah pengobatan ( > 80 % ). Dalam hal pembiayaan program, pembiayaan program kesehatan ibu di Provinsi Sulawesi Utara untuk tahun 2009 berasal dari APBN dan APBD Provinsi. Program kesehatan ibu terdapat pada beberapa instansi pemerintah disamping Dinas Kesehatan seperti Badan Pemberdayaan Perempuan, BKKBN, Bappeda, Biro Sosial dan Dinas Sosial. Dinas dan Badan tersebut di atas tidak jarang mempunyai kepentingan yang sama di beberapa bidang namun kadang – kadang kegiatan ini sulit untuk diintegrasikan di lapangan, sehingga dapat menciptakan tumpang tindih yang tidak dapat dihindari. 5. Pelayanan Imunisasi Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, Hb), imuisasi untuk Wanita Usia Subur/ Ibu hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1:DT dan kelas 2-3: TT), sedangkan kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/ risti KLB, ditemukan/ diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis. Pencapaian Universal child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah menargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/ kelurahan. Suatu desa/ kelurahan telah mencapai target UCI apabila >80% bayi di desa/ kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Secara Provinsi, pencapaian UCI tingkat desa/ kelurahan tahun 2009 seperti pada grafik berikut. Gambar IV. 7. Cakupan UCI Desa Kab/ kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 120 100 100 97,7 93,8 92,5 87,7 87,4 87,1 80 60 80,8 80,8 80,3 76,7 76,4 65,6 61,1 60,7 48,4 40 20 0 Sumber : Bidang PMK, 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 41 Gambar IV. 8. Peta UCI Desa Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Dari grafik di atas, 5 Kabupaten tidak mencapai target UCI yaitu Talaud, Sitaro, Sangihe, Kotamobagu dan Bolaang Mongondow, sementara seratus persen desa/ kelurahan di Kota Bitung tercakup dengan UCI diikuti oleh Kabupaten Minahasa (97,7%) dan Bolaang Mongondow Timur (93,8%) . Sedangkan target tingkat perlindungan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi campak karena imunisasi inim erupakan antigen kontak terakhir dari semua imunisasi yang diberikan pada bayi. Untuk menunjukkan tingkat efektifitas program digunakan angka drop out (DO)DPT1 – Campak.. Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi DPT1, karena imunisasi ini merupakan salah satu antigen kontak pertama dari semua imunisasi yang diberikan pada bayi. Cakupan imunisasi DPT1-HB seperti terlihat pada grafik berikut Gambar IV. 9. Cakupan imunisasi DPT1-Hb1 Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 160 150,7 140 120 100 104,2 102,9 98,8 93,6 80 60 93 90,9 89,7 88,2 85,5 77,7 72,4 71,8 57,2 48 40 20 0 Sumber : Bidang PMK, 2010 42 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Untuk menunjukkan tingkat efektifitas program digunakan angka drop out (DO)DPT1 – Campak, seperti terlihat pada grafik berikut. Gambar IV. 10. Cakupan DO (DPT1-Campak) kabupaten/ kota se-Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 35 28 21 14 7 0 -7 -14 Bolm Bolm Bolm Bolm Sangi Talau Bitun Kota Mana Tomo MINA Minse Mina Minhs Sitaro ong ong ong ong he d g moba do hon HASA l hasa Utara Selata Timur Utara gu Tengg n DO 7.2 34 3 20 13 6.8 8.6 12.4 -7.8 1.5 -0.7 12.6 ara 4.7 2.6 7.7 Sumber : Bidang PMK, 2010 Adapun DO terbesar terdapat di kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan 3 kabupaten lain yang tidak mencapai target dimana pencapaian lebih dari 10 % yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Kabupaten Sangihe dan Kota Kotamobagu. Cakupan imunisasi bayi untuk masing-masing jenis vaksinasi menurut kabupaten/ kota dapat dilihat pada lampiran tabel 23. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imuniasi Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiap Kabupaten hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada masa lalu sasaran kegiatan MNTE adalah calon penganten dan ibu hamil namun pencapaian target agak lambat sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa pemberian TT 5 dosis pada seluruh Wanita Usia Subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 49 tahun). Untuk cakupan imunisasi TT ibu hamil tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran tabel 26. 43 berbagai masalah dan kebutuhan bagi usia lanjut di bidang kesehatan. Prioritas pembangunan kesehatan saat ini masih ditujukan pada upaya penanggulangan penyakit menular, kekurangan gizi, kematian ibu maternal, sementara pada saat yang bersamaan pola penyakit juga bergeser yakni meningkatnya penyakit degeneratif dan kardiovaskuler. Dengan keterbatasan sumber daya yang ada, maka upaya promotif dan preventif harus ditingkatkan kepada kelompok pra usia lanjut di samping upaya kuratif yang perlu biaya tinggi. B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN Seperti diketahui, bahwa Upaya kesehatan pengembangan merupakan salah satu kegiatan Puskesmas di samping upaya kesehatan wajib. Kegiatan upaya kesehatan pengembangan tersebut dilaksanakan bila upaya kesehatan wajib telah terlaksana secara optimal (target cakupan dan mutu terpenuhi), namyn dalam keadaan tertentu ditetapkan sebagai penugasan dari Dinas kesehatan). Pemilihan kegiatan kesehatan Pengembangan oleh Puskesmas dilakukan bersama-sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dengan mempertimbangkan masukan dari Badan penyantun Pelayanan (BPP). Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok yang telah ada, yakni : Upaya Kesehatan Usia Lanjut Upaya Kesehatan Kerja Upaya Kesehatan Indera Upaya Kesehatan Olah Raga Upaya Pembinaan pengobatan Tradisional Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Upaya Kesehatan Jiwa Perawatan Kesehatan Masyarakat Kesehatan Indera Kegiatan Program kesehatan indera dalam hal ini dilaksanakan oleh Balai Kesehatan Mata Masyarakat Propinsi Sulawesi Utara yang adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang dapat melaksanakan intervensi pelayanan medis spesialistik dan dapat melakukan upaya kesehatan masyarakat khususnya pelayanan kesehatan mata, dapat melaksanakan kegiatannya di dalam dan luar gedung sehingga merupakan suatu institusi yang menjadi pemecah masalah keterbatasan kemampuan kewenangan Rumah Sakit maupun Puskesmas. Balai Kesehatan Mata Masyarakat saat ini melayani rawat jalan baik untuk kegiatan dalam maupun luar gedung, dengan fasilitas dan sumber daya yang ada meliputi medis maupun penunjang medis mampu melayani 14.792 pasien dengan 9962 kasus untuk kegiatan dalam gedung, dan 4830 pasien pada 15 Kab/ Kota untuk kegiatan luar gedung tahun 2009. Sebagai hasil pembangunan terlihat adanya peningkatan umur harapan hidup yang membawa dampak peningkatan jumlah usia lanjut dengan Tabel IV.6. Rekapitulasi Kegiatan BKMM tahun 2009 Kegiatan Tindakan Gangguan Medis/ Operatif penglihatan Dalam Gedung 630 9962 Luar Gedung 451 4830 1081 14.792 Jumlah Sumber : BKMM,2010 Di Provinsi Sulawesi Utara, dengan jumlah penduduk ± 2,1 juta jiwa maka angka kebutaan 1.5 x 2.100.000 penduduk = 31.500 orang buta. Penyebab akibat katarak ; 0.78 x 31.500 = 16.380 orang buta/ tahun . Sedangkan angka insidens/ kejadian baru katarak 0.1% x 2.100.000 = 2100 44 insiden baru/ tahun. Berarti di Sulawesi Utara setiap tahun terdapat 16.380 orang buta ditambah kejadian baru penderita katarak 2100 adalah 18.480 orang Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Terjadinya angka kebutaan yang tinggi tersebut terutama disebabkan karena adanya ketidakseimbangan antara angka insiden ( kejadian baru 0.1 % atau 210.000/ tahun) dengan kemampuan pelaksanaan operasi katarak ( ±80.000 orang/ tahun). Dengan demikian terjadi backlog katarak yang cukup tinggi. Ada beberapa alasan backlog katarak cukup tinggi tersebut antara lain akibat rendahnya daya jangkau pelayanan operasi katarak akibat ketidaktahuan masyarakat dan tingginya biaya operasi. Dilain pihak, ketersediaan tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan mata sampai saat ini masih terbatas. Bila keadaan ini dibiarkan tanpa adanya upaya yang serius, maka angka kebutaan akan bertamabah terus. Untuk itu diperlukan tambahan upaya untuk membendung laju kebutaan dan menurunkannya, sehingga tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Dalam mengatasi masalah tersebut WHO telah mencanangkan VISION 2020 – The Right to Sight, yaitu inisiatif global untuk mengeliminasi kebutaan yang seharusnya dapat ditanggulangi. Selanjutnya di Indonesia, pada tanggal 15 Februari 2000, Wakil Presiden Megawati Soekarno Puteri, mencanangkan pula Vision 2020- The Right to sight bagi seluruh warga negara Indonesia, artinya pemberian hak untuk melihat dengan optimal bagi setiap warga negara Indonesia. Cakupan pelayanan medis spesialis yang umumnya dilakukan di Rumah sakit kurang mampu meningkatkan cakupan pelayanannya karena tidak adanya kewenangan untuk melakukan pelayanan medis dan kesehatan diluar gedung. Sedangkan Puskesmas yang mempunyai kewenangan pelayanan medis dan kesehatan di luar gedung hanya mampu menyelenggarakan pelayanan medis dasar. Oleh karena itu kesenjangan antara kebutuhan pelayanan medis spesialistik dengan jumlah dan sebaran sarana yang tersedia menyebabkan dibutuhkannya satu institusi yang dapat mengurangi kesenjangan pelayanan dan mendekatkan pelayanan medis spesialistik tersebut ke masyarakat. Tahun 2007 dan 2008 BKMM Provinsi Sulawesi Utara, telah mengirim satu Dokter Spesialis Mata mengikuti Program Fellowship Fakoemulsifikasi selama 3 bulan dan satu orang dokter spesialis mata mengikuti Program Fellowship Glaucoma di RS. Cipto Mangunkusumo serta seorang Perawat Mahir Mata mengikuti Program Inservice Training Mid Level Opthalmologi Personal selama 3 bulan di Jakarta Eye Center menggunakan anggaran APBD 2007 2008. Tahun 2009, seorang perawat diikutkan juga dalam Pelatihan Comunity Eye Nursing di RS. Mata Cicendo Bandung selama 6 minggu dan di tahun yang sama BKMM ketambahan 2 orang tenaga Sub Spesialis Vitreoretina lulusan Bangkok dan Sub Spesialis Infeksi dan Imunologi dari RSUP Cipto Mangunkusumo. Dalam hal peralatan medis dan sarana prasarana kantor untuk meningkatkan pelayanan, BKMM melaksanakan pengadaan alatalat kesehatan, AC, meja, kursi rapat, dll tetapi semuanya habis di lalap api pada tanggal 4 Maret 2010. Untuk kegiatan pelayanan BKMM melaksanakan kegiatan dalam gedung dan luar gedung dengan berkoordinasi dan bermitra dengan organisasi-organisasi sosial keagamaan dan lintas sektor di seluruh wilayah Kab/ Kota se Provinsi Sulawesi Utara. BKMM Provinsi Sulawesi Utara juga melayani pasien Jamkesmas. Untuk kegiatan dalam gedung, didapatkan hasil seperti pada table berikut, Tabel IV.7. Kunjungan Penderita di BKMM tahun 2006– 2009 Kunjungan Tahun Tahun Tahun Tahun Penderita Baru 2006 2716 2007 7370 2008 6562 2009 5432 Penderita Lama 771 4505 4415 4530 3487 11.875 10.977 9962 Jumlah Sumber : BKMM,2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 45 Tabel IV.8. 10 Penyakit Yang Ditemukan di BKMM T.A. 2006– 2009 N Jenis Penyakit Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 1 Kelainan Refraksi 5520 4598 3091 3610 2 Katarak 1134 1062 1807 2001 3 Konjunctivis 75 529 593 553 4 Pterygium 176 393 389 397 5 Gloucoma 76 51 152 191 6 Sikatrik Kornea 8 2 1 3 7 Hordeolum 105 45 25 78 8 Blepharitis 37 40 39 41 9 Trichiasis Trachoma 28 9 5 11 1 Lain-lain 2044 3503 2030 3077 Sumber : BKMM,2010 Tabel IV.9. Angka Kebutaan yang ditemukan di BKMM Tahun 2006-2009 Kebutaan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Satu Mata 556 1405 790 991 Dua Mata 216 665 488 540 Sumber : BKMM,2010 Tabel IV.10. Kegiatan Operasi Mata Tahun 2006-2009 No Jenis Operasi Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 1 Katarak 505 538 815 534 2 Pterygium 73 113 121 54 3 Hordeolum 1 5 25 22 4 Torsotomi / SBL - - - - 5 Glaukoma - - - 5 6 Lain-lain 8 12 15 Sumber : BKMM,2010 46 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Pada kegiatan luar gedung didapatkan hasil sebagai berikut Tabel IV.11. Kunjungan Pasien tahunpada kegiatan luar gedung 2006– 2009 Kunjungan Jumlah Pasien Tahun Tahun Tahun Tahun 2006 661 2007 5637 2008 4789 2009 4830 9 9 13 15 Lokasi Sumber : BKMM, 2010 Tabel IV.12. Kunjungan Pasien tahunpada kegiatan luar gedung 2006– 2009 No Jenis Penyakit Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 1 Kelainan Refraksi 902 3391 2623 2771 2 Katarak 284 1153 1101 1321 3 Konjunctivis 40 96 105 110 4 Pterygium 42 436 349 367 5 Glaucoma 4 22 17 34 6 Sikatrik Kornea 4 10 14 17 7 Hordeolum - 16 17 24 8 Blepharitis 4 14 22 27 9 Trichiasis NonTrachoma - 2 3 5 10 Lain-lain 42 496 494 154 Sumber : BKMM, 2010 Tabel IV.13. Angka kebutaan yang ditemukan di luar gedung tahun 2006-2009 Kebutaan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Satu Mata 241 417 420 512 Dua Mata 43 134 131 171 Sumber : BKMM, 2010 Tabel IV.14. Jenis operasi yang dilakukan di luar gedung tahun 2006-2009 Jenis Operasi Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Katarak 273 408 326 Tahun 2009 404 Pterygium 49 166 110 43 Hordeolum - - - - 18 3 1 4 Lain-lain Sumber : BKMM, 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 47 2. Upaya Kesehatan pengembangan lainnya Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam Upaya Kesehatan pengembangan yaitu Kesehatan kerja, Kesehatan Indera, Kesehatan Olah Raga, Battra, Kesehatan Gigi Mulut, Kesehatan jiwa dan Perawatan Kesehatan Masyarakat. Pelayanan kesehatan kerja tidak dilaksanakan oleh semua kabupaten/ kota oleh karena keterbatasan program dimana sarana pekerja formal yang dilayani sesuai program tidak tersedia. Oleh karena itu kegiatan pelayanan kesehatan kerja hanya pada beberapa Kabupaten/ Kota saja. Adapun cakupan pelayanan kesehatan kerja pekerja formal seperti pada grafik berikut. Gambar IV. 11. Cakupan pelayanan kesehatan pekerja informal Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 Sumber : Bidang UPK, 2009 3. Upaya Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) Upaya pelayanan kesehatan di DTPK se Provinsi Sulawesi Utara dilaksanakan dalam kerangka upaya kesehatan komunitas di daerah DTPK. Pada tahun 2009 pelayanan kesehatan DTPK masih dilaksanakan di beberapa kabupaten yang mempunyai DTPK sesuai Keppres 78/ 2005 tentang Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan, sebagaimana dalam tabel berikut. Tabel IV.15. Kabupaten,Kecamatan, Puskesmas dan nama pulau yang termasuk DTPK Sulawesi Utara tahun 2009 Sumber : Bidang UPK, 2010 48 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Adapun kegiatan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan meliputi : 1. Penguatan fasilitas kesehatan sehingga lebih mandiri khususnya pelayanan kesehatan di dalam gedung a. Kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana b. Perbaikan gizi c. Promosi kesehatan d. Kesehatan Lingkungan e. Pengobatan dasar pelayanan kesehatan keliling f. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Menular 2. Peningkatan pelayanan kesehatan luar gedung melalui Tim Medis Keliling berbagai tingkat administrasi antara lain dalam Pusling Roda 4, Pusling Terapung, Pusling jalan kaki dan lainlain 3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan melalui pembentukan dan pengemban- gan desa siaga, posyandu dan lain-lain. 4. Peningkatan pengelolaan (perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi program DTPK. C. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Sebagaimana diketahui bahwa salah satu program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 adalah upaya kesehatan perorangan yang bertujuan meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan kesehatan perorangan (Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya). Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit dan lain-lain. Disatribusi kunjungan Rawat jalan Tingkat Pertama di Puskesmas se propinsi Sulawesi Utara tahun 2009 dapat terlihat sebagaimana grafik berikut Gambar IV. 12. Kunjungan Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas se Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 80.000 70.629 60.000 49.740 40.000 20.000 18.403 17.033 11.433 24.751 6.147 10.098 49.219 34.467 28.827 25.132 26.411 10.422 799 0 Dari gambar di atas terlihat bahwa kunjungan rawat jalan di Puskesmas pada Kabupaten Sitaro sepanjang tahun 2009 adalah yang paling sedikit dibandingkan 15 Kabupaten/ Kota yang lain sementara kunjungan rawat jalan tingkat pertama di Puskesmas pada Kabupaten Minahasa menunjukkan grafik yang paling tinggi. Kelengkapan data dari kabupaten Sitaro yang sangat sedikit tersebut Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 masih perlu dilakukan validasi lebih lanjut. Jika hasilnya memang demikian, maka dapat disimpulkan bahwa aksesabilitas pencarian pelayanan kesehatan di kabupaten sitaro sangat rendah,. Kondidi ini cukup memprihatinkan mengingat jumlah Puskesmas yang dibangun di Kabupaten Sitaro sudah mencapai 10 Puskesmas dengan 5 Puskesmas di antaranya adalah Puskesmas Perawatan. 49 Di Provinsi Sulawesi Utara, jumlah seluruh masyarakat miskin tahun 2009 adalah 61`1.847 orang. Dari jumlah tersebut 92.66 % dicakup oleh Jamkesmas adalah 485.084 orang dan yang tercakup dengan pelayanan Jamkesda sejumlah 55,148 orang, sehingga total 540.232 jiwa yang dicakup ol;eh jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Terdapat 9 Kabupaten/ kota yang mem- punyai kerjasama dengan PT Askes untuk pelaksanaan Jamkesda . Cakupan masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda menurut kabupaten/ kota pada tahun 2009 seperti pada tabel berikut. Tabel IV.16. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin dan JPKM Kabupaten /Kota Tahun 2009 KAB/ KOTA JML MASKIN DICAKUP JPKM JAMKESMAS JAMKESDA Bolmong Minahasa 46.544 63.343 43.544 59.343 0 0 Sangihe Talaud Minsel Minut Bolmut Sitaro Mitra Bolsel Boltim Manado Bitung Tomohon Kotamobagu 58.826 57.462 41.533 68.216 21.173 14.480 33.486 17.622 12.681 82.073 31.244 28.088 35.076 54.826 41.834 36.535 46.916 15.130 8.180 18.126 16.622 10.582 60.406 29.166 18.798 25.076 1.455 0 2.535 21.300 2.000 0 0 1.000 2.059 21.667 132 0 3.000 Provinsi Sulut 611.847 485.084 55.148 Sumber : Bidang Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, 2010 Dari grafik di atas nampak bahwa terdapat enam kabupaten yang tidak semua masyarakat miskinnya terjangkau oleh Jamkesda Dalam program JPKMM, masyarakatmiskin tidak hanya mendapat pelayanan kesehatan umum/ dasar, tetapi juga untuk penyakit-penyakit berat misalnya hemodialisa, operasi jantung, cesar dan kanker. D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain kekurangan vitamin A dan anemia gizi 50 Gambaran status gizi masyarakat pada saat ini ditandai dengan tingginya masalah kekurangan gizi dan mulai meningkatnya masalah kelebihan gizi dan masalah-masalah gizi lain yang terkait penyimpangan gaya hidup. Masalah-masalah kekurangan zat gizi makro terutama kurang energi protein balita dan kekurangan gizi seperti anemia gizi besi (AGB), kurang vitamin A (KVA) dan gangguan akibat kekurangan iodium (GAKY) belum secara tuntas dapat diatasi. Hasil cakupan program dari tahun 2000 s/ d 2009 dapat dilihat pada tabel berikut Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Tabel IV.17. Hasil Cakupan Program Gizi tahun 2000—2009 HASIL CAPAIAN NO 1 KEGIATAN - - - Bayi bulan Peb. bulan Agust Balita bulan Peb bulan Agust Ibu Nifas 4 Tablet Tambah Darah Fe1 Fe3 Pemantauan Balita D/ S N/ D BGM ASI Ekslusif 5 Pemantauan Status Gizi 2 3 6 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 81 54 50 64 80 84 93 89,6 89,8 88,7 81 76 54 85 92 83 93,6 94,7 90,5 84,6 88 81 53,6 84 84,8 92 94,9 88,9 83,4 88,3 84 79 76,5 52 76,2 36 87,6 28 92,2 57 94,8 38,6 89 51,9 95,7 50,8 87,2 59 89,2 80,4 81 81 54 76 50 54 64 85 80 92 79 72,1 79,1 70,1 76,3 70,2 86,2 77,7 89,2 77,3 67,8 82,4 73 83,3 77,3 88,6 67 78 73 83 - - - - 13 71,9 81,7 4,1 69 65,8 84,9 5,7 23,8 70,5 84,3 1,2 16,9 67,9 84 0,8 19,2 72,5 91,7 8,3 18,02 Vitamin A - Gizi Buruk 1,5 0,55 0,99 0,56 0,74 0,44 0,6 4,3 - - - Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih 11,1 76,4 2,2 7,36 89,4 2,69 9,42 87,86 2.02 7,31 89,43 2,7 6,27 90,69 2,3 6,07 89,11 1,71 8,2 89,07 2,63 11,4 81,2 3,1 - - - - - - - - 257 106 49 103 Kasus Gizi Buruk Sumber : Bidang Kesga & Gizi, 2009 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN Pemantauan pertumbuhan balita adalah salah satu kegiatan penting untuk mengetahui adanya hambatan dalam pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Untuk mengetahui hambatan tersebut perlu dilakukan penimbangan rutin setiap bulan di posyandu. Dalam pelaksanaan penimbangan di posyandu ditemukan kecenderungan makin tinggi umur anak, makin rendah cakupan penimbangan rutin. Jadi makin tinggi umur anak makin rendah pula persentase anak yang ditimbang diposyandu. Balita yang naik berat badannya pada tahun 2009 sebesar 91,7% melebihi target nasional sebesar 80% Kabupaten Minahasa Utara adalah daerah yang paling tinggi jumlah balita yang naik berat badannya yaitu sebesar 97,4% sedangkan daerah yang paling rendah adalah sebesar 72,4 persen di Bolaang Mongondow Selatan . Balita dengan hambatan pertumbuhan yang Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 ada di Sulawesi Utara adalah sebesar 8,3 %. Lebih tinggi dari target nasional sebesar 5%. Hambatan pertumbuhan terbesar ada didaerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sebesar 27,6 % sedangkan hambatan pertumbuhan terkecil ada di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 2,6 %. Tingginya persentase balita dengan gangguan pertumbuhan dibandingkan tahun 2008 salah satunya disebabkan meningkatnya pastisipasi masyarakat untuk datang ke Posyandu (72,5 %). Dengan meningkatnya Partisipasi masyarakat maka gangguan pertumbuhan pada balita dapat ditemukan. Untuk meningkatkan dan mempertahankan capaian pada tahun 2010 akan dilaksanakan Pelatihan Penggunaan Standar Pemantauan Pertumbuhan balita bagi petugas Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan tugas sehari-hari. 51 Gambar IV. 13. Cakupan penimbangan balita N/ D Kabupaten/ Kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 97 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 97 96 96 96 96 91 91 90 89 87 92 86 78 77 72 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010 Pemberian Kapsul Vitamin A Kurang vitamin A masih merupakan masalah gizi utama, meskipun Kurang Vitamin A tingkat berat hamper sudah tidak ditemukan lagi tetapi kurang vitamin A tingkat subklinis yaitu ingkat yang belum menampaknan gejala nyata, masih menimpa masyarakat kelompok luas terutama kelompok balita. Masalah kurang vitamin A dapat diibaratkan “fenomena gunung es” yaitu masalah kurang vitamin A berat hanya sedikit tampak dipermukaan tetapi kurang vitamin A subklinis yang ditandai dengan rendahnya kadar vitamin A dalam darah masih perlu mendapat perhatian besar. Untuk mencegah dan menanggulangi masalah kurang vitamin A ditempuh kebijakan untuk memberi suplementasi vitamin A bagi bayi 6-11 bulan dan balita usia 12-59 bulan serta ibu nifas yang bertujuan menu- runkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamn A pada bayi dan balita. Suplementasi vitamin pada bayi 6-11 bulan dan balita umur 12-59 bulan dilakukan 2 kali setahun yaitu bulan Pebruari dan bulan Agustus sedangkan untuk ibu nifas diberikan selama 2 hari berturut-turut setelah bersalin atau pada saat nifas. Cakupan pemberian vitamin A pada bulan Pebruari untuk bayi 6-11 bulan adalah 90, % dan pada bulan Agustus 85,%. Cakupan pemberian vitamin A pada balita pada bulan Pebruari adalah 88% dan bulan Agustus 89 %. Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas pada tahun 2008 adalah sebesar 80%. Turunnya cakupan pemberian vitamin A pada Bayi 6 – 11 bulan pada bulan Agustus disebabkan kurangnya stok vitamin A Biru. Gambar IV. 14. Cakupan pemberian kapsul vit a pada bayi bulan Februari dan Agustus kabupaten/ kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 100 80 60 40 20 0 MAN BITU TOM MIN MINS MIN BOL SAN TALA BOL MITR SITA KOTA BOLT BOLS PROP ADO NG OHO AHAS EL UT MON GIHE UD MUT A RO MOB IM EL INSI N A G AGU FEBRUARI 94 84 93 94 90 92 81 93 73 87 89 87 83 100 84 90 AGUSTUS 71 98 85 90 86 86 99 66 95 85 75 62 94 100 100 85 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010 52 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Gambar IV. 15. Cakupan pemberian kapsul vit a pada Anak balita bulan Februari dan Agustus kabupaten/ kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 100 80 60 40 20 0 MANA BITUN TOMO MINAH MINSE MINUT BOLM SANGI TALAU BOLM MITRA SITARO KOTA BOLTI BOLSEL PROPI DO G HON ASA L ONG HE D UT MOBA M NSI GU FEBRUARI 97 97 90 92 91 83 88 88 71 70 88 88 74 79 69 88 AGUSTUS 97 96 88 92 88 83 99 61 96 79 78 90 73 98 100 89 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2010 ASI EKSKLUSIF Untuk membantu menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan meningkatkan status gizi bayi di Sulawesi Utara, dilakukan pemberian Air Susu Ibu Eksklusif yaitu Air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan tambahan makanan dan minuman. Cakupan ASI Eksklusif (ASIE) didapat dengan meng-hitung Jumlah bayi yang mendapat hanya ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama dikali 100 persen. Di Sulawesi Utara jumlah bayi usia 0-6 yang mendapat ASIE pada tahun 2009 sebanyak 46.244 bayi dan yang mendapat ASIE sebesar 16.164 bayi. anemia dan penanggulangan anemia, karena jenis anemia ini yang paling banyak di Indonesia. Suplementasi besi merupakan cara yang efektif karena kandungan gizinya padat dan dileng kapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah dan menanggulangi anemia akibat kekurangan asam folat. Terutama pada ibu hamil untuk menurunkan risiko Bayi Berat Lahir Rendah, Perdarahan pada saat persalinan yang dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi. Adapun cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil sebanyak 90 tablet di Sulawesi Utara adalah sebesar 77,7%. Kabupaten Minahasa Utara tertinggi adalah 91, 87 paling rendah adalah Sitaro sebesar 47,45%. Cakupan pemberian ASI Eksklusif tahun 2009 adalah sebesar 18,2 persen. Rendahnya cakupan ASI eksklusif disebabkan ketidaktahuan ibu akan gunanya ASI, gencarnya iklan susu formula, kurang trampilnya dan kurang pedulinya petugas kesehatan pada kebutuhan ibu dan bayi tentang manajemen laktasi. PEMBERIAN TABLET FE Salah satu masalah gizi di Indonesia adalah kekurangan gizi besi . Suplementasi besi merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 53 Gambar IV. 16. Cakupan pemberian tablet besi Fe-1 dan Fe-3 di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2008 Sumber : Bidang Kesga dan Gizi, 2009 Dari grafik di atas nampak bahwa cakupan pemberian tablet besi Fe-1 dan Fe-3 terendah berada di Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Sitaro. E. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA Bencana di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu bencana lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana lingkungan hidup terjadi akibat kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, kecelakaan industry, tumpahan minyak di laut, sedangkan bencana alam terjadi sebagai akibat aktifitas lapisan/ kerak bumi/ fenomena alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai atau angin rebut yang kejadiannya sulit diprediksi. Provinsi Sulawesi Utara yang telah ditetapkan Depkes sebagai Pusat Penanggulangan Krisis Regional 8 yang membawahi provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Makassar menjadi tulang punggung dalam penanganan bencana yang terjadi di tiga Provinsi tersebut. Tercatat selama tahun 2009 terdapat 13 kejadian bencana alam, mulai dari banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, gunung meletus, tanah longsor dimana kejadiannya tersebar di hamper seluruh kabupaten/ 54 kota se Provinsi Sulawesi Utara sesuai dengan tabel. Untuk menghadapi situasi bencana, maka hingga tahun 2009, kesiapsiagaan mutlak diperlukan yaitu adanya SDM kesehatan (kualitas dan kuantitas) yang mampu untuk memberikan pelayanan kesehatan secara optimal. Untuk itu berbagai pelatihan telah dilakukan untuk mempersiapkan sumberdaya manusia yang mampu bereaksi cepat dalam penanggulangan bencana. Khususnya dalam menghadapi World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Summit (CTI) yang dilaksanakan di Manado, maka telah disiapkan beberapa tenaga terlatih untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak terduga/ diinginkan. Untuk itu dilaksanakan beberapa pelatihan seperti GELS yang melibatkan dokter yang berdomisili di manado, puskesmas daerah tujuan wisata di Sulawesi utara khususnya kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara, pelatihan BTLS yang melibatkan perawat sebagai peserta , Pelatihan Radio Medic, pelatihan SAR untuk kecelakaan khususnya di gedung dan di laut. Pelatihan tersebut difasilitasi oleh Depkes RI dengan fasilitator dari Tim Siaga Bencana dari Makassar. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Tabel IV.18. Jenis, Waktu kejadian dan Kab/ Kota Terdampak Jenis Bencana Banjir/ Longsor Banjir/ Air pasang Longsor Angin Putting Beliung Gempa Bumi Gunung berapi Waktu Kejadian 11/ 01/ 2009 12/ 01/ 2009 12/ 01/ 2009 14/ 01/ 2009 Feb-09 30/ 06/ 2009 Dec-09 15/ 01/ 2009 11/ 02/ 2009 Nov 2009 12/ 02/ 2009 19/ 04/ 2009 31/ 05/ 2009 Kab/ Kota terdampak Kab. Sitaro Kota Manado Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Sitaro Kota Manado Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Tenggara Kab. Talaud Kab. Talaud Kab. Sitaro Sumber : Bidang PMK 2010 Untuk menangani bencana secara cepat, maka telah dibentuk tim di masing-masing unit, yaitu Tim Reaksi Cepat, Tim BSB (petugas Rumah Sakit Kandouw), Satgas bencana (Puskesmas dan Kabupaten/ Kota). Berbagai peralatan kesehatan emergency seperti peralatan resusitasi jalan nafas, resusitasi jantung, peralatan pneumatic/ listrik, peralatan/ Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 perlengkapan penanganan luka serta peralatan RS lapangan sudah dimiliki untuk menunjang penanganan bencana di regional Sulawesi utara. Begitu pula dengan sarana transportasi dan alat komunikasi telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan penanggulangan pada setiap kejadian bencana. 55 F. PEMBERANTASAN PENYAKIT kasus yang meninggal berjumlah 87 orang. Kasus HIV dan AIDS tersebut tersebar di 11 (sebelas) Kabupaten / Kota dari 15 Kab/ Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Penyebaran kasus ini sangat cepat terutama pada kelompok usia produktif, sedangkan hubungan seks merupakan cara penularan tertinggi 1. Penyakit Menular Langsung a. HIV DAN AIDS Kasus AIDS pertama kali ditemukan di Sulawesi utara pada tahun 1997 di Rumah Sakit Bethesda. Sejak penemuan kasus tersebut jumlah kasus HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Utara terus bertambah dari tahun ke tahun, sampai dengan bulan Desember tahun 2009 HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 456 kasus, 257 diantaranya penderita AIDS sementara jumlah Hal ini memberikan gambaran bahwa epidemi HIV dan AIDS berkembang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan seperti terlihat dalam grafik di bawah ini. Gambar IV. 17. Jumlah kasus HIV/ AIDS Provinsi Sulawesi Utara tahun 1997 - 2009 120 100 80 60 40 20 0 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 HIV 0 0 0 3 5 5 2 9 30 61 29 55 2009 38 AIDS 1 1 1 4 1 13 6 9 47 38 43 93 112 Sumber : Bidang PMK 2010 Gambar IV. 18. Jumlah kasus AIDSdan kematian di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 1997 s/ d 2008 Sumber : Bidang PMK 2009 Dari Grafik di atas terlihat gambaran fatalitas dari HIV/ AIDS di Provinsi Sulawesi Utara. Apabila kasus HIV dan AIDS dikelompokkan menurut kelompok umur, maka penderita terutama berasal 56 dari kelompok umur produktif yakni 20-29 tahun (50%) dan 30-39 tahun (26%) seperti yang terlihat pada grafik 3 dibawah ini: Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Kasus HIV/ AIDStertinggi ditemukan pada: usia 20-29 tahun : 50% usia 30-39 tahun : 28% usia 40-49 tahun : 11% kelompok umur tersebut mempunyai risiko penularan lebih tinggi untuk tertular HIV/ AIDS karena merupakan kelompok seksual aktif. Berdasarkan jenis pekerjaan kasus HIV/ AIDSpaling tinggi adalah : Swasta/ Wiraswasta : 22 % IRT : 17%, PSK : 10% Pelaut : 8 %. masyarakat tentang HIV/ AIDS masih pada level menengah seperti terlihat dalam tabel di bawah ini. Secara rerata di tingkat Provinsi, 58% penduduk yang berumur ≥ 10 tahun di Provinsi Sulawesi Utara pernah mendengar tentang HIV/ AIDS. Persentase tertinggi di Kota Manado (77%) dan terendah di Kabupaten Bolaang Mongondow (20%). Secara rerata yang mempunyai pengetahuan benar tentang HIV/ AIDS hanya 12,5% atau satu di antara delapan penduduk yang berumur ≥ 10 tahun. Sementara yang berpengetahuan benar tentang cara penularan HIV/ AIDS sebesar 50% dari yang pernah mengetahui. Hasil Riskesdas menunjukkan bahwa kesadaran Tabel IV.19. Persentase Penduduk 10 tahun ke Atas menurut Pengetahuan Tentang HIV/ AIDS dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten/ Kota Bolaang Mangondow Minahasa Kepulauan Sangihe Kepulauan Talaud Minahasa Selatan Minahasa Utara Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Sulawesi Utara Pernah Mendengar 20,2 72,5 30,8 38,8 63,3 65,8 77,3 68,1 69,0 58,6 Berpengetahuan benar tentang penularan HIV/ AIDS 5,3 15,4 5,1 6,0 11,3 2,2 20,9 5,7 7,3 12,5 Berpengetahuan benar tentang pencegahan HIV/ AIDS 30,8 32,2 25,6 28,1 63,7 43,8 72,5 57,7 45,9 51,8 Sumber : Riskesdas 2007 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 57 b. TUBERKULOSIS Sejak mulai di pakai di provinsi Sulawesi Utara pada tahun 1993, maka strategi DOTS telah diterapkan di seluruh Kabupaten/ Kota dan 95 % Puskesmas telah mengadopsi strategi ini, sisanya belum dapat dikembangkan berhubungan dengan keterbatasan sumber daya tenaga kesehatan yang akan mengimplementasikan strategi ini terutama di puskesmas pemekaran Trend penemuan kasus pada 5 tahun terakhir tergambar pada Grafik Case Notification Rate di bawah ini. Gambar IV. 19. Case Notification Rate Tahun 2004 – 2008 Provinsi Sulawesi Utara 190 200 160 184 167 158 146 163 120 80 40 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber : Bidang PMK 2010 Fokus penemuan tetap pada penderita BTA positif untuk menuntaskan sumber penularan, tanpa meninggalkan kasus lainnya, sepertin terlihat dalam grafik 6 di bawah ini. Gambar IV. 20. Pola penemuan kasus TBC Provinsi Sulawesi Utara tahun 2001 - 2008 5000 4000 3000 2000 1000 0 B T A P O S IT IF 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 1737 1715 2393 3055 3344 4149 3753 4054 275 550 581 717 747 522 519 485 B T A N E G A T IF Sumber : Bidang PMK 2009 58 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Angka penemuan kasus baru pada beberapa tahun terakhir ini menggambarkan fluktuasi yang bukan disebabkan oleh pergeseran epi- demiologis, tetapi lebih banyak disebabkan oleh dinamika program, seperti terlihat dalam grafik di bawah ini. Gambar IV. 21. Penderita baru BTA positif (CDR) di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 140 123 121 120 95 100 94 87 85 76 80 73 80 71 69 67 54 60 53 51 49 40 20 0 Sumber : Bidang PMK 2010 Kualitas Diagnosa TB menunjukkan perkembangan yang cukup baik dimana sejak tahun 2004 Error rate cross check slide selalu dibawah <5 % atau sesuai dengan standar yang diharapkan. Meskipun demikian masih terdapat kabupaten/ kota yang bermasalah dan perlu untuk lebih di bina karena pencapaian error rate yang diatas 5% seperti kabupaten Sitaro dan Kabupaten Sangihe. Gambar IV. 22. Error rate hasil cross check di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2004 - 2009 4 3 3 3 3 2 2 2 1 1 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber : Bidang PMK 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 59 Kegiatan pembinaan pengobatan selama tahun 2008 terakhir ini berlangsung cukup baik dimana angka kesembuhan mencapai diatas 85 % di seluruh Kabupaten/ Kota, kecuali kota Manado yang hanya 75 % seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Gambar IV. 23. Data Cure rate penderita baru BTA (+) per kab/ kota di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 % 100 100 99 100 98 96 96 95 92 91 89 86 86 80 85 88 75 60 40 20 0 Sumber : Bidang PMK 2010 5.KUSTA Perubahan visi Program penanggulangan kusta dari orientasi eliminasi kemudian bergerak kearah kesinambungan program yang berkualitas di lapangan, melahirkan beberapa kebijakan baru yang lebih memperhatikan aplikasi teknis pelayanan kusta yang berkualitas dari level Puskesmas ke level rujukan. Ekspansi program kearah kegiatan rehabilitasi medik maupun sosial ekonimi juga mulai dijajaki. Akan tetapi secara epidemiologis masalah kusta di Sulawesi utara terlihat sangat statis. Perlangsungan penyakit dan beberapa faktor lainnya yang masih belum terjawab diperkirakan menyebabkan hal ini. Gambar IV. 24. CDR Kusta (/ 100.000 penduduk) di Sulawesi Utara dalam 10 tahun terakhir 30 28 25 23 20 23 20 19,7 15 12,5 21 19 19 13,6 10 5 0 2000 60 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 kegiat an pemeriksaan kont ak. Hasilnya menggambarkan stagnansi dan kecenderungan penurunan yang sangat lambat. CDR 19/ 100.000 pada tahun 2009 sama dengan pencapaian pada tahun 2008, walaupun pada tahun 2009 terdapat peningkatan kegiatan RVS di kabupaten/ kota karena adanya pengusulan dana tambahan di NLR dan APBD Kabupaten/ Kota, tetapi hal ini tidak serta merta meningkatkan jumlah kasus secara bermakna. Dari hasil kegiatan penemuan kasus di Sulawesi utara maka gambaran trend CDR terlihat seperti pada gambar di atas. Selang 10 tahun terakhir ini CDR tertinggi ada di tahun 2004. Hal ini disebabkan pada tahun tersebut dilaksanakan kegiatan Mini LEC di 5 Kab/ Kota dari total 9 Kab/ Kota yang ada di Sulawesi Utara saat itu. Tahuntahun selanjutnya kegiatan penemuan kasus secara aktif hanya mengandalkan RVS selektif di beberapa kantong endemis dan penguatan Gambar IV. 25. Proporsi cacat 2 dan proporsi anak tahun 1999—2009 14 13,2 12 11,6 10 8 10 8,9 7,8 7,3 6,9 6,6 6 6,1 7,8 7,3 6,4 5,7 4,8 4 6,6 5,5 6,7 5,9 4,7 3,4 2 0 2000 2001 2002 2003 2004 Proporsi cacat 2 ks baru 2005 2006 2007 2008 2009 %anak <15 th diantara kasus baru Sumber : Bidang PMK 2010 Kecenderungan penemuan kasus anak di Propinsi Sulawesi Utara memperlihatkan gambaran kenaikan. Jumlah secara absolut juga sangat bermakna yakni 56 kasus, dengan jumlah t erbanyak dat ang dari Bit ung, Bolaang Mongondow, Sitaro dan Talaud. Hasil ini bersinergi dengan kegiatan penemuan kasus di daerah tersebut dan juga riwayat dari kasus-kasus yang ada di propinsi Sulawesi Utara yang datang dari lokasi-lokasi tersebut. Gambaran ini memang sesuai dengan analisis pada beberapa tahun yang lalu yaitu di kabupaten Bolaang Mongondow dan Sitaro masih terjadi transmisi penyakit ini di masyarakat. Sedangkan di Bitung hal ini disebabkan oleh masalah yang sama yaitu ’urban leprosy’. Hal yang menarik juga terlapor bahwa sebagian anak ini datang dari Puskesmas yang Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 sebelumnya belum pernah melaporkan adanya kasus kusta, terutama di Puskesmas yang sulit dijangkau. Ke depan nantinya perlu dilakukan analisis yang mendalam terhadap masalah ini karena kehadiran kasus anak di daerah terpencil dan akseptibilitas terbatas menggambarkan adanya sumber penularan di daerah tersebut. Angka proporsi cacat menunjukkan trend penurunan, dengan penyumbang terbesar datang dari Manado dan Minahasa. Kegiatan RVS di Minahasa dan manado berkontribusi terhadap penemuan kasus backlog di beberapa desa. Hal ini menggambarkan bahwa masih adanya kasuskasus tersembunyi di masyarakat yang masih harus ditemukan. Oleh karenanya kegiatan RVS harus tetap dilakukan pada tahun-tahun mendatang. 61 G. PENYEHATAN LINGKUNGAN Kepulauan Sangihe, Kota Bitung dan Kota Manado untuk dinilai di tingkat Nasional dalam penilaian Kota Sehat, dan hasil yang dicapai yaitu Prop. Sulawesi Utara mendapatkan penghargaan Kota Sehat untuk Kota Manado dan Kota Bitung dengan Swasti Saba kategori Padapa. Sedangkan tahun 2009, hanya 4 Kaupaten/ Kota yang layak diusulkan untuk penilaian tingkat nasional yaitu, Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dengan hasil yait u, Kot a Bit ung mendapat kan penghargaan Swasti Saba kategori Wiwerda sedangkan Kota Manado dan Kabupaten MinahasanUtara dengan penghargaan Swasti Saba kategori Padapa., 1. Program Sanitasi Perumahan dan Lingkungan a. Sosialisasi Pendekatan Kabupaten/ Kota Sehat. Sampai tahun 2009 penyebaran informasi tentang Kabupaten/ Kota Sehat telah dilaksanakan di 15 Kabupaten/ Kota. Berkenaan dengan pelaksanaan sosialisasi, dalam rangka pembentukan forum kota sehat melibatkan seluruh lintas sektor / program terkait disetiap kabupaten/ kota. Dari 15 Kabupaten/ Kota, 7 kabupaten/ kota telah melaksanakan program pembentukan kabupaten / kota sehat yaitu Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Kabupaten/ Kota tersebut telah memiliki Forum Kabupaten/ Kota Sehat ataupun dengan nama lainnya yang sesuai dengan daerah masingmasing, sedangkan kabupaten / kota lainnya masih dalam proses pembentukan Tim Pembina Kabupaten / Kota Sehat. Untuk menentukan tatanan yang akan dipilih, masing-masing daerah menyesuaikan dengan kesiapan dan kemampuan sumber daya yang dimiliki. Pada tahun 2007 Prop. Sulawesi Utara telah mengajukan 3 (tiga ) Kab/ Kota yaitu Kabupaten b. Penyehatan Perumahan dan Lingkungan Kondisi perumahan yang ada di Provinsi Sulut sangat bervariasi karena hal ini dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat dalam membangun rumahnya, dan data yang ada belum merupakan hasil secara keseluruhan dari jumlah rumah yang ada di seluruh daerah t et api hanya menggambarkan dari jumlah rumah yang dapat dipantau oleh petugas di Puskesmas, namun demikian dari hasil pemantauan petugas, kualitas perumahan yang memenuhi syarat cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Gambar IV. 26. Trend % Rumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan di Sulawesi Utara Tahun 2007 s/ d 2009 71 70,33 70 70 69,85 69,33 69 69 2007 2008 2009 Sumber : Bidang PMK 2010 Jumlah rumah yang ada di Provinsi Sulawesi Utara kurang lebih sebanyak 544.129 kegiatan pemantauan yang dilaksanakan dari tahun 2007 yaitu jumlah rumah yang dapat diperiksa sejumlah 335.541 dan yang memenuhi syarat 62 sebanyak 234.363 rumah atau sebesar 69,85 % , dan pada tahun 2008 jumlah rumah yang dapat diperiksa sebanyak 323.230 rumah, yang memenuhi syarat sebanyak 227.339 rumah atau sebesar 70,33 %. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Dari data tersebut diatas dapat dilihat penurunan jumlah rumah yang diperiksa akan tetapi jumlah rumah yang memenuhi syarat t erdapat peningkatan dari 69,33% menjadi 70,33 %. Hasil yang dicapai untuk penyehatan perumahan tersebut telah mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2009 yaitu sebesar 70 %. C. Penyehatan tempat pembuangan kotoran manusia. Dalam pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pemanfaatan jamban keluarga, pet ugas melaksanakan kegiat an tersebut bersamaan pada saat melakukan pemantauan penyehatan perumahan. Gambar IV. 27. Trend % jamban Yang Memenuhi Syarat (MS) Kesehatan di Sulawesi Utara Tahun 2007 s/ d 2009 76 74 72 70 68 66 64 62 60 58 74,34 70,50 63,69 2007 2008 2009 Sumber : Bidang PMK, 2010 Hasil kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2008 yaitu, pemantauan sebanyak 266.104 unit jamban. Dari sejumlah jamban yang dapat diperiksa tersebut hasilnya menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang memanfaatkan / menggunakan jamban sebanyak 78.480 atau sebesar 70,50 % %, sedangkan untuk tahun 2009 menunjukkan adanya penurunan jumlah jamban yang dipantau yaitu sebanyak 365.879 jamban yang dapat diperiksa, dan dari jumlah tersebut terjadi peningkatan sebesar 301.010 unit jamban yang digunakan masyarakat 272.006 atau sebesar 74,34 %. Dari jumlah jamban yang dapat diperiksa tersebut, hanya menunjukkan kuantitas / jumlah dan belum menggambarkan segi kualitasnya. Dengan kondisi yang demikian memungkinkan timbulnya kasus penyakit yang berhubungan dengan masalah Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 pembuangan kotoran manusia yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Disamping masalah penyakit yang mungkin dapat timbul tersebut diatas, yang menyebabkan terjadinya penurunan pemanfaatan jumlah jamban keluarga yang ada mungkin disebabkan karena sering terjadinya bencana alam sehingga jamban tersebut tidak / belum dimanfaatkan lagi. d. Sarana Pembuangan Air Limbah. Penyehatan Sarana Pembuangan Air Limbah yang ada dipermukiman masyarakat pada umumnya dengan sistem terbuka dan masih banyak yang di wilayah desa / kelurahan dengan sistem peresapan secara individu karena belum tersedianya riol yang disediakan oleh pemerintah. Sehingga yang menggunakan sistem riolering biasanya didaerah pusat perkotaan dan di pusat ibukota kecamatan. 63 Dari hasil pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa dari jumlah yang dapat diperiksa pada tahun 2008 sebanyak 227.527, yang memenuhi persyaratan hanya sebesar 112.627 atau 46,12 %, untuk tahun 2009 yang dapat diperiksa sebanyak 2188.254 dan yang memenuhi persyaratan sejumlah 75.386 atau sebesar 40,04 %, Dari data tersebut diatas dapat dilihat adanya peningkatan jumlah SPAL yang diperiksa, hal ini dengan kondisi yang demikian, factor ini dapat mempengaruhi kualitas lingkungan yang demikian ini dapat digunakan vector sebagai media penularan penyakit. Capaian kegiatan dapat dilihat seperti dibawah ini . Gambar IV. 28. Tren % SPALYang Memenuhi Syarat Kesehatan di Sulawesi Utara Tahun 2007—2009 48 46 44 42 40 38 36 46,12 46,12 40,40 2007 2008 2009 Sumber : Bidang PMK, 2010 e.Program TP3 Pestisida e.Program TP3 Pestisida Pengawasan Tempat Pengelolaan Pestisida. Dari hasil pemantauan terhadap Tempat Penyimpanan, Pengolahan dan Penjualan Pestisida di Provinsi Sulawesi Utara, hasilnya menunjukkan peningkatan kualitas dalam penanganan pestisida yaitu pada tahun 2007 dari 103 yang diperiksan Tempat Pengelolaan Pestisida yang memenuhi syarat sebanyak 92 atau sebesar 89,32 %, dan pada tahun 2008 dari 103 TP Pestisida yang diperiksa, yang memenuhi syarat 92 atau sebesar 89,32 %. Untuk tahun 2009 program ini tidak terpantau sebagaimana mestinya karena keterbatasan dana serta tidak d dilaporkan hasil kegiatan dari kabupaten/ kota. Gambar IV. 29. Tren % TP PESTISIDA Yang Memenuhi Syarat Kesehatan di Sulawesi Utara Tahun 2007—2009 90 80 70 60 50 40 89,30 89,30 0,00 2007 2008 2009 Sumber : Bidang PMK, 2010 64 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 F. Program Hygiene Sanitasi Tempat Tempat Umum. Kondisi tempat-tempat umum di Provinsi Sulawesi Utara selama periode 2008 - 2009 adalah sebagai berikut, pada tahun 2008 kegiatan yang dilaksanakan yaitu dengan pengawasan pada 2.777 TTU yang diperiksa dan yang memenuhi syarat sebanyak 2.183 atau sebesar 78,6 % , sedangkan pada tahun 2009 dari 629 TTU yang diperiksa yang memenuhi syarat 429 atau sebesar 68,20 %, hasil tersebut tidak dapat dibandingkan karena jumlah yang diperiksa sangat berbeda, karena ini dipengaruhi oleh kemampuan dan ketersediaan sarana yang ada, namun dari hasil tersebut masing-masing telah menunjukkan hasil yang cukup yaitu diatas 70 % yang memenuhi syarat. Gambar IV. 30. Tren % TTU Yang Memenuhi Syarat Kesehatan di Sulawesi Utara Tahun 2007-2009 90 80 70 78,61 78,60 68,20 60 50 40 2007 2008 2009 Sumber : Bidang PMK 2020 g. Pengawasan TPM. Pengaw asan/ pemer i ksaan Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman di Provinsi Sulawesi Utara juga belum menunjukkan hasil yang memuaskan..Jumlah TPM yang dapat diperiksa pada tahun 2008 sebanyak 1.823 dan yang memenuhi syarat sebanyak 1.403 atau sebesar 77 %, dan pada tahun 2009 dari 727 TPM yang diperiksa, yang memenuhi syarat sebanyak 514 atau sebesar 70,7%. Dari hasil tersebut menunjukkan adanya penurunan TPM yang diperiksa, tetapi jumlah TPM yang memenuhi syarat masih di atas 70 %. Gambar IV. 31. Tren % TPM yang memenuhi syarat Kesehatan di Sulawesi Utara Tahun 2007-2009 90 80 70 60 70,70 77,00 73,80 50 40 2007 2008 2009 Sumber : Bidang PMK 2010 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 65 h. Program Pengawasan Kualitas Air. Program Pengawasan Kualitas Air bertujuan untuk memantau akses masyarakat terhadap air bersih dari segi kuantitas terlebih memperhatikan dan memantau kondisi kualitasnya . Hasil pelaksanaan Program Pengawasan Kualitas Air adalah sebagai berikut : Dalam rangka pelaksanaan program pengawasan kualitas air di 15 Kabupaten/ Kota, untuk kegiatan penyediaan air bersih pedesaan dan perkotaan penekanannya lebih besar diberikan kepada peran serta masyarakat dalam pencarian sumber air, perencanaan pembangunan sarana serta pemanfaatan dan pemeliharaannya. Ada beberapa sarana yang menjadi obyek dalam pelaksanaan tugas pengawasan kualitas air adalah sebagai berikut : 66 Ledeng (PDAM), Depot Air Minum (Air Isi Ulang), PMA, PAH, PP Non PDAM, SGL, SPT, Sumur Bor, Kolam Renang, Pemandian Umum, Sungai, Danau dan lain – lain. Untuk penyediaan air bersih pedesaan perhatian lebih besar diberikan kepada peran serta masyarakat dalam penyiapan sumber air bersih. Cakupan air bersih sampai dengan tahun 2006 di pedesaan sebesar 58,79 % , tahun 2007 terjadi peningkatan yaitu 60, 33% sedangkan untuk untuk daerah perkotaan tahun 2007 adalah 61,32 % pedesaan 57 %. Sedangkan tahun 2008 perkotaan 60,37 % dan pedesaan 57 %. Penurunan cakupan disebabkan adanya bencana banjir yang mengakibatkan rusaknya sarana air bersih di daerah bencana. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 BAB V SUMBERDAYA KESEHATAN Gambaran mengenai situasi sumber daya kesahatan dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesahatan dan pembiayaan kesehatan. tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan di tiap kecamatan memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat. A. SARANA KESEHATAN Sarana kesehatan meliputi puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan Pedagang Besar farmasi/ Apotik/ Toko Obat. 1. Puskesmas Puskesmas merupakan unit pelaksanan teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan Pada tahun 2009 jumlah puskesmas di seluruh Sulawesi Utara sebanyak 159 unit. Jika dibandingkan dengan tahun 2008 terdapat peningkatan 10 unit dari jumlah sebelumnya 149 unit. Adapun distribusi puskesmas menurut jenis pelayanan (perawatan dan non perawatan) se kabupaten/ kota di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar V. 1. Distribusi Puskesmas menurut jenis pelayanan se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 12 10 8 6 4 2 0 Perawatan Non Perawatan Bolm Bolm Bolti Bolsel Sangi Talau Sitaro Mina Minse Minut Mitra Tomo Mana Bitun Kota ong ut m he d hasa l hon do g moba gu 5 4 3 2 12 10 5 8 5 4 4 5 3 4 0 8 2 1 3 4 9 Dari gambaran di atas terlihat bahwa jumlah Puskesmas Non Rawat Inap lebih banyak dari Puskesmas Rawat Inap. Kota Kotamobagu adalah daerah yang tidak mempunyai Puskesmas Rawat inap, Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 5 11 12 6 3 2 12 2 5 maka pada tahun 2009 rasio Puskesmas - penduduk adalah satu puskesmas melayani 14.720 penduduk, atau 6,75 Puskesmas per 100.000 penduduk. 67 Gambar V. 2. Rasio Puskesmas– penduduk Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 14,018 Prop. Sulut 14,850 Boltim 10,424 Bolsel 23,821 Kotamobagu 30,103 Bitung 28,990 Manado 11,960 Tomohon 13,646 Mitra 17,648 Minut 10,754 Minsel 15,801 Minahasa 6,178 Sitaro 3,947 Talaud 8,153 Sangihe 13,418 Bolmut 15,097 Bolmong 0 5,000 10,000 15,000 Dari grafik di atas, maka dapat dikatakan bahwa rasio puskesmas pada tahun 2009 memenuhi konsep wilayah kerja Puskesmas, yaitu rata-rata satu unit puskesmas melayani 30.000 penduduk. 20,000 25,000 30,000 35,000 Perkembangan Puskesmas di Sulawesi Utara dapat terlihat dalam tiga tahun berturut-turut, dimana meskipun kecil, namun terjadi peningkatan dari tahun 2006 sampai tahun 2009 sebagaimana diperlihatkan pada gambar dibawah Gambar V. 3. Perkembangan Puskesmas se Sulawesi Utara tahun 2006-2009 160 150 140 159 142 149 147 130 Jml PKM 2006 68 2007 2008 2009 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 2. Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. sakit milik Departemen Kesehatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (13 RS) dan TNI/ POLRI (5 RS) dan 16 unit dikelola oleh swasta. Dari 15 kabupaten/ kota di Sulawesi Utara, empat kabupaten tidak memiliki rumah sakit, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Utara. Pada tahun 2009, jumlah rumah sakit se Sulawesi Utara sebanyak 34 unit dimana 18 unit dikelola oleh Pemerintah yang terdiri atas rumah Distribusi rumah sakit se Sulawesi Utara seperti pada gambar berikut. Gambar V. 4. Distribusi rumah sakit di Sulawesi Utara berdasarkan kepemilikan tahun 2009 4 3 2 1 0 Mana Minah Kotam Min. Min. Bitung Tomo Sangih Talaud Sitaro Mitra do asa obagu Selata Utara hon e n Pemerintah 2 2 1 1 1 1 0 1 1 2 1 Swasta 4 2 3 2 2 1 2 0 0 0 0 Milit./ Pol 3 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 Perkembangan jumlah rumah sakit di Sulawesi Utara tahun 2006 sampai tahun 2009 dapat ter- lihat sebagaimana pada gambar berikut, Gambar V. 5. Perkembangan jumlah Rumah Sakit di Sulawesi Utara tahun 2006—tahun 2009 40 30 20 10 28 29 31 34 0 RS 2006 2007 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 2008 2009 69 Jika dilihat dari kepemilikan maka perkembangan rumah sakit dalam 4 tahun terakhir terjadi pada rumah sakit yang dikelola oleh swasta, sebagaimana terlihat pada gambar VI. 5 di bawah Gambar V. 6. Perkembangan RSdi Sulawesi Utara menurut kepemilikan tahun 2006-2009 36 30 24 18 12 6 0 RSPem RSTNI/ POLRI RSSwasta 2006 10 2007 10 2008 10 2009 13 5 5 5 5 13 14 16 16 Selain jumlah rumah sakit, untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan, perlu pula disajikan informasi jumlah tempat tidur rumah sakit. Rincian jumlah tempat tidur rumah sakit se Sulawesi sebagaimana dalam lampiran table. toko obat tersebut ditunjang pula dengan keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebanyak 43 perusahaan dimana 42 diantaranya berdomisili di Manado dan satu di Kota Manado (92 apotek) 3. Apotek dan Toko Obat Sebagai penunjang pelayanan kesehatan khususnya dalam penyediaan obat di masyarakat maka terdapat 139 apotek dan 65 toko obat yang tersebar di sembilan kabupaten/ kota se-Sulawesi Utara pada tahun 2009. Keberadaan apotek dan Distribusi apotek dan toko obat dapat dilihat pada gambar berikut Gambar V. 7. Distribusi apotek dan toko obat se Sulawesi Utara tahun 2009 100 80 60 40 20 0 70 Apotik Man Tom Sangi Bitun Talau Mnu Mins Mina Kota Mitr Bolm Bolti Bolm Bolse Sitar ado ohon he g d t el hasa mob a ong m ut l o agu 92 8 3 12 3 2 2 6 11 0 0 0 0 0 0 Toko Obat 29 4 14 0 10 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 4. Sarana Kesehatan Bersumber daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Pada tahun 2009, jumlah Posyandu sebanyak 2.018 buah. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2006 yang sebanyak masingmasing 1898 dan 1888, tapi menurun jika dibandingkan dengan tahun 2008. Jika dibandingkan dengan jumlah desa dan kelurahan, maka rasio Posyandu terhadap desa/ kelurahan adalah 1,55 artinya 2 Posyandu melayani 3 desa. Polindes yang merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakatdalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan da pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana. Polindes ini juga dikelompokkan ke dalam 4 strata atau tingkat perkembangannya yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Jika pada tahun 2006 jumlah Polindes sebanyak 425 dan pada tahun 2007 sebanyak 463, maka pada tahun 2008, jumlah Polindes sebanyak 444 dan tahun 2009 jumlah Polindes dan Poskesdes adalah 679 yang berarti meningkatnya partisipasi masyarakat berkurang. Perkembangan Posyandu dan Polindes Sulawesi Utara tahun dalam 4 tahun berturut-turut dapat terlihat pada gambar di bawah Gambar V. 8. Perkembangan Posyandu di Sulawesi Utara tahun 2006-2009 2500 2000 1500 2,297 2,018 1,898 1,888 425 463 444 2006 2007 2008 1000 679 500 0 Posyandu 2009 Polindes/ Poskesdes Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009 Adapun data jumlah Posyandu dan Polindes menurut kabupaten/ kota tahun 2009 (sumber: laporan Profil Kabupaten/ Kota) seperti dalam table lampiran profil ini. Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes dengan tenaga Poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2(dua) kader. Pada tahun 2008 jumlah desa siaga di Sulawesi Utara adalah sebanyak 718 buah. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Namun jika dibandingkan dengan jumlah Poskesdes sebanyak 215 buah, hanya 30% dari seluruh desa siaga yang ditetapkan yang mempunyai Poskesdes. Perbandingan antara desa siaga dan poskesdes menurut Kabupaten/ kota dapat dilihat dari gambar berikut. 71 Adapun data jumlah Posyandu dan Polindes menurut kabupaten/ kota tahun 2009 dapat dilihat pada table lampiran. Utara adalah sebanyak 1.440 buah. Namun jika dibandingkan dengan jumlah Poskesdes dan Polindes sebanyak 679 buah, maka hanya 47 % dari seluruh desa siaga yang ditetapkan yang mempunyai Poskesdes / Polindes. Perbandingan antara desa siaga dan poskesdes menurut Kabupaten/ kota dapat dilihat dari gambar berikut. Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes dengan tenaga Poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2(dua) kader. Pada tahun 2009 jumlah desa siaga di Sulawesi Gambar V. 9. Jumlah Desa Siaga dan Poskesdes menurut Kabupaten/ kota tahun 2009 250 200 150 100 50 0 Bolmon Bolmon Bolmon Bolmon Minaha Minaha Minaha Minaha Sangihe Talaud g gUtara gTimur g sa saUtara sa sa Selatan Selatan Tenggar a Poskesdes/Polindes 52 31 14 16 54 72 166 76 95 18 DesaSiaga 175 76 29 9 203 118 147 76 147 153 Sitaro Tomoho Kotamo Bitung Manado n bagu 10 4 48 13 7 84 35 32 69 87 Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009 dan Bidang Promkes 2010 B. TENAGA KESEHATAN 1. Persebaran Tenaga Kesehatan a. SDM kesehatan di Puskesmas Jumlah sumber daya manusia yang bertugas di Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2009 tercatat sebanyak 3.405 orang yang terdiri atas 378 orang tenaga medis, 2.406 orang tenaga perawat dan bidan, 107 tenaga farmasi, 158 orang tenaga gizi, 12 orang teknisi medis, 250 orang tenaga sanitasi serta 94 orang tenaga kesehatan masyarakat lain. 3 daerah yang mempunyai tenaga medis terbanyak adalah Kota Manado (75), abupaten Minahasa Utara (56) dan Kabupaten Minahasa (32) seperti pada gambar di bawah. Gambar V. 10. Persebaran tenaga medis di Puskesmas menurut Kabupaten/ Kota tahun 2009 80 60 40 75 56 32 32 30 20 28 27 21 17 16 16 13 9 6 0 0 Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009 72 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 Jumlah dokter umum yang bekerja di Puskesmas sebanyak 378 orang, sehingga jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas sebanyak 159 puskesmas, maka rata-rata tiap Puskesmas dilayani oleh 2,37 dokter umum. 2,406 orang dengan 3 wilayah yang mempunyai tenaga perawat/ bidan terbanyak adalah Kabupaten Minahasa Utara (308), Kota Manado (226) dan Kabupaten Bolaang Mongondow (221 orang). sebagaimana terlihat pada gambar berikut. Jumlah paramedis (perawat dan bidan) yang bekerja di Puskesmas tahun 2009 adalah sebanyak Gambar V. 11. Distribusi tenaga Perawat/ Bidan yang bekerja di Puskesmas menurut Kabupaten/ Kota tahun 2009 350 300 250 200 150 100 50 - 308 226 221 212 210 209 200 163 147 123 111 100 88 52 36 Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009 Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk menurut Kabupaten/ Kota, maka rasio tenaga dok- ter dan penduduk grafik di bawah. sebagaimana terlihat pada Gambar V. 12. Rasio Dokter per 100.000 penduduk Kabupaten/ Kota tahun 2009 Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 73 Dari grafik terlihat bahwa rasio dokter terhadap 100 ribu penduduk terbesar berada di Kabupaten Minahasa Tenggara, diikuti oleh Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara. Secara provincial, rasio dokter dan penduduk adalah di Sulawesi utara adalah 17 per 100.000 penduduk. Angka ini masih jauh dari angka ideal yakni 40/ 100.000 penduduk. Meskipun demikian angka 17 tersebut adalah dokter yang tercatat di Puskesmas, tidak termasuk dokter swasta/ tidak bekerja di instansi pelayanan pemerintah. Berbeda dengan dokter spesialis. Rasio dokter spesialis dan penduduk di Sulawesi Utara adalah 8/ 100.000 penduduk, yang jika merujuk ke indikator Indonesia Sehat 2010 adalah 6/ 100.000, maka Provinsi Sulawesi Utara sudah mencapai angka tersebut. b. Tenaga kesehatan di Rumah Sakit kesehatan sebagai pegawain tidak tetap (PTT) yaitu dokter umum, dokter gigi, dan bidan. Sampai dengan tahun 2009 tenaga kesehatan PTT yang masih aktif di lapangan tercatat sebanyak 56 orang dokter umum, 4 dokter gigi . Distribusi tenaga kesehatan di rumah sakit tahun 2009 di rumah sakit pemerintah masih terkonsentrasi di RSU Prof. Dr. R.D. Kandou sedangkan di rumah sakit swasta terkonsentrasi di RS Bethesda-Tomohon sebagaimana terlihat pada lampiran tabel no.54. Tenaga Kesehatan lain adalah tenaga Perawat/ Bidan, Farmasi, gizi, sanitasi. Rasio tenaga— tenaga kesehatan tersebut terhadap penduduk adalah sebagaimana terlihat pada grafik berikut. Dokter umum PTT terbanyak bertugas di Kabupaten Minahasa (6 orang), Kabupaten Talaud (12 orang) dan Kabupaten Minahasa Selatan (6 orang) 2. SDM Kesehatan status Pegawai Tidak tetap. Departemen Kesehatan memiliki 3 jenis tenaga Gambar V. 13. Keberadaan jumlah dokter umum dan dokter gigi PTT Provinsi Sulawesi Utara s/ d Desember 2009 Sumber : Profil kesehatan kabupaten/ kota, 2009 74 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 3. Peserta didik pada Institusi Pendidikan tenaga kesehatan. Jumlah peserta didik pada institusi pendidikan tenaga kesehatan dikelompokkan menjadi peserta didik Poltekkes dan Non Poltekkes. Pada tahun ajaran 2009/ 2010 jumlah peserta didik di Poltekkes sebanyak 1569 orang dimana peserta didik di jenis profesi Kebidanan mempu nyai jumlah mahasiswa terbanyak diantara jenis profesin yang lain, diikuti oleh keperawatan dan gizi. Diantara peserta didik di keperawatan dan kebidanan terdapat peserta didik yang berasal dari jalur khusus Kaimana (Keperawatan 60 orang, Kebidanan 30 orang) dan jalur khusus Halamahera Barat (Kebidanan 32 orang). Gambar V. 14. . Jumlah Peserta didik di Poltekkes Depkes-Manado menurut jurusan dan Program Pendidikan tahun 2009 Keperawatan Kebidanan Gizi Kes.Lingkungan Kes. Gigi Farmasi D-III 326 329 169 193 190 211 D-IV 26 60 42 23 0 0 Sumber : Poltekkes, 2010 Peserta didik non Poltekkes tersebar di beberapa perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan kesehatan seperti Universitas Sam Ratulangi, Universitas Sari Putra (UNSRIT), Universitas De La Salle, Akademi Keperawatan RS Teling, Akademi Keperawatan Matuari waya, Akademi Fisioterapi dan lain-lain. Pemberdayaan Masyarakat, Kebijakan dan manajemen Pembangunan kesehatan,Upaya Kesehatan Masyarakat, Perbaikan gizi Masyarakat, Upaya kesehatan Perorangan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Obat-obatan dan Perbekalan Kesehatan serta Sumberdaya kesehatan. C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 yakni bersumber Pusat yaitu dari Dana Depkes berupa Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan serta dana transfer ke daerah yakni dana perimbangan berupa dana Alokasi Khusus (DAK) serta dana yang bersumber Pendapatan daerah yaitu APBD. Dana Dekonsentrasi tahun 2009 berjumlah Rp. 14.281.348.000,- yang digunakan untuk kegiatan Pengembangan Upaya Kesehatan dan Jika dibandingkan dari tahun ke tahun sejak tahun 2006, maka terlihat bahwa anggaran Dekonsentrasi kesehatan di Sulawesi Utaracenderung mengalami penurunan. Perbandingan dana dekonsentrasi menurut program tahun 2005—2009 dapat terlihat sebagaimana grafik berikut. Sumber : Seksi perencanaan, 2008 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 75 Gambar V. 15. Dana kesehatan sumber dekonsentrasi Sulawesi Utara menurut program tahun 2005-2009 ( dalam juta )) 20,000 15,000 10,000 5,000 Promkes 2005 400 Manajem en 1,063 UKM Gizi UKP 9,695 1,549 893 P2 Penyakit 1,750 Lingkunga Obat dan n Alkes 350 229 18,671 7,090 4,056 5,940 620 1,054 SDK 2006 1,647 4,465 2007 2,984 3,430 8,528 4,411 1,275 1,394 616 812 881 2008 1,208 3,220 10,371 208 - - - 288 1,048 2009 2,849 3,847 4,762 933 69 300 - 550 972 750 2,017 Sumber : Seksi perencanaan, 2010 Adapun tabel dana dekonsentrasi selengkapnya menurut program tahun 2005-2009 adalah se- bagai berikut Tabel V.1. Perbandingan Dana Kesehatan Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Utara tahun 2005-2009 (x 1.000) Program Tahun P2M Lingkunga n Obatobatan 892,600 1,750,000 350,000 229,000 750,000 7,090,330 4,055,700 5,940,215 620,000 1,054,210 2,016,732 24,054,225 4,410,894 1,274,511 1,393,768 615,923 811,690 881,099 3,219,554 9,473,513 205,676 0 0 0 287,800 1,047,882 3.847.180 4.762..043 932.853 69.000 300.000 0 550.000 971.692 Promkes Manajemen 2005 400,000 24,339,913 9,695,180 1,549,110 2006 1,647,065 4,465,220 18,670,643 2007 2,983,510 3,430,381 2008 1,208,100 2009 2.848.580. UKM Gizi Rujukan SDK Sumber : Seksi perencanaan, 2010 76 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 hun 2009 kembali meningkat. Alokasi dan penyerapan dana APBD tahun 2008 dapat terlihat pada gambar berikut. Dana kesehatan bersumber APBD dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 mempunyai kecenderungan peningkatan, meskipun pada tahun 2008 terjadi penurunan, namun pada ta- Gambar V. 16. APBD Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara 2004-2009 (dalam Milyar) 20,000 15,000 10,000 5,000 0 Alokasi 2004 8,852 2005 8,983 2006 13,866 2007 17,207 2008 16,945 2009 19,459 Realisasi 8,026 8,523 12,644 15,714 15,976 18,854 Sumber : Seksi perencanaan, 2009 Jika dibandingkan antara APBD dan dana dekonsentrasi maka gambaran yang terlihat menjelas- kan persentase APBD kesehatan terhadap dana dekonsentrasi setiap tahun sangat kecil Gambar V. 17. Perbandingan dana kesehatan Provinsi Sulawesi Utara sumber Dekonsentrasi dan sumber APBD (belanja publik) tahun 2005-2009 (dalam Milyar) 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 0 Dekonsentrasi 2005 16,679 2006 45,560 2007 24,330 2008 16,342 2009 14,281 APBD 1,009 2,261 4,833 3,897 5,906 Sumber : Seksi perencanaan, 2009 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 77 78 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 BAB VI PENUTUP Dari pemaparan menurut bab demi bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum terdapat peningkatan derajat kesehatan masyarkat Sulawesi Utara di tahun 2009 yang sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi serta kondisi umum masyarakat Sulawesi Utara. Hasil ini tentu saja perlu disosialisasikan / dikomunikasikan baik ke pimpinan maupun secara horizontal ke lintas sektor terkait dan masyarakat. Seperti diketahui bersama bahwa Informasi yang disiapkan dengan baik di unit-unit kesehatan akan membant u pembuat an keput usankeputusan dalam unit kesehatan tersebut karena dapat berfungsi sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Hasil-hasil yang disajikan dalam profil kesehatan Sulawesi Utara ini tentu saja akan menjadin informasi yang sangat penting dan sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan maupun oleh lintas sektor dan masyarakat. keakurasian (accuracy), ketepatan waktu pelaporan (timeliness) dan kelengkapan (completeness). Oleh karena itu menjadi tanggung jawab bersama untuk memperbaiki / melengkapi bahkan menyempurnakan sistem yang ada saat ini menjadi sesuatu yang optimal yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak. Akhirnya kiranya gambaran yang sudah disajikan dalam buku profil kesehatan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sulawesi Utara. Disadari bahwa perkembangan sistem informasi kesehatan sangatlah cepat, tidak hanya disebabkan karena perubahan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya, akan tetapi juga metode-metode pemanfaatan data untuk pengelolaan pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan selalu mengalami perkembangan. Efisiensi dalam pengelolaan informasi kesehatan menjadi sangat penting karena menyangkut pengendalian biaya pelayanan kesehatan dan efisiensi waktu. Dalam hal ini, pemanfaatan data dalam pengelolaan kasus klinis untuk level individu maupun dalam tingkat kesehatan masyarakat menjadi mutlak diperlukan. Seiring dengan perkembangan sistem informasi, kebutuhan data/ informasi yang akurat makin meningkat, namun ternyata sistem informasi yang ada saat ini masih belum dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu. Berbagai permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan saat sekarang ini seperti masalah klasik tentang mekanisme pelaporan yang berkualitas baik Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009 79 RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 0 TAHUN 0 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk 2 Kepadatan Penduduk /Km Jumlah Penduduk Laki-laki Jumlah Penduduk Perempuan Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Pddk 10 th keatas Melek Huruf Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) B. B.1 12 13 14 15 16 17 18 DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Maternal Angka Kematian Ibu (dilaporkan) B.2 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Angka Kesakitan AFP Rate < 15 th TB Paru Sembuh Pneumonia Balita Ditangani HIV/AIDS ditangani Infeksi Menular Seksual ditangani Angka Kesakitan DBD DBD ditangani Angka Kesakitan Diare Diare pada Balita ditangani Angka Kesakitan Malaria Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) Kasus Penyakit Filariasis ditangani Jumlah Kasus Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B 15,273 1580 2228856 145.9334385 1,061,527 1,027,748 54.17 103.29 86.74 86.82 86.65 34107 213 6.2 43 1.26 54 0 4.30 69.68 47.84 56.70 100 51.64 98.26 12.70 79.19 14.72 77.14285714 #REF! 80 0 0 0 0 226 1 0 Km2 Desa/Kel Jiwa 2 Jiwa/Km Jiwa Jiwa % % % Bayi Bayi Balita Ibu % % % % % % % % % Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Tabel 1 Tabel 1 Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 NO INDIKATOR B.3 39 40 41 42 43 44 45 46 Status Gizi Kunjungan Neonatus (KN2) Kunjungan Bayi Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) BBLR ditangani Balita ditimbang Balita BB Naik BGM Balita Gizi Buruk C. C.1 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Deteksi Dini Tumbang Anak Balita Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak MP-ASI Bayi BGM Anak Balita Mendapat Vit.A 2x Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 WUS dg imunisasi TT5 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk Bumil Risti/Komplikasi Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti dirujuk Neonatal Risti dirujuk dan ditangani Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam Bayi yang diberi ASI Eksklusif Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar Penduduk Miskin dicakup JPKM Penduduk Miskin Mendapat Yankes Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI ANGKA/NILAI No. Lampiran 90.87 83.24 1.58 46.94 85.94 84.19 1.89 4.12 % % % % % % % % Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 16 Tabel 16 Tabel 16 89.94 77.80 89.30 54.59 32.83 29.84 22.05 80.94 100 100 64.94 0 49.72 72.36 99.06 83.04 69.01 #REF! #DIV/0! #DIV/0! 13.40 46.61 2.09 68.49 102.11 47.80 89.17 0.06 40.88 57.64 46.39 #REF! #REF! 52.21 % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % Tabel 17 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 34 Tabel 34 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 37 NO INDIKATOR 83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 84 WUS yang diberi Kapsul Yodium C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes ANGKA/NILAI 48.28 % % - No. Lampiran Tabel 39 Tabel 40 % Tabel 43 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga ber-PHBS 87 Posyandu Aktif 50.67 % 41.92 % Tabel 45 Tabel 46 C.4 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 Keadaan Lingkungan Rumah yang diperiksa kesehatannya Rumah Sehat Keluarga yang diperiksa air bersihnya Keluarga yang memiliki akses air bersih KK memiliki Jamban KK memiliki Jamban Sehat KK memiliki Tempat Sampah KK memiliki Tempat Sampah Sehat KK memiliki Pengelolaan Air Limbah KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina Keslingnya Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 70.90 #REF! 57.91 100 74.74 #REF! 73.14 #REF! 46.98 #REF! 68.63 74.47 42.73 67.57 % % % % % % % % % % % % % % Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 52 D. D.1 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 SUMBERDAYA KESEHATAN Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga Medis Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan Jumlah Tenaga Farmasi Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Tehnisi Medis Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga Dokter Spesialis Jumlah Tenaga Dokter Umum Jumlah Tenaga Dokter Gigi Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 55 D.2 113 114 115 Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD KABUPATEN/KOTA Anggaran Kesehatan Perkapita D.3 116 117 118 Sarana Kesehatan Jumlah Desa Siaga Jumlah Polindes Jumlah Posyandu 851 4542 294 267 59 373 195 6581 0 548 0 44266561230 Rp. #REF! % % 1,253 Desa 229 Polindes 2,158 Psyd Tabel 60 Tabel 60 Tabel 60 Tabel 62 Tabel 62 Tabel 62 TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH PROVINSI Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/Kota LUAS WILAYAH (km 2) 3 3,547.49 1,696.09 1,783.54 899.42 1,025.85 937.65 1,368.41 710.69 1,250.92 625.96 387.07 146.60 157.91 304.00 431.50 15,273.10 JUMLAH DESA 4 152 91 60 51 194 118 179 72 142 167 80 0 0 0 17 1,323 KELURAHAN DESA+KEL. 5 6 2 1 0 0 43 6 9 4 11 0 4 44 87 69 15 295 JUMLAH PENDUDUK 152 91 60 51 237 125 156 76 153 167 84 40 87 69 32 7 196,263 80,508 52,122 59,401 300,226 176,480 182,818 95,525 74,997 130,449 61,781 83,718 434,845 180,618 119,105 1580 2,228,856 JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA TANGGA /km 2 8 9 10 34,560 6 55.32 18,605 4 47.47 13,925 4 29.22 17,278 3 66.04 88,724 3 292.66 48,711 4 188.22 42,934 4 133.60 27,633 3 134.41 21,799 3 59.95 36,531 4 208.40 18,287 3 159.61 24,924 3 571 110,016 4 2,753.75 55,703 3 594.14 24,558 5 276.03 584,188 3.8 146 TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO KABUPATEN 1 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JUMLAH PROVINSI JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK 3 196,263 80,508 52,122 59,401 300,226 176,480 182,818 95,525 74,997 130,449 61,781 83,718 434,845 180,618 119,105 591 607 7,434 1,655 1,926 1,157 770 1,769 1,970 4,609 1,011 1-4 5 10,299 2,319 3,196 2,250 10,785 6,196 5,835 4,336 1,189 2,677 2,864 13,187 3,829 2,228,856 23,499 68,962 Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/kota Catatan : Jumlah kolom 10 + kolom 17 = kolom 3 <1 4 LAKI-LAKI (TAHUN) 5-14 15-44 45-64 6 7 8 20,943 49,715 15,371 7,790 15,058 6,493 7,315 14,639 4,547 5,713 16,760 6,084 23,825 51,585 38,364 18,749 32,529 21,006 16,192 34,102 19,306 9,970 26,078 12,220 8,421 21,603 8,299 4,891 13,883 6,181 6,968 19,911 9,476 34,187 103,657 43,711 11,791 29,984 10,649 176,755 429,504 201,707 >=65 9 4,405 2,309 1,096 1,098 18,293 6,946 9,003 3,116 2,380 3,051 3,306 13,716 2,790 JML 10 100,733 34,560 30,793 32,512 150,286 87,081 86,364 56,877 42,662 32,452 44,495 213,067 89,591 60,054 <1 11 624 618 7,020 1,764 1,812 1,096 651 2,270 2,397 4,475 958 1-4 12 10,029 2,574 2,939 2,301 10,745 6,172 5,819 4,720 1,190 2,998 3,128 12,967 3,636 71,509 1,061,527 23,685 69,218 PEREMPUAN (TAHUN) 5-14 15-44 45-64 13 14 15 18,949 43,401 15,007 7,820 15,283 6,293 6,444 12,587 4,292 5,758 16,907 6,132 23,999 51,211 38,229 18,753 32,632 20,299 15,970 33,352 19,071 10,312 22,697 10,813 7,694 19,636 7,799 5,133 13,980 6,308 6,776 19,493 8,021 33,750 106,196 37,442 11,513 29,327 10,385 172,871 416,702 190,091 >=65 16 3,852 2,284 920 1,119 18,372 7,141 9,397 3,714 2,994 3,052 452 8,135 2,722 JML 17 91,238 34,878 27,182 32,835 149,576 86,761 85,421 53,352 39,964 33,741 40,267 202,965 91,027 58,541 64,154 1,027,748 RASIO RASIO BEBAN JENIS TANG KELAMIN GUNGAN 18 55.4 61.0 60.8 42.4 67.2 63.3 62.3 53.5 44.1 #DIV/0! 64.0 49.0 43.0 #DIV/0! 47.6 19 110.4 99.1 113.3 99.0 100.5 100.4 101.1 106.6 106.8 #DIV/0! 96.2 110.5 105.0 98.4 102.6 54.2 103.3 TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 2 JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI 3 PEREMPUAN 4 LAKI-LAKI+PEREMPUAN 5 <1 1-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+ JUMLAH PROVINSI Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2009 - - - TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 LAKI-LAKI NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH PROVINSI PEREMPUAN TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD SD/MI SLTP/ MTs SLTA/ MA AK/ DIPLO MA UNIVERS ITAS JUMLAH 3 4 5 6 7 8 9 10 1,016 0 4,038 2,563 4,535 1,224 3415 0 0 0 548 11,176 64 2,948 0 6,352 11,952 8,151 2,986 5759 0 0 0 3,102 22,452 11,645 28,579 75,347 Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2009 6,813 0 7,872 21,950 11,515 16,215 11793 0 8,749 0 8,667 38,620 20,164 152,358 3,591 0 6,352 22,433 10,280 11,137 8718 0 2,681 0 8,827 40,954 23,587 138,560 2,743 0 5,631 21,857 7,862 8,314 7061 0 1,366 0 11,948 49,250 10,643 126,675 174 0 1,235 2,513 2,045 1,772 1089 0 50 0 1,466 15,003 1,131 270 0 1,032 3,459 1,951 1,571 975 0 0 0 1,580 17,477 3,908 17,555 0 32,512 86,727 46,339 43,219 38,810 0 12,846 0 36,138 194,932 71,142 - 26,478 32,223 580,220 TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH 11 1,209 0 4,103 2,703 4,784 1,124 3730 0 0 0 580 6,868 57 25,158 TIDAK/ BELUM TAMAT SD 12 2,984 0 6,235 7,904 7,960 2,797 1361 0 0 0 3,643 20,478 11,688 65,050 SD/MI 13 6,821 0 8,671 21,071 15,186 18,349 10695 0 7,649 0 7,178 36,258 16,974 148,852 SLTP/ MTs 14 3,501 0 6,317 18,322 9,557 10,811 7767 0 2,730 0 8,504 46,630 21,603 135,742 SLTA/ MA 15 2,231 0 5,352 16,177 7,465 10,906 6723 0 1,098 0 11,290 52,140 9,116 122,498 AK/ DIPLO MA UNIVERS JUMLAH ITAS 16 239 0 1,245 2,194 1,706 2,606 1539 0 0 0 1,736 14,722 5,959 17 216 0 912 1,745 953 907 0 0 0 1,874 19,187 2,006 31,946 27,800 18 17,201 0 32,835 68,371 48,403 47,546 32,722 0 11,477 0 34,805 196,283 67,403 557,046 TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DINAS KESEHATAN PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH LAKI-LAKI JUMLAH 3 MELEK HURUF 4 0 10,687 20,282 26,783 115,316 10,073 58,896 47,216 36,486 0 11,313 36,138 171,670 78,127 0 0 7,012 0 2,941 103,533 8,881 52,798 45,116 35,650 1,127 1,720 34,386 169,670 78,063 0 622,987 540,897 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS PEREMPUAN MELEK HURUF % JUMLAH % 5 6 7 8 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 65.61 10,826 7,288 67.32 0 17,799 0 0 10.98 27,015 2,491 9.22 89.78 113,275 102,843 90.79 88.17 9,709 7,389 76.10 89.65 56,838 50,148 88.23 95.55 40,306 38,585 95.73 97.71 39,964 38,373 96.02 #DIV/0! 0 1,111 #DIV/0! 15.20 12,139 1,636 13.48 95.15 34,805 31,539 90.62 98.83 179,085 176,985 98.83 99.92 83,205 83,148 99.93 0 0 0 0 86.82 624,966 541,536 86.65 LAKI-LAKI + PEREMPUAN MELEK HURUF JUMLAH % 9 10 11 0 0 #DIV/0! 21,513 14,300 66.47 38,081 0 0 53,798 5,432 10.10 228,591 206,376 90.28 19,782 16,270 82.25 115,734 102,946 88.95 87,522 83,701 95.63 76,450 74,023 96.83 0 2,238 #DIV/0! 23,452 3,356 14.31 70,943 65,925 92.93 350,755 346,655 98.83 161,332 161,211 99.92 0 0 0 1,247,953 1,082,433 86.74 TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH LAHIR HIDUP LAHIR MATI 4 5 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 276 1,135 372 915 4,908 3,094 2,425 2,069 1,179 2,188 710 1,757 7,751 3,526 1,802 159 34,107 LAHIR HIDUP+ % LAHIR MATI LAHIR MATI 6 23 29 4 15 11 31 15 29 12 31 2 11 8 26 16 263 7 299 1,164 376 930 4,919 3,125 2,440 2,038 1,191 2,219 712 1,768 7,759 3,552 1,818 7.69 2.49 1.06 1.61 0.22 0.99 0.61 1.42 1.01 1.40 0.28 0.62 0.10 0.73 0.88 34,370 0.77 ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi JUMLAH BAYI MATI JUMLAH BALITA JUMLAH BALITA MATI 8 9 10 23 14 2 4 31 12 20 18 16 13 1 9 12 26 12 213 6.2 16,729 6,205 6,135 5,553 24,427 15,606 13,413 9,056 6,681 8,701 3,696 5,992 27,423 16,879 9,304 175,800 0 6 0 0 12 0 2 3 3 1 6 2 7 1 0 43 1.3 TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL 3 4 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 5,042 1,210 1,125 1,107 5,596 3,865 3,258 2,445 2,357 3,177 1,255 2,230 9,241 4,141 2,049 159 48,098 KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN IBU HAMIL 5 IBU BERSALIN 6 7 1 3 1 0 7 2 0 8 7 0 0 1 3 1 IBU NIFAS 7 0 2 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0 1 2 1 10 41 ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan: - Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi JUMLAH 8 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 8 3 3 1 1 7 3 0 8 9 1 0 2 6 2 3 54 TABEL 8 JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN MATI 3 4 32 757 141 0 1,541 141 971 873 40 639 125 127 118 48 184 5,737 RASIO PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH KORBAN LUKA BERAT LUKA RINGAN 5 0 20 1 0 11 18 19 17 7 17 3 12 14 1 0 140 6 0 164 13 0 38 19 108 224 2 122 16 22 45 2 0 775 JML 7 0 573 59 0 1,490 99 920 634 31 500 81 109 74 45 184 4,799 RASIO KORBAN PER KEJADIAN KECELAKAAN % KORBAN % THD TOTAL KORBAN MATI 8 32 757 73 0 1,539 136 1,047 875 40 639 100 143 133 48 184 5,714 256.36 0.56 13.25 1.28 0 26.93 2.38 18.32 15.31 0.70 11.18 1.75 2.50 2.33 0.84 3.22 100.00 LUKA BERAT LUKA RINGAN 9 10 JML 11 0 2.64 0.71 0 0.71 12.77 1.96 1.95 17.50 2.66 2.40 9.45 11.86 2.08 0 0 21.66 9.22 0 2.47 13.48 11.12 25.66 5.00 19.09 12.80 17.32 38.14 4.17 0 0 75.69 41.84 0 96.69 70.21 94.75 72.62 77.50 78.25 64.80 85.83 62.71 93.75 100.00 100 52 100 96 108 100 100 100 80 113 113 100 100 2.45 13.56 83.99 100 12 1.00 1.00 0.52 #DIV/0! 1.00 0.96 1.08 1.00 1.00 1.00 0.80 1.13 1.13 1.00 1.00 1.00 TABEL 9 AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PNEUMONIA TB PARU NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH ANGKA KESAKITAN AFP < 15 TH PUSKESMAS 3 4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159 1 9 0 0 5 3 0 1 0 0 1 1 0 2 0 23 KLINIS 5 4,245 874 645 336 4,360 3,482 644 1406 2,046 512 61 244 3,224 2,648 2,594 27,321 (+) DIOBATI SEMBUH % JML JML PEND BALITA SEMBUH PENDERITA 6 494 111 71 31 416 345 189 202 187 168 17 49 582 321 259 7 494 83 71 70 416 345 188 202 187 168 22 80 1,458 321 259 8 454 62 19 66 493 343 113 135 187 138 12 52 643 118 206 9 91.90 74.70 27.00 94.29 118.51 99.42 60.11 66.83 100.00 82.14 54.55 65.00 44.10 36.76 79.54 10 20,942 0 0 60 669 190 572 2 27 6,478 8788 1,695 32 59 11 2,094 0 0 41 687 172 412 2 27 648 879 1,687 12 42 3,442 4,364 3,041 69.68 39,514 6,703 4.30 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS BALITA % BALITA DITANGANI DITANGANI 12 116 0 0 41 687 172 412 2 27 5 0 4 1,687 12 42 3,207 13 5.54 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 0.77 #DIV/0! 0.00 100.00 100.00 100.00 47.84 TABEL 10 HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 IMS HIV/AIDS NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH ANGKA KESAKITAN PUSKESMAS JML KASUS DITANGANI % DITANGANI JML KASUS DITANGANI % DITANGANI JML KASUS DITANGANI 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159 0 0 0 0 0 33 0 0 0 0 0 37 0 27 0 97 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 0 27 0 55 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 75.68 #DIV/0! 100 0 56.70 0 0 0 0 0 32 0 0 5 0 0 206 50 59 0 352 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS 0 0 0 0 0 32 0 0 5 0 0 206 50 59 0 352 DIARE DBD 0 0 0 0 #DIV/0! 100 #DIV/0! 0 100 #DIV/0! #DIV/0! 100 100 100 0 100 15 0 0 12 75 98 10 11 1 77 0 27 632 183 10 1,151 51.64 15 0 0 12 75 98 10 11 1 77 0 27 612 183 10 1,131 % DITANGANI 12 100.00 0.00 0.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 0.00 100.00 96.84 100.00 100.00 98.26 JML KASUS 13 2,756 1,591 475 0 1,314 4,451 2,042 1,900 1653 657 282 1,591 3,490 2,924 3,183 28,309 12.70 JLH DIARE PADA BALITA DIARE DITANGANI 15 0 0 166 384 612 0 1,134 767 1774 657 282 1,591 0 1,658 0 9,025 0 1,591 166 384 612 4,451 1,134 767 1774 779 282 954 3,417 2,924 3,183 22,418 % DITANGANI 16 0.00 100.00 34.95 #DIV/0! 46.58 100.00 55.53 40.37 107.32 118.57 100.00 59.96 97.91 100.00 100.00 79.19 TABEL 11 PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu 3 JUMLAH ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159 KLINIS 4 2,547 2,620 618 419 4,643 1,869 2,667 3,616 2,250 5,294 265 206 424 2,606 2,760 32,804 14.72 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Ket : API untuk wilayah Jawa dan Bali (Malaria positif per 1000 penduduk) AMI untuk wilayah luar Jawa dan Bali (Malaria klinis per 1000 penduduk) POSITIF 5 0 212 0 0 1,999 186 17 1,049 1,184 2,448 152 2 92 350 0 7,691 3.45 MALARIA % POSTIF 6 8.09 0 0 43.05 9.95 0.64 29.01 52.62 46.24 57.36 0.97 21.70 13.43 0 DIOBATI 7 2,547 2,136 618 419 4,643 1,869 2,504 3,616 2,250 0 192 206 472 2,606 2,760 23.45 26,838 % DIOBATI 8 100.00 81.53 100.00 100.00 100.00 100.00 93.89 100.00 100.00 0.00 0.00 100.00 111.32 100.00 100.00 81.81 TABEL 12 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 KUSTA RFT PB 5 PENDERITA 4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159 14 13 4 1 3 28 7 1 11 0 0 20 86 19 3 210 13 9 4 0 3 28 3 1 11 0 0 6 73 8 3 162 % RFT PB 6 92.86 69.23 100.00 0.00 100.00 100.00 42.86 100.00 100.00 0 0 30.00 84.88 42.11 100.00 77.14 TABEL 13 KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PENDERITA PENY. FILARIASIS PUSKESMAS JUMLAH 4 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 DITANGANI 5 % DITANGANI 6 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0 159 5 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100.00 100.00 50.00 0 0 0 80.00 TABEL 14 JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH KASUS PD3I NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS DIFTERI 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159 PERTUSIS TETANUS 5 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - TETANUS NEONATORUM CAMPAK POLIO 7 8 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 23 4 31 26 0 0 0 0 25 16 101 226 HEPATITIS B 10 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - TABEL 15 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NEONATUS NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu BAYI BAYI LAHIR PUSKESMAS 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 KN2 % JML BAYI KUNJ % 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 4 3,394 1,056 380 1,132 5,223 3,094 2,599 2,253 1,179 2,210 836 1,757 7,663 3,625 1,971 5 3,378 990 326 883 5,002 2,977 2,555 1,886 1,004 1,560 736 1,668 6,684 3,441 1,779 6 99.53 93.75 85.79 78.00 95.77 96.22 98.31 83.71 85.16 70.59 88.04 94.93 87.22 94.92 90.26 7 3,394 1,127 979 1,132 5,299 3,127 2,648 2,253 1,865 2,210 1,118 2,610 8,746 3,779 1,971 8 3,268 1,107 367 883 4,015 2,982 2,656 1,886 1,865 1,478 1,076 2,228 6,316 3,366 1,683 9 96.29 98.23 37.49 78.00 75.77 95.36 100.30 83.71 100.00 66.88 96.24 85.36 72.22 89.07 85.39 159 38,372 34,869 90.87 42,258 35,176 83.24 JML LAHIR HIDUP 10 BBLR % BBLR 276 1,135 372 915 4,908 3,094 2,425 2,069 1,179 2,188 710 1,757 7,751 3,526 1,802 13 40 0 5 62 7 274 16 4 12 23 49 13 34 14 3.52 0 0.55 1.26 0.23 11.30 0.77 0.18 1.69 1.31 0.63 0.37 1.89 34,107 539 1.58 BBLR % BBLR DITANGANI DITANGANI 15 40 0 5 62 7 8 16 4 9 23 32 13 34 253 16 #DIV/0! 100.00 0 100.00 100.00 100.00 2.92 100.00 #DIV/0! 100.00 75.00 100.00 65.31 100.00 100.00 46.94 TABEL 16 STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KABUPATEN/KOTA RAWAN GIZI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 % BALITA JUMLAH BALITA NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS BALITA YANG DITIMBAN G ADA 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 BB NAIK BGM 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 4 16,729 6,205 6,135 5,553 24,427 15,606 13,413 9,056 6,681 8,701 3,696 5,992 27,423 16,879 9,304 5 11,958 3,963 2,160 4,682 37,245 11,411 10,641 7,249 5,255 5,728 6,967 4,898 21,392 10,268 7,260 6 10,459 2,964 2,117 3,879 31,271 9,268 9,802 6,794 4,420 4,565 5,422 4,578 17,121 8,359 6,177 7 225 295 13 128 382 177 110 77 143 452 497 33 240 49 37 159 175,800 151,077 127,196 2,858 Gizi Buruk 8 10 21 0 0 5377 386 5 3 53 0 3 0 357 0 5 6,220 DITIMBANG BB NAIK BGM Gizi Buruk 9 71.48 63.87 35.21 84.31 152.47 73.12 79.33 80.05 78.66 65.83 188.50 81.74 78.01 60.83 78.03 10 87.46 74.79 98.01 82.85 83.96 81.22 92.12 93.72 84.11 79.70 77.82 93.47 80.03 81.41 85.08 11 1.88 7.44 0.60 2.73 1.03 1.55 1.03 1.06 2.72 7.89 7.13 0.67 1.12 0.48 0.51 12 0.08 0.53 0 14.44 3.38 0.05 0.04 1.01 0.04 1.67 0.07 85.94 84.19 1.89 4.12 KEC BEBAS RAWAN GIZI 13 5 10 TABEL 17 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 IBU HAMIL NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH 1 2 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa 6 Kab. Minahasa Utara 7 Kab. Minahasa Selatan 8 Kab. Minahasa Tenggara 9 Kab. Kepulauan Talaud 10 Kab. Kepulauan Sangihe 11 Kabupaten Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu 0 0 JUMLAH IBU BERSALIN 3 K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG NAKES IBU NIFAS % JUMLAH MENDAPAT YAN.NIFAS % 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 4 5,042 1,210 1,125 1,107 5,596 3,865 3,258 2,445 2,357 2,296 1,255 2,230 9,241 4,141 2,049 5 3,966 1,294 1,037 1,036 5,820 3,865 3,012 2,265 1,264 2,182 938 2,132 7,931 3,684 2,039 6 78.66 106.94 92.18 93.59 104.00 100.00 92.45 92.64 53.63 95.03 74.74 95.61 85.82 88.96 99.51 7 3,059 858 645 841 5,257 3,283 2,756 2,131 1,094 1,842 759 1,882 7,202 3,428 1,696 8 60.67 70.91 57.33 75.97 93.94 84.94 84.59 87.16 46.41 80.23 60.48 84.39 77.94 82.78 82.77 9 4,820 828 637 1,034 5,105 3,122 3,191 2,362 1,179 2,188 1,021 1,768 7,864 3,642 1,898 10 3,271 824 500 899 4,894 3,105 2,505 1,934 1,098 1,903 766 1,765 7,540 3,521 1,785 11 67.86 99.52 78.49 86.94 95.87 99.46 78.50 81.88 93.13 86.97 75.02 99.83 95.88 96.68 94.05 3,418 1,070 634 899 5,007 3,012 3,082 2,362 1,343 2,880 401 1,833 8,259 4,656 1,898 3,282 1,070 634 899 4,920 3,012 2,510 1,934 741 1,262 359 1,743 6,647 3,229 1,803 96.02 100.00 100.00 100.00 98.26 100.00 81.44 81.88 55.17 43.82 89.53 95.09 80.48 69.35 94.99 159 47,217 42,465 89.94 36,733 77.80 40,659 36,310 89.30 40,754 34,045 83.54 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 TABEL 18 CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 ANAK BALITA (PRA SEKOLAH) NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH DIDETEKSI 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu SISWA SD/MI SISWA SMP/SMU PUSKESMAS 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159 0 3,568 6,135 0 8,936 15,606 9,628 6,620 2,795 14,225 944 5,992 26,748 16,879 9,304 127,384 5 % 6 0 1,797 0 0 4,011 11,411 4742 2785 2795 0 850 4,898 22,401 10,268 3,580 0 50.36 0 0 44.89 73.12 49.25 42.07 100.00 90.04 81.74 83.75 60.83 38.48 69,538 54.59 JUMLAH DIPERIKSA 7 0 12,712 8,722 7312 28407 22,066 11,753 12,938 857 221 1200 10,432 50,810 16,086 12,855 196,371 8 % 9 0 5,001 0 0 5,850 3,401 8,718 4,499 857 0 697 5,588 28,043 1,809 0 0 39.34 0 0 20.59 15.41 74.18 34.77 100.00 58.08 53.57 55.19 11.25 0 64,463 32.83 JUMLAH DIPERIKSA 10 0 6,734 0 1,744 65,024 11,403 6,917 6,701 719 0 962 8,687 41,518 5,667 0 156,076 11 0 2,315 0 0 2,171 1,900 3,360 1,665 389 0 396 3,678 29,312 1,392 0 46,578 % 12 0 34.38 #DIV/0! 0 3.34 16.66 48.58 24.85 54.10 #DIV/0! 41.16 42.34 70.60 24.56 0 29.84 TABEL 19 JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS JUMLAH PUS 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 4 42,302 13,509 10,557 12,976 59,805 32,581 36,180 18,950 15,342 22,416 12,098 15,857 70,861 37,046 19,311 JUMLAH 5 6,846 2,674 2,332 2,009 19,117 5,381 8,246 4,142 2,987 4,939 2,402 5,442 13,492 7,556 4,984 159 419,791 92,549 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PESERTA KB BARU % 6 PESERTA KB AKTIF 16.18 19.79 22.09 15.48 31.97 16.52 22.79 21.86 19.47 22.03 19.85 34.32 19.04 20.40 25.81 JUMLAH 7 32,292 10,356 7,764 9,635 52,449 27,055 29,969 16,818 13,632 18,229 10,374 13,437 52,572 30,544 14,655 22.05 339,781 % 8 76.34 76.66 73.54 74.25 87.70 83.04 82.83 88.75 88.85 81.32 85.75 84.74 74.19 82.45 75.89 80.94 TABEL 20 JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO KABUPATEN/KOTA IUD 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH JUMLAH PESERTA KB AKTIF NON MKJP MKJP MOP/ MOW IMP LANT SUNTIK PIL % PESERTA KB AKTIF OBAT KONDOM VAGINA LAIN NYA MKJP + NON MKJP MKJP IUD MOP/ MOW NON MKJP IMP LANT SUNTIK PIL KONDOM OBAT VAGINA 3 2,513 776 649 874 7,493 1,466 7,225 3,051 1,884 1,466 766 1,688 7,055 1,752 1,379 4 1,101 115 111 191 868 328 385 352 147 436 463 404 2,089 529 676 5 6,310 2,503 1,535 1,598 5,870 4,148 2,569 3,269 3,672 4,078 903 666 4,162 3,217 2,643 6 12,445 3,373 2,654 3,203 21,316 14,208 9,881 5,518 4,085 6,792 5,779 7,625 21,314 13,569 5,266 7 9,748 3,507 2,712 3,730 16,339 6,857 9,624 4,179 2,883 5,409 2,193 2,828 16,564 11,029 4,670 8 175 82 103 39 563 48 285 449 961 48 270 226 1,388 448 21 9 - 10 - 11 32,292 10,356 7,764 9,635 52,449 27,055 29,969 16,818 13,632 18,229 10,374 13,437 52,572 30,544 14,655 12 7.78 7.49 8.36 9.07 14.29 5.42 24.11 18.14 13.82 8.04 7.38 12.56 13.42 5.74 9.41 13 3.41 1.11 1.43 1.98 1.65 1.21 1.28 2.09 1.08 2.39 4.46 3.01 3.97 1.73 4.61 14 19.54 24.17 19.77 16.59 11.19 15.33 8.57 19.44 26.94 22.37 8.70 4.96 7.92 10.53 18.03 15 38.54 32.57 34.18 33.24 40.64 52.52 32.97 32.81 29.97 37.26 55.71 56.75 40.54 44.42 35.93 16 30.19 33.86 34.93 38.71 31.15 25.34 32.11 24.85 21.15 29.67 21.14 21.05 31.51 36.11 31.87 17 0.54 0.79 1.33 0.40 1.07 0.18 0.95 2.67 7.05 0.26 2.60 1.68 2.64 1.47 0.14 18 - 40,037 8,195 47,143 137,028 102,272 5,106 - - 339,781 11.78 2.41 13.87 40.33 30.10 1.50 - Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 LAIN NYA 19 MKJP + NON MKJP - 20 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 - 100.00 TABEL 21 PELAYANAN KB BARU MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH PESERTA KB BARU NO 3 77 32 60 26 1,074 105 739 224 81 67 4 249 379 184 289 MKJP MOP/ MOW 4 29 9 46 1 64 5 33 14 19 86 126 224 40 344 IMP SUN TIK LANT 5 6 1,377 3,428 353 1,496 578 828 605 705 1,353 8,587 445 2,985 507 3,890 1,045 1,238 676 854 974 2,032 462 1,104 229 2,621 569 5,654 891 3,913 944 1,846 3,590 1,040 11,008 KABUPATEN/KOTA IUD 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 % PESERTA KB BARU 9 - 10 - MKJP + NON MKJP 11 6,846 2,674 2,332 2,009 19,117 5,381 8,246 4,142 2,987 4,939 2,402 5,442 13,492 7,556 4,984 - - 92,549 NON MKJP 41,181 PIL 7 1,734 604 643 643 6,042 952 2,760 550 523 1,343 383 1,101 2,640 2,082 1,508 23,508 KONDO OBAT LAIN M VAGINA NYA 8 201 180 177 29 1,997 889 317 1,071 834 437 449 1,116 4,026 446 53 12,222 12 1.12 1.20 2.57 1.29 5.62 1.95 8.96 5.41 2.71 1.36 0.17 4.58 2.81 2.44 5.80 MKJP MOP/ MOW 13 0.42 0.34 1.97 0.05 0.33 0.09 0.40 0.34 0.64 1.74 2.32 1.66 0.53 6.90 IMP LANT 14 20.11 13.20 24.79 30.11 7.08 8.27 6.15 25.23 22.63 19.72 19.23 4.21 4.22 11.79 18.94 SUN TIK 15 50.07 55.95 35.51 35.09 44.92 55.47 47.17 29.89 28.59 41.14 45.96 48.16 41.91 51.79 37.04 16 25.33 22.59 27.57 32.01 31.61 17.69 33.47 13.28 17.51 27.19 15.95 20.23 19.57 27.55 30.26 17 2.94 6.73 7.59 1.44 10.45 16.52 3.84 25.86 27.92 8.85 18.69 20.51 29.84 5.90 1.06 18 - 3.88 1.12 11.89 44.50 25.40 13.21 - IUD NON MKJP PIL KONDO OBAT M VAGINA TABEL 22 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI 4 5 6 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 152 91 60 51 237 125 156 76 153 167 84 40 87 69 32 159 1,580 54 47 43 5 187 88 205 67 76 87 39 44 72 0 12 1,026 35.53 51.65 71.67 9.80 78.90 70.40 131.41 88.16 49.67 52.10 46.43 110.00 82.76 37.50 64.94 TABEL 23 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH BAYI PUSKESMAS 3 JUMLAH % BAYI DIIMUNISASI LENGKAP Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 4 3,394 1,127 979 1,132 5,299 3,127 2,648 2,253 1,865 2,210 1,118 2,610 8,746 3,779 1,971 159 42,258 BCG JUMLAH 5 3,016 1,161 887 443 3,925 3,790 2,687 2,159 1,409 0 962 2,515 7,363 3,452 1,707 35,476 % 6 88.86 103.02 90.60 39.13 74.07 121.20 101.47 95.83 75.55 0 86.05 96.36 84.19 91.35 86.61 IMUNISASI DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO3 CAMPAK JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 7 8 9 10 11 12 13 14 2,952 86.98 2,406 70.89 2,296 67.65 2,896 85.33 1,238 109.85 1,114 98.85 1,086 96.36 1,093 96.98 993 101.43 966 98.67 981 100.20 1,051 107.35 377 33.30 441 38.96 436 38.52 1,510 133.39 3,981 75.13 4,009 75.66 4,000 75.49 3,929 74.15 4,011 128.27 3,954 126.45 3,929 125.65 3,907 124.94 2,768 104.53 2,840 107.25 2,778 104.91 2,506 94.64 2,083 92.45 2,078 92.23 1,967 87.31 1,987 88.19 1,526 81.82 1,411 75.66 1,385 74.26 1,544 82.79 0 0 0 0 0 0 0 0 1,092 97.67 1,108 99.11 1,116 99.82 1,053 94.19 2,439 93.45 2,438 93.41 2,475 94.83 2,488 95.33 7,758 88.70 7,231 82.68 7,346 83.99 7,459 85.28 3,413 90.31 3,134 82.93 3,301 87.35 3,099 82.01 1,835 93.10 1,759 89.24 1,689 85.69 1,754 88.99 36,466 34,889 34,785 36,276 85.84 DO (%) 15 TABEL 24 CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 ANAK BGM 6-24 BLN NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159 JUMLAH MP ASI 4 5 225 295 13 128 382 177 110 53 143 452 44 33 393 49 37 2,534 225 90 13 19 153 99 48 53 95 40 33 350 0 42 1,260 ANAK BALITA (1-4TAHUN) % JUMLAH BALITA GIZI BURUK MENDAPAT VIT A 2X % JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN 8 9 10 11 6 100.00 30.51 100.00 14.84 40.05 55.93 43.64 100.00 66.43 0.00 90.91 100.00 89.06 0.00 113.51 7 16,729 4,478 6,135 5,553 39,680 15,626 17,521 9,056 6,681 7,051 3,696 5,992 24,222 16,879 9,304 3,572 1,488 5,553 32,091 12,360 14,703 7,248 5,015 4,298 2,956 5,188 22,501 12,825 6,684 79.77 24.25 100.00 81.00 79.10 83.92 80.04 75.06 60.96 79.98 86.58 92.89 75.98 71.84 49.72 188,603 136,482 72.36 10 18 0 0 8 3 6 3 5 4 3 0 41 0 5 106 10 18 0 0 8 3 6 3 5 4 2 0 41 0 5 105 % 12 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 66.67 0 100.00 100.00 99.06 TABEL 25 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3 MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH IBU HAMIL PUSKESMAS Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Fe3 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 4 5,042 1,210 1,125 1,107 5,596 3,865 3,258 2,445 2,357 2,296 1,255 2,230 9,241 4,141 2,049 JUMLAH 5 3,570 1,219 1,184 977 5,166 3,658 3,003 2,265 661 1,476 1,021 2,050 7,663 3,684 1,613 % 6 70.81 100.74 105.24 88.26 92.32 94.64 92.17 92.64 28.04 64.29 81.35 91.93 82.92 88.96 78.72 JUMLAH 7 2,047 841 645 762 4,605 3,259 2,752 1,934 439 1,294 817 1,881 6,763 3,261 1,283 % 8 40.60 69.50 57.33 68.83 82.29 84.32 84.47 79.10 18.63 56.36 65.10 84.35 73.18 78.75 62.62 159 47,217 39,210 83.04 32,583 69.01 3 JUMLAH Fe1 TABEL 26 PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN 1 2 JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK MEMERLUKAN DARAH MENDAPAT DARAH % MEMERLUKAN DARAH MENDAPAT DARAH % 3 4 5 6 7 8 1 RUMAH SAKIT a. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RS. Pemerintah RSU Datoe Binangkang Bolmong RSU Mala Talaud RSU Liun Kendage Tahuna RSU Sam Ratulangi Minahasa RSU Prof. Kandouw Manado RSU Prof. Ratumbuysang Manado RSUD Amurang Minahasa Selatan RSUD Walanda Maramis Minut RSUD Noongan Minahasa RSUD Manembo-Nembo Bitung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RS Swasta RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado 1 2 3 4 5 RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu b. c. 2 PUSKESMAS Bolaang Mongondow Utara JUMLAH 34 26 34 26 11 11 - SUMBER DATA DARI = AUDIT MATERNAL PERINATAL ( AMP ) - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 12 7 - 12 7 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! TABEL 27 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH IBU HAMIL PUSKESMAS 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 4 5,042 1,210 1,125 1,107 5,596 3,865 3,258 2,445 2,357 2,296 1,255 2,230 9,241 4,141 2,049 JUMLAH 5 75 84 152 99 510 891 275 362 522 677 148 560 1,292 38 642 159 47,217 6,327 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI % JUMLAH 6 7 1.49 78 6.94 73 13.51 22 8.94 12 9.11 238 23.05 11 8.44 255 14.81 362 22.15 522 29.49 200 11.79 80 25.11 535 13.98 68 0.92 38 31.33 455 13.40 2,949 JUMLAH NEONATAL NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI % 8 104.00 86.90 14.47 12.12 46.67 1.23 92.73 100.00 100.00 29.54 54.05 95.54 5.26 100.00 70.87 9 3,162 1,063 372 915 5,047 3,094 2,572 1,886 975 2,210 780 1,951 8,791 3,625 1,971 JUMLAH 10 35 10 3 6 21 0 8 187 39 0 5 54 28 16 391 % 11 1.11 0.94 0.81 0.66 0.42 0 0.31 9.92 4.00 0 0.64 2.77 0.32 0.44 19.84 JUMLAH 12 35 8 3 6 21 0 3 187 18 0 5 54 27 16 167 % 13 100.00 80.00 100.00 100.00 100.00 #DIV/0! 37.50 100.00 46.15 #DIV/0! 100.00 100.00 96.43 100.00 42.71 46.61 38,414 803 2.09 550 68.49 TABEL 28 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA 1 2 3 MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR JUMLAH 4 % 5 1 RUMAH SAKIT UMUM #DIV/0! 2 RUMAH SAKIT JIWA - 3 RUMAH SAKIT KHUSUS - 4 PUSKESMAS 159 - 5 SARANA YANKES.LAINNYA JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 159 - - TABEL 29 JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 152 91 60 51 237 125 156 76 153 167 84 40 87 69 32 159 1,580 DESA/KEL TERKENA KLB DITANGANI JUMLAH % <24 JAM 5 6 7 25 30 120.00 0 0 0 4 4 100.00 1 1 100.00 56 56 100.00 38 38 100.00 1 1 100.00 8 8 100.00 0 0 0 0 0 #DIV/0! 67 67 100.00 17 17 100.00 12 12 100.00 0 0 0 8 8 100.00 237 242 102.11 TABEL 30 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KABUPATEN/KOTA DAN DESA YANG TERSERANG KLB KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 YANG TERSERANG NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA 1 2 1 Kotamobagu - DBD - Campak 2 Bolaang Mongondow Demam Chikungunya 3 Bolaang Mongondow Timur Rabies DBD 4 Tomohon DBD 5 Minahasa Tenggara DBD Campak Rabies Diare 6 Minahasa DBD Rabies DSS 7 Minahasa Selatan Campak 8 Manado DBD AFP JUMLAH KEC JUMLAH DESA 3 4 JUMLAH PENDUDUK TERANCAM 5 JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN 6 7 ATTACK RATE (%) CFR (%) 4 2 7 2 38,665 9,483 10 17 0 0 8 #DIV/0! 0.03 0.18 2 4 6,762 58 0 0.86 1 1 7 1 7,014 1,411 17 12 0 0 0.24 0.85 5 17 31,536 36 0 0.11 0 4 1 4 1 6 1 21 1 14,738 1,321 35,288 3,034 11 24 53 4 0 0 1 1 0.07 1.82 0.15 0.13 0 0 1.89 25.00 10 1 2 53 1 2 117,575 1,476 4,402 123 1 2 0 0 0 1 1 1,812 105 2 1 0 3 1 0 2,466 3 1 3 0 0.10 0.07 0.05 #DIV/0! 5.79 #DIV/0! #DIV/0! 0.04 #DIV/0! #DIV/0! Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 9 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1.90 #DIV/0! 100.00 #DIV/0! TABEL 31 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS JUMLAH BAYI 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 3,394 1,127 979 1,132 5,299 3,127 2,648 2,253 1,865 2,210 1,118 2,610 8,746 3,779 1,971 159 42,258 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH % 5 6 181 5.33 407 36.11 372 38.00 1,132 100.00 2,173 41.01 1,577 50.43 1,388 52.42 1,886 83.71 865 46.38 479 21.67 881 78.80 1,324 50.73 6,356 72.67 297 7.86 881 44.70 20,199 47.80 TABEL 32 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH DESA/KEL % DESA/KEL DG DG GARAM GARAM BERYODIUM BERYODIUM YG YG BAIK BAIK JUMLAH DESA/KEL DISURVEI 4 5 6 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 0 0 61 51 237 124 108 76 153 0 84 21 87 0 32 0 0 61 51 237 108 74 76 153 0 31 21 78 0 32 159 1034 922 0 0 100.00 100.00 100.00 87.10 68.52 100.00 100.00 #DIV/0! 36.90 100.00 89.66 0 100.00 89.17 TABEL 33 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PELAYANAN DASAR GIGI NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH (KAB/ KOTA) PUSKESMAS TUMPATAN GIGI TETAP 3 4 PENCABUTA N GIGI TETAP JUMLAH 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 135 6 0 19 2 19 114 73 15 89 14 116 174 48 141 5 2,437 125 185 22 1,156 1,019 1,231 530 566 641 466 506 4,676 1,735 425 6 2,572 131 185 41 1,158 1,038 1,345 603 581 730 480 622 4,869 1,783 566 159 965 15,720 16,685 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) MURID SD/MI DIPERIKSA RASIO TAMBAL/ CABUT JUMLAH MURID SD 7 8 JUMLAH % 0.06 0.05 0 0.86 0.00 0.02 0.09 0.14 0.03 0.14 0.03 0.23 0.04 0.03 0.33 0 12,712 8,722 7,312 29,348 22,066 11,753 12,938 857 221 1,200 10,432 50,810 16,086 12,855 9 1,416 2,442 0 120 14,288 5,283 7,013 5,793 187 1,855 2,959 26,255 9,503 3,542 10 #DIV/0! 19.21 0 1.64 48.68 23.94 59.67 44.78 84.62 154.58 28.36 51.67 59.08 27.55 0.06 197,312 80,656 40.88 MURID SD/MI JUMLAH % PERLU PERAWATA MENDAPAT MENDAPAT PERAWATA PERAWATA N N N 11 12 13 923 314 0 120 4,367 375 2,678 3,036 66 653 1,666 9,647 1,117 954 25,916 0 0 74 9 108 2,591 375 1,371 1,499 66 779 6,959 600 508 23.57 0 90.00 59.33 100.00 51.19 49.37 #DIV/0! 100.00 46.76 72.14 53.72 53.25 14,939 57.64 TABEL 34 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PENYULUHAN KESEHATAN NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 1 Dinkes Kab. Bolaang Mongondow 2 Dinkes Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 Dinkes Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Dinkes Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Dinkes Kab. Minahasa 6 Dinkes Kab. Minahasa Utara 7 Dinkes Kab. Minahasa Selatan 8 Dinkes Kab. Minahasa Tenggara 9 Dinkes Kab. Kepulauan Talaud 10 Dinkes Kab. Kepulauan Sangihe 11 Dinkes Kab. Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu SUB JUMLAH II 2 Rumah Sakit SUB JUMLAH III JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PUSKESMAS 3 JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA JUMLAH 4 5 6 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 218 1,092 0 185 2,908 2,480 847 912 102 0 235 355 902 996 64 0 139 61 102 300 254 172 386 0 0 29 17 371 147 39 218 1,231 61 287 3,208 2,734 1,019 1,298 102 0 264 372 1,273 1,143 103 159 0 11,296 0 0 0 2 0 18 18 0 150 4 0 0 5 124 0 2 323 2,017 0 0 0 0 0 52 5 0 50 1 0 0 1 96 0 0 205 13,313 0 0 0 2 0 70 23 200 5 0 0 6 220 2 528.00 159 11619 2222 13841 TABEL 35 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH PENDUDUK* PUSKESMAS 3 JUMLAH PERSENTASE 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 4 196,263 80,508 52,122 59,401 300,226 176,480 182,818 95,525 74,997 130,449 61,781 83,718 434,845 180,618 119,105 159 2,228,856 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR ASKES 5 31,318 252 1,786 0 66,019 30,543 14,870 532 5,605 26,518 486 6,798 91,826 18,065 12,000 306,618 13.76 JAMSOSTEK ASKESKIN 6 1,746 0 0 0 0 3,605 45 0 0 0 0 992 42,000 14,025 358 7 43,544 17,130 17,622 12,641 59,343 68,216 39,070 18,126 41,834 56,281 8,180 18,798 82,073 29,298 28,076 62,771 2.82 540,232 24.24 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Catatan : * = Jumlah penduduk menurut puskesmas harus sama dengan jumlah penduduk menurut KABUPATEN/KOTA LAINNYA 8 766 0 0 0 33,529 57,446 6,887 0 2,890 1,525 0 3,979 17,000 330 0 124,352 5.58 JUMLAH % 9 77,374 17,382 19,408 12,641 158,891 159,810 60,872 18,658 50,329 84,324 8,666 30,567 232,899 61,718 40,434 10 39.42 21.59 37.24 21.28 52.92 90.55 33.30 19.53 67.11 64.64 14.03 36.51 53.56 34.17 33.95 1,033,973 46.39 46.39 TABEL 36 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN & JPKM GAKIN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 KK MISKIN NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS JLH YANG ADA 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159 46,544 21173 17,622 12,681 63,343 68,216 41,533 33,486 57,462 58,826 14,480 28,088 82,073 31,244 35,076 611,847 PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN JUMLAH BAYI MASY.MISKIN BGM DICAKUP JPKM JUMLAH 5 43,544 17,130 17,622 12,641 59,343 68,216 39,070 18,126 41,834 56,281 8,180 18,798 82,073 29,298 28,076 540,232 % 6 20 20 93 - 39 - % 13 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.00 #DIV/0! 41.94 #DIV/0! 113 59 52.21 11 93.55 80.90 100.00 99.68 93.69 100.00 94.07 54.13 72.80 95.67 56.49 66.93 100.00 93.77 80.04 88.30 BAYI MASY.MISKIN BGM MENDAPAT MP-ASI - JUMLAH 12 - TABEL 37 PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PELAYANAN KESEHATAN KERJA NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159 JUMLAH PEKERJA FORMAL JUMLAH YANG DILAYANI 4 5 % 6 0 0 0 0 0 0 0 0 2,254 4,256 1,102 0 12 87 9,952 182 7,155 0 3,175 312 0 12 87 6,943 146 7,155 0 0 0 0 #DIV/0! 25,000 17,830 0 74.60 28.31 0 100.00 100.00 69.76 80.22 0 100.00 71.32 TABEL 38 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PRA USILA (45-59 TH) NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 USILA (60TH+) PRA USILA DAN USILA JUMLAH DILAYANI KES % JUMLAH DILAYANI KES % JUMLAH DILAYANI KES % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 0 3953 8,839 9,939 33,706 25,147 25,060 16,961 265 0 5,205 10,536 56,265 20,215 9,479 159 225,570 0 0 1,167 17,632 9,136 14,385 2,450 98 0 1,067 3,331 24,174 14,162 56 0 39.11 0 11.74 52.31 36.33 57.40 14.44 36.98 0 20.50 31.62 42.96 70.06 0.59 0 3140 2,016 4,494 26,664 18,268 15,876 7,932 398 0 5,441 7,638 36,805 10,119 8,010 89,204 39.55 146,801 1546 0 0 7,174 16,450 12,878 10,528 1,787 231 0 1,522 3,995 18,584 9,327 220 0 38.79 0 159.64 61.69 70.49 66.31 22.53 58.04 0 27.97 52.30 50.49 92.17 2.75 0 7,093 10,855 14,433 60,370 43,415 38,640 24,893 663 0 10,646 18,174 81,585 30,334 17,489 0 2,764 0 8,341 34,082 22,014 24,913 4,237 329 0 2,589 7,326 42,758 23,489 276 0 38.97 0 57.79 56.46 50.71 64.47 17.02 49.62 0 24.32 40.31 52.41 77.43 1.58 83,914 57.16 358,590 173,118 48.28 1218 TABEL 39 CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH DESA/KEL ENDEMIS JUMLAH WUS JUMLAH YANG DIBERI KAPSUL YODIUM 4 5 6 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 0 21 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0 5257 0 0 0 0 23,714 18,304 0 0 2365 0 0 0 0 159 7 49,640 % YANG DIBERI KAPSUL YODIUM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 7 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - TABEL 40 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO UNIT TRANSFUSI DARAH JUMLAH PENDONOR 1 2 3 1 2 3 4 PMI Cabang Bitung PMI Cabang Tomohon PMI Cabang Manado UTD PMI Kab. Bol-Mong 541 0 0 1,554 DONOR DARAH JML SAMPEL JML POSTIF DARAH HIV/AIDS DIPERIKSA 4 5 541 0 0 1,466 % POSITIF HIVAIDS 6 #DIV/0! - 0 0 1 0 0 0.07 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH 2,095 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 2,007 1 0.05 TABEL 41 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH KUNJUNGAN NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN 1 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Puskesmas ….. Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu SUB JUMLAH I 1 RS …. a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok Minahasa Tenggara b. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RS Swasta RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado SUB JUMLAH II 1 Sarana Yankes lainnya KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH JUMLAH 3 4 5 6 % 7 0 25,381 18,958 119 192,224 582 79,292 65,692 1,917 103,752 0 91,303 1,388 130,132 213,275 0 1,022 94 17,359 2,832 75,791 941 713 69,212 2,930 0 85 271,015 311 0 0 26,403 19,052 17,478 195,056 76,373 80,233 66,405 71,129 106,682 0 91,388 272,403 130,443 213,275 0 8 0 0 0 1,060 210 2 0 #DIV/0! 0 130 831 356 23 #DIV/0! 924,015 442,305 1,366,320 2,620 0 553 2,621 28,641 19,600 160 115 5,046 7 1,052 - 11,157 266 1,911 64,448 44,440 12,846 2,558 5,925 10,485 9,864 11,303 19,106 4,343 5,772 187,146 0.14 0.31 0.27 0.01 0.19 #DIV/0! 1 0.03 #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - 0.04 24 #DIV/0! - #DIV/0! 75,073 262,219 25 0.01 1,628,539 2,645 0.16 JUMLAH 1,111,161 517,378 JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN/KOTA JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 2,228,856 2,228,856 49.85 3,174 48,241 167 1,167 5,046 24,003 2,824 7,836 74,933 54,304 15,646 24,878 - 0.03 0 0 0 1.39 0.26 0.00 0 - 23.213 TABEL 42 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH YANG MEMILIKI NO SARANA KESEHATAN JUMLAH 1 2 3 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT JIWA % YANG MEMILIKI LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR 4 5 6 7 31 - - - #DIV/0! 3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 PUSKESMAS JUMLAH #DIV/0! #DIV/0! 159 190 - - - - TABEL 43 KEBUTUHAN PENGADAAN, KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL & OBAT GENERIK PELAYANAN KESEHATAN DASAR KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO NAMA OBAT KEBUTUHAN 1 2 3 4 5 6 OBAT ESENSIAL KETERSEDIAAN PENGADAAN JUMLAH % #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! OBAT GENERIK KEBUTUHAN Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Ket : * Jenis obat : jenis obat yang harus tersedia untuk pelayanan kesehatan dasar PENGADAAN KETERSEDIAAN JUMLAH % #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! TABEL 44 KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO JENIS OBAT* KEBUTUHAN 1 2 3 1 2 3 4 5 6 Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Ket : * Jenis obat : jenis obat yang harus tersedia untuk pelayanan kesehatan dasar KETERSEDIAAN JUMLAH 4 % 5 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! TABEL 45 PERSENTASE PENULISAN RESEP OBAT GENERIK KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PENULISAN RESEP NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH RESEP 3 RESEP 4 OBT GENERIK 5 % 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 0 47,242 0 0 0 157,037 40,510 0 711 0 0 70,452 157,643 0 104,984 0 47,182 0 0 0 41,182 40,060 0 441 0 0 70,452 105,914 0 104,984 6 #DIV/0! 99.87 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 26.22 98.89 #DIV/0! 62.03 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 67.19 #DIV/0! 100.00 159 578,579 410,215 70.90 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 TABEL 46 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 RUMAH TANGGA NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu PUSKESMAS 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 JUMLAH DIPANTAU 4 47,888 13,607 4,415 162 30,860 22,230 28,876 10,152 20,362 385 8,045 16,056 33,831 13,221 6,638 159 256,728 3 JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 BER PHBS * % 5 6 6,257 8,071 0 138 23,375 15,600 18,735 6,377 14,262 163 6,259 6,849 14,486 7,863 1,648 130,083 13.07 59.32 0 85.19 75.75 70.18 64.88 62.82 70.04 42.34 77.80 42.66 42.82 59.47 20,362.00 50.67 TABEL 47 JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH POSYANDU NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH PUSKESMAS 3 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PERSENTASE POSYANDU PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA 4 5 6 7 8 9 - 92 72 12 6 151 - 87 31 31 13 123 45 6 59 67 43 24 103 77 13 103 24 34 124 85 151 11 6 32 44 21 36 51 26 451 722 748 36 36 1 34 10 1 - 3 4 7 1 65 6 1 10 1 98 193 91 67 48 285 146 159 76 157 177 100 61 290 129 39 39.56 53.73 2.08 11.93 6.85 0.63 58.60 40.68 12.00 9.84 52.07 - 2,018 22.35 MADYA 10 #DIV/0! 78.36 57.69 624.00 1,031.03 657.00 954.00 100.68 164.71 358.33 244.00 197.81 #DIV/0! 33.33 35.78 % PURNAMA MANDIRI 11 #DIV/0! 30.63 5.45 12.03 12.94 15.83 #DIV/0! 5.96 19.43 12.28 8.61 18.20 #DIV/0! 66.67 12 53.37 26.37 70.83 43.51 58.22 94.97 14.47 3.82 18.08 44.00 34.43 12.41 39.53 - 13 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 4.86 100 37.07 JUMLAH POSYANDU AKTIF 14 39.56 53.73 2.08 11.93 6.85 0.63 58.60 40.68 12.00 9.84 52.07 41.92 TABEL 48 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 RUMAH NO KABUPATEN/KOTA 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH ( KABUPATEN/KOTA) PUSKESMAS 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 JLH SELURUHNYA 4 42,302 16,646 9,283 15,027 69,907 43,614 38,978 25,602 21,799 36,716 14,205 20,974 75,780 37,419 23,594 JLH DIPERIKSA 5 26,121 14,040 4,309 2,078 44,989 29,551 29,899 13,530 19,696 21,362 11,650 16,056 59,124 27,077 18,916 159 491,846 338,398 3 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Biru : Data Program Hitam : Profil Kab/Kota % 6 61.75 84.34 46.42 13.83 64.36 67.76 76.71 52.85 90.35 58.18 82.01 76.55 78.02 72.36 80.17 68.80 JUMLAH % SEHAT SEHAT 7 8 16,756 64.15 7,060 50.28 2,166 50.27 2,044 98.36 31,188 69.32 20,840 70.52 23,013 76.97 12,565 92.87 14,469 73.46 11,932 55.86 9,734 83.55 12,178 75.85 43,257 73.16 20,279 74.89 11,975 63.31 239,456 70.76 TABEL 49 PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 159 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 4 34,560 18,605 13,925 17,278 88,724 48,711 42,934 27,633 21,799 36,531 15,535 24,924 110,016 55,703 24,558 5 20,076 10,520 4,415 152 59,721 16,218 29,620 16,466 19,696 8,113 10,257 16,056 70,026 31,286 24,097 6 58.09 56.54 31.71 0.88 67.31 33.29 68.99 59.59 90.35 22.21 66.03 64.42 63.65 56.17 98.12 7 3,561 661 27 815 22,989 3,684 16,524 96 2,268 3,827 1,205 7,113 46,604 15,579 7,492 581,436 336,719 57.91 132,445 JUMLAH LAINNYA KEMASAN JUMLAH LAINNYA KEMASAN 10 216 198 85 124 16 342 3,493 268 189 2 6 987 4 725 382 1,419 52 634 2,406 157 6,760 12 734 47 20 8,091 1,427 4,955 309 17 1,933 1,036 1,526 4,583 693 - 13 13,518 11,450 1,913 1,382 49,949 14,979 35,696 1,410 3,732 6,831 7,476 16,056 63,580 18,811 22,301 14 26.34 5.77 1.41 58.97 46.02 24.59 46.29 6.81 60.77 56.02 16.12 44.30 73.30 82.82 33.59 15 0.53 0.10 0.00 2.17 0.88 3.82 0.96 5.25 35.21 0.01 0.09 1.81 6.96 1.80 0.43 16 67.66 83.21 98.38 37.41 35.04 58.94 34.55 62.34 83.12 10.66 23.21 40.44 8.33 9.86 35.66 17 0.00 1.89 0.00 0.00 0.40 0.57 0.35 0.00 0.43 5.01 46.72 0.00 0.42 1.00 0.01 18 0.04 8.62 0.21 0.00 1.45 2.55 3.98 3.69 0.00 0.00 0.00 3.95 3.78 0.83 30.31 19 5.43 0.41 0.00 1.45 16.20 9.53 13.88 21.91 0.46 28.30 13.86 9.50 7.21 3.68 0.00 20 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 8,012 87,776 4,933 13,532 25,371 272,069 48.68 2.94 32.26 1.81 4.97 9.33 100.00 8 71 12 - PAH 30 442 572 342 74 1,314 1 7 290 4,424 338 95 9 9,146 9,527 1,882 517 17,504 8,829 12,332 879 3,102 728 1,735 6,493 5,295 1,855 7,952 SGL PAH 3 SGL 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu SPT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 PUSKESMAS % AKSES AIR BERSIH LEDENG 1 KABUPATEN/KOTA SPT NO LEDENG AKSES AIR BERSIH JUMLAH JUMLAH % KELUARGA KELUARGA KELUARGA YANG ADA DIPERIKSA DIPERIKSA 11 TABEL 50 KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 4 34,560 18,605 13,925 17,278 88,724 48,711 42,934 27,633 21,799 36,531 18,287 24,924 110,016 55,703 24,558 159 584,188 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 5 23,422 10,635 4,415 0 57,247 21,084 31,627 16,462 19,696 12,542 16,056 78,131 24,486 23,052 338,855 6 12,418 4,218 1,232 0 46,949 17,142 26,677 11,591 16,592 11,197 14,100 56,395 20,809 13,932 253,252 11 12,613 2,498 809 560 43,078 12,330 19,552 14,320 8,806 8,486 15,283 60,649 19,215 14,067 13 56.43 78.26 18.32 197.18 77.89 68.14 66.67 86.83 44.71 0.00 71.15 95.19 85.07 73.71 60.96 15 22,598 2,582 4,415 284 57,268 11,501 29,327 16,462 19,696 9,663 16,056 70,622 25,135 18,718 16 6,395 596 595 260 30,465 6,033 13,839 6,608 31 2,212 5,412 45,664 17,872 7,001 18 28.30 23.08 13.48 91.55 53.20 52.46 47.19 40.14 0.16 0.00 22.89 33.71 64.66 71.10 37.40 74.738 317,578 232,266 73.14 304,327 142,983 46.98 8 53.019 39.661 27.905 #DIV/0! 82.011 81.303 84.349 70.411 84.24 0 89.276 87.818 72.18 84.983 60.437 % KK MEMILIKI 10 22,353 3,192 4,415 284 55,305 18,095 29,327 16,492 19,696 11,927 16,056 71,291 26,070 23,075 % KK MEMILIKI JUMLAH KK MEMILIKI 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH 3 % KK MEMILIKI 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH KK PENGELOLAAN AIR LIMBAH JUMLAH KK MEMILIKI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 PUSKESMAS TEMPAT SAMPAH JUMLAH KK DIPERIKSA 1 KABUPATEN/KOTA JUMLAH KK MEMILIKI NO JUMLAH KK DIPERIKSA JAMBAN TABEL 51 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 143 118 7 100.00 0 0 0 100.00 90.91 100.00 77.78 #DIV/0! 84.62 74.00 80.00 94.12 82.52 1,662 1,249 145 135 76 56.30 16 75 5 0 29 375 238 152 37 488 1,003 20 86 594 307 928 4,337 17 62 2 0 29 370 213 135 30 457 861 20 86 372 252 366 3,255 18 42 2 0 22 293 77 15 422 514 15 69 244 233 232 2,180 JUMLAH DIPERIKSA 67.09 11 12 6 0 5 5 2 15 47.06 88.89 0 100.00 47.06 66.67 23.08 84.62 100.00 85.71 0 45.45 100.00 100.00 8 8 0 2 8 6 3 JUMLAH YG ADA 838 14 % SEHAT 13 17 9 8 2 17 9 13 10 13 12 7 0 11 5 2 JUMLAH SEHAT 12 17 9 11 2 17 9 13 10 13 12 7 1 11 5 8 JUMLAH DIPERIKSA 11 73.91 100.00 90.00 75.00 79.76 50.93 24.00 67.09 70.59 71.43 86.67 70.75 70.68 86.59 90.91 JUMLAH YG ADA 10 34 5 9 6 67 137 18 53 24 15 26 75 217 142 10 % SEHAT 46 5 10 8 84 269 75 79 34 21 30 106 307 164 11 JUMLAH SEHAT 9 60 35 13 41 99 369 150 106 34 21 30 121 352 191 40 JUMLAH DIPERIKSA 8 JUMLAH TUPM % SEHAT 203 3 0 0 0 5 10 9 7 11 37 20 16 JUMLAH SEHAT 6 3 0 0 0 5 11 1 9 9 13 50 25 17 % SEHAT 5 8 0 0 0 8 12 1 1 9 9 18 58 25 54 TUPM LAINNYA JUMLAH SEHAT 159 4 JUMLAH YG ADA JUMLAH 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 PASAR % SEHAT 3 JUMLAH DIPERIKSA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu RESTORAN/R-MAKAN JUMLAH YG ADA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 PUSKESMAS JUMLAH SEHAT 1 KABUPATEN/KOTA JUMLAH DIPERIKSA NO JUMLAH YG ADA HOTEL 20 67.74 100.00 0 75.86 79.19 57.04 50.00 92.34 59.70 75.00 80.23 65.59 92.46 63.39 21 160 11 24 72 471 465 253 81 546 1,064 57 226 884 528 928 22 128 10 18 39 449 161 81 515 929 57 205 651 446 366 23 87 9 9 30 356 85 51 368 562 47 155 392 400 232 24 67.97 90.00 50.00 76.92 79.29 #DIV/0! 52.80 62.96 71.46 60.50 82.46 75.61 60.22 89.69 63.39 66.97 5,770 4,055 2,783 68.63 TABEL 52 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 SARANA KESEHATAN SARANA PENDIDIKAN NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH PUSKESMAS 3 JUMLA H DIBINA 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 4 88 57 19 19 104 94 82 59 0 0 25 40 76 62 84 5 57 57 5 19 94 81 80 59 0 0 25 40 70 62 27 159 809 676 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 % 6 64.773 100 26.316 100 90.385 86.17 97.561 100 0 0 100 100 92.105 100 32.143 JUMLA H 7 247 140 87 99 532 289 303 173 0 0 117 144 456 176 333 83.56 3,096 DIBINA 8 133 140 11 15 475 262 291 114 0 0 110 140 409 153 89 2,342 % 9 53.846 100 12.644 15.152 89.286 90.657 96.04 65.896 0 0 94.017 97.222 89.693 86.932 26.727 SARANA IBADAH JUMLA H 10 330 139 124 72 658 502 343 225 0 0 172 99 399 258 169 75.646 3,490 DIBINA 11 169 139 5 550 419 314 129 0 0 139 87 346 213 29 2,539 % 12 51.212 100 0 6.9444 83.587 83.466 91.545 57.333 0 0 80.814 87.879 86.717 82.558 17.16 PERKANTORAN JUMLA H 13 111 129 35 49 296 194 109 140 0 0 35 69 213 123 176 72.751 1,679 DIBINA 14 52 129 5 253 154 91 68 0 0 29 67 137 106 17 1,108 SARANA LAIN JUMLAH % JUMLA H DIBINA % JUMLAH 15 46.847 100 14.286 0 85.473 79.381 83.486 48.571 0 0 82.857 97.101 64.319 86.179 9.66 16 17 18 19 65.99 0 37 50 44 42 15 0 0 58 121 90 10 467 0 0 #DIV/0! 0 0 46 92 42 95.455 42 100 9 60 0 0 0 0 0 58 100 70 57.851 72 80 2 20.00 341 73.02 776 465 265 276 1,640 1,123 879 612 0 0 349 410 1,265 709 772 9,408 DIBINA 20 411 465 21 39 1,418 958 818 379 0 0 303 392 1,032 606 164 7,006.00 % 21 52.96 100.00 7.92 14.13 86.46 85.31 93.06 61.93 0 0 86.82 95.61 81.58 85.47 21.24 74.47 TABEL 53 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA PUSKESMAS 3 JUMLAH ( KABUPATEN/KOTA) Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 4 13 6 5 4 19 10 17 7 19 16 10 7 15 6 5 44,093 18,605 9,283 15,027 63,708 43,614 40,956 25,602 0 21,799 14,205 20,974 123,834 0 23,594 159 465,294 RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK JUMLAH JUMLAH % 7 8 5 17,148 16195 4,309 0 23,620 21,774 25,056 13,530 0 0 5,357 8,928 62,633 0 281 198,831 % 6 38.89 87.05 46.42 0 37.08 49.92 61.18 52.85 0 0 37.71 42.57 50.58 0 1.19 42.73 0 11905 3,316 0 16,922 18,240 17,335 9,493 0 0 5,712 6,660 44,527 0 244 134,354 0 73.51 76.96 0 71.64 83.77 69.19 70.16 0 0 106.63 74.60 71.09 0 86.83 67.57 TABEL 54 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 TENAGA KESEHATAN NO MEDIS UNIT KERJA 1 2 JML 3 % 4 PERAWAT & BIDAN JML % 5 6 FARMASI JML 7 GIZI % 8 JML 9 TEKNISI MEDIS % 10 JML 11 % 12 SANITASI JML 13 KESMAS % 14 JML 15 JUMLAH % 16 17 PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan 1 POLINDES/POSKESDES) 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 4.69 221 79.78 2 0.72 12 4.33 23 8.30 6 2.17 277 16 13 11.11 100 69.44 4 2.78 9 6.25 1 0.69 5 3.47 9 6.25 144 6 12.00 36 72.00 3 6.00 1 2.00 3 6.00 1 2.00 50 - 52 88.14 1 1.69 4 6.78 2 3.39 25 8.93 4 1.43 280 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur a. - - - - - - - 59 32 11.43 209 74.64 3 1.07 6 2.14 6 Kab. Minahasa Utara 56 12.12 308 66.67 19 4.11 23 4.98 - - 36 7.79 20 4.33 462 7 Kab. Minahasa Selatan 30 13.33 163 72.44 7 3.11 9 4.00 - - 11 4.89 5 2.22 225 8 Kab. Minahasa Tenggara 32 15.69 123 60.29 14 6.86 11 5.39 1 0.49 18 8.82 5 2.45 204 9 Kab. Kepulauan Talaud 21 7.05 210 70.47 5 1.68 21 7.05 1 0.34 34 11.41 6 2.01 298 10 Kab. Kepulauan Sangihe 16 6.75 200 84.39 17 7.17 4 1.69 237 11 Kabupaten Kepulauan Sitaro 19 10.00 153 80.53 1 0.53 7 3.68 8 4.21 1 0.53 190 12 Kota Tomohon 27 15.43 111 63.43 14 8.00 7 4.00 11 6.29 5 2.86 175 13 Kota Manado 75 19.79 226 59.63 25 6.60 22 5.80 1 0.26 22 5.80 8 2.11 379 14 Kota Bitung 28 9.36 212 70.90 7 2.34 16 5.35 5 1.67 26 8.70 5 1.67 299 15 Kota Kotamobagu 17 12.06 88 31.77 6 2.17 9 3.25 1 9 3.25 11 3.97 141 - - - - 0.36 - 5 Kab. Minahasa - 1 - 1 - 0.53 - - 2 RUMAH SAKIT #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RS. Pemerintah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 0 RSU Liun Kendage Tahuna #DIV/0! #DIV/0! 5 7.25 40 57.97 10 14.49 4 5.80 1 1.45 8 11.59 1 1.45 69 14.69 104 72.73 6 4.20 2 1.40 4 2.80 5 3.50 1 0.70 143 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 784 77.47 18 1.78 23 2.27 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 34 17.44 137 70.26 13 6.67 3 1.54 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 34.78 12 52.17 2 8.70 1 4.35 - - 8 RSUD Walanda Maramis Minut 13 20.97 38 61.29 3 4.84 3 4.84 - - 1 1.61 4 6.45 9 RSUD Noongan Minahasa 11 12.94 55 64.71 3 3.53 6 7.06 - - 7 8.24 3 3.53 #DIV/0! 2 100.00 #DIV/0! - - #DIV/0! - - 2.27 2 1.03 #DIV/0! - - 15 1.48 3 1.54 #DIV/0! 784.00 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 23 #DIV/0! 144 11 RSU Ratatotok - 21 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado #DIV/0! - #DIV/0! - - - - - 0.49 1,012 3 1.54 195 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 5 - 23 62 85 2 b. #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - 1 RS Islam Moonow Kotamobagu RS Swasta #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - 2 RS Monompia Kotamobagu #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - 3 RS Kinapit Kotamobagu #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - 4 RS Siti Maryam Manado 18 32.73 26 47.27 5 9.09 1 1.82 4 7.27 5 RS Pancaran Kasih Manado 16 8.89 147 81.67 6 3.33 1 0.56 8 4.44 - 2 1.11 1 - 1.82 - 55 180 6 RS Siloam Sonder Minahasa #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - 7 RS Budi Setia Langowan Minahasa #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - 8 RS Tonsea Minut 9 RS Cantia Tompaso Baru Minahasa 6 - 10 RS Bethesda Tomohon 16 11 RSU Gunung Maria Tomohon 33 12 RSU Budi Mulia Bitung 50.00 6 50.00 - - - - - - - - - - - 14 100.00 - - - - - - - - - - 8.70 154 83.70 9 1.09 - - 18.75 133 75.57 8 1.14 - #DIV/0! #DIV/0! 4.89 2 4.55 2 #DIV/0! 13 RS Hermana Lembean 17 26.56 39 60.94 3 4.69 3 4.69 14 RS Kalooran Amurang 21 25.93 56 69.14 1 1.23 1 1.23 15 RS Advent Manado c. - #DIV/0! 2 - - #DIV/0! 2 - 3.13 1.09 1 - - #DIV/0! - - - 1 0.54 #DIV/0! - 2 Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado 14 184 176 - - 1.23 1 64 1.23 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! RS TNI/POLRI 1 RS. Tkt III Teling Manado 12 81 - 34 3 Rumkit Tkt IV AURI Manado 3 17.44 137 23.08 10 70.26 76.92 13 - 6.67 - 3 - 1.54 - 2 - 1.03 - 3 - 1.54 - 3 - 1.54 195 - 13 4 RS. TNI AL Bitung #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - 5 RS. Kesdim Kotamobagu #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 1 Poltekes Manado 2 Bapelkes Manado - 4 SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado 2 3 4 5 6 LABKES Manado BTKL Manado KKP Kls III Manado B POM Manado GFK Manado 3 20.00 84 5 48.00 33.33 15 - 6 50.00 6 50.00 - 4 2 6 26.67 100.00 60.00 - 10 66.67 40.00 - 8.57 - 28 2 16.00 13.33 - - 31 3 17.71 20.00 17 2 9.71 13.33 175 15 - - - - - - - - 12 - - - - - - - - 15 2 10 23 2 - - 5 DINKES KABUPATEN/KOTA 4 - #DIV/0! 1 23 2 #DIV/0! 6.67 100.00 100.00 #DIV/0! 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 4.26 12 25.53 4 8.51 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 14.29 9 42.86 3 14.29 #DIV/0! 3 - 6.38 - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 15 - #DIV/0! - 31.91 11 23.40 47 - 6 28.57 21 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan - 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa 6 Kab. Minahasa Utara 2 - - 8 47.06 10.53 8 42.11 #DIV/0! - #DIV/0! 2 - - 4 23.53 - - 1 5.88 4 23.53 10.53 1 5.26 - - 5 26.32 1 5.26 #DIV/0! - #DIV/0! - 11 23.40 19 40.43 4 8.51 1 2.13 7 Kab. Minahasa Selatan 3 8.11 20 54.05 7 18.92 2 5.41 8 Kab. Minahasa Tenggara 2 9.52 8 38.10 3 14.29 1 4.76 - 9 Kab. Kepulauan Talaud 2 7.69 9 34.62 5 19.23 4 15.38 10 Kab. Kepulauan Sangihe 2 15.38 8 61.54 2 15.38 1 7.69 11 Kab. Kepulauan Sitaro #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - 3 - - - - - #DIV/0! 10.71 7 25.00 7 25.00 1 3.57 - - 13 Kota Manado 5 21.74 14 60.87 3 13.04 1 4.35 - - 14 Kota Bitung 5 18.52 7 25.93 2 7.41 1 3.70 - - 3 18.75 3 18.75 - - 294 4.47 267 4.06 JUMLAH PROPINSI 851 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan: Medis Perawat & bidan Farmasi Gizi - - - 12.93 4,542 69.02 Teknisi Medis Sanitasi Kesmas 59 0.90 - #DIV/0! 19 - 6.38 9 19.15 47 3 8.11 2 5.41 37 5 23.81 2 9.52 21 3 11.54 3 11.54 26 - - #DIV/0! 3 - #DIV/0! - 12 Kota Tomohon 15 Kota Kotamobagu - 17 - - #DIV/0! 4 14.29 3 - 373 13 - 6 21.43 28 - 23 11.11 9 33.33 27 - 10 62.50 16 195 2.96 6,581 - - #DIV/0! 5.67 - : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan : SKM, MPH, dll TABEL 55 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 UNIT KERJA 2 PUSKESMAS ……… Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RUMAH SAKIT ….. a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok b. RS Swasta 1 RS Islam Moonow Kotamobagu 2 RS Monompia Kotamobagu 3 RS Kinapit Kotamobagu PERAWAT & BIDAN 4 MEDIS 4 13 16 6 32 56 30 32 21 16 19 27 75 28 17 221 100 36 52 209 308 163 123 210 200 153 111 226 212 88 388 - FARMASI 5 TENAGA KESEHATAN TEKNISI GIZI MEDIS 6 7 2 4 12 9 3 4 6 23 9 11 21 8 9 10 159 13 250 90 10 6 4 2 1 4 8 5 1 1 18 13 2 3 3 23 3 1 3 6 23 2 15 3 5 3 1 3 19 7 14 5 - - 108 5 21 40 102 144 34 8 13 11 784 137 12 38 55 - 1 1 1 1 1 - 2,412 - JUMLAH 1 5 1 - 7 7 22 16 9 - KESMAS 23 5 3 2 25 36 11 18 34 17 8 11 22 26 9 1 14 25 7 6 2 SANITASI 1 - - - - - 6 9 1 4 20 5 5 6 4 1 5 8 5 11 1 7 4 3 - 277 144 50 59 280 462 225 204 298 237 190 175 379 299 141 3,420 69 141 1,012 195 23 62 85 2 - 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado 1 2 3 4 5 RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu c. 18 16 26 147 6 6 14 154 133 39 56 - 16 33 17 21 - 34 3 137 10 402 1,890 5 6 1 1 - 9 8 2 2 - 3 1 3 1 - - - 13 4 8 - - 2 2 0 1 0 1 - 2 - 1 - - - - 1 2 - - 3 - - 3 - 55 180 12 14 184 176 64 81 - 3 195 13 23 2,563 - SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI) 100 55 Teknisi Medis 46 47 : Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi, dan Fisioterapi Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan Kesmas : SKM, MPH, dll TABEL 56 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH TENAGA MEDIS NO UNIT KERJA 1 2 1 Puskesmas ……… 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa 6 Kab. Minahasa Utara 7 Kab. Minahasa Selatan 8 Kab. Minahasa Tenggara 9 Kab. Kepulauan Talaud 10 Kab. Kepulauan Sangihe 11 Kabupaten Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok b. RS Swasta 1 RS Islam Moonow Kotamobagu DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH 3 4 5 6 0 11 14 6 0 - - 0 0 0 - 4 89 8 1 5 0 2 2 0 - 29 53 29 29 8 16 17 25 65 25 17 344 13 16 6 - 3 3 1 3 13 2 2 10 3 0 44 3 15 2 2 50 23 7 12 6 5 3 2 DOKTER KELUARGA 7 1 0 32 56 30 32 21 16 19 27 75 28 17 388 5 21 144 34 8 13 11 2 - 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado 1 2 3 4 5 RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu c. SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 4 11 11 1 1 - 4 - 2 - 10 25 5 7 10 14 7 7 - 6 1 1 - - - 8 17 21 - 23 2 - 3 1 34 3 - 180 168 17 365 - 1 Poltekes Manado - 2 Bapelkes Manado - DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa 16 33 - - INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado 2 LABKES Manado 3 BTKL Manado 4 KKP Kls III Manado 5 B POM Manado 6 GFK Manado 18 16 - 3 - 4 4 2 5 - 3 - 2 - - 6 4 2 6 1 - - 0 3 0 0 2 0 2 0 2 3 0 - 0 - - 2 2 6 Kab. Minahasa Utara 7 Kab. Minahasa Selatan 8 Kab. Minahasa Tenggara 9 Kab. Kepulauan Talaud 10 Kab. Kepulauan Sangihe 11 Kab. Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu JUMLAH SE DINAS KESEHATAN - Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 - 11 3 2 2 2 1 - 0 0 180 JUMLAH PROPINSI RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 11 3 1 2 2 3 5 5 0 0 36 61 548 - 24.59 - 3 5 5 753 TABEL 57 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 UNIT KERJA 2 Puskesmas ……… Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok b. RS Swasta 1 RS Islam Moonow Kotamobagu 2 RS Monompia Kotamobagu TENAGA KEFARMASIAN APOTEKER 3 - - 2 1 0 0 - - 2 2 1 0 0 0 2 3 4 1 6 2 0 1 0 - D-IV/S1 GIZI 8 2 4 - 1 3 19 7 14 5 - - 9 4 1 6 1 14 25 7 6 33 59 2 2 2 1 1 6 10 108 10 6 18 13 2 3 3 - - 3 1 0 0 - D-III GIZI 9 0 - D-I GIZI 10 11 8 3 4 5 23 9 11 20 1 0 - 1 2 19 5 0 - - 1 4 1 5 1 1 10 - 0 - 6 5 2 3 0 1 3 14 1 7 3 - - JUMLAH 7 - - 1 5 1 1 1 - TENAGA GIZI S1 FARMASI D-III FARMASI ASS APOTEKER 4 5 6 0 0 0 1 3 0 0 1 0 1 - 6 7 9 14 8 1 0 13 2 1 138 20 4 2 - 1 - 18 2 1 3 5 0 2 1 1 0 JUMLAH 11 12 9 3 4 6 23 9 11 21 7 7 22 16 9 159 4 2 23 3 1 3 6 - 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado 1 2 3 4 5 RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu c. - - - 1 1 2 5 5 0 0 - 1 1 7 5 - 1 1 9 8 - - 1 1 - - 0 0 2 2 0 3 1 0 0 - 1 - 0 - - 19 - 0 - 3 0 0 - 2 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 - 14 - 8 - 13 - 59 - 10 - 100 3 - 2 - 5 - 6 - 4 - 1 - 47 - - 3 - 5 55 - 15 - 3 1 0 - 0 - - 1 Poltekes Manado 2 2 - 3 1 - INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 Bapelkes Manado 5 6 28 - - 2 - 28 - 2 SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado - 2 LABKES Manado 1 - - - - - - - - - - 1 - 3 BTKL Manado - - - - - - - - - 4 KKP Kls III Manado - - - - - - - - - 5 B POM Manado 6 GFK Manado 23 - - - 23 - - - - 2 - - - 2 - - - - DI DINAS KESEHATAN - 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 2 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa 0 0 0 3 0 3 0 - 4 1 0 - 2 0 - 0 - 2 2 - 3 - 1 3 0 4 0 1 0 1 - 6 Kab. Minahasa Utara - - 7 Kab. Minahasa Selatan 1 8 Kab. Minahasa Tenggara 1 9 Kab. Kepulauan Talaud 10 Kab. Kepulauan Sangihe - 0 3 - 1 3 2 - 1 - 3 4 0 1 0 1 3 7 0 2 0 2 1 3 0 1 0 1 3 0 4 - - 5 2 11 Kab. Kepulauan Sitaro 1 13 Kota Manado 1 14 Kota Bitung 2 JLH SE-DINAS KESEHATAN JUMLAH PROPINSI RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1 - - 1 - 12 Kota Tomohon 15 Kota Kotamobagu 2 0 1 - 1 2 0 0 0 3 4 - 7 0 1 0 1 3 0 1 0 1 0 2 0 1 0 1 0 3 0 3 0 3 13 7 10 15 45 2 20 38 31 51 133 253 6 205 0.27 9.20 1.70 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 1 - 22 25 236 TABEL 58 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO UNIT KERJA SARJANA KEPW 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 Puskesmas ……… Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok b. RS Swasta 1 RS Islam Moonow Kotamobagu 3 0 2 5 7 1 3 18 2 4 2 44 TENAGA KEPERAWATAN PERAWAT DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN 4 5 6 7 23 133 156 11 43 20 63 26 2 25 27 2 7 19 26 5 27 86 115 10 69 123 192 34 13 66 79 9 29 46 80 13 81 66 154 18 55 80 136 10 63 46 112 13 31 47 96 7 34 132 168 21 45 90 139 27 31 18 51 20 553 997 2 1 14 43 13 43 13 612 43 1 13 11 86 86 9 19 34 0 0 0 1,594 29 87 711 129 10 32 45 - 226 BIDAN BIDAN 8 JUMLAH 9 65 11 7 21 84 82 75 30 38 54 28 8 37 46 17 76 37 9 26 94 116 84 43 56 64 41 15 58 73 37 603 829 - 7 6 4 11 56 2 1 2 17 6 1 4 10 11 17 - 0 0 73 8 2 6 10 - 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado RS TNI/POLRI 1 RS. Tkt III Teling Manado 2 Rumkit Tkt IV Bhayangkari Manado 3 Rumkit Tkt IV AURI Manado 4 RS. TNI AL Bitung 5 RS. Kesdim Kotamobagu SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 6 26 - - 2 3 - 12 107 2 39 20 5 11 111 106 19 15 19 36 - - - 19 133 5 13 152 129 38 51 - 1 1 6 13 7 14 - 1 - - 1 1 2 4 1 1 1 1 3 1 2 - - 1 5 3 - - c. - - 43 5 86 4 22 864 697 32 9 129 9 1,583 - 2 - 6 1 8 1 78 171 84 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 Poltekes Manado 2 Bapelkes Manado - - 2 41 3 5 12 31 43 - - - SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado 2 - 4 6 - - - 2 LABKES Manado 1 - 9 10 - - - - - - - - - 3 BTKL Manado - 4 KKP Kls III Manado 5 B POM Manado 6 GFK Manado - - 2 - 2 - 4 - DI DINAS KESEHATAN 1 Kab. Bolaang Mongondow 233 - 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 1 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 6 0 - 4 10 5 6 1 6 7 2 6 8 - 1 0 - 1 2 3 3 1 1 0 - 5 Kab. Minahasa - 6 Kab. Minahasa Utara 1 7 Kab. Minahasa Selatan 1 8 Kab. Minahasa Tenggara 3 2 9 Kab. Kepulauan Talaud - 10 Kab. Kepulauan Sangihe - 0 3 - 11 3 5 8 9 13 3 4 7 4 6 1 1 2 4 7 2 0 2 5 5 11 Kab. Kepulauan Sitaro - 3 - 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado - 10 0 - 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu JLH SE-DINAS KESEHATAN JUMLAH PROPINSI RASIO TERHADAP 100.000 PDDK Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 0 3 - 1 6 7 2 11 13 1 0 0 0 1 1 3 4 1 2 3 1 2 5 8 6 21 78 105 12 20 32 72 1,438 1,772 3,282 322 701 1,032 147.25 - 46.30 TABEL 59 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO UNIT KERJA 1 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Puskesmas ……… Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok b. RS Swasta 1 RS Islam Moonow Kotamobagu 2 RS Monompia Kotamobagu TENAGA KESMAS D-III KESMAS 4 SARJANA KESMAS[a] 3 JUMLAH 5 TENAGA SANITASI DI SANITASI 7 DIII SANITASI 6 JUMLAH 8 6 9 1 4 20 5 5 6 4 1 5 8 5 11 0 0 0 - 4 20 5 5 6 4 1 5 9 5 11 22 4 1 2 11 24 2 5 9 5 6 8 11 15 8 91 133 - 0 0 0 1 - 90 6 9 1 1 1 1 2 14 12 9 13 25 12 2 3 11 11 1 23 5 3 2 25 36 11 18 34 17 8 11 22 26 9 117 250 - - 1 1 5 2 4 3 0 - 1 1 - 5 3 1 - 4 3 0 7 2 - 1 3 - 3 2 - 12 1 1 0 8 5 15 3 - 1 6 0 1 7 - 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado 1 2 3 4 5 RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu c. SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 - - - 1 0 0 1 - - 0 0 - - 1 - 18 - 1 - 3 1 0 - - 1 1 - 19 18 2 - 2 2 - - - 1 1 1 0 - - 1 1 2 - - 3 - 26 44 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 Poltekes Manado 17 - 17 31 2 Bapelkes Manado 2 - 2 1 15 - 31 2 3 SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado 2 LABKES Manado 3 BTKL Manado 4 KKP Kls III Manado 5 B POM Manado 6 GFK Manado DI DINAS KESEHATAN 1 Kab. Bolaang Mongondow 11 0 11 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 6 0 6 0 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 0 4 0 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 1 - 1 1 0 0 15 0 1 1 4 5 5 Kab. Minahasa - - 6 Kab. Minahasa Utara 9 - 9 2 1 3 7 Kab. Minahasa Selatan 2 - 2 1 2 3 8 Kab. Minahasa Tenggara 2 - 2 2 3 5 9 Kab. Kepulauan Talaud 3 - 3 1 2 3 10 Kab. Kepulauan Sangihe - - - 11 Kab. Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu JLH SE DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 6 - 0 - - - 6 - - 9 10 - 10 63 - 63 171 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 7.67 2 2 - 9 JUMLAH PROPINSI Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 Keterangan: [a] Termasuk S2 dan S3 - - 173 2 - 3 4 - - 3 42 151 6.77 143 336 TABEL 60 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO 1 UNIT KERJA 2 1 Puskesmas ……… 1 Kab. Bolaang Mongondow 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5 Kab. Minahasa 6 Kab. Minahasa Utara 7 Kab. Minahasa Selatan 8 Kab. Minahasa Tenggara 9 Kab. Kepulauan Talaud 10 Kab. Kepulauan Sangihe 11 Kabupaten Kepulauan Sitaro 12 Kota Tomohon 13 Kota Manado 14 Kota Bitung 15 Kota Kotamobagu SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS ………… a. RS. Pemerintah 1 RSU Datoe Binangkang Bolmong 2 RSU Mala Talaud 3 RSU Liun Kendage Tahuna 4 RSU Sam Ratulangi Minahasa 5 RSU Prof. Kandouw Manado 6 RSU Prof. Ratumbuysang Manado 7 RSUD Amurang Minahasa Selatan 8 RSUD Walanda Maramis Minut 9 RSUD Noongan Minahasa 10 RSUD Manembo-Nembo Bitung 11 RSU Ratatotok TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. 3 TEM & P.RONTG 4 P.ANESTESI 5 FISIOTERAPIS 6 JUMLAH 7 - 1 1 1 - 0 0 - 0 1 1 0 0 - 0 0 - 0 0 - 0 0 - 1 1 1 - 1 0 - 1 1 1 - 1 1 1 8 - - - 1 5 1 13 4 5 - 0 2 0 1 0 1 2 8 4 1 1 4 - 0 0 0 0 0 0 9 2 0 0 0 0 0 0 - - - 23 2 - b. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RS Swasta RS Islam Moonow Kotamobagu RS Monompia Kotamobagu RS Kinapit Kotamobagu RS Siti Maryam Manado RS Pancaran Kasih Manado RS Siloam Sonder Minahasa RS Budi Setia Langowan Minahasa RS Tonsea Minut RS Cantia Tompaso Baru Minahasa RS Bethesda Tomohon RSU Gunung Maria Tomohon RSU Budi Mulia Bitung RS Hermana Lembean RS Kalooran Amurang RS Advent Manado 1 2 3 4 5 RS TNI/POLRI RS. Tkt III Teling Manado Rumkit Tkt IV Bhayangkara Manado Rumkit Tkt IV AURI Manado RS. TNI AL Bitung RS. Kesdim Kotamobagu c. 1 1 2 2 - 1 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 - - - - - - - - SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 13 9 4 8 2 - 16 44 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 Poltekes Manado - - - - - 2 Bapelkes Manado - - - - - SARANA KESEHATAN LAIN 1 BKMM Manado 0 0 0 0 - 2 LABKES Manado 0 0 0 0 - 3 BTKL Manado 0 0 0 0 - 4 KKP Kls III Manado 0 0 0 0 - 5 B POM Manado 0 0 0 0 - 6 GFK Manado 0 0 0 0 - DI DINAS KESEHATAN 1 Kab. Bolaang Mongondow 0 0 0 0 - 2 Kab. Bolaang Mongondow Utara 0 0 0 0 - 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 0 0 0 0 - 4 Kab. Bolaang Mongondow Timur 0 0 0 0 - 5 Kab. Minahasa 0 0 0 0 - 6 Kab. Minahasa Utara 0 0 0 0 - 7 Kab. Minahasa Selatan 0 0 0 0 - 8 Kab. Minahasa Tenggara 0 0 0 0 - 9 Kab. Kepulauan Talaud 0 0 0 0 - 10 Kab. Kepulauan Sangihe 0 0 0 0 - 11 Kab. Kepulauan Sitaro 0 0 0 0 - 12 Kota Tomohon 0 0 0 0 - 13 Kota Manado 0 0 0 0 - 14 Kota Bitung 0 0 0 0 - 15 Kota Kotamobagu 0 0 0 0 - JLH SE DINAS KESEHATAN 14 13 9 21 57 JUMLAH PROPINSI 28 26 18 42 114 1.26 1.17 0.81 1.88 5.11 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 TABEL 61 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 NO SUMBER BIAYA 1 2 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah 3 % 4 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD PROVINSI - Belanja Tidak Langsung - Belanja Langsung 13,553,462,130 30.618 5,905,900,000 13.342 2 APBN : - Dekon 14,281,348,000 32.262 9,933,248,000 22.440 592,603,100 1.339 WHO 150,000,000 0.339 GAVI 356,020,000 0.804 GF TB 2,887,815,000 6.524 GF AIDS 2,309,298,255 5.217 44,266,561,230 100 - Tugas Pembantuan 3 Bantuan Luar Negri (BLN) 4 Lain Lain TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KABUPATEN/KOTA % APBD KESEHATAN THD APBD KABUPATEN ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 #REF! - TABEL 62 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 PEMILIKAN/PENGELOLA NO FASILITAS KESEHATAN 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KABUPATEN/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH 3 4 5 6 7 8 9 RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POLINDES POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 1 9 5 15 232 367 2,158 - TABEL 63 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JUMLAH NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/KOTA 2 Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Kepulauan Talaud Kab. Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Sitaro Kota Tomohon Kota Manado Kota Bitung Kota Kotamobagu JUMLAH DESA/ KELURAHAN DESA SIAGA POSKESDES 3 4 5 152 91 60 51 237 125 156 76 153 167 84 40 87 69 32 1,580 Sumber: Profil Kesehatan KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 145 31 24 29 237 100 96 76 77 147 84 44 62 69 32 1,253 POLINDES POSYANDU 6 7 0 11 1 79 21 15 13 11 30 33 28 30 58 71 2 85 27 3 0 47 6 369 1 2 1 11 5 7 229 193 91 67 48 285 160 159 76 158 292 104 61 298 127 39 2,158 TABEL 64 INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2009 JENIS PELAYANAN NO NAMA RUMAH SAKIT[a] UMUM/KHUSUS 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 2 RS. Datoe Binangkang Bolmong RS. Islam Moonow Bolmong Rumkit Kesdim Ktg Bolmong RS. Kinapit Kotamobagu RS. Monompia Kotamobagu RS. Mala Talaud RS. Liun Kendage Tahuna RS. Sam Ratulangi Minahasa RSUD Noongan Minahasa RS. Sonder Siloam Minahasa RS. Budi Setia Langowan Minahasa RSU. Bethesda Tomohon RSU. Gunung Maria Tomohon RS. Cantia Tompaso Baru Minahasa RSUD Amurang Minsel RS. Kalooran Amurang Minsel RS. DR. Wahyu Slamet Bitung RS. Budi Mulia Bitung RSUD Manembo-nembo Bitung RS. Tkt III Teling Manado RS. Bhayangkara Manado RS. Siti Maryam Manado RS. Prof. DR.V.L. Ratumbuysang RS. Pancaran Kasih Manado RS. Tkt IV Lanud Samrat Manado RS. Prof. Kandow Manado RSUD Walanda Maramis Minut RSU Hermana Lembean Minut Sumber: Keterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta 3 Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum JUMLAH TEMPAT TIDUR KELUAR (HIDUP + MATI) MATI SELURUHNYA 4 5 6 93 30 22 20 23 100 148 106 75 50 79 226 250 50 48 86 43 111 70 169 34 73 250 170 12 531 75 15 100 JUMLAH PASIEN JUMLAH HARI MATI >= 48 PERAWATAN JAM DIRAWAT 7 8 BOR LOS TOI GDR NDR 9 10 11 12 13 554 20 12 1,574 4.3 2.8 63.0 36.1 21.7 7,790 2,497 480 2,671 10,485 9,748 1,925 166 5,685 146 70 10 56 227 116 39 1 167 28 42 19 125 117 7 42 60 33,904 13,698 1,379 9,612 58,510 55,923 9,037 217 20,175 87.6 50.0 7.6 33.3 70.9 61.3 49,5 1,2 64,3 4.4 5.5 2.9 3.6 5.6 5.7 4,7 1,3 3,5 0.6 5.5 35.1 7.2 2.3 3.6 4,8 104,2 2,0 18.7 28.0 20.8 21.0 21.6 11.9 20,3 6,6 29,4 3.6 16.8 16.8 7.1 11.9 12.0 3,6 253.0 10'6 8,663 663 1,871 2,587 7,252 210 20,227 115 266 4,747 187 9 23 67 100 8 818 6 122 129 9 15 6 49 5 522 5 71 57,952 2,389 11,595 84,835 39782.0 646 148,406 5,427 826 19,607 94.0 19.3 43.4 93.0 64.1 14.8 76.6 41.0 20.0 58.0 6.7 3.6 6.2 32.8 5.5 3.1 7.3 0.0 3.1 3.9 0.4 15.1 8.0 2.5 3.1 17.8 2.2 0.0 24.0 2.9 21.6 13.6 12.3 25.9 13.8 38.1 40.3 0.0 2.2 25.7 14.9 13.6 8.0 2.3 6.8 23.8 25.7 0.0 1.1 15.1 -